• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N. Nomor 141/PDT/2017/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N. Nomor 141/PDT/2017/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

P U T U S A N

Nomor 141/PDT/2017/PT.BDG.

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Jawa Barat yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata pada tingkat banding, telah menjatuhkan ptusan sebagai berikut dalam perkara antara:

DHANY IRAWAN, Karyawan swasta, beralamat di Komplek D’ Lavender Town House B- 2 Jalan Depok Raya Rt. 02 / Rw. 06 Kelurahan Antapani Tengah Kecamatan antapani Kota Bandung, dalam hal ini diwakili oleh Kuasa Hukumnya Jhony Suwardi, S.H dan Danel Alamsyah, S.H Keduanya Advokat – Penasihat Hukum pada Kantor Hukum Jhony Suwardi, S.H & Rekan beralamat Kantor di Jl. Ancol Timur XIV No. 11 Kota Bandung baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 19 Oktober 2016, disebut sebagai PEMBANDING semula PENGGUGAT.

LAWAN

1. KANTOR CABANG BANK PERMATA, Tbk yang beralamat di Jl. Merdeka Nomor. 66 Bandung, disebut sebagai TERBANDING I semula TERGUGAT I ;

2. KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA dan LELANG (KPKNL) BANDUNG Bandung, beralamat di Jalan Gedung Keuangan Negara, Gedung N, Lantai 3, Jl.Asia Afrika No 114 Kota Bandung, disebut sebagai TERBANDING II semula TERGUGAT II ;

3. Kantor Badan Pertahanan Nasional (BPN) RI Cq. Kantor Badan Pertahanan Nasioanal RI Cq. Kantor Pertahanan Kota Bandung,

(2)

beralamat di Jl. Soekarno Hatta No 586, Kota Bandung, sebagai TURUT TERBANDING semula TURUT TERGUGAT ;

PENGADILAN TINGGI tersebut ; Telah membaca :

1. Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Jawa Barat tanggal 14 Maret 2017 Nomor 141/PEN/PDT/2017/PT.Bdg, tentang penunjukan Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara antara kedua belah pihak tersebut diatas ;

2. Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang berhubungan dengan perkara ini ;

TENTANG DUDUK PERKARA

Menimbang, bahwa Penggugat dalam Gugatannya tertanggal 11 Maret 2016, yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bandung Klas I A Khusus pada tanggal 11 Maret 2016, dibawah Register Perkara Nomor. 92/Pdt.G/2016/PN. Bdg., yang pada pokoknya telah mengemukakan hal-hal sebagai berikut :

Adapun duduk perkaranya adalah sebagai berikut :

1. Bahwa pada tanggal 8 November 2012 Penggugat mendapat persetujuan permohonan kredit dari Tergugat I dengan Pagu sebesar Rp. 697.000.000,- (Enam ratus sembilan puluh tujuh juta rupiah), dengan jangka waktu fasilitas adalah 15 tahun (180 bulan), bunga 8,25 % pa.eff fixed 36 bulan, dan dengan angsuran setiap bulannya adalah Rp.6.761.879,- (Enam juta tujuh ratus enam puluh satu ribu delapan ratus tujuh puluh sembilan rupiah) perbulan, sebagaimana tercantum dalam surat persetujuan permohonan kredit nomor ref : 595-00002-12-10-25;

(3)

2. Bahwa Penggugat selaku Nasabah dan Tergugat I selaku Bank membuat surat perjanjian pemberian kredit fasilitas perbankan Nomor KK/0002- 121025/N/MOR, tanggal 14 November 2012 antara Penggugat dan Tergugat I dengan Pagu sebesar Rp. 697.000.000,- (Enam ratus sembilan puluh tujuh juta rupiah), dengan jangka waktu fasilitas adalah 15 tahun (180 bulan) dengan jaminan sertifikat hak milik nomor 3765, terletak di kelurahan Antapani Tengah, kecamatan Antapani, kota Bandung, Provinsi Jawa Barat atas nama Penggugat;

3. Bahwa Penggugat selalu membayar kewajibannya kepada Tergugat I sebesar Rp.6.761.879,- (Enam juta tujuh ratus enam puluh satu ribu delapan ratus tujuh puluh sembilan rupiah) perbulannya akan tetapi pada sekitar bulan Januari 2015, perusahaan tempat Penggugat bekerja mengalami penurunan omzet sehingga secara otomatis penghasilan Penggugat sebagai Manager Oprasional mengalami penurunan dari pengasilan sebelumnya, akan tetapi Penggugat tetap berusaha dengan itikad baik tetap melakukan pembayaran kepada Tergugat I;

4. Bahwa bisnis sampingan Penggugat juga megalami kerugian sebaesar Rp. 300.000.000,- (Tiga ratus juta rupiah) karena telah kesalahan oleh rekan bisnisnya dan hal ini pun telah disampaikan kepada Tergugat I;

5. Bahwa pada sekitar bulan Mei 2015, Penggugat mulai kesulitan membayar cicilan kepada Tergugat, sehingga Penggugat mengajukan keringanan berupa restruktur pembayaran kepada Tergugat akan tetapi ditolak oleh Tergugat;

6. Bahwa sejak bulan Maret 2015 Penggugat berusaha menjual rumah yang telah di jadikan kepada Tergugat dengan harga dibawah pasaran untuk dapat melunasi hutang Penggugat kepada Tergugat akan tetapi sampai saat ini belum terjual;

(4)

7. Bahwa Penggugat menerima surat dari Tergugat I yang tertanggal 04 Desember 2015, perihal penjualan lelang terhadap jaminan kredit atas nama Penggugat yang akan dilaksanakan pada 07 Januari 2016 oleh Tergugat II;

8. Bahwa Penggugat telah mengajukan surat permohonan blokir kepada Turut Tergugat pada tanggal 21 Desember 2015, agar Turut Tergugat untuk tidak mengalihkan atau memproses balik nama kepada pihak lain sertifikat hak milik nomor 3765, terletak di kelurahan Antapani Tengah, kecamatan Antapani, kota Bandung, Provinsi Jawa Barat atas nama Penggugat;

9. Bahwa Penggugat menerima surat dari Tergugat I yang tertanggal 25 Februari 2016, perihal penjualan lelang terhadap jaminan kredit atas nama Penggugat yang akan dilaksanakan pada 15 Maret 2016 oleh Tergugat II; 10. Bahwa Penggugat melalui Pengadilan ini meminta agar diberikan waktu

agar diperbolehkan untuk menjual aset milik Penggugat yang telah dijaminkan kepada Tergugat I dengan harga yang sewajarnya agar Penggugat dapat melunasi hutang-hutangnya kepada Tergugat I dan mendapat sisa hasil penjualan tersebut untuk modal usaha Penggugat; 11. Bahwa oleh karena saat ini Penggugat dalam ketidakmampuan dalam

membayar angsuran kredit kepada Tergugat I, maka hendaknya Tergugat I memberikan Penyelamatan kredit kepada Penggugat, sebagaimana yang telah diamanatkan didalam Peraturan Bank Indonesia jo Peraturan OJK, dengan cara negoisasi dan musyawarah agar pihak Penggugat mendapat keringanan untuk melunasi hutangnya kepada Tergugat I;

12. Bahwa dengan melakukan penyelamatan kredit atau penyelesaian secara administrasi perkreditan terhadap Penggugat akan memberikan peluang kepada penggugat untuk melunasi hutangnya kepada Tergugat I, hal ini dipertegas lagi dengan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor : 26/4/BPPP tanggal 29 Mei 1993 yang menyatakan pada prinsipnya mengatur

(5)

permaslahan kredit yang bermasalah sebelum diselesaikan melalui lembaga hukum adalah melalui alternatif penanganan secara penjadwalan kembali, persyaratan kembali dan penataan kembali. Dalam Surat Edaran tersebut yang dimaksud dengan penyelamatan kredit bermasalah melalui rescheduling, reconditioning dan restructuring adalah sebagai berikut a. Melalui rescheduling (Penjadwalan kembali), yaitu upaya hukum untuk

melakukan perubahan terhadap beberapa syarat perjanjian kredit yang berkenaan dengan jadwal pembayaran kembali/jangka waktu kredit termasuk tenggang (grace period), termasuk perubahan jumlah angsuran bila perlu dengan penambahan kredit;

b. Melalui reconditioning (persyaratan kembali), yaitu melakukan perubahan atas sebagian atau seluruh persyaratan perjanjian, yang tidak terbatas hanya kepada perubahan ansuran atau jangka waktu kredit saja. Tetapi perubahan kredit tersebut tanpa memberikan tambahan kredit atau tanpa melakukan konversi atau seluruh atau sebagian dari kredit menjadi equity perusahaan ;

c. Melalui restructuring (penataan kembali), yaitu upaya berupa melakukan perubahan syarat-syarat perjanjian kredit berupa pemberian tambahan kredit, atau melakukan konversi atas seluruh atau sebagian kredit menjadi perusahaan yang dilakukan dengan atau tanpa rescheduling atau reconditioning;

13. Bahwa Tergugat I sebelum melakukan pelelangan terhadap objek Hak Tanggungan berupa sertifikat hak milik nomor 3765, terletak di kelurahan Antapani Tengah, kecamatan Antapani, kota Bandung, Provinsi Jawa Barat atas nama Penggugat semestinya Tergugat memberikan kesempatan kepada Penggugat dengan jalan Restrukturisasi Kredit adalah upaya perbaikan yang dilakukan Tergugat I sebagai Bank dalam kegiatan

(6)

perkreditan terhadap Penggugat (debitur) yang mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajibannya, yang dilakukan antara lain melalui :

a. Penurunan suku bunga kredit. b. Perpanjangan jangka waktu kredit c. Pengurangan tunggakan bunga kredit d. Pengurangan tunggakan pokok kredit e. Penambahan fasilitas kredit

f. Dan atau Konversi Kredit menjadi penyertaan modal sementara

14. Bahwa oleh karena proses lelang yang akan diajukan oleh Tergugat Idan akan dilaksanakan oleh Tergugat II, dengan demikian sebagai hal yang sangat mendesak sekali sifatnya, maka sangat beralasan menurut hukum agar Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini agar menyatakan secara hukum dengan menetapkan proses lelang terhadap jaminan sertifikat hak milik nomor 3765, terletak di kelurahan Antapani Tengah, kecamatan Antapani, kota Bandung, Provinsi Jawa Barat tidak dilaksanakan terlebih dahulu sampai ada putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap dalam bentuk putusan provisionil;

Bahwa berdasarkan segala apa yang diuraikan diatas, Penggugat memohon dengan hormat kepada Pengadilan Negeri Kls. I.A Bandungcq Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan untuk memutuskan perkara ini dengan putusan sebagai berikut :

DALAM PROVISI

- Menghukum Tergugat II untuk menghentikan proses lelang yang diajukan oleh Tergugat I terhadap jaminan Sertifikat Hak Milik Nomor. 3765, terletak di Kelurahan Antapani Tengah Kecamatan Antapani Kota Bandung Provinsi Jawa Barat ;

(7)

DALAM POKOK PERKARA

1. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya ; 2. Menghukum Tergugat II untuk menangguhkan proses lelang yang

diajukan oleh Tergugat I terhadap jaminan Sertifikat Hak Milik Nomor. 3765, terletak di Kelurahan Antapani Tengah Kecamatan Antapani Kota Bandung Provinsi Jawa Barat ;

3. Menghukum Tergugat I untuk melakukan Restrukturisasi kredit terhadap kewajiban Penggugat sebagaimana tercantum dalam perjanjian pemberian fasilitas Perbankan Nomor. KK/0002-121025/N/MOR, tanggal 14 November 2012 yang dibuat dibawah tangan, yang berupa fasilitas KPR Bijak Rumah dengan Pagu fasilitas sebesar Rp. 697.000.000,- (enam ratus sembilan puluh tujuh ribu rupiah) untuk jangka waktu fasilitas 180 (seratus delapan puluh) bulan ;

4. Menyatakan Penggugat untuk diizinkan menjual sendiri tanah dan bangunan berdasarkan Sertifikat Hak Milik Nomor. 3765, terletak di Kelurahan Antapani Tengah Kecamatan Antapani Kota Bandung Provinsi Jawa Bara ;

5. Menghukum Turut Tergugat untuk tunduk dan patuh terhadap putusan ini.

6. Menghukum Tergugat I untuk membayar semua biaya perkara yang timbul dalam perkara ini ;

Dan atau,

Apabila Pengadilan Negeri Bandung Kelas IA Khusus cq. Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berpendapat lain, maka mohon putusan yang seadil-adilnya berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, Ex Aquo Et Bono.

(8)

Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut pihak Tergugat I telah mengajukan Jawaban tanggal 13 Juli 2016 sebagai berikut :-

DALAM POKOK PERKARA

1. Bahwa Tergugat I menolak dan menyangkal dengan tegas seluruh dalil-dalil yang dikemukakan oleh Penggugat dalam Gugatannya, kecuali hal-hal yang diakui secara tegas dan nyata-nyata tidak bertentangan dengan dalil serta pendirian Tergugat I ;

2. Bahwa oleh karena Tergugat I menolak dan menyangkal dalil-dalil Gugatan Penggugat, maka Penggugat wajib membuktikan dalil-dalilnya tersebut ; 3. Bahwa benar Penggugat selaku nasabah atau Debitur dari Tergugat

berdasarkan Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan (Ketentuan Khusus) No. KK/0002-121025/N/MOR tanggal 14 November 2012 yang dibuat dibawah tangan Jo. Syarat dan Ketentuan Umum Pemberian Fasilitas Perbankan Nomor SKU/0002-121025/N/MOR tanggal 14 November 2012 dengan fasilitas KPR Bijak Rumah sebesar Rp. 697.000.000 (enam ratus sembilan puluh tujuh juta rupiah) dengan jangka waktu fasilitas 180 (seratus delapan puluh) bulan dimulai sejak tanggal penarikan pertama fasilitas ;

4. Bahwa untuk menjamin pembayaran secara lunas hutang Penggugat tersebut, maka Penggugat telah menyerahkan Sebidang tanah sebagai barang jaminan yaitu :

 Sebidang tanah Sertipikat Hak Milik No. 3765/Kelurahan Antapani Tengah, seluas 199 M² (seratus sembilan puluh sembilan meter persegi), sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur No. 00026/2010 tanggal 19-02-2010 yang terletak di Provinsi Jawa Barat, Kota Bandung, Kecamatan Antapani, Kelurahan Antapani Tengah Blok layung dan Cierak setempat dikenal sebagai Komplek D’Lavender

(9)

Town House Kavling B.02, Jalan Depok Raya Antapani, berikut bangunan serta segala sesuatu lainnya yang sekarang telah dan/atau dikemudian hari mungkin akan didirikan berada diatas tanah-tanah hak tersebut diatas yang menurut sifat dan peruntukannya serta menurut hukum/undang-undang dianggap sebagai benda tidak bergerak tertulis atas nama Dhany Irawan :

dan atas barang jaminan tersebut telah dibebani dengan Hak Tanggungan yaitu :

 Sertipikat Hak Tanggungan Peringkat Pertama No. 16047/2012 tanggal 28 Desember 2012 sebesar Rp. 872.000.000,- (delapan ratus tujuh puluh dua juta rupiah) yang didalamnya dilekatkan Akta Pemberian Hak Tanggungan No. 260/2012 tanggal 14 Nopember 2012 yang dibuat dihadapan Bhuana Nurinsani, Sarjana Hukum, Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Kota Bandung, untuk barang jaminan Sertipikat Hak Milik No. 3765/Kelurahan Antapani Tengah;

5. Bahwa atas pinjaman kredit tersebut Penggugat telah menunggak kewajiban pembayaran sehingga menyebabkan fasilitas kredit Penggugat tersebut digolongkan sebagai kredit bermasalah/Non Performing Loan (NPL);

6. Bahwa Tergugat I telah berulang kali memperingatkan Penggugat agar segera membayar hutangnya, akan tetapi peringatan Tergugat I tersebut tidak dihiraukan Penggugat sehingga membuktikan Penggugat telah Ingkar Janji (wanprestasi) ;

7. Bahwa Penggugat telah lalai (wanprestasi) dalam membayar hutangnya dan sudah diakui oleh Penggugat dalam Gugatannya pada butir 4, dan butir 5 dengan demikian pengakuan Penggugat tersebut, cukup untuk

(10)

membuktikan bahwa Penggugat telah melakukan Perbuatan Ingkar janji (wanprestasi) ;

8. Bahwa oleh karena Penggugat Ingkar janji (wanprestasi) maka berdasarkan ketentuan Pasal 9 ayat 1 huruf a dan ayat 2 huruf b dan c Syarat Dan Ketentuan Umum Pemberian Fasilitas Perbankan No. SKU/0002-121025/N/ MOR tanggal 14 November 2012 serta Pasal 6 dan Pasal 20 Undang-Undang No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah, yang berbunyi :

Pasal 9 ayat 1 huruf a dan ayat 2 huruf b dan c Syarat Dan Ketentuan Umum Pemberian Fasilitas Perbankan No. SKU/0002-121025/N/MOR tanggal 14 November 2012.

Pasal 9

Kelalaian /Pelanggaran

1. Bilamana terjadi atau timbul salah satu hal atau peristiwa yang ditetapkan dibawah ini, maka hal / peristiwa tersebut merupakan suatu kejadian kelalaian/pelanggaran terhadap Perjanjian ;

a. Kelalaian/Pelanggaran dalam Perjanjian

Nasabah dan atau Penjamin, tidak dapat melakukan pembayaran sesuai dengan ketentuan Perjanjian atau lalai melaksanakan suatu kewajiban atau melanggar salah satu atau seluruh ketentuan yang termaktub dalam Perjanjian ;

2. Dalam hal suatu kejadian kelalaian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini terjadi dan berlangsung, maka tanpa memperhatikan tenggang waktu tertentu dan tanpa harus melakukan pemberitahuan,

(11)

permohonan, persetujuan, putusan atau penetapan dari pihak manapun, maka :

a. Semua dan setiap jumlah uang yang pada waktu itu terhutang oleh nasabah berdasarkan Perjanjian menjadi dapat ditagih pembayarannya dengan seketika dan secara sekaligus oleh Bank tanpa perlu peringatan atau teguran berupa apapun dan dari manapun juga; dan

b. Bank berhak untuk dan dengan seketika menjalankan hak-hak dan wewenangnya yang timbul dari atau berdasarkan Perjanjian dan atau Perjanjian Jaminan termasuk Eksekusi Barang Jaminan;

Pasal 6 dan Pasal 20 Undang-Undang No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah.

Pasal 6

Apabila debitur cidera janji, Pemegang Hak Tanggungan Pertama mempunyai hak untuk menjual Obyek Hak Tanggungan atas kekuasaan sendiri melalui pelelangan umum serta mengambil pelunasan piutangnya dari hasil penjualan tersebut.

Pasal 20 Apabila Debitor cidera janji, maka berdasarkan :

a. Hak Pemegang Hak Tanggungan pertama untuk menjual obyek Hak Tanggungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, atau

b. Titel eksekutorial yang terdapat dalam Sertipikat Hak Tanggungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (2).

Obyek Hak Tanggungan dijual melalui pelelangan umum menurut tata cara yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan untuk pelunasan

(12)

piutang pemegang Hak Tanggungan dengan hak mendahulu dari pada kreditor-kreditor lainnya.”

dengan demikian berdasarkan ketentuan tersebut, maka Tergugat I berhak untuk melaksanakan haknya untuk menagih seketika dan sekaligus seluruh hutang Penggugat dan menjalankan proses eksekusi barang jaminan;

9. Bahwa dengan berdasarkan ketentuan Pasal 6 dan Pasal 20 Undang-Undang No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah, maka Tergugat I mengajukan permohonan lelang eksekusi Hak Tanggungan kepada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bandung berdasarkan Surat No. 170/RMG/CCR/X/2015 tanggal 20 Oktober 2015, dan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bandung telah mengeluarkan Penetapan Jadwal Pelaksanaan Lelang Nomor : S-755/ WKN.8/KNL.0105/2015 tanggal 30 November 2015 ;

10. Bahwa Berdasarkan Penetapan Lelang Nomor : S-755/WKN.8/ KNL.0105/ 2015 tanggal 30 November 2015, Lelang eksekusi Hak Tanggungan atas agunan Debitur Dhany Irawan (Penggugat) telah dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 07 Januari 2016 ;

11. Bahwa Tergugat I telah menerbitkan Pengumuman Lelang ke-satu melalui Selebaran pada tanggal 08 Desember 2015 dan Pengumuman Lelang Eksekusi Kedua melalui Surat Kabar Harian Bandung Ekspres pada 23 Desember 2015 sebagai Persyaratan Pelaksanaan Lelang Eksekusi Hak Tanggungan melalui Perantaraaan KPKNL Bandung ; 12. Bahwa Tergugat I telah memberitahukan kepada Penggugat Perihal

jadwal Pelaksanaan Lelang Eksekusi Hak Tanggungan melalui Surat No : 206/SK/RMG/CCR/XII/2015 tanggal 04 Desember 2015 dan Surat

(13)

No. 216/SK/RMG/CCR/XII/2015 tanggal 17 Desember 2015, hal tersebut juga sudah diakui oleh Penggugat dalam Gugatannya pada butir 7, dengan demikian lelang eksekusi dilakukan sudah sesuai dengan ketentuan hukum ;

13. Bahwa hasil Pelaksanaan lelang tanggal 07 Januari 2016 dinyatakan Tidak ada peminat sehingga Tergugat I kembali mengajukan Permohonan Eksekusi Hak Tanggungan sebagaimana Surat No. 003/RMG/CCR/I/ 2016 tanggal 12 Januari 2016 dan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bandung telah mengeluarkan Penetapan Jadwal Pelaksanaan Lelang Nomor: S-93 / WKN.8 / KNL.0105 / 2016 tanggal 10 Februari 2016 ;

14. Bahwa Berdasarkan Penetapan Lelang Nomor : S-93/WKN.8/KNL.0105/ 2016 tanggal 10 Februari 2016, Lelang Eksekusi Hak Tanggungan atas agunan Debitur Dhany Irawan (Penggugat) telah dilaksanakan pada hari 15 Maret 2016 ;

15. Bahwa Tergugat I telah menerbitkan Pengumuman Lelang ke-satu melalui Selebaran pada tanggal 15 Februari 2016 dan Pengumuman Lelang Eksekusi Kedua melalui Surat Kabar Harian Bandung Ekspres pada01 Maret 2016 sebagai Persyaratan Pelaksanaan Lelang Eksekusi Hak Tanggungan melalui Perantaraaan KPKNL Bandung ;

16. Bahwa Tergugat I telah memberitahukan kepada Penggugat Perihal

jadwal Pelaksanaan Lelang Eksekusi Hak Tanggungan melalui Surat No. 024/RMG/CCR/II/2016 tanggal 25 Februari 2016, hal tersebut juga

sudah diakui oleh Penggugat dalam Gugatannya pada butir 9 ;

17. Bahwa hasil Pelaksanaan lelang tanggal 15 Maret 2016 dinyatakan Tidak ada peminat ;

(14)

18. Bahwa dengan demikian baik permohonan lelang eksekusi yang diajukan Tergugat I dan juga proses pelaksanaan lelang eksekusi sudah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang benar oleh karena itu tidak ada dasar atau alasan hukum untuk menunda lelang eksekusi tersebut, oleh karena itu Gugatan Penggugat haruslah ditolak ;

19. Bahwa tidak berdasar sama sekali dalil Penggugat butir 10 yang meminta agar Penggugat menjual sendiri barang jaminan yang telah dibebani dengan Hak Tanggungan karena Sertifikat Hak Tanggungan sama denganPutusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dan memiliki kekuatan eksekutorial, sehingga tidak dapat ditunda pelaksanaannya ;

Bahwa lagi pula barang jaminan belum laku terjual secara lelang, sehingga Penggugat dapat membawa Pembeli kepada Tergugat I dan juga Penggugat dapat membawa calon pembeli agar nantinya ikut sebagai peserta lelang sehingga tuntutan agar Penggugat menjual sendiri barang jaminan sangat berlebihan dan haruslah ditolak, oleh karena itu Gugatan Penggugat tersebut haruslah ditolak;

20. Bahwa tidak benar dan tidak berdasar sama sekali dalil Penggugat dalam gugatannya pada butir 11, butir 12 dan butir 13, oleh karena itu dalil tersebut haruslah ditolak;

ALASAN HUKUMNYA :

11.1. Bahwa sebagaimana pengakuan dari Penggugat dalam Gugatannya menyatakan bahwa Penggugat mengalami kesulitan dalam membayar hutangnya, sehingga Penggugat telah ingkar Janji (wanprestasi);

(15)

11.2. Bahwa untuk melakukan restrukturisasi harus didasarkan kepada Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dalam Pasal 52 menentukan :

Bank hanya dapat melakukan Restrukturisasi Kredit terhadap debitur yang memenuhi kriteria sebagai berikut :

a. Debitur mengalami kesulitan pembayaran pokok dan atau bunga Kredit; dan

b. Debitur memiliki prospek usaha yang baik dan mampu memenuhi kewajiban setelah Kredit direstrukturisasi.

Dan selanjutnya berdasarkan Pasal 56 menyebutkan :

(1) Kredit yang akan direstrukturisasi wajib dianalisis berdasarkan prospek usaha debitur dan kemampuan membayar sesuai proyeksi arus kas.

(2) Kredit kepada Pihak Terkait yang akan direstrukturisasi wajib dianalisis oleh konsultan keuangan independen yang memiliki izin usaha dan reputasi yang baik.

(3) Analisis yang dilakukan Bank dan Konsultan keuangan independen terhadap Kredit yang direstrukturisasi dan setiap tahapan dalam pelaksanaan Restrukturisasi Kredit wajib didokumentasikan secara lengkap dan jelas.

(4) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) juga diterapkan dalam hal dilakukan restrukturisasi ulang terhadap Kredit.

11.3. Bahwa dari ketentuan tersebut di atas, maka untuk melakukan Restrukturisasi atau penjadwalan ulang hutang haruslah diajukan Penggugat dengan melengkapi persyaratan dan melaporkan

(16)

tentang keuangan perusahaan yang akan dianalisa untuk mengetahui prospek perusahaan;

11.4. Bahwa ternyata Penggugat telah mengalami kesulitan dalam membayar cicilan hutang dan juga mengajukan restrukturisasi atau penjadwalan ulang hutang kepada Tergugat I dengan tidak melampirkan persyaratan sebagaimana ketentuan Pasal 56 Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005, oleh karena itu restrukturisasi atau penjadwalan ulang hutang telah ditolak Tergugat I, dengan demikian dalil Gugatan Penggugat untuk meminta agar dilakukan Restrukturisai dan penjadwalan ulang hutang Penggugat haruslah ditolak;

DALAM PROVISI

- Bahwa Penggugat dalam dalil gugatannya dan dalam dalil tuntutan Provisinya telah meminta agar Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk terlebih dahulu menjatuhkan Putusan Provisi dengan terlebih dahulu:  Menghukum Tergugat II untuk menghentikan proses lelang yang diajukan

oleh Tergugat I terhadap jaminan Sertipikat Hak Milik No. 3765, yang terletak di Kelurahan Antapani Tengah, Kecamatan Antapani, Kota Bandung, Propinsi Jawa Barat.

- Bahwa tuntutan Provisi Penggugat tersebut tidak berdasar dan tidak beralasan hukum sama sekali, oleh karenanya tuntutan Provisi Penggugat haruslah ditolak ;

ALASAN HUKUMNYA

1. Bahwa tuntutan Provisi adalah tuntutan agar hakim sebelum memutus pokok perkara terlebih dahulu mengambil tindakan yang sifatnya eksepsional dan

(17)

mendesak yang tidak menyangkut pokok perkara, serta tuntutan Provisi tidak boleh bersifat negatif yang merugikan salah satu pihak;

2. Bahwa tuntutan provisi Penggugat yang meminta agar menghukum Tergugat II untuk menghentikan proses lelang sudah bersifat negative, oleh karena itu tuntutan provisi tersebut haruslah ditolak;

3. Bahwa Permohonan Lelang Eksekusi melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan lelang (KPKNL) Bandung yang diajukan oleh Tergugat I adalah untuk melaksanakan lelang eksekusi atas Sebidang tanah sebagai barang jaminan yaitu :

 Sebidang tanah Sertipikat Hak Milik No. 3765/Kelurahan Antapani Tengah, seluas 199 M² (seratus sembilan puluh sembilan meter persegi), sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur No. 00026/2010 tanggal19-02-2010 yang terletak di Provinsi Jawa Barat, Kota Bandung, Kecamatan Antapani, Kelurahan Antapani Tengah Blok layung dan Cierak setempat dikenal sebagai Komplek D’Lavender Town House Kavling B.02, Jalan Depok Raya Antapani, berikut bangunan serta segala sesuatu lainnya yang sekarang telah dan/atau dikemudian hari mungkin akan didirikan berada diatas tanah-tanah hak tersebut diatas yang menurut sifat dan peruntukannya serta menurut hukum/undang-undang dianggap sebagai benda tidak bergerak tertulis atas nama Dhany Irawan :

4. Bahwa adapun tanah dan bangunan tersebut diatas adalah tanah dan bangunan yang menjadi jaminan atas hutang Penggugat kepada Tergugat I berdasarkan Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan (Ketentuan Khusus) No. KK/0002-121025/N/MOR tanggal 14 November 2012 yang dibuat dibawah tangan Jo. Syarat dan Ketentuan Umum Pemberian Fasilitas Perbankan Nomor : SKU/0002-121025/N/MOR tanggal 14 November 2012 dengan fasilitas KPR Bijak Rumah sebesar Rp. 697.000.000 (enam ratus

(18)

sembilan puluh tujuh juta rupiah) dengan jangka waktu fasilitas 180 (seratus delapan puluh) bulan dimulai sejak tanggal penarikan pertama fasilitas: 5. Bahwa atas pinjaman kredit tersebut, dimana Penggugat telah melakukan

ingkar janji (wanprestasi) dengan tidak dapat melakukan pembayaran atau mengembalikan Fasilitas Kredit yang telah diberikan oleh Tergugat Isebagaimana yang telah diakui secara tegas oleh Penggugat pada posita butir5 dalam gugatannya yang menyatakan :

“Bahwa pada sekitar bulan Mei 2015, Penggugat mulai kesulitan membayar cicilan keoada Tergugat I, sehingga Penggugat mengajukan keringanan berupa restruktur pembayaran kepada Tergugat I akan tetapi ditolak oleh Tergugat I;”

Oleh karena Penggugat telah lalai dan melakukan ingkar janji (Wanprestasi), maka berdasarkan ketentuan Pasal 20 Undang-Undang No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah, yang berbunyi :

“Apabila Debitor cidera janji, maka berdasarkan :

a. Hak Pemegang Hak Tanggungan pertama untuk menjual obyek Hak Tanggungan sebagaimana dimaksud dalam pasal 6, atau

b. Titel eksekutorial yang terdapat dalam Sertipikat Hak Tanggungan sebagaimana dimaksud dalam pasal 14 ayat (2),

Obyek hak tanggungan dijual melalui pelelangan umum menurut tata cara yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan untuk pelunasan piutang pemegang Hak Tanggungan dengan hak mendahulu dari pada kreditor-kreditor lainnya.”

Berdasarkan ketentuan tersebut di atas, maka Tergugat I telah mengajukan Permohonan Lelang Eksekusi kepadaKepala Kantor Pelayanan Kekayaan

(19)

Negara dan lelang (KPKNL) Bandung agar melaksanakan lelang eksekusi atas barang jaminan yang telah dibebani dengan Hak Tanggungan tersebut dan Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan negara dan Lelang (KPKNL) Bandung telah mengabulkan Permohonan tersebut dengan mengeluarkan Penetapan Jadwal pelaksanaan lelang;

6. Bahwa gugatan yang diajukan oleh Penggugat saat ini tidak dapat dijadikan sebagai dasar untuk melakukan penangguhan atas proses Pelaksanaan Lelang Eksekusi Hak Tanggungan yang diajukan oleh Tergugat I, karena telah terbukti menurut hukum Penggugat telah melakukan ingkar janji (wanprestasi) terhadap Perjanjian Kredit yang telah ditandatangani antara Tergugat I dengan Penggugat dan Tidak Ada Itikad Baik dari Penggugat untuk menyelesaikan pembayaran fasilitas kredit yang telah diberikan oleh Tergugat I kepada Penggugat, sehingga Lelang Eksekusi Hak Tanggungan atas tanah dan bangunan yang telah dibebankan Hak Tanggungan dapat segera dilaksanakan tanpa harus menunggu adanya putusan yang mempunyai kekuatan hukum yang tetap di dalam perkara ini,yang dapat menghambat penyaluran kredit kepada pihak lain yang lebih membutuhkan oleh Tergugat I.

7. Bahwa permohonan Provisi yang diajukan oleh Penggugat berdasarkan ketentuan pasal 180 HIR adalah sangat tidak beralasan menurut hukum, karena disamping bertentangan dengan ketentuan Pasal 20 Undang-Undang No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah, dan juga dapat menghambat penyaluran kredit kepada pihak lain yang lebih membutuhkan dan akan mematikan likuiditas Tergugat I, sehingga Pelaksanaan Eksekusi Atas Obyek Hak Tanggungan harus segera dilaksanakan dan tidak ada alasan sama sekali untuk menangguhkan atau menundanya secara hukum.

(20)

Bahwa oleh karena itu Penangguhan Pelaksanaan Eksekusi Lelang Hak Tanggungan yang diajukan oleh Penggugat dalam Provisi harus ditolak dan dikesampingkan.

Bahwa selanjutnya untuk lebih menjamin terlindunginya hak-hak dan atau kepetingan Tergugat I selaku Pihak Kreditur yang beritikad baik dengan telah memberikan kredit kepada Penggugat terlebih atas jawaban ini didasarkan pada dalil-dalil, argumen-argumen yang mendasarkan pada bukti-bukti yang otentik maka untuk mendukung terciptanya kepastian hukum yang berbasis pada asas peradilan yang cepat dan sederhana “justice denied justice delayed” maka Tergugat I mohon kepada Yang Terhormat Majelis Hakim Yang Mulia yang memeriksa perkara a quo sudilah kiranya berkenan mempertimbangkan dan menerima jawaban, dalil-dalil, argumen-argumen untuk selanjutnya memberikan putusan sebagai berikut :

DALAM PROVISI

 Menolak tuntutan Provisi Penggugat secara keseluruhan; DALAM POKOK PERKARA

 Menolak Gugatan Penggugatsecara keseluruhan atau setidak-tidaknya menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard) ;

 Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara; Atau

Apabila Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bandung berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex Aequo et Bono) menurut peraturan perundang-undangan dan hukum yang dapat memenuhi rasa keadilan didalam masyarakat, menurut kebijaksanaan Majelis Hakim yang memeriksa aquo.

(21)

Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, pihak Tergugat II mengajukan jawaban secara tertulis tertanggal 13 Juli 2016 yang pada pokoknya mengemukakan hal-hal sebagai berikut ;

DALAM POKOK PERKARA :

1. Bahwa Tergugat II dengan tegas menolak seluruh dalil-dalil Penggugat, kecuali terhadap hal-hal yang diakui secara tegas kebenarannya ;

2. Bahwa benar Tergugat II telah melaksanakan lelang atas objek berupa Sebidang tanah berikut bangunan di atasnya sesuai SHM No. 3765/Antapani Tengah, terletak di Blok Layung dan Cierak setempat dikenal sebagai Komplek D Lavender Town House JL. Depok Raya Kav. B.02 , Kel. Antapani Tengah, Kecamatan Antapani, Kota Bandung, atas permintaan Tergugat I, sebagaimana tersebut dalam suratnya nomor : 170/RMG/CCR/X/2015 tanggal 20 Oktober 2015;

3. Bahwa lelang yang dimohonkan oleh Tergugat I merupakan Lelang eksekusi Pasal 6 Undang-undang Hak Tanggungan. Dan telah diumumkan oleh Tergugat pada Harian Galamedia 23 Desember 2015; 4. Bahwa kemudian pelaksanaan lelang tersebut berdasarkan pasal 27

huruf a Peraturan Menteri Keuangan No. 106/PMK.06/2013, dibatalkan oleh Pejabat lelang Tergugat II, mengingat Tergugat I (Pemohon Lelang) pada saat pelaksanaan lelang tidak dapat melampirkan Surat Keterangan Pendaftaran Tanah Sebagaimana yang disyaratkan oleh ketentuan Lelang;

5. Bahwa dikarenakan tidak terjadinya lelang yang dimaksud dalam gugatan ini sehingga permohonan Provisi yang diajukan oleh Penggugat secara hukum adalah sia-sia, sehingga sangat berdasar apabila Majelis Hakim menolak permohonan Provisi Penggugat;

(22)

6. Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, Tergugat II dalam perkara a quo tidak melakukan perbuatan hukum apapun dan tidak mempunyai hubungan hukum dengan Penggugat/gugatan a quo. Dengan demikian sudah seharusnya Majelis Hakim yang memeriksa perkara a quo mengeluarkan Tergugat II sebagai pihak ;

Maka berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Tergugat II mohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk menjatuhkan putusan dengan amar sebagai berikut:

DALAM PROVISI

Menolak Permohonan Provisi Penggugat DALAM POKOK PERKARA

1. Menolak gugatan Penggugat seluruhnya atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijk Verklaard);

2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara yang timbul. Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, pihak Turut Tergugat mengajukan jawaban secara tertulis tertanggal 13Juli 2016 yang pada pokoknya mengemukakan hal-hal sebagai berikut ;

I. Dalam Eksepsi

1. Bahwa, Turut Tergugat menolak seluruh dalil gugatan Penggugat kecuali yang secara tegas dan nyata diakui dan menguntungkan Turut Tergugat ; 2. Bahwa Turut Tergugat berpendirian perkara ini adalah murni perkara perdata antara Penggugat dengan Tergugat I yang tidak ada keterkaitan dengan Turut Tergugat, sebagaimana terbukti baik pada Posita maupun Petitum dalam surat Gugatan Penggugat bahwa Penggugat (NY. DHANY

(23)

IRAWAN) telah lalai dalam melakukan pembayaran Kredit terhadap Tergugat I (Bank Permata Tbk) sehingga menyebabkan timbulnya Gugatan ini. Dengan demikian tidak terdapat perbuatan Turut Tergugat yang merugikan kepentingan pihak Penggugat, maka Turut Tergugat mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan untuk mengeluarkan Turut Tergugat sebagai pihak dari perkara ini ;

3. Bahwa sebagaimana dalil gugatan Para Penggugat halaman 2 angka 8 yang menyatakan bahwa Penggugat telah mengajukan surat permohonan blokir kepada Turut Tergugat pada tanggal 21 Desember 2015 sudah dijawab berdasarkan Surat dari Turut Tergugat tanggal 07 Januari 2016 No. 13/7.32.73/I/2016 yang pada pokoknya menyampaikan bahwa permohonan blokir dari Penggugat tidak dapat dipenuhi karena melekat Hak Tanggungan Peringkat Pertama tanggal 28 Desember 2012 No. 16047/2012 atas nama Tergugat I ;

Bahwa berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan tersebut diatas dan disertai dasar-dasar hukum yang mendasari alasan-alasan hukum tersebut, mohon kiranya Majelis Hakim yang mengadili dan memeriksa Perkara a quo, berkenan memutuskan dan menyatakan “Menerima Eksepsi Turut Tergugat untuk seluruhnya” ;

II. Dalam Pokok Perkara

1. Bahwa apa yang telah Tergugat kemukakan dalam Eksepsi adalah merupakan satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan dan dianggap berlaku mutatis mutandis dengan bagian pokok perkaranya;

2. Bahwa Tergugat menolak seluruh dalil-dalil Penggugat kecuali terhadap hal-hal yang diakui secara tegas dan nyata demi kepentingan Tergugat ;

(24)

Bahwa untuk memperjelas jawaban dari Turut Tergugat, kami uraikan kronologis riwayat tanah obyek perkara a quo Sertipikat Hak Milik No. 3765/Antapani Tengah sebagai berikut :

1. Bahwa Sertipikat Hak Milik No. 3765/Antapani Tengah adalah tanah hasil pemecahan dari SHM No. 2853 Kelurahan Antapani Tengah, berdasarkan permohonan pemecahan No. 7872/2010 tanggal 18 Februari 2010, Surat Ukur tanggal 19 Februari No. 00026/2010 Luas 199 M2 atas nama ACIH, dkk (8 Orang), terbit tanggal 05 Maret 2010 ;

2. Bahwa berdasarkan Akta Jual Beli Nomor 259/2012 tanggal 14 November 2012 yang dibuat oleh BHUANA NURINSANI, SH. Selaku PPAT, SHM No. 3765/Antapani Tengah beralih haknya menjadi atas nama DHANY IRAWAN, dicatat tanggal 21 Desember 2012 ;

3. Bahwa terhadap Sertipikat Hak Milik No. 3765/Antapani Tengah tersebut telah dipasang Hak Tanggungan Nomor 16047/2012 Peringkat Pertama APHT PPAT BHUANA NURINSANI, SH. Nomor 260/2012 tangggal 14 November 2012 tercatat atas nama PT. BANK PERMATA, Tbk. Berkedudukan di Jakarta, dicatat tanggal 28 Desember 2012 ;

4. Bahwa berdasarkan Surat dari Anom Juamidi, SH dari Biro Bantuan Hukum Dewan Pimpinan Daerah Ormas BBC Kabupaten Bandung, selaku kuasa tanggal 04 Januari 2016 No. 01/PBH/2016 yang pada pokoknya mengajukan permohonan blokir dengan alasan karena DHANY IRAWAN tidak dapat memenuhi kewajibannya membayar cicilan rumah yang baru berjalan sampai dengan 30 Bulan, dikarenakan kondisi usahanya sedang mengalami kesulitan sehingga memohon terhadap PT. BANK PERMATA Bandung dapat memberikan kelonggaran waktu untuk pelunasan kredit dengan cara menawarkan atau menjual objek jaminan

(25)

tersebut kepada calon pembeli tanpa harus dilakukan lelang melalui KPKNL Bandung ;

5. Bahwa berdasarkan Surat Kepala Kantor Pertanahan Kota Bandung tanggal 07 Januari 2016 No. 13/7.32.73/I/2016 yang pada pokoknya menyampaikan bahwa permohonan blokir dari Sdr. Anom Jumaidi, SH dari Biro Bantuan Hukum Dewan Pimpinan Daerah Ormas BBC Kabupaten Bandung selaku Kuasa dari DHANY IRAWAN tidak dapat kami penuhi karena melekat Hak Tanggungan Peringkat Pertama tanggal 28 Desember 2012 No. 160472012 atas nama PT. BANK PERMATA, Tbk;

6. Bahwa terhadap Sertipikat Hak Milik No. 3765/Antapani Tengah, diterbitkan SKPT No : 1/SKPT.7.32.73/I/2016 tanggal 07 Januari 2016 yang dimohon oleh Roffi Edy Purnomo (Kepala KPKNL Bandung) untuk keperluan Lelang, daftar isian 307 No. 1141/2016 ;

7. Bahwa terhadap Sertipikat Hak Milik No. 3765/Antapani Tengah, diterbitkan lagi SKPT No : 154/SKPT.7.32.73/III/2016 tanggal 18 Maret 2016 yang dimohon oleh Wely Koeswendi (Plh. Kepala KPKNL Bandung) untuk keperluan Lelang, daftar isian 307 No. 24482/2016 ;

Bahwa tindakan administratif Tergugat tersebut dalam Pengelolaan Administratif Pertanahan sesuai uraian tersebut diatas, adalah dalam rangka melaksanakan Fungsi Pelayanan Publik di bidang Pertanahan sebagaimana kewenangan yang dimiliki berdasarkan Undang-undang Dasar 1945 Pasal 33 ayat (3), Pasal 2, Jo. Pasal 16 Undang-Undang Nomor : 5 Tahun 1960, Peraturan Pemerintah Nomor : 24 Tahun 1997, Peraturan Pemerintah No. 40 Tahun 1996, Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 10 Tahun 2006, Peraturan Menteri Negara Agraria / Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor : 3 Tahun 1997, dan Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik

(26)

Indonesia No. 4 Tahun 2006 dan Peraturan Pelaksanaan lainnya yang merupakan mekanisme / proses Sertipikat Hak Atas Tanah dan Pelimpahan Kewenangan serta telah memenuhi Asas-Asas Umum Pemerintahan yang baik / AAUPB (ALgemene Behoorlijk bestuur / Principle of Good Administration).

Bahwa berdasarkan hal-hal yang telah Turut Tergugat uraikan dalam jawaban tersebut diatas, mohon kiranya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kelas I A Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara a quo berkenan memutus sebagai berikut :

1. Menerima eksepsi Turut Tergugat dalam Eksepsi dan Pokok Perkara seluruhnya ;

2. Menyatakan menolak gugatan para Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima (niet ontvantkelijk verklaard) ;

3. Menghukum para Penggugat untuk membayar segala biaya yang timbul dalam perkara ini ;

4. Apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon Putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono) ;

Menimbang, bahwa Pengadilan Negeri Bandung telah menjatuhkan putusan dalam perkara Nomor 92 / Pdt.G / 2016 / PN.Bdg, tanggal 12 Oktober 2016 yang amarnya sebagai berikut :

DALAM EKSEPSI

- Menolak eksepsi Turut Tergugat ; DALAM PROVISI

- Menyatakan tuntutan Provisi Penggugat ditolak ; DALAM POKOK PERKARA

(27)

- Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;

Menghukum Penggugat untuk membayar ongkos perkara sebesar Rp. 1.741.000,- (Satu juta tujuh ratus empat puluh satu ribu rupiah).

Membaca akta pernyataan permohonan banding Nomor 140 / Pdt.B / 2016 / PN.Bdg, yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Bandung, menyatakan bahwa pada tanggal 25 Oktober 2016 Pembanding semula Penggugat menyatakan banding atas putusan Pengadilan Negeri Bandung Nomor 92 / Pdt. G / 2016 / PN. Bdg, tanggal 12 Oktober 2016 dan pernyataan permohonan banding tersebut telah diberitahukan kepada Terbanding / Tergugat I pada tanggal 04 Nopember 2016, kepada Terbanding / Tergugat II pada tanggal 04 Nopember 2016, kepada Terbanding / Turut Tergugat dengan seksama ;

Menimbang, bahwa sehubungan dengan permohonan banding tersebut pembanding semula Penggugat, tidak mengajukan memori banding ;

Menimbang bahwa, sebelum berkas perkara dikirim ke Pengadilan Tinggi Bandung kepada kedua belah pihak telah diberikan kesempatan untuk mempelajari berkas perkaranya di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bandung, dalam waktu selama 14 (empat belas hari) setelah diberitahukan kepada Pembanding / Penggugat maupun para Terbanding maupun Turut Terbanding masing-masing pada tanggal 30 Januari 2017 ;

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang, bahwa permohonan banding dari Pembanding semula Penggugat diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh Undang-Undang, oleh karena itu permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima;

(28)

Menimbang, bahwa Pembanding semula Penggugat tidak mengajukan memori banding sebagai alasan keberatan terhadap putusan Hakim tingkat pertama ;

Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi membaca dan mempelajari dengan seksama berkas perkaranya, baik dari dalil-dalil gugatan Penggugat, jawaban para Tergugat, alat-alat bukti yang diajukan pihak-pihak berperkara kemuka persidangan, berita acara persidangan, pendapat, kesimpulan dan pertimbangan hukum yang menjadi dasar dan alasan putusan Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi berpendapat bahwa pertimbangan dan putusan Majelis Hakim Pengadilan Tingkat Pertama dimana dalam putusannya yaitu Dalam Eksepsi Menolak eksepsi Turut Tergugat, Dalam Provisi

Menyatakan tuntutan Provisi Penggugat ditolak , Dalam Pokok Perkara Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya dan Menghukum Penggugat untuk membayar ongkos perkara sebesar Rp. 1.741.000,- (Satu juta tujuh ratus empat puluh satu ribu rupiah). Pengadilan Tinggi dapat menyetujui dan membenarkan putusan Hakim tingkat pertama, oleh karena pertimbangan hukumnya telah memuat dan menguraikan dengan tepat dan benar semua keadaan serta alasan alasan yang menjadi dasar dalam putusannya dan untuk itu dianggap telah tercantum pula dalam putusan di tingkat banding ;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan dan putusan Majelis Hakim Pengadilan Tingkat Pertama tersebut diambil alih dan dijadikan dasar sebagai pertimbangan sendiri dalam memutus perkara aquo dalam Tingkat Banding, maka putusan Pengadilan Negeri Bandung Nomor 92 / Pdt.G / 2016 / PN.Bdg, taggal 12 Oktober 2016 dapat dipertahankan dan dikuatkan dalam Peradilan Tingkat Banding ;

Menimbang, bahwa oleh karena Pembanding semula Penggugat tetap dipihak yang kalah, maka dihukum untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini dalam kedua tingkat peradilan;

Memperhatikan, ketentuan hukum dari Perturan Perundang-Undangan yang berlaku khususnya Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman Jo Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 Tentang Peradilan Umum serta Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1947 Tentang Peradilan Ulangan di Jawa dan Madura serta peraturan hukum lain yang bersangkutan ;

(29)

M E N G A D I L I

- Menerima permohonan banding dari Pembanding semula Penggugat ; - Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Bandung Nomor 92 / Pdt.G /

2016 / PN.Bdg taggal 12 Oktober 2016 yang dimohonkan banding tersebut.;

- Menghukum Pembanding semula Penggugat untuk membayar biaya perkara pada kedua tingkat peradilan yang untuk tingkat banding sebesar Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah) ;

Demikianlah diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Bandung pada hari Selasa tanggal 2 Mei 2017 oleh Kami ABDUL FATAH, S.H.,M.H sebagai Ketua Majelis, dengan SIR JOHAN S.H., M.H dan HERMAN HELLER HUTAPEA S.H masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut pada hari Kamis tanggal 4 Mei 2017 2017 diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut dengan dihadiri oleh Hakim-hakim Anggota dan dibantu oleh Dra. Hj. NUR’AINI, S.H.,M.H Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi tersebut tanpa hadirnya pihak-pihak yang berperkara ;

Hakim-Hakim Anggota, Hakim Ketua Majelis,

Ttd Ttd

SIR JOHAN S.H., M.H ABDUL FATAH, S.H.,M.H Ttd

HERMAN HELLER HUTAPEA S.H.

Panitera Pengganti,

Ttd

(30)

Perincian biaya perkara :

1. Biaya Materai ...……….. Rp. 6.000,- 2. Biaya Redaksi putusan ………. Rp. 5.000,- 3. Biaya Pemberkasan ……….… Rp. 139.000,- Jumlah ……… Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah)

Referensi

Dokumen terkait

Merupakan kegiatan operasional yang mempergunakan peralatan produksi yang disusun dan diatus sedemikian rupa, yang dapat dimanfaatkan untuk secara fleksible untuk

• Pengeluaran kas untuk pembayaran biaya • Pembayaran angsuran atau pelunasan utang • Penarikan kembali saham yang beredar. • Pembelian saham atau aktiva

monomernya 1:1, pada Buna-N perbandingan antara 1,3-butadiena dan stirena adalah 3:1, sedangkan Buna-S perbandingan antara 1,3-butadiena dan stirena adalah 7:3. polimer tersebutb

1 Rehabilitasi Sedang/ Berat Saluran Drainase/Gorong- Gorong Wilayah Kecamatan Prabumulih Timur. Rehabilitasi Sedang/ Berat Saluran Drainase/Gorong-Gorong Wilayah Kecamatan

Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data dengan melakukan tanya jawab secara langsung kepada guru BK atau psikolog dan guru agama untuk mendapatkan keterangan

[r]

The students’ success in mathematics exam, in the Linear function unit, was evaluated in two groups of 7 th grade students of the primary school Josip Juraj Strossmayer in

Muhammadiyah agar masyarakat bisa masuk dan bisa mengikuti ajaranya tetapi ajaran yang di pakai sudah seperti Muhammadiyah Tokoh yang membawa saat itu Kyai Muhammad