• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PERSEPSI HARGA DENGAN KEPUTUSAN PEMBELIAN TOYOTA AVANZA DI AUTO 2000 YASMIN BOGOR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN PERSEPSI HARGA DENGAN KEPUTUSAN PEMBELIAN TOYOTA AVANZA DI AUTO 2000 YASMIN BOGOR"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN PERSEPSI HARGA DENGAN KEPUTUSAN PEMBELIAN TOYOTA AVANZA DI AUTO 2000

YASMIN BOGOR

Rifqi Fadel Muhammad 021111304

(Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan, Bogor)

ABSTRAK

Harga merupakan salah satu faktor penting dalam penjualan. Kesalahan dalam menetapkan harga akan menimbulkan persepsi yang kurang baik mengenai harga yang ditetapkan oleh perusahaan, sehingga akan berhubungan dengan proses keputusan pembelian konsumen yang tentunya akan mempengaruhi tingkat penjualan perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan persepsi harga, keputusan pembelian dan untuk menganalisis hubungan persepsi harga dengan keputusan pembelian Toyota Avanza pada Auto 2000 Yasmin Bogor. Penelitian ini dilakukan di Auto 2000 Yasmin Bogor. Perusahaan ini berlokasi di Jalan KH Sholeh Iskandar No. 9, Kedung Jaya, Tanah Sereal, Kota Bogor. Jenis penelitian adalah penelitian verifikatif dengan metode penelitian

explanatory survey. Metode analisis data berupa analisis deskriptif, korelasi Rank Spearman, koefisien

determinasi dan uji hipotesis. Persepsi harga mempunyai nilai sebesar 4,08 (terjangkau), hal tersebut berarti Toyota Avanza memiliki harga yang terjangkau dan lebih murah dibandingkan harga mobil merek lain pada tipe yang sama. Proses keputusan pembelian mempunyai nilai sebesar 4,47 (pasti membeli), menunjukkan bahwa konsumen memutuskan untuk membeli Toyota Avanza. Hubungan persepsi harga dengan proses keputusan pembelian Toyota Avanza pada Auto 2000 Yasmin Bogor, dapat dilihat dari hasil pengujian korelasi Rank Spearman, koefisien determinasi dan uji hipotesis. Nilai korelasi Rank Spearman sebesar 0,456. Nilai tersebut menunjukkan hubungannya sedang antara persepsi harga dengan keputusan pembelian. Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,2079 atau 20,79%. Hal ini menunjukkan bahwa 20,79% keputusan pembelian Toyota Avanza dipengaruhi oleh variabel persepsi harga. Sedangkan 79,21% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti yang memiliki hubungan dengan keputusan pembelian. Hasil output SPSS, nilai Sig.(1-tailed) sebesar 0,000, dengan demikian tolak H0, artinya terdapat hubungan positif antara persepsi harga dengan

proses keputusan pembelian Toyota Avanza pada Auto 2000 Yasmin Bogor Dengan kata lain, persepsi harga mempunyai hubungan dengan variabel proses keputusan pembelian Toyota Avanza.

Kata Kunci: Persepsi Harga, Keputusan Pembelian

PENDAHULUAN

Harga merupakan salah satu faktor penting dalam penjualan. Peranan harga sangat penting dalam menentukan turun naiknya tingkat penjualan yang berkaitan dengan maju mundurnya suatu perusahaan serta merupakan penentu bagi permintaan pasar. Untuk itu, perusahaan harus cermat di dalam mengambil keputusan yang tepat untuk menentukan harga suatu produk yang akan dijualnya. Dalam menentukan

harga, perusahaan harus melakukan

segmenting, targeting, positioning terlebih

dahulu pada sasaran yang akan dituju, sehingga perusahaan akan mengetahui dimana harus memposisikan produknya berdasarkan harga.

Kesalahan dalam menetapkan harga akan menimbulkan persepsi yang kurang baik mengenai harga yang ditetapkan oleh perusahaan, sehingga akan berhubungan dengan proses keputusan pembelian

(2)

konsumen yang tentunya akan mempengaruhi tingkat penjualan perusahaan. Apabila harga yang ditetapkan terlalu tinggi, maka akan terjadi kemungkinan penurunan penjualan, karena konsumen akan mencari produk yang lebih murah harganya ataupun jika harga terlalu rendah, maka kemungkinan biaya produksi tidak akan tertutupi karena barang yang dijual banyak tetapi pendapatan yang diterima sedikit. Penetapan harga yang terlalu rendah dan tidak sesuai dengan nilai produk tersebut akan menimbulkan kerugian terhadap perusahaan.

Penetapan harga juga menentukan baik atau buruknya respon konsumen terhadap produk yang ditawarkan, sehingga peran harga sangat berpengaruh terhadap tingkat penjualan. Penetapan harga yang tepat akan mampu memberikan manfaat lain bagi perusahaan, seperti menambah laba sesuai yang diinginkan oleh perusahaan, meningkatkan modal kerja dan lain sebagainya, sebaliknya perusahaan akan mengalami kerugian apabila tidak tepat dalam menetapkan harga. Oleh karena itu pihak manajemen harus bijak dalam mengambil keputusan harga yang tepat. Harga jual bagi setiap perusahaan berbeda-beda, karena masing-masing perusahaan memiliki kebijakan yang berbeda-beda.

Salah satu industri yang tumbuh pesat sampai saat ini adalah industri otomotif, perkembangannya ditunjang dengan bertambah luasnya sarana jalan, peningkatan pendapatan masyarakat yang meningkat menempatkan mobil bukan lagi untuk golongan menengah ke atas. Kenyataan ini merupakan peluang yang dimanfaatkan oleh produsen mobil dengan mengeluarkan berbagai jenis dan merek yang dikeluarkan di Indonesia. dengan sendirinya kendaraan yang dipasarkan mampu menarik minat konsumen.

Objek dari penelitian ini yaitu Auto 2000 Yasmin Bogor, yang merupakan dealer mobil dengan merek Toyota, yang

beralamat di Jalan KH Sholeh Iskandar No.9, Kedung Jaya, Tanah Sereal., Kota Bogor. Outlet ini menjadi one-stop-shop bagi mobil keluaran Toyota. Tidak hanya menjadi pusat penjualan, bengkel, serta suku cadang, cabang ini juga melayani perbaikan bodi mobil dan pengecatan. Berdasarkan data dari Auto 2000 Yasmin Bogor, berikut adalah harga jual dan tingkat penjualan Toyota Avanza pada tahun 2011-2015 di Auto 2000 Bogor Yasmin:

Harga Jual dan Tingkat Penjualan Toyota Avanza di Auto 2000 Yasmin

Bogor Tahun 2011-2015 Tahun Harga (Rp) Tingkat Perubahan (%) Tingkat Penjualan (Unit) Tingkat Perubahan (%) 2011 151.550.000 - 520 - 2012 158.000.000 4,26 633 21,73 2013 170.850.000 8,13 550 -13,11 2014 180.100.000 5,418 602 9,45 2015 187.100.000 3,89 559 -7,14

Sumber: Toyota Auto 2000 Yasmin Bogor, 2016

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa harga jual Toyota Avanza di Auto 2000 Yasmin Bogor selama periode tahun 2011-2015 selalu mengalami peningkatan, sedangkan tingkat penjualannya mengalami fluktuasi. Dari data-data tersebut menunjukkan banyak sedikitnya proses keputusan pembelian atas Toyota Avanza yang diambil oleh konsumen di Auto2000 Yasmin Bogor. Fluktuasi penjualan yang terjadi setiap tahunnya mengindikasikan bahwa terdapat faktor-faktor tertentu yang berhubungan dengan keputusan pembelian konsumen. Faktor persepsi harga merupakan faktor yang menjadi pertimbangan dalam memunculkan minat beli konsumen saat akan memutuskan untuk membeli suatu produk.

TINJAUAN PUSTAKA Persepsi Harga

Harga adalah sejumlah kompensasi (uang ataupun barang) yang dibutuhkan

(3)

untuk mendapatkan sejumlah kombinasi barang atau jasa. Perusahaan selalu menetapkan harga produknya dengan harapan produk tersebut laku terjual dan memperoleh laba yang maksimal.

Menurut Basu Swasta (2001: 211) pengertian harga adalah: “Sejumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang untuk mendapatkan sejumlah kombinasi barang beserta pelayanannya”.

Menurut Kotler (2002: 114) mengatakan bahwa: “Harga yaitu jumlah uang yang harus dibayar pelanggan untuk produk itu”. Sedangkan menurut Saladin (2003, 95) menyatakan bahwa: “Harga adalah sejumlah uang sebagai alat tukar untuk memperoleh produk atau jasa. Harga dapat juga dikatakan penentuan nilai suatu produk dibenak konsumen”.

Definisi harga menurut Kotler dan Armstrong (2004: 48) adalah: “Price is the

amount of money charged for a product or service, or the sum of the values that consumers exchange for the benefits of having or using the product or service”.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persepsi harga adalah penilaian seseorang atau konsumen terhadap harga yang ditentukan oleh perusahaan. Adapun dimensi persepsi harga menurut Stanton

dalam (Rosvita, 2010: 24), yaitu keterjangkauan harga, kesesuaian harga dengan kualitas produk, dan daya saing harga.

Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian menurut Kotler (2002: 204) adalah suatu tindakan konsumen untuk membentuk referensi diantara merek-merek dalam kelompok pilihan dan membeli produk yang disukai. Sedangkan menurut Peter dan Olson (2002: 162), pengambilan keputusan konsumen adalah suatu proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau

lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya.

Kotler dan Keller (2009: 181) menyatakan bahwa ada lima tahap dalam proses keputusan pembelian konsumen, yaitu

1. Pengenalan masalah (problem

recognition).

2. Pencarian informasi (information

search).

3. Evaluasi alternatif (evaluation of alternative).

4. Keputusan pembelian (purchase

decision).

5. Perilaku pasca pembelian (post

purchase decision).

Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami level kepuasan atau ketidakpuasan tertentu. Tugas pemasar tidak berakhir begitu saja ketika produk dibeli. Peran pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca pembelian, dan pemakaian produk pasca pembelian. Kerangka Pemikiran dan Konstelasi Pemikiran

Pemahaman terhadap perilaku konsumen bukanlah pekerjaan yang mudah, tetapi cukup sulit dan kompleks, khususnya disebabkan oleh banyaknya variabel yang mempengaruhi dan variabel-variabel tersebut cenderung saling berinteraksi. Beberapa faktor akan berhubungan dengan proses keputusan pembelian konsumen, diantaranya adalah persepsi harga. Harga adalah nilai suatu barang yang dinyatakan dengan uang. Dalam arti luas harga adalah jumlah dari seluruh nilai yang ditukarkan oleh konsumen atas manfaat memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut. Menurut Kotler dan Amstrong (2004: 345) harga adalah sejumlah uang yang ditagih atas suatu produk atau jasa, atau jumlah semua nilai yang diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu produk

(4)

atau jasa. Persepsi harga merupakan penilaian seseorang atau konsumen terhadap harga yang ditentukan oleh perusahaan. Menurut Stanton dalam

Rosvita (2010: 24), menyatakan ada tiga indikator yang mencirikan harga yaitu keterjangkauan harga, kesesuaian harga dengan kualitas produk, dan daya saing harga.

Berdasarkan uraian di atas, kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka penulis mengemukakan hipotesis sebagai berikut:

1. Persepsi harga Toyota Avanza di Auto 2000 Yasmin Bogor belum cukup baik. 2. Keputusan pembelian Toyota Avanza

di Auto 2000 Yasmin belum cukup baik.

3. Terdapat hubungan positif antara persepsi harga dengan keputusan pembelian Toyota Avanza di Auto 2000 Yasmin Bogor.

METODE Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian verifikatif dengan metode penelitian

explanatory survey yang bertujuan untuk

menguji hipotesis, dan menjelaskan fenomena dalam bentuk hubungan antara variabel persepsi harga dan keputusan pembelian. Teknik penelitian yang digunakan adalah statistik inferensial yaitu teknik yang bersifat untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi.

Obyek, Unit Analisis dan Lokasi Penelitian

Objek penelitian pada penelitian ini adalah variabel persepsi harga dengan indikator yaitu keterjangkauan harga, kesesuaian harga dengan kualitas produk dan daya saing harga, serta variabel keputusan pembelian dengan indikatornya adalah pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian.

Unit analisis dalam penelitian ini adalah individual, yaitu sumber data yang diperoleh dari respon setiap individu. Individu yang dimaksud disini adalah konsumen Auto 2000 Yasmin Bogor.

Lokasi penelitian ini dilakukan pada Auto 2000 Yasmin Bogor. Perusahaan ini berlokasi di Jalan KH Sholeh Iskandar No. 9, Kedung Jaya, Tanah Sereal, Kota Bogor. Jenis dan Sumber Data Penelitian

Jenis data yang diteliti adalah jenis data kuantitatif yang bersumber dari data primer dan data sekunder.

Operasionalisasi Variabel

Variabel Indikator Ukuran Skala

Persepsi Harga 1. Keterjangkauan harga 2. Kesesuaian harga dengan kualitas produk 3. Daya saing harga Tingkat keterjangkauan harga Tingkat kesesuaian harga dengan kualitas produk Tingkat persaingan harga Ordinal Keputusan Pembelian 1. Pengenalan masalah 2. Pencarian informasi 3. Evaluasi alternatif 4. Keputusan pembelian 5. Perilaku pasca pembelian Kesesuaian dengan kebutuhan Pencarian informasi dengan berbagai sumber Tingkat pemilihan Kepastian untuk membeli Puas/tidak puas Ordinal

Metode Penarikan Sampel

Teknik sampling yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

simple random sampling dimana

pengambilan sampel dari populasi dilakukan secara acak. Penentuan ukuran sampel yang digunakan dalam penelitian

Persepsi Harga 1. Keterjangkauan harga 2. Kesesuaian harga dengan kualitas produk 3. Daya saing harga Keputusan Pembelian 1. Pengenalan kebutuhan 2. Pencarian informasi 3. Evaluasi alternatif 4. Keputusan pembelian 5. Perilaku pasca pembelian

(5)

Ho

Ha ini adalah berdasarkan ketentuan rumus

Slovin.

Metode Analisis

1. Analisis deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan memperoleh gambaran secara mendalam mengenai objek yang akan diteliti, yaitu mengenai persepsi harga dan keputusan pembelian di Auto 2000 Yasmin Bogor.

2. Analisis korelasi Rank Spearman Untuk menguji hubungan antara variabel persepsi harga dan variabel keputusan pembelian digunakan rumus korelasi Rank Spearman sebagai berikut (Umar, 2003: 201): ) 1 ( 6 1 2 2   

n n d rs Keterangan:

rs = Nilai korelasi Rank Spearman

d2 = Selisih tiap pasangan rank n = Jumlah data (jumlah pasangan

3. Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui berapa persen kontribusi variabel bebas yaitu persepsi harga (X) dengan variabel tidak bebas yaitu keputusan pembelian (Y), maka dapat digunakan Koefisien Determinasi (KD) atau yang disebut dengan koefisien penentu.

Rumus koefisien determinasi adalah: KD = (r2) x 100%

Keterangan:

KD = Koefisien determinasi r = Koefisien korelasi 4. Uji Hipotesis (Uji t)

Untuk mengetahui apakah hipotesis yang dibuat dapat diterima atau ditolak, maka dapat dilakukan uji hipotesis. Uji t atau uji koefisien regresi secara parsial digunakan untuk mengetahui apakah secara parsial variabel independen mempunyai hubungan atau tidak dengan variabel dependen (Duwi Priyatno, 2012: 139). Uji t dilakukan

dengan membandingkan nilai thitung

dengan ttabel.

Ttabel dicari pada tabel distribusi t

dengan tingkat signifikan α= 5%, sedangkan thitung dicari dengan rumus

sebagai berikut :

2 hitung r 1 2 n r t    Keterangan: r = Koefisien korelasi n = Jumlah sampel

Dalam meneliti permasalahan, penulis harus menguji secara empiris kebenarannya. Hipotesis ini sebagai jawaban sementara yang masih perlu diuji kebenarannya. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah Ho dan Ha.

Ho : thitung < ttabel, tidak ada

hubungan nyata antara persepsi harga dengan keputusan pembelian Toyota Avanza di Auto 2000 Yasmin Bogor Ha : thitung > ttabel, terdapat hubungan

nyata antara persepsi harga dengan keputusan pembelian Toyota Avanza di Auto 2000 Yasmin Bogor

Berdasarkan hasil uji hipotesis, maka dapat digambarkan kurva pengujian hipotesis sebagai berikut:

t (db n-2)l

PEMBAHASAN

Persepsi Harga Toyota Avanza pada Auto 2000 Yasmin Bogor

Deskripsi data penelitian menunjukkan rekapitulasi tanggapan-tanggapan responden terhadap pertanyaan dari persepsi harga yang terdiri dari item-item pertanyaan dengan skala sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.

(6)

Persepsi harga Toyota Avanza pada Auto 2000 Yasmin Bogor, yaitu tanggapan responden terhadap:

1. Keterjangkauan harga, yaitu harga Toyota Avanza sesuai dengan kemampuan atau daya beli konsumen. 2. Kesesuaian harga dengan kualitas

produk, yaitu Toyota Avanza menawarkan harga yang sesuai dengan kualitas.

3. Daya saing harga, yaitu Toyota Avanza menawarkan harga yang lebih murah dibandingkan mobil merk lainnya yang satu tipe (tipe mobil keluarga).

Untuk menjelaskan hasil penelitian terhadap variabel persepsi harga, dilakukan berdasarkan nilai rata-rata pada setiap variabel. Penilaian responden tertinggi dengan skor rata-rata 5 dan skor penilaian terendah adalah 1, maka dapat ditentukan interval sebagai berikut :

8 , 0 5 1 5 kelas jumlah imum min skor maksimum skor Interval    

Hasil perhitungan persepsi harga Toyota Avanza pada Auto 2000 Yasmin Bogor dapat dilihat pada Lampiran 3. Berikut deskripsi penilaian responden terhadap variabel persepsi harga Toyota Avanza pada Auto 2000 Yasmin Bogor :

Analisis Deskriptif Variabel Persepsi Harga Toyota Avanza

pada Auto 2000 Yasmin Bogor (X)

No. Item Pertanyaan Rata-rata Kategori 1. Harga Toyota Avanza sesuai

dengan kemampuan atau daya beli

4,18 Terjangkau

2. Toyota Avanza menawarkan harga yang sesuai dengan kualitas

4,06 Terjangkau

3. Toyota Avanza menawarkan harga yang lebih murah dibandingkan mobil merk lainnya

4,01 Terjangkau

Rata-rata 4,08 Terjangkau

Sumber: Data primer, diolah 2017

Berdasarkan perhitungan pada Tabel 9 di atas, diperoleh nilai rata-rata item variabel persepsi harga sebesar 4,08 (terjangkau), menunjukkan bahwa Toyota Avanza memiliki harga yang terjangkau dan lebih murah dibandingkan harga mobil merek lain. Hal ini dapat dibuktikan

dengan rata-rata yang mempunyai angka tertinggi pada item nomor 1 yaitu harga Toyota Avanza sesuai dengan kemampuan atau daya beli sebesar 4,18 (terjangkau). Rata-rata terendah pada item nomor 3 yaitu Toyota Avanza menawarkan harga yang lebih murah dibandingkan mobil merk lainnya, dengan rata-rata sebesar 4,04 (terjangkau).

Keputusan Pembelian Toyota Avanza Pada Auto 2000 Yasmin Bogor

Deskripsi data penelitian menunjukkan rekapitulasi tanggapan-tanggapan responden terhadap pertanyaan dari keputusan pembelian Toyota Avanza pada Auto 2000 Yasmin Bogor yang terdiri dari item-item pertanyaan dengan skala sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.

Keputusan pembelian Toyota Avanza pada Auto 2000 Yasmin Bogor, yaitu tanggapan responden terhadap: 1. Pengenalan kebutuhan, yaitu responden

membutuhkan mobil Toyota Avanza karena produk yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan.

2. Pencarian informasi, yaitu responden mencari informasi mengenai mobil Toyota Avanza dari berbagai media seperti internet, surat kabar, dan brosur, karena mobil tersebut sesuai dengan kemampuan finansial responden. 3. Evaluasi alternatif, yaitu setelah

responden mendapatkan informasi mengenai mobil Toyota Avanza, responden mengevaluasinya secara teliti untuk mengambil keputusan pembelian.

4. Keputusan pembelian, yaitu keputusan responden melakukan pembelian mobil Toyota Avanza berdasarkan pengalaman teman yang telah melakukan pembelian sebelumnya. 5. Perilaku pasca pembelian, yaitu

responden merasa puas menggunakan mobil Toyota Avanza.

Untuk menjelaskan hasil penelitian terhadap variabel keputusan pembelian

(7)

Toyota Avanza pada Auto 2000 Yasmin Bogor, dilakukan berdasarkan nilai rata-rata pada setiap variabel. Penilaian responden tertinggi dengan skor rata-rata 5 dan skor penilaian terendah adalah 1.

Hasil perhitungan keputusan pembelian Toyota Avanza pada Auto 2000 Yasmin Bogor dapat dilihat pada Lampiran 3. Berikut deskripsi penilaian responden terhadap variabel proses keputusan pembelian Toyota Avanza pada Auto 2000 Yasmin Bogor:

Analisis Deskriptif Keputusan Pembelian Toyota Avanza pada Auto 2000 Yasmin Bogor (Y) No. Item Pertanyaan

Rata-rata Kategori 1. Responden

membutuhkan mobil Toyota Avanza karena produk yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan

4,31 Pasti membeli

2. Responden mencari informasi mengenai mobil Toyota Avanza dari berbagai media seperti internet, surat kabar, dan brosur

4,39 Pasti membeli

3. Setelah responden mendapatkan informasi mengenai mobil Toyota Avanza, saya

mengevaluasinya secara teliti untuk mengambil keputusan pembelian

4,57 Pasti membeli

4. Keputusan responden melakukan pembelian mobil Toyota Avanza berdasarkan pengalaman teman yang telah melakukan pembelian sebelumnya

4,58 Pasti membeli

5. Responden merasa puas menggunakan mobil Toyota Avanza 4,49 Pasti membeli Rata-rata 4,47 Pasti membeli

Sumber: Data primer, diolah 2017

Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh nilai rata-rata item variabel keputusan pembelian sebesar 4,47 (pasti membeli), menunjukkan bahwa konsumen memutuskan untuk membeli Toyota Avanza. Rata-rata yang mempunyai angka tertinggi pada item nomor 4 yaitu keputusan konsumen melakukan

pembelian mobil Toyota Avanza berdasarkan pengalaman teman yang telah melakukan pembelian sebelumnya sebesar 4,58 (pasti membeli). Rata-rata terendah pada item nomor 1 yaitu saya membutuhkan mobil Toyota Avanza karena produk yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan, dengan rata-rata sebesar 4,31 (pasti membeli).

Hubungan Persepsi Harga Dengan Keputusan Pembelian Toyota Avanza Pada Auto 2000 Yasmin Bogor

Untuk mengetahui hubungan persepsi harga dengan keputusan pembelian Toyota Avanza pada Auto 2000 Yasmin Bogor digunakan analisis korelasi Rank Spearman dengan menggunakan program SPSS 17.0.

1. Analisis Korelasi Rank Spearman

Analisis korelasi Rank Spearman digunakan untuk mengetahui hubungan persepsi harga dengan proses keputusan pembelian Toyota Avanza pada Auto 2000 Yasmin Bogor digunakan analisis korelasi Rank Spearman.

Hasil Analisis Korelasi Rank Spearman

Correlations Persepsi_ Harga Keputusan_ Pembelian Spearman's rho Persepsi_ Harga Correlation Coefficient 1.000 .456** Sig. (1-tailed) . .000 N 89 89 Keputusan_ Pembelian Correlation Coefficient .456** 1.000 Sig. (1-tailed) .000 . N 89 89

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan hasil perhitungan program SPSS di atas, dapat diketahui nilai korelasi Rank Spearman sebesar 0,456. Nilai tersebut menunjukkan kekuatan hubungan antara persepsi harga dengan keputusan pembelian sebesar 0,456 adalah sedang.

2. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) menunjukkan seberapa besar variabel

(8)

persepsi harga memberikan kontribusi terhadap variabel keputusan pembelian. Hasil uji koefisien determinasi (R2) dapat dilihat pada hasil perhitungan sebagai berikut :

KD = (0,456)2 x 100% = 0,2079 x 100% = 20,79%

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, diperoleh koefisien determinasi (R2) sebesar 0,2079 atau 20,79%. Hal ini menunjukkan bahwa 20,79% keputusan pembelian Toyota Avanza dipengaruhi oleh variabel persepsi harga. Sedangkan 79,21% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti yang memiliki hubungan dengan keputusan pembelian.

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk melihat ada tidaknya hubungan variabel bebas (persepsi harga) dengan variabel terikat (keputusan pembelian Toyota Avanza). Untuk membuktikan ada tidaknya hubungan, maka akan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

Ho :  = 0, tidak ada hubungan nyata antara persepsi harga dengan keputusan pembelian Toyota Avanza di Auto 2000 Yasmin Bogor

Ha :  > 0, terdapat hubungan nyata antara persepsi harga dengan keputusan pembelian Toyota Avanza di Auto 2000 Yasmin Bogor

Dilihat dari hasil output SPSS (Tabel 11), nilai Sig.(1-tailed) sebesar 0,000, dengan demikian tolak H0, artinya terdapat

hubungan positif antara persepsi harga dengan keputusan pembelian Toyota Avanza pada Auto 2000 Yasmin Bogor. Dengan kata lain, persepsi harga mempunyai hubungan dengan variabel keputusan pembelian Toyota Avanza. SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Dari hasil pembahasan yang telah dilakukan, maka penulis memberikan simpulan sebagai berikut:

1. Persepsi harga mempunyai nilai sebesar 4,08 (terjangkau), hal tersebut berarti Toyota Avanza memiliki harga yang terjangkau dan lebih murah dibandingkan harga mobil merek lain. 2. Proses keputusan pembelian

mempunyai nilai sebesar 4,47 (pasti membeli), menunjukkan bahwa konsumen memutuskan untuk membeli Toyota Avanza.

3. Hubungan persepsi harga dengan proses keputusan pembelian Toyota Avanza pada Auto 2000 Yasmin Bogor, dapat dilihat dari hasil pengujian korelasi Rank Spearman, koefisien determinasi dan uji hipotesis. Nilai korelasi Rank Spearman sebesar 0,456. Nilai tersebut menunjukkan kekuatan hubungan antara persepsi harga dengan keputusan pembelian sebesar 0,456 (sedang). Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,2079 atau 20,79%. Hal ini menunjukkan bahwa 20,79% keputusan pembelian Toyota Avanza dipengaruhi oleh variabel persepsi harga. Sedangkan 79,21% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti yang memiliki hubungan dengan keputusan pembelian. Hasil

output SPSS, nilai Sig.(1-tailed) sebesar 0,000, dengan demikian tolak H0, artinya terdapat hubungan positif

antara persepsi harga dengan proses keputusan pembelian Toyota Avanza pada Auto 2000 Yasmin Bogor Dengan kata lain, persepsi harga mempunyai hubungan dengan variabel proses keputusan pembelian Toyota Avanza. Saran

Adapun saran-saran yang penulis ajukan adalah sebagai berikut:

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi harga mempunyai hubungan dengan proses keputusan pembelian Toyota Avanza, dengan demikian Auto 2000 Yasmin Bogor harus memperhatikan harga Toyota Avanza dengan tetap mempertimbangkan

(9)

keuntungan yang akan diperoleh perusahaan.

2. Perusahaan hendaknya melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan keputusan pembelian, antara lain meningkatkan hubungan baik dengan konsumen dengan cara memberikan perhatian kepada konsumen sebelum dan pasca pembelian, memberikan garansi produk yang dibeli konsumen dan memberikan bonus bagi konsumen yang melakukan pembelian ulang. 3. Untuk meningkatkan keputusan

pembelian, sebaiknya perusahaan memperhatikan faktor-faktor lain yang mempengaruhi keputusan pembelian selain persepsi harga. Faktor-faktor tersebut antara lain kondisi atau kemampuan pembeli, kondisi pasar, dan kualitas produk.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Subagyo. 2010. Marketing in

Business. Mitra Wacana Medika,

Jakarta.

Basu Swastha. 2001. Manajemen

Pemasaran Modern. BPFE,

Yogyakarta.

Dessy Amelia Fristiana. 2012. Pengaruh Citra Merek dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Ramai Swalayan Peterongan Semarang.

Skripsi. Jurusan Ilmu Administrasi

Bisnis UNDIP, Semarang.

Devito, Joseph A. 2003. Human Communication: The Basic Course.

Earson Education, Inc., Boston. Djasmin Saladin. 2003. Intisari

Pemasaran dan Unsur-unsur

Pemasaran. Linda Karya,

Bandung.

Duwi Priyatno. 2012. Cara Kilat Belajar

Analisis Data dengan SPSS 20.

Yogyakarta: Andi Offset.

Dwyer, F. Robert dan Tanner, John F. 2009. Business Marketing: Connecting Strategy, Relationship and Learning. Edisi internasional.

Singapore: McGraw-Hill.

Elis Setiawati. 2015. Pengaruh Harga dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Televisi Samsung di Perumahan Villa Grand Tomang Tangerang. Skripsi. Universitas Esa Unggul, Jakarta.

Fandy Tjiptono. 2004. Strategi Pemasaran. Andi, Yogyakarta.

Fitria Engla Sagita. 2013. Pengaruh Brand Image dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Produk Kentucky Fried Chicken (KFC) di Cabang Basko Grand Mall Oleh Mahasiswa Universitas Negeri Padang. Skripsi.

Universitas Negeri Padang, Padang.

Harbani Pasolong. 2012. Metode Penelitian Administrasi Publik.

Alfabeta, Bandung.

Husein Umar. 2003. Metodologi Penelitian

Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis.

Jakarta: Gramedia Pustaka.

Imam Ghozali. 2006. Aplikasi Analisis

Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas

Diponegoro, Semarang.

Kotler, P. 2000. Manajemen Pemasaran. Edisi Millenium, Jilid 1. Prenhallindo, Jakarta.

(10)

Kotler, P. 2002. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium. Prehalindo, Jakarta.

Kotler, P. 2003. Dasar-dasar Pemasaran. Jilid 1. Indeks, Jakarta.

Kotler, P. 2006. Marketing Management. Twelfth Edition/ Pearson Education, New Jersey.

Kotler, P. and G. Amstrong. 2004.

Principles of Marketing. Ninth

Edition. Prentice Hall Inc., Upper Saddle River, New Jersey.

Kotler, P. dan G. Armstrong. 2004.

Dasar-dasar Pemasaran Jilid 1. Edisi

Kesembilan. Terjemahan Alexander Sindoro. Jakarta: Indeks.

Kotler, P. dan K.L. Keller. 2009.

Manajemen Pemasaran. Edisi 12.

Indeks, Jakarta.

Peter, J.P. dan J.C Olson. 2002. Consumer

Behavior: Perilaku Konsumen Dan Strategi Pemasaran, Jilid 1 Edisi

Keempat. Erlangga, Jakarta.

Rosvita. 2010. Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi, dan Cuaca terhadap Keputusan Pembelian Teh siap Minum dalam Kemasan Merek Teh Botol Sosro.

Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.

Simamora, Henry. 2004. Manajemen

Sumber Daya Manusia. Edisi Ke-3.

STIE YKPN, Yogyakarta.

Soekidjo Notoatmodjo. 2009.

Pengembangan Sumber Daya

Manusia. Asdi Mahasatya. Jakarta.

Sofjan Assauri. 2004. Manajemen

Pemasaran: Dasar, Konsep dan Strategi. Raja Grafindo Persada,

Jakarta.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Alfabeta, Bandung.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta, Bandung.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Manajemen. Alfabeta, Bandung.

Wilson, Richard M. S. dan Colin Gilligan. 2003. Strategic Marketing

Management. Butterworth,

Heinemann.

www.blogotomotif.com., diakses tanggal

20 Desember 2016.

www.mobilmpv.com., diakses tanggal 20

Desember 2016.

www.rial.bisnis.com., diakses tanggal 20

Desember 2016

www.topbrand-award.com., diakses

tanggal 20 Desember 2016

www.toyota.astra.co.id., diakses tanggal

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa aplikasi kompresi ini dapat menghasilkan citra dengan memori yang lebih kecil namun kualitas warnanya menurun karena nilai warna

[r]

3D Studio Max merupakan salah satu perangkat lunak yang paling populer dalam mengolah suatu objek atau animasi menjadi lebih realistik dan abstraktif. Dalam penulisan ini,

Make a Match adalah teknik mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam semua mata pelajaran dan tingkatan kelas. Teknik ini dilakukan di dalam kelas

pada tingkat pertama terhadap pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh anggota IAI, Kompertemen Akuntan Publik.. Dewan Pertimbangan Profesi. • Dewan ini berfungsi sebagai

Fitur citra yang digunakan dalam proses pengendalian robot adalah fitur-fitur: warna, bentuk, perubahan ukuran, dan perubahan posisi relatif obyek pada suatu sumbu

Hasil penelitian yang diperoleh menun- jukkan bahwa responden yang berpendidikan rendah berisiko lebih besar tidak mengalami pe- rubahan konversi dibandingkan responden yang

Untuk menentukan elastisitas sangat tergantung pada titik mana yang ditinjau (point elasticity). Dalam penelitian ini elastisitas yang digunakan adalah elastisitas titik