31 Desember 2018 dan 2017 (Disajikan Kembali) December 31, 2018 and 2017 (Restated)
DAFTAR ISI TABLE OF CONTENTS
Halaman/Pages
SURAT PERNYATAAN DIREKSI DIRECTOR'S STATEMENT LETTER
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
LAPORAN KEUANGAN YANG BERAKHIR FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018 ENDED DECEMBER, 31 2018
DAN 2017 (DISAJIKAN KEMBALI) AND 2017 (RESTATED)
Laporan Posisi Keuangan 1 Statement of Financial Position
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan 3 Statement of Profit or Loss and
Komprehensif Lain Other Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas 4 Statement of Changes in Equity
Laporan Arus Kas 5 Statement of Cash Flows
2017 Notes
ASSETS Current Assets Kas dan Setara Kas 5 146.071.397.143 97.404.296.456 Cash and Cash Equivalents
Piutang Usaha - setelah dikurangi Account Receivables - net of
6 14.783.208.385 23.399.603.400
Piutang Lain-lain - setelah dikurangi Other Receivables - net of
7
Persediaan 8 13.436.064.060 15.252.155.820 Inventories Biaya Dibayar Dimuka 9 4.242.083.777 4.692.235.383 Prepaid Expenses Uang Muka Pembelian 10 1.250.526.265 556.158.726 Advances For Purchases Uang Muka Pajak 11 - 524.369.684
187.492.374.853
145.763.358.510 Total Current Assets Non Current Assets Aset Program 12 2.657.445.398 - Plan Assets
Aset Tetap - setelah dikurangi Fixed Assets - net of
13
Investasi pada Entitas Asosiasi 14 319.000.000 319.000.000 Investment in Associates Aset dalam Proses 15 5.373.281.433 2.900.303.792 Assets in Progress Aset Lain-lain 16 2.061.895.952 2.758.182.758 Other Assets Jumlah Aset Tidak Lancar 976.952.694.463 1.067.627.905.966 Total Non - Current Assets
JUMLAH ASET 1.164.445.069.316 1.213.391.264.476 TOTAL ASSETS
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan, yang merupakan bagian yang tidak See accompanying Notes to the Financial Statements, terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan which are an integral part of the Financial Statements
cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 7.968.726.404 pada tahun 2018 dan Rp 4.969.414.636 pada tahun 2017 Aset Lancar 7.709.095.223 Catatan/
allowance for impairment loss of Rp 7,869,726,404 in 2018 and Rp 4,969,414,636 in 2017 ASET Disajikan Kembali Catatan 3.c dan 32/Restated Notes 3.c and 32 2018
Aset Tidak Lancar
allowance for impairment loss of Rp 4,184,980,702 in 2018
and 2017
Jumlah Aset Lancar
966.541.071.680
1.061.650.419.416
Prepaid Taxes
cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 4.184.980.702 pada tahun
2018 dan 2017 3.934.539.041
akumulasi penurunan sebesar Rp 1.256.915.329.564 pada tahun 2018 dan Rp 1.137.826.543.135 pada tahun 2017 accumulated depreciation of Rp 1.256.915.329.564 in 2018 and Rp 1.137.826.543.135 in 2017
2017 Notes
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY
Liabilitas Jangka Pendek Current Liabilities
Utang Usaha 17 26.953.102.087 16.111.277.612 Account Payables Pendapatan Diterima Dimuka 18 3.358.115.523 530.809.470 Unearned Revenues Beban Akrual 19 2.900.579.457 6.865.716.662 Accrued Expenses Utang Pajak 11 24.828.192.499 3.571.342.399 Taxes Payable
Utang Bank Jangka Panjang yang Current Maturities of
Jatuh Tempo dalam Satu Tahun 20 Long Term Bank Loan
Utang Lain-lain 22 6.057.671.231 4.592.025.567 Other Payables Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 123.754.667.758 137.827.458.681 Total Current Liabilities
Liabilitas Jangka Panjang NON CURRENT LIABILITIES
Liabilitas Sewa Pembiayaan 21 102.398.387 102.398.390 Lease Liabilities Liabilitas Pajak Tangguhan 11 72.638.699.909 66.401.270.148 Deferred Tax Liabilities Utang Bank Jangka Panjang
setelah Dikurangi Bagian Non Current Maturities of
Jatuh Tempo dalam Satu Tahun 20 Long Term Bank Loan
Liabilitas Imbalan Pasca Kerja 23 201.739.120.208 185.147.577.298 Employee Benefits Liabilities Non Current Assets Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 299.640.886.657 333.705.157.591 Total Non Current Liabilities
Plan Assets
TOTAL LIABILITAS 423.395.554.415 471.532.616.272 TOTAL LIABILITIES
EKUITAS EQUITY
Modal Disetor 24.1 19.700.000.000 19.700.000.000 Paid Up Capital Penyertaan Modal Negara (PMN) 24.2 627.721.000.110 316.926.088.055 State Equity Participation (PMN) Bantuan Pemerintah yang Belum
Ditentukan Statusnya (BPYBDS) 24.3
Modal Sumbangan 24.4 4.266.253.000 638.890.000 Donated Capital Cadangan Modal 24.5 129.427.127.956 122.755.633.805 Capital Reserves Penghasilan Komprehensif Lain 24.6 (61.627.345.051) (36.100.565.561) Other Comprehensive Income Laba (Rugi) Tahun Berjalan 21.562.478.886 7.143.689.850 Profit (Loss) for The Years
Jumlah Ekuitas 741.049.514.901 741.858.648.204 Total Equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 1.164.445.069.316 1.213.391.264.476 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY See accompanying Notes to the Financial Statements,
which are an integral part of the Financial Statements
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan, yang merupakan bagian yang tidak See accompanying Notes to the Financial Statements, terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan which are an integral part of the Financial Statements
106.156.286.971 59.657.006.961 2018 Disajikan Kembali Catatan 3.c dan 32/Restated Notes 3.c and 32 310.794.912.055 25.160.668.153 82.053.911.755 Catatan/
Undefined Status Government Assistance (BPYDS)
2017 Notes
LIABILITIES AND EQUITY Current Liabilities
Unearned Revenues Pendapatan Angkutan 25 1.237.678.450.257 1.155.152.355.666 Transportation Revenues Accrued Expenses Pendapatan Bukan Angkutan 26 10.962.776.619 9.278.349.216 Non Transportation Revenues Lainnya 27 2.849.813.315 3.421.040.012 Others
1.251.491.040.191 1.167.851.744.894 Long Term Bank Loan
Operasional 28 846.287.809.567 834.844.091.165 Pemasaran 29 62.044.375.721 57.623.600.038 Administrasi dan Umum 30 269.830.959.106 228.815.977.052 1.178.163.144.394 1.121.283.668.255 Deferred Tax Liabilities
Non Current Maturities of Pendapatan Lain-lain 31 4.035.176.123 4.045.224.589 Other Income Long Term Bank Loan Beban Lain-Lain 31 (6.705.210.090) (5.115.184.072) Other Expenses
(2.670.033.967)
(1.069.959.483) Total Non Current Liabilities
70.657.861.830
45.498.117.157 32
Paid Up Capital Pendapatan Keuangan 1.585.871.619 1.347.324.676 Finance Income Beban Keuangan (21.450.116.457) (30.918.642.873) Finance Cost
(19.864.244.839)
(29.571.318.197) Donated Capital
50.793.616.991
15.926.798.960 Other Comprehensive Income
11
Total Equity Pajak Kini (22.993.708.344) (7.299.490.355) Current Tax Pajak Tangguhan (6.237.429.761) (1.483.618.755) Deferred Tax
(29.231.138.105) (8.783.109.110) 21.562.478.886 7.143.689.850 PENGHASILAN (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN
Item that will not be
Direklasifikasikan ke Laba Rugi Reclassified to Profit or Loss
Keuntungan (Kerugian) Aktuaria 23 (25.526.779.490) (28.684.080.937) Actuarial Gains (Loss)
(3.964.300.604)
(21.540.391.087)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan, yang merupakan bagian yang tidak See accompanying Notes to the Financial Statements, terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan which are an integral part of the Financial Statements OPERATING EXPENSES
Jumlah Pendapatan Usaha Total Operating Revenues
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Disajikan Kembali Catatan 3.c dan 32/Restated Notes
3.c and 32
General and Administrative
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
OPERATING REVENUES 2018
Jumlah Beban Pajak Jumlah Beban Usaha
LABA (RUGI) USAHA BEBAN USAHA
Pos yang Tidak akan
KOMPREHENSHIF LAIN TOTAL OTHER COMPREHENSIVE INCOME (LOSS)
JUMLAH PENGHASILAN (RUGI)
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PROFIT (LOSS) BEFORE TAX
INCOME (COST) FINANCE
Total Income (Cost) Finance PENDAPATAN (BEBAN) KEUANGAN
Keuangan
PROFIT (LOSS ) FOR THE YEAR INCOME (LOSS) Jumlah Pendapatan (Beban)
Total Income (Charges) PROFIT (LOSS) FROM OPERATIONS
OTHER COMPREHENSIVE
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN OTHER INCOME (EXPENSES)
Jumlah Pendapatan (Beban) Lain-lain
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN
Total Tax Expenses
BEBAN PAJAK TAX EXPENSES
Catatan/
Total Operating Expenses Marketing Operating PENDAPATAN USAHA
Saldo 1 Januari 2017 19.700.000.000 316.926.088.055 310.794.912.055 638.890.000 107.571.867.658 (4.311.943.773) 40.643.751.810 791.963.565.805 Balance as of January 1, 2017
Partnership and Environmental Program Kemitraan Bina Lingkungan - - - - (94.000.000) - - (94.000.000) Guidance Program Dividen - - - - (4.064.375.181) - - (4.064.375.181) Dividend Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan - - - - 40.643.751.810 (31.788.621.788) (40.643.751.810) (31.788.621.788) Comprehensive Income for the Year Cadangan Modal 24.5 - - - - (21.301.610.482) - - (21.301.610.482) Capital Reserves Laba (Rugi) Tahun Berjalan - - - - - - 7.143.689.850 7.143.689.850 Profit (Loss) for the Year
Saldo 31 Desember 2017 19.700.000.000 316.926.088.055 310.794.912.055 638.890.000 122.755.633.805 (36.100.565.561) 7.143.689.850 741.858.648.204 Balance as of December 31, 2017
Partnership and Environmental Program Kemitraan Bina Lingkungan - 310.794.912.055 (310.794.912.055) - (115.195.700) - - (115.195.700) Guidance Program Modal Sumbangan 24.4 - - - 3.627.363.000 - - - 3.627.363.000 Donated Capital Dividen - - - - (357.000.000) - - (357.000.000) Dividend Cadangan Modal 24.5 - - - - 7.143.689.850 - (7.143.689.850) - Capital Reserves Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan - - - - - (25.526.779.490) - (25.526.779.490) Comprehensive Income for the Year Laba (Rugi) Tahun Berjalan - - - - - - 21.562.478.886 21.562.478.886 Profit (Loss) for the Year
Saldo 31 Desember 2018 19.700.000.000 627.721.000.110 - 4.266.253.000 129.427.127.955 (61.627.345.051) 21.562.478.886 741.049.514.900 Balance as of December 31, 2018
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan, yang merupakan bagian yang tidak See accompanying Notes to the Financial Statements,
terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan which are an integral part of the Financial Statements
Description Saldo Laba (Rugi)/ Profit (Loss) Jumlah/Total Modal Sumbangan/ Donated Capital
Uraian Catatan/ Notes Cadangan Modal/ Capital Reserves
Penghasilan Komprehensif Lain/ Other Comprehensive Income Penyertaan Modal Negara/ State Equity Participation Bantuan Pemerintah yang belum Ditentukan Statusnya/ Undefined Status Government Assistance Modal Disetor/ Paid Up Capital
2017
AKTIVITAS OPERASI: OPERATING ACTIVITIES:
Penerimaan Kas dari Pelanggan 1.237.678.450.257 1.155.152.355.666 Cash Receipts from Customers
Penerimaan Kas dari Lainnya 19.433.637.676 18.091.938.492 Other Cash Receipts
Pengeluaran Kas kepada Pemasok (36.748.807.295) (23.416.350.440) Cash Paid to Supplier Pengeluaran Kas Beban Operasional (848.573.979.142) (691.170.412.321) Cash Paid Operating Expenses Pengeluaran Kas kepada Karyawan (236.221.276.947) (212.250.647.321) Cash Paid to Employees
Kas yang Dihasilkan dari Operasi 135.568.024.550 246.406.884.076 Cash Generated from Operations Pembayaran Bunga & Beban Keuangan (15.120.945.298) (47.397.193.643) Interest & Financial Charges Paid
Pembayaran Pajak Penghasilan (20.822.715.394) (7.299.490.355) Income Taxes Paid
Net Cash Provided from (Used in)
99.624.363.857
191.710.200.077 Operating Activities
AKTIVITAS INVESTASI: INVESTING ACTIVITIES:
Pengeluaran untuk Perolehan Aset Tetap (23.979.438.693) (84.095.452.187) Acquisition of Equipment
Penerimaan dari Pelepasan Aset Cash receipts from Disposal of
Lainnya 5.358.775.703 4.212.944.231
Net Cash Provided from (Used in) (18.620.662.990)
(79.882.507.956) Investing Activities
AKTIVITAS PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES:
Pembayaran Pinjaman Jangka Panjang (35.606.963.180) (77.716.290.528) Payment of Long Term Loans Pembayaran Pinjaman Surat Berharga
Jangka Menengah - (23.000.000.000) Payment of Medium Term Notes
See accompanying Notes to the Financial Statements, Penerimaan Bantuan Pemeritah 3.627.363.000 - Government Assistance
which are an integral part of the Financial Statements Deviden (357.000.000) (4.064.375.181) Dividend Net Cash Provided from (Used in) (32.336.600.180)
(104.780.665.709) Financing Activities
NET INCREASE (DESCREASE) IN 48.667.100.687
7.047.026.411 CASH AND CASH EQUIVALENTS
SALDO KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS
AWAL TAHUN 97.404.296.456 90.357.270.045 AT BEGINNING OF THE YEAR
SALDO KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS
AKHIR TAHUN 146.071.397.144 97.404.296.456 AT END OF THE YEAR
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan, yang merupakan bagian yang tidak See accompanying Notes to the Financial Statements, terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan which are an integral part of the Financial Statements
2018
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi Disajikan Kembali Catatan 3.c dan 32/Restated Notes 3.c and 32 Other Equipment
KAS DAN SETARA KAS
1. 1.
a. a.
b. b.
Sedangkan kegiatan pelayanan operasional terdapat di seluruh wilayah Indonesia dengan jaringan layanan sebanyak 58 Kantor Cabang dan Kantor Strategic Business Unit (SBU), yaitu:
DAMRI have service network of 58 Branch Offices and Strategic Business Unit (SBU) offices, as follows:
Dalam menjalankan usahanya Perusahaan Umum (Perum) DAMRI berkedudukan di Jl. Matraman Raya No. 25 Jakarta Timur 13140.
Perusahaan Umum (Perum) DAMRI is located at Jl. Matraman Raya No. 25 East Jakarta 13140.
Perusahaan Umum (Perum) DAMRI memiliki 4 Kantor Divisi Regional, yaitu Kantor Divisi Regional I di Jakarta, Kantor Divisi Regional II di Semarang, Kantor Divisi III di Surabaya, Kantor Divisi Regional IV di Jayapura dan Kantor Strategic Business Unit (SBU) di Jakarta.
Perusahaan Umum (Perum) DAMRI has 4 Regional Division Offices, namely the Office of Regional Division I in Jakarta, Office of Regional Division II in Semarang, Office of Division III in Surabaya, Office of Regional Division IV in Jayapura and Office of Strategic Business Unit (SBU) in Jakarta.
Tempat Kedudukan dan Lokasi Usaha Position and Business Location
UMUM GENERAL
Pendirian dan Informasi Umum Establishment and General Information Perusahaan Umum (Perum) DAMRI didirikan pada tanggal 25
November 1946 yang pada awalnya marupakan gabungan dari dua usaha angkutan di jaman pedudukan Jepang yaitu "Jawa Unyu Zigyosha" dan "Zidosha Sokyoku". Pada tahun 1945, kedua usaha angkutan berubah nama menjadi "Djawatan Pengangkoetan" untuk angkutan barang dan "Djawatan Angkutan Darat" untuk pengangkutan penumpang dibawah pengelolaan Kementrian Perhubungan Republik Indonesia. Berdasarkan Menteri Perhubungan RI No. 01/DAM/46, kedua djawatan digabungkan itu digabungkan menjadi "Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia", yang disingkat menjadi DAMRI.
Perusahaan Umum (Perum) DAMRI was established on November 25, 1946 which was originally a merger of two freight businesses in Japanese occupation era, namely "Jawa Unyu Zigyosha" and "Zidosha Sokyoku". In 1945 both of the freight companies changed their names to "Djawatan Pengangkoetan" for freight transportation and "Djawatan Angkutan Darat" for passenger transportation under the management of Ministry of Transportation of Republic Indonesia. By Decree of Minister of Transportation of Republic Indonesia No.01/DAM/46, the two freight agencies were merged into "Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia" abbreviated as DAMRI.
Tahun 1961, terjadi peralihan status DAMRI menjadi Badan Pimpinan Umum Perusahaan Negara (BPUPN) berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 233 tahun 1961, yang kemudian BPUPN dihapus dan DAMRI ditetapkan menjadi Perusahaan Negara (PN) pada tahun 1965. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 1984 dan diperbahrui dengan Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 2002, Status PN DAMRI beralih menjadi Perusahaan Umum (Perum) DAMRI.
In 1961, DAMRI status was changed to Badan Pimpinan Umum Perusahaan Negara (BPUPN) based on Government Regulation No.233 in 1961, which then BPUPN was removed and DAMRI was established as State Enterprise (PN) in 1965. Based on Government Regulation No.31 in 2002, PN DAMRI status was changed to Public Company (Perum) DAMRI.
1. 1. b. b. 1) 1) 2) 2) 3) 3) 4) 4) 5) 5) c. c.
In accordance with Article 8 of the Government Regulation of the Republic of Indonesia No. 38 of 2018 dated August 6, 2018 concerning the Perusahaan Umum (Perum) DAMRI, purpose, objectives and business activities as follows:
Perusahaan memiliki maksud dan tujuan untuk turut melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya terutama di bidang pengusahaan jasa angkutan jalan dan jasa lainnya serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa berdasarkan prinsip pengelolaan Perusahaan yang sehat.
The Company has the intent and purpose to participate in implementing and supporting the policies and programs of the Central Government and Regional Governments in the field of economy and national development in general, especially in the field of exploitation of road transport services and other services as well as optimizing the utilization of Company resources to produce goods and services based on the principle of good corporate governance.
Kantor Divisi Regional III: Cabang Malang, Cabang Ponorogo, Cabang Banyuwangi, Cabang Pamekasan, Cabang Denpasar, Cabang Mataram, Cabang Kupang, Cabang Waingapu, Cabang Kefamenanu, Cabang Ende, Cabang Kendari, Cabang Palu, Cabang Mamuju, Cabang Surabaya, Cabang Jember, Cabang Makassar, Cabang Manado, dan Cabang Gorontalo.
Kantor Divisi Regional IV: Cabang Jayapura, Cabang Merauke, Cabang Sorong, Cabang Manokwari, Cabang Biak, Cabang Nabire, Cabang Serui, Cabang Mimika, Cabang Ambon, Cabang Halmahera, Cabang Sorong Selatan, dan Cabang Sarmi, dan Cabang Namlea.
KantorStrategic Business Unit (SBU): Transjakarta Koridor 1 & 8, dan 11.
Kantor Divisi Regional I: Cabang Banda Aceh, Cabang Medan, Cabang Padang, Cabang Jambi, Cabang Palembang, Cabang Pangkal Pinang, Cabang Bengkulu, Cabang Batam, Cabang Bandar Lampung, Cabang Travel, Cabang Angkutan Barang, Cabang Angkutan Khusus Bandara (UAKB) Soekarno-Hatta Jakarta, Cabang Serang, Cabang Bogor, Cabang Bandung, dan Cabang Pekanbaru.
Kantor Divisi Regional II: Cabang Purworejo, Cabang Purwokerto, Cabang Cilacap, Cabang Pontianak, Cabang Banjarmasin, Cabang Palangkaraya, Cabang Samarinda, Cabang Semarang, Cabang Yogyakarta, Cabang Surakarta, dan Cabang Kaltara.
Tempat Kedudukan dan Lokasi Usaha - Lanjutan
Sesuai pasal 8 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 38 tahun 2018 tanggal 6 Agustus 2018 tentang Perusahaan Umum (Perum) DAMRI, maksud, tujuan, dan kegiatan usaha sebagai berikut:
Position and Business Location - Continued
Regional Division I Office: Banda Aceh Branch, Medan Branch, Padang Branch, Jambi Branch, Pangkal Pinang Branch, Bengkulu Branch, Batam Branch, Bandar Lampung Branch, Travel Branch, Freight Transportation Branch, Soekarno-Hatta Airport Special Transportation Branch (UAKB) Jakarta, Serang Branch, Bogor Branch, Bandung Branch, and Pekanbaru Branch.
Regional Division II Office: Purworejo Branch, Purwokerto Branch, Cilacap Branch, Pontianak Branch, Banjarmasin Branch, Palangkaraya Branch, Samarinda Branch, Semarang Branch, Yogyakarta Branch, Surakarta Branch, and Kaltara Branch.
Regional Division III Office: Malang Branch, Ponorogo Branch, Banyuwangi Branch, Pamekasan Branch, Denpasar Branch, Mataram Branch, Kupang Branch, Kefamenanu Branch, Ende Branch, Kendari Branch, Palu Branch, Mamuju Branch, Surabaya Branch, Jember Branch, Jember Branch, Makassar Branch, Manado Branch, and Gorontalo Branch.
Regional Division IV Offices: Jayapura Branch, Merauke Branch, Sorong Branch, Manokwari Branch, Biak Branch, Nabui Branch, Mimika Branch, Ambon Branch, Halmahera Branch, South Sorong Branch, and Sarmi Branch, and Namlea Branch.
Office of Strategic Business Unit (SBU): Transjakarta Corridor 1, 8 and 11.
UMUM - Lanjutan GENERAL - Continued
1. 1.
d. d.
Jasa lainnya di bidang angkutan jalan.
(1). Angkutan Pemadu Moda (1). Inter-Moda Passanger Transportation
Pelayanan Angkutan Pemadu Moda meliputi jaringan pelayanan 24 kota di pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, dan Papua. Cabang yang melayani Angkutan Pemadu Moda yaitu Banda Aceh, Bengkulu, Jambi, Palembang, Pangkal Pinang, Padang, Medan, Batam, Jakarta, Bogor, Bandara Soekarno-Hatta, Pekanbaru, Serang, Yogyakarta, Pontianak, Surakarta, Kendari, Kupang, Mataram, Surabaya, Makasar, Jember, Banyuwangi, Manado, Gorontalo, Ambon, Jayapura.
Inter-Moda passanger transportation service covers 24 cities in Java, Sumatra, Sulawesi, Kalimantan and Papua. Branches that operate Angkutan Pemadu Moda are: Banda Aceh, Bengkulu, Jambi, Palembang, Pangkal Pinang, Padang, Medan, Batam, Jakarta, Bogor, Soekarno-Hatta Airport, Pekanbaru, Serang, Yogyakarta, Pontianak, Surakarta, Kendari, Kupang, Mataram, Surabaya , Makasar, Jember, Banyuwangi, Manado, Gorontalo, Ambon, Jayapura.
Selain kegiatan usaha utama sebagaimana dimaksud diatas, sepanjang mendukung secara financial terhadap kegiatan usaha utama, Perusahaan dapat melaksanakan kegiatan usaha dalam rangka optimalisasi pemanfaatan potensi sumber daya yang sudah dimiliki dan/atau dikuasai Perusahaan sebagaimana ditetapkan oleh Menteri.
In addition to the main business activities referred to above, the Company can carry out business activities in order to optimize the utilization of potential resources that are already owned and/ or controlled by the Company, as long as it financially supports the main business activities, as determined by the Minister.
UMUM - Lanjutan GENERAL - Continued
Kegiatan Perusahaan
Dalam melaksanakan maksud dan tujuan, Perusahaan melakukan kegiatan usaha utama, sebagai berikut:
In carrying out the purpose and objectives, the Company carries out its main business activities, as follows:
Angkutan Pemadu Moda merupakan salah satu segmen pelayanan yang beroperasi dari dan ke Bandara. Segmen Angkutan Pemadu Moda ini tidak hanya melayani wilayah Ibu Kota Jakarta saja, namun sudah hampir menjangkau Bandara-bandara yang ada di wilayah Indonesia. Pelayanan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan ini akan terus memberikan pelayanan terbaiknya dengan tarif relatif murah, aman dan nyaman.
Inter-Moda passanger transportation is one of the service segments operating from and to the airport. This segment serves the capital city and other airports in Indonesia. This segment operates to increase customer satisfaction in providing safe, comfortable and affordable services.
Company Activities
1) Jasa angkutan penumpang dan barang untuk umum; 1) Passenger and goods public transportation services; 2) Penugasan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
berupa angkutan perintis, angkutan perkotaan dan penugasan lainnya dalam bidang angkutan;
2) Assignments of the Central Government and Regional Governments in the form of pioneer transportation, urban transportation and other assignments in the transportation sector;
Safekeeping and shipping of goods/ post via road transport;
6) 6) Other services in the field of road transportation.
4) Agency services providing transportation facilities;
3) Transportation equipment rental services;
4) Jasa keagenan penyediaan sarana angkutan;
Jasa titipan dan pengiriman barang/pos melalui angkutan jalan;
5) 5)
1. 1.
d. d.
b. a.
Angkutan Bus Kota adalah sebuah moda transportasi perkotaan yang merujuk kepada kendaraan umum dengan rute yang sudah ditentukan. Pelayanannya meliputi jaringan trayek kota (dalam wilayah Kota, Ibu Kota Provinsi dan Kabupaten). Jaringan Pelayanan meliputi 10 (sepuluh) kota besar diseluruh Indonesia meliputi Medan, Batam, Bandung, Yogyakarta, Surakarta, Semarang, Jember, Surabaya, Makassar dan Manado serta Angkutan SBU Busway Koridor 1 & 8 dan 11.
City Transport is an urban transportation mode that refers to public transportation with a predetermined route. Its services include the city route network (within the City, Provincial and Regency Capitals). This service covers 10 (ten) major cities throughout Indonesia including Medan, Batam, Bandung, Yogyakarta, Surakarta, Semarang, Jember, Surabaya, Makassar and Manado and the SBU Busway Corridors 1 & 8 and 11 Transportation.
b. Angkutan Kota Antar Provinsi (AKAP) Angkutan Antar Kota Dalam Provinsi adalah angkutan dari satu kota ke kota lain yang melalui antar daerah kabupaten/kota yang melalui lebih dari satu daerah provinsi dengan menggunakan bus umum yang terikat dalam trayek. Angkutan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) adalah angkutan dari satu kota ke kota lain yang melalui kabupaten/kota dalam satu daerah provinsi dengan menggunakan bus umum yang terikat dalam trayek.
a. Inter-City Transportation in the Province (AKDP) is transportation from one city to another that passes through regencies/ cities in one province by using public bus bound in routes.
Inter-Province City Transportation (AKAP) Inter-City Transportation in the Province is transportation from one city to another that passes between regencies/ cities through more than one province by using public bus bound in routes.
(3). Angkutan Kota (3). City Transport
Kegiatan Perusahaan - Lanjutan
(2). Angkutan Antar Kota (2). Inter-City Transportation
UMUM - Lanjutan GENERAL - Continued
Pelayanan Angkutan Antar Kota meliputi jaringan pelayanan 33 kota besar di pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, dan Papua. Cabang yang melayani Angkutan Antar Kota yaitu Serang, Bengkulu, Jambi, Palembang, Pangkal Pinang, Bandung, Bandar Lampung, Jakarta, Bogor, Banjarmasin, Palangkaraya, Samarinda, Surakarta, Purwokerto, Cilacap, Purworejo, Pontianak, Kefamenanu, Kendari, Mamuju, Mataram, Palu, Makasar, Banyuwangi, Denpasar, Malang, Pamekasan, Ponorogo, Manado, Gorontalo, Ambon, Jayapura.
The Inter-City Transport Service includes a service network of 33 major cities in Java, Sumatra, Sulawesi, Kalimantan and Papua. Branches that serve Inter-City Transportation are Serang, Bengkulu, Jambi, Palembang, Pangkal Pinang, Bandung, Bandar Lampung, Jakarta, Bogor, Banjarmasin, Palangkaraya, Samarinda, Surakarta, Purwokerto, Cilacap, Purworejo, Pontianak, Kefamenanu, Kendari, Mamuju, Mataram, Palu, Makasar, Banyuwangi, Denpasar, Malang, Pamekasan, Ponorogo, Manado, Gorontalo, Ambon, Jayapura.
Angkutan Antar Kota terdiri dari Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP) dan Angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP).
Intercity Transportation consists of City Transportation in the Province (AKDP) and Inter-City Inter-Province Transportation (AKAP).
1. 1.
d. d.
(4). Angkutan Lintas Batas Negara (4). Transboundary Transportation
(6). (6). Freight Transportation
(5). Angkutan Perintis (5).
UMUM - Lanjutan GENERAL - Continued
Kegiatan Perusahaan - Lanjutan Company Activities - Continued
Angkutan Antar Negara adalah angkutan dari satu kota ke kota lain yang melintasi batas negara dengan menggunakan bus umum yang terikat dalam trayek. Perusahaan Umum (Perum) DAMRI mempelopori transportasi lintas-batas antar Negara Indonesia - Malaysia, dengan trayek Pontianak (Indonesia) - Kuching (Malaysia). Selain itu Perusahaan Umum (Perum) DAMRI juga melayani trayek Pontianak - Bandar Sri Begawan (Brunai Darussalam).
Pioneer Transportation Angkutan Keperintis adalah angkutan yang melayani
daerah-daerah terisolir sebagai angkutan perintis, dimana di daerah tersebut belum tersedia sarana angkutan yang memadai dengan tarif terjangkau.
Perintis Transportation is a transportation service that serves isolated areas as pioneer transportation, where adequate transportation facilities at affordable rates are not yet available in the area.
Transportation between countries is transportation from one city to another that crosses national borders by using bus. Perusahaan Umum (Perum) DAMRI pioneers cross-border transportation between Indonesia and Malaysia, with Pontianak (Indonesia) Kuching (Malaysia), and Pontianak -Bandar Sri Begawan (Brunai Darussalam) routes.
Angkutan Barang adalah kegiatan untuk mengangkut barang dari satu tempat ke tempat lainnya melalui jalan darat dan menggunakan mobil barang (Truk/Box).
Freight Transportation is a land based activity to freight transportation from one place to another using Van or Truck.
Disamping melayani angkutan barang regular juga melakukan kerjasama dengan PT Pos Indonesia (Persero) untuk tujuan Jambi, Jakarta, Surabaya, Denpasar, Kupang, dan Mataram. Angkutan barang Perusahaan Umum (Perum) DAMRI tersebar di beberapa wilayah di Indonesia antara lain Angkutan barang/ paket Jakarta, Pontianak, Palangkaraya, Denpasar, Makassar.
Besides serving regular freight transportation, it also cooperates with PT Pos Indonesia (Persero) for Jambi, Jakarta, Surabaya, Denpasar, Kupang and Mataram destinations. Goods transport of Perusahaan Umum (Perum) DAMRI spread in several regions in Indonesia, among others, Goods/ packages transportation Jakarta, Pontianak, Palangkaraya, Denpasar, Makassar.
Kegiatan ini dilaksanakan di 47 kabupaten/ kota diseluruh Indonesia. Adapun Kantor Cabang Perusahaan Umum (Perum) DAMRI yang melayani Angkutan Perintis antara lain: Banda Aceh, Medan, Padang, Jambi, Bengkulu, Palembang, Pangkal Pinang, Bandar Lampung, Serang, Pontianak, Banjarmasin, Samarinda, Kaltara, Mataram, Kupang, Ende, Waingapu, Kefamenanu, Mamuju, Kendari, Palu, Jayapura, Sorong, Serui, Biak, Nabire, Mimika, Manokwari, Marauke, Ambon, Halmahera, Gorontalo, dan Manado, Batam, Bandung, Bogor, Pekanbaru, Palangkaraya, Cilacap, Makasar, Jember, Banyuwangi, Denpasar, Ponorogo, Namlea, Sarmi, Sorong Selatan.
This activity was carried out in 47 regencies/ cities throughout Indonesia. The Perusahaan Umum (Perum) DAMRI Branch Office that serves Pioneer Transportation includes: Banda Aceh, Medan, Padang, Jambi, Bengkulu, Palembang, Pangkal Pinang, Bandar Lampung, Serang, Pontianak, Banjarmasin, Samarinda, Kaltara, Mataram, Kupang, Ende, Waingapu, Kefamenanu , Mamuju, Kendari, Palu, Jayapura, Sorong, Serui, Biak, Nabire, Mimika, Manokwari, Marauke, Ambon, Halmahera, Gorontalo, and Manado, Batam, Bandung, Bogor, Pekanbaru, Palangkaraya, Cilacap, Makassar, Jember, Banyuwangi, Denpasar, Ponorogo, Namlea, Sarmi, Sorong Selatan.
1. 1.
d. d.
e. e.
This Unit specifically serves point to point travel or tourism transport using microbus and large bus vehicles. This service is available in Jakarta and other branches in Indonesia
Organisasi Perusahaan Company Organization
Unit Angkutan Travel merupakan salah satu unit kerja pada Perusahaan Umum (Perum) DAMRI yang khusus melayani angkutan travel atau pariwisata dengan menggunakan kendaraan microbus dan bus besar. Selain Angkutan travel atau pariwisata yang ada di Jakarta, juga di Kantor Cabang Perum DAMRI yang lainnya di wilayah Indonesia.
UMUM - Lanjutan GENERAL - Continued
(2). Susunan Direksi (2). Board of Directors
Pudji Hartanto Iskandar
(1). Susunan Dewan Pengawas (1). Board of Supervisors
Kegiatan Perusahaan - Lanjutan Company Activities - Continued (7). Angkutan Travel atau Pariwisata (7). Travel or Tourism Transportation
Berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku Wakil Pemerintah sebagai Pemilik Modal Perusahaan Umum (Perum) DAMRI No. SK-292/MBU/11/2018 tanggal 14 Nopember 2018 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Dewan Pengawas Perusahan Umum (Perum) DAMRI.
Based on the Decree of the Minister of State Owned Enterprises as Government Representatives as the Owner of DAMRI Perusahaan Umum No. SK-292/MBU/11/2018 November 14, 2018 concerning Dismissal and Appointment of Member of the Perusahaan Umum (Perum) DAMRI Supervisory Board.
Susunan Dewan Pengawas per 31 Desember 2018 dan 2017 adalah:
The Board of Supervisor as of December 31, 2018 and 2017 are:
Ketua Muhammad Salim Alberto Simanjuntak Chairman
Berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Selaku Wakil Pemerintah Sebagai Pemilik Modal Perusahaan Umum (Perum) DAMRI No. SK-278/MBU/12/2017, tanggal 11 Desember 2017 tentang Pemberhentian, Perubahan Nomenklatur Jabatan, Pengalihan Tugas, dan Pengangkatan Anggota-anggota Direksi Perusahaan Umum (Perum) DAMRI, sebagai berikut:
2018
Based on the Decree of the Minister of State-Owned Enterprises (BUMN), as the Government Representative as the Owner of Perusahaan Umum (Perum) DAMRI No. SK-278/MBU/12/2017, December 11, 2017 concerning Dismissal, Change of Position Nomenclature, Task Transfer, and Appointment of Members of the Board of Directors of the Perusahaan Umum (Perum) DAMRI, the Company's Board of Directors are, as follows:
Setia N. Milatia Moemin 2017
Tatan Rustandi
President Director
2018 2017
Anggota Edy Cahyono Edy Cahyono Member
Anggota Musyafaur Rahman Musyafaur Rahman Member Pudji Hartanto Iskandar Member
Director of Commercial and Business Development Direktur Komersil dan
Pengembangan Usaha Anggota
Sadiyo Sardi Sarmadi Usman Direktur Keuangan Sri Purwanto
Direktur Teknik dan Fasilitas Sarmadi Usman Sri Purwanto Sadiyo Sardi
Director of Finance Director of Technical and Facilities Direktur Utama Setia N. Milatia Moemin
Tatan Rustandi
Director of HR and General Administration Direktur SDM dan
1. 1.
e. e.
f. f.
g. g.
Perjanjian Kerja Waktu Tetap (PKWT)
Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tetap (PKWTT)
Non-Fixed Time Employment Agreement
UMUM - Lanjutan GENERAL - Continued
Anggota Sofyan Bantasyam Sofyan Bantasyam Anggota Fitriansyah Monasfaly Yeti Wulandari Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Pengawas No.
SK.04/DP/VIII/2018 tanggal 31 Agustus 2018, susunan Komite Audit per tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, sebagai berikut:
Based on the Decree of the Board of Supervisory No. SK.04/DP/VIII/2018 dated August 31, 2018, the composition of the Audit Committee 31 December 2018 and 2017, as follows:
2018 2017
Ketua Edy Cahyono Edy Cahyono Chairman
Members Members Organisasi Perusahaan - Lanjutan Company Organization - Continued
(3). Susunan Komite Audit (3). Audite Committee Structure
Jumlah 5.443 5.541 3.781
3.964 1.662
1.577
Sumber Daya Manusia (SDM) Human Resources (HR)
Posisi SDM sampai dengan akhir tahun 2018 sebanyak 5.443 terjadi penurunan sebesar 98 orang dari tahun sebelumnya. Posisi SDM terdiri dari Karyawan PKWTT sebanyak 3.781 mengalami penurunan sebesar 183 orang dan Karyawan PKWT sebanyak 1.662 mengalami kenaikan sebesar 85 orang.
HR position until the end of 2017 was 5,443, a decline of 98 people from the previous year. HR position consists of PKWTT employees as many as 3,781 decreased by 183 people and PKWT employees as many as 1,662 experienced an increase of 85 people.
2018 2017
Penerapan Good Corporate Governance (GCG) dan Manajemen Risiko
Implementation of Good Corporate Governance (GCG) and Risk Management
Seperti tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Negara/Kepala Badan Penanaman Modal dan Pembinaan Badan Usaha Milik Negara No. Kep-23/M-PM.PBUMN/2000 tanggal 31 Mei 2000 tentang Pengembangan Praktik Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang diperbaharui dengan surat Keputusan Menteri Negara BUMN No. Kep-117/M-MBU/2002, tanggal 1 Agustus 2002, tentang Penerapan Praktik GCG pada BUMN. Aturan ini mewajibkan BUMN untuk menjadikan prinsip-prinsip GCG sebagai landasan operasional kegiatan usaha, dan memberikan pedoman yang lebih terperinci bagi BUMN untuk menerapkan GCG berdasarkan prinsip-prinsip transparansi, kemandirian, akuntabilitas, responsibilitas, serta kewajaran.
As stated in the Decree of the State Minister/ Head of the Investment and Development Agency of State Owned Enterprises No. Kep-23/M-PM.PBUMN/2000 dated May 31, 2000 concerning Development of Good Corporate Governance Practices in State-Owned Enterprises (BUMN), updated with the Decree of the Minister of State-Owned Enterprises No. Kep-117/M-MBU/2002, August 1, 2002, concerning the Application of GCG Practices to BUMN, this rule requires BUMN to make GCG principles the operational basis of business activities, and provide more detailed guidelines for BUMN to implement GCG based on the principles of transparency, independence, accountability, responsibility, and fairness.
Permanent Work Agreement Total
1. 1.
g. g.
h. h.
i. i.
Susunan Ketua dan Anggota Komite Manajemen Risiko, sebagai berikut:
The Structure of the Chairman and Members of the Risk Management Committee are, as follows:
Penerapan Manajemen Risiko Implementation of Risk Management
Perusahaan Umum (Perum) DAMRI telah menerapkan Manajemen Risiko di lingkungan Perusahaan Umum (Perum) DAMRI sesuai Surat Keputusan Direksi No. SK.174/HK.003/DAMRI 2011, tanggal 30 Maret 2011 dan No. SK.174/HK.003/DAMRI-2015, tentang Petunjuk Pelaksanaan (JUKLAK) Manajemen Risiko dilingkungan Perusahaan Umum (Perum) DAMRI.
Perusahaan Umum (Perum) DAMRI has implemented Risk Management within the Perusahaan Umum (Perum) DAMRI in accordance with the Directors Decree No. SK.174/HK.003/DAMRI 2011, March 30, 2011 and No. SK.174/HK.003/DAMRI-2015, concerning Risk Management Implementation Guidelines in Perusahaan Umum (Perum) DAMRI.
Perusahaan Umum (Perum) DAMRI juga telah membentuk Komite Manajemen Risiko sesuai Surat Keputusan Dewan Komisaris No. SK.11/DP/III/2016, tentang Pengangkatan Anggota Komite Pemantau Manajemen Risiko Perusahaan Umum (Perum) DAMRI.
Perusahaan Umum (Perum) DAMRI has also formed a Risk Management Committee in accordance with the Decree of the Board of Commissioners No. SK.11/DP/III/2016, concerning the Appointment of Perusahaan Umum (Perum) DAMRI Risk Management Monitoring Committee Members.
Terakhir, Berdasarkan Hasil Asssessment penerapan Good Corporate Governance (GCG) Perum DAMRI tahun 2014 sesuai laporan No. ST-1242/PW09/4/2015, tanggal 29 Oktober 2015 mendapatkan skor 63,159% dengan skor maksimum 100. Terdapat lima aspek governance yang telah dilakukan assessment tersebut, meliputi (1) Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Secara BerkeLanjutan, dengan capaian skor 3,620; (2) Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik Modal, dengan capaian skor 6,370; (3) Dewan Komisaris/Dewan Pengawas, dengan capaian skor 26,444; (4) Direksi, dengan capaian skor 23,240; dan (5) Pengungkapan Informasi dan Transparansi, dengan capaian skor 3,125.
Finally, based on the results of the assessment of the implementation of Good Corporate Governance (GCG) of Perum DAMRI in 2014 according to the report No. ST-1242/PW09/4/2015, on 29 October 2015 got a score of 63,159% with a maximum score of 100. There were five aspects of governance that had been done The assessment includes (1) Commitments to the Implementation of Good Corporate Governance in a Sustainable manner, with a score of 3,620; (2) Shareholders and GMS/ Capital Owners, with a score of 6.370; (3) Board of Commissioners/ Supervisory Board, with a score of 26,444; (4) Directors, with a score of 23,240; and (5) Information Disclosure and Transparency, with a score of 3.125.
UMUM - Lanjutan GENERAL - Continued
Penerapan Good Corporate Governance (GCG) dan Manajemen Risiko - Lanjutan
Implementation of Good Corporate Governance (GCG) and Risk Management - Continued
Anggota Supriyanto Supriyanto Member
Anggota Imam Yuwono Imam Yuwono Member
2018 2017
Ketua Musyafaur Rahman Musyafaur Rahman Chairman
Modal Equity
Modal Perusahaan merupakan kekayaan negara yang dipisahkan dan tidak terbagi atas saham, terdiri atas:
The Company equity is state property that is separated and not divided into shares, consisting of:
1. 1.
i. i.
2. 2.
a. a.
1) 1)
UMUM - Lanjutan GENERAL - Continued
Amandemen ini mensyaratkan entitas untuk menyediakan pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi perubahan pada liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan, termasuk perubahan yang timbul dari arus kas maupun perubahan non kas. Amandemen tersebut tidak menentukan format spesifik untuk mengungkapkan aktivitas pendanaan; namun, suatu entitas dapat memenuhi tujuan pengungkapan dengan menyediakan rekonsiliasi antara saldo awal dan akhir liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan dalam laporan posisi keuangan.
The amendments require an entity to provide disclosures that enable users of financial statements to evaluate changes in liabilities arising from financing activities, including both changes arising from cash flows and non-cash changes. The amendments do not prescribe a specific format to disclose financing activities; however, an entity may fulfill the disclosure objective by providing a reconciliation between the opening and closing balances in the statement of financial position for liabilities arising from financing activities.
Amandemen tersebut mengklarifikasi hal berikut: The amendments clarify the following: Bila nilai tercatat dari instrumen utang dengan tingkat suku
bunga tetap diukur pada nilai wajar yang lebih rendah dari biaya perolehan dimana dasar pengenaan pajaknya sebesar biaya perolehan sehingga timbul perbedaan temporer yang dapat dikurangkan tanpa mempertimbangkan apakah pemegang instrumen utang tersebut memperkirakan untuk memulihkan jumlah tercatat instrumen utang melalui penjualan atau penggunaan, atau apakah besar kemungkinan penerbit akan membayar semua arus kas kontraktual;
When the carrying amount of fixed -rate debt instrument measured at fair value is less than cost for which the tax base remains at cost give rise to a deductible temporary difference, irrespective of whether the debt instrument’s holder expects to recover the carrying amount of the debt instrument by sale or by use, or whether it is probable that the issuer will pay all the contractual cash flows;
PSAK 2: (amandemen), Laporan Arus Kas tentang Prakarsa Pengungkapan
PSAK 2: (amendment), Statement of Cash Flows about Disclosure Initiative
PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK)
ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATIONS OF PSAK (“ISAK”)
Standar yang Berlaku Efektif pada Tahun Berjalan Standards Effective in the Current Year Dalam tahun berjalan, Perusahaan Umum (Perum) DAMRI telah
menerapkan, sejumlah amandemen dan interpretasi PSAK yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2018.
In the current year, Perusahaan Umum (Perum) DAMRI has applied a number of amendments and an interpretation to PSAK issued by the Financial Accounting Standard Board of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to its operations and effective for accounting period beginning on or after January 1, 2018.
PSAK 46: (amandemen), Pajak Penghasilan tentang Pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk Kerugian yang Belum Direalisasi
PSAK 46: (amendment), Income Tax: Recognition on Deferred Tax Assets for Unrealized Losses
Modal - Lanjutan Equity - Continued
Modal disetor sebesar Rp 19.700.000.000 (sembilan belas miliar tujuh ratus juta rupiah), Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 627.721.000.110 (enam ratus dua puluh tujuh miliar tujuh ratus dua puluh satu ribu seratus sepuluh rupiah), Modal Sumbangan sebesar Rp 638.890.000 (enam ratus tiga puluh delapan juta delapan ratus sembilan puluh rupiah).
Paid up capital of Rp 19,700,000,000 (nineteen billion seven hundred million rupiahs), State Equity Participation (PMN) of Rp 627,721,000,110 (six hundred twenty seven billion seven hundred twenty one thousand one hundred and ten rupiahs), Donated Capital Rp 638,890,000 (six hundred thirty eight million eight hundred ninety rupiahs).
2. 2. 2) 2) 3) 3) 4) 4) i i ii ii iii iii iv iv
PSAK 53: (amandemen), Pembayaran Berbasis Saham tentang Klasifikasi dan Pengukuran Transaksi Pembayaran Berbasis Saham, dan
PSAK 53: (amendment), Classification and Measurement of Share-based Payment Transactions, and
Ketika suatu entitas menilai apakah laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dapat dimanfaatkan, dan peraturan perpajakan membatasi penggunaan kerugian untuk pengurangan terhadap jenis penghasilan tertentu (misalnya, kerugian modal hanya dapat dilakukan terhadap keuntungan modal), entitas menilai perbedaan temporer yang dapat dikurangkan secara gabungan dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dari jenis penghasilan tersebut, tetapi terpisah dari jenis perbedaan temporer yang dapat dikurangkan lainnya;
When an entity assesses whether taxable profits will be available against which it can utilize a deductible temporary difference, and the tax law restricts the utilization of losses to deduction against income of a specific type (e.g. capital losses can only be set off against capital gains), an entity assesses a deductible temporary difference in combination with other deductible temporary differences of that type, but separately from other types of deductible temporary differences;
Estimasi kemungkinan besar laba kena pajak di masa depan dapat mencakup pemulihan beberapa aset entitas yang lebih dari jumlah tercatatnya jika ada cukup bukti bahwa kemungkinan besar entitas tersebut akan memenuhinya, dan
The estimate of probable future taxable profit may include the recovery of some of an entity’s assets for more than their carrying amount if there is sufficient evidence that it is probable that the entity will achieve this, and
PSAK 67: (penyesuaian), Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain.
PSAK 67: (improvement), Disclosures of Interest in Other Entities.
Dalam mengevaluasi apakah laba kena pajak di masa depan tersedia secara memadai, entitas harus membandingkan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dengan laba kena pajak di masa depan yang tidak mencakup pengurangan pajak yang dihasilkan dari pembalikan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan tersebut.
In evaluating whether sufficient future taxable profits are available, an entity should compare the deductible temporary differences with future taxable profits excluding tax deductions resulting from the reversal of those deductible temporary differences.
Penerapan amandemen ini tidak berdampak pada kinerja keuangan atau posisi keuangan Perusahaan Umum (Perum) DAMRI.
The application of these amendments has not resulted in any impact on the performance or financial position of the Perusahaan Umum (Perum) DAMRI.
Penerapan amandemen dan interpretasi berikut terhadap standar tidak menimbulkan dampak material terhadap pengungkapan atau jumlah yang diakui dalam laporan keuangan tahun ini dan tahun sebelumnya:
The application of the following amendments and interpretation to standards have not resulted to material impact to disclosures or on the amounts recognized in the current and prior year financial statements:
PSAK 13: (amandemen), Properti Investasi tentang Pengalihan Properti Investasi,
PSAK 13: (amendment), Transfers of Investment Property, PSAK 15: (penyesuaian), Investasi pada Entitas Asosiasi
dan Ventura Bersama,
PSAK 15: (improvement), Investments in Associates and Joint Ventures,
PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) - Lanjutan
ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATIONS OF PSAK (“ISAK”) - Continued
2. 2. b. b. i i ii ii iii iii iv iv 3. 3. a. a.
b. Dasar Penyusunan b. Basis of Preparation
Dasar penyusunan laporan keuangan Perusahaan adalah biaya historis, kecuali properti dan instrumen keuangan tertentu yang diukur pada jumlah revaluasian atau nilai wajar dan basis akrual kecuali untuk penyusunan laporan arus kas Perusahaan pada setiap akhir periode pelaporan, yang dijelaskan dalam kebijakan akuntansi di bawah ini.
The Company's financial statements have been prepared on the historical cost basis except for certain properties and financial instruments that are measured at revalued amounts or fair values and using accrual basis except for the Company's statement of cash flow at the end of each reporting period, as explained in the accounting policies below.
Pada umumnya biaya historis didasarkan pada nilai wajar yang didasarkan atas pertukaran suatu barang atau jasa.
Historical cost is generally based on the fair value of the consideration given in exchange for goods and services. Laporan keuangan Perusahaan disusun menggunakan Standar
Akuntansi Keuangan di Indonesia.
The Company's financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
Standar dan Interpretasi telah Diterbitkan tapi belum Diterapkan
Standards and Interpretations have been Published but not Applied
PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) - Lanjutan
ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATIONS OF PSAK (“ISAK”) - Continued
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, dampak dari standar dan interpretasi tersebut terhadap laporan keuangan tidak dapat diketahui atau diestimasi oleh manajemen.
As of the issuance date of the financial statements, the effect of adoption of these standards, amendments and interpretations of the financial statements is not known nor reasonably estimable by management.
PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan, dan PSAK 72: Revenue from Contracts with Customers, and
PSAK 73: Sewa. PSAK 73: Leases.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Pernyataan Kepatuhan Statement of Compliance
Standar dan amandemen standar yang relevan terhadap operasional Perusahaan Umum (Perum) DAMRI berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2020, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:
Standards and amendments to standards relevant to the Group operations that are effective for periods beginning on or after January 1, 2020, with early application permitted are:
PSAK 15: (amandemen), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama: tentang Kepentingan Jangka Panjang pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama,
PSAK 15: (amendment), Investments in Associates and Joint Ventures: Long Term Interest in Associate and Joint Ventures,
PSAK 71: (amandemen), Instrumen Keuangan tentang Fitur Percepatan Pelunasan dengan Kompensasi Negatif,
PSAK 71: (amendment), Financial Instruments: Prepayment Features with Negative Compensation,
3. 3. b. b. 1 1 2 2 3 3 c. c.
Input level 1 adalah harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik yang dapat diakses entitas pada tanggal pengukuran;
Level 1 inputs are quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities that the entity can access at the measurement date;
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran tanpa memperhatikan apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi menggunakan teknik penilaian lain. Dalam mengukur nilai wajar atas suatu aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran, Perusahaan memperhitungkan karateristik suatu aset atau liabilitas jika pelaku pasar akan memperhitungkan karakteristik tersebut ketika menentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran. Untuk tujuan pelaporan keuangan Perusahaan, pengukuran dan pengungkapan nilai wajar ditentukan berdasarkan basis tersebut, kecuali untuk transaksi sewa dalam ruang lingkup PSAK 30, dan pengukuran yang memiliki beberapa kemiripan dengan nilai wajar tetapi bukan merupakan nilai wajar, seperti nilai realisasi neto (net realizable value) dalam PSAK 14 atau nilai pakai (value in use) dalam PSAK 48.
Laporan arus kas Perusahaan disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas untuk aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The Company's statements of cash flows are prepared using the direct method with classification of cash flows for operating, investing and financing activities.
Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date, regardless of whether that price is directly observable or estimated using another valuation technique. In estimating the fair value of an asset or a liability, the Company's takes into account the characteristics the asset or a liability if market participants would take those characteristics into account when pricing the asset or liability at the measurement date. Fair value for measurement and for disclosure purposes in these Company's financial statements is determined on such a basis, except for leasing transactions that are within the scope of PSAK 30, and measurements that have some similarities to fair value but are not fair value, such as net realizable value in PSAK 14 or value in use in PSAK 48.
Input level 3 adalah input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas tertentu.
Level 3 inputs are unobservable inputs for the asset or liability.
Selain itu, untuk pelaporan laporan keuangan, pengukuran nilai wajar dikategorikan kedalam level 1, 2, atau 3 berdasarkan peringkat dimana perhitungan nilai wajar diamati dan signifikansi atas input masukan untuk perhitungan nilai wajar secara keseluruhan, dapat dijelaskan sebagai berikut:
In addition, for financial reporting purposes, fair value measurements are categorized into Level 1, 2 or 3 based on the degree to which the inputs to the fair value measurements are observable and the significance of the inputs to the fair value measurement in its entirety, which are described as follows:
Input level 2 adalah input selain harga kuotasian yang termasuk dalam level 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung atau tidak langsung; dan
Level 2 inputs are inputs, other than quoted prices included within Level 1, that are observable for the asset or liability, either directly or indirectly; and
Penyajian Kembali Laporan Keuangan Restated of Financial Statements
KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN - Lanjutan SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES -Continued
Dasar Penyusunan - Lanjutan Basis of Preparation - Continued
Perusahaan telah menerapkan Standar Akuntansi Keuangan No. 1 (amandemen). Pengaruh penerapan standar akuntansi tersebut menyebabkan Perusahaan menyajikan kembali laporan keuangan tahun buku 2017 yang telah diterbitkan dan diaudit (lihat catatan 32).
The Companies has applied Financial Accounting Standards No. 1 (amendment). The effect of the adoption of accounting standards the Company has restated the financial statement 2017 published and audited (see note 32).
3. 3.
d. d.
e. e.
f. f.
Aset keuangan diakui ketika Perusahaan merupakan bagian dari salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrument tersebut. Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya berdasarkan tanggal perdagangan. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang regular mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu tertentu yang umumnya ditetapkan dalam peraturan atau kebiasaan yang berlaku dipasar dimana pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya. Pada pengakuan awal biaya transaksi diatribusikan secara langsung pada biaya perolehan atau penerbitan aset keuangan (selain aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi) yang ditambahkan atau dikurang secara tepat ke nilai wajar aset keuangan. Biaya transaksi yang diatribusikan langsung pada perolehan aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diakui langsung ke laba rugi.
Financial assets are recognized when a Company's entity becomes a party to the contractual provisions of the instruments. All financial assets are recognized and derecognized on trade date basis. Regular way purchase or sales of financial assets that require delivery of assets within the time frame established by regulation or convention in the marketplace and are initially measured at fair value. Transaction costs that are directly attributable to the acquisition or issue of financial assets (other than financial assets at fair value through profit or loss) are added to or deducted from the fair value of the financial assets as appropriate, on initial recognition. Transaction costs directly attributable to the acquisition of financial assets at fair value through profit or loss are recognized immediately in profit or loss.
Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi Transactions with Related Parties Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi
sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7 “Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi”. Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan Perusahaan.
The Company's enters into transactions with related parties as defined in PSAK No. 7 “Related Party Disclosures”. All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the Company's financial statements.
Financial Assets
Cash and Cash Equivalents Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari
kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
For cash flows presentation purposes, cash and cash equivalents comprise of cash on hand, cash in bank and all unrestricted investments with maturities of three months or less from the date of placement.
Financial derivatives are classified in this category unless designated as hedging derivatives. Gain or loss on non-hedging derivative is recognized in profit or loss.
Tersedia untuk Dijual (AFS) Available For Sale (AFS)
Long-term investments in shares, except investments in associates, are classified in this category. As there is no active market for these investments and the fair value cannot be reliably measured, these investments are measured at cost, less impairment.
Investasi jangka panjang dalam bentuk saham, kecuali investasi pada Perusahaan asosiasi, diklasifikasikan dalam kategori ini. Bila tidak ada pasar aktif untuk investasi tersebut dan nilai wajar tidak dapat diukur dengan andal, investasi ini diukur sebesar biaya perolehan, dikurangi penurunan nilai. Aset Keuangan
Aset keuangan Perusahaan diklasifikasikan, sebagai berikut: The Company's financial assets are classified, as follows: Kas dan Setara Kas
Nilai Wajar pada Laba Rugi (FVTPL)
Derivatif keuangan diklasifikasikan dalam kategori ini kecuali ditujukan sebagai derivatif lindung nilai. Keuntungan atau kerugian dari derivatif non lindung nilai diakui dalam laba rugi.
Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL)
KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN - Lanjutan SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES -Continued
3. 3.
f. f.
Metode Bunga Efektif Effective Interest Method
Metode bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan yang diamortisasi dari instrumen utang dan mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode terkait.
The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a debt instrument and of allocating interest income over the relevant period.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen utang selain dari aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai FVTPL.
Income is recognized on an effective interest basis for debt instruments other than those financial assets classified as FVTPL.
Penurunan Nilai Aset Keuangan
Aset Keuangan - Lanjutan Financial Assets - Continued
Impairment of Financial Assets Aset keuangan, selain yang dinilai pada nilai wajar melalui laba
rugi (FVTPL), dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti yang objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, yang berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
Financial assets, other than those at fair value through profit and loss (FVTPL), are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired where there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been affected.
Dividen atas instrumen ekuitas AFS, jika ada, diakui pada laba rugi pada saat hak Perusahaan untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan.
Loans and Receivables KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN - Lanjutan
Cash and cash equivalents, maintenance reserve funds and security deposits on operating leases, trade and other receivables that have fixed or determinable payments that are not quoted in active market, are classified as “loans and receivables”. Loans and receivables are measured at amortized cost using the effective interest method, less impairment. Kas dan setara kas, dana pemeliharaan bus dan uang jaminan
atas sewa operasi, piutang usaha dan piutang lain-lain yang mempunyai jangka waktu pembayaran yang tetap dan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, diklasifikasikan sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi penurunan nilai.
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
Dividends on AFS equity instruments, if any, are recognized in profit or loss when the Company's right to receive the dividends is established.
Interest is recognized by applying the effective interest method, except for short term receivable where the recognition or interest would be immaterial.
Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas masa depan (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen utang, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES -Continued
Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali untuk piutang jangka pendek di mana pengakuan bunga tidak material.
3. 3. f. f. 1 1 2 2 3 3 4 4
terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan
it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial reorganization.
hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan.
the disappearance of an active market for that financial asset because of financial difficulties.
Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual akan dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang.
For certain categories of financial asset, such as receivables, assets that are assessed not to be impaired individually are, in addition, assessed for impairment on a collective basis. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Company's past experiences of collecting payments, an increase in the No. of delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables.
pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
default or delinquency in interest or principal payments; or Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di
bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang dalam nilai wajar dari instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif terjadinya penurunan nilai.
For listed and unlisted equity investments classified as AFS, a significant or prolonged decline in the value of the security below its cost is considered to be objective evidence of impairment.
Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
For all other financial assets, objective evidence of impairment could include:
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, penurunan nilai adalah sebesar perbedaan antara nilai tercatat dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto dengan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut.
For financial assets carried at amortized cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial assets original effective interest rate.
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan, jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat imbal hasil yang berlaku di pasar untuk aset keuangan yang serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.
For financial asset carried at cost, the amount of the impairment loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of the estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset. Such impairment loss will not be reversed in subsequent periods.
Jumlah tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas seluruh aset keuangan, kecuali piutang yang jumlah tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun cadangan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun cadangan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun cadangan. Perubahan jumlah tercatat akun cadangan piutang diakui dalam laba rugi.
The carrying amount of the financial asset is reduced by the impairment loss directly for all financial assets with the exception of receivables, where the carrying amount is reduced through the use of an allowance account. When a receivable is considered uncollectible, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance account are recognized in profit or loss.
KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN - Lanjutan SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES -Continued