• Tidak ada hasil yang ditemukan

ADMF raih untung Rp. 1,58 triliun. Laba WOMF turun 96%. Laba BNGA naik 16%. Laba BNLI naik 14%. Market Preview

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ADMF raih untung Rp. 1,58 triliun. Laba WOMF turun 96%. Laba BNGA naik 16%. Laba BNLI naik 14%. Market Preview"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Perdagangan saham kemarin gagal mempertahankan indeks komposit di atas level 4000, meskipun diwarnai aksi beli selektif atas saham-saham lapis dua. Ini disebabkan terjadinya aksi ambil untung atas sejumlah saham Grup Astra dan saham sektor konsumsi. IHSG pada perdagangan kemarin bergerak dalam rentang konsolidasi, sempat turun 23 poin, namun akhirnya berhasil ditutup hanya turun 7,927 poin atau 0,2% di posisi 3995,024. Sedikit membaiknya posisi penutupan indeks di sesi sore mengindikasikan outlook pasar masih dalam tren bullish. Pelemahan indeks kemarin, yang disebabkan koreksi atas saham ASII dan beberapa saham sektor konsumsi, terutama dipicu kekhawatiran investor atas rencana

pemerintah menaikkan harga BBM pada April mendatang.

Kenaikan harga BBM berpotensi meningkatkan angka inflasi domestik dan memotong prospek pertumbuhan laba emiten akibat kenaikan biaya energi. Sentimen ini telah menekan pergerakan harga saham sektoral yang sensitif terhadap tingkat inflasi (daya beli), seperti sektor otomotif dan konsumsi. Sebaliknya pelaku pasar terlihat kembali mengakumulasi saham-saham sektor tambang dan energi menyusul membaiknya kondisi Eropa yang berpeluang mengangkat harga sejumlah komoditas tambang dan energi. Investor asing di pasar saham kemarin mencatatkan

net selling Rp.48,74 miliar. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan

kemarin cenderung melemah ditransaksikan di Rp.9045/US dolar.

Untuk perdagangan hari ini pergerakan indeks diperkirakan masih akan bergerak dalam rentang konsolidasi dan masih berpeluang menguat meskipun terbatas. Investor akan melakukan aksi beli selektif terutama ataa saham-saham sektoral yang merilis kinerja positif sepanjang 2011 lalu. Meskipun penguatan di pasar saham global tadi malam sedikit tertahan akibat sejumlah data ekonomi yang keluar dari Uni Eropa dan China kurang menguntungkan. Pertumbuhan sektor jasa di Uni Eropa Januari lalu mengalami pelemahan. Sedangkan indeks manufaktur China Januari lalu yang dikleuarkan oleh HSBC juga menunjukkan terjadinya kontraksi yakni di angka 48,8. Sedangkan untuk Februari, indeks manufaktur China berada di 49,7 (angka sementara). Indeks di bawah 50 menunjukkan terjadinya kontraksi. Saat ini pelaku pasar tengah menanti data ekonomi AS yang keluar pekan ini seperti angka

jobless claims dan data penjualan rumah Januari yang diperkirakan meningkat.

Dengan perkembangan tersebut, pergerakan IHSG hari ini diperkirakan akan mixed dengan naik turun di kisaran 20-30 poin. Target resisten di 4025 dan

support di 3970. Saham-saham sektor pertambangan dan energi masih berpeluang

menguat, investor disarankan melakukan aksi pembelian apabila terjadi koreksi pasar.

IHSG S1 3970 S2 3957 R1 4025 dan R2 4040 

ADMF raih untung Rp. 1,58 triliun.

Laba WOMF turun 96%.

Laba BNGA naik 16%.

Laba BNLI naik 14%.

DAILY RESEARCH

Statistics

Highlight

Market Preview

Opening Today Nikkei AORD

 Change       Index Last Chg % DJIA  12938.67  (27.02)  (0.21)  S&P 500  1357.66  (4.55)  (0.33)  FTSE 100  5916.55  (11.65)  (0.20)  CAC 40  3447.37  (17.87)  (0.52)  DAX  6843.87  (64.31)  (0.93)  NIKKEI 225  9554  90.98   0.96   HANGSENG  21549.28  70.56   0.33   STI  2995.59  (29.48)  (0.97)  SHENZHEN  954.23  20.26   2.17   SHANGHAI  2403.59  22.16   0.93   Commodities Price Chg % Oil (US$/barrel)  105.95  0.45   0.43   CPO (RM/M.T)  3250  (18.00)  (0.55)  Gold (USD/T.oz)  1776.2  16.00   0.91   Nikel (USD/M.T  20160  35.00   0.17   Timah (USD/M.T)  24000  175.00   0.73   Coal (USD/M.T)  117.6  1.15   0.99   Exchange Rates Chg % IDR/USD  9045  15.00   0.17   USD/EUR  1.325  0.00   0.15   JPY/USD  80.21  0.41   0.51   IDR/SGD  7185.41  7.35   0.10   IDR/AUD  9613.93  (1.21)  (0.01) 

Dual Listed USD IDR Chg %

TLK.NYSE  31.12  7037.01  (0.13)  (0.42)  IIT.NYSE  30.14  5452.33  (0.55)  (1.79)  Top Gainers IDR % Chg

DILD‐W  3  50   1 

MYOH  3,025  24.70   600  ARTI  335  24.10   65  PSAB  4,100  22.40   750  DSSA  15,250  17.80   2,300  Top Losers IDR % Chg

FREN‐W  220  (42.90)  (165)  FREN  128  (34.70)  (68)  FASW  2,900  (14.70)  (500)  CFIN‐W  107  (13.70)  (17) 

SONA  1,900  (11.60)  (250)  Top Value IDR % (miliar)

ASII  72,350  (2.00)  632 B  BRAU  490  11.40   373 B  BMRI  6,450  0.00   308 B  BBRI  6,950  0.70   296 B  BBNI  3,650  1.40   244 B  Top Volume IDR % (juta)

DEWA  92  8.20   1,018.870  FREN  128  (34.70)  797.484  BRAU  490  11.40   785.996  ENRG  194  1.00   633.696  ELTY  135  (0.70)  279.559  IHSG 3,995.02 Change (7.93) Change (%) (0.20) Change (%/ytd) 4.53

Total Value (IDR triliun) 4.026 Total Volume (miliar saham) 4.708 Net Foreign Buy (IDR miliar) (48.745)

(2)

Adira Finance Raup Untung Rp 1,58 Triliun. PT Adira Dinamika Multifinance Tbk (Adira Finance) mencatat laba bersih Rp 1,58 triliun pada tahun buku 2011, naik tipis Rp 113 miliar dari periode yang sama sebelumnya Rp 1,46 triliun. Laba bersih per saham juga naik menjadi Rp 1.583 per lembar dari sebelumnya, Rp 1.468 per lembar. Berdasarkan laporan keuangan Adira Finance yang dipublikasikan, peningkatan laba disumbang oleh naiknya pembiayaan kendaraan konsumen dari Rp 2,118 triliun menjadi Rp 3,008 triliun. Semetara total pendapatan perseroan hingga Desember 2011 mencapai Rp 5,303 triliun, naik 36,07% dari periode yang sama tahun lalu Rp 3,897 triliun. Beban perseroan yang mencapai Rp 3,191 triliun membawa laba sebelum pajak Adira tercatat Rp 2,11 triliun. Laba ini naik 9,32% dari sebelumnya Rp 1,931 triliun. Laba bersih periode berjalan pun capai Rp 1,583 triliun dan setelah diotong pendapatan komprehensif lain Rp 2,57 miliar, maka laba bersih Adira Finance men-dapai Rp 1,58 triliun. Aset perseroan pun naik signifikan dari Rp 7,599 triliun pada 2010 menjadi Rp 16,88 triliun. Peningkatan tertinggi terjadi pada pos kas pihak berelasi dari Rp 349,07 miliar menjadi Rp 2,28 triliun. Kemudian pos piutang pembiayaan konsumen pihak ketiga naik dari Rp 6,54 triliun menjadi Rp 13,24 triliun. Sementara liabilitas perseroan naik dari Rp 3,8 triliun menjadi Rp 12,46 triliun. (Detikcom)

Laba WOM Finance Anjlok 96%, Cuma Rp 5 Miliar. PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance) mencatat laba bersih Rp 5,394 miliar sepanjang tahun 2011. Laba ini anjlok dari perolehan tahun sebelumnya Rp 137,86 miliar. Laba per sa-ham perseroan pun hanya menyisakan Rp 3 per lembar dari sebelumnya Rp 69 per lembar. Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang dipublikasikan, penurunan tajam laba WOM Finance disebabkan oleh meningkatnya beban yang signifikan. Beban 2011 tercatat Rp 1,637 triliun naik 26,11% dari sebelumnya Rp 1,298 triliun. Padahal total pendapatan perseroan naik Rp 161 miliar dari Rp 1,492 triliun di 2010 menjadi Rp 1,65 triliun di 2011. Laba sebelum beban pajak pun tidak kuasa turun, dari Rp 193 miliar di 2010 menjadi hanya Rp 15,77 miliar. Sementara, total aset perseroan tercatat Rp 3,906 triliun naik dari periode sebelumnya Rp 3,598 triliun. Sedangkan kewajiban perseroan mencapai Rp 3,46 triliun turun dari sebelumnya Rp 3,13 triliun.

(Detikcom)

Laba CIMB Niaga Naik 16%. PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) mencatatkan kenaikan total laba berjalan sebanyak 16 persen menjadi Rp3,24 triliun pada akhir 2011 dibandingkan 2010 yang sebesar Rp2,79 triliun. Pendapatan bunga bersih BNGA ini juga naik menjadi Rp7,9 triliun pada 2011 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp7,3 triliun. Sementara penda-patan operasional selain bunga tercatat sebesar Rp3,35 triliun dibandingkan sebelumnya Rp2,12 triliun. Lalu beban operasional selain bunga sebesar Rp6,9 triliun dibandingkan sebelumnya Rp6,1 triliun. Selanjutnya, laba operasional tercatat Rp4,34 triliun. Naik dibandingkan periode sebelumnya Rp3,4 triliun. Sedangkan laba tahun berjalan setelah pajak bersih tercatat sebesar Rp3,18 triliun dibandingkan sebelumnya Rp2,56 triliun. Total aset bank CIMB mengalami pertumbuhan menjadi Rp166,8 triliun pada akhir 2011 dibandingkan akhir 2010 yang sebesar Rp143,65 triliun. (Okezone)

Bank Permata Bukukan Laba Rp1,16 Triliun. PT Bank Permata Tbk (BNLI) membukukan laba bersih konsolidasi setelah pajak (audited) sebesar Rp1,16 triliun pada 2011, meningkat 14 persen year-on-year (yoy) dari periode yang sama di 2010. Total laba operasional secara konsolidasi naik 33 persen yoy menjadi Rp1,437 triliun didorong oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih dan pendapatan berbasis biaya (fee based income). Pendapatan bunga bersih tumbuh 26 persen yoy menjadi Rp4,124 triliun karena pertumbuhan kredit yang kuat sementara pendapatan berbasis biaya naik 19 persen yoy menjadi Rp1,035 triliun. Kredit yang disalurkan PermataBank tumbuh 31 persen dari Rp52,8 triliun pada akhir 2010 menjadi Rp69,3 triliun pada akhir 2011. Kredit tumbuh pada semua segmen bisnis. Total aset secara konsolidasi per 31 Desember 2011 mencapai Rp101,3 triliun atau naik 37 persen yoy dari Rp73,9 triliun per 31 Desember 2010. Di sisi lain, dana pihak ketiga meningkat 37 persen yoy men-jadi Rp79,0 triliun. Giro dan tabungan (CASA) membukukan kenaikan yang kuat 22 persen dan 29 persen yoy menmen-jadi Rp16,8 triliun dan Rp15,4 triliun, sedangkan deposito berjangka meningkat tajam 47 persen yoy menjadi Rp46,7 triliun pada akhir 2011. Sementara untuk pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit berdampak pada perbaikan Loan to Deposit Ratio (LDR) dari 87 persen pada 2010 menjadi 83 persen pada 2011. PermataBank juga menunjukkan perbaikan yang berkesinambungan dalam mengelola kualitas kreditnya sebagaimana tercermin dalam rasio kredit bermasalah (Net Non Performing Loan) yang membaik ke 0,6 persen pada Desember 2011 dari 0,7 persen pada tahun sebelumnya. Bank juga mempertahankan tingkat permodalan yang sehat terhadap aktiva tertimbang menurut risiko dan men-gakhiri periode dengan mencatat Rasio Kecukupan Modal (CAR) sebesar 14,1 persen. (Okezone)

AISA Targetkan Pendapatan Rp 3,2 Triliun. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) targetkan pendapatan di 2012 mencapai Rp 3,2 triliun di 2012. Pendapatan tersebut masih dihasilkan dari tiga lini bisnis yang dikembangkan AISA. Kontribusi terbesar masih berasal dari makanan olahan yakni Rp 1,5 triliun, sementara dari sektor beras, diperkirakan akan menyumbang penda-patan sebesar Rp 1,4 triliun di akhir 2012 ini. Sisanya yaitu Rp 300 miliar berasal dari bisnis perkebunan. Di mana AISA juga memiliki perkebunan kelapa sawit. Jika saat ini kontribusi lini usaha makanan olahan lebih besar daripada sektor beras, diperkirakan mulai tahun depan, sektor beras akan jauh lebih besar. Apalagi tahun ini AISA berniat membangun dua pabrik beras. Pembangunan pabrik tersebut membutuhkan dana mencapai Rp 190 miliar. Bahkan perusahaan konsumsi ini berencana membangun 18 pabrik beras dalam jangka waktu empat tahun dengan investasi mencapai US$ 189 juta. Sejak 2010 lalu, AISA diketahui serius menggeluti bisnis di sektor beras ini. Ini terjadi setelah AISA berhasil mengakuisisi dua perusahaan beras yaitu PT Indo Beras Unggul yang menjalankan bisnis perdagangan beras dan PT Jatisari Srirejeki yang berbisnis penggilingan beras.

(3)

Stock Picks

BRAU 475-550.

PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) memproyeksikan pendapatan 2012 mencapai USD1,84

miliar atau setara Rp.16,56 triliun (1USD=Rp.9000) dengan harga rata-rata penjualan batubara diperkirakan

USD80 per ton. Volume produksi batubara perseroan tahun ini ditargetkan mencapai 23 juta ton atau

tumbuh 15% dibandingkan target produksi tahun lalu sebesar 20 juta ton. Tahun 2011 lalu pendapatan

BRAU diperkirakan mencapai USD1,62 miliar atau setara dengan Rp.14,58 triliun. Sedangkan target EBITDA

perseroan tahun ini sebesar USD600 juta atau tumbuh 11% dari target EBITDA tahun 2011 sebesar USD450

juta. Tahun 2011 lalu laba bersih perseroan diperkirakan tumbuh 300% menjadi USD204 juta dari tahun

sebelumnya USD68 juta. Sedangkan laba bersih tahun ini diperkirakan tumbuh 50,2% mencapai USD306,5

juta (asumsi marjin bersih 16,6%). Untuk mencapai target pendapatan tahun ini perseroan mengalokasikan

belanja modal sebesar USD140-USD160 juta. Dana Capex tersebut akan digunakan untuk membangun

infrastruktur seperti pembangunan hauling road dan port (dermaga). Kapasitas produksi batubara perseroan

tahun 2014 diperkirakan akan mencapai 30 juta ton. Dalam tiga sesi perdagangan terakhir harga saham

BRAU menguat signifikan dari Rp.420 (17/2) menjadi Rp.490 (22/2) atau naik 16,7%. Penguatan ini sejalan

dengan tren bullish di sektor pertambangan dan energi menyusul harga komoditas energi seperti minyak

mentah yang naik tinggi akhir-akhir ini hingga mencapai USD105/barrel. Selain itu prospek kinerjanya tahun

ini bakal mencatatkan pertumbuhan laba yang kuat menyusul peningkatan volume produksinya. Sedangkan

harga sahamnya relatif masih murah dibandingkan dengan saham emiten batubara lainnya. Pada harga

Rp.490, saham BRAU hanya ditransaksikan dengan PE 9,3x (2011) dan 6,2x (E/12), relatif murah dibandingkan

saham emiten sektor batubara yang saat ini ditransaksikan dengan rata-rata PE 13,5x (2011) dan PE 9,6x

(E/12). Kemarin penguatan harga sahamnya ketahan di resisten Rp.500 (retracement 61,8%). Apabila berhasil

break Rp.500 maka harga sahamnya akan melanjutkan penguatan menuju target harga di Rp.550 untuk

jangka pendek. Dengan asumsi BRAU diperdagangakan degan PE 10x tahun ini maka peluang penguatan

harganya terbuka menuju target Rp.790. Harga terbaik melakukan pembelian di bawah Rp.475. Maintain Buy

(4)

BBTN 1190-1250.

Laba bersih PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) sepanjang 2011 lalu tumbuh 20,76%

mencapai Rp.1,10 triliun dibandingkan periode yang sama 2010 sebesar Rp.915,93 miliar. Kenaikan laba

ditopang oleh peningkatan pendapatan bunga bersih yang tumbuh 10,24% mencapai Rp.3,66 triliun dari

2010 sebesar Rp.3,32 triliun. Kenaikan pendapatan bunga bersih didorong oleh ekspansi kredit yang tumbuh

23,29% menjadi Rp.63,56 triliun dari sebelumnya Rp.51,55 triliun. Pada perdagangan kemarin harga saham

BBTN sempat menguat ke Rp.1240 sebelum ditutup di Rp.1230. Pergerakan harga saham emiten BUMN ini

sejak Desember 2011 lalu cenderung sideways. Harga sahamnya hanya sempat ditransaksikan di level

tertinggi di Rp.1290 (1/12). Sedangkan terendah di Rp.1160 (10/2). Meskipun harga sahamnya relatif murah

saat ini, namun minimnya likuiditas perdagangan sahamnya membuat investor kurang tertarik. Saham ini

hanya cocok bagi investor jangka panjang mengingat harga sahamnya yang relatif murah dibandingkan rata

-rata sektornya namun pergerakan harganya akhir-akhir ini kurang atraktif. Saat ini saham BBTN

ditransaksikan dengan PBV 1,5x, masih lebih murah ketimbang rata-rata emiten bank beraset di bawah

Rp.100 triliun yang ditransaksikan dengan PBV 2,1x. Dari rasio PE, saham BBTN saat ini juga masih

ditransaksikan dengan PE 8,8x (E/2012) relatif lebih murah ketimbang rata-rata PE emiten bank beraset di

bawah Rp100 triliun yang saat ini ditransaksikan sebesar 14,3x (2012). Untuk jangka pendek level resisten

BBTN ada di Rp.1270 (retracement 23,6%) dan level support di Rp.1200. Maintain Buy

(5)

Stock Picks

CTRA 640-700.

PT Ciputra Development Tbk (CTRA) menaikkan target marketing sales unit properti tahun

ini menjadi Rp.6,2 triliun dari sebelumnya Rp.5 triliun. Jumlah tersebut naik 72% dibandingkan realisasi 2011

sebesar Rp.3,6 triliun. Penjualan perseroan tahun ini disumbangkan dari dua anak usahanya, yakni PT Ciputra

Surya Tbk (CTRS) dan PT Ciputra Property Tbk (CTRP). CTRS menargetkan penjualan naik 41% menjadi Rp.1,9

triliun. Sedangkan penjualan CTRP ditargetkan naik tiga kali lipat menjadi Rp.1,5 triliun. Penjualan CTRP akan

ditopang oleh proyek superblok Ciputra World. Pendapatan CTRA tahun ini ditargetkan Rp.2,8 triliun.

Dengan asumsi marjin bersih tahun ini sama dengan tahun 2011 sebesar 15%, maka laba bersih diperkirakan

mencapai Rp.420 miliar. Ini berarti EPS tahun ini sekitar Rp.27,7. Kemarin harga saham CTRA menguat

hampir 4,5% ditutup di Rp.700, level tertinggi hariannya. Harga sahamnya sejak 13 Februari lalu bergerak

dalam tren bullish. Saat ini level support ada di Rp.640 dan resisten di Rp.700. Pada harga Rp.700 saham

CTRA ditransaksikan dengan PBV 1,4x, masih relatif murah ketimbang emiten properti yang saat ini

ditransaksikan dengan rata-rata PBV 1,9x. Namun harga CTRA lebih mahal ketimbang anak usahanya CTRP

maupun CTRS yang saat ini ditransaksikan dengan rata-rata PBV 1,1x. Pada PBV 1,9x, harga saham CTRA

berpeluang mencapai target harga Rp.930. Level terbaik melakukan pembelian di bawah Rp.640. Hold

5

Saham Pilihan :

ASII 71500-74000 Buy on Weakness

BBRI 6800-7050 Trading Buy

ITMG 42800-45000 Trading Buy

PGAS 3725-3900 Sell on Strength

ENRG 191-198 Buy on weakness

INTA 800-890 Trading Buy

DEWA 87-98 Trading Buy 

(6)

6

EMITEN LAST PRICE RESISTANCE 1 RESISTANCE 2 SUPPORT 1 SUPPORT 2 IHSG  3,995.02  4,005.44  4,015.85  3,981.85  3,968.68  PERTANIAN  AALI  22,200.00  22,383.33  22,566.67  22,033.33  21,866.67  LSIP  2,700.00  2,708.33  2,716.67  2,683.33  2,666.67  SGRO  3,475.00  3,483.33  3,491.67  3,458.33  3,441.67  UNSP  300.00  306.67  313.33  291.67  283.33  PERTAMBANGAN  ADRO  2,000.00  2,013.33  2,026.67  1,973.33  1,946.67  ANTM  2,000.00  2,023.33  2,046.67  1,978.33  1,956.67  BORN  870.00  883.33  896.67  853.33  836.67  BUMI  2,525.00  2,558.33  2,591.67  2,483.33  2,441.67  DEWA  92.00  95.00  98.00  87.00  82.00  DOID  690.00  710.00  730.00  680.00  670.00  ENRG  194.00  196.33  198.67  191.33  188.67  HRUM  8,750.00  8,950.00  9,150.00  8,600.00  8,450.00  INCO  3,700.00  3,750.00  3,800.00  3,650.00  3,600.00  ITMG  43,500.00  43,916.66  44,333.33  42,816.66  42,133.33  MEDC  2,325.00  2,350.00  2,375.00  2,300.00  2,275.00  PTBA  21,000.00  21,066.67  21,133.33  20,866.67  20,733.33  TINS  2,025.00  2,056.67  2,088.33  1,986.67  1,948.33  INDUSTRI DASAR DAN KIMIA  CPIN  2,800.00  2,833.33  2,866.67  2,758.33  2,716.67  INTP  17,100.00  17,166.67  17,233.33  17,016.67  16,933.33  KRAS  850.00  860.00  870.00  840.00  830.00  NIKL  285.00  288.33  291.67  278.33  271.67  SMCB  2,325.00  2,350.00  2,375.00  2,300.00  2,275.00  SMGR  11,100.00  11,166.67  11,233.33  11,016.67  10,933.33  ANEKA INDUSTRI  ASII  72,350.00  73,333.33  74,316.66  71,683.33  71,016.66  GJTL  2,850.00  2,891.67  2,933.33  2,816.67  2,783.33  INDUSTRI BARANG KONSUMSI  INDF  4,900.00  4,925.00  4,950.00  4,875.00  4,850.00  KLBF  3,500.00  3,533.33  3,566.67  3,458.33  3,416.67  UNVR  19,150.00  19,350.00  19,550.00  19,000.00  18,850.00  PROPERTI DAN KONSTRUKSI  ADHI  730.00  740.00  750.00  720.00  710.00  ASRI  570.00  586.67  603.33  556.67  543.33  CTRA  700.00  713.33  726.67  673.33  646.67  CTRP  660.00  680.00  700.00  630.00  600.00  ELTY  135.00  136.67  138.33  133.67  132.33  KIJA  191.00  192.67  194.33  188.67  186.33  PTPP  640.00  660.00  680.00  630.00  620.00  WIKA  162.00  162.67  163.33  160.67  159.33  INFRASTRUKTUR, UTILITAS DAN TRANSPORTASI  INDY  2,650.00  2,708.33  2,766.67  2,608.33  2,566.67  ISAT  5,350.00  5,416.67  5,483.33  5,316.67  5,283.33  JSMR  4,675.00  4,708.33  4,741.67  4,633.33  4,591.67  PGAS  3,775.00  3,808.33  3,841.67  3,708.33  3,641.67  TLKM  7,050.00  7,066.67  7,083.33  7,016.67  6,983.33  KEUANGAN  BBCA  7,550.00  7,583.33  7,616.67  7,483.33  7,416.67  BBKP  630.00  640.00  650.00  620.00  610.00  BBNI  3,650.00  3,666.67  3,683.33  3,616.67  3,583.33  BBRI  6,950.00  7,000.00  7,050.00  6,900.00  6,850.00  BDMN  4,500.00  4,575.00  4,650.00  4,450.00  4,400.00  BMRI  6,450.00  6,466.67  6,483.33  6,416.67  6,383.33  PERDAGANGAN, JASA DAN INVESTASI  AKRA  3,800.00  3,858.33  3,916.67  3,758.33  3,716.67  BNBR  50.00  50.00  50.00  50.00  50.00  MNCN  1,530.00  1,546.67  1,563.33  1,506.67  1,483.33  UNTR  29,200.00  29,716.67  30,233.33  28,866.67  28,533.33 

(7)

Corporate Action

7

IPO

JUMLAH SAHAM NOMINAL HARGA PENAWARAN HARGA

JADWAL

KETERANGAN

Surya Esa Perkasa  250,000,000 

Rp. 100 

Rp. 610 

20‐Jan‐12 Tanggal Efektif 

  

25% 

  

  

25/01/12 ‐ 

27/01/12 Masa Penawaran 

  

  

  

  

30‐Jan‐12 Tanggal Penjatahan 

Underwiter :  

Equator Securities 

  

31‐Jan‐12 Distribusi Saham Elektronik 

 

  

31‐Jan‐12 Refund 

 

  

1‐Feb‐12 Listing 

  

  

  

  

    

STOCK SPLIT &

REVERSE STOCK

RASIO

JADWAL

KETERANGAN

FREN 

Reverse Stock 

20:1 

10‐Feb‐12 

Akhir Perdagangan Nominal Lama 

  

  

  

13‐Feb‐12 

Awal Perdagangan Nominal Baru 

  

  

  

15‐Feb‐12 

Recording Date 

  

  

  

16‐Feb‐12 

Distribusi Dengan Nilai Nominal Baru 

(8)

8

RUPS

EMITEN

JENIS

TANGGAL

TEMPAT

SIMM    Surya Intrindo Makmur Tbk    RUPSLB   21‐02‐2012   Gedung Bank Yudha Bhakti Lantai 5 Jl.Raya  Darmo No. 54‐56 Surabaya    HITS    Humpuss Intermoda Trans‐ portasi Tbk.    RUPSLB   23‐02‐2012   Ruang Truntum Gedung Granadi lt. 2 Jl. HR Ra‐ suna Said Blok X‐1 Kav. 8‐9 Jakarta 12950    PGAS    Perusahaan Gas Negara 

(Persero) Tbk.    RUPSLB   05‐03‐2012   Hotel Mulia Jl. Asia Afrika Senayan Jakarta    BRAU    Berau Coal Energy Tbk    RUPSLB   06‐03‐2012     

LCGP    Laguna Cipta Griya Tbk    RUPSLB   07‐03‐2012   Swiss Bell Hotel Kemang Jl. Kemang Raya No.7  Jakarta Selatan   

ASRI    Alam Sutera Realty Tbk.    RUPSLB   08‐03‐2012   JW Marriott Jakarta Jl. Lingkar Mega Kuningan  Kav E1.2 No.1&2 Jakarta 12950    PWON    Pakuwon Jati Tbk.    RUPSLB   13‐03‐2012  

Function Room Apartemen Gandaria Gandaria  City Jl. K.H.M. Syafii Hadzami No. 8 Kebayoran 

Lama – Jakarta Selatan 12240    OCAP    Onix Capital Tbk    RUPSLB   14‐03‐2012  

Ruang Rapat Kantor Perseroan Gedung Deutsch  Bank #1504 Jl. Imam Bonjol No. 80 Jakarta Pusat 

10310    SUGI    Sugih Energy Tbk.    RUPSLB   14‐03‐2012     

RMBA    Bentoel Internasional In‐ vestama Tbk.    RUPSLB   14‐03‐2012      KKGI    Resource Alam Indonesia  Tbk.    RUPSLB   15‐03‐2012   Financial Club, Graha Niaga Lt. 27, Jl. Jend. Sudir‐ man Kav.58, Jakarta    SDRA    Bank Himpunan Saudara  1906 Tbk.    RUPS   16‐03‐2012   Gedung The Energy Lantai 28 Kawasan Pusat  Bisnis Sudirman (SCBD) Lot 11 A ‐ Jl. Jend. Sudir‐ man Kaveling 52‐53 Jakarta Selatan    SDRA    Bank Himpunan Saudara  1906 Tbk.    RUPSLB   16‐03‐2012   Gedung The Energy Lantai 28 Kawasan Pusat  Bisnis Sudirman (SCBD) Lot 11 A ‐ Jl. Jend. Sudir‐ man Kaveling 52‐53 Jakarta Selatan    VIVA    Visi Media Asia Tbk    RUPSLB   20‐03‐2012  

Studio ANTV, Komplek Rasuna Epicentrum Lot. 9  Jl. HR Rasuna Said, Karet Kuningan, Setiabudi 

Jakarta Selatan    MYRX    Hanson International Tbk    RUPSLB   20‐03‐2012  

Batur Room, Mercantile Athletic Club, World  Trade Penthouse Floor, Jl.Jend.Sudirman Kav.31, 

Jakarta    RAJA    Rukun Raharja Tbk    RUPSLB   21‐03‐2012     

BULL    Buana Listya Tama Tbk.    RUPSLB   22‐03‐2012     

DSSA    Dian Swastika Sentosa Tbk    RUPSLB   22‐06‐2012   Plaza BII Tower II Lantai 39 Jl. M.H. Thamrin No.  51 Jakarta Pusat 10350   

(9)

Disclaimer : Laporan ini dibuat dari opini analis hanya sebagai informasi untuk membantu investor dalam memahami pasar saham Indonesia dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian PT. First Asia Capital tidak menjamin dan bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini.

Branch Office

Jakarta:

Thamrin

Gedung Jaya Lt. 2 Suite L02-05

Jl. M. H. Thamrin No. 12

Jakarta 10340

Phone : +62 21 3193 1811

Taman Palem

Ruko Mall Taman Palem No.32

Jl. Kamal Raya, Outer Ring Road Cengkareng

Jakarta 11730

Phone : +62 21 5437 6266

Latumenten

Jl. Latumenten Raya No. 7D

Jakarta 11330

Phone : +62 21 630 7012

Pantai Indah Kapuk

The Centro Metro Broadway

Blok A No. 28 Lt. 2

Jl. Pantai Indah Utara 2

Jakarta 14460

Phone : +62 21 3001 0315

Serpong:

Ruko Golden 8

Blok F No.6

Jl. Ki Hadjar Dewantara

Gading Serpong - Tangerang

Banten 15810

Phone : +62 21 2923 8930

Yogyakarta:

Ruko Gajah Mada Square Kav. E

Jl. Juminahan No 26

Yogyakarta 55212

Phone : +62 274 587 888

Solo:

Jl. Dr. Radjiman No. 314 Q

Surakarta 57141

Phone : +62 271 743 498

Makasar :

Jl. Gunung Bawakareng No. 71

Makassar 90157

Phone : +62 411 361 3122

Pontianak :

Jl. Jend Urip No. 7

Pontianak 78111

Phone : +62 561 767 839

Sampit :

Universitas Darwan Ali

Jl. Batu Berlian No. 10

Kalimantan Tengah 74322

Phone : +62 531 31992

9

Panin Bank Centre

3rd Floor Jl. Jend. Sudirman No. 1

Jakarta 10270, Indonesia

Phone

: +62 21 726 3969

Fax

: +62 21 571 0895

CS

: +62 21 726 2757

Web

: www.firstasiacapital.com

E-mail :

cs@firstasiacapital.com

First Asia Research Team :

Ivan Kurniawan (ivan@firstasiacapital.com)

David Nathanael (research@firstasiacapital.com)

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini akan dilakukan optimisasi parameter proses pemesinan EDM Wire Cut menggunakan Algoritma Genetik, sehingga diperoleh kombinasi nilai variabel

Berdasarkan latar belakang diatas mengetahui pengaruh ekstrak kelenjar ludah An.sundaicus terhadapkadar interleukin-12 (IL-12), IL-10, NO dan kepada tanparasitemia mencit putih

Pedoman Pengujian Lapang dalam Rangka Penerbitan Surat Nomor Pendaftaran Obat Ikan disusun untuk memberikan penjelasan kepada pelaksana uji lapang dan pelaku usaha

Sedangkan hewan percobaan dari kelompok K(+) mengalami hambatan dalam pertumbuhannya, yaitu sejak minggu ke-11 pasca infeksi sampai akhir pengamatan tidak mengalami kenaikan

Identifikasi endoparasit pada sampel feses Nasalis larvatus, Presbytis comata, dan Presbytis siamensis dalam penangkaran menggunakan metode natif dan pengapungan

Penelitian ini mengembangkan sistem informasi akademik mahasiswa dengan memberikan layanan berupa pengiriman informasi akademik mahasiswa melalui attachment dari email yang

Metode klasifikasi Fuzzy K-Nearest Neighbor merupakan metode klasifikasi yang akan mampu melakukan perhitungan penentuan status gizi balita di masa yang akan datang

Mengisi Formulir Aplikasi Data Nasabah (CIF) Perorangan dan Formulir Pembukaan Rekening (khusus untuk orang tua/wali yang belum memiliki rekening tabungan di BNI Syariah) dengan