• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KEBUTUHAN VOLUME BETON PADA SHEAR WALL 7 ZONA 1 LANTAI 3 TOWER AEGYO PROYEK PEMBANGUNAN LOFTVILLES CITY APARTMENT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS KEBUTUHAN VOLUME BETON PADA SHEAR WALL 7 ZONA 1 LANTAI 3 TOWER AEGYO PROYEK PEMBANGUNAN LOFTVILLES CITY APARTMENT"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1

ANALISIS KEBUTUHAN VOLUME BETON PADA SHEAR WALL 7 ZONA 1 LANTAI 3 TOWER AEGYO PROYEK PEMBANGUNAN

LOFTVILLES CITY APARTMENT

Fani Yayuk Supomo1 Putri Eka Dayana2

1,2Jurusan Teknik Sipil, Universitas Gunadarma

1fani_ts@staff.gunadarma.ac.id 2febry_mandasari@staff.gunadarma.ac.id

Abstrak

Pengaruh pertumbuhan penduduk yang sangat pesat membuat kota Tangerang Selatan memerlukan sarana dan prasarana yang layak untuk memenuhi kebutuhan akan tempat tinggal dan fasilitas lainnya guna menunjang kegiatan dalam bidang sektor perekonomian. Pemenuhan kebutuhan akan papan, pangan, dan sandang yang lengkap dan berkualitas sangat dibutuhkan di daerah Tangerang Selatan, dengan hal ini PT. Bukit Sarua Development selaku owner mendirikan sebuah apartemen yakni Loftvilles City Apartment. Proyek Pembangunan apartemen ini berlokasi di Jalan Raya Bukit Serua, Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten. Owner pada proyek ini mempercayai PT. Adhi Persada Gedung untuk menjadi kontraktor yang membangun apartemen ini. Pada pembangunan gedung hal yang harus diperhatikan adalah kekuatan dari struktur bangunan dan metode pelaksanaan yang digunakan pada saat di lapangan. Banyak aspek pembangunan yang dapat ditinjau dan dipelajari, salah satunya yaitu dinding geser atau biasa disebut dengan shear wall. Metode pelaksanaan yang dilakukan pada pekerjaan shear wall menggunakan metode climbing yang meliputi marking, pembesian, pemasangan bekisting, pengecoran, pembongkaran bekisting, dan curing. Perhitungan kebutuhan material sangat diperlukan untuk menentukan besaran biaya yang dibutuhkan. Dari hasil perhitungan didapat kebutuhan total volume pengecoran beton yaitu sebesar 4,552 m3, dimana beton shear wall menggunakan mutu K-500. Berdasarkan hal

tersebut dapat disimpulkan bahwa total biaya volume pengecoran shear wall sebesar Rp. 4.643.040.

Kata Kunci : Metode Pelaksanaan, Shear Wall, Kebutuhan Material, Volume Pengecoran Abstract

The effect of rapid population growth makes the city of South Tangerang need adequate facilities and infrastructure to meet the needs for shelter and other facilities to support activities in the economic sector. Meeting the needs for boards, food, and clothing that are complete and of high quality is needed in the South Tangerang area, with this case PT. Bukit Sarua Development as the owner founded an apartment namely Loftvilles City Apartment. This apartment construction project is located on Jalan Raya Bukit Serua, Serua Village, Ciputat District, South Tangerang City, Banten Province. The owner of this project trusts PT. Adhi Persada Gedung to become a contractor who built this apartment. In building construction, the thing to consider is the strength of the building structure and the method of implementation used when on the ground. Many aspects of development that can be reviewed and studied, one of which is the sliding wall or commonly called the shear wall. The method of implementation carried out on the work of the shear wall using the climbing method which includes marking,

(2)

2

pembesian, installation of formwork, casting, dismantling formwork, and curing. Calculation of material requirements is needed to determine the amount of costs required. From the calculation results, the total volume of concrete casting needs is 4.552 m3, where the shear wall concrete uses K-500 quality. Based on this it can be concluded that the total cost of shear wall casting volume is Rp. 4,643,040.

Key word : implementation method, shear wall, material requirement, moulding volume

PENDAHULUAN

Teknik sipil merupakan cabang ilmu teknik yang membahas tentang teknologi perancangan, pembangunan, pemeliharaan, dan renovasi bangunan maupun fasilitas umum lainnya. Mahasiswa jurusan teknik sipil harus memiliki pengetahuan yang menyeluruh dan tidak hanya memiliki kecerdasan yang baik, tetapi juga harus memiliki keahlian dan wawasan yang luas.

Kerja praktek merupakan kegiatan untuk memberikan wawasan mengenai penerapan pengetahuan yang bersifat teoritis terhadap pembangunan serta mengetahui keterkaitannya. Dengan praktek langsung di lapangan diharapkan mahasiswa bisa memahami bagaimana mengatur jalannya proyek, berkomunikasi dengan para pekerja proyek, metode pelaksanaan yang digunakan pada proyek, melihat langsung semua pekerjaan, dan lain-lain.

TELAAH PUSTAKA Latar Belakang Proyek

Indonesia merupakan negara berkembang dengan pertumbuhan penduduk yang semakin lama semakin bertambah. Bersamaan dengan itu maka kebutuhan akan lahan hunian pun semakin meningkat. Daerah Serpong, Tangerang, dan sekitarnya yang terletak di sebelah ibu kota Jakarta ini memang cukup menarik untuk berinvestasi.

PT. Bukit Sarua Development (PT. BSD) bermaksud menyediakan fasilitas hunian vertikal (apartment) yang nyaman dan layak untuk masyarakat. Apartment ini akan menjadi apartment pertama yang dibangun di daerah Ciputat, Tangerang Selatan.

Loftvilles City Apartment dibangun dengan nilai kontrak sebesar Rp. 349.888.000.000,00 dan memiliki 2 tower dengan 5 zona yang dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas yang dapat mendukung kebutuhan penghuninya.

(3)

3 Manajemen Proyek

Manajemen proyek merupakan suatu usaha untuk mengelola dan mengorganisasi beragam sumber daya selama masa proyek, dimana tujuan akhirnya adalah terwujudnya sasaran proyek yang meliputi kualitas, waktu, dan biaya yang telah ditentukan. Manajemen proyek memiliki beberapa fungsi, salah satunya yaitu untuk merencanakan, menyusun organisasi, memimpin, dan mengendalikan sumber daya perusahaan guna mencapai yang telah ditentukan.

Terdapat enam tahapan yang harus diperhatikan dalam manjemen proyek untuk menciptakan berlangsungnya sebuah proyek, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, penjadwalan, pengendalian, dan evaluasi.

Perencanaan Proyek

Perencanaan proyek adalah suatu tahapan dalam manajemen proyek yang mencoba meletakkan dasar tujuan dan sasaran sekaligus menyiapkan segala program teknis dan administratif agar dapat di implementasikan. Tujuan perencanaan adalah melakukan usaha untuk memenuhi persyaratan spesifikasi proyek yang ditentukan dalam batasan biaya, mutu, dan waktu ditambah dengan terjaminnya faktor keselamatan.

Metode yang digunakan dalam perencanaan Proyek Pembangunan Loftvilles City

Apartment adalah metode bagan balok (bar chart). Metode ini digunakan untuk

mengidentifikasi waktu dan urutan kerja dalam merencanakan suatu kegiatan. Penggunaan metode ini sering dikombinasikan dengan kurva S. Kurva S adalah hasil plot dari bagan balok, sebuah grafik yang dibuat dengan sumbu vertikal sebagai nilai kumulatif biaya atau penyelesaian kegiatan dan sumbu horizontal sebagai waktu. Visualisasi kurva S dapat memberikan informasi mengenai kemajuan proyek dengan membandingkannya terhadap jadwal rencana proyek.

Kelemahan dalam menggunakan metode diagram balok dan kurva S ini adalah kurangnya penjelasan akan keterkaitan antara kegiatan satu dengan kegiatan lainnya, serta tidak dapat secara langsung memberikan informasi mengenai akibat-akibat yang akan terjadi bila ada suatu perubahan.

(4)

4 Pengendalian Mutu

Mutu yang dihasilkan oleh pekerjaan di lapangan harus sesuai dengan syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan. Mutu harus selalu diperhatikan oleh pelaksana di lapangan karena berkaitan dengan kualitas bangunan yang akan didirikan. Pengendalian mutu dilakukan dengan pengawasan pekerjaan dan pengujian material.

Pengendalian Waktu

Pengendalian waktu pada pelaksanaan pekerjaan konstruksi mempunyai fungsi untuk menghindari terjadinya keterlambatan pada proyek konstruksi, yang kemudian kerlambatan proyek dapat mengakibatkan pembengkakan biaya. Karena keterkaitan yang sangat erat, maka pengendalian waktu dan biaya pada umumnya menjadi satu divisi dalam pengendalian yang dilakukan di proyek konstruksi. Pengendalian waktu pada proyek umumnya dilakukan dengan pembuatan master schedule dan time

schedule. Pengawasan dan pengendalian ini dibutuhkan agar pekerjaan yang dilakukan

sesuai dengan target dan tidak melebihi batas waktu yang direncanakan.

Pengendalian Biaya

Pengendalian biaya di proyek dilakukan oleh bagian Cost Control dengan cara membuat rekapitulasi biaya yang telah dikeluarkan. Besarnya biaya yang telah dikeluarkan ini akan dibandingkan dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB). Pengendalian biaya bertujuan agar biaya yang dikeluarkan oleh proyek sesuai dengan perencanaan yang telah disetujui. PT. Adhi Persada Gedung sebagai kontraktor pelaksana dalam Proyek Pembangunan Loftvilles City Apartment melakukan upaya pengendalian biaya dengan menyesuaikan jumlah pengeluaran dengan volume pekerjaan, membuat rekapitulasi pengeluaran, dan memeriksan daftar hadir pekerja selama satu minggu dan besarnya biaya yang harus dihitung untuk membayar gaji pekerja. Pengendalian biaya dilakukan secara rutin selama pelaksanaan proyek, dan dihasilkan output dalam bentuk laporan yang berisikan rincian pemasukan dan pengeluaran operasional dan non-operasional.

(5)

5 DATA DAN PEMBAHASAN

Dinding geser (shear wall) adalah dinding inti untuk memperkaku seluruh bangunan yang dirancang untuk menahan gaya geser dan gaya lateral akibat gempa bumi. Dinding geser pada umumnya bersifat kaku, sehingga deformasi (lendutan) menjadi kecil. Pengaplikasian shear wall di lapangan sering di tempatkan di bagian ujung dalam fungsi suatu ruangan ataupun di tempatkan memanjang di tengah searah tinggi bangunan yang berfungsi untuk menahan beban angin ataupun beban gempa yang ditransfer melalui struktur portal ataupun struktur lantai.

Metode pelaksanaan pekerjaan shear wall

Pelaksanaan pekerjaan shear wall dapat digunakan dengan 2 metode, yaitu metode

climbing dan konvensional. Pada Proyek Pembangunan Loftvilles City Apartment,

metode yang digunakan ialah metode climbing. Metode climbing ini dipakai hanya untuk struktur jenis shear wall, yang istimewa dari metode ini adalah pembangunan yang terus dilaksanakan tanpa harus menunggu pengecoran plat lantai dan balok hingga berselisih dua hingga tiga lantai dibawah dinding shear wall itu sendiri. Keuntungan lain yang di dapat ketika memakai metode climbing ini adalah menghilangkan kepala kolom yang seharusnya ada ketika pembangunan shear wall. Adapun tahapan pekerjaan

shear wall dengan menggunakan metode climbing adalah sebagai berikut:

1) Marking as shear wall

2) Pekerjaan pembesian shear wall 3) Pekerjaan bekisting shear wall 4) Pekerjaan pengecoran shear wall 5) Pembongkaran bekisting

6) Perawatan (curing)

Perhitungan kebutuhan biaya volume beton shear wall 7 zona 1 lantai 3 tower aegyo

(6)

6

Gambar 1 Layout Shear Wall7 Zona1 Lantai3 Sumber: PT. Adhi Persada Gedung, 2018

Gambar 2 Detail Pembesian Shear Wall 7 Zona 1 Lantai 3 Sumber: PT. Adhi Persada Gedung, 2018

Gambar 3 Detail Boundary Element Shear Wall 7 Zona 1 Lantai 3 Sumber: PT. Adhi Persada Gedung, 2018

1) Kebutuhan volume beton

Volume daerah lentur (boundary element) a) Dimensi (d) : b=0,9 m; h=0,35 m b) Tinggi (h) : 2,8 m

(7)

7 c) Volumeboundary : 1,764 m3

Volume daerah lentur (dinding shear wall) a) Dimensi (d) : b=4,050 m; h=0,35 m b) Tinggi (h) : 2,8 m

c) Volumedinding : 2,835 m3

Volume : Volumeboundary+Volumedinding

: 1,764 + 2,835 : 4,599 m3

Sehingga, kebutuhan volume total beton untuk shear wall 7 zona 1 lantai 3 tower

Aegyo adalah 4,599 m3.

2) Kebutuhan volume tulangan

Volume tulangan lentur (boundary element) a) Dimensi (d) : 0,016 m

b) Tinggi (h) : 2,8 m c) Astulangan : 0,000201 m2

d) Jumlah (n) : 16 e) Volume : 0,018 m3

Volume tulangan lentur (dinding shear wall) a) Dimensi (d) : 0,013 m

b) Tinggi (h) : 2,8 m

c) Astulangan : 0,0001327 m2

d) Jumlah (n) : 40 e) Volume : 0,015 m3

Volume tulangan sengkang (boundary element) a) Dimensi (d) : 0,013 m

(8)

8 c) Tinggi (h) : 2,8 m d) Jarak (s) : 0,1 m e) Astulangan : 0,0001327 m3 f) Jumlah (n) : 28 g) Nilai toleransi : 0,078 (SNI 03-2847-2013) h) Lsengkang : 2,578 m i) LCT : 0,428 m j) Volume (V) : 0,011 m3

Volume tulangan sengkang (dinding shear wall) a) Dimensi (d) : 0,01 m b) Dimensi : b=4,05 m; h=0,25 m c) Tinggi (h) : 2,8 m d) Jarak (s) : 0,15 m e) Astulangan : 0,000785 m3 f) Jumlah (n) : 19 g) Nilai toleransi : 0,06 (SNI 03-2847-2013) h) L : 2,085 m i) Volume (V) : 0,003 m3 Vtulangan : 0,018+0,015+0,011+0,003 : 0,047 m3

Sehingga, kebutuhan total volume tulangan untuk shear wall 7 zona 1 lantai 3 tower

Aegyo adalah 0,047 m3.

3) Kebutuhan volume pengecoran Volumecor : Vbeton – Vtulangan

: 4,599 – 0,047 : 4,552 m3

(9)

9

Sehingga, kebutuhan total volume cor beton untuk shear wall 7 zona 1 lantai 3 tower

Aegyo adalah 4,552 m3.

Tabel 5.2 Daftar Harga Beton Ready Mix

No Mutu

Beton Cor

Harga Ready Mix /m3 1 B-0 Rp. 750.000 2 K-175 Rp. 780.000 3 K-200 Rp. 800.000 4 K-225 Rp. 820.000 5 K-250 Rp. 840.000 6 K-275 Rp. 860.000 7 K-300 Rp. 880.000 8 K-350 Rp. 930.000 9 K-400 Rp. 950.000 10 K-450 Rp. 980.000 11 K-500 Rp. 1.020.000 12 K-600 Rp. 1.050.000

Sumber: PT. Adhimix Precast Indonesia, 2018

Shear wall 7 zona 1 lantai 3 tower Aegyo menggunakan mutu beton K-500 dengan

harga Rp. 1.020.000/m3. Maka, kebutuhan biaya cor dengan total volume sebesar 4,552

m3 adalah sebesar Rp. 4.643.040.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Kerja praktek yang telah dilaksanakan selama 60 hari di Proyek Pembangunan

Loftvilles City Apartment di Jalan Raya Bukit Serua, Kelurahan Serua, Kecamatan

Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten, telah memberi banyak ilmu dan pengalaman mengenai praktek dan teknis kerja secara langsung di lapangan. Hal ini sangat penting bagi mahasiswa dalam mempelajari penerapan ilmu yang telah dipelajari

(10)

10

dalam wujud nyata di lapangan. Berdasarkan kegiatan kerja praktek yang telah penulis laksanakan, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penulis dapat mengamati proses pelaksanaan suatu proyek konstruksi di lapangan secara langsung dan metode yang digunakan. Misalnya metode yang digunakan yaitu metode bekisting sistim pada pekerjaan pemasangan bekisting dan metode forsook pada pekerjaan curing beton.

2. Penulis menerima wawasan mengenai manajemen dan struktur organisasi suatu proyek serta hubungan kerja antar pihak terkait guna pengendalian mutu, waktu, dan biaya secara optimal dengan dibuatnya metode bar chart dan kurva S pada manajemen konstruksi serta laporan harian, mingguan, dan bulanan yang rutin dilakukan selama proyek berlangsung.

3. Penulis menerima wawasan mengenai pengendalian berbagai masalah yang terjadi di lapangan selama kegiatan berlangsung, diantaranya yaitu pengecoran beton yang buruk, beton yang keropos dan rusak, serta korosi pada tulangan, arah dinding tangga yang salah, serta pengabaian keselamatan kerja.

4. Penulis dapat mengamati cara kerja dan penggunaan peralatan untuk mempermudah pelaksanaan pekerjaan konstruksi serta material yang digunakan, diantaranya yaitu

tower crane yang digunakan untuk memindahkan serta mempermudah proses

bongkar muatan dan theodolite yang digunakan untuk proses marking as dan

verticality.

Berdasarkan masalah khusus yang diangkat mengenai "Metode Pelaksanaan Pekerjaan dan Perhitungan Kebutuhan Biaya Volume Beton pada Shear Wall 7 Zona 1 Lantai 3 Tower Aegyo", penulis memperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Metode pekerjaan yang digunakan pada shear wall merupakan metode climbing. Metode climbing ini dipakai hanya untuk struktur jenis shear wall, yang istimewa dari metode ini adalah pembangunan yang terus dilaksanakan tanpa harus menunggu pengecoran plat lantai dan balok hingga berselisih dua hingga tiga lantai dibawah dinding shear wall itu sendiri.

2. Shear wall 7 zona 1 lantai 3 tower aegyo memiliki mutu beton K-500 dengan volume beton sebesar 4,599 m3, volume tulangan sebesar 0,047 m3, dan jumlah volume

(11)

11

sebesar Rp. 4.643.040, dimana harga beton per 1 m3 dengan mutu beton K-500 ialah

Rp. 1.020.000.

Saran

Berdasarkan pengamatan dan pengalaman selama kerja praktek di Proyek Pembangunan Loftvilles City Apartment, penulis dapat mengetahui perbedaan antara teori yang dipelajari di bangku kuliah dengan kenyataan di lapangan.

Adapun saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut:

1. Kajian teori mengenai suatu pembangunan proyek mulai dari manajemen proyek sampai pada pelaksanaan sangatlah penting, dan merupakan suatu landasan. Maka semua proses dan tahapan pembangunan haruslah mengikuti dengan teori yang ada. Mengingat bahwa teori yang ada merupakan suatu landasan yang sudah teruji dan dapat dipercaya. Namun hal ini tidak bersifat mutlak, karena pada dasarnya pelaksanaan di lapangan harus menyesuaikan dengan kondisi yang ada, sehingga penerapan teori di lapangan tidak dapat sepenuhnya terpenuhi. Meskipun demikian harus ada batasan-batasan atau suatu toleransi dan dapat dipastikan bahwa pelaksanaan tetap terarah pada tujuan dalam fungsi perencanaan.

2. Pengecoran yang kurang maksimal seperti pada shear wall dengan area yang luas dan jumlah yang cukup banyak serta tidak dilakukan sekali pengerjaan. Hal yang perlu diperhatikan yaitu harus lebih teliti lagi dalam proses pengecekkan, baik dari segi pembesian maupun bekistingnya, apakah semuanya sudah sesuai dengan standar mutu atau belum.

3. Masih ada beberapa pekerja yang tidak menggunakan APD berupa body harness atau

safety helm saat melakukan pekerjaan pada tempat yang tinggi. Kegiatan safety morning pun sudah rutin diadakan yaitu setiap hari kamis setiap minggunya, namun

perlu ditekankan kembali tentang pentingnya keselamatan kerja dan kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi pada saat pekerjaan berlangsung sehingga bisa meminimalisir kecelakaan bahkan di hindari.

4. Permasalahan yang terjadi baik di lapangan maupun di kantor dapat dihindari dengan terlebih dahulu mengetahui penyebab-penyebab terjadinya permasalahan tersebut, serta tindakan penyelesaian yang diambil sebisa mungkin harus merupakan pilihan yang optimal.

(12)

12

5. Untuk mahasiswa yang akan kerja praktek, sebaiknya mencari tempat kerja praktek yang lokasinya dekat dengan kampus, tujuannya supaya manajemen waktunya dapat diatur sebaik mungkin.

6. Sebaiknya mahasiswa membuat jadwal kerja praktek yang jelas, teratur dan target kegiatan yang ingin dilakukan setiap datang ke proyek agar apa yang ingin dicapai terpenuhi dan waktu kerja praktek yang singkat tidak terbuang sia-sia.

7. Sebaiknya mahasiswa lebih aktif ketika di lokasi proyek, perlu banyak bertanya kepada pelaksana di lapangan karena banyak ilmu yang bisa kita peroleh berdasarkan pengalaman baik teknis maupun non teknis yang pelaksana telah lalui dan sebaiknya mahasiswa lebih banyak waktu di lapangan dalam rangka mengetahui berbagai metode yang ada dan mengetahui berbagai penerapan yang ada.

8. Masa kerja praktek yang disediakan sebaiknya perlu ditambah agar pengetahuan di perkuliahan selama beberapa tahun dapat diimbangi dengan pengetahuan proyek yang sebanding

DAFTAR PUSTAKA

1. Chairil Nizar, 2011. Pekerjaan Shear Wall dan Core Lift. [online] http://googleweblight.com/i?u=http://www.ilmusipil.com/pekerjaan-shear-wall-dan-core-lift&grqid=tiB5rxCP&s=1&hl=id-ID, [diakses 11 Juli 2018].

2. Deiszy, 2013. Manajemen dan Manajemen Proyek Konstruksi. [online] http://dessyblo.blogspot.com/2013/01/manajemen-konstruksi.html?m=1, [diakses 24 Februari 2018].

3. Fakhli, 2014. Pemilihan Alat Berat pada Pekerjaan Konstruksi. [online]

http://www.kumpulengineer.com/2014/04/pemilihan-alat-berat-pada-pekerjaan.html, [diakses pada 25 Juni 2018].

4. Harjawinata Jefri, 2017. Konstruksi Struktur Atas dan Struktur Bawah. [online]

http://jharwinata.blogspot.com/2017/03/hallo-brosist-kita-mau-bahas-tentang.html?m=1, [diakses 25 Juni 2018].

5. Ismail, Reza, 2012, “Analisis Dampak Perubahan Struktur Shear Wall pada Bangunan Gardu Induk Tinjauan Terhadap Peraturan Gempa SNI 03-1726-2012”,

(13)

13

6. Kodoatie, Robert J. 2005. Pengantar Manajemen Infrastruktur. [online] http://library.um.ac.id/free-contents/printbook5.php/koleksi-digital-perpustakaan-33294.html, [diakses pada 10 Juli 2018].

7. Messah, Yunita A, 2013. Pengendalian Waktu dan Biaya Pekerjaan Konstruksi

Sebagai Dampak dari Perubahan Desain. [online]

http://www.puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/jurnal-teknik-sipil, [diakses pada 12 Juli 2018].

8. Standar Nasional Indonesia, 2013, Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan

Gedung, Badan Standarisasi Nasional, Jakarta.

Gambar

Gambar 1 Layout Shear Wall7 Zona1 Lantai3  Sumber: PT. Adhi Persada Gedung, 2018
Tabel 5.2 Daftar Harga Beton Ready Mix  No  Mutu

Referensi

Dokumen terkait

Seandainya ada orang hidup yang masih berusia muda terus-menerus berbuat jahat, tidak pernah mau berubah untuk berbuat baik, Mungkin orang lain akan mengatakan : “ biarlah

Penelitian ini bertujuan untuk menguji: 1) Pengaruh leverage terhadap profitabilitas 2) Pengaruh ukuran perusahaan terhadap profitabilitas.Penelitian ini tergolong penelitian

Sedangkan ketentuan yang secara khusus mengatur tentang kegiatan penerbangan komersial domistik adalah Luchtvervoer ordonantie (Stbl. Di dalam OPU ini ditegaskan tentang

membedakan efektivitas pelaksanaan kebijakan akreditasi antara unit pelaksana tinggi (A dan C) dan rendah (B dan D) terdiri dari: jaringan dan komunikasi, tujuan dan umpan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa proses pembelajaran dengan pelaksanaan pembelajaran di luar kelas (outing class) yang digunakan dalam

Perbedaannya terletak pada bentuk logo yang harus dapat diasosiasikan dengan jenis produk yang dihasilkan atau dapat juga dihubungkan dengan jenis bidang usaha yang dijalankan

Dari tabel diatas dapat dilihat hasil perhitungan koefesien debit dan nilai bilangan Froude dengan menggunakan delapan variasi debit yang berbeda.. Grafik

Mama tercinta Yeni Susantiningsih, Ayah tercinta Muhammad Asli dan Adik Tercinta Muhammad Ade Rio Irwan yang telah memberikan kasih sayang, dukungan, kesabaran, do’a