• Tidak ada hasil yang ditemukan

JETCLC Journal of Educational Technology, Curriculum,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JETCLC Journal of Educational Technology, Curriculum,"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

JETCLC

Volume 1 Nomor 2 April 2021 Hal. 65-73 e-ISSN: 2774 - 8405

Pengembangan Video Tutorial Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI

SMK Negeri 1 Makassar

Putri Hanifah Alala*

* Teknologi Pendidikan, Universitas Negeri Makassar

Email: [email protected]

©2021 – JETCLC. Ini adalah artikel dengan akses terbuka dibawah lisensi CC BY-NC-4.0 (https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/).

ABSTRACT

Learning media is one of the most successful factors in supporting the learning process. The problem in this journal is the difficulty of students understanding the subject of Making a list of accounts on the MYOB application because the features in the MYOB application use many foreign languages. This journal aims to produce valid and practical video tutorial media to be used in the learning process. This journal is a development research that is used to produce products in the form of video tutorial media. The development model used is a model developed by Stephen M. Alessi and Stanley R. Trollip (2001), the stages in this development include: planning, design, and development. The subjects in this article were 2 validators consisting of media experts and content or material experts, 28 students of class XI Accounting and 1 teacher response from accounting subjects. Data collection techniques using observation, interviews, questionnaires and documentation. The data analysis technique used is descriptive qualitative analysis and descriptive statistical analysis. This article produces video tutorial media that are valid and practical for use in the learning process based on tests from media experts and content experts as well as based on experimental tests for large groups, small groups, and subject teacher responses.

Keywords: Video Media; Tutorial Video; Accounting; MYOB; Education

ABSTRAK

Media pembelajaran merupakan salah satu faktor paling sukses dalam mendukung proses pembelajaran. Permasalahan dalam Jurnal ini adalah sulitnya siswa memahami materi pelajaran pembuatan daftar akun pada aplikasi MYOB dikarenakan fitur-fitur pada aplikasi MYOB banyak menggunakan bahasa asing. Jurnal ini bertujuan menghasilkan media video tutorial yang valid dan praktis untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Jurnal ini merupakan penelitian pengembangan yang digunakan untuk menghasilkan produk berupa media video tutorial. Model pengembangan yang digunakan yaitu model yang dikembangkan oleh Stephen M. Alessi dan Stanley R. Trollip (2001), tahapan-tahapan dalam pengembangan ini meliputi: planning, design, dan development. Subjek dalam artikel ini adalah 2 orang validator yang terdiri dari ahli media dan ahli isi atau materi, siswa kelas XI Akuntansi yang berjumlah 28 orang serta 1 tanggapan guru mata pelajaran akuntansi. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi, wawancara, angket dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah Analisis Deskriptif Kualitatif, dan Analisis Statistik Deskriptif. Artikel ini menghasilkan media video tutorial yang valid dan praktis digunakan dalam proses pembelajaran berdasarkan uji ahli media dan ahli isi juga berdasarkan uji ekperimen kelompok besar, kelompok kecil, dan tanggapan guru mata pelajaran.

(2)

PENDAHULUAN

Dunia pendidikan saat ini semakin berkembang, berbagai macam pembaharuan dilakukan agar meningkatkan kualitas pendidikan. Seiring dengan perkembangan tersebut, membuat peran media semakin dibutuhkan dalam kinerja pembelajaran. Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi multimedia mampu memberi dampak besar dalam komunikasi dan pendidikan karena bisa mengintegrasikan teks, grafik, animasi, audio dan video serta mengembangkan proses belajar ke arah yang lebih dinamis. Salah satu bukti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era ini adalah penemuan dan inovasi baru baik itu perangkat lunak (Software) maupun perangkat keras (Hardware) pada alat elektronik.

Bukti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era ini juga menjadi salah satu solusi dari munculnya berbagai masalah belajar dalam dunia pendidikan. Pada hakikatnya seorang guru memegang peranan penting untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, membutuhkan berbagai macam inovasi agar meningkatkan kualitas pendidikan untuk lebih baik dalam hal kualitas guru/pendidik, pengembangan kurikulum, inovasi pembelajaran, dan kualitas maupun kelengkapan sarana dan prasarana. Untuk meningkatkan proses pembelajaran, maka guru dituntut untuk lebih inovatif dan kreatif dalam memberikan motivasi agar siswa dapat belajar secara optimal, baik dalam belajar mandiri maupun pembelajaran dalam kelas.

Riyana dalam (Efendi, 2016: 3) menjelaskan bahwa “Media video pebelajaran adalah media yang menyajikan audio dan visual yang berisi pesan-pesan pembelajaran baik berisi konsep, prinsip, prosedur, teori, aplikasi untuk membantu pemahaman terhadap suatu materi pembelajaran”.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh juga menetapkan bahwa “Tutorial adalah bentuk bantuan belajar akademik dan administrasi, maupun pribadi, secara tatap muka maupun melalui pemanfaatan informasi dan komunikasi”.

Observasi awal yang telah dilakukan oleh peneliti pada tanggal 10 Juni 2019 di SMK Negeri 1 Makassar. Di sekolah tersebut terdapat beberapa jurusan yaitu TKJ, Administrasi Perkantoran,

Akuntansi dan lain-lain. Pada Jurusan Akuntansi terdapat pelajaran atau materi yang menggunakan software komputer pada kelas XI. Dari hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Akuntansi menyatakan bahwa pada materi awal di kelas XI ialah penggunaan software MYOB sebagai Pencatatan transaksi perusahaan dagang. Pada materi tersebut siswa-siswi mendapat kesulitan dalam memahami dikarenakan software MYOB memiliki fitur-fitur yang menggunakan bahasa asing, kemudian metode yang digunakan oleh guru dalam penyampaian materi penggunaan software MYOB ialah menggunakan metode ceramah dan media Power point sehingga siswa-siswi cenderung bosan dengan media yang digunakan oleh guru pada proses pembelajaran.

Penggunaan media pembelajaran yang masih belum dipahami oleh siswa dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran Akuntansi yang menyebabkan siswa kurang memahami materi.Dari pernyataan tersebut maka dibutuhkan media pembelajaran berupa video tutorial.Media pembelajaran berupa video yang dapat menggambarkan teori dan praktik pencatatan transaksi dalam mata pelajaran Akuntansi, sehingga baik apabila diterapkan dalam pembelajaran mata pelajaran Akuntansi yang memiliki banyak pencatatan transaksi. Media pembelajaran berupa video yang layak dapat memenuhi untuk menghantarkan materi merupakan media sehingga proses dalam praktik maksimal dan dapat dikerjakan dengan baik oleh siswa.

Peneliti menggunakan media video tutorial camtasia studio di SMK Negeri 1 Makassar karena sekolah tersebut cukup memadai dalam hal fasilitas seperti adanya komputer, OHP dan lain-lain yang telah menunjang penggunaan media video tutorial. Selain itu, media pembelajaran video tutorial yang dikembangkan, menyajikan tutorial mengenai langkah-langkah pencatatan transaksi pembelian, retur pembelian, penjualan, pembayaran utang, dan penerimaan piutang yang disesuaikan dengan silabus mata pelajaran Akuntansi kelas XI yang berlaku. Sehingga diharapkan dapat sesuai untuk digunakan pada proses pembelajaran Akuntansi disekolah tersebut.

Sejalan dengan pemikiran di atas, maka penulis melakukan penelitian dengan judul: “Pengembangan Media Video Tutorial Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI di SMK Negeri 1 Makassar”.

(3)

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian pengembangan atau dikenal Research and Development (R&D) yang secara sederhana bisa didefinisikan sebagai metode penelitian yang secara sengaja, sistematis, bertujuan/diarahkan untuk mencari temukan, merumuskan, memperbaiki, mengembangkan, menghasilkan, menguji keefektifan produk, model, metode/strategi/cara, jasa, prosedur tertentu yang lebih unggul, baru, efektif, efisien, produktif, dan bermakna. Putra (2015: 67).

Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini mengadopsi model pengembangan dan desain multimedia yang dikembangkan oleh Stephen M. Alessi dan Stanley R. Trollip, yakni melalui langkah – langkah perencanaan (planning), desain (design), dan pengembangan (development).

B. Tahap-tahap Penelitian

Gambar 1. Tahap-tahap Penelitian

C. Lokasi Penelitian

Penelitian ini berlokasi di SMK Negeri 1 Makassar. Jl. Andi Mangerangi No.38 Kelurahan Bongaya, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar.

D. Subjek dan Objek Penelitian

Objek penelitian adalah sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Subjek penelitian yang diteliti adalah 2 orang validator yaitu ahli media pembelajaran dan ahli isi atau materi media pembelajaran, siswa kelas XI yang berjumlah 28 orang siswa dan 1 orang guru mata pelajaran Akuntansi. Sedangkan objek penelitian yang diteliti disini adalah pengembangan video tutorial.

E. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Data primer dalam penelitian ini yaitu informasi dari salah satu guru mata pelajaran di SMK Negeri 1 Makassar yaitu guru mata pelajaran Akuntansi kelas XI. Sumber data sekunder dalam penelitian ini yaitu berupa dokumen-dokumen perangkat pembelajaran pada Mata Pelajaran Akuntansi kelas XI.

F. Jenis Data

Data-data yang dikumpulkan melalui angket dikelompokkan menjadi empat bagian, yaitu: (1) data evaluasi tahap pertama berupa data hasil uji ahli media dan desain pembelajaran dan uji ahli isi/materi pembelajaran, (2) data evaluasi tahap kedua berupa data hasil uji coba kelompok kecil dan (3) kelompok besar, (4) tanggapan guru mata pelajaran.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Peneliti secara langsung mengamati proses pembelajaran di lokasi penelitian untuk menganalisis kebutuhan yang dijadikan data awal dalam pengembangan yang akan dikembangkan. 2. Angket

Pada teknik ini peneliti memberikan angket kepada siswa dan guru untuk mengukur kepraktisan produk media video tutorial, juga diberikan kepada ahli media dan ahli isi/materi guna untuk mengukur kevalidan produk video tutorial serta tanggapan terkait dengan produk video tutorial yang telah digunakan.

3. Wawancara

Peneliti menggunakan wawancara dalam pengumpulan data agar dapat memperoleh data yang lengkap dari responden dan melengkapi data yang diperoleh dari angket. Responden yang akan menjadi narasumber yaitu guru Mata Pelajaran Akuntansi.

4. Dokumentasi

Dokumentasi berupa foto-foto atau video kegiatan pada saat penelitian berlangsung.

H. Instrumen Pengumpulan Data

1. Angket Validasi Oleh Para Ahli

Instrumen ini digunakan untuk mendapatkan data mengenai pendapat dan penilaian validator terhadap produk yang

PERENCANAAN Mendefinisikan bidang/ruang lingkup Mengidentifikasi Karakteristik Siswa Membuat Dokumen Perencanaan Menentukan Sumber-sumber Melakukan Brainstorming DESAIN Menyiapkan materi-materi pendukung Membuat Storyboard Menyiapkan Teks PENGEMBA NGAN Membuat program video tutorial Melakukan Uji Alpha Membuat Revisi Melakukan Uji Betha

(4)

dikembangkan meliputi angket ahli media pembelajaran dan angket ahli isi atau materi media pembelajaran.

2. Angket Siswa

Instrumen ini digunakan untuk mendapatkan data mengenai pendapat dan penilaian peserta didik terhadap produk media video tutorial.

3. Angket Respon Guru

Instrumen ini digunakan untuk mendapatkan data mengenai pendapat dan penilaian guru terhadap produk media video tutorial.

I. Analisis Data

Penelitian pengembangan ini menggunakan dua teknik analisis data, yaitu teknik deskriptif kualitatif dan analisis statistik deskriptif.

1. Analisis Deskriptif Kualitatif

Analisis deskriptif kualitatif ini digunakan untuk mengolah data hasil review ahli media pembelajaran, ahli isi/materi media pembelajaran. 2. Analisis Statistik Deskriptif

Teknik analisis ini digunakan untuk mengolah data yang diperoleh melalui angket dalam bentuk deskriptif persentase. Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase dari masing-masing subjek adalah :

∑ (jawaban × bobot tiap pilihan)

Presentase = × 100 %

N × bobot tertinggi Keterangan : ∑ = jumlah

N = jumlah seluruh item angket Selanjutnya untuk menghitung persentase keseluruhan subjek digunakan rumus : Persentase = F: N

Keterangan:

F= jumlah persentase keseluruhan subjek N = banyak subjek

Tabel 2.1. Tabel Konversi Tingkat Pencapaian dengan Skala 5

Sumber: Arikunto (2007)

Dari tabel di atas, apabila hasil uji validitas berada pada tingkat pencapaian 75% - 100% atau pada kualifikasi baik sampai sangat baik, maka dinyatakan valid. Apabila hasil uji kepraktisan berada pada tingkat pencapaian 75% - 100% atau pada kualifikasi baik sampai sangat baik, maka dinyatakan praktis.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

A. Hasil Pengembangan

1. Tahap Perencanaan

a. Mendefinisikan bidang/ruang lingkup

Tahap pertama yang dilakukan yaitu melakukan observasi awal dengan mengidentifikasi kebutuhan. Hasil pengamatan bahwa penggunaan media pembelajaran itu sendiri dimana guru cenderung menggunakan media cetak dan power point.

b. Mengidentifikasi Karakteristik Peserta Didik Identifikasi kebutuhan siswa dilakukan dengan pemberian angket yang diberikan kepada 28 orang siswa Kelas XI Mata Pelajaran Akuntansi SMK Negeri 1 Makassar. Diperoleh hasil untuk pertanyaan nomor 1-10 sebanyak

178 jawaban ya, sebanyak 82 jawaban kadang-kadang, dan sebanyak 20 menjawab tidak. Hasil rerata persentase yang didapatkan sebesar 78% berada pada kriteria baik.

Kemudian identifikasi kebutuhan materi belajar, diberikan kepada 28 orang siswa diperoleh hasil bahwa masih kurangnya pengetahuan peserta didik terhadap materi MYOB berdasarkan hasil rerata persentase yang didapatkan dari akumulasi keseluruhan pertanyaan sebesar 61% berada pada kualifikasi kurang efektif

c. Membuat Dokumen Perencanaan

Tahap ini peneliti melakukan perancangan dokumen pembelajaran. Dokumen tersebut berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Tingkat Pencapaian Kualifikasi Keterangan

90% - 100% Sangat Baik Tidak Perlu Direvisi

75% - 89% Baik Tidak Perlu Direvisi

65% - 74% Cukup Direvisi

55% - 64% Kurang Direvisi

(5)

d. Menentukan Sumber-sumber

Pada tahap ini peneliti mencari dan menentukan sumber-sumber yang dapat dijadikan kajian pustaka untuk mendukung pembuatan media video tutorial yaitu buku pegangan guru mata pelajaran Akuntansi yakni Tutorial MYOB Penulis Nur Rahmah S.Pd dan Komputerisasi Akuntansi MYOB Perusahaan Dagang Penulis Ali Mahmudi.

e. Melakukan Brainstorming

Pada tahap ini dilakukan diskusi antara peneliti dengan guru Mata Pelajaran Akuntansi tentang masalah apa yang dialami oleh siswa pada aplikasi MYOB, diperoleh hasil bahwa produk media video tutorial yang nantinya akan dikembangkan memuat tampilan yang terdiri dari beberapa objek yaitu, rekaman layar, tahap-tahap cara pengelolaan, dan suara narrator dan musik instrumen.

2. Tahap Desain

a. Pengembangan Ide/Gagasan

Pada tahap ini dilakukan pengembang dengan berdasarkan informasi yang didapatkan yaitu menentukan objek-objek yang akan dikembangkan pada media video tutorial yaitu penggunaan rekaman layar, teks, dan suara (sound).

b. Analisis Konsep

Konsep-konsep dalam tahapan ini adalah: 1. Membuat data file bisnis baru

2. Pembuatan daftar akun

3. Menjelaskan pengertian dan fungsi akun 4. Mengklasifikasi dan pengkodean akun-akun 5. Mengedit akun

6. Membuat akun baru 7. Menghapus akun c. Membuat Story board

Story board terdiri dari Nomor, Waktu, Visual, Audio, dan Keterangan. Berikut gambaran story board:

Gambar 2. Story board

3. Tahap Pengembangan

a. Membuat program video tutorial

Tahapan pengembangan ini berpedoman pada story board yang telah dibuat dan disusun sebelumnya. Berikut tampilan awal media video tutorial:

Gambar 3. Tampilan Awal Video b. Uji Alpha dan revisi produk

1) Validasi media pembelajaran a). Penyajian Data

Produk pengembangan yang diserahkan kepada ahli media pembelajaran adalah video tutorial dan story board. Hasil penilaian dari angket yang diberikan mendapat total skor 46 dari 10 pertanyaan.

b). Analisis data

Berdasarkan hasil penilaian ahli media pembelajaran, dapat dihitung persentase tingkat pencapaian sebagai berikut:

Karena bobot tiap pilihan adalah 1, maka persentase:

Setelah dikonversi dengan tabel konversi, persentase tingkat pencapaian 92%, berada pada kualifikasi sangat baik.

c). Revisi Produk Pengembangan

Berdasarkan hasil penilaian/tanggapan ahli tidak perlu direvisi karena berada pada kualifikasi sangat baik, namun perlu perbaikan sesuai komentar dan saran ahli sehingga produk pengembangan yang dihasilkan lebih baik. Berikut perbaikannya:

(6)

Tabel 3.1: Revisi ahli media

No Masukan Sebelum direvisi Setelah direvisi

1 Tampilkan Kompetensi Dasar 2 Tampilkan Idikator 3 Tampilkan ucapan terima kasih pada yang berjasa

2) Validasi isi/materi a). Penyajian Data

Produk pengembangan yang diserahkan kepada ahli isi atau materi pembelajaran adalah media video tutorial.Total penilaian dari angket yang diberikan mendapat total skor 38 dari 8 pertanyaan.

b). Analisis data

Berdasarkan hasil penilaian ahli isi atau materi, dapat dihitung persentase tingkat pencapaian sebagai berikut:

Karena bobot tiap pilihan adalah 1, maka

persentase:

Setelah dikonversi dengan tabel konversi, persentase tingkat pencapaian 95%, berada pada kualifikasi sangat baik.

c). Revisi Produk Pengembangan

Berdasarkan hasil penilaian/tanggapan ahli tidak perlu direvisi karena berada pada kualifikasi sangat baik, namun perlu perbaikan sesuai komentar dan saran ahli sehingga produk pengembangan yang dihasilkan lebih baik. Berikut perbaikannya:

Tabel 3.2: Revisi ahli isi/materi

c. Uji coba pengembangan (uji betha) 1). Uji coba kelompok kecil

Sebagai produk pengembangan yang telah direvisi selanjutnya media diuji cobakan kepada 8 orang siswa dari 28 jumlah siswa. Berdasarkan hasil penilaian melalui angket dapat diketahui persentase uji coba kelompok kecil sebagai berikut:

Berdasarkan hasil rerata persentase media video tutorial pada 8 orang siswa sebesar 88%

yang secara keseluruhan berada pada kualifikasi baik.

2). Uji coba kelompok besar

Uji coba kelompok besar terdiri dari 20 orang siswa. Berdasarkan hasil penilaian melalui angket, dapat diketahui persentase uji coba kelompok besar tentang media video tutorial sebagai berikut:

Hasil rerata persentase media video tutorial sebesar 85% yang secara keseluruhan berada pada kualifikasi baik.

No Masukan Sebelum direvisi Setelah direvisi 1. Variasi suara

narrator

Suara narator agak monoton

Suara Narator lebih menarik

(7)

3). Tanggapan Guru Akuntansi

Uji betha yang dilakukan selanjutnya yaitu memberikan angket tanggapan guru Mata Pelajaran Akuntansi di Kelas XI SMK Negeri 1 Makassar oleh ibu Nur Rahmah S.Pd.

Berdasarkan hasil penilaian melalui angket tanggapan guru Mata Pelajaran Akuntansi maka dapat dihitung persentase tingkat pencapaian sebagai berikut:

Setelah dikonversi dengan tabel konversi, persentase tingkat pencapaian 98%, berada pada kualifikasi sangat baik.

Pembahasan

Produk media video tutorial dikembangkan sesuai dengan prosedur pengembangan model Alessi dan Trollip (2001) melalui tahap perencanaan (planning), tahap design, (design), dan tahap pengembangan (development). Proses pengembangan telah dilakukan dengan beberapa faktor pendukung yang melatarbelakangi pengembangan media video tutorial yang dikumpulkan melalui angket identifikasi kebutuhan yang dibagikan langsung oleh peneliti kepada siswa kelas XI SMK Negeri 1 Makassar dengan pengisian secara manual. Pengembangan media video tutorial ini juga berdasarkan pada sejumlah teori dan hasil penelitian yang mendukung sebagai landasan pengembangannya.

Media yang digunakan dalam proses pengembangan yaitu Video Tutorial menggunakan software Camtasia. Komponen atau objek media video tutorial terdiri dari rekaman layar, teks, dan suara (sound). yang dikemas sehingga membentuk video tutorial. Keluaran (output) dari produk media video tutorial yang dikembangkan berupa file video yang bisa diakses melalui komputer, laptop, notebook maupun HP

Untuk menilai kelayakan dan manfaat dari media video tutorial, telah dilakukan uji coba yang melibatkan berbagai pihak. Pada tahap validasi (uji alpha) produk media video tutorial dinilai oleh 2 orang ahli/validator yang terdiri dari ahli media pembelajaran dan ahli isi atau materi media pembelajaran, masing-masing ahli dibidangnya mengguanakan skor penilaian raiting scale.

Pada tahap validasi ahli media pembelajaran diperoleh kualifikasi sangat baik yang terdiri dari kualitas tampilan media, kualitas teks, kesesuaian penggunaan warna, kejelasan audio, ketepatan tampilan antara audio dan gambar, kesesuaian penggunaan fitur zoom in/zoom out pada video tutorial, bahasa yang digunakan mudah dipahami, kesesuaian antara materi dengan video tutorial, kesesuaian kecepatan dan tempo tampilan video tutorial serta kemudahan dalam pengoperasian media. Data yang diperoleh berupa skor yang digunakan untuk menentukan kelayakan media, sedangkan data berupa komentar dan saran yang digunakan untuk merevisi produk media video tutorial yang dikembangkan.

Pada tahap validasi selanjunya yaitu validasi isi atau materi media pembelajaran oleh ahli isi atau materi yang diperoleh kualifikasi sangat baik yang hanya melihat aspek pembelajaran yaitu kesesuaian tujuan pembelajaran dengan media video tutorial, uraian materi disajikan dengan jelas, kesesuaian antara materi dengan video tutorial, langkah-langkah materi dalam video tutorial disampaikan dengan jelas, contoh yang diberikan sesuai dengan materi, kalimat yang digunakan dalam video mudah dipahami, materi yang disajikan sederhana dan konkrit serta keutuhan materi dari awal hingga akhir. Data yang diperoleh berupa skor yang digunakan untuk menentukan kelayakan materi, sedangkan data berupa komentar dan saran digunakan untuk merevisi materi dan produk media video tutorial yang dikembangkan.

Selama uji coba lapangan berlangsung peserta didik sangat antusias dan serius belaja. Pada uji coba kelompok kecil yang diambil dari 8 orang siswa didapatkan hasil yang berada pada kualifikasi baik, dan pada uji coba kelompok besar yang berjumlah 20 orang juga berada pada kualifikasi baik sehingga media video tutorial yang dikembangkan tidak perlu direvisi.

Media video tutorial kemudian dinilai oleh guru Mata Pelajaran Akuntansi. Aspek penilaian dalam angket adalah kesesuaian video dengan tujuan pembelajaran, kejernihan dan kejelasan suara pada video tutorial, langkah-langkah dalam video tutorial disampaikan dengan benar, langkah-langkah dalam video tutorial disampaikan dengan jelas, penggunaan bahasa dalam video tutorial mudah dipahami.

(8)

dalam pencapaian tujuan pembelajaran,guru mudah mengoperasian media video tutorial pada proses pembelajaran, guru mudah membagikan file video tutorial kepada masing-masing siswa, kemudahan pengoperasian media video tutorial dengan menggunakan komputer maupun hp, ketertarikan guru dalam menggunakan media video tutorial, penyajian materi yang sederhana dan kongkrit dalam video tutorial serta guru dapat menggunakan video tutorial berulang-ulang pada kelas yang berbeda. Hasil penilaian tanggapan guru Mata Pelajaran Akuntansi berada pada kualifikasi sangat baik.

Keterbatasan dari penelitian pengembangan media video tutorial yang dikembangkan yaitu penelitian ini tidak mengukur tingkat efektivitas produk media video tutorial namun hanya sebatas untuk mengetahui respon dan manfaat produk media video tutorial dilihat dari bobot validitas dan kepraktisan dari setiap uji coba yang dilakukan.

Pada berdasarkan hasil validasi dan uji coba yang telah yang dilakukan oleh peneliti produk media video tutorial dinyatakan valid dan praktis. Dengan tercapainya media video tutorial yang valid dan praktis, tentunya hal ini dapat menjadi sarana yang dapat membantu proses belajar mengajar dikelas sehingga memberikan pengaruh baik bagi mahasiswa maupun guru.

Kelebihan media video tutorial yang dikembangkan dapat dilihat dalam beberapa hal antara lain: penggunaan beberapa komponen untuk penyajian informasi yang dapat merangsang lebih dari satu indera sehingga dapat mengarahkan perhatian, minat belajar dan motivasi peserta didik dalam pembelajaran serta video tutorial dapat dilihat dengan format baca Laptop, Komputer dan Hp.

Adapun kekurangan dari produk media video tutorial yang dikembangkan ini antara lain terletak pada penyajiannya dalam proses belajar mengajar jika menggunakan LCD juga diperlukan adanya alat pendukung Speaker (pengeras suara) untuk memproyeksikan tampilan media video tutorial.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasaan, maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa engembangan media video tutorial telah melalui tahap identifikasi kebutuhan siswa. Berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan siswa pada mata pelajaran Akuntansi kelas XI berada pada kualifikasi cukup, sedangkan untuk kebutuhan media video tutorial berada pada kualifikasi baik, dan identifikasi kebutuhan materi berada pada kualifikasi sangat kurang. Dari hasil identifikasi kebutuhan siswa maka peneliti merancang media video tutorial.

Tahap pengembangan media video tutorial menunjukkan hasil yang valid digunakan sebagai media pembelajaran berdasarkan hasil validasi oleh ahli isi/materi diperoleh hasil media video tutorial berada pada kualifikasi sangat baik dan ahli media pembelajaran hasil yang diperoleh media video tutorial berada pada kualifikasi sangat baik.

Tahap pengembangan media video tutorial menujukkan hasil bahwa media video tutorial praktis digunakan pada proses pembelajaran berdasarkan hasil eksperimen kelompok kecil mendapat kualifikasi baik, hasil eksperimen kelompok besar mendapat kualifikasi baik, dan hasil tanggapan guru mata pelajaran Akuntansi kelas XI mendapat kualifikasi sangat baik.

Saran Produk video tutorial ini Bagi siswa, untuk lebih aktif dan semangat dalam belajar dan mengembangkan pengetahuan yang lebih luas dengan berbagai sumber belajar yang dapat dimanfaatkan. Bagi peniliti selanjutnya perlu mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai pengembangan media video tutorial agar media yang dikembangkan dapat diketahui keefektifitasannya untuk mencapai tujuan pembelajaran.

(9)

DAFTAR RUJUKAN

Ahmadi, Rulam. 2017. Pengantar Pendidikan: Asas & Flsafat Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Arsyad, Azhar. 2017. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Bahri, Syaiful. 2016. Pengantar Akuntansi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Hariyani, Diyah. S. 2018. Akuntansi Manajemen Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Aditya Media Publishing.

Putra, Nusa. 2015. Research & Development Peneitian dan Pengembangan: suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.

Referensi

Dokumen terkait

Tindakan kesalahan yang dilakukan oleh dokter atau perawat dalam memberikan pelayanan terhadap pasien secara medis dapat dituntut sesuai dengan klasifikasi tersebut

Penurunan tertinggi pada kelompok perlakuan dengan konsentrasi 184% karena umpan mengandung bahan aktif umbi singkong ( Manihot esculenta ) yang lebih

Akan tetapi kenyataanya yang ada di MTs Nurul Islam Gunung Sari Ulubelu Kabupaten Tanggamus Kepala Madrasah sudah menerapkan kemapuan manajerial dalam meningkatkan mutu

Pemilihan strategi pembelajaran yang dilakukan oleh guru diharapkan dapat mempertimbangkan aspek perbedaan dalam, kecerdasan anak didik, latar belakang anak didik,

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa (1) Tujuan pembelajaran di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta pada materi kelayakan planet bumi untuk kehidupan kelas ekperimen

Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan berkah serta hidayah-Nya, sehingga penulis diberi kemudahan dan kelancaran dalam

Tip: fokejska crveno gla~ana keramika, forma Hayes 2A.. III.1993.) Ulomak oboda i dijela vrata amfore. Obod je izvu~en i “obješen” prema dolje. Keramika je crvene boje, s vanjske

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Keterampilan kepemimpinan kepala sekolah, 2) Strategi kepala sekolah dalam peningkatan mutu sekolah. Jenis penelitian ini