• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

4.1.1 Sejarah PT Radio Mustika Abadi

Mulai mengudara pada 1 September 2000, namun secara resmi diperkenalkan kepada publik pada 28 Maret 2001, yang dijadikan sebagai tanggal lahirnya I-Radio 89.6 FM Jakarta.

I-Radio 89.6 FM Jakarta merupakan radio yang menyuguhkan 100% musik Indonesia. Dari 24 jam siarannya, I-Radio 89.6 FM Jakarta hadir dengan musik dalam negeri yang kualitasnya juara dari era awal 90 hingga era milenium. Jenis musik yang dipilih adalah lagu-lagu yang sedang, pernah dan akan segera menjadi hits dari berbagai aliran, seperti pop, rock, jazz, hip hop, ska, balada hingga alternative.

Tidak sekedar menyuguhkan musik dalam negeri berkualitas, tetapi I-Radio 89.6 FM Jakarta juga memberikan informasi mutakhir untuk pendengarnya. Semua jenis informasi bisa didapatkan di , I-Radio 89.6 FM Jakarta. Mulai dari informasi ringan seputar musik, olahraga, prakiraan cuaca, kemacetan lalu lintas, acara televisi, film yg sedang diputar di bioskop, tempat

(2)

I-Radio 89.6 FM Jakarta juga merupakan sebuah radio yang sangat interaktif. Hampir tidak ada program di I-Radio 89.6 FM Jakarta yang tidak melibatkan pendengarnya. Pendengar selalu dapat berinteraksi dengan penyiar favoritnya dalam berbagai bentuk program mulai dari Kirim Salam, Request, Opini, Polling hingga berburu hadiah dalam aneka Kuis dan Games yang menarik. Sarana yang kita sediakan agar pendengar dapat dengan mudah berinteraksi dengan , I-Radio 89.6 FM Jakarta adalah telepon, fax, SMS, e-mail, twitter, fanpage dan website www.iradiofm.com

Dan akhirnya sebagai menu pelengkap, I-Radio 89.6 FM Jakarta juga menyampaikan sesuatu yang bersifat intermezzo. Ada pesan satir yang kita sampaikan dalam berbagai cara, misalnya jokes penyiar, radio play, materi kata, insert, features dan lain-lain.

Karakteristik pendengar I-Radio 89.6 FM Jakarta

Usia : 21 – 35 Tahun

S.E.S : B, C dan A

Karakter :Berjiwa muda, aktif, bersemangat, mengikuti perkembangan terkini dan yang pasti 100% cinta musik Indonesia

Sapaan penyiar I-Radio 89.6 FM Jakarta untuk pendengarnya adalah I-Listeners. Bentuk dan pelafalan dari kata I-Listeners ini sama dengan

(3)

lewat cara pelafalan ini I-Radio 89.6 FM Jakarta ingin menyampaikan bahwa dirinya adalah radio dengan konten nasional tapi berwawasan internasional.

Para penyiar I-Radio 89.6 FM tentu saja mewakili karakter para pendengarnya. Mereka adalah pencinta musik Indonesia yang berjiwa muda, bersemangat, memahami ke-Indonesia-an, berwawasan internasional dan mengikuti perkembangan terkini. Selama ini mereka dididik dan ditangani oleh sederatan ahli kepenyiaran yang berpengalaman luar biasa dalam dunia radio.

Setiap hari para penyiar I-Radio 89.6 FM Jakarta akan menemani I-Listeners beraktifitas dengan musik Indonesia, informasi, mengajak I-Listeners untuk berinteraksi dan berintermezzo dengan menyampaikan

berbagai hal yang mampu menghapus kepenatan dan kejenuhan. Ditambah dengan slogan I-Radio 89.6 FM Jakarta yaitu Juaranya Musik Indonesia!.

Dari 24 jam siarannya, saat ini , I-Radio 89.6 FM Jakarta telah menjadi referensi utama dalam perjalanan dan perkembangan musik Indonesia, baik di kalangan musisi maupun masyarakat. Siaran I-Radio Jakarta dipancarkan langsung dari Gedung Sarinah lantai 8, Jl. MH. Thamrin 11, Jakarta Pusat.

4.1.2 Profile PT Radio Mustika Abadi

Berikut data PT Radio Mustika Abadi yang berhasil peneliti dapatkan : Nama Perusahaan : PT Radio Mustika Abadi

(4)

Nama On Air : I-Radio 89.6 FM, Jakarta Format Program : 1. Siaran kata 30% a. Berita/ Informasi 10% b. Materi Kata 10% c. Interaksi Pendengar 10% 2. Hiburan / Musik 50% a. Pop Indonesia 90%

b. CLBK (Cinta Lagu Bangsa Kita) 5% c. I Klasik 5% 3. Komersial 20% a. Loose Spot 50% b. Pariwara / Adlibs 20% c. Time Signal 10% d. Talkshow 10 % e. Insert 10%

Target Pendengar : Usia ; 20 – 35 Tahun

Jenis Kelamin : Pria 50% dan Wanita 50%

SES : B, C dan A

Daya Jangkau : Jakarta, Bogor, Jati bening Estate Bekasi, Karawaci, Tanggerang

(5)

Studio & Office : Jl. MH Thamrin Kav. 11 Gedung Sarinah Lt. 8 Kecamatan Menteng, Kelurahan Gondangdia Jakarta Pusat 10350

Nomor Ijin : (IMB Tower) 3393/IMB/2010 Direktur Utama : Djonie Rachamt

Telepon : (021) 39832162

Fax : (021) 39832163

Streaming radio : www.iradiofm.com Facebook : IRadio FM Jakarta

Twitter : @iradiojakarta

Gambar 1

(6)

Gambar 2

Pemancar I-Radio 89.6 FM Jakarta

Gambar 3

(7)

4.1.3 Visi dan Misi PT Radio Mustika Abadi

a. Visi

Semakin banyaknya musisi-musisi Indonesia yang berbakat dan memiliki kualitas yang baik dan semakin tinggi animo masyarakat terhadap musik Indonesia untuk itu

I-Radio 89.6 FM Jakarta memiliki visi “Menjadikan musik Indonesia tuan rumah di negerinya sendiri”

b. Misi

Perlunya apresiasi terhadap musik Indonesia dan terhadap para pendengar serta penggemar musik di Indonesia yang selalu haus akan informasi dan musik Indonesia terkini, maka I-Radio 89.6 FM Jakarta tetap “Menjadikan radio nomor satu di formatnya”.

4.1.4 Struktur Organisasi dan Uraian Tata Kerja PT Radio Mustika Abadi Struktur organisasi PT Radio Mustika Abadi (I-Radio 89.6 FM Jakarta) untuk mendukung operasional sesuai dengan tujuan perusahaan sebagaimana yang tertera pada gambar 2 (dua). Sedangankan uraian tata kerjanya dapat diintisarikan sebagai berikut :

(8)

A. Komisaris/ Dewan Komisaris

1. Melakukan pengawasan atas kebijakan Direksi dalam menjalankan Perseroan serta memberikan nasihat kepada Direksi.

2. Berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lain memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas dan lain-lain, serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi.

3. Berhak menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham. B. Direktur Utama

1. Bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugas menjalankan Perseroan.

2. Direktur Utama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili

3. Membawahi langsung Wakil Direktur Utama dan Direktur.

4. Menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab dengan mengindahkan peraturan perundangan yang berlaku

5. Menandatanggani surat-surat keputusan penting atas nama perusahaan.

C. Direktur

1. Bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugas sesuati fungsinya.

(9)

2. Berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan

3. Mebawahi langsung Station Manager, Marketing Manager, Marketing Communication Manager, R&D Manager, HRD & GA Manager, Finance Controller.

4. Menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab dengan mengindahkan peraturan perundangan yang berlaku.

5. Menandatangani surat-surat keputusan penting atas nama perusahaan sesuai dengan fungsinya.

D. Deputy Director Program & Operasional 1. Bertanggung jawab langsung kepada Direktur

2. Membawahi Program Director, Assistant Program Director, Music Director, Reporter, Creative Assistant, Operator Siaran, Operator Produksi, Produser, Penyiar.

3. Bertanggung jawab atas segala masalah yang berkaitan dengan program, dari sisi kreatif Standar dan metode penyiaran harus sesuai dengan izin yang dikeluarkan dan aturan perundangan yang telah ditetapkan seperti Undang-Undang Penyiaran, Kode Etik Penyiaran dan lain-lain.

(10)

E. Deputy Director Sales & Marketing

1. Bertanggung jawab langsung kepada Direktur

2. Membawahi Act. Head of Sales, Account Manager, Account Supervisor, Senior Account Executive, Traffic, Client Service, Sekretaris Marketing.

3. Bertanggung jawab terhadap segala hal yang berkaitan dengan penjualan dan hasil penjualan perusahaan baik yang di produksi oleh bagian program baik spot, insertion, program, special program, maupun order-order khusus dari client dan agency.

Marketing Communication

1. Bertanggung jawab langsung kepada Direktur

2. Membawahi, Event & Promotion Manager, Media Relations Manager, Designer.

3. Bertanggung jawab, dalam menyiapkan rencana kegiatan Media relations dan Event Promotion untuk kepentingan penjualan atau corporate image, melaksanakan kegiatan off air/event, merencanakan, mengkoordinir dan melaksanakan kegiatan sesuai dengan strategi perusahaan untuk mencapai target.

(11)

F. Research and Development Manager

1. Bertanggung jawab langsung kepada Direktur

2. Membawahi, Research and Development Supervisor, Research and Development executive, Research and Development staff, Data Entry, Monitoring.

3. Bertanggung jawab, membuat perencanaan serta melaksanakan penelitian dan pengembangan untuk kepentingan Perusahaan dan Unit Usaha, melakukan analisa atas hasil penelitian mengenai pendengar dan pengiklan baik yang dibuat secara internal maupun dari lembaga-lembaga penelitian untuk kepentingan Perusahaan dan Unit Usaha, melakukan studi kelayakan usaha yang hendak dilakukan Perusahaan, melakukan koordinasi evaluasi hasil kerja Departemen Program.

G. Human Recources and General Affairs

1. Bertanggung jawab langsung kepada Direktur

2. Membawahi Personel And Recruitment Manager, General Affair Coordinator, Personel staff, General Affair.

3. Bertanggung jawab, terhadap rekrutmen SDM, pengolahan data base karyawan, kenyamanan, kelancaran kegiatan, operasional umum kantor guna membantu lancarnya roda kegiatan perusahaan,

(12)

melaksanakan fungsi perizinan dan hubungan organisasi serta pemerintahan.

H. Technical Service Manager

1. Bertanggung jawab langsung kepada Direktur

2. Membawahi Chief IT, Chief Technician, Senior Network Administration, Senior Technical & System support, Senior Transmission Technician.

3. Bertanggung jawab atas segala masalah IT & teknik, bertanggung jawab untuk perencanaan persiapan infrastruktur pengembangan IT & teknik, perawatan dan administrasi sistem teknoligi informasi dan teknik peralatn studio siaran, studio produksi dan transmisi, antena.

I. Financial Controller

1. Bertanggung jawab langsung kepada Direksi

2. Membawahi Accounting Manager, Chief Accountant, Accountant. 3. Bertanggung jawab atas segala masalah perencanaan keuangan,

(13)

4.1.5 Gambaran Fungsi dan Tugas MPR dalam PT Radio Mustika Abadi

Gambar 4 Fungsi dan Tugas

Fungsi dan Tugas Marketing Public Relations di PT Radio Mustika Abadi (I-Radio 89.6 FM Jakarta) telah dilakukan oleh Departement Marketing dimana seorang Account Executive bertugas untuk memperkenalkan perusahaan terlebih dahulu kepada calon client atau pengiklan dengan melakukan kunjungan, memperkenalkan program-program yang ada sampai pada tahap client akan memasang iklan di I-Radio 89.6 FM Jakarta mereka juga berkoordinasi secara internal baik dengan Departement program maupun Departemet Marcomm. Mereka yang membawa serta mewakili citra perusahaan kepada public.

4.1.6 Program On Air Pagi-Pagi

(14)

pagi adalah sebuah program On Air dari Iradio 89.6 FM Jakarta menemani pagi hari sekaligus meberikan informasi dan inspirasi untuk I-Listeners di pagi hari. (sebutan pendengar Iradio 89.6 FM Jakarta) dengan penyiar Putri Suhendro dan M.Rafiq

Pembicaraan ringan dan seru serta info traffic report yang sangat membantu I-Listeners dalam perjalanan agar terhidar dari kemacatan atau bisa dijadikan informasi yang bisa disampaikan juga kepada orang-orang terdekat anda agar tidak terjebak juga di macetnya lalu lintas, Iradio 89.6 FM Jakarta lebih interaktif melalui banyak media ( SMS, by phone, Fan Page, Twitter, dan www.iradiofm.com, agar I-Listeners tetap selalu merasa dekat dengan Iradio 89.6 FM Jakarta dimana pun berada, lagu-lagu HITS terpilih pastinya untuk menambah suasana pagi Listeners semakin ceria, I-Listeners juga disajikan obrolan topik-topik hangat / current issue sesibuk apapun agar selalu tetap dapat infomasi terkini.

Setelah peneliti melakukan wawancara pada tanggal 28 Desember 2012 dengan narasumber yaitu produser program on air pagi-pagi di I-Radio 89.6 FM Jakarta mengenai proses produksi. Sebelumnya perlu diketahui juga garis besar dari proses produksinya adalah sebagai berikut :

(15)

Pra Produksi Perencanaan : Aktivitas

penemuan ide, pencarian narasumber dan persiapan lagu yang akan diputar.

Persiapan : Ide dituangkan dalam bentuk skrip, Narasumber dihadirkan sesuai dengan topik yang akan di bahas, Penyusunan anggaran untuk

memberikan budget on air kepada narasumber yang datang.

Produksi

Siaran Materi Lagu yang diputar Interaksi dengan pendengar

Pasca Produksi Pengawasan dan Evaluasi setelah

program Mengudara

Rapat program seminggu sekali

Gambar 5

(16)

4.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan

4.2.1 Analisis SWOT

Acara program pagi-pagi I-Radio 89.6 FM Jakarta mempunyai beberapa dasar dalam mengambil sebuah strategi marketing. Karena program pagi-pagi ini bukan merupakan program baru, perusahaan mengambil strategi berupa remind pendengar ataupun mengembangkan program melalui content-nya, penyiarnya dan sebagainya. Saat ini yang digunakan sebagai dasar pengambilan strategi seperti STP, SWOT, PLC, sedangkan pada program pagi-pagi yang dipakai divisi marketing adalah analisis SWOT, hal ini di pertegas melalui wawancara yang dilakukan dengan Bapak Tommy Trisdiarto.

“Manajemen Strategi artinya kita memetakan dulu, karena bukan hal yang mudah untuk menganalisa. Kita harus melakukan riset dulu kemudian hasil riset ini apa yang bisa dilakukan dari hasil riset tersebut, kenapa saya bilang manajemen strategi karena kalau di manajemen strategi kita mengidentifikasi masalah dulu, karena kalau kita tidak tahu masalahnya kita tidak bisa melakukan apa2 jadi langkah awal adalah identifikasi ya kita identifikasinya swot...”

Dari penjelasan di atas dijelaskan bahwa dalam sebuah manajemen strategi, haruslah mengidentifikasi masalah, dan ini merupakan langkah awal dari merencanakan sebuah strategi yang disebut mengidentifikasi masalah.

Selain mengidentifikasi masalah, program pagi-pagi I-Radio sebelum menjalankan strategi marketing juga melakukan riset mengenai posisi program

(17)

pagi-pagi di pasar saat ini. Dengan hal ini akan lebih mempermudah marketing dalam menentukan strategi. Berikut penjelasan dari Bapak Tommy Trisdiarto

“....kita juga sebelum menentukan strategi marketing juga melakukan identifikasi mengenai posisi kita di pasar, saat ini sih memang kita bukan yang tertinggi, tapi dengan tau kita bukan yang tertinggi kan kita jadi tau strategi apa yang di ambil untuk menjadi yang terbaik.”

4.2.2 Konsep Pemasaran Modern

Banyak strategi marketing yang bisa dilakukan dalam meningkatkan awarness, meningkatkan penjualan pada perusahaan serta menciptakan longterm customer relationship. Menariknya, di radio bukan hanya memikirkan bagaimana menarik para pengiklan, tetapi juga bagaimana menarik minat para pendengar untuk mendengarkan acara yang ada bahkan loyal terhadap acara tersebut.

Sesuai dengan wawancara dengan pihak marketing prgram pagi-pagi I-Radio, apapun strategi yang mereka lakukan tetap bertumpu pada customer oriented, customer disini adalah membicarakan pendengar program pagi-pagi I-Radio dan para pengiklan I-I-Radio. Marketing mencoba membangun sebuah loyalitas baik dengan para pendengar maupun dengan para pengiklan. Dan hal ini dipertegas oleh wawancara yang dilakukan oleh Bapak Denny J Sompie.

(18)

Jadi secara garis besar, program pagi-pagi I-Radio sudah mengadopsi system marketing modern yang berorientasi terhadap pelanggan (customer oriented), sesuai dengan apa yang dijelaskan peneliti dalam landasan teori, bahwa konsep marketing mix terdahulu yaitu 4P, saat ini sudah beralih ke 4C. Dimana 4C ini menjelaskan konsep pemasaran yang berorientasi terhadap keinginan dan kepuasan pelanggan.

4.2.3 Strategi Komunikasi Pemasaran

Strategi komunikasi yang dijalankan program pagi-pagi I-Radio salah satunya adalah mengingatkan kembali kepada para pendengar bahwa adanya program I-Radio. Dari strategi ini yang menjadi tujuannya adalah mengingatkan kembali para pendengar dan membuat calon pendengar baru untuk menjadi pendengar setia program pagi-pagi. Hal ini juga dipertegas oleh penjelasan Bapak Denny J Sompie.

“apa yang dilakukan oleh marcomm ? dia buat activation adalah sebelum mereka siaran dibuatlah teaser, kita lihat tempat2 yang trafficnya cukup tinggi kemarin itu pernah kita pilih ada dijalan sudirman, (gambar tampangnya desta turun dijalanan) itu ditaruhkan dibeberapa tempat ditraffic2. Jadi kita lihat dulu yang kita lakukan adalah mana yang jadi target pendengar....”

Selain itu strategi yang dilakukan lainnya adalah membuat iklan-iklan di media cetak. Hal ini juga mengingatkan para pendengar mengenai program pagi-pagi I-Radio. Hal ini pun didukung oleh hasil wawancara pendengar I-Radio.

“Yang saya lihat lebih sering melakukan promosi majalah, jika boleh disebutkan, saya pernah melihat promosi pagi-pagi I-Radio di majalah Mother & Baby”.

(19)

Jadi dari strategi komunikasi yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa strategi komunikasi adalah strategi bagaimana meningkatkan awareness para pendengar. Mengkomunikasikannya dengan menggunakan berbagai media yang disesuaikan dengan target pasar yang dituju.

4.2.4 Pengembangan Produk

Selain dari sisi eksternal yang harus dikembangkan, tentunya untuk menuju tujuan perusahaan mendapatkan keuntungan seoptimal mungkin, harus pula dibarengi dengan pengembangan dari sisi internal. Dari program pagi-pagi I-Radio ini salah satu yang selalu rutin dikembangkan adalah produk, yang sering disebut contents yang ada dalam program pagi-pagi.

Setiap bulan contents yang ada di review, apakah contents yang ada tersebut masih menarik atau tidak, masih dalam grafik naik, stabil atau turun. Tentunya dari setiap titik tersebut mempunyai perlakuan strategi yang berbeda. Seperti yang dijelaskan Bapak Tommy Trisdiarto.

“kita selalu melakukan review setiap bulan untuk setiap acaranya, hal ini bisa di cek kebagian reseach & development. Dari hasil review tersebut kita membuat sebuah pengembangan acara, menambah acara atau mengganti acaranya. Semua tergantung hasil review tersebut. Kalau pengembangan biasanya perubahan tidak banyak, tetapi baik menambah atau mengganti acara biasanya kita akan melakukan riset terlebih dahulu ke lapangan. Biasanya kita akan membuatkan sample sebuah acara dimana acara ini akan diperdengarkan kepada sample yang kita pilih. Sample yang kita pakai biasanya pendengar setia kita sendiri dan juga terkadang kita undang para pengiklan yang biasa pasang

(20)

Bapak Denny J Sompie menjelaskan sedikit salah satu contoh yang dilakukan program pagi-pagi dalam mengembangkan contents yang ada. Berikut penjelasannya.

“diakhir bulan oktober kemarin kita pernah mengalami penurunan rating, coba kamu minta datanya ke bagian R&D. Saat itu mau tidak mau kita harus adakan pengembangan, hasil riset bagian R&D contents yang ada saat itu kurang menarik dibandingkan dengan radio lainnya. Tercatat content yang ada pada program pagi-pagi yang mengalami penurunan rating adalah saat jam delapan sampai dengan sembilan. Sesuai informasi bagian R&D itu karena topik yang dibuat untuk dibahas pada jam tersebut kurang menarik. Itu sih sih berdasarkan riset mereka ya. Jadi saat itu kita mencoba membuat topik yang lebih nyeleneh kata-katanya...yang bisa membuat pendengar lebih tertarik untuk didengarkan, bahkan saat dengar topiknya aja bisa tertarik gitu..lalu kita buat deh tuh topiknya...kalau tidak salah pernah tuh topiknya begini...BLAK-BLAK KAN SEBELUM NIKAH...setelah masang topik itu kalau gak salah mulai deh tuh naik ratingnya walaupun tidak terlalu tinggi.”

Dapat dilihat diatas, bahwa strategi dalam pengembangan produk yang ada biasanya tergantung yang ada, dapat dikatakan apabila contents yang ada sudah relatif kurang digemari, akan dilakukan pengembangan atau diganti. Apabila dilakukan pengembangan, perubahan contents mungkin tidak terlalu signifikan. Dasar untuk mengembangkan atau mengganti contents tersebut adalah review bulanan yang dibuat oleh bagian research and development. Dari hasil tersebut baru bisa ditentukan apakah contents perlu dikembangkan atau ditambah. Dalam mengembangkan dan menambah ini biasanya I-Radio melakukan riset, setiap program yang dibuat akan dipresentasikan ke para sample pendengar. Sample pendengar ini yang diambil adalah pendengar setia I-Radio

(21)

dan para pelanggan pemasang iklan. Hal ini dipertegas oleh wawancara yang dilakukan ke pendengar setia program pagi-pagi I-Radio.

“iya...saya pernah diundang beberapa kali untuk mendengarkan acara baru, katanya sih sebelum launch pengen didengerin ke pendengar setia, dan saya diminta pendapatnya gitu. Pendapatnya pun dibicarakan langsung disitu.”

Selain pengembangan program, ada hal lain yang krusial pada sebuah program radio, yaitu penyiarnya. Penyiar berperan penting dalam sebuah program di radio, penyiar yang cerdas membawakan sebuah acara radio membuat para pendengar akan lebih loyal.

Mengenai penyiar, sampai saat ini belum pernah ada masalah baik dari skill maupun lainnya. Berikut wawanara yang dilakukan dengan Bapak Denny J Sompie.

“sampai sekarang sih belum pernah ada masalah yang serius dengan penyiar, kalau pun ada rotasi penyiar aja, itu dilakukan untuk merefresh content aja.” Hal ini pun dipertegas oleh wawancara ke pendengar program pagi-pagi I-Radio.

“sampai saat ini sih saya masih senang dengan penyiar yang ada, raffiq dan putri itu kocak dan kompak. kadang-kadang emang suka berubah tuh penyiarnya, tapi jarang sih....”

4.2.5 Pendengar Program Pagi-pagi I-Radio

Pendengar bagi radio adalah sebuah aset yang paling penting, semakin banyak jumlah pendengar akan berpengaruh positif terhadap jumlah pengiklan

(22)

dan hal ini adalah mutlak. Seperti penjelasannya sebelumnya bahwa I-Radio berpegang teguh terhadap konsep orientasi terhadap pelanggan.

Saat ini I-Radio memanjakan para pendengarnya dengan cara membuat para pendengarnya mudah untuk menemukan I-Radio. Saat ini dengan era teknologi yang serba maju membuat jarak bukanlah yang masalah. Untuk mempermudah para pendengar untuk tetap bisa mendengarkan I-Radio walaupun ada diluar kota bisa mengakses melalui layanan streaming. Untuk berinteraksi dengan program pagi-pagi I-Radio banyak caranya, bisa melalui telp, sms dan media jejaring sosial. Dan saat ini pun sedang dikembangkan untuk bisa berinteraksi melalui media sosial chatting (Line, We Chat, dan lain-lain). Berikut penjelasan dari Bapak Deni J Sompie.

“untuk para pendengar pokoknya selalu kita manjakan deh, dalam memudahkan mereka mengakses kita adain layanan streaming, untuk interaksi bisa pakai telp, sms, twitter, facebook. Dan kita juga sedang coba untuk pakai LINE dan We Chat, tapi masih tahap develop. Untuk pendengar setia pun kita bikin games yang seru dengan hadiah yang menggiurkan tentunya.”

Dan dibawah adalah wawancara yang dilakukan ke pendengar program pagi-pagi

“serius!! mau ada media LINE or We Chat biar kita bisa interaksi...wow keren juga ya....saya sih seneng banget pastinya, makin asyik kayanya nanti ya.”

(23)
(24)

4.2.6 Menarik Minat Pemasang Iklan

Iklan merupakan salah satu sumber pendapatan radio. Dalam menarik minat para pengiklan tentunya banyak hal yang dilakukan. Walaupun seorang marketing bertanggung jawab dalam mendapat pengiklan, namun tentunya dibutuhkan dukungan dari semua pihak yang terkait. Berikut penjelasan dari Bapak Tommy Trisdiarto.

“kalau yang kita bicarakan tadi, dari segi komunikasi ke khalayak umum, terus pengembangan program, penyiar, dan lainnya dijalankan dengan baik oleh pihak-pihak yang bertanggung jawab atas yang tadi saya sebutkan, saya yakin jumlah pendengar akan naik yang tentunya jumlah pengiklan pun akan naik. Hal ini pun bisa diliat di data dibagian R&D, setiap jumlah pendengar naik pasti pendapatan iklan kita naik juga.”

Maka untuk mendapatkan minat pengiklan, dari setiap komponen yang menjadi bagian dari perusahaan haruslah melakukan seoptimal mungkin agar mendapatkan hasil optimal pula.

Namun berbeda dengan program pagi-pagi, traffic iklan tertinggi pada radio terjadi di jam pagi hari, dan memang lebih banyak orang mendengarkan radio dipagi hari dibanding waktu lainnya. Dengan adanya kebiasaan tersebut tidak sulit bagi para perusahaan radio untuk menarik para pengiklan untuk memasang iklan di radio mereka, karena dijam-jam seperti ini pada program pagi-pagi untuk menarik pengiklan akan lebih mudah. Hal ini pun dipertegas oleh pernyataan dari Bapak Denny J Sompie.

“Dan khusus untuk program pagi-pagi kita tidak sulit untuk mencari pemasang iklan, karena lebih sering mereka yang mencari kita, mungkin karena mereka

(25)

puas dengan program pagi-pagi atau bisa juga harga yang kita tawarkan cocok, selain itu memang jam on air program pagi-pagi juga jam sibuk di radio. kalau gak percaya kamu minta data pengiklan deh sama marketingnya, terkadang mereka aja bingung untuk nolak sama yang mau masang iklan. Sebelumnya saya jelaskan mengenai pengembangan produk, pengembangan tersebut kita lakukan karena memang kita hanya menjaga stabilitas I-Radio sebagai radio yang besar dan patut diperhitungkan sama pesaingnya.”

Gambar 7

(26)

4.2.7 Harga Iklan

Dalam penentuan harga tentunya haruslah tepat. Jangan sampai harga membuat perusahaan tidak mendapatkan keuntungan bahkan rugi. Banyak cara dalam penentuan harga, dalam sebuah situs http://www.ciputraentrepreneurship.com ada 4 macam dalam penentuan harga yaitu biaya tambah mark up, harga bersaing, price skimming dan penetration pricing.

Untuk program I-Radio sendiri dalam penentuan harga menggunakan metode harga bersaing. Hal ini dijelaskan pula oleh Bapak Denny J Sompie melalui wawancara yang dilakukan.

“harga yang kita tetapkan biasanya kita lihat pesaing terlebih dahulu, kalau program kita berada diatas pesaing tentunya kita akan pasang harga lebih tinggi begitu juga sebaliknya. Biasanya untuk menarik minat kita kasih diskon khusus...”

Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa jam on air untuk pagi-pagi merupakan jam sibuk bagi radio. Jadi tidak sulit untuk mencari pengiklan, sehingga pengiklan pun terkadang tidak memikirkan harga untuk memasang iklan di sebuah radio.

“ saya sudah jelaskan sebelumnya ya...kalau harga terkadang tidak dipikirkan sama yang mau masang iklan, secara kan memang yang mau masang iklan di jam on air program pagi-pagi itu banyak.”

(27)

Berikut adalah Ratecard I-Radio 89.6 FM Jakarta :

Gambar 8

Gambar

Gambar 4  Fungsi dan Tugas

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian dari Aris Purwanto (2016) yang berjudul Pengaruh Pengetahuan, Religiusitas dan Tingkat Pendapatan terhadap Minat Masyarakat

UUD 1945 mengenai Pasal 31 UU No.20 Tahun 2013 Tentang sistem pendidikan nasional yang berbunyi “Warga negara yang memiliki kelainan fisik emosional, mental, intelektual,

Dalam penelitian ini akan dilakukan pengujian untuk memperoleh kekuatan lentur dan kekuatan geser dari balok beton yang menggunakan begel model persegi dan model rangka

Gambar 3.11 Proses FGD terhadap siswa-siswi SMP Al-Falah Deltasari Sumber: Olahan Penulis 2018 3.3 Kesimpulan Penelitian Berdasarkan dari data yang telah diperoleh melalui

Dalam upaya meningkatkan daya saingnya, Waida Farm masih mengalami berbagai kendala, diantaranya adalah sulitnya mengatur karyawan agar melaksanakan tugas dengan baik

Bekisting atau perancah harus digunakan bila diperlukan untuk membatasi adukan beton dan membentuk adukan beton menurut garis dan permukaan yang diinginkan. Bila bekisting

Dengan diterimanya hipotesis alternatif ini maka dengan demikian maka Hipotesis 3 yang menyatakan bahwa kualitas pelayanan dan kepuasan secara bersama-sama berpengaruh

Reaksi yang berlangsung lambat dapat diper!epat dengan memberi at lain Reaksi yang berlangsung lambat dapat diper!epat dengan memberi at lain tanpa menambah konsentrasi atau