• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSEP DAN PERHITUNGAN NILAI TUKAR SEBAGAI ALTERNATIF PERBAIKAN NILAI TUKAR BARTER - BPS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KONSEP DAN PERHITUNGAN NILAI TUKAR SEBAGAI ALTERNATIF PERBAIKAN NILAI TUKAR BARTER - BPS"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

KONSEP DAN PERHITUNGAN NILAI TUKAR SEBAGAI

ALTERNATIF PERBAIKAN NILAI TUKAR BARTER - BPS

Mohamad Maulana Pantjar Simatupang

Ening Ariningsih Fajri Shoutun Nida

SEMINAR HASIL ANALISIS KEBIJAKAN T.A. 2019 PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PERTANIAN

SEKRETARIAN JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN

(2)

Outline

Latar Belakang

Tujuan

Konsep dan Pengukuran NTP

Alternatif NTP

(3)

Latar Belakang

 CNBC Indonesia

 News

 Berita

Duh! Nilai Tukar Petani Turun, Bagaimana Kesejahteraannya?

 NEWS - CNBC Indonesia

 05 March 2019 14:08

 Sayangnya, gabungan secara keseluruhan NTP periode Februari yang telah dibacakan oleh BPS turun sebesar 0,37% dibanding bulan

sebelumnya. Ini mengindikasikan terjadi penurunan tingkat kesejahteraan pada petani.

(4)

Latar Belakang

 Konsep, Pengukuran, dan Makna Nilai Tukar Petani (Pantjar Simatupang).

 Changes In Farmer Terms of Trade And Agricultural Net-barter Terms of Trade: An Empirical Analysis (Hermanto Siregar).

 Kaji Ulang Konsep dan Perkembangan Nilai Tukar Petani Tahun 2003 –

2006 (Pantjar Simatupang dan Mohamad Maulana).

 Nilai Tukar Petani: Konsep, Pengukuran dan Relevansinya Sebagai Indikator Kesejahteraan Petani (Muchjidin Rachmat).

(5)

Tujuan

Memberikan informasi tinjau ulang kelayakan konsep perhitungan Nilai Tukar Petani BPS sebagai penanda kesejahteraan petani dan alternatif usulan Nilai Tukar Petani.

1. Melakukan tinjau ulang kelayakan konsep perhitungan Nilai

Tukar Petani/Barter - BPS sebagai penanda kesejahteraan petani.

2. Mengkaji perhitungan Nilai Tukar baru sebagai alternatif

perbaikan NTP-BPS.

3. Merekomendasikan alternatif usulan perhitungan Nilai Tukar

(6)

Konsep Perhitungan Nilai Tukar Barter - BPS

iNTP = Indeks Nilai Tukar Petani

iHTP = Indeks Harga Yang Diterima Petani iHBP = Indeks Harga Yang Dibayar Petani

(7)

Melakukan Survei Penyusunan Diagram Timbang

NTP

Pengumpulan

Data Tahun Dasar Diagram TimbangPenyusunan

Paket Komoditas dan Diagram Timbang Survei Harga Periode Berjalan Tahapan Pengolahan NTP Periode Berjalan

Konsep Perhitungan Nilai Tukar Barter - BPS

Subtitusi dan Imputasi Proporsional

(8)

Konsep Perhitungan Nilai Tukar Barter - BPS

Tabel 11.1

Diagram Timbang Nilai Yang Diterima Petani Subsektor Tanaman Pangan, Jawa Barat (2012=100)

Komoditi Nilai Yang Diterima Diagram

Timbang

(1) (2) (3)

JUMLAH YANG DITERIMA 51.481.168.770.106 10.000,00

Padi 44.758.775.406.312 8.694,20 Gabah 44.758.775.406.312 8.694,20 Palawija 6.722.393.363.794 1.305,80 Jagung 3.012.364.891.806 585,14 Kacang Hijau 111.138.618.535 21,59 Kedelai 354.055.000.260 68,77 Kacang Tanah 520.703.519.239 101,14 Ketela Pohon 1.907.121.959.301 370,45 Ketela Rambat 817.009.374.653 158,70

(9)

Konsep Perhitungan Nilai Tukar Barter - BPS

Diagram Timbang Nilai Yang Dibayar Petani Subsektor Tanaman Pangan, Jawa Barat (2012=100)

Komoditi Nilai Yang Dibayar Diagram

Timbang

(1) (2) (3)

JUMLAH YANG DIBAYAR 23.519.055 10.000,00

Konsumsi Rumah Tangga 17.410.675 7.402,80

Bahan Makanan 6.676.493 2.838,76

Beras 1.818.691 773,28

Bihun 3.555 1,51

Jagung Ontongan Muda 5.964 2,54

Ketela Pohon 8.362 3,56 Ketela Rambat 5.805 2,47 Mie Basah 5.849 2,49 Mie Instant 278.855 118,57 Tepung Terigu 50.077 21,29 Ayam Hidup 37.322 15,87

Daging Ayam Kampung 32.756 13,93

Daging Ayam Ras 367.565 156,28

Daging Kambing 11.140 4,74

Daging Kerbau 5.164 2,20

Daging Sapi 72.427 30,79

Hati Ayam 6.547 2,78

(10)

Konsep Perhitungan Nilai Tukar Barter - BPS

Jawa Barat

Komoditi

Nilai Yang Dibayar

Diagram

Timbang

(1) (2) (3)

BPPBM

6.108.380

2.597,20

Bibit

425.036

180,72

Bibit Padi

137.188

58,33

Bibit Jagung

154.666

65,76

(11)

Konsep Perhitungan Nilai Tukar Barter - BPS

Pertama,

 NTP sudah merujuk seluruh

komponen rumahtangga petani: tanaman pangan, hortikultura, peternakan, perkebunan rakyat dan perikanan.

 Terkait cakupan rumahtangganya,

NTP dapat dijadikan penciri

kondisi ekonomi rumahtangga tani secara umum.

 Walaupun sektor pertanian disini

pengetiannya adalah hanya/untuk pertanian luas.

Tabel 11.1

Diagram Timbang Nilai Yang Diterima Petani Subsektor Tanaman Pangan, Jawa Barat (2012=100)

Komoditi Nilai Yang Diterima Diagram Timbang

(1) (2) (3)

JUMLAH YANG DITERIMA 51.481.168.770.106 10.000,00

Padi 44.758.775.406.312 8.694,20 Gabah 44.758.775.406.312 8.694,20 Palawija 6.722.393.363.794 1.305,80 Jagung 3.012.364.891.806 585,14 Kacang Hijau 111.138.618.535 21,59 Kedelai 354.055.000.260 68,77 Kacang Tanah 520.703.519.239 101,14 Ketela Pohon 1.907.121.959.301 370,45 Ketela Rambat 817.009.374.653 158,70

(12)

Harga Produsen Pertanian HD-5.2 Perikanan Budidaya HD-5.1 Perikanan Tangkap HD-4 Peternakan HD-6 Kehutanan Harga Konsumen Perdesaan HKD-2.1 & HKD-2.2 Non Makanan HD-3 Perkebunan HD-2 Hortikultura HKD-1 Makanan HD-1 Tananan Pangan 32 prov 33 prov 33 prov 19 prov

Jenis Harga Daftar Survei Harga Perdesaan Cakupan Publikasi Rilis

Statistik Harga Produsen Pertanian Subsektor Tanaman Pangan, Hortikultura dan Tanaman Perkebunan Rakyat Statistik Harga Produsen Pertanian Subsektor Peternakan dan Perikanan Statistik Harga Konsumen Perdesaan Kelompok Makanan Statistik Harga Konsumen Perdesaan Kel. Non Makanan

APRIL

(13)

Konsep Perhitungan Nilai Tukar Barter - BPS

Kedua,

 NTP-BPS hanya mempertimbangkan pendapatan RTP

hanya dari pendapatan pertanian tertentu, sementara pendapatan dari pertanian lainnya dan luar pertanian tidak diperhitungkan.

 Dalam satu RTP Padi, pendapatan RT-nya tidak hanya

dari usahatani padi saja, tapi dapat juga dari usahatani palawija, hortikultura, perkebunan, perikanan atau

kehutanan.

 Pendapatan RT tani tidak hanya berasal dari sektor

(14)

Konsep Perhitungan Nilai Tukar Barter - BPS

 Susenas : sumbangan usahatani bahan makanan dan perkebunan dalam pendapatan rumahtangga perdesaan tahun 2002 hanya 27,76%. Sumbangan usaha pertanian lainnya (peternakan, dan sebagainya) 6,43%, dan

sumbangan dari luar usaha pertanian 65,8%. (Saliem, et al (2005), Simatupang dan Maulana (2008)).

 Sensus Pertanian tahun 2013 menunjukkan bahwa

pendapatan RTUP dari usaha pertanian hanya sekitar 47% dari total pendapatan (Simatupang, 2016).

 Di lokasi PATANAS Padi dan Palawija, pendapatan RT dari sektor pertanian mencapai 46-57%.

(15)

Konsep Perhitungan Nilai Tukar Barter - BPS

Ketiga,

NTP hanya memperhitungkan sumber pendapatan dari

usahatani tanaman, nilai tukar yang dibuat BPS lebih tepat disebut nilai tukar (rumahtangga) petani tanaman daripada

nilai tukar petani. Secara keseluruhan, NTP-BPS tersebut

hanya valid bagi rumahtangga tani (spesialis) tanaman yang seluruh pendapatannya dari usahatani tanaman. Dengan

demikian, kesesuaian representasi NTP-BPS dengan realitas empiris rumahtangga tani di Indonesia sangat kecil.

(16)

Konsep Perhitungan Nilai Tukar Barter - BPS

Keempat,

NTP-BPS, yang dihitung sebagai rasio indeks harga seluruh barang yang dijual (hasil usahatani) terhadap indeks harga seluruh barang yang dibeli (barang konsumsi maupun input usahatani) rumahtangga tanaman, lebih tepat disebut nilai tukar barter antara rumahtangga petani murni (spesialis)

tanaman dengan masyarakat lainnya. Nilai tukar barter tidak memiliki hubungan langsung dan jelas dengan daya beli

pendapatan yang merupakan penanda dari kesejahteraan rumahtangga, yang didefinisikan sebagai rasio pendapatan

(laba usahatani) terhadap indeks harga barang konsumsi yang dibeli rumahtangga.

(17)

Alternatif Perhitungan NTP

Nilai Tukar Barter Single Faktorial (Single Factorial Barter Terms of Trade = SFBTT):

SFBTT = BTT x TFPJ

SFBTT = Nilai Tukar Barter Single Faktorial (Single Factorial Terms of Trade)

TFPJ = Produktivitas Total Faktor Produksi Barang yang dijual

BTT = Nilai tukar barter.

BTT = (IHJ/IHB) x 100

BTT = Indeks Nilai Tukar Barter Netto;

IHJ = Indeks harga barang yang dijual;

(18)

Alternatif Perhitungan NTP

Nilai Tukar Barter Dobel Faktorial

(Double Factorial Barter Terms of Trade = DFBTT)

DFBTT = BTT x TFPJ/TFPB = SFBTT/TFPB

DFBTT

= nilai tukar barter dobel faktorial

TFPJ

= produktivitas total faktor produksi barang yang dijual.

TFPB

= produktivitas total faktor produksi barang yang dibeli.

(19)

Alternatif Perhitungan NTP --- TFP

) / ln( ) ( 2 / 1 ) / ln( 1

jt1 jt jt1 j jt t t X S S X X X

j jt jt jt jt jt

R

X

R

X

S

/

dimana :

t

X

total faktor produksi pada tahun t.

jt

X

faktor produksi j pada tahun t.

jt

S

pangsa pengeluaran untuk faktor dalam total biaya.

j

(20)

Alternatif Perhitungan NTP --- TFP

IX

t

= (X

t

)(X

t-1

)

IY

t

= (Y

t

)(IY

t-1

)

IX

t

= indeks total faktor produksi pada tahun t.

IY

t

= indeks hasil produksi pada tahun t.

(21)

Alternatif Perhitungan NTP --- TFP

Wilayah Periode

1980-1984 1985-1989 1990-1994 1995-1998 Indonesia

Indeks Produksi 129,39 157,16 177,91 190,03

Indeks Faktor Produksi 105,79 106,05 105,45 115,98

Indeks TFP 122,84 148,28 168,96 165,66

Jawa

Indeks Produksi 133,29 158,04 171,93 176,25

Indeks Faktor Produksi 104,64 103,15 104,50 117,97

Indeks TFP 127,75 153,46 164,72 151,44

Luar Jawa

Indeks Produksi 119,77 151,62 183,87 210,87

Indeks Faktor Produksi 106,70 112,36 109,18 118,91

(22)

Alternatif Perhitungan NTP --- TFP

Jika,

Indeks harga pada tahun dasar 2012 = 100. Pada tahun 2017, indeks terima adalah 93,18. Indeks bayar adalah 110.

Indeks Nilai Tukar Petani/Barter = 93,18/110 = 84,71

Jika dengan tahun dasar 2012 diketahui bahwa indeks TFP barang yang dijual tahun 2017 adalah 125 maka indeks SFNTT adalah (93,18/110) x 125 = 84,71x 125 = 105,89. Artinya, dalam periode 2012-2017, SFBTT meningkat walau BTT menurun.

(23)

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

1. NTP-BPS tidak valid dijadikan sebagai penanda kesejahteraan petani.

Disarankan penggunaan dan interpretasi NTP adalah penanda kesejahteraan

petani sebaiknya dihentikan. Penggunaan dan interpretasi NTUP dapat

dilanjutkan.

2. Penggunaan NTUP dan SFNTP digunakan sebagai perhitungan penanda

kesejahteraan petani baru.

3. Penggunaan ukuran baru kesejahteraan petani, sebaiknya yang menggunakan

variabel data yang tersedia atau telah dikumpulkan oleh BPS.

(24)

Gambar

Diagram Timbang Nilai Yang Dibayar Petani Subsektor Tanaman Pangan,  Jawa Barat (2012=100)

Referensi

Dokumen terkait

Ismail Fauzi (Ayah) dan Nining Sri Akhiyatri (Ibu), kedua orang tua saya tercinta yang selalu mendukung, memberi semangat dan do’a serta banyak membantu saya

Berawal dari pemahaman akan kompleksitas itu peneliti mulai memiliki ketertarikan untuk memahami lebih dalam bagaimana dinamika sibling relationship pada seseorang yang

Untuk terlaksananya keberhasilan manajemen dalam pengelolaan parkir pada Dinas Perhubungan Kabupaten Purbalingga muncul sebuah gagasan untuk membuat sistem informasi

Pentadbir Sistem ICT adalah bertanggungjawab memastikan kawalan keselamatan dilaksana bagi mengelak berlakunya capaian oleh pengguna yang tidak sah, pengubahsuaian,

Selain hubungan diplomatik yang intensif dengan saling mengirimkan utusan, hubungan kerjasama antara Sriwijaya dengan Dinasti Tang juga tidak terlepas dari

Dapat disimpulkan program magazine ini juga sebagai sarana untuk mengenalkan masyarakat mengenai informasi kegiatan aktivis atau hal-hal sosial yang bertemakan kemanusiaan, hewan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dapat diketahui bahwa media gambar berseri dapat digunakan dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menulis siswa. Tingkat

Hal ini dimungkinkan tidak menyalahi aturan syariah Islam karena dalam fatwa Nomor 04/ DSN-MUI/ IV/ 2000 Tanggal 1 April 2000 tentang murabahah, sebagai landasan