• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT SEJAHTERA BINTANG ABADI TEXTILE Tbk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT SEJAHTERA BINTANG ABADI TEXTILE Tbk"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

1

PT SEJAHTERA BINTANG ABADI TEXTILE Tbk

LAPORAN KEUANGAN INTERIM

INTERIM FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2020 ( Tidak Diaudit )/

For The Nine Months Period Ended September 30, 2020 ( Unaudited )

(2)
(3)

3

PT SEJAHTERA BINTANG ABADI TEXTILE Tbk

LAPORAN POSISI KEUANGAN INTERIM

30 September 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit)

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT SEJAHTERA BINTANG ABADI TEXTILE Tbk

INTERIM STATEMENT OF FINANCIAL POSITION September 30, 2020 ( Unaudited) and December 31, 2019 (Audited)

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan /

Notes 30 September 2020 31 Desember 2019

ASET

ASSETS

ASET LANCAR

CURRENT ASSETS

Cash on hand and

Kas dan bank 2e,5,33,34 10.225.613.814 8.376.853.763 in banks

Trade receivables -

Piutang usaha - pihak ketiga 2e,6,33,34 40.887.053.631 35.460.491.573 third parties

Piutang lain-lain 2d,2e,7,32,33,34 108.320.626.297 125.131.896.303 Other receivables

Persediaan 2i, 8 124.878.325.501 119.403.143.233 Inventories

Uang Muka dan Beban Advances and Prepaid

Dibayar Dimuka 2k,9 11.217.700.573 11.496.864.652 Expenses

Pajak Dibayar Dimuka 10a 7.091.039.284 4.455.436.514 Prepaid Tax

Biaya Ditangguhkan 11 - 3.886.837.500 Deferred Charged

Jumlah Aset Total Current Assets

Lancar 302.620.359.100 308.211.523.538

ASET TIDAK

NON-CURRENT

LANCAR ASSETS

Uang muka Aktiva 2k,9 28.154.413.703 663.399.265 Assets Advances

Dana yang dibatasi 2e,2h,12,33,

penggunaannya 34 422.423.304 4.669.033.061 Restricted funds

Investasi pada entitas Investment

asosiasi 2j,13 386.855.200 386.855.200 in associates

Aset tetap – bersih 2l,14 223.561.559.685 195.861.952.161 Fixed assets – net

Aset pajak tangguhan 2q,10e 11.302.609.769 11.208.397.919 Deferred tax assets

Uang jaminan 2e,15,33,34 660.671.126 660.671.126 Security deposit

Total Non-Current

Jumlah Aset Tidak Lancar 264.488.532.787 213.450.308.732 Assets

JUMLAH ASET 567.108.891.887 521.661.832.270 TOTAL ASSETS

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Interim yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

See accompanying Notes to the Interim Financial Statements which are an integral part of the financial statements.

(4)

4

PT SEJAHTERA BINTANG ABADI TEXTILE Tbk

LAPORAN POSISI KEUANGAN INTERIM

30 September 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit)

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT SEJAHTERA BINTANG ABADI TEXTILE Tbk

INTERIM STATEMENT OF FINANCIAL POSITION September 30, 2020 ( Unaudited) and December 31, 2019 (Audited)

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan /

Notes 30 September 2020 31 Desember 2019

LIABILITIES AND

LIABILITAS DAN EKUITAS EQUITY

LIABILITAS

LIABILITIES

LIABILITAS JANGKA

PENDEK CURRENT LIABILITIES

Utang bank 2e,16,33,

jangka pendek 34 231.050.036.138 242.291.444.486 Short-term bank loan

2e,17,33 Trade payables – third

Utang usaha – pihak ketiga ,34 7.412.682.986 6.823.742.573 Parties

18,33,

Utang lain-lain 34 Other payables

Pihak ketiga - 61.698.400 Third parties

Pihak berelasi 32 - Related parties

Utang pajak 10b 1.338.424.411 502.731.724 Taxes payable

2e,19,33,

Beban masih harus dibayar 34 969.885.769 4.380.561.734 Accrued expenses

Liabilitas jangka panjang

yang jatuh tempo dalam Current maturities of

satu tahun: long-term liabilities:

2e,21,33,

Utang bank 34 24.440.900.000 24.440.900.000 Bank loan

Utang pembiayaan 2e,2n,22, Consumer financing

Konsumen 33,34 4.113.151.774 1.820.963.727 Payable

Uang muka dari Advances from

Pelanggan 20 965.550.406 1.912.122.477 Customer

Jumlah Liabilitas Jangka Total Current

Pendek 270.290.631.484 282.234.165.121 Liabilities

LIABILITAS JANGKA

NON-CURRENT

PANJANG LIABILITIES

Liabilitas jangka panjang

setelah dikurangi bagian Long-term liabilities

yang jatuh tempo dalam net of current

satu tahun: maturities:

2e,21,33,

Utang bank 34 102.349.953.770 95.912.804.208 Bank loan

2e,2n,22,

Utang pembiayaan 33, Consumer financing

Konsumen 34 8.566.946.778 1.816.032.182 Payable

Liabilitas diestimasi atas Estimated liabilities for

imbalan kerja karyawan 2o,23 1.884.237.000 1.884.237.000 employees’ benefits

Jumlah Liabilitas Jangka Total Non-Current

Panjang 112.801.137.548 99.613.073.390 Liabilities

JUMLAH LIABILITAS 383.091.769.032 381.847.238.511 TOTAL LIABILITIES

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Interim yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

See accompanying Notes to the Interim Financial Statements which are an integral part of the financial statements.

(5)

5

PT SEJAHTERA BINTANG ABADI TEXTILE Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN INTERIM

30 September 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit)

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT SEJAHTERA BINTANG ABADI TEXTILE Tbk

INTERIM STATEMENT OF FINANCIAL POSITION September 30, 2020 ( Unaudited) and December 31, 2019 (Audited)

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan /

Notes 30 Septemberi 2020 31 Desember 2019

EKUITAS EQUITY

Modal saham - nilai nominal

Rp 20 per lembar saham Share capital -

pada tanggal Rp 20 par value per

30 September 2020 dan Rp 5 share as of September 30,

per lembar saham pada 2020 and Rp 5 par value

tanggal 31 Desember per share as of

2019 December 31, 2019

Modal dasar - Authorized -

6.000.000.000 saham 6,000,000,000 shares as

pada tanggal 30 September of September 30, 2020 and

2020 dan 24,000,000,,000 shares

24.000.000.000 saham as of December 31, 2019

pada tanggal 31 Issued and fully

Desember 2019 paid – 2.125.,000,000

Modal ditempatkan shares as of

dan disetor September 30, 2020 and

penuh – 6,800,000,000 shares as

2.125.000.000 saham of December 31, 2019

pada tanggal 30 September

2020 dan

6.800.000.000 saham

pada tanggal 31

Desember 2019 24 42.500.000.000 34.000.000.000

Additional paid-in

Tambahan modal disetor 25 83.072.897.019 50.834.734.519 Capital

Actuarial loss

Kerugian aktuarial atas on employees’

imbalan kerja – bersih (167.722.500) (167.722.500 ) benefits – net

Revaluation surplus –

Surplus revaluasi – bersih 14 70.686.054.948 70.686.054.948 Net

Retained earnings

Saldo laba (defisit) (12.074.106.611) (15.538.473.208 ) (deficit)

JUMLAH EKUITAS 184.017.122.855 139.814.593.759 TOTAL EQUITY

JUMLAH LIABILITAS

TOTAL LIABILITIES

DAN EKUITAS 567.108.891.887 521.661.832.270 AND EQUITY

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Interim yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

See accompanying Notes to the Interim Financial Statements which are an integral part of the financial statements.

(6)

6

PT SEJAHTERA BINTANG ABADI TEXTILE Tbk

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER

KOMPREHENSIF INTERIM LAIN INTERIM COMPREHENSICE INCOME

Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir For The Nine Months Period Ended

30 September 2020 (Tidak Diaudit) dan 2019 (Tidak Diaudit) September 30, 2020 (Unaudited) and 2019 (Audited)

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan /

Notes 2020 2019

PENJUALAN BERSIH 2p,26 138.828.984.656

227.709.370.493 NET SALES

BEBAN POKOK PENJUALAN 2p,27 (103.148.071.587) (152.491.136.319) COST OF GOODS SOLD

LABA KOTOR 35.680.913.069

75.218.234.174 GROSS PROFIT

Beban pemasaran 2p,28 (102.833.971) (103.318.123) Marketing expenses

General and administrative

Beban umum dan administrasi 2p,28 (35.177.454.570) (55.096.562.614) expenses

INCOME (LOSS) FROM

LABA (RUGI) USAHA 400.624.527 20.018.353.437 OPERATIONS

Beban keuangan 2p,29 (26.432.610.281) (21.447.474.407) Finance costs

Pendapatan/ ( beban ) lain-lain 2p,30 30.815.791.641 38.201.366 Other income

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK

INCOME (LOSS) BEFORE

PENGHASILAN 4.783.805.887 (1.390.919.604) INCOME TAX

Beban pajak penghasilan – bersih 2q,10c (1.319.439.290)

(2.424.127.500) Income tax expenses - net

LABA (RUGI) BERSIH TAHUN

NET INCOME (LOSS) FOR

BERJALAN 3.464.366.597 (3.815.047.104) THE YEAR

PENGHASILAN

OTHER COMPREHENSIVE

KOMPREHENSIF LAIN INCOME

Items that will not be

Pos yang tidak akan reclassified to profit or

direklasifikasi ke laba rugi loss

Surplus revaluasi - - Revaluation surplus

Pengukuran kembali liabilitas Remeasurement of liabilities

imbalan kerja karyawan 2o,23 - (38.040.000) for employees’ benefits

Pajak penghasilan terkait 2q,10e - 9.510.000 Related income taxes

Jumlah Penghasilan Total Other Comprehensive

Komprehensif Lain 0 (28.530.000) Income

JUMLAH LABA (RUGI) TOTAL COMPREHENSIVE

KOMPREHENSIF PERIODE INCOME (LOSS) FOR

BERJALAN 3.464.366.597 (3.843.577.104) THE PERIOD

LABA (RUGI) BERSIH PER

NET INCOME (LOSS) PER

SAHAM 2s,31 1.63 (209.227) SHARE

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Interim yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

See accompanying Notes to the Interim Financial Statements which are an integral part of the financial statements.

(7)

7

PT SEJAHTERA BINTANG ABADI TEXTILE Tbk PT SEJAHTERA BINTANG ABADI TEXTILE Tbk

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS INTERIM STATEMENT OF CHANGES OF INTERIM EQUITY

Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir For The Nine Months Period Ended

30 September 2020 (Tidak Diaudit) dan 2019 (Tidak Diaudit) September 30, 2020 ( Unaudited) and 2019 (Audited)

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

`

Keuntungan

Aktuarial atas

Imbalan Kerja -

bersih /

Tambahan Actuarial

Modal Disetor / Losses on Surplus Revaluasi

Saldo Laba

Catatan / Modal Saham / Additional Employees’ / Revaluation

(Defisit) /

Retained Jumlah /

Notes Share Capital Paid-in Capital Benefits - net Surplus

Earnings

(Deficit) Total

Saldo pada tanggal 1 Januari 2019 18.000.000.000 50.834.734.519 (119.712.000) 96.436.479.737 11.582.504.680 176.734.006.936 Balance as of January 1, 2019

Tambahan Modal diSetor

25 16.000.000.000 -

16.000.000.000 Additional Paid in Capital

Penghasilan komprehensif lain

(28.530.000)

(28.530.000) Other comprehensif income

Reklasifikasi surplus revaluasi ke saldo

laba 14 - - (13.150.429.055) 13.150.429.055 -

Reclassification revalution surflus to retaind earnings

Laba bersih tahun berjalan - - - - (3.815.047.105) (3.815.047.105) Net income for the year

Saldo pada tanggal 30 September 2019 34.000.000.000 50.834.734.519 (148.242.000) 83.286.050.682 20.917.886.630 188.890.429.831 Balance as of September 30, 2019

Saldo Pada Tanggal 1 Januari 2020 34.000.000.000 50.834.734.519 (167.722.500) 70.686.054.948 (15.538.473.208) 139.814.593.759 Balance as of January 1, 2020

Tambahan Modal diSetor 25 8.500.000.000 32.238.162.500 - - - 40.738.162.500 Additional Paid in Capital

Laba bersih periode berjalan - - - - 3.464.366.597 3.464.366.597 Net income for the periode

Saldo pada tanggal 30 September 2020 42.500.000.000 83.072.897.019 (167.722.500) 70.686.054.948 (12.074.106.611 ) 184.017.122.855 Balance as of September 30, 2020

(12.074.106.611 )

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Interim yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

.See accompanying Notes to the Interim Financial Statements which

(8)

8

LAPORAN ARUS KAS INTERIM STATEMENT OF CASH FLOWS

Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir For The Nine Months Period Ended

30 September 2020 (Tidak Diaudit) dan 2019 (Diaudit) September 30, 2020 ( Unaudited) and 2019 (Audited)

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan / 2020 2019

Notes

ARUS KAS DARI (UNTUK) AKTIVITAS

CASH FLOWS FROM (FOR)OPERATING

OPERASI ACTIVITIES

Penerimaan kas dari pelanggan 134.328.268.247 212.838.884.868 Cash receipt from costumers

Pembayaran kas kepada pemasok (90.519.087.175) (124.812.643.511 ) Cash paid to supplier

Pembayaran untuk beban usaha (27.071.574.711) (40.739.577.008 ) Cash paid for operating expenses

Pembayaran kepada karyawan (16.931.049.194) (29.235.045.696 ) Cash paid to employees

Pembayaran pajak penghasilan 834.469.190 (2.579.443.009 ) Income tax paid

Penerimaan bunga 29.604.123.073 439.227.945 Interest income receive

Pembayaran bunga (16.642.941.027) (21.447.474.407) Interest expense paid

Penerimaan (pembayaran) lainnya (11.884.122.942) (2.808.714.745) Cash receipt (disbursement) for others

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan Net Cash Provided by (Used in)

untuk) Aktivitas Operasi 1.718.085.461 (8.344.785.563) Operating Activities

CASH FLOWS FOR INVESTING

ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS INVESTASI ACTIVITIES

Penerimaan dari piutang lain-lain pihak berelasi - 1.780.000.000 Receipt from other receivables – related party

Hasil penjualan aset tetap - 295.454.545 Proceeds from sale of fixed assets

Perolehan aset tetap 14 (37.954.910.325) (1.520.157.451) Acquisition of fixed assets

Investasi pada entitas asosiasi - (400.000.000) Invesment in associates

Pembayaran piutang lain-lain – pihak berelasi - (46.021.384.750) Payment for other receivables – related parties

Pengembalian (Pembayaran) uang muka

pembelian aset tetap - 18.420.076

Repayment (Payment) for advances of purchase of fixed assets

Kas Bersih diperoleh dari (Digunakan untuk)

Aktivitas Investasi (37.954.910.325) (45.847.667.580)

Cash Flows Provided by (Used in) Investing Activities

ARUS KAS DARI (UNTUK) AKTIVITAS

CASH FLOWS FROM (FOR) FINANCING

PENDANAAN ACTIVITIES

Penerimaan utang bank - 40.429.710.000 Receipt of lease payable

Penerimaan utang pihak berelasi 21.100.131.301 16.000.000.000 Repayment of payble related parties

Penerimaan utang lain-lain – pihak berelasi - (6.750.000.000) Receipt of lease payable

Pembayaran utang bank (4.804.258.786) (2.628.664.710) Receipt of lease payable

Pembayaran utang pembayaran konsumen 9.043.102.643 (2.407.807.955) Repayments of consumer financing

Penambahan Modal Setor 8.500.000.000 - Addition of paid up capital

penggunaannya 4.246.609.757 (485.753.084) Receipt (payment) for restricted funds

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Net Cash Provided by

Pendanaan 38.085.584.915 (44.157.484.251 ) Financing Activities

KENAIKAN (PENURUNAN) NETO NET INCREASE (DECREASE)

KAS DAN BANK 1.848.760.051 (10.034.968.892 ) IN CASH ON HAND AND IN BANKS

CASH ON HAND AND IN BANKS

KAS DAN BANK AWAL PERIODE 8.376.853.763 13.840.750.177 AT THE BEGINNING OF THE PERIOD

CASH ON HAND AND IN BANKS

KAS DAN BANK AKHIR PERIODE 10.225.613.814 3.805.781.285 AT THE END OF THE PERIOD

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Interim yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

See accompanying Notes to the Interim Financial Statements which are an integral part of the financial statements.

(9)

9

PT SEJAHTERA BINTANG ABADI TEXTILE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir

30 September 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT SEJAHTERA BINTANG ABADI TEXTILE Tbk

NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS

For The Nine Months Period Ended September 30, 2020 ( Unaudited) and December 31, 2019 (Audited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 1. UMUM

a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum

PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 18 dari Lukas Haridjaja Gani, S.H., tanggal 17 Juli 2003. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-22781.HT.01.01-Th.2003 tanggal 25 September 2003.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 06 tanggal 13 Mei 2020 dari Notaris Rahayu Ningsih, S.H., mengenai perubahan mengenai

perubahan Peningkatan Modal

Ditempatkan/disetor. Akta tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.

AHU-AH.01.03-0218695AHU-0097892.AH.01.02.Tahun 2020 tanggal 13 Mei 2020.

Pada tanggal 31 Maret 2020, Perusahaan

memperoleh surat pernyataan efektif No.S-108/D.04/2020 dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan penawaran umum saham kepada masyarakat sebanyak 425.000.000 saham atau sebanyak 20% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp 20 per saham dengan harga penawaran Rp 105 per saham disertai dengan penerbitan Waran Seri I sebanyak 425.000.000 yang diberikan secara cuma-cuma dengan nilai nominal Rp 20 setiap saham dengan harga pelaksanaan Rp 120 setiap saham. Masa pelaksanaan waran yaitu mulai tanggal 8 Oktober 2020 sampai dengan 7 April 2023. Setiap pemegang satu saham baru Perusahaan berhak membeli satu waran. Bila waran tidak dilaksanakan sampai masa berlakunya habis, maka waran tersebut menjadi kadaluarsa.

Berdasarkan surat pengumuman pencatatan dari Bursa Efek Indonesia No.S-01560/BEI.PP1/03-2020 tanggal 9 Maret No.S-01560/BEI.PP1/03-2020, Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya sebanyak 425.000.000 saham pada tanggal 8 April 2020. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah menjalankan ekspor–impor dan perdagangan tekstil serta industri tekstil. Sampai dengan saat ini, Perusahaan merupakan Perusahaan yang bergerak di bidang industri khususnya tekstil serta memproduksi benang dari bahan daur ulang

Perusahaan terletak di Jl. Raya Cicalengka-Majalaya Km.5, Srirahayu, Cikancung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Perusahaan tidak memiliki entitas langsung dan utama. Pengendali Perusahaan adalah individu yaitu Tan Heng Lok.

1. GENERAL

a. The Company`s Establishment and General Information

PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk (the Company) was established based on Notarial Deed No. 18 of Lukas Haridjaja Gani, S.H., dated July 17, 2003. The Deed of establishment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in

his Decision Letter No. C-22781.HT.01.01-Th.2003 dated September 25, 2003.

The Company’s Articles of Association have been amended several times, most recently by notarial deed No. 06 dated May 13, 2020 of public notary Rahayu Ningsih, S.H., concerning the change of Increasing Paid in Capital. The Deed was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decree No AHU-AH.01.03-0218695AHU-0097892.AH.01.02.Tahun 2020 tanggal 13 Mei 2020.

On March 31, 2020, The Company obtained an effective statement letter No.S-108/D.04/2020 from the Financial Services Authority (OJK) made a public offering of its shares to the public of 425,000,000 shares or 20% of the total issued and fully paid with a nominal value of Rp 20 per share with offering price of Rp 105 per share and accompanied by the issuance of Warrant Series I of 425,000,000 as an incentive with a nominal value of Rp 20 per share with an exercise price of Rp120 per share. Period of execution of warrants which began on October 8, 2020 until April 7, 2023. Each holder of one new share of the company has the right to buy one warrant. If the warrants are not excecuted until the validity period expires, then, these warrants were obsolete.

Based on the announcement letter of listing from

the Indonesia Stock Exchange

No.S-01560/BEI.PP1/03-2020 dated March 9, 2020, the Company has recorded all of its 425,000,000 shares on April 8, 2020.

In accordance with Article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of the Company’s business was to engaged in export-import and trading of textile, and textile industry. Currently, the Company is engaged in textile industry and produce yarn from recycled material.

The Company main office is located at Jl. Raya

Cicalengka-Majalaya Km.5, Srirahayu,

Cikancung, Kabupaten Bandung, West Java. The Company has no immediate and ultimate parent entity. The controlling interest of the Company is owned by an individual which is Tan Heng Lok.

(10)

10

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM

Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir

30 September 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS

For The Nine Months Period Ended September 30, 2020 ( Unaudited) and December 31, 2019 (Audited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Perusahaan mulai beroperasi secara komersial The Company started its commercial operation

pada tahun 2003. in 2003.

b. Komisaris, Direksi, dan Karyawan b. Commissioner, Director, and Employees

Susunan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2020 dan 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:

The Company’s Commissioner and Director as of September, 30, 2020 and December 31, 2019 consist of the following:

30 September 2020 31 Desember 2019

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Komisaris Utama : Santoso Widjojo Santoso Widjojo : President Commissioner

Komisaris : Martha Intan Yaputra Martha Intan Yaputra : Commissioners

Komisaris Independen : Mamay Jamaludin Mamay Jamaludin : Independent Commissioner

Dewan Direksi

Board of Directors

Direktur Utama : Jefri Junaedi Jefri Junaedi : President Director

Direktur : Somad Tjuar Somad Tjuar : Directors

Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 095/SBAT-INT/VIII/2020 tanggal 10 Agustus 2020, Dewan Komisaris Perusahaan mengangkat susunan Komite Audit dengan susunan sebagai berikut:

Based on Board of Commissioner Decision

Letter No. 095/SBAT-INT/VIII/2020 dated

Agustus 10, 2020, the Company’s board of commissioner appoints the Audit Committee with the composition as follows:

Ketua : Mamay Jamaludin : Chairman

Anggota : Kusmiyati Epni : Member

Suprihatiningsih

Anggota : Muhammad Diemas : Member

Fauzie Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.

037/SBAT-EX/XII/2019, tanggal 2 Desember 2019,

Corporate Secretary dijabat oleh David Jonathan

Sumito.

Jumlah karyawan Perusahaan adalah 548 dan 505 masing-masing pada 30 September 2020 dan 31 Desember 2019.

Based on Directors’ Decision Letter No.

037/SBAT-EX/XII/2019, dated December 2nd,

2019 the Corporate Secretary position is held by David Jonathan Sumito.

The Company had a total number of employees of 548 and 505 employees as of September 30,

2020 and December 31th 2019.

c. Penerbitan Laporan Keuangan

c

. Issuance of Financial Statements

Laporan keuangan ini telah diotorisasi untuk diterbitkan oleh Direksi Perusahaan, selaku pihak yang bertanggung jawab atas penyusunan dan penyelesaian laporan keuangan pada tanggal 30 November 2020.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN

a. Kepatuhan Terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK)

Laporan keuangan Perusahaan telah disusun dan disajikan dengan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dan Dewan Standar Akuntansi Syariah Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) serta Peraturan Regulator Pasar Modal.

The financial statements have been authorized for issuance by the Director of the Company, as the party who is responsible for the preparation and completion of the financial statements on 30 November, 2020.

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES

a. Compliance with Financial Accounting Standards (SAK)

The financial statements of the Company have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards, which comprise the Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) and Interpretations of Financial Accounting Standards (ISAK) issued by the Financial Accounting Standards Board and Syariah Accounting Standards Board of the Institute of Indonesia Chartered Accountants (IAI) and the Regulation of Capital Market Regulatory.

(11)

11

PT SEJAHTERA BINTANG ABADI TEXTILE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir

30 September 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT SEJAHTERA BINTANG ABADI TEXTILE Tbk

NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS

For The Nine Months Period Ended September 30, 2020 ( Unaudited) and December 31, 2019 (Audited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2 . IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN

(lanjutan)

b. Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan

Dasar pengukuran laporan keuangan ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

1. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Basis of Financial Statements Preparation and Measurement

The measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies. The financial statements, except for the statement of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting.

The statement of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsisten dengan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan periode sebelumnya, kecuali untuk penerapan amandemen dan penyesuaian PSAK serta ISAK baru yang berlaku efektif 1 Januari 2019 yang telah diungkapkan dalam Catatan ini. Mata uang yang digunakan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan adalah mata uang Rupiah yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan.

Perlu dicatat bahwa estimasi akuntansi dan asumsi

yang digunakan dalam penyusunan laporan

keuangan, meskipun perkiraan ini didasarkan pada pengetahuan terbaik manajemen dan penilaian dari peristiwa dan tindakan saat ini, peristiwa yang sebenarnya mungkin akhirnya berbeda dengan estimasi. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi berdampak signifikan

terhadap laporan keuangan diungkapkan di Catatan 3.

c. Penerbitan PSAK Amandemen dan ISAK Baru

The accounting policies adopted in the

preparation of the financial statements are consistent with those adopted in the preparation of the financial statements in respect of the previous period, except for the adoption of amendments and improvements to PSAK and new ISAK effective January 1, 2019 which are disclosed in this Note.

The currency used in the preparation and presentation of the financial statements is the Indonesian Rupiah which is also the functional currency of the Company.

It should be noted that accounting estimates and assumptions used in the preparation of the financial statements, although these estimates are based on managements’ best knowledge and judgement of the current events and actions, actual events may ultimately differ from those estimates. The areas involving a higher degree of judgement or complexity, or areas where assumptions and estimates are significant to the financial statements are disclosed in Note 3.

c. Issuance of Amendment to PSAK and New ISAK

Pada tanggal 1 Januari 2019, Perusahaan menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (”PSAK”) baru, revisi, amandemen dan penyesuaian dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (”ISAK”) baru yang wajib diterapkan

pada tanggal-tanggal tersebut. Kebijakan akuntansi tertentu Perusahaan telah diubah seperti yang disyaratkan, sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar dan interpretasi.

1 Januari 2019

 Amendemen PSAK No. 24, “Imbalan Kerja tentang

Amendemen, Kurtailmen, atau Penyelesaian Program”

 ISAK No. 33, “Transaksi Valuta Asing dan Imbalan di Muka”

 ISAK No. 34, “Ketidakpastian dalam Perlakuan 

Pajak Penghasilan”

On January 1, 2019, the Company applied new, revised, amendments and improvements to Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) and new Interpretation of Financial

Accounting Standards (ISAK) that are

mandatory for application from that dates. Changes to the Company’s accounting policies have been, as required, in accordance with the

transitional provisions in the respective

standards and interpretations. January 1, 2019

Amendment to PSAK No. 24, “Employee Benefits

on Amendments, Curtailment, or Settlement”

ISAK No. 33, "Foreign Currency Transactions and

Advance Consideration"

ISAK No. 34, “Uncertainty over Income Tax

(12)

12

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir For The Nine Months Period Ended

30 September 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) September 30, 2020 ( Unaudited) and December 31, 2019

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Audited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

(lanjutan) POLICIES (continued)

c. Penerbitan PSAK Amandemen dan ISAK Baru c. Issuance of Amendment to PSAK and New

(lanjutan) ISAK (continued)

Penerapan atas PSAK amandemen dan penyesuaian serta ISAK baru di atas tidak menimbulkan perubahan yang mendasar terhadap kebijakan akuntansi Perusahaan dan tidak memiliki dampak material atas jumlah yang dilaporkan pada periode keuangan berjalan atau periode keuangan sebelumnya.

The adoption of the amendment and

improvement to PSAK and new ISAK above did not result in substantial changes to the Company’s accounting policies and had no significant effect on the amounts reported for the current or prior financial periods.

d. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi d. Transactions with Related Parties

Berdasarkan PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, Pihak-pihak berelasi dianggap terkait jika salah satu pihak memiliki kemampuan untuk mengendalikan (dengan cara kepemilikan langsung maupun tidak langsung) atau mempunyai pengaruh signifikan (dengan cara partisipasi dalam kebijakan keuangan dan operasional) selama pihak lain dalam membuat keputusan keuangan dan operasional.

Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan 32 atas laporan keuangan.

e. Instrumen Keuangan Aset Keuangan

Aset keuangan diakui apabila Perusahaan memiliki hak kontraktual untuk menerima kas atau aset keuangan lainnya dari entitas lain. Seluruh pembelian atau penjualan aset keuangan secara reguler diakui dengan menggunakan akuntansi tanggal perdagangan yaitu tanggal di mana Perusahaan berketetapan untuk membeli atau menjual suatu aset keuangan.

Pengakuan Awal

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL). Aset keuangan yang diukur pada FVTPL pada saat pengakuan awal juga diukur sebesar nilai wajar namun biaya transaksi dibebankan ke laba rugi.

Setelah Pengakuan Awal

Pengukuran aset keuangan setelah pengukuran awal tergantung pada pengelompokan dari aset yang bersangkutan di mana aset keuangan dapat dikelompokkan ke dalam 4 (empat) kategori berikut:

(i) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL)

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL) di mana aset tersebut

diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan oleh manajemen (apabila

Based on PSAK No. 7, “Related Parties Disclosures”, related parties deemed related if one party has the ability to control (by way of ownership, directly or indirectly) or exercise significant influence (by way of participation in the financial and operating policies) over the other party in making financial and operating decisions.

All significant transactions with related parties were disclosed in Note 32 to the financial statements.

e. Financial Instruments Financial Assets

Financial assets are recognized when the Company have a contractual right to receive cash or other financial assets from other entities. All purchases or sale of financial assets in regular way are recognized using trade date accounting. Trade date is the date when the Company have a commitment to purchase or sell a financial assets.

Initial Measurement

Initially, financial assets are recognized at fair value plus transaction costs that are directly attributable to the acquisition of the financial assets, except for financial assets measured at fair value through profit or loss (FVTPL). Financial assets at FVTPL are initially measured at fair value and transaction costs are expensed in profit or loss.

Subsequent Measurement

Subsequent measurement of financial assets after its initial measurement depends on the classification of the financial asset which might be classified into these following 4 (Three) categories:

(i) Financial assets at fair value through profit or loss (FVTPL)

Financial assets at fair value through profit or loss (FVTPL) are assets classified as held for trading or upon their initial recognition are designated by management (if meet certain criteria) to be measured at this category.

(13)

13

PT SEJAHTERA BINTANG ABADI TEXTILE Tbk PT SEJAHTERA BINTANG ABADI TEXTILE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir For The Nine Months Period Ended

30 September 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) September 30, 2020 ( Unaudited) and December 31, 2019

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Audited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2 . IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN 2.SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

(lanjutan) POLICIES (continued)

Aset Keuangan (lanjutan) Financial Assets (continued)

memenuhi kriteria-kriteria tertentu) untuk diukur pada kelompok ini. Aset keuangan dalam kelompok ini diukur pada nilai wajarnya dan seluruh keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar tersebut, termasuk bunga dan dividen, diakui pada laba rugi. Perusahaan tidak memiliki akun aset keuangan yang diklasifikasikan pada kelompok ini. (ii) Pinjaman yang diberikan dan piutang

Pinjaman yang diberikan dan piutang di mana merupakan aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Kelompok aset keuangan ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai.

Aset keuangan Perusahaan yang meliputi akun

kas dan bank, dana yang dibatasi

penggunaannya, seluruh akun piutang dan uang jaminan dikategorikan dalam kelompok ini.

Setelah Pengakuan Awal (lanjutan)

(iii) Aset keuangan yang tersedia untuk dijual Aset keuangan yang tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang tidak dikelompokkan ke dalam tiga kategori di atas. Perubahan nilai wajar aset keuangan ini diakui sebagai penghasilan komprehensif lain kecuali kerugian penurunan nilai, kerugian (keuntungan), nilai tukar dan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif, sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat penghentian pengakuan, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain harus disajikan sebagai penyesuaian reklasifikasi dan diakui pada laba rugi.

Perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok ini. Penghentian Pengakuan

Aset keuangan dihentikan pengakuannya ketika

(a) hak kontraktual untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut berakhir; (b) Perusahaan tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun telah menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga di bawah kesepakatan “pass-through”, dan

(c) Perusahaan telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau Perusahaan tidak mentransfer

Financial assets in this category are subsequently measured at fair value and any gain or loss arising from change in the fair value (including interest and dividend) recognized in profit or loss.

The Company have no financial assets which are classified in this category.

(ii) Loan and receivables

Loan and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. This asset category is subsequently measured at amortized cost using the

effective interest method less any

impairment.

Financial assets of the Company which consist of cash on hand and in banks, restricted funds, all receivable accounts and security deposits are grouped in this category.

Subsequent Measurement (continued) (iv) Available-for-sale financial assets

Available-for-sale financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available for sale or financial assets that are not classified into one of three categories. Changes in fair value of financial assets are recognize in other comprehensive income except for impairment losses, gain (loss) on foreign exchange interest calculated using the effective interest method until the financial asset is derecognize. At derecognition, the cumulative gain or loss

previously recognized in other

comprehensive income is reclassified from equity of profit or loss as a reclassification adjustment.

The Company have no financial assets which are classified in this category. Derecognition

Financial assets are derecognized when and only when (a) the contractual rights to receive cash flows from the financial assets have expired; (b) the Company retain the right to receive cash flows from the asset, but has assumed an obligation to pay the received cash flow in full without material delay to a third party under a ‘pass-through’ arrangement; and (c) the Company have transferred substantially all the risks and rewards of the asset or the Company have neither transferred nor retained substantially all the risks

(14)

14

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir For The Nine Months Period Ended

30 September 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) September 30, 2020 ( Unaudited) and December 31, 2019

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Audited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2 . IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

(lanjutan) POLICIES (continued)

Aset Keuangan (lanjutan) Financial Assets (continued)

maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat aset, namun telah mentransfer pengendalian atas aset tersebut.

Di mana Perusahaan telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari aset atau telah menandatangani perjanjian pass-through, dan tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan atau pengendalian ditransfer dari aset, aset tersebut diakui apabila besar kemungkinannya Perusahaan melanjutkan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah dari jumlah tercatat asli aset dan jumlah maksimum pembayaran Perusahaan.

Liabilitas Keuangan

Pengakuan dan Pengukuran

Perusahaan mengakui liabilitas keuangan pada saat timbulnya liabilitas kontraktual untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lainnya kepada entitas lain.

Pada saat pengakuan awal, dalam hal liabilitas keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL), liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Setelah pengakuan awal, Perusahaan mengukur seluruh akun liabilitas keuangan, pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Liabilitas keuangan Perusahaan meliputi utang bank, utang usaha, utang lain-lain, beban masih harus dibayar, dan utang pembiayaan konsumen. Perusahaan tidak memiliki liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL.

Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas kontraktual telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa.

Ketika suatu liabilitas keuangan ditukar dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari liabilitas keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laba rugi.

Saling Hapus antar Instrumen Keuangan

Aset dan liabilitas keuangan dapat saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan , jika dan hanya jika, 1) Perusahaan saat ini memiliki hak yang dapat dipaksakan secara

and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.

Where the Company have transferred their rights to receive cash flows from an asset or has entered into a pass-through arrangement, and has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor the transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Company continuing involvement in the asset. Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Company could be required to repay.

Financial Liabilities

Recognition and Measurement

Financial liabilities are recognized when the Company has a contractual obligation to transfer cash or other financial assets to other entities.

Financial liabilities, which are not measured at fair value through profit or loss (FVTPL), are initially recognized at fair value plus transaction costs that are directly attributable to the liabilities.

Subsequently, the Company measures all of its financial liabilities, at amortized cost using

effective interest method. The Company

financial liabilities include bank loans, trade payables, other payables, accrued expenses, and consumer financing payable. The Company has no financial liabilities measured at FVTPL.

Derecognition of Financial Liabilities

The Company derecognized financial liabilities, when and only when, the obligation specified in the contract is discharged or cancelled or expired.

Where an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss.

Offsetting Financial Instruments

Financial assets and liabilities can be offset and the net amount is presented in the statements of financial position if, and only if, 1) the Company currently has rights that can be enforced by law

(15)

15

PT SEJAHTERA BINTANG ABADI TEXTILE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir

30 September 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT SEJAHTERA BINTANG ABADI TEXTILE Tbk

NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS

For The Nine Months Period Ended September 30, 2020 ( Unaudited) and December 31, 2019 (Audited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2 . IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

Aset Keuangan (lanjutan)

hukum dengan entitas lain untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan 2) berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk

merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

f. Penentuan Nilai Wajar

Nilai wajar didefinisikan sebagai harga yang akan diterima untuk menjual aset atau dibayar untuk mengalihkan kewajiban dalam transaksi yang teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran di pasar utama atau, dalam ketiadaan, paling tidak pasar menguntungkan dimana Perusahaan memiliki akses pada tanggal tersebut. Nilai wajar kewajiban mencerminkan risiko non-kinerja.

Jika tersedia, Perusahaan mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga yang dikutip di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Jika tidak ada harga dikutip di pasar aktif, maka Perusahaan menggunakan teknik penilaian yang memaksimalkan penggunaan input yang dapat diamati dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diamati.

2.SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Financial Assets (continued)

with other entities to offset the recognized amounts and 2) intend to settle on a net basis or to realize the asset and settle the liability simultaneously.

f. Determination of Fair Value

Fair value is defined as the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date in the principal market or, in its absence, the most advantageous market to which the Company has accessed at that date. The fair value of a liability reflects its non-performance risk.

When available, the Company measures the fair value of a financial instrument using the quoted price in an active market for that instrument. If there is no quoted price in an active market, then the Company uses valuation techniques that maximize the use of relevant observable inputs and minimize the use of unobservable inputs.

g. Penurunan Nilai Aset Keuangan g. Impairment of Financial Assets

Seluruh aset keuangan atau kelompok aset keuangan, kecuali yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL), dievaluasi terhadap kemungkinan penurunan nilai.

Penurunan nilai dan kerugian penurunan nilai diakui jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa merugikan, yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan atau kelompok aset keuangan, yang berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan di mana dapat diestimasi secara andal.

Bukti objektif penurunan nilai dapat meliputi indikator-indikator pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.

Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi

Kerugian penurunan nilai diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut.

Nilai tercatat aset keuangan tersebut, disajikan setelah dikurangi baik secara langsung maupun menggunakan pos penyisihan. Kerugian yang terjadi diakui pada laba rugi.

All financial assets, except those measured at fair value through profit or loss (FVTPL), are evaluated for possible impairment.

Decline in value and an impairment loss is recognized if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more adverse events, which occurred after the initial recognition of the financial asset or group of financial assets, which have an impact on the estimated future cash flows on financial asset or group of financial assets in which can be estimated reliably.

Objective evidence of impairment may include indicators which debtor or a group of debtors is

experiencing significant financial difficulty,

default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization, and when observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.

For financial assets carried at amortized cost

Impairment loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows discounted at original effective interest rate of the financial asset.

The carrying amount of the asset shall be reduced either directly or through use of an allowance account. The amount of the loss is

(16)

16

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir For The Nine Months Period Ended

30 September 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) September 30, 2020 ( Unaudited) and December 31, 2019

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Audited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2.IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

(lanjutan) POLICIES (continued)

g. Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan) g. Impairment of Financial Assets (continued)

Manajemen pertama kali akan menentukan bukti objektif penurunan nilai individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual. Jika Perusahaan menentukan bahwa tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai aset keuangan individual, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan dengan risiko kredit yang serupa dan menentukan penurunan nilai secara kolektif.

Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan

Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal serta aset keuangan berjangka pendek lainnya dicatat pada biaya perolehan.

Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan dengan tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. Kerugian penurunan tersebut tidak dapat dipulihkan.

Management initially assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant. If the Company determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, it includes the financial asset in group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment.

For financial assets carried at cost

Investments in equity instruments that have no quoted market price in an active market and whose fair value cannot be reliably measured and other short-term financial assets are carried at cost.

The impairment loss is measured as the

difference between the carrying amount of the financial asset and the present value of estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset. Such impairment losses shall not be reversed.

h. Dana yang dibatasi penggunaannya h. Restricted funds

Dana yang dijadikan jaminan atas utang disajikan sebagai dana yang dibatasi penggunaannya dan dinyatakan sebesar nilai nominal.

Funds which are pledged as securities liabilities are presented as restricted funds an stated at nominal values.

i. Persediaan i. Inventories

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Penyisihan persediaan usang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan masing-masing persediaan pada akhir periode.

j. Investasi Pada Entitas Asosiasi

Inventories are valued at the lower of cost or net realizable value (NRV), whereby cost is determined by weighted average method.

Allowance for inventory obsolescence is

provided based on a review of the condition of inventories at the end of the period.

j. Investment in Associates

Investasi Perusahaan pada entitas asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas. Entitas asosiasi adalah suatu entitas di mana Perusahaan mempunyai pengaruh signifikan, biasanya mempunyai kepemilikan saham 20% atau lebih dari hak suara entitas. Sesuai dengan metode ekuitas, nilai perolehan investasi termasuk goodwill yang teridentifikasi ditambah atau dikurang dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi bersih, penerimaan dividen dari investee dan dikurangi dengan kerugian penurunan nilai sejak tanggal perolehan.

The Company’s investment in associate is accounted for using the equity method. An associate is an entity in which the Company has significant influence, generally accompanying a shareholding of 20% or more of the voting power of the entity. Under the equity method, the cost of investment includes goodwill identified on acquisition, increased or decreased by the Company’s share of profit or loss of the associate, and dividends received from the investee, net of any impairment loss since the date of acquisition.

(17)

17

PT SEJAHTERA BINTANG ABADI TEXTILE Tbk PT SEJAHTERA BINTANG ABADI TEXTILE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM NOTES TO THE INTERIM FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir For The Nine Months Period Ended

30 September 2020 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2019 (Diaudit) September 30, 2020 ( Unaudited) and December 31, 2019

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Audited) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2.IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

(lanjutan) POLICIES (continued)

j. Investasi Pada Entitas Asosiasi (lanjutan) j. Investment in Associates (continued)

Laporan laba rugi komprehensif mencerminkan bagian atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Perusahaan mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini. Kebijakan akuntansi entitas asosiasi, disesuaikan jika diperlukan, untuk menjamin konsistensi kebijakan akuntansi dengan yang digunakan oleh Perusahaan.

The profit or loss reflects the Company’s share of the results of operations of the associate. Any changes in the other comprehensive income of the associate is presented as part of the Company’s other comprehensive income. When there has been a change recognized directly in the equity of the associate, the Company recognizes its share of any such changes and discloses this, when applicable. Accounting policies of associates have been changed where necessary to ensure consistency with the policies adopted by the Company.

k. Biaya Dibayar di Muka k. Prepaid Expenses

Biaya dibayar di muka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.

l. Aset Tetap l. Fixed Assets

Aset tetap pada awalnya dicatat sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan aset terdiri dari harga pembelian dan biaya lainnya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan supaya aset siap digunakan sesuai. Setelah pengakuan awal, aset tetap kecuali tanah, diukur sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.

Biaya pengurusan legal awal untuk hak atas tanah diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah dan biaya ini tidak disusutkan. Biaya yang berkaitan dengan perpanjangan hak atas tanah diakui sebagai beban ditangguhkan dan diamortisasi selama periode hak atas tanah atau manfaat ekonomi tanah, mana yang lebih pendek. Biaya setelah perolehan awal termasuk dalam jumlah tercatat aset atau diakui sebagai aset yang terpisah, sebagaimana mestinya, apabila kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke Perusahaan dan biaya tersebut dapat diukur secara andal. Jumlah tercatat komponen yang diganti tidak diakui selama tahun berjalan pada saat terjadinya. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laba rugi.

Pada tahun 2016, Perusahaan mengubah kebijakan akuntansi atas seluruh kelompok aset tetap bangunan dari model biaya ke model revaluasi.

Dalam model revaluasi, jika jumlah tercatat aset meningkat akibat revaluasi, kenaikan tersebut langsung dikreditkan ke ekuitas pada bagian surplus revaluasi. Namun, kenaikan tersebut harus diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain hingga sebesar jumlah penurunan nilai aset akibat revaluasi yang pernah diakui sebelumnya dalam laba rugi.

Fixed assets are initially recorded at cost. The cost of an asset comprises its purchase price and any directly attributable cost of bringing the asset to its working condition and location for its intended use. Subsequent to initial recognition, fixed assets, except for land, are measured at cost less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.

Initial legal costs incurred to obtain legal rights are recognized as part of the acquisition cost of the land and these costs are not depreciated. Costs related to renewal of land rights are recognized as deferred charges and amortized during the period of the land rights or the economic useful life of land, whichever is shorter.

Subsequent cost are included in the asset’s carrying amount or recognized as a separate asset, as appropriate, when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Company and the cost of the item can be reliably measured. The carrying amount of the replaced part is derecognized during the financial year in which they are incurred. All other repairs and maintenance are charged to profit or loss.

In 2016, the Company changed its accounting policy on the entire classes of fixed assets building, from cost model to revaluation model. In revaluation model, if an asset’s carrying amount increased as a result of a revaluation, the increase shall be recognized in other comprehensive income and accumulated in equity under the heading revaluation surplus. However, the increase shall be recognized in

statement of profit or loss and other

comprehensive income up to the extent that it reverses a revaluation decrease of the same asset previously recognized in profit or loss.

Referensi

Dokumen terkait

La majorite des personnes interrogees ayant repondu pour sortir de chez soi sont essentiellement des gens de la gente masculine, tous maries depuis plus de 10 ans et peres de

Selanjutnya hasil refleksi akhir dapat dilihat peningkatan yang lebih jelas kemampuan siswa dan penguasaan per komponen dari mulai tes awal, siklus I, dan siklus II dapat

MGMP mengadakan pelatihan pembuatan Karya Tulis Ilmiah (KTI). MGMP sebagai forum supervisi kolegial guru PAI. MGMP berperan dalam pelatihan pembuatan perangkat pembelajaran.

Penelitian dan pengujian terhadap sistem struktur pneumatik, antara lain dalam uji model struktur pneumatik pada tahun 1992 telah dilakukan dalam paper “Kajian

Berorientasi pada beberapa definisi tersebut di atas, maka yang dimaksud dengan hubungan dalam penelitian ini adalah hubungan antara kekuatan otot lengan dengan kemampuan

Tepung kuat (hard wheat) adalah tepung terigu yang mampu menyerap air dalam jumlah banyak untuk mencapai konsistensi adonan yang tepat untuk pembuatan roti, dan adonan

 Buffering , yaitu fungsi analisis yang akan menghasilkan unsur-unsur spasial (di dalam layer lain) yang bertipe poligon atau akan menghasilkan data spasial baru pada zone dengan

Arsitektur Jaringan Terkini Kewirausahaan Manajemen Hubungan Pelanggan Komputasi Citra dan Suara Digital Pemrograman Aplikasi Perangkat Bergerak Pengantar Ilmu Komputer