• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Struktur Musik Rapa\u27i Pasee Di Biara Timu Jambo Aye Aceh Utara Provinsi Aceh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Struktur Musik Rapa\u27i Pasee Di Biara Timu Jambo Aye Aceh Utara Provinsi Aceh"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Lentera Vol. 14 No. 9 Juli 2014

85

ANALISIS STRUKTUR MUSIK RAPA

I PASEE DI BIARA TIMU

JAMBO AYE ACEH UTARA PROVINSI ACEH

ANGGA EKA KARINA

M ahasiswa Program Studi M agister (S2) Penciptaan Dan Pengkajian Seni Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara M edan

ABSTRAK

3HQHOLWLDQ LQL PHQJNDML VWUXNWXU PXVLN SDGD VHQL SHUWXQMXNDQ WUDGLVLRQDO 5DSD¶L 3DVHH $GDSXQ ODWDU EHODNDQJ SHQHOLWLDQ LQL EDKZD 5DSD¶i di Aceh merupakan media dalam bentuk kesenian yang digunakan oleh masyarakat Aceh untuk menyampaikan pesan-pesan semangat perjuangan hidup dan menyampaikan pesan-SHVDQ NHDJDPDDQ PHODOXL SHUPDLQDQ 5DSD¶L 3DVHH SHQHOLWLDQ LQL PHUXSDNDQ

sesuatu yang pentinJ NDUHQD 5DSD¶L 3DVHH LQL VHMDN GDKXOX VHFDUD WHUXV PHQHUXV VDPSDL VHNDUDQJ LQL

masih digunakan oleh masyarakat Aceh khususnya daerah Aceh Utara untuk memberikan apresiasi pesan sosial, semangat perjuangan dan syiar agama Islam, tujuan penelitian ini adalah untuk

PHQJHWDKXL VWUXNWXU PXVLN GDQIXQJVL VRVLDO EXGD\D NHVHQLDQ 5DSD¶L 3DVHH GL 3DQWRQ /DEX $FHK

Utara. Metode penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan struktur musik dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan dibahas secara inter disipliner ilmu sosial. Pembahasan dalam penelitian ini adalah struktur musik yaitu bentuk ritem pada lagu-lagu didalam

5DSD¶L 3DVHH \DQJ PHPSXQ\DL PDNQD VRVLDO GDQ VHPDQJDW SHUMXDQJDQ KLGXS GDODP NHKLGXSDQ

sehari-hari. 6WUXNWXU PXVLN 5DSD¶i Pasee yang terdiri motif pukulan yang mempunyai warna suara (timbre) dum dan teng, bunyi dum terdengar lebih rendah dan bunyi teng terdengar tinggi, bentuk

SXNXODQ 5DSD¶L 3DVHHWHUGLUL GDUL ODJX VD \DQJ PHQXQMXNNDQ DZDO PXODLQ\D VHEXDK SHUPDLQDQ PXVLN

lagu dua, lagu lhee, lagu limeung, lagu tujoh, lagu sikureung, dan lagu duablah. Motif

pukulan-SXNXODQ 5DSD¶L 3DVHH mencerminkan kebersamaan dan semangat perjuangan. .DWD .XQFL 5DSD¶L 3DVHH dan Struktur Musik

Pendahul uan

Provinsi Aceh merupakan salah satu daerah yang kaya akan kebudayaan. Sejarah telah me mbukt ikan semen jak adanya kera jaan-ke rajaan kec il di masa sila m sampai Indonesia me mprokla mirkan ke merde kaanya hingga dewasa ini Aceh tetap menjunjung tinggi nilai-n ila i kebudayaannya bahkan nila i-nila i budaya ini menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Aceh. Aceh merupakan daerah pertama yang me mpunyai hubungan langsung dengan dunia luar, contohnya Cina, India, Persia, Arab yang berdagang di Aceh masuk me la lui pelabuhan Peurla k, Sa mudra Pasai dan la muri, Hasbi (2006:5). Kebudayaan di Aceh dipengaruhi oleh peradaban Islam termasuk di dala mnya tarian tradisional, musik tradisional, dan instrument tradisional.

Masyarakat Aceh dihuni oleh beberapa sub etnik, dan masing-masing sub etnik me miliki ke khasan sendiri di bidang

kebudayaan. Melihat beragamnya kebudayaan daerah Aceh, maka keadaan itu juga selaras dengan keberagaman budaya suku-suku bangsa di Indonesia. Daerah Provinsi Aceh merupakan salah satu provinsi yang me mpunyai beragam bentuk alat musik tradisional. Sa lah satu bentuk alat musik trad isional tersebut adalah

5DSD¶L

5DSD¶L merupakan alat musik tradisional Aceh, sama halnya dengan gendang. 5DSD¶L dibuat dari batang kayu yang keras biasanya dari batang nangka, batang pohon aren, batang kelapa yang sudah tua, batang Tuwalang, pertama dibulatkan la lu diberi lobang di tengahnya. Kayu yang telah diberi lobang ini d isebut baloh. Baloh ini lebih besar bagian atas dari pada bagian bawah. Bagian atas ditutup dengan kulit ka mb ing atau kulit le mbu sedangkan bawahnya dibiarkan terbuka. Penjepit kulit atau pengatur tegangan kulit dibuat dari rotan yang dibalut dengan kulit.

(2)

Lentera Vol. 14 No. 9 Juli 2014

86

Penjepit in i dala m bahasa Aceh disebut

seudak. 5DSD¶L berke mbang dan digunakan sejak adanya kerajaan Aceh yaitu kerajaan Sa mudra Pasai. Pada za man ke rajaan Sa mudra Pasai, 5DSD¶L digunakan untuk mengu mpulkan masyarakat berperang me la wan penjajah, mengu mpulkan masyarakat untuk bermusyawarah, me mberi isyarat tanda bahaya, dan me mberi tanda bahwa waktu sholat telah tiba, masyarakat pada saat itu menggunakan 5DSD¶L sebagai Alat ko munikasi.

5DSD¶L terus berkembang dan masyarakat menggunakan 5DSD¶L untuk Acara kesenian rakyat dalam berbagai bentuk penampilan yang berbeda-beda. Dilihat dari perangkatan besar dan kecilnyaukuran 5DSD¶L ini dapat dibedakan beberapa jenis 5DSD¶L yang disebut 5DSD¶L

Pasee, 5DSD¶L Puloet, 5DSD¶L geurimpheng,

5DSD¶L Daboh dan 5DSD¶L Geleng. Ha mpir semua bentuk 5DSD¶L sama yang me mbeda kan adalah cara mena mpilkan perma inannya. Salah satu contoh jenis kesenian 5DSD¶L Pasee yang akan penulis angkat sebagai ka jian dala m penulisan tesis ini.

Na ma 5DSD¶L Pasee dia mbil dari na ma kera jaan Sa mudra Pasai dan sekarang sudah men jadi na ma suatu daerah dikabupaten Aceh utara. 5DSD¶L Pasee hanya ada di wilayah Aceh Utara saja berke mbang di desa-desa pada Kota Lhokseumawe, Geudong, Alue ie Puteh, dan Panton labu. Salah satu desa yang me lestarikan sa mpai sekarang yaitu desa Biara timu keca matan Jambo Aye kota Panton labu. Letak kota Panton Labu dari kabupaten Aceh utara dapat ditempuh dengan waktu satu jam perjalanan dengan kendaraan bermotor, pelestarian perma inan kesenian 5DSD¶L

Pasee di wilayah Aceh utara dan sekitarnya tergantung oleh masyarakat setempat yang tetap ingin menjaga ke lestariannya, oleh karena itu sampai saat ini desa Biara timu keca matan ja mbo aye masih terus me lestarikanya, dala m kenyataannya dapat ditemu i sampa i sekarang ini sanggar seni

5DSD¶L Pasee, masyarakat desa masih me mbuat acara pertandingan 5DSD¶L Pasee antar desa, masih dite mui pe mimp in kesenian 5DSD¶L Pasee sekaligus narasumber untuk sejarah dalam bentuk

lisan 5DSD¶L Pasee di desa tersebut. Oleh karena itu penelit i me milih desa Biara t imu keca matan ja mbo aye untuk mela kukan penelitian dala m menyelesaikan tesis ini.

5DSD¶L Pasee digunakan sebagai alat musik pukul pada upacara-upacara terutama yang berhubungan dengan keagamaan, hari-hari besar Isla m, ta mu kehormatan, media

ka mpanye politik dan

perma inan/perlo mbaan keseniantradisional. Mema inkan 5DSD¶L dengan cara me mu kulnya dengan tangan dan biasanya dimain kan oleh ke lo mpok (g roup). Di dala m satu grup ada seorang pemimp in perma inan 5DSD¶L disebut syeh, me mpunyai peran sebagai pemberi isyarat untuk pergantian dari lagu pertama ke lagu selanjutnya, ada sebutan canang yaitu orang yang me main kan pukulan variasi dan rando yaitu orang yang me main kan pukulan dasar.

5DSD¶L Pasee berukuran besar (digantung) biasanya di bawah kolong muenasah beratnya 20-50 kg yang berfungsi sebagai induk dan mempunyai gelar tersendiri sebagai kebangaan dari group tersebut contohnya : 5DSD¶L Raja Kuning. Unit besar terdiri dari 30 buah Rapa¶i, unit sedang 15 buah, sedangkan unit kecil terd iri dari 10 ± 12 buah.

Bentuk pukulan/rite m 5DSD¶L Pasee terdiri dari lagu sa, lagu dua, lagu lhee, lagu limeung, lagu tujoh, lagu sik ureung dan lagu dua blah semua adalah sebutan untuk urutan permainan rite m pada 5DSD¶L

Pasee. 5DSD¶L Pasee me mpunyai dua warna

suara (timbre) ya itu dum dan teng. Bentuk penampilan 5DSD¶L Pasee pada sebuah pertunjukan terdiri dari jenis pukulan yang berurutan, pemain 5DSD¶L Pasee me main kannya sambil berdiri, penampilannya dalam sebuah ansambel (grup) biasanya satu grup terdiri dari ju mlah pema in terkecil 15 0rang dan terbesar sampai 60 orang.

Dala m masyarakat Aceh kesenian

5DSD¶L Pasee bukan saja sekedar pertunjukan seni atau perlo mbaan tetapi

5DSD¶L Pasee sebuah ajang untuk menguatkan tali persaudaraan antar masyarakat Aceh, dan silaturahmi seperti ajaran dala m Aga ma Isla m. Banyak terdapat masalah dan keunikan dari penjelasan di atas, inilah hal yang menarik h ingga penulis

(3)

Lentera Vol. 14 No. 9 Juli 2014

87

sangat tertarik untuk mengajukan s ebagai

tesis.

Alat musik tradisional Aceh tersebut perlu dijaga, akibat dari perke mbangan za man dan juga untuk menggala kkan adanya usaha untuk penyesuaian dengan selera pasar dan keinginan para pemusik untuk mengkla im permainan 5DSD¶L 3DVHH

ma ka perlu untuk dilaku kan studi terhadap Alat musik trad isional Aceh 5DSD¶L 3DVHH. Seperti yang penulis lakukan saat ini, sehingga baik fungsi sosio budaya dan struktur musik serta urutan-urutan penampilannya hendaknya me mpunyai ketentuan yang jelas dan baku. Penentuan

5DSD¶L 3DVHHiniuntuk di angkat kedalam satu topik tulisan yang berjudulAnalisis Struk tur Musik Dan Fungsi Sosio Budaya

5DSD¶L 3DVHH Di Biara timu, Jambo Aye

Aceh Utara Provinsi Aceh merupakan salah

satu usaha pelestarian pertunjukan 5DSD¶L

Paseetersebut.

De mikian menariknya keberadaan

5DSD¶L 3DVHH Di Bia ra timu , Ja mbo Aye Panton Labu Aceh Utara,baik dit injau dari aspek sosial, budaya, estetika, dan filsafat yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, secara ke ilmuan, khususnya me lalu i kajian seni, 5DSD¶L 3DVHH ini sangat menarik untuk diteliti, didoku mentasi, dianalisis, dan tentu saja dipublikasikan keberadaannya. Pembahasan

6HMDUDK 5DSD¶L 'L $FHK

Sejarah masuknya alat musik 5DSD¶Lini telah ada sekitar abad XIII seiring masuknya agama Isla m d i Aceh yang ke mudian menjadi media dakwah dala m penyebaran Agama Isla m dimasa ke rajaan Isla m perta ma di Nusantara yaitu Samudera Pasai yang dipimpin Ra ja Isla m perta ma Yaitu Sultan Malikul Sa leh di daerah Pasai (Pase, Aceh Utara), yang ke mudian berke mbang men jadi suatu kesenian yang me mpunyai fungsi sosial budaya pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Alat musik 5DSD¶Lini merupakan hasil akulturasi budaya Islam yang masuk ke daerah Aceh sekitar abad XIII, yang dibawa oleh para ula ma dan saudagar Islam dari Timu r Tengah mela lui jalur perdagangan dunia yang melintasi Asia tengah dan selatan

seperti Pakistan, India, dan sebagainya, Ke mudian menjad i alat penyebaran Agama Isla m diseluruh Aceh dan Nusantara. Pada Awalnya budaya alat musik 5DSD¶Ldibawa oleh seorang Ula ma besar Isla m Syekh Abdul Qadir Zailani, yang meneruskan ajaran Isla m dari seorang Ulama Ahli Tasawuf dari Baghdad Ira k yang berna ma. Syekh Ahmad RLID¶L \DQJ NHPXGLDQ XOD PD ini terkena l dengan aliran Tasawuf µ¶ULID L\\DK¶¶ GDQ ]D PDQ SH PH ULQWDKDQ Sultan Iskandar Muda, alat musik ini sering digunakan untuk keperluan penyambutan tamu kera jaan, sehingga men jadi budaya masyarakat Isla m di Indonesia, hal ini dapat kita lihat pada banyaknya ragam alat musik perkusi sejenis Rebana di Nusantara ini yang bentuknya hampir menyerupai 5DSD¶L

. Bah kan ha mpir semua instrumen tersebut digunakan untuk mengiringi perayaan hari besar keagamaan aga ma Isla m seperti

Maulid Nabi (hari kelah iran Nabi

0XKDPPDG ,VUD 0L¶UD M SHUMD ODQDQ QDEL Muhammad dari mesjid il Ha ra m ke Masjidil Aqsa), hingga Sidratul Munthaha atau Langit ke Tujuh untuk menerima perintah shalat dari Allah SWT) dala m hal tersebut selalu dilantunkan Shalawat Nabi PH PXOLD NDQ GDQ PHQGRD¶NDQ WHUKDGDS Nabi Muha mmad beserta kelua rganya.

Na ma 5DSD¶I sendiri dia mb il dari seorang ulama besar di Arab yang mensyiarkan Isla m me la lui da kwah yang cara berdakwahnya menggunakan alat musik berbentuk Frame drum (perkusi sejenis rebana dengan satu permukaan yang dimain kan dengan cara dipukul atau ditepuk) yang kemudian disebarkan oleh SDUD SHQJLNXW DOLUDQ WDVDZXI ULID¶L\\DK (lihat Snouck Hugronje 1994:2:216-247). Dala m sebuah panton Aceh disebutkan bahwa 5DSD¶i diperkenalkan oleh seorang ula ma besar Islam ke lahiran Persia, yaitu Syekh Abdul Qadir Za ilani. Atau lebih dikenal dengan sebutan Bandar Khalifah (1077-1166), beliau pertama kali datang ke Aceh mendia mi sebuah kampung yaitu

Kampog Pande, yang sekarang letaknya

berada sekitar keca matan Mesjid Raya, wilayah kabupaten Aceh Besar. Bentuk

5DSD¶L di Aceh pada awalnya mirip seperti alat musik rebana dengan satu permukaan yang terbuat dari kayu yang dilapisi oleh

(4)

Lentera Vol. 14 No. 9 Juli 2014

88

kulit ka mb ing atau lembu yang digunakan

sebagai pengiring meu-dike (berd zikir) untuk menyemangati para pengikut ajaran Isla m agar sela lu kepada Allah sebagai Tuhan yang menguasai seluruh alam dan sebagai sosialisasi aja ran agama Isla m pada masa itu, hal in i dapat terlihat pada penyebaran Islam di ke rajaan Isla m perta ma di Nusantara yaitu Samudera pasai yang berada di daerah lhokseumawe Aceh bagian Utara, dengan rajanya yang bernama Su ltan Malik Al- Sa leh, ma ka sebagai bentuk kebudayaan penyebaran Islam tersebut dinama ilah 5DSD¶L tersebut dengan nama

5DSD¶L 3DVHH karena berada disekitar daerah pase (dahulu terkenal dengan nama Sa mudera Pasai, sebuah kerajaan Isla m pertama di Nusantara), sebagai media dakwah yang dianut oleh aliran Tare kat Sufi sebagai jalan untuk mendekatkan diri terhadap Allah SWT Tuhan yang menguasai ala m semesta dalam masyarakat Isla m dala m setiap lantunan dzikir dengan bentuk nyanyian yang diiringi oleh tabuhan 5DSD¶I tersebut.

Kata 5DSD¶I sendiri mengandung beberapa pengertian yang dipahami oleh masyarakat Aceh sebagai berikut:

a. Rapa¶L diartikan sebagai alat musik pukul yang dibuat dari kayu nangka atau kayu merbau, sedang kulitnya dari ku lit ka mbing yang telah diolah. Badan 5DSD¶i sendiri disebut Baloh. Dilihat dari perangkat besar kecilnya ukuran

5DSD¶L ini dapat dibedakan men jadi beberapa jen is.

b. 5DSD¶i diartikan sebagai grup perma inan yang terdiri dari antara 8 sa mpai 12 orang atau leb ih yang disebut awak 5DSD¶L.

c. 5DSD¶i diartikan sebagai bentuk perma inan kesenian Rapa¶L itu sendiri.

Pada abad 17 para ulama me milih cara berdakwah dengan bentuk kesenian dan menerap kan budaya Islam yang egaliter dan demokratis, hal ini men jadikan Agama Isla m lebih mudah difaha mi dan diterima oleh masyarakat Islam di Aceh pada masa itu, salah satu ulama besar yaitu Syekh Muhammad Sa man berda kwah dengan me mpe rkena lkan seni meu-Rateb, dimana

cara berdakwah ini mengajarkan pada umatnya untuk selalu mengingat Allah, dala m mela kukan meu-Rateb ini sambil me la kukan gerakan badan dan kepala dengan mengangguk-angguk sambil berdzikir sebagai bentuk totalitas untuk mengingat Allah, yang kemudian cara in i berke mbang menjad i suatu jenis tarian yang sangat dikenal seperti Ratoh duek(yang menyebar didaerah Aceh pesisir) dan Saman (yang menyebar didataran tinggi Gayo). Pada awa lnya kedua jenis tarian ini tidak menggunakan alat musik

5DSD¶Lsebagai pengiring tariannya, na mun seiring perke mbangannya mendapat pengaruh iringan 5DSD¶Ldisekitar Aceh Barat dan Selatan sebagai pengaruh 5DSD¶L

pasee dari Aceh Utara, yang ke mudian penyebaraannya didaerah Aceh bagian Barat dan Selatan me lahirkan jenis kesenian campuran antara seni tari dan musik yang dikenal dengan seni 5DSD¶L 6DPDQ.

Latar Belakang Rapa¶L Pasee

Na ma 5DSD¶L Pasee dia mbil dari na ma kera jaan Sa mudra Pasai dan sekarang sudah men jadi na ma suatu daerah dikabupaten Aceh utara.5DSD¶L Pasee hanya ada di wilayah Aceh Utara saja berke mbang di desa-desa pada Kota Lhokseumawe, Geudong, Alue ie Puteh, dan Panton labu. Salah satu desa yang me lestarikan sa mpai sekarang yaitu desa Biara timu keca matan ja mbo aye kota Panton Labu. 5DSD¶L

Paseeberukuran besar (digantung) biasanya dibawah ko long muenasah beratnya 20-50 kg yang berfungsi sebagai induk dan me mpunyai ge lar tersendiri sebagai kebangaan dari group tersebut contohnya:

5DSD¶L Raja Kuning. Unit besar terdiri dari 30 buah rapai, unit sedang 15 buah, sedangkan unit kecil terdiri dari 10-12 buah.

5DSD¶L Pasee digunakan sebagai alat musik pukul pada upacara-upacara terutama yang berhubungan dengan keagamaan, hari-hari besar Islam, ta mu kehormatan,

ka mpanye politik dan

perma inan/perlo mbaan kesenian tradisional. Mema inkan 5DSD¶L dengan cara me mu kulnya dengan tangan dan biasanya dimain kan oleh ke lo mpok (g roup). Di dala m satu grup ada seorang pemimp in perma inan 5DSD¶L disebut syeh. Rapa¶L

(5)

Lentera Vol. 14 No. 9 Juli 2014

89

Pasee tidak me mpunyai tangga nada,

5DSD¶L Pasee tidak ada nyanyian suara vokal serta gerakan tarian yang berpola.

5DSD¶L Pasee hanya sebagai rit me (te mpo) oleh Penaboh. Rapa¶i Pasee me mpunyai keunikan ge ma suaranya yang besar, suaranya dapat didengar dari satu desa sampai kedesa lainnya. 5DSD¶L Pasee me mpunyai dua warna suara (timbre) yaitu dum dan teng.

Rapa¶i Pasee me mpunyai ukiran

dipinggiran kayunya yang disebut larik, setiap larik me mpunyai makna, larik satu berma kna siang dan mala m, la rik lima berma kna rukun Isla m ada lima perka ra, larik tujuh bermakna seminggu ada tujuh hari dan ada satu garis besar menandakan hari ju mat dilarang untuk me mu kul 5DSD¶L

dan larik delapan ada empat garis besar dan empat garis kec il bermakna yaitu Tuha peut dan tuha lapan orang yang dituakan atau penasehat dalam sebuah desa setempat.

Dala m masyarakat Aceh kesenian 5DSD¶L

Pasee bukan saja sekedar pertunjukan seni atau perlombaan tetapi 5DSD¶L 3DVHHsebuah ajang untuk menguatkan tali pe rsaudaraan antar masyarakat Aceh, dan silaturahmi seperti ajaran dala m Agama Isla m.

2UJDQRORJL 5DSD¶L 3DVHH

Organologi me mpunyai ma ksud sebagai gambaran tentang bentuk dan rupa susunan pembangun konstruksi suatu alat musik sehingga dapat menghasilkan suara. Organologi dala m istilah musik merupakan ³,OPX D ODW PXVLN VWXGL PHQJHQDL D ODW-alat musik. Organologi muncul sejak abad 16 oleh Sebastian Virdung dala m bukunya yang berjudul Musica Getuscht und Ausgezogen (1511). Martin Agricola da la m bukunya yang berjudul Instrumentalis Deudsch (1929).

Bentuk kesenian 5DSD¶L 3DVHH

Ga mbar 1. Format Posisipema in 5DSD¶L 3DVHH

Menurut pakar seni budaya wilayah Aceh utara saudara Hasbullah bahwa 5DSD¶L

Pasee alat musik tradisional Aceh (Uroh doeng) maksudnya Alat musik yang dimain kan secara berdiri dan masyarakat mena mp ilkan Rapa¶i Pasee secara (Tunang) yaitu lawan antara satu grup desa dan satu grup desa lainnya. Setiap satu grup atau lawan harus dapat berma in Rapa¶i Pasee ini dengan menghasilkan suara yang besar, me mbuat variasi pukulan dan dapat bertahan selama wa ktu yang ditentukan. Bentuk penampilan 5DSD¶L Pasee pada sebuah pertunjukan terdiri dari jen is pukulan yang berurutan, pemain 5DSD¶L

Pasee me ma inkannya sambil berdiri,

penampilannya dalam sebuah ansambel (grup) biasanya satu grup terdiri dari ju mlah pema in terkecil 15 0rang dan terbesar sampai 60 orang. Pe rtunjukan 5DSD¶L Pasee dala m sebuah grup mempunyai pembagian tugas dalam me main kan alat musik tersebut yaitu :

a. Syeh

Sebutan untuk pemimpin grup 5DSD¶L

Pasee dan bertugas sebagai pemberi isyarat saat awal permulann lagu dan peralihan lagu satu ke lagu selanjutnya, posisi berdiri syehdibarisan paling depan.

(6)

Lentera Vol. 14 No. 9 Juli 2014

90

Sebutan untuk pemain 5DSD¶L Pasee

yang bertugas me main kan pukulan/rite m dasar tanpa motif variasi, posisi berdiri rando ada disetiap baris.

c. Canang

Sebutan untuk pemain 5DSD¶L Pasee yang bertugas me main kan pukulan/rite m variasi atau motif berbeda dari pukulan dasar, posisi berdiri canang dibaris kedua ditengah-tengah.

Dari penjelasan diatas maka dapat dipahami bahwa syeh, rando, dan canang untuk pemain 5DSD¶L Pasee me mpunyai peran penting dalam sebuah pertunjukan

5DSD¶L Pasee agar dalam penamp ilan

5DSD¶i Pasee dapat terpenuhi ko mposisi struktur musiknya.

Notasi Rite m (Motif Pukulan) Pada

Struktur Musik 5DSD¶L 3DVHH

Sebutan lagu pada pertunjukan 5DSD¶L

Pasee adalah bentuk motif puku lan, lagu yang dima ksud adalah bukan lagu dala m bentuk nyanyian atau me mpunyai lirik / syair, 5DSD¶L 3DVHH me mpunyai timbre yaitu bunyi dum dan teng, dum untuk suara rendah dan teng untuk suara tinggi,pe main

5DSD¶L 3DVHH di desa Biara t imu keca matan ja mbo aye menyebut motif pukulan atau rite m 5DSD¶L 3DVHH dengan sebutan lagu sa, lagu dua, lagu lhee, lagu limeung, lagu tujoh, lagu sik ureung dan lagu duablah. Dala m kesenian 5DSD¶L 3DVHHini sangat jelas menunjukan pola-pola rite m dan motif pukulan yang mencerminkan kehidupan sosial dan semangat dalam batasan-batasan dan aturan ajaran agama Isla m.

Be rikut ini penulis la mpirkan struktur me lodi dala m lagu yang ada dalam kesenian

5DSD¶L 3DVHH sebagai bentuk transkripsi dala m metode musik barat, diantaranya sebagai berikut:

a. Deskripsi rite m satu (Lagu sa) Motif pukulan lagu sa dengan tempo sedang, dan motif repetisi menunjukkan awal mu lainya lagu dima inkan secara unison (dimain kan secara serempak), yang berma kna dala m kehidupan sehari-hari yaitu bersiap-VLDS GLDZDOL GHQJDQ 'R¶D GDOD P berkegiatan atau mela kukan a ktivitas sehari-hari.

b. Deskripsi rite m dua (lagu dua)

Motif pukulan lagu dua dengan tempo la mbat, dan motif repetisi yang bermakna dala m kehidupan sehari-hari yaitu sudah mu lai me laku kan akt ivitas sehari-hari.

c. Deskripsi rite mtiga(lagu lhee) Motif pukulan lagu lhee dengan tempo sedang, dan motif repetisi yang bermakna dala m kehidupan sehari-hari yaitu sudah mu lai mela kukan akt ivitas sehari-hari dan adanya hambatan dan rintangan.

d. Deskripsi rite mlima (lagu limeung) Motif pukulan lagu limeung dengan tempo sedang, dan motif repetisi yang berma kna dala m kehidupan sehari-hari yaitu sudah mulai mela kukan akt ivitas sehari-hari dan adanya hambatan dan rintangan dan bagaimana mencari solusinya.

e. Deskripsi rite m tujuh (lagu tujoh) Motif pukulan lagu tujoh dengan tempo cepat, dan motif repetisi yang bermakna dala m kehidupan sehari-hari yaitu mencari solusi dan harus dapat penyelesaiannya atau jalan ke luar.

f. Deskripsi rite msembilan (lagu sikureung)

Motif pukulan lagu sik ureung dengan tempo cepat, dan motif repetisi yang berma kna dala m kehidupan sehari-hari yaitu dala m kehidupan sehari-hari pasti ada permasalahan dan ja lan ke luarnya bisa dila kukan dengan bermusyawarah.

g. Deskripsi rite mdua belas (lagu duablah)

Motif pukulan lagu dua blah dengan tempo cepat, dan motif repetisi yang berma kna dala m kehidupan sehari-hari yaitu dala m keh idupan sehari-hari jika bermusyawarah harus melibatkan orang yang dianggap tua atau tengku dalam satu desa, disebut tuha peut atau tuha lapan berma kna orang yang dituakan agar semua permasalahan dala m terselesaikan.

Khusus motif pukulan lagu duablah diibaratkan dala m peperangan seperti suara gemuruh te mbakan da la m medan peperangan.

Penutup Kesimpul an

Setelah penulis mendeskripsikan secara rinci da ri Bab I sa mpai Bab IV, ma ka dapat dia mbil kesimpulan sebagai berikut, seperti

(7)

Lentera Vol. 14 No. 9 Juli 2014

91

yang dike muka kan dala m pokok

permasalahan, bahwa penelitian mendeskripsikanstruktur musik serta pada seni pertunjukan tradisional 5DSD¶L

Paseesebagai bentuk kesenian yang

menggunakan alat musik tradisional Aceh yang merupakan kebudayaan masyarakat Aceh pada umumnya dan khususnya masyarakat di kota Panton Labu. Kesimpulan in i juga menjad i hasil penelitian yang penulis la kukan da la m mengka ji kesenian RDSD¶L SDVHH dalam kebudayaan masyarakat kota Panton labu Aceh Utara.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa:

Struktur musik 5DSD¶L 3DVHHyang terdiri motif pukulan yang me mpunyai warna suara (timb re) dum dan teng, bunyi dum terdengar lebih rendah dan bunyi teng terdengar tinggi, bentuk pukulan 5DSD¶L

Paseeterdiri dari lagu sa yang menunjukkan awal mu la inya sebuah perma inan musik yang bermakna dala m keh idupan sehari-hari yaitu bersiap-VLDS GLDZDOL GHQJDQ GR¶D dala m berkegiatan atau me laku kan akt ivitas sehari-hari, lagu duayang bermakna dala m kehidupan sehari-hari yaitu sudah mula i me la kukan aktiv itas sehari-hari, lagu lhee yang bermakna dala m keh idupa sehari-hari yaitu sudah mu lai me laku kan akt ivitas sehari-hari dan adanya hambatan dan rintangan, lagu limeung yang bermakna dala m kehidupan sehari-hari yaitu sudah mu lai me laku kan akt ivitas sehari-hariadanya hambatan dan rintangan dan bagaimana mencari solusinya, lagu tujoh yang berma kna dala m kehidupan sehari hari yaitu mencari solusi dan harus dapat menyelesaikannnya atau mencari jalan keluar, lagu sik ureung yang bermakna dala m kehidupan sehari-hari pasti ada permasalahan dan ja lan ke luarnya bisa dila kukan dengan bermusyawarah, dan lagu

duablah yang bermakna dala m kehidupan

sehari-hari jika bermusyawarah harus me libatkan orang yang dianggap tua atau tengku dalam suatu desa disebut tuha peut atau tuha lapan bermakna orang yang dituakan, agar permasalahan dapat terselesaikan. Motif puku lan-pukulan

5DSD¶L 3DVHH mencermin kan kebersamaan dan semangat perjuangan.

Saran

Harapan penulis, semoga para seniman di Aceh khususnya Aceh Utara kota Panton labu dapat bersinergi dengan pemerintah, me la lui Departe men Budaya dan Pariwisata, dala m menggalakkan aktivitas kesenian sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat kesenian dan potensi wisata budaya di Aceh utara kota Panton labu. Dengan harapan kesenian tradisional ini h idup dan terus berke mbang perlu leb ih dike mbangkan terhadap fungsi secara intens di dala m masyarakat. Untuk itu Dinas Budaya dan Pariwisata perlu me laku kan doku mentasi akademis dan santifik, menyelenggrakan seminar tentang kesenian 5DSD¶L

Paseesecara kontinu dan berkala, serta me mpe rtunjukkan kesenian tersebut sesuai dengan fungsinya di masyarakat atau difungsikan untuk kepentingan dunia wisata.

Sela in perguruan tinggi yang ada dalam mengelo la ilmu seni, seperti Departe men Etno musikologi, Un iversitas Sumatera Utara, sendratasik Universitas Negeri Medan, Univeristas Syah Kuala Banda Aceh, Universitas Malikulsaleh Lhokseuma we, pe merintah perlu me mbangun sebuah institut seni di Banda Aceh sebagai lembaga yang akan mengka ji, mene lit i, mendoku mentasikan kesenian yang ada dikawasan ini, sebagai upaya me lestarikan kekayaan khasanah sebi budaya Aceh dan sebagai bahan literatur bagi perkembangan kesenian Aceh selanjutnya. Dengan demikian masyarakat Aceh khusunya akan sadar budaya, dan men jadi insan yang seutuhnya, yang diridhai Allah keberadaannya didunia in i. DAFTAR PUS TAKA

Arikunto, Suharsini. 2003. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rine ka Cipta HasanHusein, T. A. Drs. dkk. 1984.

¶¶Upacara Tradisional Daerah

Istimewa Aceh,¶¶ Banda Aceh:

Departe men Pendidikan Dan Kebudayaan Proyek IDKD Propinsi Dae rah Istime wa Aceh.

(8)

Lentera Vol. 14 No. 9 Juli 2014

92

Karto mi, Margaret. Musical Journey in

Sumatera, 2013.

Le mbaga Adat dan Kebudayaan Aceh. 1990. Pedoman Umu m Adat Aceh Edisi 1. Banda Aceh: LAKA Propinsi Dae rah Istimewa Aceh.

Melalatoa, Junus. M. Memahami Aceh Sebuah Perspek tif Budaya, Aceh Kembali Ke Masa Depan, SMK Grafika Desa Putera,2005. Pekert i, Wid ia, dkk. 1999. Pendidikan Seni

Musik/Tari/Drama. Jaka rta:

Universitas Terbuka..

Said, Mohammad. Jilid 1, yang berjudul Aceh Sepanjang Abad, 2007. Said, Mohammad.J ilid 2, yang berjudul

Aceh Sepanjang Abad, 2007.

Sala m, Aprinus. 1998. Umar Kayam dan

Jaring-Jaring Semiotik a.

Jogyakarta: Pustaka Pe laja r. Sudjiman, Panuti. Art Van Zoestt.1996,

Serba Serbi Semiotika. Jakarta: PT Gra med ia.

Sukardi. 2003. Metode Penelitian

Pendidik an. Jakarta:

Bu miAksara.

Suma rsono, 2003. Restorasi Seni Tari dan Transformasi Budaya, Joyakarta : El Kapli.

Surjanto, A dkk. 1985. Kamus Istilah

Pariwisata. Jakarta P3D

Departe men Pendidikan dan Kebudayaan.

Sutrisno, Mudji & Verhak, Christ. 1993,

Estetik a, Filsafat Keindahan,

Jogyakarta: Kan isius.

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa menganugerahkan taufiq dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan penelitian tugas akhir ini dengan

Dari hasil percobaan pembuatan pernis dari damar abu dan asalan menunjukan bahwa pernis yang dihasilkan mempunyai sifat yang baik dan sama dengan contoh pernis kualitas pasaran

Disimpulkan bahwa implementasi kebijakan pemberian ASI eksklusif bagi ibu bekerja di Provinsi Kalimantan Selatan belum terlaksana dengan baik karena masih lemahnya komunikasi,

Antara reaksi utama Hydration baik direct ataupun indirect yang menghasilkan Isopropil Alkohol (IPA) dan reaksi samping Dehydration atau Etherification yang menghasilkan

Target yang dituju dalam kegiatan ini adalah para ibu rumah tangga di wilayah Cengkareng Barat, Jakarta Barat.Dimana antara lain sebagai ibu rumah tangga yang

Berdasarkan uraian tersebut di atas, Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Besar, memandang perlu untuk menyelenggarakan kegiatan Pekan Keterampilan dan Seni Pendidikan

· Apabila dalam riwayat penggunaan obat anti psikosis sebelumnya jenis obat antipsikosis tertentu yang sudah terbukti efektif dan ditolerir dengan baik efek