• Tidak ada hasil yang ditemukan

31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 March 31, 2019 and December 31, Catatan/ Notes

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 March 31, 2019 and December 31, Catatan/ Notes"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

ASET ASSETS

Aset Lancar Current Assets

Kas dan setara kas 4 437.093.838.510 473.141.559.720 Cash and cash equivalents

Investasi mudharabah 5 166.300.000.000 166.300.000.000 Mudharabah investment

Investasi jangka pendek 6 62.512.441.563 82.512.441.563 Short-term investments

Piutang usaha 7 25.253.137.637 17.215.131.170 Trade accounts receivable

Piutang lain-lain 8 14.753.798.220 9.661.321.540 Other accounts receivable

Persediaan - setelah dikurangi Inventories - net of allowance

cadangan kerugian penurunan for decline in value of

nilai masing-masing sebesar Rp 65,864,718,764 and Rp 63,507,065,395

Rp 65.864.718.764 dan Rp 63.507.065.395 March 31, 2019 and December 31, 2018

pada tanggal 31 Maret 2019 dan

31 Desember 2018 9 350.551.695.461 353.157.040.231 respectively

Pajak dibayar dimuka 10 29.721.508.032 21.135.786.577 Value added tax

Biaya dibayar dimuka 11 65.139.446.000 60.318.084.044 Prepaid expenses

Uang muka 12 94.899.206.318 83.793.477.302 Advances

Jumlah Aset Lancar 1.246.225.071.741 1.267.234.842.147 Total Current Assets

Aset Tidak Lancar Noncurrent Assets

Piutang pihak berelasi 13 34.368.600.000 34.368.600.000 Due from a related party

Aset pajak tangguhan 31 12.152.005.365 12.152.005.365 Deferred tax assets

Aset tetap - setelah dikurangi Property and equipment - net of

akumulasi penyusutan accumulated depreciation of

masing-masing sebesar Rp 268,252,654,459 and Rp 259,182,768,754

Rp 268.252.654.459 dan Rp 268.008.572.349 March 31, 2019 and December 31, 2018

pada tanggal 31 March 2019 dan

31 Desember 2018 14 629.075.522.609 595.947.250.015 respectively

Aset lain-lain 25.843.639.768 24.145.608.434 Other assets

Aset pengampunan pajak 15 4.333.212.500 4.333.212.500 Tax amnesty assets

Jumlah Aset Tidak Lancar 705.772.980.242 670.946.676.314 Total Noncurrent Assets JUMLAH ASET 1.951.998.051.983 1.938.181.518.461 TOTAL ASSETS

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

(2)

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

Liabilitas jangka pendek Current Liabilities

Utang usaha 16 132.558.745.115 124.235.230.036 Trade accounts payable

Utang lain-lain 17 5.800.172.279 9.415.870.498 Other accounts payable

Utang pajak 18 1.352.281.411 2.402.733.227 Taxes payable

Beban akrual 19 12.312.505.975 7.494.519.940 Accrued expenses

Uang muka pelanggan 1.442.910.715 4.302.052.875 Customers' advances

Pendapatan sewa diterima dimuka 2.243.433.402 1.364.228.075 Unearned rent revenue

Bagian liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam

waktu satu tahun: Current portion of long-term liabilities:

Utang bank 20 - - Bank loans

Liabilitas sewa pembiayaan 21 1.146.862.423 1.585.799.411 Lease liabilities

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 156.856.911.320 150.800.434.062 Total Current Liabilities

Liabilitas Jangka Panjang Noncurrent Liabilities

Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang akan jatuh

tempo dalam waktu satu tahun: Long-term liabilities - net of current portion:

Utang bank 20 - - Bank loans

Liabilitas sewa pembiayaan 21 2.611.261.696 2.368.261.696 Lease liabilities

Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 30 49.486.793.449 47.217.027.000 Long-term employee benefits liability

Setoran jaminan 22 2.316.896.058 2.298.974.808 Security deposits

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 54.414.951.203 51.884.263.504 Total Noncurrent Liabilities Jumlah Liabilitas 211.271.862.523 202.684.697.566 Total Liabilities

EKUITAS EQUITY

Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Equity Attributable to Owners

kepada Pemilik Perusahaan of the Company

Modal saham - nilai nominal masing- Capital stock - Rp 100 par value

masing sebesar Rp 100 per saham per share

Modal dasar, ditempatkan, dan

disetor - masing-masing Authorized, issued, and paid-up -

1.334.333.000 saham pada 1,334,333,000 shares

tanggal 31 Maret 2019 dan as of March 31, 2019 and

31 Desember 2018 24 133.433.300.000 133.433.300.000 December 31, 2018

Tambahan modal disetor 25 1.223.693.710.389 1.223.693.710.389 Additional paid-in capital

Saham Treasuri (49.820.857.316) (49.820.857.316) Treasury shares

Saldo laba 434.684.220.928 429.452.462.344 Retained earnings

Rugi yang belum direalisasi atas perubahan Unrealized loss on change in fair value

nilai wajar investasi tersedia untuk dijual (1.590.797.787) (1.590.797.787) of AFS investments

Jumlah Ekuitas yang Dapat

Diatribusikan kepada Total Equity Attributable

Pemilik Perusahaan 1.740.399.576.214 1.735.167.817.630 to Owners of the Company Kepentingan Nonpengendali 326.613.247 329.003.265 Non-controlling Interests Jumlah Ekuitas 1.740.726.189.462 1.735.496.820.895 Total Equity

(3)
(4)

PENDAPATAN 507.133.572.683 27 445.839.038.104 REVENUES BEBAN POKOK PENJUALAN 430.730.113.055 28 383.237.554.240 COST OF SALES

LABA KOTOR 76.403.459.628 62.601.483.864 GROSS PROFIT

Beban usaha (84.356.063.774) 29 (70.239.189.422) Operating expenses

Pendapatan bagi hasil mudharabah 4.989.000.000 5 4.989.000.000 Mudharabah profit sharing income

Pendapatan bunga 5.359.833.743 4 5.765.901.637 Interest income

Keuntungan (kerugian) penjualan Gain (loss) on sale of property

aset tetap 2.400.000 14 33.658.152 and equipment

Biaya keuangan (87.047.576) (63.920.352) Finance charges Pajak final - - Final tax

Pendapatan (biaya) lainnya 2.917.786.545 516.636.530 Other expenses

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK 5.229.368.566 3.603.570.409 PROFIT (LOSS) BEFORE TAX BEBAN (MANFAAT) PAJAK - - TAX EXPENSE (BENEFIT) LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN 5.229.368.566 3.603.570.409 PROFIT (LOSS) FOR THE YEAR LABA KOMPREHENSIF 5.229.368.566 3.603.570.409 COMPREHENSIVE INCOME

LABA BERSIH/KOMPREHENSIF NET INCOME/COMPREHENSIVE

TERATRIBUSIKAN PADA: INCOME ATTRIBUTABLE TO:

Pemilik entitas induk 5.231.758.584 3.606.053.399 Owners of the Company Kepentingan nonpengendali (2.390.018) (2.482.990) Non-controlling interests

5.229.368.566 3.603.570.409

LABA BERSIH PER SAHAM EARNINGS PER SHARE

Dasar 4 3 Basic

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. which are an integral part of the consolidated financial statements.

(5)

Saldo pada tanggal 1 January 2018/

133.433.300.000

1.223.693.710.389 (49.820.857.316) 407.624.730.953 - 1.714.930.884.026 333.675.358 1.715.264.559.384 Penghasilan komprehensif/Comprehensive income

Laba tahun berjalan bersih/Profit for the year - - - 3.606.053.399 - 3.606.053.399 (2.482.990) 3.603.570.409 Penghasilan komprehensif lain/Other comprehensive income

Pajak atas pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja jangka panjang/

Tax of remeasurement of long-term employee benefits liability - - - - - - - -Jumlah penghasilan komprehensif/

Total comprehensive income - - - 3.606.053.399 - 3.606.053.399 (2.482.990) 3.603.570.409 Transaksi dengan pemilik/Transactions with owners

Dividen tunai/Cash dividends 28 - - - - - - - -Jumlah transaksi dengan pemilik/

Total transactions with owners - - - - - - - -Saldo pada tanggal 31 Maret 2018/

133.433.300.000

1.223.693.710.389 (49.820.857.316) 411.230.784.352 - 1.718.536.937.425 331.192.368 1.718.868.129.793 Saldo pada tanggal 1 January 2019/

133.433.300.000

1.223.693.710.389 (49.820.857.316) 429.452.462.344 (1.590.797.787) 1.735.167.817.630 329.003.265 1.735.496.820.895 Penghasilan komprehensif/Comprehensive income

Laba tahun berjalan bersih/Profit for the year - - - 5.231.758.584 - 5.231.758.584 (2.390.018) 5.229.368.566 Penghasilan komprehensif lain/Other comprehensive income

Rugi yang belum direalisasi atas penurunan nilai aset keuangan tersedia untuk dijual/

Unrealized loss on change in fair value of AFS investments - net - - - - - - - -Jumlah penghasilan komprehensif/

Total comprehensive income - - - 5.231.758.584 - 5.231.758.584 (2.390.018) 5.229.368.566 Transaksi dengan pemilik/Transactions with owners

Dividen tunai/Cash dividends 28 - - - - - - - -Jumlah transaksi dengan pemilik/

Total transactions with owners - - - - - - - -Saldo pada tanggal 31 Maret 2019/

133.433.300.000 1.223.693.710.389 (49.820.857.316) 434.684.220.928 (1.590.797.787) 1.740.399.576.214 326.613.247 1.740.726.189.462 Balance as of January 1, 2018 Balance as of March 31, 2018 Balance as of March 31, 2019 Balance as of January 1, 2019

(6)
(7)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES

Penerimaan dari pelanggan 487.034.152.703 413.868.032.799 Cash receipts from customers Pembayaran kepada pemasok (419.801.253.206) (351.702.378.020) Cash paid to suppliers Penerimaan pendapatan bunga 5.359.833.743 - Interest income received Pembayaran kepada karyawan dan lainnya (95.400.900.686) (57.963.852.172) Cash paid to employees and others

Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk)

operasi (22.808.167.447) 4.201.802.607 Net cash provided by (used in) operations Pembayaran pajak final (1.050.451.816) (650.552.746) Final tax paid

Pembayaran pajak penghasilan - - Income tax paid

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Operasi (23.858.619.263) 3.551.249.861 Net Cash Used in Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES

Penerimaan dari pihak berelasi - - Cash receipts from related parties Hasil investasi - - Investment income received

Pelepasan entitas asosiasi - - Cash proceeds from disposal of an associate Hasil penjualan aset tetap 2.400.000 41.500.000 Proceeds from sale of property and equipment Penempatan investasi jangka pendek - - Placement in short-term investment Pelepasan investasi jangka pendek 20.000.000.000 - Proceed from short-term investment Penempatan investasi mudharabah - - Placement on mudharabah investment Bagi hasil investasi mudharabah - - Profit sharing income on mudharabah investment Perolehan aset tetap (34.826.303.928) (4.370.842.554) Acquisitions of property and equipment Pengeluaran uang muka pembelian tanah - - Advances for acquisitions of land

Kas Bersih yang Digunakan untuk

Aktivitas Investasi (14.823.903.928) (4.329.342.554) Net Cash Used in Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES

Penerimaan dari utang bank - Availment of bank loans

Penerimaan piutang dari pihak berelasi - Receipts of amount due from a related party Penambahan utang pihak berelasi - - Payment of amount due to a related party Penambahan utang sewa pembiayaan (338.854.975) Additional of lease liabilities

Pembayaran utang sewa pembiayaan (195.936.988) (2.604.186.125) Payment of lease liabilities Pembayaran utang bank - - Payment of bank loans

Pembayaran pembelian kembali saham treasuri Payment of treasury share repurchase

Pembayaran dividen Dividends paid

Pembayaran bunga 2.830.738.969 (253.127.714) Interest paid

Kas Bersih yang Diperoleh dari Net Cash Provided by

(Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan 2.634.801.981 (3.196.168.814) (Used in) Financing Activities

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS NET INCREASE (DECREASE) IN CASH

DAN SETARA KAS (36.047.721.210) (3.974.261.507) AND EQUIVALENTS

CASH AND CASH EQUIVALENTS

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 473.141.559.720 417.077.987.466 AT THE BEGINNING OF THE YEAR

CASH AND CASH EQUIVALENTS

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 437.093.838.510 413.103.725.959 AT THE END OF THE YEAR

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. which are an integral part of the consolidated financial statements.

(8)

1. Umum 1. General

a. Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information

PT Electronic City Indonesia Tbk

(Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta No. 27 tanggal 29 April 2002 dari Myra Yuwono, S.H., notaris di Jakarta. Akta

pendirian ini disahkan oleh Menteri

Kehakiman dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-18431 HT.01.01.TH.2002 tanggal 24 September 2002 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 90 tanggal 8 November 2002, Tambahan No. 13679.

PT Electronic City Indonesia Tbk (the Company) was established based on Deed No. 27 dated April 29, 2002 of Myra Yuwono, S.H., a public notary in Jakarta. The deed of establishment was approved

by the Minister of Justice and

Human Rights of the Republic of

Indonesia in Decision Letter

No. C-18431 HT.01.01.TH.2002 dated September 24, 2002 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 90 dated November 8, 2002, Supplement No. 13679.

Anggaran Dasar Perusahaan telah

mengalami beberapa kali perubahan,

terakhir dengan Akta No. 117 tanggal 19 Oktober 2015 dari Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., notaris di Jakarta, antara lain mengenai penyesuaian Anggaran Dasar dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah diterima dan dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan surat No. AHU-AH.01.03-0973149 tanggal 20 Oktober 2015.

The Articles of Association have been amended several times, most recently by Deed No. 117 dated October 19, 2015 of Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., a public

notary in Jakarta, among others,

concerning the changes in Articles of Association to comply with the Rules of the Financial Services Authority (OJK). The changes in the Articles of Association were received and registered in the Legal Entity Administration System of the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia based on letter No. AHU-AH.01.03-0973149 dated October 20, 2015. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar

Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan meliputi usaha perdagangan, perindustrian, pembangunan, dan jasa. Pada saat ini kegiatan usaha yang

dijalankan Perusahaan adalah

perdagangan ritel produk elektronik.

In accordance with article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of its activities is to engage in trading, industry, construction, and service. The Company’s current business is trading of electronic goods.

Perusahaan dan entitas anaknya

selanjutnya disebut “Grup”. The Company and its subsidiaries are collectively referred to as “the Group”. Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan

kantor pusat di Kawasan Niaga Terpadu Sudirman Lot 22, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2002.

The Company domiciles in Jakarta and its head office is located at Kawasan Niaga Terpadu Sudirman Lot 22, Jl. Jend.

Sudirman Kav. 52-53, Jakarta. The

Company started its commercial operations in 2002.

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan b. Public Offering of Shares

Pada tanggal 21 Juni 2013, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK dengan surat No. S-181/D.04/2013 untuk

melakukan penawaran umum atas

333.333.000 saham Perusahaan seharga Rp 4.050 per saham kepada masyarakat dan telah dicatatkan pada Bursa Efek

On June 21, 2013, the Company obtained the Notice of Effectivity from the Chief Executive functioning as Capital Market

Supervisor of OJK in Letter

No. S-181/D.04/2013 for its offering to the public of 333,333,000 shares at Rp 4,050 per share. On July 3, 2013, all of these shares were listed in the Indonesia Stock

(9)

Indonesia pada tanggal 3 Juli 2013. Exchange. Sesuai dengan keputusan Rapat Umum

Pemegang Saham (RUPS) yang

diselenggarakan pada tanggal 26 Maret 2013 sebagaimana tertuang dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 101 tanggal 26 Maret 2013 Jo. keputusan RUPS yang diselenggarakan pada tanggal 20 Mei 2013 sebagaimana tertuang dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 192 tanggal 20 Mei

2013, keduanya dibuat di hadapan

Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., notaris di Jakarta, Perusahaan akan melaksanakan program Employee Stock Allocation (ESA)

dan Management Stock Ownership

Program (MSOP). Dalam program ESA,

saham Perusahaan sebanyak-banyaknya 2% dari jumlah penerbitan saham yang

ditawarkan dalam penawaran umum

dialokasikan untuk karyawan Perusahaan seharga Rp 4.050 per saham. Dalam

program MSOP, saham Perusahaan

sebanyak-banyaknya 1% dari jumlah

keseluruhan saham yang sudah diterbitkan dan ditempatkan pada tanggal pencatatan dialokasikan, dimana 1 (satu) opsi akan memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) saham. Saham untuk program MSOP akan diambil dari

portepel dan akan diterbitkan dan

ditempatkan setelah penawaran umum perdana. Pada tanggal 3 Juli 2013, Perusahaan telah melaksanakan program ESA dan MSOP masing-masing sebesar 1.514.000 saham dan 1.000.000 saham seharga Rp 4.050 per saham.

In accordance with the decision in the General Meeting of Shareholders (GMS) held on March 26, 2013 as stated in the Deed of Shareholders Decision Statement No. 101 dated March 26, 2013 Jo. decision GMS held on May 20, 2013 as stated in the Deed of Shareholders Decision Statement No. 192 dated May 20, 2013, both made in front of Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., a public notary in Jakarta, the Company will carry out programs of Employee Stock Allocation (ESA) and Management Stock Ownership Program (MSOP). Under ESA program, a maximum of 2% of the total shares offered to the public was allocated to the Company’s employees for Rp 4,050 per share. Under MSOP program, a maximum of 1% of the total shares issued and placed on listing date was allocated, whereas one (1) option will give the shareholder to buy one (1) share. Shares of MSOP program will be taken from portepel and issued and placed after the public offering. On July 3, 2013, ESA and MSOP exercised totaled to 1,514,000 shares and

1,000,000 shares, respectively, at

Rp 4,050 each.

Perusahaan melakukan pembelian kembali masing-masing 10.075.900 lembar saham biasa tahun 2016 dan 36.809.100 lembar saham biasa Perusahaan pada tahun 2015

melalui transaksi pada Bursa Efek

Indonesia (Catatan 24).

The Company repurchased 10,075,900 in 2016 and 36,809,100 in 2015 of the

Company’s ordinary shares through

transaction at Indonesia Stock Exchange (Note 24).

Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 1.334.333.000 saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.

As of March 31, 2019 and as of December 31, 2018, all of the Company’s 1,334,333,000 shares are listed in the Indonesia Stock Exchange.

c. Entitas Anak yang Dikonsolidasikan c. Consolidated Subsidiaries

PT Kirana Cipta Propertindo (KCP) PT Kirana Cipta Propertindo (KCP)

Perusahaan mendirikan KCP pada

bulan Januari 2012 dan memiliki bagian kepemilikan sebesar 99,53% pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018. KCP berdomisili di Jakarta dan bergerak

dalam bidang properti. KCP mulai

The Company established KCP in

January 2012 with ownership interest of 99.53% as of March 31, 2019 and as of December 31, 2018. KCP domiciles in Jakarta and engages in property business. KCP has started its operations in 2014.

(10)

beroperasi pada tahun 2014.

Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018, jumlah aset KCP masing-masing sebesar Rp 273.472.158.548 dan Rp 273.880.817.238.

Total assets of KCP amounted to

Rp 273,472,158,548 and Rp

273,880,817,238 as of March 31, 2019 and as of December 31, 2018, respectively.

PT Griya Pusaka Propertindo (GPP) PT Griya Pusaka Propertindo (GPP)

Perusahaan mendirikan GPP pada

bulan Mei 2016 dan memiliki bagian kepemilikan sebesar 99,90% pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018. GPP berdomisili di Tangerang Selatan dan bergerak dalam bidang properti. GPP beroperasi secara komersial mulai Januari 2019.

The Company established GPP in

May 2016 with ownership interest of 99.90% as of March 31, 2019 and as of December 31, 2018. GPP domiciles in

Tangerang Selatan and engages in

property business. GPP has started its commercial operations since January 2019. .

Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018, jumlah aset GPP masing-masing sebesar Rp 99.564.157.551 dan Rp 99.572.862.451.

Total assets of GPP amounted to

Rp 99,564,157,551 and Rp 99,572,862,451 as of March 31, 2019 and as of December 31, 2018, respectively.

Kepentingan nonpengendali dari KCP dan GPP dianggap tidak material, sehingga,

Grup tidak menyajikan mengenai

pengungkapan yang disyaratkan untuk kepentingan nonpengendali yang material dalam laporan keuangan konsolidasian

sesuai PSAK No. 67, “Pengungkapan

Kepentingan Dalam Entitas Lain”.

The noncontrolling interest in KCP and GPP are not considered material, thus, the Group has not incorporated in the

consolidated financial statements the

required disclosures for material

noncontrolling interest of PSAK No. 67, “Disclosures of Interests in Other Entities”.

d. Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan d. Board of Commissioners, Directors, and Employees

Pada tanggal 31 Maret 2019 dan

31 Desember 2018, berdasarkan Akta No.

44 tanggal

09 Juli 2018 dan No. 145 tanggal 28 Juli 2017 keduanya dibuat di hadapan Notaris Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn. notaris di Jakarta, susunan pengurus Perusahaan adalah sebagai berikut:

As of March 31, 2019 and as of December 31, 2018, based on Deeds No. 44 dated July 9, 2018 and No. 145 dated July 28, 2017, respectively, of Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., a public notary in Jakarta, respectively, the Company’s management consists of the following:

(11)

2019 2018

Dewan Komisaris Board of commissioners

Komisaris Utama : Hartono Tjahjadi Adiwana Hartono Tjahjadi Adiwana : President Commissioner Komisaris : Josephine Sukmadewi K Josephine Sukmadewi K : Commissioners

Selfy Warauw Selfy Warauw :

Komisaris Independen : Rahmat Adi Sutikno Halim Rahmat Adi Sutikno Halim : Independent Commisioners Herbert Timbo P Siahaan Herbert Timbo P Siahaan

Direktur Directors

Direktur Utama : Ingrid Pribadi Ingrid Pribadi : President Director

Direktur : Roland Hutapea Roland Hutapea : Directors

Lyvia Mariana Lyvia Mariana

Wiradi Wiradi

Dedy Djafarli Dedy Djafarli

Direktur Independen : Anita Angeliana Anita Angeliana : Independent Director

Perusahaan telah mengangkat Lyvia

Mariana dan Dedy Djafarli sebagai Direktur. Personel manajemen kunci Grup terdiri dari

Komisaris, Direksi, dan Kepala

Departemen.

The Company has appointed Lyvia Mariana and Dedy Djafarli as the Director. Key management personnel of the Group consists of Directors, Commissioners, and Department Heads.

Sebagai perusahaan publik, Perusahaan

telah memiliki Komisaris Independen,

Komite Audit dan Komite Nominasi dan Remunerasi yang diwajibkan oleh OJK. Komite Audit terdiri dari 3 orang, dimana Rahmat Adi Sutikno Halim yang menjabat sebagai Komisaris Independen menjadi Ketua Komite Audit. Komite Nominasi dan Remunerasi terdiri dari 3 orang, dimana Herbert Timbo P Siahaan yang menjabat sebagai Komisaris Independen menjadi Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi.

As a public company, the Company has Independent Commissioners, an Audit

Committee and a Nomination and

Remuneration Committee as required by OJK. The Audit Commitee consits of 3 members, wherein Rahmat Adi Sutikno, who acts as a chairman Audit Committee. The Remuneration Committee consists of 3

members, wherein Herbert Timbo P

Siahaan, who acts as an Independent Commissioner, is also the Chairman of the Nomination and Remuneration Committee. Jumlah rata-rata karyawan Perusahaan

(tidak diaudit) adalah 681 di 31 Maret 2019 dan 682 tahun 2018.

The Company had an average number of employees (unaudited) 681 as of March 31,2019 and 682 in 2018.

Laporan keuangan konsolidasian

PT Electronic City Indonesia Tbk dan entitas anak untuk tahun yang berakhir 31 Maret 2019 diselesaikan dan diotorisasi untuk penerbitan oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 30 April 2019. Direksi

Perusahaan bertanggung jawab atas

penyusunan dan penyajian laporan

keuangan konsolidasian tersebut.

The consolidated financial statements of PT Electronic City Indonesia Tbk and its Subsidiaries for the year ended March 31, 2019 were completed and authorized for issuance on April 30, 2019, by the Company’s Directors who are

responsible for the preparation and

presentation of the consolidated financial statements.

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting

2. Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies

a. Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Konsolidasian

a. Basis of Consolidated Financial

Statements Preparation and

Measurement Laporan keuangan konsolidasian disusun

dan disajikan dengan menggunakan

Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, meliputi pernyataan dan interpretasi yang

The consolidated financial statements have

been prepared and presented in

accordance with Indonesian Financial

(12)

diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Dewan Standar Akuntansi Syariah IAI, dan Peraturan OJK No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”.

comprise the statements and interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Institute of Indonesia Chartered Accountants (IAI) and the Board of Sharia Accounting Standards of IAI and OJK Regulation No. VIII.G.7 regarding “Presentation and Disclosures of Public Companies’ Financial Statements”. Such consolidated financial statements are an English translation of the Group’s statutory report in Indonesia.

Dasar pengukuran laporan keuangan

konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

Laporan keuangan konsolidasian ini

disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas.

The measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies. The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting.

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam

penyusunan laporan keuangan

konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Maret 2019 adalah konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam

penyusunan laporan keuangan

konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2018.

The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial

statements for the year ended

March 31, 2019 are consistent with those

adopted in the preparation of the

consolidated financial statements for the year ended December 31, 2018.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing, and financing activities.

Mata uang yang digunakan dalam

penyusunan dan penyajian laporan

keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp) yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan.

The currency used in the preparation and presentation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah (Rp) which is also the functional currency of the Company.

b. Prinsip Konsolidasi b. Basis of Consolidation

Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan atau entitas anak (Grup). Pengendalian diperoleh apabila Grup memiliki seluruh hal berikut ini:

The consolidated financial statements

incorporate the financial statements of the Company and an entities controlled by the Company or its subsidiaries (the Group). Control is achieved when the Group has all the following:

 kekuasaan atas investee;  power over the investee;

 eksposur atau hak atas imbal hasil

variabel dari keterlibatannya dengan

investee; dan

 is exposed, or has rights, to variable returns from its involvement with the investee; and

 kemampuan untuk menggunakan

kekuasaannya atas investee untuk

mempengaruhi jumlah imbal hasil Grup.

 the ability to use its power to affect its returns.

(13)

pada saat Grup memperoleh pengendalian atas entitas anak dan berakhir pada saat Grup kehilangan pengendalian atas entitas anak. Secara khusus, penghasilan dan beban entitas anak yang diakuisisi atau dilepaskan selama tahun berjalan termasuk dalam laporan laba rugi dan penghasilan

komprehensif lain konsolidasian sejak

tanggal Grup memperoleh pengendalian sampai dengan tanggal Grup kehilangan pengendalian atas entitas anak.

the Group obtains control over the subsidiaries and ceases when the Group

loses control of the subsidiaries.

Specifically, income and expenses of a subsidiaries acquired or disposed of during the year are included in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income from the date the Group gains control until the date when the Group ceases to control the subsidiaries.

Seluruh aset dan liabilitas, ekuitas,

penghasilan, beban, dan arus kas dalam intra kelompok usaha terkait dengan

transaksi antar entitas dalam Grup

dieliminasi secara penuh dalam laporan keuangan konsolidasian.

All intragroup assets and liabilities, equity, income, expenses, and cash flows relating to transactions between members of the

Group are eliminated in full on

consolidation.

Laba rugi dan setiap komponen

penghasilan komprehensif lain diatribusikan

kepada pemilik Perusahaan dan

kepentingan nonpengendali (KNP)

meskipun hal tersebut mengakibatkan KNP memiliki saldo defisit.

Profit or loss and each component of other comprehensive income are attributed to the owners of the Company and to the non-controling interest (NCI) even if this results in the NCI having a deficit balance.

KNP disajikan dalam laporan laba rugi dan

penghasilan komprehensif lain

konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian,

terpisah dari bagian yang dapat

diatribusikan kepada pemilik Perusahaan.

NCI are presented in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income and under the equity section of the consolidated statement of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to owners of the Company.

Transaksi dengan KNP yang tidak

mengakibatkan hilangnya pengendalian

dicatat sebagai transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar imbalan yang dialihkan dengan bagian relatif atas nilai tercatat aset bersih entitas anak yang diakuisisi dicatat di ekuitas. Keuntungan atau kerugian dari pelepasan kepada KNP juga dicatat di ekuitas.

Transactions with NCI that do not result in loss of control are accounted for as equity transactions. The difference between the fair value of any consideration paid and the relevant share acquired of the carrying value of net assets of the Subsidiaries is recorded in equity. Gains or losses on disposals to NCI are also recorded in equity.

c. Penjabaran Mata Uang Asing c. Foreign Currency Translation

Mata Uang Fungsional dan Pelaporan Functional and Reporting Currencies

Akun-akun yang tercakup dalam laporan keuangan setiap entitas dalam Grup diukur menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsional).

Items included in the financial statements of each of the Group’s companies are measured using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (the functional currency).

Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional dan penyajian Grup.

The consolidated financial statements are presented in Rupiah which is the Group’s functional and presentation currency.

(14)

Transaksi dan Saldo Transactions and Balances

Transaksi dalam mata uang asing

dijabarkan kedalam mata uang fungsional menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Keuntungan atau kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dan dari penjabaran pada kurs akhir tahun atas aset dan liabilitas moneter dalam mata uang

asing diakui dalam laba rugi. Aset

nonmoneter yang diukur pada nilai wajar dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal nilai wajar ditentukan. Selisih penjabaran akun ekuitas dan akun nonmoneter serupa yang diukur pada nilai wajar diakui dalam laba rugi.

Foreign currency transactions are translated into the functional currency using the exchange rates prevailing at the dates of the transactions. Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement of such transactions and from the translation at year end exchange rates of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are recognized in profit or loss. Non-monetary assets that are measured at fair value are translated using the exchange rate at the date that the fair value was

determined. Translation differences on

equities and similar non-monetary items measured at fair value are recognized in profit or loss.

Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018, kurs konversi yakni kurs tengah Bank Indonesia, yang digunakan oleh Grup masing-masing sebesar Rp 14.244 dan Rp 14.481 untuk 1 Dolar Amerika Serikat.

As of March 31, 2019 and December 31, 2018, the conversion rates used by the Group were the middle rates of Bank Indonesia amounting to Rp 14,244 and Rp 14,481, respectively, for every United States (U.S) Dollar 1.

d. Transaksi Pihak Berelasi d. Transactions with Related Parties

Orang atau entitas dikategorikan sebagai pihak berelasi Grup apabila memenuhi definisi pihak berelasi berdasarkan PSAK

No. 7 “Pengungkapan Pihak-pihak

Berelasi”.

A person or entity is considered a related party of the Group if it meets the definition of a related party in PSAK No. 7 “Related Party Disclosures”.

Semua transaksi signifikan dengan pihak berelasi telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.

All significant transactions with related parties are disclosed in the consolidated financial statements.

e. Kas dan Setara Kas e. Cash and Cash Equivalents

Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya.

Cash consists of cash on hand and in banks. Cash equivalents are short-term, highly liquid investments that are readily convertible to known amounts of cash with original maturities of three months or less from the date of placements, and which are not used as collateral and are not restricted.

f. Instrumen Keuangan f. Financial Instruments

Pembelian atau penjualan yang reguler atas instrumen keuangan diakui pada tanggal transaksi.

All regular way of purchases and sales of financial instruments are recognized on the transaction date.

Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan). Nilai wajar

Financial instruments are recognized

initially at fair value, which is the fair value of the consideration given (in case of an asset) or received (in case of a liability). The fair value is determined by reference to the

(15)

ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar dihitung

berdasarkan estimasi jumlah seluruh

pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal

instrumen keuangan termasuk biaya

transaksi, kecuali untuk instrumen

keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

transaction price or other market prices. If such market prices are not reliably determinable, the fair value is estimated as the sum of all future cash payments or receipts, discounted using the prevailing market rates of interest for similar instruments with similar maturities. The initial measurement of financial instruments, except for financial instruments at fair value through profit and loss (FVPL), includes transaction costs.

Biaya transaksi diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif.

Transaction costs are amortized over the terms of the instruments based on the effective interest rate method.

Pengklasifikasian instrumen keuangan

dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif.

The classification of the financial

instruments depends on the purpose for which the instruments were acquired and whether they are quoted in an active market.

Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018, Grup memiliki instrumen keuangan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual dan liabilitas keuangan lain-lain.

As of March 31, 2019 and as of December

31, 2018, the Group has financial

instruments under loans and receivables, HTM investments, AFS financial assets, and other financial liabilities categories.

Aset Keuangan Financial Assets

a.

1. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang b. 1. Loans and Receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, yang selanjutnya diukur

pada biaya perolehan diamortisasi

menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.

Loans and receivables are

non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market and are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method, less any allowance for any impairment.

Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018, kategori ini meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, uang jaminan, dan piutang pihak berelasi yang dimiliki oleh Grup.

As of December 31, 2019 and as of December 31, 2018, the Group’s cash and cash equivalents, trade accounts receivable, other accounts receivable, refundable deposits, and due from related parties are classified in this category.

2. Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo 2. HTM Investments

Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah

HTM investments are non-derivative

financial assets with fixed or

(16)

ditentukan dan jatuh temponya telah

ditetapkan, dan manajemen Grup

memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Apabila Grup menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo, maka seluruh aset keuangan dalam kategori tersebut terkena aturan pembatasan (tainting rule) dan harus direklasifikasi ke kelompok tersedia untuk dijual.

maturities for which the Group’s

management has the positive intention and ability to hold to maturity. When the Group sells or reclassifies other than an

insignificant amount of HTM

investments before maturity, the entire

category would be tainted and

reclassified as AFS financial assets.

Investasi ini selanjutnya diukur pada

biaya perolehan diamortisasi

menggunakan metode suku bunga efektif, setelah dikurangi penurunan nilai.

These investments are subsequently measured at amortized cost using the effective interest method, less any impairment in value.

Pada tanggal 31 Maret 2019, kategori ini meliputi investasi jangka pendek yang dimiliki oleh Grup yang disajikan pada catatan 6.

As of March 31, 2019, the Group’s investment in short-term investment, disclosed in note 6 is included in this category.

3. Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual 3. AFS Financial Assets

Aset keuangan tersedia untuk dijual

merupakan aset yang ditetapkan

sebagai tersedia untuk dijual atau tidak

diklasifikasikan dalam kategori

instrumen keuangan yang lain, dan selanjutnya diukur pada nilai wajar, dengan keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui pada bagian ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau dianggap

telah mengalami penurunan nilai,

dimana pada saat itu akumulasi

keuntungan atau kerugian direklasifikasi ke laba rugi.

AFS financial assets are those which are designated as such or not classified in any of the other categories and are subsequently measured at fair value

with unrealized gains or losses

recognized in equity until the investment is derecognized, or determined to be impaired, at which time the cumulative gain or loss is reclassified to profit or loss.

Pada tanggal 31 Maret 2019, kategori ini meliputi investasi Grup dalam investasi jangka pendek yang disajikan pada catatan 6.

As of March 31, 2019, the Group’s investments in short-term investments, disclosed in note 6 is included in this category.

Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas

Financial Liabilities and Equity Instruments

Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas Grup diklasifikasikan berdasarkan substansi perjanjian kontraktual serta definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Kebijakan akuntansi yang diterapkan atas instrumen keuangan tersebut diungkapkan berikut ini.

Financial liabilities and equity instruments of the Group are classified according to

the substance of the contractual

arrangements entered into and the

definitions of a financial liability and equity

instrument. The accounting policies

adopted for specific financial instruments are set out below.

(17)

Instrumen Ekuitas Equity Instruments

Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sejumlah hasil yang diterima, setelah

dikurangkan dengan biaya penerbitan

langsung.

An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of an entity after deducting all of its liabilities. Equity instruments are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities

Liabilitas Keuangan Lain-lain Other Financial Liabilities

Kategori ini merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

This category pertains to financial liabilities that are not held for trading or not designated at FVPL upon the inception of the liability.

Instrumen keuangan yang diterbitkan atau

komponen dari instrumen keuangan

tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain-lain, jika

substansi perjanjian kontraktual

mengharuskan Grup untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut diselesaikan tidak melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan.

Issued financial instruments or their components, which are not classified as financial liabilities at FVPL are classified as other financial liabilities, where the substance of the contractual arrangement results in the Group having an obligation either to deliver cash or another financial asset to the holder, or to satisfy the obligation other than by the exchange of a fixed amount of cash or another financial asset for a fixed number of own equity shares.

Liabilitas keuangan lain-lain selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi berdasarkan metode suku bunga efektif.

Other financial liabilities are subsequently carried at amortized cost using the effective interest rate method.

Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018, kategori ini meliputi utang usaha, utang lain-lain, beban akrual, setoran jaminan, dan utang bank yang dimiliki oleh Grup.

As of March 31, 2019 and December 31, 2018, the Group’s trade accounts payable, other accounts payable, accrued expenses, security deposits, and bank loans are classified in this category.

Saling Hapus Instrumen Keuangan Offsetting of Financial Instruments

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan

dalam laporan posisi keuangan

konsolidasian jika, dan hanya jika, Grup saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto

atau untuk merealisasikan aset dan

menyelesaikan liabilitasnya secara

simultan.

Financial assets and liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable right to offset the recognized amounts and there is intention to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.

(18)

Penurunan Nilai Aset Keuangan Impairment of Financial Assets

Pada setiap tanggal laporan posisi

keuangan, manajemen Grup menelaah apakah suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi telah mengalami penurunan nilai.

The Group’s management assesses at each consolidated statement of financial position date whether a financial asset or group of financial assets carried at amortized cost is impaired.

1. Aset keuangan pada biaya perolehan

diamortisasi

1. Assets Carried at Amortized Cost

Manajemen pertama-tama

menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas asset keuangan yang signifikan secara individual, dan secara individual atau kolektif untuk asset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika

manajemen menentukan tidak

terdapat bukti obyektif mengenai

penurunan nilai atas asset keuangan yang dinilai secara individual, baik asset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka asset

tersebut dimasukkan ke dalam

kelompok asset keuangan yang

memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam

penilaian penurunan nilai secara

kolektif.

The management first assesses

whether objective evidence of

impairment exists individually for financial assets that are individually

significant, and individually or

collectively for financial assets that are not individually significant. If the

management determines that no

objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and that group of

financial assets is collectively

assessed for impairment. Assets that

are individually assessed for

impairment and for which an

impairment loss, is or continues to be recognized are not included in a collective assessment of impairment.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa rugi penurunan nilai telah terjadi, maka

jumlah kerugian tersebut diukur

sebagai selisih antara nilai tercatat asset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari asset tersebut. Nilai tercatat asset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun cadangan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laba rugi.

If there is an objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value

of estimated future cash flows

discounted at the financial asset’s original effective interest rate. The carrying amount of the asset shall be reduced either directly or through the use of an allowance account. The amount of loss is charged to profit or loss.

Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi

setelah penurunan nilai tersebut

diakui, maka dilakukan penyesuaian atas cadangan kerugian penurunan

nilai yang sebelumnya diakui.

If, in a subsequent year, the amount of

the impairment loss decreases

because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed. Any subsequent reversal of an impairment loss is recognized in

(19)

Pemulihan penurunan nilai selanjutnya

diakui dalam laba rugi, dengan

ketentuan nilai tercatat asset setelah

pemulihan penurunan nilai tidak

melampaui biaya perolehan

diamortisasi pada tanggal pemulihan tersebut.

profit or loss, to the extent that the carrying value of the asset does not exceed its amortized cost at the reversal date.

2. Aset keuangan yang dicatat pada

biaya perolehan

3. 2. Assets Carried at Cost

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan tidak diukur pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, maka jumlah

kerugian penurunan nilai diukur

berdasarkan selisih antara nilai

tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan

yang didiskontokan pada tingkat

pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa.

If there is an objective evidence that an impairment loss has been incurred on an unquoted equity instrument that is not carried at fair value because its fair value cannot be reliably measured, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value

of estimated future cash flows

discounted at the current market rate of return for a similar financial asset.

3. Aset keuangan tersedia untuk dijual 4. 3. AFS Financial Assets

b. Dalam hal instrumen ekuitas dalam

kelompok tersedia untuk dijual,

penelaahan penurunan nilai ditandai dengan penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehannya yang signifikan dan berkelanjutan. Jika terdapat bukti

obyektif penurunan nilai, maka

kerugian penurunan nilai kumulatif yang dihitung dari selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai yang sebelumnya telah diakui dalam laba rugi, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui dalam laba rugi. Kerugian penurunan nilai tidak boleh dipulihkan melalui laba rugi. Kenaikan nilai wajar setelah terjadinya penurunan nilai diakui di ekuitas.

In case of equity investments

classified as AFS, assessment of any impairment would include a significant or prolonged decline in the fair value of the investments below its cost.

Where there is evidence of

impairment, the cumulative loss

measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on

that financial asset previously

recognized in profit or loss is removed from equity and recognized in profit or loss. Impairment losses on equity investments are not reversed through profit or loss. Increases in fair value

after impairment are recognized

directly in equity. Dalam hal instrumen utang dalam

kelompok tersedia untuk dijual,

penurunan nilai ditelaah berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Bunga tetap diakru berdasarkan suku bunga efektif asal yang diterapkan pada nilai tercatat aset yang telah diturunkan nilainya, dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga. Jika, pada

In the case of debt instruments classified as AFS, impairment is assessed based on the same criteria

as financial assets carried at

amortized cost. Interest continues to be accrued at the original effective interest rate on the reduced carrying amount of the asset and is recorded as part of interest income. If, in subsequent year, the fair value of a debt instrument increases and the

(20)

tahun berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan nilai wajar tersebut karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui dalam laba rugi, maka penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan melalui laba rugi.

increase can be objectively related to

an event occurring after the

impairment loss was recognized in profit or loss, the impairment loss is reversed through profit or loss.

Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan

Derecognition of Financial Assets and Liabilities

(1) Aset Keuangan (1) Financial Assets

Aset keuangan (atau bagian dari aset

keuangan atau kelompok aset

keuangan serupa) dihentikan

pengakuannya jika:

Financial asset (or, where applicable, a part of a financial asset or a group of

similar financial assets) is

derecognized when: a. hak kontraktual atas arus kas

yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;

a. the rights to receive cash flows from the asset have expired;

b. Grup tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga

menanggung liabilitas

kontraktual untuk membayar

kepada pihak ketiga atas arus

kas yang diterima tersebut

secara penuh tanpa

adanya penundaan yang

signifikan berdasarkan suatu

kesepakatan; atau

b. the Group retains the right to receive cash flows from the

asset, but has assumed

a contractual obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; or

c. Grup telah mentransfer haknya

untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko

dan manfaat atas aset

keuangan, namun telah

mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.

c. the Group has transferred its rights to receive cash flows from the asset and either (i) has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (ii) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.

(2) Liabilitas Keuangan (2) Financial Liabilities

Liabilitas keuangan dihentikan

pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, dibatalkan, atau telah kadaluarsa.

A financial liability is derecognized when the obligation under the contract is discharged, cancelled, or has expired.

g. Pengukuran Nilai Wajar g. Fair Value Measurement

Pengukuran nilai wajar didasarkan pada asumsi bahwa transaksi untuk menjual aset

The fair value measurement is based on the presumption that the transaction to sell

(21)

atau mengalihkan liabilitas akan terjadi: the asset or transfer the liability takes place

 di pasar utama untuk aset atau

liabilitas tersebut atau;

 in the principal market for the asset or liability or;

 jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan untuk aset atau liabilitas tersebut.

 in the absence of a principal market, in the most advantageous market for the asset or liability.

Grup harus memiliki akses ke pasar utama atau pasar yang paling menguntungkan pada tanggal pengukuran.

The Group must have access to the principal or the most advantageous market at the measurement date.

Nilai wajar aset atau liabilitas diukur menggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga aset atau liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar bertindak dalam kepentingan ekonomi terbaiknya.

The fair value of an asset or a liability is measured using the assumptions that market participants would use when pricing the asset or liability, assuming that market participants act in their economic best interest.

Ketika Grup menggunakan teknik penilaian, maka Grup memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi.

When the Group uses valuation

techniques, it maximizes the use of relevant observable inputs and minimizing the use of unobservable inputs.

Seluruh aset dan liabilitas yang mana nilai wajar aset atau liabilitas tersebut diukur atau diungkapkan, dikategorikan dalam hirarki nilai wajar sebagai berikut:

All assets and liabilities for which fair value is measured or disclosed in the financial statements are categorized within the fair value hierarchy as follows:

 Level 1 - harga kuotasian (tanpa

penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik;

 Level 1 - Quoted (unadjusted) market prices in active markets for identical assets or liabilities;

 Level 2 - teknik penilaian dimana level

input terendah yang signifikan

terhadap pengukuran nilai wajar dapat diobservasi, baik secara langsung maupun tidak langsung;

 Level 2 - Valuation techniques for which the lowest level input that is

significant to the fair value

measurement is directly or indirectly observable;

 Level 3 - teknik penilaian dimana level

input terendah yang signifikan

terhadap pengukuran nilai wajar tidak dapat diobservasi.

 Level 3 - Valuation techniques for which the lowest level input that is

significant to the fair value

measurement is unobservable. Untuk aset dan liabilitas yang diukur pada

nilai wajar secara berulang dalam laporan

keuangan konsolidasian, maka Grup

menentukan apakah telah terjadi transfer di antara level hirarki dengan menilai kembali pengkategorian level nilai wajar pada setiap akhir periode pelaporan.

For assets and liabilities that are recognized in the consolidated financial statements on a recurring basis, the Group determines whether there are transfers between levels in the hierarchy by re-assessing categorization at the end of each reporting period.

h. Investasi Mudharabah h. Mudharabah Investment

Investasi mudharabah diakui sebesar nilai kas yang dibayarkan kepada pengelola dana, dikurangi penyisihan penurunan nilai, jika ada. Hasil investasi mudharabah diakui pada tahun berjalan sesuai dengan nisbah

Mudharabah investment is recognized equivalent to the amount of cash paid to the fund manager less impairment in value, if any. Mudharabah investment income is recognized during the year in accordance

(22)

bagi hasil yang disepakati. with the agreed profit sharing ratio.

i. Persediaan i. Inventories

Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah (the lower of cost and net realizable

value). Biaya persediaan ditentukan

berdasarkan metode rata-rata tertimbang.

Inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the weighted average method.

Cadangan kerugian penurunan nilai

persediaan dibentuk untuk menyesuaikan nilai persediaan ke nilai realisasi bersih.

Allowance for decline in value of the inventories are provided to reduce the carrying value of inventories to their net realizable values.

j. Biaya Dibayar Dimuka j. Prepaid Expenses

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama

masa manfaat masing-masing biaya

dengan menggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses are amortized over their beneficial or contract periods using the straight-line method.

k. Aset Tetap k. Property and Equipment

Pemilikan Langsung Direct Acquisition

Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari,

dikurangi akumulasi penyusutan dan

akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Tanah tidak disusutkan dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.

Property and equipment, except land, are carried at cost, excluding day to day servicing, less accumulated depreciation and any impairment in value. Land is not depreciated and is stated at cost less any impairment in value.

Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.

The initial cost of property and equipment consists of its purchase price, including import duties and taxes and any directly attributable costs in bringing the property and equipment to its working condition and location for its intended use.

Biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah, dan biaya ini tidak disusutkan.

Initial legal costs incurred to obtain legal rights are recognized as part of the acquisition cost of the land, and these costs are not depreciated.

Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap.

Expenditures incurred after the property and equipment have been put into

operations, such as repairs and

maintenance costs, are normally charged to operations in the year such costs are incurred. In situations where it can be clearly demonstrated that the expenditures have resulted in an increase in the future economic benefits expected to be obtained from the use of the property and equipment beyond its originally assessed standard of

performance, the expenditures are

capitalized as additional costs of property and equipment.

Referensi

Dokumen terkait

Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pencatatan hasil dari proses peningkatan keterampilan berbicara difokuskan pada saat-saat tertentu, yaitu: siswa

Pada jam 01.30 WIB para peserta dibangunkan untuk Renungan Malam yang pertama-pertama para peserta akan bekeliling unissula (dengan tahapan post-post) dan selanjutnya

BIDANG-BIDANG KEUTAMAAN FIQH AWLAWIYYAT BIDANG-BIDANG KEUTAMAAN FIQH AWLAWIYA Mengutamakan perkara yang berkait dengan hal keagamaan Mengutamakan perkara usul

Wakaf Selangor Muamalat jika dilihat dari sudut tujuan termasuk di dalam kategori wakaf khairi, manakala dari perspektif pengurusan pula ia dikategorikan sebagai

Seperti halnya dalam bahasa Melayu, bentuk variasi reduplikasi yang ada dalam bahasa Jepang adalah reduplikasi konsonan (reduplikasi paced konsonan) atau dikenal sebagai

Indikasi yang ditunjukkan siswa kelas IX SMP 12 ini bertentangan dengan ciri-ciri individu dengan efikasi diri yang tinggi dalam pengambilan keputusan karier yaitu memiliki

Bentuk protein, polisakarida, lipida, asam nukleat atau material lainn yang juga dapat bersifat antigen.. Mikroba adalah antigen dan ia dapat memproduksi antigen Antigen

Muria Essay Competition 2020 merupakan kompetisi karya tulis dalam bentuk essay ilmiah populer yang diperuntukkan bagi mahasiswa D3/D4/S1 dari Universitas PTS/PTN