• Tidak ada hasil yang ditemukan

WEEKLY REPORT 01 December 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "WEEKLY REPORT 01 December 2014"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

    

 

           

 

 

NEWS HEADLINES

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

Sinyalemen dari teknikal menunjukan IHSG dalam pekan ini terkonfirmasi negatif. Sinyal tersebut tercermin dari berberapa indikator, seperti Stchastics mengindikasikan trend pelemahan. Demikian dengan indikator MACD terkonfirmasi downtren bagi indeks. Meski dari lagging indikator masih mensinyalkan positif untuk indeks saham Indonesia ini.

JAKARTA INDICES STATISTICS

CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)

IHSG 5149.887 +4.572 9,047.93 5,543.73

LQ-45 886.334 -0.506 2,295.64 2,943.15

MARKET REVIEW

MARKET VIEW

Perdagangan IHSG pada pekan lalu diwarnai oleh berbagai sentimen baik dari dalam maupun luar negeri. Dari dalam negeri, pemerintah Indonesia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan melaju pesat, mencapai 6-7% pada tahun depan, dengan pengalihan subsidi BBM ke berbagai sektor produktif dan strategis seperti infrastruktur. Selain itu, pemerintah juga berencana untuk mendorong investasi langsung asing (FDI) di Indonesia, mengingat terbatasnya anggaran pemerintah (APBN) untuk membantu program pembangunan infrastuktur. Adapun, total dana FDI tercatat sebesar Rp109,9tn atau tumbuh sebesar 19,3% YoY di periode 9M14. Di sisi lain, pasar memperkirakan bahwa kenaikan harga BBM bersubsidi akan menyumbang inflasi sebesar 2,65%. Namun, BPS menilai bahwa kenaikan inflasi tersebut hanya akan berdampak paling lama dua bulan terhadap perekonomian Indonesia. Sementara itu dari pasar global, data ekonomi AS secara umum terlihat baik. Kementerian Perdagangan AS merevisi naik estimasi PDB AS pada kuartal ketiga ke 3,9% YoY dari 3,5% YoY. Selain itu, data personal spending AS juga membaik dengan tumbuh 0,2% dari bulan sebelumnya yang stagnan. Data penjualan rumah baru AS juga meningkat menjadi 458.000 dari 455.000. Akan tetapi, pengajuan tunjangan pengangguran AS baru saja tembus di atas level 300.000 untuk pertama kalinya. Initial jobless claims AS naik ke level 331.000 dari level 292.000. Pergerakan pasar saham juga dipengaruhi oleh hasil pertemuan OPEC. Secara kolektif, OPEC memutuskan untuk tidak memangkas produksi minyak kolektif di tengah tingginya suplai & penurunan harga minyak dunia pada tahun ini. Dari regional, pasar menyambut baik keputusan People’s Bank of China (PBOC) untuk menurunkan suku bunga pinjaman satu tahun sebesar 0,4% ke level 5,6%. PBOC menurunkan suku bunga acuan untuk pertama kalinya dalam lebih dari 2 tahun untuk mendorong ekonominya yang sedang mengalami pelemahan. Adapun, BoJ yakin bahwa perekonomian Jepang sedang dalam jalur yang tepat menuju target inflasi sebesar 2%. Dari Eropa, GDP Inggris dilaporkan tumbuh sebesar 3% YoY di kuartal ketiga 2014, sesuai dengan ekspektasi mayoritas konsensus. Pertumbuhan ini didukung oleh konsumsi konsumen yang mengalami kenaikan tertinggi dalam lebih dari 4 tahun terakhir. Pada akhir perdagangan Jumat (28/11), IHSG ditutup pada level 5.149,88.

Bursa saham Indonesia diperkirakan bergerak mixed pada pekan ini. Investor akan mencermati data inflasi bulan November 2014 yang akan diumumkan pada 1 Desember, awal pekan ini. Inflasi November menjadi penting karena akan menunjukkan seberapa besar dampak kenaikan harga BBM bersubsidi terhadap besaran inflasi. Jika laju inflasi November tidak naik signifikan, maka berarti pemerintah mampu mengatasi dampak kenaikan harga BBM melalui program bantuan ke masyarakat yaitu Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dan atau mampu manjaga suplai bahan pokok. Sebaliknya jika laju inflasi naik signifikan, maka berarti program pemerintah melalui KIS, KIP dan KKS serta ketersediaan supply dan stabilitas harga bahan pokok belum berjalan efektif. Efektivitas program KIS, KIP dan KKS yang belum optimal dikarenakan baru berjalan belum sampai 1 bulan dari masa pemerintahan Jokowi-JK yang kurang dari 2 bulan. Angka inflasi November itu akan menjadi acuan investor atas kebijakan moneter Bank Indonesia selanjutnya. Selain faktor domestik, bursa saham Indonesia, dan bursa global, juga mencermati faktor eksternal. Data-data ekonomi Jepang yang dirilis pada Jumat lalu bervariasi. Sedang inflasi Jepang bulan Oktober naik 2,9% YoY atau melambat untuk bulan ketiga secara berturut-turut, belanja rumah tangga turun 4%, penjualan ritel turun 1,4% MoM. Meski inflasi Jepang pada Oktober melambat yang merepresentasikan pertumbuhan ekonomi yang lambat, tetapi pasar justru merespon positif karena berekspektasi akan dilanjutkannya stimulus oleh pemerintah dan penundaan pajak penjualan. Dalam pertemuan di Wina, Austria, OPEC mempertahankan batas atas produksi minyak sebesar 30 juta bph. Sementara produksi minyak AS telah meningkat menjadi 9,077 juta bph. Output minyak AS diproyeksikan akan melonjak menjadi 9,4 juta bph pada tahun depan. Hal ini menjadi indikasi harga minyak belum akan naik signifikan. Hal itu memberi benefit bagi negara importir minyak, seperti Indonesia. Di sisi lain, penurunan harga minyak mentah berdampak pada harga komoditas, seperti barang tambang dan CPO. Indonesia sebagai produsen barang tambang dan mineral serta CPO dapat terimbas. Pemerintah perlu menjaga keseimbangan ini.

WEEKLY REPORT

01 December 2014

• ASII proyeksi produksi mobil tahun 2015 sebanyak 1,25 juta unit

• ASII tingkatkan lini bisnis properti

• ASII ekspansi dealer Rp 750 miliar

• UNTR anggarkan capex 2015 sebesar USD 300 juta

• Rencana UNTR akuisisi ACST berpotensi tertunda

• UNTR menjajaki bisnis minihidro

• TLKM cari dana eksternal Rp6-Rp10 triliun

• AALI siapkan belanja modal Rp 3,5 triliun pada 2015

• AALI akan akuisisi saham Kreasijaya Adhikarya

• BUMI siapkan Rp 570 miliar untuk garap tambang emas

• DEWA anggarkan capex tahun 2015 sebesar USD 41 juta

• DEWA tarik pinjaman US$15 juta

• JSMR garap ruas Pandaan-Malang

• JSMR tertarik menggarap ruas jalan tol Trans Sumatera

• WSKT segera menyelesaikan 60% saham KKDM

• CTRP alokasikan Rp3,8 triliun pengembangan proyek

• BBRI akuisisi asuransi jiwa Rp13 triliun

• BNLI catat NPL per 9M14 sebesar 1,4% gross

• BNLI akan fokus ke korporasi menengah

• BBNI optimis bukukan laba Rp1,89 triliun dari bisnis internasional

• BNII targetkan CAR 15,55%

• BSWD akan melakukan rights issue

• WOMF targetkan pembiayaan RP 6,5 triliun di tahun 2015

• Pembiayaan pembelian sepeda motor WOMF per 9M14 naik 11,7%

• WOMF perkirakan laba bersih 2014 turun 8%-10%

Support Level 5135/5119/5112

Resistance Level 5158/5165/5180

Major Trend Up

(2)

     

           

 

 

1 December 2014

1 December 2014

Astra International (ASII) memproyeksikan kondisi industri otomotif tahun 2015 masih belum menunjukkan titik cerah, mengingat masih adanya isu kenaikan tingkat suku bunga The Fed yang membuat penjualan mobil turun. Perseroan tidak terlalu optimis untuk tahun 2015, mungkin pasarnya masih flat. Produksi mobil perseroan pada tahun 2014 sekitar 1,23 juta unit dan tahun 2015 diperkirakan paling banyak hanya 1,25 juta unit. Produksi yang hampir sama dilakukan perseroan dengan melihat kondisi pasar yang masih kurang kondusif untuk industri otomotif. Perseroan memperkuat industri komponennya, dealer (penjualan mobil) ditambah setiap tahunnya 10-15 dealer. Astra International (ASII) akan meningkatkan lini bisnis selain otomotif untuk mengantisipasi berbagai tantangan di sektor tersebut, salah satunya lewat bisnis properti. ASII tengah membangun satu menara perkantoran dan dua apartemen residensial di lahan seluas tiga hektare di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta dengan total investasi mencapai US$600 juta. Targetnya selesai pada akhir 2017 atau awal 2018 dan sejauh ini dari 500 unit apartemen yang disediakan, 80% sudah terjual, Diharapkan, sisanya dapat terjual akhir tahun ini atau awal tahun depan. Saat ini, ASII tidak memiliki landbank, namun jika bisni properti menghasilkan keuntungan yang cukup baik, maka tidak menutup kemungkinan beberapa kantor diler dan manufaktur akan dialihfungsikan untuk pengembangan bisnis ini.

Astra International (ASII) menyiapkan dana sebesar Rp 750 miliar untuk membangun 10-15 dealer otomotif pada 2015. Penambahan dealer itu dilakukan untuk semua merek mobil di bawah kendali grup Astra. Penambahan setiap dealer membutuhkan biaya sebesar Rp 50 miliar. Sekitar 50% atau Rp 375 miliar dari dana yang dibutuhkan berasal dari belanja modal.

United Tractors (UNTR) menganggarkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar USD 300 juta pada tahun 2015. Dana ini digunakan untuk mengembang bisnis perseroan. Sebagian besar dana akan digunakan untuk anak usaha yakni PT Pamapersada Nusantara (PAMA). Anggaran untuk PAMA akan mencapai sekitar 60%-65% dari total capex tahun 2015. Sebesar 20% untuk mesin konstruksi (construction machinery). Sebesar 25%-30% akan dialokasikan untuk bisnis lain seperti minning constracting. Sebagian besar dari kas internal. Dan sisanya akan ada juga dari pinjaman perbankan sekitar 10% yang merupakan pinjaman rutin.

Rencana United Tractors (UNTR) untuk menguasai mayoritas saham Acset Indonusa (ACST) berpotensi mundur dari jadwal semula menjadi awal 2015. Perseron berharap bisa menyelesaikan sales and purchase agreement (SPA) aksi akusisi tersebut sebelum akhir tahun ini. Untuk itu, perseroan juga telah mendirikan anak usaha baru bernama Karya Supra Perkasa (KSP) dengan modal awal Rp1 triliun. Saat ini perseroan tengah melakukan finalisasi namun beberapa persoalan adminsitrasi menghambat pergerakan perseroan. Hal ini dikarenakan ACST merupakan perusahan terbuka sehingga butuh upaya administratif yang lebih rumit.

United Tractors (UNTR) berniat menjajaki bisnis minihidro (PLTA) pada 2015. Perseroan berencana mengikuti tender proyek minihidro senilai Rp 10 miliar di Jawa Tengah. Bila berhasil, UNTR akan mencoba mengembangkan minihidro di sejumlah lokasi lainnya di Indonesia. Telekomunikasi Indonesia (TLKM) tengah mencari dana Rp5 triliun hingga Rp10 triliun dari eksternal perseroan untuk mencukupi kebutuhan belanja modal tahun depan senilai Rp20 triliun. Dana eksternal yang dibutuhkan perseroan bersumber dari pinjaman bank dan penerbitan obligasi. Adapun belanja modal yang dianggarkan perseroan tersebut adalah sebesar 20% dari target pendapatan tahun depan senilai Rp100 triliun.

Astra Agro Lestari (AALI) memperkirakan kebutuhan belanja modal sebesar Rp 3,5 triliun pada 2015. Sekitar 40% dana capex akan digunakan untuk penanaman tanaman baru, peremajaan, serta

perawatan atas tanaman belum menghasilkan. Sekitar 30% dialokasikan untuk pembangunan CPO baru, sedangkan sisa 30% dibelanjakan untuk kegiatan pembangunan fasilitas penunjang agribisnis seperti pembuatan jalan, jembatan dan peralatan.

Astra Agro Lestari (AALI) berencana untuk mengakuisisi 50% saham Kreasijaya Adhikarya senilai Rp 75 miliar untuk memperkuat hilirisasi bisnis CPO. Skema yang terdapat dalam proses akuisisi ini adalah equity participation. Kreasijaya Adhikarya saat ini telah memiliki refinery di Dumai dengan kapasitas 2.000 ton CPO per hari. Kreasijaya merupakan unit bisnis perusahaan asal Malaysia yakni Kuala Lumpur Kepong (KLK) Berhad.

Bumi Resources (BUMI) melalui anak usahanya, Bumi Resources Minerals (BRMS), akan mengembangkan pertambangan emas dan tembaga di Gorontalo, Sulawesi. Perseroan siap mengeluarkan dana sebesar USD 48 juta atau sekitar Rp 570 miliar. BRMS kini memiliki 80% saham Gorontalo Minerals, pemegang kontrak kerja pertambangan emas dan tembaga. Perseroan menargetkan Proyek Gorontalo dapat berproduksi mulai 2017.

Darma Henwa (DEWA) menganggarkan belanja modal tahun 2015 hingga USD 41 juta. Capex berasal dari sumber eksternal. Perseroan sedang melakukan pendekatan dengan beberapa bank asing guna pendanaan capex ini. Perseroan juga sedang berusaha mendekati Bank Muamalat untuk meraih pinjaman. Total volume produksi batu bara tahun 2015 diperkirakan mencapai 18,74 juta ton, atau lebih tinggi dibandingkan estimasi tahun 2014 yang sebesar 11,13 juta ton. Perseroan optimis bisa meraih laba bersih tahun 2015 mencapai USD 5,14 juta. Hingga akhir tahun 2014 perseroan berharap bisa meraih laba USD 720.000.

Darma Henwa (DEWA) mendapatkan dana US$15 juta dari fasilitas pinjaman perbankan untuk mendanai sebagian belanja modal 2015 yang totalnya sebesar US$40-US$41 juta. Di luar pinjaman bank, capex akan berasal dari vendor alat berat dengan porsi US$15-US$20 juta dan sekitar US$5-US6 juta lainnya dari perusahaan leasing. Saat ini perseroan tengah finalisasi fasilitas US$15 juta tersebut dengan Credit Suisse sebagai arranger. Sebagian besar anggaran capex akan dipakai untuk pembelian alat sekaligus mengganti alat-alat yang sudah habis masa penggunaannya.

Jasa Marga (JSMR) berencana menggarap pengerjaan jalan tol Pandaan-Malang sepanjang 37,62 km. Ketertarikan perseron untuk menggarap ruas tersebut karena perseroan ingin menghubungkan dua ruas tol yang telah digarap perseroan yaitu Gempol-Pandaan (13,6 km) dan Pasuruan (34,15 km). Untuk ruas tol Gempol-Pandaan ditargetkan proses konstruksi selesai pada kuartal I tahun depan.

Jasa Marga (JSMR) tertarik untuk berpartisipasi menggarap pengerjaan dua ruas jalan tol Trans Sumatera sepanjang 550 km. Dua ruas tol Trans Sumatera yang dimaksud adalah Pekanbaru-Kandis-Dumai dan Bakauheni-Terbanggi Besar-Palembang.

Waskita Karya (WSKT) segera menyelesaikan 60% saham Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM), pemegang konsesi tol layang Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu), menjelang akhir tahun 2014. Perseroan tengah menjajaki pinjaman hingga Rp 3 triliun. WSKT menyiapkan anggaran sebesar Rp 3,9 triliun untuk pembangunan seksi I Becakayu. Tahun depan, perseroan menargetkan kontrak baru senilai Rp 20 triliun, naik 20% dibandingkan proyeksi tahun ini yang sebesar Rp 18 triliun.

Ciputra Property (CTRP) mengalokasikan dana Rp3,8 triliun untuk pengembangan tiga proyek anak usaha Ciputra Group pada tahun depan. Ketiga proyek tersebut mencakup pembangunan dua menara apartemen dan satu gedung kantor di Ciputra International senilai Rp1,5 triliun, satu gedung perkantoran di Ciputra World Jakarta (CWJ)

(3)

     

           

 

 

1 December 2014

1 December 2014

I sebesar Rp1,3 triliun, dan resort Rosewood Hotel and Villas di Bali sekitar Rp1 triliun. Sumber dana akan berasal dari kas internal, hasil penjualan, dan sebagian lagi dari pinjaman perbankan. Proyek Ciputra International yang berlokasi di kawasan Puri Indah, Jakarta Barat, akan dimulai pada Januari 2015, sementara gedung kantor di CWJ I akan selesai dalam waktu 3 hingga 3,5 tahun dan Rosewood diharapkan beroperasi pada 2016. Dengan tiga proyek ini, CTRP menargetkan pertumbuhan kinerja sebesar 15% pada tahun depan. Dengan perkiraan pertumbuhan tersebut, maka pendapatan prapenjualan diperkirakan mencapai Rp1,26 trilun pada 2015.

Setelah gagal membeli Bank Mutiara (BCIC), kini Bank Rakyat Indonesia (BBRI) tengah menyelesaikan aksi korporasi dengan mengakuisisi sebuah perusahaan asuransi jiwa beraset Rp13 triliun. Perseroan memang telah menganggarkan belanja modal (capex) sejak awal tahun ini sebesar Rp3 triliun bagi kebutuhan aksi korporasi. Awalnya perseroan berencana membentuk usaha patungan (joint venture/JV) bersama delapan investor yang ditargetkan selesai tahun ini. BBRI telah siap menggelontarkan dana Rp500 miliar untuk setoran modal. Namun, rencana pembentukan JV tersebut batal direalisasikan tahun ini karena tidak kunjung selesainya pembuatan laporan keuangan oleh konsultan yang telah ditunjuk. Untuk itu, perseroan terpaksa menunda serta mengubah rencana awal sehingga menjadi proses akuisisi. Ditargetkan proses akusisi tersebut akan selesai pada kuartal pertama tahun depan.

Bank Permata (BNLI) mencatatkan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) per September 2014 sebesar 1,4% (gross) dan NPL net 0,8%. NPL itu naik sebesar 0,3% (gross) dari tahun sebelumnya dan kenaikan sebesar 0,5% secara net. Meningkatnya NPL ini mengindikasikan penyaluran kredit perseroan hingga September 2014 mayoritas didominasi oleh sektor industri pengolahan atau manufaktur. Sektor ini berkontribusi sebanyak 26% terhadap total kredit perseroan. Penyaluran kredit perseroan ke sektor perdagangan sebesar 22% dan kredit individual seperti KPR, KPM dan lain-lain 21%. Sisanya merata di sektor kontruksi, pertanian, transportasi,

pertambangan dan real estate.

Bank Permata (BNLI) fokus kepada nasabah korporasi yang masuk ke dalam kategori perusahaan menengah dan saling terkait dengan supply chain. Saat ini perseroan belum akan menjangkau debitur kategori korporasi besar maupun dari kelompok pengusaha mikro. Bank Negara Indonesia (BBNI) optimis bisnis internasional perseroan mampu membukukan laba sebesar Rp1,89 triliun pada tahun ini. Jumlah itu lebih tinggi dari target yang dipatok sebesar Rp1,78 triliun. Pendapatan perseroan disumbangkan oleh pendapatan trade finance, pinjaman, surat berharga, dan fee remittance. Dua kantor cabang yang berkontribusi paling besar untuk bisnis internasional BBNI ialah Singapura dan Tokyo. Sumber pendapatan utama dari kedua cabang BBNI tersebut adalah transaksi yang berhubungan dengan Indonesia seperti pinjaman dan trade finance.

Bank Internasional Indonesia (BNII) menargetkan posisi capital adequacy ratio (CAR) perseroan meningkat dari 14,17% pada September 2014 ke 15,55%. Adapun untuk mencapai target tersebut perseroan akan menggelar rights issue VII dan diprediksi akan meningkatkan modal inti sebesar Rp1,5 triliun. Aksi tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BNII yang diadakan pekan lalu. Dana segar dari aksi korporasi tersebut akan digunakan untuk memperkuat modal dan meningkatkan ekspansi kredit. Sementara itu, perseroan juga telah menerbitkan Negotiable Certificate Deposit (NCD) yang terdiri dari 2 seri untuk mendukung pertumbuhan bisnis lebih lanjut. NCD seri A bernilai Rp100 miliar dengan jangka waktu 6 bulan dan bunga 9,125% per tahun. Sedangkan seri B sebesar Rp580 miliar dengan jangka waktu 370 hari dan bunga 9,6% per tahun. Penerbitan NCD telah membantu mengoptimalkan profil pendanaan bank.

Bank of India Indonesia (BSWD) berencana melakukan rights issue dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 173,6 juta saham baru dengan nilai nominal Rp 200/saham yang merupakan 16,67% dari jumlah saham yang beredar setelah rights issue. Rasio ditetapkan 5:1 dengan harga penawaran Rp 2.800/saham. RUPSLB akan diadakan pada 3 Desember 2014. Cum HMETD di pasar reguler dan negosiasi pada 10 Desember 2014. Dana yang diperoleh akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dan meningkatkan aset produktif dalam bentuk penyaluran kredit.

Wahana Ottomitra Multiartha (WOMF) menargetkan dapat menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 6,5 triliun pada tahun 2015, tumbuh sekitar 8% - 10% dari realisasi penyaluran pembiayaan hingga akhir tahun 2014. Target peningkatan penyaluran pembiayaan tahun 2015 akan dibarengi dengan rencana perseroan yang ingin ekspansi di Kalimantan dan Sumatera. Industri pembiayaan kendaraan bermotor hanya mengalami peningkatan kecil sebesar 5% pada tahun 2015. Hal itu dikarenakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi yang memiliki dampak waktu sekitar 3-6 bulan. Selain itu kebijakan Bank Indonesia (BI) yang menaikkan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 basis poin ke level 7,75% berdampak juga pada industri pembiayaan kendaraan bermotor.

Wahana Ottomitra Multiartha ( WOM Finance) mencatat volume penjualan pembiayaan pembelian sepeda motor baru dan bekas mencapai 438 ribu unit atau meningkat 11,7% per September 2014, dibandingkan periode yang sama 2013 sebesar 392 ribu unit. Pencapaian itu karena fokus perusahaan terhadap dealer yang terseleksi untuk meningkatkan kualitas pembiayaan. Dealer- dealer tersebut berkontribusi sebesar 98% dari penjualan. Total pendapatan perseroan per September 2014 sebesar Rp 1,237 miliar, naik 5% dari realisasi tahun 2013. Laba bersih sebesar Rp 45 miliar, sementara saat ini laba bersih sebesar Rp 41 miliar.

Wahana Ottomitra Multiartha (WOMF) memperkirakn perolehan laba hingga akhir tahun akan terkoreksi 8%-10% dibandingkan dengan tahun lalu. Kenaikan biaya dana atau cost of fund membuat perseroan pesimistis laba tahun ini akan tumbuh. Memang terjadi peningkatan pada pendapatan, namun peningkatan beban perseroan menyebabkan laba bersih menjadi tergerus.

Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul (SIDO) melalui anak perusahaannya, Berlico Mulia Farma, serius menggarap pasar farmasi karena penjualan industri farmasi nasional diperkirakan mencapai Rp700 triliun pada 2025. Pasar penjualan famasi tahun ini diperkirakan sebesar Rp55 triliun dan akan menguat pada 2015 menjdi Rp70 triliun. Apabila sesuai roadmap 2025, maka penjualan bisa mencapai Rp700 triliun yang diperoleh dari penjualan ekspor Rp250 triliun dan pasar dosmetik senilai Rp400 triliun.

Enseval Putera Megatrading (EPMT) membidik pendapatan sebesar Rp 15,4 triliun pada tahun depan, naik 11% dibandingkan estimasi tahun ini Rp 13,95 triliun. Kenaikan itu akan didorong oleh bertambahnya cabang perseroan serta kepercayaan prinsipal yang kuat. Saat ini, kontribusi penjualan dari principal internal mencapai 79%, sementara 29% sisanya dari beberapa prinsipal eksternal. Seiring dengan kenaikan pendapatan, perseroan menargetkan laba bersih tahun depan mampu tumbuh 15% menjadi Rp 499,43 miliar. Blue Bird (BIRD) menambah 150 unit armada taksi pada tahun depan untuk meningkatkan jangkaun dan layanan di seluruh kawasan wisata Sumatra Barat (Sumbar). Dengan tambahan tersebut, total armada BIRD yang beroperasi di Sumbar mencapai 300 unit.

Buana Listya Tama (BULL) telah mencapai kesepakatan dengan Orchard Center Master Limited (MLOR) terkait dengan restrukturisasi utang sebesar US$30 juta. MLOR telah menyetujui perpanjangan jatuh tempo pinjaman menjadi 15 Januari 2015. Pinjaman yang telah direstrukturisasi tersebut akan diselesaikan dengan saham

(4)

     

           

 

 

1 December 2014

1 December 2014

perusahaan yang dijaminkan Berlian Laju Tanker (BLTA) sebagai penjamin pinjaman dan sebagian akan dikonversi menjadi saham perseroan.

Rugi bersih Apexindo (APEX) per September 2014 meningkat menjadi USD 13,67 juta dibandingkan sebelumnya rugi bersih sebesar USD 9,41 juta. Pendapatan turun menjadi USD 179,43 juta dari sebelumnya USD 193,09 juta.

Proses restrukturisasi utang SLJ Global (SULI) dengan Bank Mandiri (BMRI) telah mencapai kesepakatan final pada 26 November 2014, dimana perseroan melakukan perubahan penyelesaian kredit atas total sisa pokok pinjaman sebesar USD 43,2 juta yang terdiri dari fasilitas kredit tranche A sebesar USD 14 juta dan fasilitas kredit tranche B sebesar USD 29,1 juta. Skema pokok restrukturisasi utang tersebut adalah penjadwalan kembali pengembalian sampai dengan Desember 2023. Salah satu syarat penyelesaian restrukturisasi adalah disetujuinya pelepasan aset jaminan berupa 9 unit genset untuk dijual yang dana hasil penjualan dengan nilai USD 1 juta dibayarkan kepada Bank Mandiri untuk mengurangi utang pokok fasilitas utang tranche A yang harus segera dibayarkan paling lambat 18 November 2018. Alakasa Industrindo (ALKA) mencatatkan penjualan per September 2014 sebesar Rp 867,42 miliar naik dari sebelumnya Rp 748,73 miliar. Laba periode berjalan turun menjadi Rp 2,44 miliar dari sebelumnya Rp 7,83 miliar.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menunjuk Dwi Soetjipto sebagai direktur utama PT Pertamina (Persero) untuk tahun 2014-2019. Dwi Soetjipto sebelumnya adalah direktur utama Semen Indonesia (SMGR).

(5)

      

 

 

 

 

 

1 December 2014

COMMODITIES

DUAL LISTING

Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change (IDR)

Crude Oil (US$)/Barrel 64,36 -1,79 TLKM (US) 46 14.067 211

Natural Gas (US$)/mmBtu 3,96 -0,12 ANTM (GR) 0,06 820 0

Gold (US$)/Ounce 1152,35 -15,06

Nickel (US$)/MT 16275,00 -80,00

Tin (US$)/MT 20250,00 0,00

Coal (NEWC) (US$)/MT* 62,65 --

Coal (RB) (US$)/MT* 66,60 --

CPO (ROTH) (US$)/MT 745,00 -5,00

CPO (MYR)/MT 2189,00 -12,50

Rubber (MYR/Kg) 615,00 0,00

Pulp (BHKP) (US$)/per ton 737,13 1,94

*weekly

GLOBAL INDICES VALUATION

Change PER (X) PBV (X)

Country Indices Price

%Day %YTD 2014E 2015F 2014E 2015F

Market Cap (USD Bn)

USA DOW JONES INDUS. 17828,24 0,00 7,55 15,69 14,94 2,97 2,78 5.052,5

USA NASDAQ COMPOSITE 4791,63 0,09 14,73 23,86 19,78 3,60 3,27 7.559,4

ENGLAND FTSE 100 INDEX 6722,62 -0,01 -0,39 14,13 13,41 1,81 1,72 1.479,3

CHINA SHANGHAI SE A SH 2809,63 2,00 26,88 11,00 9,79 1,48 1,33 3.258,0

CHINA SHENZHEN SE A SH 1484,23 0,29 34,46 26,03 20,08 2,88 2,55 1.945,1

HONG KONG HANG SENG INDEX 23987,45 -0,07 2,92 11,17 10,42 1,32 1,23 1.898,0

INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 5149,89 0,09 20,49 17,17 14,71 2,89 2,56 395,9

JAPAN NIKKEI 225 17459,85 1,23 7,17 19,21 17,00 1,68 1,57 2.737,1

MALAYSIA KLCI 1820,89 -0,49 -2,47 17,07 15,61 2,08 1,96 305,3

SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3350,50 0,29 5,78 14,59 13,50 1,33 1,26 420,4

FOREIGN EXCHANGE

FOREIGN EXCHANGE

Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change

USD/IDR 12.205,50 28,50 1000 IDR/ USD 0,08 -0,0002

EUR/IDR 15.177,42 -9,18 EUR / USD 1,24 -0,0017

JPY/IDR 102,66 -0,67 JPY / USD 0,01 0,0000

SGD/IDR 9.329,00 -32,98 SGD / USD 0,76 -0,0023

AUD/IDR 10.308,85 -62,71 AUD / USD 0,84 -0,0060

GBP/IDR 19.057,30 -102,16 GBP / USD 1,56 -0,0031

CNY/IDR 1.986,27 0,00 CNY / USD 0,16 -0,0002

MYR/IDR 3.583,79 -23,84 MYR / USD 0,29 -0,0020

KRW/IDR 10,91 -0,10 100 KRW / USD 0,09 -0,0008

CENTRAL BANK RATE

INTERBANK LENDING RATE

Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)

FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 6.69

BI Rate (%) Indonesia 7.75 LIBOR (GBP) England 0.50

ECB Rate (%) Euro 0.05 SIBOR (USD) Singapore 0.17

BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.13

BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.13

(6)

      

 

 

 

 

 

1 December 2014

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS

SBI

Description Oct'14 Sep'14 Description Rate (%)

Inflation YTD % 4.19 3.71 SBI (9M) 6,86651

Inflation YOY % 4.83 4.53 SBIS (9M) 6,86651

Inflation MOM % 0.47 0.27

Foreign Reserve (USD) 111.97 Mn 111.16 Mn

GDP (IDR Bn) 2,619,869.70 2,480,807.00

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR

Date Agenda Expectation

01 Dec Indonesia CPI YoY Naik menjadi 6.04% dari 4.83%

01 Dec Indonesia CPI MoM Naik menjadi 1.34% dari 0.47%

01 Dec Indonesia Trade Balance Desifit turun menjadi $76juta dari $270 juta

01 Dec Indonesia Total Exports YoY Turun menjadi -1.85% dari 3.87%

01 Dec Indonesia Total Imports YoY Turun menjadi -1.80% dari 0.23%

01 Dec US ISM Manufacturing Turun menjadi 58.2 dari 59.0

01 Dec US ISM Prices Paid Turun menjadi 52.8 dari 53.5

02 Dec US Construction Spending MoM Naik menjadi 0.5% dari -0.4%

02 Dec US Total Vehicle Sales Naik menjadi 16.50 juta dari 16.35 juta

02 Dec US Domestic Vehicle Sales Turun menjadi 13.10 juta dari 13.12 juta

Ket: (*) US Time (^) Tentative

LEADING MOVERS

LAGGING MOVERS

Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt

IIKP IJ 2770 24.22 1.95 UNVR IJ 31800 -0.63 -1.64 TLKM IJ 2825 0.53 1.62 PGAS IJ 5950 -0.83 -1.30 BIPI IJ 160 28.00 1.37 MNCN IJ 2405 -3.02 -1.15 BMRI IJ 10525 0.48 1.24 TRAM IJ 330 -24.83 -1.14 PWON IJ 515 4.67 1.19 SCMA IJ 3210 -1.98 -1.02 GGRM IJ 61175 0.95 1.19 INTP IJ 24675 -1.00 -0.99 ASII IJ 7125 0.35 1.09 LPPF IJ 15000 -1.64 -0.78 ASRI IJ 560 7.69 0.84 ICBP IJ 11250 -1.10 -0.78 TBIG IJ 9425 1.62 0.77 AALI IJ 24000 -1.84 -0.76 GIAA IJ 490 5.38 0.69 EXCL IJ 5100 -1.45 -0.69

UPCOMING IPO'S

Company Business IPO Price (IDR)

Issued

Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter

PT Soechi Lines Shipping

Transportation

550.00 1,059.00 24 Nov-26 Nov’14 02 Dec 2014 Mandiri Sekuritas

RHB OSK Securities PT Intan Baruprana

Finance

Finance 311-383 1,670.48 26 Nov-28 Nov’14 04 Dec 2014 BNI Securities

PT Archi Indonesia Mining 1895-2445 1,600.00 08 Dec-09 Dec’14 15 Dec 2014 CIMB Niaga, Danareksa,

Mandiri Sekuritas, Valbury PT Impack Pratama

Industri

Manufacture & Industries

3200-3900 193.35 10 Dec-11 Dec’14 17 Dec 2014 Ciptadana Securities

PT Bank Agris Banking &

Finance

105-115 900.00 12 Dec-16 Dec’14 22 Dec 2014 Indo Premier Securities

PT Golden Plantation Plantation

Agriculture

250-300 800.00 15 Dec-17 Dec’14 23 Dec 2014 CIMB Securities

PT Karisma Aksara Mediatama

Books Store Trade & Service

175-240 535.82 TBA TBA BCA Sekuritas

(7)

      

 

 

 

 

 

 

1 December 2014

1 December 2014

DIVIDEND

Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment

BATA 16.16 Cash Dividend

 

28 Nov-14 01 Dec-14 03 Dec-14 16 Dec-14

KPIG 10.00 Cash Dividend

 

28 Nov-14 01 Dec-14 03 Dec-14 17 Dec-14

INCO $0.0101 Cash Dividend  28 Nov-14 01 Dec-14 03 Dec-14 17 Dec-14

UNVR 336.00 Cash Dividend 02 Dec-14 03 Dec-14 05 Dec-14 12 Dec-14

BHIT 3.00 Cash Dividend  02 Dec-14 03 Dec-14 05 Dec-14 19 Dec-14

BBCA 50.00 Cash Dividend

 

04 Dec-14 05 Dec-14 09 Dec-14 23 Dec-14

HMSP 1143.00 Cash Dividend

 

04 Dec-14 05 Dec-14 09 Dec-14 23 Dec-14

CORPORATE ACTIONS

Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period

BBRM Rights Issue 100:43 230.00 20-Nov-14 21-Nov-14 27 Nov – 03 Dec’14

BPFI Rights Issue 10:7 500.00 01-Dec-14 02-Dec-14 08 Dec – 19 Dec’14

BWPT Rights Issue 1:6 400.00 04-Dec-14 05-Dec-14 11 Dec – 12 Dec’14

BNII Rights Issue 9:1 221.00 05-Dec-14 08-Dec-14 12 Dec – 18 Dec’14

CENT Rights Issue 5:1 200.00 24-Dec-14 29-Dec-14 06 Jan – 12 Jan’15

SUPR Rights Issue 25:12 7000.00 29-Dec-14 30-Dec-14 07 Jan – 14 Jan’15

MAYA Rights Issue 8:1 1150.00 06-Jan-14 07-Jan-14  13 Jan – 19 Jan’15 

BSWD Rights Issue 5:1 2800.00 TBA TBA  TBA 

AKKU Rights Issue 20:132 100.00 TBA TBA  TBA 

SIPD Reverse Stock 10:1 -- -- TBA  TBA

 

LTLS Stock Split 1:2 -- -- TBA TBA

FORU Tender Offer -- 695.00 -- -- 30 Oct – 28 Nov’14

SCPI Tender Offer -- 100,000.00 -- -- 12 Nov – 05 Dec’14

ACST Tender Offer -- TBA -- -- TBA

CPGT Tender Offer -- TBA -- -- TBA

GENERAL MEETING

Emiten AGM/EGM Date Agenda

DSSA RUPSLB 01-Dec-14

TBIG RUPSLB 02-Dec-14

KBRI RUPSLB 03-Dec-14

BLTA RUPST 04-Dec-14

MAYA RUPSLB 09-Dec-14

PTSN RUPST 10-Dec-14

LTLS RUPSLB 10-Dec-14

RAJA RUPSLB 11-Dec-14

GIAA RUPSLB 12-Dec-14

PSAB RUPSLB 15-Dec-14

CENT RUPSLB 17-Dec-14

NIPS RUPSLB 17-Dec-14

MYRX RUPSLB 18-Dec-14

TLKM RUPSLB 19-Dec-14

TBIG RUPSLB 22-Dec-14

MASA RUPSLB 22-Dec-14

OKAS RUPSLB 23-Dec-14

MAYA RUPSLB 29-Dec-14

(8)

      

 

 

 

 

 

1 December 2014

1 December 2014

BSDE

TRADING BUY

S1 1750 R1 1840 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 1670 R2 1920

Closing

Price 1770

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi negatif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area overbought

• Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp 1740-Rp 1840

• Entry Rp 1770, take Profit Rp 1840

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 87.86 Negatif

MACD 10.07 Positif

True Strength Index (TSI) 89.62 Positif

Bollinger Band (Mid) 473 Positif

MA5 1722 Positif 1,440.0 1,500.0 1,560.0 1,620.0 1,680.0 1,740.0 1,800.0

May Jun Jul August September October November BSDE Upward Sloping Channel

1,611.25 1,565 1,519.64 1,519.64 1,512.53 1,510 1,628.57 1,628.57 1,694.38 1,722 1,770 1,770 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 BSDE - Stochastic %D(6,3,3) = 94.65, Stochastic %K = 93.19, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 93.1936

80 20 93.1936 94.6526 94.6526 -18.0 -12.0 -6.0 0.0 6.0 12.0 18.0 24.0 0.0 BSDE - MACD (5,3) = -20.94, Signal() = -19.79

-20.9354 -19.7911 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 BSDE - TSI(3,5,3) = 89.62 84.7963 0.00000 89.6167 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 BSDE - William's % R(14) = -7.14, Volume() = 30,776,500.00 -7.14286

30,776,500

Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com

ASRI

TRADING BUY

S1 530 R1 590 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 480 R2 640

Closing

Price 560

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi negatif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area overbought

• Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp 530-Rp 590

• Entry Rp 560, take Profit Rp 590

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 87.86 Negatif

MACD 11.67 Positif

True Strength Index (TSI) 82.84 Positif

Bollinger Band (Mid) 473 Positif

MA5 518.8 Positif 400.0 450.0 500.0 550.0 600.0 650.0

May Jun Jul August September October November

ASRI Wedge 451.84 446 440.638 440.638 440.638 437.781 473.35 505.25 515 518.8 560 560 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 ASRI - Stochastic %D(6,3,3) = 90.18, Stochastic %K = 95.29, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 90.1827

80 20 90.1827 95.2877 95.2877 -12.0 -8.0 -4.0 0.0 4.0 8.0 0.0 ASRI - MACD (5,3) = -12.71, Signal() = -9.87

-12.7096 -9.87243 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ASRI - TSI(3,5,3) = 82.84 77.4333 0.00000 82.8377 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0

ASRI - William's % R(14) = -4.20, Volume() = 513,024,192.00 -4.20168

513,024,19

(9)

      

 

 

 

 

 

1 December 2014

1 December 2014

PWON

TRADING BUY

S1 500 R1 545 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 470 R2 575

Closing

Price 515

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart terbentuk pola bullish breakout

• RSI berada dalam area overbought

• Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp 500-Rp 545

• Entry Rp 515, take Profit Rp 545

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 79.79 Positif

MACD 5.32 Positif

True Strength Index (TSI) 88.55 Positif

Bollinger Band (Mid) 605 Negatif

MA5 492.2 Positif 340.0 360.0 380.0 400.0 420.0 440.0 460.0 480.0 500.0 520.0

May Jun Jul August September October November PW ON Upward Sloping Channel

470 462.35 458.68 458.68 442 411.579 480.75 491.69 491.69 492.2 515 515 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 PW ON - Stochastic %D(6,3,3) = 91.29, Stochastic %K = 91.78, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 91.2919

80 20 91.2919 91.7784 91.7784 -8.0 -6.0 -4.0 -2.0 0.0 2.0 4.0 6.0 0.0 PW ON - MACD (5,3) = -8.06, Signal() = -6.64 -8.05948 -6.64386 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 PW ON - TSI(3,5,3) = 88.55 81.1491 0.00000 88.5452 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 PW ON - William's % R(14) = -11.63, Volume() = 131,835,296.00 -11.6279131,835,29

Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com

BKSL

TRADING BUY

S1 108 R1 125 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 96 R2 137

Closing

Price 115

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi negatif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area overbought

• Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp 108-Rp 125

• Entry Rp 115, take Profit Rp 125

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 91.92 Negatif

MACD 7.74 Positif

True Strength Index (TSI) 61.00 Positif

Bollinger Band (Mid) 462 Negatif

MA5 106.2 Positif 80.0 100.0 120.0 140.0 160.0 180.0 200.0

May Jun Jul August September October November BKSL Bullish Breakout 105.25 94.7 85 85 85 84.9009 106.2 109 111.476 111.476 115 115 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 BKSL - Stochastic %D(6,3,3) = 75.76, Stochastic %K = 80.09, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

75.7636 75.7636 20 80 80.0926 80.0926 -5.0 -4.0 -3.0 -2.0 -1.0 0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 0.0 BKSL - MACD (5,3) = -2.47, Signal() = -1.94 -2.47422 -1.93594 -80.0 -40.0 0.0 40.0 80.0 BKSL - TSI(3,5,3) = 61.00 57.6275 0.00000 61.0021 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 BKSL - William's % R(14) = -6.45, Volume() = 669,817,088.00 -6.45161 669,817,08

(10)

      

 

 

 

 

 

1 December 2014

1 December 2014

DILD

TRADING BUY

S1 630 R1 660 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 610 R2 680

Closing

Price 645

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area overbought

• Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp 630-Rp 660

• Entry Rp 645, take Profit Rp 660

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 79.79 Positif

MACD 5.32 Positif

True Strength Index (TSI) 47.38 Positif

Bollinger Band (Mid) 605 Positif

MA5 624 Positif 400.0 450.0 500.0 550.0 600.0 650.0

May Jun Jul August September October November DILD Upward Sloping Channel

618.75 605.25 597.4 597.4 595 578.931 624 625 627.105 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 DILD - Stochastic %D(6,3,3) = 81.09, Stochastic %K = 89.56, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

81.0887 80 20 81.0887 89.5623 89.5623 -10.0 -8.0 -6.0 -4.0 -2.0 0.0 2.0 4.0 6.0 8.0 0.0 DILD - MACD (5,3) = -6.19, Signal() = -4.72

-6.18941 -4.72258 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 DILD - TSI(3,5,3) = 47.38 37.2311 0.00000 47.3777 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 DILD - William's % R(14) = -8.33, Volume() = 23,286,700.00 -8.3333323,286,700

Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com

BEST

TRADING BUY

S1 745 R1 790 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 690 R2 845

Closing

Price 760

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area netral

• Harga berada dalam area netral

Prediksi • Trading range Rp 745-Rp 790

• Entry Rp 760, take Profit Rp 790

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 92.58 Positif

MACD -14.59 Positif

True Strength Index (TSI) 88.84 Positif

Bollinger Band (Mid) 639 Positif

MA5 694 Positif 420.0 480.0 540.0 600.0 660.0 720.0

May Jun Jul August September October November BEST Broadening Wedge

638.889 617.25 570 537.058 506.316 506.316 638.889 694.375 710 713 760 760 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 BEST - Stochastic %D(6,3,3) = 92.58, Stochastic %K = 95.25, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 92.5794

80 20 92.5794 95.25 95.25 -24.0 -18.0 -12.0 -6.0 0.0 6.0 12.0 0.0 BEST - MACD (5,3) = -16.78, Signal() = -14.57

-16.7808 -14.5664 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 BEST - TSI(3,5,3) = 88.88 83.9354 0.00000 88.8787 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 BEST - William's % R(14) = 0.00, Volume() = 29,832,800.00 0.00000

29,832,800

(11)

      

 

 

 

 

 

 

1 December 2014

1 December 2014

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING

Price Support Resistance Indicators 1 Month

Ticker Rec

28-11-14 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture

AALI Trading Sell 24000 24000 23775 23275 23775 24275 24775 Negatif Negatif Negatif 25450 19250

LSIP Trading Sell 1985 1985 1960 1900 1960 2020 2080 Negatif Negatif Negatif 2060 1745

SGRO Trading Sell 2275 2275 2225 2225 2255 2285 2315 Negatif Negatif Negatif 2340 1785

Mining

BUMI Trading Sell 87 90 85 80 85 90 95 Negatif Negatif Negatif 146 90

PTBA Trading Sell 13150 13150 13025 12775 13025 13275 13525 Positif Negatif Negatif 13575 11800

ADRO Trading Sell 1080 1090 1075 1060 1075 1090 1105 Negatif Negatif Negatif 1150 955

MEDC Trading Buy 3740 3740 3800 3610 3705 3800 3895 Positif Negatif Positif 3900 3560

INCO Trading Sell 3985 3985 3955 3880 3955 4030 4105 Negatif Negatif Negatif 4175 3515

ANTM Trading Sell 980 985 975 965 975 985 995 Negatif Positif Negatif 1010 920

TINS Trading Sell 1225 1240 1200 1200 1220 1240 1260 Negatif Negatif Negatif 1295 1080

Basic Industry and Chemicals

SMGR Trading Buy 16000 15950 16150 15850 15950 16050 16150 Negatif Negatif Negatif 16350 15000

INTP Trading Sell 24675 24675 24500 24075 24500 24925 25350 Negatif Negatif Negatif 24975 22100

SMCB Trading Buy 2275 2275 2355 2190 2245 2300 2355 Positif Positif Positif 2675 2205

Miscellaneous Industry

ASII Trading Buy 7125 7125 7175 6925 7050 7175 7300 Positif Positif Positif 7200 6350

GJTL Trading Sell 1305 1305 1295 1265 1295 1325 1355 Positif Negatif Negatif 1550 1255

Consumer Goods Industry

INDF Trading Sell 6700 6725 6650 6575 6650 6725 6800 Negatif Negatif Negatif 7000 6375

GGRM Trading Buy 61175 61175 61575 59225 60400 61575 62750 Negatif Positif Positif 64250 55800

UNVR Trading Sell 31800 31800 31625 31275 31625 31975 32325 Negatif Negatif Positif 32200 29625

KLBF Trading Sell 1750 1760 1735 1710 1735 1760 1785 Negatif Positif Negatif 1795 1650

Property, Real Estate and Building Construction

BSDE Trading Buy 1770 1770 1840 1670 1750 1840 1920 Positif Negatif Positif 1740 1495

PTPP Trading Buy 3060 3020 3085 2955 3020 3085 3150 Negatif Positif Positif 3065 2390

WIKA Trading Sell 3005 3035 2985 2935 2985 3035 3085 Negatif Negatif Negatif 3140 2750

ADHI Trading Buy 2780 2780 2815 2675 2745 2815 2885 Negatif Positif Positif 2920 2435

Infrastructure, Utilities and Transportation

PGAS Trading Sell 5950 6000 5875 5750 5875 6000 6125 Negatif Negatif Negatif 6225 5600

JSMR Trading Sell 6750 6800 6700 6600 6700 6800 6900 Negatif Positif Negatif 7075 5925

ISAT Trading Buy 3490 3490 3555 3285 3420 3555 3690 Positif Positif Positif 3820 3050

TLKM Trading Buy 2825 2825 2865 2775 2805 2835 2865 Positif Positif Positif 2900 2590

CMNP Trading Sell 3120 3125 3115 3105 3115 3125 3135 Negatif Negatif Negatif 3300 3100

Finance

BMRI Trading Buy 10525 10525 10575 10375 10475 10575 10675 Positif Positif Positif 10725 9650

BBRI Trading Buy 11525 11525 11625 11400 11475 11550 11625 Positif Negatif Positif 11525 10225

BBNI Trading Buy 6025 6000 6075 5925 6000 6075 6150 Positif Negatif Positif 6100 5525

BBCA Trading Sell 13100 13100 13025 12875 13025 13175 13325 Negatif Negatif Negatif 13575 12500

BBTN Trading Buy 1130 1125 1145 1115 1125 1135 1145 Positif Positif Positif 1195 1090

Trade, Services and Investment

UNTR Trading Buy 18325 18325 18675 18000 18225 18450 18675 Positif Positif Positif 19350 16825

(12)

 

 

Referensi

Dokumen terkait

Jasa Lainnya , adalah jasa yang membutuhkan kemampuan tertentu yang mengutamakan keterampilan ( skillware ) dalam suatu sistem tata kelola yang telah dikenal luas

Perlu adanya perkembangan di mana sebuah Pusat Dokumentasi Arsitektur Nusantara di Kota Malang perlu diwujudkan untuk mendukung setiap kegiatan tersebut, tidak hanya

investasi, iklim berusaha dan penciptaan lapangan kerja. Prioritas 6: Peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan daerah dan reformasi birokrasi. Prioritas peningkatan kualitas

Untuk 3 (tiga) hari ke depan, adanya pola sirkulasi tertutup di sekitar Papua bagian Barat dapat menyebabkan wilayah Kepulauan Alor menjadi wilayah perlambatan (shear)

Dari hasil analisis yang telah diperoleh maka hasil data biomassa tumbuhan menunjukkan tidak adanya berdanyata antara perlakuan terhadap biomassa tumbuhan mentimun,

Normalnya browser menampilkan URL dari link pada status bar, dan potongan kode ini memberitahukan kepada browse untuk tidak menimpa pesan kita dengan URL tersebut. Menampilkan

Melalui permainan ini setiap peserta juga akan dapat merasakan bagaimana memanfaatkan kesempatan yang diberikan guna mencapai sebuah tujuan dalam tugas dan pekerjaan.. Pada

Pada proses pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan di proyek Apartemen LA MAISON BARITO yang dilaksanakan selama kurang lebih 12 minggu, secara umum progress