• Tidak ada hasil yang ditemukan

Commitment To Implementing Prayer Worship Malang State Polytechnic Students.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Commitment To Implementing Prayer Worship Malang State Polytechnic Students."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Malang State Polytechnic Students Fadloli1), Widaningsih 2), Abdul Chalim 3)

1,2,3) State Polytechnic of Malang 1) [email protected]

Abstract

Prayer is mental nutrition, enlightening mind, shaping character and, personal integrity. Fardlu prayer is mainly done in the congregation at the mosque. This study aims to determine the commitment to pray in congregation of Malang State Polytechnic students. This research uses a qualitative approach, making Accounting and Business Administration students as the data source. Collecting data using questionnaire techniques, interviews, and observations and analyzed by qualitative descriptive. From the data analysis, it can be seen that the Malang State Polytechnic students have a good commitment to carrying out congregational prayers, especially dhuhr and ashar prayers while on campus. Congregate at the campus mosque for refreshing, find inspiration and strength in completing lecture assignments. When outside the campus, ashar prayers, isha’ and shubuh prayer are carried out in congregation at the mosque, for students who live close to the mosque. Only a small proportion do not pray in congregation even late at dawn. Such a student, loses his face, lacks discipline, and is late for college and is mostly negligent. Finally, it was concluded that the Malang State Polytechnic students who were well committed in congregational prayer had formed a lecture ethos, had character, and had personal integrity.

Keywords: Commitment, Prayer Service, Congregation.

Abstrak

Sholat merupakan nutrisi bathin, pencerah pikiran, pembentuk karakter dan integritas peribadi. Sholat fardlu lebih utama dilakukan berjamaah di masjid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komitmen sholat berjamaah mahasiswa Politeknik Negeri Malang. Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif, menjadikan mahasiswa Akuntansi dan Administrasi Niaga sebagai sumber data. Pengambilan data dengan teknik angket, wawancara dan observasi dan dianalisis dengan deskriptif kualitatif. Dari analisis data diperoleh gambaran, bahwa mahasiswa Politeknik Negeri Malang memiliki komitmen yang baik dalam melaksanakan sholat berjamaah, terutama sholat dhuhur dan ahsar ketika berada di kampus. Berjamaah di Masjid kampus untuk refresing, menemukan inspirasi dan kekuatan dalam menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan. Ketika di luar kampus sholat magrib, isyak dan subuh dilakukan berjamaah di Masjid, bagi mahasiswa yang tempat tinggalnya dekat dengan Masjid. Hanya sebagian kecil yang tidak melakukan sholat berjamaah bahkan sholat subuh kesiangan. Mahasiswa yang demikian, wajahnya kehilangan aura, kurang disiplin dan terlambat masuk kuliah serta banyak alpa. Akhirnya disimpulkan, bahwa mahasiswa Politeknik Negeri Malang yang berkomitmen baik dalam sholat berjamaah telah membentuk ethos kuliah, berkarakter dan memiliki integritas pribadi.

Kata Kunci: Komitmen, Ibadah Sholat, Berjamaah.

Pendahuluan

Ibadah sholat merupakan persoalan yang sangat penting (urgen) dalam ajaran

Islam. Karena hal ini (ibadah) merupakan perwujudan dari aqidah atau keimanan manusia dan sebagai indikator ketaqwaan seseorang kepada Tuhan. Ibadah sholat

(2)

Seminar Nasional Gabungan Bisnis & Sosial Polinema 2020

dalam Islam merupakan sebagai kebutuhan rasa syukur hamba kepada Allah, maka diperlukan sebuah penghayatan dan pemaknaan sebuah ibadah. Ibadah harus di gerakkan dari pembentukan keshalehan pribadi menuju keshalehan sosial. Sholat juga akan membentuk karakter Ilahiah dan Insaniah serta akan membentuk etos seseorang sekaligus memberi nutrini hati yang akan menyehatkan manusia dari perbuatan keji dan mungkar.

Hasil penelitian Moh. Sholeh (2006) yang telah dipublikasikan dengan judul “terapi salat tahajud menyembuhkan berbagai penyakit”, merupakan disertasi beliau tentang “sholat tahajjud memiliki pengaruh terhadap peningkatan respon ketahanan tubuh imunologik, suatu pendekatan psikoneoruimunologi”.

Penelitian Nur Indah R. ( 2019: 14-20) menyatakan bahwa religiusitas mahasiswa di Malang mengalami penurunan saat memasuki dunia perkuliahan dibandingkan dengan di rumah sebelum ke Malang. Mereka beribadah hanya ketika menghadapi masalah, seperti mau ujian akhir semester, sekripsi dan masalah lainnya.

Manyoritas mahasiswa Politeknik adalah beragama Islam. Polinema menyediakan dua Masjid sebagai fasilitas ibadah sekaligus sebagai tempat menumbuhkan semangat keberagamaan civitas akademika. Keberadaan masjid juga dihadapkan dengan adanya gazebo dan kantin.

Masjid, gazebo dan Kantin merupakan ujian hati dan nafsu syahwat mahasiswa. Kecendrungan mana yang menjadi pilihan bagi mahasiswa Polinema, mana yang lebih utama ketika datang waktu sholat, apakah ke Masjid atau tetap di gazebo ataukah masih menikmati suasana kantin. Padahal ibadah sholat akan membentuk karakter

dan integirtas pribadi mahasiswa. Karakter ini yang akan menjadi kekuatan lulusan Polinema dalam memasuki dunia kerja dan dinamika perubahan global.

Fenomena ini menarik untuk diteliti dengan tujuan untuk mengetahui komitmen pelaksanaan ibadah sholat fardhu dengan berjamaah di Masjid atau di rumah bagi mahasiswa Politeknik Negeri Malang.

Kajian Literatur

Komitmen Keberagamaan

Komitmen beragama seseorang bisa dilihat dari sudut pelaksanaan dari dimensi agama. Dimensi agama Islam, dilihat dari dua sudut, yaitu Islam sebagai ajaran dan keberagamaan. Islam sebagai ajaran tertuang dalam nash-nash al-Qur’an dan teks-teks al-hadis yang menjadi sumber rujukan kaum muslimin. Diensi keberagamaan (religiosity) adalah perilaku yang bersumber langsung atau tidak langsung kepada nash. Dengan meminjam analisis “Religion comitment” dari Glock dan Strak (dalam Roland Robenshon, 1992:18-38), keberagamaan muncul menjadi lima dimensi: ideologis, intlektual, eksperensial, ritualistik dan konsekuensial.

Religiusitas (kata sifat: religius) tidak identik dengan agama. Agama lebih menunjuk kepada kelembagaan kebaktian kepada Tuhan. kepada “Dunia Atas” dalam aspeknya yang resmi, yuridis, peraturan-peraturan yang resmi dan hukumnya, serta keseluruhan organisasi-organisasi sosial keagamaan dan sebagainya yang melingkupi segi-segi kemasyarakatannya. Keberagamaan atau relegiusitas lebih melihat aspek yang ada di dalam lubuk hati nurani pribadi atau sebuah penghayatan terhadap agama seseorang akan akan menyinari prilaku seseorang sehingga seseorang mematuhi keyakinannya dan berdampak pada kedamainan hidupnya. (Muhaimin, 2008: 286).

(3)

Seminar Nasional Gabungan Bisnis & Sosial Polinema 2020 Sholat dan Hikmahnya

Shalat adalah ibadah yang sangat istimewa dalam Islam baik untuk di dunia maupun di akherat nanti. Di dunia menentukan apakah seseorang termasuk golongan orang beriman atau tidak. Kalau seseorang shalat berarti ia termasuk golongan orang beriman tetapi kalau tidak shalat ia tidak termasuk golongan orang beriman.

“Amalan yang pertama kali dihisab pada hari kiamat nanti adalah sholat, jika sholatnya baik maka baiklah amalan semuanya, jika sholatnya jelek maka jeleklah amalan perbuatan manusia semuanya”.

Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan. (QS. 19. 59)

Hai orang-orang yang beriman,

ruku`lah kamu, sujudlah kamu,

sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah

kebajikan, supaya kamu mendapat

kemenangan. (QS.22:77)

Adapun hikmah sholat adalah: 1. Penyerahan diri kepada Allah 2. Latihan disiplin

3. Ketenangan batin 4. Do’a kepada Allah

5. Kebersihan dan kesehatan 6. Konsentrasi

7. Bermasyarakat

8. Persamaan derajat manusia 9. Merendahkan diri.

10.Kepatuhan kepada pimpinan dan lain-lain

Shalat juga merupakan pekerjaan hamba yang beriman dalam situasi menghadapkan wajah dan sukmanya kepada zat yang maha suci. Apabila shalat dilakukan secara tekun dan kontinyu maka akan menjadi alat pendidikan rohani dan jasmani manusia

yang effektif, memperbarui dan memelihara jiwa serta memupuk pertumbuhan kesadaran. Makin banyak shalat itu dilakukan dengan kesadaran bukan dengan paksaan dan tekanan apapun berarti sebanyak itu rohani dan jasmani dilatih berhadapan dengan Zat yang Maha Suci, dampaknya membawa kepada kesucian rohani dan jasmani. Kesucian jasmani dan rohani akan memancarkan akhlak yang mulia, sikap hidup yang dinamis penuh amal shalih dan terhindar dari berbagai perbuatan dosa, jahat dan keji.

“Dan tegakkanlah shalat, karena shalat itu mencegah diri dari perbuatan keji dan jahat (Al-Ankabut: 45).

Metode Penelitian

Untuk mendapatkan gambaran yang utuh tentang komitmen sholat bagi mahasiswa Politeknik Negeri Malang, maka penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriftif..

Lokasi penelitian di Politeknik Negeri Malang, dengan obyek penelitian mahasiswa Akuntansi Program Studi (D4) Akuntansi Manajemen dan Mahasiswa Administrasi Niaga, Program Studi (D4) Manajemen Pemasaran.

Sumber data dalam penelitian ini adalah human resources, yaitu informasi dan pandangan mahasiswa. Data diambil dengan menggunakan metode angket wawancara dan observasi. Lalu data dianalisis dengan analisis deskriptif kualitatif dan mengkonfirmasi data secara utuh dan sistematis.

Hasil dan Pembahasan

Komitmen pelaksanaan ibadah sholat berjamaah mahasiswa Polinema dimulai dengan pemahaman tentang makna dan hakikat sholat. Mahasiswa Polinema telah mengerti dan faham tentang kedudukan dan hahikat sholat. Bagi mahasiswa, sholat merupakan salah satu rukun Islam

(4)

Seminar Nasional Gabungan Bisnis & Sosial Polinema 2020

yang lima. Sholat merupakan penopang iman atau sebagai bangunan yang berdiri atas fondasi iman. Sholat juga merupakan perintah utama dan perkara yang dihisab pertama kali pada hari kiamat. Sholat merupakan sebuah mukjizat Rasulullah yang bisa dilaksanakan oleh umatnya. Peristiwa Israk mikraj merupakan sebuah mukjizat yang membawa pesan perintah sholat lima waktu. Jadi sholat lima waktu merupakan mukjizat orang beriman.

Mahasiswa Polinema telah mengetahui perbedaan sholat fardhu yang dilakukan secara individu dan berjamaah, responden (100%) mengatakan bahwa sholat berjamaah di masjid memiliki hikmah dan derajat lebih utama dibandingkan dengan sholat individu (munfarid).

“Barang siapa melangkan kaki menuju tempat yang ihsan (sholat berjamaah) ke masjid, duduk menunggu sholat dan

menyempurnakan dan menjaga

wudhunya, niscaya Allah menutup dosa-dosanya” (al-Hadis)

“Sholat berjamaah itu lebih utama dari sholat sendirian dengan dua puluh tujuh derajat (Hr. Malik dan Muslim).

Sholat berjamaah di masjid seakan meneladi dan melestarikan peristiwa israk mikraj Nabi, ketika berada di Masjidil Aqsha yang berjamaah bersama para nabi, bahkan nabi menjadi imamnya.

Nabi mengatakan, “Assholatu

mikrajul mukminin”. (sholat itu

merupakan mikrajnya orang beriman). Ritual sholat pada hakikatnya akan memutar kembali ingatan orang beriman terhadap dialog Nabi dengan Allah secara langsung, yang diabadikan dalam bacaan sholat, yaitu:

Assalamualaiaka ayyuhan nabiyyu

warahmatullahi wabaraktuh. Kalimah

Ini meruapakan salam Allah yang memberi penghormatan kepada Nabi. Lalu nabi menjawab “assalamualaika wa

ala ibadillahishohinin. Ucapan yang

sekaligus jawaban Nabi kepada Allah

seperti itu merupakan sebuah egaliter Nabi dan kasih sayangnya terhadap umatnya atau hamba-hambah sholeh yang mengerjakan sholat. Jadi bagi mahasiswa Politeknik, sholat merupakan transformasi diri sekaligus memperbarui komitmen ketuhanan dan kemanusian dengan mengucapkan dua kalimah syahadat setiap sholat.

Kedudukan masjid bagi mahasiswa Politeknik amat penting, karena masjid bukan sekedar simbol keberadaan orang Islam. Namun sekaligus sebagai tempat ibadah mendekatkan diri kepada Allah dan sekaligus membina kekuatan solidaritas umat Islam. Memang masjid merupakan pijakan nabi untuk mendapatkan inspirasi dan solusi dari Allah ketika menghadapi ujian dan masalah “A’mul hazni (tahun kesedihan) sebelum perjalanan suci (israk dan mikraj) telah dialaminya, lalu Allah memperjalankan di waktu malam dari Masjid Al-Haram ke Masjid Aqsha- ke sidratul muntaha. Peristiwa Hijrah ke Madinah, yang dibangun nabi adalah Masjid (Masjid Quba’). Masjid merupkan sentral kegiatan dan pusat pengembangan umat untuk membangun dan menyusun strategi perjuangan umat.

Mahasiswa Polinema senang berada di masjid kampus ketika tidak kelas atau jam perkuliahan, sambil menikmati pelayanan yang di berikan oleh takmir masjid secara gratis, berupa air minum dan juga bisa bikin teh hangat yang tersedia melalui dispenser galon air di masjid. Kadang juga mahasiswa menikmati hidangan kue danungkus habis sholat Jum’at dan adanya kajian rutin dan pengajian umum pada peringatan hari besar Islam.

Namun yang lebih penting dan utama bagi mahasiswa senang berada di Masjid kampus adalah mendapatkan inspirasi ketenangan dengan berdzikir, membaca Al-Qur’an, melakukan sholat sunnah dan sholar fardhu berjamaah dan berdoa.

(5)

Seminar Nasional Gabungan Bisnis & Sosial Polinema 2020

Mahasiswa Polinema memiliki keyakinan terhadap doa yang akan memberi kekuatan bathin untuk menyonsong masa depan. Doa akan merubah takdir negatif menjadi positif, dan doa merupakan kekuatan (senjata dan pedang) seorang muslim. Obat paling manjur adalah terus menerus berdo’a”. Salah satu ibadah (doa dan dzikir) yang sangat penting untuk menguatkan bathin dan membuka pintu ke ghaiban hidup manusia adalah sholat. Shalat bukan hanya membuka kesadaran diri, melainkan juga membuka kesadaran manusia tentang tanggung jawab ketuhanan dan kemanusiaan. Sholat juga merupakan komunikasi seorang hamba terhadap kekasihNya (Allah).

Hanya Engkaulah yang kami sembah,

dan Hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan Tunjukilah kami jalan yang lurus.” (QS. 1:5-6)

“Jadikan olehmu sholat dan sebara sebagai penolong, hal demikian amat

berat kecuali yang khusuk dalam

sholatnya.” (Qs. 2: 45)

Orang yang berada di masjid mendapat apresiasi dari Allah seperti yang sabdakan oleh Rasulullah.“Barang siapa komunitas kaum berada di Masjid sambil bertadarrus al-Qur’an maka Allah akan menurunkan ketenangan dalam hati, Allah memberi rahmat, para malaikat

memberi pengayoman dan Allah

menyebut nama komunitas itu

disampingNya”. (al-Hadits)

Suasana masjid kampus Politeknik Malang sebelum pandemi Covid-19 terasa makmur, sholat berjamaah dilakukan oleh civitas akademika, terutama sholat berjamaah dhuhur dan ashar dan maghrib. Tiga waktu tersebut merupakan sejalan dengan aktivitas pelaksanaan proses belajar mengajar di Polinema.

Bagi mahasiswa Politeknik, sholat memiliki kedudukan yang penting bagi hidupnya, karena merupakan sarana komunikasi antara seorang hamba dengan

Tuhan. Sholat merupakan sebuah dialog antara hamba dan Tuhan. Sholat juga merupakan sarana membangun keintiman dan kemesraan dengan Tuhan, sehingga seorang akan mengalami transformasi diri untuk mendapatkan ketenangan dalam menjalani dinakima hidup.

Di tengah padatnya waktu perkuliahan, mahasiswa Politeknik masih melakukan sholat berjamaah di masjid kampus, terutama sholat dhuhur dan ashar (85%) berjamaah di dua masjid. Dua waktu ini merupakan saat mahasiswa masih aktif dalam proses belajar di kampus. Mahasiswa memiliki alasan yang berbeda-beda ketika melaksanakan sholat fardhu berjamaah di masjid kampus.

Pertama, melaksanakan perintah

Allah, karena sholat merupakan bentuk syukur seorang hamba kepada Allah. Hal ini tentu saja di topang dengan sebuah argumentasi dan dasar yang ada dalam kitab suci.

“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu sebuah sungai di syurga. Maka dirikanlah shalat karena TuhanMu dan berkorbanlah (QS.108:1-2).

Bagi mahasiswa Politeknik, sholat bukan sekedar menggugurkan kewajiban, namun sebagai kesyukuran diri. Tentu sholat yang demikian ada kerinduan dan mencerahkan bagi pelakunya. Sholat yang demikian akan membawa dampak pada kekuatan bathin dan karakter mahasiswa.

Diantara karakter musholli (orang yang melakukan sholat) adalah membangun komunikasi vertikal dan horisontal yang disimbulkan dengan gerakan takbiratul ihram dan ucapan salam. Jadi sholat akan membentuk karakter manusia yang berdamai dengan Tuhan dan berdamai dengan manusia.

Karakter keperibadian sholat menghendaki kepada seseorang untuk menjaga kebersihan lahir dan banthin. Kebersihan lahir disimbolkan dengan

(6)

Seminar Nasional Gabungan Bisnis & Sosial Polinema 2020

wudhu dan bathin diwujudkan dalam bentuk keihlasan dan kekhusuan dalam sholat. Wudhu bagi mahasiswa Politeknik, bukan sekedar menyiram air ke muka dan anggota tubuh. Namun lebih dari itu, yaitu sebagai hydroterapi. Terapi dengan air untuk menumbuhkan kekuatan ingatan dan melembutkan hati serta membangkitkan organ tubuh (energi) dalam mengikuti perkuliahan. Kuliah mulai pagi tentu saja menguras energi pikiran dan anggota tubuh. Dengan mengambil air wudhu, membasuh muka, tangan, kepala dan kaki lalu melaksanakan sholat dhuhur dan ashar berjamaah, maka kelelahan diri akan pulih kembali, sehingga bisa mengikuti perkuliaan dengan fress pada jam berikutnya.

Kedua, mahasiswa melaksanakan sholat berjamaah dilakukan di masjid kampus (sholat dhuhur dan ashar) beralasan karena jam berikutnya masih ada kelas lagi. Sehingga dengan melakukan sholat berjamaah, mahasiwa tidak punya beban dan merasa tenang dan konsentarasi dalam mengikuti perkuliahan berikutnya.

Ketiga, mahasiswa melakukan sholat

berjamaah, dikampus untuk kebersamaan dan kekompakan kelas dan mewujudkan integritas kebersamaan.

Mahasiswa yang aktif sholat berjamaah dikampus memberikan alasan bahwa ketika selesai perkuliahan dan pulang sudah tidak punya tanggungan atau hutang sholat dan bisa istirahat dengan nyaman. Sedang (15%) yang tidak sholat berjamaah di kampus terdiri dari mahasiswi yang udhur syar’i dan pakaian kotor dengan sholat di rumah serta yang non Islam.

Sholat Magrib, Isyah dan Subuh oleh mahasiswa Politeknik dilaksanakan di luar kampus. Mahasiswa Politeknik yang melaksanakan sholat berjamaah tiga waktu tersebut keberadaan tempat tinggalnya dekat dengan masjid. Jika

tidak dekat dengan masjid ia sholat berjamaah di kost-kostan bersama teman.

Sholat fardhu utama dikerjakan di masjid dengan berjamaah. Diantara yang paling istimewa adalah berjamaah di masjid adalah sholat subuh dan Isyak. Bagi mahasiswa yang tidak memiliki kemitmen yang kuat terhadap dua waktu sholat tersebut sering ditinggalkan.

Sholat subuh mendapat perhatian dan persaksian dari para malaiakat Allah. Sholat subuh berjamah di masjid, seakan mendapat pahala sholat sunnah semalam suntut dan sholat isyak berjamaah seakan mendapat pahala sholat sunnah setengah malam. Sungguh amat berat bagi orang munafik mengerjakan 2 sholat tersebut. (al-Hadits).

Mahasiswa Politeknik yang

meninggalkan sholat subuh, memiliki kebiasaan bangun kesiangan, sehingga datang mengikuti perkuliahan pagi sering terlambat (5%). Bangun kesiangan bagi mahasiswa, akan mempengaruhi penampilan- aura wajah- kedisiplinan dalam mengikuti perkuliahan.

Simpulan dan Saran

Mahasiswa Politeknik Negeri Malang Memiliki Kemitmen yang baik terhadap peelaksanaan ibadah sholat berjamaah di kampus, terutama sholat Dhuhur dan Ashar. Dua waktu ini berbarengan dengan berlangsungnya proses belajar di Polinema.

Sedanngkan waktu Maghrib, isyak dan dikerjakan berjamaah dirumah yang tempat tinggalnya dekat dengan masjid, jika tidak dekat masjid dikerjakan dirumah atau kos-kosan bersama teman. Mahasiswa yang meninggalkan sholat subuh berjamaah memiliki perfomen tubuh dan penampilan diri yang kurang menarik dan bermnalasan dalam belajar.

Saran, sebaiknya ada kebijakan di lembaga Polinema bahwa jam istirahat perkuliahan disesuaikan dengan waktu pelaksanaan sholat Dhuhur dan Atsar

(7)

Seminar Nasional Gabungan Bisnis & Sosial Polinema 2020

sehingga masjid Polinema semakin makmur, yang sekaligus akan membentuk integritas pribadi mahasiswa melalui sholat berjamaah.

Daftar Rujukan

Al-Malik Majma’.(1418 H). Al-Qu’an

dan Terjemahnya. Madinah: Majma’

Asy Syarif.

Fadloli, Sri Nurkudri dan Abdul Chalim. (2018)). Pendidikan Agama Islam

Pada PTU. Malang: Aditya

Publishing.

Glock, C. G dan Stark, S. (1992). dalam Robertson, Roland (terj. A.F. Saifuddin), Agama: dalam Analisa dan Interpretasi Sosiologi, Jakarta: Rajawali.

Moh. Sholeh. (2006). Terapi Sholat Tahajjud Menyembuhkan Berbagai Penyakit. Jakarta: Hikmah.

Muhaimin, 2008. Paradigma Pendidikan

Islam Upaya mengefektifkan

Pendidikan Agama Islam di Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nur Indah Riwajanti. (2019). Explorasi

Perilaku Mahasiswa Muslim

Religiusitas Lingkungan dan gaya

hidup Halal (Laporan Pelitian).

Malang: Polinema.

Syeh Muhammad Ali Baidun. ( 2015). Hadis Qudsi Menyingkap Firman Alah yang tersembunyi (terj. Abdur Rosyas Siddiq). Jakarta: Akbar Media.

Referensi

Dokumen terkait