BAB I BAB I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis yang baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak punah. Pada manausia untuk mengahasilkan keturunan yang baru diawali agar tidak punah. Pada manausia untuk mengahasilkan keturunan yang baru diawali den
dengan gan perperististiwa iwa ferfertiltilisaisasi. si. SehSehingingga ga dendengan gan demdemikiikian an repreprodroduksuksi i padpada a manmanusiusiaa dilakukan dengan cara generative atau sexual.
dilakukan dengan cara generative atau sexual.
Untuk dapat mengetahui reproduksi pada manusia , maka harus mengetahui Untuk dapat mengetahui reproduksi pada manusia , maka harus mengetahui terlebi
terlebih dahulu organh dahulu organ-orga-organ n kelamkelamin yang terlibat serta prosin yang terlibat serta proses yang berlanges yang berlangsung disung di dalamnya.
dalamnya. Sis
Sistem tem repreprodroduksuksi i padpada a manmanusiusia a akaakan n mulmulai ai berberfunfungsi gsi ketketika ika sesseseoreorangang mencapai kedewasaan (pubertas) atau masa akil balik. Pada seorang pria testisnya telah mencapai kedewasaan (pubertas) atau masa akil balik. Pada seorang pria testisnya telah mampu menghasilkan sel kelamin jantan (sperma) dan hormon testosteron. Hormon mampu menghasilkan sel kelamin jantan (sperma) dan hormon testosteron. Hormon testosteron berfungsi mempengaruhi timbulnya tanda-tanda kelamin sekunder pada testosteron berfungsi mempengaruhi timbulnya tanda-tanda kelamin sekunder pada pria,pria, di antaranya suara berubah menjadi lebih besar, tumbuhnya rambut di tempat tertentu di antaranya suara berubah menjadi lebih besar, tumbuhnya rambut di tempat tertentu misalnya jambang, kumis, jenggot, dan dada tumbuh menjadi bidang, jakun membesar. misalnya jambang, kumis, jenggot, dan dada tumbuh menjadi bidang, jakun membesar. Sedangkan seorang wanita
Sedangkan seorang wanita
ovariumnya telah mampu menghasilkan sel telur (ovum) dan hormon wanita ovariumnya telah mampu menghasilkan sel telur (ovum) dan hormon wanita yai
yaitu tu estestrogrogen. en. HorHormon mon estestrogrogen en berberfunfungsi gsi memmempenpengargaruhi uhi timtimbulbulnya nya tantandatdatandandaa kelamin sekunder pada wanita, yaitu kulit menjadi semakin halus, suara menjadi lebih kelamin sekunder pada wanita, yaitu kulit menjadi semakin halus, suara menjadi lebih tinggi, tumbuhnya payudara dan pinggul membesar.
tinggi, tumbuhnya payudara dan pinggul membesar. Sis
Sistem tem repreprodroduksuksi i adaadalah lah sissistem tem yanyang g berberfunfungsi gsi untuntuk uk berberkemkembanbang g biabiak.k. Terdiri dari testis, ovarium dan bagian alat kelamin lainnya
Terdiri dari testis, ovarium dan bagian alat kelamin lainnya Re
Reprprododuuksksi i atatau au ppererkkemembbananggbibiakakan an memeruruppakakan an babaggiaian n dadari ri ililmmuu faal(fisiologi). Reproduksi secara fisiologis tidak vital bagi kehidupan individual dan faal(fisiologi). Reproduksi secara fisiologis tidak vital bagi kehidupan individual dan mes
meskipkipun un siksiklus lus repreprodroduksuksi i suasuatu tu manmanusiusia a berberhenhenti, ti, manmanusiusia a tertersebsebut ut masmasih ih dapdapatat b
berertatahahan n hihidudup, p, sesebabagagai i cocontntoh oh mamanunusisia a yayang ng didilalakukukakan n vavasesektktomomi i papada da ororgagann reproduksinya (testes atau ovarium) atau mencapai menopause dan andropouse tidak reproduksinya (testes atau ovarium) atau mencapai menopause dan andropouse tidak akan mati. Pada umumnya reproduksi baru dapat berlangsung setelah manusia tersebut akan mati. Pada umumnya reproduksi baru dapat berlangsung setelah manusia tersebut mencapai masa pubertas atau dewasa kelamin, dan hal ini diatur oleh kelenjar-kelenjar mencapai masa pubertas atau dewasa kelamin, dan hal ini diatur oleh kelenjar-kelenjar endokrin dan hormon yang dihasilkan dalam tubuh manusia.
Reproduksi juga merupakan bagian dari proses tubuh yang bertanggung jawab Reproduksi juga merupakan bagian dari proses tubuh yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan suatu generasi.
terhadap kelangsungan suatu generasi. Untuk kehidu
Untuk kehidupan pan makhlmakhluk uk hiduhidup p reprodreproduksi tidak uksi tidak bersifbersifat at vital artinya vital artinya tanpatanpa adanya proses reproduksi makhluk hidup tidak mati. Akan tetapi bila makhluk tidup adanya proses reproduksi makhluk hidup tidak mati. Akan tetapi bila makhluk tidup tidak dapat bereproduksi maka kelangsungan generasi makhluk hidup tersebut terancam tidak dapat bereproduksi maka kelangsungan generasi makhluk hidup tersebut terancam dan punah, karena tidak dapat dihasilkan keturunan (anak) yang merupakan sarana dan punah, karena tidak dapat dihasilkan keturunan (anak) yang merupakan sarana untuk melanjutkan generasi.
untuk melanjutkan generasi.
Sexualitas adalah sesuatu kekuatan dan dorongan hidup ada diantara manusia Sexualitas adalah sesuatu kekuatan dan dorongan hidup ada diantara manusia laki – laki dan perempuan dimana kedua makhluk ini merupakan suatu system yang laki – laki dan perempuan dimana kedua makhluk ini merupakan suatu system yang memungkinkan terjadinya keturunan yang sambung – menyambung sehingga existensi memungkinkan terjadinya keturunan yang sambung – menyambung sehingga existensi manusia itu tidak punah. Banyak peristiwa bahagia dan hidup gairah oleh adanya sex, manusia itu tidak punah. Banyak peristiwa bahagia dan hidup gairah oleh adanya sex, tetapi tidak sedikit pula adanya peristiwa sedih, malapetaka dan kehancuran disebabkan tetapi tidak sedikit pula adanya peristiwa sedih, malapetaka dan kehancuran disebabkan oleh sex pula.
oleh sex pula.
Begitu pentingnya masalah sexualitas dalam kehidupan manusia sehingga ada Begitu pentingnya masalah sexualitas dalam kehidupan manusia sehingga ada pe
pendandapat pat ahlahli i yanyang g extextrim rim menmenyatyatakaakan n bahbahwa wa semsemua ua tintingkagkah h laklaku u manmanusiusia a padpadaa hakekatnya dimotifasi dan didorong oleh sex. Maka tidaklah mengherankan bahwa ada hakekatnya dimotifasi dan didorong oleh sex. Maka tidaklah mengherankan bahwa ada pendapat peneliti lain mengatakan bahwa kebanyakan gangguan kepribadian, gangguan pendapat peneliti lain mengatakan bahwa kebanyakan gangguan kepribadian, gangguan
ti
tingngkakah h lalaku ku teterjrjadadi i ololeh eh adadananya ya gagangngguguan an popola la peperkrkemembabangngan an kekehihidudupapann Psikosexualnya.
Psikosexualnya. Ol
Oleh eh sesebabab b ititu, u, sasangngatlatlah ah pepentntining g babagi gi kikita ta ununtutuk k memengngetaetahuhui i apapa a dadann bagaimana itu sex dalam system reproduksi kita.
BAB II BAB II PEMBAHASAN PEMBAHASAN SISTEM
SISTEM REPRODUKSI REPRODUKSI PRIA DAN PRIA DAN WANITAWANITA
A.
A. SISSISTEM TEM REPREPRODRODUKSUKSI PRII PRIAA
Meliputi organ-organ reproduksi, spermatogenesis dan hormon pada pria. Meliputi organ-organ reproduksi, spermatogenesis dan hormon pada pria. Organ Reproduksi
Organ Reproduksi Org
Organ an repreprodroduksuksi i pripria a terdterdiri iri atasatas orgaorgan n reprreprodukoduksi si daladalamm dandan organorgan reproduksi luar.
reproduksi luar. 1.
1. OrOrgagan Ren Reprprododukuksi Dsi Dalalamam
Organ reproduksi dalam pria terdiri atas testis, saluran pengeluaran dan kelenjar Organ reproduksi dalam pria terdiri atas testis, saluran pengeluaran dan kelenjar asesoris.
asesoris. Testis Testis
Testis (gonad jantan) berbentuk oval dan terletak didalam kantung Testis (gonad jantan) berbentuk oval dan terletak didalam kantung peli
pelir r (skro(skrotum). Testis berjumlah sepasang (testes = tum). Testis berjumlah sepasang (testes = jamak)jamak). . TestiTestis s terdapterdapatat di bagian tubuh sebelah kiri dan kanan. Testis kiri dan kanan dibatasi oleh di bagian tubuh sebelah kiri dan kanan. Testis kiri dan kanan dibatasi oleh suatu sekat yang terdiri dari serat jaringan ikat dan otot polos.
suatu sekat yang terdiri dari serat jaringan ikat dan otot polos. Fun
Fungsi gsi testestis tis secsecara ara umuumum m mermerupaupakan kan alat alat untuntuk uk memmemproprodukduksisi sperma dan hormon kelamin jantan
sperma dan hormon kelamin jantan yang disebut testoteron.yang disebut testoteron. Saluran Pengeluaran
Saluran Pengeluaran Salur
Saluran an pengepengeluaran pada luaran pada organ reproduorgan reproduksi dalam ksi dalam pria terdiri pria terdiri daridari epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi dan uretra.
epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi dan uretra.
a.
a.
EpididimisEpididimis EpEpididididimimis is memerurupapakakan n sasaluluraran n beberkrkelelokok-k-kelelok ok di di dadalalamm sk
skrotrotum um yanyang g kelkeluar uar dardari i testestistis. . EpiEpididdidimiimis s berberjumjumlah lah sepsepasaasang ng didi se
sebbelelah ah kkananan an dadan n kikiriri. . EEpipiddididimimis is beberfrfunungsgsi i sesebbagagai ai tetempmpatat pe
penyinyimpampanan nan semsemententara ara spspermerma a samsampai pai spesperma rma menmenjadjadi i matmatang ang dandan bergerak menuju vas deferens.
bergerak menuju vas deferens.
b.
b.
Vas deferensVas deferensVas deferens atau saluran sperma (duktus deferens) merupakan Vas deferens atau saluran sperma (duktus deferens) merupakan sa
saluluran ran lulururus s yayang ng memengngaraarah h ke ke ataatas s dadan n memerurupapakakan n lanlanjujutatan n dadariri ep
salurannya terdapat di dalam kelenjar prostat. Vas deferens berfungsi salurannya terdapat di dalam kelenjar prostat. Vas deferens berfungsi sebagai saluran tempat jalannya sperma dari epididimis menuju kantung sebagai saluran tempat jalannya sperma dari epididimis menuju kantung semen atau kantung mani (vesikula seminalis).
semen atau kantung mani (vesikula seminalis).
c.
c.
Saluran ejakulasiSaluran ejakulasi SSaalluurraan n ejejaakkuullaassi i mmeerruuppaakkaan n ssaalluurraan n ppeennddek ek yyanangg mengh
menghubunubungkan kantung gkan kantung semen dengan semen dengan uretra. Saluran uretra. Saluran ini ini berfuberfungsingsi untuk mengeluarkan sperma agar masuk ke dalam uretra.
untuk mengeluarkan sperma agar masuk ke dalam uretra.
d.
d.
UretraUretraUretra merupaka
Uretra merupakan n salurasaluran n akhir reproduakhir reproduksi ksi yang terdapat diyang terdapat di dalam penis. Uretra berfungsi sebagai saluran kelamin yang berasal dari dalam penis. Uretra berfungsi sebagai saluran kelamin yang berasal dari kantung semen dan saluran untuk membuang urin dari
kantung semen dan saluran untuk membuang urin dari kantung kemih.kantung kemih. Kelenjar Asesoris
Kelenjar Asesoris
Selama sperma melalui saluran pengeluaran, terjadi penambahan Selama sperma melalui saluran pengeluaran, terjadi penambahan berb
berbagai agai getah kelamin yang getah kelamin yang dihasdihasilkan oleh ilkan oleh kelenkelenjar jar asesoasesoris. Getah-getahris. Getah-getah ini berfungsi untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan pergerakakan ini berfungsi untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan pergerakakan sp
spermerma. a. KelKelenjenjar ar aseasesorsoris is mermerupaupakan kan kelkelenjenjar ar kelkelamiamin n yanyang g terterdirdiri i dardarii vesikula seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar Cowper .
vesikula seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar Cowper . a.
a. Vesikula seminalisVesikula seminalis Ve
Vesisikukula la sesemiminanalilis s atatau au kakantntunung g sesememen n (k(kanantutung ng mamanini)) merupakan kelenjar berlekuk-lekuk yang terletak di belakang kantung merupakan kelenjar berlekuk-lekuk yang terletak di belakang kantung kem
kemih. ih. DinDindinding g vesvesikuikula la semseminainalis lis menmenghaghasilsilkan kan zat zat makmakanaanan n yanyangg merupakan sumber makanan bagi sperma.
merupakan sumber makanan bagi sperma. b.
b. Kelenjar prostateKelenjar prostate
Kelenjar prostat melingkari bagian atas uretra dan terletak di Kelenjar prostat melingkari bagian atas uretra dan terletak di bagian bawah kantung kemih. Kelenjar prostat menghasilkan getah yang bagian bawah kantung kemih. Kelenjar prostat menghasilkan getah yang
men
mengangandundung g kolkolestesteroerol, l, gargaram am dan dan fosfosfolfolipiipid d yanyang g berberperperan an untuntuk uk kelangsungan hidup sperma.
kelangsungan hidup sperma. c.
c. Kelenjar CowperKelenjar Cowper Kelenj
Kelenjar ar CowpeCowper r (kelen(kelenjar jar bulbbulbouretouretra) ra) merupmerupakan akan kelenjkelenjar ar yang salurannya langsung menuju uretra. Kelenjar Cowper menghasilkan yang salurannya langsung menuju uretra. Kelenjar Cowper menghasilkan getah yang bersifat alkali (basa).
2.
2. OrOrgagan Rn Repeproroduduksksi Lui Luarar
Organ reproduksi luar pria terdiri dari penis dan skrotum. Organ reproduksi luar pria terdiri dari penis dan skrotum.
a.
a. PenisPenis.. Pen
Penis is terdterdiri iri dardari i tigtiga a ronrongga gga yanyang g berberisi isi jarijaringangan n spsponsons. . DuaDua rongga yang terletak di bagian atas berupa jaringan spons korpus kavernosa. rongga yang terletak di bagian atas berupa jaringan spons korpus kavernosa. Satu rongga lagi berada di bagian bawah yang berupa jaringan spons korpus Satu rongga lagi berada di bagian bawah yang berupa jaringan spons korpus spongiosum yang membungkus uretra. Uretra pada penis dikelilingi oleh spongiosum yang membungkus uretra. Uretra pada penis dikelilingi oleh ja
jarinringan gan erekerektil til yanyang g ronronggagga-ro-ronggngganyanya a banbanyak yak menmengangandudung ng pempembulbuluhuh dar
darah ah dan dan ujuujung-ng-ujuujung ng sarsaraf af perperasaasa. . BilBila a ada ada suasuatu tu ranrangsagsangangan, n, ronronggagga tersebut akan terisi penuh oleh darah sehingga penis menjadi tegang dan tersebut akan terisi penuh oleh darah sehingga penis menjadi tegang dan mengembang (ereksi).
mengembang (ereksi). b.
b. SkrotumSkrotum Skr
Skrotuotum m (ka(kantuntung ng pelpelir) ir) mermerupaupakan kan kankantuntung g yanyang g di di daldalamnamnyaya berisi testis. Skrotum berjumlah sepasang, yaitu skrotum kanan dan skrotum berisi testis. Skrotum berjumlah sepasang, yaitu skrotum kanan dan skrotum kiri. Di antara skrotum kanan dan skrotum kiri dibatasi oleh sekat yang kiri. Di antara skrotum kanan dan skrotum kiri dibatasi oleh sekat yang berupa jaringan ikat dan otot polos (otot dartos). Otot dartos berfungsi untuk berupa jaringan ikat dan otot polos (otot dartos). Otot dartos berfungsi untuk menggerakan skrotum sehingga dapat mengerut dan mengendur. Di dalam menggerakan skrotum sehingga dapat mengerut dan mengendur. Di dalam skrotum juga tedapat serat-serat otot yang berasal dari penerusan otot lurik skrotum juga tedapat serat-serat otot yang berasal dari penerusan otot lurik din
dindinding g perperut ut yanyang g disdisebuebut t otootot t krekremasmaster. ter. OtoOtot t ini ini berbertintindak dak sebsebagaagaii pengatur suhu lingkungan testis agar kondisinya stabil. Proses pembentukan pengatur suhu lingkungan testis agar kondisinya stabil. Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) membutuhkan suhu yang stabil, yaitu beberapa sperma (spermatogenesis) membutuhkan suhu yang stabil, yaitu beberapa derajat lebih rendah daripada suhu tubuh.
derajat lebih rendah daripada suhu tubuh. Spermatogenesis
Spermatogenesis
Spermatogenesis terjadi di dalam di dalam testis, tepatnya pada tubulus Spermatogenesis terjadi di dalam di dalam testis, tepatnya pada tubulus semin
seminiferusiferus. . SpermaSpermatogentogenesis esis mencakmencakup up pematapematangan ngan sel sel epiteepitel l germigerminal nal dengdenganan me
melallalui ui prprososes es pepembmbelelahahan an dadan n didiferferenensisiasasi i sesel, l, yayang ng mamana na beberturtujujuan an ununtutuk k membentu sperma fungsional. Pematangan sel terjadi di tubulus seminiferus yang membentu sperma fungsional. Pematangan sel terjadi di tubulus seminiferus yang kem
kemudiudian an disdisimpimpan an di di epiepididdidimiimis. s. DinDindinding g tubtubuluulus s semseminiiniferuferus s terstersusuusun n dardarii ja
jarinringan gan ikaikat t dan dan jarjaringingan an epiepitelitelium um gergerminminal al (ja(jarinringan gan epiepiteltelium ium benbenih) ih) yanyangg berfungsi pada saat spermatogenesis. Pintalan-pintalan tubulus seminiferus terdapat berfungsi pada saat spermatogenesis. Pintalan-pintalan tubulus seminiferus terdapat
di
di daldalam am ruaruang-ng-ruaruang ng testestis tis (lo(lobulbulus us testestistis). ). SatSatu u testestis tis umuumumnymnya a menmengangandundungg sekitar 250 lobulus testis. Tubulus seminiferus terdiri dari sejumlah besar sel epitel sekitar 250 lobulus testis. Tubulus seminiferus terdiri dari sejumlah besar sel epitel
ge
germrmininal al (s(sel el epepititel el bebeninih) h) yayang ng didisesebubut t spsperermamatotogogoninia a (s(spepermrmatatogogononiuium m == tun
tunggaggal). l). SpeSpermarmatogtogonionia a terlterletaetak k di di dua dua samsampai pai tigtiga a laplapisaisan n lualuar r selsel-se-sel l epiepiteltel tubulus seminiferus.
tubulus seminiferus. Spe
Spermarmatogtogonionia a terterus-us-menmeneruerus s memmembelbelah ah untuntuk uk memmemperperbanbanyak yak dirdiri,i, sebag
sebagian ian dari dari spermspermatogoatogonia nia berdiberdiferensferensiasi iasi melalumelalui i tahap-ttahap-tahap ahap perkemperkembangabangann te
tertrtenentu tu ununtutuk k memembmbenentutuk k spsperermama.P.Padada a tatahahap p pepertrtamama a spsperermamatotogegenenesisis,s, sp
sperermamatotogogoninia a yayang ng bebersrsififat at didiplploioid d (2(2n n atatau au memengnganandudung ng 23 23 krkromomososomom b
bererpapasasangnganan), ), beberkrkumumpupul l di di tetepi pi memembmbraran n epepititel el gegermrmininal al yayang ng didisesebubutt sp
spermermatoatogongonia ia tiptipe e A. A. SpeSpermarmatogtogenienia a tiptipe e A A memmembelbelah ah secsecara ara mitmitosiosis s menmenjadjadii sp
spermermatoatogongonia ia tiptipe e B. B. KemKemudiudian, an, setsetelah elah bebbeberaperapa a kalkali i memmembelbelah, ah, selsel-se-sel l iniini akhirnya menjadi spermatosit primer yang masih bersifat diploid. Setelah melewati akhirnya menjadi spermatosit primer yang masih bersifat diploid. Setelah melewati bebe
beberapa rapa minggminggu, u, setiap spermatosetiap spermatosit sit primeprimer r membemembelah lah secara meiosis secara meiosis membemembentuk ntuk du
dua a bubuah ah spsperermamatotosisit t sesekukundnder er yayang ng bebersrsififat at hahaplploioid. d. SpSperermamatotosisit t sesekukundnder er ke
kemumudidian an memembmbelelah ah lalagi gi sesecarcara a memeioiosisis s memembmbenentutuk k emempapat t bubuah ah spspermermatatidid.. Spermatid merupakan calon sperma yang belum memiliki ekor dan bersifat haploid Spermatid merupakan calon sperma yang belum memiliki ekor dan bersifat haploid (n atau mengandung 23 kromosom yang tidak berpasangan). Setiap spermatid akan (n atau mengandung 23 kromosom yang tidak berpasangan). Setiap spermatid akan berdiferensiasi menjadi spermatozoa (sperma).
berdiferensiasi menjadi spermatozoa (sperma). Pros
Proses es perubperubahan spermatid ahan spermatid menjamenjadi di spermsperma a disebdisebut ut spermspermiasi. iasi. KetikKetikaa spermatid dibentuk pertama kali, spermatid memiliki bentuk seperti sel-sel epitel. spermatid dibentuk pertama kali, spermatid memiliki bentuk seperti sel-sel epitel. Namun, setelah spermatid mulai memanjang menjadi sperma, akan terlihat bentuk Namun, setelah spermatid mulai memanjang menjadi sperma, akan terlihat bentuk
yang terdiri dari kepala dan ekor. yang terdiri dari kepala dan ekor.
Ke
Kepapala la spspererma ma teterdrdiriri i dadari ri sesel l beberirintnti i tetebabal l dedengngan an hahanynya a sesedidikikitt sit
sitoploplasmasma. a. PadPada a bagbagian ian memmembrabran n perpermukmukaan aan di di ujuujung ng kepkepala ala spesperma rma terterdapdapatat selubung tebal yang disebut akrosom. Akrosom mengandung enzim hialuronidase selubung tebal yang disebut akrosom. Akrosom mengandung enzim hialuronidase da
dan n prprototeieinanase se yayang ng beberfrfunungsgsi i ununtutuk k memenenembmbus us lalapipisasan n pepelilindndunung g ovovumum.. Pada ekor sperma terdapat badan sperma yang terletak di bagian tengah sperma. Pada ekor sperma terdapat badan sperma yang terletak di bagian tengah sperma. Badan sperma
Badan sperma banyabanyak k mengamengandunndung g mitokmitokondriondria a yang berfungsi sebagai yang berfungsi sebagai penghpenghasilasil energi untuk pergerakan sperma.
energi untuk pergerakan sperma. Sem
Semua ua tahtahap ap spespermarmatogtogeneenesis sis terjterjadi adi karkarena ena adaadanya nya penpengargaruh uh selsel-se-sell sertoli yang memiliki fungsi khusus untuk menyediakan makanan dan mengatur sertoli yang memiliki fungsi khusus untuk menyediakan makanan dan mengatur proses spermatogenesis.
Hormon pada Pria Hormon pada Pria
Proses spermatogenesis distimulasi oleh sejumlah hormon, yaitu estoteron, Proses spermatogenesis distimulasi oleh sejumlah hormon, yaitu estoteron, LH
LH (Lute(Luteinizininizing g HormoHormone), FSH ne), FSH (Foll(Follicle icle StimuStimulatinlating g HormoHormone), estrogen ne), estrogen dandan hormon pertumbuhan.
hormon pertumbuhan.
a.
a.
EstoteronEstoteronTestoteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat di antara tubulus Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat di antara tubulus seminiferus. Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal untuk seminiferus. Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal untuk me
membmbenentutuk k spsperermama, , teterurutatama ma pepembmbelelahahan an memeioiosisis s ununtutuk k memembmbenentutuk k spermatosit sekunder.
spermatosit sekunder.
b.
b.
LH (Luteinizing Hormone)LH (Luteinizing Hormone) LHLH ddisisekekreresi si ololeh eh kkelelenenjajar r hhipipoofifisisis s ananteteririoror. . LLH H beberfrfuungngsisi menstimulasi sel-sel Leydig untuk mensekresi testoteron
menstimulasi sel-sel Leydig untuk mensekresi testoteron
c.
c.
FSH (Follicle Stimulating Hormone)FSH (Follicle Stimulating Hormone) FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjarFSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan berfungsihipofisis anterior dan berfungsi menstimulasi sel-sel sertoli. Tanpa stimulasi ini, pengubahan spermatid menjadi menstimulasi sel-sel sertoli. Tanpa stimulasi ini, pengubahan spermatid menjadi sperma (spermiasi) tidak akan terjadi.
sperma (spermiasi) tidak akan terjadi.
d.
d.
EstrogenEstrogenEstrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH. Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH. Sel-sel
sel sersertoltoli i jugjuga a menmenseksekresresi i suasuatu tu proproteitein n penpengikgikat at andandrogrogen en yanyang g menmengikgikatat testoteron dan estrogen serta membawa keduanya ke dalam cairan pada tubulus testoteron dan estrogen serta membawa keduanya ke dalam cairan pada tubulus seminiferus. Kedua hormon ini tersedia untuk pematangan sperma.
seminiferus. Kedua hormon ini tersedia untuk pematangan sperma.
e.
e.
Hormon PertumbuhanHormon PertumbuhanHormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme testis
testis. . HormoHormon n pertupertumbuhmbuhan an secara khusus secara khusus meninmeningkatkgkatkan an pembepembelahan lahan awalawal pada spermatogenesis.
pada spermatogenesis.
Gangguan pada Sistem Reproduksi Pria Gangguan pada Sistem Reproduksi Pria 1
1.. HiHippogogononaadidismsmee
Hipogonadisme adalah penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh Hipogonadisme adalah penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh gangguan interaksi hormon, seperti hormon androgen dan testoteron. Gangguan gangguan interaksi hormon, seperti hormon androgen dan testoteron. Gangguan ini
ini menyemenyebabkababkan n infertinfertilitasilitas, , impotimpotensi ensi dan tidak dan tidak adanyadanya a tanda-ttanda-tanda kepriaan.anda kepriaan. Penanganan dapat dilakukan dengan terapi
2.
2. KrKripiptotorkrkididisismeme Kri
Kriptoptorkirkidisdisme me adaadalah lah kegkegagaagalan lan dardari i satsatu u atau atau kedkedua ua testestis tis untuntuk uk turun dari rongga abdomen ke dalam skrotum pada waktu bayi. Hal tersebut turun dari rongga abdomen ke dalam skrotum pada waktu bayi. Hal tersebut dapat ditangani dengan pemberian hormon human chorionic gonadotropin untuk dapat ditangani dengan pemberian hormon human chorionic gonadotropin untuk merangsang terstoteron. Jika belum turun juga,
merangsang terstoteron. Jika belum turun juga, dilakukan pembedahan.dilakukan pembedahan. Uretritis
Uretritis
Uretritis adalah peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada Uretritis adalah peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada p
penenis is ddan an seseriring ng bbuauanng g aiair r kkececilil. . OOrgrgananisismme e yyanang g ppalalining g ssereriningg me
menynyebebababkakan n ururetetrirititis s adadalalah ah ChChlalamymydidia a trtracachohomamatitis, s, UrUrepeplalasmsmaa urealyticum atau virus herpes.
urealyticum atau virus herpes. Prostatitis
Prostatitis
Prostatitis adalah peradangan prostat. Penyebabnya dapat berupa Prostatitis adalah peradangan prostat. Penyebabnya dapat berupa bakteri, seperti Escherichia coli maupun bukan bakteri.
bakteri, seperti Escherichia coli maupun bukan bakteri. Epididimitis
Epididimitis Ep
Epididididimimitiitis s adadalaalah h ininfefeksksi i yayang ng seseriring ng teterjrjadadi i papada da sasalulurarann re
reprprododukuksi si prpria. ia. OrOrgaganinismsme e pepenynyebebab ab epepididididimimitiitis s adadalalah ah E. E. cocoli li dadann Chlamydia.
Chlamydia. 3
3.. OOrrkkiittiiss
Ork
Orkitiitis s adaadalah lah perperadaadangangan n padpada a testestis tis yanyang g disdisebaebabkabkan n oleoleh h virvirusus parotitis. Jika terjadi pada pria dewasa dapat menyebabkan infertilitas
parotitis. Jika terjadi pada pria dewasa dapat menyebabkan infertilitas B.
B. SISSISTEM TEM REPREPRODRODUKSUKSI I WANWANITAITA
Sistem reproduksi wanita meliputi organ reproduksi, oogenesis, hormon Sistem reproduksi wanita meliputi organ reproduksi, oogenesis, hormon pada wanita, fertilisasi, kehamilan, persalinan dan laktasi.
pada wanita, fertilisasi, kehamilan, persalinan dan laktasi. 1.
1. OrOrgagan Ren Reprprododukuksisi
Organ reproduksi wanita terdiri dari organ reproduksi dalam dan organ Organ reproduksi wanita terdiri dari organ reproduksi dalam dan organ reproduksi luar.
reproduksi luar.
a.
a.
Organ reproduksi dalamOrgan reproduksi dalamOrgan reproduksi dalam wanita terdiri dari ovarium dan saluran Organ reproduksi dalam wanita terdiri dari ovarium dan saluran reproduksi (saluran kelamin).
reproduksi (saluran kelamin).
•
• OvariumOvarium
Ovarium (indung telur) berjumlah sepasang, berbentuk oval Ovarium (indung telur) berjumlah sepasang, berbentuk oval dengan panjang 3 - 4 cm. Ovarium berada di dalam rongga badan, di dengan panjang 3 - 4 cm. Ovarium berada di dalam rongga badan, di
daerah pinggang. Umumnya setiap ovarium menghasilkan ovum setiap daerah pinggang. Umumnya setiap ovarium menghasilkan ovum setiap 28
28 hahariri. . OvOvum um yayang ng didihahasisilklkan an ovovariarium um akakan an bebergrgeraerak k ke ke sasalulurarann reproduksi.
reproduksi.
Fungsi ovarium yakni menghasilkan ovum (sel telur) serta Fungsi ovarium yakni menghasilkan ovum (sel telur) serta hormon estrogen dan progesteron.
hormon estrogen dan progesteron.
•
• Saluran reproduksiSaluran reproduksi Sal
Salurauran n repreprodroduksuksi i (sa(salurluran an kelkelamiamin) n) terdterdiri iri dardari i oviovidukduk,, uterus dan vagina.
uterus dan vagina.
•
• Oviduk Oviduk
Oviduk (tuba falopii) atau saluran telur berjumlah sepasang Oviduk (tuba falopii) atau saluran telur berjumlah sepasang (di
(di kankanan an dan kiri dan kiri ovaovariurium) m) dendengan panjangan panjang g seksekitar itar 10 10 cm. Bagiancm. Bagian pa
pangkngkal al ovioviduk duk berberbenbentuk tuk corcorong ong yanyang g disdisebuebut t infinfundundibuibulumlum. . PadPadaa inf
infundundibuibulum lum terdterdapaapat t jumjumbaibai-ju-jumbambai i (fim(fimbrabrae). e). FimFimbrabrae e berberfunfungsigsi menangkap ovum yang dilepaskan oleh ovarium. Ovum yang ditangkap menangkap ovum yang dilepaskan oleh ovarium. Ovum yang ditangkap ole
oleh h infinfundundibuibulum lum akaakan n masmasuk uk ke ke oviovidukduk. . OviOviduk duk berberfunfungsi gsi untuntuk uk menyalurkan ovum dari ovarium menuju uterus.
menyalurkan ovum dari ovarium menuju uterus.
•
• UterusUterus
Uterus (kantung peranaka
Uterus (kantung peranakan) n) atau atau rahim merupakan ronggarahim merupakan rongga pertemuan oviduk kanan dan kiri yang berbentuk seperti buah pir dan pertemuan oviduk kanan dan kiri yang berbentuk seperti buah pir dan bagian bawahnya mengecil yang disebut serviks (leher rahim). Uterus bagian bawahnya mengecil yang disebut serviks (leher rahim). Uterus manusia berfungsi sebagai tempat perkembangan zigot apabila terjadi manusia berfungsi sebagai tempat perkembangan zigot apabila terjadi fert
fertiliilisassasi. i. UteUterus rus terdterdiri iri dardari i dindindinding g berberupa upa laplapisaisan n jarijaringangan n yanyangg tersusun dari beberapa lapis otot polos dan lapisan endometrium. Lapisan tersusun dari beberapa lapis otot polos dan lapisan endometrium. Lapisan endometrium (dinding rahim) tersusun dari sel-sel epitel dan membatasi endometrium (dinding rahim) tersusun dari sel-sel epitel dan membatasi uterus. Lapisan endometrium menghasilkan banyak lendir dan pembuluh uterus. Lapisan endometrium menghasilkan banyak lendir dan pembuluh darah. Lapisan endometrium akan menebal pada saat ovulasi (pelepasan darah. Lapisan endometrium akan menebal pada saat ovulasi (pelepasan ovum dari ovarium) dan akan meluruh pada saat menstruasi.
ovum dari ovarium) dan akan meluruh pada saat menstruasi.
•
• VaginaVagina Vag
Vagina ina mermerupupakaakan n salsalurauran n akhakhir ir dardari i salsalurauran n repreprodrodukuksisi b
bagagiaian n dadalalam m papada da wawaninitata. . VaVagigina na bebermrmuauara ra papada da vuvulvlva. a. VaVagiginana mem
memiliiliki ki dindindinding g yanyang g berberliplipat-lat-lipaipat t dendengan gan bagbagian ian terterlualuar r berberupaupa selaput berlendir, bagian tengah berupa lapisan otot dan bagian terdalam selaput berlendir, bagian tengah berupa lapisan otot dan bagian terdalam
be
beruprupa a jarijaringangan n ikaikat t berberseraserat. t. SelSelapuaput t berberlenlendir dir (me(membrmbran an mukmukosaosa)) me
mengnghahasisilklkan an lelendndir ir papada da sasaat at terterjajadi di rarangngsasangngan an seseksksuaual. l. LeLendndir ir tersebut dihasilkan oleh kelenjar Bartholin. Jaringan otot dan jaringan tersebut dihasilkan oleh kelenjar Bartholin. Jaringan otot dan jaringan ikat berserat bersifat elastis yang berperan untuk melebarkan uterus saat ikat berserat bersifat elastis yang berperan untuk melebarkan uterus saat janin akan dilahirka
janin akan dilahirkan n dan akan dan akan kembkembali ali ke kondisi semula setelah janinke kondisi semula setelah janin dikeluarkan.
dikeluarkan.
b.
b.
Organ reproduksi luarOrgan reproduksi luarOrgan reproduksi luar pada wanita berupa vulva. Vulva merupakan Organ reproduksi luar pada wanita berupa vulva. Vulva merupakan celah paling luar dari organ kelamin wanita. Vulva terdiri dari mons pubis. celah paling luar dari organ kelamin wanita. Vulva terdiri dari mons pubis. Mons pubis (mons veneris) merupakan daerah atas dan terluar dari vulva Mons pubis (mons veneris) merupakan daerah atas dan terluar dari vulva yang banyak menandung jaringan lemak. Pada masa pubertas daerah ini yang banyak menandung jaringan lemak. Pada masa pubertas daerah ini mulai ditumbuhi oleh rambut. Di bawah mons pubis terdapat lipatan labium mulai ditumbuhi oleh rambut. Di bawah mons pubis terdapat lipatan labium may
mayor or (bi(bibir bir besbesar) ar) yanyang g berberjumjumlah lah sepsepasaasang. ng. Di Di daldalam am lablabium ium maymayor or terdapat lipatan labium minor (bibir kecil) yang juga berjumlah sepasang. terdapat lipatan labium minor (bibir kecil) yang juga berjumlah sepasang. Lab
Labium ium maymayor or dan dan lablabium ium minminor or berberfunfungsi gsi untuntuk uk melmelindindungungi i vagvaginaina.. Ga
Gabubungngan an lalabibium um mamayoyor r dadan n lalabibium um miminonor r papada da babagigian an atatas as lalabibiumum membentuk tonjolan kecil yang disebut klitoris.
membentuk tonjolan kecil yang disebut klitoris. Kli
Klitortoris is mermerupaupakan kan orgorgan an ereerektiktil l yanyang g dapdapat at disdisamaamakan kan dendengangan penis pada pria. Meskipun klitoris secara struktural tidak sama persis dengan penis pada pria. Meskipun klitoris secara struktural tidak sama persis dengan peni
penis, s, namun klitoris juga namun klitoris juga mengmengandunandung g korpukorpus s kavernkavernosa. osa. Pada klitorisPada klitoris terdapat banyak pembuluh darah dan ujung-ujung saraf
terdapat banyak pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa.perasa. Pad
Pada a vulvulva va berbermuamuara ra dua dua salsalurauran, n, yaiyaitu tu salsalurauran n ureuretra tra (sa(salurluranan ken
kencincing) g) dan dan salsalurauran n kelkelamiamin n (va(vagingina). a). PadPada a daedaerah rah dekdekat at salsalurauran n ujuujungng vagina terdapat himen atau selaput dara. Himen merupakan selaput mukosa vagina terdapat himen atau selaput dara. Himen merupakan selaput mukosa yang banyak mengandung pembuluh darah.
yang banyak mengandung pembuluh darah. 2
2.. OOooggeenneessiiss
Oogenesis merupakan proses pembentukan ovum di dalam
Oogenesis merupakan proses pembentukan ovum di dalam ovarium. Diovarium. Di dalam ovarium terdapat oogonium (oogonia = jamak) atau sel indung telur. dalam ovarium terdapat oogonium (oogonia = jamak) atau sel indung telur. Oogonium bersifat diploid dengan 46 kromosom atau 23 pasang kromosom. Oogonium bersifat diploid dengan 46 kromosom atau 23 pasang kromosom. Oog
Oogonionium um akaakan n memmemperperbanbanyak yak dirdiri i dendengan gan cara cara mitmitosiosis s memmembenbentuk tuk oosoositit primer.
Oo
Oogegenenesisis s tetelalah h didimumulalai i sasaat at babayi yi pepererempmpuauan n mamasisih h di di dadalalamm kandungan, yaitu pada saat bayi berusia sekitar 5 bulan dalam kandungan. Pada kandungan, yaitu pada saat bayi berusia sekitar 5 bulan dalam kandungan. Pada saa
saat t baybayi i perperempempuan uan berberumuumur r 6 6 bulbulan, an, oosoosit it priprimer mer akaakan n memmembelbelah ah secsecaraara meios
meiosis. Namun, meiosis tahap pertama pada is. Namun, meiosis tahap pertama pada oosit primer ini oosit primer ini tidak dilanjutidak dilanjutkantkan sam
sampai pai baybayi i perperempempuan uan tumtumbuh buh menmenjadjadi i anaanak k perperempempuan uan yanyang g menmengalgalamiami pubertas. Oosit primer tersebut berada dalam keadaan istirahat (dorman).
pubertas. Oosit primer tersebut berada dalam keadaan istirahat (dorman). Pa
Pada da sasaat at babayi yi pepererempmpuauan n lalahihir, r, di di dadalalam m sesetitiap ap ovovarariuiumnmnyaya me
mengnganandudung ng sesekikitatar r 1 1 jujuta ta oooosisit t prprimimerer. . KeKetitika ka memencncapapai ai pupubebertrtasas, , ananak ak perem
perempuan hanya memiliki sekitar 200 puan hanya memiliki sekitar 200 ribu oosit primer ribu oosit primer saja. Sedangksaja. Sedangkan oositan oosit lainnya mengalami degenerasi selama
lainnya mengalami degenerasi selama pertumbuhannya.pertumbuhannya. Saa
Saat t memmemasuasuki ki masmasa a pubpubertaertas, s, anaanak k perperempempuan uan akaakan n menmengalgalamiami perubahan hormon yang menyebabkan oosit primer melanjutkan meiosis tahap perubahan hormon yang menyebabkan oosit primer melanjutkan meiosis tahap pertamanya. Oosit yang mengalami meiosis I akan menghasilkan dua sel yang pertamanya. Oosit yang mengalami meiosis I akan menghasilkan dua sel yang
tid
tidak ak samsama a ukuukuranrannyanya. . Sel Sel oosoosit it perpertamtama a mermerupaupaakn akn oosoosit it yanyang g berberukuukuranran normal (besar) yang disebut oosit sekunder, sedangkan sel yang berukuran lebih normal (besar) yang disebut oosit sekunder, sedangkan sel yang berukuran lebih kecil disebut badan polar pertama (polosit primer).
kecil disebut badan polar pertama (polosit primer). Selanj
Selanjutnyutnya a , , oosioosit t sekusekunder menerusknder meneruskan an tahap meiosis II tahap meiosis II (meios(meiosisis ked
kedua)ua). . NamNamun un padpada a meimeiosiosis s II, II, oosoosit it seksekununder der tidtidak ak lanlangsugsung ng disdiseleelesaisaikankan sampai tahap akhir, melainkan berhenti sampai terjadi ovulasi. Jika tidak terjadi sampai tahap akhir, melainkan berhenti sampai terjadi ovulasi. Jika tidak terjadi fertilisasi, oosit sekunder akan mengalami degenerasi. Namun jika ada sperma fertilisasi, oosit sekunder akan mengalami degenerasi. Namun jika ada sperma masuk ke oviduk, meiosis II pada oosit sekunder akan dilanjutkan kembali. masuk ke oviduk, meiosis II pada oosit sekunder akan dilanjutkan kembali. Akhirnya, meiosis II pada oosit sekunder akan menghasilkan satu sel besar yang Akhirnya, meiosis II pada oosit sekunder akan menghasilkan satu sel besar yang di
disesebubut t ooootitid d dadan n sasatu tu sesel l kekecicil l yayang ng didisesebubut t babadadan n popolalar r kekedudua a (p(pololosositit sekunder). Badan polar pertama juga membelah menjadi dua badan polar kedua. sekunder). Badan polar pertama juga membelah menjadi dua badan polar kedua. Akhirnya, ada tiga badan polar dan satu ootid yang akan tumbuh menjadi ovum Akhirnya, ada tiga badan polar dan satu ootid yang akan tumbuh menjadi ovum dari oogenesis setiap satu oogonium.
dari oogenesis setiap satu oogonium.
Oosit dalam oogonium berada di dalam suatu folikel telur. Folikel telur Oosit dalam oogonium berada di dalam suatu folikel telur. Folikel telur (fo
(foliklikel) el) mermerupupakaakan n sel sel pempembunbungkugkus s penpenuh uh caicairan ran yanyang g menmengliglilinlingi gi ovuovum.m. Folikel berfungsi untuk menyediakan sumber makanan bagi oosit. Folikel juga Folikel berfungsi untuk menyediakan sumber makanan bagi oosit. Folikel juga men
mengalgalami ami perperubaubahan han seiseirinring g dendengan gan perperubaubahan han oosoosit it priprimer mer menmenjadjadi i oosoositit sek
sekununder der hinhingga gga terterjadjadi i ovuovulaslasi. i. FoFoliklikel el priprimer mer munmuncul cul perpertamtama a kalkali i untuntuk uk menyelubungi oosit primer. Selama tahap meiosis I pada oosit primer, folikel menyelubungi oosit primer. Selama tahap meiosis I pada oosit primer, folikel
p
pririmemer r beberkrkemembabang ng memenjnjadadi i fofolilikekel l sesekukundnder. er. PaPada da sasaat at teterbrbenentutuk k oooosisitt sek
sekununderder, , folfolikeikel l seksekundunder er berberkemkembanbang g menmenjadjadi i folfolikeikel l tertersiesier. r. PadPada a masmasaa ovulasi, folikel tersier berkembang menjadi folikel de Graaf (folikel matang). ovulasi, folikel tersier berkembang menjadi folikel de Graaf (folikel matang). Setelah oosit sekunder lepas dari folikel, folikel akan berubah menjadi korpus Setelah oosit sekunder lepas dari folikel, folikel akan berubah menjadi korpus luteum. Jika tidak terjaid fertilisasi, korpus luteum akan mengkerut menjadi luteum. Jika tidak terjaid fertilisasi, korpus luteum akan mengkerut menjadi korpus albikan.
korpus albikan. 3.
3. HoHormrmon pon padada Waa Waninitata Pa
Pada da wawaninitata, , peperaran n hohormrmon on dadalam lam peperkrkemembabangngan an oooogegenenesisis s dadann perkembangan reproduksi jauh lebih kompleks dibandingkan pada pria. Salah perkembangan reproduksi jauh lebih kompleks dibandingkan pada pria. Salah satu peran hormon pada wanita dalam proses reproduksi adalah dalam siklus satu peran hormon pada wanita dalam proses reproduksi adalah dalam siklus menstruasi.
menstruasi. •
• Siklus menstruasiSiklus menstruasi
Menstruasi (haid) adalah pendarahan secara periodik dan siklik Menstruasi (haid) adalah pendarahan secara periodik dan siklik dari uterus
dari uterus yang disertai pelepasan endometryang disertai pelepasan endometrium. Menstruasium. Menstruasi i terjadterjadi i jikajika ov
ovum um tidtidak ak didibubuahahi i ololeh eh spsperermama. . SiSiklklus us memensnstrtruauasi si sesekikitatar r 28 28 hahariri.. Pelepasan ovum yang berupa oosit sekunder dari ovarium disebut ovulasi, Pelepasan ovum yang berupa oosit sekunder dari ovarium disebut ovulasi, yang berkaitan dengan adanya kerjasama antara hipotalamus dan ovarium. yang berkaitan dengan adanya kerjasama antara hipotalamus dan ovarium. Hasil kerjasama tersebut akan memacu pengeluaran hormon-hormon yang Hasil kerjasama tersebut akan memacu pengeluaran hormon-hormon yang mempengaruhi mekanisme siklus menstruasi.
mempengaruhi mekanisme siklus menstruasi. Untu
Untuk k mempmempermudaermudah h penjepenjelasan lasan mengmengenai enai siklusiklus s menstmenstruasi,ruasi, pa
patoktokannannya ya adaadalah lah adaadanya nya perperististiwa iwa yanyang g sansangat gat penpentinting, g, yaiyaitu tu ovuovulaslasi.i. Ovulasi terjadi pada pertengahan siklus (½ n) menstruasi. Untuk periode Ovulasi terjadi pada pertengahan siklus (½ n) menstruasi. Untuk periode atau siklus hari pertama menstruasi, ovulasi terjadi pada hari ke-14 terhitung atau siklus hari pertama menstruasi, ovulasi terjadi pada hari ke-14 terhitung sejak hari
sejak hari pertampertama a menstmenstruasiruasi. . SikluSiklus s menstmenstruasi dikelomporuasi dikelompokkan kkan menjadmenjadii empat fase, yaitu fase menstruasi, fase pra-ovulasi, fase ovulasi, fase empat fase, yaitu fase menstruasi, fase pra-ovulasi, fase ovulasi, fase pasca-ovulasi.
ovulasi. 1
1.. FFaasse e mmeennssttrruuaassii
Fase menstruasi terjadi bila ovum tidak dibuahi oleh sperma, Fase menstruasi terjadi bila ovum tidak dibuahi oleh sperma, sehingga korpus luteum akan menghentikan produksi hormon estrogen sehingga korpus luteum akan menghentikan produksi hormon estrogen dan progesteron. Turunnya kadar estrogen dan
dan progesteron. Turunnya kadar estrogen dan progesteron menyebabkanprogesteron menyebabkan le
lepapasnsnya ya ovovum um dadari ri didindndining g ututererus us yayang ng memenenebabal l (e(endndomometretriuium)m).. Le
me
melulururuh, h, sesehihingngga ga didindndiningngnya ya memenjnjadadi i titipipis. s. PePelulururuhahan n papadada en
endodomemetrtriuium m yayang ng memengnganandudung ng pepembmbululuh uh dadararah h memenynyebebababkakann terjad
terjadinya inya pendapendarahan rahan pada fase pada fase menstmenstruasi. Pendarahan ini ruasi. Pendarahan ini biasanbiasanyaya berla
berlangsungsung selama ng selama lima hari. lima hari. VolumVolume e darah yang darah yang dikeldikeluarkan rata-ratauarkan rata-rata sekitar 50mL.
sekitar 50mL. 2
2.. FFaasse e pprraa--oovvuullaassii
Pada fase pra-ovulasi atau akhir siklus menstruasi, hipotalamus Pada fase pra-ovulasi atau akhir siklus menstruasi, hipotalamus me
mengngeleluauarkrkan an hohormrmon on gogonanadodotrtropopinin. . GoGonanadodotrotropipin n memerarangngsasangng hi
hipopofifisisis s ununtutuk k memengngeleluauarkrkan an FSFSH. H. AdAdananya ya FSFSH H memerarangngsasangng pembentukan folikel primer di dalam ovarium yang mengelilingi satu pembentukan folikel primer di dalam ovarium yang mengelilingi satu oosit primer. Folikel primer dan oosit primer akan tumbuh sampai hari oosit primer. Folikel primer dan oosit primer akan tumbuh sampai hari
ke-ke-14 14 hinhingga gga folfolikeikel l menmenjadjadi i matmatang ang ataatau u disdisebuebut t folfolikeikel l de de GraGraaf af de
dengngan an ovovum um di di dadalalamnmnyaya. . SeSelalama ma pepertrtumumbubuhahannnnyaya, , fofolilikekel l jujugaga me
melelepapaskskan an hohormrmon on esestrtrogogenen. . AdAdananya ya esestrtrogogen en memenynyebebababkakann pe
pembembentuntukan kan kemkembalbali i (pr(prolioliferferasiasi) ) selsel-se-sel l penpenyusyusun un dindindinding g daldalamam ute
uterus rus dan dan endendomeometritrium. um. PenPeningingkatkatan an konkonsensentrastrasi i estestrogrogen en selselamaama pertu
pertumbuhmbuhan an folikfolikel el juga juga mempmempengaruengaruhi hi serviserviks ks untuuntuk k mengmengeluarkeluarkanan len
lendir dir yanyang g berbersifsifta ta basbasa. a. LenLendir dir yanyang g berbersifsifat at basbasa a berbergunguna a untuntuk uk menetralkan sifat asam pada serviks agar lebih mendukung lingkungan menetralkan sifat asam pada serviks agar lebih mendukung lingkungan hidup sperma.
hidup sperma. 3
3.. FFaasse e oovvuullaassii
Pada saat mendekati fase ovulasi atau mendekati hari ke-14 Pada saat mendekati fase ovulasi atau mendekati hari ke-14 terjadi perubahan produksi hormon. Peningkatan kadar estrogen selama terjadi perubahan produksi hormon. Peningkatan kadar estrogen selama fa
fase se prpra-a-ovovululasasi i memenynyebebababkakan n rereakaksi si umumpapan n babalilik k nenegagatitif f atatauau pe
penghnghambambatan atan terterhadhadap ap pelpelepaepasan san FSH FSH leblebih ih lanlanjut jut dardari i hiphipofiofisissis.. Penurunan konsentrasi FSH menyebabkan hipofisis melepaskan LH. LH Penurunan konsentrasi FSH menyebabkan hipofisis melepaskan LH. LH merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel de Graaf. Pada saat merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel de Graaf. Pada saat inilah disebut ovulasi, yaitu saat terjadi pelepasan oosit sekunder dari inilah disebut ovulasi, yaitu saat terjadi pelepasan oosit sekunder dari folikel de Graaf dan siap dibuahi oleh sperma. Umunya ovulasi terjadi folikel de Graaf dan siap dibuahi oleh sperma. Umunya ovulasi terjadi pada hari ke-14.
4
4.. FFaasse e ppaassccaa--oovvuullaassii Pad
Pada a fasfase e paspasca-oca-ovulvulasiasi, , folfolikeikel l de de GraGraaf af yanyang g ditditinginggalgalkankan oleh oosit sekunder karena pengaruh LH dan FSH akan berkerut dan oleh oosit sekunder karena pengaruh LH dan FSH akan berkerut dan be
berubrubah ah menmenjadjadi i kokorpurpus s lutluteumeum. . KorKorpus pus lutluteum eum tetatetap p memmemproprodukduksisi estrogen (namun tidak sebanyak folikel de Graaf memproduksi estrogen) estrogen (namun tidak sebanyak folikel de Graaf memproduksi estrogen) dan hormon lainnya, yaitu progesteron. Progesteron mendukung kerja dan hormon lainnya, yaitu progesteron. Progesteron mendukung kerja estrogen dengan menebalkan dinding dalam uterus atau endometrium estrogen dengan menebalkan dinding dalam uterus atau endometrium dan
dan menmenumbumbuhkuhkan an pempembulbuluh-uh-pempembulbuluh uh dardarah ah padpada a endendomeometritrium.um. Pr
Progogeeststereroon n jujugga a memeraranngsgsanang g sesekrkresesi i lelenndidir r papadda a vvagaginina a dadann p
perertutumbmbuhuhan an kekelelenjnjar ar sususu su papada da papayuyudadarara. . KeKeseselulururuhahan n fufungngsisi p
prorogegeststereron on (j(juguga a esestrtrogogenen) ) tetersrsebebut ut bebergrgununa a ununtutuk k memenynyiapiapkakann penanaman (implantasi) zigot pada uterus bila terjadi pembuahan atau penanaman (implantasi) zigot pada uterus bila terjadi pembuahan atau
kehamilan. kehamilan. Pros
Proses es pasca-pasca-ovulaovulasi ini si ini berlanberlangsungsung g dari hari dari hari ke-15 sampai hari ke-15 sampai hari ke-28ke-28.. Namun, bila sekitar hari ke-26 tidak terjadi pembuahan, korpus luteum Namun, bila sekitar hari ke-26 tidak terjadi pembuahan, korpus luteum
ak
akan an beberurubabah h memenjnjadadi i kokorprpus us alalbibikakan. n. KoKorprpus us albalbikikan an mememimililikiki kemampuan produksi estrogen dan progesteron yang rendah, sehingga kemampuan produksi estrogen dan progesteron yang rendah, sehingga konsentrasi estrogen dan progesteron akan menurun. Pada kondisi ini, konsentrasi estrogen dan progesteron akan menurun. Pada kondisi ini, hip
hipofiofisis sis menmenjadjadi i aktaktif if untuntuk uk melmelepaepaskaskan n FSH FSH dan dan selselanjanjutnutnya ya LH,LH, seh
sehingingga ga fasfase e paspasca-oca-ovulvulasi asi akaakan n terstersambambung ung kemkembalbali i dendengan gan fasfasee menstruasi berikutnya.
menstruasi berikutnya. 4
4.. FFererttililisisaasisi Fe
Fertrtililisisasasi i atatau au ppemembbuauahahan n teterjrjadadi i sasaat at ooososit it sesekkunundeder r yyanangg menga
mengandunndung g ovum dibuahi oleh ovum dibuahi oleh spermsperma. a. FertilFertilisasi umumnya terjadi isasi umumnya terjadi segerasegera se
setetelalah h oooosisit t sesekukundnder er mememamasusuki ki ovovididukuk. . NaNamumun, n, sesebebelulum m spspererma ma dadapapatt memasuki oosit sekunder, pertama-tama sperma harus menembus berlapis-lapis memasuki oosit sekunder, pertama-tama sperma harus menembus berlapis-lapis sel granulosa yang melekat di sisi luar oosit sekunder yang disebut korona sel granulosa yang melekat di sisi luar oosit sekunder yang disebut korona rad
radiatiata. a. KemKemudiudian, an, spesperma rma jugjuga a harharus us menmenembembus us laplapisaisan n sessesudaudah h korkoronaona radiata, yaitu zona pelusida. Zona pelusida merupakan lapisan di sebelah dalam radiata, yaitu zona pelusida. Zona pelusida merupakan lapisan di sebelah dalam korona radiata, berupa glikoprotein yang
Sperma dapat menembus oosit sekunder karena baik sperma maupun Sperma dapat menembus oosit sekunder karena baik sperma maupun oosit sekunder saling mengeluarkan enzim dan atau senyawa tertentu, sehingga oosit sekunder saling mengeluarkan enzim dan atau senyawa tertentu, sehingga terjadi aktivitas yang
terjadi aktivitas yang saling mendukung.saling mendukung.
Pada sperma, bagian kromosom mengeluarkan: Pada sperma, bagian kromosom mengeluarkan:
1
1.. HHiiaalluurroonniiddaassee
Enzim yang dapat melarutkan senyawa hialuronid pada korona radiata. Enzim yang dapat melarutkan senyawa hialuronid pada korona radiata. 2
2.. AAkkrroossiinn
Protease yang dapat menghancurkan glikoprotein pada z
Protease yang dapat menghancurkan glikoprotein pada z ona pelusida.ona pelusida. 3
3.. AAnnttiiffeerrttiilliizziinn
Antigen terhadap oosit sekunder sehingga sperma dapat melekat Antigen terhadap oosit sekunder sehingga sperma dapat melekat pada oosit sekunder.
pada oosit sekunder.
Oosit sekunder juga mengeluarkan senyawa tertentu, yaitu fertilizin Oosit sekunder juga mengeluarkan senyawa tertentu, yaitu fertilizin yang tersusun dari glikoprotein dengan fungsi :
yang tersusun dari glikoprotein dengan fungsi :
•
• Mengaktifkan sperma agar bergerak lebih cepat.Mengaktifkan sperma agar bergerak lebih cepat. •
• Menarik sperma secara kemotaksis positif.Menarik sperma secara kemotaksis positif. •
• Mengumpulkan sperma di sekeliling oosit sekunder.Mengumpulkan sperma di sekeliling oosit sekunder.
Pada saat satu sperma menembus oosit sekunder, sel-sel granulosit Pada saat satu sperma menembus oosit sekunder, sel-sel granulosit di
di bagbagian ian korkortekteks s oosoosit it seksekundunder er menmengelgeluaruarkan kan sensenyawyawa a terttertententu u yanyangg men
menyebyebabkabkan an zonzona a pelpelusiusida da tidtidak ak dapdapat at ditditembembus us oleoleh h spesperma rma lailainnynnya.a. Adanya penetrasi sperma juga merangsang penyelesaian meiosis II pada inti Adanya penetrasi sperma juga merangsang penyelesaian meiosis II pada inti oosit sekunder , sehingga dari seluruh proses meiosis I sampai penyelesaian oosit sekunder , sehingga dari seluruh proses meiosis I sampai penyelesaian meiosis II dihasilkan tiga badan polar dan satu ovum yang disebut inti oosit meiosis II dihasilkan tiga badan polar dan satu ovum yang disebut inti oosit sekunder.
sekunder. Seg
Segera era setsetelaelah h spesperma rma memmemasuasuki ki oosoosit it seksekundunder, er, intinti i (nu(nuklekleus)us) p
padada a kekepapala la spspererma ma akakan an memembmbesesarar. . SeSebabaliliknknyaya, , ekekor or spspererma ma akakanan be
berderdegengeneraserasi. i. KemKemudiudian, an, intinti i spesperma rma yanyang g menmengangandundung g 23 23 krokromosmosomom (ha
(haploploid) id) dendengan gan ovuovum m yanyang g menmengangandundung g 23 23 krokromosmosom om (ha(haploploid) id) akaakann be
bersarsatu tu menmenghaghasilsilkan kan zigzigot ot dendengan gan 23 23 paspasang ang krokromosmosom om (2n(2n) ) atau atau 4646 kromosom.
kromosom. 5.
5. GeGeststasasi i (K(Kehehamamililanan))
Zigot akan ditanam (diimplantasikan) pada endometrium uterus. Dalam Zigot akan ditanam (diimplantasikan) pada endometrium uterus. Dalam p
pembelahan tersebut berupa sekelompok sel
pembelahan tersebut berupa sekelompok sel yang sama besarnya, dengan bentuk yang sama besarnya, dengan bentuk seperti buah arbei yang disebut tahap morula.
seperti buah arbei yang disebut tahap morula. Mor
Morula ula akaakan n terterus us memmembelbelah ah samsampai pai terterbenbentuk tuk blablastostositsit. . TahTahap ap iniini disebut blastula, dengan rongga di dalamnya yang disebut blastocoel (blastosol). disebut blastula, dengan rongga di dalamnya yang disebut blastocoel (blastosol). Blastosit terdiri dari sel-sel bagian luar dan sel-sel bagian dalam.
Blastosit terdiri dari sel-sel bagian luar dan sel-sel bagian dalam.
a.
a.
Sel-sel bagian luar Sel-sel bagian luar blastositblastositSel-sel bagian luar blastosit merupakan sel-sel trofoblas yang akan Sel-sel bagian luar blastosit merupakan sel-sel trofoblas yang akan memb
membantu antu implaimplantasi ntasi blastoblastosit sit pada pada uteruuterus. s. Sel-seSel-sel l trofobtrofoblas las membemembentuk ntuk tonjolan-tonjolan ke arah endometrium yang berfungsi sebagai kait. Sel-sel tonjolan-tonjolan ke arah endometrium yang berfungsi sebagai kait. Sel-sel tro
trofobfoblas las jugjuga a menmenseksekresresikaikan n enzenzim im proproteoteolitilitik k yanyang g berberfunfungsi gsi untuntuk uk mencerna serta mencairkan sel-sel endometrium. Cairan dan nutrien tersebut mencerna serta mencairkan sel-sel endometrium. Cairan dan nutrien tersebut kemudian dilepaskan dan ditranspor secara aktif oleh sel-sel trofoblas agar kemudian dilepaskan dan ditranspor secara aktif oleh sel-sel trofoblas agar zigot berkembang lebih lanjut. Kemudian, trofoblas beserta sel-sel lain di zigot berkembang lebih lanjut. Kemudian, trofoblas beserta sel-sel lain di bawahnya akan membelah (berproliferasi) dengan cepat membentuk plasenta bawahnya akan membelah (berproliferasi) dengan cepat membentuk plasenta
dan berbagai membran kehamilan. dan berbagai membran kehamilan.
Berbagai macam membran kehamilan berfungsi untuk membantu Berbagai macam membran kehamilan berfungsi untuk membantu pro
proses ses transtransportasportasi, i, respirrespirasi, asi, ekskrekskresi esi dan dan fungfungsi-funsi-fungsi gsi pentinpenting g lainnylainnyaa sel
selama ama embembrio rio hidhidup up daldalam am uteuterusrus. . SelSelain ain ituitu, , adaadanya nya laplapisaisan-lan-lapispisanan memb
membran ran melinmelindungi embrio terhadap tekanan dungi embrio terhadap tekanan mekanmekanis is dari luar, dari luar, termastermasuk uk kekeringan.
kekeringan. 1
1.. SSaakkuus s vviitteelliinnuuss Sak
Sakus us vitvitelinelinus us (ka(kantuntung ng teltelur) ur) adaadalah lah memmembrabran n berberbenbentuk tuk kantung yang pertama kali dibentuk dari perluasan lapisan endoderm kantung yang pertama kali dibentuk dari perluasan lapisan endoderm (lap
(lapisaisan n terterdaldalam am padpada a blablastostositsit). ). SakSakus us vitvitelinelinus us mermerupaupakan kan temtempatpat pe
pembembentuntukan kan selsel-se-sel l dardarah ah dan dan pempembulbuluh-uh-pempembulbuluh uh dardarah ah perpertamtamaa embrio. Sakus vitelinus berinteraksi dengan trofoblas
embrio. Sakus vitelinus berinteraksi dengan trofoblas membentuk korion.membentuk korion. 2
2.. KKoorriioonn
Korion merupakan membran terluar yang tumbuh melingkupi Korion merupakan membran terluar yang tumbuh melingkupi em
embrbrioio. . KoKoriorion n memembmbenentutuk k vivili li kokoririon on (j(jononjojot-jt-jononjojot) t) di di dadalalamm en
endodomemetrtriuium. m. ViVili li kokoririon on beberirisi si pepembmbululuh uh dadararah h ememrbrbririo o yayangng berhubungan dengan pembuluh darah ibu yang banyak terdapat di dalam berhubungan dengan pembuluh darah ibu yang banyak terdapat di dalam
en
me
membmbenentutuk k plplasasenentata, , yayang ng memerurupapakakan n ororgagan n pepembmbereri i nunutrtrisisi i babagigi embrio.
embrio. 3
3.. AAmmnniioonn Am
Amninion on memerurupapakakan n memembmbran ran yayang ng lanlangsgsunung g memelilingngkukupipi embrio dalam satu ruang yang berisi cairan amnion (ketuban). Cairan embrio dalam satu ruang yang berisi cairan amnion (ketuban). Cairan amn
amnion ion dihdihasiasilkalkan n oleoleh h memmembrabran n amnamnionion. . CaiCairan ran amnamnion ion berberfunfungsigsi un
untutuk k memenjnjagaga a emembrbrio io agagar ar dadapapat t bebergrgererak ak dedengngan an bebebabas, s, jujugaga melindungi embrio dari perubahan suhu yang drastis serta guncangan melindungi embrio dari perubahan suhu yang drastis serta guncangan dari luar.
dari luar. 4
4.. AAllaannttooiiss
Alantois merupakan membran pembentuk tali pusar (ari-ari). Alantois merupakan membran pembentuk tali pusar (ari-ari). Tali pusar menghubungkan embrio dengan plasenta pada endometrium Tali pusar menghubungkan embrio dengan plasenta pada endometrium uterus ibu. Di dalam alantois terdapat
uterus ibu. Di dalam alantois terdapat pembuluh darah yang menyalurkanpembuluh darah yang menyalurkan za
zat-t-zazat t mmakakananan an ddan an okoksisiggen en ddarari i ibibu u ddan an mmenenggeleluuararkakan n sisisasa metabolisme, seperti karbon dioksida dan urea
metabolisme, seperti karbon dioksida dan urea untuk dibuang oleh ibu.untuk dibuang oleh ibu.
b.
b.
Sel-sel bagian dalam blastositSel-sel bagian dalam blastosit SelSel-se-sel l bagbagian ian daldalam am blablastostosit sit akaakan n berberkemkembanbang g menmenjadjadi i bakbakalal embrio (embrioblas). Pada embrioblas terdapat lapisan jaringan dasar yang embrio (embrioblas). Pada embrioblas terdapat lapisan jaringan dasar yang te
terdrdiriri i dadari ri lalapipisasan n luluar ar (e(ektktododererm) m) dadan n lalapipisasan n dadalalam m (e(endndododererm)m).. Permukaan ektoderm melekuk ke dalam sehingga membentuk lapisan tengah Permukaan ektoderm melekuk ke dalam sehingga membentuk lapisan tengah (mesoderm). Selanjutnya, ketiga lapisan tersebut akan berkembang menjadi (mesoderm). Selanjutnya, ketiga lapisan tersebut akan berkembang menjadi be
berbarbagai gai orgorgan an (or(organganogeogenesnesis) is) padpada a minminggu ggu ke-ke-4 4 samsampai pai minminggu ggu ke-8ke-8.. Ektoderm akan membentuk saraf, mata, kulit dan hidung. Mesoderm akan Ektoderm akan membentuk saraf, mata, kulit dan hidung. Mesoderm akan membentuk tulang, otot, jantung, pembuluh darah, ginjal, limpa dan kelenjar membentuk tulang, otot, jantung, pembuluh darah, ginjal, limpa dan kelenjar kel
kelamiamin. n. EnEndoddoderm erm akaakan n memmembenbentuk tuk orgorgan-an-orgorgan an yanyang g berberhubhubungunganan langsung dengan sistem pencernaan dan pernapasan.
langsung dengan sistem pencernaan dan pernapasan. Sel
Selanjanjutnutnya, ya, mulmulai ai minminggu ggu ke-ke-9 9 samsampai pai bebbeberaperapa a saasaat t sebsebeluelumm kelahiran, terjadi penyempurnaan berbagai organ dan pertumbuhan tubuh kelahiran, terjadi penyempurnaan berbagai organ dan pertumbuhan tubuh yang pesat. Masa ini disebut masa janin atau masa fetus.
yang pesat. Masa ini disebut masa janin atau masa fetus. 6
6.. PPeerrssaalliinnaann
Persalinan merupakan proses kelahiran bayi. Pada persalinan, uterus Persalinan merupakan proses kelahiran bayi. Pada persalinan, uterus secara perlahan menjadi lebih peka sampai akhirnya berkontraksi secara berkala secara perlahan menjadi lebih peka sampai akhirnya berkontraksi secara berkala
hingg
hingga a bayi dilahirkanbayi dilahirkan. . PenyePenyebab bab peninpeningkatagkatan n kepekkepekaan aan dan dan aktifiaktifitas tas uterusuterus sehingga terjadi kontraksi yang dipengaruhi faktor hormonal dan sehingga terjadi kontraksi yang dipengaruhi faktor hormonal dan faktor-faktor mekanis.
faktor mekanis. Hormo
Hormon-hormn-hormon on yang yang berpenberpengaruh garuh terhadterhadap ap kontkontraksi raksi uteruuterus, s, yaituyaitu estrogen, oksitosin, prostaglandin dan relaksin.
estrogen, oksitosin, prostaglandin dan relaksin. •
• EstrogenEstrogen
Estrogen dihasilkan oleh plasenta yang
Estrogen dihasilkan oleh plasenta yang konsentrasinya meningkatkonsentrasinya meningkat pada saat persalinan. Estrogen berfungsi untuk kontraksi uterus.
pada saat persalinan. Estrogen berfungsi untuk kontraksi uterus. •
• OksitosinOksitosin Oks
Oksitoitosin sin dihdihasiasilkalkan n oleoleh h hiphipofiofisis sis ibu ibu dan dan janjanin. in. OksOksitoitosinsin berfungsi untuk kontraksi uterus.
berfungsi untuk kontraksi uterus. •
• ProstaglandinProstaglandin
Prostaglandin dihasilkan oleh membran pada janin. Prostaglandin Prostaglandin dihasilkan oleh membran pada janin. Prostaglandin berfungsi untuk meningkatkan intensitas kontraksi uterus.
berfungsi untuk meningkatkan intensitas kontraksi uterus. •
• RelaksinRelaksin Re
Relalaksksin in didihahasisilklkan an ololeh eh kokorprpus us luluteteum um papada da ovovarariuium m dadann plasenta. Relaksin berfungsi untuk relaksasi atau melunakkan serviks dan plasenta. Relaksin berfungsi untuk relaksasi atau melunakkan serviks dan
melonggarkan tulang panggul sehingga mempermudah persalinan. melonggarkan tulang panggul sehingga mempermudah persalinan. 7
7.. LLaakkttaassii
Kelangsungan bayi yang baru lahir bergantung pada persediaan susu Kelangsungan bayi yang baru lahir bergantung pada persediaan susu da
dari ri ibibu. u. PrPrododukuksi si air air sususu su (la(laktktasasi) i) beberasrasal al dadari ri sesepapasasang ng kekelelenjnjar ar susususu (payudara) ibu. Sebelum kehamilan, payudara hanya terdiri dari jaringan adiposa (payudara) ibu. Sebelum kehamilan, payudara hanya terdiri dari jaringan adiposa (jaringan lemak) serta suatu sistem berupa kelenjar susu dan saluran-saluran (jaringan lemak) serta suatu sistem berupa kelenjar susu dan saluran-saluran kelenjar (duktus kelenjar) yang belum berkembang.
kelenjar (duktus kelenjar) yang belum berkembang.
Pada masa kehamilan, pertumbuhan awal kelenjar susu dirancang oleh Pada masa kehamilan, pertumbuhan awal kelenjar susu dirancang oleh mammotropin. Mammotropin merupakan hormon yang dihasilkan dari hipofisis mammotropin. Mammotropin merupakan hormon yang dihasilkan dari hipofisis ibu dan plasenta janin. Selain mammotropin, ada juga sejumlah besar estrogen ibu dan plasenta janin. Selain mammotropin, ada juga sejumlah besar estrogen dan progesteron yang dikeluarkan oleh plasenta, sehingga sistem saluran-saluran dan progesteron yang dikeluarkan oleh plasenta, sehingga sistem saluran-saluran kelenj
kelenjar ar payudpayudara ara tumbtumbuh uh dan bercabang. Secara dan bercabang. Secara bersambersamaan aan kelenkelenjar jar payudpayudaraara dan jaringan lemak
dan jaringan lemak disekdisekitarnyitarnya a juga bertambah besar. Walaupun estrogen danjuga bertambah besar. Walaupun estrogen dan pr
progeogestesteron ron penpentinting g untuntuk uk perperkemkembanbangan gan fisfisik ik kelkelenjenjar ar paypayudaudara ra selselamaama keh
se
sekrkresesi i dadari ri aiair r susususu. . SeSebabalikliknynya, a, hohormrmon on prprololakaktitin n mememimililiki ki efeefek k yayangng berlawanan, yaitu meningkatkan sekresi air susu. Hormon ini disekresikan oleh berlawanan, yaitu meningkatkan sekresi air susu. Hormon ini disekresikan oleh
kel
kelenjenjar ar hiphipofiofisis sis ibu ibu dan dan konkonsensentratrasinsinya ya daldalam am dardarah ah ibu ibu menmeningingkat kat dardarii minggu ke-5 kehamilan sampai kelahiran bayi. Selain itu, plasenta mensekresi minggu ke-5 kehamilan sampai kelahiran bayi. Selain itu, plasenta mensekresi sejumlah besar somatomamotropin korion manusia, yang juga memiliki sifat sejumlah besar somatomamotropin korion manusia, yang juga memiliki sifat laktogenik ringan, sehingga menyokong prolaktin dari hipofisis ibu.
laktogenik ringan, sehingga menyokong prolaktin dari hipofisis ibu.
8.
8. GanGanggugguan paan pada Sisda Sistem Retem Reproprodukduksi Wasi Wanitnitaa
a.
a.
Gangguan menstruasiGangguan menstruasiGangguan menstruasi pada wanita dibedakan menjadi dua jenis, Gangguan menstruasi pada wanita dibedakan menjadi dua jenis, yaitu amenore primer dan
yaitu amenore primer dan amenoamenore re sekunsekunder. Amenore primer adalah der. Amenore primer adalah tidak tidak terjadinya menstruasi sampai usia 17 tahun dengan
terjadinya menstruasi sampai usia 17 tahun dengan atau tanpa perkembanganatau tanpa perkembangan seksual. Amenore sekunder adalah tidak terjadinya menstruasi selama 3 – 6 seksual. Amenore sekunder adalah tidak terjadinya menstruasi selama 3 – 6 bulan atau lebih pada orang yang tengah mengalami siklus menstruasi.
bulan atau lebih pada orang yang tengah mengalami siklus menstruasi.
b.
b.
Kanker genitaliaKanker genitaliaKanker genitalia pada wanita dapat terjadi pada vagina, serviks dan Kanker genitalia pada wanita dapat terjadi pada vagina, serviks dan ovarium.
ovarium.
c.
c.
Kanker vaginaKanker vaginaKanke
Kanker r vaginvagina a tidak diketahui penyebabntidak diketahui penyebabnya ya tetapi kemungkitetapi kemungkinannan terjadi karena iritasi yang diantaranya disebabkan oleh virus. Pengobatannya terjadi karena iritasi yang diantaranya disebabkan oleh virus. Pengobatannya antara lain dengan kemoterapi dan bedah laser.
antara lain dengan kemoterapi dan bedah laser.
d.
d.
Kanker serviksKanker serviksKanker serviks adalah keadaan dimana sel-sel abnormal tumbuh di Kanker serviks adalah keadaan dimana sel-sel abnormal tumbuh di seluruh lapisan epitel serviks. Penanganannya dilakukan dengan mengangkat seluruh lapisan epitel serviks. Penanganannya dilakukan dengan mengangkat uterus, oviduk, ovarium, sepertiga bagian atas vagina dan kelenjar limfe uterus, oviduk, ovarium, sepertiga bagian atas vagina dan kelenjar limfe panggul.
panggul.
e.
e.
Kanker ovariumKanker ovariumKanker ovarium memiliki gejala yang tidak jelas. Dapat berupa Kanker ovarium memiliki gejala yang tidak jelas. Dapat berupa ra
rasa sa beberat rat papada da papangnggugul, l, peperurubabahahan n fufungngsi si sasaluluraran n pepencncerernanaan an atatauau men
mengalgalami ami penpendardarahaahan n vagvagina ina abnabnormormal. al. PenPenanganganaanan n dapdapat at dildilakuakukankan dengan pembedahan dan kemoterapi.
f.
f.
EndometriosisEndometriosisEn
Endomdometretriosiosis is adaadalah lah keakeadaadaan n dimdimana ana jarijaringangan n endendomeometriutriumm terdapat di luar uterus, yaitu dapat tumbuh di sekitar ovarium, oviduk atau terdapat di luar uterus, yaitu dapat tumbuh di sekitar ovarium, oviduk atau jauh di luar uterus, misalnya di paru-paru.
jauh di luar uterus, misalnya di paru-paru.
Gejala endometriosis berupa nyeri perut, pinggang terasa sakit dan Gejala endometriosis berupa nyeri perut, pinggang terasa sakit dan nye
nyeri ri padpada a masmasa a menmenstrstruasuasi. i. JikJika a tidtidak ak ditditanganganiani, , endendomometrietriosiosis s dapdapatat men
menyebyebabkabkan an sulsulit it terterjadjadi i kehkehamiamilanlan. . PenPenanganganaanannynnya a dapdapat at dildilakuakukankan dengan pemberian obat-obatan, laparoskopi atau bedah laser.
dengan pemberian obat-obatan, laparoskopi atau bedah laser.
g.
g.
Infeksi vaginaInfeksi vaginaGejala awal infeksi vagina berupa keputihan dan timbul gatal-gatal. Gejala awal infeksi vagina berupa keputihan dan timbul gatal-gatal. Infeksi vagina menyerang wanita usia produktif. Penyebabnya antara lain Infeksi vagina menyerang wanita usia produktif. Penyebabnya antara lain akibat hubungan kelamin, terutama bila suami terkena infeksi, jamur atau akibat hubungan kelamin, terutama bila suami terkena infeksi, jamur atau bakteri.
BAB III BAB III PENUTUP PENUTUP A.
A. KEKESISIMMPUPULALANN
Sistem reproduksi pria dan wanita berbeda. Pada reproduksi pria memiliki Sistem reproduksi pria dan wanita berbeda. Pada reproduksi pria memiliki penis dan kelenjar testis untuk menghasilkan sperma, kematangan sel sperma di penis dan kelenjar testis untuk menghasilkan sperma, kematangan sel sperma di
tan
tandai dai dendengan gan mimmimpi pi basbasah ah padpada a usiusia a pubpubertertas as PadPada a syssystem tem repreprodroduksuksi i wanwanitaita memiliki vagina dan ovarium untuk menghasilkan ovum. Kematangan sel telur atu memiliki vagina dan ovarium untuk menghasilkan ovum. Kematangan sel telur atu ovum ditandai menarche pada usia antara 13-16 tahun. Apabila terjadi pertemuan ovum ditandai menarche pada usia antara 13-16 tahun. Apabila terjadi pertemuan antara sel sperma dan sel ovum akan terjadi kehamilan yang akan berkembang antara sel sperma dan sel ovum akan terjadi kehamilan yang akan berkembang menjadi janin.
menjadi janin.
B
B.. SSAARRAANN
Pengetahuan mengenai seks & seksualitas hendaknya dimiliki oleh semua Pengetahuan mengenai seks & seksualitas hendaknya dimiliki oleh semua orang. Dengan pengetahuan yang dimiliki diharapkan orang tersebut akan dapat orang. Dengan pengetahuan yang dimiliki diharapkan orang tersebut akan dapat menjaga alat reproduksinya untuk tidak digunakan secar bebas tanpa mengatahui menjaga alat reproduksinya untuk tidak digunakan secar bebas tanpa mengatahui dampaknya, Pengetahuan yang diberikan harus mudah dipahami, tepat sasaran, dan dampaknya, Pengetahuan yang diberikan harus mudah dipahami, tepat sasaran, dan tid
tidak ak menmenyesyesatkatkan. an. DenDengan gan demdemikiikian an oraorang ng tertersebsebut ut akaakan n dapdapat at menmenghaghadapdapii rangsangan dari luar dengan cara yang sehat, matang dan bertanggung jawab.
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA
•
• Kadaryanto et al. Kadaryanto et al. 2006.20.2006.20. Biologi 2 Biologi 2. Yudhistira, Jakarta. Yudhistira, Jakarta •
• Saktiyono. 2004. 86-93, 96, 98.Saktiyono. 2004. 86-93, 96, 98.Sains : Biologi SMP 3Sains : Biologi SMP 3. Esis-Penerbit Erlangga,. Esis-Penerbit Erlangga, Jakarta.
Jakarta. •
• Tim IPA SMP/MTs. 2007.14.Tim IPA SMP/MTs. 2007.14. Ilmu Pengetahuan Alam 3 Ilmu Pengetahuan Alam 3. 15-18. Galaxy Puspa. 15-18. Galaxy Puspa Mega, Jakarta.
Mega, Jakarta. •
• Tim Tim BioloBiologi gi SMU.1SMU.1997. 320,339997. 320,339-344, 348,349-344, 348,349, , 354-3354-359. 59. BioloBiologi gi 2. 2. GalaxyGalaxy Puspa Mega. Jakarta.