• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Manajemen Mutu Puskesmas Malowapati

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Contoh Manajemen Mutu Puskesmas Malowapati"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN MUTU PUSKESMAS MALOWAPATI A. Gambaran Umum

Puskesmas kecamatan Malowopati terletak di pusat kota kecamatan . Letaknya yang relatif strategis, berdekatan dengan jalan raya, dan instansi/ kantor lain seperti kantor Kecamatan, Pegadaian, Kantor Pos,Telkom dan Pasar induk Kecamatan Malowopati memungkinkan kemudahan masyarakat untuk datang mendapatkan pelayanan kesehatan.

Sampai akhir tahun 2012 Puskesmas Malowopati masih membawahi 5 Puskesmas Pembantu, 17 Pos Pelayanan Kesehatan Desa (PKD), dengan jenis pelayanan berupa promotif, preventif, kuratif.

Puskesmas Malowopati beralamat Jalan A,Yayuli Nomor. 22. Kotak Pos 15.Karangelo Malowopat, Kabupaten Rowokudu, dengan penduduk 40.000 orang penduduk.

Puskesmas Malowopati dengan karyawan 50 orang, terdiri dari terdiri dari dua orang dokter umum, satu orang dokter gigi, 12 orang pendidikan D 3 Keperawatan. Lima orang bidan Puskesmas, 17 orang bidan desa, satu orang Asisten Apoteker, dua orang tenaga analis, satu orang D 3 gisi, satu orang saniterian, satu orang Sarjana Kesehatan Masyarakat dengan latar belakang keperawatan, satu orang D 3 rekam medik, dan lainnya adalah tenaga pekarya kesehatan.

B. Kebijakan Mutu VISI

Terwujudnya pelayanan kesehatan bermutu, untuk mendukung kemandirian Puskesmas dalam mendukung Kecamatan Sehat.

MISI

1. Menjadi Pusat Pelayanan yang berwawasan kesehatan di wilayah kerja 2. Memberikan pelayan kesehatan dasar paripurna, bermutu, dan terjangkau kepada seluruh lapisan masyarakat

3. Meningkat kan kinerja dan kompetensi seluruh petugas 4. Meningkatkan sarana dan prasarana yang memadai 5. Membina peran serta masyarakat

6. Membudayakan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), pada seluruh lapisan masyarakat

(2)

C. Sasaran Kinerja Puskesmas Periode tahun: 2012- 2013. Adalah:

1. Meningkatkan kompetensi pegawai Puskesmas minimal dari 80 %, menjadi 90% 2. Memberikan pelayanan yang bermutu dengan:

a. Indeks Kepuasan Pelanggan dari 70 menjadi 80% (semua pelayanan) b. Keluhan pelanggan yang masuk dari 10 keluhan menjadi < 5 /bulan

c. Kesesuaian Anamnesa, Diagnosa dan Terapi dari 80 % menjadi 90 % (KIA, BP Gigi, Umum, Ruang Tindakan)

d. Deteksi dini bumil resti dari 75 % menjadi 85% (KIA) e. Waktu pemeriksaan urin lengkap 40 menit, menjadi 30 menit f. Tidak ada kesalahan penyerahan obat (Kamar Obat)

g. Keakuratan penyediaan obat dari 95 % menjadi 100% (Kamar obat) h. Keakuratan status rekam klinis dari 75 % menjadi 85% Pendaftaran

i. Tingkat kejadian KIPI pada pemberian imunisasi dari 4 % menjadi < 2% (KIA) j. Tingkat komplikasi pemakaian alat kontrasepsi dari 3,5 % menjadi < 2% (KIA) k. Angka Kunjungan Konsultasi Gizi dari min 10 menjadi 15 orang/ bulan, l. Angka Kunjungan Konsultasi Sanitasi dari 5 menjadi 10 orang/ bulan, m. Pemcapaian Asi eklusif dari 40 % menjadi 55 %,

n. Pencapaian K4 dari 95 % menjadi 100 %,

D. Ruang Lingkup penerapan Sistim Manajemen Mutu di Puskesmas mencakup: 1. Jenis Layanan didalam gedung Puskesmas:

a. Pelayanan Klinik Umum, b. Pelayanan Klinik gigi,

c. Pelayanan Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga Berencana, serta Immunisasi, d. Klinik GIzi

e. Klinik Sanitasi f. Pelayanan Obat, g. Laboratorium

2. Jenis layanan diluar gedung Puskesmas:

a. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS),

(3)

c. Posyandu Balita, d. Posyandu Lansia,

e. Usaha Kesehatan Masjid, F. Persyaratan Mutu.

1. Ruang Lingkup

Pedoman ini berisi persyaratan umum dalam penerapan Sistem Manajemen Mutu Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)

2. Tanggung Jawab a. Kepala Puskesmas

1) Menetapkan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas,

2) Bertanggung jawab secara menyeluruh terhadap keputusan strategis untuk pelaksanaan Sistem kinerja setiap proses yang ada didalam proses bisnis

3) Memastikan ketersediaan sumber daya baik manusia, alat serta bangunan dan informasi yang dibutuhkan untuk mendukung semua proses.

b. Ketua Tim Mutu Puskesmas

1) Menerapkan dan memelihara Sistem Manajemen Mutu Puskesmas, 2) Memastikan bahwa Persyaratan Umum dalam pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas dimengerti dan dilaksanakan oleh seluruh karyawan,

c. Koordinator pelayanan Klinis, Administrasi Manajemen/ Ka.TU dan Koordinator Upaya Puskesmas:

1) Bertanggung jawab dalam penerapan dan pemeliharaan sistem yang berada dibawah tanggung jawabnya.

2) Memastikan untuk mengukur, memantau dan menganalisis proses yang terkait dengan unit masing-masing.

3) Melakukan Tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan serta melakukan perbaikan terus menerus.

(4)

3. Kebijakan

a. Sistim mutu Puskesmas merupakan penjabaran, penerapan Kebijakan Pemerintah tentang Pelayanan Kesehatan pada Masyarakat yang di dasarkan atas Peraturan Pemerintah, Peraturan Daerah dan Perundang-undangan sebagai berikut:

1) Keputusan Kementeri Kesehatan Republik Indonesia, 2) Surat Keputusan Bupati,

3) Peraturan Daerah Kabupaten Rowopudu,

b. Puskesmas menetapkan, mendokumentasikan, menerapkan, memelihara dan memperbaiki secara berkesinambungan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas,

1) Mengidentifikasi proses yang diperlukan untuk Sistem Manajemen Mutu dan aplikasinya,

2) Menetapkan urutan dan interaksi antar proses tersebut didalam proses bisnis.

3) Menetapkan kriteria dan metode yang diperlukan untuk

memastikan bahwa baik operasi maupun pengendalian proses - proses berjalan efektif.

4) Memastikan tersedianya Sumber Daya dan informasi yang diperlukan untuk mendukung operasi dan pemantauan proses pelayanan dan hasilnya,.

5) Memantau, mengukur dan menganalisa proses – proses dan hasilnya. 6) Menerapkan tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil

sesuai dengan yang direncanakan serta perbaikan berkesinambungan. 7) Menerapkan seluruh persyaratan sistim Manajemen Mutu Puskesmas, 4. Dokumen Terkait

Seluruh dokumen yang berlaku sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi Akreditasi Puskesmas,

G. Persyaratan Dokumen

Pedoman ini menjelaskan persyaratan dokumentasi dan pengendaliannya di dalam penerapan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas

1. Tanggung Jawab a. Kepala Puskesmas

(5)

1) Menetapkan pernyataan Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu Kinerja, 2) Mengesahkan Pedoman dan Standar Prosedur Operasional mutu, b. Ketua Tim Mutu.

Memastikan rencana manajemen mutu dilaksanakan oleh masing-masing fungsi atau unit kerja sesuai dengan tujuan dan sasaran Puskesmas .

c. Koordinator pelayanan Klinis, Administrasi Manajemen/ Ka.TU dan Koordinator Upaya Puskesmas

1) Memastikan pelaksanaan aktivitas yang berada di bawah tanggung jawabnya sesuai dengan kebijakan mutu Puskesmas

2) Menyusun rencana manajemen mutu sesuai sasaran mutu Kinerja

3) Melaksanakan rencana manajemen mutu sesuai dengan batas waktu yang direncanakan 4) Memantau pelaksanaan rencana Manajemen mutu diunit kerjanya.

3. Kebijakan

a. Kepala Puskesmas menetapkan, melaksanakan dan memelihara Rencana Manajemen Mutu untuk mencapai tujuan dan sasaran sesuai dengan kebijakan Puskesmas.

b. Rencana Manajemen Mutu yang ada di setiap unit kerja meliputi : 1) Perencanaan tanggung jawab untuk mencapai tujuan dan sasaran pada setiap fungsi yang berhubungan dalam Puskesmas.

2) Langkah kegiatan dan batas waktu yang dicapai.

c. Kepala Puskesmas mengadakan tinjauan rencana manajemen jika ada perubahan pada aktivitas pelayanan, terjadi ketidaksesuaian, pelayanan baru, atau adanya aktivitas Pengembangan Pelayanan Puskesmas.

4. Dokument Terkait

Sasaran dan Rencana Manajemen Mutu Kinerja Puskesmas K. Wewenang, tanggung jawab dan komunikasi

1. Ruang Lingkup

Pedoman ini menjelaskan tanggung jawab dan proses komunikasi dalam penerapan Sistem Manajemen Mutu di Puskesmas

2. Wewenang dan Tanggung Jawab a. Kepala Puskesmas

(6)

1) Mengesahkan Struktur Organisasi, mengangkat Ketua Tim Mutu dan menyediakan sumber daya yang diperlukan.

2) Memastikan bahwa tanggung jawab dan wewenang dikomunikasikan ke pelaksana terkait di dalam Puskesmas

3) Memeriksa dan meninjau struktur organisasi, tanggung jawab dan wewenang a. Ketua Tim Mutu

Melaksanakan tugas dan tanggung jawab berdasarkan persyaratan yang ditetapkan.

b.Koordinator pelayanan Klinis, Administrasi Manajemen/ Ka.TU dan koordnator UpayaPuskesmas

1) Melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan yang ditetapkan

2) Memastikan bahwa personil yang berada di bawahnya melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang telah ditetapkan.

3. Kebijakan

a. Kepala Puskesmas menetapkan peranan, tanggung jawab dan wewenang dari sumber daya untuk melaksanakan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas yang efektif.

b. Kepala Puskesmas menyediakan sumber daya untuk penerapan dan pengendalian SistemManajemen Mutu Puskesmas.

c. Kepala Puskesmas menunjuk dan menetapkan Ketua Tim Mutu Puskesmas, yang memiliki dan tanggung jawab dan wewenang :

1) Memastikan proses yang diperlukan untuk system manajemen mutu Puskesmas ditetapkan, diterapkan dan dipelihara.

2) Melaporkan kepada Kepala Puskesmas tentang efektifitas penerapan Sistem Manajemen Mutu Perusahaan dan perbaikan yang diperlukannya.

3) Memastikan persyaratan pelanggan dipahami Puskesmas

4) Sebagai penghubung dengan pihak luar dalam masalah yang berkaitan dengan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas

d. Kepala Puskesmas menetapkan dan memastikan proses komunikasi sesuai dengan yang ditetapkan dalam Puskesmas dan dijalankan untuk mengefektifkan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas, sesuai matriks internal komunikasi yang ditetapkan.

4. Dokumen Terkait

(7)

b. Uraian tugas dan wewenang, c. Struktur Organisasi

L. Tinjauan Manajemen 1. Ruang Lingkup

Pedoman ini mencakup pelaksanaan Tinjauan Manajemen dalam penerapan Sistim Manajemen Mutu sesuai standar akreditasi Puskesmas.

2. Tanggung Jawab a. Kepala Puskesmas

1) Memimpin Rapat Tinjauan Manajemen

2) Memutuskan hal – hal yang dibahas dalam Rapat Tinjauan Manajemen. b. Ketua Tim Mutu Puskesmas.

1) Menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur Tinjauan Manajemen.

2) Melaksanakan dan mendokumentasikan pelaksaan Rapat Tinjauan Manajemen

c. Koordinator pelayanan Klinis, Administrasi Manajemen/ Ka.TU dan Koordinator Upaya Puskesmas serta seluruh pelaksana, Menindaklanjuti hasil keputusan Rapat Tinjauan Manajemen.

3. Kebijakan

Kepala Puskesmas menetapkan dan melaksanakan Tinjauan Manajemen sekurang kurangnya 6 (enam ) bulan sekali dalam bentuk Rapat Tinjauan Manajemen dengan cara : a. Menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur Tinjauan Manajemen untuk

memastikan kesesuaian, kecukupan dan efektivitas penerapan Sistim Manajemen Mutu .

b. Memastikan masukan dari tinjauan manajemen sebagai Agenda Rapat meliputi : 1) Hasil internal atau eksternal audit.

2) Umpan balik pelanggan (Keluhan pelanggan dan hasil pengukuran kepuasan pelanggan).

3) Kinerja proses dan kesesuaian hasil pelayanan, 4) Pembahasan Kebijakan dan Sasaran Mutu 5) Status Tindakan perbaikan dan pencegahan.

(8)

6) Tindak lanjut Tinjauan Manajemen sebelumnya.

7) Perubahan yang berdampak pada Sistim Manajemen Mutu dan Lingkungan 8) Peluang untuk peningkatan

c. Keluaran Tinjauan Manajemen meliputi :

1) Perbaikan dari efektivitas Sistim Mnajemen Mutu

2) Perbaikan produk yang terkait dengan persyaratan pelanggan. 3) Sumber daya yang dibutuhkan.

4) Memastikan hasil – hasil dari Rapat Tinjauan Manajemen didokumentasikan. 4. Dokumen Terkait

SPO Telaah mutu dan kinerja, M. Penyediaan Sumber Daya 1. Ruang Lingkup

Pedoman ini menjelaskan penyediaan sumber daya untuk pelaksanaan dari Sistem Manejemen Mutu Puskesmas dan Sistem Pelayanan di Puskesmas.

2. Wewenang dan Tanggung Jawab a. Kepala Puskesmas

Memastikan tersedianya sumber daya yang diperlukan untuk memelihara Sistem Manajemen Mutu Puskesmas.

b. Koordinator pelayanan Klinis, Administrasi Manajemen/ Ka.TU dan Koordinator Upaya Puskesmas Memantau dan mengevaluasi kebutuhan Sumber Daya pada masing-masing unit. 3. Kebijakan Puskesmas:

Menentukan dan menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk :

a. Melaksanakan dan memelihara Sistem Manajemen Mutu Puskesmas dan terus - menerus memperbaiki keefektifannya.

b. Meningkatkan kepuasan Pelanggan dengan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan

4. Dokument Terkait

a. Penerimaan dan pembelian sarana Puskesmas,

b. SPO pemeliharaan, penyediaan Prasarana (Infrastruktur) dan Lingkungan kerja. c. Daftar Inventaris

(9)

1. Ruang Lingkup :

Pedoman ini menerangkan pemastian tentang sumber daya manusia yang kompeten dalam menerapkan Sistem Manajemen Mutu di Puskesmas,

2. Tanggung Jawab : a. Kepala Puskesmas

1) Bertanggung jawab untuk menyediakan sumber daya manusia yang dibutuhkan dan pengelolaannya

2) Menetapkan standar Kompetensi semua karyawan yang ada, 3) Menganalisis kompetensi semua karyawan yang ada,

4) Menyediakan pola ketenagaan Puskesmas, 5) Mengembangkan kompetensi karyawan, b. Ketua Tim Mutu Puskesmas.

Bertanggung jawab memastikan sosialisasi kebijakan mutu sumber daya manusia pada seluruh pegawai Puskesmas

c. Koordinator pelayanan Klinis, Administrasi Manajemen/ Ka.TU dan koordnator Upaya Puskesmas memberi masukan tentang Kompetensi Klinis dan tenaga non klinis lainnya, 3. Kebijakan :

a. Menetapkan persyaratan personel yang terlibat dalam pelayanan kesehatan yang bermutu berdasarkan kesesuaian tingkat pendidikan, pelatihan, kemampuan dan pengalaman.

b. Menindaklanjuti perbedaan antara kompetensi personel dengan persyaratan/ standar kompetensi melalui pendidikan atau pelatihan serta pembinaan sesuai bidangnya atau penugasan baru.

c. Meningkatkan keterlibatan dan kepedulian karyawan dalam pencapaian sasaran mutu melalui pembinaan karyawan baik formal dan nonformal agar tercapainya kepuasan pelanggan. d. Melakukan evaluasi terhadap efektivitas dari pelatihan yang dilakukan.

e. Memelihara catatan pendidikan, pelatihan, keterampilan dan pengalaman yang sesuai. 4. Prosedur Terkait :

a. SPO penempatan pegawai b. SPO pelatihan

c. SPO pola ketenagaan, d. SPO Orientasi Karyawan,

(10)

e. SPO evaluasi pasca pelatihan, O. Prasarana

1. Ruang Lingkup

Pedoman ini menjelaskan prasarana yang berpengaruh dalam Sistem Manajemen Mutu Puskesmas

2. Wewenang dan Tanggung Jawab a. Kepala Puskesmas

Menetapkan dan menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan dan mempengaruhi Kepuasan Pelayananan Puskesmas.

b.Koordinator pelayanan Klinis, Administrasi Manajemen/ Ka.TU dan koordnator Upaya Puskesmas

1) Memastikan pemeliharaan sarana dan prasarana untuk mendukung Pelayanan Puskesmas 2) Memastikan Sarana, prasarana yang digunakan di unit kerja, sesuai petunjuk kerja/ SPO yang telah ditetapkan.

3. Kebijakan

1) Puskesmas menetapkan, menyediakan, memelihara prasarana yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian pelayanan .

2) Prasarana tersebut meliputi gedung, tempat kerja, peralatan utilitas, peralatan kesehatan, peralatan - peralatan pembantu pelayanan pasien dilingkungan Puskesmas.

4. Dokumen Terkait,

1) SPO pemeliharaan lingkungan kerja, 2) SPO pemeliharaan sarana dan prasarana. P. Lingkungan Kerja

1. Ruang Lingkup

Pedoman ini menjelaskan lingkungan kerja yang berpengaruh dalam Sistem Manajemen Mutu Puskesmas

2. Wewenang dan Tanggung Jawab a. Kepala Puskesmas

(11)

Menetapkan dan menyediakan lingkungan kerja yang diperlukan dan mempengaruhi Kepuasan Pelayananan Puskesmas.

b.Koordinator pelayanan Klinis, Administrasi Manajemen/ Ka.TU dan koordnator Upaya Puskesmas

1) Memastikan pemeliharaan Lingkungan kerja dilaksanakan untuk mendukung Pelayanan Puskesmas

2) Memelihara lingkungan kerja untuk mencapai kesesuaian pelayanan. 3) Menjaga kebersihan, kerapian dan kenyamanan lingkungan kerja di unit kerja.

3. Kebijakan

a. Puskesmas menetapkan, menyediakan lingkungan kerja yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian pelayanan .

b. Puskesmas mengidentifikasi dan mengatur unsur-unsur lingkungan kerja yang dibutuhkan untuk mencapai kesesuaian pelayanan dengan cara menjaga kebersihan lingkungan tempat kerja dan menjaga kondisi ruang kerja.

4. Dokumen Terkait

a. SPO Pemeliharaan Lingkungan Kerja b. SPO Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Q. Pengendalian Sarana Pemantauan Dan Alat Ukur 1. Ruang lingkup

Pedoman ini menjelaskan pengendalian peralatan yang digunakan untuk pemantauan dan pengukuran di Puskesmas.

2. Wewenang dan Tanggung Jawab

a. Pengelola Barang dan koordinator terkait

Menetapkan dan memelihara SPO pengendalian sarana pemantauan dan pengukuran. b.Koordinator ruangan

1) Memelihara & menggunakan peralatan ukur dan pantau sesuai petunjuk yang ditetapkan 2) Memastikan peralatan ukur dan pantau yang digunakan dalam kondisi baik.

2. Kebijakan

a. Menetapkan SPO pengendalian sarana pemantauan dan pengukuran untuk memberikan bukti kesesuaian layanan terhadap persyaratan pelanggan .

(12)

b. Memastikan keabsahan hasil dengan melaksanakan :

1) Kalibrasi terhadap peralatan ukur pada periode tertentu sebelum digunakan. 2) Peralatan ukur diidentifikasi status kalibrasinya.

3) Mencatat validasi dari hasil pengukuran sebelumnya bila peralatan tidak sesuai dengan persyaratannya .

4) Mengambil tindakan yang diperlukan terhadap peralatan yang rusak

5) Mengambil tindakan yang diperlukan terhadap semua pelayanan, yang telah diverifikasi dengan menggunakan peralatan yang rusak.

3.Dokumen Terkait

R. Pengukuran analisis dan perbaikan 1. Ruang Lingkup

Pedoman ini menjelaskan persyaratan umum untuk pengukuran, analisis, dan perbaikan berkesinambungan dalam penerapan Sistem Manajemen Mutu dan Kinerja Puskesmas

2. Tanggung Jawab a. Koordinator terkait

1) Menetapkan dan memelihara proses pengukuran, analisis dan perbaikan berkesinambungan yang dibawah tanggung jawabnya.

2) Memastikan proses perbaikan berkesinambungan dilaksanakan personil yang dibawah tanggung jawabnya.

b. Ketua Tim Mutu

1) Mengevaluasi dan meningkatkan kinerja sistem Manajemen Mutu melalui Audit Mutu Internal

2) Merencanakan, menetapkan dan melaksanakan proses pengukuran kepuasan pelanggan. 3) Memantau efektivitas penerapan Sistem Manajemen Mutu

3. Kebijakan

a. Puskesmas merencanakan dan menerapkan pemantauan, pengukuran, analisis, dan proses perbaikan berkesinambungan yang dibutuhkan untuk :

b. Memperlihatkan kesesuaian layanan

c. Memastikan Kesesuaian Sistem Manajemen Mutu Puskesmas

d. Mencapai peningkatan dari efektifitas Sistem Manajemen Mutu Puskesmas 4. Dokumen Terkait

(13)

SPO Analisis data

S. Pengukuran dan Pemantauan 1. Ruang Lingkup

Pedoman ini menjelaskan pengukuran dan pemantauan untuk penerapan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas

2. Tanggung Jawab

a. Ketua Tim Mutu Puskesmas

1) Menetapkan dan memelihara pengukuran dan pemantauan kepuasan pelanggan 2) Menetapkan dan memelihara pengukuran dan pemantauan Internal Audit

b. Koordinator pelayanan Klinis, Administrasi Manajemen/ Ka.TU dan koordnator Upaya Puskesmas Menetapkan dan memelihara pengukuran dan pemantauan proses dan pelayanan dalam unit kerjanya untuk memelihara Sistem Manajemen Mutu Puskesmas

3. Kebijakan Puskesmas:

a. Mengukur kepuasan pelanggan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan.

b. Menyelenggarakan audit internal minimal setiap 6 bulan sekali untuk menentukan apakah Sistem Manajemen Mutu Puskesmas :

1) Sesuai dengan perencanaan dan persyaratan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas yang disusun berdasarkan persyaratan akreditasi Puskesmas.

2) Diterapkan dan dipelihara secara efektif dan menyediakan informasi dari hasil audit kepada manajemen.

3) Menetapkan Program audit dengan memperhatikan status dan pentingnya proses dan wilayah yang diaudit berdasarkan hasil audit sebelumnya .

4) Menetapkan SPO audit yang meliputi cakupan audit, frekuensi, metode, tanggung jawab, persyaratan untuk penyelenggaraan audit dan pelaporan hasil.

c. Menetapkan metode yang sesuai untuk pengukuran dan pemantauan proses dan hasil pelayanan,

d. Mengukur dan memantau layanan untuk menunjukkan bahwa persyaratan layanan dipenuhi. 4. Dokumen Terkait

a. SPO Audit Internal.

(14)

T. Analisis Data. 1. Ruang Lingkup

Pedoman ini menjelaskan analisis data untuk penerapan Sistem Manajemen Mutu dan pelayanan Puskesmas,

2. Wewenang dan Tanggung Jawab a. Kepala Puskesmas

Melakukan perbaikan dan peningkatan Sistem Manajemen Mutu di Puskesmas. b. Koordinator pelayanan Klinis, Administrasi Manajemen/ Ka.TU dan koordnator UpayaPuskesmas

c. Menetapkan dan memelihara tindakan yang diperlukan untuk menganalisis data yang berhubungan dengan aktivitas untuk memelihara Sistem

Manajemen Mutu Puskesmas dan hasil kinerja Puskesmas, d. Ketua Tim Mutu Puskesmas,

1) Mengkoordinir untuk melakukan analisis data dan hasil audit mutu internal, kinerja Puskesmas dan hasil pengukuran kepuasan pelanggan

2) Mengkoordinir melakukan pengumpulan, pengukuran dan analisis data serta melaporkan kepada kepala Puskesmas

3. Kebijakan:

a. Menetapkan, mengumpulkan dan menganalisa data untuk menunjukkan kesesuaian dan keefektifan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas serta untuk mengevaluasi dimana peningkatan berkesinambungan terhadap Sistem Manajemen Mutu Puskesmas.

b. Melaksanakan analisis data berkaitan dengan : 1) Kepuasan Pelanggan

2) Kesesuaian pada persyaratan layanan

3) Sifat dan kecenderungan proses dan layanan termasuk peluang untuk tindakan pencegahan 4) Pemasok/ supplier bila ada

4. Dokumen Terkait SPO Analisis Data,

U. Perbaikan Berkesinambungan. 1. Ruang Lingkup

(15)

Pedoman ini menjelaskan sistem perbaikan berkesinambungan, tindakan koreksi dan tindakan pencegahan untuk penerapan Sistim Manajemen Mutu Puskesmas dan knerja Puskesmas

2. Tanggung Jawab a. Kepala Puskesmas

Menetapkan dan memelihara sistem perbaikan berkesinambungan yang berhubungan dengan aktivitasnya untuk memelihara Sistem Manajemen Mutu Puskesmas.

b. Ketua Tim Mutu Puskesmas,

1) Menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur Tindakan Perbaikan dan pencegahan. 2) Memastikan peningkatan terus menerus Sistem Manajemen Mutu

3) Melaporkan hasil tindakan dan pencegahan dalam tinjauan manajemen

c. Koordinator pelayanan Klinis, Administrasi Manajemen/ Ka.TU dan koordnator Upaya Puskesmas

1) Melaporkan permasalahan dan atau pencegahan di unit kerja masing –masing sesuai SPO tindakan perbaikan dan pencegahan.

2) Melakukan peningkatan terus menerus Sistem Manajemen Mutu dan kinerja di unit kerja masing-masing.

3. Kebijakan Puskesmas

a. Melakukan perbaikan berkesinambungan untuk meningkatkan keefektifan sistem melalui penerapan kebijakan, tujuan dan sasaran, hasil audit, analisis, tindakan perbaikan dan pencegahan serta tinjauan manajemen.

b.Melakukan tindakan koreksi untuk meghilangkan penyebab ketidaksesuaian untuk mencegah terulang kembali. Tindakan koreksi harus sesuai dengan pengaruh ketidaksesuaian yang terjadi. c.Menetapkan SPO terdokumentasi untuk pengendalian tindakan koreksi dengan:

1) Meninjau ketidaksesuaian ( termasuk keluhan pelanggan ) 2) Menetapkan penyebab ketidaksesuaian

3) Menetapkan dan menerapkan tindakan yang diperlukan

4) Menyelidiki akar penyebab ketidaksesuaian untuk memastikan ketidaksesuaian terulang kembali

5) Mencatat hasil tindakan yang dilakukan 6) Meninjau tindakan koreksi yang dilakukan

(16)

d. Menetapkan tindakan pencegahan untuk menghilangkan penyebab ketidak-sesuaian yang potensial.

e.Menetapkan SPO terdokumentasi untuk pengendalian tindakan pencegahan dengan : 1) Menetapkan ketidaksesuaian potensial dan penyebabnya

2) Mengevaluasi kebutuhan akan tindakan untuk mencegah terjadinya ketidaksesuaian 3) Menetapkan dan menerapkan tindakan pencegahan yang diperlukan

4) Mencatat hasil tindakan pencegahan yang dilakukan 5) Meninjau tindakan pencegahan yang dilakukan 4. Dokumen Terkait

a. SPO Tindakan (korektif), b. SPO Pencegahan (preventif) c. SPO Keluhan Pelanggan

Referensi

Dokumen terkait

Jaringan pipa yang menghubungkan pesawat uap atau bejana tekanan antara satu sam lainnya atau  bagian buangan..  –  Jaringan pipa air pengisi  –  Jaringan

Destilasi uap adalah istilah yang secara umum digunakan untuk destilasi campuran air dengan senyawa yang tidak larut dalam air, dengan cara mengalirkan uap air kedalam campuran

Gelombang pembawa yang belum dimodulasikan mempunyai harga amplitudo maksimum yang tetap dan frekuensi yang lebih tinggi daripada sinyal pemodulasi (sinyal informasi), tetapi

• Hasil gambar desain kapal pada model program software lambung, kemudian dijalankan di program software stabilitas kapal untuk perhitungan stabilitas kapal dengan tata

Salah satu senyawa yang berfungsi sebagai antioksidan dalam ubi jalar adalah beta karoten karena beta karoten mempunyai kemampuan yang handal dalam meredam

DAIHATSU CHARADE 85 Merah, Siap Pakai Luar Kota, AC Dingin, Pajak Pan- jang, Bagus Banget, Depok I Telp: 0878 7770 3303.. DAIHATSU

Dalam aliran darah trigliserida yang ada pada kilomikron dipecah menjadi gliserol dan asam lemak bebas oleh enzim lipoprotein.. Sebagian besar asam lemak yang terbentuk

Pasien, pengunjung, dan masyarakat dapat mengalami cedera atau Pasien, pengunjung, dan masyarakat dapat mengalami cedera atau kejadian tidak diharapkan terkait dengan