• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL 1 BERAT BADAN MENURUN BLOK ENDOKRIN&METABOLIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODUL 1 BERAT BADAN MENURUN BLOK ENDOKRIN&METABOLIK"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BB MENURUN DAN KEGEMUKAN BB MENURUN DAN KEGEMUKAN

Skenario 1 : Skenario 1 :

Seorang laki-laki umur 50 tahun, mengunjungi dokter oleh karena berat

Seorang laki-laki umur 50 tahun, mengunjungi dokter oleh karena berat badan menurun yangbadan menurun yang dialami sejak 3 bulan terakhir.

dialami sejak 3 bulan terakhir. Penderita juga mengePenderita juga mengeluh akhir-akhir ini selalu merasa lemas,luh akhir-akhir ini selalu merasa lemas, lelah dan selalu mengantuk 

lelah dan selalu mengantuk  Kata Kunci :

Kata Kunci :

Berat Badan menurun sejak 3 bulan terakhir Berat Badan menurun sejak 3 bulan terakhir Selalu merasa lemas

Selalu merasa lemas Lelah Lelah Selalu mengantuk  Selalu mengantuk  Pertanyaan : Pertanyaan : 1.

1. Anatomi & Anatomi & Fisiologi Fisiologi dari skenadari skenario !rio ! 2.

2. Patomekanisme terjadinya BB menurun dari kasus tersebut !Patomekanisme terjadinya BB menurun dari kasus tersebut ! 3.

3. Jelaskan hormon-hormon yang terkait dengan berat badan menurun !Jelaskan hormon-hormon yang terkait dengan berat badan menurun ! 4.

4. Mekanisme terjadinya lemas, lelah dan mengantuk !Mekanisme terjadinya lemas, lelah dan mengantuk ! 5.

5. Differential Diagnosis !Differential Diagnosis ! 6.

6. Gejala klinis dari Differentia Gejala klinis dari Differentia Diagnosis !Diagnosis ! 7.

7. PenatalaksanPenatalaksanaan dari aan dari Differential Diagnosis !Differential Diagnosis ! 8.

8. Komplikasi dari Differentia Diagnosis !Komplikasi dari Differentia Diagnosis ! 9.

9. Pemeriksaan Penunjang dari Differentia Diagnosis !Pemeriksaan Penunjang dari Differentia Diagnosis ! 10.

(2)

Jawaban :

Jawaban :

Anatomi Anatomi

Beberapa kelenjar endokrin : Beberapa kelenjar endokrin : 1.

1. Glandula HypofiseGlandula Hypofise 2.

2. Glandula ThyreoideaGlandula Thyreoidea 3.

3. Glandula ParathyreoideaGlandula Parathyreoidea 4.

4. Glandula SuprarenalisGlandula Suprarenalis 5.

5. PancreasPancreas 6.

6. Testis/ovariumTestis/ovarium 7.

7. Epiphyse (Glandula Pinealis)Epiphyse (Glandula Pinealis) 8.

8. ThymusThymus

Glandula Hypophyse (Glandula Pituitaria) Glandula Hypophyse (Glandula Pituitaria)

 Bentuk ovoid/kacang, ukuran 12 x Bentuk ovoid/kacang, ukuran 12 x 8 mm, berat 500 mg8 mm, berat 500 mg 

 Terdapat intracranial (ttp extradural) pada central fossa cranii Terdapat intracranial (ttp extradural) pada central fossa cranii media lanjutan dasarmedia lanjutan dasar diencepha

diencephalon/vetr lon/vetr IIIIII 

 Suatu kelenjar “two in one” organ : terdapat 2 bagian kelenjar dengan fungsiSuatu kelenjar “two in one” organ : terdapat 2 bagian kelenjar dengan fungsi masing-masing

(3)

 Dibungkus oleh Capsula jaringan ikatDibungkus oleh Capsula jaringan ikat Letak

Letak 

 “fossa hypophyseal” pada superior sinus sphenoidalis + nasopharynx“fossa hypophyseal” pada superior sinus sphenoidalis + nasopharynx 

 Di tutupi Di tutupi “diaphragma “diaphragma sellae” sellae” (bagian (bagian duramater) duramater) centralnya centralnya berlubang berlubang dilaluidilalui Infunndibulum

Infunndibulum 

 Sinus Cavernosum & isinya (lateral) \ Sinus Cavernosum & isinya (lateral) \  

 Sinus intercavernosus (ant+post+inf)Sinus intercavernosus (ant+post+inf) 

 Chiasma opticum (ant. Sup)Chiasma opticum (ant. Sup) 

 Dikelilingi Circulus WillisiDikelilingi Circulus Willisi Lobus

Lobus 1.

1. Lobus anterior Lobus anterior (Adenohypophy(Adenohypophyse)se) Pars

Pars : : Pars Pars ant/distalisant/distalis Infundibulum

Infundibulum : : Pars Pars IntermediaIntermedia 2.

2. Lobus Posterior Lobus Posterior (Neurohyphop(Neurohyphophyse)hyse) Eminentia

Eminentia mediana mediana : : Lobus Lobus neuralisneuralis Infundibulum stem

Infundibulum stem

Lobus

Lobus anterior anterior > > lobus lobus posteriorposterior Lobus anterior

Lobus anterior struktur “celluler” (glandular)struktur “celluler” (glandular) Lobus posterior

Lobus posterior struktur “neural” (axon dari hypothalamus)struktur “neural” (axon dari hypothalamus) Lobus

Lobus anterior anterior tidak tidak berhubungaberhubungan n dengan dengan DiencephalonDiencephalon Lobus

Lobus posterior posterior lanjutan lanjutan DiencephalonDiencephalon Vaskularisasi

Vaskularisasi 1.

1. Arteri dari cab. A. Carotis interna :Arteri dari cab. A. Carotis interna : a.

a. A. Hyphophyseus superiorA. Hyphophyseus superior b.

b. A. Hyphophyseus inferiorA. Hyphophyseus inferior 2.

2. Vena (ke sinus cavernosus)Vena (ke sinus cavernosus) a.

a. V. Hyphophyseus superiorV. Hyphophyseus superior b.

b. V. Hyphophyseus inferiorV. Hyphophyseus inferior 3.

3. Intrahyphophyseal Intrahyphophyseal terbentukterbentuk a.

a. AnastomoseAnastomose b.

b. Sistem portal hyphophyseSistem portal hyphophyse

Glandula Suprarenalis (Adrenal Gland ) Glandula Suprarenalis (Adrenal Gland )

 Berat 3-6 mg, ukuran 50x30x10 mm, warna Berat 3-6 mg, ukuran 50x30x10 mm, warna kekuning-kunkekuning-kuninganingan 

 Ada 2 buah : Glandula suprarenalis sinistra et dextraAda 2 buah : Glandula suprarenalis sinistra et dextra 

(4)

 Mempunyai hilus : Mempunyai hilus : terletak pada facies anterior, dilewati vasa suprarenalis &terletak pada facies anterior, dilewati vasa suprarenalis & pembuluh lymphe .

pembuluh lymphe .

Letak : Letak : 

 Pada cavum abdominis ( Pada cavum abdominis ( retroperitoneal)retroperitoneal) 

 Pada polus superior renalis sin + dextraPada polus superior renalis sin + dextra 

 Dibungkus : fascia renalis & perirenal fDibungkus : fascia renalis & perirenal fatat VASCULARISASI:

VASCULARISASI: 1.

1. A.suprarenalis superior (cab.a.phrenica inf)A.suprarenalis superior (cab.a.phrenica inf) 2.

2. A.suprarenalis media (cab.lgsg aorta abd)A.suprarenalis media (cab.lgsg aorta abd) A.suprarenalis inf (ca

A.suprarenalis inf (cab.a.renalis) b.a.renalis) Arteri tsb tidak masuk pArteri tsb tidak masuk pd hilus suprared hilus suprarenalis ttp pdnalis ttp pd permukaan lainnya.

permukaan lainnya. VENA:

VENA:

 Hanya ada 1 vena suprarenalis, keluar dari hilus Hanya ada 1 vena suprarenalis, keluar dari hilus suprarenalissuprarenalis

 Dextra →ke V. cava inferior Dextra →ke V. cava inferior 

 SinisSinistra →ke v.renalis sinistratra →ke v.renalis sinistra ALIRAN LYMPHE

ALIRAN LYMPHE::

Ikut v.suprarenalisIkut v.suprarenalis

Ke nl.para aorticiKe nl.para aortici

Pemb.lymphe keluar dari hilus SRPemb.lymphe keluar dari hilus SR INNERVASI:

INNERVASI:

Hanya SYMPATHIS, dari n.splanchnicus thoracis, ke cortex + medullaHanya SYMPATHIS, dari n.splanchnicus thoracis, ke cortex + medulla

(5)

PANCREAS PANCREAS

LETAK: LETAK:

 Retroperitoneal didlm cav.abdRetroperitoneal didlm cav.abd

 Melintang hampir horizontal dgn bagian cauda agak naik ke hilus Melintang hampir horizontal dgn bagian cauda agak naik ke hilus lienalislienalis

 Terdapat pd ddg post bursa omentalisTerdapat pd ddg post bursa omentalis

 Pada level V.L2 ke Th12-L1Pada level V.L2 ke Th12-L1

 Gabungan KEL. EKSOKRIN dan KEL. ENDOKRINGabungan KEL. EKSOKRIN dan KEL. ENDOKRIN 

 Bagian KEL. EKSOKRINBagian KEL. EKSOKRIN  yang punya Ductus Pancreaticusyang punya Ductus Pancreaticus 

 Bagian KEL. ENDOKRINBagian KEL. ENDOKRIN  yaitu bagian PULAU-PULAU LANGERHANS dariyaitu bagian PULAU-PULAU LANGERHANS dari Pancreas

Pancreas, terdiri , terdiri sel :sel : o

o SelSel άά Hormon GLUCAGONHormon GLUCAGON o

o SelSel ββ Hormon INSULINHormon INSULIN

Bagian-bagiannya : Bagian-bagiannya :

1.

1. CAPUT PANCREATIS:CAPUT PANCREATIS:

 Regio epigastriumRegio epigastrium

 Terltk pd lengkungan huruf “C”Terltk pd lengkungan huruf “C” duodenum (pars duodenum (pars sup+desc+sup+desc+horizontal)horizontal)

 s/d batas INCISURA s/d batas INCISURA PANCREATICAPANCREATICA 2.

2. CORPUS PANCREATIS:CORPUS PANCREATIS:

 Regio epigastriumRegio epigastrium

 Mulai pd incisura pancreaticaMulai pd incisura pancreatica

 Diventral aorta abdominalis & ren sin,didorsal gasterDiventral aorta abdominalis & ren sin,didorsal gaster

 s/d batas lig.lienorenales/d batas lig.lienorenale 3.

3. CAUDA PANCREATIS:CAUDA PANCREATIS:

 Regio hypochondrium sinistraRegio hypochondrium sinistra

(6)

Glandula Thyreoidea Glandula Thyreoidea LETAK LETAK o o diventral :diventral :

 –

 –

Bagian Caudal LARYNX (Cartilago ThBagian Caudal LARYNX (Cartilago Thyreoidea + Cricoidea)yreoidea + Cricoidea)

 –

 –

Bagian Cranial TRACHEA (s/d cincin cartilago trBagian Cranial TRACHEA (s/d cincin cartilago trachealis VI)achealis VI)

o

o ditutupi :ditutupi :

 –

 –

Otot-otot InfrahyoidOtot-otot Infrahyoid

o

o medial (sisi dalam) :medial (sisi dalam) :

 –

 –

LarynxLarynx

 –

 –

TracheaTrachea

 –

 –

OesphagusOesphagus

 –

 –

Carotid SheathCarotid Sheath

 –

 –

N. Recurrens laryngeusN. Recurrens laryngeus

Melekat pada LARYNX

Melekat pada LARYNX ikut gerakan naik-turun ikut gerakan naik-turun LARYNXLARYNX Produksi Hormon

Produksi HormonTHYROXINTHYROXIN

Vaskularisasi Vaskularisasi

 A.THYREOIDEA SUPERIOR (cab. A.carotis externa), mempercab.kan r.anteriorA.THYREOIDEA SUPERIOR (cab. A.carotis externa), mempercab.kan r.anterior (menuju ke isthmus)

(menuju ke isthmus) dan posterior, beranastomose dengan r.ascendens a.thyreoideadan posterior, beranastomose dengan r.ascendens a.thyreoidea inferior

inferior

 A.THYREOIDEA INFERIOR (cab.truncus threocervicalis) mensuplai ke A.THYREOIDEA INFERIOR (cab.truncus threocervicalis) mensuplai ke sebag.bessebag.besarar kelenjar

(7)

 A.THYREOIDEA IMA (cab. Truncus brachiocephalicus atau langsung dari A.THYREOIDEA IMA (cab. Truncus brachiocephalicus atau langsung dari arcusarcus aortae)

aortae)

 Aliran darah vena (V.THYREOIDEA SUP,MEDIA) bermuara kedlm v.jugularisAliran darah vena (V.THYREOIDEA SUP,MEDIA) bermuara kedlm v.jugularis interna dan v.thyreoidea inf

interna dan v.thyreoidea inf bermuara ke v..brachiocephalicabermuara ke v..brachiocephalica ALIRAN LYMPHE

ALIRAN LYMPHE

 LN. CERVICALIS PROFUNDUS ( bagian superior dan inferior)LN. CERVICALIS PROFUNDUS ( bagian superior dan inferior)

 LN. PARATRACHEALISLN. PARATRACHEALIS Innervasi

Innervasi

SYMPATHIS (mengikuti a.thyreoidea superior dan

SYMPATHIS (mengikuti a.thyreoidea superior dan a.thyreoidea inferior)a.thyreoidea inferior)

 GANGLION CERVICALE SUPERIORGANGLION CERVICALE SUPERIOR

(8)

THYMUS THYMUS

 Terletak :Terletak : o

o Pada Mediastinum SuperiorPada Mediastinum Superior o

o Tepat dibelakang Manubrium SterniTepat dibelakang Manubrium Sterni o

o Didepan pembuluh darah besar jantungDidepan pembuluh darah besar jantung

 Terdiri dari 2 LobusTerdiri dari 2 Lobus

 Pada orang dewasaPada orang dewasa Regressi pada > 20 tahunRegressi pada > 20 tahun

 Produksi hormon THYMOSINProduksi hormon THYMOSIN pengaturan Immunologispengaturan Immunologis

TESTIS TESTIS

 Bentuk Ovoid agak gepBentuk Ovoid agak gepeng, ± eng, ± P x L x T = 4 x P x L x T = 4 x 2,5 X 3 cm2,5 X 3 cm

 Bagian-bagiannya :Bagian-bagiannya :

 Extremitas SuperiorExtremitas Superior

 Extremitas InferiorExtremitas Inferior

 Margo anteriorMargo anterior

 Margo posteriorMargo posterior terdapat terdapat mediastinum mediastinum testis (terdapat testis (terdapat rete testis)rete testis)

(9)

- Testis kiri lebih rendah daripada kanan - Testis kiri lebih rendah daripada kanan

 StrukturStruktur

 Dibentuk oleh jaringan ikatDibentuk oleh jaringan ikat  TUNICA ALBUGINEATUNICA ALBUGINEA

 Dibungkus oleh Dibungkus oleh TUNICA VTUNICA VAGINALIS AGINALIS td Lamina td Lamina Visceralis danVisceralis dan Parietalis (diantaranya terdapat rongga)

Parietalis (diantaranya terdapat rongga)

 Bagian dalamnya TUNICA VASCULOSABagian dalamnya TUNICA VASCULOSA Lapisan pembuluh darahLapisan pembuluh darah

 Dari mediastinum testis (pada margo posterior)Dari mediastinum testis (pada margo posterior)  keluar ductuli efferenteskeluar ductuli efferentes

 Di dorso cranial Di dorso cranial testis terdapat ujung FUtestis terdapat ujung FUNICULUS SPERMATNICULUS SPERMATICUSICUS 

sehingga testis tergantung dalam cavum scroti sehingga testis tergantung dalam cavum scroti

 Testis dapat bergerakTestis dapat bergerak  naik turunnaik turun  oleh kontraksi m.cremasterica padaoleh kontraksi m.cremasterica pada Funiculus Spermaticus

Funiculus Spermaticus

 Pada rongga antara lamina visceralis + parietalis Pada rongga antara lamina visceralis + parietalis TUNICA VAGINALIS bisaTUNICA VAGINALIS bisa terdapat :

terdapat :

 cairancairan HYDROCELEHYDROCELE

 DarahDarah HEMATOCELEHEMATOCELE

 CRYPTORCHISMUSCRYPTORCHISMUS Testis yg tidak turun ke scrotum,Testis yg tidak turun ke scrotum, bisa tertinggal/terletak : - cavum Abdominis

(10)

- cavum Pelvis - cavum Pelvis - canalis inguinalis - canalis inguinalis

 Homolog dengan TESTIS priaHomolog dengan TESTIS pria

 Bentuk ovalBentuk oval

 – 

 – 

gepeng; P x L gepeng; P x L x T = x T = ± 4 x 2 x ± 4 x 2 x 1 cm1 cm

 Terletak pada FOSSA OVARICATerletak pada FOSSA OVARICA  dinding lat cavum pelvisdinding lat cavum pelvis

 Bagian-bagian :Bagian-bagian :

 –

 –

Extremitas Superior + InferiorExtremitas Superior + Inferior

 –

 –

Margo liber (ant) + mesovarica (post)Margo liber (ant) + mesovarica (post)

 –

 –

Facies lateralis + medialisFacies lateralis + medialis

 –

 –

Hilus OvariiHilus Ovarii

 FIKSASI :FIKSASI :

 –

 –

Lig. Suspensorium Ovarica (pada Ext. Sup)Lig. Suspensorium Ovarica (pada Ext. Sup)

 –

 –

Lig. Ovarii Proprium (pada Ext. Inf)Lig. Ovarii Proprium (pada Ext. Inf)

 –

 –

Mesovarium (pada Margo post)Mesovarium (pada Margo post)

OVARIUM OVARIUM

 Homolog dengan TESTIS priaHomolog dengan TESTIS pria

 Bentuk ovalBentuk oval

 – 

 – 

gepeng; P x L gepeng; P x L x T = x T = ± 4 x 2 x ± 4 x 2 x 1 cm1 cm

 Terletak pada FOSSA OVARICATerletak pada FOSSA OVARICA  dinding lat cavum pelvisdinding lat cavum pelvis

 Bagian-bagian :Bagian-bagian :

 –

 –

Extremitas Superior + InferiorExtremitas Superior + Inferior

 –

 –

Margo liber (ant) + mesovarica (post)Margo liber (ant) + mesovarica (post)

 –

 –

Facies lateralis + medialisFacies lateralis + medialis

 –

 –

Hilus OvariiHilus Ovarii

 FIKSASI :FIKSASI :

 –

 –

Lig. Suspensorium Ovarica (pada Ext. Sup)Lig. Suspensorium Ovarica (pada Ext. Sup)

 –

 –

Lig. Ovarii Proprium (pada Ext. Inf)Lig. Ovarii Proprium (pada Ext. Inf)

 –

(11)
(12)

2.

2. Patomekanisme terjadinya Berat badan menurunPatomekanisme terjadinya Berat badan menurun

a.pengaruh hormon insulin a.pengaruh hormon insulin

hormon insulin berperan dalam metabolisme glukosa dalam sel. Apabila ada gangguan pada hormon insulin berperan dalam metabolisme glukosa dalam sel. Apabila ada gangguan pada sekresi dan kerja insulin, misalnya hyposekresi dan lesistensi insulin, maka akan

sekresi dan kerja insulin, misalnya hyposekresi dan lesistensi insulin, maka akan menimbulkan hambatan dalam utilisasi glukosa serta

menimbulkan hambatan dalam utilisasi glukosa serta peningkatana kadar glukosa darahpeningkatana kadar glukosa darah (hyperglikemia). Hyposekresi insulin di sebabkan oleh rusaknya sel β

(hyperglikemia). Hyposekresi insulin di sebabkan oleh rusaknya sel β-pankreas sedangkan-pankreas sedangkan resistensi insulin disebabkan tidak adanya atau tidak sensitifnya reseptor insulin yang berada resistensi insulin disebabkan tidak adanya atau tidak sensitifnya reseptor insulin yang berada di permukaan sel. Hyposekresi dan resistensi insulin menyebabkan glukosa tidak masuk ke di permukaan sel. Hyposekresi dan resistensi insulin menyebabkan glukosa tidak masuk ke dalam sel sehingga tidak dihasilkan energi. Akibatnya, terjadi penguraian glikogen dalam dalam sel sehingga tidak dihasilkan energi. Akibatnya, terjadi penguraian glikogen dalam otot. Dan pemecahan protein

otot. Dan pemecahan protein sehingga menyebasehingga menyebabkan penurunan berat badan.bkan penurunan berat badan. b.

b. Pengaruh hormon TiroidPengaruh hormon Tiroid

Hormon tiroid berperan dalam metabolisme yang terjadi

Hormon tiroid berperan dalam metabolisme yang terjadi dalam tubuh. Kelebihan hormondalam tubuh. Kelebihan hormon tiroid menyebabkan peningkatan kecepatan metabolisme basal yang terjadi dalam

tiroid menyebabkan peningkatan kecepatan metabolisme basal yang terjadi dalam tubuh.tubuh. Apabila glukosa tidak mampu mencukupi kebutuhan metabolisme tubuh,

Apabila glukosa tidak mampu mencukupi kebutuhan metabolisme tubuh, maka tubuhmaka tubuh menggunaka

menggunakan glikogen dan n glikogen dan protein sebagai bahan bakar penggantinya. Akibatnya, massa ototprotein sebagai bahan bakar penggantinya. Akibatnya, massa otot menurun dan berat badan pun menurun.

menurun dan berat badan pun menurun. c.

c. Pengaruh hormon kortisolPengaruh hormon kortisol

Salah satu hormon yang mengatur regulasi berat badan adalah kortisol. Apabila

Salah satu hormon yang mengatur regulasi berat badan adalah kortisol. Apabila terjaditerjadi penurunan kortisol, akan berakibat pada menurunnya metabolisme dalam tu

penurunan kortisol, akan berakibat pada menurunnya metabolisme dalam tu buh. Penurunanbuh. Penurunan kortisol ini sendiri

kortisol ini sendiri dapat disebabkan oleh desktruksi korteks adrenal. Penurunadapat disebabkan oleh desktruksi korteks adrenal. Penurunan metabolismen metabolisme dalam tubuh akan mengakibatkan penurunan jumlah energi yang diperoleh ( ATP menurun). dalam tubuh akan mengakibatkan penurunan jumlah energi yang diperoleh ( ATP menurun). Hal ini memicu t

Hal ini memicu terjadinya pemecahaerjadinya pemecahan di dalam otn di dalam otot sendiri, sehingga massa otot berkurang.ot sendiri, sehingga massa otot berkurang. Penurunan massa otot ini

Penurunan massa otot ini pada akhirnya akan menyebabkan penurunan berat badan.pada akhirnya akan menyebabkan penurunan berat badan.

3.

3. Hormon-hormon yang terkaitHormon-hormon yang terkait

a.

a. hormon insulinhormon insulin

insulin merupakan hormon yang terdiri dari r

insulin merupakan hormon yang terdiri dari rangkaian asam amino yang di hasilkan olehangkaian asam amino yang di hasilkan oleh sel β

sel β-pankreas. Dalam keadaaan normal, bila ada rangsangan pada sel beta, insulin-pankreas. Dalam keadaaan normal, bila ada rangsangan pada sel beta, insulin disintesis dan kemudian disekresikan ke dalam

disintesis dan kemudian disekresikan ke dalam darah sesuai kebutuhan tubuh untuk darah sesuai kebutuhan tubuh untuk  keperluan regulasi glukosa darah. Sintesis insulin dimulai dalam bentuk preproinsulin keperluan regulasi glukosa darah. Sintesis insulin dimulai dalam bentuk preproinsulin (prekursor hormon insulin) pada retikulum endoplasma sel beta. Dengan bantuan enzim (prekursor hormon insulin) pada retikulum endoplasma sel beta. Dengan bantuan enzim peptidase, preproinsulin mengalami pemecahan sehingga terbentuk proinsulin, yang peptidase, preproinsulin mengalami pemecahan sehingga terbentuk proinsulin, yang kemudian di himpun dalam

kemudian di himpun dalam gelembung-gegelembung-gelembung (secretory vesicle) dalama sellembung (secretory vesicle) dalama sel tersebut. Disini, dengan bantuan peptidase, proinsulin di urai lagi menjadi

tersebut. Disini, dengan bantuan peptidase, proinsulin di urai lagi menjadi insulin daninsulin dan peptida-C (C-peptida). Yang keduanya sudah siap

peptida-C (C-peptida). Yang keduanya sudah siap untuk di untuk di sekresikan secaraq bersama-sekresikan secaraq bersama-sama melalui membran sel. Insulin berperan penting dalam berbagai proses biologis sama melalui membran sel. Insulin berperan penting dalam berbagai proses biologis dalam tubuh terutama menyangkut metabolisme karbohodrat. Hormon ini

dalam tubuh terutama menyangkut metabolisme karbohodrat. Hormon ini berfungsiberfungsi dalam proses utilisasi glukosa pada hampir seluruh jaringan tubuh

dalam proses utilisasi glukosa pada hampir seluruh jaringan tubuh terutama pada otot,terutama pada otot, lemak dan hepar. Pada jaringan perifer, seperti jari

lemak dan hepar. Pada jaringan perifer, seperti jaringan otot dan lemak, insulinngan otot dan lemak, insulin berikatan dengan sejenis reseptor (insulinreceptor substrate)

berikatan dengan sejenis reseptor (insulinreceptor substrate) yangterdayangterdapat padapat pada membran sel. Ikatan antara insulin dan reseptor akan

membran sel. Ikatan antara insulin dan reseptor akan menghasilkamenghasilkan semacam signaln semacam signal yang berguna bagi proses regulasi atau metabolisme glukosa dalam sel otot

(13)

dengan mekanisme yang belum begitu jelas.

dengan mekanisme yang belum begitu jelas. Beberapa hal diketahui, antaranyaBeberapa hal diketahui, antaranya meningkatkan kuantitas GLUT-4 (glukosa transporter-4) pada membran sel karena meningkatkan kuantitas GLUT-4 (glukosa transporter-4) pada membran sel karena proses translokasi GLUT-4 dalamm sel

proses translokasi GLUT-4 dalamm sel diaktivasi oleh adanya transduksi signal.diaktivasi oleh adanya transduksi signal.

Regulasi glukosa tidak hanya ditentukan oleh metabolisme glukosa di jaringan perifer, Regulasi glukosa tidak hanya ditentukan oleh metabolisme glukosa di jaringan perifer, tapi juga di jaringan

tapi juga di jaringan hepar, untuk mendapatkan metabolisme glukoshepar, untuk mendapatkan metabolisme glukosa yang normal dia yang normal di perlukan mekanisme sekresi insulin disertai aksi insulin yang berlangsung normal. perlukan mekanisme sekresi insulin disertai aksi insulin yang berlangsung normal. b.

b. Hormon TiroidHormon Tiroid

Kelenjar thyroid mensekresi dua jenis hormon, yaitu ti

Kelenjar thyroid mensekresi dua jenis hormon, yaitu tiroksin (T4), mencapai 90% dariroksin (T4), mencapai 90% dari seluruh sekresi kelenjar thyroid dan tri-iodotironin (

seluruh sekresi kelenjar thyroid dan tri-iodotironin (T3) disekresi dalam jumlah kecil.T3) disekresi dalam jumlah kecil. Jika TSH mengikat reseptor sel folikel,

Jika TSH mengikat reseptor sel folikel, maka akan mengakibatkan terjadinya sintesismaka akan mengakibatkan terjadinya sintesis dan sekresi tiroglobulin yang mengandung asam amino tirosin, ke dalam lumen

dan sekresi tiroglobulin yang mengandung asam amino tirosin, ke dalam lumen folikel.folikel. Iodium yang tertelan bersama makanan dibawa aliran darah dalam bentuk ion

Iodium yang tertelan bersama makanan dibawa aliran darah dalam bentuk ion iodidaiodida menuju kelenjar thyroid. Sel-sel folikuler memisahkan iodida dari

menuju kelenjar thyroid. Sel-sel folikuler memisahkan iodida dari darah dandarah dan mengubahny

mengubahnya menjadi molekul a menjadi molekul unsuriodium. Molekul iodium bereaksi dengan tirosinunsuriodium. Molekul iodium bereaksi dengan tirosin dlam tiroglobulin untuk membentuk molekul monoiodotirosin dan diiodotirosin, dua dlam tiroglobulin untuk membentuk molekul monoiodotirosin dan diiodotirosin, dua molekul diiodotirosin membentuk T4

molekul diiodotirosin membentuk T4 sedangkasedangkan satu n satu molekul monoiodotirosin dan satumolekul monoiodotirosin dan satu molekul diiodotirosin membentuk T3. Sejumlah besar T3 dan T4

molekul diiodotirosin membentuk T3. Sejumlah besar T3 dan T4 dilepas dibawahdilepas dibawah pengaruh TSH, enzim proteolitik memisahkan hormon dari tiroglobulin. Hormon pengaruh TSH, enzim proteolitik memisahkan hormon dari tiroglobulin. Hormon berdifusi dari lumen folikel melalui sel-sel folikuler dan masuk ke dalam sirkulasi. berdifusi dari lumen folikel melalui sel-sel folikuler dan masuk ke dalam sirkulasi. Sebagian besar hormon tiroid

Sebagian besar hormon tiroid yang bersirkulasi bergabung dengan protein plasma.yang bersirkulasi bergabung dengan protein plasma. Hormon tyroid meningkatkan laju metabolisme hampir semua sel tubuh. Hormon i Hormon tyroid meningkatkan laju metabolisme hampir semua sel tubuh. Hormon i nini menstimulasi konsumsi oksigen dan memperbesar pengeluaran energii terutama

menstimulasi konsumsi oksigen dan memperbesar pengeluaran energii terutama dalamdalam bentuk panas.pertumbu

bentuk panas.pertumbuhan dan dematurasi normal tulang gigi, jaringan ikat, han dan dematurasi normal tulang gigi, jaringan ikat, dandan  jaringan saraf be

 jaringan saraf bergantung pada rgantung pada hormon tiroid. Fungshormon tiroid. Fungsi tiroid di atur oleh hormoni tiroid di atur oleh hormon perangsang

perangsang tiroid (TSH) hipofisis, tiroid (TSH) hipofisis, dibawah dibawah kelenjar hokelenjar hormon peleparmon pelepas s tirotropin (TRH)tirotropin (TRH) hipotalamus melalui sistem umpan balik hipofisis-hipotalamus. Faktor utama

hipotalamus melalui sistem umpan balik hipofisis-hipotalamus. Faktor utama mempengaruhi laju sekresi TRH dan TSH adalah kadar hormon t

mempengaruhi laju sekresi TRH dan TSH adalah kadar hormon t yroid yangyroid yang berdiskulasi dan laju metabolik tubuh.

berdiskulasi dan laju metabolik tubuh. c.hormon kortisol

c.hormon kortisol

mineral kortikoid disintesis dalam zona glomerulus. Aldosteron merupakan mineral mineral kortikoid disintesis dalam zona glomerulus. Aldosteron merupakan mineral kortikoid terpenting mengatur keseimbangan air dan

kortikoid terpenting mengatur keseimbangan air dan elektrolit melalui pengendalianelektrolit melalui pengendalian kadar natrium & kalium dalam darah. Sekresi aldosteron di atur oleh kadar natrium kadar natrium & kalium dalam darah. Sekresi aldosteron di atur oleh kadar natrium darah tetapi terutama oleh mekanisme renin angiotensin. Glukokortikoid disintesis darah tetapi terutama oleh mekanisme renin angiotensin. Glukokortikoid disintesis dalam zona fasikulata. Hormon ini meliputi

dalam zona fasikulata. Hormon ini meliputi hormon kortikosteron, kortisol, danhormon kortikosteron, kortisol, dan kortison. Yang terpenting adalah kortisol.

kortison. Yang terpenting adalah kortisol. Glukokortikoid mempengaruhi metabolismeGlukokortikoid mempengaruhi metabolisme glukos, protein dan lemak untuk membentuk cadangan molekul yang siap di

glukos, protein dan lemak untuk membentuk cadangan molekul yang siap di

metabolisme. Hormon ini meningkatkan sintesis glukosa dari sumber non karbohidrat ( metabolisme. Hormon ini meningkatkan sintesis glukosa dari sumber non karbohidrat ( glukoneogen

glukoneogenesis ). esis ). Simpanan glikogeSimpanan glikogen di hati (glikogenesis) dan penn di hati (glikogenesis) dan peningkatan kadaringkatan kadar glukosa darah. Hormon ini juga meningkatkan penguraian lemak & protein serta glukosa darah. Hormon ini juga meningkatkan penguraian lemak & protein serta mengghamba

mengghambat ambilan asam amino dan t ambilan asam amino dan sintesi protein. Hormon ini sintesi protein. Hormon ini juga menstabilisasijuga menstabilisasi lisosom untuk mencegah jaringan kerusakan lebih l

lisosom untuk mencegah jaringan kerusakan lebih lanjut. Glikokortikoid adalah melaluianjut. Glikokortikoid adalah melalui kerja ACTH dalam mekanisme umpan balik negatif. Stimulasi

kerja ACTH dalam mekanisme umpan balik negatif. Stimulasi utama dari ACTH adalahutama dari ACTH adalah semua jenis stres fisik atau

semua jenis stres fisik atau emosional. Stres misalnya trauma, infeksi atau kerusakanemosional. Stres misalnya trauma, infeksi atau kerusakan bjaringan akan memicu infuls

(14)

mensekresi h

mensekresi hormon pelepas kortikoormon pelepas kortikotropin ( CRH). Yang mtropin ( CRH). Yang melewati elewati sistem portalsistem portal hypothalamus hipofisi menuju ke ginjal pituitari aterior,

hypothalamus hipofisi menuju ke ginjal pituitari aterior, yang melepas ACTH. ACTHyang melepas ACTH. ACTH bersirkulasi dalam darah menuju

bersirkulasi dalam darah menuju ke kelenjar adrenal dan ke kelenjar adrenal dan mengeluarkan sekresimengeluarkan sekresi

glukokortikoid. Glukokortikoid mengakibatkan peningkatan persediaan asam amino, glukokortikoid. Glukokortikoid mengakibatkan peningkatan persediaan asam amino, lemak & glukosa dalam darah untuk membantu memperbaiki kerusakan yang

lemak & glukosa dalam darah untuk membantu memperbaiki kerusakan yang disebabkan karena stres dan menstabilkan membran lisosom

disebabkan karena stres dan menstabilkan membran lisosom untuk mencegah kerusakanuntuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Gonad

lebih lanjut. Gonadokortikoid okortikoid (steroid kelamin) disintes(steroid kelamin) disintesis dalam zona reis dalam zona retikularis dalamtikularis dalam  jumlah yang re

 jumlah yang relatif sedikit, steroid ini berfunglatif sedikit, steroid ini berfungsi terutama sebagai psi terutama sebagai prekursor untuk rekursor untuk  pengubaha

pengubahan testosteron dan n testosteron dan estrogen oleh jaringan lain.estrogen oleh jaringan lain.

d.growth-hormon d.growth-hormon

GH (growth hormon) atau hormon

GH (growth hormon) atau hormon somatotropik (STH) adalah sejenis hormon protein.somatotropik (STH) adalah sejenis hormon protein. Hormon ini mengendalikan seluruh sel tubuh yang mampu memperbesar ukuran dan Hormon ini mengendalikan seluruh sel tubuh yang mampu memperbesar ukuran dan  jumlah disertai efek

 jumlah disertai efek utama pada peutama pada pertumbuhan tulang rtumbuhan tulang dan massa otot radan massa otot rangka. GHngka. GH mempercepat laju sintesis protein pada sleuruh sel tubuh dengan cara meningkatkan mempercepat laju sintesis protein pada sleuruh sel tubuh dengan cara meningkatkan pemasukan asam amino melalui membran sel. GH juga menurunkan laju penggunaan pemasukan asam amino melalui membran sel. GH juga menurunkan laju penggunaan karbohidrat oleh sel tubuh dengan demikian menambah glukosa darah. GH

karbohidrat oleh sel tubuh dengan demikian menambah glukosa darah. GH menyebabk

menyebabkan peningkatan mobilisasi lemak an peningkatan mobilisasi lemak dan pemakaian lemak untuk energi. dan pemakaian lemak untuk energi. SelainSelain itu, GH menyebabkna hati (mungkin juga ginjla)

itu, GH menyebabkna hati (mungkin juga ginjla) memprodukksi somatomedmemprodukksi somatomedin,in, sekelompok faktor pertumbuhan dependen-hipofisis yang sangat penting untuk  sekelompok faktor pertumbuhan dependen-hipofisis yang sangat penting untuk  pertumbuhan tulang dan kartilago. Pengaturan sekresi hormon

pertumbuhan tulang dan kartilago. Pengaturan sekresi hormon pertumbuhnan terjadipertumbuhnan terjadi melalui dua sekresi hormon antagonis. 1. Stimulus untuk pelepasan, hormon pelepas melalui dua sekresi hormon antagonis. 1. Stimulus untuk pelepasan, hormon pelepas hormon pertumbuhan (GHRH) dari hipotalamus dibawa melalui saluran portal

hormon pertumbuhan (GHRH) dari hipotalamus dibawa melalui saluran portal hipotalamus-hipofisis menuju hipofisis anterior tempatnya menstimulasi sintesis hipotalamus-hipofisis menuju hipofisis anterior tempatnya menstimulasi sintesis dandan pelepasan GH. Stimulus tambahana untuk pelepasan GH melalui stress, malnutrisi, dan pelepasan GH. Stimulus tambahana untuk pelepasan GH melalui stress, malnutrisi, dan kativitas yang merendahkan kadar gula darah seperti puasa dan olahrga. 2. Inhibisi kativitas yang merendahkan kadar gula darah seperti puasa dan olahrga. 2. Inhibisi pelepasan

pelepasan, sekresi GHRH dihambat oleh , sekresi GHRH dihambat oleh peningkatan kadar GH dalam darah melaluipeningkatan kadar GH dalam darah melalui mekanisme umpan balik negatif. Somatostatin,

mekanisme umpan balik negatif. Somatostatin, hormon penghambat hormonhormon penghambat hormon

pertumbuhan (GHIH) dari hipotalamus dibawa menuju hipofisisanterior melalui sistem pertumbuhan (GHIH) dari hipotalamus dibawa menuju hipofisisanterior melalui sistem portal. Hormon ini menghambat sintesis dan pelepasan GH. Stimulus

portal. Hormon ini menghambat sintesis dan pelepasan GH. Stimulus tambahan untuk tambahan untuk  inhibisi GH meliputi

inhibisi GH meliputi obesitas dan peningkatan kadaobesitas dan peningkatan kadar asam lemak darah.r asam lemak darah.

e.hormon epinefrin e.hormon epinefrin

secara keseluruhan efek hormon epinefrin adalah

secara keseluruhan efek hormon epinefrin adalah untuk mempersiapkan tubuh terhadapuntuk mempersiapkan tubuh terhadap aktivitas fisik

aktivitas fisik yang merespon stres, kegembiraan, cedera, latihan dan penurunan kadaryang merespon stres, kegembiraan, cedera, latihan dan penurunan kadar gula. Efek epinefrin yang lain,

gula. Efek epinefrin yang lain, yaitu meningkatkan frekueyaitu meningkatkan frekuensi jantung, metabolisme, dannsi jantung, metabolisme, dan konsumsi oksigen. Kadar gula darah meningkat stimulasi glikogenolisis pada hati dan konsumsi oksigen. Kadar gula darah meningkat stimulasi glikogenolisis pada hati dan simpanan glikogen.

(15)

Mekanisme terjadinya lemah, lelah, dan mengantuk : Mekanisme terjadinya lemah, lelah, dan mengantuk :

Lemah dan lelah disebbakna oleh

Lemah dan lelah disebbakna oleh penurunan utilisasi glukosa oleh jaringan penurunan utilisasi glukosa oleh jaringan (kekurangan(kekurangan energi) dan terjadi

energi) dan terjadi peningkatan metabolisme an aerob yang menghasilkan energi lebihpeningkatan metabolisme an aerob yang menghasilkan energi lebih sedikit serta penumpukan asam laktat.

sedikit serta penumpukan asam laktat. Dapat pula disebabkan oleh ketosis Dapat pula disebabkan oleh ketosis yang kemudianyang kemudian menyebab

menyebabkan asidosis metabolik, penurunan massa otot kan asidosis metabolik, penurunan massa otot akibat penguraian protein, glikogenakibat penguraian protein, glikogen dan osmosis akibat hiperglikemia.

dan osmosis akibat hiperglikemia.

Mengantuk disebabka

Mengantuk disebabkan oleh n oleh menurunnya suplai oksigen pada otak. Hal menurunnya suplai oksigen pada otak. Hal ini disebabkanini disebabkan karena penurunan insulin yang menyebabkan tingginya kadar glukosa dalam darah. karena penurunan insulin yang menyebabkan tingginya kadar glukosa dalam darah. Tingginya kadar glukosa dalam darah (hiperglikemia)

Tingginya kadar glukosa dalam darah (hiperglikemia) akan mengakibatkan viskositas darahakan mengakibatkan viskositas darah meningkat. Peningkatan viiskositas darah akan

meningkat. Peningkatan viiskositas darah akan menyebabkamenyebabkan penurunan volume n penurunan volume plasma.plasma. Penurunan volume plasma ini juga berarti bahwa voluume darahh yang di

Penurunan volume plasma ini juga berarti bahwa voluume darahh yang di pompa olehpompa oleh  jantung menu

 jantung menurun. Hal ini berdamprun. Hal ini berdampak pada kurangak pada kurangnya transpor danya transpor darah ke otak sehingrah ke otak sehingga otak ga otak  tidak mendapatkan cukup oksigen. Hal inilah

tidak mendapatkan cukup oksigen. Hal inilah yang menyebabkayang menyebabkan timbulnya n timbulnya rasa kantuk.rasa kantuk.

Differential Diagnosa,

Differential Diagnosa, gejala klinis dari gejala klinis dari Differential diagnosa, Differential diagnosa, penatalaksanaan,penatalaksanaan, komplikasi,

komplikasi, pemeriksaan pemeriksaan penunjang penunjang , , dan dan prognosis prognosis ::

Differential Diagnosa Differential Diagnosa

o

o Diabetes Mellitus Tipe 2 ,Diabetes Mellitus Tipe 2 , disebut jugadisebut juga Non Insulin Depend Non Insulin Dependent Diabetes Mellitusent Diabetes Mellitus (NIDDM),

(NIDDM),yaitu pankreas tetap menghasilkan insulin, kadang kadarnya lebih yaitu pankreas tetap menghasilkan insulin, kadang kadarnya lebih tinggi daritinggi dari normal. Tetapi tubuh membentuk kekkebalan terhadap efeknya, sehingga terjadi

normal. Tetapi tubuh membentuk kekkebalan terhadap efeknya, sehingga terjadi kekuranga

kekurangan insulin relatif. Diabetes tipe II bisa terjadi pada anan insulin relatif. Diabetes tipe II bisa terjadi pada anak-anak k-anak dan dewasa,dan dewasa, tetapi biasanya terjadi setelah usia 30 tahun. Faktor

tetapi biasanya terjadi setelah usia 30 tahun. Faktor resiko untuk diabetes tipe II resiko untuk diabetes tipe II adalahadalah obesitas 80-90% penderita mengalami obesitas. Diabetes tipe II juga cenderung

obesitas 80-90% penderita mengalami obesitas. Diabetes tipe II juga cenderung diturunkan.

diturunkan. o

o Tirotoksikosis , kelainan kelenjar tiroid Tirotoksikosis , kelainan kelenjar tiroid yang menyebabknyang menyebabkna peningkatan produksia peningkatan produksi tiroid. Penyebab tiroroksikosis sebagian besar adalah penyakit Graves, Goiter

tiroid. Penyebab tiroroksikosis sebagian besar adalah penyakit Graves, Goiter Multinodular

Multinodular Toksik Toksik dan dan Mononodular Mononodular Toksik. Toksik. Pasien Pasien tirotoksikosis tirotoksikosis mengalamimengalami peningkatan laju metabolik basal. Terjadi peningkatan pembentukan panas (keringat peningkatan laju metabolik basal. Terjadi peningkatan pembentukan panas (keringat berlebihan) dan penurunan toleransi terhadap panas. Tubuh

berlebihan) dan penurunan toleransi terhadap panas. Tubuh yang membakar bahanyang membakar bahan bakar dengan kecepatan abnormal menyebabkan meningkatnya kebutuhna metablik, bakar dengan kecepatan abnormal menyebabkan meningkatnya kebutuhna metablik, walaupun nafsu makan dan asupannya meningkat berat badan

walaupun nafsu makan dan asupannya meningkat berat badan biasanya menurun.biasanya menurun.

Gejala klinis Gejala klinis o

o Diabetes Mellitus , poliuri (banyak kencing), polifagi (selalu lapar), polidipsi Diabetes Mellitus , poliuri (banyak kencing), polifagi (selalu lapar), polidipsi (selalu(selalu haus) gatal-gatal terutama pada daerah lipatan kulit, perasaan lemas, mengantuk & haus) gatal-gatal terutama pada daerah lipatan kulit, perasaan lemas, mengantuk & berat badan menurun. Pada penderita DM tipe 2

berat badan menurun. Pada penderita DM tipe 2 gejala-gejala tersebut berlangsunggejala-gejala tersebut berlangsung secara perlahan-perlaha

secara perlahan-perlahan dan n dan samar-samar sehingga tidak disadari oleh samar-samar sehingga tidak disadari oleh penderita danpenderita dan bahkan dianggap hal yang lumrah sehingga biasanya tidak

bahkan dianggap hal yang lumrah sehingga biasanya tidak membawa penderitamembawa penderita mengunjung

mengunjungi dokter. Tidak ji dokter. Tidak jarang penderita DM tipe 2 arang penderita DM tipe 2 ditemukan secara kebetulanditemukan secara kebetulan pada pemeriksaan kesehatan rutin atau penderita datang

pada pemeriksaan kesehatan rutin atau penderita datang dengan keluhan utama akiibatdengan keluhan utama akiibat komplikasi diabetes (kram-kram, gagal ginjal, luka yang tidak mauu sembuh dan komplikasi diabetes (kram-kram, gagal ginjal, luka yang tidak mauu sembuh dan

(16)

sebagainy

sebagainya). Sebaliknya pada penderita DM tipe 1, a). Sebaliknya pada penderita DM tipe 1, gejala klinis biasanya jelas olehgejala klinis biasanya jelas oleh karena terjadi kekurangan insulin secara absolute secara singkat

karena terjadi kekurangan insulin secara absolute secara singkat (kerusakan pancreas(kerusakan pancreas oleh proses autoimun dalam waktu singkat).

oleh proses autoimun dalam waktu singkat). o

o Tirotoksikosis, berat badan menurun walaupun nafsu makan baik, Tirotoksikosis,berat badan menurun walaupun nafsu makan baik, berdebar-debar,berdebar-debar, kecemasa

kecemasan dan n dan gelisah, cepat lelah, banyak berkeringat, tidak gelisah, cepat lelah, banyak berkeringat, tidak tahan panas, sesak bilatahan panas, sesak bila bergiat, tremor, dan kelemahan otot. Pada pemeriksaan fisik biasanya ditemukan bergiat, tremor, dan kelemahan otot. Pada pemeriksaan fisik biasanya ditemukan pembesaran kelenjar tiroid.

pembesaran kelenjar tiroid.

Komplikasi Komplikasi a.

a. Komplikasi Komplikasi Diabetes Diabetes Mellitus, Mellitus, kronik.kronik. komplikasi akut :

komplikasi akut : 1.

1. Koma ketoasidosis (KAD). Terjadi kKoma ketoasidosis (KAD). Terjadi karen adanya kekurangan insulin secaraaren adanya kekurangan insulin secara absolute (terutama pada penderita DM tipe 1).

absolute (terutama pada penderita DM tipe 1). KAD biasanya dipicu oleh stressKAD biasanya dipicu oleh stress berat seperti infeksi atau trauma. Secara klinis

berat seperti infeksi atau trauma. Secara klinis biasanya di tandai denganbiasanya di tandai dengan penurunan kesadaran, dehidrasi/syok

penurunan kesadaran, dehidrasi/syok, demam, , demam, pernapasan Kussmaull &pernapasan Kussmaull & ditemukannya benda-benda keton dalam urine

ditemukannya benda-benda keton dalam urine (ketonuria/ketosis).(ketonuria/ketosis). 2.

2. Koma Hiperosmoler Non Ketotik (KHNK). Pada Koma Hiperosmoler Non Ketotik (KHNK). Pada keadaan ini sebenarnyakeadaan ini sebenarnya terdapat insulin dalam darah

terdapat insulin dalam darah walaupun hanya mencukupi untuk kebutuhan basalwalaupun hanya mencukupi untuk kebutuhan basal (biasanya ditemukan pada penderita DM tiep 2). Juga dipicu

(biasanya ditemukan pada penderita DM tiep 2). Juga dipicu oleh faktor stressoleh faktor stress yang menyeabkan kebutuhna insulin meningkat. Gejala dan ter

yang menyeabkan kebutuhna insulin meningkat. Gejala dan ter api padaapi pada prinsipnya sama dengan KAD, hanya tidak

prinsipnya sama dengan KAD, hanya tidak ditemukan ketosis (oleh karenaditemukan ketosis (oleh karena masih ada insulin)

masih ada insulin) dan biasnaya tredapat hiperosmoler< sehingga cairan yangdan biasnaya tredapat hiperosmoler< sehingga cairan yang digunakan untuk mengatasi dehidrasi adalah larutan hipotonik (NaCl 0,45%). digunakan untuk mengatasi dehidrasi adalah larutan hipotonik (NaCl 0,45%). 3.

3. Hipoglikemik. Komplikasi ini dapat terjadi akibat Hipoglikemik. Komplikasi ini dapat terjadi akibat kesalahan magement darikesalahan magement dari dookter (overtreatment) atau kesalahan penderita ( minu OHO

dookter (overtreatment) atau kesalahan penderita ( minu OHO atau suntikanatau suntikan insulin tapi penderita tidak makan). Kadar glukosa darah biasanya < 50mg/dl insulin tapi penderita tidak makan). Kadar glukosa darah biasanya < 50mg/dl dan jarang ditemukan tanda-tanda dehidrasi.

dan jarang ditemukan tanda-tanda dehidrasi. Biasanya diawali dengan gejala-Biasanya diawali dengan gejala-gejala peringatan : mengantuk, perasaan lapar, gemetar dan tidak dapat

gejala peringatan : mengantuk, perasaan lapar, gemetar dan tidak dapat berkonsentras

berkonsentrasi. Bila i. Bila keadaan berlanjut maka akan keadaan berlanjut maka akan timbul gejala neuroglopeniatimbul gejala neuroglopenia seperti gelisah dan mengamuk dan

seperti gelisah dan mengamuk dan pad aakhirnya akan masuk koma.pad aakhirnya akan masuk koma. Komplikasi kronik :

Komplikasi kronik : 1.

1. Komplikasi mikro dan makrovaskuler meliputi : penyakit jantung koroner,Komplikasi mikro dan makrovaskuler meliputi : penyakit jantung koroner, stroke, penyakit arteri oklusif perifer (

stroke, penyakit arteri oklusif perifer (PAOD). Dasar terjadinya komplikasiPAOD). Dasar terjadinya komplikasi makrovasku

makrovaskuler adalah ler adalah adanya percepatan proses aterosklerosis dan adanya percepatan proses aterosklerosis dan disfungsidisfungsi endotel.

endotel. 2.

2. Komplikasi mikrovaskuler meliputi retinopati & nefropati diabetic.Komplikasi mikrovaskuler meliputi retinopati & nefropati diabetic. 3.

3. Neropati diabetik meliputi neuropati perifer (kram-kram Neropati diabetik meliputi neuropati perifer (kram-kram parastesiparastesi tungkai/numbne

tungkai/numbness) dan neupati ss) dan neupati otonom (gangguan irama jantung,otonom (gangguan irama jantung, inkontenentia urin & alvi serta

inkontenentia urin & alvi serta gastropati diabetik).gastropati diabetik). 4.

4. Komplikasi campuran, biasanya merupakan gabungan antara Komplikasi campuran, biasanya merupakan gabungan antara komplikasikomplikasi neuropati dan vaskulopati seperti impotensii dan kaki diabetik (diabetik foot). neuropati dan vaskulopati seperti impotensii dan kaki diabetik (diabetik foot). Infeksi sering terjadi dan sulit

Infeksi sering terjadi dan sulit sembuh pada penderita DM oleh karena kadarsembuh pada penderita DM oleh karena kadar glukosa darah yang tinggi merupakan media yang baik untuk pertumbuhan glukosa darah yang tinggi merupakan media yang baik untuk pertumbuhan kuman dan juga adanya vasulopati & neuropati.

(17)

Komplikasi Tirotoksikosis Komplikasi Tirotoksikosis 1.

1. Penyakit jantung tiroid (PJT). Diagnosis ditegakkan bila terrdapat tanda0tandaPenyakit jantung tiroid (PJT). Diagnosis ditegakkan bila terrdapat tanda0tanda dekompensa

dekompensasi jjantung (sesak, edem, dll), si jjantung (sesak, edem, dll), hipertiroid & pada pemeriksaanhipertiroid & pada pemeriksaan EKG maupun fisik didapatkan adanya atrium fibrilasi.

EKG maupun fisik didapatkan adanya atrium fibrilasi. 2.

2. Krisis tiroid (Thyroid Storm). Krisis tiroid (Thyroid Storm). Merupakan suatu keadaaMerupakan suatu keadaan akut berat n akut berat yangyang dialami oleh penderita tiritoksikosis (life-threatening severity). Biasanya dialami oleh penderita tiritoksikosis (life-threatening severity). Biasanya dipicu oleh faktor stres (infeksi berat, operasi dan lain lain ). Gejala klinik  dipicu oleh faktor stres (infeksi berat, operasi dan lain lain ). Gejala klinik  yang khas adalah hiperpireksia, mengamuk dan tanda-tanda hipertiroid yang khas adalah hiperpireksia, mengamuk dan tanda-tanda hipertiroid beratberat yang terjadi secara tiba-tiba.

yang terjadi secara tiba-tiba. 3.

3. Periodic paralysis thyrotocsicosis (PPT). Terjadinya kelumpuhan secara tiba-Periodic paralysis thyrotocsicosis (PPT). Terjadinya kelumpuhan secara tiba-tiba pada penderita hipertiroid &

tiba pada penderita hipertiroid & biasanya hanya bersifat sementara. Dasarbiasanya hanya bersifat sementara. Dasar terjadinya komplikasi ini adalah hipokalemi akibat kalium terlalu

terjadinya komplikasi ini adalah hipokalemi akibat kalium terlalu banyak banyak  masuk kedalam sel otot. Itulah sebabnya keluhan PPT umumnya trejadi setelah masuk kedalam sel otot. Itulah sebabnya keluhan PPT umumnya trejadi setelah penderita makan (karbohidrat), oleh karena

penderita makan (karbohidrat), oleh karena glukosa akan dimasukkan kedalamglukosa akan dimasukkan kedalam sel oleh insulin bersama-sama dengan kalium (K channel ATP-ase).

sel oleh insulin bersama-sama dengan kalium (K channel ATP-ase). 4.

4. Komplikasi akibat pengobatan. Komplikasi ini Komplikasi akibat pengobatan. Komplikasi ini biasanya akibat overtreatmenbiasanya akibat overtreatmen (hipotiroidisme) & akibat efek smping obat

(hipotiroidisme) & akibat efek smping obat (agranulositosis, hepatotooks(agranulositosis, hepatotooksis)is)

Terapi Terapi

Diabetes mellitus Diabetes mellitus

Terdapat 4 pilar utama pengelolaan penderita DM

Terdapat 4 pilar utama pengelolaan penderita DM yaitu :yaitu : 1.

1. PenyuluhaPenyuluhan, memberikan n, memberikan pengertian & pengetahuan sebanyak mungkinpengertian & pengetahuan sebanyak mungkin pada penderita DM

pada penderita DM 2.

2. PerencanaPerencanaan makan, standar diet an makan, standar diet bagi penderita DM bagi penderita DM adalah makananadalah makanan dengan komposisi yang seimbang dalam hal karbohidrat, protein & lemak. dengan komposisi yang seimbang dalam hal karbohidrat, protein & lemak. Komposisi gizi yang dianjrkan adalah sebagai berikut :

Komposisi gizi yang dianjrkan adalah sebagai berikut : Karbohidrat : 60-70% Karbohidrat : 60-70% Protein Protein : : 10-15%10-15% Lemak Lemak : : 20-2520-25 3.

3. Latiha jasmani, secara teratur (3-4 kali Latiha jasmani, secara teratur (3-4 kali seminggu) selama kurang lebih 30seminggu) selama kurang lebih 30 meit. Latihan jasmani yang dianjrkan adalah jogging, bersepeda, dan meit. Latihan jasmani yang dianjrkan adalah jogging, bersepeda, dan renang oleh karena jenis olah raga ini

renang oleh karena jenis olah raga ini memenuhi kriteria CRIPE.memenuhi kriteria CRIPE. 4.

(18)

Referensi

Dokumen terkait

Jurusan Kedokteran akan menjamin bahwa sumber daya yang diperlukan untuk mendukung proses utama dalam menyediakan jasa layanan pendidikan sumber daya manusia di bidang

suitable examined by qualitative method. After that, the researcher determined the poem whichis analyzed by looked for the poems content of metaphor. 2) Identification, the

Penelitian ini sependapat dengan penelitian Afrizal (2003) yang berjudul, Analisis Sikap dan Perilaku Konsumen Terhadap Makanan Lempuk Yovita di Kota Bengkulu, yang menyatakan

Dengan menggunakan Mind Map, tim Anda akan jauh lebih produktif dan memiliki sebuah alat yang tepat untuk menghadapi tantangan dunia bisnis yang makin ketat. Diajarkan langsung

Yang dimaksud dengan “pengawasan oleh DPRD bersifat kebijakan” adalah pengawasan yang dilaksanakan oleh DPRD terhadap kebijakan pemerintahan daerah bersifat terbatas

Hasil pengujian di atas membuktikan bahwa antara pelaksanaan layanan orientasi dengan penyesuaian diri siswa di SMA Swasta Taman Siswa Kota Binjai memiliki kaitan yang

Variabel independen dalam pe- nelitian ini adalah karakteristik Wanita Pasangan Usia Subur ( umur, paritas, pendidikan, pendapatan dan umur pertama kali menikah )

Rektion bei räumlicher oder räumlich übertragener Verwendung der WP einwandfrei bestimmen“ (Baten, 2008, S. 24) eine These formuliert, dass Akkusativ- Markierungen