• Tidak ada hasil yang ditemukan

TULISAN ILMIAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TULISAN ILMIAH"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Dalam membuat sebuah karangan atau tulisan ilmiah banyak sekali tata cara yang harus diketahui oleh seseorang dalam membuat tulisan ilmiah, sehingga tidak lagi ada kata “salah” dalam hal pembuatan tulisan ilmiah.. Oleh karena itu, kami menyajikan makalah ini dengan judul Tulisan Ilmiah, yang diambil dari beberapa buku yang berhubungan dengan tulisan ilmiah.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah kami kemukakan, maka kami membuat rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana definisi atau pengertian tulisan ilmiah.

2. Apasaja jenis-jenis tulisan ilmiah.

3. Apasaja syarat-syarat tulisan ilmiah. 4. Bagaimana unsur tulisan ilmiah.

5. Bagaimana bentuk dan susunan naskah. C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui bagaimana definisi atau pengertian tulisan ilmiah. 2. Untuk mengetahui bagaimana jenis-jenis tulisan ilmiah.

3. Untuk mengetahui bagaimana syarat-syarat tulisan ilmiah. 4. Untuk mengetahui bagaimana unsur tulisan ilmiah.

(2)

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Tulisan Ilmiah

Dalam buku bahasa indonesia, Dr. Hasnah Faizah mendefinisika “Tulisan ilmiah adalah tulisan yang mengungkapkan buah pikiran hasil pengamatan, atau peninjauan terhadap sesuatu yang disusun menurut metode atau sistematika tertentu, dan hasil serta kebenarannya dapat dipertanggung jawabkan”.

Tulisan ilmiah adalah karya tulis yang berisikan tinjauan atau ulasan ilmiah tentang sesuatu masalah1.

Tulisan ilmiah merupakan hasil pemikiran bersifat ilmiah tentang disiplin ilmu tertentu yang disusun secara sistematis, benar, logis, utuh, dan bertanggung jawab, serta dengan menggunakan bahasa yang benar.

Tulisan ilmiah harus dapat dipertanggung jawabkan, berarti tulisan ilmiah harus disusun dengan memenuhi kode etik dan sumber yang jelas, dan kaidah penulisan tertentu.

Penyusunan tulisan ilmiah harus sistematis agar para pembaca mudah memahaminya. Sistematis berarti berurutan secara tertatur, terarah, dan menganut cara-cara tertentu.

B. Jenis-Jenis Tulisan Ilmiah

Ada beberapa jenis tulisan ilmiah. Berdasarkan materi, cara yang dipakai, susunan, tujuan, serta panjang pendeknya laporan, maka tulisan ilmiah dapat dibedakan sebagai berikut :2

1. Makalah

Merupakan hasil karya tulis yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris objektif. Makalah biasanya disusun untuk melengkapi tugas-tugas ujian mata kuliah tertentu atau untuk memberikan saran pemecahan terhadap suatu masalah 1 Departemen Agama RI, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Guru, (Jakarta : Direktorat Jenderal

Kelembagaan Agama Islam, 2005), hal. 73.

(3)

secara ilmiah dan dibahasa pada pertemuan ilmiah berupa seminar atau siposium, dengan menggunakan bahasa yang sangat lugas dan tegas.

2. Paper (working paper)

Tulisan ilmiah ini juga biasa disebut reading atau book report (naskah semester), biasanya paper ditugaskan oleh seorang pengajar (dosen) dalam mata kuliah tertentu pada saat semester / perkuliahan akan berakhir. Dari segi kuantitasnya, tulisan ini tidak begitu panjang, bekisar 10-15 halaman.

3. Laporan Penelitian Lapangan (Field Studi)

Merupakan tulisan yang penulisannya menggunakan prosedur formal dan material. Secara formal harus melalui penelitian lapangan, dengan menggunakan metode riset. Materi dalam tulisan ilmiah ini mencakup bidang tertentu yang terbatas, sesuai dengan bidang ilmu yang diteliti. Hasil dari tulisan ilmiah ini harus mampu memperkaya perbendaharaan ilmiah dibidangnya.

4. Buku Pelajaran

Merupakan bahan meteri pelajaran yang dituangkan dalam bentuk buku dan digunakan sebagai pedoman atau pegangan dalam proses belajar mengajar. 5. Modul

Merupakan jenis tulisan ilmiah yang berisikan tentang uraian mata kuliah tertentu yang didasarkan pada keperluan pertemuan dalam perkuliahan. Adapun garis besar isi dari modul adalah : Tujuan khusus yang akan dicapai dalam perkuliahan tersebut, uraian secara rinci pokok bahasan, bahan pengajaran, bahan evaluasi, dan tugas-tugas yang harus dikerjakan selama perkuliahan tersebut.

6. Diktat

Pada sebuah diktat secara kuantitas lebih panjang dari modul, digunakan dalam proses belajar mengajar seperti perkuliahan atau sejenisnya dan susunanya juga terurai menurut tema ataupun bab yang sesuai dengan keperluan.

7. Skripsi

Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pembahasan penulis dengan berdasarkan pendapat orang lain. Pembahasan yang disajikan harus

(4)

didukung oleh data dan fakta empiris objektif, baik berdasarkan penelitian langsung yaitu observasi lapangan, maupun penelitain tidak langsung yaitu studi kepustakaan. Skripsi biasanya ditulis untuk melengkapi syarat-syarat guna menyelesaikan pendidikan jenjang Strata I atau mencapai gelar sarjana. Dalam penyusunan skripsi ini dibimbing oleh dosen atau tim yang ditunjuk oleh suatu lembaga pendidikan tinggi.

8. Tesis

Tesis merupakan jenis karya ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi. Dalam karya ilmiah ini akan diungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri. Karya tulis ini membahas pengujian dari satu hipotesis atau lebih, dan pembuatannya dilakukan oleh mahasiswa pada pendidikan tingkat pascasarjana, dan tesis ini ditulis untuk melengkapi syarat-syarat guna menyelesaikan pendidikan jenjang S2 atau untuk mencapai gelar Master.

9. Disertasi

Disertasi adalah karya ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sah dengan analisis yang terperinci. Dalil yang dikemukakan tersebut harus dipertahankan penulis dari sanggahan-sanggahan penguji / senat guru besar pada suatu lembaga pendidikan tinggi. Disertasi berisi suatu temuan penulis yang berupa temuan orisinil. Disertasi ditulis untuk melengkapi syarat-syarat pendidikan S3 atau mencapai gelar Doktor. Penulis disertasi ini disebut Promovendus, dan dalam penyelesaian disertasi promovendus dibimbing oleh seorang atau beberapa orang guru besar (professor) yang disebut Promotor atau Co Promotor.

(5)

Syarat – syarat yang harus dipenuhi untuk membuat sebuah karangan atau tulisan Ilmiah yaitu::

1. Komunikatif

Yaitu dapat dipahami pembaca. usahakan agar pembaca tidak mengalami kesulitan dalam memahami bacaan tersebut. Untuk itu, pemakaian kata-kata dan kalimat harus lugas, dan idealnya setiap pembaca mempunyai persamaan pemahaman.

2. Bernalar

Dalam sebuah tulisan ilmiah, isi atau konten yang ada di dalamnya harus sistematis dan isi pikiran yang dikemukakan harus berurutan dalam suatu system, dan unsur-unsur system tersebut harus saling berhubungan satu dengan lainnya, dan penulisan harus mengikuti metode penulisan tertentu secara tepat.

3. Logis

Segala yang dijelaskan dalam latar belakang, rumusan masalah, masalah, pernyataan, pengujian, penilaian, dan pembuktiannya harus logis atau masuk akal, benar, baik secara empiris maupun secara logika.

4. Ekonomis

Dalam arti Setiap kata dan kalimat yang digunakan dalam tulisan ilmiah harus diseleksi sedemikan rupa sehingga padat dan padu, jangan bertele-tele, harus segera menjelaskan inti penulisan. Pernyataan, uraian, pembuktian, dan kesimpulan tidak berdasarkan luapan perasaan atau karena berbagai pertimbangan terpaksa memakai bahasa yang bersifat basa-basi. Kata dan kalimat yang digunakan tidak melanggar kode etik penulisan.

5. Berdasarkan Landasan Teori yang Kuat

Teori yang kuat adalah teori yang diakui dan dihargai oleh sesama ahli dalam disiplin ilmu yang bersangkutan.

6. Relevan dengan Disiplin Ilmu yang Bersangkutan

Dalam penulisan karya ilmiah semestinya didasarkan antara masalah yang dibahas dengan teori yang digunakan. Misalnya masalah yang dibahas adalah masalah bahasa, maka pendekatan, pembeberan, dan pembahasannya harus berdasarkan prinsip-prinsip dalam bahasa.

(6)

7. Mempunyai Sumber teori Mutakhir

Landasan teori yang digunakan diusahakan teori-teori dalam perkembangan terakhir, biasanya teori-teori yang dicetuskan dalam jangka waktu lima tahun terakhir pada saat penulisan.

8. Bertanggungjawab

Semua hal sudah seharusnya dipertanggungjawabkan. Dalam penulisan karya ilmiah juga harus dipertanggung jawabkan seperti sumber data, buku acuan, sumber kutipan, dan kejujuran data, mengindahkan norma sosial, agama, hukum, dan peraturan yang berlaku.

D. Unsur Tulisan Ilmiah

Unsur yang membentuk tulisan ilmiah, diantaranya adalah : kata, kaliamt, paragrap, keutuhan, koherensi, dan diksi. Kata, kalimat, dan paragrap berhubungan dengan struktur. Sedangkan keutuhan koherensi, dan diksi berhubungan dengan unsur yang membentuk tulisan secara menyeluruh.

Hal yang berhubungan dengan kata, membawa kepada bidang morfologi, sedangkan yang berhubungan dengan kalimat membawa kepada bidang sintaksis.

Pikiran yang tertuang dalam tulisan ilmiah harus utuh, maksudnya merupakan satu kesatuan. Tulisan itu merupakan fragmen yang menyebabkan pembaca harus mencari sambungannya. Jadi, harus diusahakan agar tulisan itu tersusun secara lengkap dan selesai sehingga pembaca mendapat gambaran yang utuh dan menyeluruh.

Unsur terakhir pada tulisan ilmiah yaitu diksi. Diksi adalah keterampilan penulis memilih kata dan kalimat yang mendukung beberapa pikiran3. Kata dan kalimat yang dipilih harus efektif dan bermakna. Kata yag dipilih harus betul-betul berfungsi dan disesuaikan benar dengan tingkatan makna kata yang dikutipnya.

(7)

Bentuk dan susunan karya ilmiah pada umumnya mempunyai ciri yang hampir sama di semua perguruan tinggi atau akademi. Tetapi ada pula perbedaan dalam tata lahir, karena selera yang anut dan ini merupakan ciri tersendiri yang membedakan antara satu fakultas dengan fakultas lain atau antara satu perguruan tinggi dengan perguruan tinggi yang lainnya.

Perbedaan bentuk mungkin pada penggunaan format kertas, pada tata letak halaman judul, sampul, jarak baris, dan spasi, serta beberapa teknik tertentu sesuai aturan yang dianut. Pada susunan ini naskah mungkin ada pula perbedaan, namun pada umumnya mempunyai persamaan.

Susunan naskah pada umumnya terdiri atas tiga bagian, yaitu : bagian muka atau bagian pendahuluan, bagian isi atau bagian badan, dan bagian lampiran atau bagian akhir. Pehatikan contoh berikut.

Bagian muka skripsi, berisi : a. Halaman sampul

b. Halaman judul

c. Halaman pengajuan skripsi d. Halaman pengesahan

e. Halaman motto dan persembahan (jika ada) f. Halaman kata pengantar

g. Halaman daftar isi

h. Halaman daftar tabel (jika ada)

i. Halaman daftar gambar, grafik, diagram, lukisan, peta (jika ada). 1. Bagian isi skripsi, terdiri atas :

Bab I Pendahuluan, berisi : a. Latar belakang masalah b. Alasan pemilihan judul c. Penegasan istilah d. Permasalahan

e. Tujuan dan kegunaan

(8)

g. Hipotesis (jika ada) h. Metode penelitian i. Sistematika skripsi

Bab II (berisi tinjauan umum) Bab III (berisi laporan penelitian) Bab IV (berisi analisis)

Bab V Simpulan dan saran. 2. Bagian akhir skripsi, berisi :

a. Daftar bacaan b. Lampiran-lampiran

c. Daftar riwayat hidup penulis.

(9)

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam buku bahasa indonesia, Dr. Hasnah Faizah mendefinisika “Tulisan ilmiah adalah tulisan yang mengungkapkan buah pikiran hasil pengamatan, atau peninjauan terhadap sesuatu yang disusun menurut metode atau sistematika tertentu, dan hasil serta kebenarannya dapat dipertanggung jawabkan”.

Tulisan ilmiah adalah karya tulis yang berisikan tinjauan atau ulasan ilmiah tentang sesuatu masalah.

Tulisan ilmiah merupakan hasil pemikiran bersifat ilmiah tentang disiplin ilmu tertentu yang disusun secara sistematis, benar, logis, utuh, dan bertanggung jawab, serta dengan menggunakan bahasa yang benar.

B. Kritik dan Saran

Dalam penulisan makalah ini kami menyadari banyak sekali kekurangan di dalamnya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membantu dari sahabat – sahabat semua.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Agama RI, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Guru, Jakarta : Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 2005.

Hasnah Faizah, Mata Kuliah Dasar Umum Bahasa Indonesia, Pekanbaru : Cendikia Insani, 2009.

Nursalim AR, Pengantar Kemampuan Berbahasa Indonesia Berbasis

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa muatan etika dalam pengajaran akuntansi keuangan dan kecerdasan emosional berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap etis

Kegiatan PKL ini dilakukan sesuai hari kerja yang berlaku pada Koperasi Pegawai Negeri Republik Indonesia Depnaker “Pelita” (KPN RI Depnaker “Pelita”) Jakarta Selatan yaitu Senin

Sistem struktur yang akan digunakan untuk bangunan, tower dan penyangga wahana waterpark adalah pondasi tiang pancang.. Sistem struktur vertikal menggunakan struktur

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, ridha, dan petunjuk-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul: HAK-HAK

Pemeliharaan berkala jaringan reklamasi rawa pasang surut adalah upaya menjaga dan mengamankan jaringan reklamasi rawa pasang surut agar selalu dapat berfungsi dengan baik

Masalah Semiterstruktur dan tidak terstruktur Mendukung manajer disemua level Mendukung individu dan kelompok Keputusan yang saling tergantung atau sekuensial Mendukung

Perkembangan dan pertumbuhan kebudayaan Islam berada pada pundak Ulama, Ada dua cara yang dilakukan oleh para Ulama dalam mengemabangkan Ajaran Islam, yang pertama adalah

Akustik dibagi menjadi dua macam, yang pertama yaitu akustik pasif merupakan suatu aksi mendengarkan gelombang suara yang datang dari berbagai objek pada kolom perairan,