• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. Puskeswan Lintau. Gambar 11. Puskeswan Lintau

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "3. Puskeswan Lintau. Gambar 11. Puskeswan Lintau"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

3. Puskeswan Lintau

Gambar 11. Puskeswan Lintau a. Sejarah Berdiri

Tahun Berdiri Puskeswan : 2004 Dasar terbentuknya puskeswan : SK Bupati Sumber Pendanaan Bangunan : APBN

Kepala Puskeswan : Drh. Rahma Yetni (2004-2008) Drh. Roki Martarika (2009-2015)

Prestasi Puskeswan : - Dokter Hewan Puskeswan Berprestasi Peringkat I Tingkat Propinsi Sumatera Barat Tahun 2013.

- Dokter Hewan Puskeswan Berprestasi Peringkat I Tingkat Nasional Tahun 2013.

Moto Puskeswan : Mensejahterakan Hewan Untuk Kesejahteraan Manusia b. Visi dan Misi Puskeswan

Visi

Terwujudnya Status Kesehatan Hewan yang Baik Melalui Pembangunan Kesehatan Hewan yang Modren dan Efektif untuk Meningkatkan Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat

Misi

- Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Hewan di wilayah kerjanya

- Melakukan Surveilance terhadap Penyakit Hewan Menular di wilayah Kerjanya

- Melakukan Pemeriksaan Bahan Pangan Asal Hewan

- Meningkatkan Koordinasi dengan semua sektor yang berhungan dengan Kesehatan Hewan

- Melakukan Penyuluhan dan Pembinaan kepada masyarakat di bidang Kesehatan Hewan. c. Tujuan dan Manfaat Puskeswan

Tujuan Puskeswan

- Dapat Memberikan pelayanan kesehatan hewan di wilayah kerjanya

- Dapat Melakukan pencegahan pemberantasan terjangkitnya penyakit hewan menular. - Sebagai Pelaksana kegiatan teknis di bidang peternakan dan kesehatan hewan

Manfaat Puskeswan

(2)

d. Tugas dan Fungsi Puskeswan Tugas dan fungsi Puskeswan

Berdasarkan Keputusan Bupati Tanah Datar Nomor 524.5/148/DISNAKKAN-2010 Tentang Pembentukan Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Dalam Kabupaten Tanah Datar :

1) Melaksanakan Pengamatan (surveillance) penyakit hewan menular beserta aspek-aspek epidemiologisnya (frekuensi dan distribusi penyakit).

2) Melaksanakan pemantauan (monitoring) penyakit hewan menular untuk mengetahui secara dini timbulnya wabah dan membuat laporan khusus bila ditemukan penyakit hewan menular.

3) Mengunjungi masyarakat yang membutuhkan jasa pelayanan kesehatan Hewan.

4) Mendiagnosa penyakit secar klinis patologik (perubahan organ tubuh), epidemiologic (frekuensi dan distribusi penyakit) dan laboratorik (uji laboratorium) sederhana.

5) Melakukan kegiatan aktif servis yaitu memeriksa, mengobati dan mengambil specimen dari hewan mati, sakit atau diduga sakit untuk dikirim ke laboratorium diagnose.

6) Melaksanakan penanganan reproduksi antara lain diagnosa kebuntingan, menolong kelahiran, inseminasi buatan, diagnosa kemajiran, kegiatan alih janin, diagnose pengobatan dan gangguan reproduksi.

7) Melakukan bedah hewan, bedah kecantikan hewan dan bedah bangkai (otopsi).

8) Melakukan penyuluhan dan pembinaa kepada masyarakat di bidang kesehatan hewan.

9) Melaksanakan penanganan mutu dan kesehatan hasil produksi yang berkaitan dengan masyarakat veteriner (yang menyangkut menyangkut bidang kesehatan hewan dan peternakan).

10) Memberikan surat keterangan/rekomendasi terhadap kesehatan hewan dan kematian hewan diwilayah kerja.

11) Membuat laporan penanganan penyakit hewan setiap bulan kepada Kepala Dinas Peternakan Dan Perikanan Kabupaten Tanah Datar.

Membuat rekapitulasi laporan penanganan penyakit hewan setiap tahun kepada Kepala Dinas Peternakan Dan Perikanan Kabupaten Tanah Datar

e. KegiatanPelayanan PuskeswandanProgram Unggulan 1) Pelayanan Kesehatan Hewan:

Pengobatan : Pelayanan dalam dan pelayanan luar (keliling dan kunjungan) Operasi : (Minor, ex: Luka, dll) (Mayor, Ex: Kastrasi, OH, Fraktur, dll) Reproduksi : (IB, PKB, Penanganan Gangrep, dll)

Laboratorium : (Pemeriksaan feses ) Penanganan

Rabies

: (vaksinasi, Eliminasi, Penangkapan Anjing liar, dll)

Penanganan AI : Depopulasi, fumigasi

Lain Lain : Konsultasi, Surat Keterangan Kesehatan Hewan 2) Strategi Darurat/Wabah

Pencegahan : Koordinasi dengan pihak terkait Penanganan (saat Kejadian) : Respon cepat sesuai SOP

Pasca KLB : Monitoring Lokasi tertular dan KIE 3) Program Unggulan Puskeswan

Hewan Ternak Besar : Pengobatan O-KYU, USG, Sectio Caecaria

Hewan Ternak Kecil :

(3)

f. Wilayah Kerja Alamat Puskeswan

Jl. Raya Lintau - Tigo Jangko Jorong Rajawalli Nagari Tigo Jangko, Kecamatan Lintau Buo Kabupaten Tanah Datar Propinsi Sumatera Barat

Koordinasi: 0

S 00 30.138' 0

E 100 46.658'

Wilayah Kerja Puskeswan (Kecamatan): - Kecamatan Lintau Buo

Gambar 12. Wilayah Kerja Puskeswan Lintau

g. Populasi Hewan

Populasi hewan yang terbanyak adalah Unggas, anjing dan diikuti Kambing, sapi dan kerbau dapat dilihat pada Tabel 15

Kecamatan

JUMLAH Sapi Kerbau Kud

a Babi Kamb ing Dom ba Kelin ci

ayam Itik Puyuh Anjing Ku cin g Lintau Buo 1.041 494 - - 609 5 88 733.809 3.791 4.000 875 Lintau Buo Utara 2.928 2.316 - - 8.117 - - 389.000 18.000 8.000 9.400 TOTAL 3.969 2.810 8.726 5 88 1.122.809 21.791 12.000 10.275 Tabel 15. Data Populasi Hewandi Wilayah Kerja Puskeswan Lintau

Kelompok ternak yang memelihara sapi (11 kelompok) dan sapi perah sebanyak 2 kelompok. Kelompok ternak tersebut merupakan binaan Puskeswan Lintau (Tabel 16)

(4)

Nama Kelompok Ternak

Tahun dibentuk

Nama Ketua Jenis Ternak

Jumlah Sumber

Dana

Ket Anggota Populasi

Suka Maju 2010 Marsudi Sapi perah

8 14 APBN

Tunas Harapan 2009 Triono Sapi Perah

8 3 APBN

PinangSetangkai 2014 Khairat Sapi 14 5 APBD Prop

Bina Mandiri 2011 Syahril Sapi 12 12 APBN

Organik Serumpun 2010 Boy Sapi 21 9 APBN

Alam Organik 2012 Masril Sapi 20 11 APBN

Harapan Masa Depan 2011 Edi Catan Sapi 12 9 APBN

Tani Makmur 2012 Yusmardi Sapi 10 10 APBD

Prop Tanjung Bungo 2012 Niswirda Sapi 20 10 APBD

Prop Suka Tani Sejahtera 2012 Sukarman Sapi 13 15 APBN

Sumur Bayur 2013 Kenedi Sapi 17 5 APBD

Prop

Setia Usaha 2006 Junaidi Sapi 32 32 APBD

Prop

Pulai 2012 Peto Sapi 15 15 APBD

Prop

Tabel 16. Data Kelompok Ternak Binaan PuskeswanLintau

Tahun Penyakit Jenis Hewan Jumlah Hewan

Terinfeksi

Keterangan

2012 Rabies Anjing, kucing, kera 16 SKB

2013

Rabies Anjing, kucing, kera 38 SKB

2014 Rabies Anjing, kucing, kera 72 SKB

h.Data Penyakit Puskeswan

Penyakit hewan yang terdata dari tahun 2012 s.d 2014di Puskeswan Lintauadalah Rabies (SKB) Tabel 17. Data Penyakit Hewandi Puskeswan Lintau

i. Sarana Prasarana Sarana

Kondisi Bangunan : ada

Luas Lahan bersertifikat a.n Dinas : >500 m2

Luas Bangunan memiliki IMB a.n Dinas : <100 m2/ 100-250 m2 Prasarana

- Ruang Inti : Ada

- Sarana Penunjang : Kurang

- Peralatan penyimpanan vaksin & obat : Lengkap

- Peralatan Klinik/diagnostik : Kurang

- Peralatan Bedah : Lengkap

- Peralatan dan bahan laboratorium : Kurang

- Peralatan pengumpulan spesimen : Kurang

(5)

- Peralatan produksi : Kurang

- Peralatan khusus peternakan : Kurang

- Sarana komunikasi dan administrasi : Kurang

- Pakaian kerja : Lengkap

- Sarana transportasi : Kendaraan roda 2 :6 unit ; kendaraan roda 4 : tidak ada j. Sumber Dana Puskeswan

1) Kegiatan Pelayanan Puskeswan

-APBN : - Penanggulangan gangguan reproduksi

- Sikroknisasi Berahi

- GBIB

-APBD Provinsi : - Vaksinasi Rabies

- Penyuluhan

- Pemeriksaan parasit darah

- Pemeriksaan feses

- Penanggulangan gangguan reproduksi

- Eliminasi

-APBD Kab Kota : - Vaksinasi SE

- Vaksinasi Rabies

- Penyuluhan

- Eliminasi

2) Sumber Dana Obat-obatan Puskeswan

-APBD Provinsi : - Penanggulangan gangguan reproduksi 3) Sarana dan Prasarana Puskeswan

-APBD Provinsi : - Mikroskop - Peralatan Bedah - Sterilisator - Meja Operasi -APBD Kab Kota : - Kulkas - Kontainer IB

- Meja Periksa Pasien

- Lemari Obat

- Meja dan Kursi

- Sentrifuge

- Kandang Observasi

- Peralatan bedah minor

Sarana dan Prasarana Puskeswan

Gambar 13.

Sarana dan Prasarana Puskeswan Lintau

(6)

Petugas Puskeswan

(7)

Kepala Puskeswan Drh Roki Martarika

Tata Usah a Nurhelena

Urusan Pelayanan Keswan Kesmavet dan Reproduksi

Pairi Mukhlis, Haris Nora, Harmen, Ikhsan Putra, Siswandi S.Pt

Urusan Epidemiologi dan Informasi Keswan Drh. Belladonna

Afdallizikri

Kelompok Jabatan Fungsional Amirruddin, A.Md

Yuliarman, A.Md

.

No. Nama Jabatan Status Kepegawaian

Pelatihan Yang Telah diikuti Penyelenggara Pelatihan

Tahun Pelatihan

Ket

1 Drh. Roki Martarika Kepala Puskeswan/Kepala UPT Wil IV

PNS Penyakit Metabolik Gangguan Reproduksi Flu Burung Pada Manusia PDSR/NVS

Fungsional Medvet

Patologi Unggas dan Hewan Besar Penyakit Hewan Menular Flu Burung

Ultra Souno Grafy Sterility Control Gangguan Reproduksi PPC

Komunikasi Dokter Hewan

JICA JICA WHO/Kemenkes FAO/Kementan Kementan Thailand PB PDHI Kementan Kementan IPB

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar Kementan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar Australia Kementan 2009 2010 2009 2008-2014 2010 2014 2011 2007-2008 2014 2013 2012 2014 2015 2 Drh. Belladonna Medik Veteriner PNS Flu Burung

Flu Burung Pada Manusia PPC Kementan WHO/Kemenkes Disnakkeswan Sumbar Kementan 2006-2008 2009 2009 3 Nurhelena Paravet PNS IB PKB Disnak Prop BET Cipelang 2001 2012 4 Pairi Mukhlis Paravet PNS IB

PKB ATR ET BIB Singosari BPTU Disnak Prop BET Cipelang 1996 2000 2003 2004 5 Haris Nora Paravet PNS IB

PKB ATR BIB Singosari Disnak Prop Disnak Prop 1991 2009 2009 Struktur Organisasi

Tabel 18Data Petugas PuskeswanLintau k. Sumberdaya Manusia

Petugas Puskeswan Lintau berjumlah 11 orang dengan status PNS berjumlah 8 orang (Tabel 18) dan masa penugasan paling lama 11 tahun (Tabel 19).

Gambar

Gambar 11. Puskeswan Lintau a.  Sejarah Berdiri
Gambar 12.  Wilayah Kerja Puskeswan Lintau
Tabel 16. Data Kelompok Ternak Binaan PuskeswanLintau
Gambar 14. Petugas Puskeswan Lintau
+2

Referensi

Dokumen terkait

Sakai 527 Brain control of mating behavior in the male cricket Gryllus bimaculatusY. DeGeer: the center for inhibition of

independent variable is math, the mediator variable is read and the dependent variable is science.. 

( checklist √ salah satu pilihan) □ Kelebihan massa lemak dalam tubuh dibanding orang normal pada umumnya?. □ Kelebihan berat badan dibanding orang normal

Jumlah informan dalam penelitian ini adalah 3 orang, dimana setiap informan merupakan lulusan siswa SMA yang langsung bekerja.. Yang membedakan ketiga informan adalah 1 orang

Metode segmentasi pembuluh darah yang diusulkan oleh (Roychowdhury, Koozekanani, &amp; Parhi, 2014) membedakan pembuluh darah retina menjadi utama dan pembuluh darah tipis

Menteri Dalam Negeri menyelenggarakan usaha penghapusan desa-desa perdikan, dengan mengingat kepada keadaan masing-masing daerah dan mengingat kepentingan mereka yang

SUKIRNO, M.MTr, M.Mar

Begitu juga hasil analisis regresi diperoleh persamaan Ŷ = 44,949 + 0,675 X artinya setiap perubahan satu unit pada variabel X akan memberikan perubahan pada