Analisa Unsafe Behaviour Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi
di CV. Wahana Cipta (Studi Kasus:
Pembangunan Dermaga Multipurpose
PT. Gresik Jasatama)
M iftakhul Khoiri
2 5 0 6 1 0 0 1 1 5
Dosen Pembimbing :
Dr. Ir. Sri Gunani Partiwi, M.T.
Anny Maryani, S.T., M.T.
LATAR BELAKANG
Penduduk
1971 1980 1990 1995 2000 2010
Indonesia
119.208.229 147.490.298 179.378.946 194.754.808 206.264.595 237.641.326Sumber : Badan Pusat Statistik, R.I.
Proyek Kontruksi rata-rata
meningkat 1000-2000
proyek di kota-kota besar
di Indonesia dalam 2 tahun
terakhir
KECELAKAAN KERJA
Terjadi penurunan pada
tahun 2010-2011, namun
masih menduduki posisi
teratas
S u m b e r : K e m e n a k e r t r a n s , R . I .
Sumber : Jamsostek , 2013
No.
Sektor
Data
1. Konstruksi
32%
2. Industri
31,6%
3. Tranportasi
9,3%
4. Kehutanan
3,8%
5. Pertambangan
2,6%
6. Lainnya
20,7%
Sumber : Maryani, 2012; data diperoleh dari Tren Konstruksi Juli 2010
Periode
Tahun
Jumlah Kasus Kecelakaan
Kerja
2008
94. 736
2009
96.314
2010
98.711
2011
99.491
2012
103.074
RUMUSAN MASALAH
Menganalisa Unsafe Behaviour pada
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Konstruksi di CV. Wahana Cipta dan
melakukan identifikasi untuk menekan
timbulnya kecelakaan kerja akibat dari
perilaku tidak aman yang dilakukan
pekerja dengan menggunakan FMECA
(Failure Mode, Effect and Criticality
TUJUAN PENELITIAN
1
• Melakukan analisa K3 di CV. Wahana Cipta dengan
mengacu pada salah satu proyek yang dikerjakan.
2
• Mengidentifikasi kondisi paling kritis yang dapat
mengakibatkan kecelakaan kerja akibat dari unsafe
behaviour yang dilakukan pekerja.
3
• Memberikan rekomendasi perbaikan dari
identifikasi perilaku tidak aman pekerja pada proyek
yang dikerjakan oleh CV. Wahana Cipta.
RUANG LINGKUP
Batasan
Penelitian dilakukan pada
proyek pembangunan
dermaga multipurpose
PT. Gresik Jasatama.
Waktu pengerjaan proyek
single year.
Pekerja yang diamati
adalah pekerja tetap dan
kontrak.
Asumsi
Tidak terjadi perubahan
peraturan kebijakan K3
selama penelitian
dilakukan.
TINJAUAN PUSTAKA
Root Cause
Analysis (RCA)
Unsafe Behaviour
Failure Mode,
Effect and
Criticality
Analiysis
(FMECA)
Sistem
Manajemen
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
METODOLOGI PENELITIAN
Studi Lapangan
Pengamatan Kondisi Kerja pada CV. Wahana Cipta
Pengumpulan Data 1. Profil Perusahaan
2. Identifikasi Unsafe Behaviour Pekerja
3. APD yang Dimiliki 4. Data Penunjang Lain Studi Literatur 1. K3 2. SMK3 3. Unsafe Behaviour 4. RCA 5. FMECA Mulai
Identifikasi Masalah dan Perumusan Tujuan
METODOLOGI PENELITIA N
Analisis 1. Analisis Kondisi K3
2. Analisis Unsafe Behaviour Pekerja 3. Analisis FMECA
4. Rekomendasi Perbaikan K3 Pengolahan Data
1. Mencari Semua Possible Cause
Unsafe Behaviour Pekerja
2. Mencari Penyebab dari Unsafe
Behaviour Pekerja
3. Perangkingan dengan FMECA
Penarikan Kesimpulan dan Saran
Selesai
CV. WAHANA CIPTA
•
Kontraktor Begisting, Pembesian & Pengecoran
•
Kontraktor Sipil Umum & Interior
•
Autocad Drafter untuk Shop Drawing dan
Asbuilt Drawing
•
Survey Topographi dan Bathymetri
Bidang Pekerjaan Meliputi :
Alamat :
Jl. Alun-alun Rangkah No. 17/II Surabaya
Telp/Fax : 031-3712262,
CV. WAHANA CIPTA
Direktur
Marketing
Administrasi
Project Manager
Engineer
Drafter
Estimator
Site Manager
Pelaksana
Surveyor
OBJEK PENELITIAN
Sumber : Google Maps.
• Nama Proyek : Pembangunan Dermaga
Terminal Multipurpose
• Lokasi Proyek : Pelabuhan Gresik, Gresik –
Jawa Timur
• Pemilik Proyek : PT. Gresik Jasatama –
Gresik
• Kontraktor
: PT. Nindya Karya (Persero)
• Sub Kontraktor
: CV. Wahana Cipta
• Lingkup Pekerjaan : Pekerjaan Persiapan.
Pekerjaan Pemancangan.
Pekerjaan Pembetonan.
Pekerjaan Finishing.
Unsafe behaviour yang sering dilakukan:
1. Bekerja tanpa menggunakan helm.
2. Bekerja tanpa menggunakan safety shoes.
3. Bekerja tanpa menggunakan sarung tangan.
4. Bekerja tanpa menggunakan life jacket.
5. Meletakkan peralatan sembarangan.
6. Lalai dalam bekerja.
7. Sengaja menceburkan diri ke laut.
8. Merokok saat bekerja.
UNSAFE BEHAVIOUR & RCA
1. Bekerja tanpa menggunakan helm.
APD helm tidak dipakai
MAN METHOD
MATERIAL ORGANIZATION
Aturan tidak dijalankan
APD tidak tersedia Tidak ada peneguran APD sengaja tidak dipakai
APD dihilangkan
Persediaan terbatas
Penyebab utama :
• APD sengaja tidak dipakai.
• Tidak ada peneguran.
UNSAFE BEHAVIOUR & RCA
1. Bekerja tanpa menggunakan helm.
Bekerja tanpa menggunakan pelindung kepala / helm
Why 1
APD sengaja
tidak dipakai
Tidak ada
peneguran
Aturan tidak dijalankan
Why 2 Lupa Gerah
Kurang
pengawasan
Kesadaran
pekerja
kurang
SOP kurang
Why 3
Tidak
memahami
SOP
Tidak ada aturan
yang jelas
Masih
berbentuk
APD safety
shoes tidak
dipakai
MAN METHOD
MATERIAL ORGANIZATION
Aturan tidak dijalankan
APD tidak tersedia Tidak ada peneguran APD sengaja tidak dipakai
Tidak disiplin
Sepatu bermassa berat Ukuran tidak sesuai
UNSAFE BEHAVIOUR & RCA
2. Bekerja tanpa menggunakan safety shoes.
Penyebab utama :
• Tidak disiplin.
• APD sengaja tidak dipakai.
• APD tidak tersedia.
UNSAFE BEHAVIOUR & RCA
2. Bekerja tanpa menggunakan safety shoes.
Bekerja tanpa menggunakan APD Safety shoes
Why 1 Tidak disiplin
APD sengaja
tidak dipakai
APD tidak tersedia
Sepatu
bermassa
berat
Why 2
SOP tidak
dijalankan
Lupa
Tidak ada
teguran
Finansial
kurang
SOP
kurang
Sepatu
tidak
standar
Why 3
SOP
kurang
jelas
Tidak
mengerti
SOP
Aturan kurang
tegas
Masih
berbentuk
CV.
APD sarung tangan tidak
dipakai
MAN METHOD
MATERIAL ORGANIZATION
Aturan tidak dijalankan
Sekali pakai APD sengaja tidak dipakai
Persediaan terbatas Mudah Rusak
UNSAFE BEHAVIOUR & RCA
3. Bekerja tanpa menggunakan sarung tangan.
Penyebab utama :
• Persediaan terbatas.
UNSAFE BEHAVIOUR & RCA
3. Bekerja tanpa menggunakan sarung tangan.
Bekerja tanpa menggunakan sarung tangan
Why 1
Persediaan terbatas
Aturan tidak dijalankan
Why 2
Finansial kurang
Sanksi tidak
tegas
Tidak paham
SOP
Why 3
Nilai
proyek
kecil
Alokasi dana
kurang tepat
APD life
jacket tidak
dipakai
MAN METHOD
MATERIAL ORGANIZATION
Aturan tidak dijalankan
APD tidak terpasang semestinya APD tidak tersedia Tidak ada peneguran APD sengaja tidak dipakai
APD dihilangkan
Life Jacket terlalu tebal
Ukuran tidak sesuai Persediaan terbatas
UNSAFE BEHAVIOUR & RCA
4. Bekerja tanpa menggunakan life jacket.
Penyebab utama :
• APD sengaja tidak dipakai.
• Life jacket terlalu tebal.
• Aturan tidak dijalankan.
UNSAFE BEHAVIOUR & RCA
4. Bekerja tanpa menggunakan life jacket.
Bekerja tanpa menggunakan life jacket
Why 1
APD sengaja
tidak dipakai
Life jacket
terlalu tebal
Aturan tidak dijalankan
Why 2
Membatasi
gerak
Gerah
Sanksi
tidak tegas
Kurang kontrol
manajemen
Meletakkan alat kerja sembarangan
MATERIAL MAN METHOD
ENVIRONMENT ORGANIZATION
Aturan tidak dijalankan
Penggunaan bergantian
Lokasi penyimpanan jauh
Tidak terdapat tool box Malas merapikan
alat kerja Alat kerja
bermacam
UNSAFE BEHAVIOUR & RCA
5. Meletakkan peralatan sembarangan.
Penyebab utama :
• Alat Kerja bermacam.
• Tidak terdapat toolbox.
UNSAFE BEHAVIOUR & RCA
5. Meletakkan peralatan sembarangan.
Meletakkan peralatan secara sembarang
Why 1
Alat kerja bermacam-macam
Tidak terdapat
toolbox
Why 2
Jenis pekerjaan
beragam
Spesifikasi
alat beragam
Tersedia gudang
peralatan
Lalai saat bekerja MAN METHOD MATERIAL ORGANIZATION Kurangnya kontrol Kurangnya briefing Kurangnya sosialisasi SOP Menyepelekan resiko
Kurangnya safety sign
Kurangnya konsentrasi
UNSAFE BEHAVIOUR & RCA
6. Lalai saat bekerja.
Penyebab utama :
• Kurangnya safety sign.
• Kurang konsentrasi.
UNSAFE BEHAVIOUR & RCA
6. Lalai saat bekerja.
Lalai saat bekerja
Why 1
Kurang konsentrasi
Kurangnya safety sign
Why 2
kelelahan
Terburu-buru
Kontrol manajemen
kurang
Sengaja menceburkan diri ke laut MAN METHOD MATERIAL ENVIRONMENT Panas Kurangnya briefing Tidak adanya larangan
Kurangnya safety sign
Tidak memahami resiko
UNSAFE BEHAVIOUR & RCA
7. Sengaja menceburkan diri ke laut.
Penyebab utama :
• Tidak memahami risiko.
• Tidak ada larangan.
UNSAFE BEHAVIOUR & RCA
7. Sengaja menceburkan diri ke laut.
Sengaja menceburkan diri ke laut
Why 1
Tidak memahami
risiko
Tidak ada larangan
Panas
Why 2
Kesadaran
pekerja kurang
Kurang
pengawasan
Kontrol
manajemen kurang
Suhu
lingkungan
tinggi
Merokok
MATERIAL MAN
ORGANIZATION
Tidak ada sanksi yang jelas Aturan tidak dijalankan
Menyepelekan risiko Tidak ada ruangan
khusus merokok
UNSAFE BEHAVIOUR & RCA
8. Merokok saat bekerja.
Penyebab utama :
• Tidak ada ruangan khusus merokok.
• Tidak ada sanksi yang jelas.
UNSAFE BEHAVIOUR & RCA
8. Merokok saat bekerja.
Merokok saat bekerja
Why 1
Tidak ada ruangan
khusus merokok
Tidak ada sanksi yang jelas
Why 2
Proyek berada di
tempat terbuka
Memberikan kelonggaran
terhadap pelanggaran
NO. Kriteria Failure Effect Sub no. Cause Cause Severity Occurance Control Detection RPN
1.1 Lupa 2 2 2 8
1.2 Gerah 2 4 2 16
1.3 Kurang pengawasan 5 3 5 75
1.4 Kesadaran pekerja kurang 7 3 5 105
1.5 SOP kurang 8 3 3 72
2.1 SOP tidak dijalankan 6 6 2 72
2.2 Lupa 3 3 2 18
2.3 Tidak ada teguran 5 5 2 50
2.4 Finansial kurang 5 2 2 20
2.5 SOP kurang 8 3 4 96
2.6 Sepatu tidak standar 6 6 2 72
3.1 Finansial kurang 4 3 3 36
3.2 Sanksi tidak tegas 5 3 4 60
3.3 Tidak paham SOP 5 4 4 80
4.1 Membatasi gerak 6 1 2 12
4.2 Gerah 6 1 2 12
4.3 Sanksi tidak tegas 7 2 5 70
4.4 Kurang kontrol manajemen 8 2 4 64
5.1 Jenis pekerjaan beragam 4 4 4 64
5.2 Spesifikasi alat beragam 5 2 4 40
5.3 Terdapat gudang peralatan 5 2 2 20
6.1 Kelelahan 8 4 4 128
6.2 Terburu-buru 8 5 4 160
6.3 Kontrol manajemen kurang 6 5 3 90
7.1 Kesadaran pekerja kurang 8 2 6 96
7.2 Kurang pengawasan 7 2 6 84
7.3 Kontrol manajemen kurang 6 2 6 72
7.4 Suhu lingkungan tinggi 4 3 6 72
8.1 Tidak ada ruangan khusus merokok 9 3 4 108
8.2 Kontrol manajemen kurang 9 3 3 81
SOP
SOP
SOP SOP Luka ringan, luka berat, cacat
Tertusuk paku, terjepit, tergores
Luka ringan sampai berat, kerugian material, penambahan
waktu Terjatuh, terjepit,
terluka, kesalahan pengerjaan Peralatan hilang,
tersandung Luka ringan, kerugian material 5
6
7
8 Merokok Saat Bekerja Terbakar, kebakaran Lalai Saat Bekerja
Meletakkan Peralatan Secara Sembarang
Luka sedang sampai berat, meninggal, kerugian material Sengaja Menceburkan Diri Ke
Laut terseret arus, tenggelam SOP
SOP Luka sedang, meninggal
Tersandung, terpeleset Luka ringan sampai sedang SOP
3 Bekerja Tanpa Menggunakan Sarung tangan
4 Tercebur, terseret arus, Luka sedang, meninggal tenggelam
Bekerja Tanpa Menggunakan APD Life jacket 1 Bekerja Tanpa Menggunakan
Helm
Tertimpa material dan peralatan
Luka ringan sampai sedang,
kerugian material SOP
2 Bekerja Tanpa Menggunakan APD Safety shoes
No.
Kriteria
No.
Penyebab
Penyebab
RPN
1
Lalai saat bekerja
6.2
Terburu-buru
160
2
Lalai saat bekerja
6.1
Kelelahan
128
3
Merokok
8.1
Tidak ada ruangan khusus merokok
108
4
Bekerja tanpa helm
1.4
Kesadaran pekerja kurang
105
5
Bekerja tanpa safety shoes
2.5
SOP kurang
96
6
Sengaja menceburkan diri
7.1
Kesadaran pekerja kurang
96
7
Lalai saat bekerja
6.3
Kontrol manajemen kurang
90
8
Sengaja menceburkan diri
7.2
Kurang pengawasan
84
No. Penyebab No. Penyebab Kategori Unsafe Behaviour Criticality Number Severity
1 Terburu-buru 6.2 Lalai saat bekerja 5 8 2 Kontrol manajemen kurang 6.3 Lalai saat bekerja 5 6 3 Kelelahan 6.1 Lalai saat bekerja 4 8 4 Tidak ada ruangan khusus merokok 8.1 Merokok 3 9 5 SOP kurang 2.5 Bekerja tanpa sarung tangan 3 8 6 Kesadaran pekerja kurang 1.4 Bekerja tanpa helm 3 7 7 Kesadaran pekerja kurang 7.1 Sengaja menceburkan diri 2 8 8 Kurang pengawasan 7.2 Sengaja menceburkan diri 2 7
REKOMENDASI PERBAIKAN
No. Penyebab
Rekomendasi Perbaikan
Kategori
Unssafe
Behaviour
Kelompok
1. Terburu-buru
1) Memberikan pemahaman terhadap prosedur kerja saat briefng sebelum memulai pekerjaan.
2) Melakukan rotasi pekerja (kelompok dan jam kerja) dan pekerjaan yang dilakukan (posisi berbeda
namun jenisnya sama).
Lalai saat bekerja Metode 2. Kurangnya kontrol manajemen
1) Menambahkan himbauan serta slogan-slogan tentang K3 (misal: Kecerobohan adalah upaya tercepat menuju kecelakaan; Anda lelah,
beristirahatlah sejenak; Tidak ada kesuksesan tanpa keselamatan, dsb.).
2) CV. Wahana Cipta perlu membentuk tim khusus yang mengurusi tentang K3 pada saat proyek. 3) Mempertimbangkan kerjasama dengan pemilik
proyek.
Organisasi
3. Kelelahan
1) Meninjau kembali pembagian dan porsi kerja untuk pekerja lepas.
2) Memperhatikan faktor usia pekerja ketika
melakukan pembagian kelompok dan porsi kerja.
REKOMENDASI PERBAIKAN
No.
Penyebab
Rekomendasi Perbaikan
Kategori
Unssafe
Behaviour
Kelompok
4. Tidak tersedia ruangan khusus merokok1) Menyediakan ruangan khusus untuk merokok. 2) Memberikan tanda/rambu area yang dilarang
dan diperbolehkan merokok.
3) Memberikan sanksi yang tegas dan jelas untuk pelanggaran tersebut (misal: potong upah, skorsing, pemutusan kontrak kerja).
Merokok Material
5. Pemahaman SOP kurang
1) Memberikan pelatihan singkat tentang K3 di lokasi proyek sekali dalam 2 minggu dengan kelompok kecil (antara 10-15 orang) yang berbeda tiap pertemuan.
2) Mengoptimalkan safety induction dan safety
talk (sekali dalam seminggu dengan kelompok
kecil 10-15 orang).
3) Memberikan penjelasan SOP dengan cara yang berbeda/interaktif (menggunakan media
gambar atau video) agar pekerja lepas lebih mudah memahami. Bekerja tanpa safety shoes Manusia
REKOMENDASI PERBAIKAN
No. Penyebab
Rekomendasi Perbaikan
Kategori
Unssafe
Behaviour
Kelompok
6. Kesadaran pekerja kurang1) Memberikan sanksi yang lebih berdampak pada psikologis pekerja untuk memberikan efek jera. 2) Melakukan rotasi antar anggota kelompok kerja
agar pemahaman pekerja tentang K3 bisa merata.
3) Memasang slogan K3 pada lokasi proyek (misal: Anda memasuki area wjib ber-APD; Gunakan APD, Lindungi diri saat bekerja. Keluarga menunggu di rumah, dsb.). Bekerja tanpa helm Manusia 7. Kesadaran pekerja kurang
1) Memberikan sanksi yang lebih berdampak pada psikologis pekerja untuk memberikan efek jera. 2) Melakukan rotasi antar anggota kelompok kerja
agar pemahaman pekerja tentang K3 bisa
merata. Sengaja menceburkan diri Manusia 8. Kurangnya pengawasan
1) Mengoptimalkan safety meeting (2 kali seminggu) dan safety patrol (melibatkan pengawas lapangan dari sub kontraktor).
2) Mempertimbangkan kerjasama dengan pemilik proyek.