LPPF Kerjasama Dengan Walt Disney Untuk Pasarkan Produk
Meluncurkan kerja sama untuk membawa serta mendekatkan produk-produk eksklusif Disney ke masyarakat Indonesia. Dalam kemitraan ini, Matahari akan menyediakan produk eksklusif yang fokus pada karakter Disney, Marvel, dan Star Wars. Tidak hanya berupa produk fesyen, tapi juga mencakup perabotan rumah tangga dan mainan. Kerja sama ini akan berlangsung selama 4 tahun, tapi tidak tertutup kemungkinan untuk diperpanjang. Produk-produk Disney akan dapat ditemukan di seluruh gerai Matahari di Indonesia, yang saat ini jumlahnya 155 toko.
1H 2017, LPPF Berhasil Mencatatkan Pertumbuhan Pendapatan Sebesar 10% Menjadi Rp5,7 Trilliun dari Rp 5,2 trilliun (YoY) atau Laba bersih per saham LPPF pada 1H17 sebesar Rp 459 dari Rp 397 (YoY) atau tumbuh sebesar 15,6%. LPPF terus menjaga rasio gross profit margin (GPM) di kisaran 63%-64% dan net profit margin (NPM) di kisaran 15%-20%.
LPPF Menganggarkan Biaya Modal (CAPEX) Sebesar Rp 450 Miliar Di Tahun 2017. Capex digunakan untuk melakukan ekspansi membuka gerai baru. LPPF tercatat sudah membuka gerai barunya diberbagai wilayah di Indonesia diantaranya yaitu gerainya ke 156 di Grage City Mall, Cirebon ke 155 di Manhattan Square Medan, gerainya Ke 154 di Lippo Plaza Jember, gerainya ke 153 di Suncity Mall Madiun dan gerainya ke 152 di Pacific Mall Tegal. Ekspansi ini berdampak pada pertumbuhan penjualan perusahaan yang diekspektasikan LPPF mampu membukukan pertumbuhan penjualan.
Koreksi Harga Saham Disebabkan Oleh Penurunan Daya Beli Masyarakat, Sehingga Penjualan LPPF mengalami perlambatan. Masyarakat cenderung menahan diri untuk membelanjakan uangnya. Selain itu perubahan pola belanja masyarakat dari offline ke online juga turut mempengaruhi kinerja LPPF. Perubahan inilah yang sedikit mempengaruhi permintaan terhadap produk-produk yang ditawarkan secara offline yang mengalami penurunan. Pendapatan perusahaan mengalami perlambatan akan berdampak penurunan pada harga saham.
Valuasi & Rekomendasi
Kami melakukan penilaian saham LPPF dengan menggunakan metode Discounted Cash Flow. Target harga Rp 11.250 di tahun 2017 dengan asumsi target PE 18x dan PBV 12x. Maka didapat harga wajar untuk LPPF sebesar Rp 11.250 potensial kenaikan sebesar 22% dari harga Rp 9.250.
Source : Company, OSO Research
Year-end 31 Dec (Rp bn) 2014 2015 2016 2017E 2018E
Net Sales 7,926 9,007 9,897 10,659 11,481 Gross Profit 5,048 5,671 6,212 6,690 7,206 Net Income 1,150 1,412 1,798 1,996 1,869 EPS (Rp) 484 616 684 640 690 Earning Yield 3% 4% 5% 6% 6% ROA 34% 36% 37% 32% 25% ROE 722% 128% 97% 70% 48% BVPS (Rp) 55 379 636 971 1,334 PE (x) 31 29 22 18 16 PBV (x) 275 46 24 12 18
Current Price, 20 Oktober 2017 IDR 9,250
Fair Value IDR 11,250
Upside (Downside) 22%
Stock Information
Ticker LPPF
GICS Sector Trade
Market Cap (Rp Billion) 26,991 52-Week High(Rp) 19,250 52-Week Low(Rp) 9,175 Shares Outstanding (m) 2,918 Major Shareholders (%) MLPL 17.48% 5.03% Public 77.49% JOHN RIADY 0% Total 100.00% Price Performance Source : Bloomberg Sukarno Alatas (sukarno@oso-securities.com) PT OSO Securities Cyber 2 Tower,
Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-5 No.13 Setiabudi
Jakarta 12950
Tel. : 021 2991 5300
Fax. : 021 2902 1497
BUY
90 95 100 105 110 115 120 125 130 1 -A u g-11 1 -J an -12 1 -J u n -12 1 -N o v-12 1 -A p r-13 1 -Se p -13 1 -Fe b -14 1 -J u l-14 1 -De c-14 1 -M ay -15 1 -O ct -15 1 -M ar -16 1 -A u g-16 1 -J an -17 1 -J u n -17 CCI
B U S I N E S S O U T L O O K
Gross Domesctic Product
Bank sentral Indonesia mempertahankan perkiraan untuk pertumbuhan ekonomi 2017 pada tingkat 5,1% - 5,2%. Tingkat optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi menggambarkan tingkat kesehatan akan konsumsi masyarakat. Perseroan menjalankan bisnis ritel yang sangat tergantung pada kondisi perekonomian Indonesia. Permintaan produk di gerai-gerai Matahari sangat tergantung pada besaran dan tingkat pendapatan yang dapat dibelanjakan oleh segmen pendapatan menengah Indonesia sebagai target segmen pasar konsumen utama Perseroan. Hal ini pada gilirannya ditentukan terutama oleh kondisi perekonomian Indonesia. Secara umum, dengan tumbuhnya perekonomian maka upah naik dan jumlah konsumen yang memiliki cukup pendapatan yang dapat dibelanjakan untuk membeli produk dari gerai-gerai Perseroan meningkat, sementara pada saat yang sama konsumen yang ada mampu berbelanja lebih banyak barang dagangan Matahari.
Source : Bloomberg, OSO Research
Source : Bloomberg, OSO Research
Figure 1. Gross Domestic Product 2011-2017
Figure 2. Consumer Confidence Index 2011-2017 4 4.5 5 5.5 6 6.5 1-Ju n-11 1-O ct -11 1-Fe b-12 1-Ju n-12 1-O ct -12 1-Fe b-13 1-Ju n-13 1-O ct -13 1-Fe b-14 1-Ju n-14 1-O ct -14 1-Fe b-15 1-Ju n-15 1-O ct -15 1-Fe b-16 1-Ju n-16 1-O ct -16 1-Fe b-17 1-Ju n-17 GDP
0 50 100 150 200 250 1-Au g-14 1-Oc t-14 1-De c-14 1-Fe b-15 1-Ap r-15 1-Ju n-15 1-Au g-15 1-Oc t-15 1-De c-15 1-Fe b-16 1-Ap r-16 1-Ju n-16 1-Au g-16 1-Oc t-16 1-De c-16 1-Fe b-17 1-Ap r-17 1-Ju n-17 1-Au g-17 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1-Au g-11 1-De c-11 1-Ap r-12 1-Au g-12 1-De c-12 1-Ap r-13 1-Au g-13 1-De c-13 1-Ap r-14 1-Au g-14 1-De c-14 1-Ap r-15 1-Au g-15 1-De c-15 1-Ap r-16 1-Au g-16 1-De c-16 1-Ap r-17 1-Au g-17 CPI
Consumer Confidence Index
Indeks Kepercayaan Konsumen masih di dalam trend kenaikan. Indeks Kepercayaan Konsumen pada September mencapai level 123.8. Peningkatan optimisme konsumen bersumber dari keyakinan atas kondisi ekonomi saat ini disertai dengan meningkatnya ekspektasi ke depan.
Retail Sales
Penjualan eceran pada bulan September bertumbuh 2% (yoy) dan 0.1% (mom). Pertumbuhan tingkat penjualan terus diperkirakan terus bertumbuh pada bulan selanjutnya. Estimasi penjualan retail kuartal III tumbuh sebesar 5.2% (yoy) dan 3.11% (mom). Sedangkan kuartal IV di prediksikan tumbuh sebesar 4.8% (yoy) dan 5.5% (mom).
Consumer Price Index
Pada bulan September 2017 inflasi tercatat sebesar 3.72%. Bank Indonesia menargetkan Inflasi untuk tahun 2017 di 4% dan 2018 di 3.5% masing-masing dengan deviasi (±1%). Inflasi masih bisa terjaga, menunjukan kestabilan dalam kegiatan ekonomi saat ini. Kestabilan tingkat inflasi berdampak positif pada perekonomian. Inflasi justru dapat mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi. Inflasi terlalu tinggi berdampak negatif iklim ekonomi karena harga mengalami kenaikan yang menyebabkan pelemahan daya beli.
Source : Bloomberg, OSO Research
Source : Bloomberg, OSO Research
Figure 3. Retail Sales 2014-2017
Struktur Kepemilikan Saham
Company Holding Structure
100%
5.05% 67.98%
17.48% 82.52%
12.00% Cyport Limited
Grandhill Asia Limited
PT Multipolar Tbk. (MLPL)
PT Matahari Department Store Tbk.
PT Global Ecommerce Indonesia (GEI)
Public
Public
P R O F I L E P E R U S A H A A N
Sejarah Perubahan Nama Perseroan
1 April 1982 : PT Stephens Utama Internasional Leasing CoRp 31 Juli 1989 : PT Lippo Pacific Finance
13 Juli 1992 : PT Lippo Pacific
16 November 1994 : PT Lippo Pacific Finance 12 Juli 1996 : PT Lippo Financial Tbk 16 April 1997 : PT Lippo Pacific Tbk 25 Juni 1999 : PT Pacific Utama Tbk
30 Oktober 2009 : PT Matahari Department Store Tbk
Bidang Usaha menurut Anggaran Dasar Perusahaan
PT Matahari Department Store Tbk adalah department store pilihan Indonesia yang menawarkan produk-produk fashion terkini dan berkualitas tinggi, serta pengalaman berbelanja yang menyenangkan. Jaringan Matahari yang luas terdiri dari pemasok lokal dan internasional terpercaya yang menawarkan pilihan busana bergaya, aksesori, kecantikan dan peralatan rumah tangga baik dari merek eksklusifnya sendiri maupun internasional.
Merek-merek eksklusif terbaik yang hanya dijual di gerai Perseroan dan gerai online-nya telah memperkokoh posisi Perseroan sebagai peritel fashion terkemuka dengan harga terjangkau. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai berikut:
Menjalankan perdagangan pakaian-pakaian jadi dan barang-barang lainnya dengan format ritel modern termasuk department store, hypermarket, supermarket, minimarket, waralaba dan usaha yang sejenis
Menyewakan ruang-ruang dalam toko
Melaksanakan pedagangan secara impor, ekspor, lokal serta antar pulau (interinsulair) baik untuk perhitungan sendiri maupun secara komisi atas perhitungan pihak lain, demikian pula usaha-usaha perdagangan sebagai agen dan sebagai perwakilan dari badan- badan perusahaan-perusahaan lain baik dari dalam maupun luar negeri, leveransir, supplier, grossir dan distributor, dari segala macam barang dagangan.
Selanjutnya, untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas serta untuk menunjang kegiatan usaha utama Perseroan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha penunjang sebagai berikut:
Melakukan kegiatan usaha yang berkenaan serta dibutuhkan untuk melaksanakan sesuatu usaha (pengembangan bisnis), kecuali jasa dalam bidang hukum dan perpajakan
Melaksanakan kegiatan industri garmen dan pakaian jadi (konveksi) serta kegiatan usaha yang berkaitan.
Matahari Merupakan Operator Department Store Terbesar di Indonesia. Berdasarkan nilai penjualan ritel, LPPF memiliki pangsa
pasar sebesar 40,8% di sektor ritel department store pada tahun 2016. LPPF memasuki bisnis ritel di Jakarta pada tahun 1958 dan menjadi pelopor department store berkonsep modern di Indonesia dengan membuka department store pertama pada tahun 1972.
Salah Satu Merek Department Store yang paling diakui dan dipercaya di Indonesia Pada Desember 2012, survei MarkPlus Insight
menjelaskan bahwa Matahari merupakan department store yang paling sering dikunjungi di Indonesia dalam lima tahun terakhir. Merek-merek eksklusif Matahari secara konsisten memiliki tingkat kesadaran pelanggan yang lebih unggul dibandingkan merek-merek besar internasional, dan Matahari Club Card (MCC) yang merupakan program loyalitas pelanggan menjadi salah satu yang terbesar di Indonesia dengan jumlah anggota mencapai lebih dari 3,75 juta pelanggan pada akhir tahun 2016.
Strategi utama LPPF memberikan nilai tambah kepada pelanggan dengan menawarkan berbagai macam produk terkini berkualitas tinggi dengan harga terjangkau, yang ditampilkan secara relevan dan dinamis, baik di gerai fisik Matahari yang luas dan modern maupun di gerai online-nya. Gerai-gerai Matahari menawarkan kombinasi barang dagangan yang dapat dibeli secara langsung (termasuk merek eksklusif Matahari) serta secara konsinyasi. Matahari memiliki berbagai produk wanita, pakaian, dan sepatu pria dan anak-anak, serta produk gaya hidup lainnya seperti kosmetik, aksesoris dan peralatan rumah tangga, dan menargetkan keluarga kelas menengah di Indonesia.
Pengurusan dan Pengawasan
Pada tanggal Keterbukaan Informasi ini dilakukan, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang menjabat di Perseroan adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris Independen : John Bellis
Komisaris Independen : Jonathan Limbong Parapak Komisaris Independen : Herbert Stepic
Komisaris : Sigit Prasetya
Komisaris : Henry Jani Liando
Komisaris : William Travis Saucer
Komisaris : John Riady
Komisaris : Niel Byron Nielson
Komisaris : Johanes Jany
Direksi
Presiden Direktur : Bunjamin Jonatan Mailool Wakil Presiden Direktur : Richard Thomas Gibson Direktur (Tidak Terafiliasi) : Andre Rumantir
Direktur : Eddy Harsono Handoko
Direktur : Christian Kurnia
Figure 5. Product Brand
Figure 6. Discount Prices For LPPF Products
Sumatera 16% Jawa
64%
Kalimantan, Sula wesi & Maluku
15% Lainnya 5% 21 22 22 25 26 76 85 79 89 93 24 27 25 28 28 4 8 5 8 8 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 2013 2014 2015 2016
Sumatera Jawa Kalimantan, Sulawesi & Maluku Lainnya
O P E R A S I O N A L O V E R V I E W
LPPF Memiliki Jaringan Ritel Terluas di Indonesia
Matahari memiliki jaringan department store terluas dengan 151 gerai di 70 kota di Indonesia, serta satu gerai online, mataharistore.com, sehingga per tanggal 31 Desember 2016, Perseroan memiliki total luas ruang ritel sebesar 989.332 meter persegi. Matahari merupakan satu dari dua operator department store Indonesia dengan lebih dari 100 gerai; sedangkan operator ritel department store lainnya hanya memiliki kurang dari setengah jumlah gerai Matahari.
Rencana Gerai Baru dan Ekspansi
Faktor penting dalam kesuksesan operasional gerai Matahari yang menguntungkan dengan berbagai ukuran di seluruh wilayah Indonesia, dengan karakteristik geografis dan demografis yang beragam termasuk kemampuan jaringan logistik yang terbaik yang dimiliki Perseroan dalam memberikan kombinasi produk untuk target pasar masing-masing gerai. Fleksibilitas ini memungkinkan Perseroan untuk membangun fondasi kuat di pasar Indonesia sebagai negara berkembang, terutama di luar Jawa yang memiliki potensi pertumbuhan signifikan yang belum masih terlayani oleh gerai ritel modern. Perluasan jaringan Matahari di empat kota baru yaitu di Kepulauan Riau, Jawa, Sumatera, dan Kalimantan pada tahun 2016, memberikan konfirmasi atas potensi dan peluang pasar di beberapa daerah yang belum tersentuh oleh bisnis ritel yang modern.
Desain Gerai
Manajemen meyakini bahwa kesan visual dan suasana gerai dapat sangat mempengaruhi keputusan pembelian produk oleh pelanggan; dan desain toko, termasuk tata letak, dekorasi, pencahayaan dan tampilan produk, merupakan faktor penting dalam kesuksesan sebuah merek. Perseroan secara konsisten berupaya tidak hanya meningkatkan desain di gerai, tetapi juga memanfaatkan signage, serta menampilkan visual lainnya yang lebih efektif untuk
meningkatkan ketertarikan pelanggan di gerai Matahari,
meningkatkan daya tarik pelanggan terhadap produk tertentu, mendorong hasrat untuk membeli, dan mengarahkan pelanggan ke bagian gerai lain.
Source : Company, OSO Research Source : Company, OSO Research
Figure 7. LPPF’S Store Networking
Figure 8. LPPF’S Store
Figure 9. LPPF’S Design
Figure 10. LPPF’S Gerai 2013-2016
P r o d u k – P r o d u k P e r s e r o a n
Figure 12. Company’s Products
4 5 6 6 7 7 -1 2 3 4 5 6 7 8 2013 2014 2015 2016 2017F 2018F T rilli o n s CAGR 2013-2016 17% 37 45 50 63 73 83 -10 20 30 40 50 60 70 80 90 2013 2014 2015 2016 2017F 2018F T rilli o n s CAGR 2013-2016 8% 37 45 50 63 73 83 -10 20 30 40 50 60 70 80 90 2013 2014 2015 2016 2017F 2018F B illi o n s CAGR 2013-2016 19% Retail Sales 65% Consigment sales - net 34% Servise fees 1% 4% 3% 4% 5% 3% 3% 4% 4% 5% 5% 2013 2014 2015 2016 Earning Yield (%) 394 484 616 684 655 701 49% 23% 27% 11% -4% 7% -100 200 300 400 500 600 700 800 2013 2014 2015 2016 2017F 2018F EPS Growth
F I N A N C I A L O V E R V I E W
Break Down Penjualan 1H17
Pendapatan perusahaan berasal dari penjualan retail sebesar 65%, penjualan konsinyasi sebesar 34% dan jasa sebesar 1%. Pendapatan retail pada tahun 2017 semester I mengalami pertumbuhan sebesar 10% menjadi Rp 3.731 triliun dari Rp3.375 triliun. Penjualan konsinyasi mengalami pertumbuhan sebesar 10.8% menjadi Rp 1.962 triliun dari Rp 1.770 triliun. Kemudian pendapatan dari jasa mengalami pertumbuhan sebesar 21.7% menjadi Rp 42 miliar dari Rp 34.8 miliar. Dari penjualan retail LPPF dari tahun 2013 sampai 2016 mencatatkan CAGR sebesar 17%, penjualan konsinyasi mencatatkan CAGR sebesar 8% dan pendapatan jasa mencatatkan CAGR sebesar 19%. LPPF memiliki fundamental yang kuat terbukti tahun ke tahun terus mencatatkan pertumbuhan pendapatan.
LPPF berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 1.33 triliun atau Rp 459 per saham tumbuh sebesar 15% pada tahun 2017 semester I.
LPPF mengalami perlambatan pada pertumbuhan laba bersih tapi terus berusaha menjaga kestabilan untuk terus membukukan laba bersih.
LPPF mencatatkan total Asset perusahaan dengan CAGR sebesar 18% dari tahun 2013-2016. Asset perusahaan meningkat sebesar 29% pada tahun 2017 semester I menjadi Rp 6,3 triliun year on year (yoy). Source : Company, OSO Research
Source : Company, OSO Research Source : Company, OSO Research
Source : Company, OSO Research
Figure 13. Retail Sales Figure 14. Consigment Sales-net Figure 15. Service Fees
Figure 16. Revenue Breakdown 2H17
Figure 17. Earning Yield (%) 2013-2016
Figure 18. Earning Per Share 2013A-2018F
Pembukaan Gerai Baru 30% Perbaikan & Renovasi 20% Other 50%
S T R A T E G I P E R U S A H A A N
Meningkatkan Penawaran Produk Mengoptimalkan ruang penyimpanan
Meningkatkan efisiensi biaya
Meningkatkan produktivitas
R E N C A N A K E R J A U T A M A D I 2 0 1 7
Terus memberikan produk-produk yang fashionable dengan kualitas dan harga yang terjangkau
Meningkatkan keuntungan Perseroan dan pemegang saham
Mengembangkan jaringan gerai baru
Terus memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan
Terus mengembangkan konsep gerai yang modern yang telah terbukti keberhasilannya
Terus melakukan pengembangan atas sumber daya manusia melalui pelatihan, pendidikan dan pengmebangan
Terus memperkuat kemitraan strategis dengan pemasok yang setia
Terus mengembangkan dan memperkuat konsep omni-chanel
Perusahaan Anggarkan Belanja Modal (Capex) Rp400-500 Miliar
LPPF akan membuka 6-8 gerai baru. Gerai pertama dibuka 27 April 2017 di Tegal dan setelah itu di Madiun. Dari 6-8 gerai yang direncanakan akan dibuka tahun ini, sekitar 5-6 gerai akan dibuka di Jawa namun di luar Jabodetabek dan 1-2 gerai akan dibuka di luar Jawa. Untuk nilai belanja modal (Capex) kami memprediksikan akan sama dengan tahun sebelumnya dengan kisaran sebesar Rp 400 - 450 miliar, dimana 30% akan digunakan untuk pembukaan gerai baru, 20% untuk perbaikan/renovasi yang merupakan bagian penting untuk strategi kami untuk tetap menjaga tampilan gerai kami untuk tetap terlihat modern. Perusahaan melakukan renovasi terhadap gerai yang setidaknya dalam beberapa tahun sekali untuk menjaga tampilan gerai agar tetap up to date.
Ekspansi Gerai Baru Hingga Akhir Tahun 2017
27 Juli 2017 Membuka Gerainya Ke 156 di Grage City Mall, Cirebon
08 Juni 2017 Membuka Gerainya Ke 155 di Manhattan Square Medan
31 Mei 2017 Membuka Gerainya Ke 154 di Lippo Plaza Jember
04 Mei 2017 Membuka Gerainya Ke 153 di Suncity Mall Madiun
28 April 2017 Membuka Gerainya Ke 152 di Pacific Mall Tegal LPPF menyiapkan biaya modal (Capex) sebesar Rp 400-Rp 450 miliar untuk melakukan ekspansi membuka gerai baru di tahun 2017. LPPF menargetkan 20-25 gerai baru di tahun 2017.
43 47 61 43 51 65 0 10 20 30 40 50 60 70 Jabodetabek (Greater Jakarta)
Java (Exc Greater Jakarta)
Outside Java
2016 2017E
Source : Company, OSO Research
Source : Company, OSO Research
Figure 19. Break Down Capex 2017
R E S I K O B I S N I S P E R U S A H A A N
Pelemahan Ekonomi Indonesia
Penjualan LPPF sangat bergantung pada faktor makro ekonomi, seperti PDB / kapita, inflasi, kebijakan pemerintah, dan belanja rumah tangga kelompok berpenghasilan menengah. Pelemahan ekonomi berpengaruh kepada daya beli masyarakat yang ikut menurun. Pelemahan berarti adanya penurunan tingkat konsumsi masyarakat.
Perubahan Pola Konsumsi Dari Offline Ke Online
Penguatan tren online shop atau penjualan online berpengaruh pada pebisnis retail dan pengusaha mall. Penjualan online merupakan ancaman bagi sektor perdagangan ritel. Alasan orang beralih ke produk online karena lebih mudah dan praktis. Tetapi untuk saat ini tingkat kepercayaan masyarakat terhadap produk online masih rendah.
Melambatnya Ekspansi Gerai Baru
Perluasan adalah pendorong utama bagi pengecer untuk meningkatkan penjualan. Jika ekspansi lebih lambat dari diharapkan, hal itu bisa menghambat pertumbuhan penjualan dan pangsa pasar.
Meningkatnya Biaya Gaji
Beban gaji merupakan komponen opex terbesar setelah biaya sewa. Beban gaji mencapai 28% dari total opex di semester I 2017. Perluasan di daerah baru membutuhkan karyawan baru dan dapat meningkatkan biaya gaji.
Meningkatnya Biaya Sewa
Harga sewa adalah biaya opex terbesar hingga 35% dari total opex di semester I 2017. Kenaikan tarif sewa akan meningkat opex. Peningkatan beban sewa mempengaruhi laba bersih perusahaan yang akan mengalami penurunan.
Kompetisi
Kompetisi department store bisa meningkat dalam beberapa tahun ke depan karena semakin meningkat konsumen kelas menengah. Kehadiran department store baru juga memiliki berpotensi meningkatkan persaingan.
Buys 54% Holds 33% Sells 13% 10.0 15.0 20.0 25.0 30.0 35.0 40.0
14-Feb-2013 14-Sep-2013 14-Apr-2014 14-Nov-2014 14-Jun-2015 14-Jan-2016 14-Aug-2016 14-Mar-2017
AVG STD-1 STD-2 STD+1 STD+2
V A L U A S I D A N R E K O M E N D A S I
Metode DCF (Discount Cash Flow)
Kami mengaplikasikan metode Discounted Cash Flow (DCF) sebagai metode penilaian utama dengan pertimbangan bahwa pertumbuhan pendapatan merupakan faktor yang sangat mempengaruhi nilai LPPF jika dibandingkan pertumbuhan aset.
Estimasi nilai
Kami menggunakan Cost of equity dan WACC sebesar 17% dan 15% berdasarkan asumsi-asumsi berikut:
Source : Bloomberg, OSO Research Source : Bloomberg, OSO Research
Source : Bloomberg, OSO Research
Figure 21. Analyst Coverage Rating
Figure 23. LPPF’S PE Band
Figure 22. DCF Assumption
DCF Assumption Table
Cost of Equity 17%
Risk free rate 8.25%
Beta 1.23
Equity risk premium 8%
WACC 15%
Terminal growth rate 1%
Total PV of FCF and TV 16,543 Cash 2017(in bn) 1,713 Debt 2017(in bn) 3,004 Equity value (in bn) 32,869
62% 62% 62% 63% 63% 63% 63% 63% 2014 2015 2016 2017E 2018E 0% 2% 4% 6% 8% 10% 12% 14% 16% 18% 20% 2014 2015 2016 2017E 2018E 0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35% 40% 2014 2015 2016 2017E 2018E 0% 100% 200% 300% 400% 500% 600% 700% 800% 2014 2015 2016 2017E 2018E -5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 2014 2015 2016 2017E 2018E -0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 1.20 2014 2015 2016 2017E 2018E
F I N A N C I A L R A T I O
Source : Bloomberg, OSO Research
Figure 24. Gross Profit Margin (%) Figure 25. Net Profit Margin (%)
Figure 26. Return On Asset (%) Figure 27. Return On Equity (%)
F I N A N C I A L H I G H L I G H T
Cyber 2 Tower, 22nd Floor Jl. HR. Rasuna Said Blok X-5 No. 13,
Setiabudi Jakarta Selatan 12950 Tel: +62-21-299-15-300 Fax : +62-21-290-21-497 BRANCHES DISCLAIMER
This report has been prepared by PT OSO Sekuritas Indonesia on behalf of itself and its affiliated companies and is provided for information purposes only. Under no circumstance.is it to be used or considered as an offer to sell, or a solicitation of any offer to buy. This report has been produced independently and the forecasts, opinions and expectations contained herein are entirely those of PT. OSO Sekuritas Indonesia. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied) of PT. OSO Sekuritas Indonesia, its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action , suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT. OSO Sekuritas Indonesia, its affiliated companiesor their respective employees or agents accepts liability for any errors, omissions or mis-statements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed. The information contained in this report is not be taken as any recommendation made by PT. OSO Sekuritas Indonesia or any other person to enter into any agreement with regard to any investment mentioned in this document. This report is prepared for general circulation. It does not have regards tothe specific person who may receive this report. In considering any investments you should make your own independent assessment and seek your own professional financial and legal advice.
Fatmawati
PusatNiagaDuta Mas FatmawatiBlok A1 No.20 Jl. Fatmawati No.39
JakartaSelatan
Tel: +62-21-726 9383(General) Fax: +62 21-728 00 367 Akastiebi
STIE Bisnis Indonesia
Kampus Kebayoran AKA Building Jl. Bangka Raya No.2 Kebayoran Baru JakartaSelatan
Tel: +62-21 717 945 52 (General) Fax: +62 –21 717 944 65 Bandung
Grand Royal Panghegar lnt 2,10-11 JL. Merdeka No 2
Bandung, Jawa Barat
Tel: +62-22 424 0269 (General) Fax +62-22 424 0279 Bali
Shopping Archade A-4 JL. PantaiKuta The Stones Hotel Bali, Indonesia
Tel: 0361-754020, 0361-757037 Fax : 0361–754779 Medan
Mandiri Building Fl. VII Jl. Imam Bonjol No. 16 D Medan, Sumatera Utara
Tel: +62-614539955 Fax: +62-614529427 Semarang
Jl. Dr Cipto No. C-D Semarang, Jawa Tengah Tel: 024 - 3575511
Yogyakarta
PusatInformasi Pasar Modal (PIPM) Jl. P. Mangkubumi No. 111 Yogyakarta
Tel: +62-274 55 73 69 Fax: +62-274 55 73 69 Solo
Solo Centre Point
Jl. SlametRiyadi 373, Ruko A7B, Purwosari, Solo JawaTengah
Tel: +62-271 717 909 Fax: +62-271 710 689 Surabaya
Jl. Dr. Sutomo No. 97C Fl. 5th,Surabaya JawaTimur
Tel: +62-31 563 0234 (Hunting) Fax: +62-31 5630 26 Jember
Jember Business Centre (JBC) Jl. Trunojoyo No. 26 Blok A-8, Jember JawaTimur
Tel: +62-331 421050 (Hunting) Fax: +62-331 420320 Makasar
Jl. Pengayoman no.118 (sampingcarefour) Makassar, Sulawesi Selatan
Tel: 0411 - 439 050 Fax. 0411 - 431373 Malang
Ruko Borobudur Bisnis Center Jl. Terusan Borobudur Kav. 5 Malang, JawaTimur Tel: 0341 - 407771
RESEARCH TEAM
Rifqiyati Research Analyst +62 21 2991 5300
(Rifqiyati@oso-securities.com)
Riska Afriani Research Analyst +62 21 2991 5300
(r.afriani@oso-securities.com)
Ike Widiawati Research Analyst +62 21 2991 5300
(ike@oso-securities.com)
Sukarno Alatas Research Analyst +62 21 2991 5300
(sukarno@oso-securities.com)
Cahyo Hutomo Research Support& Admin +62 21 2991 5300