• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL 1 PROSEDUR BIMBINGAN TEKNIS PENYUSUNAN MATERI TEKNIS DAN RAPERDA RENCANA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODUL 1 PROSEDUR BIMBINGAN TEKNIS PENYUSUNAN MATERI TEKNIS DAN RAPERDA RENCANA"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

1

MODUL 1 : PROSEDUR BIMBINGAN TEKNIS PENYUSUNAN MATERI TEKNIS DAN RAPERDA RENCANA RINCI KABUPATEN

PENDAHULUAN

TUJUAN DAN

SASARAN

METODOLOGI

MATERI

PENGAJARAN

TARGET

PESERTA

DESKRIPSI SINGKAT

Bimbingan teknis merupakan bagian dari pembinaan penataan ruang, yakni upaya untuk meningkatkan kinerja penataan ruang yang diselenggarakan oleh

Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat.

Bimbingan teknis sebagai bentuk pendampingan dalam penyusunan perda RDTR/rencana rinci Kabupaten di wilayah Pulau Jawa.

TUJUAN

Peserta pelatihan memahami kelengkapan muatan Substansi Materi Teknis, Raperda, dan Peta RDTR Kabupaten/Kawasan Perkotaan secara rinci, yang mencakup tingkat kedalaman/ketelitian materi tiap muatan dan contoh-contoh penyajiannya.

SASARAN

1.Meningkatnya kemampuan aparat pemerintah dan transfer pengetahuan pada aparat Pemerintah Daerah dalam hal penyusunan materi teknis rencana rinci kabupaten khususnya agar dapat segera dilakukan percepatan pengajuan rekomendasi gubernur dan persetujuan substansi.

2.Memahami penyusunan muatan teknis rencana rinci kabupaten 3.Memahami penyusunan muatan raperda rencana rinci kabupaten 4.Memahami standar teknis peta

5.Memahami Penilaian Kelengkapan Substansi Materi Teknis, Raperda, dan Peta sebagai salah satu prosedur dalam proses persetujuan gubernur atas

permohonan persetujuan Rencana Rinci Kabupaten.

BAHAN &

PERALATAN

WAKTU & JADWAL

PELAKSANAAN

TEMPAT

PELAKSANAAN

SERTIFIKAT

PESERTA

LAMPIRAN BERITA

ACARA

2

4

5

9

10

11

12

13

14

15

(5)

Bimbingan Teknis

merupakan

bagian dari pembinaan penataan

ruang, yakni upaya untuk

meningkatkan kinerja penataan

ruang yang diselenggarakan oleh

Pemerintah, pemerintah daerah,

dan masyarakat.

Bimbingan Teknis

sebagai

bentuk pendampingan dalam

penyusunan perda RDTR/rencana

rinci Kabupaten di wilayah Pulau

Jawa.

Diatur dalam:

UU No. 26 Tahun

2007

tentang

Penataan Ruang

Pasal 13 ayat (2)

Peraturan

Pemerintah

Nomor

15 Tahun 2010

tentang

Penyelenggaraan

Penataan Ruang

Pasal 59 ayat (4)

Amanat

PP No.15 Tahun 2010 (Pasal 59 ayat (4)): dinyatakan bahwa Rencana Rinci harus sudah ditetapkan paling lama 36 (tiga puluh enam) bulan sejak penetapan rencana tata ruang wilayah kabupaten.

(6)

3

MODUL 1 : PROSEDUR BIMBINGAN TEKNIS PENYUSUNAN MATERI TEKNIS DAN RAPERDA RENCANA RINCI KABUPATEN

Sejak diterbitkannya Permen PU No 20/PRT/M/2011 tentang Pedoman Penyusunan RDTR dan Peraturan Zonasi, hingga saat ini belum ada RDTR

kabupaten/kota yang diperdakan.

Kendala berada pada pengajuan substansi dan muatan teknis RDTR yang tidak sesuai dengan pedoman

1. Pasal 59 Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang menyatakan bahwa setiap RTRW kabupaten/kota harus menetapkan bagian dari wilayah kabupaten/kota yang perlu disusun rencana rincinya + Peraturan Zonasi

2. Data Kementrian Pekerjaan Umum menunjukkan bahwa RTRW Kabupaten di Pulau Jawa sebanyak 97% sudah Perda.

3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 01/PRT/M/2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi Dalam Penetapan Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Rinci Tata Ruang Kabupaten/Kota diharapkan dapat mempercepat dalam pemberian substansi Rencana Rinci karena sudah dapat di ditandatangani oleh kepala daerah.

Perlu adanya pelaksanaan Bimbingan Teknis ke daerah yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas daerah dalam menyusun rencana rinci hingga konsolidasi dalam penetapan Perda rencana rinci serta mengembangkan kapasitas standarisasi muatan rencana rinci, yang kewenangannya berada di Kementrian PU agar rencana rinci sesuai dengan tujuan

pembangunan nasional.

URGENSI PELAKSANAAN

BIMBINGAN TEKNIS

(7)

TUJUAN PELAKSANAAN KEGIATAN

BIMBINGAN TEKNIS RENCANA RINCI

Menyelenggarakan workshop

Bimbingan Teknis penyusunan

Rencana Rinci Tata Ruang bagi

aparat pemerintah daerah

Provinsi dan Kabupaten di

wilayah Jawa.

1

Melakukan

pendampingan

penyusunan rencana

rinci tata ruang di

tingkat Kabupaten.

2

SASARAN PELAKSANAAN KEGIATAN

BIMBINGAN TEKNIS RENCANA RINCI

 Terlaksananya Pendampingan (Klinik

Rencana Rinci) terhadap penyusunan 1 rencana rinci tata ruang untuk 15 (lima belas) Kabupaten dengan kriteria akan dan sedang melakukan penyusunan materi teknis rencana rinci di Jawa dalam persetujuan substansi; dan

 Terwujudnya peningkatan kemampuan

aparat pemerintah dan transfer

pengetahuan pada aparat Pemerintah Daerah dalam hal penyusunan rencana rinci tata ruang.

 Terselenggaranya

proses Bimbingan Teknis dalam

penyusunan Rencana Rinci Tata Ruang bagi aparat pemerintah daerah Provinsi dan Kabupaten di wilayah Jawa;

(8)

5

MODUL 1 : PROSEDUR BIMBINGAN TEKNIS PENYUSUNAN MATERI TEKNIS DAN RAPERDA RENCANA RINCI KABUPATEN

Inventarisasi data materi teknis dan raperda 15 rencana rinci kabupaten.

Kegiatan inventarisasi ini bertujuan untuk mengumpulkan data materi teknis, raperda dan peta 15 rencana rinci

kabupaten, untuk kemudian dicek mengenai status progres (perda) pada 15 rencana rinci kabupaten.

Desk study terhadap data Materi Teknis dan Raperda 15 rencana rinci kabupaten

Data draft materi teknis, raperda dan peta 15 rencana rinci kabupaten kemudian akan dipelajari lebih lanjut, untuk kemudian dicek kekurangan substansi dan ketidaklengkapan tampilannya. Pengecekan draft materi teknis, raperda dan peta 15 rencana rinci kabupaten dilakukan dengan pencatatan hasil koreksi.

(9)

Evaluasi Awal 15 Rencana Rinci Kabupaten

Evaluasi awal berupa kegiatan penyampaian kekurangan pada

substansi materi teknis, raperda, dan peta 15 rencana rinci

kabupaten

METODOLOGI

Penyampaian Materi Bimtek tentang Rencana

Rinci Kabupaten

Penyampaian materi bimtek tentang rencana rinci

kabupaten ini terdiri dari 6 modul bimbingan teknis

rencana rinci kabupaten. penyampaian materi modul

bimbingan teknis ini meliputi materi mengenai

pengertian bimbingan teknis, materi tentang rencana

rinci kabupaten, materi teknis rencana rinci, substansi

raperda, penyusunan peta, serta substansi materi teknis

dan raperda untuk rekomendasi gubernur.

(10)

7

MODUL 1 : PROSEDUR BIMBINGAN TEKNIS PENYUSUNAN MATERI TEKNIS DAN RAPERDA RENCANA RINCI KABUPATEN

METODOLOGI

Penilaian Progres Perbaikan Draft Matek,

Raperda, dan Peta

Pelaksanaan penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui progres perbaikan draft rencana rinci kabupaten yang telah dilakukan. Basis penilaian akan didasarkan pada materi sanding yang sebelumnya telah dibuat. Klinik ini akan dilaksanakan di masing-masing provinsi dengan jadwal yang berbeda

Konsultasi Perbaikan Draft Matek, Raperda,

dan Peta

Konsultasi perbaikan draft matek, raperda, & peta juga dilakukan terpisah di masing-masing provinsi yang bersangkutan. Konsultasi ini bersifat fleksibel, yang dapat dilaksanakan pada saat kegiatan klinik di provinsi maupun via telepon dan email.

(11)

Evaluasi Akhir Oleh Tim Ahli

Evaluasi akhir ini sebagai bentuk diskusi dan konsultasi akhir yang mungkin diperlukan, apabila masih ada kekurangan/ketidaklengkapan persyaratan minimal draft matek dan raperda yang seharusnya sudah dilakukan perbaikan.

METODOLOGI

Penyampaian Hasil Perbaikan Draft Matek

dan Raperda Oleh Perwakilan Daerah

Kegiatan ini dilakukan untuk melihat sejauh mana daerah telah melakukan perbaikan & penyempurnaan terhadap penyusunan draft matek dan raperda untuk kemudian dianggap sudah memenuhi persyaratan pengajuan ke rekomendasi gubernur Evaluasi Kegiatan Bimbingan Teknis Oleh Tim Penyelenggara Evaluasi kegiatan bimbingan teknis dilakukan untuk mengetahui sejauh mana peserta bimbingan teknis telah memahami esensi dari materi modul rencana rinci kabupaten.

(12)

9

MODUL 1 : PROSEDUR BIMBINGAN TEKNIS PENYUSUNAN MATERI TEKNIS DAN RAPERDA RENCANA RINCI KABUPATEN

MATERI

PENGAJARAN

BIMBINGAN

TEKNIS

1

2

4

6

3

5

PROSEDUR BIMBINGAN TEKNIS DALAM PENYUSUNAN MATERI TEKNIS & RAPERDA RENCANA RINCI KABUPATEN

PENGENALAN

DASAR-DASAR

PENYUSUNAN

RENCANA RINCI

KABUPATEN

PENYUSUNAN &

MUATAN

RAPERDA

RENCANA RINCI

KABUPATEN

PENYUSUNAN &

MUATAN

MATERI TEKNIS

RENCANA RINCI

KABUPATEN

STANDAR

TEKNIS

PETA

PENILAIAN KELENGKAPAN SUBSTANSI MATERI TEKNIS, RAPERDA, DAN PETA UNTUK STANDAR REKOMENDASI

(13)

T A R G E T

P E S E R T A

(14)

11

MODUL 1 : PROSEDUR BIMBINGAN TEKNIS PENYUSUNAN MATERI TEKNIS DAN RAPERDA RENCANA RINCI KABUPATEN

B A H A N

P E R A L A T A N

Pe n yele n g g a ra Pe se rta Pe n yele n g g a ra Pe n yele n g g a ra Pe se rta Pe se rta

LCD PROYEKTOR . PERALATAN DOKUMENTASI . SOUND SYSTEM . ALAT TULIS

Berikut adalah

bahan dan peralatan

yang akan diperlukan oleh pihak

penyelenggara maupun peserta dalam mengikuti serangkaian proses kegiatan bimbingan teknis penyusunan rencana rinci. Diharapkan masing-masing pihak dapat mempersiapkan diri sebaik-baiknya dengan masing-masing atribut yang dibutuhkan sebelum mengikuti kegiatan ini. Dengan demikian, keterbatasan

waktu yang ada dapat lebih dimanfaatkan secara maksimal dan efisien oleh masing-masing pihak.

(15)

JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN Kegiatan Bulan 1 (18 Maret - 18 April) Bulan 2 (19 April - 18 Mei) Bulan 3 (19 Mei - 18 Juni) Bulan 4 (19 Juni - 18 Juli) Bulan 5 (19 Juli - 18 Agust) Bulan 6 (19 Agust - 18 Sept) Bulan 7 (19 Sept - 18 Oktob)

PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

Pendampingan Teknis 1 (Survey) Workshop Bimbingan Teknis Pendampingan Teknis 2 (Klinik) - Klinik Rencana Rinci Prov. Banten - Klinik Rencana Rinci Prov. Jawa Barat - Klinik Rencana Rinci Prov. Jawa Tengah - Klinik Rencana Rinci Prov. DIY - Klinik Rencana Rinci Prov. Jawa Timur

*pendampingan teknis (klinik) berupa konsultasi dua arah dapat dilaksanakan dalam beberapa kegiatan, yaitu melalui telepon, email, maupun pertemuan langsung dengan pihak yang terkait.

JADWAL

PELAKSANAAN

Jadwal pelaksanaan

bimbingan teknis di

masing-masing kabupaten ditentukan

sesuai dengan kesepakatan

pihak penyelenggara dengan

pemerintah daerah terpilih

sebagai tuan rumahnya.

Jadwal pelaksanaan bimtek dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan kondisi yang berlangsung di lapangan

Berikut adalah jadwal roadshow sementara pelaksanaan bimtek di masing-masing provinsi di wilayah Jawa.

(16)

13

MODUL 1 : PROSEDUR BIMBINGAN TEKNIS PENYUSUNAN MATERI TEKNIS DAN RAPERDA RENCANA RINCI KABUPATEN

Tata Ruangan

(setting tempat) pelaksanaan bimbingan teknis, hal tersebut dapat disesuaikan dengan

kondisi tujuan tempat pelaksana

terpilih dan jenis kegiatan bimbingan

teknis yang akan diselenggarakan. Terdapat 2 pilihan tata ruangan tempat

yang bisa di aplikasikan

TEMPAT

PELAKSANAAN

Tempat pelaksanaan yang dipilih disesuaikan dengan kondisi kabupaten terpilih, konsep kegiatan, serta kebutuhan masing-masing tahapan kegiatan bimbingan teknis yang akan diselenggarakan.

Tempat pelaksanaan kegiatan bimbingan teknis, baik workshop maupun klinik pendampingan teknis ditetapkan berdasarkan hasil konsolidasi dan kesepakatan antara pihak penyelenggara (konsultan yang ditunjuk) dengan sepengetahuan pemerintah pusat sebagai pihak pengawas kegiatan serta pihak pemerintah daerah terkait sebagai kabupaten yang terpilih.

Tata ruangan berkelompok cocok untuk diaplikasikan di kegiatan klinik pendampingan teknis untuk mendapatkan kondisi kegiatan yang lebih fokus Tata ruangan kelas/classic cocok dipalikasikan di kegiatan workshop 1 dan 2 dengan metode ceramah serta kuota peserta yang lebih banyak

LAYAR

LAYAR

1

2

(17)

SERTIFIKAT

Sertifikat.

Surat keterangan (pernyataan) tertulis/tercetak dari orang

yang berwenang, sebagai bukti kepemilikan atau keikutsertaan suatu kegiatan yang telah berlangsung.

Pihak yang berwenang

dalam hal ini adalah Kementrian Pekerjaan Umum RI sebagai penyelenggara pelaksanaan Bimbingan Teknis Penyusunan Rencana Rinci di 15 kabupaten terpilih. Sedangkan

peserta

disini adalah setiap orang yang datang sebagai perwakilan daerah dan mengikuti serangkaian kegiatan bimbingan teknis penyusunan rencana rinci dari awal hingga berakhirnya acara.

(18)

15

MODUL 1 : PROSEDUR BIMBINGAN TEKNIS PENYUSUNAN MATERI TEKNIS DAN RAPERDA RENCANA RINCI KABUPATEN

BERITA ACARA

Berita Acara. Naskah yang

berisi pernyataan bersifat pengesahan atas sesuatu kejadian/peristiwa yang telah terlaksana sesuai dengan rencana dan kesepakatan antara beberapa pihak yang terlibat dalam suatu kegiatan.

Fungsi. Sebagai pedoman bagi

lembaga/institusi/perorangan untuk membuktikan bahwa telah terjadi/terlaksananya suatu kegiatan tertentu adalah benar dan sesuai pada saat itu. Berita acara akan ditulis di setiap akhir kegiatan yang berlangsung, selama proses bimbingan teknis berjalan, baik dari kegiatan workshop pertama, klinik, hingga workshop kedua. Berita acara ini nantinya akan dilampirkan pada setiap laporan evaluasi masing-masing kegiatan, sebagai bukti

terlaksananya tahapan kegiatan bimtek. Berikut detail isi berita acara

kegiatan bimbingan teknis penyusunan rencana rinci di wilayah Jawa

(19)

Referensi

Dokumen terkait

Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa etika dalam ajaran Islam adalah sesuatu yang sesuai dengan fitrah dan akal pikiran yang lurus serta sesuai dengan tuntunan ajaran

Peserta dalam jabatannya sebagai Penelaah Keberatan dan Petugas Sidang di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak mampu meningkatkan kompetensi pada level menengah melalui

Orgnasisasi Pelajar Raudhatul Hasanah adalah salah satu organisasi yang ada di pesantren Ar-Raudhatul Hasanah dimana dalam kesehariannya pesantren tersebut

Menulis bagian metode-metode proposal penelitian kualitatif mewajibkan pembaca-pembaca berpendidikan sesuai dengan maksud sebuah penelitian, menyebutkan rancangan khusus,

software yang berjenis CAS ( Computer Algebraic System ) yang banyak digunakan dalam bidang matematika terapan dan teknik.Selain untuk memperkenalkan penggunaan software

Rangkaian pelaksanaan tidak ada kendala yang berarti sama sekali,Para peserta terlihat sangat antusias dan penuh perhatian serta aktif bertanya sampai dengan acara pelatihan

Begitu juga dengan surat keluar sangat penting pengaruhnya terhadap perusahaan, karena surat keluar merupakan data perusahaan yang dapat memberikan reputasi yang

Berdasarkan q-o-q, sektor industri produksi jasa meningkat rata-rata 0,8% setiap tahunnya, yang merupakan peningkatan dari kenaikan sebesar 0,2% di kuartal sebelumnya.. Pada