• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KOMPLIKASI PASSENGER PADA IBU BERSALIN DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK. Yayuk Norazizah, Ristitiati, Ummu Latifah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KOMPLIKASI PASSENGER PADA IBU BERSALIN DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK. Yayuk Norazizah, Ristitiati, Ummu Latifah"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Kesehatan dan Budaya

HIKMAH 15

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KOMPLIKASI PASSENGER PADA IBU BERSALIN DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK

Yayuk Norazizah, Ristitiati, Ummu Latifah INTISARI

Penyebab langsung AKI adalah perdarahan 45%, infeksi 15% dan eklamsi 13%. Penyebab lain komplikasi aborsi 11%, partus lama 9%, anemia 15%, Kurang Energi Kronis (KEK) 30%. Komplikasi kehamilan dan persalinan sebagai 30%. Komplikasi kehamilan dan persalinan sebagai penyebab kematian ibu dialami sekitar 15-20% dari seluruh kehamilan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan komplikasi passenger pada ibu bersalin.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian diskriptif dengan pendekatan retrospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu besalin yang mengalami komplikasi passenger pada bulan Januari – Desember 2010 di RSUD Sunan Kalijaga Demak. Dan sampel dalam penelitian ini adalah 81 responden yang di peroleh secara total sampling. Data penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari data rekam medik RSUD Sunan Kalijaga Demak pada bulan Januari – Desember 2010. Data diolah dengan langkah editing, coding, tabulating, data entri, dan analisa data menggunakan anlisa univariat. Hasil menunjukkan dari 81 ibu bersalin yang mempunyai komplikasi janin besar (75.0%), yang mempunyai komplikasi presentasi bokong (82.2%).

Kesimpulan, sebagian ibu bersalin yang mempunyai komplikasi passenger di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu janin besar dan malpresentasi (presentasi bahu dan presentasi bokong).

Kata Kunci : janin besar, malpresentasi, ibu bersalin. PENDAHULUAN

Di Indonesia angka kematian ibu 228 orang per 100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2007) dan sekitar 1,69 juta perkiraan 5 juta perempuan melahirkan setiap tahun di Indonesia, tidak memiliki akses layanan persalinan yang diberikan tenaga kesehatan terlatih. Hal ini mengakibatkan tingginya angka kematian Ibu dan Bayi yang baru dilahirkan (Depkes, 2008). Angka kematian Ibu (AKI) di Indonesia menunjukkan bahwa terdapat tiap tahunnya sekitar 14.180 perempuan atau 450/100.000 di Indonesia meninggal karena hamil dan melahirkan (Sarwono, 2006).

Angka kematian ibu di Jawa Tengah tergolong masih tinggi. Hal ini bisa dilihat dari data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah yang menyebutkan pada tahun 2008, AKI mencapai 114.42/100.000 kelahiran hidup. Angka tersebut masih berada diatas target Nasional sudah diatas 200/100.000 kelahiran hidup. Jumlah tersebut menurun dari tahun sebelumnya yakni sebesar 116,34/100.000 kelahiran, sedangkan angka nasional sudah diatas 200/100.000 kelahiran bayi (Sawadi, 2010). Untuk itu pemerintah menetapkan tahun 2010 menurunkan angka kematian maternal menjadi 125/100.000 kelahiran hidup dan angka kematian neonatal menjadi 16/100.000 kelahiran hidup (Ambarwati, 2009; h. 7).

Penyebab langsung AKI diantaranya perdarahan 45%, infeksi 15% dan eklamsi 13%. Penyebab lain komplikasi aborsi 11%, partus lama 9%, anemia 15%, Kurang Energi Kronis (KEK) 30%. Komplikasi kehamilan dan persalinan sebagai 30%. Komplikasi kehamilan dan persalinan sebagai penyebab kematian ibu dialami sekitar 15-20% dari seluruh kehamilan. Sekitar 65% ibu hamil mengalami keadaan “4 terlalu” penyebab kematian ibu dialami sekitar 15-20% dari seluruh kehamilan. Sekitar 65% ibu hamil mengalami keadaan “4 terlalu”

(2)

Jurnal Kesehatan dan Budaya

HIKMAH 16

(terlalu muda menikah, terlalu tua untuk hamil, terlalu sering melahirkan dan terlalu banyak hamil) (Sarwono, 2007; h. 6).

Persalinan merupakan proses normal, berupa kontraksi uterus involunter yang efektif dan terkoordinasi, yang menyebabkan penipisan dan dilatasi servik secara progresif serta penurunan dan pelahiran dan placenta. Mendekasi akhir proses, persalinan dapat dipercepat oleh upaya mengejan yang voulenter untuk membantu kelahiran hasil konsepsi (Benson dan pernol, 2009; h. 149).

Angka kematian akibat letak sungsang di beberapa Rumah Sakit berbeda-beda. Angka kematian perinatal pada kasus letak sungsang di RS Karyadi semarang 38,5%, RS Hasan Sadikin Bandung 16,8%, RS Dr Pirngadi Medan 29,4%, Easman melaporkan berkisar 12-14%. Melihat cukup tingginya angka kematian perinatal, maka kasus letak sungsang memerlukan penanganan yang tepat sehingga diharapkan dapat menurunkan angka kematian pada kasus tersebut (Maramelajah. 2010).

Penyebab kegagalan kemajuan persalinan karena masalah-masalah passenger (janin tunggal/multiple), terdapat empat faktor utama yaitu janin terlalu besar, malposisi, malpresentasi, abnormalitas janin (Liu DTY, 2008; h. 175).

Masing-masing faktor ini, sendiri ataupun kombinasi, dapat menyebabkan persalinan dan pelahiran atau dengan komplikasi. Misalnya jika janin besar dan panggul kecil, persalinan dapat lama atau kemajuan tidak mungkin terjadi meskipun kontraksi kuat, bahkan dengan letak placenta yang normal pada fundus (Benson dan pernol, 2009; h. 151-152).

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di RSUD Sunan Kalijaga Demak pada tanggal 16 Mei 2012, 89 ibu bersalin mengalami komplikasi persalinan karena janin. Adapun data sebagai berikut :

Tabel 1 Data ibu bersalin yang mengalami komplikasi pada bulan mei 20110-April 2012 di RSUD Sunan Kalijaga Demak.

No. Jenis Komplikasi Jumlah

1. Presentasi kaki 3 2. Presentasi bokong 60 3. Presentasi bahu 13 4. Kembar siam 2 5. Letak muka 1 6. Bayi besar 8 7. Distosia bahu 2 Jumlah 89

Sumber: Data Sekunder RSUD Sunan Kalijaga Demak tahun 2010-2011

Dari hasil data diatas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai ”Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Komplikasi Passenger pada Ibu Bersalin di RSUD Sunan Kalijaga Demak”.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif ang dilakukan untuk menjelaskan gambaran faktor-faktor yang berhubungan dengan komplikasi passenger pada ibu bersalin di RSUD Sunan Kalijaga Demak dan menggunakan pendekatan retrospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin yang mengalami komplikasi passenger di RSUD Sunan Kalijaga Demak sebanyak 81 ibu bersalin, pada bulan Maret 2011 - April 2012 dan teknik pengambilan sampel dengan Total Sampling. Dalam penelitian ini jenis data adalah data sekunder, dengan menggunakan lembar observasi data dari rekam

(3)

Jurnal Kesehatan dan Budaya

HIKMAH 17

medis ibu bersalin di RSUD Sunan Kalijaga Demak. Analisa data yang digunakan adalah prosentase.

HASIL PENELITIAN 1. Faktor Janin Besar

Tabel 1 Distribusi frekuensi berdasarkan Faktor Janin Besar

BB janin Jumlah Persentase (%)

4000 gram >4000 gram 2 6 25.0 75.0 Total 8 100

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa dari 8 Responden yang melahirkan janin dengan BB >4000 gram sebanyak 6 orang (75.0%), yang melahirkan janin dengan BB 4000 gram sebanyak 2 orang (25.0%).

2. Faktor Malpresentasi

Tabel 2 Distribusi Frekuensi berdasarkan Faktor Malpresentasi

Malpresentasi Jumlah Persentase (%)

Presentasi Dahi 0 0 Presentasi Muka 0 0 Presentasi Bahu 13 17.8 Presentasi Ganda 0 0 Presentasi Bokong 60 82.2 Jumlah 73 100

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa dari 73 Responden yang mengalami presentasi bokong sebanyak 60 orang (82.2%), yang mengalami Presentasi Bahu sebanyak 13 orang (17.8%). PEMBAHASAN

1. Faktor Janin Besar

Dari hasil penelitian yang telah di lakukan di RSUD Sunan Kalijaga Demak di dapatkan sebagian besar Responden melahirkan janin dengan BB >4000 gram sebanyak 6 orang (75.0%), dan yang melahirkan janin dengan BB 4000 gram sebanyak 2 0rang (25.0%).

Berdasarkan teori yang ada bahwa Janin besar adalah bila berat badannya lebih dari 4000 gram, penyebabnya yaitu faktor keturunan, wanita hamil dengan DM dan penanganannya yaitu dilakukan seksio sesarea (Prawirohardjo, 2005; h. 628-629).

Dalam fenomena di RSUD Sunan Kalijaga Demak paling banyak ibu yang mengalami komplikasi passenger dengan kategori BB janin >4000 gram sebanyak 6 orang dan janin yang BB 4000 sebanyaak 2 orang. Dari hasil diatas peneliti mendapat informasi dari Rumah Sakit RSUD Sunan Kalijaga Demak bahwasannya ibu bersalin yang mengalami janin besar mayoritas terjadi pada ibu yang memiliki riwayat keturunan dan yang mengalami riwayat Diabetes Mellitus.

DM hanya merupakan gangguan metabolisme yang ringan, tetapi hiperglikemia ringan tetap dapat memberikan penyulit pada ibu berupa preeklampsia, polihidramnion, infeksi saluran kemih, persalinan seksio sesarea, trauma persalinan akibat bayi besar (Sarwono, 2008; h. 290).

Berdasarkan hasil penelitian Yunita (2010) diperoleh bahwa pada kelompok ibu yang melahirkan dengan BB lahir >3100 gram menunjukkan prosentase yang paling besar mengalami ruptur perinium. Hal ini menunjukkan bahwa BB lahir memiliki pengaruh

(4)

Jurnal Kesehatan dan Budaya

HIKMAH 18

terhadap terjadinya ruptur perinium pada ibu kemudian mengakibatkan perdarahan dan bahayanya bagi janin bisa mengakibatkan asfiksia.

2. Faktor Malpresentasi

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di RSUD Sunan Kalijaga Demak di dapatkan sebagian besar responden mengalami malpresentasi dengan presentasi bokong sebanyak 60 orang (87.7%), dan yang mengalami malpresentasi dengan presentasi bahu sebanyak 13 orang (17.8%).

Malpresentasi adalah semua presentasi janin selain vertex (syaifuddin 2006; h. 191). Presentasi bokong ialah bila bokong merupakan bagian terendah janin hal tersebut disebabkan karena multiparitas, hamil kembar, hidramnion, hidrosefalus, plasenta previa dan panggul sempit, dan penanganannya dengan persalinan pervaginam oleh tenaga penolong yang terlatih akan aman bila pelvis adekuat (Prawirohardjo 2005; h. 200).

Presentasi bahu disebabkan karena letak janin yang melintang hal tersebut disebabkan karena kehamilan multiple, polihidramnion, placenta previa dan abnormalitas uterus (Chapman 2006; h. 48). Dan penanganannya yaitu dengan Seksio Sesaria efektif di lakukan jika pelahiran pervaginam dikontraindikasikan, jika ibu tidak dalam persalinan dan pelahiran pervaginam maka tepat untuk melakukan manuver pada janin ke letak longitudinal. Manuver ini di lakukan di ruang operasi yang di persiapkan (Liu DTY, 2008; h. 266).

Dalam fenomena di RSUD Sunan Kalijaga Demak paling banyak ibu yang mengalami komplikasi passenger dengan kategori Presentasi bokong sebanyak 60 orang dan presentasi bahu sebanyak 13 orang. Dari hasil diatas peneliti mendapat informasi dari Rumah Sakit RSUD Sunan Kalijaga Demak bahwasannya ibu bersalin yang mengalami malpresentasi mayoritas terjadi pada ibu yang multiparitas dan hamil kembar.

Berdasarkan hasil penelitian Sinurtina Sihombing (2001) Kejadian komplikasi dalam persalinan di pengaruhi dari beberapa faktor antara lain multiparitas, riwayat komplikasi kehamilan, K1, K4, pemberian tablet fe, pemeriksaan antenatal, penolong persalinan dan tempat persalinan.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan sebagian besar ibu bersalin yang mengalami komplikasi passenger dikarenakan letak janin. Upaya pencegahan terjadinya komplikasi persalinan perlu ditingkatkan, dimana deteksi dini terhadap ibu hamil yang mempunyai faktor resiko tinggi dapat di deteksi dan ditangani secepatnya dengan baik. Penolong persalinan oleh tenaga kesehatan atau bidan perlu ditingkatkan.

KESIMPULAN

1. Janin Besar pada ibu bersalin sebagian besar adalah berat badan >4000 gram sebanyak 6 orang (75.0%)

2. Malpresentasi pada ibu bersalin sebagian besar adalah presentasi bokong sebanyak 60 orang (82.2%).

SARAN

Bagi semua pihak yang terkait seperti dinas kesehatan Kabupaten Demak, RSUD Sunan Kalijaga Demak untuk meningkatkan kerja sama dalam meningkatkan kemampuan dokter dan bidan mendeteksi dini komplikasi yang dialami ibu pada saat hamil dengan pelayanan antenatal yang berkualitas dan pemantauan proses persalinan dengan menggunakan partogtaf, serta pelatihan asuhan persalinan normal. Bagi institusi, Dengan adanya hasil penelitian ini maka dapat dijadikan bahan untuk di kembangkan dalam penelitian selanjutnya tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan komplikasi passenger pada ibu bersalin dan di harapkan institusi dapat meningkatkan mutu pendidikan yang lebih komperhensif dan kompeten dalam melakukan penelitian, sehingga dapat menghasilkan

(5)

Jurnal Kesehatan dan Budaya

HIKMAH 19

lulusan yang berkualitas dan mampu memberikan asuhan kebidanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Bagi peneliti selanjutnya, peneliti dapat lebih meningkatkan pengetahuan dan acuan yang luas mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan komplikasi passenger pada ibu bersalin. Bagi ibu bersalin diharapkan agar selalu memantau perkembangan janinnya selama kehamilan melalui pemeriksaan ANC secara rutin sesuai program pemerintah.

DAFTAR PUSTAKA

Benson RC, pernol NC. Buku saku obtetri dan genekologi. Jakarta: EGC; 2008. h. 151-152. Chapman V. Asuhan kebidanan persalinan & kelahiran. Jakarta: EGC; 2006. h. 118.

Liu DTY. Manual persalinan. Jakarta: EGC; 2008. h. 175.

Mansjoer dkk. Kapita selekta kedokteran. Jakarta: media aesculaplus; 2000.

Manuaba. Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB. Jakarta: EGC; 2001.

Mochtar R. Sinopsis obstetri. Jakarta: EGC; 1998.

Notoatmojo S. Metode penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka cipta; 2003. Notoatmodjo S. Metode penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka cipta; 2005

Nursalam. Konsep penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan. Jakarta: Salemba Medika; 2003.

Nursalam. Konsep dan penerapan metodelogi penelitian ilmu keperawatan. Jakarta: Salemba Medika; 2008. h. 89.

Saifuddin AB. Buku acuan nasional pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2006. h. 191.

Saryono, Anggraeni MD. Metodologi penelitian kualitatif dalam bidang kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika; 2010. h. 98-99.

Sugiyono. Statistika untuk penelitian. Bandung: CV Alvabeta; 2007.

Sumarah. Perawatan ibu bersalin. Yogyakarta: Penerbit Fitramaya; 2009 h. 2-126.

Suyanto & Salamah, U. Riset kebidanan metodologi dan aplikasi. Jakarta: Mitra Cendikia; 2009.

Wiknjosastro H. Ilmu kebidanan. Jakarta: yayasan bina pustaka sarwono prawiroharjo; 2005. h. 600-632.

Wiknjosastro H. Ilmu kebidanan. Jakarta: yayasan bina pustaka sarwono prawiroharjo; 2006. h. 180.

Wiknjosastro H. Ilmu kebidanan. Jakarta: yayasan bina pustaka sarwono prawiroharjo; 2008. h. 2000.

http://www.enformasi.com/2009/03/kehamilan-kembar_07.html

http://winardi-andalas-putro.blogspot.com/2009/03/cegah-hydrocephalus-sejak-kehamilan.html

Gambar

Tabel 2 Distribusi Frekuensi berdasarkan Faktor Malpresentasi

Referensi

Dokumen terkait

dengan merancang sebuah sistem informasi akuntansi yang sesuai dengan.. kebutuhan perusahaan sehingga operasi perusahaan menjadi

[r]

Bagaimana menganalisa risiko kecelakaan kerja yang paling kritis dan sering terjadi nantinya pada proyek pembangunan Reservoir Krembangan Surabaya menggunakan metode

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) perlakuan kitosa n 2,5% dapat memperpanjang masa simpan buah jambu biji ‘Crystal’ secara nyata 2,83 dan 6,12 hari

seperti ini tergantung dengan situasi dan kondisi kuatnya ekonomi peminjam (kondisional). 5) Jaminan dalam Usaha Simpan Pinjam Kampoeng Ilmu tidak menggunakan sebuah jaminan

Oleh karena itu untuk membentuk sebuah basis data, kita harus menambahkan ketiga tabel tersebut dengan tabel yang lainnya sebagai implementasi dari keterhubungan atau relasi

Kemudian menurut pendapat Thoha (2007) dijelaskan bahwa gaya kepemimpinan merupakan cara yang dihgunakan oleh seorang pemimpin dalam mempengaruhi bawahan agar

Nilai Intensitas konsumsi energi untuk Gedung Rajawali Rumah Sakit Umum Pusat Dokter Kariadi Semarang berdasarkan perhitungan dari total rekapitulasi pemakaian listrik