Workshop Pembekalan
Manajemen Proyek
Sekretariat ICCTF menyelenggara-kan “Workshop Pembekalan Manajemen Proyek” yang berlangsung hari Rabu hingga Sabtu (6-9/4) di Hotel Aryaduta, Jakarta. Acara workshop dibuka oleh Direktur Lingkungan Hidup Kementerian PPN/Bappenas selaku Sekretaris Majelis Wali Amanat (MWA) ICCTF, Wahyuningsih Darajati.
Acara workshop ini dihadiri oleh 80 orang peserta yang terdiri dari mi-tra pelaksana program ICCTF 2016, staf Sekretariat ICCTF, unit-unit terkait di Bappenas, seperti Biro Hukum, Bagian Verifikasi, Unit Layanan Pengadaan (ULP), dan perangkat Satker MWA ICCTF. Acara workshop juga dihadiri oleh Pengelola Dana Amanat (PDA) Lembaga Wali Amanat ICCTF, yaitu Bank Mandiri.
Pada tanggal 8 April 2016, ICCTF juga melakukan penandatanganan Kontrak Kerja Sama dengan 17 mitra
pelaksa-• Memperoleh pemahaman tentang Pe-doman Pelaksanaan Proyek ICCTF
• Memahami mekanisme pelaksanakan kegiatan sesuai dengan aturan ke-uangan Pemerintah Indonesia (APBN) yang berlaku dari tingkat kewajaran sampai ke pengeluaran detail untuk memastikan penggunaan sumber daya yang tepat dan akuntabel ter-hadap pencapaian tujuan kegiatan
• Bertukar dan berbagi pengetahuan, pengalaman, dan pembelajaran dari
Pembuat Komitmen (PPK) ICCTF dengan para perwakilan mitra pelaksana, disak-sikan oleh Wahyuningsih, Sekretariat ICCTF, semua mitra pelaksana, serta pe-serta lainnya. Sesi ini diakhiri dengan foto bersama.
TUJUAN WORKSHOP 5 Proposal Terpilih
Direktur Lingkungan Hidup Bappenas sekaligus Sekretaris MWA ICCTF, Wahyuningsih Darajati, memberikan sambutan dalam acara workshop pembekalan manajemen proyek
“Insentif Imbal Jasa Lingkungan sebagai Bonus Perjuangan dalam Melestarikan Hutan”
Aries Munandar Media Indonesia
“Climate Smart Agriculture, Mitigasi Dampak Perubahan Iklim pada Lahan Gambut di Desa Sungai Beras disertai Peningkatan Perekononian Masyarakat”
M. Ramond Eka P. Usman Viva.co.id
“Meneropong Pemanfaatan PLTS untuk Menekan Emisi Karbon dan Partisipasi Kaum Ibu dalam Memanfaatkan Energi Terbarukan Melalui Kegiatan Perakitan, Perawatan, dan Perbaikan Panel Surya di NTT”
Vicharius D. J. & Subkhan Agung Ahloo.com
“Ciptakan Kemandirian Ekonomi Rakyat dengan Menjaga Suhu” Hendry R. Sianturi & Purnawan S. Adi GATRA
“Terancamnya Harapan Hidup Burung di Hutan Harapan”
Syaipul Bakhori Tempo
INFO UTAMA
#18
Meeting & 18 Program
ICCTF 2016
Kick-off Meeting dan
Sosialisasi Program ICCTF-LPM Universitas Mataram Pemkab Gorontalo Menangani Dampak Perubahan Iklim PEP Workshop RAN-GRK, Medan United Kingdom Climate Change Unit
TRIWULAN // APRIL-JUNI 2016
FEATURE Program Air Bersih dengan Tenaga Surya di Gunungkidul i s s u e 02.03 0 4 05 05 06 07
Sepanjang awal tahun 2016, sebanyak 14 kick-off meeting dan sosialisasi proyek ICCTF diselenggarakan dengan melibatkan Pemerintah Daerah setempat, perangkat desa dan masyarakat lokal di sekitar lokasi proyek.
Kegiatan kick-off meeting ini bertujuan untuk mempromosikan program sekaligus menyusun rencana kerjasama bersama pemerintah daerah, komunitas lokal dan perangkat desa lokasi proyek akan dijalankan. Kegiatan ini dihadiri oleh masing-masing Koordinator Program ICCTF sesuai dengan fokus area program yang disosialisasikan.
Kick-off meeting program yang
dilaksanakan oleh YAKKUM Emergency Unit (YEU), Javlec Indonesia dan Enerbi di Gunungkidul, Yogyakarta
Kick-off meeting program
Rehabilitasi Lahan dan Hutan melalui Pengembangan Hkm untuk Peningkatan Daya Dukung DAS Moyo Kabupaten Sumbawa di Moyo Hulu, Sumbawa oleh Lembaga Olah Hidup (LoH)
Kick-off meeting program
Pemanfaatan Energi Angin sebagai Energi Baru dan Terbarukan Pembangkit Listrik di Kampung Bungin dan Dampaknya terhadap Lingkungan oleh RCCC-UI di Bandung, Jawa Barat
Kick-off meeting program
Perlindungan, Rehabilitasi dan Konservasi Areal Hutan Pendidikan Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) yang diselenggarakan oleh Yayasan Tengku Chik Pante Kulu di Aceh.
Kick-off meeting program
Konservasi Hutan Berbasis Masyarakat dan Mitigasi Perubahan Iklim di Bentang Alam Kerinci Seblat oleh Walestra di Kerinci, Jambi.
Kick-off meeting program
Peningkatan Budidaya Bambu Cendani untuk Penyelamatan Lahan Kritis di Sub DAS Grenjeng DAS Serang, Desa Sampetan Kec. Ampel Boyolali oleh YPAM
Kick-off meeting program
Strategi Manajemen Pertanian Iklim Berbasis: Penguatan Ketahanan Masyarakat terhadap Perubahan Iklim oleh Departemen Geofisika dan Meteorologi Fakultas Matematika dan IPA, Institut Pertanian Bogor di Subang, Jawa Barat
Kick-off meeting program
Konservasi Sumber Mata Air Blok Utara Lereng Pegunungan Dieng Kabupaten Batang sebagai Upaya Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim oleh Yayasan Lingkungan Hidup Seloliman (YLHS) di Batang, Jawa Tengah.
Kick-off meeting program
Penguatan Kelembagaan Pemerintah Daerah untuk Mengintegrasikan Adaptasi Perubahan Iklim dalam Rencana Pembangunan Daerah oleh Yayasan Transformasi Kebijakan Publik Indonesia (YTKPI) di Gorontalo, Sulawesi Tengah.
Kick-off meeting program
Penguatan Produktivitas Perkebunan dan Peternakan Masyarakat di Lahan Kering dengan Model Sistem Irigasi Tetes Berbasis Sumber Energi dari energi surya oleh Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM), Universitas Mataram. Di Mataram, Lombok Utara.
17-19 April 23 April 09 Mei
16 Mei 26 Mei
26 Mei 31 Mei
Research Center For Climate Change Tropical Renewable Energy Center PT Potenza Putra Makara
Lembaga Pemberdayaan Umat (LPU) An Naba’ Pemanfaatan Energi Angin Sebagai Energi Baru & Terbarukan Pembangkit Listrik di Kampung Bungin & Dampaknya Terhadap Lingkungan.
BEKASI, JAWA BARAT
Yayasan Energi Bersih Indonesia (EnerBI)
Scale-up Sistem Pengangkatan Air
Tenaga Surya di Dusun Banyumeneng II, Panggang, Gunung Kidul, Yogyakarta.
KAB. GUNUNG KIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPM), Universitas Mataram
Penguatan Produktifitas Perkebunan dan Peternakan Masyarakat di Lahan Kering dengan Model Sistem Irigasi Tetes Berbasis Sumber Energi dari Solar Sell.
KAB. LOMBOK UTARA, NUSA TENGGARA BARAT
Yayasan Lingkungan Hidup Seloliman (YLHS Konservasi Sumber Mata Air Blok Utara Lereng Pegunungan Dieng Kabupaten Batang sebagai Upaya Mitigasi & Adaptasi Perubahan Iklim.
KAB. BATANG, JAWA TENGAH
Pusat Perubahan Iklim Institut Teknologi Bandung
Adaptasi Perikanan Tangkap terhadap Perubahan Iklim di Wilayah Pesisir Selatan Pulau Jawa Berbasis Kajian Risiko.
KAB. SUKABUMI, PANGANDARAN, JAWA BARAT; CILACAP, JAWATENGAH; BANYUWANGI, JAWA TIMUR
YAKKUM Emergency Unit
Mendukung Ketahanan Pangan Masyarakat yang Adaptif Iklim di Gunung Kidul, Yogyakarta.
KAB. GUNUNG KIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Yayasan Transformasi Kebijakan Publik Indonesia Memperkuat Kelembagaan Pemerintah Daerah untuk Mengintegrasikan Adaptasi Perubahan Iklim dalam Rencana Pembangunan Daerah
KAB. GORONTALO
Pusat Kajian Antropologi, Fakultas Sosial dan Politik, Universitas Indonesia (PUSKA UI) Pengembangan ‘Jejaring Regional’ untuk Membangun Respon Pedesaan Terkait Perubahan Iklim dengan Melibatkan Petani, Ilmuwan dan Parapihak Terkait.
INDRAMAYU, JAWA BARAT & LOMBOK TIMUR, NUSA TENGGARA BARAT
Departemen Geofisika dan Meteorologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Alam, Institut Pertanian Bogor (IPB) Strategi Manajemen Pertanian Iklim Berbasis: Penguatan Ketahanan Masyarakat terhadap Perubahan Iklim.
SUBANG, JAWA BARAT
Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gajah Mada Proyeksi & Strategi Adaptasi Budidaya Padi SRI
(System Rice Intensification) terhadap Perubahan
Iklim Regional dengan Pendekatan Model Integrasi Iklim-Tanaman-Tanah-Air di Nusa Tenggara Timur
NUSA TENGGARA TIMUR
Lembaga Olah Hidup (Loh)
Rehablitasi Lahan dan Hutan Melalui Pengembangan HKM untuk Peningkatan Daya Dukung DAS Moyo.
KAB. SUMBAWA, NUSA TENGGARA BARAT
Yayasan Pengembangan Akhlaq Mulia (YPAM) Peningkatan Budidaya Bambu Cendani untuk Penyelamatan Lahan Kritis di Sub-DAS Grenjeng DAS Serang Desa Sampetan kecamatan Ampel.
KAB. BOYOLALI, JAWA TENGAH
STIK Yayasan Teungku Chik Pante Kulu Perlindungan, Rehabilitasi dan Konservasi Areal Hutan Pendidikan Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (HP-STIK).
KAB. ACEH BESAR, ACEH
Yayasan Javlec Indonesia
Mitigasi Berbasis Lahan pada Kawasan Karst, DAS Kritis & Kawasan Konservasi.
KAB. GUNUNG KIDUL, DI YOGYAKARTA
Universitas Muhammadiyah Palangka Raya Konservasi dan Rehabilitasi Lahan dan Hutan Gambut di Area PT. Hutan Amanah Lestari (PT. HAL).
AREAL KONSESI PT HUTAN AMANAH LESTARI KAB. BARITO SELATAN & KAB. BARITO TIMUR, KALIMANTAN TENGAH
Perkumpulan Sesami
Pemanfaatan Biogas untuk Usaha
Kemandirian Energi Rumah Tangga Sekaligus Ikut Serta dalam Upaya Mendukung Gerakan Konservasi Lingkungan
MAGELANG, JAWA TENGAH
Yayasan Orangutan Indonesia (Yayorin) Konservasi Ekosistem Nipah dan Hutan Penyangga Bagian Timur Suaka Margasatwa Sungai Lamandau Sebagai Kawasan Pencadangan Hutan Kemasyarakatan (HKm).
KAB. KOTAWARINGIN BARAT, KALIMANTAN TENGAH
Walestra
Konservasi Hutan Berbasis Masyarakat & Mitigasi Perubahan Iklim di Bentang Alam Kerinci Seblat.
KAB. SAROLANGUN DAN KAB. KERINCI, JAMBI
ICCTF telah menyeleksi 18 program yang akan didanai untuk periode 2016 hingga 2018 yang diklasifikasikan dalam 3 fokus area penanganan perubahan iklim yaitu program Mitigasi Berbasis Lahan, program Energi, dan program Adaptasi dan Ketahanan.
Gorontalo, Transformasi— Indonesia adalah salah satu negara yang ren-tan terhadap dampak perubahan iklim. Berdasarkan kajian Asian Development Bank (ADB) tahun 2014, kerentanan terse-but berpotensi menimbulkan kerugian 6-7 persen terhadap PDB per tahun. Oleh kare-na itu, pengintegrasian adaptasi peruba-han iklim dalam rencana pembangunan, khususnya di daerah, mendesak untuk dilakukan.
Penasihat Senior Transformasi, Sarwono Kusumaatmadja, yang ditemui dalam konferensi pers di kantor Bupati Gorontalo (3/7), mengatakan, rencana pembangunan daerah menjadi titik per-hatian yang vital dalam mengantisipa-si dampak perubahan iklim, mengingat pembangunan daerah adalah ujung tom-bak pembangunan nasional dalam sistem otonomi daerah yang saat ini diterapkan di Indonesia.
Undang-Undang 23 Tahun 2014 ten-tang Pemerintahan Daerah sendiri juga telah mengamanatkan, urusan pemerin-tahan bidang lingkungan hidup merupa-kan salah satu urusan pemerintahan yang bersifat wajib. Urusan pemerintahan bi-dang lingkungan hidup tersebut memiliki 7 (tujuh) subbidang, yang masing-masing terdapat pembagian peran/tugas anta-ra pemerintah pusat, pemerintah daeanta-rah provinsi, dan pemerintah daerah kabupa-ten/kota.
Terkait dengan hal tersebut, Sarwono mengatakan, Transformasi berkomit-men untuk membantu Pemerintah Kabupaten Gorontalo untuk menyusun strategi Adaptasi Perubahan Iklim (API) dan mengintegrasikan ke dalam ren-cana pembangunan daerah. Program ini dilaksanakan atas dukungan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) melalui Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF) yang ber-langsung hingga Februari 2017.
Kabupaten Gorontalo dipilih sebagai lokasi program ini karena merupakan salah satu daerah di Indonesia yang pa-ling rentan terhadap perubahan iklim, menurut Direktur Program Transformasi, Nazla Mariza. Selain itu, pertimbangan didasarkan atas adanya data awal be-rupa Kajian Penilaian Kerentanan ting-kat Propinsi Gorontalo yang dilakukan oleh Dewan Nasional Perubahan Iklim
Keseriusan Pemkab Gorontalo
adaptasi perubahan iklim bersama para pemangku kepentingan dan mengin-tegrasikannya ke dalam rencana pem-bangunan daerah.
“Kami berharap dapat bekerja bersama pemda setempat serta berbagai pemang-ku kepentingan terkait, seperti perguru-an tinggi, lembaga swadaya masyarakat (LSM), sektor swasta, media, dan masyara-kat rentan untuk bersama-sama menyu-sun strategi API yang sesuai kebutuhan dan prioritas di daerah, “ ujar Nazla.
Diharapkan nantinya proses penginte-grasian API ini dapat menjadi pembelaja-ran bagi daerah lain maupun pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. Sehingga dapat memicu proses yang sama di daerah lainnya di Indonesia.
Gorontalo berkomitmen
Bupati Gorontalo, Dr. Nelson Pomalingo, terbuka terhadap rencana program peng-integrasian API ke dalam rencana pem-bangunan daerah di Kabupaten Gorontalo. Komitmen senada juga telah ditegaskan Bappeda setempat, sebagai badan yang menjalankan fungsi koordinasi dalam pe-rencanaan sektor pertanian, infrastruk-tur, perikanan, dan kesehatan.
Nelson berharap program ini bisa me-ningkatkan kapasitas Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD), dan jajaran lain yang terkait dalam penyusunan strategi adap-tasi perubahan iklim dan mengintegrasi-kannya ke dalam rencana pembangunan daerah di wilayahnya.
“Semoga Kabupaten
Gorontalo bisa
menjadi
role model
bagi pemerintah
daerah lain di
Indonesia”
di tahun 2011. Faktor yang juga penting adalah baru terpilihnya kepemimpinan baru di Kabupaten Gorontalo yang me-miliki perhatian besar pada bidang ling-kungan hidup.
Dr. Nelson Pomalingo Bupati Gorontalo
Menangani Dampak
Perubahan Iklim
Lebih jauh Nazla mengatakan, program ini memiliki dua tujuan. Pertama, me-ningkatkan pemahaman mengenai dapak perubahan iklim bagi segenap jajaran Pemkab Gorontalo, termasuk eksekutif dan legislatif, perwakilan pemerintah pro-vinsi, serta instansi kunci dalam peren-canaan pembangunan ekonomi daerah, seperti Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Gorontalo. Target sasar-an untuk tujusasar-an ini juga termasuk elemen masyarakat dan dunia usaha. Kedua, me-ningkatkan kapasitas pemerintah dae-rah sasaran untuk menyusun strategi
REPORT
Rapat koordinasi Transformasi-ICCTF dengan para pihak terkait koordinasi untuk membangun strategi adaptasi perubahan iklim di Kab. Gorontalo
Empat jajar panel surya yang disang-ga oleh tiang-tiang besi setinggi 2 meter itu tampak menjulang, asing di an-tara pepohonan mahoni di salah satu bu-kit tertinggi di Padukuhan Banyumeneng II, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Meskipun begitu, keberadaannya sangat dinanti oleh para penduduk Padukuhan tersebut.
Panel-panel surya yang memiliki kapa-sitas 4.000 WP ini merupakan penghasil energi listrik untuk mengangkat air de-ngan pompa dari sumber air, yang jumlah-nya sedikit di Gunungkidul, ke atas bukit. Air itu akan tersimpan di bak penampung utama berkapasitas 5.000 Litter, kemudi-an disalurkkemudi-an ke lima bak pembagi, ma-sing-masing berkapasitas 2.000 Litter, yang tersebar di berbagai RT di Padukuhan Banyumeneng II.
Sistem pengangkatan air tenaga surya
(solar water pumping system/SWPS) ini
dibangun oleh Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF) bersama mitra pelaksana
Menyambut
Air Bersih
di Atas Bukit
Mengering
Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF) dan Yayasan Energi Bersih Indonesia (EnerBI) membangun sistem pengangkatan air tenaga surya untuk warga Padukuhan Banyumeneng II, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.
Yayasan Energi Bersih Indonesia (EnerBI). Dalam program dengan periode April-November 2016 tersebut, ICCTF dan EnerBI menargetkan terpenuhinya kebutuhan air untuk 40 KK dengan debit 20 m3/hari. Untuk mencapai target ini, maka dipasanglah pa-nel surya 4.000 WP, pompa submersible di sumber air, serta pipa dan reservoir untuk pendistribusian air ke tempat pemukiman warga.
Instalasi sistem pengangkatan air te-naga surya tersebut dimulai dengan aca-ra peletakan batu pertama pondasi utama panel listrik tenaga surya di Padukuhan Banyumeneng II, 24 Juli 2016. Acara ini diha-diri oleh ICCTF, EnerBI, serta seluruh warga yang dipimpin oleh Ketua Dukuh dan di-dampingi oleh Ketua Organisasi Pengelola Air Bersih Masyarakat Banyumeng II (ABIMANYU).
Sebelum sistem ini terpasang, warga di lima RT yang menjadi sasaran program itu mendapatkan air dengan cara mengambil langsung ke sumber air dengan dua buah kaleng yang dipikul. Jarak yang ditempuh
Sekretariat Rencana Aksi Nasional Penuruan Emisi Gas Rumah Kaca (RAN-GRK) telah menyelenggarakan Workshop Pendampingan dan Percepatan Penyusunan Laporan Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan (PEP) dan Rencana Pelaksanaan Kaji Ulang Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAD-GRK) di Hotel Grand Angkasa Medan, Sumatera Barat pada tanggal 17-20 Mei 2016. Kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 220 orang dari 34 provinsi, 8 Kementerian terkait dan Mitra Pembangunan.
Selama pelak sanaan work shop peser ta didampingi dan difasilita-si oleh Kementerian/Lembaga, Mitra
• Peserta mampu menginventarisasi data yang dibutuhkan untuk penyusunan lapo-ran PEP RAD-GRK.
• Peserta mampu menghitung penurunan emisi GRK dengan metodologi sesuai bi-dang masing-masing.
• Peserta dapat menyampaikan hasil pen-dampingan termasukan permasalahan dalam pengisian pelaporan PEP RAD-GRK. • Dapat menyelesaikan laporan PEP
RAD-GRK tahun 2015 dalam workshop. • Menyempurnakan laporan PEP RAD-GRK
tahun 2010-2015.
• Peserta mampu memahami rencana
penyu-PEP Workshop
RAN-GRK, Medan
warga pun tidak pendek. Mereka harus berjalan kaki, menanjak perbukitan sejauh minimal 1 kilometer dari rumah mereka.
Erwin Widodo, Executive Director ICCTF, mengatakan bahwa manfaat dari program ini harus dapat dirasakan langsung oleh warga. “Dengan sistem ini, warga tidak per-lu lagi berjalan jauh dan memikul beban untuk mendapatkan air minum. Waktu yang digunakan mereka untuk mengambil air juga bisa dimanfaatkan untuk melakukan hal-hal produktif lainnya,” katanya.
Antusiasme warga juga sangat terasa saat mereka bergotong-royong ikut mem-bangun reservoir utama. Ketua Dukuh Banyumeneng II, Supri, mengatakan bah-wa seluruh bah-warga berjanji untuk menjaga keamanan dan keberlangsungan sistem ini. “Ini semua milik kami juga. Kalau berjalan dengan baik, kami yang akan mendapat manfaatnya. Kalau rusak, kami juga yang akan rugi,” ujarnya.
aktif sebagai fasilitator peserta yang akan melakukan pengumpulan data guna penyu-sunan laporan PEP dan rencana kaji ulang RAD-GRK.
Acara dimulai dengan pembukaan dan pengarahan oleh Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam, Kementerian PPN/Bappenas, Endah Murniningtyas. Pembukaan dilanjutkan de-ngan pengarahan dari Deputi.
Beberapa diskusi yang disampaikan dalam kegiatan tersebut mencakup tema berikut:
• Rancangan Peraturan Operasional (RPP) dari UU No.23 Tahun 2014 oleh Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah, Ke-menterian Dalam Negeri
• Update Hasil PEP RAN/RAD-GRK oleh Di-rektur Lingkungan Hidup, Kementerian PPN/Bappenas
• Keterkaitan antara Inventori dengan RAN/RAD-GRK oleh Direktur
Inventarisa-Acara berikutnya adalah review dan pendampingan penyelesaian PEP RAD-GRK tahun 2015 bidang berbasis lahan, pertani-an, energi dan limbah.
TARGET CAPAIAN HASIL WORKSHOP Warga antusias bergotong royong menyelesaikan pondasi untuk panel listrik tenaga surya
FEATURE
Pada bulan April tahun 2016, ICCTF telah menanda-tangani kerjasama dengan United Kingdom Climate Change Unit (UKCCU) sebesar 3 juta poundsterling yang dipergunakan untuk kegiatan pengelolaan dan resto-rasi lahan gambut. Program “Sustainable Forest and
Peatland Management to Reduce Emission Through Local Actions” yang berdurasi 2 tahun ini bertujuan
un-tuk mendukung pemerintah Indonesia dalam kegiatan pencegahan kebakaran lahan dan hutan melalui resto-rasi lahan gambut. Tujuan khusus dari program ini adalah untuk mencegah kebakaran hutan dan konser-vasi lahan gambut untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca, serta peningkatkan strategi-strategi untuk res-pon terhadap kebakaran
Program ini mengambil lokasi di lima provinsi, di-antaranya Provinsi Jambi, Provinsi Sumatra Selatan, Provinsi Kalimantan Barat dan Provinsi Kalimantan Tengah.
• Melakukan Stakeholder dan Scoping
Analysis dengan berbagai narasumber
diantaranya Badan Restorasi Gambut (BRG), Kementerian Lingkungan Hi-dup dan Kehutanan (KLHK), Pemerin-tah Daerah (Pemda) dan NGOs untuk mengetahui sejauh mana penanganan lahan gambut di Indonesia.
• Penyelarasan/Revisi Kerangka Logis dan Penganggaran Proyek UKCCU de-ngan mitra pelaksana UKCCU untuk
Program Kerjasama ICCTF
dengan United Kingdom
Climate Change Unit
Rangkaian kegiatan yang telah dilakukan paska penandatanganan kerjasama (inception phase) :
Program Forest, Land-use and
Gover-nance (FLAG) UKCCU
• Berdiskusi dan berkonsultasi secara regular dengan Badan Restorasi Gam-but (BRG) untuk membangun sinergi-tas program
• Memfasilitasi Second Programme
Management Meeting ICCTF-UKCCU
yang berlangsung pada tanggal 11 Mei 2016
• Memfasilitasi Second Technical
Pro-gram Management untuk
mendetail-kan program dan persiapan inception
phase pada tanggal 18 Mei 2016 • Koordinasi awal dengan Pemda di
Provinsi Sumatra Selatan, Kalimantan
Barat, dan Provinsi Jambi. Kegiatan ini juga bertujuan untuk Memper-kenalkan program ICCTF-UKCCU kepa-da stakeholder utama yang akepa-da kepa-dan meminta masukan terkait rencana pelaksanaan program ICCTF-UKCCU tentang lokasi, status lahan, bentuk kegiatan dan potensi kandidat pe-laksana. Di Provinsi Sumatra Sela-tan, ICCTF team berkesempatan untuk berdiskusi dengan Kepala Bappeda Kabupaten OKI, Kepala Balai Konser-vasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Pro-vinsi Sumatra Selatan, serta Ketua Tim Restorasi Gambut (BRG) Sumsel (BRG).
ICCTF sebagai Satuan Kerja Bappenas yang melakukan pendanaan pada kegiatan yang bersifat triggering atau piloting me-miliki kepentingan untuk mengidentifikasi jenis kegiatan yang telah dilakukan dilapan-gan melalui upaya pencegahan kebakaran serta upaya mengurangi emisi gas rumah kaca dari kebakaran hutan di Indonesia.
Saat ini, ICCTF sedang mempersiapkan proses untuk call for proposal dan melaku-kan identifikasi mitra pelaksana yang amelaku-kan membantu untuk pelaksanaan program ICCTF-UKCCU ini.
Penandatangan
Memorandum of Understanding antara Ketua MWA ICCTF, Endah Murniningtyas dengan Head of UKCCU, Tom Owen-Edmunds (5/4), bersamaan MWA meeting pertama LWA ICCTF di tahun 2016 REPORT Foto bersama dengan anggota Majelis Wali Amanat ICCTF pada acara penandatanganan MoU ICCTF dengan UKCCU
Mataram — Bupati Kabupaten Lombok Utara Dr. H. Najmul Akhyar, S.H., M.H., menyampaikan bahwa, “Energi surya di-harapkan ke depannya mampu menjadi energi alternatif yang lebih terjangkau bagi masyarakat baik dari aspek biaya maupun operasional” pada kegiatan Kick-off (Launching) dan Sosialisasi Program ICCTF-LPM Universitas Mataram di Dusun Tampes, Desa Selengen, Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara, Rabu 22 Juni 2016.
Lahan Kering dengan Model Sistem Irigasi Tetes Berbasis Sumber Energi Surya yang dilaksanakan oleh LPM Universitas Mataram. Program ini merupakan salah satu dari delapan belas program yang didanai oleh Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF) periode 2016-2018.
Bupati Lombok Utara menyambut baik program ini karena selaras dengan agenda pemerintah daerah dan mampu
menjawab kebutuhan pengairan untuk la-han pertanian masyarakat. Potensi sumur bor untuk pengairan yang ada saat ini ba-nyak yang belum beroperasi dengan baik karena faktor teknis dan biaya, sehingga teknologi energi surya ini menjadi energi alternatif yang potensial untuk dikem-bangkan lebih lanjut.
Acara ini dibuka oleh Bupati Kabupaten Lombok Utara Dr. H. Najmul Akhyar, S.H., M.H., dan dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lombok Utara, Asisten Bupati Kabupaten Lombok Utara, Kepala Bappeda Kabupaten Lombok Utara, Kepala Dinas (Kadin) Kehutanan Lombok Utara, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU), Camat Kayangan, Tim Penyuluh, Kepala Desa Selengan, Tim Pelaksana Universitas Mataram, perwakilan Sekretariat ICCTF dan tim dari perusahaan energi surya.
Menurut Tresnahadi, Camat Kayangan, sosialisasi program ini perlu dilakukan
untuk menghindari kecemburuan dan pergolakan sosial masyarakat di sekitar lo-kasi proyek. Pelatihan kepada masyarakat juga diperlukan untuk memperkenalkan dan mengoptimalisasikan pengoperasian alat tersebut.
Agenda pemaparan materi dilakukan dalam dua sesi, yaitu sesi pertama ma-teri tentang ‘Potensi dan Pemanfaatan Teknologi Energi Baru dan Terbarukan terkait dengan Pembang unan di Kabupaten Lombok Utara’ disampaikan oleh Bupati Kabupaten Lombok Utara, dan sesi kedua materi ‘Program Kegiatan Proyek Swakelola ICCTF-LPM UNRAM di Dusun Tampes Desa Selengen Kecamatan Kayangan’ yang dipaparkan oleh Bapak I Kade Wiratama, S.T., M.Sc., Ph.D.
I Kade Wiratama, S.T., M.Sc., Ph.D., Penang g ung Jawab Program dari Universitas Mataram menambahkan dalam paparannya bahwa teknologi ener-gi surya yang digunakan tidak meng-gunakan baterai sehingga memudahkan operasional dan perawatan ke depannya. Selanjutnya, program ini akan mengem-bangkan demplot perkebunan pepaya California dan Cabai Dewata bagi masya-rakat sehingga diharapkan ke depannya dapat memperluas skala program secara mandiri.
Kick-off Meeting dan Sosialisasi Program
ICCTF-LPM Universitas Mataram
Sambutan Dody Virgo C.R. Sinaga (Pejabat Pembuat Komitmen Satker ICCTF) dalam acara
Kick-off dan Sosialisasi Program ICCTF-LPM Universitas Mataram
Kondisi Lahan Bekas Kebakaran di Sepucuk
Ramadhan merupakan bu-lan suci untuk kembali menjalin silaturahmi terhadap sesama. Guna mempererat relasi baik antara sekretariat ICCTF de-ngan media, diadakanlah se-buah acara buka bersama media pada Rabu, 24 Juni 2016, di Jakarta.
Momen ini adalah kesem-patan yang baik untuk kem-bali menyegarkan informasi rekan-rekan media tentang 18 program ICCTF yang sedang
berproses di tahun 2016 hing-ga 2018, yang meliputi 3 fokus area Mitigasi Berbasis Lahan, Energi, serta Adaptasi dan Ketahanan.
Diharapkan ke depan, re-lasi ICCTF dan rekan-rekan jurnalis semakin baik dan ter-panggil untuk mengeksplorasi lebih jauh fakta-fakta mena-rik program-program yang di-laksanakan oleh mitra ICCTF di lapangan.
Pada tanggal 17 Juni 2016 yang lalu, DANIDA yang diwa-kili oleh Per Rasmussen dan Chandrasa E. Sjamsudin berkun-jung ke kantor Sekretariat ICCTF di Wisma Bakrie 2. Kunjungan kali ini bermaksud untuk mem-perkenalkan Per Rasmussen se-bagai Program Manager DANIDA yang baru menggantikan Peter Oksen ICCTF menyambut baik kunjungan tersebut yang di-wakili oleh Direktur Eksekutif ICCTF Erwin Widodo, Manajer
Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Ni Komang Widiani, serta Deputi Program Joseph Viandrito.
Dalam kunjungan tersebut, kedua belah pihak saling meng-komunikasikan progress pro-gram ICCTF yang didanai oleh DANIDA, dan berharap kerjasa-ma ke depannya dapat tetap terjalin dengan baik. Acara tersebut ditutup dengan ber-foto bersama di depan kantor Sekretariat ICCTF.
Kunjungan Danida ke ICCTF
Media Gathering Ramadhan
ICCTF dan Jurnalis
Indonesia Climate Change Trust Fund adalah satu-satunya lembaga dana perwalian untuk program iklim yang dikelola oleh pemerintah Indonesia untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi koordinasi penanganan perubahan iklim di Indonesia
d it e r b it k a n o l e h
ICCTF Secretariat Wisma Bakrie 2, 20th Floor
Jl. H. R. Rasuna Said Kav. B2 Jakarta Selatan P: (62 21) 5794 5760 F: (62 21) 5794 5759 F: [email protected]