• Tidak ada hasil yang ditemukan

FGD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FGD"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Tips untuk tes FGD(Focus Group Discussion)

This entry was posted on May 5, 2012, in Tips and Info. Bookmark the permalink. 34 Comments

Saya telah menjalani beberapa FGD, setidaknya sampai saat ini sudah lebih dari 5 kali. Pertama kali tes FGD yaitu pada saat seleksi beasiswa Total Summer School, waktu itu saya mahasiswa semester 5. Itulah pertama kali dan terakhir kalinya saya gagal tes FGD. Hasil tes diumumkan 15 menit setelah diskusi. Saya sangat penasaran kenapa saya tidak lulus, sehingga saya langsung bertanya kepada psikolog yang mendampingi tadi. Ternyata kesalahan saya adalah terlalu mendominasi dan seolah-olah menempatkan diri sebagai moderator. Sebelumnya saya berpikir bahwa orang yang mendominasilah yang akan dapat nilai bagus saat FGD, ternyata saya salah. Lalu saya mengevaluasi diri sendiri, berdasarkan penjelasan dari psikolog tersebut tentang bagaimana FGD yang baik, saya menemukan beberapa kesalahan yang saya lakukan.

Sekarang saya tidak akan menceritakan kesalahan saya itu apa, namun saya akan memberikan tips bagaimana menjalani FGD. Saya menulis ini berdasarkan pengalaman yang telah saya dapatkan, saya lulus FGD untuk tes Bank of Tokyo, Astra International, Pertamina, BRI, dan Schlumberger.

1. Jadilah diri anda sendiri. Jangan berusaha untuk menutup-nutui diri, tampillah apa adanya. Tidak perlu sok2 sopan serta perilaku yang dibuat-buat. tetapi bukan berarti anda pertingkah seenak hati juga. Ingat, hal yang paling susah dilakukan adalah menjadi diri sendiri. JIka anda bisa menjadi diri sendiri, ini adalah poin besar untuk anda.

2. Percaya diri. PD adalah modal utama bagi anda ketika interview dan FGD. Jika anda tidak PD, maka jangan berharap anda akan lulus. Jangan minder melihat atau mendengar pesaing saat interview atau FGD yang mungkin jago berbahasa inggris atau jago bicara. Tampilkanlah diri anda, kerahkanlah semua kemampuan dan potensi yang anda punya. Setiap orang adalah unik, jangan membanding-bandingkan diri anda dengan orang lain, masing2 kita punya kelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu, tonjolkanlah kelebihan yang anda punya dengan penuh percaya diri. PD adalah poin yang sangat besar yang harus anda miliki.

3. Hilangkan beban2 di dalam pikiran anda. Pasti anda akan sering melakukan koreksi diri secara spontan saat FGD, memkikirkan apakah saya terlalu banyak bicara, apakah saya kurang ini, kurang itu, yang ujung2nya membuat rasa takut tidak lolos. Ini adalah hal yang dapat menjadi batu sandungan bagi anda. Jangan pikirkan masalah lulus atau tidak lulus, lakukan saja apa yang mesti anda lakukan saat FGD dengan sebaik-baiknya.

4. Setelah itu, fokuslah pada problem yang diberikan. Pada saat FGD anda akan diberikan

(2)

diri. Jangan mencoba untuk unjuk gigi. Yang dilihat dari FGD bukanlah seberapa hebat anda, tetapi bisakah anda bekerja di dalam team. Fokuskan diri anda bagaimana caranya menyelesaikan masalah ini, demi kepentingan kelompok. Dengan begitu, anda akan berusaha maksimal demi kesuksesan kelompok. Alhasil, poin anda bagus. Banyak saya temukan orang yang “show off” dan berusaha mendominasi menunjukkan dirinya hebat, tapi itu salah besar. Disini dinilai teamwork dan interaksi sosial anda.

5. Komunikasi dengan baik. Disini dinilai seberapa bisa anda mempengaruhi orang lain. Inilah inti dari FGD. Mempengaruhi orang lain bukan berarti kita memaksakan kehendak dan pendapat. banyak orang yang salah arti, agar dinilai bisa mempengaruhi orang lain, dia ngotot, memaksakan pendapatnya. Ketika anda mengeluarkan pendapat, anda harus bisa membuat orang paham dengan apa yang anda sampaikan. Begitu tim anda paham, dan anda bisa memasuki alur berpikir mereka, maka mereka akan terpengaruh dengan pendapat anda.

6. Jangan memposisikan diri anda sebagai pemimpin atau moderator, itu kesalahan fatal. FGD adalah diskusi tidak terpimpin.

7. Utamakan kepentingan kelompok diatas kepentingan pribadi. Jangan takut pendapat anda disanggah atau tidak di gubris.

Mudah2an tips2 diatas dapat membantu anda, saya hanya ingin berbagi apa yang telah saya dapatkan. Semoga bermanfaat.

1. waw..luar biasa tipsnya..tolong dong sharing biasanya permasalahan yang seperti apa yang dijadikan pokok bahasan saat FGD..karena saya tidak ada bayangan sama sekali..apakah permasalahan tsb ada hubungannya dgn posisi/perusahaan yg kita lamar atau justru permasalahan umum yang sedang menjadi perbincangan orang banyak.terima kasih

Reply

2. enriconeo says:

May 21, 2012 at 10:33 pm

Permasalahan yang dijadikan pokok bahasan FGD adalah masalah yang tipenya konflik, tidak pernah ada topik yang ada hubungannya dengan posisi/perusahaan yang kita lamar.

Tipikalnya adalah anda disuruh menyelesaikan sebuah permasalahan yang harus diselesaikan dengan kelompok anda.

contohnya adalah:

Anda dan kawan2 sedang hiking ke gunung. Lalu ketua regu dan satu teman anda diserang beruang, sehingga dia mengalami luka yang sangat parah. Lalu anda diberikan pada kondisi tertentu dan beberapa pilihan. Beruang tersebut masih berkeliaran di sekitar lokasi anda, karena dia sedang punya anak kecil, sehingga beruang itu

(3)

menjadi ganas. Apakah anda akan mengevakuasi korban dengan tandu dimana kondisinya anda akan dengan sangat mudah diserang lagi, atau tetap tinggal di lokasi sementara beberapa orang turun untuk memanggil

helikopter dimana anda juga akan beresiko diserang. Kalian juga disuruh mengurutkan prioritas perlatan yang akan anda bawa.

Permasalahan ini harus anda selesaikan bersama kelompok, seolah2 anda sedang mengalami kondisi tersebut.

Semoga membantu

Halo mas, salam kenal.

Tempo hari saya ikut tes FGD Slb, namun tidak lolos.

Beliau yg mengetes kami menyatakan : “Regu kalian tidak ada yg memimpin,tidak ada timer, dan semua mau ngomong, akibatnya permasalahan terselesaikan dengan buruk. Itu kesalahan kalian.”

Kecewa bgt waktu itu ga menunjukkan diri saya yg sebenarnya.

Dalam waktu dekat bakal ada lagi tes Slb di kampus, thanks bgt mas infonya. Btw, bisa minta alamat email mas?

Sekalian mo tau sharing2 di dunia kerja mas.

Makasi ya, Mas

Reply

enriconeo says:

October 5, 2012 at 9:20 pm

Halo salam kenal,

masing2 perusahaan punya point tersendiri dlm menilai FGD, secara umum sih sama. Tapi SLB emang beda sendiri FGD nya, n menurut saya FGD SLB adalah FGD terburuk yg pernah saya ikuti, mereka agak ngasal. Intinya kalo FGD, tunjukkan dirimu yg sebenarnya, fokus ke objective kelompok. Jangan sok2 banyak ngomong utk pencitraan. Temukanlah peran kita dalam kelompok.

membantu sekali tips ini..makasih yah mas…

sekaligus nanya dong mas, saat mau mulai diskusi,hal apah yang pertama harus saya lakukan (jika semua peserta pada diem) trus apa dalam FGD perlu ada moderator,,? jika ada,apa peran saya mengajukan diri sebagai moderator itu menguntungkan? dan apakah fungsi lain dalam diskusi (seperti notulen) itu perlu? hari senin besok saya tes FGD di Astra Interntional Daihatsu,, si mas punya bocoran ga di astra seperti apah FGD nya? ato minta contoh contoh soal FGD yg pernah mas jalanin dong (seingetnya ajah),,,makasih sebelumnya…

Reply

enriconeo says:

November 21, 2012 at 8:56 pm

To Faizudin:

Iya sama2.. kalau bisa kamu yang memulainya, itu poinnya gde banget. Biasanya pasti diam2, nah itu kesempatan buat kamu untuk memulai dan lebih hebat lagi kalau bisa mencairkan suasana (jaga batasannya, jangan sampai kamu mendominasi seolah2 kamu yang punya forum). Akan lebih baik kalau kamu jadi volunteer untuk notulensi, dan bisa menyimpulkan hasil diskusi.

Tidak gampang membuat sebuah kesimpulan, sebagian besar orang hanya bisa berpendapat dan berpikir cemerlang, namun tidak bisa mengolah berbagai pemikiran dan ide banyak orang menjadi sebuah solusi dan

(4)

kesimpulan.

Goodluck FGD nya ya..

Tambahan (Balasan via pm, biar yang lain juga bisa baca):

Hal yang paling kritis di tahap awal adalah short interview pertama. Waktu saya dulu, kebetulan yang

menginterview saya bule. Di interview sama bule, cina, n pribumi itu beda, butuh respon yang berbeda. Ketika di interview oleh bule, jangan muluk2, to the point saja, tetapi tetap santai, kalau bisa ajak bercanda, namun harus dengan percaya diri yang tinggi. Ketika jawaban kamu dibenturkan oleh dia, kmu harus tetap PD dengan apa pendapatmu. Asal kmu tau, di kalangan employeer bule, orang asia terkenal kurang PD, nah, jika kmu bisa PD tinggi, itu point plus.

Lalu saat short interview pertama, kamu disuruh pilih kertas yang isinya masalah yang akan ditanyakan oleh interviewer nya. Kamu boleh minta waktu untuk berpikir dulu, jangan sok sok cepat mikir, langsung ngomong sambil mikir yang akhirnya malah ngga bermutu. take time to think, but fast.

Kalau untuk tips FGD nya silakan bca komen2 yang udah saya tulis. Namun FGD SLB ini agak beda, kalau menurut saya kurang tertata, jadi kamu harus speak outloud, ngga apa2, pengecualian utk SLB.

nglamar disetiap perusahaan itu pasti ada tahap FGDnya ya mas?? truss itu buat FGD penilaiannnya berdsarkan ap sih??

cara public speaking kita kah?? ato ap mas…,, trims mas.. Reply  enriconeo says: February 28, 2013 at 12:34 pm To Ahmad:

Sekarang, hampir semua perusahaan ngadain tahap FGD. di FGD bukan public speaking yang dinilai, tapi kerjasama kelompok dalam merumuskan atau memecahkan permasalahan. Jngan salah arti, soalnya banyak orang menganggap FGD itu public speaking, jdi pas FGD pada berkoar2. Bukan itu yang diinginkan dari FGD. No matter how much you talk, but how good you communicate. Jdi intinya kerjasama, fokus pda permasalahan kelompok, ini bukan ajang siapa yang paling jago ngomong.

Minggu depan saya mau FGD Total Scholarship.. kira2 FGD nya pake bhs inggris gak ya..?

Reply

enriconeo says:

May 17, 2013 at 8:10 pm

(5)

[Tips&Trick;] Menghadapi tes FGD (Focus Group

Discussion)

20-03-2012 21:06

Sebenarnya ini bukan tips and trik yg membuat anda bakal selalu berhasil menghadapai tes FGD, tetapi lebih pada gambaran bagaimana FGD tersebut.

Apa saya udah sering ikut FGD? hanya sekali Lolos? gagal total bro

Bah, Ngapain pula dapat tips dari org gagal? hehehe, saya gak maksa mo baca ato kagak..silahkan aja cari tips dari yg udah berhasil..klo ada

FGD tersebut adalah my first and failure, terasa banget, ane bener2 down, dan alamiah muncul pertanyaan, kenapa si A lolos? kok bukan saya? Nilainya gimana sih? jawaban dia gak lebih baik dari saya kok? dia malah memberikan pendapat yg pada akhirnya ditolak semua peserta FGD. Akhirnya ane evaluasi satu persatu dan pada akhirnya ane bisa nerima kegagalan ane. Padahal udah ngarep betul diterima karena perusahannya juga mantap

Kita mulai dengan cerita bagaimana saat ane ikut tesnya

Pada saat itu ada 6 org (peserta FGD antara 5-10)--kita kasih nama masing2 Anton,

Badu, Choril, David, Erwin ,Feri ya , semua punya latar belakang beda, sebelum tes

sempat ngobrol ngarol ngidul, ada satu org saja yg pernah ikut FGD si David. Hingga akhirnya kita dipanggil dan masuk ruangan, disitu udah ada 4 org dan dijelaskan mereka

adalah"observer". Darinamanya udah jelas apa yg mereka lakukan, intinya mereka gak

usah dianggap ada, walo ini emang bikin keki juga, sebaiknya benar2 anggap mereka

tidak ada!! supaya ente gak merasa terintimidasi.

Kami diberikan lembaran "soal" yg isinya--gak usah saya jelasin deh, ntar beda2

kok--dan kami disuruh memutuskan memilih dua opsi dari soal tersebut kok--dan diputuskan dengan berdiskusi dengan sebelumnya diberi kesempatan membaca soal selama 5 menit. Aneh rasanya berdiskusi hal serius dan mereka adalah saingan kita, itu yg ane rasakan. Pada masa2 kritis ini, sifat manusia bisa macam2..ada yg arogan atau malah gak bisa mikir sama sekali. Tapi pada saat itu sepertinya berjalan tanpa ada yg show off, dan kesannya datar2 banget malah, kayak diatur, dan agak takut. klo anda masih menganggap observernya ada pasti bakal begitu. Wajar!

Akhirnya semua memajukan usulan masing2..hasilnya..4 vs 2 org. Alot dan lambat, yg 4 tetap berusaha keras membuat yg 2 org menerima pendapat mereka demikian sebaliknya. Akhirnya waktu abis, padahal belum ada kesepakatan, dan pada khirnya ditambah 5 menit buat keputusan akhir. Hasil akhirnya bisa ditebak pendapat 4 tetap dipertahankan dan 2 org terpaksa mengalah--pasti dua org ini terpuruk betul, karna gak bisa

mempertahankan pendapatnya, padahal banyak yg bilang klo mempertahankan pendapat adalah suatu hal yg dinilai, emang bener si david merasa down dan udah

hopeless (padahal dia udah pernah FGD dan lolos lho, yg dulu nasib kali yah ).

Lalu siapa yg lolos? hanya 2 org, yg pasti bukan saya...

mereka adalah..2 org itu? setengah tebakan anda benar..si David lolos, dan satunya adalah si Choril. KOK BISA???!!!!

mari kita evaluasi masing2 org deh:

Si anton, anggap ini ane bro , Ane nervous, omongan ane bebrapa kali mengulangi apa yg sudah ane bilang dan sering gak jelas..pengaruh grogi bener2 dah. Tapi bukan itu

(6)

yg terburuk gan, semua org grogi, tapi aslinya ane keluar, ane yg "strict", selalu dijalur aturan dan "frame" muncul

Ane malah menjadi bloker ide2 org bukan ama yg beda tetapi ama yg sama pilihannya aja ane blok---i dig my own grave--baru sadar sih pas udah gak lolos

si badu, paling pertama mengemukakan pendapatnya, tapi sepanjang diskusi ane liat dia sibuk nulis2 apa gitu, mungkin dia juga bingung kali yah, jadi dia muncul dan tenggelam, asik dengan diri sendiri

si Choril, yg lolos, terus terang gak nyangka dia lolos lho, dia menurut ane beberapa kali mengemukakan usulan konyol, idenya diluar konteks, sulit ane jelaskan intinya kfc ada menu ayam kampung kata dia, tapi mungkin idenya ini juga bikin dia lolos kali yah

tapi klo menurut ane yg bener vital adalah usulan konyolnya berikutnya, yaitu: dia

menawarkan pada 2 org yg beda pendapat tsb klo pendapat mereka dijadiin rekomendasi aja ntar. What the he***!!!!! emang bakal ada diskusi lagi? emang ntar tes ini lanjut lagi?? dan respon keduanya yg betul2 membuat ide konyol itu brilian! mereka gak menolak ide

tersebut (udah mepet di waktu kali yah )

si David, yg lolos, pendapatnya beda dari mainstream, jelas klo voting dia gatot, di tetap ngotot dengan pendapatnya,

keunggulan dia menurut saya, di suaranya..klo ngomong jelas. Dia terus

mempertahankan pendapatnya dan memberikan usulan2. ane lihat poin tentang suara ini penting juga ya, suara keras dan jelas perlu dilatih.menyampaikan pendapat itu perlu bicara yg jelas sehingga org ngerti. Dia juga mempertahankan pendapatnya walo mungkin dalam hati desperate banget karna dalam FGD tersebut terkesan dia "gagal"

si Erwin, pendapat sama dengan si David, sesekali menampilkan pendapatnya. tapi dia mirip si badu, kadang asik sendiri. dan seperti menjauh--gak tau gimana

menggambarkannya

terakhir si Feri, si feri punya ide2 bagus, malah kasih itung2an matematis berapa

untungnya, wth, bikin keki aja nih org..ane serasa org bodo dia jadi jurubicara pas

menyampaikan hasil akhir, ane si mikir klo ada 3 org yg lolos mungkiin dia masuk

sebagai org ke 3, but maybe not his lucky day. tapi kelemahannya dia jadi jubir itu inisiatif

sekali, gak pake nanya2 dulu dan pas ditanyain sama observer--pada presentasi kita

ditanyain soal alasan pilihan kita--dia gak bisa jawab, dan tentunya kami semua continue..

Begitulah kisahnya, yg gak lolos bukan berarti gak bagus, hanya saja mereka hanya

memilih beberapa saja---btw ini kata2 mbak HRDnya--, dan FGD benar2

"menelanjangi"..ane bukan ankut2in dan gak usah takut gan..ane malah sekarang jadi lebih pede klo ketemu FGD lagi

Banyak tips, terlalu banyak malah tapi gak benar2 menggambarkan bagaimana kenyataan dalam FGD, dan kita gak bisa jadi Mr Perfect! CAn you?? bisakah anda

menjadi org yg gak grogi, suara kenceng jelas, rendah hati, dll, dll dan penilaian

tidak hanya hal2 tersebut, banyak score yg mereka nilai..dan yg paling "cocok" saja yg mereka loloskan

(7)

tapi dalam diskusi sangat jelas butuh: kemampuan menyampaikan pendapat dan menjelaskannya dengan baik, memberikan solusi bukan blocker. Soal hasil akhir dalam FGD tidak terlalu penting--tetapi perlu diingat bahwa perusahaan adalah orientasi bisnis dan keuntungan yg sebesar-besarnya, perlu diperhatikan implikasi bisnis setiap

keputusan--, tetapi yg paling penting proses selama diskusi!

Apa anda akan sukses FGD setelah baca ini? gak jamin bro

klo agan2 masih mahasiswa, klo aktif berorganisasi mungkin kemampuan utk berdiskusi bisa dilatih secara alamiah. Tetapi jgn latih debat kusir ngarol ngidul gak ada guna,

tetapi latih bagaimana menyampaiakn pendapat dengan baik dan mengelaborasi

ide2 org lain. Dalam diskusi bukan benar-salah, menang-kalah, tetapi lebih dari itu ada jalan keluar dan apa yg didiskusikan bisa diterima masing2 pihak. Bagi yg udah gak kul lagi, latih dengan berdiskusi dengan teman, org tua, siapa saja yg bisa diajak berdiskusi, perlua wawasan dah.

Bagi yg masih mencari kerja seperti saya, yg penting jgn putus asa, gak mudah emang, apalagi banyak beban lain yg mengharuskan kita cepat2 dapat kerja--klo dengar musik melo bisa nangis lho--semua yg kamu alami itu "biasa" dan bukan jalan buntu, karena kamu diberi kesempatan utk belajar lebih baik lagi, saat2 tak terduga sering muncul bila kita benar2 berharap dan tidak kehilangan harapan

Semoga bermanfaat..gak nolak

dominasi itu kata yg negatif klo di diskusi gan

bukan soal banyak atau dikit bicara..tapi omongan yg disampaikan itu emang solusi masalah atau tidak dan NATURAL..wuih makin rumit..hehehe

pertama santailah..kendalikan diri dan fokus ke masalah yg di berikan..

jgn mikir yg lain2..terutama soal lulus apa nggak..dan lebih bahaya merasa lebih baik dari kandidat yg lain..klo gak fokus kita gak bisa menyampaikan pendapat dengan baik..di pikiran solusi kita bagus tetapi pas disampaikan malah keliatan gak ada bedanya ama yg lain

"ide yg sama sekalipun klo disampaikan dengan baik akan dianggap ide bagus" lho?!

si david terlihat ngotot sebenarnya (klo saya lihat wajahnya yg agak tegang)..tetapi pada akhirnya dia mau menerima solusi yg diberikan dan tentu setelah dia memaparkan alasannya dulu, dan dia bantu jawab alasan kami, walau sebenarnya bukan pilihanny sharing pengalaman kaya gini penting buat membuka wawasan sekaligus introspeksi diri, terutama buat ane juga

saran tambahan dari ane mungkin 1:

jangan cengegesan saat mendengarkan pendapat orang lain, dengarkan pendapat teman kelompok dengan eye to eye, dan satu yg ane rasain dan mungkin penting. Sebisa mungkin jangan tatap observer saat waktu diskusi

(8)

1. pilihlah solusi yg paling masuk akal dan dapat diterapkan dalam jangka waktu pendek dan menengah sehingga seakan2 agan punya rencana berkelanjutan untuk menangani masalah tersebut.

2. dominator / joker dalam tim biasanya jarang lolos soalnya terkesan menang sendiri/penghambat bagi anggota tim laen

3. dalam FGD akan banyak muncul alasan yg sama, harus pandai mencari celah supaya gak terkesan asal ikut. Klo ada opsi beda dengan kita jangan dijatuhkan tp kasih alasan yang kuat mengapa tim harus mengambil opsi yg kita pilih

mau share pengalaman aja, ane pernah nanya ama psikolog langsung ttg FGD. Dia bilang FGD itu battery test psikolog yang biayanya paling murah, jika dibandingkan test2 yang lain. Disitu akan keliatan berbagai macam tipikal orang yang bermacam-macam dari yang ngototan, penurut, cari aman dan sbgnya. Biasanya sih FGD satu paket juga dengan tes2 psikologi yang lain, tujuan nya palagi kalau bukan nyocokin jawaban dengan kenyataannya.

Jadi menurut ane selama FGD lebih baik jadi diri sendiri aje, itu yang terbaik...dan kalau belum berhasil, silakan coba terus....ane sendiri FGD sampai skrg lum pernah lolos dan bisa dibilang hampir selalu gagal jika ada FGD.

So, yang penting tetep keep spirit aja, berjuang terus dan jangan menyerah, kalau gagal itu bukan berarti bodo/tidak mampu, tapi ya emang mungkin belum rejeki nya...

Referensi

Dokumen terkait

Mencermati hasil wawancara dengan kedua pimpinan jemaat di Desa Duma tersebut, dipandang bahwa kondisi sosial masyarakat pasca perpecahan jemaat bisa dikatakan mulai

Implementasi yang dilakukan pada sistem ini adalah sebuah sistem yang dapat membantu untuk mendapatkan informasi wajib pajak seperti Data wajib pajak, jadwal drop box,

Konon kalajengking-kalajengking yang berada di tempat tersebut merupakan penjaga makam para bupati dan dari pandangan itulah muncul sebuah kearifan lokal atau sebuah larangan

Penelitian mengenai model sistem informasi manajemen kebencanaan yang mencakup fase sebelum bencana ( before disaster ), fase saat bencana ( during disaster ), fase

Susunan daun genjer ini termasuk daun lengkap, letak daun tersebar, ketebalan daun tebal, bentuk daun lonjong, warna daun hijau, permukaan daun licin, tulang daun

Dari tingkat relevansi kurikulum program studi PTMO FKIP UNSRI dengan kompetensi profesional guru SMK kompetensi keahlian TKR di kota Palembang pada masing-masing bidang kompetensi

Dari ketiga metode yang digunakan untuk menghitung luas daun dapat diketahui bahwa metode rumus regresi dan penggunaan scanner merupakan metode yang mempunyai akurasi yang lebih

Hasil analisis (Tabel 3.) menunjukkan bahwa varietas dan perlakuan jerami padi hanya berpengaruh nyata terhadap emisi gas N 2 O pada umur 21 hst dan terjadi interaksi antara kedua