• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL Diabetes Melitus

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JURNAL Diabetes Melitus"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN DIABETES MELITUS TIPE II DENGAN

HUBUNGAN DIABETES MELITUS TIPE II DENGAN OSTEOPOROSISOSTEOPOROSIS PADA WANITA

PADA WANITA POSTMENOP POSTMENOPAUSEAUSE DI KECAMATAN SUKODONO DANDI KECAMATAN SUKODONO DAN TA

TAMAN KAMAN KABUPABUPATEN SIDOARJO TEN SIDOARJO 20162016

 I Gede A

 I Gede Andika Riawan Putrndika Riawan Putra. 2016 a. 2016  Tugas Akh

Tugas Akhir. Program Studi ir. Program Studi Pendidikan Dokter.Pendidikan Dokter.

Fakultas Kedokteran. Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. Fakultas Kedokteran. Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.

Pembimbing :

Pembimbing : Sri Lestari Utai! Ssi"! M#es"Sri Lestari Utai! Ssi"! M#es" ABSTRAK 

ABSTRAK  steo!

steo!orosis disebut sebagaiorosis disebut sebagai  silent  silent killer killer diseasedisease karena ke!adatan tulang karena ke!adatan tulang  berkurang se"ara

 berkurang se"ara !erlahan tan!a !erlahan tan!a menimbulkan gejala menimbulkan gejala sam!ai !atah sam!ai !atah tulang terjaditulang terjadi .. s

steteo!o!ororososis is dadan n D# D# titi!e !e $ $ seseriring ng teterjrjadadi i !a!ada da ususai ai lalanjnjutut. . PaPadada wanitawanita  postmenopause

 postmenopause rentan terkena D# ti!e %% dari!ada diabetes melitus ti!e % karenarentan terkena D# ti!e %% dari!ada diabetes melitus ti!e % karena usia !asien yang terkena D# ti!e % adalah di ba&ah '( tahun.

usia !asien yang terkena D# ti!e % adalah di ba&ah '( tahun. Pen

Penelitelitian ian ini ini berbertujtujuan uan untuntuk uk mengmengetahetahui ui hubhubungungan an antantara ara D# D# ti!ti!e e %%%% den

dengan gan ostosteo!eo!oroorosis sis !ad!ada a &an&anitaita  postmenopasue postmenopasue di di Ke"Ke"amatamatan an SuSukodkodono ono dandan Ta

Taman Kabu!aten Sidoarjo tahun $()*. Po!ulasi man Kabu!aten Sidoarjo tahun $()*. Po!ulasi !ada !enelitian ini !ada !enelitian ini adalah &anitaadalah &anita ya

yang ng sudsudah ah memengngalaalami mi mamasasa  postmenopause postmenopause di di PosyPosyandandu u +an+ansia sia Ke"Ke"amatamatanan Sukodono, Kabu!aten Sidoarjo dengan besar sam!el yang diambil sebanyak -( Sukodono, Kabu!aten Sidoarjo dengan besar sam!el yang diambil sebanyak -( &anita

&anita postmenopasue postmenopasue..

asil !enelitian menunjuk

asil !enelitian menunjukkan akan adanydanya a hubuhubungan antara ngan antara diabetdiabetes es mellitmellitusus ti!e %% dengan osteo!orosis !ada &anita

ti!e %% dengan osteo!orosis !ada &anita postmenopause postmenopause di Ke"amatan Sukodonodi Ke"amatan Sukodono dan

dan TTamaman an KabKabu!au!aten ten SidSidoaroarjo jo $()$()/, /, hal hal terstersebuebut t dibdibukuktiktikan an !ad!ada a saat saat di di ujiuji  spearman correlation

 spearman correlation dida!at nilai !0value 1 (,()2 3 (,(*. dida!at nilai !0value 1 (,()2 3 (,(*. Kata K$%&i '

Kata K$%&i ' Dia(etes Me)it$s Ti*e II! Dia(etes Me)it$s Ti*e II! Oste+*+r+sis! WaOste+*+r+sis! Wa%ita%ita  Postmenoau Postmenoausese PENDAHULUAN

PENDAHULUAN s

steteo!o!ororososis is adadalaalah h !e!enynyakakitit me

metatabobolik lik tutulalang ng yayang ng memem!m!ununyayaii si4at0si4at khas yaitu massa tulang yang si4at0si4at khas yaitu massa tulang yang renda

rendah, h, disertdisertai ai mikromikroasitektuasitektur r tulangtulang dan !enurunan kualitas jaringan tulang dan !enurunan kualitas jaringan tulang ya

yang ng akakhihirnyrnya a dada!a!at t memeninimbmbululkakann ker

kera!ua!uhan han tultulang ang dan dan menmenyebyebabkabkanan 4rak

4rakturtur. . stesteo!oo!orosirosis s disdisebuebut t sebsebagaiagai  silent

 silent killer killer diseasedisease  karena ke!adatan  karena ke!adatan tulang berkurang se"ara !erlahan tan!a tulang berkurang se"ara !erlahan tan!a me

meninimbmbululkakan n gegejajala la sasam!m!ai ai !a!atatahh tulang terjadi 56ome7, $((/8.

tulang terjadi 56ome7, $((/8.

#enurut data !ada tahun $((' di #enurut data !ada tahun $((' di Amerika, !atah tulang belakang setia! Amerika, !atah tulang belakang setia!

ta

tahuhun n memen"n"a!a!ai ai ).).$($((.(.((((( ( kakasusus.s. Ka

Kasusus s ososteteo!o!ororososis is jajauh uh memelelebibihihi  jumlah

 jumlah serangan serangan jantung jantung 59)(.(((8,59)(.(((8, stroke 5'-).(((

stroke 5'-).(((8, 8, dan dan kankekanker r !ayud!ayudaraara 5$'.

5$'.'((8. '((8. ;ahka;ahkan n dikatadikatakan kan bah&abah&a ttiiaa! ! $$( ( ddeettiikk, , oosstteeoo!!oorroossiiss men

menimbimbulkulkan an !at!atah ah tultulang ang 5T5Tanandradra,, $((8. Selain itu data ;adan +itbang $((8. Selain itu data ;adan +itbang 6i7i di %ndonesia menunjukkan bah&a 6i7i di %ndonesia menunjukkan bah&a aannggkka a !!rreevvaalleennssi i oosstteeoo!!eenniiaa 5osteo!orosis dini 8 adalah 9),-< dan 5osteo!orosis dini 8 adalah 9),-< dan  !revalensi

 !revalensi osteo!orosis osteo!orosis )(,' )(,' <, <, yangyang  berarti

 berarti $ $ dari dari * * !enduduk !enduduk %ndonesia%ndonesia  berisiko

 berisiko terkena terkena osteo!orosis osteo!orosis 5De!kes5De!kes =%, $((/8.

(2)

Sementara data yang dikum!ulkan di UPT makmal ter!adu %munoendokrinologi, FKU% menyebutkan dari )/( kasus osteo!orosis, ternyata yang !ernah mengalami !atah tulang 4emur dan radius sebanyak $9 kasus 5)9,-<8. Demikian !ula angka kejadian 4raktur  yang terjadi !ada bagian !inggul, tulang belakang dan !ergelangan tangan di =SUD Dr. Soetomo Surabaya  !ada tahun $(()>$((*, meli!uti 9 dari total 2' kasus 4raktur tulang  !inggul !ada &anita berusia ? /( tahun. Terda!at 2 dari '/ kasus 4raktur  tulang belakang dan terda!at *' dari )-' kasus 4raktur !ada !ergelangan tulang. Dimana dari banyak kasus, terjadi !ada &anita berusia ? /( tahun. steo!orosis sering terjadi !ada &anita  postmenopause  5setelah menopause8 yang berusia di antara *)0-* tahun. Penyebab osteo!orosis  postmenopause adalah karena kekurangan estrogen, yang membantu mengatur    !engangkatan kalsium ke dalam tulang  !ada &anita 5#isnadiarly, $()'8.

Penyebab osteo!orosis ada $ golongan yaitu osteo!orosis !rimer dan sekunder. steo!orosis !rimer adalah osteo!orosis yang bukan disebabkan oleh suatu !enyakit atau tidak diketahui  !enyebabnya. Sedangkan osteo!orosis sekunder adalah osteo!orosis yang diketahui !enyebabnya, yaitu terjadi karena adanya !enyakit lain yang mendasari, de4isiensi atau konsumsi obat yang da!at menyebabkan osteo!orosis. Salah satu !enyebabnya adalah Diabetes #elitus 5Kelman, $((*8.

Prevalensi nasional D# 5berdasarkan hasil !engukuran gula darah !ada !enduduk umur ? )* tahun bertem!at tinggal di  !erkotaan8 adalah *,-<. Sebanyak )'

 !rovinsi mem!unyai !revalensi D# di atas !revalensi nasional, yaitu  @anggroe A"eh Darussalam, =iau, +am!ung, ;angka ;elitung, DK% akarta, a&a Tengah, a&a Timur, ;anten, Kalimantan ;arat, Kalimantan Timur, Sula&esi Utara, 6orontalo, dan #aluku Utara 5=iskesdas, $((-8.

steo!orosis dan D# ti!e $ sering terjadi !ada usai lanjut 5;ru"kner et a l ,.$()98. Pada wanita  postmenopause rentan terkena D# ti!e %% dari!ada diabetes melitus ti!e % karena usia !asien yang terkena D# ti!e % adalah di ba&ah '( tahun 5Prihatini, $()'8.

#enurut bebera!a !enelitian kaitan osteo!orosis dengan D# masih  banyak terda!at kontroversi 5o4bauer 

et al., $((-8. Salah satu !enelitian menyebutkan bah&a osteo!enia atau osteo!orosis dini dan !eningkatan risiko !atah tulang terda!at !ada !asien dengan D# ti!e %, namun bukti tersebut masih menjadi kontroversi  !ada !asien dengan D# ti!e %%

5Bamamoto et al ., $((8 . Peningkatan ;#D dan berat badan, ditambah dengan studi terdahulu menunjukkan tidak ada !eningkatan atau !enurunan risiko !atah tulang sehingga menimbulkan s!ekulasi bah&a !asien dengan D# ti!e %% bisa mengalami  !enurunan risiko osteo!orosis 5eath et al ., )2(8. @amun !enelitian terbaru menujukkan bah&a risiko !atah tulang meningkat !ada !asien dengan D# ti!e %% ,meski!un mengalami !eningkatan ;#D 5anghorbani et al  ., $((-8. Diabetes #elitus ti!e % dan %% diangga! 4aktor risiko klinis dalam F=AC0 agloritma yang meru!akan instrumen yang divalidasi untuk menilai kemungkinan terjadinya 4raktur 5 Kanis et al., $((28.

(3)

;erdasarkan 4akta di atas, osteo!orosis meru!akan masalaah kesehatan yang !erlu menda!at  !erhatian terutama !ada &anita  postmenopause. Selain itu hubungan D# ti!e %% dengan osteo!orosis masih di!erdebatkan. al inilah yang membuat !eneliti merasa tertarik untuk  meneliti U;U@6A@ D%A;ETES #E+%TUS T%PE %% DE@6A@ STEP=S%S PADA WA@%TA  POSTMENOPAUSE  D% KEA#ATA@

SUKD@ DA@ TA#A@

KA;UPATE@ S%DA= TAU@ $()/G.

METODE PENELITIAN Je%is Pe%e)itia%

Penelitian ini menggunakan  !enelitian asosaiati4. Penelitian asosiati4 meru!akan !enelitian dengan tingkatan tertinggi dibanding dengan  !enelitian deskri!ti4 dan kom!arati4,  !enelitian ini bertujuan untuk 

mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan !enelitian asosiati4 da!at dibangun suatu teori yang ber4ungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala 5Sugiyono,$((8.

P+*$)asi ,a% Sa*e)

Po!ulasi !ada !enelitian ini adalah &anita yang sudah mengalami masa  postmenopause di Posyandu +ansia Ke"amatan Sukodono dan Taman, Kabu!aten Sidoarjo dengan  besar sam!el yang diambil sebanyak -(

&anita postmenopasue. A%a)isis Data

enis Data

enis data yang digunakan adalah data !rimer, yang di!eroleh melalui kuisoner ri&ayat kesehatan

dan !engukuruan ;#D !ada &anita  postmenopause di Ke"amatan Sukodono dan Taman, Sidoarjo.

$. Analisis ;ivariat

Analisis bivariat digunakan untuk meneliti kekuatan hubungan antara dua variabel 5variabel bebas dan variabel terikat8. Uji statistik  yang digunakan adalah Uji Korelasi S!earman yang dihitung menggunakan SPSS 5;udiarto, $(($8.

HASIL PENELITIAN Ta(e) 1" Usia Res*+%,e%

Usia -re#" Perse%tase .

*(0/( Tahun )- $9.'

/)0-( Tahun 9- /-.)

? -( Tahun / 2./

Total -( )((.(

Sumber: Data survey $()/

Tabel diatas menunjukkan bah&a sebagian res!onden sebesar 9-res!onden 5/-.)<8 berasal dari rentang usia /) > -( Tahun.

Ta(e) 2" Ri/aat Dia(etes Me))it$s DM -re#" Perse%tase . Tidak ada ri&ayat * 29.' Ada ri&ayat )) )*.-Total -( )((.(

Sumber: Data survey $()/

Tabel diatas menunjukkan bah&a sebagian besar res!onden tidak  memiliki ri&ayat diabetes yaitu sebanyak * res!onden 529,'<8 sedangkan res!onden yang memiliki ri&ayat diabetes sebanyak )) res!onden 5)*,-<8.

(4)

Ta(e) " Oste+*+r+sis

Oste+*+r+sis -re# Perse%tase . Tidak steo!o0rosis 5@ormal dan osteo!enia8 $) '(.( steo!orosis 9 -(.( Total -( )((.( Sumber: ut!ut SPSS

Tabel diatas menunjukkan bah&a sebagian besar res!onden mengalami kejadian osteo!orosis yaitu sebanyak  9 res!onden 5-(.(<8, sedangkan $) res!onden 5'(.(<8 lainnya tidak  mengalami osteo!ororsis.

(5)

A%a)isis Biariat

Ta(e) 3" H$($%4a% Dia(etes Me))it$s Ti*e II ,e%4a% Oste+*+r+sis *a,a Wa%ita  Postmenoause ,i Ke&aata% S$#+,+%+ ,a% Taa% Ka($*ate% Si,+ar5+ 2016 Diabetes #ellitus steo!orosis Total Spearman Correlation Tidak  steo!orosis steo!orosis

Tidak ada ri&ayat $) 5'*./<8 '2 5/9.9<8 * 5)((<8

Sig. 1 (,()2 Ada ri&ayat ( 5(<8 )) 5)((<8 )) 5)((<8

Total $) 5'(.(<8 9 5-(<8 -( 5)((<8 Sumber : asil Kuesioner Diolah

Tabel diatas menunjukkan bah&a dari )((< res!onden yang memiliki ri&ayat D# diketahui )) orang 5)((<8 mengalami osteo!ororsis dan tidak  ditemukan yang tidak terkena osteo!orosis. Sedangkan dari )((< res!onden yang tidak memiliki ri&ayat D# diketahui $) orang 5'*./<8 tidak  mengalami osteo!orosis dan '2 orang 5/9.9<8 mengalami osteo!orosis.

;erdasarkan hasil uji korelasi  spearman di!eroleh nilai Sig. 1 (,()2 53 (,(*8, artinya ada hubungan diabetes mellitus ti!e %% dengan osteo!orosis  !ada &anita  postmenopause di Ke"amatan Sukodono dan Taman Kabu!aten Sidoarjo $()/ sehingga hi!otesis diterima.

PEMBAHASAN

;erdasarkan !enelitian dari -( res!onden di Ke"amatan Sukodono dan Taman Kabu!aten Sidoarjo menunjukkan hasil bah&a terda!at hubungan antara diabetes mellitus ti!e %% dengan osteo!orosis !ada &anita  postmenopause di Ke"amatan Sukodono dan Taman Kabu!aten Sidoarjo $()/, hal tersebut ditunjukkan  !ada hasil uji korelasi spearman di!eroleh nilai Sig. 1 (,()2 53 (,(*8. Dimana dari )((< res!onden yang memiliki ri&ayat D# diketahui )) orang 5)((<8 mengalami osteo!ororsis dan tidak ditemukan yang tidak terkena osteo!orosis. Sedangkan dari )((< res!onden yang tidak memiliki ri&ayat D# diketahui $) orang 5'*./<8 tidak 

mengalami osteo!orosis dan '2 orang 5/9.9<8 mengalami osteo!orosis. 5Tabel H.98

asil ini sejalan dengan  !enelitian Krisdiana 5$()'8 yang menunjukkan bah&a terda!at hubungan yang signi4ikan antara  !enyakit sistemik diabetus mellitus dengan osteo!orosis !ada &anita  !as"ameno!ause di =SUD Kota

Semarang Tahun $()'.

Penelitian lain menyebutkan Diabetes melitus meru!akan salah satu  !enyebab terjadinya osteo!orosis sekunder. Pada !enelitian ini menunjukkan bah&a diabetes melitus sebagai salah satu 4aktor risiko terjadinya osteo!orosis. al tersebut ditunjukkan dengan hasil analisis  bivariat yang menunjukkan bah&a

(6)

res!onden yang memiliki !enyakit diabetes melitus memiliki risiko terjadinya osteo!orosis ',9' kali lebih  besar dibandingkan dengan yang tidak 

memiliki !enyakit diabetes melitus 5Wardhana, $()$8

Penurunan densisitas tulang sering dialami !enderita D#, bahkan da!at terjadi 4raktur. Penurunan massa tulang bersama sama dengan onset D#, namun !atogenesisnya masih  belum jelas, ada dugaan diakibatkan de4isiensi insulin, terbuangnya kalsium  !ada saat glikosuria, atau !eningkatan resor!si karena sebab lain. Pada D# ti!e %%, densitas tulang !ada &anita tidak terjadi !enurunan. al ini disebabkan !embentukan massa tulang yang lebih dari!ada normal, yang  berhubungan dengan !eningkatan indeks massa tubuh !ada D# ti!e %%. ;ebera!a !enelitian menduga hal tersebut karena !enderita dalam keadaan obese, mungkin juga adaanya kadar estrogen dan amylin yang lebih tinggi !ada meno!ause 5ikmat dalam Krisdiana, $()'8.

Pada !enelitian Woogdee et al 5$())8 mengungka!kan bah&a kondisi hi!erglikemia akan meningkatkan  jumlah osteoklas, T@F0 , #SF, =A@K+ yang semua kom!onen tersebut akan memi"u !eningkatan resor!si tulang, sementara !enurunan =unI$, Osteoclastin, Osteonectin,  !enurunan !roli4erasi osteoblast,  !enurunan neovaskularisasi,  !eningkatan di4erensiasi adi!osit,  !eningkatan de!osit sumsun tulang ,PPA=0 , aP$, adi!isin dan resistin serta !enurunan di4erensiasi osteoblast akan "enderung menurunkan kemam!uan dalam !embentukan tulang atau remodeling tulang. Produksi A6Es !ada !enderita D#

 juga akan da!at menurunkan kolagen ti!e % and kekakuan tulang yang da!at menurunkan kualitas dari tulang.

asil !enelitian juga menunjukkan bah&a res!onden yang tidak mem!unyai ri&ayat diabetes juga  bisa terkena osteo!orosis. al ini dikarenakan !ada !enelitian ini sebagian besar res!onden berasal dari rentang usia /)0-( Tahun, dimana dalam rentang usia tersebut &anita telah mengalami masa postmenopause, yang kebanyakan mengalami  !enurunan !roduksi hormon estrogen, hormon !rogesteron dan hormon seks lainnya 5+ie&ellyn J ones, $((*8

al ini menjadi 4aktor terjadinya Osteoporosis postmenopausal   terjadi karena kekurangan estrogen  5hormon utama !ada &anita8, yang membantu mengatur !engangkutan kalsium ke dalam tulang  !ada &anita. Dimana  !erubahan !ada tulang da!at terjadi karena kombinasi rendahnya hormon estrogen dan hormon !aratiroid. Tulang mengalami dekalsi4ikasi 5!enga!uran8 artinya kalium menurun sehingga tulang kero!os dan mudah terjadi !atah tulang. Terutama terjadi !ada  !ersendian !aha 5Kasdu, $((98. ;iasanya gejala timbul !ada &anita yang berusia di antara *)0-* tahun, teta!i bisa mulai mun"ul lebih "e!at atau!un lebih lambat.

steo!orosis adalah sebuah  !enyakit yang ditandai dengan  !enurunan massa dan densitas tulang serta gangguan arsitektur tulang normal. ;erkurangnya kekuatan tulang, maka risiko terjadinya 4raktur akan meningkat. World ealth rgani7ation 5W8 memasukkan osteo!orosis dalam da4tar )( !enyakit degenerati4  utama di dunia 5#a"Donald, $((*8

Untuk !enatalaksaan osteo!orosis !ada !enderita diabetes

(7)

mellitus adalah dengan !erubahan gaya hidu!, !engaturan makanan dan akti4itas 4isik se!erti jalan kaki, asu!an kalsium sebanyak )*(( mg !erhari da!at beru!a makanan atau!un su!lement dan vitamin D. Tera!i sulih estrogen meru!akan !ilihan !ertama, sedangkan bis!hos!honat da!at sebagai thera!i !engganti estrogen 5Permana, $((8.

Keter(atasa% Pe%e)itia%

). Tidak adanya alat !engukur  glukosa darah, sehingga untuk  mengetahui ada tidaknya D# masih didasarkan !ada la!oran dari hasil !emeriksaan !uskesmas. $. Alat !engukuran osteo!orosis

sering !anas sehingga !erlu &aktu untuk istirahat. Pada saat istirahat  banyak res!onden tidak sabar 

untuk mengukur.

PENUTUP Kesi*$)a%

;erdasarkan !ada analisis dan  !embahasan !ada bab sebelumnya maka da!at disim!ulkan sebagai  berikut:

Ada hubungan antara diabetes mellitus ti!e %% dengan osteo!orosis !ada &anita  postmenopause Di Ke"amatan Sukodono dan Taman Kabu!aten Sidoarjo $()/, terbukti dengan nilai !0value 1 (,()2 3 (,(*.

Sara%

;erdasarkan kesim!ulan di atas maka da!at di ambil bebera!a saran sebagai berikut:

). ;agi Ke"amatan Sukodono dan Taman

Untuk melakukan berbagai ma"am !romosi mengenai hubungan D# ti!e %% dengan resiko terjadinya osteo!orosis agar  masyarakat lebih !erhatian dan  !eduli terhada! kesehatan mereka. $. ;agi Peneliti Selanjutnya

Untuk meneliti lebih lanjut mengenai hubungan diabetes mellitus dengan osteo!orosis karena !enelitian ini dirasa masih kurang sem!urna.

'. #asyarakat umum

;agi masyarakat khususnya  !enderita D# ti!e %% agar lebih mem!erhatikan !ola makan dan gaya hidu! yang lebih sehat sehingga da!at men"egah terjadinya osteo!orosis dini.

DA-TAR PUSTAKA

De!kes., $((/.  Prevalensi Osteoporosis ata !adan "it#an$  %i&i di 'ndonesia, akarta.

6ome7, ., $((/.  Awas Pen$eroposan Tulan$( !a$aimana Men$)indari dan Men$)adapin*a. Ar"an, akarta.

6uyton A, all E. $((/. TE+T!OOK O ME'CA"  P-S'O"O%, //t)  Edition.

Singa!ore. Elsevier.

o4bauer +,et.al. steo!orosis in Patients &ith Diabetes #ellitus. 

(8)

;one #iner =es $((-$$:)')-0 )'$2

anghorbani #., Han Dam =#., Willett W., u F;., $((-.S*stematic review o0 t*pe/ and t*pe 1 dia#etes mellitus and risk o0 0racture,Am 2   Epidemiol , hal 9*0*(*.

Kanis A., ohnell ., den A., ohansson ., #"loskey E., $((2.  3A+ and t)eassessment o0   0racture pro#a#ilit* in men and  women 0rom t)e UK, Osteoporos  'nt , hal.'2*>'-.

Kasdu. $((9. Kiat Sehat dan ;ahagia di usia #eno!ause, akarta, Punas&ara

Kelman A., $((*. The management o4  se"ondary osteo!orosis , Clinical 

 3)eumatolo$*, hal.)($)0'-Krisdiana, 4ras. $()'. Faktor =isiko steo!orosis !ada Wanita Pas"ameno!ause 5Studi di =umah Saki Umum Daerah Kota Semarang8 Tahun $()$. Skri!si. F%K0U@ES

+ie&ellyn. $((*. Dasar0Dasar bstetri J 6inekologi Edisi. /, akarta, i!okrates

#a"donald # @S, am!bell #K, =eid D#. %n4luen"e o4 &eight and &eight "hange on bone loss in  !erimeno!ausal and early  !ostmeno!ausal S"ottish &omen.

$((*

#isnadiarly., $()'. Osteoporosis  Pen$enalan, aktor 3isiko,  Pence$a)an dan Pen$o#atan,

Akademia, akarta, hal. )0)9. Permana, ikmat. $((.

Penatalaksanaan steo!orosis  !ada !enderita Diabetes #ellitus.

urnal. FK0Un!ad

Prihatini., $()'.  ia#etes  Melitus.Patolgi Klinik FK UWKS,

Surbaya.

=iskesdas., $((-.  Prevalensi nasional   ia#etes Melitus. !adan  Penelitian dan Pen$em#an$an  Kese)atan epartemen Kese)atan,

akarta, hal )*.

Wardhana, Wisnu. $()$. Faktor0Faktor  =isiko steo!orosis !ada Pasien dengan Usia diatas *( Tahun. urnal #edia #edika #uda. FK0 Undi!

Wongdee K, haroen!handhu @. steo!orosis in diabetes mellitus : Possible "ellular and mole"ular  me"hanisms. World  Diabetes $()) $5'8

Bamamoto #., Bamagu"hi T., Bamau"hi #., Kaji ., Sugimoto T., $((. ia#etic patients )ave an increased risk o0 verte#ral   0ractures independent o0 !M or 

dia#etic complications,2 !one  Miner 3es, hal -($>-(.

Gambar

Tabel diatas menunjukkan bah&amp;a sebagian  res!onden  sebesar   9-res!onden 5/-.)&lt;8 berasal dari rentang usia /) &gt; -( Tahun.
Tabel diatas menunjukkan bah&amp;a sebagian  besar  res!onden  mengalami kejadian  osteo!orosis  yaitu  sebanyak  9  res!onden  5-(.(&lt;8,  sedangkan  $) res!onden  5'(.(&lt;8  lainnya  tidak  mengalami osteo!ororsis.

Referensi

Dokumen terkait

Comparative research will help us dis- cover critical structure and weights in a hybrid bio-machine memory system, which can enhance the learning and memory functionalities of

Dalam pengembangan produk dapat diartikan sebagai produk yang sudah ada diperbaiki dan dikembangkan. Produk baru bagi perusahaan adalah modifikasi dari produk yang sudah ada,

Analisis aspek manajemen lebih menekankan pada proses dan tahap-tahap yang harus dilakukan pada proses pembangunan bisnis, sedangkan analisis sumber daya manusia

Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Siswa Baru Pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 03 Kota Bengkulu Menggunakan Visual Basic 6.0.

The algae bloom frequency index (AFI) and algae bloom sustainability index (ASI) is important criterion which can show the interannual and inter-monthly variation in the whole

Keuntungan-keuntungan dari proses semi kimia adalah persyaratan yang rendah mengenai kualitas dari spesies kayu, rendemen tinggi, pemakaian bahan kimia yang relatif rendah

Berdasarkan hasil penelitian tindakan diatas, dapat dilihat adanya perubahan pada pertemuan di satu siklus yaitu peningkatan aktivitas konselor sebaya, aktivitas

yang harus dipikirkan dalam rumah tinggal Islami adalah orientasi kiblat pada ruang-ruang tertentu. Orientasi kiblat disini mengandung arti untuk menghormati kiblat