• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN UMUM. LUAS WILAYAH KABUPATEN GORONTALO : 2.124,60 Km² JUMLAH PENDUDUK AKHIR BULAN INI Thn 2015 : jiwa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GAMBARAN UMUM. LUAS WILAYAH KABUPATEN GORONTALO : 2.124,60 Km² JUMLAH PENDUDUK AKHIR BULAN INI Thn 2015 : jiwa"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

GAMBARAN UMUM

1. Wilayah Kabupaten Gorontalo berada pada ketinggian 0 – 2000 M di atas permukaan laut.

2. Keadaan topografi didominasi oleh kemiringan 15 – 40º (45 – 46%) dengan jenis tanah yang sering mengalami erosi.

3. Kondisi dan struktur utama geologi adalah patahan yang berpotensi menimbulkan gerakan tektonik sehingga menyebabkan rawan bencana alam seperti gempa bumi, gerakan tanah, erosi, abrasi dan gelombang pasang serta pendangkalan dan banjir.

LUAS WILAYAH KABUPATEN GORONTALO : 2.124,60 Km²

JUMLAH PENDUDUK AKHIR BULAN INI Thn 2015 : 396.824 jiwa

DENGAN JUMLAH KEPALA KELUARGA :

116.735

(3)

VISI DAN MISI PEMERINTAH

KABUPATEN GORONTALO

" KABUPATEN GORONTALO SEHAT,

CERDAS, KREATIF DAN BERWAWASAN

LINGKUNGAN MENUJU MASYARAKAT

YANG SEJAHTERA DAN MANDIRI "

1. Mewujudkan Kabupaten Gorontalo Yang Cerdas

dan Kreatif

2. Mewujudkan Kabupaten Gorontalo Yang

Berwawasan Lingkungan

3. Memantapkan Pembangunan Kabupaten

Gorontalo Yang Sejahtera dan Mandiri

(4)

DULO ITO MOMONGU LIPU

MOTTO DAERAH :

(5)
(6)
(7)

7

Kabupaten Gorontalo merupakan salah satu daerah di Provinsi Gorontalo

yang memiliki potensi pertanian yang cukup luas sehingga wilayah ini cukup

menjanjikan bagi investor yang ingin menanamkan modal di bidang pertanian.

Dengan adanya investor diharapkan pembangunan dan perekonomian

masyarakat terutama petani dapat meningkat. Hal ini dikarenakan sebagian

besar masyarakat berstatus petani dan masih bergantung pada hasil produksi

pertanian.

Oleh karena Kabupaten Gorontalo mempunyai potensi pertanian yang luas

maka daerah ini merupakan lumbung pangan di Provinsi Gorontalo.

STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH

b) Peningkatan Diversifikasi Pangan, c) Peningkatan Nilai

Tambah,

Daya

Saing

dan

Ekspor

d)

Peningkatan

Kesejahteraan Petani yang merupakan refleksi sebuah

bangsa yang bermartabat, sekaligus merupakan gambaran

dari

kemampuan

kemandirian

masyarakat

terhadap

pengelolaan sumber daya secara bijaksana untuk menjamin

kehidupan yang lebih sejahtera.

Pada Misi ke tiga Kabupaten Gorontalo mempunyai agenda utama yaitu

pembangunan

ekonomi

untuk

kesejahteraan

dan

kemandirian,

yang

diselaraskan dengan program strategis Kementerian Pertanian yaitu a)

Pencapaian Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan,

(8)

Di Kabupaten Gorontalo di kenal 2 Musim Tanam (MT)

yaitu Rendengan dan Gadu. MT Rendengan lebih dikenal oleh

masyarakat Gorontalo adalah MT Tauwa sedangkan untuk MT

Gadu lebih dikenal dengan MT Hulita.

Dari luas wilayah Kabupaten Gorontalo memiliki potensi

lahan pertanian yang cukup luas. sesuai penggunaan untuk

lahan sawah mencapai 13.957 Ha dan yang dimanfaatkan

sebesar 13.848 Ha sedangkan luas lahan kering mencapai

93.303 Ha dan yang dimanfaatkan untuk Tanaman Palawija

sebesar 37.242 Ha, Tanaman Perkebunan sebesar 30.428 Ha

dan Tanaman Pekarangan (Hortikultura) sebesar 2.458 Ha.

8

Lanjutan :

(9)
(10)

10

Sumber Daya Manusia :

PEDOMAN DALAM PENYUSUNAN STRATEGI, PRIORITAS KEBIJAKAN,

PENYUSUNAN PROGRAM DAN PENGALOKASIAN SUMBER DAYA DAERAH.

Jumlah Penduduk Kabupaten Gorontalo

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Gorontalo (Kabupaten Gorontalo Dalam Angka 2014) dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Gorontalo

Jumlah Rumah Tangga

Tani Kab. Gorontalo

(11)

POTENSI LAHAN

SAWAH

Dari luas lahan sawah yang ada dapat ditanami 2

(dua) kali musim tanam yaitu Musim Rendengan

(Okt-Mar) dan Musim Gadu (Apr-Sep). Dan berdasarkan

penggunaannya lahan sawah di Kabupaten Gorontalo

terdiri dari Lahan berigasi seluas

11.270 Ha

, tadah

hujan

2.671 Ha

dan Pasang Surut

17 Ha

.

Sumber : SP. LAHAN Kabupaten Gorontalo 2014

Sumber Daya Alam :

Di Kabupaten Gorontalo Sebagian besar lahan kering dimanfaatkan untuk penanaman tanaman palawija berupa jagung. Masalah utama di lahan kering adalah kebutuhan air yang tergantung pada curah hujan. Selain itu karena bervariasinya kesuburan lahan dan adanya erosi yang mengakibatkan penurunan kesuburan tanah. Dengan kondisi seperti itu maka memerlukan penanganan lebih bijaksana.

(12)
(13)

13

SEKTOR EKONOMI

(14)

1.

Pengurusan izin cukup 2 hari

2.

Bebas retribusi tahun pertama

3.

Di lokasi investasi didampingi dan

dimediasi oleh SKPD selaku Pembina

Desa

4.

Keputusan

Bupati

Gorontalo

No.356/22/IV/2008

tentang Program

Pengembangan Pertanian dan Perikanan

Tahun 2008-2010.

KEBIJAKAN INVESTASI

(15)

2.Penampung hasil-hasil produksi/penyangga harga produksi pertanian

(jagung awalnya Rp.700 /kg jadi Rp.1200 /kg, dan hingga sekarang mencapai Rp.4000/Kg di tkt pengecer)

15

7.Peningkatan pemasaran

hasil pertanian/perkebunan.

8.

Peningkatan Mutu hasil pertanian melalui : Penanganan Pasca Panen

1. PENINGKATAN PENYEDIAAN BENIH UNGGUL BERMUTU DAN SARANA PRODUKSI

LAINNYA MELALUI :

Balai Benih Utama ( BBU ) Pada 4 Wilayah / Kecamatan,

Balai Teknologi Mekanisasi Pertanian ( BTMP ),

Kios-Kios Saprodi. Alat Mesin Pertanian (Alsintan), Penangkar-Penangkar Benih / Bibit, BPSB, BPTPH, dll.

3. Penyedia modal bagi petani melalui :

•• - BRI ( KUR ),- Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan ( PUAP )

• - Koperasi. Dan Modal Lainnya.

Dasar Kebijakan untuk mencapai Visi dan Misi yang telah ditetapkan yaitu :

4.

Perluasan areal tanaman pertanian dan

perkebunan dilakukan :

- Percetakan sawah untuk lahan basah. - Peningkatan luas tanam untuk palawija. - Perluasana areal Tanaman Perkebunan.

6.

Pengembangan usahatani

berwawasan lingkungan..

- Tersedianya sarana Unit Pengolah Pupuk Organik.

-

Penggunaan pupuk organik.

-

Budidaya tanaman penguat teras/buah-buahan

dan tanaman perkebunan.

5. Pembangunan dan perbaikan infrastruktur penunjang kegiatan produksi dan pemasaran.

Jalan Usaha Tani. Irigasi Air Tanah,

Perbaikan Jaringan Irigasi Tersier, Pembuatan Embung, Sumur Suntik,

Kios Pertanian, Pasar Tani, dll.

 Pembangunan sarana dan prasarana pasar Kecamatan / Pedesaan produksi hasil pertanian/ perkebunan.

(16)
(17)

Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

17

Program Peningkatan

Ketahanan Pangan

Program Peningkatan Pemasaran Hasil Pertanian/ Perkebunan

Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan

Program Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan

1.

Pelatihan petani dan pelaku agribisnis

2.

Peningkatan kemampuan lembaga petani

3.

Peningkatan sistim insentif dan disinsentif bagi petani/Poktan

1.Penyusunan data base potensi produksi pangan

2.Monev dan pelaporan kebijakan subsidi pertanian

3.Penanganan pasca panen dan pengolahan hasil pertanian/

perkebunan

4.Pengembangan diversifikasi tanaman

5.Pengembangan pertanian pada lahan kering

6.Peningkatan

produksi,

produktivitas

dan

mutu

produk

pertanian/perkebunan

1.Pembangunan sarana dan prasarana pasar Kecamatan / Pedesaan

produksi hasil pertanian/ perkebunan

2.Promosi atas hasil produksi pertanian/perkebunan unggulan daerah

1.Penelitian dan

pengembangan teknologi

pertanian

/

perkebunan tepat guna

2.Pengadaan sarana dan prasarana teknologi pertanian /

perkebunan tepat guna

3.Pemeliharaan

rutin/

berkala

sarana

dan

prasarana

teknologi pertanian/ perkebunan tepat guna.

1. Penyediaan sarana produksi pertanian/perkebunan

2. Pengembangan bibit unggul pertanian/perkebunan

3. Sertifikasi bibit unggul pertanian/perkebunan

4. Penyusunan kebijakan pencegahan alih fungsi lahan pertanian

5. Monitoring, evaluasi dan pelaporan

(18)

18

Target Produksi Tan. Pangan Tahun 2011-2015

(19)

Target Produksi Tan. Perkebunan Tahun 2011-2015

Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Gorontalo

Ket : TM = Tanaman Menghasilkan

(20)

Target Pengembangan Tan. Perkebunan Tahun 2011-2015

(21)
(22)

Kondisi Pembangunan Pertanian

Indikator utama keberhasilan Pembangunan Pertanian pada umumnya

terlihat dengan adanya peningkatan produksi hasil pertanian. Dimana dari

tahun 2011-2014 produksi padi dan jagung serta komoditi lainnya

mengalami peningkatan.

Penghargaan Adi Karya Pangan Nusantara Kategori Pembina

Ketahanan Pangan dari Presiden Republik Indonesia Tahun 2010.

Penghargaan Adi Karya Pangan Nusantara Kategori Pembina

Ketahanan Pangan dan Pemberdayaan Masyarakat dari

Presiden Republik Indonesia Tahun 2012.

Selain itu ada beberapa

keberhasilan yang dicapai

Pemerintah Kabupaten

Gorontalo dalam pelaksanaan

pembangunan pertanian

2011-2014 diantaranya adalah :

Pada tahun 2014 produksi padi sebesar 163,906 ton Gabah Kering

Panen (GKP) (103,588 ton beras) mengalami kenaikan sebesar

23.965 ton (15.145 ton beras) atau sebesar 13,83% dibanding dari

tahun 2013. Untuk produksi jagung tahun 2014 sebesar 117,448 ton

pipilan kering atau naik sebesar 1,568 ton (1,3%) dibanding tahun

2013. Demikian juga untuk produksi komoditi tanaman pangan

lainnya pada tahun 2014 seperti kedelai, kacang tanah, kacang

hijau, ubi kayu dan ubi jalar mengalami fluktuasi dari tahun 2012.

(23)

INDIKATOR KEBERHASILAN

Pencapaian Swasembada dan

Swasembada Berkelanjutan

Tahun 2011-2014 menargetkan ketersediaan benih/bibit unggul komoditi

pertanian/perkebunan

diantaranya

:

B

enih

unggul

padi

sawah

ditargetkan seluas 74.000 Ha dan telah terealisasi sampai dengan

Tahun 2013 seluas 89.938 Ha dan pada tahun 2014 teralokasikan

seluas 14.400 Ha. Benih unggul padi sawah tahun 2015 ditargetkan

seluas 1.600 Ha.

Benih unggul jagung

ditargetkan seluas

75.000 Ha dan realisasi tahun sampai dengan tahun 2013 seluas

40.736.

Teralokasi tahun 2014 seluas 1.000 Ha. Sehingga benih

unggul jagung sudah mencapai target seluas 75.000 Ha

Benih / bibit sayuran

untuk pemanfaatan pekarangan di targetkan

seluas 1.250 Ha. Sampai dengan tahun 2013 mencapai seluas 414 Ha

dan tahun 2014 seluas 60 Ha. Ketersediaan benih / bibit sayuran pada

tahun 2015 ditargetkan seluas 776 Ha.

PENINGKATAN LUAS TANAM PADI

melalui perluasan areal sawah

telah melampaui target seluas 850 Ha. Sampai dgn Tahun 2013 telah

tercetak sawah seluas 1.053,6 Ha dan pada Tahun 2014 tidak

teralokasikan dana cetak sawah.

PENINGKATAN LUAS TANAM PALAWIJA

melalui perluasan areal

lahan kering yang ditargetkan 1.450 Ha sampai dengan Tahun 2013

telah terealisasi seluas 475 Ha. Perluasan areal lahan kering yang

ditargetkan tahun 2015 seluas 975 Ha.

Peningkatan Luas Tanam Komoditi Pertanian/ Perkebunan

(24)

PENINGKATAN LUAS AREAL TANAMAN PERKEBUNAN :

Kelapa

yang merupakan komoditi unggulan ditargetkan seluas 2.500

Ha telah melampaui target. Dimana sampai dengan tahun 2013 seluas

2.825 Ha dan tahun 2014 seluas 500 Ha.

Kakao

merupakan

komoditi

unggulan

kedua

setelah

kelapa

ditargetkan seluas 1.275 Ha telah melampaui target dan telah

terealisasi sampai dengan tahun 2013 seluas 1.430 Ha dan Thn 2014

seluas 50 Ha.

Jarak

adalah komoditi penghasil bahan bakar alternatif ditargetkan

seluas 115 H a. Sampai dengan Tahun 2013 telah mencapai 30 Ha.

Pada Tahun 2014 tidak ada kegiatan perluasan jarak sehingga target

tahun 2015 seluas 85 Ha.

Cengkeh

merupakan komoditi unggulan ketiga setelah kelapa dan

ditargetkan se luas 1.750Ha. Dimana capaian perluasan areal cengkeh

sampai dengan Thn 2013 seluas 2.000 Ha dan Thn 2014 seluas 45 Ha.

Panili

yg ditargetkan 100 Ha dan sampai tahun 2013 telah mencapai

10 Ha. Sehingga target Thn 2015 seluas 90Ha.

Peningkatan Luas Tanam Komoditi

Pertanian/ Perkebunan

PENINGKATAN LUAS AREAL TANAMAN HORTIKULTURA :

Cabe

yang ditargetkan 175 Ha telah melampaui target. Tahun 2013 seluas 315 Ha dan

Thn 2014 seluas 10 Ha. Utk target perluasan areal cabe thn 2015 seluas 30 Ha.

Mangga

yg ditargetkan 170 Ha telah mencapai 50 Ha sampai dengan Tahun 2013.

Pperluasan areal Pada Tahun 2014 tidak ada kegiatan perluasan areal mangga sehingga

target tahun 2015 menjadi 120 Ha.

(25)

KONSERVASI LAHAN

Pengoptimalisasian lahan tidur atau lahan kurang produktif dilakukan melalui optimasi lahan yang di targetkan seluas 1.000 Ha dan telah melampaui target. Dimana sampai dengan tahun 2013 telah mencapai luasan 1.300 Ha. Tahun 2014 seluas 2.000 Ha dan target tahun 2015 seluas 3.000 Ha

OPTIMASI

LAHAN

Konservasi lahan untuk mencegah erosi dan kerusakan lahan yang ditargetkan seluas 3.250 Ha. Sampai dengan tahun 2014 telah mencapai 457 Ha dan sehingga target konservasi lahan tahun 2015 seluas 2.793 Ha.

Traktor roda dua di targetkan 695 unit pada tahun 2015. Dari tahun 2011-2014 realisasi traktor roda dua mencapai 541 unit, sehingga sisa target yang harus dipenuhi tahun 2015 masih ± 154 Unit.

Sarana

Prasarana

Pendukung :

Traktor roda empat di targetkan 20 unit pada tahun 2011-2015, namun target ini telah terealisasi sebelum tahun 2015 sebanyak 20 unit.

Pengolahan hasil pertanian (padi) berupa Rice Milling Unit (RMU) dan Lantai Jemur ditargetkan 5 Unit. Tahun 2011-2014 melampaui target menjadi 10 unit

Pengolahan hasil pertanian (jagung) berupa pemipil jagung yang di targetkan 37 unit dan dari tahun 2011-2014 sudah terealisasi sejumlah 44 unit.

Alat pengolahan hasil pertanian (padi) berupa power threser yang ditargetkan 18 unit. Dari tahun 2011-2014 mencapai 44 unit.

PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN BERUPA : Alat pengolahan KELAPA ditargetkan 7 unit telah melampaui target sampai dengan tahun 2014 yang mencapai 8 unit, Pengolahan KAKAO di targetkan 5 unit dan telah terealisasi sebanyak 6 unit dari tahun 2011 - 2014. Alat pengolahan BIJI JARAK di targetkan 5 unit. Sejak tahun 2011-2014 mencapai 1 unit, sehingga target alat pengolahan biji jarak tahun 2015 sebanyak 4 unit. ALAT PEMECAH KEMIRI di targetkan 7 unit. Dimana tahun 2011 - 2014 mencapai 3 unit, sehingga target tahun 2015 sebanyak 4 unit.

(26)

Sarana

Prasarana

Penunjang :

POMPA AIR yang di targetkan sebanyak 71 unit. Tahun 2011-2014 mencapai 153 unit. HAND SPRAYER yg di targetkan 1.000 unit. Thn 2011-2014 mencapai 902 unit. Target Thn 2015 sebanyak 8 unit.

SARANA PEMELIHARAAN ALAT MESIN pertanian berupa bengkel Alsintan Mobile yang ditargetkan 4 unit telah mencapai target. Pada tahun 2013 dialokasikan sebanyak 3 Unit yang terdiri dari 2 Unit bengkel UPJA Mobile Roda 3 dan 1 Unit bengkel UPJA Mobile Roda 4.

SARANA PEMBUATAN PUPUK ORGANIK BERUPA RUMAH/ UNIT PENGOLAH PUPUK ORGANIK guna mewujudkan produk pertanian organik dan aman di konsumsi serta untuk mengatasi kelangkaan pupuk ditargetkan 17 unit. Tahun 2011-2014 mencapai 12 unit. Sehingga target tahun 2015 sebanyak 5 unit.

Tersedianya PUPUK SEBAGAI BUFFER STOK dinas ditargetkan 30.000 Ha. Tahun 2011-2014 mencapai 870. Sehingga target tahun 2015 seluas 29.400 Ha.

Tersedianya OBAT-OBATAN / PESTISIDA SEBAGAI BUFFER STOK ditargetkan 30.000 Ha. Tahun 2011-2014 mencapai 95 Ha. Sehingga target tahun 2015 seluas 29.945 Ha.

JALAN USAHA TANI DAN PENGAIRAN :

Akses transportasi jalan tani pada sentra produksi yang ditargetkan 96,4 Km. Sejak tahun 2011-2014 mencapai 41,75 Km dan Sehingga target tahun 2015 sepanjang 54,65 Km.

Jaringan Irigasi di targetkan 47.705 meter. Sejak tahun 2011-2014 mencapai 24.320 meter. Untuk target tahun 2015 sepanjang 23,385 meter.

TERSEDIANYA SARANA PENGAIRAN BERUPA :

Pembangunan embung yang di targetkan 15 unit. Dari tahun 2011-2014 telah terbangun 20 unit. Sehingga pembangunan embung telah melampaui terget.

Irigasi air tanah yang di targetkan sejumlah 59 unit. Tahun 2011 - 2014 telah terbangun 93 unit. Sehingga pembangunan irigasi air tanah telah melampaui target.

(27)

Peningkatan

Diversifikasi

Pangan

TERSEDIANYA BENIH/BIBIT SEPERTI :

Kedelai di targetkan 1.500 Ha. Sampai dengan tahun 2014 telah mencapai 2.022 Ha. Kacang Tanahdi targetkan 500 Ha. Sampai dengan tahun 2014 telah mencapai 48 Ha. Sehingga target tahun 2015 sebanyak 452 Ha.

Kacang hijau di targetkan 500 Ha. Sampai dengan tahun 2014 belum teralokasi. Ubi kayu di targetkan 250 Ha. Sampai dengan tahun 2014 telah mencapai 10 Ha. Sehingga target tahun 2015 sebanyak 240 Ha.

Ubi jalar yang di targetkan 250 Ha. Dimana sampai dengan tahun 2014 belum teralokasi.

Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing dan Ekspor

TERSEDIANYA SARANA PRASARANA PEMASARAN HASIL PERTANIAN BERUPA : Kios Pertanian yang ditargetkan sebanyak 5 kios. Dimana sampai dengan tahun 2014 belum teralokasi.

Pasar Tani ditargetkan sebesar 51 pasar. Dimana sampai dengan tahun 2014 telah mencapai 22 pasar sehingga target tahun 2015 sebanyak 29 pasar tani.

Mobil Penunjang Pasar Tani yang ditargetkan sebesar 1 unit. Dimana samapai dengan tahun 2014 belum teralokasi.

Peningkatan Kesejahteraan

Petani

Peningkatan jumlah penangkar benih di tingkat petani/ kelompok tani yang ditargetkan sebesar 65 penangkar. Dimana sampai dengan tahun 2013 telah mencapai 43 penangkar. Pada Tahun 2014 tidak dianggarkan sehingga target tahun 2015 sebanyak 22 penangkar. Peningkatan jumlah unit pengelola jasa Alsintan terlatih yang ditargetkan sebesar 42 unit. Dimana sampai dengan tahun 2013 telah mencapai 29 unit dan tahun 2014 tidak

dianggarkan sehingga target tahun 2015 sebanyak 13 Unit.

Pelatihan petani melalui Kegiatan Kampus Tani komoditi Padi, Jagung dan Kedelai Tahun 2014 dengan target 480 orang dan terealisasi 480 orang.

Pelatihan Pengembangan dan Penanganan Pasca Panen Tanaman Perkebunan Tahun 2014 dengan target 830 Orang dan terealisasi 830 orang.

Pelaksanaan kegiatan penguatan komisi pengawas pupuk pada tahun 2014 dengan target 6 kali dan terealisasi 6 kali pertemuan.

(28)
(29)

Data Capaian Produksi Tanaman Pangan 2011 – 2013

No Uraian 2011 2012 2013 1 2 3 5 6 1 Padi Sawah Luas Tanam Ha 25.315 26.467 29.528 Luas Panen Ha 24.105 26.066 26.725 Produktifitas KU/Ha 60,65 60,65 50.00 Produksi Ton 148,401 160,440 151.065 Beras Ton 93.789 101.398 2 Jagung Luas Tanam Ha 26.414 25.098 22.095 Luas Panen Ha 26.130 25.143 24.319 Produktifitas KU/Ha 45.38 45,48 47,00 Produksi Ton 95,729,23 120.960,86 114.299 3 Kedelei Luas Tanam Ha 142 206 517 Luas Panen Ha 123 230 297 Produktifitas KU/Ha 11.43 12,04 12,00 Produksi Ton 149,08. 244,41 356 4 Kacang Tanah Luas Tanam Ha 387 644 630 Luas Panen Ha 489 542 476 Produktifitas KU/Ha 10.65 10,60 13,00 Produksi Ton 506,94 513,33 619 5 Kacang Hijau Luas Tanam Ha 83 34 15 Luas Panen Ha 59 38 16 Produktifitas KU/Ha 12.68 12,68 12,00 Produksi Ton 74,81 38,04 19 6 Ubi Kayu Luas Tanam Ha 82 96 107 Luas Panen Ha 167 63 54 Produktifitas KU/Ha 120.22 120,22 120.00 Produksi Ton 1.995,65 456,84 646 7 Ubi Jalar Luas Tanam Ha 51 36 32 Luas Panen Ha 53 34 19 Produktifitas KU/Ha 98.28 98,28 98,00 Produksi Ton 520,88 216,22 186 N o Uraian 2011 2012 2013 1 2 3 5 6

(30)

PRODUKSI KOMODITAS PERTANIAN

Dari luas wilayah, lahan sawah Kabupaten

Gorontalo mencapai 13.957 Ha. Tetapi yang

dimanfaatkan secara intensif seluas 13.848 Ha.

Ini berarti peluang pengembangan lahan sawah.

Produksi padi tahun 2014 sebesar 163.906 Ton

GKP (103.588 Ton Beras) atau naik sebesar

13,83 % dibanding tahun 2013 yang mencapai

139.941 Ton GKP (88.443 Ton Beras).

PADI SAWAH

Perkembangan Produksi Padi Sawah

Tahun 2011-2014

Perkembangan Produksi Beras Tahun 2011-2014

Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Gorontalo

132.588 163.906 139.941 84.443 95.453 89.550 158.415 147.230

(31)

JAGUNG

Peningkatan produksi jagung juga cukup pesat

dari tahun 2011-2014 dengan areal yang dapat

dimanfaatkan seluas 37.242 Ha

tahun 2014.

Produksi jagung tahun 2014 sebesar 117.448

Ton pipilan kering atau naik sebesar 11,47%

dibanding tahun 2013 yang mencapai 115.880

Ton pipilan kering.

Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Gorontalo

Perkembangan Produksi Jagung Tahun 2011-2014

Perkembangan Produksi Kedelai Tahun 2011-2014

117.448 115.880 998 389 200 110 118.650 85.806

(32)

Perkembangan Produksi Komoditas Pertanian Lainnya Tahun 2011-2014

Kacang Hijau

Kacang Tanah

Ubi Jalar

Ubi Kayu

Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Gorontalo

72,1 34,5 18,8 20,5 898,7 600,75 500,5 499 550,8 189,5 479,75 996,85 1885,6 437,75 599,65 1465,5

(33)

CABE RAWIT

Perkembangan Produksi Cabe Rawit Tahun 2011-2014

TOMAT

Perkembangan Produksi Tomat Tahun 2011-2014

BAWANG MERAH

Perkembangan Produksi Bawang Merah Tahun 2011-2014

Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Gorontalo 1.706 550 593 30000 22000 21000 20000 985 1255 2.367 2.150 3.410

(34)

PENETAPAN HARI SABTU SEBAGAI HARI KRIDA

PERTANIAN

(35)

Harga Komoditi Tanaman Pangan Triwulan I s/d II TA. 2014 Harga Komoditi Tanaman Pangan Triwulan III s/d IV TA. 2014

(36)
(37)

PERKEMBANGAN HARGA

KOMODITI TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

Keadaan Agustus 2015

NO KOMODITI SATUAN MINGGU KE RATA-RATA (Rp) I (Rp) (Rp)II (Rp)III (Rp)IV I TANAMAN PANGAN Beras Mediun Kg 8,000 8,000 8,000 8,000 8,000 Beras Premium Kg 9,500 9,500 9,500 10,000 9,625

Jagung Pipilan Kering Kg 4,000 4,000 4,000 4,000 4,000 Kedelai Lokal Biji Kering Kg 12,000 12,000 12,000 12,000 12,000

Kedelai Impor Kg - - - -

-Kacang Tanah Lokal Kg 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000

Kacang Tanah Impor Kg - - - -

-Kacang Hijau Biji Kering Kg 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000

Ubi Kayu Basah Kg 5,000 5,000 5,000 5,000 5,000

Ubi Jalar basah Kg 5,000 5,000 5,000 5,000 5,000

Gaplek Gelondongan Kg - - - -

-II TANAMAN SAYURAN

Bawang Merah Kg 20,000 18,000 18,000 20,000 19,000

Cabe Merah Besar Kg - - - -

-Cabe Merah keriting Kg 30,000 20,000 30,000 34,000 28,500 Cabe Rawit Merah Kg 40,000 40,000 40,000 50,000 42,500

Kentang Kg 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000

Wortel Kg 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000

Kol Gepeng kg - - - -

-Kol Bulat Kg 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000

Tomat Kg 10,000 8,000 6,000 5,000 7,250

Bawang Putih lokal Kg - - - -

-Bawang Putih Impor Kg 24,000 20,000 20,000 20,000 21,000

III BUAH - BUAHAN

Jeruk Siam Sedang Kg 5,000 5,000 5,000 5,000 5,000

Nanas Kg 5,000 5,000 5,000 5,000 5,000

Belimbing Kg - - - -

-Pisang Ambon Kg 6,000 6,000 6,000 6,000 6,000

Salak Kg 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000

Mangga Harum Manis Kg - - - -

-Manggis Kg 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000

Semangka Kg 5,000 5,000 5,000 5,000 5,000

Melon Kg 6,000 6,000 6,000 6,000 6,000

(38)

No Uraian 2011 2012 2013 1 2 3 5 6 1 Kelapa Luas Tanam Ha 21.033. 21.008 21.376 Jumlah Pohon 1.972.936. 2.100.800 2.136.600 Produksi Ton 16.541.291 21.989 22.672 2 Kakao Luas Tanam Ha 1.944,26 1.616 1.716 Jumlah Pohon 1.139.032. 1.777.600 1.806.800 Produksi Ton 115.001 507 507 3 Cengkeh Luas Tanam Ha 1.441.23 2.848 3.048 Jumlah Pohon 278.228 569.604 602.150 Produksi Ton 481.328 212 215,15 4 Kemiri Luas Tanam Ha 3.375.50 2.257 2.257 Jumlah Pohon 305.478 225.700 225.700 Produksi Ton 2.530 2.916 2.916 5 Kopi Luas Tanam Ha 259.85 268 268 Jumlah Pohon 129.282 428.800 428.800 Produksi Ton 115 111 111 6 Tebu Luas Tanam Ha 250 739.94 920.04 Jumlah Pohon 2.886 73.994.000 92.004.000 Produksi Ton 1.344 41.750.02 41.750.02 7 Kapok Luas Tanam Ha 250 121 121 Jumlah Pohon 2.886.000 12.100 12.100 Produksi Ton 1.344 27 27

Data

produksi

Perkebunan

Tahun 2011

– 2013

(39)

8 Jambu Mete Luas Tanam Ha 1.152 1.094 1.094 Jumlah Pohon 229.115 109.400 109.400 Produksi Ton 1.424 168 168 9 Vanili Luas Tanam Ha 48.64 45 45 Jumlah Pohon 121.600 225.000 225.000 Produksi Ton 8 1 1 10 Aren Luas Tanam Ha 447.97 250 250 Jumlah Pohon 45.648 50.000 50.000 Produksi Kg/Ha 522 7 7 11 Casievera Luas Tanam Ha 118.35 107 107 Jumlah Pohon 150.550 117.700 117.700 Produksi Ton 35 20 20 12 Jarak Pagar Luas Tanam Ha 489.90 397 397 Jumlah Pohon 1.225.000 992.500 992.500 Produksi Ton 13 Tembakau Luas Tanam Ha 3 Jumlah Pohon 167 Produksi Ton 120.22 14 Pala Luas Tanam Ha 51 16 16 Jumlah Pohon 53 2.000 2.000 Produksi Ton 98.28 1 1 No Uraian 2011 2012 2013 1 2 3 5 6

Data

produksi

Perkebunan

Tahun 2011

– 2013

(40)
(41)

PENGUATAN OTONOMI DESA

Menuju Desa GLOBAL

ALOKASI

DANA DESA

(ADD)

120-200 juta / Desa

Pengembangan

BUMDES

Bant Pemuda

Produktif &

Peranan wanita

Usaha

Produktif

Tanah Bengkok,

Bant 5 UKM/desa

@ 2jt

SARANA/

PRODUKSI

TABUNG

DESA

10 + 20 jt/desa

INDUSTRI

HASIL PROD.

TRADING/

PERDAGANGAN

MASYARAKAT DESA

MASYARAKAT DESA

MASYARAKAT DESA

MASYARAKAT DESA

MASYARAKAT DESA

MASYARAKAT DESA

MASYARAKAT DESA

MASYARAKAT DESA

MASYARAKAT DESA

MASYARAKAT DESA

MASYARAKAT DESA

MASYARAKAT DESA

MASYARAKAT DESA

MASYARAKAT DESA

Penguatan

Kelembagaan

Pemerintah Desa

&

BPD

DESA GLOBAL

DESA GLOBAL

(42)

Penetapan hari Sabtu sebagai Hari Krida Pertanian.

Penetapan Surat Keputusan Sasaran Program Pengembangan Pertanian

dan Perkebunan setiap tahun.

Take over lahan seluas 352,20 M

2

atau 35,22 Ha.

Pembuatan Lumbung Pangan

Pengadaan Traktor Roda 4

Pengadaan Pompa Air

Pembuatan Jalan Usaha Tani

Peningkatan Jalan Produksi Pertanian/ Perkebunan

Pengembangan Industri Perbenihan Tanaman Pangan / Perkebunan

Penyediaan Pabrik Pupuk Organik (Bio Kultur)

Penetapan Harga Dasar Jagung Rp. 1.750/Kg

Penghargaan Kepada Petugas dan Petani yang Berprestasi untuk

menunaikan ibadah haji.

Kerjasama dengan Kabupaten Boalemo dalam Bencana Alam di Bidang

Pertanian (Buffer Stock Benih).

KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH

DI SEKTOR PERTANIAN

TAHUN 2005 S/D 2008

(43)

Export

Jagung

2007

ke

Singapura

kerjasama

dengan

PT. AGROPOTOMBULU 4.300 Ton

Export

Jagung

2007

ke

Malaysia

kerjasama

dengan

PT. AGROPOTOMBULU 4.300 Ton

Sukses Melaksanakan Program Tambahan 2 Juta Ton Beras

Nasional dimana Provinsi Gorontalo 100.000 Ton dan Kabupaten

Gorontalo 30.000 Ton.

Penghargaan Satyalencana Ketahanan Pangan

bidang Pertanian

oleh Presiden RI Tahun 2007.

Penghargaan ketahanan Pangan Tingkat Provinsi Gorontalo Dari

Gubernur Gorontalo Tahun 2007.

Bantuan Traktor Roda 4 = 11 Unit

Bantuan RMU Mobile = 5 Unit

Bantuan Lumbung Pangan 15 Unit.

HASIL YANG DICAPAI SEKTOR

PERTANIAN THN 2005 S/D 2008

(44)

PROGRAM KREDIT USAHA RAKYAT

( K U R )

UNTUK

MENGEMBANGKAN USAHA

MIKRO

KECIL,

MENENGAH

DAN

KOPERASI

MAKA

PEMERINTAH

KABUPATEN

GORONTALO

BEKERJA SAMA DENGAN BRI CABANG LIMBOTO

TELAH MENYALURKAN KEPADA

6.993 ORANG

DENGAN

TOTAL

KREDIT

SEJUMLAH

33.000.000.000,

-

(

tiga puluh tiga Miliyar Rupiah

)

(45)

INDIKATOR HASIL – HASIL PEMBANGUNAN

1,000,000 1,100,000 1,200,000 1,300,000 PDRB (MILYAR) 1,122,722 1,216,770 1,298,780 2005 2006 2007 6.99 7.06 7.08 6.94 6.96 6.98 7 7.02 7.04 7.06 7.08 2005 2006 2007

PERTUMBUHAN

EKONOMI

P

D

R

B

45

(46)
(47)

s

HASIL PANEN JAGUNG

APLIKASI BIOKULTUR

(48)
(49)
(50)

R E F O R M A S I

KEBIJAKAN

MENCEGAH KKN

( Inpres No. 5 Tahun 2005 )

(51)

GOOD

GOVER

NANCE

PERDA TENTANG

TRANSPARANSI

DAN PARTISIPASI

TRANSPARANSI

ANGGARAN

PELIMPAHAN

KEWENANGAN KE

SKPD

KONTRAK KINERJA

/ KONTRAK KOMITMEN

RIA (REGULATORY

IMPACT

ASSESMENT)

PENANAMAN

POHON

GOVERNMENT

MOBILE

PELAYANAN

INVESTASI

PAKTA

INTEGRITAS

MAJELIS TP-TGR

51

(52)

a.

Pelimpahan Tugas dan Wewenang Bupati dan Wakil Bupati

serta pejabat perangkat daerah

b. Kontrak Kinerja

c.

Kontrak Komitmen

d.

Penunjukan SKPD sebagai Pembina Desa

(Perbub. Nomor :

566/01.1/VII/2008)

e. Penunjukan

LSM

untuk mengawal

program

SKPD

(53)

TANDA TANGAN KONTRAK

KINERJA CAMAT

TANDA TANGAN KONTRAK

KINERJA PEJABAT STRUKTURAL

(54)

TANDA TANGAN KONTRAK KOMITMEN

PEJABAT STRUKTURAL

(55)

GERAKAN TANAM DAN PELIHARA POHON

(Perbup No. 24 tahun 2007)

1.

Pengantin menanam 10 pohon.

2.

Siswa SD, SMP, SMA, 2 pohon

3.

Kontraktor Pemenang Tender 10 pohon

4.

SKPD sepanjang jalur jalan protokol.

Manfaat :

1.

Kelestarian lingkungan

2.

Tumbuhkan kesadaran pada lingkungan

3.

Bernilai ekonomi (dipanen untuk kebutuhan

sekolah)

(56)
(57)

PEKAN BERMUTU 2009

SENIN

HARI REFORMASI BIROKRASI

SELASA

HARI PELAYANAN PRIMA

RABU

HARI BERPIKIR CERDAS

KAMIS

HARI SADAR KESEHATAN

JUMAT

HARI BINA MENTAL SPRITUAL

SABTU

HARI KRIDA PERTANIAN

MINGGU

HARI CINTA KELUARGA

(58)

Referensi

Dokumen terkait

sebagai Band Indie di Kota Solo Komposisi musik yang diciptakan Banyak kelompok musik yang oleh kelompok musik Soloensis mayoritas berproses kreatif dengan warna musik

Untuk melindungi kepentingan umum/konsumen perlu adanya jaminan dalam kebenaran pengukuran serta adanya ketertiban dan kepastian hukum dalam pemakaian satuan ukuran, standar

Dalam tahap ini RPP yang dikembangkan adalah RPP untuk kelas ekperimen yang menerapkan pembelajaran berbasis web dengan penggunaan e- learning Berbasis

Penelitian ini diharapkan untuk menjadi fokus perusahaan dalam pengelolaan yang lebih baik agar tidak memiliki keadaan yang serupa dengan beberapa perusahaan yang

Frekuensi kemunculan fase yang dimaksud adalah seberapa sering topik percakapan yang dilakukan oleh penjual dan pembeli untuk masing-masing sub fase dalam satu kali

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan pada masyarakat bahwa citra produk dapat dibentuk melalui model iklan, pemilihan serta penggunaan model iklan

Reaksi tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman pada umumnya mempunyai pH sekitar 6,5, karena pada pH yang demikian jasad renik dalam tanah hidup subur Tanah di Indonesia