GAMBARAN UMUM
1. Wilayah Kabupaten Gorontalo berada pada ketinggian 0 – 2000 M di atas permukaan laut.
2. Keadaan topografi didominasi oleh kemiringan 15 – 40º (45 – 46%) dengan jenis tanah yang sering mengalami erosi.
3. Kondisi dan struktur utama geologi adalah patahan yang berpotensi menimbulkan gerakan tektonik sehingga menyebabkan rawan bencana alam seperti gempa bumi, gerakan tanah, erosi, abrasi dan gelombang pasang serta pendangkalan dan banjir.
LUAS WILAYAH KABUPATEN GORONTALO : 2.124,60 Km²
JUMLAH PENDUDUK AKHIR BULAN INI Thn 2015 : 396.824 jiwa
DENGAN JUMLAH KEPALA KELUARGA :
116.735
VISI DAN MISI PEMERINTAH
KABUPATEN GORONTALO
" KABUPATEN GORONTALO SEHAT,
CERDAS, KREATIF DAN BERWAWASAN
LINGKUNGAN MENUJU MASYARAKAT
YANG SEJAHTERA DAN MANDIRI "
1. Mewujudkan Kabupaten Gorontalo Yang Cerdas
dan Kreatif
2. Mewujudkan Kabupaten Gorontalo Yang
Berwawasan Lingkungan
3. Memantapkan Pembangunan Kabupaten
Gorontalo Yang Sejahtera dan Mandiri
DULO ITO MOMONGU LIPU
MOTTO DAERAH :
7
Kabupaten Gorontalo merupakan salah satu daerah di Provinsi Gorontalo
yang memiliki potensi pertanian yang cukup luas sehingga wilayah ini cukup
menjanjikan bagi investor yang ingin menanamkan modal di bidang pertanian.
Dengan adanya investor diharapkan pembangunan dan perekonomian
masyarakat terutama petani dapat meningkat. Hal ini dikarenakan sebagian
besar masyarakat berstatus petani dan masih bergantung pada hasil produksi
pertanian.
Oleh karena Kabupaten Gorontalo mempunyai potensi pertanian yang luas
maka daerah ini merupakan lumbung pangan di Provinsi Gorontalo.
STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH
b) Peningkatan Diversifikasi Pangan, c) Peningkatan Nilai
Tambah,
Daya
Saing
dan
Ekspor
d)
Peningkatan
Kesejahteraan Petani yang merupakan refleksi sebuah
bangsa yang bermartabat, sekaligus merupakan gambaran
dari
kemampuan
kemandirian
masyarakat
terhadap
pengelolaan sumber daya secara bijaksana untuk menjamin
kehidupan yang lebih sejahtera.
Pada Misi ke tiga Kabupaten Gorontalo mempunyai agenda utama yaitu
pembangunan
ekonomi
untuk
kesejahteraan
dan
kemandirian,
yang
diselaraskan dengan program strategis Kementerian Pertanian yaitu a)
Pencapaian Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan,
Di Kabupaten Gorontalo di kenal 2 Musim Tanam (MT)
yaitu Rendengan dan Gadu. MT Rendengan lebih dikenal oleh
masyarakat Gorontalo adalah MT Tauwa sedangkan untuk MT
Gadu lebih dikenal dengan MT Hulita.
Dari luas wilayah Kabupaten Gorontalo memiliki potensi
lahan pertanian yang cukup luas. sesuai penggunaan untuk
lahan sawah mencapai 13.957 Ha dan yang dimanfaatkan
sebesar 13.848 Ha sedangkan luas lahan kering mencapai
93.303 Ha dan yang dimanfaatkan untuk Tanaman Palawija
sebesar 37.242 Ha, Tanaman Perkebunan sebesar 30.428 Ha
dan Tanaman Pekarangan (Hortikultura) sebesar 2.458 Ha.
8
Lanjutan :
10
Sumber Daya Manusia :
PEDOMAN DALAM PENYUSUNAN STRATEGI, PRIORITAS KEBIJAKAN,
PENYUSUNAN PROGRAM DAN PENGALOKASIAN SUMBER DAYA DAERAH.
Jumlah Penduduk Kabupaten Gorontalo
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Gorontalo (Kabupaten Gorontalo Dalam Angka 2014) dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Gorontalo
Jumlah Rumah Tangga
Tani Kab. Gorontalo
POTENSI LAHAN
SAWAH
Dari luas lahan sawah yang ada dapat ditanami 2
(dua) kali musim tanam yaitu Musim Rendengan
(Okt-Mar) dan Musim Gadu (Apr-Sep). Dan berdasarkan
penggunaannya lahan sawah di Kabupaten Gorontalo
terdiri dari Lahan berigasi seluas
11.270 Ha
, tadah
hujan
2.671 Ha
dan Pasang Surut
17 Ha
.
Sumber : SP. LAHAN Kabupaten Gorontalo 2014
Sumber Daya Alam :
Di Kabupaten Gorontalo Sebagian besar lahan kering dimanfaatkan untuk penanaman tanaman palawija berupa jagung. Masalah utama di lahan kering adalah kebutuhan air yang tergantung pada curah hujan. Selain itu karena bervariasinya kesuburan lahan dan adanya erosi yang mengakibatkan penurunan kesuburan tanah. Dengan kondisi seperti itu maka memerlukan penanganan lebih bijaksana.
13
SEKTOR EKONOMI
1.
Pengurusan izin cukup 2 hari
2.
Bebas retribusi tahun pertama
3.
Di lokasi investasi didampingi dan
dimediasi oleh SKPD selaku Pembina
Desa
4.
Keputusan
Bupati
Gorontalo
No.356/22/IV/2008
tentang Program
Pengembangan Pertanian dan Perikanan
Tahun 2008-2010.
KEBIJAKAN INVESTASI
2.Penampung hasil-hasil produksi/penyangga harga produksi pertanian
(jagung awalnya Rp.700 /kg jadi Rp.1200 /kg, dan hingga sekarang mencapai Rp.4000/Kg di tkt pengecer)15
7.Peningkatan pemasaranhasil pertanian/perkebunan.
8.
Peningkatan Mutu hasil pertanian melalui : Penanganan Pasca Panen
1. PENINGKATAN PENYEDIAAN BENIH UNGGUL BERMUTU DAN SARANA PRODUKSI
LAINNYA MELALUI :
Balai Benih Utama ( BBU ) Pada 4 Wilayah / Kecamatan,
Balai Teknologi Mekanisasi Pertanian ( BTMP ),
Kios-Kios Saprodi. Alat Mesin Pertanian (Alsintan), Penangkar-Penangkar Benih / Bibit, BPSB, BPTPH, dll.
3. Penyedia modal bagi petani melalui :
•• - BRI ( KUR ),- Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan ( PUAP )• - Koperasi. Dan Modal Lainnya.
Dasar Kebijakan untuk mencapai Visi dan Misi yang telah ditetapkan yaitu :
4.
Perluasan areal tanaman pertanian dan
perkebunan dilakukan :
- Percetakan sawah untuk lahan basah. - Peningkatan luas tanam untuk palawija. - Perluasana areal Tanaman Perkebunan.
6.
Pengembangan usahatani
berwawasan lingkungan..
- Tersedianya sarana Unit Pengolah Pupuk Organik.
-
Penggunaan pupuk organik.
-
Budidaya tanaman penguat teras/buah-buahan
dan tanaman perkebunan.
5. Pembangunan dan perbaikan infrastruktur penunjang kegiatan produksi dan pemasaran.
Jalan Usaha Tani. Irigasi Air Tanah,
Perbaikan Jaringan Irigasi Tersier, Pembuatan Embung, Sumur Suntik,
Kios Pertanian, Pasar Tani, dll.
Pembangunan sarana dan prasarana pasar Kecamatan / Pedesaan produksi hasil pertanian/ perkebunan.
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
17
Program PeningkatanKetahanan Pangan
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Pertanian/ Perkebunan
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan
Program Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan
1.
Pelatihan petani dan pelaku agribisnis
2.
Peningkatan kemampuan lembaga petani
3.
Peningkatan sistim insentif dan disinsentif bagi petani/Poktan
1.Penyusunan data base potensi produksi pangan
2.Monev dan pelaporan kebijakan subsidi pertanian
3.Penanganan pasca panen dan pengolahan hasil pertanian/
perkebunan
4.Pengembangan diversifikasi tanaman
5.Pengembangan pertanian pada lahan kering
6.Peningkatan
produksi,
produktivitas
dan
mutu
produk
pertanian/perkebunan
1.Pembangunan sarana dan prasarana pasar Kecamatan / Pedesaan
produksi hasil pertanian/ perkebunan
2.Promosi atas hasil produksi pertanian/perkebunan unggulan daerah
1.Penelitian dan
pengembangan teknologi
pertanian
/
perkebunan tepat guna
2.Pengadaan sarana dan prasarana teknologi pertanian /
perkebunan tepat guna
3.Pemeliharaan
rutin/
berkala
sarana
dan
prasarana
teknologi pertanian/ perkebunan tepat guna.
1. Penyediaan sarana produksi pertanian/perkebunan
2. Pengembangan bibit unggul pertanian/perkebunan
3. Sertifikasi bibit unggul pertanian/perkebunan
4. Penyusunan kebijakan pencegahan alih fungsi lahan pertanian
5. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
18
Target Produksi Tan. Pangan Tahun 2011-2015
Target Produksi Tan. Perkebunan Tahun 2011-2015
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Gorontalo
Ket : TM = Tanaman Menghasilkan
Target Pengembangan Tan. Perkebunan Tahun 2011-2015
Kondisi Pembangunan Pertanian
Indikator utama keberhasilan Pembangunan Pertanian pada umumnya
terlihat dengan adanya peningkatan produksi hasil pertanian. Dimana dari
tahun 2011-2014 produksi padi dan jagung serta komoditi lainnya
mengalami peningkatan.
Penghargaan Adi Karya Pangan Nusantara Kategori Pembina
Ketahanan Pangan dari Presiden Republik Indonesia Tahun 2010.
Penghargaan Adi Karya Pangan Nusantara Kategori Pembina
Ketahanan Pangan dan Pemberdayaan Masyarakat dari
Presiden Republik Indonesia Tahun 2012.
Selain itu ada beberapa
keberhasilan yang dicapai
Pemerintah Kabupaten
Gorontalo dalam pelaksanaan
pembangunan pertanian
2011-2014 diantaranya adalah :
Pada tahun 2014 produksi padi sebesar 163,906 ton Gabah Kering
Panen (GKP) (103,588 ton beras) mengalami kenaikan sebesar
23.965 ton (15.145 ton beras) atau sebesar 13,83% dibanding dari
tahun 2013. Untuk produksi jagung tahun 2014 sebesar 117,448 ton
pipilan kering atau naik sebesar 1,568 ton (1,3%) dibanding tahun
2013. Demikian juga untuk produksi komoditi tanaman pangan
lainnya pada tahun 2014 seperti kedelai, kacang tanah, kacang
hijau, ubi kayu dan ubi jalar mengalami fluktuasi dari tahun 2012.
INDIKATOR KEBERHASILAN
Pencapaian Swasembada dan
Swasembada Berkelanjutan
Tahun 2011-2014 menargetkan ketersediaan benih/bibit unggul komoditi
pertanian/perkebunan
diantaranya
:
B
enih
unggul
padi
sawah
ditargetkan seluas 74.000 Ha dan telah terealisasi sampai dengan
Tahun 2013 seluas 89.938 Ha dan pada tahun 2014 teralokasikan
seluas 14.400 Ha. Benih unggul padi sawah tahun 2015 ditargetkan
seluas 1.600 Ha.
Benih unggul jagung
ditargetkan seluas
75.000 Ha dan realisasi tahun sampai dengan tahun 2013 seluas
40.736.
Teralokasi tahun 2014 seluas 1.000 Ha. Sehingga benih
unggul jagung sudah mencapai target seluas 75.000 Ha
Benih / bibit sayuran
untuk pemanfaatan pekarangan di targetkan
seluas 1.250 Ha. Sampai dengan tahun 2013 mencapai seluas 414 Ha
dan tahun 2014 seluas 60 Ha. Ketersediaan benih / bibit sayuran pada
tahun 2015 ditargetkan seluas 776 Ha.
PENINGKATAN LUAS TANAM PADI
melalui perluasan areal sawah
telah melampaui target seluas 850 Ha. Sampai dgn Tahun 2013 telah
tercetak sawah seluas 1.053,6 Ha dan pada Tahun 2014 tidak
teralokasikan dana cetak sawah.
PENINGKATAN LUAS TANAM PALAWIJA
melalui perluasan areal
lahan kering yang ditargetkan 1.450 Ha sampai dengan Tahun 2013
telah terealisasi seluas 475 Ha. Perluasan areal lahan kering yang
ditargetkan tahun 2015 seluas 975 Ha.
Peningkatan Luas Tanam Komoditi Pertanian/ Perkebunan
PENINGKATAN LUAS AREAL TANAMAN PERKEBUNAN :
Kelapa
yang merupakan komoditi unggulan ditargetkan seluas 2.500
Ha telah melampaui target. Dimana sampai dengan tahun 2013 seluas
2.825 Ha dan tahun 2014 seluas 500 Ha.
Kakao
merupakan
komoditi
unggulan
kedua
setelah
kelapa
ditargetkan seluas 1.275 Ha telah melampaui target dan telah
terealisasi sampai dengan tahun 2013 seluas 1.430 Ha dan Thn 2014
seluas 50 Ha.
Jarak
adalah komoditi penghasil bahan bakar alternatif ditargetkan
seluas 115 H a. Sampai dengan Tahun 2013 telah mencapai 30 Ha.
Pada Tahun 2014 tidak ada kegiatan perluasan jarak sehingga target
tahun 2015 seluas 85 Ha.
Cengkeh
merupakan komoditi unggulan ketiga setelah kelapa dan
ditargetkan se luas 1.750Ha. Dimana capaian perluasan areal cengkeh
sampai dengan Thn 2013 seluas 2.000 Ha dan Thn 2014 seluas 45 Ha.
Panili
yg ditargetkan 100 Ha dan sampai tahun 2013 telah mencapai
10 Ha. Sehingga target Thn 2015 seluas 90Ha.
Peningkatan Luas Tanam Komoditi
Pertanian/ Perkebunan
PENINGKATAN LUAS AREAL TANAMAN HORTIKULTURA :
Cabe
yang ditargetkan 175 Ha telah melampaui target. Tahun 2013 seluas 315 Ha dan
Thn 2014 seluas 10 Ha. Utk target perluasan areal cabe thn 2015 seluas 30 Ha.
Mangga
yg ditargetkan 170 Ha telah mencapai 50 Ha sampai dengan Tahun 2013.
Pperluasan areal Pada Tahun 2014 tidak ada kegiatan perluasan areal mangga sehingga
target tahun 2015 menjadi 120 Ha.
KONSERVASI LAHAN
Pengoptimalisasian lahan tidur atau lahan kurang produktif dilakukan melalui optimasi lahan yang di targetkan seluas 1.000 Ha dan telah melampaui target. Dimana sampai dengan tahun 2013 telah mencapai luasan 1.300 Ha. Tahun 2014 seluas 2.000 Ha dan target tahun 2015 seluas 3.000 Ha
OPTIMASI
LAHAN
Konservasi lahan untuk mencegah erosi dan kerusakan lahan yang ditargetkan seluas 3.250 Ha. Sampai dengan tahun 2014 telah mencapai 457 Ha dan sehingga target konservasi lahan tahun 2015 seluas 2.793 Ha.
Traktor roda dua di targetkan 695 unit pada tahun 2015. Dari tahun 2011-2014 realisasi traktor roda dua mencapai 541 unit, sehingga sisa target yang harus dipenuhi tahun 2015 masih ± 154 Unit.
Sarana
Prasarana
Pendukung :
Traktor roda empat di targetkan 20 unit pada tahun 2011-2015, namun target ini telah terealisasi sebelum tahun 2015 sebanyak 20 unit.
Pengolahan hasil pertanian (padi) berupa Rice Milling Unit (RMU) dan Lantai Jemur ditargetkan 5 Unit. Tahun 2011-2014 melampaui target menjadi 10 unit
Pengolahan hasil pertanian (jagung) berupa pemipil jagung yang di targetkan 37 unit dan dari tahun 2011-2014 sudah terealisasi sejumlah 44 unit.
Alat pengolahan hasil pertanian (padi) berupa power threser yang ditargetkan 18 unit. Dari tahun 2011-2014 mencapai 44 unit.
PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN BERUPA : Alat pengolahan KELAPA ditargetkan 7 unit telah melampaui target sampai dengan tahun 2014 yang mencapai 8 unit, Pengolahan KAKAO di targetkan 5 unit dan telah terealisasi sebanyak 6 unit dari tahun 2011 - 2014. Alat pengolahan BIJI JARAK di targetkan 5 unit. Sejak tahun 2011-2014 mencapai 1 unit, sehingga target alat pengolahan biji jarak tahun 2015 sebanyak 4 unit. ALAT PEMECAH KEMIRI di targetkan 7 unit. Dimana tahun 2011 - 2014 mencapai 3 unit, sehingga target tahun 2015 sebanyak 4 unit.
Sarana
Prasarana
Penunjang :
POMPA AIR yang di targetkan sebanyak 71 unit. Tahun 2011-2014 mencapai 153 unit. HAND SPRAYER yg di targetkan 1.000 unit. Thn 2011-2014 mencapai 902 unit. Target Thn 2015 sebanyak 8 unit.
SARANA PEMELIHARAAN ALAT MESIN pertanian berupa bengkel Alsintan Mobile yang ditargetkan 4 unit telah mencapai target. Pada tahun 2013 dialokasikan sebanyak 3 Unit yang terdiri dari 2 Unit bengkel UPJA Mobile Roda 3 dan 1 Unit bengkel UPJA Mobile Roda 4.
SARANA PEMBUATAN PUPUK ORGANIK BERUPA RUMAH/ UNIT PENGOLAH PUPUK ORGANIK guna mewujudkan produk pertanian organik dan aman di konsumsi serta untuk mengatasi kelangkaan pupuk ditargetkan 17 unit. Tahun 2011-2014 mencapai 12 unit. Sehingga target tahun 2015 sebanyak 5 unit.
Tersedianya PUPUK SEBAGAI BUFFER STOK dinas ditargetkan 30.000 Ha. Tahun 2011-2014 mencapai 870. Sehingga target tahun 2015 seluas 29.400 Ha.
Tersedianya OBAT-OBATAN / PESTISIDA SEBAGAI BUFFER STOK ditargetkan 30.000 Ha. Tahun 2011-2014 mencapai 95 Ha. Sehingga target tahun 2015 seluas 29.945 Ha.
JALAN USAHA TANI DAN PENGAIRAN :
Akses transportasi jalan tani pada sentra produksi yang ditargetkan 96,4 Km. Sejak tahun 2011-2014 mencapai 41,75 Km dan Sehingga target tahun 2015 sepanjang 54,65 Km.
Jaringan Irigasi di targetkan 47.705 meter. Sejak tahun 2011-2014 mencapai 24.320 meter. Untuk target tahun 2015 sepanjang 23,385 meter.
TERSEDIANYA SARANA PENGAIRAN BERUPA :
Pembangunan embung yang di targetkan 15 unit. Dari tahun 2011-2014 telah terbangun 20 unit. Sehingga pembangunan embung telah melampaui terget.
Irigasi air tanah yang di targetkan sejumlah 59 unit. Tahun 2011 - 2014 telah terbangun 93 unit. Sehingga pembangunan irigasi air tanah telah melampaui target.
Peningkatan
Diversifikasi
Pangan
TERSEDIANYA BENIH/BIBIT SEPERTI :
Kedelai di targetkan 1.500 Ha. Sampai dengan tahun 2014 telah mencapai 2.022 Ha. Kacang Tanahdi targetkan 500 Ha. Sampai dengan tahun 2014 telah mencapai 48 Ha. Sehingga target tahun 2015 sebanyak 452 Ha.
Kacang hijau di targetkan 500 Ha. Sampai dengan tahun 2014 belum teralokasi. Ubi kayu di targetkan 250 Ha. Sampai dengan tahun 2014 telah mencapai 10 Ha. Sehingga target tahun 2015 sebanyak 240 Ha.
Ubi jalar yang di targetkan 250 Ha. Dimana sampai dengan tahun 2014 belum teralokasi.
Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing dan Ekspor
TERSEDIANYA SARANA PRASARANA PEMASARAN HASIL PERTANIAN BERUPA : Kios Pertanian yang ditargetkan sebanyak 5 kios. Dimana sampai dengan tahun 2014 belum teralokasi.
Pasar Tani ditargetkan sebesar 51 pasar. Dimana sampai dengan tahun 2014 telah mencapai 22 pasar sehingga target tahun 2015 sebanyak 29 pasar tani.
Mobil Penunjang Pasar Tani yang ditargetkan sebesar 1 unit. Dimana samapai dengan tahun 2014 belum teralokasi.
Peningkatan Kesejahteraan
Petani
Peningkatan jumlah penangkar benih di tingkat petani/ kelompok tani yang ditargetkan sebesar 65 penangkar. Dimana sampai dengan tahun 2013 telah mencapai 43 penangkar. Pada Tahun 2014 tidak dianggarkan sehingga target tahun 2015 sebanyak 22 penangkar. Peningkatan jumlah unit pengelola jasa Alsintan terlatih yang ditargetkan sebesar 42 unit. Dimana sampai dengan tahun 2013 telah mencapai 29 unit dan tahun 2014 tidak
dianggarkan sehingga target tahun 2015 sebanyak 13 Unit.
Pelatihan petani melalui Kegiatan Kampus Tani komoditi Padi, Jagung dan Kedelai Tahun 2014 dengan target 480 orang dan terealisasi 480 orang.
Pelatihan Pengembangan dan Penanganan Pasca Panen Tanaman Perkebunan Tahun 2014 dengan target 830 Orang dan terealisasi 830 orang.
Pelaksanaan kegiatan penguatan komisi pengawas pupuk pada tahun 2014 dengan target 6 kali dan terealisasi 6 kali pertemuan.
Data Capaian Produksi Tanaman Pangan 2011 – 2013
No Uraian 2011 2012 2013 1 2 3 5 6 1 Padi Sawah Luas Tanam Ha 25.315 26.467 29.528 Luas Panen Ha 24.105 26.066 26.725 Produktifitas KU/Ha 60,65 60,65 50.00 Produksi Ton 148,401 160,440 151.065 Beras Ton 93.789 101.398 2 Jagung Luas Tanam Ha 26.414 25.098 22.095 Luas Panen Ha 26.130 25.143 24.319 Produktifitas KU/Ha 45.38 45,48 47,00 Produksi Ton 95,729,23 120.960,86 114.299 3 Kedelei Luas Tanam Ha 142 206 517 Luas Panen Ha 123 230 297 Produktifitas KU/Ha 11.43 12,04 12,00 Produksi Ton 149,08. 244,41 356 4 Kacang Tanah Luas Tanam Ha 387 644 630 Luas Panen Ha 489 542 476 Produktifitas KU/Ha 10.65 10,60 13,00 Produksi Ton 506,94 513,33 619 5 Kacang Hijau Luas Tanam Ha 83 34 15 Luas Panen Ha 59 38 16 Produktifitas KU/Ha 12.68 12,68 12,00 Produksi Ton 74,81 38,04 19 6 Ubi Kayu Luas Tanam Ha 82 96 107 Luas Panen Ha 167 63 54 Produktifitas KU/Ha 120.22 120,22 120.00 Produksi Ton 1.995,65 456,84 646 7 Ubi Jalar Luas Tanam Ha 51 36 32 Luas Panen Ha 53 34 19 Produktifitas KU/Ha 98.28 98,28 98,00 Produksi Ton 520,88 216,22 186 N o Uraian 2011 2012 2013 1 2 3 5 6PRODUKSI KOMODITAS PERTANIAN
Dari luas wilayah, lahan sawah Kabupaten
Gorontalo mencapai 13.957 Ha. Tetapi yang
dimanfaatkan secara intensif seluas 13.848 Ha.
Ini berarti peluang pengembangan lahan sawah.
Produksi padi tahun 2014 sebesar 163.906 Ton
GKP (103.588 Ton Beras) atau naik sebesar
13,83 % dibanding tahun 2013 yang mencapai
139.941 Ton GKP (88.443 Ton Beras).
PADI SAWAH
Perkembangan Produksi Padi Sawah
Tahun 2011-2014
Perkembangan Produksi Beras Tahun 2011-2014
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Gorontalo
132.588 163.906 139.941 84.443 95.453 89.550 158.415 147.230
JAGUNG
Peningkatan produksi jagung juga cukup pesat
dari tahun 2011-2014 dengan areal yang dapat
dimanfaatkan seluas 37.242 Ha
tahun 2014.
Produksi jagung tahun 2014 sebesar 117.448
Ton pipilan kering atau naik sebesar 11,47%
dibanding tahun 2013 yang mencapai 115.880
Ton pipilan kering.
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Gorontalo
Perkembangan Produksi Jagung Tahun 2011-2014
Perkembangan Produksi Kedelai Tahun 2011-2014
117.448 115.880 998 389 200 110 118.650 85.806
Perkembangan Produksi Komoditas Pertanian Lainnya Tahun 2011-2014
Kacang Hijau
Kacang Tanah
Ubi Jalar
Ubi Kayu
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Gorontalo
72,1 34,5 18,8 20,5 898,7 600,75 500,5 499 550,8 189,5 479,75 996,85 1885,6 437,75 599,65 1465,5
CABE RAWIT
Perkembangan Produksi Cabe Rawit Tahun 2011-2014
TOMAT
Perkembangan Produksi Tomat Tahun 2011-2014
BAWANG MERAH
Perkembangan Produksi Bawang Merah Tahun 2011-2014
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Gorontalo 1.706 550 593 30000 22000 21000 20000 985 1255 2.367 2.150 3.410
PENETAPAN HARI SABTU SEBAGAI HARI KRIDA
PERTANIAN
Harga Komoditi Tanaman Pangan Triwulan I s/d II TA. 2014 Harga Komoditi Tanaman Pangan Triwulan III s/d IV TA. 2014
PERKEMBANGAN HARGA
KOMODITI TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
Keadaan Agustus 2015
NO KOMODITI SATUAN MINGGU KE RATA-RATA (Rp) I (Rp) (Rp)II (Rp)III (Rp)IV I TANAMAN PANGAN Beras Mediun Kg 8,000 8,000 8,000 8,000 8,000 Beras Premium Kg 9,500 9,500 9,500 10,000 9,625
Jagung Pipilan Kering Kg 4,000 4,000 4,000 4,000 4,000 Kedelai Lokal Biji Kering Kg 12,000 12,000 12,000 12,000 12,000
Kedelai Impor Kg - - - -
-Kacang Tanah Lokal Kg 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000
Kacang Tanah Impor Kg - - - -
-Kacang Hijau Biji Kering Kg 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000
Ubi Kayu Basah Kg 5,000 5,000 5,000 5,000 5,000
Ubi Jalar basah Kg 5,000 5,000 5,000 5,000 5,000
Gaplek Gelondongan Kg - - - -
-II TANAMAN SAYURAN
Bawang Merah Kg 20,000 18,000 18,000 20,000 19,000
Cabe Merah Besar Kg - - - -
-Cabe Merah keriting Kg 30,000 20,000 30,000 34,000 28,500 Cabe Rawit Merah Kg 40,000 40,000 40,000 50,000 42,500
Kentang Kg 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000
Wortel Kg 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000
Kol Gepeng kg - - - -
-Kol Bulat Kg 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000
Tomat Kg 10,000 8,000 6,000 5,000 7,250
Bawang Putih lokal Kg - - - -
-Bawang Putih Impor Kg 24,000 20,000 20,000 20,000 21,000
III BUAH - BUAHAN
Jeruk Siam Sedang Kg 5,000 5,000 5,000 5,000 5,000
Nanas Kg 5,000 5,000 5,000 5,000 5,000
Belimbing Kg - - - -
-Pisang Ambon Kg 6,000 6,000 6,000 6,000 6,000
Salak Kg 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000
Mangga Harum Manis Kg - - - -
-Manggis Kg 10,000 10,000 10,000 10,000 10,000
Semangka Kg 5,000 5,000 5,000 5,000 5,000
Melon Kg 6,000 6,000 6,000 6,000 6,000
No Uraian 2011 2012 2013 1 2 3 5 6 1 Kelapa Luas Tanam Ha 21.033. 21.008 21.376 Jumlah Pohon 1.972.936. 2.100.800 2.136.600 Produksi Ton 16.541.291 21.989 22.672 2 Kakao Luas Tanam Ha 1.944,26 1.616 1.716 Jumlah Pohon 1.139.032. 1.777.600 1.806.800 Produksi Ton 115.001 507 507 3 Cengkeh Luas Tanam Ha 1.441.23 2.848 3.048 Jumlah Pohon 278.228 569.604 602.150 Produksi Ton 481.328 212 215,15 4 Kemiri Luas Tanam Ha 3.375.50 2.257 2.257 Jumlah Pohon 305.478 225.700 225.700 Produksi Ton 2.530 2.916 2.916 5 Kopi Luas Tanam Ha 259.85 268 268 Jumlah Pohon 129.282 428.800 428.800 Produksi Ton 115 111 111 6 Tebu Luas Tanam Ha 250 739.94 920.04 Jumlah Pohon 2.886 73.994.000 92.004.000 Produksi Ton 1.344 41.750.02 41.750.02 7 Kapok Luas Tanam Ha 250 121 121 Jumlah Pohon 2.886.000 12.100 12.100 Produksi Ton 1.344 27 27
Data
produksi
Perkebunan
Tahun 2011
– 2013
8 Jambu Mete Luas Tanam Ha 1.152 1.094 1.094 Jumlah Pohon 229.115 109.400 109.400 Produksi Ton 1.424 168 168 9 Vanili Luas Tanam Ha 48.64 45 45 Jumlah Pohon 121.600 225.000 225.000 Produksi Ton 8 1 1 10 Aren Luas Tanam Ha 447.97 250 250 Jumlah Pohon 45.648 50.000 50.000 Produksi Kg/Ha 522 7 7 11 Casievera Luas Tanam Ha 118.35 107 107 Jumlah Pohon 150.550 117.700 117.700 Produksi Ton 35 20 20 12 Jarak Pagar Luas Tanam Ha 489.90 397 397 Jumlah Pohon 1.225.000 992.500 992.500 Produksi Ton 13 Tembakau Luas Tanam Ha 3 Jumlah Pohon 167 Produksi Ton 120.22 14 Pala Luas Tanam Ha 51 16 16 Jumlah Pohon 53 2.000 2.000 Produksi Ton 98.28 1 1 No Uraian 2011 2012 2013 1 2 3 5 6