• Tidak ada hasil yang ditemukan

SPM BINTEK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SPM BINTEK"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN DALAM NEGERI KEMENTERIAN DALAM NEGERI

DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH

TAHUN 2017 TAHUN 2017

Drs. Bob F Sagala, M.Si Drs. Bob F Sagala, M.Si

SUMATERA

SUMATERA KALIMANTANKALIMANTAN

JAVA

JAVA

IRIAN JAYA

(2)
(3)

Pok

Pokok Ma

ok Materi

teri

SPM & NSPK

SPM & NSPK

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

SPM DALAM DOKRENDA

SPM DALAM DOKRENDA

SPM DALAM UU 23/2014

SPM DALAM UU 23/2014

1

1

2

2

3

3

4

4

5

5

PENUTUP

PENUTUP

(4)

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

(5)

TUJUAN

BERNEGARA

Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia

1

Memajukan kesejahteraan umum

2

Mencerdaskan kehidupan bangsa

3

Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial

4

 Alinea Ke-4

(6)

SETIAP WARGA NEGARAMEMENUHI

KEBUTUHAN DASAR UNTUK HIDUP

SECARA LAYAK

UU 23/2014 MENGANUT PRINSIP-PRINSIP

NEGARA KESEJAHTERAAN (

W E L F A R E

(7)

PEMBANGUNAN DAERAH

Sesuai Pasal 258 UU No. 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah, Daerah melaksanakan

pembangunan

untuk

peningkatan

dan

pemerataan:

1. Pendapatan masyarakat;

2. Kesempatan kerja;

3. Lapangan berusaha;

4. Akses dan kualitas pelayanan publik; dan

5. Daya saing Daerah.

(8)

U R U S A N P E M E R I N T A H A N KONKUREN ABSOLUT 1. PERTAHANAN 2. KEAMANAN 3. AGAMA 4. YUSTISI 5. POLITIK LUAR NEGERI 6. MONETER & FISKAL  PILIHAN (8) WAJIB (24) Dibagi berdasarkan kriteria Eksternalitas, Akuntabilitas dan Efisiensi URUSAN PEMERINTAHAN UMUM YAN DASAR (6) NON YAN DASAR (18) S P M N S P K 1. PENDIDIKAN 2. KESEHATAN 3. PU DAN PR 4. PERUMAHAN RAKYAT DAN KAW PERMUKIMAN 5. TRAMTIBUM & LINMAS

6. SOSIAL  Dilaksanakan secara bertahap dengan mempertimbangkan kapasitaskeuangan daerah, sumber daya personil, dan ketersediaan sarana dan prasarana.

(9)

Urusan Pemerintahan Wajib Pelayanan Dasar

6 URUSAN:

•pendidikan •kesehatan

•pekerjaan umum

dan penataan ruang

•perumahan rakyat dan kawasan permukiman •ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindungan Masyarakat  •sosial.

Urusan Pemerintahan Wajib Non Pelayanan Dasar

18 URUSAN

•tenaga kerja

•pemberdayaan perempuan

dan pelindungan anak

•pangan •pertanahan

•lingkungan hidup

•administrasi kependudukan

dan pencatatan sipil

•pemberdayaan masyarakat

dan Desa

•pengendalian penduduk dan

keluarga berencana

•perhubungan;

•komunikasi & informatika •koperasi, usaha kecil, dan

menengah

•penanaman modal

•kepemudaan dan olah raga •statistik • persandian •kebudayaan; •perpustakaan; kearsipan. Urusan Pemerintahan Pilihan 8 URUSAN:

•kelautan dan perikanan •pariwisata

•pertanian •kehutanan;

•energi dan sumber daya

mineral;

•perdagangan; •perindustrian; dan •transmigrasi.

URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN KEWENANGAN DAERAH PASAL 11)

(10)
(11)

DASAR HUKUM

Pasal 16 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014:

1. Pemerintah Pusat dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan konkuren sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (3) berwenang untuk:

a. menetapkan norma, standar, prosedur, dan kriteria dalam rangka penyelenggaraan Urusan Pemerintahan; dan

b. melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.

2. Norma, standar, prosedur, dan kriteria sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a berupa ketentuan peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat sebagai pedoman dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan konkuren yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat dan yang menjadi kewenangan Daerah.

Pasal 18 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 menyatakan bahwa:

1. Penyelenggara Pemerintahan Daerah memprioritaskan pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar;

2. Pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib yang terkait Pelayanan Dasar ditetapkan dengan standar pelayanan minimal

(12)

NSPK

 – NSPK sbg pedoman bagi daerah dlm

penyelenggaraan urusan Pemerintahan

 – Norma adalah aturan atau ketentuan

yang dipakai sebagai tatanan untuk penyelenggaraan pemerintahan daerah.

 – Standar adalah acuan yang dipakai

sebagai patokan dalam

penyelenggaraan pemerintahan daerah.

 – Prosedur adalah metode atau tata cara

untuk penyelenggaraan pemerintahan daerah.

 – Kriteria adalah ukuran yang

dipergunakan menjadi dasar dalam

penyelenggaraan pemerintahan daerah.

 – Terkait semua urusan pemerintahan  – Diatur dalam bentuk PP, Perpres

peraturan menteri, dll

SPM

 – Standar Pelayanan Minimal adalah

ketentuan mengenai Jenis dan Mutu Pelayanan Dasar yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh setiap warga negara

secara minimal.

 – Terkait urusan wajib pelayanan dasar  – Pelayanan Dasar adalah pelayanan

publik untuk memenuhi kebutuhan dasar warga negara

 – Wujud dari upaya pemerataan hasil

pembangunan daerah

 – Wujud berbentuk program dan

kegiatan OPD

PERBEDAAN SPM & NSPK

(13)

Contoh NSPK Urusan

Pendidikan

 –

Sertifikasi Tenaga Pendidik;

 –

Kriteria sekolah dan ruang

kelas;

 –

Jam belajar; dll

 –

Diatur dalam bentuk PP,

Perpres Peraturan Menteri

Pendidikan, dll

Contoh SPM Urusan

Pendidikan, Jenis Pelayanan

Pendidikan Dasar

 –

Pemenuhan Kebutuhan Uang

Sekolah;

 –

Pemenuhan Kebutuhan Buku;

 –

Pemenuhan

Kebutuhan

Seragam;

 –

Pemenuhan

Kebutuhan

Transportasi; dll.

 –

Wujud berbentuk program dan

kegiatan OPD terkait fungsi

Pendidikan

(14)

Contoh NSPK Urusan

Kesehatan

 –

Klasifikasi Puskesmas;

 –

Kualifikasi Tenaga Kesehatan;

 –

Standar Pelayanan

Kesehatan; dll

 –

Diatur dalam bentuk PP,

Perpres Peraturan Menteri

Kesehatan, dll

Contoh

SPM

Urusan

Kesehatan, Jenis Pelayanan

Kesehatan Bayi Baru Lahir:

 –

Pemenuhan Kebutuhan ASI;

 –

Pemenuhan

Kebutuhan

Imunisasi;

 –

Pemeriksaan Kesehatan;

 –

Pemenuhan

Kebutuhan

Tempat Tinggal; dll

 –

Wujud berbentuk program dan

kegiatan OPD terkait fungsi

Kesehatan

(15)

Contoh NSPK Urusan Sosial;

Contoh SPM Urusan Sosial,

Jenis Pelayanan Rehabilitasi

Sosial

Dasar

Penyandang

Disabilitas Telantar di dalam

Panti:

... lanjutan

 Akreditasi terhadap lembaga

di bidang kesejahteraan sosial

Sertifikasi terhadap pekerja

sosial profesional dan tenaga

kesejahteraan sosial

Pendataan dan Pengelolaan

Data Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial

Diatur dalam bentuk PP,

Perpres Peraturan Menteri

Sosial, dll

Pemenuhan kebutuhan makan

sehari-hari

Pemenuhan kebutuhan pakaian

Pemenuhan pelayanan

kesehatan

Wujud berbentuk program dan

kegiatan OPD terkait fungsi

(16)
(17)

• Amanat Pasal 18 UU 23/2014 ttg Pemerintahan Daerah menyatakan bahwa

Penyelenggara Pemerintahan Daerah memprioritaskan pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar .

• Selanjutnya Pasal 298 menyebutkan bhw Belanja Daerah diprioritaskan

untuk mendanai Urusan Pemerintahan Wajib yang terkait Pelayanan Dasar yang ditetapkan dengan standar pelayanan minimal

• Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar

meliputi:

 – pendidikan;  – kesehatan;

 – pekerjaan umum dan penataan ruang;

 – perumahan rakyat dan kawasan permukiman;

 – ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindungan masyarakat;  – sosial.

(18)

Standar Pelayanan Minimal adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu

Pelayanan Dasar yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang

berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal. (Pasal 1)

Pelayanan Dasar adalah pelayanan publik untuk memenuhi kebutuhan

dasar warga negara. (Pasal 1)

Jenis Pelayanan Dasar adalah jenis pelayanan dalam rangka penyediaan

barang dan/atau jasa kebutuhan dasar yang berhak diperoleh oleh

setiap warga negara.

Mutu pelayanan dasar adalah kualitas pemenuhan barang dan/atau

jasa kebutuhan dasar sesuai standar teknis yang berhak diperoleh oleh

setiap Warga Negara agar hidup secara layak.

STANDAR PEL

ANAN MINIMAL ALAM

(19)

 Standar Pelayanan Minimal adalah

standar suatu pelayanan yang memenuhi persyaratan minimal kelayakan.

 15 Urusan Pemerintahan Wajib terkait Pelayanan Dasar.

 Ditetapkan dengan Peraturan Menteri oleh masing-masing Menteri/Pimpinan LPND dengan konsultasi yang dikoordinasikan oleh Menteri Dalam Negeri.

 Dominasi pengaturan terkait Produsen Pelayanan

 Standar Pelayanan Minimal adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu Pelayanan Dasar yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang

berhak diperoleh setiap warga negara

secara minimal.

 6 Urusan Pemerintahan Wajib terkait Pelayanan Dasar.

 Ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah.

 Pengaturan terkait pemenuhan

kebutuhan dasar konsumen pelayanan

UU 32 Tahun 2004

UU 23 Tahun 2014

PERUBAHAN KONSEP

(20)

PRINSIP

a. kesesuaian kewenangan, SPM ditetapkan dan diterapkan sesuai dengan

kewenangan daerah provinsi dan kabupaten/kota menurut pembagian

Urusan Pemerintahan terkait dengan Pelayanan Dasar;

b. ketersediaan, SPM ditetapkan dan diterapkan dalam rangka menjamin

tersedianya barang dan/atau jasa kebutuhan dasar yang berhak diperoleh

oleh setiap warga negara Indonesia;

c. keterjangkauan , SPM ditetapkan dan diterapkan dalam rangka menjamin

barang dan/atau jasa kebutuhan dasar, mudah diperoleh oleh warga negara

Indonesia;

d. kesinambungan, SPM memberikan jaminan tersedianya barang dan/atau

 jasa kebutuhan dasar warga negara Indonesia secara terus-menerus;

e. keterukuran, barang dan/atau jasa kebutuhan dasar warga negara

Indonesia harus terukur; dan

f. ketepatan sasaran, pemenuhan barang dan/atau jasa kebutuhan dasar

warga negara Indonesia oleh Pemerintah Daerah harus ditujukan kepada

warga negara Indonesia yang berhak.

(21)

Urusan Pemerintahan Wajib yang terkait

dengan Pelayanan Dasar

pendidika n kesehatan pekerjaan umum dan penataan ruang perumahan rakyat dan kawasan permukima n ketenterama n, ketertiban umum, dan pelindungan masyarakat sosial

STANDAR PELAYANAN MINIMAL

SEBAGIAN SUBSTANSInya

merupakan

KEBUTUHAN

DASAR

Standar Pelayanan Minimal Bidang :

pendidika n kesehata n pekerjaan umum perumahan rakyat ketenteraman , ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat sosial

RUANG LINGKUP SPM

(22)

Pelayanan Dasar ditentukan berdasarkan kriteria

kebutuhan dasar

yang berhak diperoleh oleh setiap warga negara

Indonesia

Kriteria Kebutuhan Dasar ditentukan

berdasarkan kriteria barang dan/atau jasa:

KRITERIA KEBUTUHAN ASAR

(23)

Standar Pelayanan Minimal memuat

JENIS, MUTU,

dan

 PENERIMA

Pelayanan Dasar.

Setiap Jenis Pelayanan Dasar memiliki

Mutu Pelayanan Dasar.

(24)
(25)

Diatur dalam PP SPM

Merupakan jenis-jenis pelayanan yg bersifat wajib oleh

Pemda yang minimal diterima masyarakat dalam

pemenuhan kebutuhan dasar warga negara utk

berkehidupan layak

Dituangkan kedalam dokumen perencanaan daerah dan

perangkat daerah

Diterjemahkan dalam program/kegiatan tahunan

Merupakan bagian dari laporan penyelenggaraan

pemerintahan daerah

Daerah memprioritaskan penganggaran terhadap

(26)
(27)

Ditetapkan dengan peraturan menteri terkait

Merupakan mutu atas jenis-jenis pelayanan SPM dengan

kualitas yang minimal utk berkehidupan layak

Merupakan barang dan jasa yang bersifat mutlak dibutuhkan

penerima SPM atas setiap jenis pelayanan SPM

Mencantumkan semua barang dan jasa dilengkapi dengan

kuantitas/kualitas minimal dalam pemenuhan kebutuhan dasar

Daerah menyeleksi/menyesuaikan atas barang dan jasa yang

dibutuhkan penerima SPM sesuai dengan kondisi penerima,

kondisi lingkungan geografis, nilai sosial dan faktor lainnya

(28)
(29)

Penerima merupakan masyarakat miskin atau

masyarakat yang tidak mampu memenuhi kebutuhan

dasarnya

Penerima disesuaikan dengan jenis pelayanan SPM

Penerima merupakan bagian yang harus lebih dirinci oleh

Peraturan Menteri tentang Standar Teknis SPM

Daerah harus mendata masyarakat yang berhak

(30)

NO

JENIS PELAYANAN

DASAR

MUTU PELAYANAN DASAR

PENERIMA PELAYANAN

DASAR 1. Pendidikan

menengah

a. standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa;

b. standar jumlah dan kualitas pendidik dan tenaga

kependidikan; dan

c. petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan standar;

warga negara usia 16 s.d. 18 tahun.

2. Pendidikan khusus

a. standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa;

b. standar jumlah dan kualitas pendidik dan tenaga

kependidikan; dan

c. petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan standar;

warga negara usia 4 s.d. 18 tahun yang berkebutuhan

khusus.

(31)

NO

JENIS PELAYANAN

DASAR

MUTU PELAYANAN DASAR PENERIMA

PELAYANAN DASAR 1. Pendidikan

dasar

a. standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa;

b. standar jumlah dan kualitas pendidik dan tenaga

kependidikan; dan

c. petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan standar;

warga negara usia 7 s.d. 15 tahun.

2. Pendidikan kesetaraan

a. standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa;

b. standar jumlah dan kualitas pendidik dan tenaga

kependidikan; dan

c. petunjuk teknis atau tata cara

warga negara usia 7 s.d. 18 tahun.

SPM Bidang Pendidikan:

Kabupaten/Kota

(32)

NO JENIS PELAYANAN

DASAR MUTU PELAYANAN DASAR

PENERIMA PELAYANAN DASAR 1. pelayanan kesehatan bagi penduduk terdampak krisis kesehatan akibat bencana dan/atau berpotensi bencana provinsi

a. standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa;

b. standar jumlah dan kualitas personel/sumber daya manusia kesehatan; dan

c. petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan standar penduduk terdampak krisis kesehatan akibat bencana dan/atau berpotensi bencana provinsi. 2. pelayanan kesehatan bagi penduduk pada kondisi kejadian luar biasa provinsi

a. standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa;

b. standar jumlah dan kualitas personel/sumber daya manusia kesehatan; dan

c. petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan standar

penduduk pada kondisi kejadian luar biasa provinsi.

SPM Bidang Kesehatan:

Provinsi

(33)

NO PELAYANANJENIS

DASAR MUTU PELAYANAN DASAR

PENERIMA PELAYANAN DASAR 1. pelayanan kesehatan ibu hamil

a. standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa;

b. standar jumlah dan kualitas personel/sumber daya manusia kesehatan; dan

c. petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan standar

ibu hamil.

2. pelayanan

kesehatan ibu

bersalin

a. standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa;

b. standar jumlah dan kualitas personel/sumber daya manusia kesehatan; dan

c. petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan standar

ibu bersalin.

3. pelayanan

kesehatan bayi baru lahir

a. standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa;

b. standar jumlah dan kualitas personel/sumber daya manusia kesehatan; dan

c. petunjuk teknis atau tata cara

bayi baru lahir.

SPM Kesehatan: Kabupaten/Kot

(34)

NO JENIS PELAYANANDASAR MUTU PELAYANAN DASAR PELAYANANPENERIMA DASAR 4. pelayanan

kesehatan balita

a. standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa;

b. standar jumlah dan kualitas personel/sumber daya manusia kesehatan; dan

c. petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan standar balita. 5. pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar

a. standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa;

b. standar jumlah dan kualitas personel/sumber daya manusia kesehatan; dan

c. petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan standar anak usia pendidikan dasar. 6. pelayanan kesehatan pada usia produktif

a. standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa;

b. standar jumlah dan kualitas personel/sumber daya manusia kesehatan; dan

c. petunjuk teknis atau tata cara

setiap warga negara pada usia produktif

(35)

NO JENIS PELAYANAN

DASAR MUTU PELAYANAN DASAR

PENERIMA PELAYANAN

DASAR 7. pelayanan

kesehatan pada usia lanjut

a. standar jumlah dan kualitas barang dan/atau  jasa;

b. standar jumlah dan kualitas personel/sumber daya manusia kesehatan; dan

c. petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan standar

setiap warga negara pada usia lanjut

8. pelayanan

kesehatan penderita hipertensi

a. standar jumlah dan kualitas barang dan/atau  jasa;

b. standar jumlah dan kualitas personel/sumber daya manusia kesehatan; dan

c. petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan standar

penderita hipertensi.

9. pelayanan

kesehatan penderita diabetes melitus

a. standar jumlah dan kualitas barang dan/atau  jasa;

b. standar jumlah dan kualitas personel/sumber daya manusia kesehatan; dan

penderita diabetes melitus.

(36)

NO JENIS PELAYANAN

DASAR MUTU PELAYANAN DASAR

PENERIMA PELAYANAN DASAR 10. pelayanan kesehatan orang dengan gangguan  jiwa berat

a. standar jumlah dan kualitas barang dan/atau  jasa;

b. standar jumlah dan kualitas

personel/sumber daya manusia kesehatan; dan

c. petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan standar orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berat. 11 . pelayanan kesehatan orang terduga tuberkulosis

a. standar jumlah dan kualitas barang dan/atau  jasa;

b. standar jumlah dan kualitas

personel/sumber daya manusia kesehatan; dan

c. petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan standar orang terduga tuberkulosis 12. pelayanan kesehatan orang dengan risiko

a. standar jumlah dan kualitas barang dan/atau  jasa;

b. standar jumlah dan kualitas

orang dengan risiko terinfeksi Human Immunodeficiency

(37)

NO JENIS PELAYANAN

DASAR MUTU PELAYANAN DASAR

PENERIMA PELAYANAN

DASAR 1. pemenuhan kebutuhan

air minum curah lintas kabupaten/kota

a. standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa; dan b. petunjuk teknis atau tata

cara pemenuhan standar.

setiap warga negara.

2. penyediaan pelayanan pengolahan air limbah domestik regional lintas kabupaten/kota

a. standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa; dan b. petunjuk teknis atau tata

cara pemenuhan standar.

setiap warga negara.

SPM

PEKERJAAN UMUM

PROVINSI

(38)

NO JENIS PELAYANAN

DASAR MUTU PELAYANAN DASAR

PENERIMA

PELAYANAN DASAR 1. pemenuhan

kebutuhan pokok air minum sehari-hari

a. standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa;

b. standar jumlah dan kualitas sarana dan prasarana; dan c. petunjuk teknis atau tata

cara pemenuhan standar.

warga negara.

2. penyediaan pelayanan

pengolahan air limbah domestik

a. standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa;

b. standar jumlah dan kualitas sarana dan prasarana; dan c. petunjuk teknis atau tata

cara pemenuhan standar.

warga negara.

SPM

PEKERJAAN UMUM

KABUPATEN/KOTA

(39)

NO JENIS PELAYANAN DASAR MUTU PELAYANAN DASAR PENERIMA PELAYANAN DASAR 1. penyediaan dan

rehabilitasi rumah yang layak huni bagi korban bencana provinsi

1. standar jumlah dan kualitas barang dan/atau  jasa; dan

2. petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan standar.

korban bencana provinsi yang memiliki rumah terkena dampak bencana

2. fasilitasi penyediaan rumah yang layak huni bagi masyarakat yang terkena relokasi program pemerintah provinsi

1. standar jumlah dan kualitas barang dan/atau  jasa; dan

2. petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan standar.

masyarakat yang terkena akibat relokasi program pemerintah provinsi

(40)

NO JENIS PELAYANAN DASAR MUTU PELAYANAN DASAR PENERIMA PELAYANAN DASAR 1. penyediaan dan

rehabilitasi rumah yang layak huni bagi korban bencana kabupaten/kota

1. standar jumlah dan kualitas barang dan/atau  jasa; dan

2. petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan standar.

korban bencana kabupaten/kota yang memiliki rumah terkena dampak bencana 2. fasilitasi penyediaan rumah yang layak huni bagi masyarakat yang terkena relokasi program pemerintah

kabupaten/kota

1. standar jumlah dan kualitas barang dan/atau  jasa; dan

2. petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan standar.

masyarakat yang terkena akibat relokasi program pemerintah kabupaten/kota

SPM Perumahan Rakyat

KABUPATEN/KOTA

(41)

NO JENIS PELAYANAN

DASAR MUTU PELAYANAN DASAR

PENERIMA PELAYANAN

DASAR

1. pelayanan ketenteraman

dan ketertiban umum provinsi

a. standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa;

b. standar jumlah dan kualitas personel/sumber daya

manusia; dan

c. petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan standar;

Warga Negara yang terkena dampak gangguan ketenteraman dan ketertiban umum akibat penegakan hukum terhadap pelanggaran Peraturan Daerah provinsi dan peraturan kepala daerah provinsi

SPM Bidang Trantibumlinmas:

Provinsi

(42)

NO JENIS PELAYANAN

DASAR MUTU PELAYANAN DASAR

PENERIMA

PELAYANAN DASAR 1. pelayanan

ketenteraman dan ketertiban umum

a. standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa;

b. standar jumlah dan kualitas personel/sumber daya

manusia; dan

c. petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan standar;

Warga Negara yang terkena dampak gangguan ketenteraman dan ketertiban umum akibat penegakan hukum terhadap pelanggaran Peraturan Daerah kabupaten/kota dan peraturan kepala daerah kabupaten/kota

2. pelayanan informasi rawan bencana

a. standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa;

b. standar jumlah dan kualitas personel/sumber daya

manusia; dan njuk tekni

warga negara yang berada di kawasan rawan bencana dan yang menjadi korban bencana

SPM Trantibumlinmas:

Kabupaten/Kota

(43)

NO JENIS PELAYANAN

DASAR MUTU PELAYANAN DASAR

PENERIMA

PELAYANAN DASAR 3. pelayanan pencegahan

dan kesiapsiagaan terhadap bencana

a. standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa;

b. standar jumlah dan kualitas

personel/sumber daya manusia; dan

c. petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan standar;

warga negara yang berada di kawasan rawan bencana dan yang menjadi korban bencana

4. pelayanan

penyelamatan dan evakuasi korban bencana

a. standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa;

b. standar jumlah dan kualitas

personel/sumber daya manusia; dan

c. petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan standar;

warga negara yang berada di kawasan rawan bencana dan yang menjadi korban bencana

5. pelayanan

penyelamatan dan evakuasi korban kebakaran

a. standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa;

b. standar jumlah dan kualitas

personel/sumber daya manusia;

warga negara yang menjadi korban kebakaran atau terdampak kebakaran

... lanjutan

(44)

N O

JENIS PELAYANAN

DASAR MUTU PELAYANAN DASAR

PENERIMA PELAYANAN

DASAR 1. rehabilitasi sosial dasar

penyandang disabilitas telantar di dalam panti

a. standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa;

b. standar jumlah dan kualitas sumber daya manusia kesejahteraan sosial; dan

c. petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan standar.

penyandang

disabilitas telantar

2. rehabilitasi sosial dasar

anak telantar di dalam panti

a. standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa;

b. standar jumlah dan kualitas sumber daya manusia kesejahteraan sosial; dan

c. petunjuk teknis atau tata cara

anak telantar

SPM Bidang Sosial:

(45)

... lanjutan

NO JENIS PELAYANAN

DASAR MUTU PELAYANAN DASAR

PENERIMA PELAYANAN

DASAR 3. rehabilitasi sosial dasar

lanjut usia telantar di dalam panti

a. standar jumlah dan kualitas barang dan/atau  jasa;

b. standar jumlah dan kualitas sumber daya manusia kesejahteraan sosial; dan

c. petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan standar.

lanjut usia telantar

4. rehabilitasi sosial dasar tuna sosial khususnya gelandangan dan pengemis di dalam panti

a. standar jumlah dan kualitas barang dan/atau  jasa;

b. standar jumlah dan kualitas sumber daya manusia kesejahteraan sosial; dan

c. petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan standar.

gelandangan dan pengemis

5. perlindungan dan  jaminan sosial pada saat dan setelah tanggap darurat bencana bagi

a. standar jumlah dan kualitas barang dan/atau  jasa;

b. standar jumlah dan kualitas sumber daya manusia kesejahteraan sosial; dan

petunjuk teknis atau tata nuh

korban

bencana alam provinsi

(46)

N O

JENIS PELAYANAN

DASAR MUTU PELAYANAN DASAR

PENERIMA PELAYANAN

DASAR 1. rehabilitasi sosial dasar

penyandang disabilitas telantar di luar panti

a. standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa;

b. standar jumlah dan kualitas sumber daya manusia

kesejahteraan sosial; dan c. petunjuk teknis atau tata cara

pemenuhan standar.

penyandang

disabilitas telantar

2. rehabilitasi sosial dasar

anak telantar di luar panti

a. standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa;

b. standar jumlah dan kualitas sumber daya manusia

kesejahteraan sosial; dan c. petunjuk teknis atau tata cara

pemenuhan standar.

anak telantar

SPM Bidang Sosial

Kab/Kota

(47)

... lanjutan

NO JENIS PELAYANAN DASAR MUTU PELAYANAN DASAR

PENERIMA PELAYANAN

DASAR 3. rehabilitasi sosial dasar

lanjut usia telantar di luar panti

a. standar jumlah dan kualitas barang dan/atau  jasa;

b. standar jumlah dan kualitas sumber daya manusia kesejahteraan sosial; dan

c. petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan standar.

lanjut usia telantar

4. rehabilitasi sosial dasar

tuna sosial khususnya gelandangan dan pengemis di luar panti

a. standar jumlah dan kualitas barang dan/atau  jasa;

b. standar jumlah dan kualitas sumber daya manusia kesejahteraan sosial; dan

c. petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan standar.

gelandangan dan pengemis

5. perlindungan dan jaminan

sosial pada saat dan setelah tanggap darurat bencana bagi korban bencana kabupaten/kota

a. standar jumlah dan kualitas barang dan/atau  jasa;

b. standar jumlah dan kualitas sumber daya manusia kesejahteraan sosial; dan

c. petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan

korban

bencana alam kabupaten/kota dan/atau

(48)

Pemerintah Daerah menerapkan SPM untuk pemenuhan jenis dan

mutu Pelayanan Dasar yang berhak diperoleh setiap warga

negara, dengan tahapan:

pengumpulan data

penghitungan kebutuhan pemenuhan Pelayanan

Dasar

penyusunan rencana pemenuhan Pelayanan Dasar

pelaksanaan pemenuhan Pelayanan Dasar

(49)

Pengumpulan data untuk memperoleh data tentang

 jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa kebutuhan

dasar sesuai dengan SPM

Pengumpulan data diintegrasikan dengan sistem

informasi pembangunan daerah yang dilaksanakan

sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan

(50)

Hasilnya menjadi dasar dalam penyusunan rencana

pemenuhan Pelayanan Dasar

Penghitungan kebutuhan pemenuhan Pelayanan Dasar

dilakukan dengan menghitung selisih jumlah barang dan/atau

 jasa yang dibutuhkan untuk pemenuhan Pelayanan Dasar

dengan jumlah barang dan/atau jasa yang tersedia

Penghitungan kebutuhan pemenuhan

Pelayanan Dasar

(51)

Penyusunan rencana pemenuhan Pelayanan Dasar

Penyusunan rencana pemenuhan Pelayanan Dasar

dilakukan oleh Pemerintah Daerah agar Pelayanan

dilakukan oleh Pemerintah Daerah agar Pelayanan

Dasar tersedia secara cukup dan berkesinambungan

Dasar tersedia secara cukup dan berkesinambungan

Rencana pemenuhan Pelayanan Dasar dituangkan

Rencana pemenuhan Pelayanan Dasar dituangkan

dalam dokumen perencanaan dan penganggaran

dalam dokumen perencanaan dan penganggaran

pembangunan daerah sesuai dengan ketentuan

pembangunan daerah sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan

peraturan perundang-undangan

Rencana pemenuhan Pelayanan Dasar merupakan

Rencana pemenuhan Pelayanan Dasar merupakan

prioritas bagi Pemerintah Daerah dalam menyusun

prioritas bagi Pemerintah Daerah dalam menyusun

perencanaan dan penganggaran pembangunan daerah

perencanaan dan penganggaran pembangunan daerah

Penyusunan Rencana Pemenuhan

Penyusunan Rencana Pemenuhan

Pelay

(52)

1. menyediakan barang dan/atau jasa

1. menyediakan barang dan/atau jasa yang dibutuhkan untuk pemenuhanyang dibutuhkan untuk pemenuhan Pelayanan Dasar dengan ketentuan

Pelayanan Dasar dengan ketentuan

2. melakukan kerja sama

2. melakukan kerja sama DaerahDaerah

Pelaksanaan pemenuhan Pelayanan Dasar dilakukan berupa

Pelaksanaan pemenuhan Pelayanan Dasar dilakukan berupa

kegiatan:

kegiatan:

Pelaksanaan Pemenuhan Pelayanan Dasar

(53)

1. membebaskan biaya untuk memenuhi kebutuhan dasar

1. membebaskan biaya untuk memenuhi kebutuhan dasar

2. memberikan bantuan pemenuhan barang dan/jasa

2. memberikan bantuan pemenuhan barang dan/jasa kebutuhan dasar yangkebutuhan dasar yang

berhak diperoleh oleh setiap warga negara

berhak diperoleh oleh setiap warga negara Indonesia secara minimalIndonesia secara minimal

sesuai dengan

sesuai dengan ketentuan peraturan ketentuan peraturan perundang-unperundang-undangandangan

Pelaksanaan pemenuhan Pelayanan Dasar juga dapat dilakukan

Pelaksanaan pemenuhan Pelayanan Dasar juga dapat dilakukan

dengan:

dengan:

...

(54)

Bupati/walikota melaporkan seluruh penerapan SPM di

kabupaten/kota kepada gubernur.

Gubernur melaporkan kepada menteri yang menyelenggarakan

urusan pemerintahan dalam negeri dengan tembusan kepada

menteri yang membidangi urusan pemerintahan wajib terkait

Pelayanan Dasar:

rekapitulasi penerapan SPM di kabupaten/kota; dan

seluruh penerapan SPM di provinsi,

Laporan sekurang-kurangnya memuat: 1. hasil penerapan SPM;

2. kendala penerapan SPM; dan 3. ketersediaan anggaran dalam

penerapan SPM. Disampaikan bersamaan dengan LPPD setiap tahun

PELAPORAN

(55)

• Menteri, terhadap penerapan SPM di provinsi

• Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat, terhadap

penerapan SPM oleh pemerintah kabupaten/kota

• Gubernur dan bupati/walikota, terhadap perangkat

daerah masing-masing Pembinaa

n dan Pengawas

an Umum

• Menteri teknis dan kepala lembaga pemerintah

nonkementerian, terhadap penerapan SPM di provinsi sesuai dengan bidang tugas masing-masing

• Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat, terhadap penerapan SPM di oleh pemerintah kabupaten/kota

• Gubernur dan bupati/walikota, terhadap perangkat daerah masing-masing

Pembinaa n dan Pengawas

an Teknis

(56)

Kepala Daerah dan/atau wakil kepala Daerah yang tidak

melaksanakan SPM dijatuhi sanksi administratif.

Ketentuan lebih lanjut mengenai sanksi administratif

diatur

dengan

Peraturan

Menteri

yang

menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri

yang

ditetapkan

setelah

dikoordinasikan

dengan

kementerian/lembaga

pemerintah

nonkementerian

terkait.

(57)

1.

Masih multi tafsir atas konsep SPM seusai UU

23/2014.

2.

Kelengkapan data

3.

Regulasi yang harmonis terkait penganggaran SPM

(UU, PP, Permen)

4.

Kesulitan dalam meng-konversi SPM ke dalam

dokumen perencanaan

5.

Kesadaran Daerah untuk menempatkan SPM sbg

prioritas pembangunan (dlm perencanaan dan

penganggaran)

(58)
(59)

SPM DALAM

DOKRENDA:

RPJMD;

Renstra PD;

RKPD; dan

Renja PD

(60)

RPJMD

Bagian dari Gambaran Umum, digambarkan dari performa

pemerintah atas pemenuhan SPM, hambatan dalam

pemenuhan, dan hal lainnya

Memprioritaskan pengalokasian anggaran program pelayanan

dasar SPM pada kerangka pendanaan.

SPM menjadi salah satu isu strategis yang harus digambarkan

SPM dijadikan salah satu icon dalam menyusun Visi Misi

Kepala Daerah

SPM merupakan salah satu yang diperhatikan dalam

merumuskan strategi dan arah kebijakan

Menyajikan seluruh program SPM pada setiap bidang urusan

(61)

PADA RENSTRA PD

Dalam mengelolah data dan informasi, agar

dianalisis data pelayanan dasar

masing-masing urusan

Menggambarkan pelayanan PD dalam

mencapai SPM

performa pelayanan PD dalam mencapai

SPM

Penjabaran program/kegiatan SPM setiap

(62)

PADA RKPD:

Menjabarkan RPJMD setiap tahun dalam pelaksanaan

SPM seperti:

1) Analisi gambaran pelayanan umum pada setiap jenis

pelayanan SPM

2) Menyajikan kemampuan keuangan terhadap

program/kegiatan SPM

3) Isu,dan;

(63)

PADA RENJA PD

Identifikasi faktor yang menjadi bahan

pertimbangan terhadap rumusan program

dan kegiatan

Membuat catatan penting yang perlu

mendapat perhatian, baik dalam rangka

pelaksanaan maupun ketersediaan

(64)

CARA PERHITUNGAN ANGGARAN PELAYANAN SPM

(65)

Lebih

terjaminnya penyediaan pelayanan publik

yg disediakan

oleh pemda kepada masyarakat ;

Bermanfaat dalam

menentukan jumlah anggaran

yg

dibuthkan utk menyediakan pelayanan publik;

Menjadi landasan & dasar dalam menentukan anggaran

kinerja & alokasi dalam

penentuan perimbangan keuangan

yg

lebih adil & transparan;

Membantu

penilaian kinerja kepala daerah

secara lebih akurat

& terukur sehingga mengurangi kesewenang-wenangan

dalam menilai kinerja pemda;

Menjadi alat bantu utk

meningkatkan akuntabilitas pemda

kepada masyarakat

, karena masyarakat dapat melihat

keterkaitan antara pembiayaan dengan pelayanan publik.

Referensi

Dokumen terkait

Standar Teknis Pelayanan Dasar adalah ketentuan terkait mutu pelayanan oleh Pemerintah Daerah dalam menjamin pemenuhan kebutuhan dasar sub urusan Trantibum yang

menunjukkan bahwa pemberian biochar TKKS dan mikoriza arbuskular berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan jumlah bunga pertama, akan tetapi tidak berpengaruh

 Penetrasi jaringan listrik yang sangat tinggi, sehingga dapat digunakan untuk penyediaan layanan broadband dengan mudah tanpa harus. membangun

Penerapan SPM kesehatan harus memenuhi mutu pelayanan setiap jenis pelayanan dasar yang ditetapkan dalam standar teknis: a) standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa;

4.. Jumlah dan identitas lengkap Warga Negara yang berhak memperoleh barang dan/atau jasa kebutuhan dasar secara minimal sesuai dengan Jenis Pelayanan Dasar dan

Inti a) Sebelum peserta didik mempelajari pembagian ilmu ekonomi dan ekonomi islam, peserta didik dapat diberikan apersepsi dengan menanyakan

Definisi serupa juga dikemukakan oleh beberapa peneliti, yang menunjukkan adanya keterlibatan peran anggota keluarga sebagai pemilik, pemimpin, pendiri, pengelola,