Market Brief: Kode HS
1511 Kelapa Sawit dan
Olahannya
Atase Perdagangan Korea Selatan
Peta Korea Selatan
Daftar Isi
Hal.
I PENDAHULUAN 1
a Pemilhan Produk 1
b Profil Korea Selatan 2
II POTENSI DAN PELUANG KELAPAN SAWIT DAN OLAHANNYA DI
PASAR KOREA SELATAN
3
a Perkembangan Impor Kelapa Sawit Korea Selatan 3
b Potensi Pasar Minyak Sawit dan Olahannya di Korea Selatan 5
c Produk Kelapa Sawit di Korea Selatan 7
d Prosedur Impor 9
e Hambatan Tarif dan Non-tarif 12
III STRATEGI 14
a Jalur Distribusi 14
b Strategi memasuki pasar Korea Selatan 14
16 IV INFORMASI PENTING
Daftar Tabel
Tabel 2.1: Nilai impor HS 1511 Korea dari dunia ... 3
Tabel 2.2: Volume impor HS 1511 Korea Selatan dari dunia ... 5
Table 2.3: Komoditas turunan ... 5
Tabel 2.4: Volume impor HS 151110 Korea Selatan dari dunia ... 6
Tabel 2.5: Volume impor HS 151190 Korea Selatan dari dunia ... 6
Tabel 2.6: Potensi ekspor HS 1511 Indonesia ke Korea Selatan ... 7
Tabel 2.7: Produksi Minyak Sayur di Korea Selatan (Metric Ton)... 7
Tabel 2.8: Total pasokan minyak sayuran di Korea Selatan (Metric Ton) ... 8
Tabel 2.9 : Tarif Bea Masuk di Korea Selatan ... 12
Daftar Gambar Peta Korea Selatan ...i
Gambar 2.1: Pangsa Pasar Kode HS 1511 tahun 2014 (berdasarkan nilai impor) ... 4
Gambar 2.2: Prosedur kepabeanan umum Korea ... 10
Gambar 2.3: Prosedur inspeksi impor makanan Korea Selatan ... 11
I.
P E N D A H U L U A N
a. Pemilihan Produk
Korea Selatan merupakan salah satu pasar utama ekspor Indonesia yang ditargetkan tumbuh sebesar 3,5%-4,5% atau menjadi sekitar US$ 6,3 miliar.1 Nilai ekspor non-migas Indonesia ke Korea Selatan pada 2013 mencapai US$ 6,05 miliar. Dengan produk ekspor utama antara lain batubara, briket batubara, ovoids etc,mfr from coal, natural rubber, balata, chicle etc, prim form etc, copper ores and concentrates, chemical wood pulp, soda or sulfate, not dissoly gr, dan acyclic hydrocarbons.2
Selain produk-produk yang disebutkan di atas, Korea Selatan merupakan pasar potensial untuk produk pertanian Indonesia.Negara ini mengandalkan impor bahan pangan dan pertanian guna memenuhi kebutuhan lebih dari 50juta orang penduduknya.Korea Selatan memiliki luas tidak lebih besar dari Pulau Jawa dan wilayah yang berbukit-bukit.Lahan pertanian yang tersedia sebagian besar digunakan untuk menanam padi.Oleh karena itu, Indonesia masih memiliki kesempatan yang besar untuk mengekspor bahan-bahan pertanian ke Korea Selatan.
Salah satu produk pertanian yang banyak diimpor oleh Korea Selatan adalah kelapa sawit, baik dalam bentuk mentah berupa minyak ataupun dalam bentuk olahannya. Menurut Foreign Agriculture Service US Agricultural Trade, dari total pasokan minyak ke Korea Selatan tahun 2013,palm oil menempati posisi kedua dengan jumlah pasokan sebanyak 345.614 metric ton (MT) atau sebesar 31% dari total pasokan. Minyak sawitlebih dipilih oleh pelaku usaha pemrosesan makanan terutama dalam memproduksi mie instan (atau yang dikenal dengan ramyeon dalam bahasa Korea) karena harganya yang lebih rendah jika dibandingkan dengan soybean oil.Disamping itu minyak sawit juga semakin banyak digunakan dalam produksi biodiesel.3
Cukup sulit bagi Korea Selatan untuk memproduksi kelapa sawit dan produk-produk turunannya. Oleh karena itu, tidak ada cara lain untuk mendapatkan produk-produk tersebut selain dengan cara mengimpor.Keadaan tersebut membuat kondisi pasar kelapa sawit dan olahannya di Korea Selatan semakin potensial untuk dimasuki.Indonesia merupakan produsen dan pengekspor terbesar minyak kelapa sawit.Akan tetapi, saat ini ekspor minyak kelapa sawit Indonesia ke negara tersebut masih kurang maksimal danpangsa pasarnya dikuasai oleh Malaysia.Diharapkan laporan ini dapat membantu eksportir minyak kelapa sawit Indonesia untuk dapat meningkatkan pangsa pasarnya di Korea Selatan.
1 http://www.ift.co.id/posts/misi-pembelian-korea-selatan-indonesia-raih-sekitar-us-24-juta 2 http://www.ift.co.id/posts/misi-pembelian-korea-selatan-indonesia-raih-sekitar-us-24-juta 3 http://gain.fas.usda.gov/Recent%20GAIN%20Publications/Oilseeds%20and%20Products%20Annual_Seoul_Korea%20-%20Republic%20of_2-28-2014.pdf 1
b. Profil Korea Selatan
Republik Korea biasanya dikenal sebagai Korea Selatan, adalah sebuah negara di Asia Timur yang meliputi bagian selatan Semenanjung Korea. Negara ini dikenal dengan namaDaehan Hanguk oleh penduduk Korea Selatan. Luas daerahnya 99.274 km2 dengan keadaan topografi sebagian besar berbukit dan tidak rata.Korea Selatan beribukota di Seoul dan memiliki 9 provinsi yaitu: Jeju-do, Jeollabuk-do, Jeollanam-do, Chungcheongbuk-do, Chungcheongnam-do, Gangwon-do, Gyeonggi-Gangwon-do, Gyeongsangbuk-Gangwon-do, dan Gyeongsangnam-do. Kota-kota besar di Negara tersebut diantaranya adalah Seoul, Busan, Incheon, Daegu, Daejeon, dan Gwangju.
Korea Selatan dalam beberapa dekade ini berhasil menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang mengagumkan.Pada 1962-1994, pertumbuhan ekonomi berkisar di angka 10% per tahun tahun yang didorong oleh pertumbuhan ekspor sebesar 20% per tahun4.Hal ini mengubah wajah negara ini dari negara miskin menjadi negara industri dan jasa yang cukup maju.Beradasarkan CIA World Factbook saat ini Korea Selatan menduduki peringkat 13 sebagai negara berkekuatan ekonomi terbesar dengan GDP sebesar US$1.67trilyun, naik 2,8% dari tahun sebelumnya. GDP per kapita penduduk Korea Selatan adalah sebesar $33,200.
Korea Selatan juga merupakan negara dengan nilai ekspor terbesar ke-9 dan impor terbesar ke-9 pada tahun 2013.5 Nilai ekpor pada tahun 2014 bernilai US$ 573,1 milyar, lebih tinggi 2,4% dibandingkan tahun 2013 sebesar US$ 559,6 milyar. Sedangkan nilai impor pada tahun 2014 bernilai US$ 525,6 milyar, meningkat 1,9% dari impor sebesar US$515,6milyar di tahun 2013. Di tahun 2015 ekspor diharapkan dapat mencapai nilai US$ 601 milyar dollar dan impor mencapai nilai US$ 557 milyar.6 4 http://www.worldbank.org/en/country/korea/overview 5https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/rankorder/2078rank.html https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/rankorder/2087rank.html 6 http://www.kita.org/engapp/board_view.jsp?no=1673&grp=S3&code=S3021 2
II. POTENSI DAN PELUANG KELAPA SAWIT DAN OLAHANNYA DI PASAR
KOREA SELATAN
a. Perkembangan Impor Kelapa SawitKorea Selatan
Korea Selatan mengandalkan impor untuk memenuhi kebutuhan kelapa sawitdan olahannya (Kode HS: 1511) di negara tersebut. Selama lima tahun terakhir rata-rata impor produk tersebutadalah senilai US$311juta. Setelah mengalami penurunan pada tahun 2012 dan 2013, nilai impor kembali naik secara signifikan sebesar 33,4% dan mencapai nilai US$363juta.
Berdasarkan table 2.1 dapat diketahui bahwa dari tahun ke tahun impor produk HS 1511 Korea Selatan selalu dikuasai oleh Malaysia. Di tahun 2014 Malaysia memasok lebih dari 65% dari total impor produk tersebut. Posisi kedua dipegang oleh Indonesia dengan pangsa pasar sekitar 32%. Sisanya (sekitar 3%) diimpor oleh negara lain seperti Amerika Serikat, Singapura, Kamboja dan Cina.
Tabel 2.1: Nilai impor HS 1511 Korea dari dunia
Negara
Nilai (US$1000) Nilai (US$1000) Nilai (US$1000) Nilai (US$1000) Nilai (US$1000)
Kenaikan Kenaikan Kenaikan Kenaikan Kenaikan
2010 2011 2012 2013 2014 Total 236,543 347,588 335,475 272,274 363,270 32.85% 46.94% -3.48% -18.84% 33.42% Malaysia 215,609 307,585 295,362 237,513 237,185 23.40% 42.66% -3.97% -19.59% -0.14% Indonesia 18,631 36,991 38,509 32,301 117,722 3020.77% 98.55% 4.10% -16.12% 264.45% Amerika Serikat 1,130 840 706 897 1,475 31.24% -25.66% -15.95% 27.05% 64.44% Singapura 897 1,253 431 949 1,214 -4.68% 39.69% -65.60% 120.19% 27.92% Kamboja - - - - 3,320 Cina - - - - 1,958 Belanda 182 436 309 240 96 -59.91% 139.56% -29.13% -22.33% -60.00% Kolombia 30 373 - 164 - -91.25% 1143.33% -100.00% -100.00% Ekuador - - 78 169 231 116.67% 36.69% Jepang 49 - 10 21 49 -9.26% -100.00% 110.00% 133.33% Sumber: ITC 3
Di tahun 2014, pasar produk kelapa sawit dan olahannya Indonesia di Korea Selatan hanyalah separuh dari pasar yang dimiliki oleh Malaysia.Namun, berdasarkan tren 5 tahun terakhir dapat terlihat bahwa pasar produk kelapa sawit dan olahannya Indonesia memiliki potensi berkembang yang lebih besar dari pada Malaysia.Tahun 2012 Malaysia mencetak pertumbuhan negatif sedangkan Indonesia masih mampu mempertahankan pasar dengan pertumbuhan positf.Tahun 2013, karena turunnya permitaan kelapa sawit dan olahannya pasar kedua negarapun juga mengalami penurunan drastis.Namun, Indonesia memiliki tingkat penurunan yang lebih kecil. Berikutnya di tahun 2014 saat impor palm oil dari Malaysia ke Korea cenderung tetap, impor kelapa sawit dan olahannya dari Indonesia malah tumbuh dengan sangat tinggi sebesar hampir tiga kali lipat.
Gambar 2.1: Pangsa Pasar Kode HS 1511 tahun 2014 (berdasarkan nilai impor)
Sumber: ICT
Penting untuk diperhatikan bahwa walaupun nilai impor mengalami penurunan bukan berarti bahwa volume impor berkurang. Penurunan nilai impor mungkin disebabkan oleh penurunan harga ataupun nilai tukar won terhadap dollar. Berdasarkan volume impor (Tabel2.2) dapat dilihat bahwa selama 5 tahun terakhir volume impor kelapa sawit dan olahannya oleh Korea Selatan semakin meningkat setiap tahunnya.Peningkatan terbesar terjadi pada tahun 2014 sebesar 31.5% dengan volume impor mencapai lebih dari 438,800tons.
Berdasarkan volume impor juga terlihat dengan lebih jelas bahwa jumlah impor kelapa sawit dan olahannya dari Indonesia semakin menguat.Saat volume impor dari Malaysia cenderung tetap dan bahkan menurun di tahun 2014, volume impor dari Indonesia menigkat dengan drastis. Di tahun 2014 Indonesia berhasil meningkatkan penjualan ke Korea Selatan lebih dari 250% ke dengan jumlah volume mencapai 145.705tons dari yang sebelumnya hanya 40.955tons. Hal ini menunjukkan bahwa walaupun pangsa pasarnya yang lebih kecil dibanding Malaysia, kondisi pasar kelapa sawit dan olahannya Indonesia lebih berkembang.Oleh karena itu, pasar ini masih sangat potensial untuk dimasuki oleh eksportir kelapa sawit dan olahannya asal Indonesia.
65.3%
32.4%
Pangsa Pasar CPO 2014
Malaysia Indonesia Amerika Serikat Singapura Kamboja Cina 4
Tabel 2.2: Volume impor HS 1511 Korea Selatan dari dunia
Negara
Volume(Tons) Volume(Tons) Volume(Tons) Volume(Tons) Volume(Tons)
Kenaikan Kenaikan Kenaikan Kenaikan Kenaikan
2010 2011 2012 2013 2014 Dunia 280,794 291,525 324,957 333,560 438,878 10.99% 3.82% 11.47% 2.65% 31.57% Malaysia 256,520 260,500 287,086 291,588 284,328 2.17% 1.55% 10.21% 1.57% -2.49% Indonesia 23,467 29,966 37,371 40,955 145,705 4925.05% 27.69% 24.71% 9.59% 255.77% Amerika Serikat 15 10 10 10 15 25.00% -33.33% 0.00% 0.00% 50.00% Singapura 596 694 280 736 83 -19.46% 16.44% -59.65% 162.86% 33.56% Sumber: ITC
b. Potensi Pasar Minyak Sawit dan Olahannya di Korea Selatan
Produk dengan kode HS 1511 ini memiliki beberapa komoditi turunan seperti yang terlihat pada table 1.1 berikut.
Table 2.3: Komoditas turunan
Kode HS Description Deskripsi
1511 Palm oil and its fractions, whether or not
refined, but not chemically modified.
Minyak sawit dan olehannya, baik yang telah dirafinasi atau belum, tetapi tidak dimodifikasi secara kimiawi
1511100000 Crude palm oil Minyak kelapa sawit mentah / CPO
151190 Others (Palm oil and its fractions refined but not chemically modified)
Minyak sawit dan olahannya yang telah dirafinasi tetapi tidak dimodifikasi secara kimiawi
1511901000 Palm olein
1511902000 Palm stearin
1511909000 Other
Sumber: Korea Customs Service7
Dari table 2.4 dan 2.5 dapat terlihat bahwa volume impor produk dengan HS Kode 1511100000 (crude palm oil) adalah sangat sedikit jika (kurang dari 0.5%) dibandingkan dengan nilai impor kelapa sawit dan olahannya.Impor CPOmemiliki nilai paling rendah pada tahun 2013 (12 tons).Namun, pada tahun 2014 impor produk ini kembali naik dan mencapai volume 1.990tons.Lebih dari 58% diekspor oleh Indonesia (1.166 tons).
Jenis produk yang lebih banyak di impor oleh Korea Selatan adalah produk dengan HS Kode 151190 (Palm oil and its fractions refined but not chemically modified) yang terdiri atas palm oil dan palm stearin. Setiap tahunnya permintaan terhadap produk ini semakin meningkat.Kenaikan tertinggi (31%) tercatat pada tahun 2014 dengan volume lebih dari 436.800 tons.Dari jumlah tersebut 33%nya dipasok oleh Indonesia sebesar 144.539 tons.Pada tahun ini pula Indonesia berhasil merebut
7 http://www.customs.go.kr/kcshome/site/importtariff/ImportTariffCategoryView.do
5
pasar dan meningkatkan pasokan produk ke Korea Selatan sebesar lebih 250%.Peningkatan permintaan minyak sawit dan olahannya oleh Korea Selatan utamanya disebabkan oleh kenaikan permintaan dari industri biodiesel.
Tabel 2.4: Volume impor HS 151110 Korea Selatan dari dunia
Negara
Volume(Tons) Volume(Tons) Volume(Tons) Volume(Tons) Volume(Tons)
Kenaikan Kenaikan Kenaikan Kenaikan Kenaikan
2010 2011 2012 2013 2014 Dunia 1,623 2,503 81 12 1,990 -46.49% 54.22% -96.76% -85.19% ######## Malaysia 1,604 2,493 708 -46.89% 55.42% -100.00% Indonesia 1 39 1,166 Amerika Serikat Singapura 1,623 2,503 81 12 1,990 Sumber: ITC
Tabel 2.5: Volume impor HS 151190 Korea Selatan dari dunia
Negara
Volume(Tons) Volume(Tons) Volume(Tons) Volume(Tons) Volume(Tons)
Kenaikan Kenaikan Kenaikan Kenaikan Kenaikan
2010 2011 2012 2013 2014 Dunia 279,171 289,022 324,876 333,548 436,888 11.68% 3.53% 12.41% 2.67% 30.98% Malaysia 254,916 258,007 287,086 291,588 283,620 2.76% 1.21% 11.27% 1.57% -2.73% Indonesia 23,466 29,966 37,332 40,955 144,539 4924.84% 27.70% 24.58% 9.70% 252.92% Amerika Serikat 15 10 10 10 15 25.00% -33.33% 0.00% 0.00% 50.00% Singapura 596 694 280 736 983 -19.46% 16.44% -59.65% 162.86% 33.56% Sumber: ITC
Tabel 2.6 menunjukkan potensi ekspor minyak sawit dan olahannya dari Indonesia ke Korea Selatan.Pangsa pasar Indonesia di Korea Selatan adalah sekitar 33%.Dengan predikat Indonesia sebagi produser dan pengekspor minyak kelapa sawitterbesar di dunia, kesempatan untuk mengembangkan pasar di Korea Selatan masil sangat besar. Mengingat permintaan terhadap kategori palm oil lebih besar daripada crude palm oil, akan lebih baik apabila eksportir Indonesia lebih berkonsentrasi untuk membidik produk kelapa sawitdengan kode HS 151190.
Tabel 2.6: Potensi ekspor HS 1511 Indonesia ke Korea Selatan Kode HS 2013 2014 Impor Korsel dari Indonesia (tons) Ekspor Indonesia ke dunia (tons) Total Impor Korsel (tons) Potensi perdagangan Indonesia (tons) Impor Korsel dari Indonesia (tons) Ekspor Indonesia ke dunia (tons) Total Impor Korsel (tons) Potensi perdagangan Indonesia (tons) 1511 40,955 20,577,976 333,560 292,605 145,706 n/a 438,878 293,172 1511100000 0 6,584,732 12 12 1,166 n/a 1,990 824 151190 40,955 13,993,244 333,548 292,593 144,539 n/a 436,888 292,349 Sumber: ITC
c. Produk Kelapa Sawit di Korea Selatan
Industri-industri utama yang menggunakan produk minyak sawit dan olahannya di Korea Selatan adalah:
Industri makanan
Di Korea Selatan minyak kelapa sawit menempati posisi kedua pada kategori impor minyak sayuran (22% dari total permintaan minyak sayur). Pada tahun 2010 lebih dari 27% import minyak sayur dipegang oleh minyak kedelai(soybean oil).Tempat selanjutnya ditempati oleh coconut oil (7.1%), rapeseed oil (6.5%), olive oil (3.5%), sunflower oil (2.7 % and others. 87% dari import minyak sayur dikirim oleh Malaysia.8
Minyak kelapa sawit utamanya digunakan untuk proses pemrosesan ramyeon (mie instant) karena harganya yang lebih murah dari pada minyak kedelai. Dalam lingkup rimah tangga, penggunaan minyak kelapa sawit sebagai minyak goreng di Korea Selatan masih sedikit terbatas.Konsumen rumah tangga biasanya lebih meminati menggunakan minyak kedelai karena dinilai lebih sehat dan memiliki kualitas yang lebih bagus.
Tabel2.7: Produksi Minyak Sayur di Korea Selatan (Metric Ton)
Month MY 11/12 MY 12/13 MY 13/14 October 13,600 12,000 14,300 November 11,700 12,600 11,500 December 11,800 14,000 13,300 Januari 11,000 13,200 Na Februari 11,000 12,000 Na Maret 13,000 15,300 Na April 13,500 15,200 Na Mei 13,500 14,500 Na Juni 13,000 12,700 Na Juli 15,000 10,300 Na 8 http://www.koreatimes.co.kr/www/news/nation/2011/05/113_86647.html 7
Agustus 11,000 13,600 Na
September 12,000 11,900 Na
Total 150,100 157,300 Na
Extraction Rate 18.42% 19.48% Na
Sumber: Oilseeds and Products Annual, USDA Foreign Agricultural Service
Tabel2.8: Total pasokan minyak sayuran di Korea Selatan (Metric Ton)
Commodity MY 2010/11 MY 2011/12 MY 2012/13 Soybean Oil 473,387 492,969 450,463 Palm Oil 284,322 308,093 346,614 Corn Oil 46,335 46,757 42,119 Rapeseed Oil 91,968 103,432 103,272 Coconut Oil 61,212 60,452 62,387 Olive Oil 12,476 10,557 9,728 Cottonseed Oil 386 8,830 3,037 Sesame Oil 28,235 20,361 21,864
Rice Bran Oil 27,812 24,796 21,282
Perilla Seed Oil 25,954 24,476 23,437
Fish Oil 11,186 14,610 9,923
Sunflower Oil 18,237 22,991 18,699
Total 1,081,510 1,138,324 1,112,825
Sumber: Oilseeds and Products Annual, USDA Foreign Agricultural Service
Industri biofuel
Di Korea Selatan, minyak sawit dan olahnya juga digunnakan sebagai bahan baku (feedstock) biofuel. Permintaan untuk industry ini semakin lama semakin meningkat karena perubahan peraturan pemerintah mengenai besarnya campuran minyak untuk pembuatan biodiesel.Bulan November 2014 pemerintah Korea Selatan memutuskan untuk bahwa mulai Agustus 2015 campuran biodiesel akan ditingkatkan menjadi 2.5% dari yang sebelumnya 2%. Walaupun mendapatkan komplain dari Korea Petroleum Association, angka tersebut direncanakan untuk kembali ditingkatkan menjadi sebesar 3%
selambat-lambatnya tahun 2018.9 Menurut Foreign Agriculture Service, Seoul selama
tahun 2014 impor kelapa sawit yang digunakan untuk biodiesel diperkirakan akan mencapai 140,000 MT.
Industri produk perawatan (personal care product)
Minyak sawit dan olahannya juga dimanfaatkan untuk proses pembuatan sabun, sampo, deterjen, kosmetik, dsb. Pada tahun 2014, permintaan minyak sawit untuk industri sabun diperkirakan sebesar 20.000MT.
9 http://www.biofuelsdigest.com/bdigest/2014/12/31/biofuels-mandates-around-the-world-2015/
8
Bidang kesehatan: suplemen gizi, obat-obatan, dsb. Bidang industry: pelumas, tinta, dsb.
d. Prosedur Impor
Semua barang yang diimpor ke Korea untuk konsumsi umum harus dideklarasikan dan diterima oleh Korean Customs Service (KCS) agar dapat dirilis untuk konsumsi domestik.Prosedur kepabeanan umum Korea Selatan dapat dilihat pada bagan 2.2.
Untuk dapat memasukkan produk palm oil ke Korea Selatan, eksportir harus memenuhi mematuhi peraturan Food Sanitation Act.Produk yang tunduk terhadap peraturan tersebut harus diproduksi, diimpor, diproses, digunakan, digunakan, atau disimpan berdasarkan peraturan yang telah ditetapkan oleh Korea Selatan melalui Commissioner of the Korea Food and Drug Administration.Oleh karena itu setiap orang atau organisasi yang ingin mengimpor palm oil (dalam hal ini masuk dalam kategori makanan, dsb) untuk dijual atau bisnis harus melapor pada Commissioner of the Korea Food and Drug Administration, sesuai yang ditentukan oleh Ministry of Health and Welfare (Food Sanitation Act (ACT23article 19).
Komisi tersebut mengumumkan standar proses manufaktur, pemrosesan, serta spesifikasi produk, kemasan, dan paket. Spesifikasi tersebut dimungkinkan pula mengikuti standar dan spesifikasi yang diminta oleh para importir (Act 23 article 7). Commissioner of the Korea Food and Drug Administration dapat memerintahkan pejabat yang berwenang atau lembaga inspeksi untuk melakukan pemeriksaan yang dianggap perlu sebelum proses bea cukai selesai. Prosedur inspeksi impor makanan dapat dilihat pada bagan 2.3.
Gambar2.2: Prosedur kepabeanan umum Korea
Sumber: Korean Customs Service
Gambar2.3: Prosedur inspeksi impor makanan Korea Selatan
Sumber: Foods import report guide, Korea Food & Drug Administration Diterima di
pelabuhan
Gudang
penyimpanan Laporan impot
Pemeriksaan Dokumen (2 Hari)
1. Pemeriksaan laporan impor, aliran pengolahan, bahan yang digunakan 2. Labeling
3. Pemeriksaan lampiran dokumen
Sensory Test (3 hari) • Sensory test
• Pemeriksaan informasi konsinyasi
• Pemeriksaan apakah terdapt label yang menyesatkan konsumen
• Suhu penyimpanan dan kondisi
Laboratory Test (10 hari) • Laboratory test
• Random sampling test (5 hari)
Hasil
Sesuai Ditolak
Rilis di pasar Return atau
discard
e. Hambatan Tarif danNon-tarif Tarif Impor
Tingkat dasar dari bea masuk yang dikenakan pada kelapa sawit dan olahannya diimpor oleh Korea adalah 3%. Namun, berdasarkan perjanjian FTA Korea-ASEAN dan untuk meningkatkan pasokan palm oil mulai Januari 2015 negara ASEAN dibebaskan dari tarif tersebut.
Tabel2.9 : Tarif Bea Masuk di Korea Selatan10
Kode HS Description Basic WTO K-A
FTA K-AU FTA K-CA FTA K-C FTA K-EU FTA K-I FTA K-S FTA K-T FTA Pref
1511 Palm oil and its fractions, whether or not refined, but not chemically modified.
1511100000 Crude palm oil 3 27 0 0 0 0 0 0.8 0 1.5 0
151190 Others (Palm oil and its fractions refined but not chemically modified) 1511901000 Palm olein 2 27 0 0.6 0 0 0 0 0 0 0 1511902000 Palm stearin 2 27 0 0.6 0 0 0 0 0 0 0 1511909000 Other 2 2.7 0 0.6 0 0 0 0 0 0 0 Note: Tarriff in %
WTO: World Trade Organization Agreement K-A FTA: Korea-ASEAN FTA
K-AU FTA: Korea-Australia FTA K-CA FTA: Korea-Canada
K-C FTA: Korea-Chile FTA K-EU FTA: Korea-Europe FTA K-I FTA: Korea-India FTA K-S FTA: Singapore-Korea FTA Pref: Poorest countries preferential duty
Hambatan Non-tarif
Beberapa hal yang dapat menghambat peningkatan ekspor kelapa sawit dan olahannyake Korea Selatan adalah sebagai berikut:
a) Banyaknya isu-isu perusakan lingkungan yang terjadi akibat proses produksi minyak sawit sedikit banyak mempengaruhi persepsi masyarakat untuk mengkonsumsi jenis minyak ini. Perusahaan Korea Selatan mulai mengejar sertifikasi dari Roundtable for Sustainable Palm Oil (RSPO) untuk memperbaiki image agar mampu bersaing dengan perusahaan multinasional lain. Perusahaan yang baru saja menerima sertifikasi tersebut pada bulan April 2015adalah LG Household & Health Care's.11 Dengan sertifikasi ini perusahaan tersebut harus memenuhi sistem dan proses produksi yang ditetapkan oleh RSPO. Salah satunya adalah hanya dengan bahan baku dari pemasok (supplier) yang juga sudah memiliki label RSPO. Diperkirakan akan lebih banyak perusahaan besar yang mengejar sertifikasi RSPO untuk dapat memenuhi permintaan produk berlabel RSPO yang semakin meningkat di luar Korea Selatan.Oleh karena itu, walaupun pemerintah Korea belum
10 http://www.customs.go.kr/kcshome/site/importtariff/ImportTariffCategoryView.do#
11
http://www.businesskorea.co.kr/article/8839/rspo-certified-lg-household-health-care-acquires-rspo-certification#sthash.OMfBOyhX.dpuf
12
secara mengharuskan eksportir untuk memiliki label RSPO akan lebih baik agar eksportir untuk memiliki sertifikasi tersebut dalam setiap produk minyak sawit dan olahannya.
b) Karena CPO adalah dalam bentuk cair, maka ketersediaan fasilitas di pelabuhan di Korea untuk melakukan unloading masih perlu untuk dipastikan. Saat ini di pelabuhan Incheon terdapat dua fasilitas kargo yang digunakan untuk menangani produk minyak sawit dalam bentuk cair. Fasilitas tersebut dijanlankan oleh Inchon Oil Refinery Co. Dolphin 1 dan Inchon Oil Refinery Co. Dolphin 1. Masing-masing mampu mengakomodasi 75.000 DWT kapal dan 100.000 DWT kapal dengan berthing distance sepanjang 240m dan 485m, kedalaman sebesar 16m dan 15m.12
c) Meningkatnya permintaan pasar kelapa sawit dan olahannya juga berpotensi untuk meningkatkan konsumsi rumah tangga terhadap minyak olahan yang terbuat dari kelapa sawit. Akan tetapi masyarakat Korea Selatan lebih memperhatikan kesehatan sehingga lebih memilih produk yang sehat. Miyak kelapa sawitmemiliki kandungan lemak jenuh yang cukup tinggi yang dapat membahayakan kesehatan. Oleh karena itu, produk ini akan sulit bersaing dengan minyak biji anggur (grape seed oil) dan minyak zaitun (olive oil) yang diketahui penggunaannya tidak berdampak buruk bagi kesehatan.
d) Disamping itu, walaupun harganya lebih murah,minyak kelapa sawit mudah untuk membeku di musim dingin sehingga tidak praktis digunakan oleh konsumen rumah tangga.Jika memang ingin membidik pasar ini, eksportir Indonesia harus mencampur minyak kelapa sawitdengan minyak lain yang berasal dari sayuran dan lebih sehat. Dengan demikian, orang-orang yang terobsesi dengan kesehatan lebih tertarik untuk membeli minyak yang berbahan dasar kelapa sawit.13
e) Korean Custom Service memperketat pemeriksaan dokumen dan inspeksi untuk meminimalisir pemalsuan dokumen trans-shipment. Pemalsuan ini terjadi akibat adanya beberapa eksportir yang ingin mengambil keuntungan dari perbedaan antara tariff normal dan preferential tariff yang hanya dikenakan pada Negara yang memilki hubungan FTA dengan Korea Selatan. Langkah yang diupayakan meliputi penetapan prosedur pengendalian shipment ilegal dan pemberian hukuman atas pemalsuan dokumen trans-shipment. Walaupun Indonesia memiliki hubungan FTA dengan Korea Selatan, akan lebih baik bagi eksportir Indonesia untuk tetap waspada dan mematuhi bebagai dokumen yang disyaratkan.
12 http://www.portincheon.go.kr/english/PortInformation/PortFacilities.asp?gnbFlag=02&depthFlag=37&snbFlag=14 13 http://www.koreatimes.co.kr/www/news/nation/2011/05/113_86647.html
13
III.
STRATEGI
a. Jalur Distribusi
Untuk memasarkan produk minyak sawit dan olahannya eksportir Indonesia dapat menghubungi langsung para agen penyalur atau importir Korea Selatan. Produk yang disalurkan lewat jalur distribusi ini biasanya masih berupa bahan mentah dan akan diproses lebih lanjut oleh importir Korea Selatan. Karena masih berupa bahan mentah tidak ada proses nilai tambah yang didapatkan oleh eksportir Indonesia jika menggunakan saluran distribusi ini. Sedangkan untuk produk yang dikonsumsi langsung, ekspor dapat dilakukan dengan mendistribusikannya langsung kepada pengecer lokal.
Beberapa perusahaan besar di Korea Selatan juga melakukan kerjasama langsung dengan pengusaha Indonesia untuk mendapatkan produk minyak sawit yang mereka butuhkan.Sebagai contoh Asia Trade Company asal Korea Selatan mengadakan kontrak pembelian dengan PT. Dinuo Indonesia dan PT. Bina Karya Prima. Estimasi nilai untuk kontrak pembelian ketiga perusahaan tersebut dengan enam perusahaan eksportir asal Indonesia adalah sebesar US$ 24,4 juta. Yikang Industrial Co. Ltd. juga melakukan kontrak dengan PT. Parahita Primasentosa untuk produk high free fatty acid of crude palm oil (high FAA CPO) dengan volume 6.000 ton per tahun dan produk palm acid oil (PAO) dengan volume kontrak 1.500 ton per tahun.14
b. Strategi memasuki pasar Korea Selatan
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mempermudah proses pemasaran produk minyak sawit dan olahannya di Korea Selatan misalnya saja:
• Melengkapi produk minyak sawit dan olahan dari Indonesia dengan berbagai serifikasi dari organisasi internasional (RSOP, ISO 22000 HACCP Food Safety Management System, dsb)
• Kerjasama dengan importir lokal
Importir mengetahui berbagai macam peraturan dan persyaratan yang harus dipenuhi untuk membeli produk dari luar negeri. Biasanya mereka sudah memiliki kriteria khusus tentang produk yang akan mereka beli. Apabila eksportir Indonesia mampu bekerjasama dengan importir lokal, maka proses pengiriman barang ke Korea Selatan dapat dilakukan dengan lebih mudah. Eksportir Indonesia pun dapat secara langsung menyesuaikan produk yang dijual dengan sesuai dengan kriteria dari importir.
14http://www.tempo.co/read/news/2014/05/26/090580308/Korsel-Bidik-Kontrak-Pembelian-Rp-283-Miliar
14
Kerjasama dengan universitas lokal dan pusat penelitian di Korea Selatan
Untuk dapat meningkatkan kapabilitas perusahaan Indonesia dan meyakinkan konsumen bahwa produk dari Indonesia memiliki kualitas yang baik, eksportir Indonesia dapat mencoba bekerjasama dengan universitas ataupun pusat penelitian di Korea Selatan.
IV.
INFORMASI PENTING
a. Perwakilan Korea di Indonesia
Kedutaan Besar Republik Korea di Indonesia Duta besar: Cho Tai-Young
Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 57 Jakarta Selatan 12950 koremb_in@mofa.go.kr
+62-21-2967-2555
b. Kamar Dagang Korea Selatan
Korea Chamber of Commerce & Industry 39, Sejong-daero, Jung-gu Seoul
+82-2-6050-3114
Kamar Dagang Korea di Indonesia Korea Trade Center Indonesia
Korea Association Building 2nd floor Jl. Jend Gatot Subroto kav.58 Jakarta 12780
www.innekorean.or.id info@innekorean.or.id
(+6221) 521-2515 (+6221) 527-2054. c. Perwakilan Indonesia di Korea Selatan
KBRI Seoul
Duta Besar: John Aristianto Prasetio
380 Yeouidebangro, Yeongdeungpo-gu, Seoul http://kbriseoul.kr/kbriseoul/index.php/en/ seoul.kbri@kemlu.go.id
+82-2-7835675-7 +82-2-7835371-2
d. Importir Produk HS1511 di Korea Selatan Tabel4.1: Daftar Importir
Nama Perusahaan Nomor telepon Website
UNACHEM TRADING CO.,LTD. 82-2-512-2916 www.unachem.co.kr/
SUH DONG TRADING CO.,LTD. 82-2 -555 -2022 http://my.import.or.kr/suhdong/business.html
TAIWANG INTERNATIONAL 82-2 -459 -8333 http://my.import.or.kr/taiwang/products.html
TWI KOREA CO., LTD. 82-2 -589 -0961 http://my.import.or.kr/jeff1809/
MISUNG TRADING CO.,LTD. 82-31-388-6333 http://my.import.or.kr/mkpark1207/business.html
HARTLAND SOAPS CO., LTD. 82-2-3402-1817 http://my.import.or.kr/soap5201/product5.html
DAEKYUNG INT'L CORP. LTD. 82-2 -587 -9311 http://my.import.or.kr/dkyungi/index.html
SANGHYON CHEMICAL CORPORATION 82-2-549-6727 http://my.import.or.kr/shcc/product30.html
VIC K CO., LTD. 82-42-626-2128 http://my.import.or.kr/m_199701711/product1.html
Sumber: import.or.kr
e. Daftar Organisasi Terkait Impor
Korea Food & Drug Administration (KFDA)
194 Tongilro, Eonpyeong-gu, Seoul, Republic of Korea http://eng.kfda.go.kr/index.html
kfda@kfda.go.kr 82-2-1577-1255
Korea Custom Service
Building 1, Government Complex-Daejeon, 189, Cheongsa-ro, Seo-gu , Daejeon, Korea / Postal code: 302-701
http://www.customs.go.kr/ 1577 – 8577
Korea Importers Association
KOIMA Bldg. 76, Sapyeong-daero, Seocho-gu, Seoul, Korea http://www.import.or.kr/
koima@koima.or.kr 82-2-792-1581
Referensi
Agency, Central Intellegence. 2015. https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/rankorder/2078rank.html.
Agricultural Attache. "Oilseeds and Products Annual." Foreign Agricultural Service. 2014.
http://gain.fas.usda.gov/Recent%20GAIN%20Publications/Oilseeds%20and%20Products%20 Annual_Seoul_Korea%20-%20Republic%20of_2-28-2014.pdf.
Aria, Pingit. Korsel Bidik Kontrak Pembelian Rp 283 Miliar. Mei 24, 2014.
http://www.tempo.co/read/news/2014/05/26/090580308/Korsel-Bidik-Kontrak-Pembelian-Rp-283-Miliar.
Assotiation, Korea International Trade. Exports will Reach $600 Billion in 2015 for the First Time.
Januari 5, 2015.
http://www.kita.org/engapp/board_view.jsp?no=1673&grp=S3&code=S3021.
Biofuels Mandates Around the World: 2015. Desember 31, 2014.
http://www.biofuelsdigest.com/bdigest/2014/12/31/biofuels-mandates-around-the-world-2015/.
Biro Perencanaan Kementrian Perindustrian. Perencanaan Fasilitasi Industri Dalam Rangka Peningkatan Daya Saing Industri. 2014.
Kim, Young-jin. Malaysia promotes palm oil in Korea. Mei 08, 2011.
http://www.koreatimes.co.kr/www/news/nation/2011/05/113_86647.html. Service, Korean Customs. Preferential Tariff Rate . 2015.
http://www.customs.go.kr/kcshome/site/importtariff/ImportTariffCategoryView.do. Siregar, Sopia. Misi Pembelian Korea Selatan, Indonesia Raih Sekitar US$ 24 Juta. Mei 26, 2014.
http://www.ift.co.id/posts/misi-pembelian-korea-selatan-indonesia-raih-sekitar-us-24-juta. Wikipedia. 2015. http://id.wikipedia.org/wiki/Korea_Selatan.
World Bank. 2015. http://www.worldbank.org/en/country/korea/overview.