• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Penelitian Profil Universitas Telkom

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Penelitian Profil Universitas Telkom"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Penelitian 1.1.1. Profil Universitas Telkom

Universitas Telkom atau disingkat Tel-U adalah sebuah perguruan tinggi swasta di Indonesia yang terletak di Selatan Kota Bandung, Jawa Barat, tepatnya di Jalan Telekomunikasi Terusan Buah Batu, di kawasan Bandung Technoplex. Didirikan pada tanggal 14 Agustus 2013 berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Nomor 309/E/0/2013. Tel-U memiliki logo seperti yang terlihat pada gambar 1.1 berikut:

Gambar 1.1 Logo Telkom University

Sumber: http://www.telkomuniversity.ac.id/index.php/page/profile diakses pada tanggal 19 Juni 2015

1. Bentuk dasar Logo Tel-U berupa perisai melambangkan institusi yang kokoh dan memiliki daya juang yang tinggi, dengan inisial huruf T dari „Telkom‟ menandakan ciri/identitas dan kebanggaan untuk bersama mengembangkan diri.

2. Dasar perisai berupa huruf U dari „University‟ sebagai landasan konsep komunitas pendidikan dan riset tingkat tinggi.

(2)

2

3. Bentuk utama pada puncak perisai berupa „buku terbuka‟ melambangkan keterbukaan pikiran dan imajinasi, siap mengembangkan inovasi dan pedoman keilmuan baru dalam globalisasi dunia.

Tel-U adalah perguruan tinggi swasta yang diselenggarakan oleh Yayasan Pendidikan Telkom dan merupakan penggabungan dari 4 (empat) Perguruan Tinggi Swasta, yaitu:

1. Institut Teknologi Telkom (IT Telkom), 2. Institut Manajemen Telkom (IM Telkom), 3. Politeknik Telkom, dan

4. Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain Indonesia Telkom (STISI Telkom). 1.1.2. Profil Fakultas Komunikasi dan Bisnis

Dalam proses penggabungannya menjadi Tel-U pada tahun 2013, khususnya untuk IM Telkom telah ditransformasikan menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) atau Telkom Economics and Business School (TEBS). Selanjutnya pada tahun 2014, Fakultas Ekonomi dan Bisnis dikembangkan menjadi dua fakultas, yaitu: Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) atau School of Economics and Business (SEB), dan Fakultas Komunikasi dan Bisnis (FKB) atau School of Communications and Business (SCB). Perubahan – perubahan yang terjadi di Fakultas Komunikasi dan Bisnis tersebut dapat dijelaskan pada Tabel 1.1 di bawah ini.

Tabel 1.1

Transformasi Fakultas Komunikasi dan Bisnis

Tahun Nama

1990 MBA Bandung

1994 Sekolah Tinggi Manajemen Bandung (STMB) 2004 Sekolah Tinggi Manajemen Bisnis Telkom

(STMB Telkom)

(3)

3

2013 Telkom Economic and Business School (TEBS) 2014 Fakultas Komunikasi dan Bisnis (FKB)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB)

Sumber: http://www.telkomuniversity.ac.id/index.php/academic/telkom-economics-business-school diakses pada tanggal 22 juni 2015

Fakultas Komunikasi dan Bisnis memiliki 2 (dua) program studi, yaitu program studi strata satu (S1) Ilmu Komunikasi (IKOM) dan strata satu (S1) Administrasi Bisnis (ADBIS).

1.1.3. Visi, Misi, dan Tujuan Universitas Telkom A. Visi

Visi Tel-U adalah menjadi perguruan tinggi berkelas dunia (A World Class University) yang berperan aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan seni berbasis teknologi informasi.

B. Misi

1. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan berstandar internasional.

2. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, manajemen, dan seni yang diakui secara internasional.

3. Memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi, manajemen, dan seni, untuk kesejahteraan dan kemajuan peradaban bangsa.

C. Tujuan

1. Tercapainya kepercayaan dari seluruh pemangku kepentingan.

2. Menghasilkan lulusan yang memiliki integritas, kompetensi, dan daya saing nasional dan internasional.

3. Menciptakan budaya riset, atmosfir akademik lintas budaya, dan jiwa kewirausahaan di kalangan sivitas akademika.

(4)

4

4. Menghasilkan karya penelitian dan produk inovasi yang bermanfaat dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mendukung pembangunan ekonomi nasional.

Sumber: http://www.telkomuniversity.ac.id/index.php/page/profile diakses pada tanggal 22 Juni 2015

1.1.4. Visi, Misi, dan Tujuan Fakultas Komunikasi dan Bisnis a. Visi

Menjadi fakultas bertaraf internasional dalam bidang ilmu komunikasi dan bisnis berbasis teknologi informasi.

b. Misi

1. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan berstandar internasional dalam bidang bisnis ilmu komunikasi dan bisnis.

2. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dalam bidang ilmu komunikasi dan bisnis berbasis teknologi informasi.

3. Menghasilkan karya cipta unggul dalam bidang ilmu komunikasi dan bisnis untuk kesejahteraan dan kemajuan peradaban bangsa,

c. Tujuan

1. Mendapatkan kepercayaan dari seluruh pemangku kepentingan dalam bidang ilmu komunikasi dan bisnis.

2. Menghasilkan lulusan yang kompeten dalam bidang ilmu komunikasi dan bisnis, sehingga mampu bersaing dengang skala internasional.

3. Menciptakan budaya riset dan jiwa kewirausahaan dalam bidang komunikasi dan bisnis di kalangan sivitas akademika.

4. Menghasilkan karya penelitian dan inovasi yang bermanfaat dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Sumber: http://scb.telkomuniversity.ac.id/visi-misi-dan-tujuan/ diakses pada tanggal 13 Oktober 2015

(5)

5 1.2 Latar Belakang

Dampak era globalisasi tampaknya sudah merambah di industri jasa, khususnya Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta. Ini disebabkan karena diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015. Paradigma baru di Indonesia saat ini, telah mengantarkan perguruan tinggi pada orientasi persaingan bukan hanya pada level nasional. Orientasi perguruan tinggi telah bergeser pada persaingan secara global. Hal ini dapat dilihat pada salah satu universitas swasta di kota Bandung yaitu Universitas Telkom atau disingkat Tel-U.

Untuk meningkatkan persaingan secara global tersebut Tel–U resmi meluncurkan visi “A World Class University” dalam konteks meningkatkan kualitas pendidikan. Seperti yang disebutkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan disaat peresmian Tel – U Tahun 2013 lalu, bahwa membuka cabang di investasi Sumber Daya Manusia (SDM) di perguruan tinggi merupakan usaha yang sangat luar biasa. Sehingga, untuk meningkatkan kualitas pendidikan baik secara nasional maupun global harus mempunyai kualitas SDM yang memiliki intelektual baik. Sumber daya manusia adalah salah satu faktor pelaku dari semua kegiatan yang ada dalam sebuah organisasi, selain sumber daya lainnya.

Dalam hal ini, karyawan khususnya dosen merupakan SDM yang menjadi kekayaan tersendiri dalam suatu organisasi perguruan tinggi. Mereka menjadi perencana, pelaksana, dan pengendali yang selalu berperan aktif dalam mewujudkan tujuan organisasi. Adapun data jumlah dosen Fakultas Komunikasi dan Bisnis Tel – U dapat dilihat pada Tabel 1.2:

Tabel 1.2

Data Dosen Fakultas Komunikasi dan Bisnis

Dosen Tetap Ilmu Komunikasi 38

Dosen Tetap Administrasi Bisnis 38

Total Dosen FKB 76

(6)

6

Dosen merupakan asset yang sangat penting karena tanpa adanya dosen, suatu perguruan tinggi akan sulit untuk mencapai tujuannya. Oleh karena itu, setiap organisasi perguruan tinggi harus mengelola dan memperhatikan kepuasan kerja dari karyawan khususnya dosen.

Kepuasan kerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk mendapatkan hasil kerja yang optimal. Berbagai macam tugas yang diberikan pada karyawan akan efektif apabila mereka merasa puas terhadap pekerjaanya. Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individual karena setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku dalam setiap individu. Seperti pada lembaga pendidikan Swastika Prima Entrepreneur College, berkat kepuasan kerja karyawan yang diindikasikan dengan sikap-sikap positif dari para karyawan terhadap pekerjaanya, Swastika Prima Entrepreneur College berhasil meraih penghargaan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia sebagai lembaga pendidikan dengan pengelolaan dan pelayanan terbaik di Indonesia tahun 2013 (sumber: www.wuryanano.com, 8 Oktober 2015: 09.05).

Robbins dan Judge (2011:110) mendefinisikan kepuasan kerja sebagai perasaan positif pada suatu pekerjaan, yang merupakan dampak/hasil evaluasi dari berbagai aspek pekerjaan tersebut. Sikap postif dari karyawan yang merasa puas terhadap pekerjaanya dapat meningkatkan efektivitas organisasi sehingga tujuan organisasi pun dapat tercapai. Sebaliknya, karyawan yang merasa tidak puas terhadap pekerjaanya tersebut dapat merugikan organisasi yang bersangkutan bahkan menghambat pencapaian tujuan organisasi. Berikut data kepuasan dosen dan staf Fakultas Komunikasi dan Bisnis Periode 2015:

(7)

7 Tabel 1.3

Presentase Kepuasan Dosen dan Staf Fakultas Komunikasi Bisnis Semester Genap 2014-2015

No. Pertanyaan Target Realisasi

1. Pekerjaan atau tugas yang dilakukan di unit anda.

78% 76%

2. Komunikasi internal dan kerja sama di unit anda 78% 74% 3. Transparansi dan kejelasan program kerja unit

anda.

78% 70%

4. Kesempatan pengembangan karir/promosi di unit anda.

78% 71%

5. Kesempatan mengembangkan kompetensi di unit anda.

78% 72%

6. Penilaian kinerja/prestasi di unit anda. 78% 73% 7. Ketersediaan dan kehandalan fasilitas kerja unit

anda.

78% 69%

8. Struktur Organisasi, Manajemen, dan Tata Kerja Universitas.

78% 69%

9. Sistem Remunerasi dan kesejahteraan. 78% 68%

10. Fasilitas Kesehatan. 78% 66%

11. Keamanan dan kebersihan lingkungan kerja. 78% 62% 12. Kehandalan Sistem Informasi Manajemen. 78% 61% Total rata-rata yang terealisasi 72% Sumber: Wakil Dekan II Fakultas Komunikasi dan Bisnis

Target ditentukan sebesar 78% berasal dari pertimbangan oleh tim rancangan strategi Tel-U yang mengacu pada benchmarking dari universitas lain serta ditentukan oleh stakeholder (YPT). Dari 12 (dua belas) item pertanyaan kuesioner kepuasan kerja dosen tersebut tidak seluruhnya ada di bawah wewenang fakultas sebagian merupakan wewenang dari pusat yaitu nomer 8, 9, 10, dan 12. Dari data Tabel 1.3 dapat diartikan masih ada hal yang belum berjalan sebagaimana mestinya karena target yang terealisasi belum mencapai 78%.

(8)

8

Banyak faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja diantaranya gaji, pekerjaan itu sendiri, rekan sekerja, atasan, promosi dan lingkungan kerja (Marihot, Tua: 2009:291). Lingkungan kerja merupakan salah satu faktor yang mendukung dalam terciptanya kepuasan kerja bagi karyawan. Karena pada dasarnya didalam lingkungan kerja itu sendiri menyediakan pendorong atau penghargaan tertentu dalam hubungannya dengan kebutuhan-kebutuhan individu. Apabila kebutuhan individu dapat terpenuhi dari suatu lingkungan kerjanya maka akan menimbulkan suatu kepuasan. Menurut Nitisemito dalam Sugiyarti (2012:75), “Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebannya”.

Lingkungan kerja dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik. Lingkungan kerja fisik adalah lingkungan kerja yang meliputi beberapa aspek yang harus diperhatikan misalnya ruangan kerja yang nyaman, kondisi lingkungan yang aman, suhu ruangan yang tetap, terdapat pencahayaan yang memadai, warna cat ruangan (Sedarmayanti dalam Sugiyarti, 2012:75). Sedangkan lingkungan kerja non fisik menurut Wursanto (2009:269), berpendapat bahwa lingkungan kerja non fisik sebagai sesuatu yang menyangkut segi psikis dari lingkungan kerja.

Lingkungan kerja non fisik sangat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan, dimana jika keadaan atau situasi di sekitar karyawan kondusif untuk bekerja, rekan mudah diajak untuk bekerja sama dan hubungan dengan atasan baik maka karyawan akan menikmati pekerjaannya dan merasa puas bekerja di tempat tersebut. Untuk mengetahui lingkungan kerja dosen, pada tanggal 6 Juli 2015 dan 13 Oktober 2015 penulis melakukan wawancara kepada 12 (dua belas) dosen Fakultas Komunikasi dan Bisnis Tel-U. Berikut hasil tanggapan responden yang penulis rangkum pada Tabel 1.4 sebagai berikut:

(9)

9 Tabel 1.4

Tanggapan Responden

No. Pertanyaan Tanggapan Responden

1. Apakah bapak/ibu sering membantu rekan kerja lain jika mendapat kesulitan dalam bekerja?

2 dosen tidak membantu rekan kerja lain jika mendapatkan kesulitan dalam bekerja.

2. Apakah bapak/ibu merasa adanya perlakuan yang diskriminatif di lingkungan kerja anda ?

4 dosen merasa adanya perlakuan yang diskriminatif di lingkungan kerjanya.

3. Apakah bapak/ibu merasakan kesulitan untuk menemui pimpinan dalam koordinasi pekerjaan?

2 dosen merasakan kesulitan untuk menemui pimpinan dalam koordinasi pekerjaan

4. Apakah pimpinan selalu mengawasi, memberi pengarahan, dan memotivasi anda secara rutin?

4 dosen menyatakan bahwa pimpinan tidak selalu

mengawasi, memberi

pengarahan dan memotivasi mereka secara rutin.

5. Apakah bapak/ibu merasakan adanya hubungan yang berkelompok antar dosen di lingkungan anda ?

9 dosen merasakan adanya hubungan yang berkelompok di lingkungan kerja mereka.

6. Apakah bapak/ibu sering melakukan pertemuan informal diluar jam kerja dengan rekan kerja lainnya?

4 dosen tidak melakukan pertemuan informal diluar jam kerja dengan rekan kerja lainnya. Sumber: Data yang diolah sendiri

Berdasarkan hasil tanggapan responden di atas, terlihat bahwa 9 (sembilan) dari 12 (dua belas) dosen FKB merasakan adanya hubungan yang berkelompok di ruang kerja mereka, ini dikarnakan adanya faktor perbedaan usia dan pola pikir yang berbeda. Menurut Sunyoto (2012:44), hubungan rekan kerja dalam lingkungan kerja non fisik dibagi menjadi dua, yaitu hubungan individu dan hubungan kelompok. Hubungan kelompok adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang memiliki kesamaan dalam hal jenis kelamin, minat, kemauan, dan kemampuan yang sama. Jika hubungan diantara rekan kerja baik individu maupun kelompok kurang harmonis, maka akan mengakibatkan terganggunya kondisi lingkungan kerja.

(10)

10

Sedarmayanti (2011:26) menyatakan bahwa, lingkungan non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan sesama rekan kerja, ataupun hubungan dengan bawahan. Hal itu tentu bisa berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Stephen P. Robbins (2011:110) menyatakan bahwa, “Lingkungan kerja seorang pegawai sangat mempengaruhi tingkat kepuasan kerjanya. Hal ini akan berakibat pada keseluruhan kinerja pegawai yang bersangkutan”.

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Bani Nurcahya (2013) menyatakan bahwa lingkungan kerja non fisik memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja. Hal tersebut menunjukan kepuasan kerja dapat ditingkatkan melalui lingkungan kerja non fisik.

Dari uraian latar belakang yang telah dikemukakan tersebut, permasalahan ini layak untuk dilakukan penelitian dengan mengambil judul “Pengaruh Lingkungan Kerja Non Fisik Terhadap Kepuasan Kerja Dosen Tetap (Studi Pada Dosen Fakultas Komunikasi dan Bisnis Universitas Telkom Bandung)”.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan:

1. Bagaimana lingkungan kerja non fisik dosen tetap pada Fakultas Komunikasi dan Bisnis Uni\versitas Telkom Bandung?

2. Bagaimana kepuasan kerja dosen tetap pada Fakultas Komunikasi dan Bisnis Universitas Telkom Bandung?

3. Bagaimana pengaruh lingkungan kerja non fisik terhadap kepuasan kerja dosen tetap pada Fakultas Komunikasi dan Bisnis Universitas Telkom Bandung?

1.4 Tujuan Penelitian

Terkait dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

(11)

11

1. Mengetahui bagaimana lingkungan kerja non fisik dosen tetap pada Fakultas Komunikasi dan Bisnis Universitas Telkom Bandung.

2. Mengetahui bagaimana kepuasan kerja dosen tetap pada Fakultas Komunikasi dan Bisnis Universitas Telkom Bandung.

3. Mengetahui pengaruhi lingkungan kerja non fisik terhadap kepuasan kerja dosen tetap Fakultas Komunikasi dan Bisnis Universitas Telkom Bandung.

1.5 Kegunaan Penelitian

Adapun yang menjadi kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kegunaan teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu upaya pengembangan ilmu manajemen sumber daya manusia, khususnya terkait dengan topik penelitian ini.

2. Kegunaan praktis

Penelitian ini diharapkan berguna dalam memberikan informasi tambahan bagi Institusi dalam mengambil keputusan serta membuat kebijakan yang berkaitan dengan lingkungan kerja non fisik dan kepuasan kerja Dosen Fakultas Komunikasi dan Bisnis Telkom University.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dilakukan yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang Gambaran Umum Objek Penelitian, Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian dan Sistematika Penulisan

(12)

12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN

Bab ini berisi tentang Tinjauan Pusataka Penelitian, Lingkungan Kerja, Lingkungan Kerja Non Fisik, Kepuasan Kerja, Pengaruh Lingkungan Kerja Non Fisik terhadap Kepuasan Kerja, Penelitian Terdahulu, Kerangka Penelitian, Hipotesis Penelitian dan Ruang Lingkup Penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menegaskan Jenis Penelitian, Variabel Operasional, Tahapan Penelitian, Populasi dan Sampel, Pengumpulan Data, Teknik Pengujian Data, dan Teknik Analisis Data yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat menjawab atau menjelaskan masalah penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan mengenai cara Pengumpulan dan Pengolahan Data serta Analisis Data yang telah melalui proses pengolahan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menyajikan Kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan dalam menyajikan Saran atau rekomendasi berdasakan hasil dari penelitian.

Referensi

Dokumen terkait

Kawasan dengan ketinggian tidak lebih dari 100 m dpl ini merupakan tipe hutan hujan dataran rendah yang masih menampakan keasriannya dengan berbagai jenis pohon berdiameter besar

Pelayanan publik adalah urusan baru pada Pemerintah Kota Ambon yang dibentuk berdasarkan Perda Kota Ambon No.10 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga

Namun kemudahan strategi penjualan ini ternyata masih belum dimanfaatkan oleh banyak pedagang kecil dan menengah, sehingga dibutuhkan pelatihan singkat untuk memahami strategi

Menentukan bobot latihan setiap jenis keterampilan berdasarkan hasil analisis terhadap respons yang muncul dan tingkat kesulitan yang dialami mahasiswa dalam mempraktikkan

Implementasi untuk sistem pengukuran demikian dapat dilakukan cukup dengan mempergunakan dua mikrokontroler, yaitu satu master I2C yang melakukan pengukuran dosis radiasi

Motivasi belajar siswa sangat penting dalam pembelajaran, sebab pengetahuan, keterampilan, dan sikap tidak dapat ditransfer begitu saja tetapi harus siswa sendiri

Dari hasil perhitungan back testing pada tabel tersebut tampak bahwa nilai LR lebih kecil dari critical value sehingga dapat disimpulkan bahwa model perhitungan OpVaR

Pada perancangan alat Portable Lampu Emergency ini Intensitas cahaya matahari yang terbias pada solar cell mempengaruhi daya yang tersimpan pada baterai, dengan