• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. Untuk dapat mengetahui variabel-variabel independen manakah yang paling dominan berpengaruh terhadap net interest margin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "2. Untuk dapat mengetahui variabel-variabel independen manakah yang paling dominan berpengaruh terhadap net interest margin"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN VOLUME TABUNGAN, DEPOSITO BERJANGKA DAN PEMBIAYAAN YANG DISALURKAN TERHADAP NET INTEREST MARGIN

PADA KSP SYARI’AH BEN IMAN Candra

ABSTRAK

Penelitian yang dilakukan oleh penulis di Koperasi Syari’ah Ben Iman dengan judul Analisis Pengaruh Pertumbuhan Volume Tabungan, Deposito Berjangka Dan Pembiayaan Yang

Disalurkan Terhadap Net Interest Margin bertujuan untuk mengetahui apakah pertumbuhan

volume tabungan, deposito berjangka dan pembiayaan yang disalurkan secara bersama-sama

maupun individual berpengaruh terhadap net interest margin, dan untuk mengetahui variabel

independen manakah yang paling dominan pengaruhnya terhadap net interest margin pada

Koperasi Syari’ah Ben Iman.

Data yang diperlukan untuk menunjang penelitian ini adalah laporan bulanan berupa neraca dan laporan laba rugi periode tahun 2006 sampai tahun 2007. Untuk menguji hipotesis yang ada digunakan model analisis regresi linear berganda dengan bantuan komputer SPSS versi 11.5. Hasil penelitian menunjukkan F hitung (59,722), F tabel(3,10), diperoleh hasil t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel, dengan demikian Ho diterima dan Hi ditolak. Ini berarti bahwa secara bersama-sama maupun individual variabel bebas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Nilai R Square atau koefisien deterrninasi sebesar 0,900 atau 90%. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan terjadi pada variabel terikat disebabkan oleh variabel bebas hanya sebesar 90% sedangkan sisanya sebesar 10% disebabkan oleh faktor lain yang dapat berasal dari dalam koperasi atau dari luar. Faktor yang berasal dari dalam antara lain profit sharing ratio (nisbah

bagi hasil), jumlah dana yang tersedia, investment rate (prosentase aktual dana yang

diinvestasikan) dan lain-lain. Dan yang berasal dari luar antara lain faktor keadaan ekonomi, sosial politik dan lingkungan makro lainnya seperti kebijakan deregulasi perbankan dan moneter, krisis ekonomi, inflasi, kepercayaan nasabah, tingkat pendapatan masyarakat dan

faktor lain yang mempengaruhi net interest margin. Sedangkan koefisien korelasi berganda (R)

sebesar 0,948 menunjukkan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat adalah kuat.

Kata kunci : Net Interest Margin, Tabungan, Deposito Berjangka, Pembiayaan yang disalurkan.

A.

Latar Belakang

Menurut undang-undang nomor 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian pada Bab I (Ketentuan Umum) pasal 1, menyebutkan arti koperasi sebagai berikut : “Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang/ badan

hukum koperasi dengan melandaskan

kegiatannya berdasarkan prinsip sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas azas kekeluargaan.

Koperasi yang berdasarkan prinsip syari’ah disebut juga dengan koperasi syari’ah (Koperasi Islam) adalah koperasi yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syari’ah Islam yaitu kepada ketentuan-ketentuan yang ada dalam Al-Qur’an dan Hadist maka KSP Syari’ah dapat menghindari praktek-praktek yang mengandung unsur-unsur riba dan melakukan usaha dengan kegiatan investasi atas dasar bagi hasil dan pembiayaan

(2)

perdagangan. Pembiayaan yang disalurkan kepada masyarakat merupakan tulang punggung kegiatan koperasi dalam bisnis KSP Syari’ah. Sehingga kegiatan ini menuntut pengawasan manajemen yang ketat. Untuk memenuhi prinsip keberhasilan dalam pemberian pembiayaan koperasi wajib memperoleh keyakinan atas

kemampuan dan kesanggupan peminjam

melunasi hutangnya di masa yang akan datang sesuai yang dijanjikan. KSP Syari’ah harus melakukan penilaian secara seksama atas watak, kemampuan, modal, agunan dan proyeksi usaha peminjam.

Prinsip dasar KSP Syari’ah dalam melakukan usahanya ialah dengan menggunakan sistem bagi hasil. Inti dari sistem bagi hasil adalah pembagian

keuntungan dan kerugian (profit and loss sharing

principle) antara KSP Syari’ah sebagai pengelola dana (mudharib) dan pemilik dana (shahibul mall). Pada KSP Syari’ah syari’ah nasabah akan mendapatkan imbalan berupa bagi hasil yaitu pembagian keuntungan yang diperoleh dari proyek yang diberi pembiayaan oleh KSP Syari’ah sehingga besar kecilnya bagi hasil tersebut berubah-ubah tergantung besamva keuntungan

yang diperoleh atas usaha yang diberi

pembiayaan.

Produk-produk yang ditawarkan oleh KSP Syari’ah secara garis besar adalah mobilisasi dana

masyarakat, dimana KSP Syari’ah akan

menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan seperti tabungan dan deposito berjangka dengan akad titipan (al-wadi’ah) dan

bagi hasil (al-mudharabah), kemudian

menyalurkan kembali dana tersebut ke

masyarakat dalam bentuk pembiayaan dengan akad bagi hasil, jual beli dan kebajikan.

Pembiayaan dengan akad jual beli (al ba'i) diterapkan pada pembiayaan murabahah, istisna, ijarah, muntahi bittamliik dan qardh. Pembiayaan dengan akad bagi hasil diterapkan pada pembiayaan mudharabah dan musyarakah. Sedangkan pembiayaan dengan akad kebajikan yaitu pembiayaan tanpa memungut keuntungan diterapkan pada pembiayaan qardhul hasan.

Dimana berbagai pembiayaan tersebut

merupakan salah satu sumber pendapatan KSP Syari’ah Ben Iman yang utama kecuali qardhul hasan. Simpanan dana pihak ketiga dan pembiayaan yang disalurkan ini mempengaruhi net interest margin.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah pertumbuhan volume tabungan,

deposito berjangka dan pembiayaan yang disalurkan secara bersama-sama maupun

individual berpengaruh terhadap net interest

margin pada KSP Syari’ah Ben Iman ?

2. Dari beberapa variabel independen, variabel

manakah yang paling dominan pengaruhnya

terhadap net interest margin pada KSP Syari’ah

Ben Iman?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1.

Untuk dapat mengetahui apakah variabel

pertumbuhan volume tabungan, deposito berjangka dan pembiayaan yang disalurkan berpengaruh secara bersama-sama maupun individual terhadap net interest margin pada KSP Syari’ah Ben Iman.

2.

Untuk dapat mengetahui variabel-variabel

independen manakah yang paling dominan berpengaruh terhadap net interest margin pada KSP Syari’ah Ben Iman.

D. Landasan teori

1. Pengertian Koperasi

Untuk membahas pengertian koperasi, maka terlebih dahulu kita mengetahui bahwa koperasi berasal dari kata " Cooperation " (Bahasa Inggris) atau "Coopmte" (Bahasa Latin). Co berarti bersama dan Operation berarti kerja atau bertindak. Jadi koperasi diartikan sebagai kerja sama . Atau dalam pengertian lain, koperasi adalah suatu badan yang merupakan organisasi ekonomi dengan ciri khusus, dengan kata lain koperasi adalah suatu badan kerja sama yang bergerak pada bidang ekonomi, anggotanya adalah orang-orang atau badan hukum yang bergabung secara sukarela atas dasar persamaan hak dan kewajiban melakukan suatu usaha dengan

tujuan meningkatkan kesejahteraan

anggotanya.

2. Koperasi Syari’ah

a. Pengertian KSP Syari’ah

Adalah koperasi yang kegiatan usahanya bergerak di bidang pembiayaan, investasi dan simpanan sesuai pola bagi hasil (syari’ah).

(3)

(Keputusan Mentri Negara Koperasi, Ketentuan Umum pasal 1).

b. Tujuan KSP Syari’ah menurut keputusan

Menteri Negara Koperasi, pasal a adalah :

- Meningkatkan program

pemberdayaan ekonomi, khususnya di

kalangan usaha mikro, kecil,

menengah dan koperasi melalui sistem syari’ah.

- Mendorong kehidupan ekonomi

syari’ah dalam kegiatan usaha mikro, kecil dan menengah khususnya dan ekonomi Indonesia umumnya.

- Meningkatkan semangat dan peran

serta anggota masyarakat dalam kegiatan koperasi jasa keuangan syari’ah.

c. Prinsip kerahasiaan KSP Syari’ah menurut

Keputusan Menteri, pasal 25 adalah :

- KSP Syari’ah/ unit jasa keuangan

syari’ah yang menyelenggakrakan kegiatan maal harus dikelola dan disupervisi oleh penanggung jawab khusus maal.

- KSP Syari’ah yang menjalankan

kegiatan maal wajib memisahkan sistem administrasi dan laporan keuangan kegiatan maal-nya dengan kegiatan pembiayaan “tamwil’nya.

- Kegiatan bidang maal harus mengacu

pada peraturan perundang-undangan

pengelolaan zakat, infaq dan

shodaqoh.

3.Tabungan

Tabungan adalah simpanan yang

penarikannya hanya dapat dilakukan dengan syarat-syarat tertentu yang disepakati dan tidak dengan cek atau bilyet giro atau alat-alat lain yang dipersamakan dengan itu. (Y. Sri Susilo, 2000: 64)

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan

tabungan adalah simpanan yang

penarikannya hanya dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati. tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.

Syarat-syarat penarikan tertentu maksudnya sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat antara Koperasi Syari’ah dengan si penabung. Kemudian dalam hal saran atau alat penarikan juga tergantung dengan perjanjian antara Koperasi Syari’ah dan penabung. Ada beberapa alat penarikan tabungan, hal ini tergantung Koperasi Syari’ah masing-masing, mau menggunakan sarana yang mereka inginkan. Alat ini dapat digunakan sendiri-sendiri atau secara bersama-sama. Alat yang dimaksud adalah

1. Buku tabungan 2. Slip penarikan

3. Kartu yang terbuat dari plastik untuk penarikan melalui ATM

4. Kombinasi (buku tabungan dengan slip penarikan)

Adapun yang dimaksud dengan tabungan syari’ah adalah tabungan yang dijalankan

berdasarkan prinsip-prinsip syari’ah.

Berdasarkan Farina Dewan syari’ah Nasional Nomor 03/DSN-MUI/IV/2000 menyatakan bahwa tabungan yang dibenarkan adalah tabungan yang berdasarkan prinsip wadi’ah dan mudharabah. (Adiwarman Karim, 2004: 2711)

4. Deposito

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor I Tahun 1992 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank.

Untuk mencairkan deposito yang dimiliki, deposan dapat menggunakan bilyet deposito atau sertifikat deposito. Dalam praktiknya terdapat tiga jenis deposito yaitu deposito berjangka, serlifikat deposito dan deposito on call. Masing-masing jenis deposito memiliki kelebihan tcrsendiri dan khusus deposito berjangka diterbitkan pula dalam mata uang asing.

2. Pembiayaan (Kredit)

a. Pengertian Pembiayaan

Adalah kegiatan penyediaan dana untuk investasi/ kerjasama permodalan antara koperasi dengan anggota, calon anggota, koperasi lain dan anggotanya, yang

(4)

mewajibkan penerima pembiayaan itu untuk melunasi pokok pembiayaan yang diterima kepada pihak koperasi sesuai

akad disertai dengan pembayaran

sejumlah bagi hasil dari pendapatan/ laba dari kegiatan yang dibiayai/ penggunaan dana pembiayaan tersebut (ketentuan umum, pasal 1).

b. Jenis Pembiayaan

1) Pembiayan Mudharobah

Adalah akad kerja sama permodalan

usaha dimana koperasi sebagai

pemilik pasar modal (sahibul maal).

2) Pembiayaan Musyarakah

Adalah akad kerjasama permodalan usaha antara koperasi dengan satu pihak/ beberapa pihak penjual (koperasi) dan pembeli yang mewajibkan anggotanya untuk melunasi.

c. Syarat Memperoleh Pembiayaan

Seperti juga dalam perbankan konvensional, perbankan syari’ah dalam syarat-syarat umum untuk sebuah pembiayaan, seperti hal-hal sebagai berikut:

1) Surat permohonan tertulis, dengan

dilampiri proposal yang memuat antara lain: gambaran umur usaha, rencana atau prospek usaha, rincian dan rencana penggunaan dana, jumlah kebutuhan dana, dan jangka waktu penggunaan dana.

2) Legalitas usaha, seperti identitas diri,

akta pendirian usaha, surat izin umum

perusahaan, dan tanda daftar

perusahaan.

3) Laporan keuangan, seperti neraca dan

laporan rugi laba, data persediaan akhir, data penjualan, dan fotocopy rekening bank.

3. Pengukuran Tingkat Keberhasilan Kegiatan Koperasi

Kemampuan Koperasi Syari’ah untuk menghasilkan keuntungan secara kuantitatif dapat dinilai dengan menggunakan enam macam tolak ukur, yaitu:

a.

Interest Margin

Interest margin adalah selisih antara jumlah seluruh penghasilan bunga yang diperoleh Koperasi Syari’ah selama masa tertentu dengan jumlah beban bunga yang harus mereka tanggung selama masa yang sama. Untuk mengukur kemampuan

Koperasi Syari’ah dalam menghasilkan

keuntungan dapat dilihat dari rasio

interest margin yaitu perbandingan antara

jumlah interest margin dengan jumlah

harta operasional yang menghasilkan

(bank earning assets). Tolak ukur

profitabilitas ini dinyatakan dalam satuan persentase.

Rasio interest margin =

% 100 Produktif Aktiva bunga Biaya -bunga Hasil x

b.

Net Margin

Tolak ukur profitabilitas net margin dapat

dipersamakan dengan profit on sales pada

perusahaan industri manufaktur yaitu perbandingan antara jumlah keuntungan dengan pendapatan operasional selama masa tertentu dengan rumus:

Net margin = % 100 l operasiona pendapatan Total pajak sebelum Laba x C. Assets Utilization

Menggambarkan kemampuan Koperasi Syari’ah memutar harta mereka guna mendapatkan penghasilan. Semakin besar

persentase asset utilization berarti

semakin besar penghasilan Koperasi Syari’ah dibandingkan harta mereka. Sudah barang tentu dengan semakin besamya penghasilan Koperasi Syari’ah semakin besar pula harapan mereka untuk mendapatkan laba. Rasio ini

diperoleh dengan cara

memperbandingkan jumlah pendapatan operasional Koperasi Syari’ah selama masa tertentu dengan harta yang mereka miliki dengan rumus:

Assetutilization % 100 dimiliki yang harta Total l operasiona pendapatan Total x

d. Return On Assets (ROA)

Memberikan gambaran tentang

kemampuan pimpinan untuk

mengoperasikan harta Koperasi Syari’ah yang dipercayakan kepada mereka untuk mencari keuntungan. Rasio ini diperoleh

dengan membandingkan jumlah

keuntungan yang diperoleh selama masa tertentu dengan jumlah harta yang

(5)

mereka miliki dengan rumus sebagai berikut: ROA = 100% dimiliki yang harta Total pajak sebelum Laba x

e. Return On Equity (ROE)

ROE diperoleh dengan jalan

membandingkan jumlah keuntungan yang diperoleh Koperasi Syari’ah selama masa tertentu dengan harta netto pemegang saham (modal disetor, laba ditahan dan laba rugi berjalan) dengan rumus:

ROE = 100% Equity Total pajak sebelum Laba x

ROE merupakan tolak ukur profitabilitas yang paling penting bagi para pemegang saham. ROE memberikan gambaran tentang seberapa besar Koperasi Syari’ah telah mampu menghasilkan keuntungan dari jumlah yang mereka investasikan di Koperasi Syari’ah tersebut.

e.

Earning Per Share

Merupakan tolak ukur profitabilitas modal yang ditanam para pemegang saham diperoleh dengan membagi keuntungan yang diperoleh Koperasi Syari’ah selama masa tertentu dengan jumlah saham yang mereka terbitkan dan disetor.

EPS = % 100 disetor dan n diterbitka yang saja Total pajak sebelum Laba x

Dan penjelasan di atas dapat disimpulkan tolak ukur tingkat keberhasilan kegiatan

Koperasi Syari’ah yaitu dengan interest

margin, net margin, assets utilization,

ROA. ROE dan earning per share.

(Siswanto Sutojo, 1997:55)

4. Pengertian Net Interest Margin

Net interest margin adalah selisih antara bunga yang diterima dari kredit yang disalurkan ditambah bunga surat berharga dengan bunga yang dibayarkan kepada deposan, pemilik tabungan, pemilik now,

pemilik certificate of deposan dan para

kreditur yang lain.

Interest margin yang umum terdiri dan 3 macam yaitu:

a.

Net interest margin dalam rupiah (Rp)

Adalah perbedaan antara semua hasil bunga dengan biaya bunga. Variabel ini

dapat digunakan untuk menilai

kemampuan Koperasi Syari’ah menutupi semua biaya bunganya.

Rumus = Hasil bunga - Biaya bunga

b.

Net interest margin dalam prosentase (%) Adalah total biaya bunga bersih (hasil bunga - biaya bunga) dibagi jumlah aktiva produktif Koperasi Syari’ah (deposito berjangka, kredit kepada Koperasi Syari’ah

lain, Surat berharga, kredit yang

diberikan, penyertaan). Net interest

margin dalam prosentase sangat

membantu untuk menilai perubahan trend dalam margin tingkat bunga dengan

membandingkan margin bunga bank-bank

lainnya. Rumus = % 100 produktif Aktiva bunga Biaya -bunga Hasil x

c.

Net spread

Merupakan perbedaan antara interest

return (hasil bunga dibagi dengan aktiva produktif) dan interest cost (biaya bunga dibagi dengan dana-dana yang berbiaya). Dana berbiaya meliputi giro, call money, tabungan, deposito berjangka, pinjaman yang diterima. Spread sebagai slat ukur

tingkat sensitifitas bunga dapat

membantu menilai trend tingkat bunga

dalam operasi Koperasi Syari’ah

disamping memberikan informasi

mengenai net interest margin bank dalam

prosentase. Spread merupakan indikator yang cukup akurat untuk menilai baik buruknya kinerja suatu bank.

Rumus = x100% berbiaya Dana bunga Biaya produktif Aktiva bunga Hasil (Dahlan Siamat, 1993:153)

Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan formulasi net interest

margin dalam prosentase (%),dengan

rumus: Rumus = % 100 produktif Aktiva bunga Biaya -bunga Hasil x

(6)

Berjangka dan Pembiayaan yang Disalurkan Terhadap Net Interest Margin

Kegiatan menghimpun dan

menyalurkan dana merupakan kegiatan pokok perbankan. Kegiatan menghimpun dana dari masyarakat dapat berupa giro, tabungan dan deposito. Dengan dana yang terkumpul tadi Koperasi Syari’ah menyalurkan ke masyarakat dalam bentuk pinjaman (kredit) bagi Koperasi

Syari’ah yang berdasarkan prinsip

konvensional atau pembiayaan bagi Koperasi Syari’ah yang berdasarkan prinsip syari’ah. Sebagai balas jasa kepada para penabung dan deposan Koperasi Syari’ah akan memberikan bunga bagi Koperasi Syari’ah yang berprinsip konvensional dan bagi hasil bagi Koperasi Syari’ah yang berdasarkan prinsip syari’ah Sedangkan dalam pemberian kredit disamping dikenakan bunga, Koperasi Syari’ah juga mengenakan jas pinjaman kepada penerima

kredit (debitur) dalam bentuk biaya

administrasi serta biaya provisi dan komisi, untuk Koperasi Syari’ah yang berdasarkan prinsip syari’ah berdasarkan bagi hasil atau penyertaan modal.

Besar kecilnya bunga kredit sangat

dipengaruhi oleh besar kecilnya bunga

simpanan. Semakin besar atau semakin mahal bunga simpanan, maka semakin besar Pula

bunga pinjaman dan demikian pula

sebaliknya. Disamping bunga simpanan, pengaruh besar kecilnya bunga pinjaman juga dipengaruhi oleh keuntungan yang diambil, biaya operasi yang dikeluarkan, cadangan resiko kredit macet. pajak serta pengaruh

lainnya. Bagi perbankan konvensional,

keuntungan utama diperoleh dari selisih bunga simpanan yang diberikan kepada penyimpan dengan bunga pinjaman atau kredit yang disalurkan. Keuntungan dari selisih bunga, dimana suku bunga simpanan lebih besar dari suku bunga kredit, maka istilah ini

dikenal dengan nama negatif spread. (Kasmir,

2000:13)

E. Kerangka Teori

F. Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penclitian, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut

1. Diduga bahwa pertumbuhan volume

tabungan, deposito berjangka dan

pembiayaan yang disalurkan secara

bersama-sama maupun individual berpengaruh

terhadap net interest margin pada KSP Syari’ah Ben Iman.

2. Diduga bahwa variabel pertumbuhan

volume pembiavaan yang disalurkan

memiliki kontribusi paling dominan terhadap net interest margin pada KSP Syari’ah Ben Iman.

G. Metode Penelitian

Variabel operasional adalah uraian tentang penjelasan apa saja yang terdapat dalam penelitian. Dalam hal ini digunakan variabel operasional yang terdiri dari:

1. Variabel Independen (Variabel Bebas)

a) Pertumbuhan volume tabungan (X1)

Besamya selisih antara volume tabungan periode t dengan volume tabungan periode t-1 dinyatakan dalam satuan prosentase. Cara pengukurannya sebagai berikut: =

% 100 t periode tabungan Volume t periode tabungan Volume t periode tabungan Volume 1 -1 -x

b) Pertumbuhan volume deposito berjangka

(X2)

Besarnya selisih antara volume deposito berjangka periode t dengan volume deposito berjangka periode t-1 dinyatakan dalam Manajemen Kas Pertumbuhan Volume Tabungan Deposito Berjangka Pembiayaan - Regresi linier - Uji T - Uji F

(7)

-satuan prosentase. Cara pengukurannya sebagai berikut:

Vol Dept berjangka Period t - Vol deps berj period t X 100% Vol Depst berjangka Period t -1

c) Pertumbuhan volume

pembiayaan (X3) Besamya selisih antara volume pembiayaan periode t dengan volume pembiayaan periode t-1 dinyatakan dalam satuan prosentase. Cara pengukurannya sebagai berikut:

% 100 t periode pembiayaan Volume t periode pembiayaan Volume t periode pembiayaan Volume 1 -1 - x

2. Variabel Dependen (Variabel Terikat)

Net interest margin (Y)

Selisih antara pendapatan bunga dengan biaya bunga dibandingkan jumlah harta

operasional bank yang menghasilkan,

dinyatakan dalam satuan prosentase. Cara pengukurannya sebagai berikut:

= 100% rata -rata produk Aktiva bunga Biaya -bunga Pendapatan x

Teknik Analisis Data

Untuk menguji hipotesis pengaruh pertumbuhan volume tabungan, deposito berjangka dan

pembiayaan yang disalurkan terhadap net interest

margin digunakan model analisis regresi linear berganda melalui bantuan komputer program SPSS karena variabel bebasnya (X) lebih dan satu variabel yaitu tabungan, deposito berjangka dan pembiayaan yang disalurkan terhadap variabel terikat (Y) yaitu net interest margin yang dirumuskan sebagai berikut:

Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Dimana:

Y = net interest margin

a = konstanta

b1,b2,b3 = koefisien variabel bebas

X1 = pertumbuhan volume tabungan

X2 = pertumbuhan volume deposito berjangka

X3 = pertumbuhan volume pembiayaan yang

disalurkan e = standar error

Pengujian dengan model regresi linier berganda dengan koefisien regresi X1, X2, X3 terhadap net interest margin (Y) dimana hasilnya bisa + (positif) atau - (negatif), selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis uji statistik yang digunakan rumus sebagai berikut:

1. Melakukan Uji t

Yaitu untuk melihat pengaruh semua variabel bebas secara parsial atau individu terhadap variabel terikat. Penulis menggunakan uji t karena sampel yang digunakan < 30. Langkah-langkahnya sebagai berikut:

a. Merumuskan hipotesis

Ho :  = 0 artinya variabel bebas (X1, X2

dan X3) tidak mempengaruhi

variabel terikat (Y)

H1 :  0 artinya variabel bebas (X1, X2

dan X3) mempengaruhi

variabel terikat (Y)

b. Menentukan level of significance sebesar

95% dan tingkat kesalahan normal  =

0,05 pada df = n — k — I. Hal ini guna mencari t tabel.

b. Menentukan besarnya t hitung dengan

rumus (Sudjana, 1996: 1ll) t=

Sbi bi

Dimana:

bi = koefisien regresi variabel X1, X2, X3 Sbi = standar error koefisien korelasi

c. Mengadakan uji t 2 arah dengan criteria

pengujian sebagai berikut:

- Jika nilai t tabel (-)  t hitung t tabel (+) maka Ho diterima sedangkan H1 ditolak, berarti variabel bebas secara individu tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. - Jika nilai t hitung (-)  t tabel (-) atau t hitung

(+)  t tabel (+), maka Ho ditolak

sedangkan H1 diterima yang berarti

variabel bebas secara individu

berpengaruh secara signifikan

(8)

2. Melakukan Uji F

Yaitu untuk melihat pengaruh semua variabel bebas secara bersama-sama atau keseluruhan terhadap variabel terikat. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

a.

Merumuskan hipotesis

H0 :  = 0 artinya variabel bebas (X1, X2

dan X3) tidak mempengaruhi

variabel terikat (Y)

H1 :  0 artinya variabel bebas (X1, X2

dan X3) mempengaruhi

variabel terikat (Y)

b.

Menentukan level of significance sebesar

95% dan tingkat kesalahan normal  =

0,05 pada df = n — k — I. Hal ini guna mencari t tabel.

c.

Menghitung nilai F dengan rumus

(Sudiana, 1996: 108) F =

1

k

n

/

R

1

/k

R

2 2

Dimana:

F = kemaknaan nilai koefisien korelasi berganda

R2 = koefisien korelasi berganda k = banyaknya variabel bebas n = jumlah data

Koefisien determinasi (R2) dihitung

dengan rumus sebagai berikut: (Sudjana, 1996: 91) R2 =

2 3 3 3 2 2 2 1 1 1

Y

Y

X

b

Y

X

b

Y

X

b

d.

Mengadakan uji F dengan kriteria

pengujian sebagai berikut: - Jika F hitung < F tabel

Maka Ho diterima dan H1 ditolak,

berarti variabel bebas secara

bersama-sama tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.

- Jika F hitung < F tabel

Maka Ho ditolak dan H1 diterima,

berarti variabel bebas secara

bersama-sama mempunyai pengaruh

secara signifikan terhadap variabel terikat. H. Hasil Penelitian Ho = daerah penerimaan Hi = daerah penolakan Hi = daerah penolakan -t tabel t tabel Ho = daerah penerimaan F tabel Hi = daerah penolakan

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pelaksanaannya kesimpulan diperoleh dengan menggunakan pemilihan data-data yang disusun pada tahap pentabulasian data dan penyajian data dalam bentuk tabel silang

University of Malaya.. • Mesra pengguna dengan menyediakan antaramuka pengguna secara grafik serta menyediakan arahan yang berkaitan. Fokus utama dalam pembangunan Sistem

Dari hasil pe- nelitian yang dilakukan pada bulan Mei dan Juni 2015 di sungai Saddang dari hulu sampai ke hilir di dibagi atas 5 stasiun sampling, di dapatkan 2 jenis

Pada hakikatnya teori-teori tentang masuknya Islam ke Indonesia memiliki keunggulan dan keterbatasan. Tidak ada teori yang baku dan pasti. Pendapat ini disandarkan

Dalam pandangan Islam, setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci (fitrah), semua tergantung pada orang tuanya, kemana mereka hendak mengarahkannya. Keluarga adalah wadah

a) Strategi adalah langkah yang dilakukan agar mencapai suatu tujuan tertentu. Strategi di sini dimaknai suatu cara atau upaya yang dilakukan TVRI Sulsel dalam menarik minat tonton

Disamping beberapa penyakit diantaranya penyakit upas, penyakit tiwang, penyakit sebaha, penyakit jampi, dan penyakit sisik, ditemukan pula ada gejala penyakit lainnya

Abstrak :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi optimum yang meliputi pH, suhu, waktu, dan kecepatan pengadukan proses pengendapan hidroksida logam-logam berat