• Tidak ada hasil yang ditemukan

V. INDIKASI PERMASALAHAN DAN OPSI PENGEMBANGAN SANITASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "V. INDIKASI PERMASALAHAN DAN OPSI PENGEMBANGAN SANITASI"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN FINAL BUKU PUTIH SANITASI TABANAN 115 V. INDIKASI PERMASALAHAN DAN OPSI PENGEMBANGAN SANITASI

5.1 . Area Berisiko Tinggi dan Permasalahan Utamanya.

Berdasarkan penggabungan data sekunder SKPD, persepsi SKPD-SKPD yang membidangi sanitasi dan data study EHRA (data primer) untuk 3 Kecamatan yang menjadi prioritas, diperoleh gambaran area beresiko sanitasi untuk 42 desa seperti terlampir pada tabel 5.1.

Tabel 5.1 Area Beresiko Kabupaten Tabanan

Kecamatan Accessed Weighted Agreed

Desa majority EHRA Secondary data Score

score Data Total Average

SKPD's score Score TABANAN Tabanan Sudimara 2 4 2 8 2.67 3 Bongan 2 3 2 7 2.33 2 Gubug 2 3 2 7 2.33 2 Dauh Peken 4 4 2 10 3.33 4 Delod Peken 4 3 3 10 3.33 4 Dajan peken 4 4 2 10 3.33 4 Subamia 2 3 2 7 2.33 2 Denbantas 2 4 2 8 2.67 3 Buahan 2 2 3 7 2.33 2 Tunjuk 2 4 2 8 2.67 3 Wanasari 2 2 2 6 2.00 2 Sesandan 2 4 3 9 3.00 3 Kediri Pangkung Tibah 2 2 4 8 2.67 3 Belalang 2 4 3 9 3.00 3 Beraban 2 2 1 5 1.67 1 Buwit 2 3 2 7 2.33 2 Cepaka 2 2 1 5 1.67 1 Kaba-kaba 2 2 4 8 2.67 3 Pandak Gede 2 2 2 6 2.00 2 Bengkel 2 2 2 6 2.00 2 Pejaten 4 4 3 11 3.67 4 Nyitdah 2 2 2 6 2.00 2 Pandak Bandung 3 3 3 9 3.00 3

(2)

Nyambu 2 2 3 7 2.33 2 Kediri 4 4 2 10 3.33 4 Abian Tuwung 4 4 3 11 3.67 4 Banjar Anyar 3 2 2 7 2.33 2 Kerambitan Tibubiu 2 2 2 6 2.00 2 Kelating 2 2 1 5 1.67 1 Penarukan 2 2 3 7 2.33 2 Belumbang 2 2 1 5 1.67 1 Tista 2 3 4 9 3.00 3 Kerambitan 3 3 2 8 2.67 3 Pangk.Karung 2 2 1 5 1.67 1 Kukuh 2 1 3 6 2.00 2 Baturiti 2 1 1 4 1.33 1 Meliling 3 1 1 5 1.67 1 Semb. Gede 2 3 1 6 2.00 2 Samsam 2 2 1 5 1.67 1 Batuaji 2 2 1 5 1.67 1 Kesiut 2 1 1 4 1.33 1 Timpag 2 2 1 5 1.67 1 Keterangan :

score majority =4; berarti : resiko tinggi, sebanyak 6 desa

score majority =3; berarti : resiko sedang, sebanyak 10 desa

score majority =2; berarti : resiko rendah, sebanyak 15 desa

score majority =1; berarti : resiko rendah/tidak beresiko, sebanyak 11 desa

Untuk Peta area beresiko dapat dilihat pada lampiran.

Permasalahan Utama di Area Sanitasi Beresiko Tinggi

Dari 6 desa yang masuk dalam kategori dengan desa resiko sanitasi tinggi umumnya permalahan yang terjadi hampir mirip. Permasalahan utama yang ditemukan yakni persampahan dalam hal ini pengelolaan sampah rumah tangga. Study primier menunjukkan bahwa masih banyak rumah tangga yang melakukan pembuangan sampah ke sungai maupun drainase karene belum mendapatkan layanan persampahan dari pemerintah kabupaten.

Buangan limbah cair baik dari UKM ( usaha tahu tempe, pengerajin genteng, potong ayam dsbnya) maupun limbah cair domestik merupakan permasalahan yang juga ditemukan di wilayah area beresiko tinggi seperti di Desa Dauh Peken dan Pejaten.

(3)

LAPORAN FINAL BUKU PUTIH SANITASI TABANAN 117 5.2Kajian dan Opsi Partisipasi Masyarakat dan Jender di Area Prioritas.

Masyarakat yang merupakan komponen dalam suatu komunitas dan mempunyai posisi penting dalam pengelolaan sanitasi. Namun sejauh ini partisipasi mereka belum mendapat perhatian yang proporsional dari pihak pemerintah. Oleh karena itu perlu disusun suatu studi penilaian mengenai partisipasi masyarakat dan peran jender dalam pengelolaan sanitasi, baik dalam skala kota maupun dalam skala nasional. Studi ini melibatkan masyarakat sebagai subyek secara langsung dan partisipatif akan sangat berguna dalam menyusun strategi pembangunan sistem sanitasi. Untuk mendapatkan sebuah penilaian yang kredibel dibutuhkan data dan informasi yang valid dan kredibel pula. Untuk itu diperlukan serangkaian survey dan observasi langsung yang terencana dan komprehensif terhadap kondisi partisipasi masyarakat dan jender dalam penanganan sistem sanitasi dalam skala kota beserta prospek pengembangannya di masa depan. Masyarakat diharapkan mampu mengenali permasalahan terkait dengan sanitasi rumah tinggal dan lingkungan mereka, merencanakan kegiatan, melaksanakan melalui kerjasama dengan berbagai pihak, serta melakukan evaluasi dan pengembangan kegiatan program secara mandiri. Sementara itu pelaksanaan program sanitasi juga diharapkan dapat secara partisipatif, tanpa harus menunggu “perintah” dari pemerintah. Untuk memampukan masyarakat agar memiliki kemampuan seperti di atas, penilaian tentang kondisi sanitasi masyarakat dilakukan dengan menggunakan pendekatan partisipatif .

Metodologi survey yang dilakukan mengadopsi Methodology for Participatory Assessment (MPA). MPA merupakan metodologi yang mendorong keterlibatan masyarakat dalam berpartisipasi yang dikembangkan dari metodologi partisipatif yang sudah ada sebelumnya

Participatory Rural Assessment (PRA) yang dapat digunakan untuk tujuan perencanaan,

pelaksanaan, dan evaluasi program, termasuk di dalamnya program air bersih

dan sanitasi, di tingkat komunitas. MPA terbukti sangat bermanfaat untuk pembangunan di berbagai sektor, yang mengaitkan keberlanjutan pelayanan program dengan kegiatan peka jender, berpihak pada kaum miskin, pendekatan tanggap kebutuhan (Demand Responsive

Approach = DRA), menyatakan pola asosiasi antara pelayanan yang baik bisa dimanfaatkan

dan berkelanjutan, hingga munculnya berbagai institusi dan pengambil kebijakan mendukung pendekatan ini.

Alasan penggunaan metode ini adalah:

(4)

2) pendekatan ini lebih dapat memberikan “ruang” kepada masyarakat dari berbagai satus social untuk menyampaikan aspirasi dan keinginannya, meskipun memiliki kemampuan artikuasi yang berbeda;

3) oleh karena itu, pendekatan ini juga sekaligus merupakan salah satu media pemberdayaan masyarakat pada tingkat bawah

Studi tentang Partisipasi Masyarakat dan Jender (PMJ) dilakukan dengan tujuan:

a. Terkumpulnya informasi sanitasi secara kuantitatif-sistematis dengan menggunakan alat-alat partisipatori, untuk menilai kesinambungan dan ketanggapan terhadap kebutuhan; b. Teridentifikasinya pengalaman masyarakat dalam kegiatan/proyek perbaikan sanitasi,

baik yang dilakukan secara swadaya atau gotong royong maupun bantuan dari instansi lain;

c. Teridentifikasinya kebutuhan dan kesanggupan masyarakat untuk berkontribusi dalam perbaikan sanitasi;

d. Teridentifikasinya peran perempuan pada tahap perencanaan pembangunan sarana sanitasi dan beberapa perubahan tugas antara perempuan dan laki-laki;

e. Teridentifikasi keberadaan, manfaat, peranan dan hubungan berbagai lembaga yang ada di desa.

Sementara itu, hasil yang diharapkan dari studi PMJ adalah:

• Peningkatan kesadaran masyarakat, tokoh masyarakat, dan pemerintah kota baik laki-laki

dan perempuan mengenai kondisi dan seriusnya masalah sanitasi dan kebersihan.

• Munculnya kebutuhan masyarakat laki-laki dan perempuan disertai dengan kemauan untuk

berkontribusi dalam pelaksanaan program sanitasi.

• Teridentifikasinya daerah setingkat desa yang berpotensi untuk pelaksanaan program

program sanitasi berbasis masyarakat secara berkelanjutan.

Data survey PMJK ini diharapkan menjadi bahan untuk mengembangkan Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tabanan yang kemudian akan dimanfaatkan untuk mengembangkan strategi sanitasi dan program-program sanitasi kota. Selain itu, data pun dapat dimanfaatkan sebagai benchmark pencapaian pembangunan sanitasi ke depan, baik di tingkat kota sampai di tingkat desa (indikatif). Dari kegiatan Observasi & Survei PMJK di desa yang termasuk area

(5)

LAPORAN FINAL BUKU PUTIH SANITASI TABANAN 119 beresiko tinggi dengan melibatkan masyarakat secara langsung diperoleh hasil seperti yang tercantum pada Tabel berikut Hasil analisa data dapat digunakan dalam penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK).

Tabel 5.2 Hasil Temuan dan Analisa Data Survei Partisipasi Masyarakat & Jender di Area Beresiko

No Topik Hasil Temuan dan Analisis

1 Alur Sejarah

Pembangunan dan Kemauan

Berkontribusi

Pembangunan berhasil penuh dan memberikan manfaat penuh

1. Masyarakat sudah terbiasa dengan system swadaya sehingga rasa kepemilikan itu ada dan hasil

pembangunan masih dapat dinikmati sampai saat ini

Pernah dilakukan,

masyarakat berkontribusi tenaga kerja, material lokal dan uang tunai, serta panitia pembangunan dan pengelola yang dibentuk saat itu masih ada sampai sekarang

2. Untuk kegiatan/proyek yang sumber dananya murni dari APBD masyarakat (laki-laki dan perempuan) tidak terlibat pada pelaksanaan pembangunan, hal ini disebabkan pelaksana pekerjaan sudah menyediakan tukang sendiri 3. Masyarakat laki-laki dan

perempuan, kaya dan miskin sudah terbiasa melakukan gotong royong dalam membangun sarana umum di lingkungan tempat tinggalnya 4. Masyarakat mempunyai tingkat kemauan untuk berkontribusi yang cukup tinggi material lokal, tenaga kerja, konsumsi (makanan & minuman) dan uang tunai & membayar iuran/urunan untuk pembangunan sarana di lingkungan mereka

5.Sarana yang terbangun

dimanfaatkan dan terpelihara dengan baik sampai saat ini

6. Hal ini menunjukkan adanya potensi positif bilamana di lokasi ini akan diberikan bantuan

pembangunan sarana sanitasi yang bersifat umum ataupun individual

(6)

2 Siapa Melakukan Apa dan Pembagian jenis Pekerjaan Berdasarkan Gender Pekerjaan dengan keterampilan ataupun tanpa keterampilan dibagi secara seimbang antara laki-laki dan perempuan dari semua tingkatan sosio-ekonomi

1. Sudah ada pembagian tugas dan bertukar peran antara laki-laki dan perempuan untuk banyak jenis pekerjaan/kegiatan di rumah tangga yang dilakukan bersama oleh laki-laki dan perempuan. Pembagian tugas tetap ada walaupun fungsi laki-laki lebih dominan dalam perencanaan dan pembangunan fisik sanitasi Pekerjaan yang dibayar

hanya dilakukan oleh laki-laki (kaya dan miskin), perempuan hanya

melakukan pekerjaan yang sifatnya sukarela.

2.Keadaan seperti di atas perlu dipertahankan, tetapi tetap diperlukan penguatan melalui penyuluhan dan media-media kampanye yang berhubungan dengan kesetaraan jender pada masyarakat dengan topik Pentingnya bagi peran dan bertukar peran diantara laki-laki dan

perempuan baik kaya maupun miskin dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat 3.Sudah ada keseimbangan dalam pembagian beban kerja antara laki-laki (kaya dan miskin) dan

perempuan (kaya dan miskin) meski perlu ditingkatkan karena semua pekerjaan yang membutuhkan ketrampilan hanya dikerjakan oleh laki-laki baik kaya & miskin, dan perempuan (kaya dan miskin) hanya melakukan pekerjaan yang tidak membutuhkan ketrampilan seperti menyiapkan makanan dan minuman 4.Sudah ada keseimbangan diantara laki-laki kaya dan miskin dalam pembagian beban kerja baik yang perlu ketrampilan maupun yang tidak perlu ketrampilan

5.Laki-laki kaya & miskin akan dibayar untuk pekerjaan yang memerlukan ketrampilan/keahlian. Mereka juga tidak dibayar untuk pekerjaan yang tidak memerlukan keahlian termasuk pekerjaan yang bersifat sukarela atau gotong royong 6.Perempuan (kaya dan miskin) tidak dibayar dan hanya melakukan

pekerjaan yang bersifat sukarela dan tidak membutuhkan suatu keahlian

(7)

LAPORAN FINAL BUKU PUTIH SANITASI TABANAN 121 5.3Komunikasi untuk Peningkatan Kepedulian Sanitasi.

Dari data sekunder Humas Kab Tabanan kegiatan terkait sanitasi pada 2010 dapat diidentifikasikan sesuai Tabel 5.3.

3 Klasifikasi

kesejahteraan dan

Pemetaan Sosial Semua rumah tangga memiliki jamban

1. Ciri-ciri yang sangat membedakan diantar masyarakat yang termasuk golongan Kaya, Sedang dan Miskin dalam hal penghasilan, kepemilikan asset, kondisi rumah, jenis pekerjaan dan pola makan

Lebih dari ¾ pada semua tingkatan masyarakat memiliki akses terhadap sarana drainase

lingkungan

2. Rumah tangga dari golongan menengah/sedang dan miskin masih ada yang belum tersambung

SANIMAS mengingat lokasi mereka yang lebih rendah dari IPAL

Lebih dari ¾ pada semua tingkatan masyarakat memiliki akses terhadap pengelolaan/pengumpulan sampah

3. Semua Rumah Tangga telah memiliki jamban keluarga

4. Kondisi drainase mengalir lancar karena didukung letak geografis yang memiliki kemiringan lebih dari 1 persen.

5. Pengangkutan dilakukan secara rutin oleh truk DKP meski belum semua KK dapat terlayani

6. Namun demikian masih ditemukan keberdaan sampah di saluran

drainase 4 Kesiapan

Kelembagaan Saat Ini

Ada lembaga lokal yang penting/bermanfaat untuk sebagian besar warga, rutin berinteraksi dengan masyarakat, dan

memperoleh pengakuan resmi dari Pemerintah

Ada beberapa lembaga di tingkat masyarakat yang mempunyai manfaat sangat besar bagi masyarakat dan mempunyai hubungan sangat dekat dengan masyarakat serta ada pengakuan resmi dari pemerintah seperti Banjar Tunggal Sari dan KSM. Namun ada lembaga lainnya yang juga

mempunyai manfaat sangat besar dan mempunyai hubungan sangat dekat pula dengan masyarakat, tetapi tidak mempunyai pengakuan resmi dari pemerintah yaitu Yayasan dan Pengajian

(8)

Tabel 5.3 Kegiatan Terkait Komunikasi Sanitasi

NO IMPLEMENTOR PESAN MEDIA TARGET

AUDIENCE 1 Bupati/ Wakil Bupati

Tabanan

Pembangunan Sanitasi yang meliputi - Pengelolaan Sampah

- Limbah - Drainase dan - Air Minum

sangat sejalan dalam mewujudkan Visi kabupaten Tabanan 2011-2015, yakni terwujudnya

Tabanan Serasi (Sejahtera Aman dan Berprestasi ) Tatap Muka / Lisan Tokoh Masyarakat, Para Cendikiawan dan Pimpinan SKPD 2 Bapedda Kab Tabanan

Partisipasi masyarakat dalam pembangunan Sanitasi akan

mempercepat terwujudnya Visi Kab. Tabanan Tatap Muka / Lisan Tokoh Masyarakat, Para Cendikiawan dan Pimpinan SKPD 3 Dinas Kesehatan Kab. Tabanan

Usaha Kesehatan Sekolah yang meliputi - Sampah - Kebersihan - Saluran Got - P3K Tatap Muka / Lisan Guru, Komite Sekolah, Anak murid

4 Dinas Kebersihan dan Pertamanan

- Pengelolaan sampah yang baik dan benar menuju kabupaten Tabanan yang bersih - Gerakan kebersihan Tatap Muka / Lisan Masyarakat umum Kab. Tabanan PNS dan masyarakat kota Tabanan 5 Dinas PU Kab. Tabanan

- Pembangunan Drainase dan Sanimas amat berguna bagi

Tatap Muka / Lisan

Masyarakat umum

Masyarakat

- Air bersih menjadi kebutuhan vital

bagi kehidupan

6 BPMD Kab. Tabanan Melalui kegiatan Ibu-ibu agar dapat menciptakan lingkungan desa yang bersih

Tatap Muka / Lisan

Ibu-ibu rumah tangga

(9)

LAPORAN FINAL BUKU PUTIH SANITASI TABANAN 123

7 Dinas Koperasi, UKM dan Perindag

- Dalam mewujudkan lingkungan yang bersih, para

Tatap Muka / Lisan

Pedagang pedagang agar menyiapkan tempat/

sampah baik organik

maupun non organik

8 Kantor Lingkungan Hidup

Kebersihan dan kelestarian lingkungan Papan Informasi/ Masyarakat umum papan pengumuman

9 Bagian Humas dan

Protokol Setda Kab. Tabanan

Makna penting pembangunan lingkungan yang lestari bagi kehidupan masyarakat Media cetak media elektronika Masyarakat umum

10 Ketua tim penggerak PKK Kab. Tabanan

Kebersihan lingkungan yang meliputi : sampah saluran pembuangan air limbah

Tatap Muka / Lisan

Ibu ibu PKK

, dan air bersih agar menjadi perhatian ibu-ibu PKK dalam mewujudkan kesejahteraan hidup keluarga

11 LSM Kunti Bakti Tabanan

Pembangunan sanitasi amat penting bagi kehidupan masyarakat

- Tatap Muka / Lisan Guru, Murid SMPN I Tabanan - Radio Masyarakat Umum

Sumber: Humas dan Protokol Bagian Setda Kab.Tabanan

Dari study primer EHRA dari pertanyaan terkait sumber media komunikasi, diperoleh gambaran bahwa 86,7% masyarakat Tabanan memperoleh informasi dari Televisi, 24,6% dari radio dan 12,2 % dari Koran. Untuk statisun TV lokal yang paling sering ditonton adalah Bali TV (81,8%) dan Dewata TV (18,25). Sedangkan untuk radio lokal yang paling sering didengarkan Global FM sebanyak 30,6%. Dari survey lapangan juga diperoleh gambaran, untuk Sumber Informasi (orang) sebanyak 69% responden menjawab informasi sanitasi diperoleh dari Kelihan Banjar (RT). Dan prosentase tingkat kepercayaan informasi dari Kelihan Banjar ini sebanyak 51,6%

Untuk jenis sosialisasi yang pernah diikuti oleh responden, sebanyak 45,3 % menjawab sosialisasi yang diikuti terkait masalah sampah dan kebersihan lingkungan, air bersih 13,2%, air limbah/jamban keluarga 9,8%, drainase 5% dan lainnya 22,6%. Dari survey terhadap jenis kesenian tradisional yang paling sering ditonton, 34,9% responden menjawab drama gong,

(10)

sebanyak 32,4% menjawab seni tari dan nyanyi, kesenian bondres 23, 7%, wayang kulit 18,2% dan lainnya 23,2%.

5.4 Keterlibatan Sektor Swasta dalam Layanan Sanitasi

A. Pengusaha Penampung (Pengepul) Dan/ Atau Pengusaha Produksi Daur Ulang Barang Bekas

Sebagaimana di kota-kota lain, inisiatif pihak swasta dalam persampahan sudah bermunculan dengan sendirinya karena mereka melihat adanya peluang bisnis. Mereka mengumpulkan sampah non organik baik yang bersumber dari rumah tangga maupun dari fasilitas umum dan kawasan bisnis (hotel, restoran dll) yang memiliki nilai jual. Sejauh ini belum ada interaksi formal antara DKP Tabanan dengan para pelaku bisnis terkait pengelolaan sampah tersebut. Beberapa pengusaha daur ulang sampah yang berhasil diidentifikasi dan diwawancarai adalah sebagai berikut:

1. Nama Pengusaha Daur Ulang: Sumber Jaya

Mulai berusaha sejak tahun 2005

Nama Penanggung Jawab; Bapak Roykah Alamat: Jalan Pulau Nias No.19 Tabanan

Memiliki 10 karyawan, terdiri dari karyawan tetap (tenaga transportasi dan teknisi) dan tenaga borongan (pemilah dan pencacah plastik)

Membeli barang bekas dari sekitar Tabanan dengan pemasok tetap (pengepul lebih kecil)

Penjualan: diambil oleh pembeli dari kota/ kabupten Banyuwangi dan Surabaya Perkiraan volume usaha saat ini:

Tabel 5.4 Volume Barang Lapak yang dikelola Bapak Rokyah

No. Jenis Barang Bekas Volume rata2 per

bulan (Kg)

Harga Beli Rp/Kg

Harga Jual Rp/Kg

1. Plastik (cacahan) 3 ton 1,500 2,000

2. Kertas 1 ton 300-1,000 700-1200 3. Logam: Besi Non Besi 15 ton 1,200-2,500 2,000-3000 4. Lainnya ...

Kendala dalam mengembangkan usaha:

(11)

LAPORAN FINAL BUKU PUTIH SANITASI TABANAN 125 o Belum ada pelatihan khusus yang diberikan kepada karyawan terkait pengelolaan

usaha ini

o Belum ada organisasi sesama pengusaha sejenis sehingga jarang bisa saling

sharing pengetahuan maupun update informasi

o Belum ada aturan khusus dari pemda untuk menjalankan usaha ini, hanya ada

himbauan agar lokasi harus bersih dan tidak kumuh sehingga tidak mengganggu tetangga lainnya

Ada beberapa perusahaan lain yang memiliki usaha sejenis yang berlokasi di Desa Subamia, Gerogak dan pasar hewan

Meski ada persaingan dengan pengusaha lain tetapi tetap sehat.

Gambar 5.1 Kegiatan pemilahan sampah plastik dan logam di Sumber Jaya

2. Nama Pengusaha Daur Ulang: Hari Jaya

Mulai berusaha sejak tahun 2006

Nama Penanggung Jawab; Bapak Yusuf Anhari Alamat: Tegal Belodan, Tabanan

Memiliki 9 karyawan, terdiri dari karyawan tetap (tenaga transportasi dan teknisi) dan tenaga borongan (pemilah dan pencacah plastik)

(12)

Membeli barang bekas dari sekitar .Tabanan dengan pemasok tetap (pengepul lebih kecil)

Penjualan: diambil oleh pembeli dari Kota Surabaya Perkiraan volume usaha saat ini:

Tabel 5.5 Volume Barang Lapak yang dikelola Bapak Yusuf Anhari No. Jenis Barang Bekas Volume rata2 per

bulan (Kg)

Harga Beli Rp/Kg

Harga Jual Rp/Kg

A. Plastik (cacahan) 2 ton 1,000-1,500 2,000

B. Kertas 28 ton 1000 1500 C. Logam: Besi Non Besi 7 ton 1,500-2,000 2,700 D. Lainnya ...

Kendala dalam mengembangkan usaha:

o Hambatan terkait harga jual dari pengepul Surabaya yang naik turun

o Belum ada pelatihan khusus untuk manajemen maupun karyawan terkait bidang

usaha ini

o Belum ada organisasi untuk usaha sejenis

o Belum ada aturan khusus dari Pemda , biasanya hanya himbuan agar tempat usaha

rapi dan memadai

(13)

LAPORAN FINAL BUKU PUTIH SANITASI TABANAN 127 B. Perusahan Kuras Tangki Septik

1) Di Kabupaten Tabanan ada beberapa perusahaan swasta yang bergerak dalam pengurasan tangki septik seperti UD Tin Jaya, UD Eka Wina, UD Kedap Sari.

2) Tarif layanan jasa kuras WC di Tabanan bervariasi tergantung jarak dan tingkat kesulitan penyedotan. Harga yang dipatok berkisar Rp 275,000 – 350,000 per tangki (kapasitas 6 m3).

3) Rata-rata order per minggu yang ditangani 3-5 kali trip.

4) Setelah berapa bulan kalau ada pelanggan yang sama meminta jasa pengurasan? 5) Pendapatan total per bulan umumnya Rp 4,400,000 dengan keuntungan minimun

perbulan Rp 1,000,000.

6) Tempat Pembuangan tinja ke IPLT Mandung, Kecamatan Kerambitan.

7) Ada pihak lain yang memanfaatkan pembuangan limbah tinja untuk dijadikan pupuk.

Gambar

Tabel 5.1 Area Beresiko Kabupaten Tabanan
Tabel  5.2 Hasil Temuan dan Analisa Data Survei Partisipasi Masyarakat & Jender di Area  Beresiko
Tabel 5.3 Kegiatan Terkait Komunikasi Sanitasi
Tabel 5.4  Volume Barang Lapak yang dikelola  Bapak Rokyah  No.  Jenis Barang Bekas  Volume rata2 per
+4

Referensi

Dokumen terkait

Air hujan yang turun dapat mengalir ke rain garden melewati daerah hamparan, melalui sengkedan yang terbuka yang dihiasi dengan tanaman dan bebatuan atau melalui

Disampaikan kepada Jemaat, bahwa Pelayanan Sakramen Baptisan Kudus dilaksanakan pada tanggal 26 Desember 2017 dalam Ibadah Hari Raya Natal ke-2 pkl. 09.00 WIB.. Pastoral

Sebelumnya, pengembang-pengembang produk Boston Scientific bekerja dalam gudang tertutup dengan keterbatasan akses untuk penelitian dari rekan kerja pada lini produk

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga kerja yang bekerja pada bagian pengantongan (packer) pada PT Semen Bosowa Maros yang terdiri dari karyawan

Adalah satu tatacara menyusun dan mengolah elemen landskap seperti tumbuhan dalam satu kombinasi yang sesuai, menarik dan berfungsi.. Dalam reka bentuk landskap, satu atau

Hasil penelitian menunjukkan pupuk NPKS 15- 15-15-5S dengan dosis optimum 600 kg/ha efektif meningkatkan bobot gabah kering, dari 3,63 t/ha menjadi 4,67 t/ha dan tidak berbeda

Segmentasi citra medis dengan metode kontur aktif multiresolusi dilakukan untuk mendapakan hasil segmentasi obyek yang sesuai dan akurat. Metode kontur aktif