• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL GRAVITASI SEBAGAI ALAT EVALUASI DAN PENENTUAN LOKASI GUDANG PADA BISNIS RETAIL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODEL GRAVITASI SEBAGAI ALAT EVALUASI DAN PENENTUAN LOKASI GUDANG PADA BISNIS RETAIL"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

MODEL GRAVITASI SEBAGAI ALAT EVALUASI DAN

PENENTUAN LOKASI GUDANG PADA BISNIS RETAIL

Trisha Gilang Saraswati

Universitas Telkom, Jalan Telekomunikasi 1 – Jalan Terusan Buah Batu, Bandung 40257, Jawa Barat, Indonesia.

trishasaraswati@gmail.com

Abstract

This paper applies gravity model in order to evaluate and determine warehouse location for retail business, case study of “XYZ Group” Supermarket in Bandung, Indonesia. The supermarket under study has 12 supermarkets and decided to have new warehouse to facilitate the distribution of goods to each store and to win the competition in the retail business by offering the lowest possible price by cutting logistic cost. To operate the gravity model, the coordinates of each store and data on the number of goods shipped over a period of 3 months then collected. By employed the center of gravity method, found the coordinates of the ideal location of which can be used as a storage warehouse on (X,Y) -6.917165, 107.618799. The location is vacant land which located adjacent to one of the stores.

Keywords: Operation Management, Gravity Model, Retail, Location Strategy.

PENDAHULUAN

Indonesia sebagai negara berkembang, menjadi wilayah dengan pertumbuhan perusahaan yang bergerak di lini bisnis ritel meningkat sangat pesat pada lima tahun terakhir. Persaingan perusahaan ritel pada ritel tradisional maupun ritel modern pun menjadi topik hangat yang selalu diperbincangkan di berbagai media bisnis. Hal ini turut dipicu oleh pertumbuhan penduduk yang semakin banyak setiap tahunnya sehingga kebutuhan dan minat masyarakat akan barang-barang yang dijual oleh perusahaan ritel pun turut meningkat secara pesat. Di Indonesia, perusahaan pada lini bisnis ritel kebanyakan dikuasai oleh pelaku usaha bisnis besar yang dapat dikategorikan menjadi 2 jenis yaitu hypermarket dan supermarket. Hal ini diperkuat dengan temuan oleh Federasi Organisasi Pedagang Pasar Indonesia (FOPPI) yang mencatat bahwa terjadi penyusutan pasar tradisional sebesar 8%, sedangkan pertumbuhan hypermarket tumbuh sampai 70% di Indonesia (SWA 06/XXV/2009).

Pada Gambar 1 dapat dilihat perbandingan jumlah hypermarket dan supermarket pada tahun 2007 dan 2012 di Indonesia. Dapat dilihat bahwa pada Tahun 2007, jumlah hypermarket di Indonesia hanya berjumlah 91 hypermarket, lalu pada tahun 2012, terjadi peningkatan sebanyak sebesar 1129% menjadi 1119 hypermarket. Peningkatan drastis pun dapat dilihat pada lini bisnis supermarket, pada Tahun 2007, jumlah supermarket yang berada di Indonesia yaitu sebanyak 213 unit, dan pada Tahun 2012, jumlahnya menjadi 1123 unit atau terjadi peningkatan sebanyak 427%.

(2)

2

Gambar 1. Perbandingan Jumlah Hypermarket dan Supermarket di Indonesia Tahun 2007 dan 2012

Sumber: Euromonitor International

Salah satu pelaku bisnis dalam industri ritel adalah Supermarket “XYZ Group” (merupakan nama samaran) yang sudah melakukan bisnis di bidang ritel semenjak Tahun 1982. Saat ini Supermarket “XYZ Group” memiliki puluhan toko yang beroperasi secara besar di seluruh Indonesia. Berdasar data, pada tahun 2010 Supermarket “XYZ Group” memiliki market share sebesar 11,62% di Indonesia dan termasuk dalam 6 supermarket terbesar yang merajai bisnis ritel di Indonesia, termasuk di Kota Bandung, Jawa Barat.

Saat ini, Supermarket “XYZ Group” memiliki 12 toko di Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Kota Bandung merupakan Ibu Kota Propinsi Jawa Barat, yang juga menjadi pusat perdagangan terbesar di Jawa Barat. Sebagai perusahaan yang memiliki tujuan untuk merajai bisnis ritel supermarket, Supermarket “XYZ Group” terus mengevaluasi keberadaannya di pasar, termasuk mengevaluasi dan memilih lokasi gudang yang dapat memberikan biaya seminimal dan seefektif mungkin dalam pendistribusian barangnya dari gudang menuju toko.

Beberapa cara dapat digunakan untuk menentukan lokasi terbaik bagi perusahaan, antara lain Metode Pemeringkatan Faktor, Analisis Titik-Impas Lokasi, Metode Pusat-Gravitasi, dan Model Transportasi. Metode pusat gravitasi merupakan teknis kuantitatif yang dapat digunakan sebagai alat bantu perusahaan dalam menentukan lokasi yang terbaik. Berdasar penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Erdemir (2003), menyatakan bahwa dengan menggunakan metode pusat gravitasi, perusahaan dapat memilih lokasi warehouse di lokasi optimal. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan lokasi terbaik gudang yang memiliki manfaat sebesar-besarnya bagi Supermarket “XYZ Group” menggunakan metode pusat gravitasi.

KAJIAN PUSTAKA

Hipermarket merupakan toko ritel yang dijalankan dengan mengkombinasikan model discount store, supermarket, dan warehouse store di satu tempat. Barang-barang yang ditawarkan meliputi produk grosiran, minuman, hardware, bahan bangunan, perlengkapan automobile, perabot rumah tangga, dan juga furniture. (Sopiah, 2008). Pada kelompok Hypermarket hanya terdapat 5 peritel dan 3 diantaranya menguasai 88,5% pangsa omset Hypermarket di Indonesia (Pandin, 2009).

91 1119 213 1123 0 500 1000 1500 Hypermarket Supermarket 2007 2012

(3)

3

Berbeda dengan Hypermarket, Supermarket adalah bentuk toko ritel yang operasinya cukup besar, berbiaya rendah, margin rendah, volume penjualan tinggi, terkelompok berdasarkan lini produk, self-service, dirancang untuk memenuhi kebutuhan konsumen, seperti daging, hasil produk olahan, makanan kering, makanan basah, serta item-item produk non-food seperti mainan, majalah, toiletris, dan sebagainya (Sopiah,2008).

Untuk memenangkan persaingan ritel, salah satu keputusan yang paling strategis bagi supermarket adalah dimana mereka akan menempatkan fasilitas operasi atau produksi. Lokasi memiliki peranan yang sangat penting dan sangat mempengaruhi risiko serta keuntungan yang akan diterima oleh perusahaan. Dalam lingkup bisnis ritel, semakin lokasi mendekati wilayah atau suatu tempat dimana masyarakat banyak berkumpul dan beraktifitas, maka akan meningkatkan penjualan dari perusahaan. Lokasi yang terbaik bagi perusahaan retail juga merupakan lokasi yang mampu memberikan unit cost dari proses produksi dan distribusi yang rendah atau mampu memberikan tingkat efisiensi maksimum (Rahmawaty, 2012).

Selain itu, lokasi memiliki kaitan erat dengan biaya operasional yang akan timbul, hal ini karena lokasi mempengaruhi biaya dan menentukan penghasilan, lokasi juga sepenuhnya memiliki kekuatan untuk membuat atau menghancurkan strategi bisnis perusahaan. Keputusan lokasi yang berdasarkan pada strategi biaya rendah (low-cost) membutuhkan pertimbangan yang cermat. Ketika manajemen telah memutuskan untuk beroperasi di suatu lokasi tertentu, banyak biaya yang menjadi tetap dan sulit dikurangi. Oleh karena itu, kerja keras yang dilakukan manajemen untuk menetapkan lokasi fasilitas yang optimal merupakan investasi yang baik. (Heizer & Render, 2013). Dalam mengevaluasi dan memilih lokasi gudang pada bisnis ritel terutama supermarket, terdapat beberapa hal yang patut dipertimbangkan, antara lain produktivitas tenaga kerja, biaya-biaya, kedekatan pada pasar, kedekatan pada pemasok, dan kedekatan pada pesaing (Heizer & Render, 2013).

METODE PENELITIAN

Pada penelitian ini, teknik penentuan lokasi yang akan digunakan adalah metode pusat gravitasi yang merupakan teknik kuantitatif dan matematis untuk menemukan lokasi pusat distribusi yang akan meminimalkan biaya distribusi. Dalam menemukan lokasi terbaik untuk menjadi pusat distribusi diperhitungkan lokasi pasar, volume barang yang dikirim ke pasar, dan biaya pengangkutan (Heizer & Render, 2013). Karena volume kendaraan kontainer yang dipindahkan setiap bulannya mempengaruhi biaya, jarak bukan menjadi satu-satunya kriteria utama. Metode pusat gravitasi mengasumsikan bahwa biaya secara langsung bersifat proporsional dengan jarak dan banyaknya barang yang diangkut. Lokasi yang ideal adalah lokasi yang membuat jarak tertimbang antara gudang dan outlet pengecernya menjadi minimal, jarak ini diberi bobot sesuai dengan banyaknya kontainer yang diangkut. (Heizer & Render, 2013).

Terdapat beberapa data yang perlu disiapkan sebelum mengolahnya dengan metode pusat gravitasi, antara lain titik koordinat dari setiap lokasi toko yang dimiliki karena dalam penelitian ini proses pencarian lokasi gudang akan menyesuaikan dengan letak atau lokasi existing yang dimiliki oleh perusahaan. Untuk mengetahui titik koordinat, akan menggunakan aplikasi Google Maps. Pengumpulan data lainnya, yaitu berupa data kuantitas barang yang dikirim dari gudang atau diterima oleh toko merupakan data sekunder yang dapat didapatkan melalui data internal perusahaan.

(4)

4

Data yang akan digunakan adalah data selama 3 bulan terhitung Bulan April hingga Bulan Juni 2015. Setelah seluruh data didapatkan maka data akan diolah menggunakan rumus metode pusat gravitasi. Rumus yang digunakan untuk menghitung dengan metode pusat gravitasi dapat dilihat pada Gambar 2 berikut:

Gambar 2. Rumus Perhitungan Pusat Gravitasi Sumber: Heizer & Render, 2013

Dimana, Cx=koordinat x dari pusat gravitasi Cy=koordinat y dari pusat gravitasi dix= koordinat x dari lokasi i diy= koordinat y dari lokasi i

Wi= volume barang yang dipindahkan atau dari lokasi i

Setelah diketahui titik koordinat atau lokasi terbaik dan ideal berdasar metode pusat gravitasi, kemudian akan dianalisis secara deskriptif mengenai lokasi tersebut dan pengaruhnya terhadap perusahaan.

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Dalam menentukan dan mengevaluasi lokasi gudang bagi Supermarket “XYZ Group” menggunakan metode pusat gravitasi, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengetahui titik koordinat secara pasti dari ke 12 toko yang tersebar di Kota Bandung, Propinsi Jawa Barat, Indonesia, dengan menggunakan aplikasi Google Maps. Dapat dilihat pada Gambar 3, lokasi setiap toko yang tersebar di seluruh wilayah Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia.

Gambar 3. Peta Lokasi Supermarket “XYZ Group” di Kota Bandung Sumber: Google Map

  i i i i iy y i i i i ix x w w d C w w d C

(5)

5

Setelah melihat lokasi dari setiap toko yang dimiliki oleh Supermarket “XYZ Group” dan diketahui titik koordinat menggunakan aplikasi Google Map, penulis kemudian merekap dan menghitung jumlah barang yang dikirim per periode ke setiap toko berdasar data internal perusahaan. Diketahui pada Tabel 1 berikut, bahwa XYZ Group – Toko 5 merupakan toko yang paling banyak menerima barang dalam satu periode yaitu sejumlah 876.450 unit, sedangkan XYZ Group – Toko 4 merupakan toko dengan jumlah terkecil barang yang diterima di setiap periodenya yaitu hanya sebesar 298.756 unit, dengan rata-rata setiap toko menerima 564.750, 67 unit setiap periodenya. Data jumlah barang yang dikirim per periode menggunakan data internal perusahaan selama 3 bulan terhitung sejak Bulan April hingga Bulan Juni 2015.

Tabel 1. Titik Koordinat Toko dan Jumlah Barang per Periode

No. Nama Toko Titik Koordinat (X,Y) Jumlah Barang yang Dikirim per Periode 1 XYZ Group – Toko 1 -6.940291,107.6266837 653.420 2 XYZ Group – Toko 2 -6.918248, 107.618400 342.754 3 XYZ Group – Toko 3 -6.906283, 107.612017 542.876 4 XYZ Group – Toko 4 -6.919720, 107.621588 298.756 5 XYZ Group – Toko 5 -6.923506, 107.605647 876.450 6 XYZ Group – Toko 6 -6.881252, 107.583273 586.320 7 XYZ Group – Toko 7 -6.958898, 107.580399 450.452 8 XYZ Group – Toko 8 -6.894944,107.5882118 532.870 9 XYZ Group – Toko 9 -6.896598,107.635039 420.650 10 XYZ Group – Toko 10 -6.9470731,107.635014 543.700 11 XYZ Group – Toko 11 -6.9080224,107.610161 875.980 12 XYZ Group – Toko 12 -6.915021,107.7041375 652.780 Sumber: Google Map, Data Internal Perusahaan

Setelah data terkumpul secara lengkap, seluruh data kemudian diolah menggunakan rumus metode pusat gravitasi.

Cx merupakan hasil koordinat x dari perhitungan pusat gravitasi, Cy merupakan koordinat y dari pusat gravitasi, dix merupakan koordinat x dari setiap lokasi Supermarket “XYZ Group”, diy merupakan koordinat y dari lokasi Supermaket “XYZ Group” dan Wi= volume barang yang dipindahkan atau dari lokasi Supermarket “XYZ Group”. Sehingga didapat perhitungan sebagai berikut:

  i i i i iy y i i i i ix x w w d C w w d C

(6)

6 Koordinat X = (-6.940291 x 653.420) + (-6.918248 x 342.754) + (-6.906283 x 542.876) + (-6.919720 x 298.756) + (-6.923506 x 876.450) + (-6.881252 x 586.320) + 6.958898 x 450.452) + 6.894944 x 532.870) + (-6.896598 x 420.650) + (-6.9470731 x 543.700) + (-6.9080224 x 875.980) + (-6.915021 x 652.780) (653.420 + 342.754 + 542.876 + 298.756 + 876.450 + 586.320 + 450.452 +532.870 + 420.650 + 543.700 + 875.980 + 652.780) = - 6.917165 Koordinat Y = (107.6266837 x 653.420) + (107.618400 x 342.754) + (107.612017 x 542.876) + (107.621588 x 298.756) + (107.605647 x 876.450) + (107.583273 x 586.320) + (107.580399 x 450.452) + (107.5882118 x 532.870) + (107.635039 x 420.650) + (107.6350143 x 543.700) + (107.6101613 x 875.980) + (107.7041375 x 652.780) (653.420 + 342.754 + 542.876 + 298.756 + 876.450 + 586.320 + 450.452 +532.870 + 420.650 + 543.700 + 875.980 + 652.780) = 107.618799

Sehingga didapat titik koordinat hasil perhitungan menggunakan metode pusat gravitasi pada titik X,Y yaitu -6.917165, 107.618799. Kemudian koordinat yang diperoleh, diperiksa menggunakan aplikasi Google Map, untuk mengetahui secara pasti keberadaan lokasi tersebut. Letak lokasi koordinat dapat dilihat pada Gambar 4 berikut:

Gambar 4. Letak Lokasi Koordinat Hasil Perhitungan Metode Pusat Gravitasi Sumber: Google Map

Berdasar tinjauan lokasi secara langsung, usulan lokasi gudang hasil perhitungan dengan menggunakan metode pusat gravitasi jatuh pada lahan yang masih kosong yang jaraknya berdekatan dengan Supermarket “XYZ Group” – Toko 2, yang hanya berselisih jarak sekitar 200-250 meter. Pada Gambar 5, dapat terlihat usulan lokasi gudang dan letaknya dengan kedua belas toko yang saat ini dimiliki oleh Supermarket “XYZ Group”.

(7)

7

Gambar 5. Lokasi Supermarket dan Usulan Gudang Sumber: Google Maps

Lokasi yang berdekatan dengan salah satu toko yang dimiliki dan dikelola pada saat ini merupakan sebuah keuntungan yang dapat dimanfaatkan oleh Supermarket “XYZ Group”. Lokasi usulan gudang yang berada di tengah kota, memiliki sisi keuntungan dan kerugian tersendiri. Dengan berada di pusat kota, perusahaan dapat melayani kebutuhan setiap toko dengan baik karena jarak yang harus ditempuh menjadi lebih singkat, namun jika ditinjau dari segi perundang-undangan dan tata kota, diperlukan kajian lebih lanjut mengenai lokasi tersebut. Hal tersebut diperlukan untuk memberikan pandangan yang lebih luas kepada perusahaan untuk menghasilkan keputusan yang lebih baik. Selain itu, perusahaan juga tetap harus memperhatikan syarat-syarat lokasi gudang yang baik, diantaranya (Tnunay, 2013):

1. Memperhatikan jenis barang yang akan disimpan serta karakteristik dari barang tersebut. Hal utama yang harus diperhatikan adalah apakah barang yang akan disimpan adalah makanan (food) atau bukan makanan (non-food items) atau kedua-duanya. Karakteristik barang yang harus diperhatikan adalah:

 Volume dari barang yang akan disimpan,

 Frekuensi dan ukuran atau banyaknya pengiriman yang akan diterima di gudang,

 Frekuensi dan ukuran atau banyaknya pengiriman yang akan dikirim/dikeluarkan dari gudang,

 Lingkungan pergudangan dan kondisi bangunan. Hal ini penting untuk menjamin barang tidak mengalami kerusakan atau penurunan kualitas selama disimpan,

 Sensitivitas temperatur, apakah barang memerlukan suhu khusus,

 Apakah barang yang akan disimpan termasuk kategori barang berbahaya atau tidak. Juga bahan baku dari barang apakah termasuk bahan yang berbahaya.

2. Banyaknya barang yang akan disimpan untuk perhitungan luas tempat yang diperlukan.

(8)

8

 Jenis kemasan,

 Kebutuhan akan tempat khusus untuk memasang kemasan baru, pemasangan label dan sebagainya.

3. Waktu yang diperlukan untuk menyimpan barang tersebut.

Selain ketiga hal tersebut di atas, terdapat hal-hal penting lainnya yang juga harus diperhatikan sebelum memutuskan atau memilih sebuah gudang (Tnunay, 2013):

1. Memperhatikan atau mempertimbangkan peraturan (legislasi) yang berlaku. Seorang manajer pergudangan harus memastikan bahwa operasi pergudangan yang akan dilakukan harus sesuai dengan peraturan daerah yang berlaku, misalnya:

 Peraturan tenaga kerja.

 Peraturan kesehatan dan juga tentang keselamatan pekerja.

 Peraturan mengenai penyimpanan barang-barang yang masuk kategori barang berbahaya atau mengandung bahan berbahaya.

 Peraturan penyimpanan untuk obat-obatan dan sejenisnya.

 Peraturan mengenai bangunan atau sejenisnya.

2. Memilih lokasi yang cocok dengan mempertimbangkan beberapa hal di bawah ini:

 Memilih lokasi yang letaknya dekat dengan pelabuhan atau secara geografis berada di tempat yang dekat dengan lokasi pabrik atau toko ataupun sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

 Kondisi bangunan gudang harus baik.

 Keamanan. Keamanan adalah aspek yang sangat penting dari fasilitas gudang. Perusahaan memerlukan suatu parameter untuk keamanan bangunan dan lingkungan sekitarnya serta perlindungan yang memadai untuk isi gudang, kendaraan dan peralatan yang digunakan.

 Lokasi gudang harus bebas dari banjir serta akses ke gudang juga harus bisa dilalui oleh truk besar.

 Melihat fasilitas apa yang ada untuk gudang tersebut, misalnya fasilitas air, listrik, telepon, dan fasilitas lain yang dibutuhkan.

PENUTUP

Gudang atau warehouse memiliki fungsi yang penting bagi perusahaan, terutama pada perusahaan yang bergerak di lini bisnis ritel. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan lokasi optimal yang dapat digunakan perusahaan dalam mementukan lokasi gudang. Penelitian ini menggunakan metode pusat gravitasi dalam menghitung lokasi optimal yang akan menjadi pertimbangan perusahaan. Metode pusat gravitasi merupakan teknik kuantitatif dan matematis untuk menemukan lokasi pusat distribusi yang akan meminimalkan biaya distribusi.

Setelah mengetahui titik koordinat letak 12 toko dan jumlah barang yang dikirim setiap periode, dan mengoperasikan perhitungan menggunakan metode pusat gravitasi kemudian diketahui bahwa lokasi ideal untuk menempatkan gudang perusahaan terletak

(9)

9

pada koordinat -6.917165, 107.618799 yang lokasinya hanya berjarak beberapa meter dari Supermarket “XYZ Group” – Toko 2.

Hal ini memiliki sisi menguntungkan dan merugikan yang perlu dikaji lebih dalam oleh perusahaan. Karena dalam memilih dan menentukan lokasi, yang merupakan investasi jangka panjang, memerlukan pertimbangan lain seperti halnya memperhatikan jenis barang yang akan disimpan serta karakteristik dari barang tersebut, banyaknya barang yang akan disimpan untuk perhitungan luas tempat yang diperlukan dan waktu yang diperlukan untuk menyimpan barang tersebut serta kebijakan dan keinginan dari perusahaan agar lokasi yang dipilih dapat menunjang tujuan bisnis perusahaan.

Metode pusat gravitasi dapat digunakan dan diaplikasikan oleh perusahaan sebagai alat untuk membantu perusahaan dalam menentukan lokasi berdirinya suatu usaha atau unit bisnis atau gudang dengan mempertimbangkan jarak diantara unit-unit yang lain. Meskipun metode pusat gravitasi mengabaikan / tidak memperhitungkan perbedaan biaya distribusi dan produksi untuk setiap lokasi dimana dalam formula, penggunaan metode pusat grvitasi mengasumsikan bahwa biaya secara langsung bersifat proporsional dengan jarak dan banyaknya barang yang diangkut. Untuk itu, dalam mencari optimalisasi lokasi perlu memasukkan biaya produksi dan/atau dalam analisa, juga membandingkan hasil analisa menggunakan metode penentuan lokasi yang lain, menggunakan Metode Pemeringkatan Faktor, Analisis Titik-Impas Lokasi, dan atau Model Transportasi, agar keputusan yang diambil merupakan keputusan yang ideal dan tepat sasaran.

REFERENSI

Euromonitor International. 2015. Retailing in Indonesia., (online), (http://www.euromonitor.com/retailing-in-indonesia/report, diakses 20 Agustus 2015)

Erdemir, Ugur. 2003. Optimizing Warehouse Logistics Operations Through Site Selection Models: Istanbul, Turkey. Naval Postgraduate School Monterey, California.

Google Map. 2015. Bandung Maps. (Online), (https://www.google.co.id/maps/, diakses 20 Agutus 2015)

Heizer, J. and Render, B. 2013. Operations Management. Global Edition, Pearson, London.

Pandin, Marina L., ”Potret Bisnis Ritel Di Indonesia: Pasar Modern”. Economic Review No.215 Maret 2009

Rahmawati, Penny. 2012. Modul MO BAB 5-PERENCANAAN LOKASI., (Online). (http://staff.uny.ac.id/dosen/penny-rahmawaty-msi, diakses 20 Agustus 2015) Sopiah dan Syihabudhin. 2008. Manajemen Bisnis Ritel. Edisi I. Yogyakarta: ANDI. SWA 06/XXV/2009. ”Peaceful Coexistence”.

Tnunay, Rina. 2013. Pertimbangan Umum yang Diperlukan Untuk Memilih Sebuah Gudang. (Online), (http://rinatnunay.com/tag/syarat-gudang-yang-baik/, diakses 20 Agustus 2015)

Gambar

Gambar 1. Perbandingan Jumlah Hypermarket dan Supermarket di Indonesia  Tahun 2007 dan 2012
Gambar 3. Peta Lokasi Supermarket “XYZ Group” di Kota Bandung  Sumber: Google Map
Tabel 1. Titik Koordinat Toko dan Jumlah Barang per Periode
Gambar 4. Letak Lokasi Koordinat Hasil Perhitungan Metode Pusat Gravitasi  Sumber: Google Map
+2

Referensi

Dokumen terkait

Batas administratif dari suatu situs atau objek cagar budaya dapat disesuaikan berdasarkan pada lokasi dari situs atau objek cagar budaya yang terkait. Dalam suatu kawasan

Berdasarkan hasil pengembangan model dan analisis yang dilakukan pada penelitian ini diperoleh 9 atribut pelayanan yang diurutkan berdasarkan prioritas Kano yaitu

Arnoldus Penfui Kupang ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam: (1) membuat dan mengembangkan alat peraga matematika khususnya alat peraga bangun datar untuk

Ahmad Rifa’i, beliau menafsirkan ayat-ayat dalam al-Qur’an untuk dakwahnya menyebarkan amar ma’ruf nahi munkar sekaligus sebagai kritikan-kritikan kepada pemerintah

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis biaya usahatani, penerimaan, dan pendapatan usahatani melon di Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar,

Untuk memperoleh kondisi pengukuran yang optimum untuk penentuan ion Sn(II) dilakukan dengan memvariasikan berbagai parameter yang berpengaruh terhadap hasil pengukuran seperti;

Dalam struktural organisasi mahasiswa suatu program studi, selalu dipimpin oleh seorang ketua himpunan mahasiswa (Ketua HIMA). Dalam proses pemilihan ketua HIMA,

PRODIA SEMARANG (JL. JEND SUDIRMAN ) JL. WILLIAM BOOTH SEMARANG JL. TENTARA PELAJAR NO. PERMATA MEDIKA JL. DR KARIADI JL.. Province City Code Provider Name Address Tel Number