• Tidak ada hasil yang ditemukan

Equity Research. Analisa Pasar. Berita Pasar : Morning Notes : 17-Sep-15

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Equity Research. Analisa Pasar. Berita Pasar : Morning Notes : 17-Sep-15"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Morning Notes : 17-Sep-15

Equity Research

Analisa Pasar

Pada perdagangan kemarin Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 14,647 poin (-0,34%) ke level 4.332,51. Sedangkan untuk

total transaksi di BEI mencapai Rp 3,62 triliun dimana Rp 684,6 miliar berasal dari perdagangan negosiasi.

Empat sektor mengalami kenaikan yaitu sektor Pertanian +0,58%, Infrastruktur +0,48%, Perdagangan +0,43%, dan Pertambangan +0,08%. Sedangkan enam sektor lain mengalami koreksi yaitu sektor Properti 0,12%, Keuangan 0,52%, Konsumsi 0,81%, Manufaktur -1,13%, Aneka Industri -1,45%, dan Industri Dasar -1,57%. Kemudian, yang menjadi top gainer LQ45 pada perdagangan kemarin adalah INCO (+5,5%), UNTR (+3,6%), dan PGAS (+2,9%). Sedangkan top loser LQ45 adalah ADHI (-6,3%), SMRA (-4,2%), dan INTP (-3,8%).

Asing mencatatkan net sell sebesar Rp 378,7 miliar yang berasal dari penjualan bersih pada Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Bank Central Asia Tbk, dan Astra International Tbk. Sedangkan emiten yang banyak dibeli asing yaitu Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Vale Indonesia Tbk, dan Adhi Kaya (Persero) Tbk.

Pada perdagangan tadi malam di Bursa Wall Street, Indeks Dow Jones ditutup naik 140,10 poin (+0,84%) ke level 16.739,95, Indeks S&P 500 ditutup naik 17,22 poin (+0,87%) ke level 1.995,31, dan Indeks komposit Nasdaq ditutup naik 28,72 poin (+0,59%) ke level 4.889,24. Bursa AS terdongkrak oleh kinerja saham-saham berbasis energi seiring kenaikan harga minyak dunia. Chevron Corp dan Exxon Mobil Corp dengan kenaikan melebihi 1,9%. Pergerakan saham lain yang juga mempengaruhi bursa AS adalah Molson Coors Brewing Co yang naik 14%, Hewlett Packard Co naik 5%, dan FedEx Corp turun 2,8%. Tak hanya itu, pelaku pasar hingga saat ini masih sabar menanti keputusan the Federal Resesrve, apakah mereka menaikkan suku bunga atau sebaliknya.

Indeks Topix naik +1,09% menjadi 1.488,66, Indeks Nikkei 225 naik +1,43% menjadi 18.431,44, dan indeks Hang Seng naik +2,38% menjadi 21.966,66. Ekspor Jepang naik 3,1% di bulan Agustus 2015 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya atau lebih lambat ketimbang kenaikan bulan sebelumnya ketika pelemahan permintaan luar negeri karena melambatnya ekonomi China. Kenaikan ini lebih kecil juga dibandingkan perkiraan para ekonom yang 4,0%. Sementara kenaikan di bulan Juli 2015 mencapai 7,6%. Sementara impor turun 3,1% di Agustus 2015 atau lebih besar dari perkiraan ekonom yang 2,2%.

Dari dalam negeri Rabu(16/9), kurs tengah BI mencatatkan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sebesar Rp 14.442. Sedangkan di pasar spot USD/IDR berada di level Rp 14.459. Pasar ekspor minyak sawit atau crude palm oil (CPO) Indonesia di Agustus lalu belum membaik. Jika volume ekspor CPO di Juli hanya 2,09 juta ton, sepanjang agustus naik tipis 0,6% menjadi 2,10 juta ton. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menyebut stagnasi ekspor CPO ini karena melemahnya daya beli dari pasar ekspor utama Indonesia, yaitu China, India, dan Uni Eropa.

Berita Pasar :

PTPP raih kontrak baru Rp 16,1 triliun

Anak usaha ESSA raih utang US$ 50,1 juta

ADHI targetkan dana right issue Rp 2,74 triliun Sumber: Investor Daily, Bisnis Indonesia, Kontan, Bloomberg, IQ plus IDX data Last Chg (pt.) % Chg % YTD

Jakarta Comp. Index 4,332.5 -14.6 -0.3 -17.1 MSCI Indonesia Index 18.9 0.0 -0.1 -31.1

Trading data Rp US$

Market Cap 4,476 tn 310 bn

Regional Indexes Last Chg (pt.) % Chg % YTD

KLCI 1,647.2 +7.5 +0.5 -6.5

Stock Ex. Thailand 1,381.8 +11.1 +0.8 -7.7 Strait Time 2,868.7 +26.8 +0.9 -14.8 Hang Seng 21,966.7 +511.4 +2.4 -6.9 Nikkei 18,171.6 +145.1 +0.8 +4.1 Shanghai 3,152.3 +147.1 +4.9 -2.5 SENSEX 25,964.0 +258.0 +1.0 -5.6 Dow Jones 16,740.0 +140.1 +0.8 -6.1 FTSE 100 6,229.2 +91.6 +1.5 -5.1 DAX 10,227.2 +39.1 +0.4 +4.3

Commodities Last Chg (pt.) % Chg % YTD Oil (US$/bl) 47.2 +2.6 +5.7 -11.5 Coal (US$/ton) weekly 61.8 -0.6 -1.0 -2.0 Gold (US$/oz) 1,121 +1.2 +0.1 -5.4 CPO Malaysia (US$/ton) 496 -5.8 -1.2 -24.3 CPO Rotterdam (US$/ton) 855 +12.5 +1.5 +5.6 Rubber (US$/kg) 161 +0.3 +0.2 -7.7 Silver (US$/oz) 14.9 0.0 -0.2 -5.2

Currency Last 16-Sep 18-Aug

USD/IDR 14,455 14,459 13,822

EUR/USD 1.1298 1.1290 1.1078

GBP/USD 1.5513 1.5493 1.5586

USD/JPY 120.49 120.57 124.39

USD/SGD 1.3992 1.3967 1.4077

Economic Indicators Period Actual Prior

BI-RATE 8/18/15 7.50 7.50

CPI yoy 8/31/15 7.18 7.26

CPI mom 8/31/15 0.39 0.93

ADR/Foreign listed Last Rp eqv. Local Px Telkom (NYSE) US$37.8 13,646 2,720

(2)

Morning Notes : 17-Sep-15

PTPP raih kontrak baru Rp 16,1 triliun

 PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) telah mengantongi kontrak baru senilai

Rp 16,1 triliun. Artinya, emiten konstruksi pelat merah ini telah merealisasikan 59,6% target kontrak anyar tahun ini, yaitu Rp 27 triliun.

 Pencapaian selama delapan bulan ini lebih baik ketimbang periode yang sama tahun lalu, yaitu hanya Rp 10,95 triliun. Dengan tambahan kontrak carry over tahun lalu sejumlah Rp 29 triliun, maka total order book yang digarap PTPP hingga Agustus lalu sudah mencapai Rp 45,1 triliun.

 PTPP optimistis mengejar target kontrak anyar tahun ini. Caranya, dengan membidik proyek pembangkit listrik, pelabuhan dan jalan tol. Selain itu, PTPP berusaha menggenjot bisnis anak usahanya, yaitu PT PP Properti Tbk (PPRO).  Sejauh ini, PTPP telah menggunakan belanja modal senilai Rp 899 miliar, atau

separuh dari target tahun ini yaitu Rp 1,8 triliun. sebagian besar serapan tersebut dialokasikan untuk PPRO, terutama untuk akuisisi lahan. Baru-baru ini, perusahaan ini mencaplok 3,4 hektare (ha) lahan di kawasan Grand Kamala Lagoon Bekasi, dan 1.300 meter persegi (m2) di Grand Darmahusada Lagoon Surabaya. Adapun, total land bank perseroan sudah mencapai 58 ha.

Anak usaha ESSA raih utang US$ 50,1 juta

 PT Surya Essa Perkasa Tbk (ESSA) berikhtiar segera menyelesaikan

pembangunan pabrik amonia di Luwuk, Sulawesi Tengah. Pabrik yang menelan dana US$ 830 juta itu digarap anak usaha ESSA, PT Panca Amara Utama (PAU). Untuk mendorong proyek tersebut, PAU telah mendapat suntikan pinjaman senilai US$ 50,1 juta atau setara Rp 723,5 miliar.

 Pinjaman yang diteken pada 15 September 2015 tersebut berasal dari Mitsubishi Corporation dan ESSA. Rinciannya, senilai US$ 25,9 juta dari Mitsubishi dan US$ 24,2 juta dari ESSA. Ini merupakan transaksi material karena mencapai 48,17% dari ekuitas ESSA.

 Dalam proyek ini, PAU juga sudah meneken perjanjian kredit dengan

International Finance Corporation (IFC). Pinjaman IFC terbagi menjadi dua, yakni pinjaman A senilai US$ 97 juta dan pinjaman B senilai US$ 415 juta. Berdasarkan perjanjian kredit tersebut, perseroan disyaratkan menyelesaikan pabrik amonia sebelum 31 Agustus 2017.

 Pabrik amonia ESSA ini akan memproduksi 660.000 ton amonia per tahun. ESSA

sudah memperoleh alokasi gas sebesar 55 mmscfd dari sumur gas Senoro-Toili yang berasal dari blok Donggi-Senoro hingga Desember 2027 mendatang.  Perseroan ini juga sudah menyelesaikan pembebasan lahan seluas 192 hektare

(ha). Pekerjaan pematangan lahan seluas 25 ha yang diperlukan untuk pabrik ini pun telah selesai. Sehingga lahan tersebut telah siap untuk pekerjaan konstruksi.  Sampai akhir Juni 2015, ESSA sudah mengucurkan investasi ke PAU sekitar US$

87 juta. Kelak, mayoritas hasil produksi amonia akan digunakan memenuhi kebutuhan pasar domestik, dan sisanya diekspor.

ADHI targetkan dana right issue Rp 2,74 triliun

 PT Adhi Karya Tbk (ADHI) resmi menetapkan harga right issue sebesar Rp1.560 per lembar saham dengan mengeluarkan1.759.529.376 maka total dana yang akan diraih mencapai Rp2.744.865.826.560.

 Perseroan akan menggelar RUPS LB pada 22 September mendatang. Adapun cum dan ex di pasar reguler/negosiasi 30 September-1 Oktober 2015 dan di

(3)

Morning Notes : 17-Sep-15

2013 2014 2013 2014 2013 2014 2013 2014 2013 2014 2013 2014 Average 13.3 9.1 17.3 10.5 -70.7 39.7 Average 10.6 10.3 2.1 1.8 13.6 -4.1 AALI 18.1 11.3 11.3 8.0 -25.3 39.0 BBNI 9.5 7.9 1.6 1.4 27.7 18.9 LSIP 14.8 8.6 8.4 5.0 -31.1 18.6 BBRI 11.6 9.9 3.0 2.4 14.3 11.2 BWPT 7.1 7.5 32.3 18.3 -31.6 -55.9 BBCA 20.9 17.6 4.7 3.8 20.6 15.6 GZCO #N/A N/A #N/A N/A #N/A N/A #N/A N/A -194.9 157.3 BMRI 11.7 10.3 2.3 2.0 17.4 9.2 UNSP #N/A N/A #N/A N/A #N/A N/A #N/A N/A #N/A N/A #N/A N/A BDMN 8.2 10.8 1.0 1.0 0.7 -35.5 BBTN 7.3 9.3 0.9 0.9 -0.7 -29.1 BJBR 5.0 6.5 1.0 1.0 15.1 -18.7 2013 2014 2013 2014 2013 2014

Average 27.2 17.5 4.9 4.8 -199.9 -41.3

TLKM 18.3 17.5 6.9 6.6 10.1 1.6 2013 2014 2013 2014 2013 2014

ISAT 51.5 #N/A N/A 3.1 3.2 -766.5 28.6 Average 8.7 5.6 5.5 7.2 -28.5 11.6

BTEL #N/A N/A #N/A N/A #N/A N/A #N/A N/A 19.3 -8.5 BUMI - - 7.7 15.2 8.6 48.9 EXCL 11.7 #N/A N/A 4.6 4.7 -62.7 -186.8 ADRO 4.9 4.4 3.2 3.2 -40.0 -23.0 PTBA 7.7 6.2 5.7 4.4 -34.7 6.7 ITMG 2.9 3.5 1.1 1.3 -47.4 -10.0 ANTM 8.1 #N/A N/A 8.4 18.0 -61.9 -302.3 2013 2014 2013 2014 2013 2014 INCO 11.8 5.9 4.1 2.4 -42.6 335.9 Average 10.8 10.7 7.3 7.3 -4.5 -7.0 TINS 16.7 8.2 8.0 6.0 18.6 24.8 INTP 13.6 13.1 8.9 9.0 5.2 5.2 SMCB 8.0 8.7 5.6 6.0 -29.5 -29.8 SMGR 10.8 10.2 7.3 6.9 10.8 3.6 2013 2014 2013 2014 2013 2014 Average 24.2 25.5 15.9 14.8 -4.3 1.5 UNVR 53.7 53.2 39.0 37.5 10.6 7.3 GGRM 18.2 15.0 12.2 9.5 7.9 24.0 2013 2014 2013 2014 2013 2014 KLBF 36.5 33.4 24.5 22.3 11.1 7.3 Average 8.3 7.5 3.7 4.1 -13.7 -25.7 RALS 8.9 10.7 3.2 3.9 -7.8 -9.1 UNTR 15.1 11.8 6.1 5.3 -16.3 11.1 MAPI 13.6 29.6 7.2 7.9 -24.5 -75.8 HEXA 1.5 3.2 1.3 2.9 -11.1 -62.5 INDF 14.2 11.1 9.4 7.4 -23.2 55.1 2013 2014 2013 2014 2013 2014 2013 2014 2013 2014 2013 2014 Average 8.4 7.4 9.1 8.3 46.7 22.5 Average 10.8 10.8 8.8 8.3 -26.5 24.6 BSDE 11.1 8.3 10.7 10.7 109.3 37.6 ASII 13.0 12.0 12.6 11.4 0.0 -1.3 ASRI 4.7 5.2 6.4 6.4 -26.5 25.2 GJTL 1.8 4.2 4.0 4.9 -89.2 120.0 CTRA 13.0 10.1 10.4 8.3 64.1 35.9 PGAS 5.5 5.8 5.1 4.8 0.0 -25.0 CTRP 4.9 6.1 8.7 7.7 40.0 -8.6 JSMR 23.1 21.3 13.3 12.0 -16.7 4.8 Stocks P/E Property Others

EV/EBITDA EPS Growth EV/EBITDA EPS Growth

Stocks P/E Stocks P/E EV/EBITDA EPS Growth

EPS Growth P/E EV/EBITDA Heavy Equipment Stocks Stocks P/E Mining EPS Growth EV/EBITDA EPS Growth Telecommunication P/E P/BV Stocks P/E P/E Consumer Cement

Stocks EV/EBITDA EPS Growth

Stocks Valuation

Stocks P/E EV/EBITDA EPS Growth

Plantation Finance

EPS Growth EV/EBITDA

Stocks

(4)

Morning Notes : 17-Sep-15

Cash Dividend

Cum Ex Cum Ex

1 DVLA 30 14-Sep-2015 15-Sep-2015 17-Sep-2015 18-Sep-2015 17-Sep-2015 8-Oct-2015

No Harga Per Pasar Reguler Pasar Tunai Rec Pay

Saham (Rp) Saham

Right Issue

Rasio

(Lama : Baru) Cum Ex Cum Ex

1 MAYA 1,665 10:1 17-Sep-2015 18-Sep-2015 22-Sep-2015 23-Sep-2015 22-Sep-2015 25 Sept 2015 - 1 Okt 2015 Periode

No Saham Harga Excersise per Saham (Rp)

Pasar Reguler Pasar Tunai

(5)

Morning Notes : 17-Sep-15

PT NISP Sekuritas

OCBC NISP Tower Lt. 21 (Head Office)

Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 25 Jakarta 12940 Indonesia Phone. (021) 2935 2788 (hunting) Fax. (021) 5794 4095 Email: info@nispsekuritas.com Website: www.nispsekuritas.com Rating Definitions

BUY : We expect this stock to give total return of above 15% over the next 12 months.

HOLD : We expect this stock to give total return of between -15% and 15% over the next 12 months. SELL : We expect this stock to give total return of -15% or lower over the next 12 months.

DISCLAIMER:

This report was produced by PT NISP Sekuritas, a member of the Indonesia Stock Exchange (IDX). The Information contained in this report has been obtained from public sources believed to be reliable and the options, analysis, forecasts, projections and expectations contained in this report are based on such information and are expressions of belief only. No representation or warranty, express or implied, is made that such information or opinion is accurate, complete or verified and it should not be replied upon as such. This report is provided solely for the information of clients of PT NISP Sekuritas who has to make their own investment decisions without reliance on this report. Neither PT NISP Sekuritas nor any officer or employee of PT NISP Sekuritas accept any liability whatsoever for any direct or consequential loss arising from any use of this report or its contents. PT NISP Sekuritas may be involved in transactions contrary to any opinions herein to make markets, or have positions in the securities recommended herein. PT NISP Sekuritas may seek or will seek investment banking or other business relationships with the companies within this report. This report is a copyright of PT NISP Sekuritas. For further information please contact our number 62-21-29352788 or fax 62-21-57944095.

Phone: Fax:

Pluit Jakarta Ruko Sentra Bisnis Blok C 28 No.15

Jl.Pluit Sakti Raya, Jakarta Utara 14450 (021) 6667 5050 (hunting) (021) 6667 5051

Branches

RESEARCH TEAM

Research Analysts

research@nispsekuritas.com

Referensi

Dokumen terkait

Media sosial yang banyak di pilih untuk mengunngah foto makanan (food photography) adalah Instagram. Hal ini karena karakteristik instagram ialah hanya berisi

Hasil penelitian menunjukkan anggota instanusantara Surabaya pada penggunaan media sosial instagram memiliki kepuasan yang dicari GS ( Gratification Sought ) lebih tinggi dari

Dalam manajemen strategi merek yang dilakukan Warhole store untuk menarik minat beli konsumen sangatlah diperbolehkan karena membantu dalam proses jual-beli dengan konsumen

Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif, peneliti hanya memaparkan situasi dan peristiwa yang ada

Tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti adalah mengetahui tingkat efisiensi antar kantor cabang sehingga bisa menjadi evaluasi perusahaan dalam pengembangan dan perluasan

Berdasarkan deskripsi tersebut, maka makna kalimat dalam pasambahan di atas adalah Datuk Malano menegaskan kepada Datuk Sinaro bahwa perundingan yang dilakukan

Keterangan : P = Persentase Ketercapaian KKM = Jumlah siswa yang mencapai KKM = Jumlah seluruh siswa.. Analisis data tentang ketercapaian untuk setiap indikator terdiri

Perubahan Swelling power Akibat Penambahan Konsentrasi Karaginan Meningkatnya swelling power ini diduga karena hidrokoloid dapat memerangkap dengan erat granula-granula