• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH SENI RUPA MODERN TERHADAP SENI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH SENI RUPA MODERN TERHADAP SENI"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH SENI RUPA MODERN TERHADAP SENI LUKIS

KHALIGRAFI ISLAM DI SUMATERA UTARA

Abstrak

Substansi yang ingin disampaikan adalah pengaruh seni lukis modern yang mempengaruhi gaya seni lukis khaligrafi Islam di Sumatera Utara. Bertolak dari tulisan Agus Priyatno dalam tulisannya yang berjudul “Pengaruh Islam Terhadap Aspek Visual dan Ide Seni Lukis Modern di Indonesia” dalam Jurnal Seni Rupa FBS Unimed di tahun 2006. Melihat dari perjalanan karya-karya seniman-seniman seni lukis khaligrafi Islam di Indonesia seperti AD. Pirous, dan di Sumatera Utara yang terkenal tokohnya adalah S. Handono Hadi yang dalam perjalanannya terlebih dahulu sudah akrab dengan seni rupa modern terkhusus aliran seni lukis abstrak yang kemudian kembali menggarap seni lukis yang bersifat Islami (khaligarafi Arab), dengan tetap menampakkan jejak-jejak seni lukis modernnya. Kaitannya adalah modern mempengaruhi khaligrafi Islam atau sebaliknya? Siapa yang dipengaruhi dan siapa yang mempengaruhi? Kata kunci: Seni lukis modern, khaligrafi Islam, seni lukis khaligrafi Islam di Sumatera Utara.

PENDAHULUAN

Dalam wacana masa kini, karya seni tidak lagi dipandang sebagai karya artistik, tetapi dipandang dari aspek tanda, jejak dan maknanya.Kemudian dapat dianalisis adanya perubahan budaya dan sosial didalamnya. Menurut Wiryomartono,seni tidak lepas dari kesejarahan. Seni bagian dan merupakan perantara pemahaman pengetahuan historik. Oleh karena itu, seni akan mengambil perantara pemahaman pengetahuan historik. Oleh karena itu, seni akan mengambil peran dan fungsi politis, menanggalkan segala perbedaan dan konflik menuju kerukunan.1

Seni lukis modern di Indonesia dimulai dengan masuknya penjajah Belanda di Indonesia. Seni lukis modern adalah sebuah era yang ditandai dengan munculnya aliran-aliran2

________________________

1. Bagoes P. Wiryomartono,Pijar-pijar Penyingkap Rasa, Sebuah Wacana Seni dan Keindahan Plato sampai Derrida, Gramedia Pustaka Utama,2001, hal. 79

(2)

seni lukis di negara Barat. Pelaku seni dan penikmatnya di era tersebut disebut dengan manusia modern yang substansi penciptaan karyanya adalah untuk pemuasan pribadinya dan menggambar kan kondisi pribadinya yaitu sebuah karya seni yang kerap digaungkan dengan sebutan seni murni3. Dengan kata lain seni berfungsi sebagai media ekspresi kreatif, Karya seni menjadi

bentuk baru yang unik dan orisinil, karya menjadi bersifat individualistis.

Seni khaligrafi Islam (seni menulis indah) yang sudah tercipta dan berkembang selama berabad-abad lamanya memiliki aturan-aturan yang pasti, ditandai dengan banyaknya khat-khat

dalam tulisan khaligrafinya.Ide visualnya hanya didukung oleh konsep-konsep menghias dengan adanya unsur bidang geometrik dan unsur motif floralitis. Penerapan dari unsur-unsur ragam hias (ornament) bernuansa Islami tersebut bayak diterapkan pada hiasan dekoratif interior di mesjid-mesjid. Pada perkembangannya para pelaku seni khaligrafi Islam di Sumatera Utara banyak tumbuh dan berkembang dari asuhan MTQ (Musabaqoh Tilawatil Qur’an) pada cabang MKQ (Musabaqoh Khatil Qur’an) yang khusus memperlombakanseni Khaligrafi Islam dengan menuliskan ayat-ayat Al-Qur’an yang bertujuan untuk menjaga tradisi seni dalam Islam.

Di Medan, seniman seni lukis yang melukis dengan gaya khaligrafi Islam yang dikemas dengan gaya seni modern sebelumnya memang sudah pernah dan akrab dengan tulisan indah khaligrafi Islam tradisi. Kemudian mereka memasuki dunia seni murni dengan aliran dan gaya seni lukis modern, dekoratif, maupun suryalis.lama berolah seni dengan aliran-aliran seni modern tersebut, mereka mencari bentuk kretifitas baru dengan kembali menggarap khaligrafi Islam tanpa harus meninggalkan seni modern yang telah melekat dalam dirinya. Di Indonesia, seniman yang mengalami fase ini salah satunya adalah A.D Pirous. Di Sumatera Utara yang juga terkenal mengalami fase ini adalah S. Hadono Hadi, Agam Zapina, Amry Yahya dan Ermi Daini.Bahkan terkadang, para seniman-seniman Muslim di Sumatera Utara juga sekali-kali mengasah kreatifitas mereka dengan mengasah seni khaligrafi yang dikemas bergaya modern4.

________________________

3. Seni murni adalah seni mengenai pembuatan barang yang indah-indah yang biasanya tidak bersifat sebagai benda pakai hanya sebagai hiasan dan sarana mencurahkan ekspresi atau emosi (lihat fine art) Lihat Mikke Susanto, Diksi Rupa, Kumpulan Istilah Seni Rupa, Kanisius, Yogyakarta, 2002, hal. 101.

(3)

SENI LUKIS MODERN DI SUMATERA UTARA

Pada masa kini seni lukis modern di Indonesia bercorak abstrak5, namun untuk disebut

modern sebuah lukisan tidak harus abstrak.Berbagai gejala yang timbul di Indonesia sebenarnya bagaikan refleksi yang telah terjadi di Barat, walaupun dari segi isi dan temanya berbeda.Perkembangan seni lukis ditandai dengan beberapa periodisasi, dimana sebetulnya pada masa pertentangan ideologi sudah banyak pelukis yang melukis dengan objek-objek lukisan abstrak.Kini seni lukis modern memberi kemungkinan yang tak terbatas, demikian pada material hasil industri tekhnologi yang banyak mempengaruhi ekspresi estetis seniman dalam perkembangan seni lukis modern.Sen di zaman modern tidak lagi mengandalkan aura dalam arti orisinalitas tangan. Sebaliknya, seni modern menjadi semakin dekat dengan proses emansipasi dimana setiap orang tanpa kenal bulu bisa punya jalan menikmatinya. Seni modern menjadi karya sebagai komoditi publik yang luas dan emansipasif, tidak hanya dinikmati oleh beberapa gelincir orang. Kecenderungan ini pula yang berkesenian dan karya-karya seni terlibat dalam mekanisme pasar dalam arti komersial kehilangan aura pada karya-karya seni buah tangan bisa dilihat sebagai dekadensi budaya6.

Seni lukis abstrak7 yang lahir di Eropa pada akhir bad ke-19 dan kemudian berkembang

di Amerika pada awal abad ke-20, muncul sebagai wujud perlawanan seniman terhadap tekanan kebudayaan modern yang rasionalis dan materialis.Kebudayaan seperti itu berusaha mengubur spritualitas dan religiositas sedalam-dalamnya. Dipengaruhi oleh gerakan intelektual yang bosan menghadapi perkembangan rasionalitas dan materialisme, termasuk paham realisme dalam seni, ________________________

5. Abstrak 1: tidak berwujud; tidak berbentuk, mujarad; niskala. Lihat Mikke Susanto, Diksi Rupa, Kumpulan Istilah Seni Rupa, Kanisius, Yogyakarta, 2002, hal. 11.

6. Bagoes P. Wiryomartono, Pijar-Pijar Penyingkap Rasa, Sebuah Wacana Seni dan Keindahan dari Plato sampai Derrida, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 2001,hal. 77-78.

(4)

para pelukis abstrak mulai memberi perhatian terhadap mistisisme8 dan spiritualisme9, khususnya

sebagaimana yang berkembang dengan mantapnya di Timur, seperti ajaran Vedanta10, Zen

Buddhisme11, Taoisme12, dan Tasawuf13. Beberapa pelukis lantas beralih dari representasi objek

ke seni abstraksi dengan mengutamakan warna-warna simbolik dibanding dengan warna-warna alami; sugesti (itsarah) dibanding dengan mimesis, yaitu peniruan terhadap objek-objek alam dan kenyataan lahir; gagasan keruhanian dibanding dengan hasil pengamatan indra (scienta cognitio sesnsitiva)14.

Seni lukis abstrak di Indonesia muncul pertama kali di Bandung dan tumbuh berkembang disana. Tokoh-tokohnya adalah Ahmad Sadali, Srihadi Soedarsono, Popo Iskandar, Mochtar Apin dan But Muchtar, yang semua tokoh tersebut memiliki legitimasi yang kuat sepulang dari belajar di Amerika dan Eropa. Seni lukis abstrak di Indonesia oleh Soedjojono dikategorikan sebagai lawan tanding seni lukis realisme sosial15.Soedjojo termasuk dari kalangan kelompok

kolonial di Bandung yang gigih memperjuangkan seni lukis kerakyatan melalui tulisannya di majalah-majalah, Soedjojono tidak henti-hentinya melancarkan kritikannya terhadap lukisan-lukisan pemandangan alam dengan menyebutnya “Moi Indie”. Kritikan Soedjojono

8. Mistisisme: isme atau faham sesuatu hal yang bernuansa mistis, berkenaan dengan hal gaib.

9. Spiritualisme: isme atau pemahaman tentang jiwa (spirit).

10. Vedanta: salah satu aliran dalam filsafat Hindu.

11. Zen Buddhisme: aliran agama Buddha di Asia Timur, terutama berkembang di Jepang dan berpengaruh besar terhadap kebudayaan Jepang. Lihat KBBI, edisi ketiga, 2007, Jakarta, hal.1280.

12. Taoisme n ajaran filsafat dari Lao-Tzu di negeri Cina (abad ke-6 SM) yang menganjurkan bertindak dengan alam dan bukan melawannya. Ibid, hal. 1142.

13. Tasawuf n ajaran (cara dsb) untuk mengenal dan mendekatkan diri kepada Allah sehingga memperoleh hubungan langsung secara sadar dng-Nya: ilmu --; mengaji--; orang--; ibid hal.1147.

14. Kenneth M. George, Melukis Islam, Amal dan Etika Seni Islam di Indonesia, mizan, Bandung, 2012,hal. Xxvi.

(5)

Di Medan khususnya, Prawoto mengungkapkan bahwa dalam mengisi kehidupan dunia seni lukis dan pertumbuhan dunia budaya pada umumnya, denyut kehidupan seni rupa Medan tahun 1967 merupakan titik awal kebebasan kreativitas, dimana para pelukis berbuat untuk menampilkan kemandiriannya tanpa adanya lembaga yang dinaungi oleh partai politik16.

Selain seni lukis abstrak, suryalis adalah sebuah aliran seni lain yang berkembang di era seni lukis modern. Suryalis yang memiliki kebebasan akan imajinasi mampu menciptakan alam lain dalam karya lukisan, membawa penikmat seni untuk ikut masuk ke alam imajinasi si pelukis. Salah satu tokoh yang terkenal di dunia adalah Salvador Dali, yang menciptakan alam penuh kesunyian dengan berhawakan dingin namun membuat benda-benda dilukisannya meleleh.Suryalis mampu membawa kita kepada interpretasi-interpretasi tak terduga yang tak tentu arah. Khaligrafi Islam bernafaskan suryalis ini juga sudah mulai diperlombakan di MTQ pertama kalinya di kota Kisaran Asahan pada tahun 2015, sayangnya para panitia mengklaim sebagai Khaligrafi kontemporer, padahal dari segi visualisasi jelas tampak adanya pengaruh aliran suryalisme pada karya yang dianjurkan.

Di Medan, di era modern adanya SIMPASSRI17 mampu menjadi wadah bagi

seniman-seniman untuk berkarya. Prawoto (2015; 6) menyatakan bahwa: cita-cita utamanya adalah kebebasan dalam mencipta serta upaya untuk meningkatkan pertumbuhan dan seni lukis di Sumatera Utara, guna meningkatkan kreativitas mencipta serta mengisi keragaman pertumbuhan seni Lukis Indonesia di masa mendatang.

Selain realis seniman-seniman yang melukis dengan gaya dan aliran seni modern seperti abstrak, ekspressionisme, suryalis dan lainnya banyak bergabung di SIMPASSRI, antara lain S. Handono Hadi, Rasinta Tarigan, Yoes Afrizal, Syahruddin Harahap, Mangatas Pasaribu, Oncot Mulyono, M. Yatim, Fuad Erdansyah, Amran Eko Prawoto, Soenoto HS, dan sebagainya. Dan dengan bertambahnya usia SIMPASSRI, semakin bertambahnya member-member baru yang

___________________________

16. Amran Eko Prawoto, dalam tulisan kuratorialnyaberjudul: Titik Sambung “Tiga karakter, Tiga Warna” pada pameran bersama Anang TO2 Sutoto, M. Yatim Mustpa, S. Handono Hadi yang bertema: Tiga Karakter Tiga Warna di Grand Aston City Hall, Meda, 2015, hal. 6.

(6)

masih muda dan kreatif mampu memberi warna dan corak pada karakter dunia kesenirupaan Sumatera Utara melalui kegiatan-kegiatan pameran.

Dan dengan tumbuhnya galeri-galeri baru seperti Mitha Galeri, Thondi, Lindy Galeri A1 Galeri, Embun Art Room, dan Gedegap, yang dikelola oleh seniman-seniman itu sendiri memberikan gravitasi seni yang mampu merangkul anak-anak muda untuk berkarya dan menikmati karya seni pada eranya sendiri. Walaupun hanya segelincir galeri yang mampu mempertahankan eksistensinya.

SENI KHALIGRAFI ISLAM

Pemahaman dan pemaknaan Al-quran sebagai sumber ekspresi dan kreativitas, dapat juga diinterpretasikan oleh setiap individu dan seniman untuk selalu melakukan kontemplasi budaya.Refleksi teologis maupun estetis,untuk merenung, berikhtiar dan berjuang secara kreatif,

mendorong atau melibatkan diri dalam proses pembentukan dan penciptaan struktur budaya yang berlangsung sekitarnya. Sehingga dalam ruang budaya itu, kesadaran universal dan rasional untuk menguak eksistensi agama, seni dan kemanusiaan, tidak sekedar ditangkap dan dinyatakan melalui peralatan indrawi. Tetapi juga melalui peralatan lain yang dapat memberi pemandangan jiwa. Sebagai tempat untuk bergerak dan berfikir lebih abadi dari objek itu sendiri.Dalam peradaban Islam, kecakapan dan kecerdasan semacam itu telah juga ditangkap dalam ruang estetik yang disebut seni khaligarafi atau seni rupa Islam18.Firdaus menyebutkan bahwa

khaligrafi adalah ilmu tata cara menulis huruf-huruf Arab dengan benar sesuai dengan kaidah-kaidah baku yang yang telah menjadi standar umum. Kaidah yang dimaksud adalah ukuran dan aturan yang harus dipatuhi oleh seorang penulis kaligrafi agar tulisannya memenuhi standar sebagai tulisan yang indah, dan diakui kebenaran bentuk-bentuk dan potongan hurufnya.Dengan kaidah ini kalimat yang disusun menjadi selaras, serasi, dan indah secara utuh19.

________________________

18. Hamdy Salad, Agama Seni, Refleksi Teologis dalam Ruang Estetik, Semesta, Yogyakarta,2006, hal. 66

(7)

Pada bagian tulisan Priyatno dalam bukunya tentang khaligarafi timur, bahwa: Khaligrafi Arab telah dikenal selama ribuan tahun. Khaligrafi aksara Arab berkembang lebih menakjubkan diantara khaligrafi-khaligrafi aksara lainnya. khaligrafi ini terstruktur dari berbagai macam jenis huruf Arab, namun secara garis besar ada delapan macam huruf Arab yang yangdikenal, yaitu

Naskhi, Tsuluts, Riqah, Ijasah, Diwani, Diwani Jali, Kufi dan Farisi (Taliq). Jenis aksara Naskhi

yang paling banyak digunakan untuk menulis huruf mushaf Quran dan naskah-naskah berbahasa Arab lainnya seperti majalah atau surat kabar. Bentuk aksara ini sangat jelas, sederhana dan mudah dibaca.Jenis aksara Tsuluts sering digunakan untuk judul-judul naskah dekorasi lukisan, desain dan sebagainya, bentuk hurufnya tampak anggun dan berwibawa.Jenis jenis aksara Riqah

sangat praktis, sehingga wartawan dan anak-anak banyak menggunakan jenis huruf ini untuk mencatat.Jenis Ijasah banyak digunakan untuk menulis Ijasah dan dokumen dan bacaan umum, bentuknya sangat sederhana namun indah, seperti penggabungan bentuk huruf Naskhi dan

Tsuluts.Jenis Diwani sangat lembut dengan liuk melengkung namun jelas, aksara Diwani banyak digunakan untuk surat-surat resmi, lencana, tulisan di kantor-kantor dan sebagainya.Jenis aksara

Diwani Jali mirip dengan aksara Diwani, namun dibedakan dengan pemberian syakal, hiasan, titik-titik rata diantara lekukan-lekukan hurufnya.Diwani Jali jarang digunakan kecuali untuk dekorasi.Jenis huruf Kafi sangat indah, banyak digunakan untuk penulisan judul buku, dekorasi atau lukisan.Aksara Farisi/Ta’liq banyak berkembang di Iran/Persia sampai saat ini untuk berbagai macam penulisan formal maupun informal20.

Indarto menyebutkan bahwa Khat Diwani dulunya diciptakan oleh masyarakat Turki Usmani yang pelopor kaidah-kaidah huruf tersebut adalah Ibrahim Munif. Khat ini dipopulerkan sekitar tahun 875 H, setelah penaklukan kota Konstantinopel oleh Sultan Muhammad al-Fatih. Karakter dasar dari pada pada putarannya, sehingga satupun huruf tidak memiiki lengkung. Kelenturan dan kelembutan goresan melengkapi watak khat Diwani yang kemudian mampu beradaptasi dengan tulisan apapun.Khat Diwani pun mempunyai tiga macam bentuk, yaitu khat Diwani ‘Adi, Diwani Mutarabit, dan Diwani Jali.Disamping khat Diwani, ada khat Tsuluts yang anak-anaknya adalah: khat Tumar, Muhaqqaq, Raihani, Tawqi, Riqa atau Ruqa, Tsulusain,

______________________

(8)

Tsuluts Adi, Tsulus Jali, Tsuluts Mahbuk, Tsuluts Mutanazhir21.

Selain khat-khat pada budaya menulis indah Arab, seni kaligrafi Islam juga selalu tampil dengan hiasan mushaf yang merujuk pada bentuk-bentuk bidang geometrik dan stilasi22 dari

bentuk flora, dan fauna, yang berfungsi sebagai ornament yang memperindah tulisan khaligrafi. Contohnya pada Al-Qur’an, surah Alfatihah menjadi pusat perhatian dengan diberi bingkai hiasan ornamental gaya Arab.

SENIMAN DAN KARYA KHALIGRAFI ISLAM MODERN DI SUMATERA UTARA

Islam lebih dulu datang ke Indonesia daripada orang Barat atau Belanda yang datang menjajah dengan membawa budaya modernitas mereka. Seperti yang diungkapkan oleh Sachari, bahwa: Islam masuk ke Indonesia diawali di Aceh pada abad ke-13, masyarakat mulai memeluk agama Islam, kemudian Jawa pada abad ke ke-14. Terutama di pantai Utara.Masuknya agama Islam dan kebudayaannya ke Jawa hampir tanpa mengalami penentangan yang berarti, meskipun berjalan agak tersendat.Walaupun demikian, Islam telah mampu menciptakan dialog budaya dan kebudayaan setempat sehingga tercapai sintesis kebudayaan baru dengan format yang khas.Mula-mula Demak dan Pajang, kemudian Mataram pada abad ke-1823.

Menurut Sumardjo lukisan tak perlu dimasukkan ke dalam kotak-kotak isme untuk dimengerti.Lukisan adalah untuk dinikmati, dirasakan, demikian itu dari segala zaman sampai hari kini.Isme tidak timbul begitu saja, isme timbul karena keharusan mencipta karena berdasar pada kehendak zaman serta daya kreatif, oleh penelaah kerohanian serta pengaruh timbal balik antara jiwa manusia dan lingkungan24. Tresna menyebutkan bahwa faham atau kepercayaan

________________________

21. Kuss Indarto, dalam tulisan kuratorialnya pada pameran bersama Anang TO2 Sutoto, M. Yatim Mustpa, S. Handono Hadi yang bertema Tiga Karakter Tiga Warna di Grand Aston City Hall, Medan. Tulisannya berjudul: Menemu Peta Lewat “Tiga Karakter, Tiga Warna”, 2015, hal. 17.

22. Stilasi merupakan salah satu bentuk deformasi, lazimnya dikhususkan untuk menamai perubahan bentuk dalamornamentik.

23. Agus Sachari, Pengantar Metodologi Penelitian Budaya Rupa, Erlangga,Jakarta, 2002, hal. 91.

(9)

dapat mendorong manusia untuk berbuat besar, sebagai saksi dari kekuatan keyakinannya, khidmatnya, khusuknya terhadap yang dijunjung dan disembahnya dengan segala kesucian hatinya dan keluhuran budinya25.

S. Handono Hadi, Lahir 20 April 1952 di Kudus, Jawa Tengah.Tahun 1975 hijrah ke Medan menyusul abangnya Utoyo Hadi.Seniman yang pernah menjadi ketua SIMPASSRI ini, dulunya sudah lama berkreasi dalam kreativitas seni abstrak.Selain akrab dengan seni abstrak, keahliannya membuat dekorasi khaligrafi pada mesjid-mesjid mengusik kemurnian spiritualitasnya untuk kembali melukis Islam dalam kanvasnya.Jejak-jejak kemahirannya berolah dalam seni abstrak geometrik tampak pada karyanya yang berjudul Al Ikhlas tahun 2004, yang dipamerkan pada Pameran Karya Pilihan Galeri Nasional Indonesia dan Pelukis Medan di Unimed tahun 2006.

Gmbar 1.

S. Handono Hadi, Al-Ikhlas, 2004, 180 x 167,5 cm, cat minyak di atas kanvas. Sumber:katalog Pameran Penanda Jejak, 2006, hal.39.

______________________

(10)

Gambar 2.

S. Handono Hadi, Ka’bah, 2015, 145 x 200 cm, oil on canvas

(11)

Satu dekade telah berlalu, tampak ada perubahan dari segi visualisasi lukisan khaligrafi Islam S. Handono Hadi.Seperti yang diungkapkan oleh Indarto, bahwa Handono mulai mengabaikan aturan main dan standart (khat) dalam melukis khaligrafi. Ketika di depan kanvas, ia seolah tidak lagi sedang melukis karya khaligrafi Arab, namun melukis dan brzikir. Ini dua hal yang menyangkut problem duniawi dan religiusitas atau spiritualitas yang dilakukan dalam satu helaan nafas.Lukisannya adalah hasil dari rentetan do’a yang dipanjatkan dari ketulusan hatinya dijembatani oleh tangannya berikut kemahiran teknis artistiknya. Handono mengakui tak mampu lagi mengingat berapa banyak ia menorehkan sekaligus menyebut asma Allah dalam bentang kanvasnya itu. Hal ini tampak pada karyanya bertajuk Ka’bah pada gambar 2. Sebagai contoh, bisa memberikan gambaran lebih jauh ala Handono Hadi26.

Pada lukisan berjudul Ka’bah tersebut, dari segi tampilan visual komposisi karya lukisnya Handono Hadi,masih terasa pengaruh unsur geometriknya, didukung lagi dengan ka’bah sebagai point of interes27dan Handono Hadi mampu menciptakan garis semu28 dari

tumpukan asma Allah yang bergradasi29tersebut. Tulisan khaligrafi Arab yang mendominasi

visualisasi lukisan tersebut menjadikan sesuatu hal yang menonjolkan kekuatan dari tulisan khaligrafi Arab Handono HadiWarna lain dari seni lukis khaligrafi di Sumatera Utara tampak pada karya Ermi Daini. Perempuan pelukis seni khaligrafi yang sangat muda ini, lahir pada 15 Mei 1991 di Aceh Tengah yang tinggal di jalan Medan Area Selatan merupakan lulusan dari seni rupa Unimed. Dari berulang-ulang kali menjuarai perlombaan seni Khaligarafi pada MTQ hingg ke tingkat nasional, sekaligus sebagai mahasiswa yang mengambil studi khusus lukis, Ermi Daini mampu menciptakan visualisasi karya Seni yang berbeda dari seni lukis khaligrafi kebanyakan. _________________________

26. Kuss Indarto, dalam tulisan kuratorialnya pada pameran bersama Anang TO2 Sutoto, M. Yatim Mustpa, S. Handono Hadi yang bertema Tiga Karakter Tiga Warna di Grand Aston City Hall, Medan. Tulisannya berjudul: Menemu Peta Lewat “Tiga Karakter, Tiga Warna”, 2015, hal. 17-19.

27. Point of Interest /point of view: titik perhatian atau pusat perhatian yang sengaja di susun oleh seniman untuk penikmat seni agar penikmat seni focus pada makhsud yang diinginkannya.

28. Garis semu: garis yang terbentuk karena adanya warna yang berbeda.

(12)

Dalam berkarya, Ermi memiliki cara tersendiri ketika mengekspresikan dirinya, seperti pemakaian alat, bahan dan teknik, Ermi mengubah salah satu kaligrafi murni yaitu khat Diwani

menjadi kaligrafi yang tidak mengikuti kaidah yang telah ada. katanya, bentuk Diwani lebih lentur dan mudah dibentuk sesuai keinginan dibandingkan dengan kaligrafi Arab lainnya. Kreativitas penciptaannya berupa penyatuan antara bentuk visual tali tambang yang elastis dengan gaya kaligrafi bebas. Gaya kaligrafinya tidak terikat pada kaidah murni kaligrafi Islam, ia mencoba mengekspresikan bentuk-bentuk yang unik tetapi tidak mengurangi nilai estetis dan nilai fungsionalnya.

Ketertarikan pada simbolisasi dan manfaat tali yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari menjadi daya tarik bagi Ermi untuk mengekspresikan lukisan dengan memanfaatkan elemen bentuk visual tali tambang.Sebelum menggarap karya seni lukis khaligrafi berkonsep seni lukis modern, Ermi terlebih dahulu telah lama menguasai dan bergelut pada karya seni kaligrafi murni.Hal ini yang mendorong Ermi lebih kuat untuk mengembangkan kaligrafi Islam dengan konsep modern.

Gambar 3.

Ermi Daini dengan beberapa Lukisan Khaligrafi Talinya.

(13)

Seni kaligrafi Islam selain menjadi alternatif ekspresi menarik juga mengandung unsur pemersatu yang kuat.Hal ini dapat di persamakan dengan seutas tali, salah satunya tali tambang.Simbolisasi30 tali tambang dapat dilihat dari manfaat talinya dalam kehidupan

sehari-hari. Seperti (1) Mengikat; Simpul tali yang mengikat satu sama lain merupakan simbolisasi kehidupan bermasyarakat yang saling ketergantungan antara satu dengan yang lainnya. Menjadi kekuatan di dalam persaudaraan. (2) Menarik; Hal ini dapat disimbolkan dengan menarik seseorang untuk ikut ke jalan yang penuh ridho oleh Allah SWT agar menjadi seorang muslim yang sholeh dan sholehah. Dan (3) Menahan; Disimbolkan dengan menahan keimanan seseorang agar tidak goyah (kukuh), istiqomah, dan berpegang teguh pada pendirian.

Pada lukisan khaligrafi Islam Ermi mengolah bentuk tali dengan pemaknaan dari simbol-simbol talinya yang digarap bertekstur31 dengan menggunakan warna-warna seperti warna

tanah.Ermi menjadikan karya seni lukis khaligrafinya sebagai bentuk komunikasi visual kepada penikmat, tujuannya sekaligus untuk berdakwah dengan tanpa mengeluarkan suara penyeruan dari lisannya.

Seni khaligrafi Islam yang memiliki nilai dan kekuatan tersendiri yang berbeda dengan nilai yang dimiliki oleh seni modern, diperkuat dengan tulisan George dalam bukunya yang menulis tentang pengalaman A.D Pirous ketika berpameran di museum di luar negeri.Jelas bahwa pameran di Museum berhasil menjungkirbalikkan beberapa hierarki nilai modernis yang sudah dikenal oleh Pirous.pertama kali ia berhadapan dengan Seni Islam di lembaga yang justru mengarahkan nilai dan legitimasi pada lukisan modern. Disini, Pirous melihat seni Islam diangkat ke cakrawala peradaban yang sama dengan yang ditempati oleh lukisan Barat, dan memahami bahwa karya itu tidak perlu diperlakukan sebagai suatu bentuk rendahan dari suatu ekspresi estetis, bahkan ketika musium memajangnya sebagai suatu karya yang “lebih rendah” sekalipun, bukan oleh Muslim yang yang berasal dari Asia atau Timur Tengah. Spesialis museum berhati-hati untuk tidak membaurkan koleksi lukisan ini dengan lukisan Barat atau modern (atau dengan banyak seni “Asia” lainnya): seni Islam tetap “etnis” dan “lainnya”32.

_____________________

30. Simbolisasi/simbolisme: seni memilih analogi untuk ide-ide penyampaian makna dalam komunikasi visual.

31. Tekstur; barik; nilai raba; kualitas permukaan. Barik dapat melukiskan sebuah permukaan objek, seperti kulit, rambut dan bias merasakan kasar-halusnya, teratur tidaknya suatu objek. Lihat Mikke SusantoDiksi Rupa, Kumpulan Istilah Seni Rupa, 2002, hal. 96.

(14)

KESIMPULAN

Ke dalam peradaban dunia, seni khaligrafi sudah lebih dulu tumbuh dan berkembang di dunia ini, sehingga seni khaligrafi menjadi seni tradisi dan menyatu dalam budaya manusia yang meyakini agama Islam. Untuk memiliki tulisan yang indah dalam khaligrafi Islam, seorang Muslim diperlukan ketekunan dan latihan-latihan yang intens dan mendalam agar goresan khaligrafi yang sarat dengan khat-khatnya menjadi menyatu dengan kemampuannya (skill). Tak jarang seorang muslim membutuhkan waktu yang lama dalam mendalami seni tulis khaligrafi. Khat-khat yang menjadi acuan baku dalam berolah seni khaligrafi memang memiliki estetika yang tak terbantahkan lagi, kehadirannya diibaratkan seperti adanya aliran-aliran seni dalam seni modern.

Dengan beriringnya waktu dalam perkembangan zaman, seni tulis khaligrafi Islam mengalami perkembangan juga, mulai meninggalkan mushaf ornamental dan menerima ide visual atau masukan dari unsur-unsur seni modern yang salah satu cirinya bersifat minimalis.Seni Khaligrafi Arab yang berfungsi sebagai hiasan, bergeser fungsinya menjadi seni lukis khaligrafi yang memiliki unsur-unsur seni murni. Walaupun orang mengatakan bahwa sebuah seni lukis khaligrafi sebagai seni modern Islami, terlepas dari seni mana yang dipengaruhi dan mempengaruhinya, tetapi pada konteks sosiobudaya, seni lukis khaligrafi tetaplah sebagai lukisan tradisi keislaman atau tetap etnis walaupun pada tampilan visualnya memiliki gaya abstraksi atau seni modern.

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Firdaus, Yusuf.Hsb, 2008, Pengaruh Pendidikan dan Latihan (Diklat) Khaligrafi Lemka Terhadap Minat Menulis Ayat-ayat Alqur-an. Skripsi Studi kasus di Pesantren Khaligarafi Al-Quran Lemka Bumi.Program studi Agama Islam non Reguler, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta.

George, Kenneth M, 2012, Melukis Islam, Amal dan Etika Seni Islam di Indonesia, Mizan dan Serambi Pirous, Bandung.

Indarto,Kuss, 2015, Menemu Peta Lewat “Tiga Karakter, Tiga Warna”,pameran bersama Anang TO2 Sutoto, M. Yatim Mustpa, S. Handono Hadi, Grand Aston City Hall, Medan.

KBBI, 2007, edisi ketiga, Deepartemen Pendidikan Nasional, Balai Pustaka, Jakarta.

Katalog, 2006, Penanda Jejak, Pameran karya Pilihan Galeri Nasional Indonesia dan Pelukis Medan, Unimed, Medan.

Prawoto, Amran Eko, 2015, Titik Sambung, Tiga Karakter, Tiga Warna, Pameran bersama Anang TO2 Sutoto, M. Yatim Mustpa, S. Handono Hadi, Grand Aston City Hall, Medan.

Priyatno, Agus, 2012, Memahami Seni Rupa, Unimed Press, Medan.

Sachari, Agus, 2002, Pengantar Metodologi Penelitian Budaya Rupa, Erlangga, Jakarta.

Salad, Hamdy, 2006, Agama Seni, Refleksi Teologis dalam Ruang Estetik, Semesta, Yogyakarta.

Sumardjo Trisno, 2006, Apa Pentingnya Seni Lukis Modern Bagi Kita? Dalam Esai-Esai Pilihan, Penyunting: Aminuddin TH. Siregar dan Enin Suprayitno, Grafika Mardi Yuana, Bogor.

Susanto, Mikke, 2002, Diksi Rupa, Kumpulan Istilah Seni Rupa, Kanisius (IKAPI), Yogyakarta.

Tresna. R, 2006, Seni Lukis Nasional,Dalam Esai-Esai Pilihan, Penyunting: Aminuddin TH. Siregar dan Enin Suprayitno, Grafika Mardi Yuana, Bogor.

Gambar

Gambar 2.S. Handono Hadi, Ka’bah, 2015, 145 x 200 cm, oil on canvas
Gambar 3.Ermi Daini dengan beberapa Lukisan Khaligrafi Talinya.

Referensi

Dokumen terkait

Publik pun semakin larut dengan konstruksi wacanan dominan yang terbentuk atas Jessica tersebut karena nyatanya media massa tidak memberikan ruang yang banyak

Semakin besar tekanan yang diterima fluida cair maka kecepatan alirnya akan semakin kecil sehingga debit yang dihasilkan akan semakin kecil juga, sesuai dengan persamaan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis cara pengolahan, komponen biaya produksi terbesar, nilai tambah yang diperoleh dari proses pengolahan dan kelayakan usaha

Gabungkan 2 buah katrol besar dan pasangkan pengait beban diantara kedua katrol tersebut serta pasangkan pula sebuah steker perangkai pada salah satu katrol (lihat Gambar 1.2)3.

CONSTRUCTED INTERACTIVE ANIMATION AS A MEDIA TO MEASURE STUDENTS’ OLLABORATIVE PROBLEM SOLVING SKILLS AND IMPROVE STUDENTS’ UNDERSTANDING IN

Melihat peristiwa tersebut kami bermaksud untuk mengajak para petani agar dapat memanfaatkan buah sukun tersebut menjadi sebuah produk yang memiliki nilai jual

R Square, adalah R square yang telah disesuaikan, nilai sebesar 0,680, ini menunjukkan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, artinya persentase

Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini adalah “terdapat kontribusi secara positif kemampuan apresiasi sastra terhadap keterampilan bermain drama siswa kelas XII IPS