• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT WIDODO PRAJA PERKASA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT WIDODO PRAJA PERKASA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

43 JOURNAL OF PERFORMANCE HUMAN RESOURCES

Website : https://edumediasolution.com/index.php/jphr Email:journalofphr@gmail.com

Call Center: 082234441600

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI KERJA DAN GAYA

KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT WIDODO PRAJA PERKASA

Tri Utaminingsih1, Setyo Adji2, Tegoeh Hari3

1,2,3, Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Email Korespondensi : minyut.tu@gmail.com

INFO ARTIKEL ABSTRAK Riwayat Artikel Received: Revised: Accepted: Keywords Compensation, Motivation, Leadership Style, Employe Performance

The performance of an employee is an individual thing, because every employee has different levels of ability in carrying out their duties. Management can measure employees for their work based on the performance of each employee. Performance is an action, not an event. Basically performance is something that is individual, because each employee has a different level of ability to do their jobs. Performance depends on a combination of ability, effort, and opportunity obtained.

A. PENDAHULUAN

Penelitian ini melibatkan karyawan PT Widodo Praja Perkasa (Telkomsel Distribution Center) dimana pada bidang usaha ini PT Widodo Praja Perkasa sangat menginginkan karyawannya agar bekerja secara profesional dan diharapkan agar karyawan mampu memberikan loyalitasnya terhadap perusahaan.Permasalahan – permasalahan yang berkaitan dengan karyawan di PT Widodo Praja Perkasa adalah kinerja karyawan yang rendah hal ini diduga disebabkan oleh adanya penilaian karyawan atas kompensasi yang masih belum sesuai dengan apa yang di janjikan oleh perusahaan untuk karyawannya. Oleh karna itu, banyak karyawan yang tidak bertahan lama di perusahaan tersebut. Kurangnya motivasi dari pemimpin sehingga karyawan tidak ada daya penggerak dalam mengerjakan tugas dan kepemimpinan yang tidak berpartisipatif dengan karyawan membuat karyawan semakin malas untuk bekerja. Untuk itulah agar kinerja karyawannya sesuai dengan yang diharapkan maka perusahaan harus memperhatikan kompensasi, motivasi kerja dan gaya kepemimpinan.

B. KAJIAN LITERATUR Kompensasi

Hasibuan (2009:118) mengatakan bahwa kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsungyang diterima karyawan sebagai imbalan

(2)

44 atas jasa yang diberikan kepada perusahaan. Pemberian kompensasi adalah sangat penting bagi karyawan guna merangsang seseorang untuk melakukan pekerjaan melebihi apa yang diinginkan oleh organisasi. Di samping itu, kompensasi juga berfungsi sebagai penghargaan bagi pegawai yang telah melakukan suatu pekerjaan yang telah ditetapkan oleh pimpinan.Pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan memang sangat tinggi, tetapi apabila disiplin kerja karyawan tidak ditegakan maka kinerja yang baik tidak mungkin tercapai.

Motivasi kerja

Mangkunegara (2013:93) mengatakan motivasi adalah kondisi yangmenggerakkan pegawai agar mampu mencapai tujuan dari motifnya. Motifmerupakan suatu dorongan kebutuhan dalam diri pegawai yang perlu dipenuhi agar pegawai tersebut dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungannya.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah kesediaan individu untuk mengerahkan segala usahanya dalam pencapain tujuan organisasi dan suatu dorongan bagi individu untuk melaksanakan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawab mereka. Maka dari itu seorang pimpinan harus memberikan motivasi yang tinggi kepada bawahannya untuk melaksanakan tugas-tugasnya. Walaupun motivasi bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi prestasi kerja seseorang.

Gaya kepemimpinan

Stonner (2006:165) menyatakan bahwa gaya kepemimpinan adalah various patterns of behaviour favoured by leaders in the process of directing and affect workers, Sedangkan Rivai (2014:42) menyatakan Gaya Kepemimpinan adalah sekumpulan ciri yang digunakan pimpinan untuk memengaruhi bawahan agar sasaran organisasi tercapai. Menurut robins (2010:27) gaya kepemimpinan transaksional adalah pemimpin yang memadu atau motivasi dalam arah dan tujuan yang dtegakkan dengan memperjelas peran dan tujuan tugas. Secara umum pengertian dari gaya kepemimpinan adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mempengaruhi seseorang dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran perusahaan.

Kinerja karyawan

Mangkunegara (2007) bahwa istilah kinerja dari kata job performance atau actual performance(prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang) yaitu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan padanya. Lebih lanjut Mangkunegara (2007) menyatakan bahwa pada umumnya kinerja dibedakan menjadi dua, yaitu kinerja individu dan kinerja organisasi.

(3)

45 Model Penelitian

C. PELAKSAAAN DAN METODE

Dalam penelitian ini penulis mengambil objek penelitian pada PT Widodo Praja Perkasa Ponorogo yang berada dijalan Diponegoro 47 Ponorogo. Tempat ini dipilih dengan sengaja agar pimpinan atau pun pihak manajemen mengetahui seberapa perlunya kompensasi, motivasi kerja, dan gaya kepemimpinan untuk meningkatkan kinerja karyawan. Populasi menurut Slamet Santoso(2015) merupakan suatu wilayah umum dari objek atau subjek dengan kualitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian disimpulkan.Populasi dalam penelitian ini berjumlah 50 karyawan. Menurut Sugiyono (2017:120) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.Sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar representatif atau mewakili.Teknik pengambilan sampel menggunakan sampling jenuh.Menurut Sugiyono (2017:126) sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.Sampel dalam penelitian ini adalah bagian admin dan sales karyawan pada PT Widodo Praja Perkasa yang berjumlah 50 karyawan.

D. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda”digunakan untuk menguji hipotesis pengaruh secara bersama-sama dan parsial antara variabel kompensasi, motivasi kerja dan gaya kepemimpinan.”Berdasarkan estimasi regresi linier berganda dengan menggunakan program SPSS Versi 18.0 For Windows, maka diperoleh hasil seperti tabel dibawah ini :

(4)

46 Tabel 1

Analisis Regresi Linier Berganda

Sumber : Data Primer Diolah 2019

Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui persamaan regresi yang diperoleh adalah : Keterangan :

Y=2.481+0.275 X1+0,244 X2+0,303 X3

1. Nilai konstanta 2.481 artinya jika kompensasi, motivasi kerja dan gaya kepemimpinan yang diteliti konstan, maka kinerja karyawan pada karyawan di PT Widodo Praja Perkasa sebesar 2.481 satuan.

2. Nilai koefisien regresi kompensasi sebesar 0,275, artinya kompensasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Setiap kenaikan satu satuan kompensasi akan meningkatkan kinerja karyawan di PT Widodo Praja Perkasa sebesar 0,275 satuan.

3. Nilai koefisien regresi motivasi kerja sebesar 0,244,artinyamotivasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Setiap kenaikan satu satuan motivasi akan meningkatkan kinerja karyawan di PT Widodo Praja Perkasa sebesar 0,244 satuan.

4. Nilai koefisien regresi gaya kepemimpinan0,303, artinyagaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Setiap kenaikan satu satuan gaya kepemimpinan akan meningkatkan kinerjakaryawan di PT Widodo Praja Perkasa sebesar 0,303 satuan.

(5)

47 Hasil Koefisien Determinasi Berganda (Uji R2)

Tabel 4.10. Keofisien Determinasi

Sumber : Data Primer Diolah (2018)

Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai R square (R2) atau koefisien determinasi yang sebesar 0,563 yang berarti besarnya hubungan kompensasi, motivasi kerja dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan adalah 56,3% dan sisanya sebesar 43,7% dipengaruhi oleh variabel–variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hasil nilai untuk R sebesar 0,750 atau 75%, berarti hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen dalam penelitian ini dapat dikatakan mempunyai hubungan yang kuat karena mendekati angka 100%. Hasil Pengujian Hipotesis

Uji-t (Parsial)

Priyatno (2011:252) ”mengemukakan uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel.”

Tabel 4.11. Hasil Uji-t (Parsial)

(6)

48 1. Berdasarkan tabel 4.11.diketahui nilai t hitung untuk pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan adalah t hitung 3.064> t tabel 2,012 dan nilai signifikkan sebesar 0,04< 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho1ditolak dan Ha1 diterima yang berarti bahwa

“Kompensasi secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT Widodo Praja Perkasa”.

2. Berdasarkan tabel 4.11. diketahui nilai t untuk pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawanadalah nilai t hitung 2,520> t tabel 2,012 dan nilai signifikkan sebesar 0,015 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho2ditolak dan Ha2 diterima yang berarti bahwa “Motivasi

secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan karyawan pada PT Widodo Praja Perkasa”.

3. Berdasarkan tabel 4.11. diketahui nilai t untuk pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan adalah nilai t hitung 2.485> t tabel 2,012 dan nilai signifikan sebesar 0,017 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho3 ditolak dan Ha3 diterima yang berarti bahwa “Gaya

kepemimpinan secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT Widodo Praja Perkasa”.

Hasil analisis

Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan

Variabel kompensasi mempunyai nilai t hitung sebesar 3,064dengan nilai siginifikansi 0,004. Nilaithitung lebih besar dari ttabel atau 3,064 > 2,012 (berada di daerah yang diarsir) dengan nilai

signifikan 0,004 lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa “Kompensasi secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT Widodo Praja Perkasa”.

Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Variabel disiplin kerja mempunyai nilai t hitung sebesar 2,520dengan nilai siginifikansi 0,015. Nilaithitung lebih besar dari ttabel atau 2,520 > 2,012 (berada di daerah yang diarsir) dengan nilai

signifikan 0,015 lebih kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa“Motivasi kerja secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT Widodo Praja Perkasa”.

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan

Variabel motivasi mempunyai nilai t hitung sebesar 2,485dengan nilai siginifikansi 0,017. Nilaithitung lebih besar dari ttabel atau 2,485 > 2,012 (berada di daerah yang diarsir) dengan nilai

signifikan 0,017 lebih kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa“Gaya kepemimpinan secara parsial berpengaruhterhadap kinerja karyawan pada PT Widodo Praja Perkasa”.

Uji-F (Simultan)

Priyatno (2011:258) mengemukakan uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat dengan membandingkan nilai F hitung degan F tabel.”

Tabel 4.15 Hasil Uji F (Simultan)

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 67.062 3 22.354 19.715 .000b Residual 52.158 46 1.134 Total 119.220 49 a. Predictors: (Constant), x3,x2,x1 2,485 2,012

(7)

49 Berdasarkan tabel4.15 diketahui bahwa koefisien uji F diperoleh sebesar 19.715 dengan tingkat kepercayaan 95% atau α = 0,05. Perhitungan tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikan 0,000< 0,05 dan nilai f hitung 19.715 > f tabel 2,081 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Hoditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti bahwa Terdapat pengaruh secara

simultan antarakompensasi, motivasi kerja dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada PT Widodo Praja Perkasa.

Variabel paling dominan

Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.11.variabel yang paing dominan pengaruhnya terhadap kinerja karyawan adalah kompensasidengan nilai t hitung 3,064 > t tabel 2,012 dan nilaisignifikan sebesar 0,004< 0,005.

Pembahasan

Pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan

Hasil uji t kompensasi terhadap kinerja karyawan menunjukkan nilai signifikan sebesar 0,004 dan nilai t hitung sebesar 3,064, artinya nilai signifikan lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 (0,004 ≤ 0,05) dannilai t hitung lebih besar dari t tabel (3,064 ≥ 2,012), maka dapat ditarik kesimpulan bahwakompensasi secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT Widodo Praja Perkasa, hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kompensasi pada PT Widodo Praja Perkasa, maka akan semakin tinggi pula tingkat kinerja karyawan.

Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian terdahulu yang dilakukanoleh Christilia O. Posuma (2013) kompensasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Kompensasi yang akan diberikan kepada para karyawan harus sesuai dengan kinerja yang mereka hasilkan agar mereka bisa termotivasi dan bisa lebih semangat lagi dalam bekerja.Hal ini harus lebih ditingkatkan lagi agar kinerja karyawan yang ada pada PT Widodo Praja Perkasa tidak akan menurun melainkan bisa lebih meningkat lagi.

Pada variabel kompensasi terdapat skor rata–rata tertinggi sebesar 4.44 yaitu pada indikator fasilitas, sehingga pada penerapannya di PT Widodo Praja Perkasa, fasilitas yang berkaitan dengan kinerja karyawan perlu ditingkatkan lagi.

Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan

Hasil uji t motivasi kerja terhadap kinerja karyawan menunjukkan nilai signifikan sebesar 0,000 dan nilai t hitung sebesar 2,520 artinya nilai signifikan lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 (0,000 ≤ 0,05) dannilai t hitung lebih besar dari t tabel (2,520 ≥ 2,012), maka dapat ditarik kesimpulan bahwamotivasi kerja secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT Widodo Praja Perkasa, hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi motivasi kerja pada PT Widodo Praja Perkasa, maka akan semakin tinggi pula tingkat kinerja karyawan.

Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oeh Putri Astiti (2015) yang menyatakan pengaruh positif menunjukkan bahwa semakin tinggi motivasi kerja, maka kinerja karyawan akan meningkat. Semakin terpenuhi kebutuhan karyawan seperti kebutuhan mempertahankan hidup, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan akan penghargaan, kebutuhan prestasi, kebutuhan dalam mengektualisasikan diri di perusahaan, maka karyawanberusaha meningkatkan kinerjanya. Pada variabel motivasi kerja terdapat skor rata – rata tertinggi sebesar 4.60 yaitu pada indikator kemauan, sehingga pada penerapannya di PT Widodo Praja Perkasa, kemauan yang berkaitan dengan kinerja karyawan untuk mempertahankan prestasi karyawan harus giat bekerja.

(8)

50 Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan

Hasil uji t gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan menunjukkan nilai signifikan sebesar 0,017 dan nilai t hitung sebesar 2,485 artinya nilai signifikan lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 (0,017 ≤ 0,05) dannilai t hitung lebih besar dari t tabel (2,485≥ 2,012), maka dapat ditarik kesimpulan bahwagaya kepemimpinan secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT Widodo Praja Perkasa, hal ini menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan pada PT Widodo Praja Perkasa sangat berpengaruh baik untuk karyawan pada PT Widodo Praja Perkasa.

Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oeh Ramlan Ruvendi (2005) gaya kepemimpinan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Gaya kepemimpinan adalah pola tindakan secara keseluruhan yang dipersepsikan oleh karyawannya.Pada variabel gaya kepemimpinan terdapat skor rata – rata tertinggi sebesar 4.58 yaitu pada indikator gaya kepemimpinan partisipatif , sehingga pada penerapannya di PT Widodo Praja Perkasa, pemimpin selalu ikut berpartisipasi terhadap karyawan agar kinerja karyawan semakin bagus dan memajukan perusahaannya.

Pengaruh kompensasi, motivasi kerja dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan Hasil perhitungan analisis data statistik menunjukkan nilai F hitung sebesar 19.715 ≥ F tabel 2,081 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 ≤ 0,05, maka H4 diterima. ArtinyaTerdapat pengaruh seara simultan antara kompensasi (X1), motivasi Kerja (X2) dan gaya kepemimpinan (X3) terhadap kinerja karyawan pada PT Widodo Praja Perkasa. Berdasarkan hasil penelitian juga diketahui nilai koefisien determinasi sebesar 0,563 yang berarti bahwa Kompensasai, Motivasi Kerja dan Gaya Kepemimpinanmemiliki kontribusi mempengaruhi kinerja karyawan sebesar 56,3% dan sisanya sebesar 43,7% dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel penelitian

E. PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang berkaitan dengan pengaruh kompensasi, motivasikerja dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja keryawan di PT Widodo Praja Perkasa maka dapat di tarik kesimpulan:

1. Berdasarkan hasil pengujian dari hipotesis pertama menunjukan adanya pengaruh positif dan signifikan antara kompensasiterhadap kinerja karyawan karyawan. Nilai signifikkan untuk pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan adalah sebesar 0,004 < 0,05 dan nilai t hitung 3,046> t tabel 2,012, sehingga dapat disimpulkan bahwa kompensasi secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT Widodo Praja Perkasa.

2. Berdasarkan hasil pengujian dari hipotesis kedua menunjukan adanya pengaruh positif dan signifikan antara motivasi kerja terhadap kinerja karyawan. Nilai signifikkan untuk pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan adalah sebesar 0,015< 0,05 dan nilai t hitung 2,520 > t tabel 2,012, sehingga dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT Widodo Praja Perkasa.

3. Berdasarkan hasil pengujian dari hipotesis ketiga menunjukan adanya pengaruh positif antara gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan. Nilai signifikkan untuk pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan adalah sebesar 0,017< 0,05 dan nilai t hitung 2,485> t tabel 2,012, sehingga dapat disimpulkan

(9)

51 bahwa gaya kepemimpinan secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT Widodo Praja Perkasa.

4. Berdasarkan hasil pengujian dari hipotesis keempat secara simultan menunjukan adanya pengaruh positif dan signifikan antara kompensasi, motivasi kerja dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan. Diketahui bahwa nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,563 (56,3%). Besarnya nilai tersebut menunjukkan besarnya presentase pengaruh yang dapat dijelaskan variabel kompensasi (X1) motivasi kerja(X2) dan gaya kepemimpinan (X3) secara simultan terhadap kinerja karyawan dan sisanya sebesar 43,7% dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel penelitian

5. Berdasarkan hasil uji t secara parsial variabel yang paling dominan pengaruhnya terhadap kinerja karyawan adalah kompensasi dengan tingkat sig sebesar 0,004< 0,005.

Saran

Berdasarkan hasil dan analisis yang telah dilakukan, peneliti ini masih banyak kekurangan dan kelemahan, sehingga masih banyak yang perlu diperbaiki dan diperhatikan lagi untuk penelitian – penelitian berikutnya. Beberapa saran yang perlu ditambahkan guna penelitian yang lebih baik lagi adalah sebagai berikut :

1. Saran bagi pihak PT Widodo Praja Perkasa

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang paling dominan adalah kompensasi, karna dengan adanya kompensasi yang sesuai standar perusahaan atau sesuai dengan pekerjaan yang di kerjakan maka karyawan akan termotivasi untuk bekerja lebih baik lagi dengan begitu pemimpin harus mengawasi kinerja karyawan. Gaya kepemimpinan juga sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan karna mempunyai peranan sebagai kekuatan dinamik yang mendorong, memotivasi dan mengkordinasikan perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah diterapkan, maka diharapkan bagi PT Widodo Praja Perkasa untuk memperhatikan hal tersebut agar kinerja karyawan semakin baik dan meningkatkatkan kualitas perusahaan guna untuk mencapai tingkat produktivitas yang optimal.

2. Saran bagi peneliti selanjutnya

Hasil Uji R2 menujukkan masih ada variabel – variabel lain yang harus diperhatikan dalam penelitian ini. Penelitian – penelitian lebih lanjut hendaknya menambahkan variabel yang dapat mempengaruhi kinerja, karena dengan meningkatkan kinerja karyawan juga akan mempengaruhi baik untuk perusahaannya.

F. DAFTAR PUSTAKA

Bohlarander dan Snell, 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta, Djambatan

Flippo, Edwin B 1996 Ruang Lingkup Manajmen Sumber Daya Manusia. PT Gelora Askara Pratma, Jakarta

Gary Desler, (2010:4). Manajemen Sumber Daya Manusia. PT Macanan Jaya Cemerlang Hasibuan, 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta, BumiAksara

Hierarki Maslow, 2003 Manajemen Sumber Daya Manusia. BPFE YOGYAKARTA

Hasibuan, (2009:118). Kompetensi, Kompensasi, Dan Kepemimpinan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Karyawan Pada Rumah Sakit Ratumbuysang Manado

(10)

52 Hill, Bregmadan Scarpello. PengertianKompensasi

http://www.artikelsiana.com/2017/09/pengertian-kompensasi-tujuan-komponen.html Jackson dan Mathis, (2002:199). Pengertian Kompensasi. Salemba Empat, Jakarta

Mondaydan Noe,2006.http://www.artikelsiana.com/2017/09/pengertian-kompensasi-tujuan-komponen.html

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2002. ManajemenSumberDayaManusia. Remaja Rosdakarya.Bandung

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Remaja Rosdakarya Bandung

Sunyoto,(2012:29).Kompetensi,Kompensasi,Dan Kepemimpinan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Karyawan Pada Rumah Sakit Ratumbuysang Manado

Simamora, 2004.Pengaruh Kompensasi Finansial, Gaya Kepemimpinan, dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada Perusahaan Manufaktur di JawaTimur

Vethzal Rivai, 2004.Manajemen Sumber Daya Manusia. Rajawali, Jakarta

Vethzal, Rivai. 2004. Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan PT. Pln (Persero) Upj Semarang

William B. Wertherdan Keith Davis, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, dasar dan kunci keberhasilan.Jakarta : VC Haji Masagung

Gambar

Tabel 4.11.  Hasil Uji-t (Parsial)
Tabel 4.15  Hasil Uji F (Simultan)

Referensi

Dokumen terkait

Pada pertanyaan kesembilan, program akan mencari sebuah rentang yang mengandung 2 elemen dari truth-set dan 18 elemen dari lie-set. Jumlah elemen tersebut dipilih karena akan

Dengan demikian, gaya kepemimpinan dapat menjadi pedoman yang baik dalam peningkatan kinerja pegawai Peranan seorang pemimpin penting untuk mencapai

Proposal Skripsi dengan judul “ Perubahan Kadar Senyawa Bioaktif dan Aktivitas Antioksidan Beras Organik Merah Varietas Saodah pada Variasi Jenis Pengemas Selama Enam

Berdasarkan teori yang telah dijelaskan dan hasil analisa data penelitian yang telah diperoleh terhadap 68 anak usia 3-5 tahun di wilayah kerja Puskesmas Makam

Mengingat manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan bagian dari sebuah lingkungan manajemen, maka pemgertian MSDM itu dapat disimpulkan sebagai berikut; manajemen sumber

Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi sikap proaktif warga pemilik lahan di Desa Sabah Balau Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung

Apabila hasil penilaian kinerja menunjukkan kategori sangat kurang, maka yang bersangkutan harus diberikan peringatan secara tertulis agar dapat meningkatkan

Fakultas Teknologi Industri ISTN memiliki program studi terbanyak, denganlima program studi yang terbagi menjadi dua jenjang pendidikan, yaitu dua program studi