• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Model Cooperative Script Terhadap Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas V SD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Model Cooperative Script Terhadap Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas V SD"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP

HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

KELAS V SD

ARTIKEL PENELITIAN

Oleh DARMANIA NIM F 37010004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK 2014

(2)

PENGARUH MODEL COOPERATIVE SCRIPT

TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS V SD

Darmania, Sri Utami, Sugiyono

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan Email: nia_czy@ymail.com

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis seberapa besar pengaruh

penggunaan model cooperative script terhadap hasil belajar IPS peserta didik

kelas V SD Negeri 15 Pontianak Selatan. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode eksperimen, bentuk penelitian quasi exsperimental

design dengan rancangan penelitian pre-test and post-test group design. Sampel penelitian ini adalah peserta didik kelas VA yang berjumlah 28 orang dan kelas VB yang berjumlah 28 orang. Hasil analisis data, diperoleh rata-rata hasil post-test kelas kontrol 57,78 dan rata-rata post-test kelas eksperimen 66,71. Hasil

perhitungan effect size data hasil belajar peserta didik kelas control dan

eksperimen di peroleh sebesar 0,80 diklasifikasikan dalam kategori sedang. Yang

berarti bahwa penerapan model cooperative script memberikan pengaruh yang

sedang terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial peserta didik kelas V SD Negeri 15 Pontianak Selatan.

Kata kunci: Model Cooperative Script, Hasil Belajar,IPS SD

Abstract: This research aims to analyze how big the effect of the application

model cooperative script to the results of social studies fifth grade student

public elementary school south 15 Pontianak . The research method that used is a

quasy-experiment with the research design is Pretest-posttest Control Group

Design. The sample is a class VA student which totaled 28 people and class VB totaled 28 people. The results of data analysis, average posttest on the control class obtained is 57,78 while the experimental class is 66,71. The results of effect size calculation of data student learning result control class and experiments class of obtained 0,80 classified in middle category, which shall mean that the application model cooperative script provide middle effect on the learning outcomes of students the three social studies learning in grade public elementary school south 15 Pontianak.

Keywords: Effects, The Model Cooperative Script, Learning Outcomes

endidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Berhasil atau tidaknya suatu proses pendidikan sangat dipengaruhi oleh pembelajaran yang sedang berlangsung. Pembelajaran adalah suatu proses yang rumit karena tidak sekedar menyerap informasi dari guru tetapi melibatkan berbagai kegiatan dan tindakan yang harus dilakukan untuk mendapatkan hasil yang baik. Dalam proses pembelajaran interaksi guru dan peserta didik pada saat itu memegang peran

(3)

sangat penting untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Kegagalan seorang guru dalam menyampaikan suatu materi, dikarenakan pada saat proses pembelajaran guru kurang membangkitkan perhatian dan aktivitas peserta didik dalam mengikuti pelajaran. Menurut Ki Hajar Dewantara (dalam Faturrrahman, dkk 2012:2) menyatakan bahwa pendidikan yaitu tuntutan didalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntut segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.

Sardiman (2011:38) “Guru berperan sebagai mediator dan fasilitator untuk membantu optimalisasi belajar peserta didik.”Untuk itu peran guru sangat penting

untuk menciptakan pembelajaran yang kondusif, inovatif, dan kreatif dengan tetap berpegang teguh pada pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik.

Menurut Nursid Sumaatmadja (2007:1.17), “IPS sebagai program

pendidikan, tidak hanya menyajikan pengetahuan sosial semata-mata, melainkan harus pula membina peserta didik menjadi warga masyarakat dan warga negara yang memiliki tanggung jawab atas kesejahteraan bersama dalam arti yang

seluas-luasnya.”

Badan Standar Nasional Pendidikan (2006:575) menyatakan bahwa : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.

Agar proses pembelajaran IPS dapat lebih efektif untuk mencapai tujuan pendidikan maka perlu dikembangkan suatu strategi pembelajaran yang mengaktifkan dalam kegiatan pembelajaran. Untuk itu peran guru sangat penting untuk menciptakan pembelajaran yang kondusif, inovatif, dan kreatif dengan tetap berpegang teguh pada pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik.

Dari hasil observasi yang peneliti lakukan, peneliti mendapatkan data rata-rata nilai ulangan harian pada mata pelajaran IPS semester ganjil tahun 2012/2013 sebesar 6,35 nilai tersebut belum mencapai angka Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan sekolah yaitu 7,00 (sumber buku daftar nilai peserta didik Kelas V Sekolah Dasar Negeri 15 Pontianak Selatan). Dengan demikian, dapat dikatakan hasil belajar yang diperoleh peserta didik rendah dari KKM yang telah ditentukan.

Untuk mengatasi hal tersebut, dapat digunakan model pembelajaran yang tepat untuk memberikan variasi dalam menyampaikan pembelajaran IPS untuk memberikan pencerahan terhadap pembelajaran IPS, agar belajar lebih santai tetapi tetap dapat mencapai kompetensi belajar. Proses pembelajaran akan berjalan efektif jika berlangsung dalam kondisi dan situasi yang kondusif, hangat,

menyenangkan, menarik dan nyaman. Guru juga harus memahami berbagai

(4)

strategi mengajar yang tepat dan mampu menggunakan model belajar yang bervariasi sesuai dengan tujuan maupun kompetensi yang diharapkan. Agus

Suprijono (2013:54) mendefinisikan “Pembelajaran kooperatif adalah konsep

yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk

yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru”. Dalam belajar

kooperatif, kelompok belajar yang mencapai hasil belajar maksimal diberikan penghargaan. Pemberian penghargaan ini bertujuan untuk merangsang dan meningkatkan motivasi peserta didik dalam belajar. Tujuan dari pembelajaran kooperatif yaitu meningkatkan hasil belajar akademik, penerimaan terhadap keberagaman, dan pengembangan keterampilan sosial atau bekerjasama. Menurut

Abdurrahman (dalam Asep Jihad dan Abdul Haris, 2009:14) ”Hasil belajar adalah

kemampuan yang diperoleh peserta didik setelah melalui kegiatan belajar.” Hasil

belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai yang diperoleh peserta

didik yang telah diberikan perlakuan dengan menggunakan model cooperative

script.

Dewasa ini banyak model pembelajaran yang dapat dijadikan alternatif untuk memberikan variasi. Model pembalajaran itu salah satunya dengan model

pembelajaran cooperative script. Model pembelajaran cooperative script dipilih

karena dapat melatih kerja sama, membuat peserta didik aktif dan merangsang

motivasi peserta didik dalam memahami pembelajaran IPS. Menurut Dansereau

CS (dalam Jamal Ma’mur Asmuni 2011:40)” Cooperative script adalah salah satu model belajar, di mana peserta didik bekerja berpasangan dan bergantian secara

lisan, untuk mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari.”

Sedangkan menurut Hamdani (2011: 88) menyatakan bahwa, “Cooperative script adalah model belajar yang mengarahkan peserta didik untuk bekerja berpasangan dan secara lisan mengikhstisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti melakukan penelitian berkenaan dengan Ilmu Pengetahuan Sosial disekolah dasar dengan menerapkan model cooperative script. Penelitian ini menggunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol, dimana pada kelas eksperimen menggunakan model cooperative script dan pada kelas kontrol tanpa menggunakan model cooperative script. Sehingga dapat dilihat seberapa besar pengaruh dari pengunaan model cooperative script terhadap hasil belajar IPS peserta didik di kelas V. model cooperative script diharapkan peserta didik dapat termotivasi agar menyenangi pembelajaran IPS, peserta didik mendapat kesempatan yang sama aktif dalam pembelajaran sehingga berpengaruh pada hasil belajar peserta didik yang lebih baik lagi. Hal inilah yang mendasari penelitian yang berjudul pengaruh

penggunaan model cooperative script terhadap hasil belajar peserta didik dalam

pembelajara Ilmu Pengetahuan Sosial kelas V Sekolah Dasar Negeri 15 Pontianak Selatan.

METODE

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Alasan digunakannya metode eksperimen pada penelitian ini adalah

untuk melihat pengaruh penggunaan model cooperative script terhadap hasil

(5)

Sekolah Dasar Negeri 15 Pontianak Selatan. Adapun bentuk penelitian dalam

peneliti ini adalah quasi exsperimental design dikarenakan dalam penelitian ini

tidak mungkin sepenuhnya mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. maka rancangan penelitian ini adalah pre-test and post-test group design dengan pola sebagai berikut:

Tabel 1

Pre-test and post-test group design

Model Pre-test Perlakuan Post-test

E O1 X1 O2

K O3 X2 O4

Keterangan :

E = Kelas eksperimen

K = Kelas kontrol

O1 = Pre-test pada kelas eksperimen O3 = Pre-test pada kelas kontrol

X1 = Perlakuan pada kelas eksperimen dengan menggunakan

model cooperative script

X2 = Perlakuan pada kelas kontrol tanpa menggunakan model

cooperative script

O2 = Post-test pada kelas eksperimen O4 = Post-test pada kelas kontrol ( Suharsimi Arikunto, 2010 : 124)

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas V Sekolah Dasar Negeri 15 Pontianak Selatan yang berjumlah 56 peserta didik terdiri dari kelas VA dan VB. Sedangkan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah kelas VA yang berjumlah 28 peserta didik dan VB yang berjumlah 28 peserta didik yang berjumlah 56 peserta didik.

Prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap, sebagai berikut.

Tahap persiapan

(1)Melakukan observasi terhadap pembelajaran IPS yang dilaksanakan didalam kelas. (2)Menyiapkan instrument penilaian yang berupa soal pretest, posttest dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). (3)Melakukan validasi terhadap instrument penilaian tersebut. (4)Melakukan revisi terhadap instrument penilaian. (5)Mengujicobakan soal tes untuk diuji realibilitasnya. (6)Menganalisis tingkat kesukaran daya beda setiap butir soal yang telah diuji cobakan. (7)Berdasarkan hasil analisis, selanjutnya soal dijadikan sebagai alat pengumpulan data.

Tahap Pelaksanaan

(1)Memberikan pre-test pada peserta didik kelas kelas eksperimen dan kelas

kontrol. (2)Memberikan perlakuan eksperimen dengan model cooperative script

pada kelas eksperimen yaitu kelas VA dan pembelajaran tanpa model cooperative script pada kelas kontrol yaitu kelas VB. (3)Memberikan post-test pada peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol.

(6)

Tahap Akhir

(1)Melakukan penskoran terhadap hasil tes baik pre-test maupun post-tes.t (2)Menghitung rata-rata hasil tes. (3)Menghitung standar deviasi. (4)Menguji normalitas data. (5)Jika data tersebut berkontribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji homogenitas varian. (6)Melakukan uji hipotesis menggunakan rumus

t-test. (7)Menghitung besarnya pengaruh pembelajaran dengan rumus effect size.

(8)Membuat kesimpulan.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik observasi langsung dan teknik pengukuran. Teknik observasi digunakan untuk mendapatkan data hasil pengamatan. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi, dimana guru sebagai observer mengamati peneliti pada saat mengajar. Sedangkan Teknik Pengukuran dalam penelitian ini adalah pengumpulan data dengan menggunakan tes pilihan ganda sebanyak 25 soal yang dilakukan sebelum

maupun sesudah diberikan perlakuan yaitu penggunaan model cooperative script

pada kelas eksperimen dan tanpa penggunaan model cooperative script pada kelas kontrol. Instrument dalam penelitian ini Instrumen dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar yang dibuat dalam bentuk pilihan ganda yang divalidasi oleh dosen IPS PGSD FKIP UNTAN dan guru IPS di Sekolah Dasar. Berdasarkan hasil perhitungan uji coba soal di kelas V Sekolah Dasar Negeri 16 Pontianak Selatan diperoleh reliabilitas tes sebesar 0,82 maka relibilitas tes tergolong tinggi.

Hasil belajar peserta didik (pretest dan posttest) dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut. 1) Menghitung skor dari setiap jawaban peserta didik sesuai dengan pedoman penskoran. 2) Menguji normalitas dengan menggunakan

rumus Chi-Kuadrat

. 3) Menguji homogenitas variansinya dengan

rumus

. 4) Kedua kelas variansinya homogen, dilanjutkan

dengan menggunakan rumus

. 5) Untuk mengetahui pengaruh dari pembelajaran dengan menggunakan model cooperative script maka digunakan rumus effect size.

ES = Keterangan :

ES = Effect Size

Ye = Nilai rata-rata kelompok percobaan Yc = Nilai rata-rata kelompok pembanding Sc = Simpangan baku kelompok pembanding Kriteria :

ES < 0,2 = tergolong rendah 0,2 < ES 0,8 = tergolong sedang ES > 0,8 = tergolong tinggi (Leo Sutrisno, 2008)

(7)

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari penggunaan model cooperative script terhadap hasil belajar peserta didik kelas V SD Negeri 15 Pontianak Selatan tahun ajaran 2013/2014. Jumlah peserta didik dalam penelitian ini adalah 56 peserta didik, yaitu 28 orang pada kelas kontrol dan 28 pada kelas eksperimen. Agar penelitian dapat mengetahui homogenitas atau tidaknya kedua kelas tersebut, maka diberikan pretest berupa tes berbentuk pilihan ganda berjumlah 25 soal pada setiap peseta didik. Bersadarkan hasil perhitungan rata-rata hasil pretest kelas VA diperoleh sebesar 48,35 sedangkan hasil pretest kelas VB 39,92. setelah dilakukan ui normalitas, uji homogenitas, dan uji-t maka dapat diketahui bahwa peserta didik dikelas VA maupun VB memiliki kemampuana belajar IPS yang relatif sama. Hasil analisis data pretest disajikan pada tabel berikut ini:

Tabel 2

Deskripsi Hasil Analisis Pretest

Keterangan VA VB Rata-rata Nilai Standar Deviasi Varians hitung tabel 48,35 12,53 134,94649 6,213 7,815 39,92 11,61 157,12704 5,021 7,815

Setelah mengetahui bahwa kelas VA dan VB homogen, maka berdasarkan hasil pengundian yang menjadi kelas eksperimen adalah kelas VA sedangkan yang menjadi kelas kontrol adalah VB. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar pada pembelajaran IPS antara peserta didik yang tidak menggunakan model cooperative script dikelas kontrol dengan peserta didik yang menggunakan model coopearative script dikelas eksperimen, maka kedua kelas tersebut diberikan posttest berbentuk pilihan ganda sebanyak 25 soal. Setelah dilakukan perhitungan reata-rata hasil belajar kelas kontrol diperoleh sebesar rata-rata hasil belajar sebesar 39,92 dan rata-rata hasil belajar kelas eksperimen diperoleh sebesar 48,35. Hasil analisis data posttest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen sebagai berikut ini.

Tabel 3

Deskripsi Hasil Analisis Posttest

Keterangan Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Rata-rata Nilai Nilai Tertinggi Nilai Terendah Standar Deviasi Varians hitung 66,71 92 40 15,54 8,95436 6,715 57,78 84 40 12,51 5,80213 4,004

(8)

tabel 7,815 7,815

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui pada kelas eksperimen peserta didik yang memperoleh skor tertinggi 92 dan skor terendah 40. Pada kelas kontrol peserta didik yang memperoleh skor tertinggi 84 dan nilai terendah 40 kedua kelas. Dari hasil pengujian normalitas dengan menggunakan rumus

Chi-Kuadrat dengan taraf signifikan (α) = 5%, kedua kelas dapat dinyatakan

berdistribusi normal, kelas eksperimen diperoleh 2 hitung (6,715) < 2 tabel

(7,815), dan untuk kelas kontrol diperoleh 2 hitung (4,004) < 2 tabel (7,815). Selanjutnya hasil dari pengujian homogenitas kedua kelas, dapat diketahui

bahwa Fhitung (1,54) < Ftabel(1,88), sehingga kedua kelompok tersebut

dinyatakan varians homogen. Untuk mengetahui perbedaan data hasil nilai posttest antara peserta didik di kelas eksperimen dengan kelas kontrol, maka dengan melakukan pengujian hipotesis menggunakan rumus t-test polled varians

diperoleh thitung 1,710 > ttabel 1,703. Sehingga dapat diketahui bahwa terdapat

perbedaan rata-rata hasil belajar peserta didik di kelas eksperimen dengan

menerapkan model cooperative script dan rata-rata hasil belajar yang tanpa

menggunakan model cooperative script.

Adapun hasil pengolahan nilai pretest dan posttest peserta didik dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabe 4

Hasil pengolahan nilai pretest dan postest Keterangan

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Pre-test Post-test Pre-test Post-test Rata-rata 39,92 57,78 48,35 66,71 Standar Deviasi 11,61 12,51 12,53 15,54 Uji Normalitas 5,021 4,004 6,213 6,715 Pre-test Post-test Uji Homogenitas 0,85 1,54 Uji Hipotesis 0,003 1,710

Untuk mengetahui seberapa besarnya pengaruh pengunaan model cooperative script pada pembelajaran IPS terhadap hasil belajar peserta didik di kelas V Sekolah Dasar Negeri 15 Pontianak Selatan, maka digunakan rumus Effect Size.

(9)

ES = = = Keterangan : ES = Effect Size

Ye = Nilai rata-rata kelompok percobaan Yc = Nilai rata-rata kelompok pembanding Sc = Simpangan baku kelompok pembanding

Berdasarkan dari perhitungan Effect Size yang diperoleh sebesar 0,80

dapat diklasifikasikan dalam kategori sedang. Jadi dapat disimpulkan bahwa

penerapan model cooperative script memberikan pengaruh yang sedang

terhadap hasil belajar peserta didik pada pembelajaran IPS di kelas V Sekolah Dasar Negeri 15 Pontianak Selatan.

Pembahasan

Dalam penelitian ini yang menjadi kelas kontrol adalah kelas VB SD Negeri 15 Pontianak Selatan pada tahun ajaran 2013/2014. Adapun jumlah peserta didik pada kelas kontrol yaitu 28 orang. Proses pembelajaran pada kelas kontrol dilaksanakan selama tiga kali pertemuan dimana setiap pertemuan berlangsung

2x35 menit tanpa menggunakan model cooperative script. Dalam penelitian ini,

proses pembelajaran langsung dilakukan oleh peneliti dan Ibu Rosmina selaku observer atau pengamat.

Pada pertemuan pertama peserta didik masih mengalami kesulitan saat pembelajaran IPS berlangsung hal ini dikarenakan banyak peserta didik yang tidak memiliki buku paket IPS. Sehingga peserta didik sulit untuk memahami materi yang diajarkan,oleh karena itu peserta didik disuruh meminjam buku diperpustakaan. pada pertemuan selanjutnya. Pembelajaran yang dilaksanakan pada kelas kontrol lebih berpusat pada guru dimana pembelajaran dilakukan secara klasikal dan hanya memberikan sedikit sekali kesempatan kepada peserta didik untuk aktif dalam pembelajaran.

Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, sebagian besar peserta didik mengikuti setiap langkah-langkah pembelajaran dengan tertib. Dari hasil yang telah diperoleh terdapat beberapa peserta didik yang tidak mengalami peningkatan hasil belajar, hal ini dikarenakan pada saat pembelajaran berlangsung peserta didik tersebut kurang memperhatikan guru, sering keluar masuk kelas dan tidak mencatat materi pembelajaran yang ada di papan tulis.

Adapun yang menjadi kelas eksperimen pada penelitian ini adalah kelas VA Sekolah Dasar Negeri 15 Pontianak Selatan tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 28 orang. Proses pembelajaran pada kelas eksperimen dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan, setiap pertemuan berlangsung Selama 2x35 menit dengan menggunakan model cooperative script. Pembelajaran langsung dilakukan oleh peneli dan dibantu oleh Ibu Rosida selaku guru mata pelajaran IPS kelas VA sebagai observer atau pengamat.

(10)

Secara umum, pembelajaran dengan menggunakan model cooperative script berlangsung dengan baik, walaupun pada awal penelitian terdapat beberapa kendala yaitu peneliti kesulitan dalam pengkondisian kelas yang dikarenakan peserta didik masih belum terbiasa melaksanakan pembelajaran yang bersifat kooperatif. Hal ini dapat terlihat pada pertemuan pertama dimana untuk menempatkan peserta didik duduk secara berpasangan karena ada peserta didik yang tidak mau duduk berpasangan kepada teman sebangkunya, hal ini memerlukan waktu yang cukup lama. Untuk mengatasi permsalahan di atas maka pada pertemuan selanjutnya peneliti telah menentukan terlebih dahulu tempat duduk dan pasanganya masing-masing. dan setiap pasangan mengingat pasanganya masing-masing. pada pertemuan selanjutnya, pengkondisian kelas tidak memerlukan waktu yang cukup lama. Pada saat pembagian pasangan peneliti tidak mengalami kesulitan karena sebelumnya peneliti telah meminta bantuan kepada wali kelas VA untuk membagi peserta didik dengan tingkat kemampuan yang sama. Dalam pembelajaran ini peserta didik dilatih untuk mampu berkerjasama dalam pasanganya sekaligus percaya diri terhadap kemampuannya sendiri. Pembelajaran yang berlangsung di kelas eksperimen berlangsung dengan baik dimana setiap pasangan bersungguh-sungguh mempelajari dan menghafal jawaban dari soal yang telah dibagikan oleh guru pada tiap pasangan. walaupun terdapat beberapa peserta didik yang tidak tertib pada saat pembelajaran berlangsung.

Berdasarkan analisis data pre-test dan post-test diperoleh rata-rata pre-test sebesar Rata-rata nilai pre-test peserta didik pada kelas kontrol sebesar 39,92 dan rata-rata nilai post-test peserta didik pada kelas kontrol yaitu 57,78. Rata-rata nilai pre-test peserta didik pada kelas eksperimen sebesar 48,35 dan nilai rata-rata post-test peserta didik pada kelas eksperimen adalah 66,71.

Standar deviasi Nilai standar deviasi pre-test pada kelas eksperimen yaitu 12,53 dan pada kelas kontrol sebesar 13,06. Hal ini berarti skor pre-test pada kelas kontrol lebih tersebar secara merata bila dibandingkan dengan kelas eksperimen. Sedangkan nilai standar deviasi post-test pada kelas eksperimen yaitu 15,54 dan pada kelas kontrol sebesar 12,51. Hal ini berarti hasil post-test yang ada di kelas eksperimen lebih menyebar secara merata bila dibandingkan dengan kelas kontrol.

Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas data Pre-test kelas kontrol

dan eksperimen diperolah harga Chi Kuadrat ( ) yaitu:Harga Chi Kuadrat ( )

kelas Kontrol =

= = 5,021 Dari nilai = 5,021 dibandingkan

dengan pada taraf signifikan (α) = 5% dan dk = 3 diperoleh

Ini menunjukkan bahwa atau 5,021<7,815 dapat dikatakan bahwa

data Pre-test pada kelas kontrol berdistribusi normal. Harga Chi Kuadrat ( )

kelas Eksperimen =

= = 6,213 Dari nilai = 6,213

dibandingkan dengan pada taraf signifikan (α) = 5% dan dk = 3 diperoleh

Ini menunjukkan bahwa atau 6,213<7,815 dapat dikatakan bahwa data Pre-test pada kelas Eksperimen berdistribusi normal. Sedangkan hasil perhitungan uji notmalitas data posttest kelas kontrol dan

eksperimen diperoleh Harga Chi Kuadrat ( ) kelas Kontrol =

(11)

4,004 Dari nilai =4.004 dibandingkan dengan pada taraf signifikan

(α) = 5% dan dk = 3 diperoleh Ini menunjukkan bahwa atau 4.004<7.815 dapat dikatakan bahwa data Post Test pada kelas kontrol

berdistribusi normal. Harga Chi Kuadrat ( ) Kelas Eksperimen =

=

= 6,715 Dari nilai =6.715 dibandingkan dengan (Lihat Lampiran

F-1) pada taraf signifikan (α) = 5% dan dk = 3 diperoleh Ini

menunjukkan bahwa atau 6,715<7,815 dapat dikatakan bahwa

data Post Test pada kelas Eksperimen berdistribusi normal.

Berdasarkan perhitungan uji-t menggunakan rumus Polled varian Harga

thitung dibandingkan dengan ttabel ) dengan dk=n1+n2-2=54 dan taraf signifikan ( )=5% diperoleh harga ttabel =1,703, ternyata thitung < ttabel atau 0,003<1,703, maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan hasil Pre-test pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Sedangkan hasil Post Test pada kelas kontrol dan

eksperimen Harga thitung dibandingkan dengan ttabel dengan dk=n1+n2-2= 54 dan

taraf signifikan ( )=5% diperoleh harga ttabel = 1,703 ternyata thitung > ttabel atau 1,710>1,703 maka dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan hasil Post Test pada kelas kontrol dan eksperimen.

Pengaruh dari penggunaan model cooperative script diperoleh dengan

rumus Effect Size yaitu: Dimana: Xe= 66,71 – 57,78 = 18,36 Xc= 48,35 – 39,92 = 8,43 Sc= 12,51 Es= Es= = =

harga ES=0,80 termasuk kategori sedang, dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pengunaan model cooperative script

terhadap hasil belajar IPS peserta didik kelas V Sekolah Dasar Negeri 15 Pontianak Selatan.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian pada peserta didik kelas V Sekolah Dasar Negeri 15 Pontianak Selatan, maka secara umum dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh penerapan model cooperative script tehadap hasil belajar

peserta didik pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas V Sekolah Dasar Negeri 15 Pontianak Selatan. Hal ini dapat ditunjukan pada perhitungan effect size sebesar 0.80 dengan kategori sedang. Dengan demikian Ha diterima dan Ho ditolak. Berikut ini akan di paparkan secara rinci hasil pada penelitian ini : 1)Rata-rata skor hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

(12)

Sekolah dasar Negeri 15 Pontianak Selatan yang tidak menerapkan model cooperative script adalah 57,78 dengan standar deviasi 12.51. 2)Rata-rata skor hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Sekolah

dasar Negeri 15 Pontianak Selatan kelas yang menerapkan model cooperative

script adalah 66.71 dengan standar deviasi 15.54. 3)Dari hasil post-test kelas

kontrol dan kelas eksperimen terdapat perbedaan skor rata-rata post-tes peserta

didik 66.71 dan berdasarkan uji hipotesis (uji-t) menggunakan t-tes polled varian

diperoleh thitung data post-test sebesar 1,710 dan ttabel (α = 5%dan dk = 54) sebesar

1.703 sehingga thitung > ttabel (1,710 > 1.703) bearti Ha diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik yang diajarkan

dengan menggunakan model cooperative script (kelas eksperimen) dan peserta

didik yang tidak diajarkan dengan menggunakan model cooperative script (kelas

kontrol). 4)Pembelajaran dengan menggunakan model cooperative script

memberikan pengaruh terhadap hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan effect size 0.80 (kriteria sedang).

Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini terdapat beberapa saran, adapun saran-saran

tersebut adaalah sebagai berikut. 1)Penggunaan model cooperative script

memberikan pengaruh yang positif dalam meningkatkan hasil dan proses pembelajaran di sekolah dasar, untuk itu diharapkan kepada guru sekolah dasar

untuk menggunakan model cooperative script ini sebagai alternatif dalam

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di sekolah dasar. 2)Dalam penerapan model cooperative script diharapkan guru benar-benar mengontrol jalanya proses pembelajaran dan memotivasi peserta didik agar lebih bersemangat dan antusias dalam mengikuti pembelajaran. 3)Diharapkan kepada guru dalam melaksanakan pembelajaran hendaknya menggunakan pembelajaran model kooperatif agar dapat melatih kerjasama, keaktifan dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan di dalam kelas.

DAFTAR RUJUKAN

Agus Suprijono. (2013). Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

BSNP. ( 2006 ). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD / MI. Jakarta :

Departemen Pendidikan Nasional.

Faturrahman, dkk. (2012). Pengantar Pendidikan. Jakarta: Prestasi Pustaka

Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia

Jamal Ma’mur Asmuni. (2001). 7 Tips Aplikasi PAKEM. Jogjakarta: DIVA

Leo Sutrisno, dkk. (2008). Pembelajaran IPA SD. Direktorat Jenderal

Pendidikan Nasional.

Nursid Sumaatmadja. (2007). Konsep Dasar IPS. Jakatra: Universitas Terbuka

Sardiman, A.M. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.

Rajagrafindo Persada

Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya dari hasil analisa struktur mikro dengan menggunakan alat Scanning Electron Microscope (Gambar 4), diketahui membran memiliki pori-pori, sehingga memungkinkan

Dari hasil penelitian dan analisis data yang telah dilaksanakan, maka dapat ditarik kesimpulan Kinerja Guru Dalam Mengelola Pembelajaran Anak Usia Dini Di TK Kecamatan Pontianak

Penelitian ini dilakukan di habitat alami yang berupa sungai dan habitat buatan yang berupa kolong di Desa Sebagin, Permis dan Nyelanding di Kabupaten Bangka Selatan.. Metode yang

Selanjutnya sebelum membuat gulungan kumparan terlebih dahulu dibuat rancangan sesuai kondisi motor yang telah dibongkar sehingga akan diperoleh kebutuhan material,

The Journal of Korean Society of Physical Therapy Original articles The Effects of Closed Kinetic and Open Kinetic Chain Exercises Using Knee Reposition Sense in Chronic

Kegiatan pembelajaran dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan metode mind map dengan media visual, yang meggunakan 9 langkah pada kegiatan pembelajaran awal,

Penawaran ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan Langsung untuk melaksanakan pekerjaan tersebut di atas. Kami akan

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai acuan dalam ilmu pengetahuan, terutama dalam bidang pertanian, sehingga penelitian ini dapat menjadi sumber