• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi. * Dosen Sekolah Tinggi Manajemen IMMI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurnal Manajemen & Bisnis Aliansi. * Dosen Sekolah Tinggi Manajemen IMMI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENJUALAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA

PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

TAHUN 2013-2015

Oleh :

Laela Lanjarsih dan Inung Wijayanti*

ABSTRACT

This study aims to to analyze the influence of profitability , liquidity , tangibility asset , non debt tax shield , and sales growth to structure capital in the food and beverage company enrolled in indonesia stock exchange of 2013-2015.The sample from 12 company using a technique purposive sampling of the total number of 14 the food and beverage company in indonesia stock exchange 2013-2015. Data processing using data method regression panel and models estimation used is random effect with a significant degree 5 percent .The results of the study concluded that in partial variable profitability by return on assets ( roa ) have no influence to structure capital , liquidity significant negative to capital structure, tangibility asset have no influence to structure capital , variable non debt tax shield (ndts) has not been affecting the capital structure , and variable sales growth significant negative to capital structure.

Key worrds: capital structure, Profitability (ROA), Liquidity, Tangibility Asset, Non Debt Tax Shield, Sales Growth.

PENDAHULUAN

Keputusan pendanaan diperlukan untuk menganalisis sumber-sumber dana yang optimal baik dari sumber internal maupun eksternal. Penggunaan dana internal berasal dari laba ditahan (retained earning) yang dimiliki perusahaan, sedangkan dana eksternal berasal dari penggunaan utang dan penerbitan saham (Riyanto, 2011:209). Keputusan pendanaan berkaitan dengan komposisi utang, saham preferen, dan saham biasa yang digunakan perusahaan. Keputusan pendanaan dapat membantu perusahaan dalam menentukan seberapa besar penggunaan utang dibanding ekuitas untuk pembiayaan investasi (Sheikh dan Zongjun, 2011). Keputusan mengenai penggunaan utang atau ekuitas sehingga dalam pembiayaan investasi dipegang sepenuhnya oleh manajer keuangan. Disini peran manajer keuangan sangat besar guna menemukan proporsi penggunaan dana investasi yang tepat bagi perusahaan. Hal ini untuk menentukan nilai dan meminimalkan risiko yang besar terkait penggunaan

utang.

Keputusan ini berkaitan juga dengan biaya modal (cost of capital) yang akan dikeluarkan perusahaan atas setiap modal yang didapat. Dalam perkembangannya, perusahaan lebih mengutamakan kebutuhan dananya dengan mengutamakan pemenuhan dengan sumber dari dalam perusahaan. Tetapi seiring kebutuhan perusahaan yang semakin banyak, perusahaan harus menjalankan aktivitasnya dengan bantuan dana dari luar, baik berupa utang atau dengan mengeluarkan saham baru. Kalau kebutuhan dananya hanya dipenuhi dengan utang saja, maka ketergantungan dengan pihak luar akan semakin besar dan risiko finansialnya semakin besar pula. Sebaliknya bila kebutuhan dana dipenuhi dengan saham saja, biaya akan sangat mahal (Widodo dan Moeljadi, 2014). Perbandingan utang dan modal sendiri dalam struktur finansial perusahaan disebut struktur modal. Menurut Keown (2010:149) struktur modal yang optimal adalah strutur modal perusahaan yang akan memaksimalkan harga sahamnya. Terlalu

(2)

banyak utang akan dapat menghambat perkem-bangan perusahaan yang juga akan membuat pemegang saham berfikir dua kali untuk tetap menanamkan modalnya.

Banyak penelitian yang dilakukan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal. Namun dari beberapa penelitian terdahulu ada ketidakkonsistenan hasil penelitian, dimana ada variabel yang berpengaruh dan tidak memiliki pengaruh terhadap struktur modal. Penelitian-penelitian yang dilakukan mengenai struktur modal antara lain dilakukan oleh Moeljadi (2014) yang menggunakan tujuh variabel independen sebagai faktor yang mempengaruhi struktur modal yaitu profitabilitas, ukuran perusahaan, cash holding, pertumbuhan perusahaan, tangibility, non debt tax

shield. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan, ukuran perusahaan berpengaruh terhadap struktur moda, cash holding, non debt tax shield, dan pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap struktur modal. Tangibility berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal.

Prasetya dan Nadia (2014) menggunakan tujuh variabel sebagai faktor yang mempengaruh struktur modal dengan hasil yaitu profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal, ukuran perusahaan, growth opportunity, likuiditas, struktur aset, resiko bisnis dan

non debt tax shhield tidak berpengaruh terhadap struktur modal. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Murhadi (2011) didapatkan hasil bahwa variabel profitabilitas, dan growth berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal. Variabel ukuran perusahaan, dan asset tangibility memiliki pengaruh positif signifikan terhadap struktur modal. Non debt tax shield memiliki hubungan positif tidak signifikan trehdap struktur modal. Jatmiko (2015) melakukan penelitian dengan lima variabel yaitu ptofitabilitas, risiko bisnis, likuiditas, pertumbuhan penjualan, pertumbuhan aktiva. Dan didapatkan hasil bahwa risiko bisnis, dan pertumbuhan penjualan berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal. Profitabilitas, likuiditas, dan struktur aktiva bepengaruh negatif terhadap struktur modal.

Penelitian ini merupakan penelitian ulang yang telah dilakukan oleh para ahli mengenai struktur modal dengan mengambil lima faktor yaitu profitabilitas , likuiditas, tangibility asset, non debt tax shield dan pertumbuhan penjualan.Melalui hasil penelitian para ahli mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal diatas, maka dilakukan penelitian ulang dengan mengambil lima faktor yaitu profitabilitas,

likuiditas, asset tangibility, non debt tax shield, dan pertumbuhan penjualan. Dengan mengetahui bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal, dapat membantu perusahaan makanan dan minuman di dalam menentukan pemenuhan dana yang seharusnya dilakukan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Penelitian ini juga menggunakan sampel dan periode penelitian yang berbeda yaitu tahun 2013-2015. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah profitabilitas, likuiditas, asset tangibility, non debt tax shield, dan pertumbuhan penjulaan berpengaruh terhadap struktur modal. Objek penelitian adalah perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2013-2015.

KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS Struktur modal

Menurut Sartono (2010), struktur modal merupakan perimbangan jumlah utang jangka pendek yang bersifat permanen, utang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa. Struktur modal diproksikan oleh Debt to Equity Ratio (DER), menggunakan rasio total utang dengan modal sendiri. Rasio itu digunakan untuk mengukur berapa besar aktiva yang dibiayai dengan utang. Semakin tinggi rasio, berarti semakin besar aktiva yang dibiayai dengan utang dan hal itu semakin berisiko bagi perusahaan. Struktur modal dapat diukur dengan formula sebagai berikut:

Profitabilitas

Rasio ini digunakan untuk mengukur sejauh mana aset perusahaan yang telah digunakan dapat menghasilkan laba bersih. Untuk mengukur tingkat profitabilitas perusahaan, penelitian ini menggunakan

Return on Asset (ROA). Formula yang digunakan untuk menghitung ROA adalah sebagai berikut (Adhegaonkar dan Indi, 2012) :

Likuiditas

Likuiditas didefinisikan sebagai rasio lancar guna mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk segera menyelesaikan hutang jangka pendek dengan aset lancar yang dimilikinya. Formula yang digunakan untuk menghitung likuiditas adalah (Adhegaonkar dan Indi, 2012) :

(3)

Tangibility Asset

Merupakan komposisi jumlah aset tetap yang dimiliki perusahaan terhadap total aset. (Yeniatie dan Nicken, 2010). Formula untuk menghitung Tangibility Asset yaitu:

Non Debt Tax Shield

Adalah besarnya biaya yang mendatangkan keuntungan pajak bagi perusahaan selain bunga. Dapat juga dikatakan sebagai pengurang pajak untuk depresiasi dan pajak investasi. Non debt tax shield

dapat diukur dengan formula sebagai berikut (Adhegaonkar dan Indi, 2012):

Pertumbuhan Penjualan

Pertumbuhan penjualan atau growth of sales

merupakan kenaikan atau penurunan jumlah penjualan dari tahun ke tahun atau waktu ke waktu (Kesuma, 2009:41). Cara pengukurannya adalah dengan membandingkan penjualan pada tahun ke t setelah dikurangi penjualan pada periode sebelumnya terhadap penjualan pada periode sebelumnya (Eviani, 2015).

Perumusan Hipotesis

Pengaruh Profitabilitas terhadap Struktur Modal

Semakin tinggi kemampuan yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan laba semakin mudah perusahaan mendapatkan dana eksternal karena kreditur memberikan bunga yang rendah dengan alasan risiko gagal bayar yang rendah, sedangkan investor tertarik dengan tingkat pengembalian yang tinggi. Hal ini dapat dikatakan bahwa perubahan profitabilitas sebanding dengan perubahan struktur modal. Artinya apabila tingkat profitabilitas bertambah satu satuan, maka struktur modal juga bertambah satu satuan.

: Profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal

Pengaruh Likuiditas terhadap Struktur Modal

Menurut packing order theory, perusahaan yang mempunyai likuiditas yang tinggi akan cenderung tidak menggunakan pembiayaan dari utang. Hal ini disebabkan perusahaan dengan likuiditas yang tinggi mempunyai dana internal yang besar, sehingga perusahaan tersebut akan lebih menggunakan dana internalnya terlebih dahulu untuk membiayai

investasinya sebelum menggunakan pembiayaan eksternal melalui utang.

: Likuiditas berpengaruh negatif terhadap struktur modal

Pengaruh Tangibility Asset terhadap Struktur Modal

Perusahaan yang memiliki aset tetap yang sesuai untuk dijaminkan akan lebih mudah mendapatkan pinjaman karena kreditur akan lebih longgar memberikan pinjaman ketika terdapat jaminan. Namun apabila perusahaan gagal dalam melunasi kewajibannya, maka aset yang dijaminkan akan disita oleh kreditur. Sehingga perusahaan yang memiliki

tangibility asset dalam jumlah besar cenderung akan menggunakan utang yang banyak pula.

: Tangibility asset berpengaruh positif signifikan tehadap struktur modal

Pengaruh Non Debt Tax Shield terhadap Struktur Modal

Non debt tax shield merupakan pembebanan

biaya dari depresiasi dan bukan dari utang yang terdapat pembayaran biaya bunga. Perusahaan yang memiliki non debt tax shield yang tinggi cenderung akan menggunakan tingkat utang yang rendah, hal itu karena arus kas yang menjadi modal untuk perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya. : Non debt tax shield berpengaruh negatif

terhadap struktur modal

Pengaruh Pertumbuhan Penjualan terhadap Struktur Modal

Perusahaan yang berada dalam industri yang mempunyai laju pertumbuhan tinggi harus menyediakan modal yang cukup untuk membelanjai perusahaan. Bagi perusahaan dalam tingkat pertumbuhan penjualan dan laba yang tinggi kecenderungan perusahaan menggunakan utang sebagai sumber dana eksternal lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang pertumbuhan penjualannya rendah.

: Pertumbuhan penjualan berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal

METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia selama periode 2013 sampai dengan 2015. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling.

(4)

Kriteria yang digunakan untuk untuk memilih sampel adalah sebagai berikkut: (1) perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015, (2) laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit setiap tahunnya dan mudah diakses, (3) perusahaan memiliki data yang lengkap tentang total aktiva, total utang, total ekuitas, penjualan, depresiasi, dan juga laba bersih selama 2013-2015.

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan pengambilan data sekunder yang didapat dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) tahun 2013-2015 serta melalui situs www.idx.co.id yang telah mencantumkan laporan keuangan perusahaan makanan dan minuman yang telah diaudit.

Teknik Analisis Data

Uji Analisis Regresi Data Panel

Penelitian ini menggunakan metode regresi data panel. Penelitian ini melakukan olah data dan perhitungan sampel penelitian menggunakan program

Microsoft Excel versi 2010 dan Eviews 9.0. Menurut Ghozali dan Ratmono (2013:231) data panel merupakan gabungan dari data cross section dan time series. Sedangkan regresi linear berganda pada dasarnya merupakan perluasan dari regresi linier sederhana (Sanusi, 2011:134).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian

Analisis deskriptif bertujuan untuk memberi informasi mengenai dari variabel yang digunakan dalam penelitian. informasi tersebut disajikan dari nilai minimum, maximum, rata-rata (mean), dan standar deviasi. Dalam penelitian ini analisis deskriptif dilakukan pada variabel struktur modal, profitabilitas, likuiditas, tangibility asset, non debt tax shield, dan pertumbuhan penjualan. Statistik deskriptif dari masing-masing variabel disajikan dalam tabel 2 sebagai berikut:

Tabel 2

Hasil Statistik Deskriptif

Berdasarkan stastistik deskriptif pada tabel 2 diatas, dapat dilihat bahwa jumlah observasi (N) yang diteliti yaitu sebanyak 36 observasi yang terdiri atas perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2013-2015. Struktur modal yang diproksikan oleh (DER) memiliki nilai minimum sebesar 0.222 dan nilai maksimum sebesar 3.028. Secara keseluruhan diperoleh nilai rata-rata sebesar 1.09 dengan deviasi standar sebesar 0.534. Profitabilitas (ROA) memiliki nilai minimum sebesar -0.02 dan nilai maksimum sebesar 0.657. secara keseluruhan diperoleh nilai rata-rata sebesar 0.117 dengan deviasi standar sebesar 0.122. Likuiditas memiliki nilai minimum sebesar 0.513 dan nilai maksimum sebesar 6.423. Secara keseluruhan di dapat nilai rata-rata sebesar 2.044 dan deviasi standar sebesar 1.201. Tangibility asset (TA) memiliki nilai minimum sebesar 0.101 dan nilai maksimum sebesar 0.783. Secara keseluruhan di dapat nilai rata-rata sebesar 0.372 dan deviasi standar sebesar 0.167. Non debt tax shield (NDTS) memiliki nilai minimum sebesar 0.013 dan nilai maksimum sebesar 0.092. Secara keseluruhan di dapat nilai rata-rata sebesar 0.033 dan deviasi standar sebesar 0.019. Pertumbuhan Penjualan (SG) memiliki nilai minimum sebesar -0.317 dan nilai maksimum sebesar 1.273. Secara keseluruhan diperoleh nilai rata-rata sebesar 0.215 dan deviasi standar sebesar 0.354.

Estimasi Regresi Data Panel

Pada estimasi data panel terdapat tiga model yaitu

common effect, fixed effect, dan random effect. Untuk mengetahui model mana yang paling baik untuk digunakan dalam penelitian ini maka dilakukan beberapa pengujian terlebih dahulu, seperti uji Chow, uji Hausman, dan uji Lagrange Multiplier. Berikut uraian hasil dari ketiga model estimasi tersebut.

Common Effect

Sumber: Hasil Pengolahan dengan Eviews 9.0

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation DER 36 0.222 3.028 1.090 0.534 ROA 36 -0.020 0.657 0.117 0.122 LKDTS 36 0.513 6.423 2.044 1.201 TA 36 0.101 0.783 0.372 0.167 NDTS 36 0.013 0.092 0.033 0.019 SG 36 -0.317 1.273 0.215 0.354

Dependent Variable: DER Method: Panel Leas t Squares Date: 12/20/16 Time: 23:23 Sample: 2013 2015 Periods included: 3 Cross -sections included: 12 Total panel (balanced) observations: 36

Variable Coefficient Std. Error t-Statis tic Prob.

ROA -0.107648 0.752460 -0.143062 0.8872 LKDTS -0.322831 0.079498 -4.060858 0.0003 TA -0.162053 0.616528 -0.262848 0.7945 NDTS 3.465962 5.643541 0.614147 0.5437 SG -0.313645 0.218949 -1.432503 0.1623 C 1.775547 0.340224 5.218751 0.0000

R-s quared 0.512503 Mean dependent var 1.089472 Adjusted R-squared 0.431253 S.D. dependent var 0.541764 S.E. of regres s ion 0.408573 Akaike info criterion 1.198720 Sum squared res id 5.007959 Schwarz criterion 1.462640 Log likelihood -15.57696 Hannan-Quinn criter. 1.290835 F-statis tic 6.307757 Durbin-Wats on stat 1.639031 Prob(F-statistic) 0.000412

(5)

Pada tabel common effect diats menunjukkan bahwa hasil adjusted R-squared sebesar 0.431253 atau 43.1253 persen, dapat dilihat bahwa satu dari lima variabel yaitu likuiditas (LKDTS) memiliki hasil yang signifikan yaitu sebesar 0.0003 atau lebih kecil dari á (0.05), sedangkan profitabilitas (ROA) sebesar 0.8872, tangibility asset (TA) sebesar 0.7945, non

debt tax shield (NDTS) sebesar 0.5437, dan

pertumbuhan penjualan (SG) sebesar 0.1623 lebih besar dari á (0.05).

Fixed Effect

Sumber: Hasil Pengolahan dengan Eviews 9.0 Berdasarkan tabel fixed effect dapat dilihat hasil dari adjusted R-squared lebih besar dari pada model

common effect yaitu sebesar 0.881984 atau sebesar 88.1984 persen. Di dalam model ini, terdapat tiga variabel yaitu ROA, LKDTS, dan NDTS yang memiliki nilai signifikan dengan tingkat probabilitas masing-masing 0.0004, 0.0334, dan 0.0001 yang berarti lebih kecil dari á (0.05). sedangkan varaibel lainnya tidak signifikan yaitu tangibility asset, dan pertumbuhan penjualan.

Random Effect

Sumber: Hasil Pengolahan dengan Eviews 9.0

Pada tabel random effect menunjukkan hssil

adjusted R-squared lebih kecil dibandingkan dengan model fixed effect yaitu 0.263417 atau sebesar 26.3417 persen. Hasil dari random effect ini memiliki nilai probabilitas yang signifikan hanya dua yaitu likuiditas (LKDTS) sebesar 0.0001, dan pertumbuhan penjualan (SG) sebesar 0.0273 atau lebih kecil dari á (0.05). sedangkan profitabilitas, tangibility asset,

non debt tax shield nilainya lebih besar dari á (0.05).

Pemilihan Model Estimasi Regresi Data Panel Uji Chow

Uji Chow digunakan untuk mengetahui teknik regresi data panel yang lebih baik digunakan antara model fixed effect dengan model common effect.

Sumber: Hasil Pengolahan dengan Eviews 9.0 Berdasarkan hasil uji chow dapat dilihat nilai probabilitas yaitu 0.0000 dan cross-section square

sebesar 0.0000 < 0.05, sehingga model fixed effect

lebih baik untuk digunakan dalam mengestimassi regresi data panel dibandingkan model common effect.

Uji Hausman

Uji hausman digunakan untuk memilih model pendekatan yang tepat untuk digunakan antara fixed effect atau random effect di dalam data panel.

Sumber: Hasil Pengolahan dengan Eviews 9.0 Berdasarkan hasil uji hausman didapat nilai probabilitas cross-section random sebesar 0.0000 lebih kecil dari á (0.05), berarti model random effect lebih baik digunakan dalam mengestimasi regresi data panel dibandingkan dengan model fixed effect.

Berdasarkan Uji Chow menunjukkan bahwa model fixed effect lebih baik dibandingkan dengan model common effect, sedangkan berdasarkan Uji

Hausman menunjukkan bahwa model random effect

merupakan model data panel yang paling tepat

Dependent Variable: DER Method: Panel Least Squares Date: 12/20/16 Tim e: 23:24 Sample: 2013 2015 Periods included: 3 Cross -sections included: 12 Total panel (balanced) obs ervations : 36

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. ROA -2.983464 0.702866 -4.244711 0.0004 LKDTS -0.196872 0.085819 -2.294032 0.0334 TA -1.061870 0.959864 -1.106272 0.2824 NDTS -50.50551 10.36025 -4.874933 0.0001 SG -0.051683 0.137634 -0.375511 0.7114 C 3.914015 0.439245 8.910769 0.0000 Effects Specification Cross -section fixed (dum my variables)

R-s quared 0.935934 Mean dependent var 1.089472 Adjusted R-squared 0.881984 S.D. dependent var 0.541764 S.E. of regres sion 0.186115 Akaike info criterion -0.219542 Sum squared res id 0.658136 Schwarz criterion 0.528231 Log likelihood 20.95175 Hannan-Quinn criter. 0.041451 F-statistic 17.34810 Durbin-Watson stat 2.986159 Prob(F-s tatistic) 0.000000

Dependent Variable: DER

Method: Panel EGLS (Cros s -s ection random effects ) Date: 12/20/16 Tim e: 23:27

Sam ple: 2013 2015 Periods included: 3 Cros s -s ections included: 12 Total panel (balanced) obs ervations : 36

Swam y and Arora es tim ator of com ponent variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statis tic Prob. ROA -1.106028 0.577640 -1.914737 0.0651 LKDTS -0.308035 0.070130 -4.392362 0.0001 TA -0.675681 0.666070 -1.014429 0.3185 N DTS -4.517870 5.869555 -0.769712 0.4475 SG -0.276748 0.119237 -2.320993 0.0273 C 2.308760 0.329242 7.012359 0.0000 Effects Specification S.D. Rho Cros s -s ection random 0.347782 0.7774 Idios yncratic random 0.186115 0.2226

Weighted Statis tics

R-s quared 0.368643 Mean dependent var 0.321611 Adjus ted R-s quared 0.263417 S.D. dependent var 0.321100 S.E. of regres s ion 0.275582 Sum s quared res id 2.278367 F-s tatis tic 3.503336 Durbin-Wats on s tat 2.619120 Prob(F-s tatis tic) 0.013005

Unweighted Statis tics

R-s quared 0.214105 Mean dependent var 1.089472 Sum s quared res id 8.073336 Durbin-Wats on s tat 0.739139

Redundant Fixed Effects Tests Equation: Untitled

Tes t cros s-s ection fixed effects

Effects Tes t Statis tic d.f. Prob. Cross -section F 11.416083 (11,19) 0.0000 Cross -section Chi-s quare 73.057414 11 0.0000

Correlated Random Effects - Hausm an Tes t Equation: Untitled

Tes t cross -section random effects

Tes t Sum mary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

(6)

dibandingkan dengan model fixed effect maupun

common effect. Dengan demikian, Uji Langrage Multiplier (LM) tidak perlu dilakukan.

Uji Asumsi Model Regresi Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas berguna untuk mengetahui apakah pada model regresi yang diajukan telah ditemukan korelasi kuat antarvariabel independen. Jika terjadi korelasi kuat, terdapat masalah multikolinieritas yang harus diatasi (Umar, 2010:80). Hal ini ditunjukkan dengan ketentuan untuk menganalisis besar pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat terlebih dahulu harus diketahui seberapa besar kaitan (korelasi) antara variabel-variabel bebasnya. Jika korelasi yang terjadi adalah besar, secara kuantitatif diatas 0.8, maka telah terjadi multikolinieritas sehingga uji pengaruh variabel-variabel bebas tidak perlu dilanjutkan. Sebaliknya, jika nilai multikolinieritas dibawah 0.8 maka uji pengaruh dapat dilanjutkan. Berikut adalah hasil dari uji multikolinieritas yaitu:

Tabel 3 Hasil Uji Multikolinieritas

Sumber: Hasil Pengolahan dengan Eviews 9.0 Pada tabel 3 menunjukkan bahwa tidak terdapat nilai yang melebihi 0.8 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas dalam data penelitian ini.

Uji Hipotesis

Tabel 4. Hasil Uji t

Sumber: Hasil Pengolahan dengan Eviews 9.0 Tabel 5 Hasil Uji F

Sumber: Hasil Pengolahan dengan Eviews 9.0

Tabel 6 Hasil Uji Koefisien Determinasi

Sumber: Hasil Pengolahan dengan Eviews 9.0

Analisis Regresi Data Panel

Analisis regresi data panel bertujuan untuk melihat apakah terdapat pengaruh anatara variabel Profitabilitas (ROA), Non Debt Tax Shield (NDTS), dan Growth of Sales (GOS) terhadap Struktur Modal (DER). Hasil olahan yang digunakan adalah nilai koefisien yang terdapat pada model random effect.

Random Effect

Pada tabel diatas maka diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut:

Pembahasan Hasil Pengujian Pengaruh Profitabilitas Terhadap Struktur Modal

Dari pengujian yang dilakukan terhadap profitabilitas yang diproksikan dengan Return on Assets (ROA) diperoleh t-statistik sebesar -1.914 dengan angka probabilitas 0.0651 lebih besar dari á (0.05) maka didapat disimpulkan bahwa profitabilitas yang diproksikan oleh ROA tidak ada pengaruh terhadap struktur modal (DER) pada perusahaan makanan dan minuman. Hasil penelitian ini didukung oleh Putri (2012) yang menyatakan bahwa perubahan nilai profitabilitas (ROA) tidak mempengaruhi perubahan nilai struktur modal perusahaan.

Pengaruh Likuiditas Terhadap Struktur Modal

Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan terhadap Likuiditas diperoleh tstatistik sebesar -4.392362 dengan angka probabilitas 0.0001 maka dapat disimpulkan bahwa likuiditas memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap struktur modal.

DER ROA LKDTS TA NDTS SG DER 1 -0.09190 -0.68162 0.44838 0.30787 -0.00053 ROA -0.09190 1 0.11037 0.08780 0.52471 0.22793 LKDTS -0.68162 0.11037 1 -0.58560 -0.33336 -0.28142 TA 0.448384 0.08780 -0.58560 1 0.60288 -0.00812 NDTS 0.307873 0.52471 -0.33336 0.60288 1 0.06782 SG -0.00053 0.22793 -0.28142 -0.00812 0.06782 1

Variable Coefficient Std. Error t-Statis tic Prob. ROA -1.106028 0.577640 -1.914737 0.0651 LKDTS -0.308035 0.070130 -4.392362 0.0001 TA -0.675681 0.666070 -1.014429 0.3185 NDTS -4.517870 5.869555 -0.769712 0.4475 SG -0.276748 0.119237 -2.320993 0.0273 C 2.308760 0.329242 7.012359 0.0000 Effects Specification C 2.308760 0.329242 7.012359 0.0000 Effects Specification S.D. Rho

Cros s-s ection random 0.347782 0.7774

Idios yncratic random 0.186115 0.2226

Weighted Statis tics

R-squared 0.368643 Mean dependent var 0.321611 Adjus ted R-s quared 0.263417 S.D. dependent var 0.321100 S.E. of regress ion 0.275582 Sum squared res id 2.278367 F-s tatis tic 3.503336 Durbin-Wats on stat 2.619120 Prob(F-statis tic) 0.013005

R-squared 0.368643 Mean dependent var 0.321611 Adjusted R-squared 0.263417 S.D. dependent var 0.321100 S.E. of regression 0.275582 Sum squared resid 2.278367 F-statistic 3.503336 Durbin-Watson stat 2.619120 Prob(F-statistic) 0.013005

Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

ROA -1.106028 0.577640 -1.914737 0.0651 LKDTS -0.308035 0.070130 -4.392362 0.0001 TA -0.675681 0.666070 -1.014429 0.3185 NDTS -4.517870 5.869555 -0.769712 0.4475 SG -0.276748 0.119237 -2.320993 0.0273 C 2.308760 0.329242 7.012359 0.0000 Effects Specification

Struktur Modal = 2.308760 – 1.106028ROA – 0.308035LKDTS – 0.675681TA – 4.517870NDTS –

(7)

Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Devi dan Haryanto (2013). Menurut pecking order theory, perusahaan yang mempunyai likuiditas yang tinggi akan cenderung tidak menggunakan pembiayaan dari hutang, hal ini disebabkan perusahaan dengan likuiditas yang tinggi mempunyai dana internal yang besar, sehingga perusahaan akan lebih menggunakan dana internal terlebih dahulu.

Pengaruh Tangibility Assets Terhadap Struktur Modal

Dari pengujian yang dilakukan terhadap

tangibility asset diperoleh t hitung sebesar -1.014429 dengan angka probabilitas 0.3185 lebih besar dari á (0.05) maka dapat disimpulkan bahwa tangibility assets tidak berpengaruh terhadap struktur modal. Hasil penelitian ini didukung oleh Yenny (2015).

Pengaruh Non Debt Tax Shield Terhadap Struktur Modal

Berdasarkan hasil analisis data terhadap non debt tax shield diperoleh t-statistic sebesar -0.769712 dengan nilai signifikan 0.4475 lebih besar dari á 0.05. hasil ini menunjukkan bahwa non debt tax shield

tidak berpengruh terhadap struktur modal pada perusahaan makanan dan minuman. Hal ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ardhianto dkk (2014), Sari dkk (2013) yang menyatakan bahwa

non debt tax shield tidak berpengaruh terhadap struktur modal.

Pengaruh Perumbuhan Penjualan Terhadap Struktur Modal

Dari pengujian yang dilakukan menunjukkan bahwa pertumbuhan penjualan berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan makanan dan minuman. Hasilnya diperoleh nilai signifikan sebesar 0.0273 lebih kecil dari á (0.05) dan nilai t hitung sebesar -2.320993. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Wijaya dkk (2014), dan Oktaviani dan Mariana (2014).

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, hasil analisis, dan hasil pembahasan yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan bahwa hasil regresi linier data panel menunjukkan bahwa profitabilitas yang diproksikan oleh ROA tidak memiliki pengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan makanan dan minuman yng terdaftar di BEI. Variabel likuiditas memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap struktur

modal pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI. Variabel tangibility assets tidak memiliki pengaruh terhadap struktur modal perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI. Variabel non debt tax shield tidak memiliki pengaruh terhadap struktur modal pada perusahan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI. Dan terakhir variabel pertumbuhan penjualan memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap struktur modal pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI.

Saran

Berdasarkan hasil pembahasan dan simpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, maka dapat diberikan saran bagi para investor bahwa hendaknya dalam melakukan investasi memperhatikan struktur modal perusahaan. Hal ini perlu dipertimbangkan agar pihak investor dalam melakukan inestasi dapat menerima

return yang diharapkan. Dan bagi para peneliti selanjutnya, hendaknya para peneliti dapat mengambil manfaat dari penelitian ini untuk melakukan penelitian lebih mendalam lagi mengenai faktor yang dapat memperngaruhi struktur modal sehingga hsil yang didapat akan lebih akurat lagi. Diharapkan agar para peneliti memperpanjang waktu pengamatan untuk konsistensi dari pengaruh variabel-variabel independen tersebut terhadap struktur modal. Disarankan juga dapat menambah sampel jenis perusahaan yang terdaftar di BEI atau dimungkinkan untuk mengganti perusahaan lain yang go public dan lebih luas untuk mengetahui pengaruh yang signifikan dari variabel yang digunakan terhadap struktur modal perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Adhegaonkar, Vikas., & R. M. Indi. (2012). Determinants Of Capital Structure: A Case of Indian Chemical Industry. International Journal Of Marketing and Technology, Vol. 2, Issue 10. Retrievied From Proquest Education Journal Database.

Ardhianto, R., Emrinaldi, N., & Nur, A. (2014). Analisis Pengaruh Kebijakan Dividen, Resiko Bisnis, Kontrol Kepemilikan, Cash Holding, dan Non-Debt Tax Shield Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. JOM FEKON, Vol. 1, No. 2.

Devi, V.S., & Haryanto, A.M. (2013). Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Aset, Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, dan Likuiditas

(8)

Terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun

2008-2010. Diponegoro Journal Of

Management. Vo.2 No.3.

Eviani, A. D. 2015. Pengaruh Struktur Aktiva, Pertumbuhan Penjualan, Dividend Payout Ratio, Likuiditas dan Profitabilitas Terhadap Struktur

Modal. Jurnal Akuntansi dan Sistem

Teknologi Informasi, Vol. 11, No. 2.

Ghozali, H. Imam & Ratmono, Dwi. (2013). Analisis

Multivariat dan Ekonometrika. Semarang:

Universitas Diponogoro.

Indonesian Capital Market Directory (ICMD). Jatmiko, B. (2015). Key Succes factors Struktur

Modal Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Vol. 22, No. 1.

Kesuma, Ali. (2009). Analisis Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Serta Pengaruhnya Terhadap Nilai Saham PerusahaanReal Estate yang Go Public di Bursa

Efek Indonesia. Jurnal Manajemen &

Kewirausahaan, Vol. 11, No. 1.

Kweon, Arthur, J, et. Al. (2010). Manajemen Keuangan: Prinsip dan Penerapan, Jilid 2, Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat.

Moeljadi, 2014. Factors Affecting Firm Value : Theoritical Study on Public Manufacturing Firms in Indonesia. South East Asia Journal Contemporary Business, Economical and Law. Vol. 5, No. 2.

Murhadi, W. R. (2011). Determinan Struktur Modal : Studi di Asia Tenggara. Jurnal Ilmu Mahasiswa Universitas Surabaya, Vol. 2, No. 1.

Oktaviani, G.L., & Mariana, I.M. (2014). Analisa Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan, Struktur Aktiva, dan Ukuran Perusahaan Terhadap www.idx.co.id

Prasetya, B. T., & Nadia, A. (2014). Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Growth Opportunity, Likuiditas, Struktur Aset, Risiko Bisnis, dan Non Debt Tax Shield Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Sub Sektor Barang Konsumsi. Jurnal Ilmu Manajemen, Vol. 2, No. 4.

Putri, Meidera E. D. (2012). Pengaruh Profitabilitas, Struktur Aktiva, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur Sektir Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen. No.1 Vol. 01.

Sanusi, Anwar. (2011). Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

Sari, D. H., Atim, D., & Siti, A. (2013). Determinan Struktur Modal dan Dampaknya terhadap Nilai Perusahaan (studi Pada Perusahaan Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Aplikasi Manajemen, Vol. 11, No. 1.

Sartono, Agus. (2010). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE.

Sheikh, N. A., & Zongjun, W. (2011). Determinant Of Capital Structure And Empirical Study of Firms in Manufacturing Industry of Pakistan.

Managerial Finance, Vol. 37(2), Hal: 117-133. Umar, Husein. (2013). Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Widodo, dan Moeljadi (2014). Pengaruh Tangibility, Profitabilitas, Pertumbuhan Perusahaan, NDTS, Cash Holding, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal (Studi Perusahaan Manufaktur yang Listing di Bursa Efek

Indonesia 2010-2012). Jurnal Aplikasi

Manajemen, Vol. 12, No.1.

Wijaya, C., Restu. A., & Yesi. M. (2014). Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas, Pertumbuhan Penjualan, Kebijakan Dividend, dan Resiko Bisnis Terhadap Struktur Modal Pada perusahaan Food and Beverage yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012.

JOM FEKON, Vol. 1, No. 2.

Yeniatie dan Nicken Destriana. (2010). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Hutang pada Perusahaan Non-Keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 12 No.1.

Yenny. (2015). Pengaruh Profitability, Aset Tangibility, Size, Growth Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2011-2013. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, Vol. 4, No. 1.

www.idx.co.id

www.kemenperin.go.id

Gambar

Tabel 4. Hasil Uji t

Referensi

Dokumen terkait

VMware VDI adalah solusi virtualisasi desktop terintegrasi yang menyediakan enterprise-class control dan pengelolaan kepada user yang berpengalaman. VMware VDI,

Uji beda nyata terkecil digunakan untuk mengetahui konsentrasi Pb-asetat berapa yang berpengaruh terhadap jumlah anak sekelahiran dari induk yang dikawinkan dengan mencit jantan

hubungan kuantitatif dengan kepekatan ion loqam yang asal yang berada dalam larutan sampel. (i) (ii

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan bantuan oleh berbagai pihak yang telah memberikan uluran tangan dan kemurahan hati

Hubungan Karakteristik Bidan dengan Tingkat Pengetahuan Bidan tentang Pencegahan Infeksi Pada Masa Nifas di Rumah

Di dalam kontrak unit price poin penting yang tercantum dalam sistem kontrak tersebut adalah “bahwa harga satuan pekerjaan mengikat tetapi quantity pekerjaan akan dihitung

pivoting untuk dilakukan pembuatan rancangan awal model bisnis Doctor OTO yang selanjutnya peneliti akan lakukan peninjauan terhadap para segmen pelanggan, sehingga

Oleh sebab undang-undang organiek (undang-undang kabupaten, gemeente, provincie) itu sampai sekarang masih belum ada, maka untuk menghindarkan kekacauan dan kesulitan-kesulitan