• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PELAKSANAAN SENAM NIFAS TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI LITERATUR REVIEW Lita Minisia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PELAKSANAAN SENAM NIFAS TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI LITERATUR REVIEW Lita Minisia"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH PELAKSANAAN SENAM NIFAS TERHADAP PENURUNAN TINGGI

FUNDUS UTERI LITERATUR REVIEW

Lita Minisia

e-mail: minisia.liita@gmail.com

ABSTRAK

Ketidaklancaran involusi berakibat buruk pada ibu nifas seperti perdarahan yang bersifat lanjut. Ambulasi dini dengan senam nifas bertujuan memperlancar involusi. Senam nifas merupakan bentuk ambulasi dini pada ibu-ibu nifas yang salah satu tujuannya untuk memperlancar proses involusi, sedangkan ketidaklancaran proses involusi dapat berakibat buruk pada ibu nifas seperti terjadi pendarahan yang bersifat lanjut dan kelancaran proses involusi. Penyebab terbanyak perdarahan setelah persalinan 50-60% karena kelemahan atau tidak adanya kontraksi uterus. Tujuan penelitian adalah mencari pengaruh pelaksanaan senam nifas terhadap penurunan tinggi fundus uteri dengan menganalisis jurnal. Desain penelitian yang digunakan adalah study literatur. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh pelaksanaan senam nifas terhadap penurunan tinggi fundus uteri. Hasil penelusuran di Google Schoolar, Sebanyak 9 jurnal dari jurnal yang ditemukan sesuai kata kunci pencarian tersebut kemudian dilakukan skrining, 2 jurnal di eksklusi karena tidak tersedia artikel full text. Sehingga didapat 7 jurnal yang memenuhi kriteria. Hasil penelitian yang didapat dari 7 jurnal yang direview didapat hasil Penurunan tinggi fundus uteri (TFU) pada 6 jam post partum yaitu 11,2 cm pada kelompok yang dilakukan senam nifas dan 11,2 pada kelompok yang tidak dilakukan senam nifas. Penurunan tinggi fundus uteri (TFU) setelah dilakukan senam nifas pada hari ke 6 yaitu antara 4-5 cm dan pada kelompok yang tidak dilakukan senam nifas yaitu 5-6 cm. Ada pengaruh senam nifas terhadap penurunan tinggi fundus uteri dengan nilai rata-rata p-value dari 7 jurnal yang direview yaitu 0,001-0,010. Penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan dan perluasan serta menambah wawasan studi-studi ilmiah di bidang Ilmu Informasi dan Perpustakaan pada umumnya serta dapat memperkaya kajian-kajian tentang pengaruh pelaksanaan senam nifas terhadap penurunan tinggi fundus uteri (TFU). Serta dapat diterapkan sebagai ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperoleh selama masa kuliah dengan melakukan penelitian dibidang literasi kesehatan mengenai pengaruh pelaksanaan senam nifas terhadap penurunan tinggi fundus uteri (TFU) baik di RS, puskesmas ataupun klinik bersalin

Kata kunci :

Senam nifas, Penurunan tinggi fundus uteri Ibu Nifas

ABSTRACT

Uncirculation of involution has a bad impact on postpartum mothers such as advanced bleeding. Early ambulation with puerperal gymnastics aims to facilitate involution. The puerperal gymnastics is a form of early ambulation in postpartum mothers whose purpose is to facilitate the involution process, whereas the involution process can have a negative impact on the puerperal mother such as bleeding that occurs further and the smoothness of the involution process. The most common cause of bleeding after delivery is 50-60% due to weakness or absence of uterine contractions. The purpose of this study was to look for the effect of the implementation of puerperal gymnastics on the decrease in height of the fundus uteri by analyzing the journal. The research design used is the study of literature. The purpose of this study was to determine the effect of the implementation of puerperal gymnastics on the decrease in height of the fundus uteri. Search results on Google Schoolar, A total of 9 journals from journals found according to the search keywords were then screened, 2 journals were excluded because there were no full text articles available. So we get 7 journals that meet the criteria. The results obtained from 7 journals reviewed obtained results in a decrease in the height of the fundus uteri (TFU) at 6 hours post partum ie 11.2 cm in the group that carried out puerperal gymnastics and 11.2 in the group that did not do puerperal gymnastics. Decrease in height of the fundus uteri (TFU) after doing puerperal exercises on the 6th day is between 4-5 cm and in the group that is not done puerperal gymnastics which is 5-6 cm. There is an effect of puerperal gymnastics to decrease the height of the fundus uteri with an average p-value of 7 journals reviewed, namely 0.001-0.010. This research can contribute to the development and expansion and broaden the horizons of scientific studies in the field of Information Science and Library in general and can enrich studies on the effect of the implementation of puerperal gymnastics to decrease the height of the fundus uteri (TFU). And can be applied as science and technology obtained during college by conducting research in the field of health literacy regarding the effect of the implementation of

puerperal exercise on the decrease in height of the fundus uteri (TFU) both in hospitals, health centers or maternity clinics

Keywords : chilbed gymnastic, desrease of high fundus uteri.

PENDAHULUAN

Buku saku kesehatan Provinsi Jambi tahun 2017 menyebutkan 13,68% kematian maternal terjadi pada waktu persalinan dan 30,37%

disebabkan karena perdarahan. Perdarahan yang terjadi pada persalinan mayoritas terjadi pada pasca kelahiran (Dinkes Provinsi Jambi, 2018:37). Penyebab terbanyak perdarahan setelah persalinan 50-60% karena kelemahan atau tidak

(2)

2

Pengaruh Senam Nifas Terhadap Penurunan Tinggi Fundus Uteri

adanya kontraksi uterus. Kegagalan myometrium berkontraksi secara sempurna akan menimbulkan gangguan serius sehingga terjadi perdarahan hebat setelah melahirkan. Untuk itu penting dilakukan pelayanan nifas bagi ibu nifas sebagai salah satu pilar strategi penurunan angka kematian ibu (Tianatia, 2014:139).

Salah satu penyebab kematian ibu berdasarkan SDKI adalah perdarahan pasca salin (20%). Ketidaklancaran involusi berakibat buruk pada ibu nifas seperti perdarahan yang bersifat lanjut. Ambulasi dini dengan senam nifas bertujuan memperlancar involusi (Ineke, 2016:46).

Involusio uterus atau pengerutan uterus merupakan suatu proses dimana uterus kembali ke kondisi sebelum hamil. Involusio uteri dapat juga dikatakan sebagai proses kembalinya uterus pada keadaan semula atau keadaan sebelum hamil (Saleha, 2009:4). Ada beberapa factor yang mempengaruhi involusio uterus antara lain senam nifas, mobilisasi dini ibu post partum, inisiasi menyusui dini, gizi, psikologis dan faktor usia serta faktor paritas (Kemenkes RI, 2018:30).

Involusio uterus meliputi reorganisasi dan pengeluaran desidua/endometrium dan eksfoliasi tempat perlekatan plasenta yang ditandai dengan penurunan ukuran dan berat serta perubahan lokasi uterus yang ditandai dengan warna dan jumlah lokia. Apabila terjadi kegagalan involusi uterus untuk kembali pada keadaan tidak hamil maka akan menyebabkan sub involusi. Penyebab sub involusi uteri yang paling sering ditemui adalah tertahannya fragmen plasenta, infeksi dan perdarahan lanjut (late postpartum haemorrhage). Untuk mempercepat proses involusi uteri salah satu latihan yang dianjurkan adalah senam nifas (Sumarni, 2016:46).

Senam nifas adalah latihan jasmani yang dilakukan oleh ibu-ibu setelah melahirkan setelah keadaan tubuhnya pulih kembali. Fungsinya adalah untuk mengembalikan kondisi kesehatan, untuk mempercepat penyembuhan, mencegah timbulnya komplikasi, memulihkan dan memperbaiki regangan pada otot-otot setelah kehamilan, terutama pada otot-otot bagian punggung, dasar panggul, dan perut. Manfaat melakukan senam nifas adalah memulihkan kembali kekuatan otot dasar panggul, mengencangkan otot-otot dinding perut dan perinium, membentuk sikap tubuh yang baik dan mencegah terjadinya komplikasi. Komplikasi yang dapat dicegah sedini mungkin dengan melaksanakan senam nifas adalah perdarahan post partum (Sumarni, 2016:46).

Hasil penelitian Nurniati dan kawan-kawan pada tahun 2014 rerata tinggi fundus uteri pada hari ke-6 pada kelompok intervensi adalah 5,72

cm dengan standar deviasi 0,88 cm, sedangkan rerata tinggi fundus uteri hari ke-6 pada kelompok kontrol adalah 7,37 cm dengan standar deviasi 0,68 cm. Pengukuran tinggi fundus uteri hari ke-6 antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol terdapat perbedaan 1,65 cm. Hasil uji statistik didapatkan nilai p=0,00 berarti pada alpha 5% terlihat ada perbedaan yang signifikan ratarata tinggi fundus uteri antara kelompok intervensi dan kelompok control (Nurniati, 2014:321).

Dampak yang terjadi apabila tidak melakukan senam nifas diantaranya : varises, thrombosis vena karena sumbatan vena oleh bekuan darah yang tidak lancer akibat ibu terlalu membatasi gerakan selama masa nifas, infeksi karena involusi uterus yang tidak baik sehingga sisa darah tidak dapat dikeluarkan, serta perdarahan yang abnormal. Dengan melakukan senam nifas dapat merangsang kontraksi uterus lebih baik sehingga menghindarkan resiko terjadinya perdarahan (Nurlaila, 2013:181).

Menurut Saleha (2010:75) sebagai akibat kehamilan dinding perut menjadi lembek dan lemas disertai adanya striae gravidarum yang membuat keindahan tubuh akan sangat terganggu oleh karena itu mereka akan berusaha untuk memulihkan dan mengencangkan keadaan dinding perut yang sudah tidak indah lagi. Cara untuk mengembalikan bentuk tubuh menjadi indah dan langsing seperti semula adalah dengan melakukan latihan senam nifas.

METODE PENELITIAN

Studi penelitian ini adalah literature review, dimana jurnal-jurnal yang dipilih adalah semua penelitian yang mencakup dengan pengaruh senam nifas terhadap penurunan tinggi fundus uteri di Indonesia. Jurnal atau

penelitian ini dipilih dengan menetapkan limit atau filter yaitu antara tahun 2014-2019 (lima tahun terakhir), format full text. Dengan kata kunci: senam nifas, penurunan tinggi fundus uteri (TFU)

keyword: chilbed gymnastic, desrease of high fundus uteri.

Kriteria inklusinya adalah ibu nifas hari pertama sampai hari ketiga, yang diteliti adalah pengaruh senam nifas terhadap penurunan tinggi fundus uteri, penelitian dilakukan di Indonesia. Literatur atau jurnal adalah jurnal-jurnal yang didapat dari website jurnal OJS (Open Journal System), kemudian

diekstrak/disaring sesuai topik dan kriteria inklusi. Jurnal yang didapat terdiri dari jurnal

Ners dan Kebidanan Indonesia, Jurnal Kesehatan Masyarakat (JKM), Jurnal Gizi Pangan, Jurnal Berkala Kedokteran, dan Jurnal Ners. Berikut jurnal- jurnal yang diperoleh sesuai topik penelitian, yaitu pengaruh senam nifas terhadap penurunan tinggi fundus uteri.

(3)

3

Pengaruh Senam Nifas Terhadap Penurunan Tinggi Fundus Uteri

Tabel 1. Ekstrak Jurnal pengaruh senam nifas terhadap penurunan tinggi fundus uteri di Indonesia

NO Penulis Judul jurnal Tujuan

Penelitian dan desain

Metode Hasil Penelitian

1 Rullynil (2014) Jurnal Kesehatan Andalas. 2014; 3(3) Pengaruh Senam Nifas terhadap Penurunan Tinggi Fundus Uteri pada Ibu Post Partum di RSUP DR. M. Djamil Padang Untuk mengetahui pengaruh senam nifas terhadap penurunan tinggi fundus uteri (TFU) pada ibu post partum Penelitian ini merupakan studi eksperimental dengan Post Test

Only Control Group Design. Terdapat perbedaan yang signifikan penurunan tinggi fundus uteri antara kedua kelompok pada hari ke-3 (p=0,00) dan hari ke 6 (p=0,00). 2 Jurnal Ilmiah Bidan, Vol.I, No.3, 2016 Ineke (2016) Pengaruh Senam Nifas Terhadap Tinggi Fundus Uteri Dan Jenis Lochea Pada Primipara Untuk mengetahui pengaruh senam nifas terhadap tinggi fundus uteri dan jenis lochea pada ibu nifas primipara

Jenis penelitian ini adalah “quasy

experimenal study”

dengan desain pre test –

post test with control group. Ada pengaruh senam nifas terhadap tinggi fundus uteri dengan p=0,000 (< 0,05). 3 Sari (2018) CENDEKIA MEDIKA Vol 3 No 1, April 2018 P-ISSN: 2503-1392 E-ISSN: 2620-5424 Pengaruh Senam Nifas Terhadap Tinggi Fundus Uteri Pada Ibu Nifas Di Bpm Husniyati Dan Nurtila Palembang Mengetahui pengaruh senam nifas terhadap tinggi fundus uteri di BPM Husniyati dan Nurtila Palembang Tahun 2017 Merupakan penelitian quay eksperimen dengan rancangan post test only with control group Ibu Hasil penelitian menunjukan ƿ- value (0,000) < α (0,05) hal ini menunjukan bahwa ada pengaruh yang bermakna pada proses involusi uterus 4 Andriyani (2013) Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN 1907 - 0357 Pengaruh Senam Nifas Terhadap Penurunan Tinggi Fundus Uteri Pada Ibu Post Partum Diketahuinya pengaruh senam nifas terhadap penurunan tinggi fundus uteri pada ibu post partum di BPS Lia Maria Sukarame Bandar Lampung tahun 2013. Jenis penelitian Eksperimental dengan desain penelitian pra Eksperiment. Ada hubungan yang bermakna antara penurunan tinggi fundus uteri yang sesuai dengan p value 0,03≤ (0,05). 5 Wahyuni (2020) Mahakam Midwifery Journal, Vol 5, No. 1, Mei 2020 : 27-37 Senam Nifas Dan Mobilisasi Dini Terhadap Penurunan Fundus Uteri Pada Ibu Post Partum Di Puskesmas Temindung Diketahuinya pengaruh senam nifas terhadap penurunan tinggi fundus uteri pada ibu post partum di Wilayah Kerja Puskesmas TemindungSam arinda Penelitian ini merupakan penelitian pre experimental

dengan pre test-post test control group design. Subjek penelitian yang

diambil adalah semua ibu post partum menggunakan teknik Berdasarkan hasil uji statistik, terdapat perbedaan penurunan tinggi fundus uteri yang bermakna antara

pre dan post

dengan p-value 0.005 <0,05 sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh senam

(4)

4

Pengaruh Senam Nifas Terhadap Penurunan Tinggi Fundus Uteri

consecutive sampling

6 Siregar (2014) Jurnal Panmed Vol. 9 No.1 Mei-Agustus 2014 Pengaruh Senam Nifas Terhadap Involusi Uterus Pada Ibu Post Partum Primipara Pervaginam Di Klinik Bersalin Tutun Sehati Tanjung Morawa Tahun 2013 Mengetahui apakah ada pengaruh senam nifas terhadap involusi uterus pada

ibu post partum pervaginam hari 1-3 di Klinik Bersalin Tutun Sehati Tanjung Morawa Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experimental dengan metode

one group pre test and post test design. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan uji-t yaitu Independent sampel T-Test didapatkan hasil t hitung 11,02 > t tabel 1,70. yang menunjukkan bahwa ada pengaruh senam nifas terhadap involusi uterus pada ibu post partum primipara pervaginam 7 Purwaningrum (2011) Volume Ii Nomor Khusus Hari Kesehatan Nasional, November 2011 Issn: 2086-3098 Pengaruh Senam Nifas Terhadap Kecepatan Penurunan Tinggi Fundus Uteri

Pada Ibu Post Partum Primipara Hari Pertama Sampai Hari Ke Lima Di Puskesmas Mengetahui pengaruh senam nifas terhadap kecepatan penurunan tinggi fundus uteri pada ibu post partum primipara hari pertama sampai hari ke lima di Puskesmas Mergangsan a. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen dengan pendekatan observasional Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan hasil uji t-test secara statistik menunjukkan bahwa p=0,01 sehingga p<0,05 dengan demikian hipotesis penelitiannya didapatkan bahwa ada perbedaan yang bermakna

(5)

Pengaruh Senam Nifas Terhadap Penurunan Tinggi Fundus Uteri HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran penurunan TFU sebelum dilakukan senam nifas

Dari 7 jurnal diatas tentang pengaruh senam nifas terhadap penurunan tinggi fundus uteri (TFU), memiliki kesamaan konsep penelitian yaitu sebagian besar responden Tinggi Fundus Uteri (TFU) hari pertama responden adalah 11,2 cm. Konsep yang memiliki kesamaan juga terlihat bahwa rata-rata tinggi fundus uteri pre test pada kelompok kontrol adalah 12,80cm. Konsep penurunan tinggi fundus uteri pada jurnal diatas memiliki kesamaan yaitu sama-sama memiliki penurunan. Sampel dalam 6 jurnal yang ditampilkan memiliki kesamaan yaitu semua ibu post partum.

Penelitian Rullynil (2014) di ruang nifas RSUP Dr. M. Djamil Padang. Subjek penelitian yang dipilih adalah semua populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah ibu post partum spontan, bertempat tinggal di kota Padang dan bersedia menjadi subjek penelitian, penelitian Ineke (2016) Sampel sebanyak 46 ibu nifas yang dipilih secara simple random sampling. Sampel terdiri 2 kelompok yaitu 23 ibu kelompok kontrol, dan 23 ibu kelompok perlakuan dengan senam nifas selama seminggu.

Penelitian Sari (2018) Penelitian ini merupakan penelitian experiment quasi dengan pengambilan sampel mengunakan purposive sampling. Sampel pada penelitian ini 30 responden yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok intervensidan kelompok kontrol, penelitian Andriyani (2013) Populasi penelitian ini seluruh ibu nifas di BPS Lia Maria bulan Juni 2013 berjumlah 33 orang. Jumlah sampel 30 ibu nifas, penelitian Wahyudi (2020) Sampel sebesar 2 kelompok dengan 48 responden menggunakan teknik consecutive sampling.

Konsep penurunan tinggi fundus uteri pada 7 jurnal memiliki kesamaan yaitu peneliti Rullynil (2014), Ineke (2016), Sari (2018) dan Andriyani (2013) memiliki kesamaan dalam penurunan tinggi fundus uteri dimana masing-masing tinggi fundus uteri berkisar antara 11,2 cm. Untuk peneliti Wahyudi (2020) dan siregar (2013) masing-masing waktu pengeluaran berkisar antara 12,2 cm. Ada perbedaan rata-rata masing-masing tinggi fundus uteri.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Maruroh (2012) pada 25 orang responden ibu post partum spontan dan didapatkan hasil bahwa ada pengaruh antara senam nifas dengan penurunan tinggi fundus uteri pada ibu post partum.

Penelitian ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Maryunani dan Sukaryati (2011) bahwa dengan melakukan senam nifas dapat memulihkan kembali

elastisitas dan kekakuan rahim. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yuniasih (2006), mengenai pengaruh senam nifas terhadap kecepatan penurunan tinggi fundus uteri pada ibu post partum primipara hari pertama sampai hari kelima. Dengan mengikuti senam nifas, gerakan-gerakan yang ada dapat melatih dan mengencangkan otototot perut sehingga secara tidak langsung dapat merangsang otot-otot rahim agar berfungsi secara optimal dan tidak terjadi perdarahan post partum.

Gambaran penurunan TFU setelah dilakukan senam nifas

Setelah ibu post partum melakukan senam nifas selama 3 hari dengan gerakan yang benar, rata-rata penurunan tinggi fundus uterus yaitu 5 cm per hari. Sedangkan penurunan tinggi fundus uterus pada ibu post partum yang tidak melakukan senam nifas rata-rata 2 cm per hari.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Maruroh (2012) pada 25 orang responden ibu post partum spontan dan didapatkan hasil bahwa ada pengaruh antara senam nifas dengan penurunan tinggi fundus uteri pada ibu post partum.

Penelitian ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Maryunani dan Sukaryati (2011) bahwa dengan melakukan senam nifas dapat memulihkan kembali elastisitas dan kekakuan rahim.

Pengaruh senam nifas terhadap penurunan tinggi fundus uteri (TFU)

Semua jurnal menunjukkan hasil bahwa pelaksanaan senam nifas secara statitik memiliki pengaruh terhadap penurunan tinggi fundus uteri, sehingga senam nifas sangat dianjurkan untuk ibu

nifas karena dengan melakukan gerakan mengikuti senam nifas, gerakan-gerakan yang ada dapat melatih dan mengencangkan otot-otot perut sehingga secara tidak langsung dapat merangsang otot-otot rahim agar berfungsi secara optimal dan tidak terjadi perdarahan post partum .

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Maruroh (2012) pada 25 orang responden ibu post partum spontan dan didapatkan hasil bahwa ada pengaruh antara senam nifas dengan penurunan tinggi fundus uteri pada ibu post partum. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian sebelumnya yaitu, Hammer (2000) menyatakan bahwa dengan adanya program latihan selama post partum dapat memperkuat pemulihan otot yang terbebani selama hamil dan persalinan, serta meningkatkan

kesehatan dan kebugaran ibu post partum. Penelitian Surtiati dan Nawati (2010); menyebutkan senam nifas yang dilakukan pada

(6)

Pengaruh Senam Nifas Terhadap Penurunan Tinggi Fundus Uteri

ibu post partum berpengaruh terhadap pemulihan fisik sembilan kali lebih baik pada ibu yang diberi intervensi senam nifas dibandingkan dengan ibu yang tidak diberikan intervensi senam nifas. Latihan fisik berupa senam nifas pada masa post partum berpengaruh terhadap pemulihan fisik ibu post partum lebih cepat. Keterangan ini menandakan bahwa pemulihan fisik termasuk involusi uterus yang dilihat dari penurunan tinggi fundus uteri.

SIMPULAN

Berdasarkan analisis yang penulis lakukan terhadap 6 jurnal yang relevan dan penelitian yang penulis lakukan dapat disimpulkan: 1. Penurunan tinggi fundus uteri (TFU) sebelum

dilakukan intervensi pada 6 jam post partum yaitu rata-rata dari 7 jurnal 11,2 cm-12,9 cm pada kelompok yang dilakukan senam nifas dan 11,2cm-12,4cm pada kelompok yang tidak dilakukan senam nifas.

2. Penurunan tinggi fundus uteri (TFU) setelah dilakukan senam nifas pada hari ke 6 yaitu antara 4-5 cm dan pada kelompok yang tidak dilakukan senam nifas yaitu 5-6 cm.

3. Ada pengaruh senam nifas terhadap penurunan tinggi fundus uteri pada 7 jurnal yang direview dengan nilai rentang p-value dari 7 jurnal 0,001-0,010. Kelompok yang dilakukan senam nifas dan tidak dilakukan senam nifas penurunan tinggi fundus uterinya lebih cepat dibandingkan dengan kelompok yang tidak dilakukan senam nifas. DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharmi, 2010

Prosedur penelitian dan pendekatan praktek, Rieneka Cipta. Jakarta :xi + 342 hlm

Andriyani. (2016).

Jurnal keperawatan volume IX No 2 Oktober 2013tentang “pengaruh senam nifas terhadap penurunan tinggi fundus uteri pada ibu post partum.

Maryunani, A. (2011).

Asuhan pada ibu dalam masa nifas (postpartum). Jakarta: TIM.

Miftahul Jannah. (2018).

Skripsi dengan judul Pengaruh senam nifas terhadap penurunan tinggi fundus uteri ibu nifas di BPM Fauziah Hatta di Kota Palembang Tahun 2018”.

Mochtar, Rustam. 2010.

Sinopsis Obstetri Fisiologi Obstetri Jilid 1. Jakarta: EGC

Notoatmodjo, Soekidjo 2012

Promosi Kesehatan dan Perlaku Kesehatan.

Rieneka cipta. Jakarta :x + 260 hlm. --- 2014

Metodologi Penelitian Kesehatan. Rieneka cipta. Jakarta :x + 129 hlm.

Nuralila. (2014).

Pengaruh senam nifas terhadap penurunan

tinggi fundus uteri pada ibu post partum. Jurnal keperawatan volume IX No 2 Oktober 2013tentang

Prawirohardjo, S., dkk. (2009).

Ilmu kebidanan. Edisi 3. Cetakan 7. Jakarta: Yayasan PT Bina Pustaka Yayasan Sarwono Prawirohardjo.

Saifuddin.A. 2014.

Ilmu kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka 984 hlm.

Sugiyono. 2016.

Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D. Bandung:

ALFABETA, CV. 476 hlm Tianastia. (2014).

Pengaruh senam nifas terhadap penurunan tinggi fundus uteri pada ibu post partum di RSUP. M .Jamil Padang. Jurnal kesehatan Andalas

Rullynil, 2014

Pengaruh Senam Nifas terhadap Penurunan Tinggi Fundus Uteri pada Ibu Post Partum di RSUP DR. M. Djamil

Padang. Jurnal Kesehatan Andalas. 2014; 3(3)

Ineke, 2016

Pengaruh Senam Nifas Terhadap Tinggi Fundus Uteri Dan Jenis Lochea Pada Primipara. Jurnal Ilmiah Bidan, Vol.I, No.3, 2016

Sari, 2018

Pengaruh Senam Nifas Terhadap Tinggi Fundus Uteri Pada Ibu Nifas Di Bpm Husniyati Dan Nurtila Palembang.

CENDEKIA MEDIKA Vol 3 No 1, April 2018 P-ISSN: 2503-1392 E-ISSN: 2620-5424

Wahyuni, 2020

Senam Nifas Dan Mobilisasi Dini Terhadap Penurunan Fundus Uteri Pada Ibu Post Partum Di Puskesmas Temindung.

Mahakam Midwifery Journal, Vol 5, No. 1, Mei 2020 : 27-37

Siregar, 2014

Pengaruh Senam Nifas Terhadap Involusi Uterus Pada Ibu Post Partum Primipara Pervaginam Di Klinik Bersalin Tutun Sehati Tanjung Morawa Tahun 2013. Jurnal Panmed Vol. 9 No.1 Mei-Agustus 2014 Purwaningrum, 2011

Pengaruh Senam Nifas Terhadap Kecepatan Penurunan Tinggi Fundus Uteri Pada Ibu Post Partum Primipara Hari Pertama Sampai Hari Ke Lima Di Puskesmas Mergangsan Volume II Nomor Khusus Hari Kesehatan Nasional, November 2011. Issn: 2086-3098

Gambar

Tabel 1. Ekstrak Jurnal pengaruh senam nifas terhadap penurunan tinggi fundus uteri di  Indonesia

Referensi

Dokumen terkait

Dalam mengembangkan kegiatan korurikuler di sekolah, baiknya mengetahui bagaimana konsep-konsep dari kegiatan korikuler itu sendiri. Kegiatan kokurikuler yaitu program

Siregar: Tanggung Jawab Komisaris Dalam Menjalankan Manajemen Hukum Pada Perseroan Terbatas Berdasarkan Prinsip Good Corporae Governance, 2007... Siregar: Tanggung Jawab

Depari (2011) menyatakan waktu aplikasi Ca saat akhir stadia 1 yaitu 1-4 Minggu Setelah Antesis (MSA) berpengaruh nyata menurunkan cemaran getah kuning pada aril

Penataan ruang parkir serta pola sirkulasi indoor dan outdoor untuk kenyamanan pengguna bangunan.. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana

proses jual beli tanah di wilayah Kabupaten Jepara. Para pemilik tanah yang bersengketa dalam dua kasus pertanahan di. wilayah Desa Jambu, Kecamatan Mlonggo dan Desa Bulu,

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk menguji hipotesis tentang ada-tidaknya perbedaan perkembangan bahasa anak TK melalui penerapan gambar

1) Terwujudnya lulusan sebagai tenaga pendidik Ilmu Pengetahuan Sosial yang memiliki kompetensi pedagogik, profesional, personal, sosial dan kepemimpinan. 2)

hasil penelitian Legowo dkk., (2002) pada dendeng daging sapi memperlihatkan nilai TBA yang terendah adalah pada pemberian konsentrasi 10% jus daun sirih dengan lama