• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANDIRI, DAN BERDAYA SAING BERBASIS PADA PARIWISATA DAN PERTANIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MANDIRI, DAN BERDAYA SAING BERBASIS PADA PARIWISATA DAN PERTANIAN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Drs. RAPIDIN SIMBOLON,MM & Ir. JUANG SINAGA

VISI DAN MISI SERTA TUJUAN DAN SASARAN KABUPATEN SAMOSIR 2015 – 2020

I. VISI:

Visi adalah cara pandang jauh ke depan kemana Kabupaten Samosir diwujudnyatakan agar dapat eksis, antisipatif dan inovatif dalam menghadapi era globalisasi. Pernyataan visi ini merupakan suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang ingin dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Samosir berdasarkan nilai-nilai luhur yang dimiliki.

Selanjutnya dengan tetap mendukung visi pembangunan jangka menengah Nasional, yaitu: Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribdian Gotong-Royong dan visi pembangunan jangka menengah provinsi Sumatera Utara, yaitu Menjadi Provinsi yang Berdaya Sing menuju Sumatera Utara Sejahtera, maka dengan merujuk visi Nasional dan provinsi Sumatera Utara serta berdasarkan kondisi, letak geografis, potensi destinasi dan keindahan alam serta kekayaan budaya yang dimiliki, yang didukung dengan falsafah hidup “dalihan na tolu” sangat potensial di kembangkan menjadi kabupaten pariwisata yang berbasis pertanian. Berdasarkan kajian yang telah dilakukan , maka ditetapkan visi Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Samosir 2015-2020 yaitu “

TERWUJUDNYA MASYARAKAT SAMOSIR YANG SEJAHTERA,

MANDIRI, DAN BERDAYA SAING BERBASIS PADA PARIWISATA DAN

PERTANIAN

Visi tersebut mengandung makna sebagai berikut :

1. Sejahtera mengandung arti: tingginya mutu Sumber Daya Manusia Samosir, yang

disertai dengan kelayakan tingkat kesejahteraan ekonomi dalam keseimbangan

dengan konservasi dan perlingdungan lingkungan hidup serta tingkat kesejahteraan

sosial-budaya. Mutu Sumber Daya Manusia yang tinggi ditandai oleh ukuran-ukuran

tingkat dan kualitas pendidikan dan kualitas kesehatan penduduk. Tingkat

kesejahteraan ekonomi diukur dengan rendahnya tingkat kemiskinan, ketahanan

pangan yang mantap, menurunnya tingkat pengangguran, pendapatan perkapita

yang layak dan pertumbuhan ekonomi yang mantap, serta terjaganya kualitas

lingkungan hidup. Sedangkan kesejahteraan sosial-budaya dicirikan oleh

berkembangnya tingkat kepedulian masyarakat terhadap orang-orang rentan,

kemantapan kesehatan rohani, toleransi dalam kehidupan sosial, serta tingkat

partisipasi masyarakat dalam pembangunan.

2. Mandiri mengandung arti: kemampuan untuk terus maju dengan bertumpuh pada

kekuatan dan daya inovasi masyarakat dan daerah. Kemampuan dimaksud adalah

kemampuan mewujudkan kehidupan yang sejajar dan sederajat dengan daerah lain

yang mengandalkan kemampuan dan kekuatan sendiri. Dalam membangun

kemandirian ini mutlak harus dibangun kemampuan daya saing daerah. Kemandirian

(2)

ini tercermin antara lain pada ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas

dan mampu memenuhi tuntutan kebutuhan dan kemajuan pembangunan,

ketahanan ekonomi wilayah yang disertai ketahanan lingkungan hidup untuk

menunjang pembangunan berkelanjutan, kemampuan aparatur pemerintah dan

aparatur penegak hukum dalam menjalankan tugasnya, terus meningkatnya

kemampuan pembiayaan pembangunan yang bersumber dari sumber daya lokal

sehingga mengurangi ketergantungan sumber daya dari daerah lain, serta

kemampuan membangun jaringan kerjasama untuk mendukung peningkatan

kemampuan daerah.

3. Berdaya saing, mengandung makna memiliki kemampuan, dan atau kekuatan,

berdasarkan potensi yang ada untuk bersaing, memiliki keunggulan komparatif dan

kompetitif. Dalam konteks pembangunan Samosir maka produk yang dihasil harus

dapat unggul secara kualitas, efisien proses produksi dan dapat bersaing di tingkat

regional, nasional dan internasional.

(3)

II. MISI:

1. MEMBANGUN SYSTEM PEMERINTAHAN YANG BERSIH DAN BAIK (GOOD GOVERNANCE) YANG BERORIENTASI PADA PELAYANAN PUBLIK

2. PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA AGAR LEBIH MENGUASAI ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI, SERTA MAMPU BERKOMPETISI DAN PROFESIONAL. 3. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA MEMBENTUK MANUSIA YANG MANDIRI,

BERDISIPLIN, KREATIF DAN PRODUKTIF SERTA BERBUDI LUHUR

4. PENGEMBANGAN PARIWISATA LINGKUNGAN DAN BUDAYA SERTA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SEBAGAI PELAKU UTAMA BISNIS PARIWISATA

5. PENGEMBANGAN SEKTOR PERTANIAN MELALUI DIVERSIFIKASI DAN INTENSIFIKASI UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT.

6. MENINGKATKAN PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA PUBLIK YANG MENDUKUNG INDUSTRI PARIWISATA, KELANCARAN PEREKONOMIAN DAN MEPERLANCAR PELAYANAN PUBLIK

7. MEMANTAPKAN KONDUSIFITAS DAERAH DENGAN MENDORONG PELAKSANAAN DEMOKRASI DAN PENEGAKAN HUKUM

8. MEMPERLUAS JARINGAN KERJASAMA DALAM PEMBANGUNAN DENGAN PRINSIP SALING MENGUNTUNGKAN, BERKELANJUTAN DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN

Misi 1 : MEMBANGUN SYSTEM PEMERINTAHAN YANG BERSIH DAN BAIK (GOOD GOVERNANCE) YANG BERORIENTASI PADA PELAYANAN PUBLIK. MISI INI BERORIENTASI PADA PELAYANAN PUBLIK YANG LEBIH KUALIFAID, MELAKUKAN REFORMASI BIROKRASI DAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN DALAM MEWUJUDKAN PEMERINTAHAN YANG BAIK DENGAN MENERAPKAN PRINSIP PARTISIPATIF, TRANSPARANSI, RESPONSIF, EFISIEN, EFEKTIF, AKUNTABEL DAN TAAT HUKUM. PELAYANAN PRIMA TERHADAP PUBLIK AKAN DAPAT DIWUJUDKAN DENGAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI APARATUR PERENCANAAN DAN RECRUITMEN SDM YANG BAIK, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SERTA DUKUNGAN SARANA PRASARANA PELAYANAN YANG MEMADAI DAN BERSTANDART. MISI INI MERUPAKAN KUNCI KEBERHASILAN DARI PELAKSANAAN MISI YANG LAINNYA.

Misi 2 : PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA AGAR LEBIH MENGUASAI ILMU

PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI, SERTA MAMPU BERKOMPETISI DAN PROFESIONAL. MISI INI BERORIENTASI PADA PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN DARI TINGKAT YANG PALING RENDAH (PAUD) HINGGA TINGKAT YANG LEBIH TINGGI, DENGAN MENGUSAHAKAN PENDIRIAN PERGURUAN TINGGI SEBAGAI LANJUTAN SEKOLAH MENENGAH TINGKAT ATAS DENGAN FASILITAS YANG MEMADAI. PENINGKATAN KAPASITAS DAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA AGAR WARGA MASYARAKAT SAMOSIR MEMILIKI DAYA SAING YANG TINGGI SEHINGGA MAMPU MENGHADAPI PERSAINGAN HIDUP YANG CENDERUNG MAKIN KERAS PADA MASA YANG AKAN DATANG.

(4)

Misi 3 : PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA MEMBENTUK MANUSIA YANG

MANDIRI, BERDISIPLIN, KREATIF DAN PRODUKTIF SERTA BERBUDI LUHUR. MISI INI BERORIENTASI UNTUK MENINGKATKAN TINGKAT KEPEDULIAN MASYARAKAT IKUT BERPARTISIPSI DAN MENDUKUNG PEMERINTAH DALAM MEMBANGUN KABUPATEN SAMOSIR. SELURUH POTENSI SUMBERDAYA YANG DIMILIKI MAMPU DIOPTIMALKAN APABILA DIKLELOLA SECARA BAIK DAN BENAR DALAM UPAYA MENGHASILKAN PRODUK PEMBANGUNAN DAERAH YANG BERKUALITAS YANG TETAP MEMPERHATIKAN ASPEK BERKELANJUTAN. UNTUK MEREALISASIKAN MISI INI PEMERINTAH DAERAH DAN SELURUH MASYARAKAT AKAN MENGGERAKAN ENERGINYA DALAM MELAKUKAN EKONOMISASI TERUTAMA SEKTOR PARIWISATA YANG BERBASIS PADA SEKTOR PERTANIAN.

Misi 4 : PENGEMBANGAN PARIWISATA LINGKUNGAN DAN BUDAYA SERTA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SEBAGAI PELAKU UTAMA BISNIS PARIWISATA. MISI INI BERORIENTASI

UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT DENGAN PENGEMBANGAN AGROWISATA MAUPUN EKOWISATA, SERTA WISATA BUDAYA YANG PADA HAKEKATNYA MELESTARIKAN KERAGAMAN HAYATI DAN ALAM SAMOSIR. PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR YANG MANTAP DAN HANDAL DENGAN KONSERVASI SITUS, HUTAN, LAHAN DAN AIR UNTUK MEWUJUDKAN PENGEMBANGAN WISATA BUDAYA, EKOWISATA MAUPUN AGROWISATA, BERDASARKAN KONSEP RENCANA TATA RUANG WILAYAH YANG MANTAP. DENGAN DEMIKIAN PERTUMBUHAN PEREKONOMIAN KABUPATEN SAMOSIR DIMASA DEPAN AKAN TUMBUH DAN BERKEMBANG MELALUI PENINGKATAN KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA SERTA SEKTOR PERTANIAN. PENGEMBANGAN PARIWISATA SEBAGAI SEKTOR ANDALAN YANG TANPA MENINGGALKAN SEKTOR PERTANIAN HARUS MERUPAKAN KOMITMEN DARI SELURUH PEMANGKU KEPENTINGAN (STAKEHOLDERS) DAN PEMBANGUNAN DILAKSANAKAN DENGAN PRINSIP SUSTAINABLE DEVELOPMENT.

MISI 5 : PENGEMBANGAN SEKTOR PERTANIAN MELALUI DIVERSIFIKASI DAN INTENSIFIKASI UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT. MISI INI BERORIENTASI UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PERTANIAN SEBAGAI MODAL DASAR DALAM PENGEMBANGAN PARIWISATA SAMOSIR. SEIRING PENGEMBANGAN PARIWISATA SAMOSIR,YANG DIYAKINI KE DEPAN AKAN MEMBAWA MASYARAKAT SAMOSIR LEBIH SEJAHTERA, NAMUN SEKTOR PERTANIAN TIDAK DAPAT DIABAIKAN.

Misi 6 : MENINGKATKAN PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA PUBLIK YANG MENDUKUNG INDUSTRI PARIWISATA, KELANCARAN PEREKONOMIAN DAN MEPERLANCAR PELAYANAN PUBLIK. MISI INI BEORIENTASI PADA PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR YANG MANTAP DAN

HANDAL KHUSUSNYA MENDUKUNG INDUSTRI PARIWISATA. DIHARAPKAN PERTUMBUHAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT AKAN TUMBUH DAN BERKEMBANG MELALUI PENINGKATAN KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA, DAN HASIL DARI SEKTOR PERTANIAN. PEMBUKAAN AKSES HINGGA KE DESA DAN DUSUN ADALAH UPAYA YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM KELANCARAN PELAYANANAN MASYARAKAT.

Misi 7 : MEMANTAPKAN KONDUSIFITAS DAERAH DENGAN MENDORONG PELAKSANAAN

DEMOKRASI DAN PENEGAKAN HUKUM. MISI INI BERORIENTASI KEPADA PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT MELALUI PEMBINAAN, PENDAMPINGAN, PENGUATAN

(5)

KELEMBAGAAN, FASILITASI, PENERBITAN BERBAGAI REGULASI, PENEGAKAN HUKUM YANG BERKEADILAN. HAL INI DILAKSANAKAN DENGAN BERSINERGI DENGAN TOKOH AGAMA, ADAT, BIUS DAN APARAT KEAMANAN SERTA PERGURUN TINGGI.

Misi 8 : MEMPERLUAS JARINGAN KERJASAMA DALAM PEMBANGUNAN DENGAN PRINSIP SALING MENGUNTUNGKAN, BERKELANJUTAN DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN. MISI INI

BERORIENTASI PADA PENGEMBANGAN KERJASAMA YANG LEBIH SINERGI DENGAN DAERAH LAIN, PEMERINTAH ATASAN, LEMBAGA, PENGUSAHA DALAM MAUPUN LUAR NEGERI DAN SELURUH STAKEHOLDER DENGAN PRINSIP SALING MENGUNTUNGKAN.

(6)

III. Tujuan dan Sasaran

Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi yang akan dicapai sedangkan sasaran merupakan hal yang ingin diwujudkan melalui tindakan-tindakan yang dilakukan guna mencapai tujuan. Sasaran fokusnya adalah pada action, yaitu kegiatan yang bersifat spesifik, terinci, dapat diukur dan dapat diwujudkan dalam SMART (Specific : bersifat khusus/khas dan sederhana, measurable : dapat diukur, achievable : dapat dijadikan/dikerjakan, rational : bersifat logis/masuk akal dan time related : dimensi waktunya jelas).

Dalam upaya mewujudkan visi dan misi pembangunan Kabupaten Samosir, maka ditetapkan Tujuan dan Sasaran pembangunan yang dirangkum dalam 3 (tiga) agenda besar pembangunan Kabupaten Samosir 2015- 2020, yaitu :

A. Agenda Pembangunan dan Pengembangan Tata kelola pemerintahan yang bersih

Agenda pembangunan dan pengembangan tata kelola pemerintahan yang bersih meliputi 5 (lima) tujuan yang hendak dicapai, yaitu:

a. Tujuan pertama : Menyelenggarakan reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan

Untuk mencapai tujuan menyelenggarakan reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan, maka sasaran yang ditetapkan adalah :

1. Meningkatnya kualitas pelayanan publik, dengan indikator sasaran :

- Masing-masing SKPD memiliki dan menerapkan Standar Pelayanan Minimal (SPM); - Masing-masing SKPD memiliki dan menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP). 2. Meningkatnya kualitas perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan, dengan

indikator sasaran :

- Pelaksanaan pembangunan tepat waktu;

- Pelaporan dan evaluasi yang akuntabel (LPJK,LKPJ, ILPPD dan LAKIP) tepat waktu; - Pengawasan dan tindaklanjut temuan.

3. Meningkatnya penatausahaan keuangan dan pengelolaan anggaran berbasis kinerja, dengan indikator sasaran :

- Penyusunan APBD tepat waktu;

(7)

- Menurunnya SiLPA;

- Tertibnya administrasi asset.

b. Tujuan kedua : Meningkatkan kualitas SDM

Untuk mencapai tujuan meningkatkan kualitas SDM, maka sasaran yang ditetapkan adalah: 1. Meningkatnya kualitas pendidikan, dengan indikator sasaran :

- Tuntas wajib belajar 12 tahun;

- Meningkatnya tingkat kelulusan siswa;

- Meningkatnya rasio guru, murid dan ruang kelas; - Meningkatnya standar kompetensi guru;

- Meningkatnya rata-rata lama sekolah; - Meningkatnya Angka Melek Huruf; - Menurunnya angka Buta Huruf;

- Meningkatnya Angka Partisipasi Kasar (APK) dan; - Meningkatnya Angka Partisipasi Murni (APM).

2. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat, dengan indikator sasaran : - Meningkatnya Angka Harapan Hidup;

- Menurunnya angka kematian ibu saat melahirkan; - Menurunnya angka kematian bayi;

- Tingkat prevalence gizi anak (garis merah); - Penerapan PHBS.

3. Meningkatnya partisipasi KB, dengan indikator sasaran : - Peningkatan jumlah PUS aktif KB;

- Laju pertumbuhan penduduk;

- Tingkat pertumbuhan keluarga pra sejahtera.

4. Meningkatnya kuantitas dan kapabilitas aparatur, dengan indikator sasaran : - Rekruitmen SDM aparatur;

- Pendidikan dan pelatihan; - Pendidikan penjenjangan; - Reward and punishment.

5. Meningkatnya fungsi Rumah Sakit dan Puskesmas untuk menyelesaikan kasus pesakitan, dengan indikator sasaran :

(8)

- Jumlah tenaga medis dan para medis; - Jumlah peralatan medis dan non medis; - Berkurangnya kasus rujukan.

6. Meningkatnya ketrampilan masyarakat, dengan indikator sasaran : - Jumlah petugas pendamping lapangan;

- Jumlah masyarakat yang dilatih;

- Penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG).

7. Meningkatnya prestasi di bidang olahraga, seni budaya dan Iptek dengan indikator sasaran : - Prestasi bidang olahraga;

- Prestasi ekonomi kreatif; - Prestasi bidang seni budaya.

8. Meningkatnya pembinaan kepada Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), dengan indikator sasaran :

- Jumlah Sekolah Luar Biasa (SLB); - Berkurangnya PMKS.

c. Tujuan ketiga : Meningkatkan pembinaan demokrasi dan supremasi hukum

Untuk mencapai tujuan meningkatkan pembinaan demokrasi dan supremasi hukum, maka sasaran yang ditetatapkan adalah :

1. Terwujudnya kebebasan berpolitik, dengan indikator sasaran : - Pembinaan organisasi politik;

- Jumlah organisasi politik.

2. Terwujudnya transparansi informasi, dengan indikator sasaran : - Peningkatan mitra jurnalistik;

- Kelompok Informasi Masyarakat (KIM); - Media cetak dan elektonik;

3. Terwujudnya kebebasan berorganisasi, dengan indikator sasaran : - Jumlah organisasi kemasyarakatan;

- Pembinaan organisasi masyarakat.

4. Meningkatnya wawasan kebangsaan, dengan indikator sasaran : - Pembinaan keagamaan;

(9)

- Cinta tanah air.

d. Tujuan keempat : Meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat

Untuk mencapai tujuan meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat, maka sasaran yang ditetapkan adalah:

1. Menurunnya angka kriminalitas, dengan indikator sasaran: - Fasilitasi pendampingan kasus traficking;

- Penyalah gunaan NAPZA (narkotik dan penggunaan zat aditif lainnya). 2. Meningkatnya pam swakarsa, dengan indikator sasaran :

- Jumlah gardu siaga pengaman swakarsa.

3. Menurunnya pelanggaran PERDA, dengan indikator sasaran: - Penertiban perizinan;

- Rekomendasi BKPRD.

e. Tujuan kelima : Meningkatkan kemitraan dan kerjasama pembangunan

Untuk mencapai tujuan meningkatkan kemitraan dan kerjasama pembangunan, maka sasaran yang ditetapkan adalah :

1. Meningkatnya kerjasama antar lembaga pemerintahan, dengan indikator sasaran : - Pengembangan kerjasama.

2. Meningkatnya kerjasama dengan dunia usaha dan anak rantau, dengan indikator sasaran: - Investasi.

B. Agenda pengembangan ekonomi lokal untuk pro-job, pro-poor dan pro-growth dengan menerapkan prinsip partisipatif

Agenda pengembangan ekonomi lokal untuk pro job, pro poor dan pro growth dengan menerapkan prinsip partisipatif meliputi 3 (tiga) tujuan yang hendak dicapai, yaitu:

a. Tujuan pertama : Mengembangkan ekonomi kerakyatan berbasis potensi lokal

Untuk mencapai tujuan mengembangkan ekonomi kerakyatan berbasis potensi lokal, maka sasaran yang ditetapkan adalah :

(10)

1. Meningkatnya pekonomian masyarakat, dengan indikator sasaran : - Laju pertumbuhan ekonomi;

- Pendapatan perkapita;

- Indeks Pembangunan Manusia (IPM); - Tingkat kemiskinan;

- Tingkat pengangguran terbuka.

b. Tujuan kedua : Mengembangkan dunia usaha

Untuk mencapai tujuan mengembangkan dunia usaha, maka sasaran yang ditetapkan adalah: 1. Meningkatnya lembaga pembiayaan, dengan indikator sasaran :

- Jumlah lembaga keuangan.

2. Meningkatnya wirausaha, dengan indikator sasaran : - Jumlah wirausaha;

- Fasilitasi wirausaha;

- Jumlah petugas pendamping.

3. Terbentuknya badan usaha, dengan indikator sasaran : - Jumlah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD);

- Jumlah usaha dalam bentuk kerjasama.

c. Tujuan ketiga : Meningkatkan ketahanan pangan masyarakat

Untuk mencapai tujuan meningkatkan ketahanan pangan masyarakat, maka sasaran yang ditetapkan adalah :

1. Meningkatnya ketersediaan pangan, dengan indikator sasaran : - Luas areal; - Produksi pangan; - Produksi perikanan; - Produksi peternakan; - Produksi perkebunan; - Diversifikasi pangan.

2. Meningkatnya kesejahteraan petani, dengan indikator sasaran : - Nilai tukar petani;

(11)

- Jumlah kelompok usaha tani; - Jumlah subsidi/fasilitasi.

d. Tujuan keempat : Meningkatkan produktivitas masyarakat

Untuk mencapai tujuan meningkatkan produktivitas masyarakat, maka sasaran yang ditetapkan adalah :

1. Meningkatnya industri kerajinan khususnya kerajianan lokal yang mendukung sektor pariwisata, dengan indikator sasaran :

- Fasilitasi industri kerajinan lokal; - Jumlah industri kerajinana lokal; - Produksi industri kerajinan lokal; - Penyerapan tenaga kerja.

2. Meningkatnya pertumbuhan industri makanan dan minuman, dengan indikator sasaran : - Fasilitasi industri makanan dan minuman;

- Jumlah industri makanan dan minuman; - Penyerapan tenaga kerja.

3. Meningkatnya industri kecil dan menengah, dengan indikator sasaran : - Fasilitasi industri kecil dan menengah;

- Jumlah industri kecil dan menengah; - Penyerapan tenaga kerja.

3. Agenda pemantapan infrstruktur dan pengembangan konservasi SDA untuk meningkatkan industri pariwisata

Agenda pemantapan infrstruktur dan pengembangan konservasi SDA untuk meningkatkan industri pariwisata meliputi 3 (tiga) tujuan yang hendak dicapai yaitu :

a. Tujuan pertama : Meningkatkan kualitas infrastruktur

Untuk mencapai tujuan meningkatkan kualitas infrsastruktur, maka sasaran yang ditetapkan adalah :

1. Meningkatnya kualitas jalan dan jembatan, dengan indikator sasaran : - Kuantitas kualitas jalan;

(12)

- Kuantitas kualitas jembatan.

2. Meningkatnya kualitas sumber daya air, dengan indikator sasaran : - Irigasi;

- Air mikro; - Penataan sungai; - Penataan pantai;

- Konservasi DTA (Chactment Area); - Sarana air bersih.

3. Meningkatnya sarana dan prasarana fasilitas umum, dengan indikator sasaran : - Sarana dan prasarana perkantoran yang berstandar;

- Sarana dan prasarana pasar;

- Sarana dan prasarana perhubungan dan komunikasi; - Sarana dan prasarana perikanan;

- Sarana dan prasarana pertanian; - Sarana dan prasarana pendidikan - Sarana dan prasarana kesehatan;

- Sarana dan prasarana sanggar seni dan budaya; - Sarana dan prasarana Balai Latihan Kerja (BLK); - Sarana dan prasarana olahraga;

- Sarana dan prasarana panti sosial; - Sarana dan prasarana peternakan; - Sarana dan prasarana Dekranasda; - Sarana dan prasarana lingkungan hidup;

- Sarana dan prasarana kebersihan dan persampahan; - Sarana dan prasarana pemadam kebakaran;

- Sarana dan prasarana ketenagalistrikan dan energi; - Sarana dan prasarana ke-PU-an.

(13)

Untuk mencapai tujuan meningkatkan pengelolaan dan konservasi SDA, maka sasaran yang ditetapkan adalah :

1. Meningkatnya pelestarian lingkungan dan mitigasi bencana, dengan indikator sasaran : - Ruang Terbuka Hijau (RTH);

- Peralatan peringatan dini bencana;

- Pencegahan dan penanggulangan bencana; - Reboisasi dan penghijauan;

- Konservasi tanah.

2. Terwujudnya pemanfaatan ruang sesuai RTRW, dengan indikator sasaran : - Regulasi pemanfaatan ruang;

- Pemetaan kawasan rawan bencana; - Pengembangan kawasan strategis daerah;

- Pengawasan dan pengendalian pemanfaatan ruang.

c. Tujuan ketiga : Meningkatkan industri pariwisata

Untuk mencapai tujuan meningkatkan industri pariwisata, maka sasaran yang ditetapkan adalah :

1. Meningkatnya kunjungan wisata, dengan indikator sasaran : - Jumlah wisatawan;

- Kelompok sadar wisata; - Lama tinggal wisatawan.

2. Meningkatnya pelestarian dan pengembangan seni dan budaya, dengan indikator sasaran: - Jumlah kelompok seni dan budaya;

- Jumlah inovasi seni dan budaya; - Fasilitasi seni dan budaya.

3. Meningkatnya pelestarian dan pengembangan destinasi, dengan indikator sasaran : - Jumlah destinasi unggulan;

- Jumlah inovasi destinasi; - Penyerapan tenaga kerja; - Fasilitas pendukung destinasi.

(14)

Referensi

Dokumen terkait

Anak yang menderita dua atau lebih serangan migren perbulan yang menyebabkan ketidak mampuan melaksanakan aktivitas harian selama tiga hari atau lebih dalam satu bulan,

Penaggungjawab teknis adalah orang yang ditugasi untuk menjadi koordinator bidang teknis alat–alat yang dipakai di bawah koordinasi Penanggungjawab Penyelenggaraan

pembahasan utama yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana pemanfaatan fitur copy cataloging pada aplikasi SLiMS dengan menggunakan fitur protokol Z39.50 di

Surat kuasa KPA/pemimpin BLU kepada Kuasa BUN Pusat dan Kuasa BUN di Daerah untuk memperoleh informasi dan kewenangan terkait Rekening yang dibuka pada Bank

Perbandingan Ukuran Pixel Cover Image, Waktu Rata-Rata Proses Embedding, Waktu Rata-Rata Proses Extraction, Rata- Rata Nilai MSE Pada Metode First-of-File (FOF), End-of-File

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi yang

Relevansi nilai pendidikan dalam surah Ibrahim Ayat 35-36 dan surah Yusuf ayat 5 dengan dunia pendidikan yakni dapat ditanamkan kepada kita agar kita dapat menerapkannya untuk