PENGEMBANGAN SISTEM ERP WAREHOUSE MANAGEMENT MENGGUNAKAN
ODOO PADA PT PUTRI DAYA USAHATAMA DENGAN METODE ASAP
DEVELOPING OF ERP WAREHOUSE MANAGEMENT SYSTEM USING ODOO IN
PT PUTRI DAYA USAHATAMANA WITH ASAP METHOD
Mochamad Hafiz Kurniawan1, RD. Rohmat Saedudin2,R. Wahjoe Witjaksono 3
1,2,3Program Studi S1 Sistem Informasi, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom
1[email protected] , 2[email protected] , 3[email protected]
Abstrak
PT. PDU merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang trading & distribution. PT.PDU bertugas mendistribusikan hasil produksi PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. untuk wilayah Jawa Barat. Dengan peningkatan jumlah produksi yang semakin tinggi, penyimpanan barang hasil produksi juga semakin besar. Bedasarkan hal tersebut, terjadi permasalahan pada bagian gudang seperti pencatatan jumlah barang yang tidak akurat dan mengakibatkan proses divisi sales dan purchase menjadi terhambat. Maka dari itu dilakukan pengembangan sistem informasi yang dapat membantu kegiatan proses yang ada pada
warehouse PT.PDU. Pengembangan sistem yang dilakukan menggunakan metode Accelerated SAP (ASAP).
Dilakukan analisis dan perancangan dengan melakukan studi pustaka, melakukan observasi, dan meranncang dari sistem eksisting sampai proses bisnis usulan dengan melakukan konfigurasi dan penyesuaian pada software ERP opensource Odoo. Hasil dari penelitian ini adalah sistem ERP Warehouse
Management Odoo yang telah disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan sehingga dapat menangangani
permasalahan pergudangan pada yang ada pada PT. PDU Kata Kunci : ERP, Odoo, Warehouse Management, ASAP Abstract
PT.PDU is a company engaged in trading distribution. The duty of PT.PDU is to distribute the finished goods of PT.Indofood Sukses Makmur Tbk. to the West Java region.. With the higher number of production, storage of finished good is also increased. Based on this, there is problem in the warehouse such as recording the number of items aren’t accurate and result the process of sales and purchase division are hampered. Therefore, writer made the development of information systems that can assist the process that existed at warehouse of PT Putri Daya Usahatama. Development of the system is using Accelerated SAP (ASAP). Analysis and design is done by conduct library research, observation, and the design of the existing system to the business process proposed by configuration and adjustments to the opensource ERP software Odoo. The results from this study is the Warehouse Management Odoo ERP system that has been adapted to the needs of the company so as to address the problems in the warehouse of PT Putri Daya Usahatama.
Keywords : ERP, Odoo, Warehouse Management, ASAP
1. Pendahuluan
PT. PUTRI DAYA USAHATAMA (PDU) merupakan perusahaan yang bergerak dibidang trading and
distribution. Perusahaan ini merupakan salah satu anak perusahaan PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR
Tbk. Perusahaan ini bertugas untuk mendistribusikan barang hasil produksi PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk. untuk area Jawa Barat.. Namun, Sebagai sebuah perusahaan perusahaan yang bergerak dibidang trading and distribution, PT. PDU tentunya memiliki berbagai masalah salah satunya permasalahan pada pergudangan. Gudang yang baik adalah gudang yang mampu membantu proses pemenuhan permintaan dengan cepat dan tepat. Akan tetapi penanganan gudang pada PT. PDU masih belum optimal. Hal ini menyebabkan timbulnya gap antara PO (Purchase Order) dengan DO (Delivery Order). Gambar dibawah ini adalah gap antara Purchase Order (PO) dan Delivery Order (DO).
Pada gambar dibawah dapat dilihat bahwa gap tertinggi ada pada bulan Agustus 2014 karena merupakan masa Lebaran Idul Fitri.
Gambar 1 Perbandingan Data PO dan DO tahun 2014
Pada gambar diatas apat dilihat juga adanya ketidakseimbangan PO dengan DO pada setiap bulan meskipun jumlahnya sedikit. Hal ini dikarenakan adanya kesalahan dalam penanganan stok produk yang ada pada gudang. Stok gudang merupakan hal yang sangat penting dalam suatu proses bisnis karena stok gudang berguna untuk mengecek apakah permintaan pelanggan dapat dipenuhi atau tidak. Jika ketersediaan produk lebih kecil daripada permintaan maka perlu diadakan pengadaan produk. Penanganan stok juga berarti mempertahankan kualitas stok dan mengatur pergerakan barang. Ketika penanganan stok sudah benar, maka pengintegrasian data perlu dilakukan agar divisi lain dapat melihat jumlah stok produk yang dan dapat mengambil sebuah keputusan. Berdasarkan analisa diatas, maka perlu adanya suatu sistem yang dapat mengatasi masalah tersebut. Konsep ERP merupakan salah satu solusi yang dapat ditempuh untuk mengatasi masalah tersebut dengan cara mengintegrasikan data pada setiap divisi pada PT. PDU [1].
Odoo merupakan salah satu software ERP opensource yang berguna untuk membangun sebuah sistem ERP yang mengintegrasikan seluruh bagian. Pemilihan metode pengembangan ERP pada penelitian ini adalah Accelerated SAP, karena mencakup seluruh siklus hidup proyek, mengacu kepada rencana pengembangan yang terdefinisi dengan baik, dan mendokumentasikan dengan efisien pada berbagai fase. Perumusan masalah pada penelitian ini adalah Bagaimana mengembangkan sistem ERP modul warehouse management pada PT.PDU, bagaimana integrasi proses warehouse pada PT.PDU yang meliputi proses receiving, storing,
picking dan delivery dan bagaimana mengintegrasikan proses warehouse dengan proses sales dan purchase.
Tujuan dari penelitian ini adalah Mengembangkan sistem ERP modul warehouse management pada PT.PDU, Mengintegrasikan proses warehouse pada PT.PDU yang meliputi proses Receiving, Storing, Picking dan
Delivery dan mengintegrasikan proses purchase, sales management, dan warehouse pada PT. PDU.
2. Landasan Teori
2.1 ERP
Menurut Fitrix, Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan sebuah sistem yang memfasilitasi aliran informasi dan koordinat semua sumberdaya dan aktivitas dalam sebuah organisasi bisnis (Fitrix, 2011). Tujuan utama ERP adalah mengintegrasikan seluruh area fungsional bisnis sebuah perusahaan. Pengintegrasian tersebut dilakukan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kinerja operasional tersebut. [1].
2.2 Warehouse Management
Menurut CII, warehouse management adalah suatu proses manajemen yang melibatkan penyimpanan sistematis barang dengan skala besar dan membuat barang tersebut dapat digunakan atau diambil ketika dibutuhkan. [2].
2.3 Konsep Pengembangan Sistem
Proses pengembangan sistem mengidentifikasi langkah-langkah yang diambil untuk mengembangkan atau memperoleh suatu sistem informasi. Selain langkah-langkah proses, peran orang-orang bisnis dan teknis harus didefinisikan secara jelas3].
2.4 Accelerated SAP
Accelerated SAP (ASAP) Methodology adalah pendekatan yang direkomendasikan SAP untuk
mengimplementasikan software ERP di perusahaan. SAP memanfaatkan inti dari metodologi dan alat untuk mengembangkan secara cepat, hasil yang dapat diandalkan, dan untuk membantu pengguna mendapatkan solusi yang terbaik untuk suatu bisnis. Selain itu ASAP memiliki keunggulan dalam tata kelola proyek, manajemen kualitas, dan pedoman untuk implementasi proyek dan manajemen proses bisnis yang efisien. Berikut gambar fase dari Accelerated SAP :
Gambar 2 Fase Accelerated SAP (http://scn.sap.com)
3. Pembahasan
3.1 Sistematika Penelitian
Sistematika pemecahan masalah didasarkan pada metode yang dipakai pada penelitian. Pada penelitian ini metode yang dipakai adalah Accelerated SAP (ASAP). Terdapat lima tahapan utama yaitu project preparation, business blueprint, realization, final preparation, dan go live & support. Terdapat fase-fase penelitian dengan menggunakan metode ASAP yang terdiri dari :
a. Project Preparation
Pada tahap ini dilakukan perencanaan awal yaitu proses penentuan tujuan perancangan sistem. Setelah memiliki tujuan, diperlukan ruang lingkup sistem atau batasan sistem tersebut.
b. Business Blueprint
Tahap ini merupakan tahap yang digunakan untuk menyamakan persepsi dan pandangan tentang bagaimana perusahaan akan mengimplementasikan sistem.Pada tahap ini dilakukan pemetaan proses bisnis eksisting dan proses bisnis usulan melalui gap analisis.
c. Realization
Tahap ini adalah tahap implementasi sistem didalam perusahaan yang berdasarkan kebutuhan dan proses bisnis dari tahap business blueprint. Langkah pertama adalah mengkonfigurasi sistem dasar. Langkah terakhir adalah penyesuaian dan penyempurnaan sistem untuk memastikan pemenuhan kebutuhan bisnis perusahaan sudah sesuai dengan perencanaan yang dilakukant. d. Final Preparation
Setelah semua modul terintegrasi, dilakukan pengujian integrasi dan pengujian oleh user, dan apabila masih ada requirement berdasarkan tujuan belum terpenuhi maka akan dilakukan iterasi dilihat dari tujuan yang belum terpenuhi tersebut. Setelah user merasa aplikasi sistem sudah sesuai maka dilakukan dokumentasi dari final preparation.
e. Go Live & Support
Tahap ini tidak dilakukan karena keterbatasan waktu dan biaya penelitian serta keputusan impementasi dan monitoring berada dipihak perusahaan. Lalu tahap akhir pada penelitian ini peneliti memberikan kesimpulan terhadap objek yang sudah diteliti.
Berikut adalah gambar dari sistematika pemecahan masalah :
Gambar 3 sistematika pemecahan masalah
3.2 Analisis Kondisi Saat Ini
Berikut ini adalah analisis GAP untuk mengetahui perbandingan antara proses bisnis eksisting pada perusahaan dan proses bisnis pada Odoo, hasil dari analisis GAP ini menjadi acuan proses bisnis usulan.
Tabel 1 Tabel Analisis Gap
No. Business
Requirement Gap / Fit Description
Fulfillment
Resolution
N P F
1. Receiving Saat bagian purchase
membuat purchase order bagian warehouse otomatis membuat form receiving
√ Sistem pada Odoo memungkinkan untuk otomatis membuat form
receiving saat membuat sales order.
2. Delivery Order
Saat bagian sales membuat
sales order bagian
warehouse otomatis
membuat form delivery order.
√ Sistem pada Odoo memungkinkan untuk otomatis membuat form
delivery order saat membuat sales order.
2. Delivery Mengetahui nomor
kendaraan pengiriman barang
√ Dengan melakukan
kustomisasi pada field tertentu pada Odoo, kustomisasi yang dilakukan dengan
menambahkan field pada Odoo
3. Stok Bagian sales dan purchase dapat melihat stok barang secara langsung
√ Modul sales dan purchase pada Odoo terintegrasi dengan bagian warehouse sehingga data produk dapat dilihat kapan saja secara langsung 4. Produk Satuan produk berdasarkan
pada carton
√ Pada Odoo, satuan produk memungkinkan untuk dikustomisasi sesuai dengan kebutuhan
5. Procurement Procurement hanya
dilakukan oleh bagian
purchase
√ Pada Odoo, proses
procurement bisa dilakukan
oleh bagian warehouse ketika stok barang sudah mencapai
stock minimum
3.3 Proses Bisnis Usulan
Setelah dilakukan analisis gap dan permasalahan yang ada, didapatkan perancangan proses bisnis usulan yang akan dibuat dan dituangkan dalam proses bisnis berikut :
Pabrik Sistem Admin Checker Helper Purchase Mengirimkan Barang Mengecek Barang Sesuai? Menerima Barang Konfirmasi Barang Masuk Laporan Storing Membuat Purchase Order Purchase Order Unloading Barang Menyimpan Barang Membuat Laporan receiving brang Laporan receiving Update Stok Kofirmasi Receiving barang Lapran Receiving
Gambar 5 Proses Bisnis Target Inbound
Customer Sistem Admin Checker Helper Carrier Sales
Konfirmasi Delivery Order Membuat Sales Order Purchase Order Picking Barang Loading Barang Membuat Delivery Order Delivery Order Update Stok Membuat Laporan Picking Barang Konfirmasi Delivery Mengirim Barang Menerima Barang
Laporan Picking Barang Mengecek
Barang
Delivery Order
Gambar 6 Proses Bisnis Target Outbound
3.4 Desain Pengembangan
Pada desain usecase proses sales management PT PDU digambarkan tiga aktor utama yaitu Admin,
Admin Checker Carrier Pendefinisian User Pendifinisian Company Pengaturan Gudang Pengaturan Produk Melihat Produk Membuat Laporan Barang Masuk
Membuat Delivery Order
Membuat Report
Melihat Laporan Barang Masuk
Melihat Delivery Order <<extend>>
<<extend>>
Gambar 5 Use Case Diagram Warehouse PT PDU
4. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diuraikan dari penelitian ini adalah :
1. Sistem ERP Odoo modul warehouse management dapat dikustomisasi sehingga dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan PT. PDU.
2. Terintegrasinya proses warehouse pada PT.PDU yang meliputi proses receiving, storing, picking dan delivery sehingga semua proses beserta dokumen yang terdapat didalam gudang dapat terintegrasi dan proses reporting dapat dilakukan secara real time.
3. Terintegrasinya divisi warehouse dengan divisi purchase sehingga data pemesanan barang kepada
supplier akan sama dengan data barang yang masuk dan bagian purchase dapat melihat stok
barang secara langsung yang akan dijadikan sebagai acuan untuk melakukan perencanaan pengadaan barang.
4. Terintegrasinya divisi warehouse dengan divisi sales sehingga bagian sales dapat melihat stok barang secara langsung dan melakukan penjualan barang berdasarkan stok yang ada didalam gudang.
Daftar Pustaka :
[1] Fitrix. (2011). What is ERP and Why Do I Need It?. Atlanta (Georgia): Fourth Generation Software Solutions Corp.
[2] Olson, D. L. (2004). Information Systems Project Management. New York: McGraw-Hill Inc [3] Vittorio, F. G. (2009). A Study of Open Source ERP Systems. Karlskrona (Sweden): School Of
Management, Bleking Institute Of Technologies.
[4] Wallace, T.F., & Kremzar, M. H. (2001). ERP: Making It Happen The Implementers’ Guide to Success