• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGENDALIAN PERSEDIAAN KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA JENIS HONDA PADA TINGKAT DISTRIBUTOR BERDASARKAN METODE EOQ DI PT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGENDALIAN PERSEDIAAN KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA JENIS HONDA PADA TINGKAT DISTRIBUTOR BERDASARKAN METODE EOQ DI PT."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGENDALIAN PERSEDIAAN KENDARAAN

BERMOTOR RODA DUA JENIS HONDA PADA

TINGKAT DISTRIBUTOR BERDASARKAN METODE

EOQ DI PT.“X” KOTA SAMARINDA

Merpatih*1, Suparno2

*1,2

Jurusan Teknik Mesin ,Politeknik Negeri Samarinda

Jl. DR. Ciptomangunkusumo, Kampus Gunung Lipan, Samarinda, Kalimantan Timur (75131) Hot line: PABX (+62541) 260588 - 260553 - 262018, FAX: (+62541)

e-mail: *1merpatih1966@yahoo.com, 2suparno_st@yahoo.com

Abstrak

PT.“X“ Kota Samarinda merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa `pengadaan kendaraan bermotor roda dua Merk Honda, adapun jangkauan pemasarannya meliputi pasar/lokal di wilayah Kalimantan timur diantaranya Samarinda, Tenggarong, Balikpapan, Bontang, Berau, Paser dan lainnya. Dengan adannya permintaan pasar yang kntinyu maka akan mengakibatkan terjadi ketidakseimbangan antara jumlah permintaan dengan jumlah persediaan sehingga mengakibatkan kelebihan persediaan kendaraan yang cukup banyak pada suatu perode tertentu dan mengalami kekurangan pada perode yang lainnya. Penyediaan kendaraan yang menumpuk digudang memerlukan anggaran yang banyak. Sedangkan beban gudang dalam menampung persediaan terbatas, sehingga tidak mungkin setiap kendaraan disediakan terus dalam jumlah besar. Dengan demikian harus diatur bagaimana suatu kendaraan dapat disediakan secara tepat agar suatu kegiatan pengadaan dapat dilaksanakan untuk memenuhi pesanan, dengan meminimal penumpukan persediaan kendaraan digudang, atau dengan kata lain harus ditentukan kapan suatu kendaraan harus tersedia agar kegiatan pengadaan berjalan untuk memenuhi pesanan. Berdasarkan permasalahan diatas, maka perlu adanya kesimbangan antara persediaan kendaraan yang tersedia dengan jumlah permintaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan besar penghematan biaya persediaan kendaraan dengan menerapkan proses pengendalian dengan metode EOQ (Economic Order Quantity). Dengan menerapkan metode EOQ untuk pengendalian persediaan kendaraan roda dua Merk Honda di PT”X” Kota Samarinda mempunyai potensi menghemat biaya persediaan (inventory cost) kendaraan sebesar 3,50%.

Kata kunci—Honda, EOQ, ROP dan Biaya Persediaan.

1. PENDAHULUAN

PT. “X “ Kota Samarinda adalah salah satu perusahaan berskala menengah yang bergerak dalam bidang distribusi Kendaraan bermotor jenis Honda. Dimana perusahaan ini telah memenuhi permintaan pasar/lokal di wilayah Kalimantan timur diantaranya Samarinda, Tenggarong, Balikpapan, Bontang, Berau, Paser dan lain-lainnya. Perusahaan ini tidak perlu diragukan lagi ini terbukti hasilnya mampu memenuhi kebutuhan pasar lokal secara terus menerus dengan kapasitas hampir 600 unit setiap bulan (sumber: PT “X”) maka dengan demikian perusahaan tersebut masih dapat dikembangkan lagi pada masa yang akan datang untuk pasar yang lebih luas lagi mengingat kebutuhan masyarakat untuk kendaraan bermotor terus meningkat, PT.“X“ Banjarmasin berusaha dengan maksimal dalam membenahi perusahaan baik yang berkenaan dengan masalah keuangan, pengadaan, pembiayaan lainya. dengan harapan dapat lebih mengembangkan perusahaan ini pada masa yang akan datang. Peramalan (forecasting) permintaan akan kebutuhan kendaraan bermotor diwaktu mendatang dan bagian-bagiannya adalah sangat penting dalam perencanaan dan pengawasan dalam suatu perusahaan. Peramalan yang baik adalah essensial untuk effisiensi operasi-operasi manufacturing dan produksi jasa. Manajemen produksi/operasi menggunakan hasil-hasil peramalan dalam pembuatan-pembuatan

(2)

2

keputusan yang menyangkut pemilihan proses, perencanaan kapasitas dan lay out fasilitas serta untuk berbagai keputusan yang bersifat terus menerus berkenaan dengan perencanaan, scheduling dan persediaan.

Dengan adannya permintaan pasar secara terus-menerus maka akan mengakibatkan terjadi ketidakseimbangan antara jumlah permintaan dengan jumlah pengadaan/persediaan sehingga mengakibatkan kelebihan persediaan kendaraan bermotor yang cukup banyak pada suatu periode tertentu dan mengalami kekurangan pada periode yang lainnya. Penyediaan kendaraan bermotor yang menumpuk digudang penampungan memerlukan anggaran atau biaya yang tidak sedikit. Sedangkan beban gudang/penampungan dalam menampung persediaan juga sangat terbatas, sehingga tidak mungkin setiap barang (kendaraan bermotor) disediakan terus dalam jumlah yang besar, maka harus diatur bagaimana suatu barang (kendaraan) dapat disediakan secara tepat agar suatu kegiatan perusahaan dapat dilaksanakan untuk memenuhi pesanan, dengan meminimal persediaan kendaraan, atau dengan kata lain harus ditentukan kapan barang (kendaraan bermotor) tersebut harus selalu tersedia dengan jumlah yang cukup agar kegiatan perusahaan tetap berjalan untuk memenuhi kebutuhan pasar (pesanan). Berdasarkan hasil survey dari data hasil penjualan kendaraan bermotor merk Honda pada perusahaan PT “X” Kota Samarinda yang di ambil pada periode tahun 2017 adalah sebagai berikut

Tabel 1. Data Permintaan Kendaraan Bermotor Merk Honda tahun 2017 Keteranga n Jan Unit Feb Unit Mar Unit Apl Unit Mei Unit Juni Unit Juli Unit Agt Unit Sept Unit Okt Unit Nop Unit Des Unit Permintaa n 357 2 295 0 281 2 321 0 331 9 318 9 362 7 324 9 278 9 294 0 278 3 301 7 Persediaan 315 6 284 5 324 8 287 3 316 5 265 3 334 2 337 8 342 7 375 4 348 6 381 7 Sumber : PT. “X” Kota Samarinda, untuk area Kaltim

2. METODE PENELITIAN A. Tempat dan waktu Penelitian

Kegiatan penelitian ini dilakukan di Kota Madya Samarinda, di sebuah perusahan PT ”X” Samarinda Kalimantan Timur yang bergerak dibidang penjualan kendaraan bermotor roda dua jenis Honda tipe bebek di antaranya Revo, Blade, Supra X Honda Type Metic yaitu Vario, PCX 150, Beat, Vario Techno, Spacy Fi dan Scoopy dimana persuhaan ini terletak pada wilayah Kalimantan timur diantaranya Samarinda, Tenggarong, Balikpapan, Bontang, Berau, Paser dan lain-lainnya.

B. Metode Penelitian

Penelitian dapat dilakukan dengan baik bila peneliti memiliki suatu desain penelitian yang sesuai dengan metode yang digunakan. Adapun studi yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode deskriftif atau kuantitatif, yaitu suatu studi untuk perbaikan terhadap suatu keadaan. Penelitian dilakukan terhadap suatu permasalahan yang ada dengan tujuan untuk memperoleh hasil yang lebih baik dari sebelumnya.

C. Sumber Data

Kebutuhan data yang sesuai dengan model yang ada haruslah disediakan, untuk itu data yang diperlukan dapat diperoleh melalui beberapa sumber, yaitu:

a. Data Primer

Yaitu data yang diperoleh dan dikumpulkan langsung dari perusahaan, data tersebut antara lain: data jenis kendaraan yang diambil dari pengamatan selama penelitian berlangsung dan catatan-catatan atau laporan kerja lapangan, laporan harian dan laporan bulanan.

b. Data Sekunder

Yaitu data yang didapatkan melalui dokumen-dokumen perusahaan dengan tujuan untuk membantu pengolahan data primer. Dalam hal ini data yang termasuk data sekunder adalah data pemeliharaan, data waktu perawatan, waktu kerusakan sarana dan data transisi status sarana

D. Metode Pengambilan Data

Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam suatu penelitian dapat digunkan metode pengambilan data sebagai berikut:

(3)

3 a. Library Research (Riset Perpustakaan)

Pada studi ini teori-teori yang telah dikembangkan sebelumnya, didapat dari buku-buku penunjang yang ada diperpustakaan dan dimanfaatkan sebagai landasan atau kerangka berfikir bagi penelitian yang akan dilakukan.

b. Field Research (Riset Lapangan)

Yaitu suatu penelitian yang dilakukan di tempat penelitian, adapun teknik pengumpulan data tersebut adalah sebagai berikut:

- Observasi.

Melalui pengamatan secara langsung di lingkungan perusahaan yang mempunyai hubungan terhadap obyek yang diteliti, dengan maksud untuk memperoleh data-data yang diperlukan sebagai bahan analisa.

- Wawancara.

Mengadakan komunikasi secara langsung dengan pihak-pihak yang bersangkutan dalam mengelola perusahaan untuk memperoleh data dan keterangan yang diperlukan.

- Dokumentasi.

Yaitu dengan melihat dan menggunkana laporan-laporan dan catatan-catatan yang terdapat dalam perusahaan.

Gambar 1 Diagram alir 3. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Peramalan

Data yang diperlukan untuk melakukan peramalan kebutuhan bahan baku periode tahun mendatang pada PT ”X” di Kota Samarinda.

Gambar 1 Permintaan Kendaraan Bermotor Merk Honda tahun 2017

Adapun peramalan dilakukan dengan beberapa model yaitu dengan Trend Linier, Pemulusan eksponensial, Rata-Rata Bergerak dan Rata-Rata Bergerak Terbobot Hal tersebut dilakukan agar

Permintaan Persediaan

(4)

4

didapat model mana yang lebih baik. Adapun hasil yang didapat dari model tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Perbandingan Hasil Peramalan No. Diskripsi Model

Trend Linier

Pemulusan Eksponensial (ES)

α=0.9 α=0.8 α=0.1 α=0.2 1 Nilai Tracking Signal Bervariasi dari -1 sampai dengan +3 Bervariasi dari 0 sampai dengan -4 Bervariasi dari -3 sampai dengan +1 Bervariasi dari -1,sampai dengan +3 Bervariasi dari -1sampai dengan +5 2 Tebaran Nilai Tracking Signal dalam peta kontrol Semua nilai tracking Signal bera da diatas dan dibawah garis tengah (centre line) dari peta control, dan tidak ada nilai tracking signal yang berada diluar batas control bawah. Semua nilai tracking Signal bera da dibawah garis tengah (centre line) dari peta control, dan tidak ada nilai tracking signal yang berada diluar batas control bawah (LCL) maupun atas (UCL) Semua nilai tracking Signal bera da diatas dan dibawah garis tengah (centre line) dari peta control, dan tida ada nilai tracking signal yang berada diluar batas control bawah (LCL) maupun atas (UCL) Semua nilai tracking Signal bera da diatas dan dibawah garis tengah (centre line) dari peta control, dan tida ada nilai tracking signal yang berada diluar batas control bawah (LCL) maupun atas (UCL) Semua nilai tracking Signal bera da diatas dan dibawah garis tengah (centre line) dari peta control, dan ada satu nilai tracking signal yang berada diluar batas control atas (UCL) 3 MAD 274 375 368 329 338 4 Keputusan Menerima Model Menolak Model Menolak Model Menolak Model Menolak Model Tabel 3. Perbandingan Hasil Berdasarkan Model Rata-Rata Bergerak

No Diskripsi Model Rata-Rata Bergerak Model Rata-Rata Terbobot 1 Nilai

Tracking Signal

Bervariasi dari -4 sampai dengan +3

Bervariasi dari -4 sampai dengan +3

2 Tebaran Nilai Tracking Signal dalam peta kontrol

tracking Signal bera

da dibawah garis tengah (centre line) dari peta control, dan tidak ada nilai tracking signal yang berada diluar batas control bawah (LCL) maupun atas (UCL

tracking Signal bera da dibawah garis tengah (centre line) dari peta control, dan tidak ada nilai tracking signal yang berada diluar batas control bawah (LCL) maupun atas (UCL

3 MAD 319 339

(5)

5

Dari hasil Model Peramalan Tabel 2 dan Tabel 3 maka model yang dipilih adalah Trend Linier Model, sebagai alasan bahwa menunjukkan; Nilai Tracking Signal ,Tebaran Nilai Tracking Signal dalam peta control dan MAD, lebih baik dibandingkan denganPemulusan Eksponensial (ES) Model, Model Rata-Rata Bergerak serta Model Rata-Rata Bergerak Terbobot oleh sebab itu diambil nilai permintaan kendaraan roda dua sebagai dasar untuk perhitungan Economic Order Quantity (EOQ). Weight Moving Averages (WMA) Analisis

Tabel 4 Model Weight Moving Averages Model

Fit Statistic Mean SE Min Max

Percentile 5 10 25 50 75 90 95 Stationary R-squared .570 .608 .140 1.000 .140 .140 .140 .570 1.000 1.000 1.000 R-squared .570 .608 .140 1.000 .140 .140 .140 .570 1.000 1.000 1.000 RMSE 140.656 198.918 .000 281.312 .000 .000 .000 140.656 281.312 281.312 281.312 MAPE 3.358 4.749 .000 6.716 .000 .000 .000 3.358 6.716 6.716 6.716 MaxAPE 7.371 10.424 .000 14.741 .000 .000 .000 7.371 14.741 14.741 14.741 MAE 104.834 148.257 .000 209.667 .000 .000 .000 104.834 209.667 209.667 209.667 MaxAE 260.300 368.119 .000 520.599 .000 .000 .000 260.300 520.599 520.599 520.599 Normalized BIC 11.693 . 11.693 11.693 11.693 11.693 11.693 11.693 11.693 11.693 11.693

Tabel 5 Residual ACF WMA

Residual ACF Summary

Lag Mean SE Minimum Maximum

Percentile 5 10 25 50 75 90 95 Lag 1 .176 . .176 .176 .176 .176 .176 .176 .176 .176 .176 Lag 2 -.248 . -.248 -.248 -.248 -.248 -.248 -.248 -.248 -.248 -.248 Lag 3 -.171 . -.171 -.171 -.171 -.171 -.171 -.171 -.171 -.171 -.171 Lag 4 -.410 . -.410 -.410 -.410 -.410 -.410 -.410 -.410 -.410 -.410 Lag 5 -.266 . -.266 -.266 -.266 -.266 -.266 -.266 -.266 -.266 -.266 Lag 6 .219 . .219 .219 .219 .219 .219 .219 .219 .219 .219 Lag 7 .210 . .210 .210 .210 .210 .210 .210 .210 .210 .210 Lag 8 .044 . .044 .044 .044 .044 .044 .044 .044 .044 .044 Lag 9 .019 . .019 .019 .019 .019 .019 .019 .019 .019 .019 Lag 10 -.097 . -.097 -.097 -.097 -.097 -.097 -.097 -.097 -.097 -.097 Lag 11 .022 . .022 .022 .022 .022 .022 .022 .022 .022 .022

(6)

6

Residual PACF Summary

Lag Mean SE Minimum Maximum

Percentile 5 10 25 50 75 90 95 Lag 1 .176 . .176 .176 .176 .176 .176 .176 .176 .176 .176 Lag 2 -.288 . -.288 -.288 -.288 -.288 -.288 -.288 -.288 -.288 -.288 Lag 3 -.072 . -.072 -.072 -.072 -.072 -.072 -.072 -.072 -.072 -.072 Lag 4 -.486 . -.486 -.486 -.486 -.486 -.486 -.486 -.486 -.486 -.486 Lag 5 -.254 . -.254 -.254 -.254 -.254 -.254 -.254 -.254 -.254 -.254 Lag 6 -.012 . -.012 -.012 -.012 -.012 -.012 -.012 -.012 -.012 -.012 Lag 7 -.117 . -.117 -.117 -.117 -.117 -.117 -.117 -.117 -.117 -.117 Lag 8 -.198 . -.198 -.198 -.198 -.198 -.198 -.198 -.198 -.198 -.198 Lag 9 -.227 . -.227 -.227 -.227 -.227 -.227 -.227 -.227 -.227 -.227 Lag 10 -.202 . -.202 -.202 -.202 -.202 -.202 -.202 -.202 -.202 -.202 Lag 11 .089 . .089 .089 .089 .089 .089 .089 .089 .089 .089

Model rata-rata bergerak menggunakan sejumlah data aktual permintaan yang baru untuk membangkitkan nilai ramalan untuk permintaan di masa yang akan datang. metode rata-rata bergerak akan efektif diterapkan apabila permintaan pasar terhadap produk diasumsikan stabil sepanjang waktu. Metode rata-rata bergerak terdapat dua jenis, rata-rata bergerak tidak berbobot (Unweight Moving Averages) dan rata-rata bobot bergerak (Weight Moving Averages). Model rata-rata bobot bergerak lebih responsif terhadap perubahan karena data dari periode yang baru biasanya diberi bobot lebih besar. B. Perbandingan Penghamatan Biaya

Penghematan Biaya = TIC sebelum menggunakan metode P – TIC ( P ) Efisiensi biaya =

Gambar 2. Grafik Perbadingan Penghematan antara Metode Q dan P

Pada Gambar 2. terlihat perbandingan penghematan biaya antara metode Q dengan P, penghematan menggunakan metode P di dapat dari Biaya Total Inventori ( TIC ) sebelum menggunakan metode P – TIC (P). sedangkan untuk perhitungan efisiensi biaya seperti di bawah ini :

Efisiensi biaya Metode P : = = 1,5 %

Efisiensi biaya Metode Q : = = 3,5 %

%

100

)

(

Q

TICsebelum

Q

TIC

Q

TICsebelum

Efisiensi Metode Q Metode P

75

5016136593

75080100

75

5016136593

33

175763233,

(7)

7 4. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan metode Economic Order Quantity Methode (Metode EOQ) diperoleh suatu hasil yang dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Besar Permintaan/jumlah pembelian optimal unit Kendaraan bermotor roda dua Merk Honda untuk periode akan datang dengan menggunakan Economic Order Quantity Methode (metode EOQ) didapat sebesar 35529 unit lebih kecil dibandingkan dengan sebelum menggunakan metode EOQ (37532 unit).

b. Biaya total persediaan unit Kendaraan bermotor roda dua Merk Honda, sebelum menggunakan EOQ lebih bsar di bandingkan setelah menggunakan metode tersebut, dengan demikian perusahaan mempunyai potensi menghemat biaya persediaan (inventory cost) sebesar 3,50 %., sedangkan untuk menggunakan metode P dicapai 1,50 %.

5. SARAN

Setelah melakukan penelitian tentang pengendalian persediaan di PT ”X” Kota Samarinda, yang dapat saya sarankan adalah:Tentunya hasil dari penelitian ini perlu dikembangkan lagi mengenai pengendalian Persediaan Kendaraan bermotor roda dua sehingga didapat kuantitas persediaaan yang optimal dengan biaya yang minimal dan Adanya koordinasi yang baik antara PT ”X” kota samarinda dengan yang mengadakan (retailer) Kendaraan bermotor, sehingga tidak akan terjadi keterlambatan pengiriman barang.

DAFTAR PUSTAKA

[1] T. E. Weston, fred dan Copeland, Manajemen keuangan. Jakarta: Binarupa Aksara, 1995. [2] G. Sugiama, Metode Riset Bisnis dan Manajemen. Bandung: Guardaya Intimarta, 2008.

[3] Ruhadi dan Handono, Hand Out Manajemen Keuangan. Bandung: Pusat Pendidikan Keahlian Teknik, 2004.

[4] F. Raharjo, Ekonomi Teknik Analisis Pengambilan Keputusan. Yogyakatra. Yogyakarta: Andi Offset, 2007.

[5] P. . Prof. Ir. Sudjito, Hand Out Kuliah Metodologi Penelitian. Malang: Universitas Brawijaya, 2008.

[6] R. Prastowo, Dwi dan Juliaty, Analisis Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005.

[7] Peraturan Pemerintah No.24, tentang Standar Akuntansi Pemerintah. 2005. [8] D. Osborne, Mewusahakan Birokrasi. Jakarta: Pustaka Binaan Perssindo, 1996. [9] H. Mardiyanto, “Buku Pengantar Kuliah Intisari Manajemen Keuangan,” 1st ed., 2006. [10] Mardiasmo, Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi Offset, 1995.

[11] G. Mangkoesoebroto, Ekonomi Publik. Yogyakarta: Andi Offset, 1995. [12] J. Kodoatie, Analisis Ekonomi Teknik. Yogyakarta: Andi Offset, 2005.

[13] M. KASIM, “Studi Kelayakan Industri Kecil Pengecoran Logam Di Nagara Kabupaten Hulu Sungai Selatan,” INTEKNA, vol. 15, no. 2443–1060, 2016.

[14] H. Jusup, Dasar-dasar akuntansi. Yogyakarta: Bagian penerbitan STIE YKPN, 2003.

[15] Irawan, Studi Kasus Studi Kelayakan Investasi Studi Kasus Pada Rehabilitasi Gedung Asrama B Balai Kerjasama Pendidikan Diploma Dan Magister Jalan Dan Jembatan (Bkpdmjj) Bandung. Bandung: Politeknik Negeri Bandung, 2008.

[16] S. dan S. Husnan, Studi Kelayakan Proyek, Tiga. Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 1991.

[17] S. dan E. P. Husnan, Dasar-Dasar manajemen Keuangan. Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2004. [18] K. Harun, Ekonomi Teknik. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset, 1994.

Gambar

Tabel 1. Data Permintaan Kendaraan Bermotor Merk Honda tahun 2017  Keteranga n  Jan  Unit  Feb  Unit  Mar Unit  Apl  Unit  Mei Unit  Juni Unit  Juli  Unit  Agt  Unit  Sept Unit  Okt  Unit  Nop Unit  Des  Unit  Permintaa n  3572  2950  2812  3210  3319  318
Gambar 1 Diagram alir 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 2. Perbandingan Hasil Peramalan  No.  Diskripsi  Model
Tabel 4 Model Weight Moving Averages
+2

Referensi

Dokumen terkait

Alamat Kuasa : Putra Indra Law Firm, Patra Office Tower 17th Floor, Room 1707, Jl.. Gatot

dengan 30.000 jam IK06 Tahan Benturan Terintegrasi SPD 2kV EcoLink HB007 150W Tipe Produk CW CCT (K) 15.000 lm Lumen (lm) 150W Watt 270 mm. Diameter Umur

sebab dalam arti yang menyebabkan atau mendorong orang untuk menbuat perjanjian. Dalam hal ini Wirjono Prodjodikoro menyatakan bahwa yang dimaksud causa dalam hukum perjanjian

c) Tim survey tersebut kemudian melakukan survey harga berdasarkan komponen kebutuhan hidup buruh atau pekerja lajang sebagaimana tercantum dalam

Foto tipe mineralisasi alterasi tremolit-actinolite, Garnet , pyrite, chalcopyrite, anhydrite (type prograde skarn alteration) Foto Litologi Dolomit Formasi Waripi (Tw) dengan tipe

Variabel yang dipergunakan terbatas pada lima variabel yaitu reliability, responsiveness, assurance, empathy, tangibles sehingga menyebabkan penelitian hanya menyoroti masalah

Suhu gelatinisasi yang tinggi pada tepung komposit dengan penambahan tepung kacang kedelai dan tepung kacang merah mengindikasikan adanya pati yang tahan terhadap

Faktor lain yang dapat berpengaruh yaitu meningkatnya kadar air pada biskuit sebagai akibat permeabilitas pembungkus sehingga uap air dapat masuk ke dalam pembungkus selanjutnya