• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. (financial intermediary) antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. (financial intermediary) antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 A. Latar Belakang

Bank adalah lembaga yang memiliki peran sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang membutuhkan dana serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran.

Di Indonesia yang merupakan negara dengan komposisi umat muslim terbesar didunia, perbankan syariah diperlukan untuk memenuhi kebutuhan lapisan masyarakat yang tidak dapat menerima konsep bunga dalam dunia perbankan. Pada tahun 1992 dikeluarkan UU no 7 tahun 1992 tentang perbankan yang akhirnya menjadi dasar dilegalkannya pengadopsian perbankan syariah dalam sistem perbankan di Indonesia, untuk penyempurnaanya, maka diterbitkan UU no 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Perkembangan perbankan syariah di Indonesia begitu pesat, terbukti dengan banyaknya lembaga keuangan yang menggunakan prinsip syariah. Perkembangan ini adalah dari kuantitas kantornya atau pun ragam produknya Bekti Akhmadi dalam Pramudita (2011).

Bank syariah merupakan bank yang dalam aktivitasnya, baik penghimpunan maupun dalam rangka penyaluran dananya, memberikan dan mengenakan imbalan atas dasar prinsip syariah, yaitu bersumber pada hukum islam dari Al – Quran dan Al – Hadist Yustitia (2010).

(2)

Keberhasilan suatu Bank Syariah dapat dilihat dari besarnya Dana Pihak Ketiga. Bank syariah menghimpun dana dari masyarakat dan juga menyalurkan dana kepada masyarakat, jadi semakin besar Dana Pihak Ketiga maka akan semakin besar pula jumlah simpanan dan pembiayaan yang akan disalurkan kepada masyarakat. Dana Pihak Ketiga yang masuk ke Bank Syariah dibedakan menjadi tiga, yaitu dalam bentuk giro, tabungan, dan deposito. Produk yang ditawarkan oleh produk bank syariah adalah simpanan mudharabah. Besarnya simpanan mudharabah secara otomatis akan mempengaruhi besarnya DPK, oleh karena itu, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan simpanan mudharabah menjadi hal yang sangat penting.

Setiap orang yang menginvestasikan dananya di bank akan selalu berpikir berapa besar bagi hasil yang akan mereka dapat, dan yang mereka inginkan adalah investasi dengan bagi hasil yang tinggi. Oleh karena itu, bagi hasil akan sangat dipertimbangkan saat shahibul mal akan menginvestasikan dananya sehingga dapat mempengaruhi besarnya jumlah simpanan mudharabah. Semakin tinggi tingkat bagi hasil yang diberikan maka semakin besar jumlah simpanan mudharabah dalam bank syariah, sebab shahibul maal akan merasa untung jika jumlah bagi hasil yang diterimanya tinggi. Penelitian yang dilakukan oleh Farikh (2012) juga membuktikan bahwa keuntungan bagi hasil berpengaruh positif terhadap dana pihak ketiga, menunjukkan jika jumlah bagi hasil meningkat maka dana pihak ketiga atau simpanan mudharabah juga akan ikut meningkat. Namun hal tersebut tidak sejalan dengan hasil penelitian

(3)

yang dilakukan oleh Fadhila dalam Aisyah (2007) yaitu keuntungan tigkat bagi hasil berpengaruh negatif terhadap simpanan mudharabah.

Sebagai lembaga mediasi sektor keuangan, bank memiliki peran penting dalam perekonomian. Mediasi keuangan pada sektor perbankan tentu sangat penting bagi setiap negara termasuk Indonesia, di Indonesia sistem perbankan yang digunakan adalah dual banking sistem dimana beroprasi dua jenis usaha bank yaitu bank syariah dan bank konvensional. Dengan begitu kebijakan uang diambil pemerintah melalui Bank Indonesia tentu berbeda unuk kedua jenis bank tersebut. Pada bank syariah tidak mengenal sistem bunga, sehingga profit yang didapat bersumber dari bagi hasil dengan pelaku usaha yang menggunakan dana dari bank syariah serta investasi dari bank syariah sendiri. Mediasi sektor keuangan tentu juga terkait dengan efisiensi pada perekonomian (Antonio 2001).

Penelitian Levine dalam Aini (2012) menunjukkan bahwa efisiensi pada sektor keuangan akan mempengaruhi pertumbuhan ekonmi. Dengan demikian maka semakin baik tingkat mediai suatu perbankan dalam pengupulan serta penyaluran dananya maka perekonomian suatu negara akan berkembang lebih cepat. Jadi jika pertumbuhan ekonomi meningkat maka badan usaha seperti bank syariah akan terlibat dalam penyaluran ataupun penyimpanan dana. Namun begitu sektor keuangan juga sangat peka dan terpengaruh erat dengan kebijakan pemerintah serta kondisi ekonomi makro maupun mikro pada negara bersangkutan (Demirguic-Kunt dan Huizinga dalam Nur 2012).

(4)

Kondisi perekonomian Indonesia secara makro dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investor dalam penempatan dananya pada suatu sektor usaha. Seperti halnya krisis ekonomi yang terjadi dipertengahan tahun 1997 mengakibatkan kinerja keuangan badan usaha menurun tajam bahkan diantaranya mengalami kerugian. Pada saat itu variabel-variabel ekonomi seperti inflasi, suku bunga, nilai tukar maupun pertumbuhan ekonmi mengalami perubahan yang sangat tajam.

Suku bunga meningkat hingga mencapai angka 68.76% per tahun pada tahun 1998 dan inflasi yang mencapai angka 77% per tahun (Statistika Ekonomi Keuangan Indonesia, 1998. Tingginya inflasi dan suku bunga bank akan menyebabkan beban operasional perasional semakin berat serta akan mempengaruhi kinerja keuangan badan usaha, yang pada akhirnya berdampak pada pasar modal. Di sisi lain, meningkatnya suku bunga merupakan peluang investasi yang cukup menjanjikan bagi para investor deposito, dimana return yang diperoleh dengan tingkat resiko yang relative rendah (Elisabeth dalam Nur 2012)

Inflasi merupakan meningkatnya harga barang secara terus menerus yang dapat mengakibatkan dampak yang berkelanjutan bagi perekonomian suatu negara. Meningkatnya inflasi maka nilai uang akan menurun dan hal tersebut menyebabkan masyarakat merasa tidak diuntungkan dengan menyimpan uang di bank dengan harapan bunga dan bagi hasil ditengah inflasi yang tinggi, sehingga mereka enggan untuk menabung yang menyebabkan dana yang dihimpun di bank akan menurun. Ketika inflasi turun maka investasi pada bank

(5)

syariah akan naik, bank syariah dapat melakukan sosialisasi mengenai sistem ekonomi islam yaitu apabila diterapkan sepenuhnya tidak berpengaruh oleh inflasi. Sehingga masyarakat mau menempatkan dananya karena yakin bahwa investasinya aman dari inflasi. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Dornbudh dan Fishe dalam Khoriyah (2011) yaitu dampak inflasi adalah melemahnya semangat menabung.

Penyimpanan dana merupakan salah satu fungsi dari bank, dan tak bisa dipungkiri bahwa tinggi rendahnya suku bunga merupakan faktor yang sangat menentukan pilihan para calon nasabah akan menabung dibank yang mana, jadi, tingginya minat menabung masyarakat dipengaruhi oleh tingkat suku bunga. Hal ini menunjukkan bahwa saat tingkat suku bunga tinggi, maka masyarakat lebih memilih untuk mengorbankan keinginan konsumsinya masa sekarang untuk kepentingan menabung.

Haron dan Ahmad dalam Pramudita (2011) menyatakan dalam penelitiannya hubungan antara suku bunga bank konvensional dan simpanan mudharabah bank syariah adalah negatif, dimana apabila terjadi peningkatan tingkat suku bunga, maka simpanan di bank syariah akan menurun. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah motivasi mencari keuntungan adalah faktor utama yang mendorong nasabah menabung di bank syariah. Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Khairunnissa dalam Oktaviani 2012 yaitu menunjukan bahwa faktor agamis adalah faktor pendorong nasabah menabung di bank syariah.

(6)

Hasil penelitian Yustitia (2010) menyatakan berbagai macam cara yang dilakukan orang untuk mengalokasikan dananya, kebanyakan orang memilih untuk menabung di Bank tetapi tidak sedikit pula yang memilih untuk investasi. Investasi dapat mengurangi atau mengorbankan konsumsi sekarang dengan harapan akan mendapatkan return di masa yang akan datang. Media yang digunakan untuk investasi adalah pasar modal. Salah satu cara untuk ber investasi adalah melalui Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Menurut Adiatmo (2009) dalam penelitiannya menyatakan bahwa perbankan syariah menggunakan LQ45, sedangkan konvensional menggunakan IHSG. Perubahan harga saham pada LQ45 akan berpengaruh terhadap naik turunnya IHSG .

Perbankan syariah sudah sangat erat kaitannya dengan dunia perbankan nasional. Kondisi dalam perbankan syariah dapat mempengaruhi kondisi perbankan nasional maupun perekonomian nasional, karena sistem bagi hasil yang ditanamkan di bank syariah cenderung lebih menguntungkan dengan begitu kondisi perbankan nasional akan lebih baik dengan sistem syariah. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan perbankan syariah, baik faktor yang menyebabkan kondisi perbankan syariah menurun maupun faktor yang dapat menyebabkan kondisi perbankan syariah menjadi lebih baik lagi.

Berdasarkan latar belakang diatas maka, penelitian ini mengangkat dan membahas kembali permasalahan tersebut dengan judul “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH DI INDONESIA”. Penelitian ini mereplikasi penelitian Nur (2012). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah dalam hal

(7)

periode waktu penelitian dan penambahan variable . Penelitian ini menggunakan periode waktu 2010-2012, sedangkan penelitian sebelumnya menggunakan periode 2008-2010, sedangkan penambahan variable dalam penelitian ini adalah tingkat suku bunga (SBI), Inflasi dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dari (Kurniati, 2011). Peneliti melakukan penambahan variable atas dasar saran dan implikasi penelitian sebelumnya.

B. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah simpanan mudharabah yang ada di Bank Umum Syariah (BUS), yaitu simpanan mudharabah yang ada pada Bank Syariah Mandiri, Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mega Indonesia.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dan latar belakang tersebut, maka dapat diambil berbagai masalah:

1. Apakah jumlah bagi hasil berpengaruh positif terhadap simpanan mudharabah pada bank syariah?

2. Apakah pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif terhadap simpanan mudharabah pada bank syariah?

3. Apakah inflasi berpengaruh negatif terhadap simpanan mudharabah pada bank syariah?

(8)

4. Apakah tingkat suku bunga berpengaruh negatif terhadap simpanan mudharabah pada bank syariah?

5. Apakah IHSG berpengaruh negatif terhadap simpanan mudharabah pada bank syariah?

D. Tujuan Penelitian

Tuiuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah besarnya jumlah bagi hasil berpengaruh positif terhadap simpanan mudharabah pada Bank Syariah.

2. Untuk mengetahui apakah pertumbuhan ekonomil berpengaruh positif terhadap simpanan mudharabah pada Bank Syariah.

3. Untuk mengetahui apakah inflasi berpengaruh negatif terhadap simpanan mudharabah pada Bank Syariah.

4. Untuk mengetahui apakah SBI berpengaruh negatif terhadap simpanan mudharabah pada Bank Syariah.

5. Untuk mengetahui apakah IHSG berpengaruh negatif terhadap simpanan mudharabah pada Bank Syariah.

E. Manfaaat Penelitian

1. Manfaat dibidang teoritis

a. Dapat menambah pengetahuan dan wacana yang lebih luas atas faktor yang mempengaruhi simpanan mudharabah.

(9)

2. Manfaat dibidang praktik

a. Peneliti berharap semoga penelitian ini dapat memberikan bantuan untuk para pemimpin perusahaan dalam memprmudah pengambilan keputusan, terutama dalam bidang Simpanan Mudharabah.

b. Dapat menjadi masukan yang berguna bagi kalangan perbankan dalam mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap simpanan mudharabah dimana hasil penelitian dapat diaplikasikan dan menjadi pertimbangan pada perbankan Syariah.

c. Untuk bahan pertimbangan dan masukan para nasabah atau masyarakat sebelum melakukakan Simpanan di Bank Syariah.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan teknik rotoscoping penulis yang tidak mempunyai kemampuan menggambar karakter animasi secara manual dapat membuat film animasi dengan mudah, karena proses

Namun sangat disayangkan, program pemerintah yang telah dilakukan dalam mengembangkan Desa Wisata Budaya Sentra Tenun Troso kurang maksimal karena belum mencakup audiens yang

- Kulit : bilas segera dengan air yang banyak, pisahkan pakaian dan sepatu yang terkontaminasi, cuci pakaian sebelum digunakan kembali, bersihkan sepatu sebelum

LANGKAH LANGKAH PENELITIAN Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam rangka melakukan penelitian pengembangan aplikasi teknik pengamanan ganda pada pesan rahasia yang

Bedasarkan penilaian tingkat kesehatan yang telah ditentukan oleh Bank Indonesia PT BPR Dana Utama berasa pada kriteria “Tidak Sehat” dan rasio NPL yang

Dalam penelitian ini yang diteliti adalah bagaimana pelaksanaan tanggung jawab Bank Pembangunan Daerah Bali terhadap nasabahnya yang mengalami kerugian akibat

TIPE | MERK JUMLAH 1 3 4 NAMA ALAT 2 25 Dudukan layar 26 Dudukan lampu 27 Penumpu papanserbaguna 28 Filter warna merah 29 Filter warna hijau 30 Filter warna biru 31 Filter

Satu rangkap berkas (poin a sampai j) dimasukkan ke dalam map (warna biru untuk S1 / D.IV dan warna merah untuk D.III) sesuai urutan di atas dengan menuliskan nama