• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

 Pada April 2015, Provinsi Sulawesi Selatan terjadi inflasi sebesar 0,33 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 117,33. Dari 82 kota IHK, tercatat 72 kota mengalami inflasi, sedangkan 10 kota lainnya deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tual 1,31 persen dengan IHK 132,54 dan terendah terjadi di Cilacap sebesar 0,02 persen dengan IHK 120,76. Deflasi tertinggi terjadi di Manokwari -0,69 persen dengan IHK 112,66 dan terendah terjadi di Kendari, dan Sukabumi sebesar -0,03 persen dengan IHK masing-masing 114,62 dan 119,06.

 Inflasi di Provinsi Sulawesi Selatan terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,19 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,34 persen; kelompok sandang sebesar 0,04 persen; kelompok kesehatan 0,28 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,13 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,58 persen, meskipun satu kelompok lainnya deflasi yaitu : kelompok bahan makanan -0,37 persen.

 Tingkat inflasi tahun kalender April 2015 sebesar 0,38 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (April 2015 terhadap April 2014) sebesar 7,10 persen.

 Komponen inti di Sulawesi Selatan pada April 2015 mengalami inflasi sebesar 0,21 persen, tingkat inflasi komponen inti tahun kalender April 2015 sebesar 1,76 persen dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (April 2015 terhadap April 2014) sebesar 4,83 persen.

 Perubahan IHK untuk kota Makassar terjadi inflasi sebesar 0,38 persen dengan IHK sebesar 117,38.

No. 26/05/73/Th. XIX, 4 MEI 2015

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI

APRIL 2015 PROVINSI SULAWESI SELATAN INFLASI 0,33 PERSEN

Pada Bulan April 2015 berdasarkan hasil Survei Harga Konsumen BPS Provinsi Sulawesi Selatan terjadi inflasi sebesar 0,33 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 116,95 pada Maret 2015 menjadi 117,33

(2)

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,19 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,34 persen; kelompok sandang sebesar 0,04 persen; kelompok kesehatan 0,28 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,13 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,58 persen, meskipun satu kelompok lainnya deflasi yaitu : kelompok bahan makanan -0,37 persen.

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada April 2015 antara lain: bensin, bawang merah, bahan bakar rumah tangga, angkutan dalam kota, kangkung, apel, cabe rawit, ikan layang, ikan kembung/gembung, tarip sewa becak, daging sapi, meja kursi tamu, cuci kendaraan dan martabak.

Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga adalah: beras, telur ayam ras, ikan bandeng, daging ayam ras, ikan cakalang, emas perhiasan, tarip listrik, bayam, jeruk, dan kol putih/kubis.

Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi pada April 2015, yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,0331 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,0789 persen; kelompok sandang 0,0043 persen; kelompok kesehatan 0,0117 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,0092 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,2877 persen, sedangkan kelompok yang memberikan andil deflasi, yaitu: kelompok bahan makanan sebesar -0,0870 persen;

Tabel 1

IHK dan Tingkat Inflasi Provinsi Sulawesi Selatan April 2015, Tahun Kalender 2015, dan Tahun Ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012 = 100)

Kelompok Pengeluaran IHK Desember 2014 IHK Maret 2015 IHK April 2015 Inflasi April 20151) Laju Inflasi Tahun Kalender 20152) Inflasi Tahun ke Tahun 3) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) U m u m (Headline) 116,89 116,95 117,33 0,33 0,38 7,10 1. Bahan Makanan 125,03 125,57 125,11 -0,37 0,06 10,99

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 114,11 115,70 115,92 0,19 1,59 6,31

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 114,88 117,10 117,50 0,34 2,27 7,63

4. Sandang 110,82 112,87 112,91 0,04 1,89 4,73

5. Kesehatan 109,25 111,56 111,88 0,28 2,40 5,86

6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 105,45 105,92 106,05 0,13 0,57 2,27

7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 121,49 115,47 117,30 1,58 -3,45 5,89

1) Persentase Perubahan IHK April 2015 terhadap IHK bulan sebelumnya 2) Persentase Perubahan IHK April 2015 terhadap IHK Desember 2014 3) Persentase Perubahan IHK April 2015 terhadap IHK April 2014

(3)

No. Kelompok/Sub Kelompok

BAHAN MAKANAN -0,37 -0,0870

1 Padi-2an, umbi-2an & hsl-nya -1,40 -0,0877 2 Daging & hasilnya -0,83 -0,0147 3 Ikan Segar -0,21 -0,0137 4 Ikan Diawetkan 0,41 0,0022 5 Telur, Susu dan hsl-nya -2,69 -0,0552 6 Sayur-2an -0,02 0,0010 7 Kacang-2an 1,30 0,0070 8 Buah-2an 0,06 0,0012 9 Bumbu-2an 4,28 0,0749 Tabel 3 April 2015 (%) Inflasi Sumbangan Inflasi dan Sumbangan Kelompok Bahan Makanan

Tabel 2

Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Provinsi Sulawesi Selatan (2012=100) April 2015 (persen)

Kelompok Pengeluaran Andil Inflasi

(%)

(1) (2)

U M U M 0,3380

1. Bahan Makanan -0,0870

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok,dan Tembakau 0,0331 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas,dan Bahan Bakar 0,0789

4. Sandang 0,0043

5. Kesehatan 0,0117

6. Pendidikan, Rekreasi,dan Olahraga 0,0092

7. Transpor, Komunikasi,dan Jasa Keuangan 0,2877

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1. Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada bulan April 2015 mengalami perubahan indeks sebesar -0,37 persen, atau terjadi penurunan indeks dari bulan sebelumnya yaitu 125,57 menjadi 125,11 pada bulan ini.

Dari 11 sub kelompok dalam kelompok bahan makanan, 5 sub kelompok mengalami inflasi sedangkan 6 sub kelompok lainnya deflasi.

Kelompok pengeluaran bahan makanan secara keseluruhan memberikan sumbangan deflasi sebesar -0,0870 persen.

(4)

No. Kelompok/Sub Kelompok

Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan

Tembakau 0,19 0,0331

1 Makanan Jadi 0,22 0,0233

2 Minuman yang tdk beralkohol 0,17 0,0052

3 Tembakau dan Min. beralkohol 0,11 0,0047

Tabel 4.

Inflasi Sumbangan

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau April 2015 (%)

No. Kelompok/Sub Kelompok

Sandang 0,04 0,0043

1 Sandang laki-laki 0,22 0,0049

2 Sandang wanita 0,15 0,0039

3 Sandang anak-anak 0,34 0,0046

4 Barang pribadi dan sandang lainnya -0,38 -0,0090

Tabel 6.

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Sandang April 2015 (%)

Inflasi Sumbangan

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada bulan April 2015 mengalami perubahan indeks dari 115,70 pada bulan Maret 2015 menjadi 115,92 pada April 2015 atau terjadi kenaikan sebesar 0,19 persen.

Dari tiga sub kelompok dalam kelompok pengeluaran ini, semuanya mengalami inflasi.

Kelompok pengeluaran ini secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0331 persen.

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar Kelompok perumahan, air, gas dan bahan bakar pada bulan April 2015 mengalami inflasi sebesar 0,34 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 117,10 pada bulan Maret 2015 menjadi 117,50 pada bulan April 2015.

Inflasi sub kelompok biaya tempat tinggal 0,14 persen; bahan bakar, penerangan dan air 0,59 persen; perlengkapan rumah tangga 0,52 persen; dan penyelenggaraan rumahtangga 0,51 persen. Kelompok

Perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar memberi kontribusi inflasi sebesar 0,0789 persen.

4. S a n d a n g

Kelompok sandang bulan April 2015 inflasi sebesar 0,04 persen atau terjadi perubahan indeks dari 112,87 pada bulan lalu naik menjadi 112,91.

Kelompok ini mencakup 4 sub kelompok, 3 sub kelompok mengalami inflasi sedangkan 1 sub kelompok lainnya deflasi.

Kelompok sandang berkontribusi inflasi sebesar 0,0043 persen.

No. Kelompok/Sub Kelompok

Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 0,34 0,0789

1 Biaya tempat tinggal 0,14 0,0158

2 Bahan bakar, penerangan dan air 0,59 0,0317 3 Perlengkapan rumahtangga 0,52 0,0213 4 Penyelenggaraan rumahtangga 0,51 0,0102

Tabel 5.

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Perumahan, Air,

Inflasi Sumbangan Listrik, Gas, dan Bahan Bakar April 2015 (%)

(5)

5. Kelompok Kesehatan

Kelompok kesehatan bulan ini mengalami kenaikan indeks sebesar 0,28 persen, dengan kontribusi inflasi sebesar 0,0117 persen, angka indeks dari 111,56 bulan lalu menjadi 111,88 pada April ini. Sub kelompok yang mengalami kenaikan indeks adalah : sub kelompok obat-obatan, sub kelompok jasa perawatan jasmani, dan sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika.

6. Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga Kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga mengalami perubahan indeks sebesar 0,13 persen.

Terdapat 5 sub kelompok dalam kelompok ini, 2 sub kelompok mengalami inflasi, sedangkan 3 sub kelompok lainnya stabil. Secara keseluruhan kelompok ini berkontribusi inflasi sebesar 0,0092 persen.

7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan mengalami perubahan indeks dari 115,47 bulan lalu naik menjadi 117,30 dibulan ini, atau inflasi sebesar 1,58 persen.

Dari 4 sub kelompok, terdapat 2 sub kelompok mengalami inflasi, sementara 2 sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan. Secara keseluruhan kelompok ini menyumbang inflasi sebesar 0,2877 persen.

No. Kelompok/ Sub Kelompok

Kesehatan 0,28 0,0117

1 Jasa Kesehatan 0,00 0,0000

2 Obat-obatan 0,20 0,0012

3 Jasa Perawatan jasmani 1,15 0,0053

4 Perawatan jasmani dan kosmetika 0,29 0,0052

Tabel 7.

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Kesehatan April 2015 (%)

Inflasi Sumbangan

No. Kelompok/Sub Kelompok

Pendidikan, Rekreasi & Olah Raga 0,13 0,0092

1 Jasa Pendidikan 0,00 0,0000 2 Kursus2 / Pelatihan 0,00 0,0000 3 Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 0,03 0,0006 4 Rekreasi 0,52 0,0087 5 Olah raga 0,00 0,0000 Tabel 8.

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Pendidikan Rekreasi & Olah Raga April 2015 (%)

Inflasi Sumbangan

No. Kelompok/Sub Kelompok

Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan 1,58 0,2877

1 Transpor 2,26 0,2785

2 Komunikasi Dan Pengiriman 0,00 0,0000

3 Sarana dan Penunjang Transpor 0,70 0,0092

4 Jasa Keuangan 0,00 0,0000

Tabel 9.

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan April 2015 (%)

(6)

PERBANDINGAN INFLASI PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2011 – 2015

Pada bulan April tahun 2015 Sulawesi Selatan mengalami inflasi sebesar 0,33 persen, inflasi bulan ini lebih rendah dibanding tahun 2012 sebesar 0,34 dan tahun 2014 sebesar 0,36 persen, sementara tahun 2011 deflasi sebesar -0,07 persen dan tahun 2013 deflasi sebesar -0,12 persen.

Laju inflasi ”year on year” Provinsi Sulawesi Selatan April 2015 sebesar 7,10 persen lebih tinggi dibanding periode tahun 2011 sebesar 6,78 persen, tahun 2012 sebesar 4,49 persen, tahun 2013 sebesar 4,13 persen dan tahun 2014 sebesar 6,21 persen.

Tabel 10

Inflasi Bulanan, Tahun Kalender dan Tahun ke Tahun, Tahun 2010 – 2014

Inflasi (2007 = 100) 2011 (2007 = 100) 2012 (2007 = 100) 2013 (2012 = 100) 2014 (2012 = 100) 2014

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. April -0,07 0,34 -0,12 0,36 0,33

2. (April) tahun kalender 0,68 2,26 1,99 1,80 0,38

3. April terhadap April (Year on Year) 6,78 4,49 4,13 6,21 7,10

(7)

APRIL 2015 KOTA MAKASSAR INFLASI 0,38 PERSEN

Kota Makassar pada bulan April ini mengalami inflasi sebesar 0,38 persen, atau terjadi perubahan indeks dari 116,94 pada bulan Maret 2015 naik menjadi 117,38 pada bulan April 2015. Laju inflasi tahun kalender (April 2015) sebesar 0,76 persen, dan laju inflasi ”year on year” dari April 2015 terhadap 2014 sebesar 7,39 persen.

Inflasi dipicu oleh naiknya harga-harga komoditi yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 0,06 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen, meskipun kelompok lainnya mengalami deflasi, yaitu : kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar -1,23 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar -1,06 persen; kelompok sandang sebesar -1,39 persen; kelompok kesehatan sebesar -1,55 persen; dan kelompok pendidikan, dan rekreasi dan olahraga sebesar -0,19 persen.

Tabel 11

IHK dan Tingkat Inflasi Kota Makassar April 2015, Tahun kalender 2015, dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

Kelompok Pengeluaran IHK Desember 2014 IHK Maret 2015 IHK April 2015 Inflasi April 20151) Laju Inflasi Tahun Kalender 2015 2) Inflasi Tahun ke Tahun 3) Andil (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) U M U M 116,50 116,94 117,38 0,38 0,76 7,39 1. Bahan Makanan 124,26 125,83 125,90 0,06 1,32 12,60 0,0129

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan

Tembakau 113,47 115,15 113,73 -1,23 0,23 4,85 0,0171

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar 115,04 117,40 116,16 -1,06 0,97 6,12 0,0757

4. Sandang 111,94 114,32 112,73 -1,39 0,71 3,69 -0,0028

5. Kesehatan 109,61 112,29 110,55 -1,55 0,86 4,32 0,0128

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 105,44 105,70 105,50 -0,19 0,06 1,97 0,0107

7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 120,64 115,08 115,09 0,01 -4,60 4,11 0,2491

1)

Persentase perubahan IHK April 2015 terhadap IHK bulan sebelumnya

2) Persentase perubahan IHK April 2015 terhadap IHK Desember 2014

3)

(8)

PERBANDINGAN ANTAR KOTA IHK DI PULAU SULAWESI

Kota-kota IHK di wilayah pulau Sulawesi yang berjumlah 11 kota, 8 kota mengalami inflasi sedangkan 3 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Bau-bau sebesar 0,72 persen dengan IHK 122,26, terendah di Manado sebesar 0,06 persen dengan IHK 118,20, deflasi tertinggi terjadi di Watampone sebesar -0,39 persen dengan IHK 115,57 dan terendah di Kendari sebesar -0,03 persen dengan IHK 114,62. (lihat tabel 12 kolom 6).

Laju inflasi tertinggi berdasarkan ”tahun ke tahun” (April 2015 terhadap April 2014) terjadi di Bau-bau sebesar 10,52 persen; diikuti berturut-turut Manado sebesar 7,73 persen; Makassar sebesar 7,39 persen; Palopo sebesar 6,83 persen; Parepare sebesar 6,75 persen; Kendari sebesar 6,69 persen; Mamuju sebesar 6,68 persen; Bulukumba sebesar 5,53 persen; Palu sebesar 5,46 persen; Watampone sebesar 4,64 persen, dan Gorontalo sebesar 4,51 persen.

Tabel 12

Perbandingan Indeks dan Inflasi April 2015 Antar Kota di Pulau Sulawesi (2012=100)

No. K o t a IHK Desember 2014 IHK Maret 2015 IHK April 2015 Inflasi April 2015 1) Laju Inflasi Tahun Kalender 2015 2) Inflasi Tahun ke Tahun 3) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 01. BAU-BAU 121,89 121.39 122,26 0,72 0,30 10,52 02. PAREPARE 117,71 115.36 115,88 0,45 -1,55 6,75 03. PALOPO 116,54 116.40 116,90 0,43 0,31 6,83 04. MAKASSAR 116,50 116.94 117,38 0,38 0,76 7,39 05. PALU 120,21 117.34 117,78 0,37 -2,02 5,46 06. GORONTALO 115,26 113.96 114,13 0,15 -0,98 4,51 07. MAMUJU 116,85 116.20 116,31 0,09 -0,46 6,68 08. MANADO 118,61 118.13 118,20 0,06 -0,35 7,73 09. KENDARI 116,16 114.65 114,62 -0,03 -1,33 6,69 10. BULUKUMBA 125,61 124.49 124,42 -0,06 -0,95 5,53 11. WATAMPONE 117,35 116.02 115,57 -0,39 -1,52 4,64 1)

Persentase perubahan IHK April 2015 terhadap IHK bulan sebelumnya

2) Persentase perubahan IHK April 2015 terhadap IHK Desember 2014

3)

(9)

INFLASI MENURUT KOMPONEN APRIL 2015

Komponen inti Sulawesi Selatan pada bulan April 2015 inflasi sebesar 0,21 persen, komponen diatur pemerintah inflasi 1,75 persen; dan komponen bergejolak deflasi sebesar -0,42 persen. Sementara itu komponen inti untuk kota Makassar pada April 2015 mengalami inflasi sebesar 0,18 persen; komponen yang harganya diatur pemerintah mengalami inflasi sebesar 1,44 persen, dan komponen bergejolak sebesar 0,08 persen. Kota Watampone komponen inti inflasi sebesar 0,28 persen; harga diatur pemerintah inflasi sebesar 1,63 persen; dan komponen bergejolak deflasi sebesar -3,51 persen. Kota Parepare komponen inti inflasi sebesar 0,30 persen; harga diatur pemerintah 5,26 persen; dan komponen bergejolak deflasi sebesar -3,15 persen. Kota Palopo komponen inti inflasi sebesar 0,31 persen; harga diatur pemerintah inflasi sebesar 1,18 persen; dan komponen bergejolak sebesar 0,19 persen. Kota Bulukumba komponen inti inflasi sebesar 0,34 persen; harga diatur pemerintah inflasi sebesar 2,85 persen; dan komponen bergejolak deflasi sebesar -2,84 persen.

Tabel 13

Laju Inflasi April 2015, Inflasi Tahun Kalender 2015 dan Inflasi Year on Year Menurut Komponen

Di Provinsi Sulawesi Selatan

Komponen

Kota Makassar Kota Watampone Kota Parepare

IHK Apr 2015 Perubahan IHK (%) IHK Apr 2015 Perubahan IHK (%) IHK Apr 2015 Perubahan IHK (%) Apr 2015 Tahun Kalender 2015 Year on Year Apr 2015 Tahun Kalender 2015 Year on Year Apr 2015 Tahun Kalender 2015 Year on Year (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) U M U M 117,38 0,38 0,76 7,39 115,57 -0,39 -1,52 4,64 115,88 0,45 -1,55 6,75 Inti 111,97 0,18 1,86 4,87 108,88 0,28 1,11 4,05 110,05 0,30 1,41 4,37 Harga Diatur Pemerintah 128,54 1,44 -3,74 10,29 129,31 1,63 -4,74 8,59 137,00 5,26 -1,68 16,87 Bergejolak 127,47 0,08 1,39 13,57 126,10 -3,51 -5,63 3,34 117,60 -3,15 -9,22 5,49 Komponen

Kota Palopo Kota Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan

IHK Apr 2015 Perubahan IHK (%) IHK Apr 2015 Perubahan IHK (%) IHK Apr 2015 Perubahan IHK (%) Apr 2015 Tahun Kalender 2015 Year on Year Apr 2015 Tahun Kalender 2015 Year on Year Apr 2015 Tahun Kalender 2015 Year on Year (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) U M U M 116,9 0,43 0,31 6,83 124,42 -0,06 -0,95 5,53 117,33 0,33 0,38 7,10 Inti 111,05 0,31 1,89 5,57 120,98 0,34 1,09 4,81 111,85 0,21 1,76 4,83 Harga Diatur Pemerintah 129,83 1,18 -4,97 12,29 138,71 2,85 -2,89 11,58 129,54 1,75 -3,71 10,81 Bergejolak 124,30 0,19 0,54 6,18 124,03 -2,84 -4,21 3,38 126,40 -0,42 -0,01 11,59

Referensi

Dokumen terkait

Serta pihak-pihak lain yang turut membantu penulis baik secara langsung.. maupun

Luas Wilayah, Ketinggian dari Permukaan Laut dan Kedalaman Air Tanah (Sumur) Dirinci Menurut Desa dalam Wilayah Kecamatan Patani Utara,

Abstrak: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan komparatif untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan pengetahuan tentang

Berangkat dari masalah yang ada, muncul pemikiran dan ide-ide untuk mengaplikasikan sekam padi yang dianggap sebagian besar masyarakat hanya sebagai sampah sisa untuk menjadi

, sebagai badan khusus yang bertugas mengadministrasi kan semua perjanjian di bidang HAKI telah membuat model mengenai perjanjian lisensi untuk negara berkembang. Di dalam

Berdasarkan hasil uji kualitas modul dengan metode validasi oleh ahli, respon peserta didik dalam uji kelas terbatas dan uji keterbacaan dapat disimpulkan bahwa

Memohon ampunan kepada Allah adalah cara terbaik untuk terus memperbaiki diri, sungguh Allah maha pengampun atas segala kesalahan – kesalahan hambanya. Allah akan

Hasil analisa menunjukkan bahwa dari lima orang mahasiswa yang diwawancarai, ada tiga orang mahasiswa yang menyatakan bahwa buku teks reading yang digunakan