• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJI EKSPERIMENTAL MESIN REFRIGERASI UNIT KECIL YANG DILENGKAPI DENGAN SECONDARY REFRIGERANT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAJI EKSPERIMENTAL MESIN REFRIGERASI UNIT KECIL YANG DILENGKAPI DENGAN SECONDARY REFRIGERANT"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Industrial Research Workshop and National Seminar 2011

82 KAJI EKSPERIMENTAL MESIN REFRIGERASI UNIT KECIL

YANG DILENGKAPI DENGAN SECONDARY REFRIGERANT

Triaji Pangripto Pramudantoro,* Tri Agung Rohmat,** Prajitno** (*)Jurusan Teknik Refrigerasi & Tata Udara Politeknik Negeri Bandung (**)Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Program Pasca sarjana Teknik Mesin

FT-UGM Jalan Grafika No. 2 Yogyakarta E-mail: triajipangripto@yahoo.co.id

ABSTRAK

Sistem refrigerasi unit kecil, dengan kapasitas kompresor di bawah 1/2 (setengah) HP, umum digunakan pada warung kecil atau toko penjual es krim atau penyimpan produk/makanan beku. Sistem tersebut umumnya menggunakan sistem refrigerasi primary refrigerant dimana terjadi kontak langsung antara evaporator dengan produk. Kekurangan dari sistem ini adalah mudah terjadinya perubahan temperatur pada frezer box akibat beban pendinginan dari luar atau lingkungan. Pada penelitian ini akan dikaji sistem refrigerasi tanpa

secondary refrigerant dan dengan secondary refrigerant menggunakan campuran propylene glycol dan air.

Sistem refrigerasi dengan menggunakan secondary refrigerant umum digunakan pada unit yang besar, seperti pada pembuatan es balok. Penggunaan secondary refrigerant diharapkan akan mampu mempertahankan temperatur freezer box lebih lama dibanding dengan sistem yang tanpa secondary

refrigerant. Kemampuan mempertahankan temperatur freezer box lebih lama mengakibatkan konsumsi

energi listrik akan lebih kecil. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan konsumsi energi listrik antara tanpa dan dengan secondary refrigerant. Berdasarkan pengujian menunjukkan bahwa

gradient kenaikan temperatur freezer box terhadap waktu (dT/dt) untuk sistem tanpa secondary refrigerant

lebih besar yaitu: 0,049301 oC/menit dibandingkan dengan yang menggunakan secondary refrigerant, yaitu: 0,042902 oC/menit. Hasil perhitungan konsumsi energi listrik terlihat pada pengujian selama satu perioda mesin berjalan yaitu pada sistem refrigerasi tanpa secondary refrigerant konsumsi energi listrik setiap jam sebesar 0,270 kWh, sedangkan konsumsi energi listrik pada sistem refrigerasi dengan secondary refrigerant sebesar 0,2585 kWh. atau dengan kata lain terjadi penghematan setiap jam sebesar 0,0115 kWh /perioda.

Hasil kajian dari penelitian ini menunjukkan bahwa mesin refrigerasi dengan secondary refrigerant dapat digunakan dan dapat menghemat konsumsi energi listrik dibandingkan dengan sistem refrigerasi tanpa

secondary refrigerant.

Kata kunci: secondary refrigerant, freezer box, unit kecil, konsumsi energi

I PENDAHULUAN

Mesin refrigerasi penyimpan produk beku atau lebih dikenal dengan nama freezer banyak dijumpai penggunaannya di supermarket dan toko atau penjual makanan beku, seperti penjual es krim. Umur penyimpanan produk beku.

umumnya lama,bahkan bisa sampai satu tahun atau lebih. Sistem refrigerasi freezer umumnya menggunakan sistem refrigerasi kompresi uap, dengan menggunakan energi listrik sebagai sumber penggeraknya. Dalam sistem refrigerasi kompresi uap pendinginan terjadi karena adanya penarikan kalor oleh refrigeran yang menguap di evaporator. Temperatur kabin

(2)

Industrial Research Workshop and National Seminar 2011

83 yang rendah pada mesin refrigerasi

memerlukan temperatur penguapan refrigeran yang rendah, sehingga energi yang diperlukan oleh mesin refrigerasi relatif besar.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh secondary refrigerant terhadap performansi sistem refrigerasi pada mesin refrigerasi dengan kapasitas kecil dengan tujuan khusus untuk mengetahui penghematan energi yang terjadi akibat adanya secondary refrigerant.

Manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini adalah adanya sistem refrigerasi unit kecil yang dilengkapi dengan secondary refrigerant yang hemat energi dan memiliki rentang waktu yang relatif lama antara saat mesin hidup dan saat mesin mati sehingga dapat dimanfaatkan oleh pengguna seperti toko-toko kecil atau eceran yang memiliki catu daya listrik yang relatif kecil (900 Watts).

II STUDI PUSTAKA

Dossat (1981), menjelaskan bahwa temperatur kerja freezer box sangat rendah, tergantung pada umur penyimpanan produk yang diinginkan, untuk produk yang akan disimpan dalam jangka waktu beberapa minggu temperaturnya harus sekitar -18oC sampai -23oC, sedangkan untuk penyimpanan sampai satu tahun atau lebih temperatur produk harus mencapai -29oC atau lebih rendah.

Sistem refrigerasi yang digunakan pada umumnya adalah sistem refrigerasi kompresi uap sederhana yang terdiri dari komponen utamanya adalah: kompresor, kondenser, katup ekspansi dan evaporator. Kompresor berfungsi untuk menaikan tekanan kerja pada saluran discharge, selanjutnya refrigeran dalam fasa gas mengalir menuju kondenser dan diubah fasanya menjadi cair. Refrigeran fasa cair yang masih bertekanan tinggi selanjutnya

dilalukan ke katup ekspansi sehingga terjadi penurunan tekanan dan temperatur, kondisi ini terjadi di evaporator. Dengan adanya fluida kerja yang bertemperatur rendah tersebut maka apabila disekeliling pipa evaporator disimpan suatu produk, maka produk tersebut akan mengalami penurunan tempetarur, selanjutnya refrigeran yang telah menyerap kalor di evaporator kembali ke saluran hisap kompresor dalam fasa gas pada tekanan rendah. Demikian siklus refrigerasi tersebut berlangsung secara berulang. Siklus sistem refrigerasi kompresi uap dapat digambarkan pada diagram pemipaan dan diagram Mollier seperti pada gambar 1 dan 2.

Gambar 1 Siklus sistem refrigerasi kompresi uap (Dossat, 1981).

Gambar 2 Siklus sistem refrigerasi kompresi uap pada diagram Mollier. (Dossat, 1981).

Dari gambar 2 siklus refrigerasi dapat diketahui:

Kerja kompresi = h2-h1

Kalor yang dilepas di kondenser = h2-h3

Efek refrigerasi = h1-h4 h4 kondensasi kompresi evaporasi ekspansi h3 h1 h2 P (bar) h (kJ/kg)

(3)

Industrial Research Workshop and National Seminar 2011

84 Energi listrik terpakai biasanya dinyatakan

sebagai daya yang digunakan untuk menjalankan suatu mesin dalam perioda tertentu. Daya listrik dapat dinyatakan sebagai besarnya konsumsi arus listrik pada tegangan tertentu. Tegangan listrik dapat diasumsikan relatif konstan, sehingga dengan demikian besarnya daya akan ditentukan sesuai besarnya kenaikan arus listrik.

P = V x I (Watts) P = Daya listrik (Watts) V = Tegangan listrik (Volt) I = Arus listrik (Ampere)

Pada saat mesin pertama kali dihidupkan (start) memerlukan arus mula yang sangat besar hingga dapat mencapai 10 kali lipat dari arus normal. (R.Braunschweiger ,1979).

Akhir-akhir ini mesin refrigerasi yang menggunakan sistem ekspansi langsung dengan refrigerant R-12 sudah mulai dilarang dioperasikan karena dapat merusak lapisan ozone dan pemanasan global. Oleh karena itu berkaitan dengan penipisan lapisan ozone dan peningkatan panas bumi maka perlu dicari refrigeran alternatif yang dapat mengurangi pemakaian refrigeran yang dapat merusak lingkungan. Dalam banyak hal penggunaan secondary refrigerant atau yang kita kenal dengan sebutan brines banyak digunakan sebagai pilihan yang cocok dan cukup memuaskan untuk temperatur tertentu, karena memiliki sifat sifat yang menguntungkan seperti Low viscosity ,high specific heat, Good thermal conductivity,good chemical corrotion inhibitor, non-toxic, non flammable, food grade for refrigeration (Zafer ,2003).

Secondary refrigerant selain harus memiliki persyaratan-persyaratan yang mendasar seperti yang telah disebutkan sebelumnya, diperjelas bahwa faktor korosif haruslah menjadi bahan pertimbangan dalam memilih jenis

secondary refrigerant, seperti contohnya air garam (Hillem ,2001). Alasan utama menggunakan campuran air dan propylene glycol sebagai secondary refrigerant karena memiliki faktor keamanan yang baik, tidak beracun, tidak bersifat korosif dan dapat mempertahankan temperatur pendinginan pada partikel es (Hagg ,2005) Sebagai contoh pada terbitan majalah “Kyla”. Sebuah supermarket dekat Stockholm mengubah dari sistem pendinginan langsung menjadi sistem pendinginan tak langsung untuk cooling cabinet dan freezer di pabrik susu, menghasilkan pengurangan jumlah refrigeran dari 523 kg R22 yang dipasang pada tahun 1973 menjadi 22 kg R-404a pada tahun 1996.Dalam artikel terakhir pada “Scan-Ref,” pada prakteknya konsumsi energi tahunan seringkali lebih rendah dari sistem yang tanpa secondary refrigerant. (Melinder ,2010).

III METODOLOGI 3.1 Konstruksi Mesin Refrigerasi

Pada penelitian ini meliputi dua tahap pekerjaan utama, yaitu pembuatan mesin refrigerasi, dan uji performansi dari sistim tersebut. Pembuatan mesin refrigerasi difokuskan pada temperatur kabin agar tercapai -18oC. Selanjutnya dilakukan pengujian pada mesin tersebut baik yang menggunakan secondary refrigerant maupun yang tanpa secondary refrigerant. Mesin yang dibuat memiliki daya kompresor sebesar 1/6HP dengan menggunakan refrigeran R12 sebagai primary refrigerant dan campuran propylene glycol dengan air sebagai secondary refrigerant. Komposisi secondary refrigerant adalah 20% propylene glycol dan 80% air. Beban produk yang didinginkan 4 kg air. Pencatatan data dilakukan dengan selang waktu 30 menit. Besaran yang diukur pada penelitian ini adalah:

(4)

Industrial Research Workshop and National Seminar 2011

85 a. Temperatur pada freezer box,

discharge, suction, keluar katup ekspansi, lingkungan, secondary refrigerant.

b. Tekanan pada saluran suction dan saluran discharge.

c. Arus listrik, tegangan listrik dan energi listrik terpakai.

Prototipe mesin refrigerasi dengan menggunakan secondary refrigerant dan sistem tanpa secondary refrigerant mempunyai volume freezer box yang sesuai dengan kebutuhan pasar/warung kecil yaitu sebesar 35-50 liter. Dinding bagian luar terbuat dari plat besi, dinding bagian dalam yang menampung secondary refrigerant terbuat dari plat stainless steel SUS 316 food grade. Pipa evaporator terbuat dari pipa tembaga berdiameter 3/8 inci, jenis expansi pipa kapiler dan kompresor yang digunakan berkapasitas 1/6HP. Alat ini mempunyai freezer box dengan temperatur -18°C.

Mesin refrigerasi dengan secondary refrigerant dilengkapi lubang untuk memasukan dan mengeluarkan fluida secondary refrigerant. Insulasi dinding terbuat dari bahan poly-urethan dengan ketebalan 40 mm.

Berikut ini adalah tabel kondisi perancangan mesin refrigerasi dengan dan tanpa secondary refrigerant secara umum.

Tabel 1 Kondisi perancangan No. Kondisi 1 Refrigeran R-12 2 Temperatur Kondensasi 40 0 C 3 Temperatur Evaporasi -25 0 C 5 Temperatur produk

masuk freezer box -15

0 C 6 Temperatur freezer box -18 0 C 7 Massa produk uji

(air) 4 kg

8 Volume freezer box 45 liter 9 Chilling Time produk 8 Jam

3.2 Perakitan Sistem

Konstruksi penampang dinding secara utuh dapat dilihat pada gambar 3 dan mesin refrigerasi sistem tanpa secondary refrigerant ditunjukkan pada gambar 4 sedangkan yang menggunakan secondary refrigerant ditunjukkan pada gambar 5.

Gambar 3 Skema mesin refrigerasi.

Gambar 4 Penampang dinding mesin refrigerasi tanpa secondary refrigerant.

(5)

Industrial Research Workshop and National Seminar 2011

86 Gambar 5 Penampang dinding mesin

refrigerasi dengan secondary refrigerant.

Gambar 6 Mesin refrigerasi dengan secondary refrigerant hasil perakitan 3.3 Letak posisi alat ukur

Letak dan posisi alat ukur yang digunakan dapat dilihat pada gambar 7 dan 8.

Gambar 7 Posisi sensor temperatur pada mesin uji.

Gambar 8 Posisi alat ukur pada mesin uji. 3.4. Pengujian mesin refrigerasi

tanpa secondary refrigerant

Pengujian pada mesin refrigerasi tanpa secondary refrigerant. menggunakan R-12. Besaran yang diukur adalah: Tekanan, discharge dan suction, temperatur (lingkungan, discharge, refrigeran masuk alat ekspansi, keluar evaporator, kabin), arus listrik, tegangan listrik, dan energi listrik.

Prosedur pengambilan data adalah sebagai berikut :

a. Mencatat tekanan dan temperatur awal sebelum sistem dijalankan. b. Mencatat tekanan, temperatur ,arus

listrik, teganagan listrik dan energi listrik terpakai pada saat sistem dijalankan.

c. Pengambilan data dilakukan setiap 30 menit sekali.

3.5. Pengujian mesin refrigerasi dengan secondary refrigerant Pengujian untuk mesin refrigerasi yang dilengkapi dengan secondary refrigerant, besaran yang diukur sama seperti pada mesin refrigerasi tanpa secondary refrigerant.

Prosedur pengambilan data:

a. Mencatat tekanan dan temperatur awal sebelum sistem dijalankan. b. Mencatat:tekanan,temperatur,arus

listrik, tegangan listrik dan energi listrik terpakai.pada saat sistem berjalan.

(6)

IV 4.1 Te dit me me dij 18 ter dil me ser fre ref per yan cep lin sem ref sek pen seh me ma wa c. Pengam 30 men V HASIL 1 Tempe emperatur tunjukkan emperlihatka encapai -18o jaga agar be o C dengan rmostatnya. lengkapi de emilki period ring diband eezer box ya frigerant. rubahan ken ng tanpa s pat naik a ngkungan mentara d frigerant ya keliling free ndingin da hingga kena enjadi lebih aka kompre aktu yang re Gambar 9 mbilan data nit sekali. L DAN PEM eratur Freze di dalam pada gam an tempera o C. Temper ertahan antar n cara Pada freeze engan secon da mati dan dingkan den ang menggu Hal ini naikan tempe secondary r akibat peng terhadap dengan ada ang bertemp ezer box men

ari lingkun aikan temper h lambat. D esor akan m latif lebih la 9 Grafik tem dilakukan s MBAHASAN eer box m freezer mbar 9 atur freezer ratur freezer ra -15oC hin di-setting r box yang ndary refrig hidup yang ngan tempe unakan secon terjadi k eratur freeze refrigerant garuh tempe freezer anya secon peratur renda nyebabkan b ngan terha ratur freezer Dengan dem memiliki ren ama saat mat

mperatur free seco Industrial R setiap N box yang box r box ngga -pada tidak gerant lebih eratur ndary karena er box lebih eratur box, ndary ah di beban ambat r box mikian ntang ti dan sa se 4.2 Pe tem re de ga the ba se se un ref pa ba me ref ya re Pa me ref bo se fre ref re

ezer box tanp ondary refri Research Work aat hidup d econdary refr 2 Waktu erbandingan mperatur f frigerasi tan engan secon ambar 9. D ermostat ya ahwa untuk econdary refr etting pada ntuk mesin r efrigerant m ada menit ke ahwa pada esin refri efrigerant me ang lebih frigerasi de ada saat pros

esin refri efrigerant h ox , sedangk econdary refr eezer box ju efrigerant y frigerasi pa secondary igerant

kshop and Nat

dibandingkan frigerant. u Pencapaia kecepata freezer bo npa secondar dary refrige engan meng ang sama yai

k mesin r frigerant men menit ke-refrigerasi d mencapai te e-445. Hal in saat awal igerasi tan empunyai be kecil diba engan secon ses pendingi igerasi tan hanya mend kan mesin r frigerant sela uga mending yang ada d y refrigerant tional Semina n dengan an Tempera an penca ox pada m ry refrigeran erant ditunju ggunakan s itu:-18oC, te refrigerasi ncapai temp -268, sedan dengan secon emperatur s ni dapat dijel evaporator npa secon eban pendin andingkan m ndary refrige inan berlang npa secon dinginkan fr efrigerasi de ain mending ginkan secon di dalam m ters t dan dengan r 2011 87 tanpa atur apaian mesin nt dan ukkan setting erlihat tanpa eratur ngkan ndary setting laskan pada ndary nginan mesin erant. gsung, ndary reezer engan ginkan ndary mesin sebut. n

(7)

4.3 Me ref tem 18 den pen ak na Sis tem ya ma 18 De per Un ref tem ak 44 ter sec fre bo dan dit yan tem ref Sis tem Te den ber bo me ber me Bi pen per ref seb sik sec 3 Period mesin esin refri frigerant ak mperatur fre o C yaitu p ngan setting ndinginan ibatnya te ik seperti d stim akan mperatur fre itu sekitar 3 ati kembali k o C yaitu s emikian pros rioda waktu ntuk mesin r frigerant mperatur ka an berhenti 45, proses pe rhenti, tetapi condary refr eezer box, m x akan lebih n akan na tunjukkan p ng lebih l mperatur fr frigerasi tan stim akan mperatur fre emperatur fre ngan kurva rhenti beker x kembali m enit kemudia rulang deng enit. la ditinjau d ndinginan, rioda siklus frigerasi den banding den klus pending condary ref da hidup d gerasi tan kan berhent eezer box m pada menit g termostat, oleh mesin emperatur fr ditunjukkan p bekerja eezer box 35 menit kem ketika tempe ekitar 50 m ses tersebut sekitar 85 m refrigerasi d juga dem abin mencap bekerja yait endinginan i karena mem frigerant dib maka temper h terjaga da aik secara pada kurva landai diba freezer box npa second bekerja eezerr box eezer box ak yang lebih rja ketika te mencapai -1 an. Demikia an perioda w dari waktu at maka dap s pendingin ngan secon ngan 2,7 ka ginan mesin frigerant (2 dan mati npa secon ti bekerja k mencapai sek t ke-268 s sehingga p n akan terh freezer box pada gamba kembali k mencapai -mudian dan eratur menca menit kemu berulang de menit. dengan secon mikian, k pai -18oC s tu pada men oleh mesin miliki tempe bawah tempe atur pada fr ari pengaruh perlahan se dengan gr andingkan k x untuk m dary refrige kembali k mencapai -kan turun kem

landai dan emperatur fr 18oC setelah an proses ter waktu sekita tau perioda s pat dilihat nan pada m ndary refrig ali perioda w refrigerasi 226:85). De Industrial R pada ndary ketika kitar -sesuai proses henti, akan ar 10. ketika -15oC akan apai -udian. engan ndary ketika sistim nit ke-akan eratur eratur reezer h luar eperti radien kurva mesin erant. ketika 15oC. mbali akan reezer h 123 rsebut ar 226 siklus satu mesin gerant waktu tanpa engan de se hin re Pa re da dip se en dib se da ter tan 0,0 ke dil 0,0 Ga sa 4.4 Pa lis tem ko ku re ref Se pe pe tem -1 re da sa Research Work emikian m econdary refr ngga 3 kali frigerasi den ada saat pr frigerasi, aru ari arus perkirakan econdary ref nergi listrik bandingkan econdary ref apat dilihat rhadap wak npa seconda 049301 oC enaikan tem lengkapi se 042902 oC/m ambar 10 G aat hidup dan

4 Energ ada gambar strik setela mperatur sec ondisi steady urva menunj frigerasi ya efrigerant ter etelah dilaku enggunaan erioda saat mperatur fre 8oC maka frigerasi ta alam satu p ampai 60 me

kshop and Nat

mesin ref frigerant aka lebih sering ngan seconda roses meng us start akan normal, mesin re frigerant ak k total yan mesin re efrigerant. D gradien ken ktu dT/dt p ary refrigera C/menit, sed mperatur pa econdary re menit. Grafik tempe n mati gi listrik ter 11 grafik p ah tempera condary refr dy, maka da jukkan bahw ang menggu rlihat lebih re ukan pengh energi terp sistem bek eezer box da diperoleh anpa second perioda berla enit memerlu tional Semina frigerasi an hidup-ma g dibanding m ary refrigera ghidupkan m n jauh lebih sehingga efrigerasi kan menggun ng lebih ba frigerasi de Dari gamba naikan temp pada mesin ant adalah se dangkan gr ada mesin efrigerant a eratur kabin rpakai pemakaian e atur kabin rigerant men apat dilihat wa sistem m unakan secon endah. itungan ken pakai pada erja menuru ari -15oC me h, untuk m dary refrig angsung 55 ukan energi l r 2011 88 tanpa ati 2,5 mesin ant. mesin besar dapat tanpa nakan anyak engan ar 10 eratur yang ebesar radien yang adalah pada energi dan ncapai pada mesin ndary naikan satu unkan enjadi mesin gerant menit listrik

(8)

seb en 0,0 jam Un ref sel en keb 0,5 keb 0,2 Da bah per ste pa ref ref ya ata pen wa den dik G V 5.1 Da dap besar 0,27 ergi setiap m 0045 kWh a m sebesar 0,2 ntuk mesin r frigerant dal lama 123 sa ergi listrik butuhan en 53/123 me butuhan en 2585 kWh. ari hasil pe hwa energi rioda pada eady, energi da mesin re frigerant l frigerasi tan itu sebesar 0 au lebih he ngoperasian aktu yang re ngan seco katakan lebih Gambar 11 G KESIM 1 Kesim ari hasil ana

pat diambil k kWh, sehi menit adalah atau kebutuh 270 kWh. refrigerasi d lam satu per ampai 125m sebesar 0,53 nergi setiap enit =0,004 nergi setiap erhitungan listrik terp saat sistem i listrik terp efrigerasi de ebih renda npa second 0,270-0,2585 mat 4,3%. n mesin re elatif lama ondary ref h hemat ener Grafik energi MPULAN D pulan alisis yang s kesimpulan ingga kebut h 0,27/60 me han energi s dengan secon rioda berlang menit memerl 3 kWh, sehi p menit a 439 kWh p jam se tersebut te pakai dalam m dalam ko pakai setiap engan secon ah dari s dary refrige 5 = 0,0115 k Sehingga d efrigerasi d mesin refrig frigerant rgi. i listrik terp DAN SARAN sudah dilaku bahwa: Industrial R tuhan enit = setiap ndary gsung lukan ingga dalah atau ebesar erlihat m satu ondisi p jam ndary istem erant, kWh, dalam dalam gerasi dapat akai N ukan, 5.2 Pe se dik ref be ya me ref ter

D

A. ref En Th Ro St ma Br un ole Pa Research Work a. Waktu setting refrige refrige 445) refrige refrige b. Mesin refrige temper mempu yang diband refrige refrige perban c. Pemak pada refrige 0,0115 2 Saran enelitian m econdary kembangkan efrigerant ervariasi atau ang lain emperoleh efrigerant ya rtentu.

AFTAR P

.Melinder,,2 efrigerants fo nergy Tech hermodynam oyal Institu tockholm, ail:ake@the raunscheiger ntuk Teknik eh: Erlian angemanan,

kshop and Nat

u pencapa g –18oC erasi deng erant lebih dibandin erasi tanp erant (menit refrigerasi d erant dapat ratur produk unyai peri lebih panja dingkan d erasi tanp erant (85 ndingan 2,7:1 kaian energi sistem de erant lebih 5 kWh/period mesin refr refrigerant n pada pema dengan ko u jenis seco sehingg temperat ang sesuai d

PUSTAKA

2010, Updat for indirect hnology, D mics and R ute of Tec Swe rmo.kth.se r.R., 1979, k Pendingin nsyah, Ng Bandung, In tional Semina aian temp untuk m gan secon lama (meni ngkan m pa secon ke-268). dengan secon mempertaha k pada –18oC ioda hidup ang (226 m dengan m pa secon menit), de 1. listrik setiap ngan secon hemat se da. rigerasi de t ini akaian secon onsentrasi ndary refrig ga dihara tur secon dengan pema

A

te on secon system, Dep Div. of Ap Refrigeration hnology (K eden, , Teknik n, diterjema gadiono, Y ndonesia. r 2011 89 eratur mesin ndary it ke-mesin ndary ndary ankan C dan p-mati menit) mesin ndary engan p jam ndary ebesar engan dapat ndary yang gerant apkan ndary akaian ndary pt. of pplied n The KTH), E-listrik ahkan Yvone

(9)

Industrial Research Workshop and National Seminar 2011

90 Dossat,Roy J., 1981, Principle of

Refrigeration, Second Edition,John Wiley & Sons, New York.

Frank Hillerns, Ph.D., 2001. TYFOROP GmbH, Hamburg, Thermophysical Properties and Corrosion Behaviour of Secondary Coolants, ASHRAE WINTER Meeting, Atlanta, GA.

Hagg, Cecilia, 2005,Ice Slurry as Secondary Fluid in Refrigeration System,School of Industrial Engineering and Management, Departement of Energy Technology, Division of Applied Thermodynamics and Refrigeration, Stockholm, sweden.

Zafer URE Zafer M.Sc., MCIBSE, MASHRAE, M.Inst.R, 2003, Secondary Refrigeration European Experiences, 2003 ASHRAE Winter meeting Chicago, USA, Environmental Process Systems Limited Unit 32, Mere View Industrial Estate, Yaxley, Cambridgeshire, PE7 3HS, UNITED KINGDOM,

E-mail:z.ure@epsltd.co.uk,

Gambar

Gambar 1 Siklus sistem refrigerasi kompresi uap  (Dossat, 1981).
Tabel 1 Kondisi perancangan  No.  Kondisi  1  Refrigeran  R-12  2  Temperatur  Kondensasi  40  0 C  3  Temperatur  Evaporasi  -25  0 C  5  Temperatur produk
Gambar 8 Posisi alat ukur  pada mesin uji.

Referensi

Dokumen terkait

Strategi on record dengan kompensasi kesantunan negatif yang digunakan di dalam novel Ichi Rittoru no Namida (2005) dengan latar kehidupan seorang penderita

Akan tetapi pada proses pembuatan tahu takwa dan stik tahu terdapat tahapan proses penekanan kedalam cetakan dengan cara tradisional yaitu dengan pembebanan menggunakan batu

Beberapa artefak yang ditemukan baik dari hasil penggalian maupun yang sudah berada di permukaan tanah yaitu batu-batu berbentuk kala; makara; batu berelief guirlande, gapa, pilar

- Apabila muatan berlebih 3 ft lebar ke samping kendaraan, harus dilengkapi dengan bendera merah yang ditempatkan di posisi ujung dari barang yang berlebih, juga pada kedua

Agar konstruksi oprit dapat melayani arus lalu lintas sesuai dengan umur rencana, maka perlu diadakan perencanaan perkerasan yang baik, karena dengan perencanaan perkerasan

Perbedaan kombinasi perlakuan lama blanching dan konsentrasi asam sitrat berpengaruh nyata terhadap pH, kadar antosianin, warna dan uji kesukaan terhadap warna dan rasa

Bu komutlarla veritabanına kayıt eklemek, komutlarla veritabanına kayıt eklemek, veritabanından kayıt silmek, var olan veritabanından kayıt silmek, var olan kayıtlar

Bila kemungkinan terbukti saya temyata melakukan tindak:an menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijazah