• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karimun Tahun 2015 merupakan kelanjutan Rencana Kerja Dinas Pekerjaan Umum Tahun 2014. Rencana Kerja Dinas Pekerjaan Umum Tahun 2015 disusun berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2014, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karimun 2011 - 2016 dan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pekerjaan Umum Tahun 2011 – 2016, dimaksudkan untuk menjadi acuan dalam pelaksanaan tugas Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karimun pada tahun 2015 dan perkiraan maju tahun 2016.

Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pekerjaan Umum Tahun 2015 berisi kebijakan Pembangunan Infrastruktur, yaitu bidang Sumber Daya Air, bidang Bina Marga, bidang Cipta Karya, bidang Tata Kota dan kegiatan - kegiatan pendukungnya, baik yang akan dibiayai melalui APBN, APBD Provinsi, maupun APBD Kabupaten.

Dari perkembangan keadaan tersebut kemudian dirumuskan prioritas-prioritas Pembangunan Tahun 2015 dan sasaran Pembangunan yang hendak dicapai dengan mengacu kepada agenda Pembangunan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karimun yang perlu diselesaikan pada tahun 2014. Prioritas pembangunan tahunan disusun dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :

1. Memiliki dampak yang besar terhadap pencapaian sasaran-sasaran

pembangunan sehingga langsung dapat dirasakan manfaatnya oleh

masyarakat;

2. Mendesak dan penting untuk segera dilaksanakan; 3. Merupakan tugas pemerintah sebagai pelaku utama; 4. Realistis untuk dilaksanakan.

Berdasarkan arah kebijakan pada masing-masing bidang Pembangunan Infrastruktur, yang meliputi Bidang Sumber Daya Air (program Pengembangan dan

(2)

Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan lainnya, dan program Pembangunan Turap/ Talud/ Bronjong). Bidang Bina Marga (program Pembangunan Jalan dan Jembatan, program Peningkatan Jalan dan Jembatan, program Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan dan Jembatan serta program Penataan Peraturan Perundang-Undangan) Bidang Cipta Karya (program Peningkatan sarana dan Prasarana Aparatur, program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan,

program Pembangunan Saluran Drainase/ Gorong-Gorong, program

Pengembangan Destinasi Pariwisata, program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Bersih/ Minum dan Air Limbah, program Peningkatan Sarana dan Prasarana Fasilitas Umum, program Pengembangan Lingkungan Perumahan dan Permukiman, dan program Pengentasan Kemiskinan).

Berdasarkan program tersebut, Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pekerjaan Umum mempunyai Fungsi Pokok sebagai berikut :

1. Menjadi acuan bagi seluruh bidang Pekerjaan Umum baik pemerintah maupun swasta yang memiliki keterkaitan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan Dinas Pekerjaan Umum, karena memuat seluruh kebijakan publik yang menjadi Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karimun;

2. Menciptakan kepastian kebijakan, karena merupakan komitmen Dinas Pekerjaan Umum sebagai instansi pemerintah.

Dokumen Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pekerjaan Umum Tahun 2015 dilengkapi dengan Lampiran yang berisi uraian tentang Program dan Kegiatan beserta Indikasi Pagu untuk masing-masing Program.

1.2. Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan Keputusan Bupati Nomor : 36 Tahun 2004, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karimun mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan kewenangan Pemerintah Daerah dibidang Pekerjaan Umum.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karimun menyelenggarakan fungsi :

(3)

a. Perumusan, perencanaan kebijaksanaan teknis; dan pelaksanaan

koordinasi; pengendalian; melaksanakan teknis operasional;

melaksanakan teknis administrasi ketatausahaan; melaksanakan

pengelolaan UPTD; melaksanakan kegiatan lain dibidang Pekerjaan Umum yang ditugaskan Bupati.

b. Pengawasan secara teknis pelaksanaan pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya;

c. Pembinaan terhadap unit pelaksana teknis dinas dalam lingkup tugasnya;

Untuk dapat menjalankan Tugas yang telah dibebankan, Dinas Pekerjaan Umum dipimpin oleh Kepala Dinas yang dibantu oleh satu Sekretaris, empat Kepala bidang, dua Kepala UPTD, dua Kepala sub Dinas, dan Kelompok jabatan fungsional.

Secara garis besar pelaksanaan tugas pokok masing-masing bagian/ bidang adalah sebagai berikut :

1. Kepala Dinas 2. Sekretaris

2.1. Sekretaris, membawahi terdiri dari :

2.1.1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

2.1.2. Sub Bagian Perencanaan Keuangan dan Pelaporan. 3. Bidang Bina Marga

3.1. Bidang Bina Marga terdiri dari :

3.1.1. Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan; 3.1.2. Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan. 4. Bidang Cipta Karya

4.1. Bidang Cipta Karya terdiri dari : 4.1.1. Seksi Bangunan;

4.1.2. Seksi Penyehatan Lingkungan. 5. Bidang Tata Kota dan Pengembangan Pemukiman

5.1. Bidang Tata Kota dan Pengembangan Pemukiman terdiri dari : 5.1.1. Seksi Peruntukan dan Pengendalian Pemukiman;

5.1.2. Seksi Penataan Kota dan Pengendalian Tata Ruang. 6. Bidang Pengembangan Sumber Daya Air

6.1. Bidang Sumber Daya Air terdiri dari :

6.1.1. Seksi Pembangunan dan Rehabilitasi; 6.1.2. Seksi Operasional dan Pemeliharaan. 7. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Kecamatan Moro 8. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Kecamatan Kundur

(4)

Gambar 1.1.

Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karimun

KEPALA DINAS

Ir. ABU BAKAR, MT

SEKRETARIS

Ir. M. Yusrial M,Si

Plt. UPTD KECAMATAN MORO Indra Gunawan, ST Plt. KASUBBAG UMUM DAN KEPEGAWAIAN Raja Zaharlina, SH KASUBBAG PERENCANAAN KEUANGAN DAN PELAPORAN H. Venu Rendra Krisna,ST,M.Eng KASI PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI R. Mahrizal, ST

KASI OPERASI DAN PEMELIHARAAN

Damuzar, ST BIDANG SUMBER

DAYA AIR Erly Sandhya S,ST., M.Eng

BIDANG BINA MARGA M. Zulfan, ST., MM BIDANG CIPTA KARYA Doddy Suzandi, ST, MM BIDANG TATA KOTA Ir. Said Iwan Rafli, M.Eng

KASI PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN Pandu Rahendra Perkasa, ST. MT KASI PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN Andykhatria, ST KASI BANGUNAN M. Almansa Fitra, ST KASI PENYEHATAN LINGKUNGAN Hermawan A., ST

KASI PERUNTUKAN & PENGENDALIAN PERMUKIMAN Cahyo Prayitno, ST KASI PENATAAN KOTA DAN PENGENDALIAN TATA RUANG Surya Purnama, ST UPTD KECAMATAN KUNDUR Indra Gunawan, ST

(5)

KETERANGAN :

Jumlah Pegawai : 81 Orang

PNS : 57 Orang

Honorer : 24 Orang

Pejabat Struktural : 15 Orang

Pejabat Fungsional : 2 Orang

1.3. Landasaan Hukum

Landasan Hukum penyusunan Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karimun adalah sebagai berikut :

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 53 tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi, dan Kota Batam;

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

3. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

5. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional;

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara

Perempuan Laki-laki

PANGKAT / GOLONGAN :

- Pembina (IVa s/d IVe) : 4 Orang

- Penata (IIIa s/d IIId) : 26 Orang

- Pengatur (IIa s/d IId) : 49 Orang

- Juru (Ia s/d Id) : 2 Orang

S2 / S3 S1 Diploma SLTA / STM SLTP

(6)

Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

7. Peraturan Daerah Kabupaten Karimun Nomor 01 Tahun 2004 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah;

8. Keputusan Bupati Karimun Nomor 36 Tahun 2004 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum.

1.4. Maksud dan Tujuan

Rencana Kerja SKPD ini disusun dengan maksud sebagai Pedoman dan Informasi bagi Pengambil Keputusan melalui landasan yang kuat dan sistematik dalam merencanakan dan mengendalikan pelaksanaan Program/ Kegiatan Pembangunan di Kabupaten Karimun, dan membuat komitmen pada Program Prioritas yang bersifat lintas bidang.

Rencana Kerja SKPD ini juga bertujuan untuk menjamin kesesuaian, ketepatan dalam mendukung Perumusan Kebijakan dan Pengawasan dalam pelaksanaan kegiatan Pembangunan pada Tahun Anggaran 2015, sehingga sasarannya lebih ke arah pengendalian kegiatan yang berkelanjutan terarah dan terpadu.

1.5. Manfaat

Manfaat penyusunan Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karimun adalah sebagai berikut :

1. Sebagai Penjabaran Visi dan Misi Kepala Daerah yang penyusunannya mengacu pada Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah;

2. Sebagai pedoman Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Dinas Pekerjaan Umum maupun Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) ke Bupati;

3. Sebagai arahan untuk memudahkan tujuan yang hendak dicapai secara terukur;

(7)

4. Sebagai rujukan dalam penyusunan RKPD (Rencana Kerja Pembangunan Daerah), RAPBD, LKPJ (Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban) Kepala Daerah, dan tolak ukur kinerja Kepala Daerah.

1.6. Sistematika Penulisan

Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karimun diuraikan dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1.2. Tugas Pokok dan Fungsi 1.3 Landasan Hukum 1.4. Maksud dan Tujuan 1.5. Manfaat

1.5. Sistematika Penulisan

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra

SKPD

2.2. Analisis Kinerja Pelayanan SKPD

2.3. Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD 2.4. Review terhadap Rancangan Awal RKPD

2.5. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat BAB III VISI MISI, KEBIJAKAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1. Visi Misi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karimun 3.2. Kebijakan Organisasi

3.3. Program dan Kegiatan BAB IV PENUTUP

(8)

BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD

Bagi Kabupaten Karimun, infrastruktur merupakan salah satu roda penggerak pertumbuhan ekonomi daerah dan peningkatan daya saing di dunia internasional, disamping sektor lain seperti pendidikan, kesehatan, telekomunikasi dan energi. Melalui kebijakan dan komitmen pembangunan infrastruktur yang tepat, maka hal tersebut diyakini dapat membantu mengurangi masalah kemiskinan,

mengatasi persoalan kesenjangan antar-kawasan maupun antar-wilayah,

memperkuat ketahanan pangan, dan mengurangi jumlah pengangguran dalam

suatu negara.

Pembangunan infrastruktur pekerjaan umum mempunyai manfaat langsung untuk peningkatan taraf hidup masyarakat dan kualitas lingkungan, karena semenjak tahap konstruksi telah dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekaligus menggerakkan sektor riil. Sementara pada masa layanan, berbagai multiplier ekonomi dapat dibangkitkan melalui kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan infrastruktur. Infrastruktur pekerjaan umum yang telah terbangun tersebut pada akhirnya juga akan dapat memperbaiki kualitas permukiman.

Pembangunan infrastruktur Pekerjaan Umum sesuai dengan RPJMD dan Renstra Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karimun Tahun 2012 – 2016 memiliki tiga tujuan dan sasaran yang ingin diwujudkan dalam rangka mendukung pencapaian sasaran dan tujuan Pemerintah Kabupaten secara keseluruhan sehingga ada beberapa penyesuaian yang perlu dilakukan sesuai dengan kondisi dan kegiatan yang dapat dilaksanakan di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karimun, yaitu:

Sasaran 1 :

(9)

Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui pencapaian 1 (satu) indikator kinerja sasaran. Indikator kinerja sasaran beserta target, realisasi dan capaiannya diuraikan dalam tabel berikut ini:

Tabel : 2.1 Indikator Sasaran I

No Indikator Target Realisasi Capaian

1. Luas cakupan areal persawahan yang

memiliki saluran irigasi (ha) 332 ha 315 ha 94.87 %

Tidak bisa dipungkiri bahwa sektor pekerjaan umum merupakan sektor penunjang dan pendukung utama dalam pembangunan wilayah. Sektor itu

salah satunya menunjang sektor pertanian. Indikator Persentase Areal

Persawahan yang memiliki saluran irigasi merupakan indikator yang dianggap relevan dalam mendukung sasaran ini. Sebagaimana diketahui sampai dengan akhir tahun 2009 areal persawahan yang ada di Kabupaten Karimun tidak ada yang memiliki saluran irigasi, sehingga persawahan hanya mengharapkan air hujan (sawah tadah hujan) dan jenis padi yang ditanam juga padi ladang. Tahun 2013 target areal persawahan yang memiliki saluran irigasi ditetapkan sebesar 332 hektar, terealisasi 94.87% atau 315 hektar dari 428 hektar luas areal keseluruhan. Adapun Wilayah Kecamatan yang memiliki areal persawahan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 2.2

Wilayah Kecamatan yang memiliki areal persawahan

No Indikator Luas Areal Persawahan

Yang memiliki Saluran Irigasi 2012 2013 1. Kundur Barat 150 Ha 130 Ha 130 Ha 2. Kundur Utara 278 Ha 167 Ha 185 Ha TOTAL 428 Ha 297 Ha 315 Ha

Dari tabel di atas, terlihat luas areal pertanian terdapat pada 2 kecamatan yang menjadi pendukung dalam sektor pertanian yaitu kecamatan Kundur Utara seluas 278 hektar (Ha) dan kecamatan Kundur Barat seluas 150 hektar (Ha). Tahun 2012 realisasi Areal Persawahan yang memiliki

(10)

saluran irigasi tercatat hanya mencapai 69.39 %, dengan kapasitas 297 hektar atau 86.66% untuk kecamatan Kundur Utara dan 167 hektar atau 60.07% untuk kecamatan Kundur Utara. Pada akhir tahun 2013, areal persawahan yang memiliki saluran irigasi tercatat mencapai 73,60%, dengan kapasitas 315 hektar atau 86.66% untuk kecamatan Kundur Barat dan 185 hektar atau 66.54% untuk kecamatan Kundur Utara. Telah terjadi selisih Namun kondisi ini akan terus ditingkatkan sehingga kebutuhan padi disektor pertanian menjadi pendukung utama perekonomian masyarakat Kabupaten Karimun dapat menjadi andalan.

Sasaran 2 :

2.1.1. Membaiknya pengelolaan dan pendayagunaan sumber daya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup.

Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui pencapaian 2 (dua) indikator kinerja sasaran. Indikator kinerja sasaran beserta target, realisasi dan capaiannya diuraikan dalam tabel berikut ini:

Tabel : 2.3 Indikator Sasaran II

No Indikator Target Realisasi Capaian

1. Luas target kawasan yang dilindungi dari

bahaya banjir (ha) 515 ha 925 ha 179.61 %

2. Panjang target garis pantai yang dilindungi

dari bahaya abrasi (km) 18 km 24.23 Km 134.61 %

Indikator pertama dari sasaran ke dua ini adalah Luas target kawasan yang dilindungi dari bahaya banjir (ha). Bencana banjir sudah lama menjadi agenda tahunan di Kabupaten Karimun. Banjir selalu menghampiri Kabupaten ini, utamanya mulai terjadi pada bulan November dan Desember diakhir tahun hingga pada awal-awal tahun, seperti Januari dan Februari. Pada bulan-bulan ini, curah hujan lebih tinggi dibanding hari-hari biasa. Hujan turun beberapa hari berturut-turut, hampir selalu mendatangkan banjir dibeberapa wilayah administrasi kecamatan di Kabupaten Karimun, seperti Kecamatan Karimun, Meral, Tebing, Kundur, Kundur Utara, Kundur Barat, Buru, Moro dan Durai.

(11)

Ancaman banjir memang selalu menjadi momok pada setiap awal dan akhir tahun bagi warga Kabupaten Karimun. Banjir tersebut sudah terjadi selama berpuluh-puluh bahkan ratusan tahun, namun problematika banjir ini sepertinya masih sulit untuk diatasi oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Karimun, dan pihak-pihak terkait lainnya.

Pemda Kabupaten Karimun sebenarnya telah lama berupaya untuk

mengatasi problematika banjir ini. Berbagai upaya dan solusi

penanggulanangan banjir telah dilakukan. Namun harus diakui, jika upaya yang dilakukan tersebut belum mampu untuk mengatasi musibah banjir dibeberapa wilayah di Kabupaten Karimun, baik serangan banjir karena intensitas hujan lokal yang tinggi, maupun ancaman gelombang pasang air laut yang selalu naik turun.

Guna mengatasi problematika banjir di Kabupaten Karimun ini memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Karena banyak sekali faktor penyebab musibah ini. Salah satu yang mendasar untuk di Pulau Karimun adalah permasalahan sampah. Pada setiap harinya, di Pulau Karimun ini terdapat lebih dari 300 m3 sampah. Mirisnya, 50% dari sampah tersebut dapat terangkut ke TPAS (Tempat Pemrosesan Akhir Sampah). Sisanya sampah tersebut dibuang ke saluran-saluran air, dan juga sungai-sungai yang melintas di permukiman warga, seperti Sungai Teluk Air, Sungai Ayam, Sungai Raya, Sungai Poros – Sei Raya, Sungai Paya Rengas dan Sungai Parit Lapis. Tumpukan sampah-sampah inilah yang paling sering memacetkan aliran air drainase, sehingga banjir menjadi tak terelakkan. Hasil survey tim Monitoring dan Evaluasi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten karimun, hampir 70% drainase di Pulau Karimun tidak berjalan baik karena permasalahan sedimentasi, penyumbatan dan mampet.

Penyebab lain dari banjir ini adalah kenaikan debit air laut. Kenaikan air laut yang diikuti oleh angin yang cukup kencang, seringkali pula menimbulkan banjir rob seperti yang terjadi di sejumlah wilayah di Kecamatan Buru, Moro dan Durai. Hal ini sudah terjadi selama bertahun-tahun.

(12)

Yang lebih parahnya, daerah-daerah di hilir sungai yang memang sudah dari alam menyediakan bentuk dan ukuran sungai yang berkelok-kelok sesuai dengan kearifan lokal, dimodifikasi oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Sehingga air laut dengan mudah untuk menggapai daratan, sehingga terjadilah banjir besar dibeberapa wilayah di Kecamatan Kundur, Kundur Utara dan Kundur Barat.

Begitu Kompleknya penyebab banjir di Kabupaten Karimun di atas, membuat Pemda Kabupaten Karimun terus berbenah dan berupaya mencari solusi terbaik guna mengurangi persoalan banjir ini. Beragam proyek infrastruktur banjir sudah dikerjakan Pemda Kabupaten Karimun, mulai dari pembangunan dan pembersihan saluran air (drainase), pelebaran gorong-gorong, pembangunan Box Culvert, Pembangunan dan Rehabilitasi Tanggul dan pintu air, Pembangunan Turap Beton, Normalisasi sungai hingga pembangunan Resetlement (Penampungan air sementara).

Adapun wilayah administrasi yang dapat ditangani dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 2.4

Luas Penanganan Banjir di Kabupaten Karimun Tahun 2013

NO NAMA KECAMATAN LUAS PENANGANAN

BANJIR

1 Kecamatan Karimun 46 Ha

2 Kecamatan Meral 19 Ha

3 Kecamatan Tebing 40 Ha

4 Kecamatan Kundur 108 Ha

5 Kecamatan Kundur Barat 102 Ha

6 Kecamatan Kundur Utara 259 Ha

7 Kecamatan Buru 156 Ha

8 Kecamatan Moro 102 Ha

9 Kecamatan Durai 93 Ha

(13)

Sedangkan indikator terakhir adalah Panjang Target Garis Pantai Yang Dilindungi Dari Bahaya Abrasi (km). Abrasi merupakan erosi yang terjadi di daerah sekitar pantai dikarenakan oleh arus dan gelombang yang mengikis bentuk lahan pantai. Tingkat erosi yang ditimbulkan berbeda sesuai dengan kecepatan arus/ gelombang dalam mengikis tebing pantainya. Di Kabupaten Karimun, arus atau gelombang sangat dipengaruhi oleh pola angin barat, selatan dan utara. Sebagaimana diketahui sebaran abrasi yang terjadi di pulau yang berada di wilayah Kabupaten Karimun sebagian besar sangatlah dominan, terutama pada karakteristik pantai berpasir, berpasir lumpur dan pantai berkarang/cliff. Terlebih lagi kondisi Geografis Kabupaten Karimun dibagian Utara yang langsung berbatasan dengan Selat Malaka dan Selat Singapura yang memiliki gelombang pasang yang besar, yang dapat mengakibatkan dampak abrasi yang sangat besar pula, ini dikarenakan gelombang pasang yang datang dari laut lepas persentasenya sangat tinggi dibandingkan dengan pulau-pulau yang berada kawasan dalam. Selain beberapa hal diatas sebagai penyebab abrasi, adapula abrasi yang disebabkan oleh faktor kesengajaan, yaitu abrasi akibat adanya kegiatan penambangan pasir disepanjang pesisir pantai di Kecamatan Tebing, Kundur Barat, Kundur Utara, Buru, Moro dan Durai dan adanya penebangan pohon bakau disekitar daerah tersebut yang bersifat merusak, dipastikan dapat turut memicu- memperparah terjadinya abrasi, yang jika tidak ditangani secara tepat dan cepat, proses abrasi akan terus berlanjut sampai menimbulkan kerusakan yang cukup signifikan.

Adapun pulau-pulau yang mengalami abrasi pantai dapat dilihat pada tabel berikut ini :

(14)

Tabel 2.5

Wilayah Pantai Yang Mengalami Abrasi NO Nama Kecamatan Panjang pantai

Terkena Abrasi (Km)

Panjang Pantai yang dilindungi

Tahun 2010 (Km) Tahun 2011 (Km) Tahun 2012 (Km)

1 Karimun 3 Km 3 Km 0.131 Km - 2 Meral 11 Km 0.100 Km - 0,106 3 Tebing 20 Km - 2.25 Km - 4 Kundur 16 Km 0.050 Km 0.113 Km 14.075 5 Kundur Barat 3 Km 0.300 Km 0.250 Km 0.090 6 Kundur Utara 2 Km - 0.518 Km 0.350 7 Buru 18 Km - 0.459 Km 0.210 8 Moro 6 Km 0.250 Km 0.483 Km 0.477 9 Durai 2 Km 0.900 Km 0.128 Km - Total 81 Km 4.6 Km 4.33 Km 15.30 Km

Dari tabel di atas dapat dijelaskan, persentase pantai yang mengalami abrasi sampai dengan tahun 2013 berkurang 24,23 km atau terealisasi 29.91 persen dari total panjang pantai yang terkena abrasi (81 km).

Gambar 2

Pembangunan Dinding Pantai (Revetment)

Sasaran 3 :

(15)

Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui pencapaian 1 (satu) indikator kinerja sasaran. Indikator kinerja sasaran beserta target, realisasi dan capaiannya diuraikan dalam tabel berikut :

Tabel : 2.6 Indikator Sasaran III

No Indikator Target Realisasi Capaian

1. Persentase panjang jalan berstandar

industri (km) 1.9 Km 10.58 Km 556.84 %

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) secara langsung menuntut ketersediaan sarana dan prasarana transportasi yang memadai demi menunjang kelancaran transportasi. Sebagai daerah yang telah ditetapkan sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas, Karimun memiliki jalan industri yang belum maksimal guna mengantisipasi kelancaran distribusi arus barang baik menuju maupun keluar dari kawasan pelabuhan perdagangan bebas.

Sampai dengan akhir tahun 2012, persentase panjang jalan berstandar industri tercatat telah mencapai 17.20 persen atau 7,59 km dari 43,95 km yang telah ditetapkan. Dibandingkan dengan tahun 2011, persentase jalan berstandar industri tercatat hanya mencapai 13,35 persen atau 5,87 km dari 43,95 km. Jadi, Ada peningkatan sebesar 3,85 persen atau 1,72 km.

Selanjutnya, pencanangan pembangunan (ground breaking)

peningkatan dan pembangunan jalan kawasan industri sangat diharapkan menjadi langkah yang akan terus berlanjut untuk dapat menjadi panduan yang tepat pada proses pembangunan fisik nantinya, dan tetap saja harus disesuaikan dalam upaya pengembangan sumber daya manusia dan masyarakat sebagai penggerak utama pembangunan.

Pembangunan jaringan jalan industri hingga akhir tahun 2013 di Kabupaten Karimun telah memenuhi target yang telah ditentukan, namun pembangunan jalan industri tetap menjadi prioritas dan harus mendapat catatan khusus, mengingat multiplier effect-nya yang sangat besar, yakni

(16)

perekonomian agar tumbuh lebih pesat, lebih berkualitas, lebih inklusif, lebih berkeadilan dan lebih berkelanjutan.

Perlu menjadi catatan, pada tahun 2012 hingga tahun 2016, persentase panjang jalan berstandar industri harus mengalami beberapa koreksi terhadap target-target pada RPJMD Kabupaten Karimun, mengingat jalan-jalan yang berstandar industri telah mengalami kenaikan jumlah ruas jalan.

Berikut panjang jalan industri di Kabupaten Karimun tahun 2013 : Tabel 2.7

Panjang Jalan Industri Di Kabupaten Karimun Tahun 2013

NO NAMA RUAS PANJANG

(M)

JENIS PERKERASAN

KONDISI JALAN (M)

BAIK SEDANG R.RINGAN R. BERAT 1. Bukit Tembak – Sp. Parit Rampak 4,000 Belum Dibuka - - - 4,000 2. Sp. Parit Rampak - PT. Saipem 4,700 Aspal + Timbunan 4,220 480 - 2,980 3. PT. Saipem - PT. KDH 1,980 Belum Dibuka - - - 1,980 4. PT. KDH - PT. Sembawang 2,560 Belum Dibuka - - - 2,560 5. PT. Sembawang

- Pasir Panjang 4,450 Aspal 4,450 - - -

6. Pasir Panjang - Teluk Mesodo 5,800 Belum Dibuka - - - 5,800 7. Teluk Mesodo - Pelambung 1,500 Aspal 1,500 - 1500 - 8. Pelambung – Sp. Pongkar 3,407 Aspal 3,407 - - - 9. Sp. Pongkar – Sei Bati 5,000 Aspal 4,500 - 500 - 10. Sp. Pongkar - PT KDH 4,690 Belum Dibuka - - - 4,690 11. Parit Rampak -

Pelabuhan Roro 3,160 Aspal 3,160 - - -

12. Sp. Mutiara - PT.

Mos 2,711 Aspal 2,711 - - -

TOTAL 43,958

Dari tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Kabupaten Karimun memiliki ruas jalan industri sebanyak 12

(17)

ruas jalan dengan total panjang jalan mencapai 43,95 Km. Pada jenis perkerasan, jalan industri di Kabupaten Karimun terdapat 6 ruas jalan beraspal, 1 ruas jalan Aspal dan Perkerasan (base), dan 5 ruas jalan yang belum dibuka. Sementara itu, dari 7 ruas jalan yang beraspal tersebut hanya 3 ruas jalan yang berstandar industri, antar lain ruas jalan Parit Rampak – Pelabuhan Roro (3,160 m), Sp. Parit Rampak – PT. Saipem (4,220 m) dan ruas jalan Sp. Mutiara – PT. Mos (2,711 m), sedangkan 4 ruas jalan yang beraspal lainnya belum memenuhi standar kriteria industri, karena dari kepadatan timbunan (sub base) dengan minimal CBR 40 persen, dan beban gandar kendaraan di atas 8 ton belum memenuhi kriteria jalan berstandar industri.

TABEL 2.8

RUAS JALAN YANG BERSTANDAR INDUSTRI DI KABUPATEN KARIMUN TAHUN 2013

NO NAMA RUAS PANJANG

TOTAL (M)

PANJANG JALAN BERASPAL (M)

JENIS

PERKERASAN KONDISI JALAN 1. Sp. Parit Rampak -

Pelabuhan Roro 3,160 3,160 Aspal BAIK

2. Parit Rampak - PT. Saipem 4,700 4,220 Aspal + Perkerasan (Base) BAIK

3. Sp. Mutiara - PT. Mos 2,711 2,711 Aspal BAIK

TOTAL 10,571 10,091

Dari tabel di atas, terlihat bahwa panjang jalan berstandar industri hingga akhir tahun 2013 di Kabupaten Karimun tercatat 10,09 Km dengan jenis perkerasan aspal dan kondisi jalan baik.

Sasaran 4 :

(18)

Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui pencapaian 3 (tiga) indikator kinerja sasaran. Indikator kinerja sasaran beserta target, realisasi dan capaiannya diuraikan dalam tabel berikut :

Tabel : 2.9 Indikator Sasaran IV

Indikator Target Realisasi Capaian

1. Panjang Jalan Aspal (km) 416.40 Km 422.003 Km 101,34 % 2. Proporsi panjang jaringan jalan

aspal dalam kondisi baik 86,26% 87.071 % 100,93 %

Meningkatnya kapasitas Sarana dan prasarana perhubungan darat secara memadai diukur melalui panjang jalan ber aspal dan proporsi panjang jaringan jalan aspal dalam kondisi baik. Total panjang jalan beraspal di Kabupaten Karimun hingga akhir tahun 2013 tercatat sepanjang 422,00 Km. Target yang ditentukan sebesar 416,40 Km atau capaian target sebesar 101,34 persen. Indikator ini tercapai berkat adanya kebijakan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Karimun dengan mengambil langkah strategis untuk membangun infrastruktur jalan yang menghubungkan simpul-simpul ekonomi yang menjadi urat nadi perekonomian masyarakat untuk mendukung keterhubungan antar kawasan, membangun desa dalam rangka merajut simpul wilayah sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah di Kabupaten Karimun.

Untuk dapat mendukung perekonomian dalam mengarahkan strukturisasi pusat-pusat kegiatan, infrastruktur jalan sangat mutlak diperlukan sebagai prasarana dalam pemasokan bahan, distribusi dan pemasaran hasil-hasil pertanian dan perkebunan, industri maupun usaha di bidang jasa. Untuk itu, harus ada akses dengan kapasitas yang mampu melayani akses ke permukiman, akses ke pelabuhan laut, akses ke bandara, akses ke kawasan industri serta akses ke kawasan-kawasan wisata.

Berikut panjang jalan beraspal di Kabupaten Karimun berdasarkan status jalan :

(19)

TABEL 2.10

PANJANG JALAN BERASPAL DI KABUPATEN KARIMUN

NO PENYELENGGARA N JALAN TOTAL PANJANG JARINGAN JALAN (M) PANJANG JALAN BERASPAL (M) KONDISI JALAN (M) BAIK % SEDAN G % RUSAK RINGAN % RUSAK BERAT % 1 JALAN NASIONAL 26,641 26,641 26,641 100 - 0 - 0 - 0 2 JALAN PROVINSI 124,850 119,550 104,306 87,249 3,010 2,518 9.164 7,665 3.070 2,568 3 JALAN KABUPATEN 383,225 275,812 236,494 85,745 5,150 1,867 33.708 12,221 0.460 0,167

Total Panjang Jalan di Kab.

Karimun 534,716 422.003 367,441 87,071 8,160 1,934 42,872 10,159 3,530 0,836

Dari tabel di atas dapat dijelaskan, sesuai dengan kewenangan penyelenggaraan jalan, bahwa di Kabupaten Karimun terdapat tiga kategori jalan, yaitu jalan nasional, jalan provinsi dan jalan kabupaten dengan total panjang jaringan jalan nya adalah 534,71 Km dan telah tercatat sepanjang 422, 00 Km dalam kondisi ber aspal.

Untuk jalan nasional, secara umum kondisi jalan sampai dengan akhir tahun 2013 : Panjang jalan 26,64 Km. Jaringan jalan nasional akan terus ditingkatkan sesuai dengan Surat Keputusan Kementerian Pekerjaan Umum Nomor 567/KPTS/M/2010.

Untuk jalan Provinsi, secara umum kondisi jalan sampai dengan akhir tahun 2013 : Panjang jalan 124, 85 Km, 119,55 Km ber aspal, 87,24 % kondisi baik, 2,51 % kondisi sedang, 7,66 % kondisi rusak ringan dan 2,56 % kondisi rusak berat atau 89. 77 % kondisi mantap dan 10,23 % kondisi tidak mantap. Kondisi jaringan jalan provinsi di Kabupaten Karimun bila dibandingkan dengan tahun 2012 telah banyak mengalami kenaikan kualitas jalan, antara lain kondisi baik meningkat 2,52 %, rusak ringan menurun dari 10,54 % menjadi 7,66 %, rusak berat menurun dari 4,43 % menjadi 2,56 %. Meningkatnya kualitas jalan tersebut karena penyelenggara jalan yang dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kepri mulai fokus menangani pemeliharaan jaringan jalan provinsi. Selain itu pemerintah pusat dengan program pengembangan wilayah perdesaan dengan konsep kawasan agropolitan, juga banyak membantu meningkatkan atau memelihara jaringan jalan yang statusnya termasuk jalan provinsi dan kabupaten.

Selanjutnya jalan kabupaten, secara umum kondisi jalan sampai dengan akhir tahun 2013 : Panjang jalan 383, 22 Km, dan sepanjang 275,81 Km di antaranya beraspal, dengan kondisi 85,74 % kondisi baik, 1.87 % kondisi sedang, 12,22 % kondisi rusak ringan dan 0,17 % kondisi rusak berat atau 87,61

(20)

% kondisi mantap dan 12,39 % kondisi tidak mantap. Masih panjangnya kondisi jaringan jalan yang tidak mantap, selain disebabkan oleh keterbatasan dana, juga disebabkan kesadaran disiplin pengguna jalan (seperti penggunaan kendaraan yang melebihi muatan yang diizinkan), kejadian bencana alam yang menyebabkan kerusakan jalan serta masih perlu ditingkatkannya kompetensi pelaksana proyek.

Sampai dengan tahun 2013 terdapat tantangan berupa menurunnya kualitas pelayanan jalan kabupaten, provinsi dan nasional di jalur-jalur utama perekonomian akibat meningkatnya volume kendaraan maupun muatan. Penanganan yang dilakukan meskipun belum menyeluruh antara lain : Peningkatan Ruas Jalan Sp. RSUD – Sp. Stadion, Peningkatan Ruas Jalan Sp. Urung – Pelabuhan Tg. Berlian, Peningkatan Ruas Jalan Tg. Batu – Sp. Sawang, Peningkatan Sp. Kempas – Perayun, Peningkatan Ruas Jalan Tg. Balai – Sei Bati dan Peningkatan Ruas Jalan Pelipit - Pertambangan Kecamatan Karimun. Berbagai tantangan lain yang dihadapi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karimun dalam penyelenggaraan jaringan jalan nasional, provinsi dan kabupaten meliputi :

1. Meningkatnya muatan dan dimensi berlebih.

2. Masih tingginya kesenjangan antar wilayah dan terbatasnya akses dari pusat produksi ke pemasaran, termasuk masih banyaknya daerah yang terisolasi.

3. Banyaknya kerusakan prasarana jalan akibat bencana alam, seperti banjir

dan tanah longsor menyebabkan alokasi yang semula untuk

pemeliharaan jalan berubah untuk penanganan tanggap darurat. 4. Mewujudkan keseimbangan dan keterkaitan pembangunan dan pengembangan wilayah (termasuk daerah terisolasi, daerah perbatasan, pulau-pulau kecil) dalam rangka memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai NKRI.

(21)

Sasaran 5 :

5.1.1. Terbangun/tersedianya jalan lingkar pulau.

Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui pencapaian 1 (satu) indikator kinerja sasaran. Indikator kinerja sasaran beserta target, realisasi dan capaiannya diuraikan dalam tabel berikut ini:

Tabel : 2.11 Indikator Sasaran VI

No Indikator Target Realisasi Capaian

1. Panjang Jalan Lingkar Pulau (km) 11,83% 42.55 % 359.68 %

Jalan Lingkar adalah semua jalan yang melingkari pusat suatu kota yang fungsinya agar kendaraan dapat mencapai bagian kota tertentu tanpa harus melalui pusat kota atau bagian kota lainnya untuk mempercepat perjalanan dari satu sisi kota ke sisi lainnya. Menurut, Tamin (2000) Jalan Lingkar yaitu jalan yang melingkari suatu wilayah yang pada prinsipnya merupakan usaha untuk mengalihkan pergerakan lalu lintas agar jangan memasuki wilayah yang bersangkutan sehingga kemacetan yang timbul karena pembebanan yang terlalu banyak pada jalan arteri radial dapat dihindari.

Pembangunan jalan lingkar di Kabupaten Karimun bermula dari gejala kepadatan lalu lintas di dalam kota akibat pencampuran antara arus lalu lintas lokal dan regional dalam menggunakan jalan utama kota. Selain untuk memperlancar transportasi kendaraan yang melewati kota-kota di Pulau Karimun, pembangunan jalan lingkar ini juga bertujuan untuk merangsang pertumbuhan kawasan di wilayah pesisir sehingga pertumbuhan tidak hanya terjadi di pusat kota Pulau Karimun. Oleh karena hal tersebut, direncanakan jaringan jalan baru di dalam kota berupa pembangunan jalan arteri alternatif yang telah dimulai sejak tahun 2006 (Perencanaan Design) dan dilanjutkan dengan pembangunan fisik tahun 2007 sampai dengan saat ini.

(22)

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) secara langsung menuntut ketersediaan sarana dan prasarana transportasi yang memadai demi menunjang kelancaran transportasi. Sebagai daerah yang telah ditetapkan sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas, Karimun memiliki jalan lingkar yang belum maksimal guna mengantisipasi kelancaran distribusi arus barang baik menuju maupun keluar dari kawasan pelabuhan perdagangan bebas.

Sampai dengan akhir tahun 2013, persentase panjang jalan lingkar tercatat telah mencapai 55.143 persen atau 27,082 km dari 49,112 km. Dibandingkan dengan tahun 2012, persentase jalan lingkar tercatat hanya mencapai 42,555 persen atau 20,900 km dari 49,112 km. Jadi, Ada peningkatan sebesar 12,588 persen atau 6,182 km.

Perlu menjadi catatan, pada tahun 2012 hingga tahun 2016, persentase panjang jalan lingkar di Pulau Karimun harus mengalami beberapa koreksi terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Karimun.

Berikut panjang jalan lingkar di Pulau Karimun hingga akhir tahun 2013 : Tabel 2.12

Panjang Jalan Lingkar Di Pulau Karimun Tahun 2013

NO NAMA RUAS PANJANG

(M)

JENIS PERKERASAN

KONDISI JALAN (M)

BAIK SEDANG R.RINGAN R. BERAT

1. Tanjung Balai –

Bandara Sei Bati 11.025

Aspal, Perkerasan, Timbunan, Belum Dibuka 1,500 - 3,750 5,775 2. Bukit Tembak – Sp. Parit Rampak 4,000 Belum Dibuka - - - 4,000 3. Sp. Parit Rampak - PT. Saipem 4,700 Aspal + Timbunan 4,220 480 - - 4. PT. Saipem - PT. KDH 1,980 Belum Dibuka - - - 1,980 5. PT. KDH - PT. Sembawang 2,560 Belum Dibuka - - - 2,560

(23)

6. PT. Sembawang

- Pasir Panjang 4,450 Aspal 4,450 - - -

7. Pasir Panjang - Teluk Mesodo 5,800 Belum Dibuka - - - 5,800 8. Teluk Mesodo - Pelambung 1,500 Aspal - - 1500 - 9. Pelambung – Sp. Pongkar 3,407 Aspal 3,407 - - - 10. Sp. Pongkar – Sei Bati 5,000 Aspal 4,500 - 500 - 11. Sp. Pongkar - PT KDH 4,690 Belum Dibuka - - - 4,690 TOTAL 49,112 15,577 0 5,750 27,785

Dari tabel diatas, dapat dijelaskan bahwa sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Kabupaten Karimun memiliki jalan lingkar sebanyak 11 ruas jalan dengan total panjang jalan mencapai 49,112 Km, dimana kondisi baik tercatat 15,57 km, kondisi sedang 0 km, kondisi rusak ringan 5,75 km dan kondisi rusak berat 27,78 km. Namun demikian, pemerintah daerah akan terus berupaya agar jaringan jalan dapat berfungsi dengan baik dan terintegrasi, sehingga mampu menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dan berdampak terhadap peningkatan ekonomi nasional.

Sasaran 6 :

6.1.1. Meningkatnya Prasarana Air Bersih.

Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui pencapaian 2 (dua) indikator kinerja sasaran. Indikator kinerja sasaran beserta target, realisasi dan capaiannya diuraikan dalam tabel berikut ini:

Tabel : 2.13 Indikator Sasaran VII

No Indikator Target Realisasi Capaian

1. Persentase Rumah Tangga yang

menggunakan air bersih 40,58% 38,04 % 93,74 %

2. Persentase warga miskin yang

(24)

Sejalan dengan kesepakatan internasional yang tertulis dalam Millenium Development Goals (MDG’s) yakni mengurangi separuh proporsi penduduk yang tidak mendapatkan akses air bersih menjadi terlayani (80% perkotaan dan 60% perdesaan), salah satu upaya dalam rangka pencapaian target-target tersebut untuk pemenuhan kebutuhan air baku, akan dituangkan dalam INPRES tahun 2010 dan tahun 2011, berupa tindakan “Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku” dengan sasaran “meningkatnya kapasitas dan layanan air baku untuk penyediaan air minum”. Bidang Sumber Daya Air selaku Penyedia Air Baku bertanggung jawab di bagian hulu dan Bidang Cipta Karya di bagian hilir selaku Pembina Unit Usaha Air Bersih (UUAB) yang bertanggung jawab dalam pendistribusi air minum kepada masyarakat, sehingga didapat program yang terpadu, saling menunjang dan tepat sasaran.

Selain indikator di atas indikator kedua yang mendukung sasaran ini adalah

Persentase Rumah Tangga yang mendapatkan air bersih. Sejalan dengan

kesepakatan internasional yang tertulis dalam Millenium Development Goals (MDG’s) yakni mengurangi separuh proporsi penduduk yang tidak mendapatkan akses air bersih menjadi terlayani (80% perkotaan dan 60% perdesaan), salah satu upaya dalam rangka pencapaian target-target tersebut untuk pemenuhan kebutuhan air baku, dituangkan dalam INPRES tahun 2010 dan tahun 2011, ketentuan tersebut mengatur tentang tindakan “Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku” dengan sasaran “meningkatnya kapasitas dan layanan air baku untuk penyediaan air minum”. Bidang Sumber Daya Air selaku Penyedia Air Baku bertanggung jawab di bagian hulu dan Bidang Cipta Karya di bagian hilir selaku Pembina Unit Usaha Air Bersih (UUAB) yang bertanggung jawab dalam pendistribusi air minum kepada masyarakat, sehingga tercipta program yang terpadu, saling menunjang dan tepat sasaran.

Sampai dengan akhir tahun 2013 persentase Rumah Tangga yang mendapatkan air bersih tercatat sebesar 38,04 persen atau terealisasi sebesar 30.435 KK dari 80.530 KK. Angka realisasi ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 36,43 persen.

Dalam pemenuhan kebutuhan akan air bersih bagi masyarakat dilakukan dengan berbagai cara, di antaranya adalah membuat sumur gali, sumur bor, solar water cell, dan dengan menjadi pelanggan pada UUAB maupun swasta.

(25)

Pembangunan penyediaan sarana air bersih ini dilakukan dengan mempertimbangkan tingginya kebutuhan masyarakat akan air bersih, yang dipicu oleh pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi. Air tanah sudah mulai tercemar, khususnya di tempat-tempat yang padat penduduk, sementara Unit Usaha Air Bersih (UUAB) Karimun belum dapat diandalkan.

Lain halnya dengan indikator kedua yaitu, Persentase Rumah Tangga Miskin yang mendapat aliran listrik. Target yang ditetapkan tahun 2012 sebesar 13%, realisasi target sebesar 16,12% atau mencapai 124%.

2.3. Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD

Dinas Pekerjaan Umum mempunyai Tugas dan Fungsi membantu Bupati dalam melaksanakan kewenangan Pemerintah Daerah di bidang Pekerjaan Umum, antara lain :

a. Merumuskan perencanaan kebijakan teknis dan pelaksanaan koordinasi, pengendalian dibidang Pekerjaan Umum;

b. Melaksanakan teknis operasional dibidang Pekerjaan Umum; c. Melaksanakan pelayanan teknis administrasi ketatausahaan; d. Melaksanakan pengelolaan UPTD;

e. Melaksanakan kegiatan lain dibidang Pekerjaan Umum yang ditugaskan oleh Bupati.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum mempunyai tugas memimpin, mengawasi, mengendalikan, mengkoordinasikan dan bertanggungjawab atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan teknis administrasi umum, perencanaan, keuangan dan kepegawaian Dinas. Bidang Bina Marga mempunyai tugas melaksanakan penyusunan petunjuk teknis operasional perencanaan, pelaporan, pengembangan jalan dan jembatan, pelayanan informasi dan perizinan jalan, serta pengukuran tanah dan pemetaan yang menjadi kewenangan daerah. Bidang Cipta Karya mempunyai tugas melaksanakan penyusunan petunjuk teknis operasional perencanaan, pelaporan, bangunan dan penyetahatan fisik lingkungan bangunan, perumahan, dan penyehatan fisik lingkungan perumahan. Bidang Tata

(26)

Kota dan Pengembangan Permukiman mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan teknis operasional sebagai petunjuk penataan Tata Kota dan Pengembangan Permukiman. Bidang Pengembangan Sumber Daya Air mempunyai tugas melaksanakan penyiapan petunjuk teknis penataan dan pengembangan Sumber Daya Air dan Pengairan yang menjadi kewenangan daerah.

2.4. Review terhadap Rancangan Awal RKPD

Review terhadap Rancangan Awal RKPD Tahun 2015 Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karimun memuat 24 Program, dengan Lokasi di Kecamatan Karimun, Kecamatan Meral, Kecamatan Meral Barat, Kecamatan Tebing, Kecamatan Kundur, Kecamatan Ungar, Kecamatan Kundur Utara, Kecamatan Kundur Barat, Kecamatan Belat, Kecamatan Moro, Kecamatan Buru dan Kecamatan Durai.

24 Program tersebut diantaranya :

1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;

2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;

3) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan;

4) Program Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan dan Jembatan; 5) Program Peningkatan Jalan dan Jembatan;

6) Program Pembangunan Jalan dan Jembatan;

7) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan;

8) Program Pembangunan Sistem Informasi/Data Base Jalan Dan Jembatan; 9) Program Rehabilitasi/ Pemeliharaan Saluran Drainase/ Gorong-gorong; 10) Program Pembangunan Saluran Drainase/ Gorong – Gorong;

11) Program Pembangunan Turap / Talud / Bronjong;

12) Program Pembangunan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengaitan Lainya;

13) Program Pengendalian Banjir;

14) Program Pengembangan, Pengelolaan, dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya;

15) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Bersih/ Minum Air Limbah; 16) Program Pengembangan Lingkungan Perumahan dan Permukiman;

(27)

17) Program pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH);

18) Program Percepatan Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP); 19) Program Perencanaan Pembangunan Daerah;

20) Program Pengetasan Kemiskinan;

21) Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP); 22) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Fasilitas Umum; 23) Program Pemanfaatan Ruang;

24) Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi.

2.5. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat

Penelaahan usulan program dan kegiatan masyarakat terangkum, tertampung pada Forum Satuan Kerja Perangkat Daerah (Forum SKPD) Kabupaten Karimun Tahun 2014 pada tanggal 13 Maret 2014 di Ruang Rapat Cempaka Putih Kantor Bupati Karimun yang dihadiri oleh Wakil Bupati Karimun, para Camat se – 12 Kecamatan serta Kepala Dinas, Kepala Badan sehingga terdapat point – point usulan kegiatan dari tiap – tiap Kecamatan kepada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karimun untuk Tahun 2015, diataranya adalah sebagai berikut, terlampir.

(28)

BAB III

VISI MISI, KEBIJAKAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1. Visi dan Misi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karimun

Memperhatikan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya lain yang dimiliki oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karimun serta berdasarkan tinjauan

terhadap lingkungan organisasi, baik internal maupun eksternal dalam

memperhitungkan kekuatan (strenghts), kelemahan (weaknesses), peluang

(opportunities), dan tantangan / kendala (threats) yang ada maka ditetapkanlah Visi dan Misi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karimun.

3.1.1. VISI

Sebagai Instansi Daerah, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karimun merupakan bagian integral dari Pemerintah Daerah, karena itu Visi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karimun mengacu sepenuhnya pada Visi Pemerintah Kabupaten, dengan tetap memperhatikan lingkungan strategis yang dapat mempengaruhi eksistensi organisasi.

Visi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karimun dinyatakan sebagai berikut:

3.1.2. MISI

Visi tersebut merupakan sebuah gambaran yang akan diwujudkan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karimun, dimana infrastruktur pekerjaan umum yang terbangun telah memenuhi kualifikasi teknis sesuai perkembangan dan kemajuan teknologi serta beroperasi secara optimal untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi seiring dengan tuntutan kualitas kehidupan masyarakat.

“Tersedianya Infrastruktur Pekerjaan Umum Yang Andal Untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi dan Pelayanan Masyarakat”

(29)

Makna dari Tersedianya Infrastruktur Pekerjaan Umum Yang Andal Untuk

Mendukung Pertumbuhan Ekonomi dan Pelayanan Masyarakat yang

penjabarannya meliputi :

1) Kondisi dan fungsi sarana dan prasarana sumber daya air yang dapat memberikan pelayanan yang mendukung terwujudnya kemanfaatan sumber daya air yang berkelanjutan;

2) Pelayanan jalan yang mencakup aspek aksesibilitas (kemudahan pencapaian), mobilitas, kondisi jalan, keselamatan dan pengembangan kawasan Free Trade Zone (FTZ);

3) Pelayanan air bersih yang memenuhi syarat kualitas, kuantitas, dan kontinuitas yaitu penyediaan air bersih yang memenuhi standar baku mutu dan kesehatan manusia dan dalam jumlah yang memadai;

4) Pelayanan prasarana dan sarana sanitasi yang sesuai standar teknis;

5) Bangunan gedung yang memenuhi persyaratan keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan;

6) Penyusunan program dan pelaksanaan pembangunan semua infrastruktur PU yang andal berbasis penataan ruang;

Berdasarkan mandat yang diemban oleh Dinas Pekerjaan Umum sebagaimana yang tercantum di dalam Peraturan Bupati Karimun Nomor 16 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Dinas Daerah Kabupaten Karimun, maka untuk mencapai Visi Dinas Pekerjaan Umum “Tersedianya Infrastruktur Pekerjaan Umum Yang Andal Untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi dan Pelayanan Masyarakat”, ditetapkan Misi Dinas Pekerjaan Umum tahun 2011 – 2016, yaitu:

1. Mewujudkan penataan ruang sebagai acuan pembangunan kabupaten serta keterpaduan pembangunan infrastruktur pekerjaan umum berbasis penataan ruang dalam rangka pembangunan berkelanjutan;

2. Meningkatkan kualitas sumber daya air secara efektif dan optimal untuk meningkatkan kelestarian fungsi dan keberlanjutan pemanfaatan SDA serta mengurangi resiko daya rusak air;

(30)

3. Meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas wilayah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan penyediaan jaringan jalan yang andal, terpadu dan berkelanjutan;

4. Meningkatkan kualitas prasarana dan sarana fasilitas umum dan permukiman yang layak, nyaman, tertib dan terpelihara;

5. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang profesional dalam rangka memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat;

Misi merupakan penjabaran lebih lanjut untuk merealisasikan Visi yang telah ditetapkan. Misi memperjelas apa saja yang harus dilakukan (what have to be done) dalam rangka mewujudkan Visi.

Dalam rangka mewujudkan Visi yang telah ditetapkan, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karimun menetapkan Misi yang harus diembannya sebagai berikut:

1. Mewujudkan penataan ruang sebagai acuan pembangunan kabupaten serta keterpaduan pembangunan infrastruktur pekerjaan umum berbasis penataan ruang dalam rangka pembangunan berkelanjutan;

2. Meningkatkan kualitas sumber daya air secara efektif dan optimal untuk meningkatkan kelestarian fungsi dan keberlanjutan pemanfaatan SDA serta mengurangi resiko daya rusak air;

3. Meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas wilayah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan penyediaan jaringan jalan yang andal, terpadu dan berkelanjutan;

4. Meningkatkan kualitas prasarana dan sarana fasilitas umum dan permukiman yang layak, nyaman, tertib dan terpelihara;

5. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang profesional dalam rangka memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat;

3.1.3. Tujuan

Sebagai penjabaran atas visi Dinas Pekerjaan Umum, maka tujuan yang akan dicapai oleh Dinas Pekerjaan Umum dalam periode lima tahun ke depan adalah :

(31)

Misi 1. Mewujudkan penataan ruang sebagai acuan pembangunan kabupaten serta keterpaduan pembangunan infrastruktur pekerjaan umum berbasis penataan ruang dalam rangka pembangunan berkelanjutan.

Tujuan :

1) Meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan infrastruktur PU

dan pengendalian pemanfaatan ruang bagi terwujudnya

pembangunan yang berkelanjutan.

Misi 2. Meningkatkan kualitas sumber daya air secara efektif dan optimal untuk

meningkatkan kelestarian fungsi dan keberlanjutan pemanfaatan SDA serta mengurangi resiko daya rusak air.

Tujuan :

1. Meningkatnya keandalan sistem infrastruktur pekerjaan umum untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi kabupaten dan kinerja sektor pertanian.

2. Meningkatkan kehandalan sistem infrastruktur pekerjaan umum untuk menjaga kualitas lingkungan pada daerah tangkapan air dan sumber mata air.

3. Meningkatkan keandalan sistem infrastruktur pekerjaan umum dalam penanganan daerah rawan bencana.

Misi 3. Meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas wilayah dalam mendukung

pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan penyediaan jaringan jalan yang andal, terpadu dan berkelanjutan.

Tujuan :

1. Menyediakan sarana dan prasarana pendukung kawasan FTZ secara memadai.

2. Meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas antar pulau dan antar daerah.

(32)

3. Mengembangkan konsep waterfront city.

Misi 4. Meningkatkan kualitas prasarana dan sarana fasilitas umum dan

permukiman yang layak, nyaman, tertib dan terpelihara. Tujuan :

1. Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman dan cakupan pelayanan (dasar) infrastruktur pekerjaan umum untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

2. Meningkatkan sarana dan prasarana fasilitas umum sebagai penunjang pelayanan masyarakat.

Misi 5. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang profesional dalam

rangka memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat. Tujuan :

1. Optimalisasi peran (koordinasi, sistem informasi, data, SDM, dan administrasi) dan akuntabilitas kinerja aparatur untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan publik infrastruktur pekerjaan umum.

2. Meningkatkan SDM yang berkualitas dan berakhlak.

3.2. Kebijakan Organisasi

Kebijakan yang ditetapkan mengacu kepada arah kebijakan Pemerintah Kabupaten Karimun, antara lain meliputi :

a. Membangun dan meningkatkan jaringan jalan dan jembatan untuk mendukung kelancaran Lalu-lintas, membuka kawasan terisolir, dalam rangka mendukung keseimbangan pembangunan antar daerah.

b. Pembangunan Infrastruktur air untuk mendukung pusat-pusat produksi, mendukung keseimbangan pembangunan antar daerah dan meningkatkan kualitas lingkungan permukiman.

(33)

c. Pembangunan Infrastruktur air bersih, sanitasi dan pengelolaan drainase untuk meningkatkan kualitas lingkungan perumahan dan permukiman di perkotaan dan perdesaan serta daerah tertinggal.

d. Pembangunan Infrastruktur sarana dan prasarana bangunan gedung untuk mendukung keseimbangan pembangunan antar daerah, berkelanjutan, serta berwawasan teknologi.

e. Pembinaan penyelenggaraan infrastruktur mendukung otonomi daerah dan penerapan prinsip-prinsip good governance untuk mewujudkan Kabupaten Karimun yang maju, mandiri dan berbudaya.

3.3. Program dan Kegiatan

Dalam rangka formulasi kegiatan-kegiatan Pekerjaan Umum yang terintegrasi dan benar-benar mendukung kebijakan prioritas dan sasaran-sasaran strategis yang telah ditetapkan, maka perlu ditetapkan pencapaian sasaran dan indikator tahunan yang akan dicapai sebagai bentuk penjabaran sasaran strategis yang telah ditetapkan. Identifikasi terhadap sasaran dan indikator ini sekaligus untuk mensinkronkan dengan program yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).

Dalam kaitan dengan Pembangunan Bidang Infrastruktur, kegiatan - kegiatan

pokok Renja Dinas Pekerjaan Umum, tertampung dalam 24 Program yang terdapat

dalam Rencana Kerja Pemerintah tahun 2015, yaitu : 24 Program tersebut diantaranya :

1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;

2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;

3) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan;

4) Program Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan dan Jembatan; 5) Program Peningkatan Jalan dan Jembatan;

6) Program Pembangunan Jalan dan Jembatan;

7) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan;

(34)

9) Program Rehabilitasi/ Pemeliharaan Saluran Drainase/ Gorong-gorong; 10) Program Pembangunan Saluran Drainase/ Gorong – Gorong;

11) Program Pembangunan Turap / Talud / Bronjong;

12) Program Pembangunan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengaitan Lainya;

13) Program Pengendalian Banjir;

14) Program Pengembangan, Pengelolaan, dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya;

15) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Bersih/ Minum Air Limbah; 16) Program Pengembangan Lingkungan Perumahan dan Permukiman;

17) Program pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH);

18) Program Percepatan Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP); 19) Program Perencanaan Pembangunan Daerah;

20) Program Pengetasan Kemiskinan;

21) Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP); 22) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Fasilitas Umum; 23) Program Pemanfaatan Ruang;

24) Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi.

Kegiatan-kegiatan Pekerjaan Umum pada dasarnya dirancang sebagai bagian dari kegiatan-kegiatan pokok yang tertuang dalam Renstra Dinas Pekerjaan Umum, serta disesuaikan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah 2011-2016 termasuk di dalamnya Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2015 yaitu:

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;

a. Peningkatan Pelayanan Administrasi Umum dan Operasional Perkantoran 2. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan;

a. Survey dan Evaluasi Kegiatan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karimun Tahun 2014

(35)

a. Rehabilitasi Gedung/ Berkala Perkantoran Dinas A, B, C, D, dan E ( Lanjutan);

b. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. 4. Program Peningkatan Jalan dan Jembatan;

a. Peningkatan Jalan dan Jembatan wilayah administrasi kecamatan Karimun, Kecamatan Meral, Kecamatan Meral Barat, Kecamatan Tebing; b. Peningkatan Jalan dan Jembatan Wilayah Administrasi Kecamatan

Kundur, Kecamatan Kundur Utara, Kecamatan Kundur Barat, Kecamatan Ungar, Kecamatan Belat, Kecamatan Buru, Kecamatan Moro dan Kecamatan Durai.

5. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan;

a. Pembangunan Jalan dan Jembatan wilayah administrasi kecamatan Karimun, Kecamatan Meral, Kecamatan Meral Barat, Kecamatan Tebing; b. Pembangunan Jalan dan Jembatan Wilayah Administrasi Kecamatan

Kundur, Kecamatan Kundur Utara, Kecamatan Kundur Barat, Kecamatan Ungar, Kecamatan Belat, Kecamatan Buru, Kecamatan Moro dan Kecamatan Durai.

6. Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan; a. Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Pulau Karimun; b. Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Pulau Kundur.

7. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan; a. Pembangunan Laboratorium Kebinamargaan;

b. Pengadaan Alat-Alat Berat.

8. Program Pembangunan Sistem Informasi/Data Base Jalan Dan Jembatan; a. Penyusunan Sistem Informasi Jalan dan Jembatan Kabupaten Karimun. 9. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Saluran Drainase/ Gorong-Gorong;

a. Rehabilitasi/ Pemeliharaan Drainase/ Gorong-gorong Kab. Karimun. 10. Program Pembangunan Saluran Drainase/ Gorong-Gorong;

a. Pembangunan Saluran Drainase / Gorong-Gorong Kabupaten Karimun; 11. Program Pembangunan Turap / Talud / Bronjong

(36)

12. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya;

a. Pembangunan Trio Tata Air Kabupaten Karimun; b. Rehabilitasi / Pemeliharaan Normalisasi Saluran Sungai; c. Rehabilitasi / Pemeliharaan Pintu Air.

13. Program Pengendalian Banjir;

a. Pembangunan Tanggul Pemecah Ombak

14. Program Pengembangan, Pengelolaan, dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya;

a. Studi Kelayakan Pembangunan Bendungan Kecamatan Kundur

15. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Bersih/ Minum dan Air Limbah;

a. Pembangunan Air Bersih Kabupaten Karimun.

16. Program Pengembangan Lingkungan Perumahan dan Permukiman;

a. Pembangunan Sarana Dan Prasarana Perumahan Wilayah Administrasi Kec. Karimun, Meral, Meral Barat dan Tebing;

b. Pembangunan Sarana Dan Prasarana Perumahan Wilayah Administrasi Kec. Kundur, Kundur Utara, Kundur Barat, Ungar, Belat, Buru, Moro, dan Durai.

17. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Fasilitas Umum; a. Peningkatan Sarana dan Prasarana Fasilitas Umum;

b. Peningkatan Sarana dan Prasarana Masjid Agung Kabupaten Karimun;

c. Peningkatan Sarana dan Prasarana Masjid Baiturrahman Kecamatan

Karimun;

d. Pembangunan Pedestrian Jalan Ampera Kelurahan Tanjung Balai.

18. Program pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH);

a. Pembangunan Pedestrian dan Lansekap Komplek Perkantoran Dinas 19. Program Percepatan Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP);

a. Pendampingan Kegiatan Percepatan Pembangunan Infrastruktur

Perdesaan (PPIP).

20. Program Perencanaan Pembangunan Daerah;

(37)

b. Penyusunan RENJA Dinas Pekerjaan Umum Kab. Karimun. 21. Program Pengetasan Kemiskinan;

a. Pendampingan Kegiatan Pengentasan Kemiskinan 22. Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP);

a. Pendamping Administrasi Kegiatan PNPM. 23. Program Pemanfatan Ruang;

a. Penyusunan Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang. 24. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi;

a. Penyusunan Studi Kelayakan Pembangunan Jembatan Karimun – Johor – Riau (KAJORI);

b. Penyusunan DED dan AMDAL Pembangunan jalan dan Jembatan Bebas Hambatan Kawasan Kolong - Pasar Naga Mas (Meral Kamkung , Masjid Al Mubaraq);

(38)

BAB IV PENUTUP

Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (RENJA SKPD) Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karimun merupakan Dokumen Perencanaan, yang menjabarkan potret permasalahan Pembangunan Kabupaten Karimun, serta daftar Program, dan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk memecahkan masalah yang dimaksud, secara terencana dan bertahap melalui sumber pembiayaan APBD Kabupaten, Provinsi dan Pusat.

Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karimun juga merupakan acuan yang terukur bagi penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).

Dalam kerangka itu perlu terus dikembangkan kemitraan dan sinergi antara pemerintah daerah dan masyarakat, secara jujur, transparan, adil, demokratis dan penuh tanggung jawab, sehingga hasil-hasil Pembangunan Daerah dapat benar-benar dinikmati oleh seluruh masyarakat Kabupaten Karimun sebagai wujud dari peningkatan kesejahteraan lahir maupun batin dan untuk menuju Visi Kabupaten Karimun Tahun 2025.

Selanjutnya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karimun mengharapkan agar Rencana Kerja SKPD Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karimun Tahun 2015 ini dapat menambah kewajiban akuntabilitas dan mewujudkan Visi dan Misi Organisasi guna peningkatan kinerja di masa mendatang.

Gambar

Tabel : 2.3  Indikator Sasaran II
Tabel : 2.6  Indikator Sasaran III
Tabel : 2.9  Indikator Sasaran IV
Tabel : 2.13  Indikator Sasaran VII

Referensi

Dokumen terkait

Permohonan KKP-E yang kegiatan usahanya mandiri yang dilaksanakan petani/ peternak/ pekebun secara individu atau Kelompok Tani, dapat langsung diajukan kepada

Tingginya kemajemukan bangsa Indonesia membuka potensi konflik jika tidak diarahkan kepada hal positif. Masyarakat Indonesia yang dikenal agamis, tak bisa dipungkiri

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang berkompeten dalam memberikan materi pelajaran diklat antara lain :.. DPP FORMIKI Jawa

anita usia subur - cakupan yang tinggi untuk semua kelompok sasaran sulit dicapai ;aksinasi rnasai bnntuk - cukup potensial menghambat h-ansmisi - rnenyisakan kelompok

(3) Bidang Pengendalian Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya bertanggung jawab kepada

Pertanian Lahan Pasang Surut. Sumatera Selatan: Mendukung Ketahanan Pangan dan Sumber Pertumbuhan Agribisnis. Badan Litbang Pertanian, Oeptan. Jakarta.. Oirjen Tanaman

Dalam Undang-undang No.2 tahun 1954 pasal 3 ditambah dengan satu. ayat baru yang

Dalam memasarkan suatu produk maka tempat menjadi hal yang penting dan juga saluran distribusi suatu barang adalah keseluruhan kegiatan atau fungsi untuk