• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT Ciputra Surya Tbk Dan Entitas Anak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT Ciputra Surya Tbk Dan Entitas Anak"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

PT Ciputra Surya Tbk

Dan Entitas Anak

Laporan Keuangan Konsolidasi

30 Juni 2011 (Tidak diaudit) dan

31 Desember 2010 (Diaudit) dan

Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

30 Juni 2011 dan 2010 (Tidak diaudit)

(2)
(3)

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI 30 Juni 2011 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2010 (Diaudit)

( Dalam Rupiah )

Catatan 30 Juni 2011 31 Desember 2010

ASET

Kas dan setara kas 2c,2f,3 333.037.557.253 251.613.988.641

Piutang usaha - pihak ketiga, setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 2.233.069.276 pada tahun 2011

dan Rp 2.237.652.904 pada tahun 2010 2f,4 56.614.737.492 62.020.049.909

Piutang lain-lain

Pihak ketiga 2f,5 7.501.515.998 3.266.702.265

Persediaan 2d,6 1.103.801.577.646 968.889.253.474

Uang muka pembelian tanah 8 26.895.144.002 61.757.764.481

Biaya dibayar di muka 2h,7 370.451.413 496.020.178

Pajak dibayar di muka 2o,15a 61.453.456.281 33.817.739.908

Tanah untuk pengembangan 9 541.275.425.692 540.353.490.711

Aset pajak tangguhan 2o,15e 626.983.196 293.983.504

Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 149.869.381.689 pada tahun 2011 dan

Rp 143.235.727.307 pada tahun 2010 2e,2j,2k,10 777.063.798.376 646.025.466.322

Aset lainnya 2c,11 49.385.177.109 40.695.334.112

(4)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

2

( Dalam Rupiah )

Catatan 30 Juni 2011 31 Desember 2010

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS

Hutang bank 2f,12 385.637.998.954 271.159.076.889

Hutang usaha 2f 37.468.207.102 10.077.115.179

Hutang lain-lain

Pihak ketiga 2f,13 18.069.703.855 9.709.862.721

Pihak-pihak yang berelasi 2f,2g 68.970.150.000 36.957.950.285

Biaya masih harus dibayar 2f,14 1.275.556.554 7.823.564.815

Hutang pajak 2o,15b 24.860.861.421 10.515.853.526

Uang muka pelanggan 16 609.001.345.001 527.381.431.156

Pendapatan diterima di muka 17 108.249.982 1.005.047.127

Hutang biaya pembangunan 18 31.865.492.812 36.938.373.623

Liabilitas imbalan kerja karyawan 2m,19 11.591.050.057 11.591.050.056

JUMLAH LIABILITAS 1.188.848.615.738 923.159.325.377

EKUITAS

Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik: Modal saham - nilai nominal Rp 250 per saham

Modal dasar - 7.912.000.000 saham

Modal ditempatkan dan disetor penuh 21

- 1.978.864.834 saham 494.716.208.500 494.716.208.500

Tambahan modal disetor 18.000.000.000 18.000.000.000

Saldo laba

Ditentukan penggunaannya 22 150.000.000 145.000.000

Belum ditentukan penggunaannya 1.100.969.962.450 1.031.872.994.686

1.613.836.170.950 1.544.734.203.186

KEPENTINGAN NONPENGENDALI 2b,20 155.341.037.770 141.336.264.942

JUMLAH EKUITAS 1.769.177.208.720 1.686.070.468.128

(5)

Untuk Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 ( Tidak Diaudit ) (Dalam Rupiah)

Catatan 30 Juni 2011 30 Juni 2010

PENDAPATAN BERSIH 2f,2l,23 368.716.372.462 261.995.919.169

BEBAN POKOK PENJUALAN DAN 24 (189.662.560.228) (159.403.303.257)

BEBAN LANGSUNG

LABA KOTOR 179.053.812.234 102.592.615.912

Beban penjualan 25 (20.093.863.488) (13.930.886.705)

Beban umum dan administrasi (51.293.063.646) (37.353.725.348)

Rugi selisih kurs - bersih (2.334.356.856) (1.839.779.217)

Pendapatan (beban) pengelolaan

lingkungan-bersih 8.903.324.402 4.971.030.875

Pendapatan bunga 6.247.784.345 6.639.363.822

Pendapatan denda dan pembatalan 2.950.631.470 249.245.941

Beban bunga dan beban keuangan lainnya (1.386.903.398) (1.973.762.278)

Lain-lain - bersih 4.833.903.723 890.084.975

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 126.881.268.786 60.244.187.977

MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 2o

Final 15d (17.300.210.705) (12.233.569.006)

Tidak final 15d (1.213.476.017) (195.824.667)

Tangguhan 15f 332.999.692 170.637.358

Beban pajak penghasilan - bersih (18.180.687.030) (12.258.756.315)

LABA PERIODE BERJALAN DARI OPERASI

YANG DILANJUTKAN 108.700.581.756 47.985.431.662

Kerugian periode berjalan dari operasi yang dihentikan - -

LABA BERSIH PERIODE BERJALAN 108.700.581.756 47.985.431.662

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN:

Jumlah pendapatan komprehensif lain - -

JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF

PERIODE BERJALAN 108.700.581.756 47.985.431.662

LABA BERSIH PERIODE BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA:

Pemilik entitas induk 94.827.210.606 42.474.572.142

Kepentingan nonpengendali 2b,20 13.873.371.150 5.510.859.520

108.700.581.756 47.985.431.662

Laba per saham dasar 26 48 21

(6)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

4

Saldo Laba

__________________________________________________

Belum

Tambahan Ditentukan Ditentukan Kepentingan

Catatan Modal Saham Modal Disetor Penggunaannya Penggunaannya Jumlah Nonpengendali Ekuitas – Bersih

__________________ __

Saldo 31 Desember 2009 494.716.208.500 18.000.000.000 140.000.000 945.611.056.276 1.458.467.264.776 141.646.241.482 1.600.113.506.258 Penyesuaian transisi atas penerapan

PSAK No. 55 (Revisi 2006),

”Instrumen Keuangan: Pengakuan 30 - - - (911.066.599) (911.066.599) - (911.066.599) dan Pengukuran”

Saldo 1 Januari 2010 setelah dampak

atas penerapan awal PSAK No. 55 494.716.208.500 18.000.000.000 140.000.000 944.699.989.677 1.457.556.198.177 141.646.241.482 1.599.202.439.659 Pencadangan saldo laba 22 - - 5.000.000 ( 5.000.000 ) - - -

Laba bersih - - - 45.482.959.875 45.482.959.875 5.510.859.520 50.993.819.395 Penurunan kepentingan

nonpengendali atas transaksi lainnya - - - - - (3.647.024.394) (3.647.024.394) Penyesuaian transisi atas penerapan

PSAK No. 55 (Revisi 2006),

”Instrumen Keuangan: Pengakuan 30 - - - (3.008.387.733) (3.008.387.733) - (3.008.387.733) dan Pengukuran”

____________________ ________________________ _____

Saldo 30 Juni 2010 494.716.208.500 18.000.000.000 145.000.000 987.169.561.819 1.500.030.770.319 143.510.076.608 1.643.540.846.927

Saldo 1 Januari 2011 494.716.208.500 18.000.000.000 145.000.000 1.031.872.994.686 1.544.734.203.186 141.336.264.942 1.686.070.468.128 Pencadangan saldo laba 22 - - 5.000.000 (5.000.000) - - -

Laba bersih - - - 94.827.210.606 94.827.210.606 13.873.371.150 108.700.581.756 Dividen 22 - - - (25.725.242.842) (25.725.242.842) - (25.725.242.842) Peningkatan kepentingan nonpengendali atas - - - - - 131.401.678 131.401.678 transaksi lainnya ____________________ ________________________ _____ Saldo 30 Juni 2011 494.716.208.500 18.000.000.000 150.000.000 1.100.969.962.450 1.613.836.170.950 155.341.037.770 1.769.177.208.720

(7)

Untuk Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 ( Tidak diaudit ) (Dalam Rupiah)

30 Juni 2011 Catatan 30 Juni 2010 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan kas dari pelanggan 464.189.894.157 293.683.615.302

Pembayaran kas kepada:

Kontraktor, pemasok dan lainnya (317.993.475.631) (207.527.956.836)

Karyawan (33.578.986.045) (27.088.468.006)

Pembayaran kas untuk beban operasi lain (31.621.344.222) (5.875.314.774)

Penerimaan dari pendapatan bunga 6.651.988.759 6.998.925.922

Pembayaran untuk:

Pajak (33.184.016.286) 15 (17.913.381.117)

Beban bunga (1.386.903.398) (420.856.309)

Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi 53.077.157.334 41.856.564.182

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Perolehan aset tetap (106.449.123.569) 10 (54.360.431.994)

Penempatan modal entitas anak - 1d (1.600.000.000)

Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi (106.449.123.569) (55.960.431.994)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Penerimaan hutang bank 123.042.318.668 12 75.903.675.332

Hutang kepada pihak-pihak yang berelasi 28.833.847.957 -

Pembayaran hutang bank (8.563.396.602) 12 (9.788.562.522)

Kenaikan/penurunan dana yang dibatasi penggunaannya (8.517.235.175) 11 (6.235.766.374)

Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan 134.795.534.848 59.879.346.436

KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 81.423.568.613 45.775.478.624

KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 251.613.988.640 199.186.548.917

KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 333.037.557.253 244.962.027.541

Saldo kas dan setara kas pada akhir periode terdiri dari

Kas 4.309.760.795 1.551.916.350

Bank 77.597.844.145 46.124.020.792

Deposito 251.129.952.313 197.286.090.399

Jumlah 333.037.557.253 244.962.027.541

AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS

(8)

6

1. UMUM

a. Pendirian entitas

PT Ciputra Surya Tbk (“Entitas”) didirikan di Indonesia berdasarkan akta Notaris Hobropoerwanto, S.H., No. 1 tanggal 1 Maret 1989 dan perubahannya akta No. 14 tanggal 21 Nopember 1989 oleh notaris yang sama dengan nama PT Bumi Citrasurya. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai Surat Keputusan No. C2-546.HT.01.01.TH.90 tanggal 3 Pebruari 1990, dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 4424, Tambahan No. 86 tanggal 26 Oktober 1990. Berdasarkan akta Notaris Mudofir Hadi, S.H., No. 295 tanggal 28 Maret 1990, nama Entitas diubah menjadi PT Citraland Surya. Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-2925 HT.01.04.TH.91 tanggal 3 Agustus 1991, dan dimumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 3159, Tambahan Berita No. 76 tanggal 20 September 2001. Kemudian, berdasarkan akta Notaris Irawan Soerodjo, S.H., No. 55 tanggal 18 Pebruari 1997, nama Entitas diubah menjadi PT Ciputra Surya. Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. C2-3415 HT.01.04.Th.97 tanggal 2 Mei 1997, dan dimumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 239, Tambahan Berita No. 3 tanggal 8 Januari 1999.

Anggaran Dasar Entitas telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris DR. Misahardi Wiramarta, S.H., MH, MK, MoL, No. 141 tanggal 24 Juni 2008 mengenai perubahan Anggaran Dasar untuk disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 dan peraturan di bidang Pasar Modal. Perubahan terakhir ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-90666.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 27 Nopember 2008.

Sesuai dengan pasal 3 dari Anggaran Dasar Entitas, ruang lingkup kegiatan Entitas mencakup antara lain, perencanaan, pelaksanaan pembangunan dan penjualan kawasan perumahan (real estat), perkantoran, pertokoan, pusat niaga beserta fasilitas-fasilitasnya.

Entitas berkedudukan di Surabaya dan proyeknya yaitu Citra Raya Kav. 1, Jl. Citraraya Utama, Lakarsantri, Surabaya. Entitas memulai kegiatan usaha komersilnya pada tanggal 1 Maret 1993.

b. Pendaftaran sebagai entitas terbuka tanpa penawaran umum

Entitas telah mengajukan pernyataan pendaftaran kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), dahulu Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam), dengan surat No.118/HH/njs/X/98-CS tanggal 23 Oktober 1998, sehubungan dengan rencana pendaftaran Entitas sebagai entitas publik tanpa penawaran umum atas seluruh saham biasa atas nama Entitas sejumlah 420.188.000

saham. Pernyataan pendaftaran ini telah menjadi efektif berdasarkan surat Bapepam

No. S-2739/PM/1998 tanggal 29 Maret 1998 dan telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta.

c. Pemecahan nilai nominal saham

Pemecahan saham (stock split) diakibatkan penurunan nilai nominal saham dari Rp500 menjadi Rp100 per saham. Pemecahan saham tersebut meningkatkan jumlah saham beredar dari saham awal sejumlah 420.188.000 lembar saham dan saham hasil konversi hutang obligasi sejumlah 569.244.417 lembar saham menjadi 1.978.864.834 lembar saham. Pemecahan saham ini menjadi efektif dan harga nominal baru saham tersebut telah diperdagangkan di bursa efek pada tanggal 25 Juli 2005.

d. Entitas anak

Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, susunan Entitas Anak adalah sebagai berikut:

Persentase Pemilikan Jumlah Aset Sebelum Eliminasi Kegiatan Awal % ( dalam ribuan Rp)

Perusahaaan Domisili Usaha Operasi Komersial

30 Jun 2011 31 Des 2010 30 Jun 2011 31 Des 2010

PT Bumiindah Surabaya Real estat

Permaiterang 1993 99,99 99,99 47.693 37.693

PT Aptacitra Surya Jakarta Real estat

(9)

(Dalam Rupiah)

d. Entitas anak (lanjutan)

Kegiatan Awal Persentase Pemilikan Jumlah Aset Sebelum Eliminasi Usaha Operasi Komersial/ % ( dalam ribuan Rp)

Perusahaaan Domisili

2011 2010 2011 2010

PT Cahayahijau

Tamanindah Surabaya Real estat

1993 99,99 99,99 69.688 59.688

PT Suburhijau Surabaya Real estat

Jayamakmur 1993 96,00 96,00 60.759 50.759

PT Tamancitra Surabaya Real estat

Suryahijau 1993 96,00 96,00 54.269 44.269

PT Saptamulia Jakarta Real estat

Hijaubangun 1993 73,00 73,00 646.370 646.370

PT Ciputra Surabaya Surabaya Lapangan golf

Padang Golf dan club house

1995 98,99 98,99 50.495.804 47.661.351

PT Galaxy Alam Semesta Real estat

dan Entitas anak Surabaya 1996 99,99 99,99 304.290.290 296.803.439

PT Citra Bahagia Elok Surabaya Real estat

1996 99,99 99,99 111.714.749 109.859.879

PT Ciputra Delta dan Surabaya Real estat

Entitas anak/ 1997 96,25 96,25 99.513.174 87.602.733

PT Ciputra Graha Prima Surabaya Real estat

2003 51,00 51,00 33.396.061 33.800.296

PT Adhiwira Persada Surabaya Real estat

- 99,99 99,99 54.424 44.424

PT Asendabangun

Persada Lampung Real estat

2004 99,00 99,00 77.384.867 61.832.384

PT Cahayafajar

Abaditama Surabaya Real estat

2006 60,00 60,00 77.864.730 54.428.565

PT Win Win Realty Surabaya Real estat

Centre dan Anak 2007 53,00 53,00 868.089.893 711.004.399

Entitas

PT Ciputra Inti Pratama Semarang Real estat 2009 99,99 99,99 24.788.886 4.122.819

PT Ciputra Abdi Persada Kendari Real estat 2010 99,00 99,00 50.758.555 103.520

PT Ciputra Kirana Dewata Denpasar Real estat 2010 99,00 99,00 2.646.633 175.772

PT Ciputra Praja Rahayu Jakarta Real estat 2010 99,99 99,99 1.296.729 776.433

PT Citra Tirta Surabaya Surabaya Real estat 2011 55,00 - 4.719.360 -

PT Ciputra Bangun selaras Jakarta Real estat 2011 99,99 - 250.000 -

PT Ciputra Nusantara Surabaya Real estat 2011 99.99 - 1.000.000 -

Berdasarkan akta pendirian PT Ciputra Abdi Persada (CAP) yang dinyatakan dalam Akta Notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, MH, No. 46 tanggal 9 Agustus 2010, diputuskan modal dasar sebesar Rp100 juta dan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp50 juta dengan komposisi pemegang saham adalah Entitas dan PT Galaxy Alamsemesta masing-masing sebesar Rp49,5 juta dan Rp500.000. Kepemilikan Entitas pada CAP sebesar 99%. CAP berkedudukan di Kendari dan bergerak di bidang pembangunan, investasi, perdagangan, industri dan jasa. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-46988.AH.01.01. Tahun 2010 tanggal 5 Oktober 2010. Berdasarkan akta pendirian PT Ciputra Kirana Dewata (CKD) yang dinyatakan dalam Akta Notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, MH, No. 45 tanggal 9 Agustus 2010, diputuskan modal dasar sebesar Rp100 juta dan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp50 juta dengan komposisi pemegang saham adalah Entitas dan PT Galaxy Alamsemesta masing-masing sebesar Rp49,5 juta dan Rp500.000. Kepemilikan Entitas pada CKD sebesar 99%. CKD berkedudukan di Denpasar dan bergerak di bidang pembangunan, investasi, perdagangan , industri dan jasa. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-50073.AH.01.01.Tahun 2010 tanggal 25 Oktober 2010. Berdasarkan RUPSLB PT Cahaya Fajar Abaditama (CFA) yang diselenggarakan pada tanggal 27 Agustus 2010 dan dinyatakan dalam akta Notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, MH, Notaris di Jakarta, No. 81 tanggal 17 September 2010 diputuskan untuk menurunkan modal dasar dari Rp15 milyar menjadi Rp1 milyar serta menurunkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp8 milyar menjadi Rp500 juta. Penurunan modal ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai Surat Keputusan No. AHU-57925.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 13 Desember 2010.

(10)

8

d. Entitas anak (lanjutan)

Berdasarkan akta pendirian PT Citra Tirta Surabaya (CTS) yang dinyatakan dalam Akta Notaris J. Andy Hartanto No. 40 tanggal 19 Oktober 2010, diputuskan modal dasar sebesar Rp500 juta dan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp250 juta dengan komposisi pemegang saham adalah Entitas dan PT Galaxy Alamsemesta masing-masing sebesar Rp137.500.000 juta dan Rp112.500.000 Kepemilikan Entitas pada CTS sebesar 55,00%. CTS berkedudukan di Surabaya dan bergerak di bidang perdagangan dan perindustrian. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-60366.AH.01.01.Tahun 2010 tanggal 28 Desember 2010.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Ciputra Inti Pratama (CIP) yang diselenggarakan pada tanggal 25 Nopember 2010 dan dinyatakan dalam Akta Notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, MH, Notaris di Jakarta, No. 117 tanggal 13 Desember 2010, diputuskan untuk menjual seluruh saham perseroan kepada Entitas dan PT Galaxy Alamsemesta. Komposisi pemegang saham adalah Entitas dan PT Galaxy Alamsemesta dengan penyertaan masing-masing sebesar Rp499.999.000 dan Rp1.000. Kepemilikan Entitas pada CIP sebesar 99,99%. Sampai dengan 16 Maret 2010, akta perubahan ini belum mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

Tahun 2010, PT Asendabangun Persada (ABP) telah beberapa kali mengubah anggaran dasarnya, terakhir berdasarkan akta Notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, MH, Notaris di Jakarta, No. 26 tanggal 4 Nopember 2010, diputuskan untuk menurunkan modal dasar dari Rp35 milyar menjadi Rp100 juta dan menurunkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp14 milyar menjadi Rp100 juta, sehingga kepemilikan Entitas pada ABP menjadi 99%. Perubahan modal ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai Surat Keputusan No. AHU-01983.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 14 Januari 2011.

Berdasarkan RUPSLB PT Galaxy Alam Semesta (GAS) yang diselenggarakan pada tanggal 25 Nopember 2010 dan dinyatakan dalam akta Notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, MH, Notaris di Jakarta, No. 34 tanggal 6 Desember 2010 diputuskan untuk menurunkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp140 milyar menjadi Rp130 milyar. Penurunan modal ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai Surat Keputusan No. AHU-11408.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 7 Maret 2011. Berdasarkan RUPSLB PT Citra Bahagia Elok (CBE) yang diselenggarakan pada tanggal 25 Nopember 2010 dan dinyatakan dalam Akta Notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, MH, Notaris di Jakarta, No. 33 tanggal 6 Desember 2010, diputuskan untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor CBE dari Rp63,2 milyar menjadi Rp70,5 milyar. Sampai dengan 16 Maret 2011, akta perubahan ini belum mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

Berdasarkan RUPSLB PT Ciputra Delta (CDL) yang diselenggarakan pada tanggal

8 Desember 2010 dan dinyatakan dalam akta Notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, MH, Notaris di Jakarta, No. 123 tanggal 14 Desember 2010 diputuskan untuk menurunkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp40 milyar menjadi Rp15 milyar. Sampai dengan 16 Maret 2011, akta perubahan ini belum mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

Berdasarkan akta pendirian PT Ciputra Bangun Selaras (CBS) yang dinyatakan dalam Akta Notaris Buntario Tigris, SH, SE, MH No. 60 tanggal 9 Mei 2011, diputuskan modal dasar sebesar Rp 1.000.000.000 dan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp250 juta dengan komposisi pemegang saham adalah Entitas dan PT Galaxy Alamsemesta masing-masing sebesar Rp. 24.999.000 dan Rp 1000. Kepemilikan Entitas pada CBS sebesar 99,9996%. CBS berkedudukan di Jakarta dan bergerak di bidang pembangunan, perdagangan, dan jasa . Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-26806.AH.01.01.Tahun 2011 Tanggal 27 Mei 2011.

Berdasarkan akta pendirian PT Ciputra Nusantara (C.Nus) yang dinyatakan dalam Akta Notaris Buntario Tigris, SH, SE, MH No. 133 tanggal 16 Mei 2011, diputuskan modal dasar sebesar Rp 4.000.000.000 dan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 1.000.000.000 dengan komposisi pemegang saham adalah Entitas dan PT Ciputra Development Tbk masing-masing sebesar Rp. 999.999.000 dan Rp 1000. Kepemilikan Entitas pada C.Nus sebesar 99,9999%. C.Nus berkedudukan di Jakarta dan bergerak di bidang pembangunan, pengembangan, perdagangan, dan Jasa . Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-30730.AH.01.01.Tahun 2011 Tanggal 20 Juni 2011.

(11)

(Dalam Rupiah) e. Dewan Komisaris dan Direksi, dan karyawan

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Entitas pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris

Komisaris Utama : DR. Ir. Ciputra

Komisaris : Sandra Hendharto

Komisaris Independen : DR. Cosmas Batubara

Komisaris Independen : Lany Wihardjo

Direksi

Direktur Utama : Harun Hajadi

Direktur : Budiarsa Sastrawinata

Direktur : Rina Ciputra Sastrawinata

Direktur : Junita Ciputra

Direktur : Candra Ciputra

Direktur : Cakra Ciputra

Direktur : Nanik Joeliawati Santoso

Direktur : Sutoto Yakobus

Susunan Komite Audit pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

Ketua : DR. Cosmas Batubara

Anggota : Lanny Bambang

Anggota : Melina Indrawati Sutandi

Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, Entitas dan Entitas Anak memiliki 548 dan 471 karyawan tetap (tidak diaudit) .

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

Kebijakan akuntansi dan pelaporan yang diterapkan oleh Entitas dan Entitas anak disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Kebijakan akuntansi yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

a. Dasar penyajian laporan keuangan konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, berdasarkan PSAK dan ketentuan akuntansi di bidang Pasar Modal sebagaimana ditentukan dalam Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. VIII.G.7 (Revisi 2000) tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” dan Surat Edaran ketua BAPEPAM-LK No. SE-02/PM/202 tanggal 27 Maret 2002 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Entitas Publik Industri Real Estat, dan Surat Keputusan Ketua Bapepam-LK No: KEP-346/BL/2011 tentang penyampaian Laporan Keuangan Berkala Emiten atau Entitas publik.

Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan basis akrual dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Laporan posisi keuangan konsolidasi disajikan dengan menggunakan metode tidak dikelompokkan menurut lancar dan tidak lancar (unclassified basis) sesuai dengan PSAK No. 44 mengenai “Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat”.

Laporan arus kas konsolidasi menyajikan arus kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi disajikan dengan menggunakan metode langsung.

(12)

10

b. Prinsip-prinsip konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi meliputi akun-akun Entitas dan Entitas Anak dengan persentase pemilikan lebih dari 50%, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar entitas yang dikonsolidasi telah dieliminasi.

Bagian proporsional dari pemegang saham minoritas atas ekuitas Entitas Anak disajikan sebagai “Kepentingan Nonpengendali” pada laporan posisi keuangan konsolidasi. Apabila akumulasi kerugian yang menjadi bagian pemegang saham minoritas melebihi bagiannya dalam modal disetor Entitas Anak, kelebihan tersebut dan kerugian yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, harus dibebankan pada pemegang saham mayoritas dan tidak diakui sebagai aset, kecuali terdapat liabilitas yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutup kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi liabilitasnya. Apabila pada periode selanjutnya, Entitas Anak melaporkan laba, maka laba tersebut harus terlebih dahulu dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan kepada pemegang saham mayoritas dapat dipenuhi.

Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Entitas atas nilai wajar aset dan liabilitas yang dapat diidentifikasikan pada tanggal perolehan dialokasikan ke aset non-moneter berdasarkan nilai wajar pada tanggal perolehan. Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian Entitas atas nilai wajar aset dan liabilitas yang dapat diidentifikasikan yang diakuisisi pada tanggal transaksi, maka nilai wajar aset non-moneter yang diakuisisi diturunkan secara proposional, sampai seluruh selisih tersebut dialokasikan.

c. Setara kas

Deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan, yang tidak dibatasi penggunaannya atau tidak digunakan sebagai jaminan atas hutang, diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”. Rekening bank dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya atau dijaminkan diklasifikasikan sebagai “Aset Lainnya”.

d. Persediaan

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the

lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata.

Biaya perolehan tanah sedang dikembangkan meliputi biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan, biaya pengembangan langsung dan tidak langsung yang dapat diatribusikan pada kegiatan pengembangan real estat serta biaya-biaya pinjaman. Tanah yang sedang dikembangkan dipindahkan ke tanah yang tersedia untuk dijual pada saat pengembangan tanah telah selesai. Semua biaya dialokasikan secara proporsional ke tanah yang dapat dijual berdasarkan luas area masing-masing.

Biaya pengembangan tanah, termasuk tanah yang digunakan sebagai jalan dan prasarana atau area yang tidak dapat dijual lainnya, dialokasikan kepada luas area yang dapat dijual.

Biaya perolehan bangunan dalam penyelesaian dipindahkan ke rumah, rukan dan apartemen (strata title) tersedia untuk dijual pada saat pembangunan telah selesai.

Untuk proyek properti residential, akun ini dipindahkan ke persediaan pada saat dimulainya pengembangan dan pembangunan infrastruktur. Sedangkan untuk proyek properti komersial, pada saat selesainya pengembangan tanah dan pembangunan infrastruktur, akun ini akan dipindahkan ke persediaan atau aset tetap, mana yang lebih sesuai.

Persediaan lainnya seperti makanan, minuman dan persediaan lain-lain dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode masuk pertama, keluar pertama (FIFO).

e. Kapitalisasi biaya pinjaman

Sebelum tanggal 1 Januari 2010, biaya pinjaman dicatat berdasarkan PSAK No. 26, “Biaya Pinjaman”, yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia pada tahun 1997. Efektif tanggal 1 Januari 2010, Entitas dan Entitas Anak mengadopsi PSAK No. 26 (Revisi 2008), “Biaya Pinjaman”, yang mengharuskan biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan konstruksi atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut, serta persyaratan untuk mulai mengkapitalisasi biaya pinjaman, penghentian sementara dan penghentiannya.

(13)

(Dalam Rupiah) e. Kapitalisasi biaya pinjaman (lanjutan)

Penerapan PSAK No. 26 (Revisi 2008) ini tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dari Entitas dan Entitas Anak.

Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan, konstruksi atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada saat terjadi. Biaya pinjaman terdiri dari biaya bunga dan biaya lain yang ditanggung Entitas dan Entitas Anak sehubungan dengan peminjaman dana.

Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai pada saat aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya dan pengeluaran untuk aset dan biaya pinjamannya telah terjadi. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat selesainya secara substansi seluruh aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya.

f. Instrumen keuangan

Mulai tanggal 1 Januari 2010, Entitas dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” yang menggantikan PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu” dan PSAK No. 55, “Akuntansi Instrumen Keuangan dan Aktivitas Lindung Nilai”. Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif. Penyesuaian transisi atas penerapan PSAK yang direvisi tersebut sebesar Rp911.066.599, dicatat pada saldo laba tanggal 1 Januari 2010.

PSAK No. 50 mengatur persyaratan tentang penyajian instrumen keuangan dan mengidentifikasi informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan, dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan di mana aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang digunakan untuk instrumen tersebut.

PSAK No. 55 mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai.

Aset keuangan

Pengakuan awal dan pengukuran

Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, atau sebagai derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Entitas dan Entitas Anak menentukan klasifikasi atas aset keuangan pada saat pengakuan awal.

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajarnya, ditambah, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar dalam laporan laba rugi komprehensif, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan tersebut. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset.

Aset keuangan Entitas dan Entitas Anak terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha - bersih, dan piutang lain-lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.

Piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi komprehensif ketika aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi.

Biaya amortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai dan pembayaran. Perhitungan tersebut memperhitungkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya-biaya transaksi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.

(14)

12

f. Instrumen keuangan (lanjutan)

Penghentian pengakuan

Entitas dan Entitas Anak menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika, hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau Entitas dan Entitas Anak mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung liabilitas untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihak ketiga dibawah kesepakatan pelepasan (pass through arrangement); dan (a) Entitas dan Anak Perusahaan telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau (b) Entitas dan Entitas Anak tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun telah mentransfer pengendalian atas aset.

Penurunan nilai aset keuangan

Setiap tanggal laporan posisi keuangan, Entitas dan Entitas Anak mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

Bukti penurunan nilai meliputi indikasi bahwa kesulitan keuangan signifikan yang dialami debitur, wanprestasi atau tunggakan pembayaran, kemungkinan bahwa pihak pelanggan akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, misalnya perubahan kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.

Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Entitas dan Entitas Anak menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara kolektif untuk aset keuangan. Entitas dan Entitas Anak memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.

Nilai tercatat aset tersebut diturunkan melalui akun penyisihan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Jika, pada tahun berikutnya, jumlah estimasi kerugian penurunan nilai meningkat atau menurun karena peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai yang sudah diakui sebelumnya dinaikkan atau diturunkan dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jika penghapusan di masa datang kemudian diperoleh kembali, pemulihan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.

Liabilitas keuangan

Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif, liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi atau derivatif yang telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Entitas dan Entitas Anak menentukan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.

Pada saat pengakuan awal liabilitas keuangan diukur pada nilai wajarnya.

Liabilitas keuangan Entitas dan Entitas Anak terdiri dari hutang bank, hutang usaha, hutang lain-lain dan beban masih harus dibayar yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi.

Dalam hal liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, pada awalnya diakui pada nilai wajar dikurangi dengan biaya transaksi yang bisa diatribusikan secara langsung dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi, menggunakan suku bunga efektif kecuali jika dampak diskonto tidak material, maka dinyatakan pada biaya perolehan.

(15)

(Dalam Rupiah) f. Instrumen keuangan (lanjutan)

Liabilitas keuangan

Beban bunga diakui dalam “Beban bunga” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasi. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi komprehensif ketika liabilitas keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan melalui proses amortisasi.

Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif ditetapkan pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar liabilitas keuangan diakui melalui laporan laba rugi komprehensif.

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

Ketika liabilitas keuangan saat ini digantikan dengan yang lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk saling hapus atas jumlah yang diakui dan terdapat niat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan.

g. Transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi

Entitas dan Entitas Anak melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi sesuai dengan PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.

Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan, maupun tidak dilakukan, dengan persyaratan dan kondisi sebagaimana dilakukan dengan pihak di luar hubungan istimewa.

h. Biaya dibayar di muka

Biaya dibayar di muka diamortisasi berdasarkan masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).

i. Tanah untuk pengembangan

Tanah untuk pengembangan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value).

Biaya perolehan tanah untuk pengembangan, yang terdiri dari biaya pra-perolehan dan perolehan tanah, dipindahkan ke tanah yang sedang dikembangkan pada saat pengembangan tanah akan dimulai.

j. Aset tetap

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan untuk kelangsungan dari pengoperasian suatu aset tetap, setiap biaya dari inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying

amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya

pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dibebankan ke operasi berjalan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

Tahun/Years

Bangunan dan prasarana 20

Lapangan golf 20

Kendaraan 5-8

(16)

14

j. Aset tetap (lanjutan)

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.

Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak pemilikan tanah, ditangguhkan (sebagai bagian dari “Aset Lain-lainnya”) dan diamortisasi sepanjang periode berlakunya hak atas tanah atau umur ekonomis hak atas tanah, periode mana yang lebih pendek.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.

k. Penurunan nilai aset non-keuangan

Setiap tanggal laporan posisi keuangan Entitas dan Entitas Anak menelaah apakah terdapat indikasi penurunan nilai aset non-keuangan.

Aset tetap ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi kerugian akibat penurunan nilai atau apakah telah terjadi perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah yang lebih tinggi diantara harga jual neto dan nilai pakai aset. Dalam rangka menguji penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah.

l. Pengakuan pendapatan dan beban

Pendapatan dari penjualan real estat diakui berdasarkan PSAK No. 44, “Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat” sebagai berikut:

(i) Pendapatan dari penjualan bangunan rumah, rukan dan bangunan sejenis lainnya beserta kapling

tanahnya diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method) apabila seluruh kriteria berikut terpenuhi:

1. Proses penjualan telah selesai. 2. Harga jual akan tertagih.

3. Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli di masa yang akan datang.

4. Penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut.

(ii) Pendapatan dari penjualan kavling tanah tanpa bangunan yang tidak memerlukan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method) apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi:

1. Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli.

2. Harga jual akan tertagih.

3. Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli di masa yang akan datang.

4. Proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berkewajiban lagi untuk menyelesaikan kapling tanah yang dijual.

5. Hanya kavling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan di atas kapling tersebut.

(17)

(Dalam Rupiah) l. Pengakuan pendapatan dan beban (lanjutan)

(iii) Pendapatan dari penjualan unit bangunan apartemen yang belum selesai pembangunannya diakui dengan metode persentase penyelesaian (percentage-of-completion method) apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi:

1. Proses konstruksi telah melampaui tahap awal, yaitu fondasi bangunan telah selesai dan semua persyaratan untuk memulai pembangunan telah terpenuhi.

2. Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli.

3. Jumlah pendapatan penjualan dan biaya unit bangunan dapat diestimasi dengan andal.

Jika ada salah satu kriteria di atas tidak terpenuhi, maka pembayaran uang yang diterima dari pembeli harus diakui sebagai uang muka yang diterima sampai seluruh kriteria tersebut terpenuhi.

Metode yang digunakan untuk menentukan persentase penyelesaian adalah berdasarkan biaya aktual yang telah dikeluarkan dibandingkan dengan estimasi jumlah biaya yang harus dikeluarkan untuk pengembangan proyek real estat tersebut.

Beban pokok penjualan tanah ditentukan berdasarkan nilai perolehan tanah ditambah pengeluaran-pengeluaran lain untuk pengembangan tanah. Beban pokok penjualan rumah tinggal meliputi seluruh beban pembangunan.

Penghasilan sewa unit villa golf diakui sebagai pendapatan berdasarkan masa sewa masing-masing unit villa golf tersebut.

Uang pendaftaran keanggotaan golf diakui sebagai pendapatan pada saat diterima. luran keanggotaan golf untuk periode 6 (enam) bulanan yang diterima di muka dicatat sebagai akun “Pendapatan Diterima di Muka” pada laporan posisi keuangan konsolidasi dan diamortisasi sebagai pendapatan berdasarkan masa manfaatnya.

Pendapatan sewa dan iuran keanggotaan klub olah raga diakui sebagai pendapatan sesuai masa sewa atau keanggotaannya. Sewa dan iuran klub keanggotaan diterima di muka disajikan sebagai “Pendapatan Diterima di Muka”. Pendapatan dari restoran diakui pada saat barang atau jasa diberikan.

Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).

m. Liabilitas imbalan kerja karyawan

Entitas dan Entitas Anak menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetapnya dan telah mengakui liabilitas imbalan kerja karyawan yang tidak didanai berdasarkan Undang-undang No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (UU Tenaga Kerja No. 13) dan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”. Imbalan atas UU Tenaga Kerja No. 13 tersebut telah dihitung dengan membandingkan manfaat yang akan diterima oleh karyawan pada usia normal pensiun dari Dana Pensiun dengan manfaat yang diperoleh sesuai dengan UU tersebut setelah dikurangi akumulasi imbalan kerja karyawan dan hasil investasi yang terkait. Jika manfaat program pensiun iuran pasti kurang dari persyaratan yang ditetapkan Undang-undang, Entitas harus menyediakan kekurangannya.

Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), biaya imbalan kerja berdasarkan UU Tenaga Kerja No. 13 ditentukan dengan menggunakan metode perhitungan aktuarial projected unit credit. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi bersih keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui untuk setiap program pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal tersebut dan 10% dari nilai wajar aset pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial ini diakui selama rata-rata masa kerja karyawan dengan menggunakan metode garis lurus. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang timbul akibat perubahan liabilitas imbalan kerja dari program sebelumnya harus diamortisasi sampai imbalan kerja tersebut telah menjadi hak karyawan.

n. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing

Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut dan laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.

(18)

16

o. Pajak penghasilan

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 5 tanggal 23 Maret 2002, penghasilan dari sewa pusat niaga dikenakan pajak final sebesar 10%.

Pajak penghasilan final

Perbedaan nilai tercatat antara aset dan liabilitas yang terkait pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan. Beban pajak periode berjalan sehubungan dengan pajak penghasilan final dihitung secara proporsional terhadap jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui selama periode berjalan. Perbedaan antara pajak penghasilan final yang dibayarkan dengan jumlah yang dibebankan sebagai beban pajak penghasilan final dalam laporan laba rugi komprehensif diakui sebagai pajak dibayar di muka atau hutang pajak.

Pada tanggal 4 Nopember 2008, telah dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2008 mengenai Pajak Penghasilan dari Penghasilan Atas pengalihan Hak Atas Tanah dan/atau Bangunan. Peraturan ini menyatakan bahwa penghasilan atas kepemilikan tanah dan/atau bangunan dikenakan pajak bersifat final. Peraturan ini berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2010.

Atas pendapatan yang terkena pajak final, seperti pendapatan sewa unit villa golf tidak terdapat beda waktu antara pelaporan komersial dan fiskal. Apabila nilai tercatat aset atau liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final untuk laporan komersial berbeda dengan nilai untuk pelaporan fiskal, maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan. Beban pajak diakui proporsional dengan jumlah pendapatan yang diakui pada laporan keuangan tahun berjalan.

Pajak penghasilan progresif

Beban pajak penghasilan tahun berjalan disajikan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui berdasarkan perbedaan temporer antara aset dan liabilitas untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan pada setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh terdapat cukup kemungkinan atas realisasi dari manfaat pajak tersebut.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Perubahan terhadap liabilitas perpajakan dicatat pada saat Surat Keputusan Pajak (SKP) diterima atau, jika Entitas dan Entitas Anak mengajukan banding, pada saat hasil banding tersebut telah ditentukan.

p. Laba per saham dasar

Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba per Saham”, laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan.

q. Pelaporan segmen

Entitas dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2000), “Pelaporan Segmen” yang mensyaratkan penyajian informasi keuangan berdasarkan segmen usaha dan segmen geografis. Sesuai dengan struktur organisasi dan manajemen Entitas dan Entitas Anak serta sistem pelaporan internal, bentuk primer informasi keuangan atas pelaporan segmen disajikan berdasarkan segmen usaha dimana risiko dan imbalan terutama dipengaruhi oleh jenis kegiatan usaha yang berbeda.

Informasi keuangan atas segmen usaha yang disyaratkan PSAK No. 5 (Revisi 2000) disajikan dalam Catatan 28.

r. Penggunaan estimasi

Penyusunan laporan keuangan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam penetapan estimasi, maka jumlah sesungguhnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut.

(19)

(Dalam Rupiah) 3. KAS DAN SETARA KAS

30 Juni 2011 31 Desember 2010

Kas 4.309.760.795 1.737.596.235

Bank

Rupiah

PT Bank Central Asia Tbk 33.566.211.992 10.346.712.290

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 17.640.546.995 8.777.576.437

PT Bank Internasional Indonesia Tbk 9.798.061.702 5.583.183.130

PT Bank Mega Tbk 8.348.507.266 1.327.039.074

PT Bank Danamon Indonesia Tbk 2.791.937.971 1.664.463.227

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 1.216.179.144 289.356.302

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 1.075.233.935 237.087.718

PT Bank Permata Tbk 373.085.734 3.010.380.643

PT Bank Pan Indonesia Tbk 346.991.800 124.108.772

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur 295.678.686 295.008.988

PT Bank Bukopin Tbk 266.873.654 939.002.725

PT Bank Commonwealth 183.307.943 629.727.257

PT Bank CIMB Niaga Tbk 169.274.678 371.923.732

PT Bank Ekonomi Raharja Tbk 57.306.831 118.949.514

Lain-lain 113.637.715 113.030.417

76.242.836.046 33.827.550.226

Dolar Amerika Serikat

EFG Bank (US$ 100,014 per 30 Juni 2011 dan US$100,008 per 31 Desember 2010 )

859.816.060 899.176.244

PT Bank Mega Tbk ( US$ 23,086 per 30 Juni 2011 dan US$ 182,864 per 31 Desember 2010 )

198.474.211 1.644.134.180

Lain-lain (US$ 34,514 per 30 Juni 2011 dan US$ 24,641 per 31 Desember 2010 )

296.717.828 221.548.269

1.355.008.099 2.764.858.693

Dolar Singapura

PT Bank Mega Tbk (Sin$1.275 per 31 Desember 2010) -

8.901.090

- 8.901.090

Jumlah bank 77.597.844.145 36.601.310.009

Deposito berjangka

Rupiah

PT Bank Internasional Indonesia Tbk 109.885.000.000 94.035.000.000

PT Bank Tabungan Negara Syariah 24.550.000.000 -

PT Bank Mega Tbk 24.000.000.000 12.000.000.000

PT Bank Panin Syariah Tbk 13.750.000.000 -

PT Bank Pan Indonesia Tbk 8.200.000.000 12.700.000.000

PT Bank Permata Tbk 5.200.000.000 2.000.000.000

PT Bank Bukopin Tbk 3.500.000.000 6.500.000.000

PT Bank UOB Buana 3.000.000.000 -

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 3.000.000.000 18.350.000.000

PT Bank Sinarmas 2.100.000.000 -

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 2.000.000.000 2.000.000.000

PT Bank CIMB Niaga Tbk 2.000.000.000 4.000.000.000

PT Bank Central Asia Tbk 1.416.711.854 2.900.000.000

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank ICB Bumiputera Tbk

- -

- 8.000.000.000

(20)

18

3. KAS DAN SETARA KAS (LANJUTAN)

Dolar Amerika Serikat

30 Juni 2011 31 Desember 2010

PT Bank ICBC Indonesia (US$5,632,165 pada tahun

2011 dan tahun 2010) 48.419.721.044 18.607.666.517

PT Bank Internasional Indonesia Tbk (US$7,002 per 30 Juni 2011 dan US$2,562,858 per 31 Desember 2010)

60.192.325 23.042.657.177

PT Bank Sinarmas Tbk (US$1,010,923.9 pada tahun 2010)

- 9.089.216.785

Lain - lain (US$ 5,621 per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 )

48.327.090 50.541.918

48.528.240.459 50.790.082.397

Jumlah deposito berjangka 251.129.952.313 213.275.082.397

Jumlah kas dan setara kas 333.037.557.253 251.613.988.641

Tingkat bunga tahunan deposito berjangka adalah sebagai berikut:

Rupiah 6,75% - 8,75% 5,00% - 8,75%

Dolar Amerika Serikat 1,75% - 3,00% 1,75% - 3,00%

4. PIUTANG USAHA

Rincian piutang usaha - pihak ketiga adalah sebagai berikut:

30 Juni 2011 31 Desember 2010

Penjualan kavling tanah, rumah hunian dan ruko 56.406.053.977 63.318.435.430

Keanggotaan golf, club house, restoran dan sewa unit villa

golf 2.441.752.791 939.267.383

58.847.806.768 64.257.702.813

Dikurangi: Penyisihan kerugian penurunan nilai (2.233.069.276) (2.237.652.904)

Jumlah 56.614.737.492 62.020.049.909

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen Entitas dan Entitas anak berkeyakinan bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai tersebut cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari piutang tak tertagih.

Sejumlah piutang usaha dijadikan jaminan atas hutang bank, sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 12.

5. PIUTANG LAIN-LAIN - PIHAK KETIGA

Akun ini terdiri dari piutang yang berasal dari:

30 Juni 2011 31 Desember 2010

Piutang karyawan 186.486.309 229.476.737

Piutang retensi Kredit Pemilikan Rumah 96.257.607 132.375.294

Piutang penghuni rumah 92.740.000 92.740.000

Lain-lain 7.126.032.082 2.812.110.234

Jumlah 7.501.515.998 3.266.702.265

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan masing-masing piutang pada akhir tahun, manajemen Entitas dan Entitas anak berkeyakinan bahwa seluruh piutang lain-lain dapat tertagih.

(21)

(Dalam Rupiah) 6. PERSEDIAAN

Persediaan terdiri dari:

30 Juni 2011 31 Desember 2010 Aset pengembangan real estat

Kapling tanah 928.575.689.389 835.041.606.568

Rumah hunian dan ruko dalam pembangunan 117.923.031.300 98.976.456.959

Apartemen dalam pembangunan 56.315.577.434 33.836.495.609

Persediaan lainnya

Makanan, minuman dan lainnya 987.279.523 1.034.694.338

Jumlah 1.103.801.577.646 968.889.253.474

Mutasi persediaan kapling tanah adalah sebagai berikut:

30 Juni 2011 31 Desember 2010 Saldo awal 835.041.606.568 745.950.238.874 Penambahan: Pembelian tanah 109.556.992.063 92.014.482.285 Pengembangan lahan 47.504.558.923 79.657.857.436 Kapitalisasi bunga - 218.012.110 157.061.550.986 171.890.351.831 Pengurangan:

Pembebanan harga pokok penjualan (63.527.468.165) (82.798.984.137)

(63.527.468.165) (82.798.984.137)

Saldo akhir 928.575.689.389 835.041.606.568

Mutasi persediaan rumah hunian dan ruko adalah sebagai berikut:

30 Juni 2011 31 Desember 2010

Saldo awal 98.976.456.959 72.038.160.514

Biaya pembangunan 66.291.779.398 117.560.030.962

Pembebanan harga pokok penjualan (47.345.205.057) (90.621.734.517)

Saldo akhir 117.923.031.300 98.976.456.959

Mutasi persediaan apartemen adalah sebagai berikut:

30 Juni 2011 31 Desember 2010

Saldo awal 33.836.495.609 78.769.710.720

Biaya pembangunan 87.257.589.308 110.381.791.256

Pembebanan harga pokok penjualan (64.778.507.483) (155.315.006.367)

Saldo akhir 56.315.577.434 33.836.495.609

Tidak ada biaya pinjaman bersih yang dikapitalisasi ke dalam akun persediaan kapling tanah masing-masing pada tahun 2011 dan sedangkan pada 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 578.100.933 (Catatan 12). Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010, persediaan apartemen dalam pembangunan dijadikan sebagai jaminan atas pinjaman PT Win Win Realty Centre, Entitas anak, dari PT Bank Mega Tbk (Catatan 12).

Persediaan rumah hunian, ruko dan apartemen telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp163.916.060.297 pada tahun 2011 dan Rp 804.907.460.297 pada 31 Desember 2010. Manajemen Entitas dan Entitas anak berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup memadai untuk menutup kerugian atas risiko tersebut.

(22)

20

7. BIAYA DIBAYAR DI MUKA

Akun ini terdiri dari pembayaran di muka kepada pihak ketiga atas asuransi, iklan, sewa dan lainnya.

8. UANG MUKA PEMBELIAN TANAH

Akun ini merupakan pembayaran di muka atas pembelian tanah yang berlokasi di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

9. TANAH UNTUK PENGEMBANGAN

Akun ini merupakan biaya perolehan tanah untuk pengembangan yang dimiliki oleh Entitas dan Entitas anak dengan rincian sebagai berikut:

30 Juni 2011 31 Desember 2010 Luas (m2) Jumlah Luas (m2) Jumlah Entitas 313.508 80.419.656.800 311.508 80.419.656.800 Entitas anak 3.774.483 460.855.768.892 3.800.057 459.933.833.911 Jumlah 4.087.991 541.275.425.692 4.111.565 540.353.490.711

Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 tanah untuk pengembangan atas nama PT Win Win Realty Centre (WWR), Entitas anak, senilai Rp100.000.000.000 digunakan sebagai jaminan atas hutang dari PT Bank Mega Tbk (Catatan 12).

Tidak terdapat beban bunga dan selisih kurs yang dikapitalisasi ke dalam akun tanah untuk pengembangan. Manajemen Entitas dan Entitas anak berkeyakinan bahwa tidak ada indikasi penurunan nilai tanah untuk pengembangan pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010.

10. ASET TETAP

Mutasi 2011

Saldo

1 Januari 2011 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi

Saldo 30 Juni 2011

Biaya Perolehan

Tanah 107.645.581.832 - - - 107.645.581.832

Bangunan dan prasarana 207.495.920.870 1.694.637.158 19.759.091 - 209.170.798.937

Lapangan golf 45.870.047.757 2.471.379.669 - - 48.341.427.426

Kendaraan 2.627.764.760 39.643.750 10.500.000 - 2.656.908.510

Peralatan dan perabot 59.327.086.318 24.363.796.029 4.903.092.839 - 78.787.789.508

Peralatan golf 12.766.674.740 234.935.000 61.420.540 - 12.940.189.200

435.733.076.277 28.804.391.606 4.994.772.470 - 459.542.695.413

Aset dalam penyelesaian -

Bangunan dan prasarana 353.528.117.352 132.398.208.796 18.535.841.496 - 467.390.484.652

Jumlah 789.261.193.629 161.202.600.402 23.530.613.966 - 926.933.180.065

Akumulasi Penyusutan

Bangunan dan prasarana 70.237.280.978 5.084.193.855 10.386.501 - 75.311.088.332

Lapangan golf 31.952.663.296 1.177.746.899 - - 33.130.410.195

Kendaraan 2.271.930.607 59.820.603 4.156.250 - 2.327.594.960

Peralatan dan perabot 26.970.132.370 1.945.688.442 1.796.968.808 - 27.118.852.004

Peralatan golf 11.803.720.056 239.136.682 61.420.540 - 11.981.436.198

Jumlah 143.235.727.307 8.506.586.481 1.872.932.099 - 149.869.381.689

(23)

(Dalam Rupiah) 10. ASET TETAP (LANJUTAN)

Mutasi 2010

Saldo

1 Januari 2010 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi

Saldo 31 Desember 2010

Biaya Perolehan

Tanah 107.645.581.832 - - - 107.645.581.832

Bangunan dan prasarana 200.957.215.958 6.538.704.912 - - 207.495.920.870

Lapangan golf 44.271.808.552 1.598.239.205 - - 45.870.047.757

Kendaraan 2.818.867.851 35.063.636 226.166.727 - 2.627.764.760

Peralatan dan perabot 31.682.351.856 27.648.010.791 3.276.329 - 59.327.086.318

Peralatan golf 12.287.258.339 479.416.401 - - 12.766.674.740

399.663.084.388 36.299.434.945 229.443.056 - 435.733.076.277

Aset dalam penyelesaian -

Bangunan dan prasarana 216.234.421.206 137.293.696.146 - - 353.528.117.352

Jumlah 615.897.505.594 173.593.131.091 229.443.056 - 789.261.193.629

Akumulasi Penyusutan

Bangunan dan prasarana 59.066.366.285 11.170.914.693 - - 70.237.280.978

Lapangan golf 29.715.301.882 2.237.361.414 - - 31.952.663.296

Kendaraan 2.312.160.827 157.509.207 197.739.427 - 2.271.930.607

Peralatan dan perabot 22.072.314.674 3.569.529.061 3.276.329 1.331.564.964 26.970.132.370

Peralatan golf 12.219.936.157 915.348.863 - (1.331.564.964) 11.803.720.056

Jumlah 125.386.079.825 18.050.663.238 201.015.756 - 143.235.727.307

Nilai buku 490.511.425.769 646.025.466.322

Tanah seluas sekitar 151,9 hektar adalah berupa Hak Guna Bangunan (HGB) atas nama Entitas dan Entitas anak yang akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2023 sampai dengan tahun 2038. HGB tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhirnya hak tersebut.

Aset dalam penyelesaian merupakan akumulasi biaya pembangunan pusat perbelanjaan - proyek Ciputra World Surabaya di Jawa Timur yang dimiliki oleh PT Win Win Realty Centre (WWR), Entitas anak dengan persentase penyelesaian 80%.

Biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke aset tetap pada tahun 2011 sebesar Rp 20.680.805.439 dan sebesar Rp 20.674.930.078 pada 31 Desember 2010 (Catatan 12).

Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010, aset dalam penyelesaian – bangunan dan prasarana digunakan sebagai jaminan atas pinjaman PT Win Win Realty Centre, Entitas anak, dari PT Bank Mega Tbk (Catatan 12).

Penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 dibebankan sebagai berikut:

30 Juni 2011 31 Desember 2010

Beban langsung 5.712.188.365 11.130.278.321

Beban umum dan administrasi (Catatan 25) 1.926.280.181 4.968.146.781

Beban lain-lain 797.957.485 1.952.238.136

Jumlah 8.436.426.031 18.050.663.238

Aset tetap, kecuali tanah dan lapangan golf, diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 514.665.150.000 dan US$165.500

pada 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 . Manajemen Entitas dan Entitas anak berpendapat bahwa nilai

Gambar

Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Entitas  dan Entitas anak yang tercatat dalam laporan keuangan

Referensi

Dokumen terkait

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajarnya, ditambah, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar dalam laporan laba rugi komprehensif,

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajarnya, ditambah, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar dalam laporan laba rugi komprehensif,

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajarnya, ditambah, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar dalam laporan laba rugi, biaya

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajarnya, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, ditambah biaya transaksi yang

Pada pengakuan awal, Grup mengukur aset keuangan pada nilai wajarnya ditambah, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, biaya

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajarnya, ditambah, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, biaya transaksi yang

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajarnya dan dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajarnya dan dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan