NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
Sinyal teknikal masih mengkonfirmasikan positif bagi pergerakan IHSG dalam pekan ini. Indikator dari Stochastic mengindikasikan trend IHSG positif. Demikian halnya dari indikator MACD mengkonfirmasikan pergerakan indeks utama bursa domestik ini masih berpotensi uptrend dengan resistance level di 4793 dan support level di 4603.
JAKARTA INDICES STATISTICS
CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)
IHSG 4,685.890 -1.967 5,450.159 7,764.126
LQ-45 786.686 -1.856 2,123.978 4,249.512
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Selama pekan kemarin, pergerakan IHSG dipengaruhi oleh beberapa sentimen internal dan eksternal. Sentimen internal yang mendominasi bursa Indonesia adalah penguatan Rupiah dimana pada akhir pekan lalu sempat berada di bawah level Rp11.400 per US Dollar, level terendah sejak awal November 2013. Selain itu, inflasi Indonesia untuk bulan Februari dilaporkan berada di angka 0,26%, lebih rendah dibandingkan inflasi di Januari sebesar 1,07%. Dengan demikian, sampai Februari 2014 inflasi Indonesia berada di angka 1,33% YTD dan secara tahunan tercatat sebesar 7,07% YoY. Sementara itu, neraca perdagangan Indonesia tercatat mengalami defisit sebesar USD 430,6 juta pada bulan Januari dimana ekspor tercatat sebesar USD 14,48 miliar dan impor berada di angka USD 14,92 miliar. Sebelumnya di bulan Desember, Indonesia mencatatkan surplus neraca perdagangan sebesar USD 1,52 miliar. Adapun sentimen eksternal yang turut mempengaruhi pergerakan pasar, yaitu salah satunya dari AS. The Fed merilis Beige Book yang melaporkan aktivitas ekonomi di 8 kota dari total 12 kota yang disurvei mengalami peningkatan meskipun terganggu oleh kondisi cuaca yang buruk selama musim dingin. Sentimen eksternal juga datang dari China di mana Kongres Nasional tahunan berlangsung pekan lalu. Dalam acara tersebut, Perdana Menteri China, Li Keqiang, menetapkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 7,5% di 2014. Selain itu, pemerintah China juga berkomitmen untuk menciptakan 10 juta lapangan pekerjaan yang baru serta menjaga tingkat pengangguran di bawah 4,6%. Dari Jepang, mata uang Yen turun hingga level terendah dalam 2 minggu terakhir ini. Pelemahan ini disebabkan pernyataan panel penasehat pemerintah Jepang yang menganjurkan agar lembaga dana pensiun negara tersebut untuk tidak perlu lagi fokus kepada obligasi pemerintah Jepang sebagai bagian dari portfolionya. Sehingga, lembaga tersebut dapat mengalihkan sebagian dari portfolionya kepada aset asing. Sementara itu, kawasan Eropa masih diselimuti oleh kekhawatiran akan meningkatnya ketegangan di Ukraina setelah AS dan sekutunya merundingkan kemungkinan untuk menjatuhkan sanksi terhadap Rusia bila terjadi perang. Diberitakan juga bahwa ECB dan BOE tetap mempertahankan suku bunga acuannya masing-masing di level 0,25% dan 0,5%. Pada akhir perdagangan hari Jumat (7/3), IHSG ditutup di level 4.685,89.
Konflik negara Ukraina telah menyebabkan tingkat risiko utang kian meningkat. Yield obligasi pemerintah Ukraina telah berada di dalam tekanan dalam beberapa hari belakangan dengan isu restrukturisasi hutang membuat investor fixed income bertambah cemas. Namun Menteri Keuangan Oleksander Shlapak mencoba meredakan kecemasan investor, mengatakan bahwa Ukraina tidak akan default pada hutangnya meski hampir bangkrut. Setelah pemerintahan yang baru terbentuk di Ukraina pekan lalu, oleh pihak oposisi yang pro dengan Uni Eropa. Dengan demikian kemungkinan Ukraina akan meminta bantuan dari Uni Eropa dan IMF. Sebelumnya pemimpin di Ukraina telah mengatakan bahwa negaranya membutuhkan bantuan senilai USD 35 milyar untuk menghindari default. Ukraina tahun ini membutuhkan dana sebesar USD10 miliar dan sebesar USD5 miliar. Jika, Ukraina akhir meminta bantuan ke Uni Eropa, maka menambah permasalahan baru bagi kawasan ini. Sementara itu para petinggi pembuat kebijakan Uni Eropa masih menghadapi tantangan pemulihan ekonomi di kawasan tersebut. Draghi sedang menghadapi ancaman deflasi pada perekonomian yang sedang pulih dari krisis hutang yang sudah berlangsung 2 tahun. Selain itu, ancaman embargo kepada pihak Rusia terkait krisis Ukraina oleh Amerika Serikat (AS) kemungkinan tidak mendapat dukungan penuh dari sekutunya terutama negara Eropa dan Inggris. Artinya efektivitas gertakan Amerika bisa berujung sia-sia. Mengingat, Zona Euro masih dalam tahap pemulihan ekonomi. Pemutusan kerjasama dengan pihak Rusia hanya akan memperburuk keadaan mengingat negara itu adalah mitra dagang terpenting ke-tiga bagi Uni Eropa setelah AS dan Cina. Perkembangan terbaru dari Ukraina memperlihatkan Presiden Rusia Vladimir Putin mengabaikan peringatan Presiden AS Barack Obama tentang intervensi Rusia ke Crimea. Indeks bursa AS pada Jumat pekan lalu ditutup mixed seiring investor mempertimbangkan situasi di Ukraina, ditambah dengan laporan ketenagakerjaan AS bulan Februari menunjukkan faktor cuaca berada di balik pelemahan. Laporan Departemen Tenaga Kerja menunjukkan ekonomi AS menciptakan 175.000 pekerjaan pada bulan lalu, Namun tingkat pengangguran dilaporkan naik menjadi 6,7%. Faktor ekternal tersebut dipadu dengan bauran sentimen positif dari internal berkenaan dengan publikasi keuangan emiten, maka diperkirakan indeks saham domestik bergerak mixed dengan peluang menguat dalam pekan ini.
WEEKLY REPORT
10 March 2014• PTBA akan buyback saham Rp 428 miliar
• DEWA catat rugi bersih 2013 sebesar USD 51,74 juta • Krakatau Posco mulai pasok slab ke KRAS
• Direksi CMNP diminta bertanggung jawab • BBCA targetkan kredit konsumsi tumbuh 8% • WIKA akan terbitkan obligasi Rp400 miliar • PNSE targetkan pendapatan Rp273 miliar
• Pemegang saham pengendali lepas 600 juta unit saham BINA • Akuisisi Blok ONWJ, MTFN keluarkan dana USD 15 juta • Salah satu pemegang saham BTPN lepas 58.4juta sahamnya • Dana investasi ASBI dialokasikan ke deposito capai 65,8% • IMAS suntik modal ke anak usahanya, Indomobil Cahaya Prima • BNBR bantah beli Mitratama Perkasa
• ECII buka toko di Kendari • MITI akan reverse stock
• CASS akan ekspansi ke Asia Tenggara • Laba PBRX meningkat 41,8%
• BKSL optimis mencapai target pendapatan • BKSL tawarkan Sentul Tower Apartment dan Alana • NISP berencana terbitkan obligasi pada 2014
• BNII targetkan pertumbuhan bisnis kartu kredit 20% tahun ini • Penjamin emisi rights issue GIAA belum beri komitmen • KIJA segera pasarkan apartemen Cikarang
10 March 2014
10 March 2014
Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) berencana membeli kembali (buyback) sebanyak 1,53% saham perseroan di pasar dan menyiapkan dana sebesar Rp 428,3 miliar. Buyback akan dilakukan secara bertahap selama 10 Maret 2014 hingga 9 Juni 2014.
Darma Henwa. (DEWA) mencatat rugi bersih tahun 2013 sebesar USD 51,74 juta, dibandingkan rugi bersih tahun 2012 sebesar USD 41,42 juta. Total pendapatan tahun 2013 sebesar USD 222,03 juta, turun 33,7% YoY dari tahun 2012 sebesar USD 334,99 juta.
Mitra Investindo (MITI) akan melaksanakan perubahan nilai nominal saham yang dilakukan melalui pengurangan jumlah saham (reverse stock). Setiap empat saham yang terdiri dari saham kelas A sebesar Rp50 dan saham kelas B sebesar Rp5, akan menjadi satu saham. Nilai nominal baru untuk saham kelas A menjadi Rp200 dan saham kelas B menjadi Rp20. PT Indo Premier Securities bertindak sebagai pembeli siaga. Adapun rencana reverse stock ini adalah untuk memperbaiki harga saham secara teoritis dan mengembalikan jumlah saham yang beredar pada jumlah yang realistis dengan nilai perseroan.
Dewan Komisaris Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) meminta pertanggungjawaban dewan direksi terkait penggunaan dana kas internal senilai Rp 150 miliar. Hal ini sebagai syarat persetujuan penawaran umum berkelanjutan (PUB) obligasi senilai Rp 2,5-5 triliun pada 2014.
Wijaya Karya (WIKA) berencana menerbitkan obligasi senilai Rp400 miliar pada semester II/2014 untuk menambah kekurangan belanja modal (capex) yang dialokasikan sebesar Rp1,99 triliun sepanjang tahun ini. Saat ini perseroan cenderung membutuhkan pendanaan jangka panjang untuk menjaga likuiditas dan memperpanjang jangka waktu pembayaran. Adapun belanja modal sebesar Rp1,99 triliun tersebut dialokasikan untuk sejumlah anak usaha sebesar Rp1,01 triliun, sedangkan sisanya Rp984 miliar disiapkan untuk pengembangan bisnis perseroan. Komposisi belanja modal perseroan terdiri dari pengembangan usaha senilai Rp362,7 miliar, akuisisi dan penyertaan Rp304,2 miliar, dan investasi aset tetap Rp317,1 miliar.
Krakatau Posco (KS Posco) mulai memasok baja lembaran setengah jadi (slab) ke Krakatau Steel (KRAS). Total produksi slab KS Posco mencapai 80 ribu ton. Adanya sumber slab dari KS Posco akan mampu meningkatkan daya saing perusahaan, menurunkan biaya produksi dan mempercepat delivery.
Pan Brothers (PBRX) membukukan laba bersih sebesar USD 10,5 juta pada 2013, naik 41,8% dibandingkan 2012 sekitar USD 7,4 juta. Penjualan tercatat naik 18,5% menjadi USD 339,7 juta. Sebesar 95% atau setara USD 323,3 juta dari total pendapatan perseroan berasal dari penjualan ekspor ke Amerika Serikat, Eropa dan Asia. Perseroan menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 25% pada tahun ini.
Bakrie & Brothers (BNBR) membantah rencana Grup Bakrie yang dikabarkan akan membeli 30% saham PT Mitratama Perkasa senilai US$120 juta. PT Mitratama Perkasa merupakan anak usaha Sumber Energi Andalan (ITMA), yang merupakan unit usaha Tata Power, perusahaan energi terintegrasi asal India. Pihak ITMA menyampaikan akan menjual 30% sahamnya di PT Mitratama Perkasa senilai US$120 juta atau sekitar Rp1,4 triliun kepada pihak yang akan ditunjuk oleh Long Haul Holdings Ltd.
Capitalinc Investment (MTFN) akan mengeluarkan dana internal sebesar USD 15 juta atau sekitar Rp 172,5 miliar sebagai uang muka untuk mengakuisisi 17,7% kepemilikan di Blok ONWJ. Sebagai informasi, perseroan berencana menggelar rights issue sebesar Rp 2,78 triliun pada bulan ini. Semula, dari total Rp 2,78 triliun dana hasil rights issue, sekitar 93,48% atau USD 210 juta akan digunakan untuk mengakuisisi Blok ONWJ. Dalam hal ini, dibutuhkan USD 15 juta sebagai uang muka sehingga kebutuhan akuisisi menjadi USD 225 juta atau Rp 2,58 triliun.
Bank Central Asia (BBCA) memperlambat pertumbuhan kredit konsumsi tahun ini. Pertumbuhan kredit konsumsi perseroan yang tahun lalu mencapai 26,2%, tahun ini diperkirakan tumbuh sekitar 8%. Untuk KPR, pertumbuhan kredit BBCA diperkirakan 7-9%, sedangkan untuk kredit KKB diperkirakan hanya tumbuh 5-10%. PT Kharisma Prima Karya, pemegang saham pengedali Bank Ina Perdana (BINA) melepas (divestasi) kepemilikan 600 juta unit saham di bank tersebut dalah kurun waktu 2 pekan terakhir. Penjualan saham tersebut dilakukan melalui 5 kali transaksi dengan jumlah dana yang diperoleh Kharisma Prima Karya sebesar Rp146,22 miliar.
Bank OCBC NISP (NISP) berencana menerbitkan obligasi pada semester I 2014. Perseroan masih memiliki ruang untuk menerbitkan obligasi sebesar Rp 3 triliun. Namun perseroan masih belum memutuskan akan diterbitkan secara langsung atau secara bertahap. Dana dari penerbitan obligasi tersebut akan digunakan sepenuhnya untuk mendukung ekspansi bisnis perseroan melalui sektor kredit.
Bank Internasional Indonesia (BNII) menargetkan pertumbuhan bisnis kartu kredit sebesar 20% pada tahun 2014. BII memproyeksikan volume dan nilai kartu kredit masih bisa tumbuh, sedangkan jumlah kartu akan ketat pertumbuhannya karena terbentur aturan kepemilikan kartu kredit. Nilai kucuran kredit untuk kartu kredit akan menjadi Rp 2 triliun-Rp 3 triliun per bulan. Sedang jumlah kartu kredit diharapkan akan naik di atas 1 juta kartu, dari posisi 1 juta per Desember 2013.
Salah satu pemegang saham Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) diketahui melepas 58.4 juta saham BTPN dengan harga rata-rata Rp6500/saham melalui PT Bahana Securities dan PT Deutsche Bank Securities. Hingga saat ini belum diketahui pihak yang melakukan penjualan saham tersebut. Pemegang saham terbesar perseroan saat ini adalah Texas Pacific Group Nusantara SARL sebesar 41% dan Sumitomo Mitsui Banking Corp sebesar 24.26% sementara publik 34.74%.
Dana investasi Asuransi Bintang (ASBI) lebih banyak dialokasikan ke deposito mencapai 65,8% dari total dana investasi yang disiapkan setiap tahunnya. Perseroan akan meningkatkan porsi portofolio deposito dengan cara memindahkan sebagian dana investasi yang biasanya dialokasikan ke properti. Porsi portofolio properti ASBI saat ini sekitar 7,5%-10%. Pada tahun 2014 sekitar 4% dari porsi portofolio di properti akan dialihkan ke deposito berjangka (time deposit). Asuransi Bintang berencana menjual sebagian aset properti yang dimilikinya berupa tanah dan bangunan dan diperkirakan total nilai dari aset yang akan dijual itu sekitar Rp 15 miliar – Rp 20 miliar.
Indomobil Sukses Internasional (IMAS) menyuntik modal ke anak usahanya, yaitu PT Indomobil Cahaya Prima (ICP) sebesar Rp 7 miliar. Setelah penambahan modal, maka modal
10 March 2014
10 March 2014
ditempatkan dan disetor penuh ICP meningkat menjadi 17.000 saham senilai Rp 17 miliar. Indomobil Sukses Makmur secara tidak langsung memiliki 49,2% saham ICP.
Electronic City Indonesia (ECII) kembali melanjutkan ekspansinya dengan membuka toko pertama di daerah Sulawesi tepatnya di Kendari, Sulawesi Tenggara,. Dengan peresmian toko baru ini, ECII telah mengoperasikan 59 toko yang tersedia di berbagai wilayah termasuk Jabodetabek.
Cardig Aero Services (CASS) siap ekspansi ke sejumlah negara di Asia Tenggara. Perseroan mengincar lokasi pertumbuhan pendapatan baru akibat lambatnya perkembangan infrastruktur bandara di Indonesia. CASS menargetkan 2 negara di kawasan Asia Tenggara sebagai lokasi ekspansi.
Tiga perusahaan yang bertindak sebagai penjamin emisi
(
underwriter
) dalam penerbitan saham baru (rights issue
) GarudaIndonesia (GIAA) belum memastikan apakah akan memberikan komitmen penuh atau tidak dalam menangani emisi tersebut. Ketiga penjamin emisi rights issue tersebut masih akan melakukan pra-pemasaran. Ketiga penjamin emisi tersebut adalah Mandiri Sekuritas, Bahana Securities, dan Danareksa Sekuritas.
Pudjiadi & Sons (PNSE) membidik pendapatan sebanyak Rp273 miliar, tumbuh sekitar 5% dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu. Target pendapatan tersebut sekitar 45% disumbang dari pendapatan yang dimiliki melalui anak perusahaan perseroan. Dari target tersebut, pendapatan konsolidasi hotel sekitar Rp121 miliar. Selain itu, pertumbuhan pendapatan hotel juga didorong oleh pertumbuhan di sektor meeting incentive convention exhibition (MICE) yang diprediksi tumbuh di atas rata-rata karena adanya pelaksanaan kegiatan politik sepanjang 2014. Tahun ini kontribusi sektor MICE terhadap pendapatan segmen perhotelan bisa mencapai 25% atau sekitar Rp30,25 miliar. Adapun pertumbuhan sektor MICE bisa mencapai 33%, sedangkan pertumbuhan sektor MICE tahun lalu mencapai 30%.
Sentul City (BKSL) optimistis dapat mencapai target pendapatan tahun ini sebesar Rp 1,3 triliun setelah target tahun lalu Rp 900 miliar tercapai. Kontribusi penjualan tersebut paling banyak berasal dari proyek Sentul City yang ditopang unit Sentul Nirwana dan Serpon Natura. Perseroan menargetkan penjualan pada tahun ini mampu mencapai Rp 2,5 triliun.
Seiring dengan pengembangan CBD Sentul City, Sentul City (BKSL) mempersiapkan pengembangan apartemen yang ditujukan kepada kelas pekerja. Perseroan berinisiatif memberikan produk hunian di bawah Rp 800 juta dalam bentuk apartemen kepada konsumen. Terkait hal itu, BKSL telah mempersiapkan pengembangan Sentul Tower Apartment dan The Alana Condotel Bintang 4 yang membutuhkan investasi Rp 630 miliar.
Apartemen di proyek properti terpadu Kawasan Industri Jababeka (KIJA) di Cikarang, Bekasi, segera dipasarkan, sedangkan pemancangan tiang pertama (groundbreaking) akan dilakukan pada Oktober 2014. Proyek senilai lebih dari Rp 3 triliun itu dibangun dalam beberapa tahap.
Grup Salim melakukan ekspansi bisnisnya di dalam maupun luar negeri. Grup Salim melalui Droxford International Ltd akan menyelamatkan Atlantic Ltd, perusahaan tambang vanadium di Australia yang terancam bangkrut. Droxford ingin menawarkan bantuan finansial sebesar AUD 33 juta (USD 30 juta) kepada Atlantic.
Pemerintah menargetkan kontrak perjanjian baru sektor pertambangan akan ditandatangani pada pertengahan 2014 menyusul ditandatanganinya nota kesepakatan amandemen Kontrak Karya (KK) dan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) antara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan 6 perusahaan pemegang KK dan 19 perusahaan pemegang PKP2B.
Wakil Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, mengatakan akan terjadi pelebaran defisit anggaran dalam APBN-Perubahan 2014, lebih tinggi dari target APBN 2014 yang ditetapkan sebesar 1,69% terhadap PDB, tetapi tidak akan melewati batas 2,5%. Namun pemerintah akan memotong belanja yang kurang penting dan tidak akan menambah utang baru untuk menutup pembiayaan, sebagai antisipasi terhadap pelebaran defisit anggaran pada 2014. Dalam APBN 2014, pendapatan negara disepakati sebesar Rp 1.667,1 triliun dan belanja negara senilai Rp 1.842,5 triliun dengan defisit anggaran tercatat sebesar Rp 175,4 triliun atau 1,69% terhadap PDB.
10 March 2014
COMMODITIES
DUAL LISTING
Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change
(IDR)
Crude Oil (US$)/Barrel 102,39 -0,19 TLKM (US) 39 11.154 -389
Natural Gas (US$)/mmBtu 4,61 0,00 ANTM (GR) 0,08 1.000 95
Gold (US$)/Ounce 1338,11 -1,88
Nickel (US$)/MT 15295,00 -175,00
Tin (US$)/MT 22875,00 -445,00
Coal (NEWC) (US$)/MT* 76,15 --
Coal (RB) (US$)/MT* 73,85 --
CPO (ROTH) (US$)/MT 965,00 0,00
CPO (MYR)/MT 2850,50 -5,50
Rubber (MYR/Kg) 747,00 3,00
Pulp (BHKP) (US$)/per ton 766,99 -1,03
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION
Change PER (X) PBV (X)
Country Indices Price
%Day %YTD 2013E 2014F 2013E 2014F
Market Cap (USD Bn)
USA DOW JONES INDUS. 16452,72 0,19 -0,75 14,81 13,56 2,73 2,53 4.716,5
USA NASDAQ COMPOSITE 4336,22 -0,37 3,82 21,24 17,94 3,31 3,00 6.806,3
ENGLAND FTSE 100 INDEX 6712,67 -1,12 -0,54 13,44 12,41 1,84 1,70 1.314,7
CHINA SHANGHAI SE A SH 2154,35 -0,08 -2,72 7,88 6,88 1,10 0,99 2.389,6
CHINA SHENZHEN SE A SH 1151,12 -0,31 4,29 17,74 14,02 2,30 1,98 1.465,9
HONG KONG HANG SENG INDEX 22660,49 -0,19 -2,77 10,21 9,32 1,26 1,16 1.728,3
INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4685,89 -0,04 9,63 14,61 12,47 2,65 2,32 379,2
JAPAN NIKKEI 225 15274,07 0,92 -6,24 19,86 16,96 1,61 1,51 2.794,9
MALAYSIA KLCI 1832,26 -0,35 -1,86 16,20 14,85 2,15 2,00 314,6
SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3136,26 0,23 -0,98 13,97 12,64 1,27 1,20 408,0
FOREIGN EXCHANGE
FOREIGN EXCHANGE
Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change
USD/IDR 11.440,00 -42,00 1000 IDR/ USD 0,09 0,0003
EUR/IDR 15.875,97 16,25 EUR / USD 1,39 0,0003
JPY/IDR 110,82 -0,30 JPY / USD 0,01 0,0000
SGD/IDR 9.023,86 -28,77 SGD / USD 0,79 0,0005
AUD/IDR 10.362,35 -63,34 AUD / USD 0,91 -0,0010
GBP/IDR 19.141,64 -24,51 GBP / USD 1,67 0,0019
CNY/IDR 1.867,04 0,00 CNY / USD 0,16 -0,0002
MYR/IDR 3.498,47 -13,16 MYR / USD 0,31 -0,0011
KRW/IDR 10,74 -0,04 100 KRW / USD 0,09 -0,0004
CENTRAL BANK RATE
INTERBANK LENDING RATE
Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)
FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 7.88
BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.48
ECB Rate (%) Euro 0.25 SIBOR (USD) Singapore 0.17
BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.15
BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.15
10 March 2014
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
SBI
Description Feb'14 Jan'14 Description Rate (%)
Inflation YTD % 1.33 1.07 SBI (9M) 7.17
Inflation YOY % 7.75 8.22 SBIS (9M) 7.17
Inflation MOM % 0.26 1.07
Foreign Reserve (US$) 102.00 100.6514
GDP (IDR Tn) 2,367,929 2,367,929
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR
Date Agenda Expectation
11 Mar* US Wholesale Inventories MoM Naik menjadi 0.5% dari 0.3%
11 Mar* US Wholesale Trade Sales MoM --
13 Mar Indonesia BI Rate Announcement Tetap 7.50%
13 Mar* US Monthly Budget Statement --
13 Mar* US Initial Jobless Claims --
13 Mar* US Continuing Claims --
13 Mar* US Import Price Index MoM Naik menjadi 0,6% dari 0,1%
13 Mar* US Import Price Index YoY --
13 Mar* US Business Inventories Turun menjadi 0,4% dari 0,5%
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS
LAGGING MOVERS
Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt
BMTR IJ 2400 6.67 2.29 BBRI IJ 9250 -2.89 -7.30 LPKR IJ 1025 7.89 1.88 BMRI IJ 9250 -1.60 -3.77 INTP IJ 22500 2.04 1.80 UNTR IJ 19400 -3.00 -2.43 SCMA IJ 2940 3.16 1.43 TLKM IJ 2295 -0.65 -1.64 MNCN IJ 2625 3.55 1.38 UNVR IJ 28125 -0.62 -1.45 SMGR IJ 15300 1.32 1.29 ASII IJ 7000 -0.36 -1.10 BSDE IJ 1620 2.86 0.86 PGAS IJ 4960 -0.80 -1.05 BBCA IJ 10600 0.24 0.66 MEGA IJ 2015 -6.50 -1.05 BNLI IJ 1345 3.46 0.58 RODA IJ 379 -12.87 -0.83 LSIP IJ 2310 3.36 0.56 INVS IJ 1525 -2.87 -0.49
UPCOMING IPO'S
Company Business IPO Price
(IDR)
Issued
Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter
PT Bali Towerindo Sentra
Infrastructure Telecommunication
380-420 88.00 05-06 Mar 2014 13 Mar 2014 RHB OSK Securities
PT Intermedia Capital Media
Trade & Service
1380-1930 588.23 21-21 Mar 2014 27 Mar 2014 Ciptadana Securities Sinarmas Sekuritas PT Wijaya Karya Beton Construction
Infrastructure
470-630 2045.47 26-28 Mar 2014 03 Apr 2014 Mandiri, Bahana, Danareksa, Sucorinvest PT Puridelta Lestari Real Estate
Property
205-255 10,840.00 TBA TBA Macquarie Capital
10 March 2014
10 March 2014
DIVIDEND
Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment
DKFT 50.00 Cash Dividend 04 Mar-14 05 Mar-14 07 Mar-14 21 Mar-14
BBTN 44.35 Cash Dividend 18 Mar-14 19 Mar-14 21 Mar-14 07 Apr-14
BMRI 234.04 Cash Dividend 26 Mar-14 27 Mar-14 01 Apr-14 15 Apr-14
TINS 544:261 Bonus Stock TBA TBA TBA TBA
CORPORATE ACTIONS
Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period
SCPI Tender Offer -- 100,000.00 -- -- 24 Feb – 25 Mar’14
KPIG Rights Issue 7:2 1520.00 05 Feb-14 06 Feb-14 12 Feb – 25 Mar’14
MTFN Rights Issue 18:125 100.00 17-Mar-14 18-Mar-14 24 Mar – 28 Mar’14
GIAA Rights Issue 701409:100000 460-500 01-Apr-14 02-Apr-14 08 Apr – 16 Apr’14
PSKT Rights Issue 2:31 500.00 02-Apr-14 03-Apr-14 10 Apr – 16 Apr’14
GENERAL MEETING
Emiten AGM/EGM Date Agenda
MTFN RUPSLB 10-Mar-14
JSMR RUPST 11-Mar-14
BNII RUPSLB 12-Mar-14
ARNA RUPST 14-Mar-14
ADHI RUPST 14-Mar-14
CKRA RUPST 19-Mar-14
BLTA RUPST 20-Mar-14
BTPN RUPST 20-Mar-14
MERK RUPST 20-Mar-14
GIAA RUPSLB 24-Mar-14
MITI RUPSLB 24-Mar-14
TINS RUPST/LB 25-Mar-14
BJBR RUPST/LB 26-Mar-14
NIKL RUPST 26-Mar-14
PSKT RUPST 26-Mar-14
BBRI RUPST 26-Mar-14
INAF RUPST 26-Mar-14
SDPC RUPST 26-Mar-14
KAEF RUPST 26-Mar-14
ANTM RUPST 26-Mar-14
BNGA RUPST 27-Mar-14
AGRO RUPST 27-Mar-14
KRAS RUPST 27-Mar-14
PTBA RUPST 27-Mar-14
WIKA RUPST 27-Mar-14
MEGA RUPSLB 27-Mar-14
ITMA RUPSLB 27-Mar-14
10 March 2014
10 March 2014
SMGR
TRADING BUY
S1 15000 R1 15500 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 14500 R2 16000
Closing
Price 15300
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp15100-Rp16000
• Entry Rp15300, take Profit Rp16000
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 52.18 Positif
MACD 55.0 Positif
True Strength Index (TSI) 33.05 Positif
Bollinger Band (Mid) 14934 Positif
MA5 14935 Positif 11,000 12,000 13,000 14,000 15,000 16,000 17,000 18,000
August September October November December 2014 February March SMGR - Daily 3/7/2014 Open 15150, Hi 15375, Lo 15150, Close 15300 (1.3%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 14,583.42, Fractal Up = 15,000.00, Fractal Down = 14,350.00, MA(Close,5)= 14,935.00, MA1(Close,8)=
14,933.8 14,812.5 14,583.4 14,452.5 14,350 14,935 15,000 15,300 15,415 14,511,800 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 SMGR - Stochastic %D(5,3,3) = 75.79, Stochastic %K = 89.29, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
75.7941 75.7941 20 80 89.2887 89.2887 -300 -200 -100 0 100 200 300 0 SMGR - MACD (6,9) = 54.97, Signal() = 28.65 28.6509 54.9726 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 SMGR - TSI(3,5,3) = 33.05 19.1225 0.00000 33.0463
Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com
BBTN
TRADING BUY
S1 1170 R1 1210 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 1140 R2 1240
Closing
Price 1195
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp1180-Rp1240 • Entry Rp1195, take Profit Rp1240
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 70.57 Positif
MACD 14.6 Positif
True Strength Index (TSI) 67.02 Positif
Bollinger Band (Mid) 1091 Positif
MA5 1137 Positif 800 900 1,000 1,100 1,200 1,300
August September October November December 2014 February March BBTN - Daily 3/7/2014 Open 1180, Hi 1195, Lo 1160, Close 1195 (1.7%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 1,060.05, Fractal Up = 1,145.00, Fractal Down = 1,015.00, MA(Close,5) = 1,137.00, MA1(Close,8) = 1,117.50,
1,117.5 1,090.5 1,060.05 1,015 991.157 1,137 1,145 1,189.84 1,195 56,210,500 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 BBTN - Stochastic %D(5,3,3) = 87.88, Stochastic %K = 94.44, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
87.8806 80 20 87.8806 94.4444 94.4444 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 0.0 BBTN - MACD (6,9) = 14.62, Signal() = 11.17 11.1651 14.6194 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 BBTN - TSI(3,5,3) = 67.02 47.027 0.00000 67.0219
10 March 2014
10 March 2014
INDF
TRADING BUY
S1 7350 R1 7500 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 7250 R2 7600
Closing
Price 7425
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp7375-Rp7600
• Entry Rp7425, take Profit Rp7600
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 92.04 Positif
MACD 56.0 Positif
True Strength Index (TSI) 71.57 Positif
Bollinger Band (Mid) 7071 Positif
MA5 7265 Positif 5,600 6,000 6,400 6,800 7,200 7,600
August September October November December 2014 February March INDF - Daily 3/7/2014 Open 7325, Hi 7450, Lo 7325, Close 7425 (0.3%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 7,100.00, Fractal Up = 7,075.00, Fractal Down = 6,900.00, MA(Close,5) = 7,265.00, MA1(Close,8) = 7,184.38, MA2(Close
7,100 7,075 7,071.25 6,900 6,795.9 7,184.38 7,265 7,346.6 7,425 11,366,500 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 INDF - Stochastic %D(5,3,3) = 94.21, Stochastic %K = 97.78, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
94.2088 80 20 94.2088 97.7778 97.7778 -120.0 -80.0 -40.0 0.0 40.0 80.0 0.0 INDF - MACD (6,9) = 56.00, Signal() = 45.58
45.5786 56.001 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 INDF - TSI(3,5,3) = 71.57 61.9574 0.00000 71.5704
Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com
JSMR
TRADING BUY
S1 5450 R1 5600 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 5350 R2 5700
Closing
Price 5525
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp5475-Rp5700 • Entry Rp5525, take Profit Rp5700
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 69.16 Positif
MACD 22.6 Positif
True Strength Index (TSI) 37.02 Positif
Bollinger Band (Mid) 5399 Positif
MA5 5465 Positif 4,400 4,800 5,200 5,600 6,000 6,400
August September October November December 2014 February March JSMR - Daily 3/7/2014 Open 5500, Hi 5550, Lo 5425, Close 5525 (0.9%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 5,375.00, Fractal Up = 5,525.00, Fractal Down = 5,225.00, MA(Close,5)= 5,465.00, MA1(Close,8)= 5,396.88,
5,398.75 5,396.88 5,375 5,228.84 5,225 5,465 5,525 5,525 5,568.66 13,337,300 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 JSMR - Stochastic %D(5,3,3) = 86.62, Stochastic %K = 87.22, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
86.6162 80 20 86.6162 87.2222 87.2222 -80.0 -40.0 0.0 40.0 80.0 0.0 JSMR - MACD (6,9) = 22.59, Signal() = 18.30 18.3027 22.5938 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 JSMR - TSI(3,5,3) = 37.02 28.2649 0.00000 37.0186
10 March 2014
10 March 2014
BSDE
TRADING BUY
S1 1590 R1 1640 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 1540 R2 1690
Closing
Price 1620
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp1600-Rp1685 • Entry Rp1620, take Profit Rp1685
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 53.84 Positif
MACD 9.7 Positif
True Strength Index (TSI) 38.31 Positif
Bollinger Band (Mid) 1547 Positif
MA5 1555 Positif 1,000 1,100 1,200 1,300 1,400 1,500 1,600 1,700 1,800 1,900
August September October November December 2014 February March BSDE - Daily 3/7/2014 Open 1580, Hi 1620, Lo 1570, Close 1620 (2.9%) Auto Trading Sys tem(0.091,0.312) = 1,487.63, Fractal Up = 1,540.00, Fractal Down = 1,460.00, MA(Close,5) = 1,555.00, MA1(Close,8) = 1,535.63,
1,540 1,535.63 1,487.63 1,484.2 1,460 1,546.75 1,555 1,609.3 1,620 123,816,40 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 BSDE - Stochastic %D(5,3,3) = 87.24, Stochastic %K = 96.30, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
87.2383 80 20 87.2383 96.2963 96.2963 -50.0 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 0.0 BSDE - MACD (6,9) = 9.74, Signal() = 5.47
5.46551 9.73845 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 BSDE - TSI(3,5,3) = 38.31 22.1527 0.00000 38.3132
Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com
INTP
TRADING BUY
S1 22200 R1 22750 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 21650 R2 23300
Closing
Price 22500
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp22300-Rp23300
• Entry Rp22500, take Profit Rp23300
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 49.31 Positif
MACD 28.8 Positif
True Strength Index (TSI) 11.48 Positif
Bollinger Band (Mid) 22174 Positif
MA5 22060 Positif 16,000 17,000 18,000 19,000 20,000 21,000 22,000 23,000 24,000
August September October November December 2014 February March INTP - Daily 3/7/2014 Open 22150, Hi 22700, Lo 22150, Close 22500 (2.0%) Auto Trading Sys tem(0.091,0.312) = 21,548.69, Fractal Up = 22,450.00, Fractal Down = 21,175.00, MA(Close,5) = 22,060.00, MA1(Close,8) = 21,956.25
22,060 21,956.3 21,548.7 21,405.4 21,175 22,173.8 22,450 22,500 22,942.1 2,873,400 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 INTP - Stochastic %D(5,3,3) = 62.25, Stochastic %K = 69.76, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
62.25 62.25 20 69.7564 69.7564 80 -400 -300 -200 -100 0 100 200 300 0 INTP - MACD (6,9) = 28.77, Signal() = 1.70
1.70164 28.7707 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 INTP - TSI(3,5,3) = 11.48 3.05243 0.00000 11.4811
10 March 2014
10 March 2014
THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING
Price Support Resistance Indicators 1 Month
Ticker Rec
07/03/14 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low
Agriculture
AALI Trading Sell 27575 27575 26725 26700 27275 27850 28425 Negatif Negatif Positif 27600 21125
LSIP Trading Buy 2310 2310 2340 2170 2255 2340 2425 Positif Positif Positif 2265 1600
SGRO Trading Buy 2015 2015 1985 1910 1985 2060 2135 Negatif Negatif Positif 2035 1700
Mining
BUMI Trading Sell 320 320 315 308 316 324 332 Negatif Negatif Negatif 347 294
PTBA Trading Sell 9425 9425 9150 9150 9350 9550 9750 Negatif Negatif Negatif 10100 9100
ADRO Trading Sell 1015 1015 980 980 1005 1030 1055 Negatif Negatif Positif 1050 880
MEDC Trading Buy 2790 2790 2860 2715 2765 2815 2865 Positif Negatif Positif 2765 2305
INCO Trading Buy 2710 2710 2820 2610 2680 2750 2820 Positif Positif Positif 2800 2230
ANTM Trading Buy 1130 1130 1200 1065 1110 1155 1200 Positif Positif Positif 1135 995
TINS Trading Buy 1855 1855 2050 1635 1775 1915 2055 Positif Positif Positif 1775 1255
Basic Industry and Chemicals
SMGR Trading Buy 15300 15300 16000 14500 15000 15500 16000 Positif Positif Positif 15275 13500
INTP Trading Buy 22500 22500 23300 21650 22200 22750 23300 Positif Positif Positif 22850 19850
SMCB Trading Buy 2650 2650 2710 2500 2605 2710 2815 Positif Negatif Positif 2700 2025
Miscellaneous Industry
ASII Trading Sell 7000 7000 6850 6825 6950 7075 7200 Negatif Negatif Positif 7100 6225
GJTL Trading Buy 2290 2290 2350 2235 2275 2315 2355 Positif Positif Positif 2320 1820
Consumer Goods Industry
INDF Trading Buy 7425 7425 7600 7225 7350 7475 7600 Positif Positif Positif 7400 6800
GGRM Trading Sell 47200 47200 46550 46525 47000 47475 47950 Negatif Negatif Negatif 48500 39700
UNVR Trading Sell 28125 28125 27800 27750 28025 28300 28575 Negatif Negatif Negatif 28775 26500
KLBF Trading Sell 1425 1425 1405 1400 1415 1430 1445 Negatif Negatif Negatif 1480 1310
Property, Real Estate and Building Construction
BSDE Trading Buy 1620 1620 1685 1535 1585 1635 1685 Positif Positif Positif 1600 1325
PTPP Trading Buy 1575 1575 1650 1505 1555 1605 1655 Positif Positif Positif 1570 1200
WIKA Trading Sell 2235 2235 2205 2130 2205 2280 2355 Negatif Negatif Negatif 2300 1830
ADHI Trading Buy 2520 2520 2590 2460 2505 2550 2595 Positif Positif Positif 2530 1660
Infrastructure, Utilities and Transportation
PGAS Trading Sell 4960 4960 4840 4840 4930 5025 5100 Positif Negatif Negatif 5075 4390
JSMR Trading Buy 5525 5525 5700 5325 5450 5575 5700 Positif Positif Positif 5525 4975
ISAT Trading Sell 4005 4005 3950 3950 3985 4020 4055 Positif Positif Positif 4275 3950
TLKM Trading Sell 2295 2295 2270 2220 2270 2320 2370 Negatif Negatif Negatif 2420 2100
CMNP Trading Buy 3275 3275 3325 3215 3250 3285 3320 Positif Positif Positif 3400 3105
Finance
BMRI Trading Sell 9250 9250 9150 8875 9150 9425 9700 Negatif Negatif Negatif 9650 8150
BBRI Trading Sell 9250 9250 9150 8875 9150 9425 9700 Negatif Negatif Negatif 9850 8000
BBNI Trading Sell 4825 4825 4765 4650 4765 4880 4995 Negatif Negatif Positif 4810 4075
BBCA Trading Buy 10600 10600 10775 10425 10550 10675 10800 Positif Negatif Positif 10650 9650
BBTN Trading Buy 1195 1195 1240 1135 1170 1205 1240 Positif Positif Positif 1180 875
Trade, Services and Investment
UNTR Trading Sell 19400 19400 18250 18250 19100 19950 20800 Negatif Negatif Positif 21200 17725