• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan. Berbicara mengenai sistem

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan. Berbicara mengenai sistem"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai pengertian sistem informasi akuntansi terlebih dahulu perlu diketahui defenisi sistem dan informasi. Akuntansi dan sistem informasi sangat berkaitan erat dimana ini tercermin dalam penggunaan istilah sistem informasi akuntansi yang menyangkut semua kegiatan dan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan. Berbicara mengenai sistem informasi akuntansi ada baiknya dirincikan terlebih dahulu pengertian dari sistem, informasi, dan akuntansi itu sendiri.

Menurut Romney dan Steinbart (2004 : 2) mendefinisikan “sistem adalah serangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan”. Sementara informasi menurut Laudon dan Laudon (2005 : 10) yaitu : “informasi berarti data yang telah dibentuk kedalam suatu format yang mempunyai arti dan berguna bagi manusia”.

Sedangkan akuntansi, sebagai suatu sistem informasi ekonomi yang mengidentifikasi, mengumpulkan, memproses dan mengkomunikasikan informasi ekonomi mengenai suatu entitas ke berbagai kelompok orang. Sehingga sistem informasi akuntansi (SIA) “ merupakan susunan berbagai dokumen, alat komunikasi, tenaga pelaksana dan berbagai laporan yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi

(2)

keuangan”(Widjayanto, 2001:4). Sistem informasi akuntansi juga berperan sebagai penanganan harta kekayaan perusahaan. Dengan adanya unsur-unsur pengendalian atau pengecekan dalam sistem akuntansi, berbagai kecurangan, penyimpangan dan kesalahan dapat dihindarkan atau dilacak sehingga dapat diperbaiki.

Dalam dunia bisnis, sistem informasi akuntansi merupakan informasi yang terpenting dalam pengambilan keputusan oleh pihak yang berkepentingan seperti manejemen, investor, kreditur, maupun pemerintah. Informasi dapat berupa informasi keuangan (data kuantitatif) maupu non keuangan (data kualitatif). Untuk menangani permasalahan dalam perusahaan dan dalam hal mewujudkan kebutuhan informasi maka perlu adanya suatu pengolahan data yang mengatur arus dalam pengolahan data akuntansi dalam suatu perusahaan.

Berdasarkan hal tersebut di atas dapat di tarik kesimpulan mengenai karakteristik dari suatu sistem informasi akuntansi yaitu :

1. Merupakan frame work yang terintegrasi dan terorganisasi di dalam suatu perusahaan.

2. Melakukan kegiatan mulai dari pengumpulan data, mencatat, mengklasifikasikan, memproses, menganalis hingga menjadi informasi keuangan yang relevan dan mengkomunikasikan kepada pihak yang berkepentingan.

3. Informasi keuangan yang dihasilkan menggambarkan kegiatan operasional dan manajemen perusahaan serta prestasi yang dicapai.

(3)

Ada beberapa keunggulan dari sistem informasi akuntansi apabila diterapkan dalam sebuah perusahaan, antara lain :

1. Kecepatan 2. Volume Hasi

3. Pencegahan Kekeliruan 4. Posting Otomatis

5. Penyusunan Laporan Otomatis

6. Pencetakan Dokumen-dokumen Otomatis

B. Elemen-elemen Sistem Informasi Akuntansi

Dalam sistem infomasi akuntansi terdiri atas elemen-elemen yang terintegrasi dan terorganisasi dimana ada saling ketergantungan antara elemen tersebut. Oleh karena itu system informasi akuntansi akan berjalan dengan baik apabila elemen-elemennya bekerja dengan semestinya.

Elemen-elemen sistem informasi akuntansi menurut Hall (2007:16) terdiri atas :

1. Pemakaian Akhir (End User)

Pemakaian akhir ini dibagi dalam dua kelompok umum eksternal dan internal. Pemakaian eksternal meliputi para kreditur, pemegang saham, investor potensial, otoritas pajak, pelanggan. Para pemakai internal adalah pihak manajemen di setiap tingkat organisasi juga personel operasi.

(4)

2. Sumber Data

Sumber data adalah transaksi keuangan yang memasuki system informasi dari sumber eksternal dan internal. Transaksi keuangan eksternal adalah aturan ekonomi dengan entitas lainnya dan individu dari luar perusahaan.

3. Pengumpulan Data

Merupakan tahap operasional pertama dalam sistem informasi akuntansi. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa data-data peristiwa yang memasuki sistem itu sah (valid).

4. Pemrosesan Data

Setelah data terkumpul maka perlu diproses untuk menghasilkan informasi. Tugas dalam pemrosesan data bervariasi dari yang sederhana sampai yang kompleks. 5. Manajemen Database

Database organisasi merupakan tempat menyimpanan fisik data keuangan dan non-keuangan. Database dapat berupa filling cabinet atau sebuah disket komputer. 6. Penghasil Informasi

Penghasilan informasi merupakan proses pengumpulan, mengatur, memformat, dan menyajikan informasi untuk para pemakai. Informasi dapat berupa dokumen operasional atau laporan yang terstruktur atau pesan di layar komputer. Tanpa memperhatikan fisiknya, informasi yang berguna mempunyai katrakteristik berikut ini : televan, tepat waktu, akurat, lengkap, dan merupakan rangkuman. 7. Umpan Balik

Umpan balik adalah suatu bentuk output yang dikirimkan kembali ke sistem sebagai suatu sumber data. Berikut adalah gambar 2.1 yang menerangkian umpan

(5)

balik bersifat eksternal atau internal dan digunakan untuk memulai atau mengubah suatu proses.

Lingkungan Eksternal

Gambar 2.1 : Model Umum Untuk Sistem Informasi Akuntansi.

Sumber : Hall, James A, 2007. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Keempat, Terjemahan Tim Salemba Empat, Salemba Empat, Jilid Satu, Jakarta, Hal 13.

Pada gambar di atas terlihat bahwa adanya umpan balik data yang bersifat eksternal dan internal dalam pelaksanaan pemrosesan data yang akhirnya sampai pada pengguna akhir.

Manajemen Database Pengumpulan Data Pemrosesan Data Penghasil Informasi Sumber Data Eksternal Pemakai Akhir Informasi Pemakai Akhir Informasi Sistem Informasi Pemakai Akhir Eksternal

(6)

C. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi

Adapun tujuan sistem informasi akuntansi menurut Romney dan Steinbart (2004:42), antara lain :

1. Memastikan bahwa informasi yang dihasilkan oleh sistem dapat di handalkan

2. Memastikan bahwa aktivitas bisnis dilaksanakan dengan efisien dan sesuai dengan tujuan manajemen serta tidak melanggar kebijakan pemerintah yang berlaku.

3. Menjaga asset-asset organisasional, termasuk data.

Untuk mencapai tujuan tersebut setidaknya dibutuhkan dua model penting, yaitu : menyediakan dokumentasi yang memadai atas seluruh aktivitas bisnis, serta memastikan pemisahan tugas yang efektif. Dokumentasi yang memadai atas smua transaksi bisnis adalah kunci akuntabilitas. Dokumen memungkinkan para manajer memverifikasi bahwa tanggung jawab yang diberikan telah dilakukan benar. Pemisahan tugas yang memadai berkenaan dengan pembagian tanggung jawab ke beberapa pegawai atas bagian-bagian dari sebuah transaksi. Tujuannya adalah mencegah seorang pegawai memiliki akses pengendalian penuh atas seluruh aspek transaksi bisnis.

D. Pengaruh E-Business Dalam Pemrosesan Transaksi Bisnis

Istilah e-business merujuk pada seluruh penggunaan tingkat lanjut dalam teknologi informasi (TI), khususnya teknologi jaringan dan komunikasi untuk meningkatkan cara organisasi melakukan seluruh proses bisnis. E-business tidak hanya merupakan interaksi eksternal organisasi dengan para pemasok, pelanggan,

(7)

investor, kreditur, pemerintah, dan media massa, tetapi juga termasuk penggunaan teknologi informasi untuk mendesain kembali proses internalnya.

E-business merupakan sumber daya yang potensial dari keunggulan kompetitif. Keberadaannya saat ini sudah sampai pada titik yang signifikan yang sangat dibutuhkan perusahaan dalam mendukung kemajuan usaha. Keberadaanya sangat diperlukan, tidak terkecuali pada perusahaan berskala kecil sekalipun mulai ikut menerapkannya. Sehingga perusahaan dalam berbagai skala dan bidang pada masa sekarang ini harus ikut serta dalam e-businesskarena penggunaannya sudah sampai pada tahap kebutuhan. Pengimplementasian e-business tidak hanya memberikan keunggulan kompetitif pada sebuah perusahaan, tetapi juga dapat meningkatkan efektifitas serta efisiensi aktivitas-aktivitas rantai nilainya bila dipergunakan secara lebih efektif.

Menurut Romney dan Steinbart (2004 : 61) “e-business melibatkan pemakaian teknologi komunikasi dan jaringan dalam pemrosesan dan penyampaian informasi. Elektronik Data Interchange (EDI) adalah protocol standar untuk secara elektronik mentransfer informasi antar organisasi serta dalam berbagai proses bisnis.” EDI memungkinkan keluaran (output) informasi suatu sistem secara elektronik ditransferkan dan menjadi masukan bagi sistem lainnya. EDI meningkatkan tingkat akurasi dan mengurangi biaya melalui penurunan waktu dan pengeluaran yang berhubungan dengan pengiriman dokumen, proses pencatatan, dan penyimpanan dokumen.

(8)

Penggunaan EDI bertukar informasi hanyalah bagian dari pembeli dan penjual dalam business-top business e-commerce. Transaksi yang lengkap juga harus mencakup pertukaran dana untuk membayar barang atau pelayanan yang di beli.

Elektronic Fund Transfer (EFT) merujuk pada proses pembayaran tunai

secara elektonik. Akuntabilitas yang di sediakan EFT dan EDI akan dipakai secara luas dalam E-commerce B2B. Menurut Widjayanto (2001:161) faktot-faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan e-business adalah :

1. Inftastruktur E-Business 2. Software Komunikasi

1. Inftastruktur E-business

Kemajuan teknologi komukasi dan jaringan menyediakan inftastruktur yang dibutuhkan untuk e-business. Jaringan komunikasi di beberapa perusahaan dipergunakan untuk melakukan e-commerce dan untuk mengelolah operasi internal yang terdiri dari beberapa komponen yang umumnya mencakup hal berikut ini :

a. Lokal Area Network (LAN)

Merupakan jaringan komputer dan peralatan lain yang lokasinya dekat antara satu perangkat dengan perangkat lainnya dan biasanya brada dalam satu gedung.

b. Wide Area Network (WAN)

Mencakup wilayah geografi yang luas, dan umumnya global, tidak terbatas pada satu fisik gedung saja.

(9)

c. Value-Added Network (VAN)

Merupakam sistem komunikasi jarak jauh yang ddidesain dan dikelola oleh perusahaan independent. Perusahaan tersebut menawarkan hardware dan software yang telah dikhususkan untuk menfasilitaskan pertukaran data antar jaringan.

d. Internet

Jaringan internasional komputer dan jaringan-jaringan yang lebih kecil yang saling berhubungan. Hubungan yang menghubungkan komputer-komputer tersebut disebut tulang punggung (backbone) internet.

2. Software Komunikasi

Software komunikasi mengelola aliran data melalui suatu jaringan. Software ini melaksanakan fungsi-fungsi berikut :

a. Pengendalian akses

Menghubungkan dan memutuskan hubungan antar berbagai peralatan, dan secara otomatis memutar dan menjawab telepon, membatasi akses hanya pada para pemakai yang berwenang.

b. Pengelolahan jaringan

Mengumpulkan data untuk memeriksa kesiapan peralatan jaringan untuk mengirim atau menerima data, membuat aturan antri untuk masukan dan keluaran, menetapkan prioritas dalam sistem, mengirimkan pesan, dan mencatat aktivitas penggunaan dan kesalahan dalam jaringan.

(10)

c. Pengiriman data dan file

Mengontrol pengirim data, file, dan pesan-pesan diantara berbagai peralatan.

d. Pendeteksian dan pengendalian atas kesalahan

Memastikan bahwa data yang dikirim benar-benar merupakan data yang diterima.

e. Keamanan data

Melindungi data selama pengiriman dari akses pihak yang tidak berwenang.

E. Faktor-faktor Keberhasilan E-Business

Terdapat dua faktor penting dalam menetap keberhasilan e-business dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses bisnis suatu organisasi. Faktor pertama adalah tingkat kesesuaian dan dukungan aktivitas e-business atas strategi keseluruhan perusahaan. Faktor kedua adalah kemampuan untuk menjamin bahwa proses e-business memenuhi tiga karakteristik fundamental yang dibutuhkan dalam transaksi bisnis. Menurut Romley dan Steinbart (2004:64) ketiga karakteristik fundamental tersebut adalah :

a. Validitas

Kedua pihak dalam suatu transaksi harus dapat menyatakan keaslian identitas kedua belah pihak untuk memastikan bahwa transaksi tersebut valid dan sah.

b. Integritas

Kedua pihak dalam suatu transaksi harus yakin bahwa informasi yang dipertukarkan akurat dan tidak diubah selama proses transmisi. c. Privasi

(11)

Privasi atau kerahasiaan bisnis dan informasi apapun yang dipertukarkan dalam transaksi tersebut harus disimpan dengan baik jika diinginkan oleh salah sat pihak.

Ketiga karakteristik tersebut selalu disyaratkan dalam transaksi bisnis atau keuangan.

F. Pelayanan Bagi Nasabah

Pelayanan merupakan salah satu penentu pilihan nasabah untuk berhubungan dengan suatu bank, karena itu pelayanan merupakan aspek yang perlu di perhatikan. Pelayanan yank baik akan meningkatkan kinerja perusahaan.

Pelayanan yang di berikan bank kepada nasabah seharusnya tidak hanya dilihat dari sisi pelayanan teller atau costomer service serta keberadaan toilet, tetapi harus di lihat secara holistic dengan hal-hal lain, seperti keanekaragaman produk bank dan peningkatan layanan ATM.

G. Pengolahan Data

Amsyah (2003 : 118) pada umumnya EDP hanya berfungsi membantu pengolahan data, sedangkan rancangan sistemnya disusun oleh unit kerja masing-masing, karena unit kerja yang bersangkutan lebih tahu akan jenis dan bentuk informasi yang diperlukan.

Sutanta (2003 : 23-24) “Pengolahan data adalah serangkaian operasi atas informasi yang di rencanakan guna mencapai tujuan”. Proses pengolahan data dapat meliputi sebagian atau seluruh unsur pengolahan data yakni pengumpulan data, pembacaan, pemeriksaan, perekaman, penggolongan, pengurutan, peringkasan,

(12)

perhitungan, perbandingan, pemindahan, penampilan kembali, penggandaan dan penyebarluasan.

H. Sistem Pengawasan Terhadap EDP

Pengawasan yang menggunakan sistem informasi komputerisasi atau yang lebih dikenal dengan sistem EDP menerapkan dua jenis pengawasan yaitu : Pengawasan umum (general control) dan pengawasan aplikasi (application control) 1. Pengawasan Umum (General Control)

Pengawasan umum menurut Widjayanto (2001:236) adalah “pengendalian yang dirancang untuk menjaga agar lingkungan pengendalian organisasi menjadi stabil dan terkelola dengan baik”.

Pengawasan umum sering melibatkan pengawasan terhadap pengembangan Modifikasi dan perawatan program-program komputer.

Pengawasan ini terdiri dari :

a. Pengawasan oganisasi berupa pemisahan tugas dan tanggung jawab antar divisi yang di desain untuk menciptakan kerangka organisasi aktivitas EDP yang mencakup :

1) Kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan fungsi pengawasan.

2) Pemisahan semestinya fungsi yang tidak sejalan seperti penyiapan transaksi masukan, pemrograman, dan operasi komputer.

(13)

3) Harus ada pemisahan antara fungsi pencatatan, pelaksanaan, dan penyimpanan atau pengolahan.

4) Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk melaksanakan semua tahap suatu transaksi dari awal sampai akhir.

b. Pengawasan terhadap Sistem Wewenang dan Prosedur Pencatatan

Struktur organisasi harus dilengkapi dengan uraian tugas (job

description) yang mengatur tentang tugas, hak dan wewenang

masing-masing pejabat beserta seluruh jajarannya sesuai dengan fungsinya. Uraian tugas tersebut juga harus didukung oleh petunjuk prosedur (procedure

manual) dalam bentuk peraturan-peraturan pelaksanaan tugas yang di

dalamnya dimuat prosedur pelaksanaan berwenang untuk mengesahkan suatu kegiatan.

Agar prosedur dan peraturan tersebut ditaati dengan mudah, dapat digunakan bagan alir prosedur (procedure flowchart) dan didukung oleh formuli-formulir. Formulir memperlancar kepatuhan karena memuat ruang-ruang khusus yang hanya bisa diisi oleh pihak yang berwenang. c. Pengawasan terhadap Pengembangan dan Pemeliharaan Sistem Aplikasi

Didesain untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa perangkat lunak sistem diperoleh atau dikembangkan dengan cara efisien dan melalui proses otorisasi yang semestinya dengan pembatasan akses terhadap perangkat lunak dan dokumentasi sistem hanya bagi karyawan yang telah mendapatkan otorisasi.

(14)

d. Pengawasan Keamanan Fisik

Pengawasan terhadap pengamanan fisik perlu dilakukan untuk menjaga keamanan perangkat keras, perangkat lunak, dan manusia didalam perusahaan. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya sabotase, dan kegagalan arus listrik dan pencurian.

e. Pengawasan Keamanan Data

Untuk menjaga agar data yang tersimpan disimpanan luar tidak hilang, rusak dan diakses oleh orang yang tidak berhak.

2. Pengawasan Aplikasi (Application Control)

Pengawasan aplikasi menurut Widjayanto (2001:236) adalah “pengendalian yang digunakan untuk mencegah, mendeteksi, dan memperbaiki kesalahan serta penyimpangan (irregularities) dalam transaksi saat diproses”. Pengawasan aplikasi berhubungan dengan tugas-tugas khusus yang dilakukan oleh EDP. Fungsi dari pengawasan aplikasi ini adalah untuk memberi jaminan yang cukup bahwa pencatatan, pemrosesan dan pelaporan data sudah dilaksanakan dengan benar.

Tujuan pertama dari pengendalain aplikasi adalah untuk melindungi, mendeteksi dan mengoreksi kesalahan dalam transaksi ketika mengalir melalui berbagai tahap dalam pemrosesan data. Pengawasan aplikasi sering dikelompokkan menjadi pengawasan masukan, pengawasan proses dan pengawasan keluaran.

(15)

a. Pengawasan Masukan (Input Control)

Komponen pengumpulan data dari sistem informasi yang bertanggung jawab untuk membawa data ke dalam sistem yang diproses. Pengawasan masukan ini di rancang untuk mencegah atau mendeteksi kekeliruan. Pengawasan ini pada tahap berusaha untuk memastikan bahwa transaksi tersebut sah, akurat, dan lengkap. Prosedur input data dapat berupa yang digerakan oleh dokumen sumber (batch) atau input langsung (real time). Pengawasan masukan terdiri dari :

1) Dalam sistem yang menggunakan dokumen sumber untuk memulai transaksi harus dilakukan tindakan korektif yang cermat. Dokumen-dokumen harus diberi nomor urut untuk setiap dokumen. Nomor dokumen sumber memungkinkan perhitungan dokumen secara lebih akurat dan sekaligus menjadi jejak audit untuk menelusuri transaksi melalui catatan-catatan akuntansi. Dokumen sumber harus didistribusikan ke pemakai dan digunakan secara berurutan. Hal ini memrlukan pengamanan fisik yang memadai terhadap persediaan dokumen sumber. Ketika tidak digunakan dokumen-dokumen ini harus disimpan ditempat yang terkunci.

2) Otorisasi

Otorisasi, yaitu : pembatasan pengenalan transaksi atau kinerja proses untuk individu-individu tertentu. Otorisasi dilakukan dengan cara :

a) Persetujuan transaksi untuk diproses setelah diidentifikasi

b) Penandaan, yaitu : pemberian tanda pada formulir atau dokumen untuk menyetujui pemrosesan lanjutan.

(16)

c) Pembatasan, yaitu : mengidentifikasikan dokumen-dokumen sumber dan transaksi untuk mencegah ulang setelah digunakan sesuai fungsinya. d) Pemberian password, yaitu : otorisasi untuk memungkinkan akses ke data

atau pemrosesan dengan cara memberikan kode-kode yang hanya diketahui oleh orang diberikan hak untuk mengotorisasi.

b. Pengawasan Pemrosesan

Pengawasan pemrosesan dilakukan setelah data diinput. Pengawasan bertujuan untuk mengecek dapat dipercayainya seluruh penerapan EDP serta menguji apakah seluruh transaksi telah dicetak dan diolah secara layak atau menjamin tidak adanya transaksi yang ditambahkan.

Pengawasan pemrosesan dirancang untuk memberikan jaminan bahwa pemrosesan telah terjadi sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan dan tidak ada transaksi yang hilang atau tidak tepat yang dimasukan ke jalur pemrosesan. Pengawasan yang umum mencakup hal-hal berikut ini :

1) Control run-to-run, yaitu : menggunakan angka-angka batch untuk mengawasi batch seakan-akan ia bergerak dari suatu prosedur yang terprogram (run) ke prosedur terprogram lainnya.

Run-to-run adalah pemanfaatan penendalian total keluaran yang berasal dari

suatu proses sebagai pengendali total digunakan sebagai penghubung dalam rantai untuk mengaitkan satu proses dengan lainnya dalam urutan proses selama satu periode usaha.

(17)

2) Penyajian saldo, yaitu : pengujian kesamaan antara nilai-nilai dari dua pas yang ekuivalen atau satu pos dengan total pengendalian.

3) Pendanaan, yaitu : memadankan pos-pos dengan pos yang lain yang diterima dari sumber yang independent untuk mengendalikan pemrosesan transaksi. 4) Koreksi kekeliruan secara otomatis, yaitu : koreksi kesalahan otomatis atau

transaksi catatan yang melanggar pengendalian efektif.

c. Pengawasan keluaran

Pengawasan keluaran memastikan bahwa output sistem tidak hilang, tidak salah arah dan hak pribadi (privasi) tidak dilanggar. Eksposur untuk jenis ini dapat menimbulkan gangguan serius bagi kegiatan operasi dan membuat perusahaan merugi dari sudut keuangan.

Pengawasan keluaran direncanakan untuk menjamin ketelitian hasil dari data yang diproses dan untuk menjamin bahwa keluaran itu hanya diterima oleh pihak yang berhak, keluaran (output) yang merupakan produk dari pengolahan data dapat disajikan dalam bentuk laporan yang dicetak dengan alat cetak (printer).

I. Mengelola Informasi Yang Dihasilkan Oleh Komputer

Sekarang ini telah tersedia networked komputer, bersama-sama dengan akses ke internet dan Word Wide Web, telah menciptakan ledakan informasi di masyarakat pada umumnya dan bisnis pada khususnya. Dasar-dasar dan jenis-jenis informasi yang berbeda-beda, keragaman peran penganalisis sistem, dan

(18)

tahap-tahap dalam siklus hidup pengembangan sistem; selain itu diperkenalkan pula perangka-perangkat Computer-Aided Software Engineering (CASE).

Gambar 1 Piramida secara Hirarki

J. Jenis-jenis Sistem

Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan-tujuan yang berbeda-beda, tergantung kepada tujuan bisnisnya. Transaction Processing System (TPS) berfungsi pada level organisasi; Office Automation System (OAS) dan pendukung

Knowledge Work System (KWS) yang bekerja pada level Knowledge.

Sistem-sistem pada level yang lebih tinggi meliputi Sistem Informasi Manajemen (SIM) dan Decision Support System (DSS). System ahli menerapkan keahlian pembuatan keputusan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan khusus

Transaction Processing Systems Knowledge Work Systems Office Automation systems

Sistem Ahli

Decision Support Systems Sistem Informasi Manajemen

ESS GDSS CSCES

(19)

dan terstrutur. Pada manajemen strategi kita menemukan Executive Support

System (ESS). Group Decision Support System (GDSS) dan lebih umum

dijelaskan sebagai Computer Supported Collabarative Work System (CSCWS) yang membantu para pembuat keputusan untuk beranekaragam organisasi tak terstruktur atau semi terstruktur.

Keanekaragaman sistem informasi sehingga penganalisis bisa berkembang ditujukan dalam gambar di atas perlu di ingat bahwa gambar tersebut menampilkan sistem-sistem tersebut dari bawah ke atas, menunjukan bahwa operasional, atau level organisasi yang paling rendah, di dukung oleh TPS dan level tertinggi ata level strategis dari keputusan semi struktur atau tak terstruktur, di dukung oleh ESS, GDSS dan CSCWS dibagian atas. Sistem informasi manajemen, sistem informasi (SI), sistem informasi terkomput erisasi, sistem informasi bisnis terkomputerisasi yang saling bertukar tempat untuk menunjukan sistem informasi terkomputerisasi yang mendukung jangkauan kegiatan bisnis yang lebih luas melalui informasi yang mereka hasilkan yakni kedudukan ATM sebuah sistem.

a. Transaction Processing System

Transaction Processing System (TPS) adalah sistem informasi yang

terkomputerisasi yang di kembangkan untuk memproses data-data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti transaksi ATM.

Transaction Processing System merupakan sistem tanpa batas yang

memungkinkan organisasi bias berintegrasi dengan lingkungan eksternal.

(20)

b. Office Automation System dan Knowledge Work System

Pada level Knowledge dari organisasi ada dua kelas sistem yakni Office

Automation System (OAS) yang mendukung pekerja data, yang biasanya tidak

menciptakan pengetahuan baru melainkan hanya menganalisis informasi sedemikian rupa untuk mentransformasikan data atau memanipulasikannya dengan cara-cara tertentu sebelum membagikannya atau menyebarkannya secara keseluruhan, dengan organisasi, dan kadang-kadang diluar itu. Aspek-aspek QAS yang sudah dikenal seperti work processing spreadsheets, desktop

publishing, electronic scheduling, dan komunikasi melalui voice mail, email

(electronic mail), dan video conferencing. c. Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi manajemen (SIM) tidak menggantikan Transaction

Processing System, melainkan semua SIM mencakup pengolahan transaksi.

SIM adalah sistem informasi manajemen yang sudah terkomputerisasi yang bekerja karena adanya interaksi manusia dan komputer. Dengan bantuan manusia, perangkat lunak (program komputer), dan perangkat keras (komputer, printer dan lain-lain) agar berfungsi dengan baik, sistem informasi manajemen mendukung spektrum tugas-tugas organisasi yang lebih luas dari

Transaktion Processing System, termasuk analisis keputusan, dan pembuat

keputusan.

Untuk mengakses informasi, penggunaan ATM membagi basis data biasa. Basis data menyimpan data-data dan model yang membantu pengguna menginterprestasikan dan menerapkan data-data tersebut. SIM menghasilkan

(21)

output informasi yang digunakan untuk membuat keputusan. SIM juga dapat membantu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi, mesti tidak berupa suatu struktur tunggal.

d. Decision Support System

Kelas sistem informasi terkomput erisasi pada level yang tinggi adalah

Decision Support System (DSS). DSS hamper sama dengan SIM tradisional

karena keduanya sama-sama tergantung pada basis data sebagai sumber data. DSS berangkat dari SIM tradisional karena menekankan pada fungsi mendukung pembuatan keputusan di seluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual masih tetap wewenang eksklusif pembuatan keputusan. DSS lebih sesuai untuk orang-orang atau kelompok yang menggunakannya dari pada SIM tradisional.

e. System ahli dan kecerdasan Buatan

Kecerdasan Buatan (AI) bias dianggap bidang yang arsitek tingkat tinggi untuk sistem ahli, daya tolak/dorong umum dari AI dimaksudkan untuk mengembangkan mesin-mesin yang berfungsi secara cerdas. Dua cara untuk melakukan riset AI adalah memahami bahasa alamiahnya serta menganalisis kemampuannya untuk berfikir melalui problem sampai kesimpulan logiknya. Sistem ahli menggunakan pendekatan-pendekatan pemikiran AI untuk menyelesaikan permasalahan serta memberikannya lewat pengguna bisnis.

(22)

Sistem ahli adalah suatu kelas yang sangat special yang dibuat sedemikian rupa sehingga bisa dipraktikkan untuk digunakan dalam bisnis sebagai akibat dari semakin banyaknya perangkat keras dan perangkat lunak seperti komputer pribadi (PC) dan shell sistem ahli. Suatu sistem ahli (disebut sebagai Knowledge based system) secara efektif menangkap dan menggunakan pengetahuan seorang ahli untuk menyelesaikan masalah yang dialami dalam suatu organisasi. Sistem ini tidak seperti DSS, yang meninggalkan keputusan terakhir bagi pembuat keputusan, sistem ahli menyeleksi solusi terbaik terhadap suatu masalah atau suatu kelas masalah khusus.

Komponen dasar suatu sistem ahli adalah knowledge base, yakni suatu mesin interferensi yang menghubungkan pengguna dengan sistem melalui pengolahan pertanyaan lewat bahasa semacam SQL (structured query

language), dan antar muka pengguna.

f. Group Decision Support System dan Computer-Supported Collaborative

Work System

Bila kelompok perlu bekerja bersama-sama untuk membuat keputusan semi-terstruktur dan tak struktur, maka Group Decision Support System membuat suatu solusi. Group Decision Support System (GDSS), yang digunakan di ruang khusus yang dilengkapi dengan sejumlah konfigurasi yang berbeda-beda, memungkinkan anggota kelompok berinteraksi dengan

(23)

pendukung elektronik, seringnya dalam bentuk perangkat lunak khusus dansuatu fasilisator kelompok khusus. GDSS dimaksudkan untuk membawa kelompok bersama-sama menyelesaikan masalah dengan memberi bantuan dalam bentuk pendapat, kuesioner, konsultasi, dan scenario. Perangkat lunak GDSS dirancang untuk meminimalkan perilaku kelompok negatif tertentu seperti kurangnya partisipasi berkaitan denagn kekhawatiran atau tindakan balasan untuk menyatakan bahwa sudut pandang tidak dikenal, dominasi oleh anggota kelompok vocal dan pembuatan keputusan.

g. Executive Support System

Bila excecutive beralih ke komputer, mereka seringnya cara-cara yang bisa membantu mereka mebuat keputusan pada tingkat strategis. Executive

Support System (ESS) membantu para eksekutif mengatur interaksi mereka

dengan lingkungan eksternal dengan menyediakan grafik-grafik dan pendukung komunikasi ditempat-tempat yang bisa diakses seperti kantor. Meskipun ESS tergantung pada informasi yang dihasilkan oleh TPS dan SIM, ESS membantu pengguna mengatasi problem keputusan yang tidak terstruktur, yang bukan aplikasi khusus dengan menciptakan lingungan yang kondusif untuk memikirkan problem-problem strategis, ESS memperluas dan mendukung kemampuan eksekutif, memungkinkan mereka membuat lingkungan tampak masuk akal.

(24)

h. Audit Operasi atas Sistem Informasi Akuntansi

Berbagai teknik dan prosedur yang digunakan dalam audit operasional hampir sama dengan yang diterapkan dalam audit sistem informasi dan keuangan. Perbedaan utamanya adalah lingkup audit sistem informasi dibatasi pada pengendalian internal, sementara lingkup audit keuangan dibatasi pada output sistem. Sebaliknya, lingkup audit operasionallebih luas, mencakup seluruh aspek manajemen sistem informasi. Tujuan audit operasional mencakup faktor-faktor efektivitas, efisiensi, dan pencapaian tujuan. Software khusus yang dibuat untuk auditor adalah : Computer Audit Software (CAS) dan Generalized Audit Software (GAS).

Tujuan audit sistem informasi akuntansi adalah untuk meninjau dan mengevaluasi pengendalian yang melindungi sistem tersebut. Menurut Romney dan Steintbart (2004:395), dalam pelaksanaan audit sistem informasi, para auditor harus memiliki tujuan-tujuan sebagai berikut :

1. perlengkapan keamanan melindungi perlengkapan komputer, program, komunikasi, dan data dari akses yang tidak sah, modifikasi, dan penghancuran.

2. pengembangan dan perolehan programan dilaksanakan sesuai dengan otoritasi khusus dan umumdari pihak manajemen.

3. modifikasi program dilaksanakan dengan otorisasi dan persetujuan pihak manajemen.

4. pemrosesan transaksi, file, laporan, dan catatan komputer lainnya telah akurat dan lengkap.

5. Data sumber yang tidak akurat atau yang tidak memiliki otorisasi yang tepat diidentifikasi dan ditangani sesuai dengan kebijakan material yang telah ditetapkan.

(25)

Tujuan 1 : Keamanan Keseluruhan

Gambar 2.2 : Komponen sistem Informasi dan Tujuan Audit. Sumber : Romney dan Steinbart (2004 : 396)

Berikut adalah gambar 2.2 yang melukiskan hubungan keenam tujuan tersebut dengan komponen sistem informasi akuntansi.

Tujuan 2 : Pengembangan dan Perolehan Program

Tujuan 3 : Tujuan 6 :

Modifikasi Program File Data Tujuan 4 : Pemrosesan Komput er Tujuan 5 : Data Sumber Data Sumber Entry Data Data Sumber Pemrosesan Output Program File

(26)

Pada gambar tersebut memberikan kerangka untuk meninjau dan mengevaluasi proses pengembangan program. Menurut Romney dan Steintbart (2004:396) “ada dua hal yang mengakibatkan kesalahan dalam pengembangan program :

1. Kesalahan yang tidak disengaja karena adanya kesalahpahaman atas sistem atau kecerobohan pemrograman.

2. Perintah tadak yang disengaja dimasukan dalam program.

Masalah ini dapat dikendalikan dengan cara meminta otorisasi serta persetujuan dari pihak manajemen dan pemakai, pengujian keseluruhan, dan dokumentasi yang memadai.

Pada gambar 2.2 peran auditor dalam pengembangan sistem harus dibatasi sampai pada peninjauan independent atas kegiatan pengembangan sistem. Untuk mempertahankan objektivitas yang dibutuhkan dalam dalam melaksanakan evaluasi independent atas fungsinya, para auditor tidak harus mendapat pemahaman mengenai prosedur pengembangan dengan mendiskusikannya dengan pihak manajemen, pemakai sistem, dan para personil sistem informasi.

I. Sistem Transaksi Tunai

ATM BCA Setoran tunai adalah ATM BCA yang disediakan khusus untuk transaksi setor tunai bebas bea baik ke rekening sendiri maupun ke rekening nasabah BCA lain sampai Rp.5 juta perhari. Transaksi langsung masuk saat itu juga. Setoran tunai anda dapat dalam pecahan Rp. 20.000, Rp. 50.000, ataupun Rp. 100.000. Jadi sekarang anda dapat melakukan transaksi penyetoran kapan saja tanpa harus antri di teller dan mengisis form setoran.

Gambar

Gambar 2.1 : Model Umum Untuk Sistem Informasi Akuntansi.
Gambar 1  Piramida secara Hirarki
Gambar 2.2 : Komponen sistem Informasi dan Tujuan Audit.

Referensi

Dokumen terkait

(1) tanda-tanda pragmatik yang muncul pada tuturan para peserta diskusi yang berkaitan dengan perwujudan relevansi acara “Indonesia Lawyers Club”... (2) penggunaan bahasa

Pemberian terapi probiotik berpotensi sebagai imunomodulator ditunjukkan dengan penurunan ekspresi inducible nitric oxide synthaze (INOS) pada jaringan tiroid tikus

Selain letaknya yang strategis yaitu sebagai penghubung antara kota-kota besar di Jawa Barat seperti Bandung, Bogor, Sukabumi dan Jakarta, Cianjur juga memiliki

Penelitian ini menggunakan teori tindak tutur yang dikemukakan oleh Austin (1962) dan teori tindak tutur tidak langsung literal yang dikemukakan oleh Parker (1986).

Cermin cekung dengan Cermin cekung dengan fokus f dan fokus f dan jari jari R, m jari jari R, membentuk bayangan da embentuk bayangan dari sebuah benda ri sebuah benda yang berada

Radioisotop 198Au yang dihasilkan dikarakterisasi dengan mengukur aktivitas, waktu paruh, energi, yield, kemurnian radionuklida dan kemurnian radiokimia serta ukuran

Dengan demikian di tahun 2026 diharapkan Universitas Kadiri telah menjadi sebuah Perguruan Tinggi dengan predikat Universitas yang dapat bersaing dengan universitas-