Jurnal Studia
Akuntansi dan Bisnis
ISSN: 2337-6112
Vol. 5No. 3
ANALISIS BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN
KINERJA PADA PT. PRIMAJASA PERDANARAYAUTAMA
Rudiyanto* Farah Desrina**
* STIE La Tansa Mashiro, Rangkasbitung ** STIE La Tansa Mashiro, Rangkasbitung
Article Info
Abstract
Keywords: Balanced Scorecard, Performance Measurement Corresponding Author: rudiyanto2u@yahoo.com farah14@gmail.com
©2017 JSAB. All rights reserved.
The Balanced Scorecard should translate the business unit's
mission and strategy into various objectives and sizes, and the
balanced scorecard is able to provide benefits to the company
that applies the Balanced Scorecard because using the Balanced
Scorecard can not only measure the financial aspects, but can
measure and see from non-financial aspects.
In this study I used quantitative methods and qualitative
methods with descriptive types.
Performance appraisal using the balanced scorecard method
is able to find out how much the company income or income is
because in a financial perspective we can see from Return on
Assets (ROA) and Return On Equity (ROE) which both can see
how good or bad the company's development long term or for the
future.
Balanced Scorecard seharusnya menerjemahkan misi dan
strategi unit bisnis kedalam berbagai tujuan dan ukuran, dan
balanced scorecard mampu memberi keuntungan bagi perusahaan
yang menerapkan Balanced Scorecard pada perusahaannya
tersebut karena dengan menggunakan Balanced Scorecard
perusahaan tidak hanya dapat mengukur dari aspek keuangannya
saja, melainkan dapat mengukur dan melihat dari aspek non
keuangannya.
Dalam penelitian ini saya menggunakan metode kuantitatif
dan metode kualitatif dengan jenis deskriptif.
Penilaian kinerja dengan menggunakan metode balanced
scorecard kita mampu mengetahui berapa besar penghasilan atau
pendapatan perusahaan karena dalam perspektif keuangan kita
bisa melihat dari Return On Asset (ROA) dan Return On Equity
(ROE) yang mana kedua nya dapat melihat bagaiamana
perkembangan perusahaan baik atau buruk untuk jangka panjang
atau untuk dimasa yang akan datang.
Pendahuluan
Pada masa sekarang, di zaman era globalisasi hampir semua perusahaan bersaing untuk menjadi perusahaan yang ternama, dan mampu bertahan dalam persaingan dunia bisnis, mereka saling berlomba untuk menjadikan perusahaan mereka perusahaan yang dikenal oleh banyak orang dan menjadi perusahaan yang go public, perusahaan tidak hanya ingin dikenal oleh dalam negeri saja melainkan oleh luar negeri juga, mereka selalu bersaing dengan menggunakan strategi terbaru
agar dapat menjadi atau bisa masuk dalam pasar internasional yang mana perusahaan tersebut terkenal untuk dikalangan internasional.
Setiap perusahaan memliliki strategi yang berbeda-beda untuk memajukan perusaahn mereka, entah dengan cara bagaimanapun mereka akan mengatur strategi agar mereka dapat bersaing dalam dunia bisnis dan menjadi pembisnis yang mempunyai banyak kekuasaan dipasar asing. Dan perusahaan akan berlomba-lomba mempertahankan konsumen yang lama agar tetap berpihak kepadanya, bahkan para perusaahn juga berlomba-lomba untuk mencari konsumen baru yang mampu membuat perusahaan tersebut maju dan menjadi perusahaan yang go public dan dapat dikenal oleh pasar internasional.
Pesaing yang ada di indonesia dari dulu hingga saat ini yang paling unggul adalah perusahaan asing. Mereka hampir menguasai daerah dalam negeri dengan strategi yang bagus dan mampu menjadi perusahaan ternama di Indonesia, perusahaan Indonesia harus lebih waspada dalam meningkatkan kinerja perusahaan dengan menggunakan strategi yang baru dan mampu bertahan hidup di negara sendiri, serta mampu bersaing dengan perusahaan asing yang berada di Indonesia dan dapat meningkatan pendapatan bahkan keuntungan untuk perusahaan itu sendiri.
Perusahaan juga harus mampu bertahan dengan berbagai strategi, dan mampu mengembangkan strategi tersebut, karena dalam dunia bisnis strategi sangat penting untuk melihat bagaimana agar perusahaan itu dapat berkembang dengan baik, tanpa strategi perusahaan tidak akan bisa berdiri lama, bahkan dapat menyebabkan kalah dalam bersaing.
Bukan hanya dengan menigkatkan strategi saja, melainkan perusahaan juga harus mengukur kinerja perusahaan tersebut, tapi kebanyakan perusahaan hanya menilai atau mengukur keberhasilan perusahaan dengan melihat keuangannya saja, tanpa melihat kinerja non keuangan juga, sehingga banyak perusahaan yang mengalami kegagalan dalam bertahan di dunia bisnis pada zaman sekarang ini. Dan kebanyakan perusahaan melihat hanya dari aspek keuangan saja, tanpa memperdulikan kepuasan pelanggan dan kinerja karyawan perusahaan tersebut.
Pengukuran kinerja merupakan faktor yang sangat penting bagi perusahaan, karena manajemen perusahaan dapat memastikan tingkat keberhasilan usahanya, memberikaan dasar perencanaan strategis dan operasional di masa yang akan datang. Di dalam sistem pengendalian manajemen pengukuran kinerja merupakan usaha formal yang dilakukan manajemen untuk mengevaluasi hasil-hasil kegiatan yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pusat pertanggung jawaban, dibandingkan dengan tolak ukur yang telah ditetapkan. Penilaian kinerja perusahaan yang dikembangkan oleh sistem akutansi tradisonal hanya mengukur kinerja berdasarkan aspek keuangan saja, seperti return of equity, return of invesment, profit margin, economic value added dirasa tidak cukup lagi untuk lingkungan sekarang. Ukuran – ukuran kinerja tradisional yang hanya memperhatikan aspek keuangan saja tidak dapat memberikan informasi yang cukup untuk proses perbaikan dan berkelanjutan.
Balanced Scorecard seharusnya menerjemahkan misi dan strategi unit bisnis kedalam
perusahaan yang menerapkan Balanced Scorecard pada perusahaannya tersebut karena dengan menggunakan Balanced Scorecard perusahaan tidak hanya dapat mengukur dari aspek keuangannya saja, melainkan dapat mengukur dan melihat dari aspek non keuangannya.
PT Primajasa Perdanarayautama adalah perusahaan yang bergerak dibidang transportasi, perusahaan ini memfasilitasi perjalanan antar kota dan antar provinsi (AKAP). Perusahaan hanya memikirkan bagaimana cara meningkatkan perusahaan tersebut dari aspek keuangannya saja, tanpa melihat kepuasan penumpang, kepuasan karyawan, proses bisnis internal, dan pembelajaran serta pertumbuhan perusahaan tersebut.
Kajian Pustaka
Pengertian Balanced Scorecard
Balanced Scorecard terdiri dari dua kata yaitu balanced dan scorecard. Scorecard artinya
kartu skor, maksudnya adalah kartu skor yang akan digunakan untuk merencanakan skor yang diwujudkan dimasa yang akan datang, sedangkan balanced artinya berimbang, maksudnya adalah untuk mengukur kinerja non keuangan, jangka pendek dan jangka panjang, intern dan eksteren (Mulyadi, 2007:1).
Balanced Scorecard terdiri dari dua kata yaitu balanced dan scorecard. Scorecard artinya
kartu skor, ini digunakan untuk mencatat skor atau perolehan kinerja dari seseorang. Kartu ini juga dapat dijadikan pembanding atas pencapaian seseorang dengan target yang telah diteteapkan untuknya. Sedangkan kata berimbang mempunyai arti bahwa dalam mengukur haruslah dilakukan dengan berimbang antara aspek financial dan non financial, intern dan ekstern, serta kepentingan jangka panjang dan jangka pendek. Dari dua kata ini, dapat disimpulkan bahwa dalam melakukan penilaian ataukah ingin memberikan skor terhadap kinerja yang dilakukan, haruslah dilakukan dengan seimbang seperti yang telah dijelaskan (Robert S. Kaplan and David P. Norton 2014).
Balanced Scorecard terdiri dari dua kata, yaitu : (1) kartu skor (scorecard) dan (2)
beri,bang (balanced), pada tahap eksperimen pertama kali tersebut, balanced scorecard hanya merupakan kartu skor yang dimanfaatkan untuk mencatat skor hasil kinerja para eksekutif melalui kartu skor yang hendak diwujudkan para eksekutif tersebut sangat bermanfaat di masa depan jika dibandingkan dengan hasil kinerja sesungguhnya. Selanjutnya, dari hasil perbandingan ini dimanfaatkan melalui evaluasi atas kerja para eksekutif. Kata berimbang dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa internal dan eksternal. Oleh karenanya, eksekutif akan dinilai kinerjanya mereka berdasarkan kartu skro yang dirumuskan secara berimbang, dan eksekutif ini diharapkan akan dapat memutuskan perhatian dan usaha mereka selain kinerja keuangan yaitu pada ukuran kinerja nonkeuangan dalam ukuran jangka panjang. Kemudian, balanced scorecard telah dimanfaatkan banyak perusahaan untuk menyeimbangkan usaha dan perhatian eksekutif pada kinerja keuangan dan non keuangan, pada kinerja jangka pendek dan jangka panjang. (Prof. Dr. Moeheriono, M.Si. 2012)
Menurut Cahyo Halim (2009) Balanced Scorecard merupakan suatu konsep manajemen kontemporer yang dapat digunakan sebagai alat untuk menilai kinerja. Pengukuran kinerja ini dilakukan dengan komprehensif, terukur dan berimbang dengan melihat dari perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal dan pembelajaran dan pertumbuhan.
Keunggulan Balanced Scorecrd
Keunggulan konsep Balanced Scorecard dalam sistem perencanaan strategik adalah mampu menghasilkan rencana strategik yang memiliki karakteristik sebagai berikut (Robert S. Kaplan and David P. Norton, 2014)
1. Komprehensif
Balanced Scorecard memperluas perspektif yang dicakup dalam perencanaan strategik, yaitu
dari yang sebelumnya hanya terbatas pada perspektif keuangan, meluas ketiga perspektif yang lain seperti pelanggan, proses, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Perluasan perspektif rencana strategik ke perspektif non keuangan tersebut menghasilkan manfaat berikut ini:
a. Menjanjikan kinerja keuangan yang berlipatganda dan berkesinambunga.
b. Memampukan organisasi untuk memasuki lingkungan bisnis yang komplek.
2. Koheren
Balanced Scorecard mewajibkan personel untuk membangun hubungan sebab-akibat (casual
relationship) diantara berbagai sasaran strategik yang dihasilkan dalam perencanaan strategik.
Setiap sasaran strategik yang ditetapkan dalam perspektif non keuangan harus mempunyai hubungan kausal dengan sasaran keuangan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
3. Berimbang
Keseimbangan sasaran strategik yang dihasilkan oleh sistem perencanaan strategik penting untuk menghasilkan kinerja keuangan berkesinambungan.
4. Terukur
Keterukuran sasaran strategik yang dihasilkan oleh sistem perencanaan strategik menjanjikan ketrcapaian berbagai sasaran strategik yang dihasilkan oleh sistem tersebut.Balnaced Scoecard mengukur sasaran-sasaran strategik yang sulit untuk diukur.
Keunggulan Balanced Scorecard menurut (Mulyadi 2007 :18-24) :
1. Komprehensif
Balanced scorecard memperluas perspektif yang dicakup dalam perencanaan strategik, dari
yang sebelumnya hanya terbatas pada perspektif keuangan, meluas ketiga perspektif yang lain : customer, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan.
2. Koheren
Di dalam balanced scorecard dikenal dengan istilah hubungan sebab akibat. Setiap perspektif (keuangan, costumer, proses bisnis, dan pembelajaran-pertumbuhan) mempunyai suatu sasaran strategik yang mungkin jumlahnya lebih dari satu. Definisi dari sasaran strategik
adalah keadaan atau kondisi yang akan diwujudkan dimasa yang akan datang yang merupakan penjabaran dari tujuan perusahaan. Sasaran strategik untuk setiap perspektif harus dapat dijelaskan hubungan sebab akibatnya, sebagai contoh ROI ditentukan oleh meningkatnya kualitas pelayanan kepada customer. Pelayanan kepada customer bisa ditingkatkan karena perusahaan menerapkan teknologi informasi didukuung oleh kompetensi dan komitmen dari karyawan.
3. Seimbang
Keseimbangan sasaran strategik yang dihasilkan dalam 4 perspektif meliputi jangka pendek dan panjang yang berfokus pada faktor internal dan eksternal. Keseimbangan dalam balanced
scorecard juga tercermin dengan selarasnya scorecard personal staff dengan scorecard
perusahaan sehingga setiap personal yang ada di dalam bertanggungjawab untuk memajukan perusahaan.
4. Terukur
Sasaran strategik yang sulit diukur seperti pada perspektif customer, proses bisnis internal serta pembelajaran dan pertumbuhan dengan menggunakan balanced scorecard dapat dikelola sehingga dapat diwujudkan.
Metodologi Penelitian
Dalam penelitian ini saya menggunakan metode kuantitatif dan metode kualitatif dengan jenis deskriptif.
Populasi dan sampel
Populasi menurut Sugiyono (2015 :80) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi yang peneliti ambil berdasarkan data jumlah penumpang dan data jumlah karyawan
Jadi data kuesioner yang disebarkan sebanyak 100 lembar untuk ke 100 penumpang PT. Primajasa Perdanarayautama.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini:
1. Kuesioner
Kuesioner adalah suatu daftar yang berisikkan rangkaian pertanyaan mengenai masalah atau bidang yang akan diteliti, dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan penelitian.
2. Observasi
Penelitian lapangan adalah penelitian yang dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian dengan menggunakan teknik wawancara (interview) dengan pihak yang berkompeten
(pimpinan) terhadap data yang diperlukan oleh penulis serta pengumpulan data dokumen-dokumen atau data-data yang dianggap relevan dengan masalah yang diteliti, meliputi laporan keuangan perusahaan. Selain itu, penulis juga menyebarkan kuesioner kepada pihak-pihak yang berkompeten untuk melengkapi keakuratan data untuk proposal skripsi.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah penelitian yang dilakukan dengan mempelajari teori-teori dan konsep-konsep yang sehubung dengan masalah yang diteliti penulis dan buku-buku, literatur-literatur ataupu artikel-artikel akutansi, guna memperoleh landasan teoritis yang memadai untuk melakukan pembahasan.
Teknik Analisa Data
Setelah melakukan pengumpulan data melalui wawancara, kuesioner dan observasi, maka langkah selanjutnya menganalisis data. Analisis data yang dilakukan oleh penulis adalah trianggulasi teknik. Dimana peneliti menguji kredibelitas data dengan melakukan pengecekan data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda, (Sugiyono, 2007 : 465).
Tahapan – tahapan analisis yang peneliti lakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengumpulkan data informasi mengenai kinerja perusahaan dan penggunaan balanced
scorecard melalui wawancara.
2. Mengumpulkan data kepuasan pelanggan dan karyawan melalui pengisian angket / kuesioner
yang disebarkan kepada setiap responden.
3. Melakukan observasi guna mengetahui keakuratan datanya.
4. Mempelajari dan mencari tahu data dan informasi tentang perhitungan kuesioner dan balanced
scorecard dengan melihat teori-teori dan referensi buku-buku yang ada dan kemudian
menganalisis data tersebut dari awal.
5. Menjabarkan teori tentang balanced scorecard serta empat perspektif lainnya.
6. Mengambil kesimpulan dan saran dari keseluruhan materi dan pembahasan yang telah
dijabarkan.
Pembahasan
Kinerja keuangan perusahaan perlu diukur dan dievaluasi untuk menentukan sejauh mana keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya, tapi tidak hanya mengukur dari kinerja keuangannya saja melainkan perusahaan juga harus mengukur dari aspek lainnya seperti aspek konsumen/pelanggan, proses bisnis internal, dan pertumbuhan dan pembelajaran.
Perlu adanya pengukuran kinerja perusahaan dari segiapapun apalagi sudah sdangat kita ketahui begitu banyak perusahaan yang tumbuh dan banyak nya perusahaan yang mulai melebarkan sayapnya dalam segi industri ataupun dalam segi transportasi. Ditambah dengan padatnya indonesia itu sendiri untuk transportasi pemerintah selalu berusaha untuk menambah alat transportasi yang lebih efektif dan mempercepat serta memberi kemudahan untuk warga indonesia
untuk mengakses dan memilih kendaraan apa yang mereka inginkan. Apabila perusahaan melihat kinerja dari keseluruhan aspek dan perspektif yang ada bisa memajukan perusahaan itu sendiri dan dapat membuat perusahaan tersebut berkembang dan menjadi perusahaan yang ternama.
Metode balanced scorecard mempunyai empat perspektif yang saling berkaitan, dan keempat perspektif ini dapat menjadi menguntungkan apabila perusahaan menggunakannya dan perusahaan akan menjadi perusahaan yang maju apabila perusahaan tersebut melihat tidak hanya dari laporan keuangan saja melainkan juga melihat dari kepuasan pelanggan, kepuasan karyawan dan inovasi yang baru. Maka dapat disimpulkan apabila perusahaan menggunakan balanced
scorecard maka dapat memajukan perusahaan tersebut.
Dan apabila perusahaan menggunakan metode balanced scorecard perusahaan tidak akan kesulitan untuk melihat keempat aspek tersebut, karena balanced scorecard itu sendiri mempunyai empat perspektif yang terkait yaitu : (1) perspektif keuangan, (2) perspektif pelanggan, (3) perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, dan (4) perspektif proses bisnis internal.
Kesimpulan
Berdasarkan masalah dan pembahasan pada bab sebelumnya peneliti dapat menyimpulkan beberapa poin penting sebagai berikut:
1. Perspektif Pelanggan
Setelah dilakukan penelitian data yang merupakan data kualitatif dan kuantitatif dari kuesioner dapat dilihat bahwa pelanggan pada umumnya merasa sangat puas dengan pelayanan yang diberikan oleh PT. Primajasa Perdanarayautama
2. Perspektif Proses Bisnis Internal
Proses Operasi yang dilakukan oleh PT. Primajasa Perdanarayautama cukup baik. Hal ini ditunjukkan dengan tingkat proses operasi yang dilakukan perusahaan yang dapaat membuat karyawan perusahaan sangat setuju dan sangat puas dengan apa yang diberikan oleh perusahaan PT. Primajasa Perdanarayautama.
3. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
Fasilitas yang dilakukan oleh PT. Primajasa Perdanarayautama cukup baik. Fasilitas yang diberikan kepada karyawan membuat karyawan sangat puas dan memberikan karyawan merasa nyaman untuk bekerja di PT.Primajasa Perdanaryautama.
4. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaraan
Pada umumnya karyawan merasa sangat puas dengan apa yang telah diberikan oleh pihak perusahaan. Namun PT. Primajasa Perdanarayautama harus tetap melakukan perubahan – perubahan agar tingkat kepuasa karyawan tercapai dengan maksimal. Sedangkan indeks pembelajaran dengan peningkatan program – program training yang dilakukan perusahaan untuk para karyawannya sudah mencapai bahkan melebih target yang diharapkan.
5. PT. Primajasa Perdanarayautama sudah cukup baik dalam mengembangkan dan
Daftar Pustaka
Alifia Nur Afifah. “Analisis Penerapan Balanced Scorecard pada perusahaan yang belum go
publik,” F.130 2009
Cahyo Halim Istiqlal. “Penilaian Kinerja Perbankan Syariah Dengan Metode Balanced
Scorecard,” Jurnal Ekonomi Islam Vol.III, No 2, 2009.
Defani Putri Frinka. “Analisis Kinerja Perusahaan Dengan Pendekatan Balanced Scorecard pada
PDAM Kota Malang”, Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol.36 No. 1 Juli 2016.
Dr. Juliansyah Noor,S.E.,M.M, “Metedologoi Penelitian”, Jakarta, 2011
Drs. Dwi Prastowo D.,M.M., Ak.,”Analisis Laporan Keuangan Konsep & Aplikasi”.Yogyakarta, 2014
Mahmudi, 2010. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: STIE YKPN.
Mulyadi, 2009. Sistem Terpadu Pengelolaan Kinerja Personel Berbasis Blanced Scorecard. UPP STIM YKPN. Yogyakarta.
Prof. Dr. Moeriono,M.Si,”Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetisi edisi revisi”I,, PT. Raja Grofindo, Jakarta,2012
Prof.Dr.Drs.Burhan Bungin M.Si, “Analisis Penelitian Data Kualitatif”,PT. Grafindo Persada, Jakarta, 2008
Rampersad, Hubert K. 2009. Total Performance Scorecard Konsep Manajemen Baru: Mencapai
Kinerja dengan Integritas. Penerjemah Edy Sukarno dan Vinsensius Djemamadu.
Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama.
Roberts S. Kaplan and David P. Norton, Balanced ScorecardMenerapkan Strategi Menjadi Aksi, Terjemahan, Jakarta: Erlangga, 2014.
Sugiyono, 2015. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D). Bandung: Alfabeta.
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi V, Cetakan Keduabelas, Jakarta:Rineka Cipta, 2010.