• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUSINESS PLAN : SIRUP RASA BUAH SIRUP ROJO. Joan Nita.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUSINESS PLAN : SIRUP RASA BUAH SIRUP ROJO. Joan Nita."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BUSINESS PLAN : SIRUP RASA BUAH

“SIRUP ROJO”

Joan Nita

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI PEMINATAN AKUNTANSI MANAGEMENT

Joan_nita1@yahoo.com

Abstrak – Tujuan dibuatnya Karya ilmiah berbasis nir-penelitian dalam bentuk business plan ini diharapkan dapat membantu pemilik untuk mengevaluasi lebih dalam segala aspek dari fisibilitas “Sirup Rojo” ini. Analisis prospek bisnis badan usaha ini dan analisis yang lebih mendalam mengenai ide dan gagasan inovatif, arah pencapaian di masa depan, kelemahan dan keunggulan bisnis dan pesaingnya, mendapat tanggapan dan saran dari para ahli dan menjadi pedoman pelaksanaan operasional bisnis “Sirup Rojo” juga dapat dilakukan di dalam pelaksanaan karya ilmiah ini.

Kata kunci : Sirup.

Abstract – The objective-based non-scientific work of research in the form of a business plan is expected to help the owner to evaluate more in all aspects of the feasibility of "Syrup Rojo" is. Analysis of the business outlook and business entity is a more in-depth analysis of the ideas and innovative ideas, towards the achievement of the future, weaknesses and business excellence and its competitors, receive feedback and suggestions from experts and to guide the implementation of business operations "Syrup Rojo" can also be done in the implementation of this scientific work.

Keywords : Syrup.

PENDAHULUAN

Badan usaha yang akan digunakan sebagai objek penelitian adalah industri minuman “UD Rojo Berkat”. Produk yang akan disediakan oleh badan usaha ini adalah sirup rasa buah “Sirup Rojo”. Gambar 1 menunjukkan logo dan label produk dari badan usaha ini.

(2)

(3)

Visi yang ditetapkan oleh “UD Rojo Berkat” adalah “Menjadi pemimpin pasar di industri sirup murah tetapi terpercaya dalam kualitas di Indonesia.” Dan juga terdapat misi yang ditetapkan antara lain :

1. Memberikan nilai tambah kepada semua konsumen di Indonesia berupa produk sirup yang bermutu, praktis, aman untuk dikonsumsi dan dengan harga murah.

2. Meningkatkan dan membina kesejahteraan hidup pemilik, dan seluruh karyawan UD. Rojo Berkat.

Positioning statement untuk produk ini adalah harga murah tapi kualitas tidak murahan. Tujuan yang ingin dicapai dengan didirikannya UD. Rojo Berkat adalah untuk mendatangkan profit dan kesejahteraan bagi pemilik dan karyawan. Bentuk bisnis dari badan usaha ini adalah perseorangan (sole proprietorship). Kontak person yang ditunjuk adalah Joan Nita, dengan nomor telepon 081938190212 dan (031) 60266232 selaku pemilik.

METODE PENELITIAN

Badan usaha ini memfokuskan diri terhadap minuman berupa sirup. Merek yang akan digunakan adalah “Sirup Rojo”. “Sirup Rojo” diambil dari singkatan nama pasangan pemilik badan usaha ini yaitu Ro singkatan dari nama Robi dan Jo singkatan dari nama Joan Nita. Nama ini dipilih karena apabila singkatan nama ini digabungkan menjadi Rojo dalam bahasa jawa memiliki arti sebuah pemimpin atau raja. Maka dari itu “Sirup Rojo” memiliki makna bahwa produk-produk “Sirup Rojo” akan tersebar luas seluruh Indonesia dan dapat memberikan manfaat maupun memiliki nilai tambah sebagai produk minuman. Lalu untuk kemasannya “Sirup Rojo” dikemas dalam bentuk pouch dengan berat bersih 630 ml.

Terdapat permasalahan yang harus dipikirkan dan dipecahkan, antara lain brand equity dan trust yang masih rendah karena “Sirup Rojo” adalah produk baru.

(4)

Untuk menghadapi persaingan ini, pemilik mulai memikirkan inovasi - inovasi yang harus diambil dan diharapkan dapat membuat badan usaha ini tetap bertahan bahkan terus maju. Langkah awal yang akan dijalankan oleh pemilik badan usaha ini adalah menjalankan usaha ini sesuai dengan planning yang telah dibuat baik itu untuk jangka pendek, jangka menengah bahkan jangka panjang.

UD. Rojo Berkat dengan produknya sirup rasa buah “Sirup Rojo” akan lebih efektif apabila menggunakan push strategy, karena brand loyalty masih rendah dan keunggulan produk masih belum diketahui oleh banyak konsumen.

Selain keunggulan-keunggulan kompetitif tersebut diatas yang dibutuhkan, sirup rasa buah Sirup Rojo harus dapat memenuhi needs daripada konsumen. Oleh karena itu, selama hampir satu bulan telah dilakukan sebuah survei dan test market, untuk melihat needs dari konsumen yang dituju dan apakah sirup rasa buah Sirup Rojo dapat memenuhi needs tersebut, dengan dilakukannya ini diharapkan agar produk sirup rasa buah “Sirup Rojo” ini dapat diterima oleh konsumen pada saat produk ini diluncurkan.

Strategi yang dipilih berdasarkan Porter, yakni focus strategy merupakan strategi yang telah ditetapkan sejak awal. Oleh karena itu dibentuk beberapa keunggulan dari segi produk sirup rasa buah Sirup Rojo berupa product uniqueness. Product uniqueness yang dibentuk oleh sirup rasa buah Sirup Rojo terdiri dari 5 keunggulan yakni citarasa aroma yang alami menyerupai buah aslinya, varian aroma rasa yang banyak, higienis, design label produk yang menarik dan kemasan yang praktis. Dan hingga saat ini belum ada produk sirup rasa buah yang memiliki keunggulan seperti ini.

(5)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada jangka pendek dan menengah UD Rojo Berkat untuk sementara tim manajemen pada semua bagian masih diambil alih oleh beliau dan suaminya. Ibu Joan Nita selaku menjabat sebagai direktur juga menjabat sebagai kepala keuangan, kepala produksi dan packaging. Lalu suaminya selain selaku menjabat sebagai wakil direktur juga menjabat sebagai kepala bagian penjualan. Hal ini dikarenakan beliau akan merintis terlebih dahulu dengan dibantu suaminya, 2 orang bagian produksi, 1 orang tenaga penjual, dan 1 SPG/SPB yang part time. Dan nantinya dimasa yang akan datang tepatnya jangka panjang, struktur organisasi UD Rojo Berkat harus memiliki beberapa bagian yang dipisahkan. Hal tersebut dibutuhkan agar pekerjaan dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien. Gambar 15 menunjukkan struktur organisasi yang seharusnya pada 2013. Setiap bagian mulai dari penjualan, produksi dan packaging, keuangan akan bertanggung jawab penuh kepada wakil direktur. Masing-masing bagian dari penjualan, produksi, packaging dan keuangan terdiri dari satu orang, yang menjadi kepala bagian tersebut.

Gambar 15. Struktur Organisasi Pada Masa Depan

Kabag Penjualan Kabag Produksi dan Packaging Kabag Keuangan Tenaga Penjual

Staf Produksi dan packaging Direktur Utama

Ibu Joan Nita

Wakil Direktur Bpk Robi

(6)

Menurut tujuan yang telah ditetapkan, kapasitas produksi pada 1 Juli 2014 sampai dengan 1 Juli 2015 adalah 4.762,8 liter per tahun. Untuk jumlah staf produksi dan packaging yang dibutuhkan hanya 2 orang. Mulai 1 Juli 2015 sampai dengan 1 Juli 2017 kapasitas produksi ditingkatkan menjadi 36.288 liter dalam jangka menengah. Oleh karena itu jumlah staf produksi bertambah menjadi 3 orang. Mulai 1 Juli 2017 sampai dengan 1 Juli 2019, kapasitas produksi kembali ditingkatkan menjadi 136.080 liter dalam jangka panjang. Oleh karena itu, jumlah staf produksi yang dibutuhkan pada periode tersebut menjadi 6 orang. Tabel 26 berikut menunjukkan rangkuman jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan oleh Sirup Rojo selama 5 tahun, mulai 1 Juli 2014 sampai dengan 28 Juli 2019.

Tabel 26. Jumlah Tenaga Kerja Yang Dibutuhkan Oleh ”Sirup Rojo”

Periode Kapasitas Produksi

Staf Produksi Gaji /Tahun Jangka Pendek (01/07/2013-01/07/2014) 4.762,8 liter 1 orang 12.000.000 Jangka Menengah (01/07/2014-01/07/2016) 18.144 liter 2 orang 24.000.000 Jangka Panjang (01/07/2016-01/07/2018) 68.040 liter 3orang 36.000.000

Biaya yang digunakan untuk tenaga kerja staf produksi yakni Rp 1.000.000,- per bulan. Sedangkan untuk tenaga penjual dan wakil direktur serta direktur untuk tahap awal pendirian perusahaan ini tidak mendapatkan upah hal ini dikarenakan untuk bagian penjual, wakil direktur serta direktur masih dipegang langsung oleh pemilik dan hal ini dilakukan untuk memperkecil biaya yang harus dikeluarkan untuk awal pendirian badan usaha.

Dan pada waktu jangka panjang struktur organisasi UD. Rojo Berkat akan dipisahkan dengan merekrut beberapa kepala bagian antara lain: 1 orang untuk kepala bagian produksi, 1 orang kepala bagian penjualan dan 1 orang kepala bagian keuangan.

(7)

Tabel 27 menunjukkan rangkuman jumlah tenaga penjual yang dibutuhkan oleh Sirup Rojo selama 5 tahun, mulai 1 Juli 2013 sampai dengan 1 Juli 2018.

Tabel 27. Jumlah Tenaga Panjual Yang Dibutuhkan Oleh ”Sirup Rojo” (1/07/2013 – 1/07/2018)

Periode Target Tenaga

Penjual Gaji /Tahun Jangka Pendek (01/07/2013-01/07/2014) 10 Toko 1 orang - Jangka Menengah (01/07/2014-01/07/2015) 20 Toko 2 orang 24.000.000 Jangka Panjang (01/07/2015-01/07/2018) 50 Toko 3 orang 36.000.000

Karena kebutuhan hidup orang setiap tahunnya meningkat seiiring dengan meningkatnya inflasi, maka perusahaan juga akan menaikkan gaji karyawan tiap tahunnya sebesar 10% dari gaji sebelumnya. Dan untuk direktur maupun wakil direktur pada jangka menengah akan mendapatkan kenaikan sebesar Rp 500.000 dan pada jangka panjang akan mendapatkan kenaikan sebesar Rp 1.000.000. Tabel 28 berikut akan menunjukkan total labor cost Sirup Rojo selama 5 tahun

Tabel 28. Labor Cost ”Sirup Rojo”

2014 2015 2016 2017 2018 Staf Produksi 12.000.000 13.200.000 29.040.000 31.944.000 52.707.600 Tenaga Penjual - - 29.040.000 31.944.000 52.707.600 K. Produksi - - - - 30.000.000 K. Penjualan - - - - 30.000.000 K.Keuangan - - - - 30.000.000 Wakil Direktur - - - 42.000.000 48.000.000 Direktur - - - 60.000.000 72.000.000

(8)

Keterangan : untuk staf produksi dan tenaga penjual diasumsikan mengalami peningkatan 10% tiap tahunnya.

Proyeksi penjualan akan dibahas berdasarkan kapasitas produksi

yang dimiliki oleh Sirup Rojo. Proyeksi penjualan berdasarkan tujuan yang

telah ditetapkan mendapatkan angka sebagai berikut untuk periode 5 tahun

(tabel 30).

Tabel 30. Proyeksi Penjualan “Sirup Rojo”

Periode

Kapasitas Produksi

(Liter)

Target Penjualan Proyeksi Penjualan (%) Konsumen Toko

Kecil Online Retail Grosir 07/2014 – 07/2015 4.762,8 1.499,4 2.500 763,56 48 % 52 % 07/2015 – 07/2016 18.144 5.999,49 7.999,74 4.144,77 56 % 44 % 07/2016 – 07/2017 18.144 5.999,49 7.999,74 4.144,77 56 % 44 % 07/2017 – 07/2018 68.040 14.999,67 43.039,71 10.000,62 37 % 63 % 07/2018 – 07/2019 68.040 14.999,67 43.039,71 10.000,62 37 % 63 %

Proyeksi biaya dibagi menjadi production cost dan sales programme.

Production cost terdiri dari indirect cost dan direct cost. Indirect cost terdir

i dari labour cost, dan marketing overhead cost. Direct cost terdiri dari raw

material dan direct marketing cost. Sedangkan sales programme terdiri dari

target quantity dan price yang telah ditetapkan utuk konsumen, toko kecil,

dan online.

(9)

Berikut adalah tabel 31 yang menunjukkan indirect cost Sirup Rojo.

Sedangkan tabel 32 akan menunjukkan direct cost Sirup Rojo.

Tabel 31. Indirect Cost “Sirup Rojo”

Periode s.d Labor cost Marketing

Overhead Cost 2015 12.000.000 14.404.500 2016 13.200.000 15.844.950 2017 58.080.000 17.429.445 2018 165.888.000 19.172.400 2019 332.984.400 21.084.640

Keterangan : untuk marketing overhead cost tiap tahun

mengalami peningkatan sebesar 10%.

Tabel 32. Direct Cost “Sirup Rojo”

Periode s.d Raw Material per 1 liter

Direct Marketing Cost

Konsumen Toko Kecil Online 2015 20.000 475.500 4.843.800 1.204.200 2016 20.000 523.050 5.328.180 1.324.620 2017 20.000 575.355 5.860.998 1.457.082 2018 20.000 632.890 6.447.098 1.602.790 2019 20.000 696.179 7.091.808 1.763.069

Keterangan : untuk direct marketing cost mengalami

peningkatan sebesar 10% tiap tahunnya.

Perencanaan keuangan selalu menyertakan perhitungan analisis rasio keuangan untuk melihat baik tidaknya kinerja keuangan perusahaan. Dalam pembiayaan sirup rasa buah “Sirup Rojo” beroperasi tanpa menggunakan hutang dari pihak ke-tiga dan selalu membayar pembelian kepada supplier secara tunai. Rencana keuangan Sirup Rojo dianalisis menggunakan:

1. Activity Ratios yang terdiri atas: fixed assets turnover; dan total assets turnover.

(10)

2. Profitabilty Ratios yang terdiri atas: gross profit margin; operating profit margin; net profit margin. dan return on total assets.

hasil analisis rasio keuangan menunjukkan kinerja Photrava yang cukup baik. Tabel 33 Analisa Rasio Keuangan

      1  2  3  4  5  activity ratios  fixed assets turnover  18,19  22,68  31,41  39,96  49,55  total assets turnover 3,37 2,36 1,90 1,51  1,25 profitability  ratios  Gross profit margin  36%  39%  42%  45%  47%  operating profit margin  18%  23%  29%  33%  36%  net profit margin  15%  19%  22%  25%  27%  return on total assets  52%  44%  42%  37%  33% 

Sumber pendanaan yang digunakan adalah dana dari pemilik sendiri. Dalam Husnan (2006) disebutkan bahwa biaya modal rata-rata tertimbang dipergunakan sebagai tingkat keuntungan yang layak dalam perhitungan NPV. apabila dengan menggunakan tingkat bunga tersebut diperoleh NPV yang positif maka investasi tersebut dinilai menguntungkan. Dalam menghitung biaya modal rata-rata tertimbang (WACC). karena seluruh modal berasal dari modal pribadi pemilik. maka dasar perhitungan WACC Sirup Rojo dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

Firm value = equity + debt...(1) WACC = (Wd+Kd) + (We + Ke) + (Wps+Kps)...(2) Dimana:

WACC = weighted average cost of capital Wd = weighted of debt

(11)

We = weighted of equity Ke = cost of equity

Wps = weighted of preferred stock Kps = cost of preferred stock

Karena modal yang digunakan sebagai sumber pendanaan berasal dari pemilik perusahaan sendiri. maka rumus WACC yang dipergunakan adalah:

WACC = We + Ke...(3) WACC = 5,42% + 5,1% = 10,52%

NPV Sirup Rojo dengan cost of equity sebesar 10,52%. memiliki nilai yang positif sebesar Rp 80.087.146,-

Tabel 34. Tabel NPV (Net Present Value) 10,52%

Tahun ke- Cashflow (P/F,10,52%,n) Cashflow (P/F,10,52%,n) 0 (85,170,000.00) 1 (85,170,000) 1 2,131,894.00 0.9048 1,928,938 2 61,464,663.00 0.8187 50,321,120 3 18,993,526.00 0.7408 14,070,404 4 140,622,590.00 0.6702 94,245,260 5 7,735,243.00 0.6065 4,691,425 NPV 80,087,146

Tabel 35. DPP (Discounted Payback Period)

Tahun ke- Net Cash Flow (P/F,10,52%,n) PV Inflow Kumulatif

0 (85,170,000.00) 85,170,000) 1 2,131,894.00 2,131,894 (83,038,106) 2 61,464,663.00 122,929,326 39,891,220 3 18,993,526.00 56,980,578 96,871,798 4 140,622,590.00 562,490,360 659,362,158 5 7,735,243.00 38,676,215 698,038,373 DPP = 1.68 Tahun DPP = 20.11 Bulan

(12)

Discounted Payback Period sebesar 1,68 tahun berarti bahwa dengan nilai cost of equity sebesar 10.52%. modal yang digunakan untuk membuka usaha akan kembali ke tangan pemilik dalam jangka waktu 1,68 tahun atau sekitar 20 bulan. Berikutnya adalah IRR Sirup Rojo

Tabel 36. IRR (Internal Rate Of Return)

INTERNAL RATE OF RETURN

0 Biaya awal (85,170,000)

1 keuntungan bersih tahun 1 2,131,894.00 2 keuntungan bersih tahun 2 61,464,663.00 3 keuntungan bersih tahun 3 18,993,526.00 4 keuntungan bersih tahun 4 140,622,590.00 5 keuntungan bersih tahun 5 7,735,243.00

IRR 36%

Tabel 36memperlihatkan IRR (Internal Rate of Return) Sirup Rojo lebih besar nilainya daripada cost of equity. yaitu sebesar 36% dibandingkan dengan nilai cost of equity yang sebesar 10,52%.

Ketiga indikator di atas (NPV. DPP dan IRR) memiliki nilai di atas kriteria penerimaan kelayakan bisnis (NPV bernilai positif. DPP selama 1,68 tahun dan IRR sebesar 36%) yang menunjukkan bahwa pada bisnis Sirup Rojo ini layak untuk dijalankan.

Setiap laba rugi dan arus kas yang didapatkan akan ditampilkan pada

bagian lampiran. Berikut tabel 37 menunjukkan data Income Statement &

Ratios dan tabel 38 menunjukkan data cash flow for financial planning

Tabel 37. Income Statement & Ratios

PERIODE 1 2 3 4 5 PENDAPATAN KONSUMEN 10,710,000 42,853,500 42,853,500 107,140,500 107,140,500 TOKO 10,000,000 50,792,000 50,792,000 272,268,000 272,268,000 ONLINE 5,454,000 29,605,500 29,605,500 71,433,000 71,433,000

(13)

26,164,000 123,251,000 123,251,000 450,841,500 450,841,500 BIAYA PRODUKSI ESSENCE 297,675 1,134,000 1,134,000 4,252,500 4,252,500 AIR 2,262,330 8,618,400 8,618,400 32,319,000 32,319,000 GULA 261,954 997,920 997,920 3,742,200 3,742,200 PEWARNA MAKANAN 83,349 317,520 317,520 1,190,700 1,190,700 PENGAWET MAKANAN 95,356 362,880 362,880 1,360,800 1,360,800 POUCH 3,780,000 14,400,000 14,400,000 54,000,000 54,000,000 LABEL 189,000 720,000 720,000 2,700,000 2,700,000 KARDUS 315,000 1,200,000 1,200,000 4,500,000 4,500,000 STEMPEL 189,000 720,000 720,000 2,700,000 2,700,000 LAKBAN 31,500 120,000 120,000 450,000 450,000 TOTAL BIAYA PRODUKSI 7,505,164 28,590,720 28,590,720 107,215,200 107,215,200 BIAYA OVERHEAD 100,000 372,500 372,500 482,000 482,000 HPP 7,605,164 28,963,220 28,963,220 107,697,200 107,697,200 LABA KOTOR 18,558,836 94,287,780 94,287,780 343,144,300 343,144,300 BIAYA OPERASIONAL BIAYA GAJI 12,000,000 13,200,000 58,080,000 165,888,000 315,415,200 BIAYA PROMOSI 3,570,000 3,927,000 4,319,700 4,751,670 5,226,837 BIAYA MARKETING - 7,810,000 8,591,000 9,450,100 10,395,110 BIAYA EVENT - 2,425,000 2,667,500 2,934,250 3,227,675 BIAYA UMUM 850,000 935,000 1,028,500 1,131,350 1,244,485

(14)

16,420,000 28,297,000 74,686,700 184,155,370 335,509,307

LABA SEBELUM PAJAK 2,138,836 65,990,780 19,601,080 158,988,930 7,634,993 TOTAL PAJAK 106,942 4,898,617 980,054 18,848,340 381,750 LABA BERSIH 2,031,894 61,092,163 18,621,026 140,140,590 7,253,243 Keterangan : untuk biaya operasional per tahunnya ada kenaikan sebesar 10%.

Tabel 38. Cash Flow For Financial Planning

Pra Operasi 1 2 3 4 5 ARUS KAS DIGUNAKAN UNTUK AKTIVITAS OPERASI Pemasukan Penerimaan dari Pelanggan 26,164,000 123,251,000 123,251,000 450,841,500 450,841,500 Pengeluaran Pembayaran kepada Pemasok dan

Pihak Ketiga 7,505,164 28,590,720 28,590,720 107,215,200 107,215,200 Pembayaran kepada Manajemen dan Karyawan 16,420,000 28,297,000 74,686,700 184,155,370 335,509,307 Pembayaran Pajak 106,942 4,898,617 980,054 18,848,340 381,750

(15)

Pada kondisi normal, arus kas perusahaan selalu surplus yaitu

didapatkan sebesar 87.301.894 (2014) sa mpai 316.117.916 (2019).

Arus Kas Bersih

Diperoleh dari Aktivitas Operasi 2,131,894 61,464,663 18,993,526 140,622,590 7,735,243 ARUS KAS DIPEROLEH DARI AKTIVITAS PENDANAAN Investasi dari Pemilik 100,000,00 0 Perlengkapan (5,680,000) Biaya Renovasi (8,150,000) Fixed Investment Cost (1,000,000)

Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan

-

KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS

2,131,894 61,464,663 18,993,526 140,622,590 7,735,243 SALDO KAS DAN

SETARA KAS PADA AWAL TAHUN 85,170,000 85,170,000 87,301,894 148,766,557 167,760,083 308,382,673 SALDO KAS DAN

SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN

(16)

KESIMPULAN DAN SARAN

Karya ilmiah berbasis nir-penelitian dalam bentuk business plan ini

diharapkan dapat membantu pemilik untuk mengevaluasi lebih dalam

segala aspek dari fisibilitas sirup rasa buah “Sirup Rojo” ini. Hasil business

plan sirup rasa buah “Sirup Rojo” mendapatkan hasil yang cukup bagus

dengan periode perhitungan selama 5 tahun, hasil NPV adalah Rp

80.087.146 dan IRR adalah 36%, Modal awal yang disetorkan adalah Rp

100.000.000,-.

Terdapat beberapa bagian yang juga dibahas pada Business Plan ini

antara lain bagian pemasaran, operasional dan organisasan dan sumber daya

manusia. Pada bagian pemasaran, Sirup Rojo menetapkan untuk

menggunakan strategi focus differentiation berdasarkan Porter dan intensive

strategy berdasarkan David.

Pada bagian operasional, Sirup Rojo merencanakan pembangunan

kapasitas dalam tiga tahapan, yang pertama adalah 4.762,8 liter per tahun,

kedua 18.144 liter

per tahun dan ketiga adalah 68.040 liter

per tahun.

Tahapan yang pertama dijalankan pada periode 2014-2015. Tahapan kedua

dijalankan pada periode 2015-2017. Tahapan ketiga dijalankan pada

periode 2017-2019.

Pada bagian organisasi dan sumber daya manusia, Sirup Rojo

merencanakan struktur organisasi yang dapat mendukung pelaksanaan

tujuan yang ingin dicapai. Selain itu juga perencanaan jumlah sumber daya

manusia yang dibutuhkan dalam rangka pengembangan kapasitas pada

perencanaan operasional. Perencanaan umum mengenai reward dan

punishment juga direncanakan dalam business plan sirup rasa buah “Sirup

Rojo”.

Segala aspek yang dibutuhkan pada bagian pemasaran, operasional

dan sumber daya manusia telah dijabarkan pada masing-masing bab. Hal

(17)

tersebut diharapkan dapat menjadi acuan dalam menjalankan bisnis sirup

rasa buah ini.

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Best, Roger J, 2009, Market Based Management : Strategies for growing customer value and profitability, New Jersey : Pearson Education

David, Fred R, 2009, Strategic Management : Concept and Case 12th Edition, United States of America: Pearson Prentice Hall

Duncan, Tom, 2008, Principles Of Advertising & IMC 2nd Edition, New York:McGraw-Hill.

Griffin, Ricky W. 2006.Bussines. New Jersey: Prentice Hall International Inc. Katherin Miller. 2001. Communication Theories. New York: Mc Graw Hill. Keegan, Warren J, 2005,Manajemen Pemasaran Global, Edisi Enam, PT

Indeks, Jakarta.

Kotler, P. dan G. Armstrong, 2003, Dasar-dasar pemasaran, Edisi Kesembilan, Jilid 1, Jakarta, PT. Indeks

Lovelock dan Walker, 2001, Service Marketing: An Asia Pasific Perpective, Peason Education, Sydney.

Philip kotler & Amstrong. 2004. Dasar-dasar pemasaran. Jakarta: PT. Indeks. Porter, Michael E, 1980, Competitive Strategy : Techniques for Analyzing

Industries and Competitors, New York: The Free Press

Simamora, Bilson, 2001, Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Yang Efektif dan Profitabel, Cetakan Pertama, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Sugar, Bradley J, 2005, The Business Coach Instant Succes Series, McGraw-Hill

BPS, Statistik Industri Sedang dan Besar, Vol III, Jakarta Indonesia : BPS BPS, Statistik Indonesia 2009, Jakarta Indonesia : BPS

http://id.nielsen.com/news/documents/2009.06.16MarketUpdate.pdf http://www.bps.go.id

Gambar

Gambar 1. Logo dan Label Produk Sirup Rasa Buah
Gambar 15. Struktur Organisasi Pada Masa Depan Kabag Penjualan Kabag Produksi dan Packaging  Kabag  Keuangan Tenaga Penjual
Tabel 26. Jumlah Tenaga Kerja Yang Dibutuhkan Oleh
Tabel 27 menunjukkan rangkuman jumlah tenaga penjual yang dibutuhkan  oleh Sirup Rojo selama 5 tahun, mulai 1 Juli 2013 sampai dengan 1 Juli 2018
+7

Referensi

Dokumen terkait

Akhirnya penulis dapat mengetahui dan mengambil kesimpulan bahwa sistemp pembelajaran di SMPN 3 Patebon Kendal banyak sekali faktor pendukungnya dari materi

Fasilitas utama pada ruang utama kereta wisata Jawa adalah kursi, karena tujuan utama yang diinginkan konsumen adalah berkumpul dan berbincang, maka dibutuhkan posisi kursi

Indonesia merupakan salah satu negara pengekspor produk ikan tuna dalam kaleng.  Terdapat berbagai  jenis  ikan  tuna  di  perairan  Indonesia  yang  dapat 

tetap harus dibayarkan walaupun visa tidak disetujui oleh Kedutaan, demikian juga jika terdapat biaya lain seperti pembatalan hotel, kereta dan atau tiket pesawat yang terjadi

Salah satu unsur atau jenis pajak penghasilan adalah pajak penghasilan (PPh) pasal 21 yang dipotong atas penghasilan kena pajak, yaitu penghasilan sehubungan

Dalam penelitian ini, peneliti menemukan: 1) strategi yang digunakan oleh mahasiswa Thailand pada jurusan bahasa Inggris di IAIN Tulungagung dalam membuat request

Penelitian prevalens asma di berbagai negara dengan menggunakan kuesioner baku ISAAC sudah dilakukan pada 56 negara di dunia di 156 pusat asma dan prevalens asma yang didapatkan

Bentuk dasar ukel yang sering muncul diperagakan dalam berbagai bentuk ragam hias dan di berbagai media ungkap yang lain itu, jika dikaitkan dengan sulur gelung,